Anda di halaman 1dari 40

Operasi Riset Lanjutan

TEORI PERMAINAN

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Nerli Khairani M.Si.

OLEH :

AMIR HUSEIN HARAHAP (4171230001)


LESMAN HENDRY MANULLANG (4172230004)
MAHYAR ASRAWI HARAHAP (4171230011)
KELAS : PSM A 2017

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan Makalah Operasi Riset Lanjutan ini dengan tepat waktu dan baik. Kami
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah memberikan sumbangan
baik materi maupun pemikiran.
Kami sangat berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan untuk kritis dalam berpikir dan mampu menunjukkan segala kekurangan
dan kelebihan pada materi yang kami bawakan.
Akhirnya kami mengharapkan semoga Makalah Operasi Riset Lanjutan ini dapat
diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan wawasan terhadap pembaca. Selain itu,
kritik dan saran dari pembaca kami mohonkan untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Medan, Oktober 2020

Penulis

i
Daftar isi

Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar isi.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................2
BAB III. PENUTUP...................................................................................................14
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................14
3.2. Saran....................................................................................................................14
Contoh Soal................................................................................................................15
Latihan Soal...............................................................................................................34

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Teori permainan merupakan sebuah pendekatan terhadap kemungkinan strategi yang


akan dipakai, yang disusun secara matematis agar bisa diterima secara logis dan rasional.
Teori permainan digunakan untuk mencari strategi terbaik dalam suatu aktivitas, dimana
setiap pemain di dalamnya sama-sama mencapai utilitas tertinggi. Keuntungan bagi yang
satu merupakan kerugian bagi yang lain, maka dari itu digunakan asumsi bahwa setiap
pemain mampu mengambil keputusan secara bebas dan rasional. Adapun tujuan dari
penggunaan teori permainan ini adalah untuk memenangkan persaingan.

Teori permainan memiliki konsep-konsep dasar dalam menyelesaikan suatu


persaingan, diantaranya adalah jumlah pemain, nilai permainan, dan strategi permainan.
Pemain yang terlibat minimal 2 orang atau kelompok. Berdasarkan nilai permainan,
dibedakan atas permainan jumlah nol dan permainan dengan jumlah bukan nol.
Permainan jumlah nol dibedakan lagi menurut strategi permainan yang digunakan, yaitu
strategi permainan murni dan strategi permainan campuran. Konsep-konsep di atas
digambarkan dalam bentuk matriks sehingga matriksnya dikenal sebagai matriks
permainan.

Matriks permainan dapat diaplikasikan dalam menggambarkan persaingan-persaingan


pasar. Salah satu contoh konkrit dari persaingan pasar adalah dalam hal pemasaran.
Upaya untuk mencapai sasaran perusahaan dipandu oleh sebuah konsep pemasaran.
Konsep pemasaran juga memuat strategi pemasaran. Dimana strategi pemasaran
merupakan upaya memilih dan menganalisa pasar sasaran serta menciptakan gabungan
pemasaran yang cocok. Strategi pemasaran berhubungan tidak langsung dengan matriks,
sedangkan teori permainan behubungan langsung dengan matriks. Hal ini dikarenakan
strategi pemasaran merupakan penggambaran atribut-atribut setiap pemain dalam suatu
kondisi pasar. Penggambaran atribut ini diperlukan dalam teori permainan untuk
penentuan strategi dalam mengambil keputusan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian teori permainan?
2. Apakah unsur-unsur dasar teori permainan?
3. Bagaimana permainan dua-pemain jumlah nol?
4. Bagaimana teori permainan dan linier programming?

C. Tujuan
1. Untuk memahami teori permainan
2. Untuk memahami linier programming

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Permainan
Teori permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi
persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan untuk
menganalisa proses pengambilan keputusan dari situasi-situasi persaingan yang berbeda-
beda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan. Misalnya, para manajer pemasaran
bersaing dalam memperebutkan bagian pasar, para pimpinan serikat dan manajemen
yang terlibat dalam penawaran kolektif, para jenderal tentara yang ditugaskan dalam
perencanaan dan pelaksanaan perang, dan para pemain catur, yang semanya terlibat
dalam usaha untuk memenangkan permainan. Kepentingan-kepentingan yang bersaing
dalam permainan disebut para pemain. Anggapannya adalah bahwa setiap pemain
(individual atau kelompok) mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan secara
bebas dan rasional.

Teori permainan mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli matematika perancis


yang bernama Emile Borel tahun 1921. Kemudian, John Von Neumann dan Oskar
Morgenstern mengembangkan lebih lanjut sebagai alat untuk merumuskan perilaku
ekonomi yang bersaing. Aplikasi-aplikasi nyata yang paling sukses dari teori permainan
banyak ditemukan dalam militer. Tetapi dengan berkembangnya dunia usaha bisnis yang
semakin bersaing dan terbatasnya sumber daya serta saling ketergantungan sosial,
ekonomi dan ekologi yang semakin besar, akan meningkatkan pentingnya aplikasi-
aplikasi bisnis teori permainan. Kontrak dan program tawar-menawar serta keputusan
penetapan harga adalah contoh penggunaan teori permainan yang semakin meluas.

B. Unsur-unsur dasar teori permainan


Berikut akan diuraikan beberapa unsur atau elemen dasar yang sangat penting dalam
penyelesaian setiap kasus dengan teori permanian, dengan mengambil suatu contoh
permainan dua-pemain jumlah-nol (dua-person zero-zum game), dimana matriks pay off
nya tampak dalam tabel.

Dari contoh tabel matrik pay off (matrik permainan) di atas, dapat dijelaskan beberapa
ketentuan dasar yang terpenting dalam teori permainan, yakni :
1. Nilai-nilai yang ada dalam tabel tersebut (yakni angka 1, 9, 2 di baris pertama dan 8,
5, 4 di baris kedua), merupakan hasil yang diperoleh dari penggunaan berbagai
strategi yang dipilih oleh kedua perusahaan. Satuan nilai tersebut merupakan
efektifitas yang dapat berupa uang, persentase pangsa pasar, jumlah pelanggan dan
sejenisnya. Nilai positif menunjukkan keuntungan bagi pemain baris dan kerugian

2
bagi pemain kolom, begitu pula sebaliknya nilai negatif menunjukkan kerugian bagi
pemain baris dan keuntungan bagi pemain kolom. Sebagai contoh nilai 9 pada sel
C12 menunjukkan apabila pemain/perusahaan A menggunakan strategi harga murah
(S1) dan perusahaan B meresponnya dengan strategi harga sedang (S2), maka
perusahaan A akan mendapatkan keuntungan sebesar 9 yang berarti perusahaan B
akan mengalami kerugian sebesar 9.
2. Suatu strategi dari sebuah pemain/perusahaan dianggap tidak dapat dirusak oleh
perusahaan lainnya.
3. Aturan-aturan permainan, bahwa setiap pemain/perusahaan akan memilih strategi-
strategi tersebut secara terus menerus selama perusahaan masih memiliki keinginan
melanjutkan usahanya
4. Suatu permainan/persaingan dikatakan adil atau ‘fair’ apabila hasil akhir permainan
atau persaingan menghasilkan nilai nol (0), atau tidak ada pemain atau perusahaan
yang menang/kalah atau mendapat keuntungan/kerugian.\
5. Suatu strategi dikatakan dominan terhadap strategi lainnya apabila memiliki nilai pay
off yang lebih baik dari strategi lainnya. Maksudnya, bagi pemain/perusahaan baris,
nilai positif (keuntungan) yang diperoleh dari suatu strategi yang digunakan,
menghasilkan nilai positif yang lebih besar dari hasil penggunaan strategi lainnya.
Bagi pemain kolom, nilai negatif (kerugaian) yang diperoleh dari suatu strategi yang
digunakan, menghasilkan nilai negatif yang lebih kecil dari hasil penggunaan strategi
lainnya.
6. Suatu strategi optimal adalah rangkaian kegiatan, atau rencana yang paling
menyeluruh, yang menyebabkan seoang pemain dalam posisi yang paling
menguntungkan tanpa memperhatikan kegiatan para pesaingnya.
7. Tujuan dari teori permainan ini adalah mengidentifikasi strategi yang paling optimal
untuk setiap pemain.

