Anda di halaman 1dari 11

SISTEM BASIS DATA

CRITICAL JURNAL REVIEW

DOSEN PENGAMPU :

Hanna Dewi Marina Hutabarat,S.Si. M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. Larry Ronaldo Samosir

2. Edwin Prasetya Tamba

3. Dewie Hartati Harahap

4. Gunandri Panggabean

5. Agustin R. Nababan

KELAS ; PSM A 2017

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kasih dan anugerahNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas
Critical Jurnal Review untuk memenuhi tugas KKNI mata kuliah Sistem Basis Data

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu matakuliah Sistem


Basis Data di Universitas Negeri Medan atas bimbingan dan segala kesempatan yang
telah di berikan kepada penulis sehingga critical jurnal review yang membandingkan
2 jurnal dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa di dalam tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh
karena itu penulis mohon bimbingan berupa kritik dan saran guna membangun
pengetahuan penulis dan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Akhir kata
Penulis ucapkan terimakasih dan semoga dapat memberi manfaat serta menambah
wawasan bagi kita bersama.

Medan, Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sering kali kita bingung memilih referensi sebagai sumber belajar untuk kita
baca dan pahami. Terkadang kita ingin membaca jurnal sebagai pendukung
pembelajaran kita, namun kurang memuaskan hati kita. Dan terkadang juga jurnal
yang kita baca tidak sesuai dengan tipe atau karakteristik yang kita inginkan, baik
dalam penyajiannya, isi materinya, segi analisis bahasa, pembahasan materi, dan
kesimpulan dari jurnal tersebut. Atas dasar itu, penulis menyusun Critical Jurnal
Review ini untuk membantu pembaca dalam mencari jurnal yang sesuai tipe atau
karakteristik yang diinginkan para pencari buku dalam kata lain mempermudah
pembaca dalam memilih referensi dalam lingkup Pendidikan Kewarganegaraan.

1.2 TUJUAN

1. Mengetahui isi dari kedua jurnal.


2. Membandingkan isi dari kedua jurnal.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
pada jurnal.
4. Mengulas materi secara keseluruhan pada jurnal.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal.

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah materi pada jurnal yang ditulis dapat digunakan sebagai
referensi atau pegangan mahasiswa atau pembaca pada umumnya?
2. Apakah metode yang digunakan pengarang sesuai dengan kondisi data
pada umumnya?
BAB II
ISI JURNAL

2.1. IDENTITAS JURNAL


a. Jural Pertama
OPTIMASI PEMROGRAMAN QUERY UNTUK ALGORITMA
Judul
APRIORI BERBASIS ASOSIASI DATA MINING
Jenis Jurnal RISET SISTEM INFORMASI & TEKNIK INFORMATIKA
Volume dan Nomor VOLUME 1 DAN NOMOR 1
Tahun JULI 2016
Penulis FEMI DWI Dan WIDYASTUTI
b. Jurnal Kedua

PERANGKAT BANTU UNTUK OPTIMASI QUERY PADA


Judul
ORACLE DENGAN RESTRUKTURISASI SQL
Jenis Jurnal
Volume dan Nomor VOLUME 5 Dan NOMOR 2
Tahun JULI 2006
Penulis DARLIS, FIRMAN DAN ESTHER

2.2. RINGKASAN JURNAL

a. JURNAL PERTAMA

OPTIMASI PEMROGRAMAN QUERY UNTUK ALGORITMA APRIORI


BERBASIS ASOSIASI DATA MINING

PENDAHULUAN

Pendahuluan Aturan asosiasi dalam data mining bertujuan untuk menemukan


pola frekuensi, asosiasi, korelasi dan struktur hubungan antar item atau obyek dari
sekumpulan item yang ada dalam transaksi database, database relasional maupun
informasi dari tempat penyimpanan yang lain.Setiap item atau obyek adalah variabel
bernilai Boolean yang merepresentasikan ada tidaknya item tersebut dalam transaksi.
Setiap transaksi dapat direpresentasikan oleh nilai vektor Boolean untuk setiap
variabelnya. Vektor Boolean dapat dianalisis untuk menemukan pola dari item-item
yang cenderung muncul bersamaan dengan nilai frekuensi.

