Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

BIOLOGI SEL LANJUT BI51


12 OKTOBER 2021, PK 15.00 - 17.00
SIFAT UJIAN: TUTUP BUKU/ CATATAN/ BROWSER
Jawablah secara tepat, singkat, sistematis menggunakan kata-kata sendiri

1. Jika anda diminta untuk mengembangkan suatu obat baru, maka konsep membrane sel dan transport via
membrane sel yang berkaitan dengan struktur dan fungsi membrane tentunya sangat penting untuk diketahui.
a. Apa yang harus anda pertimbangkan terkait dengan sifat/ karakteristik obat dengan karakteristik komponen
membrane sel yang harus anda pertimbangkan? Jelaskan!

Umumnya konsep membrane memberikan gambaran bagaimana suatu obat mampu menembus membrane sebagai
berakhir, yaitu dengan membuat obat tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan empat supaya mampu
menembusnya. Sifat dan karakteristik obat yang harus diperhatikan pada saat mengembangakan design obat terkait
dengan pertimbangan komponen membrane plasma adalah sebagai berikut:

Difusi air (melalui membrane)

- Kelarutan zat aktif obat tersebut


Kelarutan obat dalam zat pembawa akan bergantung pada proses difusi obat pada membrane plasma sebagai
barrier. Sesuai Hukum Ficks, obat yang terlarut secara molekuler pada pembawanya akan berdifusi berdasarkan
gradien konsentrasi (dari konsetrasi tinggi ke rendah). Jika obat tersebut memiliki kelarutan yang kurang baik,
maka sebagai researcher harus mampu mendesign beberapa metode untuk meningkatkan kelarutan zat aktif
obat dalam pembawanya misalnya dengan memperkecil ukuran partikel (nanoparticle), modifikasi system
penghantaran (liposomal, misel, atau pembuatan kompleks beta-siklodextrin), menggunakan pelarut campuran
dengan target menyamakan kontanta dielektrik antara obat dan zat pembawa (air), dsb.
- Ukuran/bobot molekul obat
Ukuran bobot molekul akan mempengaruhi proses pelarutan suatu obat dalam pembawa. Zat aktif obat yang
memiliki molekul kecil pada umumnya akan memiliki kelarutan yang tinggi dalam pembawa (pelarut), hal tersebut
akan memudahkan proses difusi obat secara molekuler.

Difusi Lipid (melalui membrane)

- Muatan zat aktif tersebut


Sesuai dengan sifat membrane plasma yang impermeable terhadap molekul-molekul bermutan, maka sebisa
mungkin zat aktif yang akan kita gunakan merupakan asam-basa lemah, atau molekul nonelektrolit yang tidak
bermuatan. Khusus untuk obat dengan muatan (charged molecule) yang mampu terionkan sebisa mungkih
memiliki pH pembawa dengan nilai pH< pKa untuk asam lemah dan pH > pKa untuk basa lemah, untuk
menghindari kemampuan obat menjadi polar (akibat menark dipol air)
- pH sediaan obat
Beberapa obat sebagian besar bersifat basa lemah. Obat yang bersifat basa lemah akan lebih larut lipid apabila
nilai pH > dari pKa-nya. Sedangakan obat yang bersifat asam lemah akan lebih larut lipid jika nilai pH < pKa-nya,
hall tersebut dibuktikan dengan persamaan Handersen Haselbach. Obat yang tidak terionisasi akan lebih mudah
masuk kedalam plasma membrane, karena tidak memiliki kemampuan untuk menarik dipol air sehingga obat
bersifat polar.
- Koefisien Partisi Zat Aktif
Adanya lipid dalam membrane akan memisahkan dua kompartemen (air dan lipid) sehingga koefisen
partisi/koefisien distribusi memiliki peranan penting obat bisa menembus membrane. Obat yang tidak
sukar/tidak larut air akan didistribusikan diantara dua plarut yang tidak bercampur (organic/air) hingga
mendapatkan nilai Kd = 1 untuk mendapatkan solubilitas yang tepat.
b. Jika obat tersebut bersifat hidrofobik, komponen membrane mana yang harus anda perhatikan secara khusus?
Mengapa? Jelaskan!

Obat yang bersifat hidrofobik merupakan obat yang sebenarnya lebih mudah larut dalam lipid (akan melakukan difusi
lipid) yang artinya akan mudah untuk menembus membrane. Namun pada beberapa obat yang memiliki bobot
molekul rendah dan tidak bermuatan hal tersebut akan menjadi masalah, karena obat tersebut seharusnya
terdistribusi secara molecular dalam pelarut pembawa sehingg bisa langsung berdifusi. Komponen membrane yang
diperhatikan adalah mlekul penyusunnya yaitu terdiri dari lipid bilayer (gugus posfat yang bersifat hidrofilik dan
ekor asam lemak yang sifatnya hidrofobik, sehingga lipid bilayer tersebut bersifat amfiphatic/amphipilic).

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan design untuk menghantarkan obat tersebut agar bisa menembus
membrane plasma yaitu dengan membuat system penghantaran obat dengan sifat amphiphilic. Beberapa metode
yang bisa dipakai yaitu liposomal, micelle, dan siklodextrin. Sistem siklodextrin mampu memfasilitasi zat aktif yang
bersifat hidrofobik menjadi zat aktif yang mudah larut dalam air. Sistem ini tersusun atas 7 molecule D-dextrose yang
membentuk sebuah cincin/ring, dimana gugus -CH (bersifar hydrophobic) dan gugus -OH (bersifat hydrophilic),
sehingga membuat system tersebut memiliki sifat amfipatic seperti membrane plasma. Oleh karena itu, melalui
system tersebut zat aktif obat yang bersifat hidrofobik mampu dihantarkan dan memiliki kelarutan yang baik dalam
pembawa atau pelarut air.

2. Proses transpor kargo antar kompartemen di dalam sel sangatlah kompleks, namun sangat tertata dengan baik.
a. Seandainya transpor antar kompartemen tidak mengalami kekacauan, apakah yang akan terjadi menurut
anda? Mengapa? Jelaskan! (anda bisa pilih kompartemennya)

Jika transpor antar kompartemen tidak mengalami kekacauan makan proses transport protein dalam sel akan berjalan
dengan normal, tidak ada anomaly atau proses yang berbeda tubuh tetap dalam kondisi yang normal. Namun
sebaliknya, jika. Mengalami kekacauan makan akan mempengaruhi fungsi dan aktivitas fisiologis tubuh. Misalnya
compartment yang antara Retikulum endoplasma dan Apparatus golgy dengan transport kargo melalui vesicle
transport. Kita tahu jika protein yang sudah disintesis di RE kasar akan ditransport ke apparatus golgy bagian cis untuk
dilakukan beberapa proses seperti modifikasi protein berupa pelipatan protein, glikosilasi, penambahan gugus fungsi
protein dsb. Jika hal tersebut mengalami kekacauan makan fungsi protein yang dihasilkan dalam sel tidak akan bisa
digunakan sebagaimana mestinya, karena protein akan bekerja dan memiliki efektivitasnya apabila protein tersebut
sudah mengalami pelipatan maupun penambahan gugus fungsi secara fungsional dalam apparatus golgy.

b. Jika mutasi terjadi pada gen yang membentuk caveolin, apa yang dapat terjadi? Jelaskan!