C. Permainan dua-pemain jumlah nol


Ada dua tipe permainan dua-pemain jumlah-nol, yaitu yang dikenal dengan
permainan strategi murni (pure-strategy game), dimana setiap pemain menggunakan
strategi tunggal da permainan strategi-campuran (mixed-strategy game), dimana kedua
pemain memakai campuran dari beberapa strategi yang berbeda.

a. Strategi Murni
Penyelesaian masalah dengan strategi murni dilakukan dengan menggunakan konsep
maximin untuk pemain/perusahaan baris dan konsep minimax untuk pemain/perusahaan
kolom. Dalam strategi ini seorang pemain atau perusahaan akan menggunakan satu
strategi/strategi tunggal untuk mendapatkan hasil optimal (sadle point yang sama).

b. Strategi Campuran
Penyelesaian masalah dengan strategi campuran dilakukan apabila strategi murni
yang digunakan belum mampu menyelesaikan masalah permainan atau belum mampu
memberikan pilihan strategi yang optimal bagi masing-masing pemain/perusahaan.
Dalam strategi ini seorang pemain atau perusahaan akan menggunakan campuran/lebih
dari satu strategi untuk mendapatkan hasil optimal.
Agar sebuah permainan atau persaingan menjadi optimal, setiap strategi yang
dipergunakan berusaha untuk mendapatkan nilai permainan (sadle point) yang sama.

3
Untuk memahami dengan lebih jelas mengenai penggunaan Teori permianan ini,
perhatikan dua contoh kasus berikut ini :

Contoh kasus 1 ( Strategi Murni)


Dua buah perusahan yang memiliki produk yang relatif sama, selama ini saling bersaing
dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada. Untuk
keperluan tersbut, perusahaan A mengandalkan 2 strategi dan perusahaan B
menggunakan 3 macam strategi, dan hasilnya terlihat pada tabel berikut ini :

Dari kasus di atas, bagaimana strategi yang harus digunakan oleh masing-masing pemain
atau perusahaan, agar masing-masing mendapatkan hasil yang optimal (kalau
untung, keuntungan tersebut besar, dan kalau harus rugi maka kerugian tersebut adalah
paling kecil).
Jawab :
Seperti telah dijelaskan di atas, bagi pemain baris akan menggunakan aturan maximin
dan pemain kolom akan menggunakan aturan minimax.
Langkah 1
Untuk pemain baris (perusahaan A), pilih nilai yang paling kecil untuk setiap baris (Baris
satu nilai terkecilnya 1 dan baris dua nilai terkecilnya 4). Selanjutnya dari dua nilai
terkecil tersebut, pilih nilai yang paling baik atau besar, yakni nilai 4.

Langkah 2
Untuk pemain kolom, (perusahaan B), pilih nilai yang paling besar untuk setiap kolom
(kolom satu nilai terbesarnya 8, kolom dua nilai terbesarnya 9, dan kolom tiga nilai
terbesarnya 4). Selanjutnya dari tiga nilai terbesar tersebut, pilih nilai yang paling baik
atau kecil bagi B, yakni nilai 4 (rugi yang paling kecil).

4
Langkah 3
Karena pilihan pemain baris-A dan pemain kolom-B sudah sama, yakni masingmasing
memilih nilai 4, maka permainan ini sudah dapat dikatakan optimal à sudah ditemukan
nilai permainan (sadle point) yang sama. Hasil optimal di atas, dimana masing-masing
pemain memilih nilai 4 mengandung arti bahwa pemain A meskipun menginginkan
keuntungan yang lebih besar, namun A hanya akan mendapat keuntungan maksimal
sebesar 4, bila ia menggunakan strategi harga mahal (S2). Sedangkan pemain B,
meskipun menginginkan kerugian yang dideritanya adalah sekecil mungkin, namun
kerugian yang paling baik bagi B adalah sebesar 4, dan itu bisa diperoleh dengan
merespon strategi yang digunakan A dengan juga menerapkan strategi harga mahal (S3).
Penggunaan strategi selain yang direkomendasikan di atas akan berdampak pada
menurunnya keuntungan bagi A dan meningkatnya kerugian bagi B, atau tidak dapat
selesainya persaingan atau permainan yang ada.

Contoh kasus 2 ( Strategi Campuran)


Dari kasus di atas, dan karena adanya perkembangan yang terjadi di pasar, maka
perusahaan A, yang tadinya hanya memiliki produk dengan harga murah dan mahal,
sekarang menambah satu lagi strategi bersainganya dengan juga mengeluarkan produk
berharga sedang, dan hasil yang diperoleh tampak pada tabel berikut ini :

Dari perkembangan kasus di atas, bagaimana strategi yang harus digunakan oleh
masing-masing pemain atau perusahaan, agar masing-masing mendapatkan hasil yang
yang optimal (kalau untung, keuntungan tersebut besar, dan kalau harus rugi maka
kerugian tersebut adalah paling kecil).

5
Jawab :

Langkah 1
Mula-mula akan dicoba dulu dengan menggunakan strategi murni. Seperti telah
dijelaskan di atas, bagi pemain baris akan menggunakan aturan maximin dan pemain
kolom akan menggunakan aturan minimax. Untuk pemain baris, pilih nilai yang paling
kecil untuk setiap baris (Baris satu nilai terkecilnya 2 , untuk baris kedua nilai
terkecilnya -1 dan baris tiga nilai terkecilnya 1). Selanjutnya dari dua nilai terkecil
tersebut, pilih nilai yang paling baik atau besar, yakni nilai 2.

Langkah 2
Untuk pemain kolom, pilih nilai yang paling besar untuk setiap kolom (kolom satu
nilai terbesarnya 6, kolom dua nilai terbesarnya 5, dan kolom tiga nilai terbesarnya 9).
Selanjutnya dari tiga nilai terbesar tersebut, pilih nilai yang paling baik atau kecil bagi B,
yakni nilai 5 (rugi yang paling kecil).

Langkah 3
Dari tabel di atas terlihat bahwa pilihan pemain baris-A dan pemain kolom-B tidak
sama, dimana pemain atau perusahaan A memilih nilai 2 dan perusahaan B memilih nilai
5, dengan demikian maka permainan ini dapat dikatakan belum optimal à karena belum
ditemukan nilai permainan (sadle point) yang sama. Oleh karena itu perlu dilanjutkan
dengan menggunakan strategi campuran, yang langkahnya adalah sebegai berikut :

Langkah 4
Masing-masing pemain akan menghilangkan strategi yang menghasilkan keuntungan
atau kerugian paling buruk. Bila diperhatikan pada tabel sebelumnya, untuk pemain A,
strategi S2 adalah paling buruk, karena bisa menimbulkan kemungkinan kerugian bagi A
(ada nilai negatif / -1 nya). Dan bagi pemain B, strategi S3 adalah paling buruk karena

6
kerugiannya yang bisa terjadi paling besar (perhatikan nilai-nilai kerugian di strategi S3
pemain/perusahaan B)

Langkah 5
Setelah pemain A membuang strategi S2 dan pemain B membuang stretgi S3,
diperoleh tabel sebagiai berikut :

Perhatikan bahwa setelah masing-masing membuang strategi yang paling buruk, maka
sekarang persaingan atau permainan dilakukan dengan kondisi, perusahaan A
menggunakan strategi S1 dan S3, sementara perusahaan B menggunakan strategi S1 dan
S2.

Langkah 6
Langkah selanjutnya adalah dengan memberikan nilai probabilitas terhadap
kemugkinan digunakannya kedua strategi bagi masing-masing perusahaan. Untuk
perusahaan A, bila kemungkinan keberhasilan penggunaan strategi S1 adalah sebesar p,
maka kemungkinan keberhasilan digunakannya strategi S3 adalah (1-p). Begitu pula
dengan pemain B, bila kemungkinan keberhasilan penggunaan strategi S1 adalah sebesar
q, maka kemungkinan keberhasilan digunakannya strategi S2 adalah (1-q).

Langkah 7
Selanjutnya mencari nilai besaran probabilitas setiap strategi yang akan digunakan
dengan menggunakan nilai-nilai yang ada serta nilai probalitas masing-masing strategi
untuk menghitung sadle point yang optimal, dengan cara sebagai berikut :
Untuk perusahaan A
Bila, apapun strategi yang digunakan A, perusahaan B meresponnya dengan strategi S1,
maka :
2p + 6(1-p) = 2p + 6 – 6p = 6 – 4p

7
Bila, apapun strategi yang digunakan A, perusahaan B meresponnya dengan strategi S2,
maka :
5p + 1(1-p) = 5p + 1 – 1p = 1 + 4p
Bila kedua hasil persamaan tersebut digabung, maka :
6 – 4p = 1 + 4p
5 = 8p
P = 5/8 = 0,625
Dan apabila nilai p = 0,625, maka nilai (1-p) adalah (1 – 0,625) = 0,375, sehingga kedua
nilai probabilitas untuk strategi S1 dan S3 milik perusahaan A sudah diketahui nilainya.
Apabila kedua nilai probabilitas tersebut dimasukkan dalam kedua persamaan di atas,
maka keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan A adalah :
Dengan persamaan ke-1 Dengan persamaan ke-2
= 2p + 6(1-p) = 5p + 1(1-p)
= 2 (0,625) + 6 (0,375) = 5 (0,625) + 1 (0,375)
= 3,5 = 3,5
Perhatikan, bahwa keduanya menghasilkan keuntungan yang diharapkan adalah sama,
yakni sebesar 3,5. Coba diingat di atas, bahwa sebelum menggunakan strategi campuran
ini keuntungan perusahaan A hanya sebesar 2, berarti dengan digunakan strategi
campuran ini, keuntungan perusahaan A bisa meningkat 1,5 menjadi 3,5.
Bagaimana dengan perusahaan B ?
Untuk perusahaan B
Bila, apapun strategi yang digunakan B, perusahaan A meresponnya dengan strategi S1,
maka :
2q + 5(1-q) = 2q + 5 – 5q = 5 – 3p
Bila, apapun strategi yang digunakan B, perusahaan A meresponnya dengan strategi S3,
maka :
6q + 1(1-q) = 6q + 1 – 1q = 1 + 5p
Bahan Kuliah OR – Aris B. Setyawan 88
Bila kedua hasil persamaan tersebut digabung, maka :
5 – 3q = 1 + 5q
4 = 8q
q = 4/8 = 0,5
Dan apabila nilai p = 0,5, maka nilai (1-p) adalah (1 – 0,5) = 0,5, sehingga kedua
nilai probabilitas untuk strategi S1 dan S2 milik perusahaan B sudah diketahui
nilainya. Apabila kedua nilai probabilitas tersebut dimasukkan dalam kedua
persamaan di atas,
maka kerugian minimal yang diharapkan oleh perusahaan B adalah :
Dengan persamaan ke-1 Dengan persamaan ke-2
= 2q + 5(1-q) = 6q + 1(1-q)
= 2 (0,5) + 5 (0,5) = 6 (0,5) + 1 (0,5)
= 3,5 = 3,5
Perhatikan, bahwa keduanya menghasilkan kerugian minimal yang diharapkan adalah
sama, yakni sebesar 3,5. Coba diingat di atas, bahwa sebelum menggunakan strategi
campuran ini kerugian minimal perusahaan B adalah sebesar 5, berarti dengan digunakan
strategi campuran ini, kerugian minimal perusahaan B bisa menurun sebesar 1,5 menjadi
3,5.

8
Kesimpulan :
Kerena penggunaan strategi murni belum mampu menemukan nilai permainan (sadle
point) yang sama, mana penyelesaian masalah permainan/persaingan di atas dilanjutkan
dengan digunakannya strategi campuran. Penggunaan strategi campuran ini terbukti
disamping mampu menemukan nilai permainan (sadle point) yang sama, strategi
campuran ini juga mampu memberikan hasil yang lebih baik bagi masing-masing
perusahaan. Perusahaan A keuntungan yang diharapkan naik menjadi 3,5 dan kerugian
minimal yang diterima perusahaan B juga dapat turun hanya sebesar 3.5. à Sudah
optimal.
Pemecahan masalah atau penyelesaian permainan strategi campuran dapat dilakukan
dengan :
1) Metode grafik
Semua permainan 2xn ( yaitu,pemain baris mempunyai dua strategi dan pemain
kolom mempunyai n strategi) dan permainan m x 2 ( yaitu pemain baris mempunyai
m strategi dan pemain kolom mempunyai m strategi) dapat diselesaikan secara
grafik.
2) Metode analitis
Pola ini dikembangkan dengan menentukan suatu distribusi probabilitas untuk
strategi-strategi yang berbeda. Nilai-nilai probabilitas ini memungkinkan untuk
ditemukanya strategi-strategi campuran yang optimum. Nilai-nilai probabilitas payoff
dapat dihitung dengan cara :
Untuk perusahaan A. Anggap bahwa digunakan strategi A 1 dengan probabilitas p,
dan untuk strategi A3 probabilitsnya 1-p. Anggap bahwa B menggunakan strategi B 1,
maka keuntungan yang diharapkan A adalah:
2p+6 (1-p)=6-4p
Bila B menggunakan strategi B2, maka keuntungan yang diharapkan A adalah :
5
5p+1(1-p)=1+4p atau p= = 0,625
8
Ini berarti perusahaan A seharusnya mempergunakan strategi A 1 62,5% dan strategi
A3 37,5%.
Keuntungan yang diharapkan
Perusahaan A = 0,625(2) + 0,375(6)
= 0,625(5) + 0,375(1)
= 3,5
Untuk perusahaan B. Dengan cara yang sama,probabilitas untuk strategi B1 adalah q
dan B2 adalah 1-q.
Bila perusahaan mempergunakan A1, kerugian yang diharapkan B adalah:
2q+5(1-q)= 5-3q
Sekarang bila perusahaan A menggunakan A3, kerugian yang diharapkan B adalah:
6q+1(1-q)= 1+5q
Strategi optimal perusahaan B adalah:
5-3q = 1+5q atau
4 1
q= = = 0,50
8 2
Ini berarti perusahaan B seharusnya mempergunakan strategi B 1 50% dan B2 50%.
Pemilihan strategi ini dilakukan secara acak atau random.
Keuntungan yang diharapkan
Perusahaan B = 0,50(2) + 0,50(5)
= 0,50(6) + 0,50(1)
= 3,5

9
Dari uraian di atas dapat disimpulkan dua hal. Pertama, dengan
mempergunakan strategi campuran dapat dicapai titik yang ekuilibrium dimana
keuntungan yang diharapkan (per permainan) oleh maximing player sama dengan
kerugian yang diharapkan (per permainan) oleh minimizing player. Kedua, dengan
mempergunakan strategi campuran kedua pemain dapat memperbaiki posisi mereka.
3) Metode aljabar matriks
Metode ini adalah cara untuk menyelesaikan suatu permainan yang
mempunyai matriks segi empat. Untuk menjelaskan prosedur penyelesaianya, akan
digunakan kembali permainan 2 x 2. Bentuk matriksnya adalah sebagai berikut :

B1 B 2
A1 2 5
( )
A3 6 1
=Pij
Dimana pij menunjukan jumlah payoff dalam baris ke i dan kolomk e j.
Strategi-strategi optimal untuk perusahaan A dan B dan nilai permainan, dpat dicari
dengan rumusan-rumusan sebagai berikut :
[ 1 1 ] [Padj ]
A=
Strategi optimal perusahaan
[ 1 1 ][ Padj ] 1()
1

[ 1 1 ][ Pcof ]
B=
Strategi optimal perusahaan
[ 11 ] [ Padj ] 1
(1)
strategi strategi
Nilai permainan = [ ] [ Pij ] [ ]
optimal A optimal B
[ Pij]
= [ 1 1 ][ Padj ] 1
() 1

Dimana Padj = adjoint matrix


Pcof= cofactor matrix
Pij = matrix permainan
[Pij]= determinan matrix permainan

Pada persamaan ini, strategi persamaan A ada dalam vektor baris, dan strategi
optimal B diletakan dalam bentuk vektor kolom.
Dalam masalah di atas dapat diketahui :
2 5
[ ]
[ Pij ] =
6 1
1 −6
Pcof =[ ] −5 2
1 −5
Padj = [P cof ]T = [−6 2 ]
2 5
[ ]
[ Pij ] =
6 1
= 2 – 30 = -28

10
[ 11 ] 1
[ −5
−6 2 ]
Strategi optimal A =
[ 1 1 ] [ 1 −5 ](1 )
−6 2 1

[−5−3]
=
−8

[ 11 ] 1
[ −6
−5 2 ]
Strategi optimal B =
[ 1 1 ] [ 1 −5 ](1 )
−6 2 1
[−4−4]
=
−8
Jadi, strategi-strategi campuran yang optimal =
5 3
A1 = A3 =
8 8
4 1 4 1
B1 = = B2 = =
8 2 8 2

1
Nilai permainan = [
5 3 2 5
] [ ]
8 8 6 1

1
()
2
1
2

=[
28 28 2
8 8
]
1
2
()
= 3,5

Hasil ini sama persis dengan penyelesaian yang didapatkan dengan metode analitis
yang dijelaskan sebelumnya.