Pengukuran untuk kepastian dalam aturan asosiasi dirumuskan secara singkat


dalam bentuk “A&B”, dimana A dan B adalah transaksi yang akan dianalisis. Rumus
aturan asosiasi dengan tingkat kepastian disebut sebagai confidence. Confidence dari
transaksi “A&B” dari data semua transaksi yang ada dalam database dapat
didefinisikan sebagai berikut:

Jumlah Transaksi dari A dan B


Confidence ( AB ) =
Jumlah Transaksi dari A

Aturan asosiasi untuk pembelian komputer dan perangkat lunak keuangan


dengan confidence sebesar 60% menunjukkan bahwa 60% dari pelanggan yang
membeli komputer juga membeli perangkat lunak keuangan. Salah satu kegunaan
dari sebuah pola adalah faktor yang menentukan pola tersebut menarik atau tidak. Hal
tersebut dapat diperkirakan dengan menggunakan fungsi tertentu yang disebut
sebagai support. Support dari pola asosiasi menunjukkan besarnya persentase data
yang ada dalam transaksi yang dianalisis, sehingga persentase tersebut dapat
menunjukkan bahwa pola tersebut benar. Support dari aturan asosiasi transaksi
“AÞB” dari data semua transaksi yang ada dalam database dapat didefinisikan
sebagai berikut:

Jumlah Transaksi dari A dan B


Support ( A=B ) =
Jumlah Transaksi Keseluruhan

PEMBAHASAN

Implementasi dalam bentuk program terbagi menjadi 2 bagian yang


terumuskan dalam bentuk form yaitu form untuk menampilkan informasi transaksi
yang tercatat dalam database dan form untuk analisis untuk mencari pengelompokan
barang. Form untuk mengimplementasikan sistem informasi pendataan dilengkapi
dengan 3 pilihan untuk pengguna sistem yaitu pilihan menampilkan keseluruhan data
transaksi dari rekaman data, pilihan untuk menampilkan data transaksi berdasarkan
pilihan periode waktu dan pilihan berdasarkan kata kunci nama barang yang akan
digunakan.
Oleh karena form ini menyediakan informasi tentang transaksi barang, maka
perlu dilengkapi dengan nomor struk transaksi barang dan rincian dari setiap struk
yang dipilih. Pada bagian lain dari form disediakan informasi yang cukup tentang
jumlah keseluruhan transaksi dan rincian barang dari setiap transaksi

Berikut query untuk menghitung proses apriori untuk iterasi pertama ;

SELECT A.NoItem AS

KODEITEM1,

A.ItemBarang AS ITEM1

INTO Iterasi1

FROM tblBarang AS A

Sedangkan untuk perhitungan iterasi kedua, ketiga dan seterusnya


menggunakan sistem join item barang. Kode program untuk proses join sebagaimana
dipaparkan dalam bentuk listing program di bawah ini:

SELECT A.NoItem AS

KODEITEM1, A.ItemBarang AS

ITEM1,

B.NoItem AS KODEITEM2,

B.ItemBarang AS ITEM2

INTO Iterasi2

FROM tblBarang AS A, tblBarang

AS B

WHERE A.NoItem < B.NoItem

Setiap iterasi hasil proses join yaitu selalu meenghitung nilai frequent set atau
frekuensi jumlah barang berkelompok. Di bawah ini adalah kode program untuk
menghitung frequent set.

SELECT COUNT(JUMLAH) AS SC

FROM
(SELECT COUNT(NoStruk) AS

Jumlah

From tblTransaksi

WHERE NoItem IN

(@NoItemBarang)

GROUP BY NoStruk HAVING

COUNT(NoStruk) >=

@MinimumSupport)

Hasil perhitungan selalu dibandingkan dengan nilai minimum support yang


diberikan oleh pengguna program atau melalui proses pruning. Proses pruning di
awali dengan perhitungan nilai Support Count (SC) untuk setiap kombinasi item
barang sebagaimana yang dilakukan pada kode program di atas, nilai yang tidak
memenuhi dengan nilai Minimum Support Count akan dihapus dari hitungan iterasi.
Kode programnya adalah sebagai berikut:

DELETE FROM Iterasi WHERE SC <= @MinimumSC

Untuk membandingkan hasil analisis menggunakan query dan pemrograman


biasa (loop), maka setiap proses iterasi akan dilengkapi dengan pemrograman
looping. Tujuannya adala untuk mebandingkan optimasi query bila dibandingkan
dengan pemrograman konvensional tersebut dari sisi hasil dan waktu analisis. Berikut
adalah kode looping yang diimplementasikan ke dalam pemrograman.

Ck: Candidate itemset of size k

Lk : frequent itemset of size k

L1 = {frequent items};

for (k = 1; Lk !=n; k++) do begin

Ck+1 = candidates generated from

Lk;

for each transaction t in database do

increment the count of all candidates in


Ck+1 that are contained in t

Lk+1 = candidates in Ck+1 with min_support end return k Lk;

b. JURNAL KEDUA

PERANGKAT BANTU UNTUK OPTIMASI QUERY PADA ORACLE


DENGAN RESTRUKTURISASI SQL

Salah satu tujuan utama pembuatan software Sistem Informasi adalah untuk
mengolah data dengan harapan data tersebut dapat memberikan suatu informasi pada
saat diperlukan dengan tepat dan cepat.

Faktor waktu merupakan salah satu aspek penting dalam penilaian baik-
buruknya kinerja sebuah software Sistem Informasi. Oleh karena itu diperlukan
manajemen data yang baik, karena dengan manajemen data yang baik akan
mempermudah proses pencarian dan pengambilan data, sehingga akan berdampak
pada proses komputasi yang dilakukan oleh komputer. Manajemen data sangat erat
kaitannya dengan database yang dirancang, dan untuk berinteraksi dengan database
sangat erat kaitannya dengan query. Query adalah bagian dari bahasa pemrograman
SQL(Structured Query Language) untuk berinteraksi dengan database. Oleh karena
itu, pengambilan data ada database tidak bisa lepas dari peran query. Kinerja query
inilah yang sangat menentukan waktu dari pengambilan data dalam database.

Mengingat pentingnya peran query dalam pengolahan data, penulis mencoba


untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan sebagai solusi alternatif untuk
mendapatkan query alternatif yang diharapkan kinerjanya lebih baik / lebih cepat
dalam pengambilan data. Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan pilihan (Opsi)
terhadap pengguna dalam mendapatkan query yang memiliki kinerja optimal dalam
pengambilan data, khususnya jika dilihat dari sudut pandang waktu.
CARA KERJA ORACLE DALAM MENGEKSEKUSI QUERY

Ada tiga tahap proses dalam pengeksekusian sebuah query pada Oracle yaitu:

 Parse, dilakukan di client-process Oracle melakukan cek terhadap sintaks


dan semantik untuk memvalidasi perintah tersebut. Cek terhadap sintak untuk
megetahui apakah perintah SQL tersebut benar atau salah. Sedangkan cek terhadap
semantik untuk mengetahui apakah SQL tersebut berhak mengakses Objek yang
diinginkan.

 Execute, dilakukan di server Merupakan pembacaan oleh server dan


instance untuk penambahan, pengubahan atau penghapusan data.

 Fetch, dilakukan di client-process Khusus untuk pembacaan data.

Walau tidak dicantumkan di dokumentasi Oracle, sebelum dilakukan execute,


terlebih dahulu dilakukan pembuatan execution plan, di mana hasil optimasi
execution plan disimpan dalam sebuah tabel PLAN_TABLE.

Optimasi Execution Plan dilakukan oleh optimizer. Oracle DBMS memiliki


dua jenis optimizer, yaitu:

 Rule-Based Optimizer (RBO)

 Cost-Based Optimizer (CBO)

CBO membuat execution plan hanya berdasarkan hirarki atau operasi


presedensi [1]. Berikut ini adalah presedensi yang berlaku pada operasi SQL
(Rangking terkecil memiliki presedensi tertinggi).

Rang king Operasi


1 Single-row by RowId
2 Single-row by cluster-join
3 Single-row by hash-cluster key with unique-key or primary-key
4 Single-row by unique-key or primarykey
5 Cluster-join
6 Hash(ed) Cluster Key
7 Index(ed) Cluster Key
8 Composite-Index
9 Single-column Index
10 Bounded range search on indexed columns
11 Unbounded range search on indexed columns
12 Sort-merge join
13 MAX or MIN on indexed column
14 ORDER BY on indexed column
15 Full table scan

BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan
Pada kedua jurnal yang berjudul optimasi pemrograman query untuk
algoritma apriori berbasis asosiasi data mining dan perangkat bantu untuk optimasi
query pada oracle dengan restrukturisasi sql terdapat kelebihan dan kekurangan
masing masing, baik dalam segi tampilan maupun isi yang dikaji dalam jurnal
tersebut.
Pada jurnal pertama Setelah melalui tahap perancangan sistem dan
implementasi diperoleh hasil optimasi pemrograman query, waktu yang digunakan
menjadi lebih singkat karena semua data disimpan dalam bentuk tabel kemudian
diolah dengan cara mengoptimalkan proses asosiasi antar item dan tingkat
keakurasian hasil asosiasi menjadi lebih tinggi

Pada jurnal kedua yang berjudul dan perangkat bantu untuk optimasi query pada
oracle dengan restrukturisasi sql Penggunaan indeks pada pembacaan data dalam
jumlah besar dari sebuah tabel sangat tidak efektif karena akan memperbesar proses
pemanggilan I/O calls yang menyebabkan physical reads menjadi sangat besar.
Penggunaan hash join dalam menggabungkan dua buah tabel akan mengurangi
consistens gets karena dengan menggunakan hash join proses penggabungan tiap data
dari kedua tabel dapat berjalan lebih cepat. Mendahulukan proses penggabungan dua
tabel yang me-retrieve data terkecil mengurangi consistens gets karena semakin kecil
data yang di-retrieve akan mengurangi jumlah data yang harus diolah pada tahap
berikutnya.

B. saran

Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu untuk kemungkinan
pengembangan lebih lanjut yang bisa dilakukan ialah Aplikasi ini dapat
dikembangkan untuk mengoptimasi database yang tidak Hanya Mengandung Tabel
Dan Indeks Default Oracle.

Anda mungkin juga menyukai