Protein caveolin ini memegang peranan penting dalam proses fusi protein yang berfungsi dalam perbaikan otot,
Apabila terjadi mutase pada gen pengkode protein caveolin maka proses fusi protein perbaikan otot yang melibatkan
protein caveolin sebagai protein selubung akan terganggu, sehingga ada beberapa manifestasi klinik yang akan
dialami oleh penderita tersebut seperti dystrophi otot (kelemahan otot) maupun distal myopathi yaitu kelemahan
menonjol dan atrofi otot rangka di lengan bawah, tangan, kaki, dan kaki. Selain itu, protein caveolin ini banyak
berperan penting dalam proses autophagi pada sel otot jantung untuk menghindari cardiac ischemic dan referfusi,
maka dari itu kemungkinan yang terjadi apabila gen caveolin termutasi akan meningkatkan kejadian cardiac ischemic
dan referfusi akibat tidak normalnya proses autophagi.

3. Anda telah menyimak 10 tugas presentasi di kelas Biologi Sel Lanjut ini. Jelaskan secara singkat 3 konsep biologi sel
yang digunakan dalam penelitian dan apa aplikasinya? (JANGAN MENGGUNAKAN MATERI KELOMPOK ANDA)
a. Pembongkaran FMM (functional Membarane Microdomain) pada bakteri MRSA
FMM (Functionam Membrane Microdomain) merupakan suatu area pada membrane bakteri di mana terdapat
protein transmembran lebih banyak terkonsentrasi pada area tersebut baik itu protein yang memiliki fungsi
sebagai regulator, reseptor, transduksi signal dan beberapa protein lainnya yang memungkinkan peningkatan
interaksi biokimia sel.
Beberapa penelitian mengemukakan hipotesa bahwa FMM ini sendiri menjadi hal yang penting dalam proses
resistensi antibiotic terutama untuk golongan beta laktamam. Dengan mempelajari FMM pada bagian
membrane bakteri ini, dapat membantu mengatasi masalah bagi bakteri MRSA yang resisten terhadap
antibiotic beta laktamam dengan cara merekayasa dan menghancurkan bagian FMM ini sendiri sehingga
didapatkan bakteri yang memiliki sensitivitas terhadap antibiotic tersebut.
Cara penghancuran membrane microdomain ini sendiri bisa dengan beberap acar seperti secara fisik (radiasi)
atu kimia dengan penggunaan obat golongan statin (HMG CoA-reductase inhibitor). Temuan ini jika
dikembangkan akan memberikan pedoman baru terkait tata laksana bagi infeksi MRSA resisten golongan beta
lactam.

b. Pengembangan nanotransporter sebagai drug delivery pada inti sel yang mengekspresikan asam folat
Modular nanotransporters (MNTs) adalah sistem multifungsi buatan yang dirancang untuk memfasilitasi
transpor spesifik reseptor dari permukaan sel ke dalam inti sel. Penelitian tersebut menggambarkan
bagaimana cara merancang precision medicine yaitu terapi target. FR-reseptor pada umumnya diekspresikan
hamper pada sel yang mengalami kerusakan terutam pada sel kanker. Konsep tersebut mampu
menghantarkan antikanker spesifik terhadap sel target ynag memilki reseptor FR tanpa harus meusak sel
sekitar yang sehat.

c. Pengambangan EVs dari MSCs untuk menangani hypoxia pada hypertensi pulmonary pada tikus
Extraceluller vesicle atu yang lebih dikenal sebagai eksosom merupakan derived/vesicle yang disekresikan oleh
hamper semua sel dalam tubuh. Vesikel tersebut membawa banyak sekali protein maupun biochemical
compound. Hipertensi pulmonal yang diinduksi hypoxia merupakan suatu penyakit tekanan darah tinggi yang
secara spesifik terjadi pada pembuluh darah arteri di paru-paru dan sisi kanan jantung. Hipoksia ini dikenal
dengan istilah kematian jaringan, akibat adanya kematian jaringan tersebut terjadinya maaf fungsi dari arteri
spesifik di paru-paru yang menyebabkan cepatnya pemenang. Baru-baru ini peneliti telah mencoba suatu
percobaan pada tikus jantan yang mana pemberian dari Exosome mampu mengembalikan fungsi jaringan yang
rusak atau induksi hypoxia meskipun mekanisme recovery jaringan tersebut belum diketahui. Oleh karena itu,
eksosom ini sendiri bukan sembarang vesikel yang hanya disekresikan/dibuang oleh sel melainkan banyak
manfaat yang bisa dikembangkan kedepannya.

4. Berdasarkan komposisi membrane sel, baik lipid maupun protein memiliki peran yang sangat penting dalam fungsi
membrane.
a. Sebutkan fleksibilitas dan dinamisitas kedua komponen membrane tersebut, beri 1 contoh dan jelaskan
sehingga mampak pentingnya mempelajari komponen membrane tersebut!

Lipid bilayer à disisipi dengan protein yang melintasi membran (transmembrane protein) dan terdapat pula protein
di permukaan luar dan dalam membrane (peripheral).

- Lipid
Struktur dinamis; lipid bilayer dikatakan memiliki struktur dinamis karena mampu melakukan pergerakan secara
lateral pada daerah membrane (flexi dan lateral shift). Karakteristik tersebut sangat berperan penting dalam
interaksi sel khususnya dalan intercellular junction.
Struktur flexible; fleksibilitas lipid membran memungkinkan terjadinya perubahan pada sel, misalnya pada saat
pergerakan atau pembelahan sel. Lipid membrane terdiri atas gugus polar (head group) dan nonpolar (tail group).
Pada tail grpup, membrane lipida memiliki ikatan cis-bond pada rantai hydrocarbon sehingga menyebabkan lipid
bilayer sulit untuk membeku. Tidak hanya itu, pada bagian tersebut terdapat kolesterol yang membantu lipid itu
lebih kaku, dan bagian cis-bond tersebut membuat lebih itu lebih kaku, sehingga akan mempermudah sel untuk
bergerak.

- Protein Membran; protein yang berikatan dengan lipid, yang berlokasi di luar membran lipid, pada ekstraselular
atau sitoplasmik
Struktur dinamis; protein yang cepat bergerak karena berinteraksi dengan protein pada daerah sitoplasmik.
Protein membrane memiliki struktur dinamis meskipun pergerakannya itu lebih lambat dari pada pergerakan
membrane. Dikatakan memiliki struktur dinamis karena pada dasarnya protein membrane ini sendiri bertanggung
jawab juga dalam proses pergerakan sel juga, salah satu contohnya misalnya pergerakan neutrofil, makrofag,
interaksi antar sel, interaksi antar sel dan basal lamina maupun matriks ECM.
Struktur flexible; protein membran adalah mesin molekuler yang fleksibel yaitu mampu bertanggung jawab untuk
pertukaran molekul masuk dan keluar sel. Protein dalam membrane plasma mengatur masuknya beberapa
molekul yang berasal dari luar ke dalam sel maupun sebaliknya. Salah satu bentuk protein membrane sel memiliki
struktur yang fleksibel karena mampu membedakan molekul berdasarkan ukuran atau butuh/tidaknya ATP untuk
memasukan molekul tersebut.

b. Beri contoh 1 aplikasi dalam kehidupan kita dari jawaban anda di (a)!

Contoh nyata penggunaan konsep membaran dikehidupan sehari-hari adalah system emulsi yang sering kita temui
pada beberapa suplemen minyak ikan KOD atau minyak curcumin. Emulsi merupakan system dua fasa campuran yang
terdiri dari air dan minyak (fasa yang tidak bisa menyatu). Oleh karena itu, diperlukan emulsifying agent/emulgatir
(penstabil emulsi) seperti gom arab untuk mendispersikan globul minyak dalam fasa pembawa (air). System emulsi
tersebut memimik miselle system. Dimana bagian polar emulgator akan mengarah ke fasa pembawa (air) dan bagian
tail non polar akan mengarah ke minyak. Dengan pemberian tekanan mekanik maka emulgator tersebut akan
mengenkapsulasi globul minyak secara stabil dalam larutan (fasa air).

Anda mungkin juga menyukai