D. Teori permainan dan linier programming


Untuk menyelesaikan permainan-permainan strategi campuran 3 x 3 atau dimensi
yang lebih besar, dapat menggunakan linier programming.
Untuk menguraikan tehnik dan prosedur linier programming ini akan digunakan
permainan dua pemain jumlah nol. Notasi yang digunakan :
V = nilai permainan
X1 dan X2 = probabilitas pemilihan strategi A1 dan strategi A2
Y1 dan Y2 = probabilitas pemilihan strategi B1 dan strategi B2
Dengan A sebagai maximizing player, maka dapat dinyatakan keuntungan yang
diharapkan untuk A dalam tanda ketidaksamaan ≥ ini berarti bahwa A mungkin memperoleh

11
keuntungan lebih dari V bila B menggunakan strategi yang lemah. Jadi, nilai keuntungan
yang diharapkan untuk pemain A adalah :
2X1 + 6X2 ≥ V ( bila pemain B menggunakan strategi B1 dan seterusnya ).
5X1 + 1X2 ≥ V ( bila pemain B menggunakan strategi B2 dan seterusnya ).
Diketahui bahwa X1 + X2 = 1 dan X1 , X2 ≥ 0
Dengan B sebagai minimizing player, maka dapat dinyatakan keuntungan yang diharapkan
untuk B dalam tanda ketidaksamaan ≤ ini berarti bahwa B mungkin mengalami kerugian
kurang dari V bila A menggunakan strategi yang lemah. Jadi, nilai kerugian yang diharapkan
untuk pemain B adalah :
2Y1 + 5Y2 ≤ V ( bila pemain A menggunakan strategi A1 seterusnya ).
6Y1 + 1Y2 ≤ V ( bila pemain A menggunakan strategi A3 seterusnya ).
Juga diketahui bahwa Y1 + Y2 = 1 dan Y1 , Y2 ≥ 0
Dengan membagi setiap ketidaksamaan dan persamaan diatas dengan V didapatkan:

Untuk perusahaan A untuk perusahaan B


2 X1 6 X 2 2Y 1 5Y 2
+ ≥1 + ≤1
V V V V
5 X1 1X 2 6 Y 1 1Y 2
+ ≥1 + ≤1
V V V V
X1 X2 Y1 Y2
+ ≥1 + ≤1
V V V V

Bila ditentukan variabel-variabel baru :


X1 X2
= X1 , = X2
V V
Y1 Y2
= Y1 , = Y2
V V
Maka didapatkan :
Untuk perusahaan A untuk perusahaan B
2X1 + 6X2 ≥ 1 2Y1 + 5Y2 ≤ 1
5X1 + 1X2 ≥ 1 6Y1 + 1Y2 ≤ 1
X1 + X2 ≥ 1 Y1 + Y2 ≤ 1

12
Karena perusahaan A adalah maximizing player maka tujuanya adalah memaksimumkan V,
1 1
atau sama dengan meminimumkan . Dengan X1 + X2 = , dapat dirumuskan masalah
V V
linier programming untuk perusahaan A sebagai berikut :
Minimumkan
X1 + X2
Batasan- batasan :
2X1 + 6X2 ≥ 1
6Y1 + 1Y2 ≥ 1
X1 , X2 ≥ 0
Sedangkan perusahaan B adalah minimizing player maka tujuanya adalah meminimumkan V,
1 1
atau ini berarti B harus memaksimumkan . dengan Y1 + Y2 = dapat dirumuskan masalah
V V
linier programming untuk perusahaan B sebagai berikut :
Maksimumkan :
Y1 + Y2

Batasan-batasan :
2Y1 + 5Y2 ≤ 1
6Y1 + 1Y2 ≤ 1
Y1 , X2 ≥ 0
Catatan : rumusan linier programming untuk perusahaan A adalah dualnya untuk perusahaan
B.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah ditulis seperti diatas dapat disimpulkan bahwa teori
permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan
dan konflik antara bebagai kepentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa
proses pengambilan keputusan dari situasi-situasi persaingan yang berbeda-beda dan
melibatkan dua atau lebih kepentingan. Model-model teori permainan dapat
diklasifikasikan dengan sejumlah cara, seperti sejumlah pemain, jumlah keuntungan,
dan kerugian dan jumlah strategi yang digunakan dalam permainan.

B. Saran
Penjabaran atau penjelasan makalah / CBR ini banyak kekurangannya karena
penulisnya dalam tahap pembelajaran jadi mohon maaf pada kalimat atau kata-kata
yang salah dan mohon kiranya diberikan kritikan dan saran dan mudah-mudahan bisa
dipergunakan sebaik-baiknya.

14
CONTOH SOAL

1. Dua buah Minimarket yang selama ini saling bersaing dan berusaha untuk
mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada. Untuk keperluan tersebut,
Minimarket A mengandalkan 2 strategi dan Minimarket B menggunakan 3 macam
strategi, dan hasilnya terlihat pada tabel berikut ini :

Minimarket
A
Harga Harga Harga
Murah Sedang Mahal
(S1) (S2) (S3)
Harga
Minimarke
Murah -4 2 8
tB
(S1)
Harga
Sedang 3 6 5
(S2)
Harga
Mahal 2 -1 1
(S2)

15
Penyelesaian:

Untuk pemain baris ( Minimarket A), pilih nilai yang paling kecil untuk setiap baris

Untuk pemain kolom, ( Minimarket B), pilih nilai yang paling besar untuk setiap
kolom

Diperoleh

Minimarket
A
Harga Murah Harga Harga
(S1) Sedang Mahal Maximin
(S2) (S3)
Harga
Minimarket
Murah 8 2 -4 -4
B
(S1)
Harga
Sedang 5 6 3 3
(S2)
Harga
Mahal 1 -1 2 -1
(S2)

Minimax 8 6 3 3

Karena pilihan maximin pemain baris-A dan minimax pemain kolom-B sudah sama,
yakni masingmasing memilih nilai 3, maka permainan ini sudah dapat dikatakan
optimal artinya sudah ditemukan titip pelana (sadle point) yang sama.

Hasil optimal di atas, dimana masing-masing pemain memilih nilai 3 mengandung arti
bahwa pemain A meskipun menginginkan keuntungan yang lebih besar, namun A
hanya akan mendapat keuntungan maksimal sebesar 3, bila ia menggunakan strategi
harga sedang (S2). Sedangkan pemain B, meskipun menginginkan kerugian yang
dideritanya adalah sekecil mungkin, namun kerugian yang paling baik bagi B adalah
sebesar 3, dan itu bisa diperoleh dengan merespon strategi yang digunakan A dengan
juga menerapkan strategi harga mahal(S3).

2. Dua buah Minimarket yang selama ini saling bersaing dan berusaha untuk
mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada. Untuk keperluan tersebut,
Minimarket A mengandalkan 2 strategi dan Minimarket B menggunakan 3 macam
strategi, dan hasilnya terlihat pada tabel berikut ini :

16
Minimarket A
Harga Murah Harga Harga Mahal
(S1) Sedang (S3)
(S2)
Harga Murah
Minimarket B (S1) 7 4 12

Harga
Sedang -9 2 3
(S2)
Harga Mahal
(S3) -2 5 1

Penyelesaian:

 Untuk pemain baris ( Minimarket A), pilih nilai yang paling kecil untuk setiap
baris
 Untuk pemain kolom, ( Minimarket B), pilih nilai yang paling besar untuk
setiap kolom

Diperoleh:

Minimarke
tA
Harga Harga Harga
Murah Sedang Mahal Maximin
(S1) (S2) (S3)
Harga
Minimarke
Murah 7 4 12 4
tB
(S1)
Harga
Sedang -9 2 3 -9
(S2)
Harga
Mahal 3 5 1 1
(S3)
Minimax 7 5 12

Didapat nilai maximin = 4

Nilai minimax = 5

17
 Dari tabel di atas terlihat bahwa pilihan pemain baris-A dan pemain kolom-B
tidak sama, dimana pemain atau Minimarket A memilih nilai 4 dan
Minimarket B memilih nilai 5, dengan demikian maka permainan ini dapat
dikatakan belum optimal karena belumditemukan nilai permainan (sadle
point) yang sama. Oleh karena itu perlu dilanjutkan dengan menggunakan
strategi campuran, yang langkahnya adalah sebegai berikut :

 Masing-masing pemain akan menghilangkan strategi yang menghasilkan


keuntungan atau kerugian paling buruk. Bila diperhatikan pada tabel
sebelumnya, untuk pemain A, strategi S3 adalah paling buruk, karena bisa
menimbulkan kemungkinan kerugian paling besar bagi A (12). Dan bagi
pemain B, strategi S2 adalah paling buruk karena kerugiannya yang bisa
terjadi paling besar (kerugian sampai -9).

 Setelah pemain A membuang strategi S3 dan pemain B membuang stretgi S2,


diperoleh tabel sebagiai berikut.

Minimarket A
Harga Murah Harga Sedang
(S1) (S2)
p (1-p)
Harga Murah
Minimarket B (S1) 7 4
q
Harga Mahal
(S3) 3 5
(1-q)

 Langkah selanjutnya adalah dengan memberikan nilai probabilitas terhadap


kemugkinan digunakannya kedua strategi bagi masing-masing perusahaan.
Untuk Minimarket A, bila kemungkinan keberhasilan penggunaan strategi S1
adalah sebesar p, maka kemungkinan keberhasilan digunakannya strategi S2
adalah (1-p). Begitu pula dengan minimarket B, bila kemungkinan
keberhasilan penggunaan strategi S1 adalah sebesar q, maka kemungkinan
keberhasilan digunakannya strategi S3 adalah (1-q).

 Selanjutnya mencari nilai besaran probabilitas setiap strategi yang akan


digunakan dengan menggunakan nilai-nilai yang ada serta nilai probalitas

18
masing-masing strategi untuk menghitung sadle point yang optimal, dengan
cara sebagai berikut :

Untuk Minimarket A

Bila, apapun strategi yang digunakan A, perusahaan B meresponnya dengan strategi


S1, maka :

7( p)  4(1  p)  7 p  4  4 p
 4  3p

Bila, apapun strategi yang digunakan A, perusahaan B meresponnya dengan strategi


S3, maka :

3( p)  5(1  p )  3 p  5  5 p
 5 2p

Gabungkan:

4  3p  5 2 p
5p 1
p 1
5
p  0, 2

Dan apabila nilai p = 0,2, maka nilai (1-p) adalah (1 – 0,2) = 0,8, sehingga kedua nilai
probabilitas untuk strategi S1 dan S2 milik perusahaan A sudah diketahui nilainya.
Apabila kedua nilai probabilitas tersebut dimasukkan dalam kedua persamaan di atas,
maka keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan A adalah :

Dengan persamaan ke-1

 7 p  4(1  p)
 7(0, 2)  4(0,8)
 1, 4  3, 2
 4, 6

Dengan persamaan ke-2

 3 p  5(1  p)
 3(0, 2)  5(0,8)
 0, 6  4
 4, 6

19
Berarti kerugian minimal yang diharapkan adalah 4,6 yang berarti kerugian
menurunkan kerugian 0,4 mengingat kerugian minimal sebelum mengguakan strategi
campuran sebesar 5.

Untuk Minimarket B

Bila, apapun strategi yang digunakan B, perusahaan A meresponnya dengan strategi


S1, maka :

7 q  3(1  q )  7 q  3  3q
 3  4q

Bila, apapun strategi yang digunakan B, perusahaan A meresponnya dengan strategi


S2, maka :

4q  5(1  q)  4q  5  5q
 5 q

Gabungkan:

3  4q  5  q
5q  2
q2
5
q  0, 4

Dan apabila nilai q = 0,4, maka nilai (1-q) adalah (1 – 0,4) = 0,6, sehingga kedua nilai
probabilitas untuk strategi S1 dan S3 milik minimarket B sudah diketahui nilainya.
Apabila kedua nilai probabilitas tersebut disubstitusi dalam kedua persamaan di atas,
maka keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan A adalah :

Dengan persamaan ke-1

 7 p  3(1  p )
 7(0, 4)  3(0, 6)
 2,8  1,8
 4, 6

Dengan persamaan ke-2

 4 p  5(1  p )
 4(0, 4)  5(0, 6)
 1, 6  3
 4, 6

20
Perhatikan, bahwa keduanya menghasilkan keuntungan yang diharapkan adalah sama,
yakni sebesar 4,6. Diingat bahwa sebelum menggunakan strategi campuran ini
keuntungan perusahaan B hanya sebesar 4, berarti dengan digunakan strategi
campuran ini, keuntungan perusahaan A bisa meningkat 0,6 menjadi 4,6.

3. Dua Perusahaan sama bersaing untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar
yang ada, dengan mengandalkan strategi masing masing perusahaan. Perusahaan A
menggunakan 3 strategi pemasaran sedangkan B menggunakan 2 Strategi Pemasaran
seperti table berikut ini :

tabel matriks payoff

Perusahaan A
Strategi Strategi Strategi
pasar pasar pasar
1 2 3
Strategi 3 9 4
Perusahaan pasar
B 1
Strategi 8 7 6
pasar
2

Penyelesaian (menggunakan metode Maximin-Minimax) :

Langkah 1. Menerjemahkan kasus dan membentuk ke table Matriks Payoff

Langkah 1. Membuat tabel matriks payoff

Perusahaan A
Strategi Strategi Strategi
pasar 1 pasar 2 pasar 3
Strategi 3 9 4
Perusahaan pasar 1
B Strategi 8 7 6
pasar 2

Langkah 2. Menentukan Maximin

Perusahaan A
Strateg Strateg Strateg maximi
i pasar i pasar i pasar n
1 2 3

21
Strateg 3 9 4 3
Perusahaa i pasar
nB 1
Strateg 8 7 6 6
i pasar
2
Dari table kita mendapatkan bahwa nilai Maximin nya adalah 6

Langkah 3. Menentukan Minimax

Perusahaan A
Strategi Strategi Strategi maximin
pasar pasar pasar
1 2 3
Strategi 3 9 4 3
Perusahaa pasar
nB 1
Strategi 8 7 6 6
pasar
2
Minimax 8 9 6
Dari table kita mendapatkan bahwa nilai Minimax nya adalah 6

Langkah 4. Mengambil kesimpulan solusi optimal

Dari Perusahaan A dan perusahaan B yang tertera pada matriks Payoff telah
ditemukan nilai yang sama yaitu 6 dan telah ditemukan saddle pointnya yaitu 6 yang
merupakan sebagai solusi optimal .

Pilihan tersebut berarti meskipun A menginginkan keuntungan yang lebih


besar, tetapi tetap hanya akan memperoleh keuntungan maksimal 6 yang tertera pada
Strategi Pasar 3. Demikian dengan perusahaan B, kerugian minimal nya adalah 6,
dengan merespon strategi perusahaan A, dengan strategi Pasar 2.

4. Dua perusahan yang memiliki produk yang relatif sama, selama ini saling bersaing
dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada.Untuk
keperluan tersbut, perusahaan A mengandalkan 3 strategi dan perusahaan B
menggunakan 3 macam strategi,dan hasilnya terlihat pada tabel pay off berikut ini.

Perusahaan B
Strategi Strategi Strategi
Harga Harga Harga Mahal
Murah (S1) Sedang (S2) (S3)
Perusahaan Strategi 1 8 2

22
Harga
Murah (S1)
Strategi
Harga 9 7 5
A
Sedang (S2)
Strategi
Harga Mahal 6 5 4
(S3)

Nilai maximin yang di peroleh dari tabel pay off tersebut adalah 5.

Nilai minimax yang diperoleh dari tabel pay off tersebut adalah 5.

 Karena nilai maximin dan minimaxnya sama, yaitu 5 maka strategi permainan
tersebut sudah optimal dan ditemukan nilai permainan (sadle point) yang sama.

5. Dengan kasus yang sama, namun tabel pay off yang berbeda, akan diselesaikan
dengan strategi campuran untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Perusahaan B
Strategi Strategi Strategi
Harga Harga Harga
Murah (S1) Sedang (S2) Mahal (S3)
Strategi
Harga 2 8 1
Murah (S1)
Strategi
Perusahaan
Harga 9 6 5
A
Sedang (S2)
Strategi
Harga -6 4 15
Mahal (S3)

Nilai maximin yang di peroleh dari tabel pay off tersebut adalah 5.

23
Nilai minimax yang diperoleh dari tabel pay off tersebut adalah 8.

Karena nilai maximin dan minimax tidak sama, maka sadle point belum tercapai.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, akan diselesaikan dengan strategi campuran

Perusahaan B
Strategi Strategi Strategi
Harga Harga Harga Mahal
Murah (S1) Sedang (S2) (S3)
Strategi
Harga 2 8 1
Murah (S1)
Strategi
Perusahaan
Harga 9 6 5
A
Sedang (S2)
Strategi
Harga Mahal -6 4 15
(S3)

Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka dihapuskan strategi yang merugikan
kedua perusahaan, tabel pay off akan menjadi seperti berikut.

Perusahaan B
Strategi Harga Strategi Harga
Murah (S1) Sedang (S2)
Strategi Harga
2 8
Murah (S1)
Perusahaan A
Strategi Harga
9 6
Sedang (S2)

Untuk perusahaan A

 Jika peluang perusahaan A menggunakan strategi S1 aalah p, maka peluang


menggunakan strategi S2 adalah (1-p)

24
 Jika perusahaan B menggunakan S1, maka peluang keuntungan perusahaan A
adalah
2 p+9 (1− p )= p+9−9 p=9−7 p
 Jika perusahaan B menggunakan S1, maka peluang keuntungan perusahaan A
adalah
8 p +6 ( 1− p )=8 p+ 6−6 p=6+2 p
 Maka diperoleh nilai p
9−7 p=6+2 p
9−6=2 p+7 p
3=9 p
3
p=
9
1
p=
3
 Nilai keuntungan yang diharapkan perusahaan A adalah 6,667

2 ( 13 )+9( 23 )=203 =6 , 667


Untuk perusahaan B

 Jika peluang perusahaan B menggunakan strategi S1 adalah q, maka peluang


menggunakan strategi S2 adalah (1-q)
 Jika perusahaan A menggunakan S1, maka peluang keuntungan perusahaan B
adalah
2 q+8 ( 1−q )=2 q +8−8 q=8−6 q
 Jika perusahaan A menggunakan S1, maka peluang keuntungan perusahaan B
adalah
9 q+6 (1−q )=9 q+6−6 q=6+3 q
 Maka diperoleh nilai q
8−6 q=6+3 q
8−6=3 q +6 q
2=9 q
2
q=
9
 Nilai kerugian yang diharapkan perusahaan B adalah -6,667

25
2 ( 29 )+8 ( 79 )= 609 =203 =6 , 667
 Kesimpulan
Strategi campuran memberikan sadle point 6,667. Nilai tersebut memberikan
peningkatan keuntungan bagi perusahaan A dan penurunan kerugian bagi
perusahaan B masing-masing s ebesar1,667.
6. Dua buah perusahan yang memiliki produk yang relatif sama, selama ini saling
bersaing dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada.
Untuk keperluan tersebut, perusahaan A mengandalkan 2 strategi dan perusahaan B
menggunakan 3 macam strategi

Perusahaan B

Strategi Harga Strategi Harga Strategi Harga


Murah (S1) Murah (S2) Murah (S3)

Perusahaa Strategi Harga 1 9 2


nA Murah (S1)
Strategi Harga 8 5 4
Murah (S2)
Dari kasus di atas, bagaimana strategi yang harus digunakan oleh masing-masing pemain atau
perusahaan, agar masing-masing mendapatkan hasil yang optimal (kalau untung, keuntungan
tersebut besar, dan kalau harus rugi maka kerugian tersebut adalah paling kecil).
Jawab :
Seperti telah dijelaskan di atas, bagi pemain baris akan menggunakan aturan maximin
dan pemain kolom akan menggunakan aturan minimax.
Langkah 1
Untuk pemain baris (perusahaan A), pilih nilai yang paling kecil untuk setiap baris
(Baris satu nilai terkecilnya 1 dan baris dua nilai terkecilnya 4). Selanjutnya dari dua
nilai terkecil tersebut, pilih nilai yang paling baik atau besar, yakni nilai4.

26
Perusahaan B

Maximi
n

Strategi Strategi Strategi


Harga Murah Harga Murah Harga Murah
(S1) (S2) (S3)

Perusaha Strategi 1 9 2 →1
an A Harga
Murah (S1)
Strategi 8 5 4 →4
Harga
Murah (S2)
Langkah 2
Untuk pemain kolom, (perusahaan B), pilih nilai yang paling besar untuk setiap
kolom (kolom satu nilai terbesarnya 8, kolom dua nilai terbesarnya 9, dan kolom tiga
nilai terbesarnya 4). Selanjutnya dari tiga nilai terbesar tersebut, pilih nilai yang
paling baik atau kecil bagi B, yakni nilai 4 (rugi yang paling kecil).
Perusahaan B

Strategi Harga Strategi Harga Strategi Harga Maximin


Murah (S1) Murah (S2) Murah (S3)

Perusahaan Strategi Harga 1 9 2 →1


A Murah (S1)
Strategi Harga 8 5 4 →4
Murah (S2)
Minimax 8 9 4

Langkah 3
Karena pilihan pemain baris-A dan pemain kolom-B sudah sama, yakni
masingmasing memilih nilai 4, maka permainan ini sudah dapat dikatakan optimal
sudah ditemukan nilai permainan (sadle point) yang sama.
Hasil optimal di atas, dimana masing-masing pemain memilih nilai 4 mengandung arti
bahwa pemain A meskipun menginginkan keuntungan yang lebih besar, namun A
hanya akan mendapat keuntungan maksimal sebesar 4, bila ia menggunakan strategi
harga mahal (S2). Sedangkan pemain B, meskipun menginginkan kerugian yang

27
dideritanya adalah sekecil mungkin, namun kerugian yang paling baik bagi B adalah
sebesar 4, dan itu bisa diperoleh dengan merespon strategi yang digunakan A dengan
juga menerapkan strategi harga mahal (S3).

7. Dua buah perusahaan A dan B yang menghasilkan jenis produk yang sama,
merencanakan akan melakukan promosi besar-besaran untuk mengatasi persaingan
yang ketat diantara keduanya. Dari hasil penelitian pasar diperoleh data bahwa
banyaknya daerah pasar yang potensial untuk perusahaan A ada 3, sementara pasar B
hanya memiliki 2. Jika pada suatu saat B melakukan promosi di daerah pasar yang
pertama, maka A akan memperoleh penambahan/pengurangan jumlah pelanggan pada
daerah pasar pertama berturut-turut hingga pasar ke tiga sebanyak -5, 8 dan 3
sedangkan bila B melakukan promosi di daerah pasar yang kedua, maka
penambahan/pengurangan jumlah langganan bagi A di daerah pasar pertama hingga
yang ketiga berturut-turut adalah 7, 6 dan 5 bagaimanakah sebaiknya promosi ini
dilaksanakan oleh kedua perusahaan tersebut?

Jawaban:

bagi pemain baris akan menggunakan aturan maximin dan pemain kolom akan
menggunakan aturan minimax.

Langkah-langkah penyelesaian dengan PURE STRATEGY :

1. Terjemahkan setiap kasus ke dalam bentuk matriks payoff, dimana satu pemain
berperan sebagai pemain baris dan yang lain berperan sebagai pemain kolom.

2. Pay-off bernilai positif berarti keuntungan bagi pemain baris.

3. Pay-off bernilai negatif berarti keuntungan bagi pemain kolom.

4. Tentukan nilai minimum setiap baris.

5. Tentukan nilai maksimum dari langkah ke-4 (maximin)

6. Tentukan nilai maksimum setiap kolom

7. Tentukan nilai minimum dari langkah ke-6 (minimax)

Langkah 1. Membuat tabel matriks payoff

Perusahaan A

Strategi Strategi Strategi


pasar 1 pasar 2 pasar 3

28
Strategi -5 8 3
Perusahaan pasar 1
B Strategi 7 6 5
pasar 2

Langkah 2. Menentukan nilai maximin pemain baris

Perusahaan A

Strategi Strategi Strategi maximin


pasar 1 pasar 2 pasar 3
Strategi -5 8 3 -5
Perusahaa pasar 1
nB Strategi 7 6 5 5
pasar 2
Dipilih nilai maximum dari nilai-nilai minimum sebagai maximin yaitu 5.

Langkah 3. Menentukan nilai minimax pemain kolom

Perusahaan A

Strategi Strategi Strategi maximin


pasar 1 pasar 2 pasar 3
Strategi -5 8 3 -5
Perusahaan pasar 1
B Strategi 7 6 5 5
pasar 2
minimax 7 8 5

Dipilih nilai manimum dari nilai-nilai maximum sebagai minimax yaitu 5.

Karena pilihan pemain baris-A dan pemain kolom-B sudah sama, yakni masing-
masing memilih nilai 5, maka permainan ini sudah dapat dikatakan optimal Z sudah
ditemukan nilai permainan (sadle point) yang sama.

Hasil optimal di atas, dimana masing-masing pemain memilih nilai 5


mengandung arti bahwa perusahaan A sebaiknya melakukan promosi besar-besaran
pada strategi pasar 3 untuk mendapatkan pelanggan yang banyak karena pada strategi
pasar 3 jumlah pelanggan bertambah paling sedikit yaitu 5. Untuk perusahaan B
sebaiknya melakukan promosi besar-besaran pada strategi pasar 2 untuk mengatasi
pengurangan pelanggan.

29
8. Permainan suit terdiri dari dua orang pemain. Masing-masing pemain strateginya
adalah menunjukkan ibu jari (yang merupakan simbol dari gajah), telunjuk (yang
merupakan simbol dari orang), serta kelingking (yang merupakan simbol dari semut).
Dalam permainan suit dikenal ada aturan yang berlaku. Jika kedua pemain
menunjukkan jari yang sama, maka permainan berlangsung seri. Jika seorang pemain
menunjukkan ibu jari, sedang pemain lain menunjukkan telunjuk, maka yang
menunjukkan ibu jari menang (gajah menang melawan orang). Jika seorang pemain
menunjukkan telunjuk, sedang pemain lain menunjukkan kelingking, maka yang
menunjukkan telunjuk menang (orang menang melawan semut). Jika seorang pemain
menunjukkan kelingking, sedang pemain lain menunjukkan ibu jari, maka yang
menunjukkan kelingking menang (semut menang melawan gajah, diasumsikan
semutnya sangat banyak dalam hal ini).

Tabel Payoff permainan suit

Pemain II
Ibu Jari Telunjuk Kelingking
Pemain I Ibu Jari 0 1 -1
Telunjuk -1 0 1
Kelingking 1 -1 0

Permainan suit merupakan contoh permainan berjumlah nol, yang berarti jumlah pay-
off kedua pemain untuk setiap pasangan strategi adalah nol. Bilangan positif pada
tabel menyatakan yang diperoleh Pemain I (yang sekaligus berarti yang dibayar
Pemain II). Bilangan negatif menyatakan pay-off yang dibayar Pemain I (yang
sekaligus menyatakan yang diperoleh Pemain II). Dalam permainan suit pay-off 1
menyatakan bahwa pemain menang, pay-off -1 menyatakan bahwa pemain menang.

Tabel permainan suit tidak dapat disederhanakan lagi dengan strategi dominasi,
sehingga tidak ada strategi murni untuk permainan suit. Selanjutnya akan dibahas
strategi campuran untuk permainan suit.

30
9. Di suatu hari sialnya, dua orang perampok sebuah minimarket tertangkap polisi ketika
sedang melakukan aksi. Tak ayal keduanya pun digelandang ke kantor polisi untuk
diinterogasi lebih lanjut karena polisi menduga keduanya adalah bagian dari sindikat
perampokan toko di kota tersebut. Meskipun begitu, polisi pada dasarnya tidak
memiliki bukti bahwa keduanya adalah bagian dari sindikat yang dimaksud. Fakta
sebenarnya adalah kedua penjahat tersebut memang bagian dari sindikat perampokan
toko. Masing-masing perampok diinterogasi di tempat yang berbeda meskipun
dilakukan bersamaan. Polisi mencoba mengungkap calon tahanan  perampokan toko
dari keduanya, selain tentunya menghukum mereka.
Mengacu pada peraturan, kedua perampok akan dihukum lima tahun atas perampokan
yang mereka lakukan. Di sini polisi mengatur rencana untuk mendapatkan informasi
dari kedua penjahat tersebut meskipun tidak ada bukti awal keduanya terlibat sindikat
perampokan toko. Polisi mengatakan kepada kedua penjahat:
1. Jika tidak ada dari kalian yang mengaku sebagai bagian dari sindikat, maka
masing-masing dari kalian akan dihukum penjara empat tahun.
2. Jika kamu mengaku bahwa kalian sebagai bagian dari sindikat, begitu pula
kawanmu di ruangan sebelah, maka masing-masing dari kalian akan dihukum
penjara tujuh tahun.
3. Jika kamu mengaku bahwa kalian berdua sebagai bagian dari sindikat, tetapi
tidak dengan kawanmu di ruangan sebelah, maka kamu bebas dari penjara dan
kawanmu akan dihukum sepuluh tahun penjara.
Situasi ini tentunya memberikan dilema bagi kedua perampok. Masalah utama
mereka adalah tidak diberikannya kesempatan berkomunikasi sehingga mereka
mencoba menerka apa yang dipikirkan satu sama lain. Situasi ini terkenal dengan
nama ‘Dilema Tahanan’ atau dalam Bahas Inggris populer dikenal dengan ‘Prisoner’s
dilemma’ yang pertama kali diinisiasi Albert Tucker pada 1950an. Namun di sini kita
mulai dengan asumsi yang sederhana sebagai tambahan dari situasi permainan di atas:
kedua perampok mengambil keputusan secara bersamaan. Dari sini kita bisa buat
matriks yang menggambarkan strategi dan hasil yang muncul atas interaksi strategi
kedua perampok.

Tabel Payoff Dilema Tahanan

Perampok II
Mengaku Tidak

31 Mengaku
Perampok I Mengaku -7,-7 0,-10
Tidak -10,0 -4,-4
Mengaku
Anggaplah kita berada dalam pemikiran Perampok 1. Jika Perampok 1
mengaku, maka dia akan mendapat hukuman tujuh tahun penjara (jika Perampok 2
mengaku) atau bebas (jika Perampok 2 tidak mengaku). Oleh karenanya Perampok 1
berharap Perampok 2 tidak mengaku. Pertanyaannya adalah apakah Perampok 1 yakin
jika Perampok 2 akan tidak mengaku? Sebaliknya kita juga menganalisis Perampok 2
dengan masuk ke dalam pemikirannya. Bagaimanapun juga Perampok 2 akan
memilih strategi dengan berpikir apa yang akan dilakukan Perampok 1. Pun,
Perampok 2 berharap dapat bebas, yang mana untuk itu, Perampok 1 harus memilih
tidak mengaku dengan saat yang bersamaan Perampok 2 memilih mengaku. Dengan
pertanyaan yang sama, apakah Perampok 2 pasti yakin Perampok 1 memilih tidak
mengaku?
Dengan situasi seperti ini, akan sangat mungkin untuk kedua perampok memilih
mengaku karena merupakan strategi paling rasional untuk dilakukan. Mereka pun
mendapatkan hukuman tujuh tahun penjara. Meskipun mungkin bukan faktor satu-
satunya, strategi ini dipilih masing-masing perampok karena memberikan nilai
harapan manfaat yang tertinggi berdasarkan strategi yang kemungkinan besar dipilih
perampok lain. Kombinasi strategi ini merupakan ‘Nash equilibrium’, diambil dari
nama John Nash, yang sederhananya dapat didefinisikan sebagai kombinasi strategi
dari pilihan terbaik yang dapat dilakukan seorang pemain atas pilihan terbaik pemain
lain.

10. Dua buah perusahan yang memiliki produk yang relatif sama, selama ini saling
bersaing dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada.
Untuk keperluan tersbut, perusahaan A mengandalkan 2 strategi dan perusahaan B
menggunakan 3 macam strategi, dan hasilnya terlihat pada tabel berikut ini:

32
Dari kasus di atas, bagaimana strategi yang harus digunakan oleh masing-masing
pemain atau perusahaan, agar masing-masing mendapatkan hasil yang optimal (kalau
untung, keuntungan tersebut besar, dan kalau harus rugi maka kerugian tersebut
adalah paling kecil).

Jawab :
Bagi pemain baris akan menggunakan aturan maximin dan pemain kolom akan
menggunakan aturan minimax.

Langkah 1
Untuk pemain baris (perusahaan A), pilih nilai yang paling kecil untuk setiap baris
(Baris satu nilai terkecilnya 1 dan baris dua nilai terkecilnya 4). Selanjutnya dari dua
nilai terkecil tersebut, pilih nilai yang paling baik atau besar, yakni nilai 4.

Langkah 2
Untuk pemain kolom, (perusahaan B), pilih nilai yang paling besar untuk setiap
kolom (kolom satu nilai terbesarnya 8, kolom dua nilai terbesarnya 9, dan kolom tiga
nilai terbesarnya 4). Selanjutnya dari tiga nilai terbesar tersebut, pilih nilai yang
paling baik atau kecil bagi B, yakni nilai 4 (rugi yang paling kecil).
33
Langkah 3
Karena pilihan pemain baris-A dan pemain kolom-B sudah sama, yakni
masingmasing memilih nilai 4, maka permainan ini sudah dapat dikatakan optimal à
sudah ditemukan nilai permainan (sadle point) yang sama.
Hasil optimal di atas, dimana masing-masing pemain memilih nilai 4 mengandung arti
bahwa pemain A meskipun menginginkan keuntungan yang lebih besar, namun A
hanya akan mendapat keuntungan maksimal sebesar 4, bila ia menggunakan strategi
harga mahal (S2). Sedangkan pemain B, meskipun menginginkan kerugian yang
dideritanya adalah sekecil mungkin, namun kerugian yang paling baik bagi B adalah
sebesar 4, dan itu bisa diperoleh dengan merespon strategi yang digunakan A dengan
juga menerapkan strategi harga mahal (S3).
LATIHAN SOAL

1. Dua buah Minimarket yang selama ini saling bersaing dan berusaha untuk
mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada. Untuk keperluan tersebut,
Minimarket A mengandalkan 2 strategi dan Minimarket B menggunakan 3 macam
strategi, dan hasilnya terlihat pada tabel berikut ini :

Minimarket A
Harga Murah Harga Harga Mahal
(S1) Sedang (S3)
(S2)
Harga Murah
Minimarket B (S1) -1 1 9

Harga
Sedang 5 8 7
(S2)
Harga Mahal
(S2) 4 1 3

34
2. Dua buah Minimarket yang selama ini saling bersaing dan berusaha untuk
mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada. Untuk keperluan tersebut,
Minimarket A mengandalkan 2 strategi dan Minimarket B menggunakan 3 macam
strategi, dan hasilnya terlihat pada tabel berikut ini :

Minimarket A
Harga Murah Harga Harga Mahal
(S1) Sedang (S3)
(S2)
Harga Murah
Minimarket B (S1) 10 7 15

Harga
Sedang -6 5 6
(S2)
Harga Mahal
(S3) 1 10 4

3. Dua Perusahaan sama bersaing untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar
yang ada, dengan mengandalkan strategi masing masing perusahaan. Perusahaan A
menggunakan 3 strategi pemasaran sedangkan B menggunakan 2 Strategi Pemasaran
seperti table berikut ini :

tabel matriks payoff

Perusahaan A

Strategi pasar Strategi pasar Strategi pasar


1 2 3
Strategi pasar 7 11 5
Perusahaan B 1
Strategi pasar 6 5 2
2

4. Dua perusahan yang memiliki produk yang relatif sama, selama ini saling bersaing
dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada.Untuk
keperluan tersbut, perusahaan A mengandalkan 3 strategi dan perusahaan B
menggunakan 3 macam strategi,dan hasilnya terlihat pada tabel pay off berikut ini.

Perusahaan B
Strategi Harga Strategi Harga Strategi Harga
Murah (S1) Sedang (S2) Mahal (S3)

35
Strategi Harga
3 10 4
Murah (S1)
Perusahaan Strategi Harga
11 9 7
A Sedang (S2)
Strategi Harga
8 7 6
Mahal (S3)

5. Dengan kasus yang sama, namun tabel pay off yang berbeda, akan diselesaikan
dengan strategi campuran untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Perusahaan B
Strategi Harga Strategi Harga Strategi Harga
Murah (S1) Sedang (S2) Mahal (S3)
Strategi Harga
3 10 4
Murah (S1)
Perusahaan Strategi Harga
12 8 6
A Sedang (S2)
Strategi Harga
-5 6 18
Mahal (S3)

6. Dua buah perusahaan A dan B yang menghasilkan jenis produk yang sama,
merencanakan akan melakukan promosi besar-besaran untuk mengatasi persaingan
yang ketat diantara keduanya. Dari hasil penelitian pasar diperoleh data bahwa
banyaknya daerah pasar yang potensial untuk perusahaan A ada 5, sementara B ada 2.
Jika pada suatu saat B melakukan promosi di daerah pasar yang pertama, maka A
akan memperoleh penambahan/pengurangan jumlah pelanggan pada daeraah pasar ke
lima sebanyak 2,6,-8,-5,dan 3 dan B melakukan promosi di pasar kedua dan A
memperoleh 3,7,10,-4,dan 2. Bagaimanakah sebaiknya promosi ini dilaksanakan oleh
kedua perusahaan tersebut ?

7. 1. PT L-Phone adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi handphone.


Perusahaan ini memiliki beberapa pesaing salah satunya adalah PT D-Phone. Produk
yang dihasilkan oleh kedua perusahaan tersebut relatif sama. Kedua perusahaan ini
sedang bersaing untuk mendapatkan hasil yang optimal yaitu dengan mendapatkan
keuntungan yang maksimum dan meminimalkan kerugian. Upaya yang dilakukan PT
L-Phone dalam menarik minat konsumen untuk membeli produk yaitu dengan

36
menggunakan 3 strategi dan PT D-Phone yang juga menggunakan 3 strategi dalam
menarik konsumen.
8. Dalam rangka promosi, dua perusahaan bersaing untuk memperebutkan
pelanggannya. Berikut adalah matriks pay-off

Apa yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat menerapkan strategi optimum?

9.

a. Apa jenis strategi yang dijalankan (Murni atau Campuran)?


b. Apabila strategi yang dijalankan adalah strategi murni, tentukan strategi apa yang
dilakukan oleh masing-masing pihak dan berapa nilai permainannya?
c. Apabila stragtegi yang digunakan adalah stragtegi campuran, tentukan proporsi
pada masing-masing strategi dan berapa nilai permainannya?

10.

a. Apa jenis strategi yang dijalankan (Murni atau Campuran)?


b. Apabila strategi yang dijalankan adalah strategi murni, tentukan strategi apa yang
dilakukan oleh masing-masing pihak dan berapa nilai permainannya?
c. Apabila stragtegi yang digunakan adalah stragtegi campuran, tentukan proporsi
pada masing-masing strategi dan berapa nilai permainannya

37

Anda mungkin juga menyukai