Anda di halaman 1dari 10

Critical Journal Review

Mata kuliah: Biologi Sel

The Cell Membrane And Receptors

(Membran Sel dan Penerima)

OLEH:

KELOMPOK 2

1) MARWATUL AZIZ DAULAY


2) RAHMI ELFIRA
3) LESTARI LAURENCIA SIDABUTAR
4) SITI AMINAH

DOSEN PEMBIMBING: MELVA SILITONGA

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKADAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia- Nya sehingga saya dapat membuat dan
menyelesaikan Critical journal review ini dengan baik.

Atas bimbingan bapak / ibu dosen saya dapat menyusun dan


menyelesaikan tugas Critical journal review ini. Semoga dengan selesainya CJR
ini dapat berguna untuk kita semua dan dapat memenuhi salah satu syarat / tugas
dalam perkuliahan dan dapat bermanfaat untuk semua orang.

Saya menyadari bahwa tugas Critical journal review ini masih jauh dari
kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan
, saya mohon maaf sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih
terbatas dan belum seberapa.

Oleh karena itu ,saya sangat menantikan saran dan kritikan dari pembaca
yang bisa membangun dan menyempurnakan tugas ini. Atas perhatian Bapak/ Ibu
dosen saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………...

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….

BAB I PENGANTAR……………………………………………………....

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR……………………………………………….

1.2 Tujuan…………………………………………………………....

1.3 Manfaat……………………………………………………………………...

1.4 Identitas Jurnal……………………………………………………………….

BAB II RINGKASAN ARTIKEL/ HASIL PENELITIAN…………………...

BAB III KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN………………..

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………….……………..
BAB I

PENGANTAR

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR


Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena
rendahnya minat baca mahasiswa pada saat ini.mengkritik jurnal merupakan salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan minat membaca.
Mengkritik jurnal merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat
memahami apa yang di sajikan dalam jurnal .pada dasarnya review jurnal
menitikberatkan pada evaluasi mengenai keunggulan dan kelemahan ,apa yang
menarik, dan bagaimana jurnal tersebut,bisa merubah persepsi dan cara berfikir
serta menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang di dapat ,mampu
menambah pemahaman terhadap sesuatu bidang kajian tertentu . mengkritik jurnal
juga dapat melatih kemampuan dalam manganalisi dan mengevaluasi pembhasan
yang disajikan penulis, sehinga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif
kepenulisan lainnya. Selain itu untuk para pembaca, critical journal review ini
mempunyai tujuan agar pembaca dapat bimbingan dalam memilih jurnal.

1.2 Tujuan
1. Penyelesaian tugas wajib mahasiswa
2. Menambah wawasan para pengkritik karna di dalam jurnal tersebut disajikan
masalah yang akan menambah ilmu pengetahuan
3. Memudahkan masyarakat memahami hasil jurnal
4. Mengurangi kebiasaan malas dalam membaca

1.3 Manfaat
1. Menigkatkan keterampilan mahasiswa dalam membuat laporan penelitian
2. Mahsasiwa dapat membuat jurnal penelitian yang sesuai dengan kaidah dan
kekmampuan yang berlaku
3. Mampu menigkatkan kempuan pengetahuan mahasiwa dari teori dan aplikasi
hasil gagasan peneliti sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat menjadi
inspirasi baru mahasiwa
1.4 Identitas Jurnal
BAB II

RINGKASAN ARTIKEL

Membran sel adalah komponen seluler yang mendasar, yang menyediakan


penghalang antara lingkungan luar dengan sitplasma interseluler.Namun hanya
sebagai penghalang pasif. Plasma membrane membentuk kontak fisik antara sel
yang satu dengan sel yang lainnya.

Matriks dasar dari membrane plasma pada dasarnya terdiri dari 2 lembar
yaitu dari molekul fosfolipid. Fosfolipid adalah molekul amfoter yaitu molekul
yang bersifat hidrofilik atau larut dalam air dan ujung lainnya adalah hidrofobik
atau tidak larut dalam air. Oleh karena itu di lingkungan yang berair dua lembar
(bilayer) tersebut akan membentuk bilayer fosfolipid yang manaujung hidrofobik
di bagian dalam dan ujung hidrofilik di bagian luar bilayer.

Fluiditas membrane plasma sangat ditentukan oleh sifat lipid yang


merupakan matriks dasar. Fluiditas dari fosfolipid bilayer sangat penting karena
mempengaruhi berbagai fungsi protein yang tertanam dalam matriks. Lapisan
ganda fosfolipid sebagian besar menentukan sifat permeabilitas pasif umum
membrane sel, memungkinkan air dan molekul lipofilik kecil untuk melewatinya,
tetapi bertindak sebagai penghalang ion dan hidrofilik molekul. Steroid yang
merupakan komponen utama lipid membran juga mumnya berfungsi untuk
mengatur fluiditas bilayer membrane. Glikolipid juga biasanya ada dan
berorientasi sedemikian rupa yang merupakan bagian dari karbohidrat dari
molekul yang menonjol dari permukaaan luar membrane berfungsi sebagai
reseptor atau antigen. Antigen ini menentukan pengelompokan darah A atau B
pada manusia. Protein reseptor yang tertanam di membrane tampaknya diasingkan
dalam suatu daerah khusus dari matriks fosfolipid yang dikenal sebagai
microdomains atau rakit lipid. Daerah ini kaya akan kolesterol dan spingolipid
dan berbeda secara fisikokimia dari sisa matriks dalam beberapa hal.
Protein membrane dapat dikelomppokkan menjadi protein ekstrinsik (perifer)
dan intrisik (integral). Protein intrinsic termasuk reseptor yang merentang lebar
sedangkan protein ekstrinsik mengandung enzim yang terlibat dalam mediasi efek
intraseluler aktivasi reseptor oleh molekul sinyal. Secara fungsional protein
membrane dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

 Reseptor : Menanggapi pengikatan pensinyalan molekul tertentu


 Saluran ion : memungkinkan lewatnya ion tertentu
 Pengangkut: Membawa ion atau molekul penting melintasi membrane,
terkadang melawan gradient konsentrasi

Ada membrane protein yang memilki fungsi khusus seperti sebagai protein
SNARE yang memediasi fusi vesikel intraseluler membrane dengan membrane
plasmaunutki memungkinkan sekresi metabolit seluler atau pelepasan
neurotransmitter.

Reseptor membrane plasma memungkinkan sel untuk merespons beragam


rangsangan. Molekul pensinyalan berinteraksi dengan 4 enis reseptor utama
protein, 3 di antaranya terletak di membrane plasma:

 Reseptor berpasangan G-protein (GPCR)


 Salurann ion ligand-gated
 Reseptor terkait enzim kinase

Reseptor berpasangan G-protein (kadang-kadang disebut metabotropic


reseptor) ditandai oleh respetor unutk epinefrin dan norepinefrin (Adrenoseptors).
Protein-protein ini membentuk kelompok reseptor terbesar dan terdiri dari
polipeptida panjang tunggal yang balik melintasi membran sedemikian rupa
sehingga ada tujuh membran bagian dari protein.
Saluran ion ligand-gated merupakan jenis resptor yang memilki banyak
kesamaan structural dengan tipe lain dari saluran ion, namun saluran ini memiliki
situs pengikatan spesifik unutk pensinyalan molekul pada sisiekstraseluler
kompleks protein. Saluran ion ligand-gated Reseptor (ionotropik) adalah reseptor
yang bekerja lebih cepat daripada GPCR karena tidak secara langsung terkait
dengan enzim pembawa pesan kedua. Saluran ini beroperasi hanya dengan
membuka 'gerbang' (pori sentral di reseptor) untuk ion tertentu, yang
memungkinkan mereka mengalir dengan cepat ke bawah gradien konsentrasi.
Saluran ion ligand-gated terdiri dari lima polipeptida yang berbeda subunit yang
berkumpul di membran untuk membentuk pori sentral melalui ion yang lewat.
Struktur saluran ion yang berbeda memungkinkan untuk berbagai saluran secara
selektif permeabel terhadap ion yang berbeda.

Reseptor terkait enzim kinase terdiri dari protein besar domain pengikat ligan
ekstraseluler yang dihubungkan dengan enzim (kinase) domain oleh rantai heliks
α yang melingkupi membran. Reseptor ini memediasi tindakan banyak mediator
protein.

Membran plasma memiliki struktur yang sangat dinamis seperti reseptor dapat
bergerak di dalam larutan fosfolipid. Hubungan antara membrane plasma dan
sitoskeleton internal juga memungkinkan beberapa sel bergerak secara amoeboid
(makrofag, mikroglia, neutrofil). Protein SNARE secara luas diklasifikasikan
sebagai v-SNARES atau t-SNARES, menurut vesikel atau lokasi mebran plasma
masing-masing. Dalam proses endositosis daerah terlokalisasi dari membran
plasma menelan sedikit volume cairan ekstraseluler, invaginasi dan 'tunas lepas'
secara intraseluler untuk membentuk vesikel yang mengandung zat yang telah
tertelan. Fagositosis adalah jenis endositosis di mana beberapa sel (mis. makrofag)
dapat menelan partikel besar, puing-puing sel dan menyerang mikroorganisme.
Sebaliknya, pinocytosis mengacu pada internalisasi yang kecil volume cairan
ekstraseluler di dalam vesikel.
Sebagian besar sel memiliki daerah khusus pada membran plasma
yangnmembentuk kontak dengan sel yang berdekatan, matriks ekstraseluler atau
lainnya permukaan. Sel dipertahankan dalam jaringan biakan (misalnya fibroblas)
mensekresikan protein yang melekat pada piringan, menyediakan titik jangkar
untuk protein membran integral yang disebut integrin. Kumpulan intraseluler
filamen aktin menempel ke integrin melalui protein lain sehingga mereka dapat
memberikan ketegangan terhadap substratum. Begitu juga dengan sitoskeleton
yang singgah di daerah kontak sel-sel disebut sebagai persimpangan adherens, di
mana kontak antar sel dimediasi oleh protein cadherin.

Sel pada umumnya akan menempel pada sel yang sama, hanya jaringan
tertentu yang dimediasi oleh molekul adhesi sel tersebut sebagai integrin,
cadherin, selektin dan superfamili imunoglobulin. Gap adalah kontak antar sel
titik yang memungkinkan lewatnya molekul pemberi sinyal langsung dari satu sel
ke sel lainnya. Gap merupakan saluran terbuka melalui plasma membran yang
memungkinkan ion dan molekul kecil untuk melewati sel, dengan demikian
mengkoordinasikan kegiatan ribuan atau jutaan sel dalam jaringan (misalnya sel
otot jantung). Khusus gap junction di sistem saraf pusat membentuk listrik
sinapsis, yang memungkinkan lewatnya ion dengan cepat neuron dan antara
beberapa sel glial. Kebanyakan interneuronal komunikasi dimediasi oleh kontak
khusus yang disebut sinapsis, di mana molekul pensinyalan (neurotransmitter)
dilepaskan dengan cepat dari neuron presinaptik berdifusi melintasi celah sinaptik
unutk mengaktifkan reseptor yang terletak di membrane postsinaptik
BAB III

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ARTIKEL

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai