Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia dan
nikmatnya sehingga makalah yang berjudul “MEMBRAN SEL” ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik yang diampu oleh Bapak Dr. Akhmad Sukri,
M.Pd.

Makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu tentunya tidak lepas dari bantuan
dan dukungan dari pihak-pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.Untuk itu
kami ucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah


ini,baik dari segi EYD, kosa kata,tata bahasa,etika maupun isi. Oleh karenanya kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk
kami jadikan sebagai bahan evaluasi.

Demikian,semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide atau gagasan yang
menambah kekayaan intelektual bangsa.

Mataram, 13 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Membran Sel .............................................................................................................. 2
2.2 Fungsi Membran Sel .................................................................................................................... 3
2.3 Karakteristik Membran Sel ......................................................................................................... 6
2.4 Sifat Membran Sel (Dinding Sel)................................................................................................. 7
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 9
3.2 Saran ............................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidup menunjukkan berbagai tingkat organisasi. Atom terorganisir ke dalam suatu
molekul, molekul ke dalam organela, dan organela ke dalam sel, dan sebagainya. Sama
seperti atom yang merupakan unit dasar suatu materi, sel merupakan unit struktural dan
fungsional dasar dari semua makhluk hidup. Kata sel berasal dari bahasa Latin ‘cella’ yang
berarti ruangan yang kecil, dan pertama kali ditemukan oleh seorang ahli mikroskop yang
meneliti struktur gabus. Semua sel digambarkan dengan membran sel dan semua sel
mempunyai sitoplasma. Sel dari Domain Arkhaea dan Bakteri (keduanya adalah Prokariota)
berbeda dengan organisme yang lainnya.

Membran Sel dikenal dengan nama Membran Plasma. Membran Plasma membatasi isi
sel dari luarnya. Membran Sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan oleh sel.
Struktur membrane adalah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membrane sel.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Membran Sel ?


2. Apa fungsi Membran Sel ?
3. Bagaimana Karakteristik Membran Sel ?
4. Bagaimana sifat Membran Sel ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan Membran Sel


2. Untuk mendeskripsikan fungsi Membran Sel secara umum
3. Untuk mendeskripsikan karakteristik Membran Sel
4. Untuk mendeskripsikan Sifat Membran Sel.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Membran Sel


Sesuai dengan namanya, Membran sel atau Dinding Sel adalah sebuah fitur yang
dimiliki semua jenis sel manusia yang berfungsi sebagai pemisah antara lingkungan dalam sel
dengan lingkungan luar sel. Membran sel tersusun atas senyawa lipoprotein yaitu gabungan
dari lemak (lipid) dengan senyawa protein. Lemak dan protein ini memiliki sifat yang
berbeda, lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat
hidrofilik (larut dalam air) oleh karen itu membran sel memiliki sifat selektif permeable
(hanya bisa dilewati oleh molekul – molekul tertentu saja). Dengan kemampuan ini,
Membran Sel dapat membatasi kegiatan yang terjadi di dalam sel agar tidak mudah
terpengaruh dari lingkungan luar.

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi
sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Fungsi membran sel adalah sebagai barier semi permeabel, yang menyebabkan sedikit
molekul yang dapat melewatinya ketika memagari mayoritas senyawa kimia yang dihasilkan
di dalam sel. Membran plasma tersusun dari lipid bilayer, yaitu lapisan fosfolipid dengan
protein yang menempel atau terbenam di antara lapisan tersebut (juga disebut model fluid
mosaic. Fosfolipid pada membran sel memiliki kepala yang polar (hidrofilik) dan dua ekor
non polar (hidrofobik). Fosfolipid-fosfolipid ini tersusun dalam barisan dengan posisi kedua
ekor saling berhadapan, sehingga daerah non polar membentuk region hidrofobik di antara
kepala hidrofilik yang terletak di sebelah dalam dan luar permukaan membran. Keragaman
protein yang ditemukan di antara membran bertanggung jawab untuk sebagian besar aktivitas
membran.

Tipe lain lipid pada membran adalah kolesterol. Kolesterol merupakan komponen
penting lain dari membran sel yang terbenam di dalam daerah hidrofobik di dalam regio ekor.
Sebagian besar membran sel bakteri tidak mengandung kolesterol. Kolesterol menyebabkan
fleksibilitas membran sel. Protein, terbenam pada lapisan dalam, meskipun lebih banyak
daerah hidrofilik dari protein tersebut ‘keluar’ ke dalam interior sel sama halnya dengan luar
sel. Fungsi protein ini adalah sebagai gerbang yang akan menyebabkan molekul-molekul
tertentu masuk maupun keluar sel dengan bergerak melewati daerah terbuka dari saluran
protein. Protein integral ini kadang disebut protein gerbang. Permukaan luar dari membran
kaya akan glikolipid, yang mempunyai ekor hidrofobik yang terbenam pada daerah
hidrofobik dari membran dan kepalanya muncul ke luar sel. Mereka bersama dengan
karbohidrat terikat pada protein integral, dan berperan dalam pengenalan, semacam sistem.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak

2
dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang
lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-
komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi
semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein,
oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Komponen utama membran sel terdiri atas Phosfolipid, selain itu terdapat senyawa
lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Phosfolipid memiliki dua bagian yaitu
bagian yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofobik
merupakan bagian yang terdiri atas asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik terdiri atas
gliserol, phosfat, dan gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain. Penamaan
phosfolipid dan sifat masing-masing akan bergantung pada jenis gugus tambahan yang
dimiliki oleh phosfolipid. Jenis-jenis phosfolipid penyusun membran sel antara lain adalah :
phosfokolin (pc), phosfoetanolamin (pe), phosfoserin (ps), dan phosfoinositol (pi). Secara
alami di alam phosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau
membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang dinamis maka komponen phosfolipid di
membran dapat melakukan pergerakan dan perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi
antara lain adalah pergerakan secara lateral (Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya
pada monolayer membran) dan pergerakan secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid / transmembran.
Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan di sitoplasma. Bersifat
amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan
untaian asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada
sebelah luar sel. Di sintesis di RE, gula dimodifikasi di badan golgi. Kerangka mmbran
adalah kerangka pada dinding sel.

Struktur Luar dan Dalam Sel

2.2 Fungsi Membran Sel


Secara umum fungsi Membaran Sel adalah:

a. Melindungi bagian sel dan memberikan bentuk bagi sebuah sel

3
b. Membran sel dapat menjadi media komunikasi antar lingkungan dalam sel dengan
lingkungan luar sel
c. Melakukan seleksi terhadap zat – zat yang akan masuk atau keluar dari sel.
d. Sebagai reseptor terhadap rangsangan yang ditujukan bagi sebuah sel.
e. Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia.

Selain itu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk dan
keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran
digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang
mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif merupakan proses transpor melalui membran sel yang tidak membutuhkan
energi. Transpor pasif terjadi dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi antara 2 zat atau
larutan di bagian dalam dan luar sel. Transpor pasif sendiri terbagi lagi menjadi 3 mekanisme
yaitu difusi, osmosis, dan difusi terbantu.

a. Difusi

Difusi adalah transpor pasif atau perpindahan zat melewati membran dari titik yang
berkonsentrasi tinggi ke titik yang memiliki konsentrasi rendah. Contoh difusi dapat
ditemukan pada hewan uniseluler yang mengambil oksigen dari habitatnya. Oksigen berdifusi
dan masuk ke dalam hewan uniseluler tersebut akibat konsentrasi oksigen di habitatnya lebih
tinggi dari pada konsentrasi oksigen di dalam tubuhnya.

b. Osmosis

Osmosis adalah transpor pasif atau perpindahan air melalui membran selektif permeabel
akibat adanya tekanan osmotik dari larutan hipotonis (larutan dengan konsentrasi rendah) ke
larutan hipertonis (larutan dengan konsentrasi tinggi). Contoh osmosis dapat ditemukan pada
larutan garam, gula, dan larutan lainnya. Saat dimasukkan ke dalam alat pengukur tekanan
osmotik (osmometer), semua larutan tersebut bakal menunjukkan nilai tekanan osmotik
tertentu.

c. Difusi terbantu

Difusi terbantu adalah transpor pasif atau perpindahan zat melalui membran selektif
permeabel yang terjadi karena bantuan enzim (protein). Contoh difusi terbantu dapat kita
lihat pada bakteri E. coli. Bila dipindah ke media yang mengandung laktosa, metabolisme
bakteri tersebut akan menurun akibat membran selnya bersifat impermeabel terhadap laktosa.
Akan tetapi, selang beberapa waktu, enzim permease akan terbentuk di dalam selnya untuk
memudahkan laktosa masuk dan menembus membran sel.

4
Transpor aktif aktif adalah proses transpor melalui membran sel yang membutuhkan energi
dalam melakukan aktivitasnya. Energi tersebut berupa adenosin trifosfat (ATP) yang
dihasilkan dari respirasi sel. Dengan ATP akan terjadi pemaksaan terhadap zat untuk dapat
melewati membran melalui perlawabab terhadap gradien konsentrasinya.

Transpor aktif melalui membran sel digolongkan menjadi endositosis dan eksositosis.
Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke
dalam sel. Sedangkan Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Eksositosis adalah
peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke luar sel.

Endositosis

Eksositosis

5
2.3 Karakteristik Membran Sel
Karakterisasi membran diperlukan untuk mengetahui sifat-sifat membran yang
dihasilkan. Karakterisasi membran yang berhubungan dengan struktur membran adalah sifat
kimia, kristalinitas, statistika pori, dan ketebalan, sedangkan yang berhubungan dengan
fungsi membran adalah permeabilitas dan permselektivitas.

Sifat kimia membran dapat digambarkan dari perbedaan polaritas. Bila suatu membran
memiliki kepolaran yang hampir sama dengan kepolaran umpan, maka membran akan
mempunyai permeabilitas yang tinggi karena membran yang polar akan mudah menarik
molekul yang polar dan akan menolak molekul yang nonpolar, demikian sebaliknya.

Derajat kristalinitas suatu membran akan mempengaruhi permeabilitas dan


permselektivitas, juga sifat mekanik membran. Jika derajat kristalinitas besar, maka
membran bersifat kurang elastis dan kekuatan tariknya kecil. Kristalinitas polimer juga akan
mempengaruhi pembentukan pori dan ketahanan membran terhadap pengaruh perubahan
fisik seperti tekanan dan suhu. (Kesting, 1971).

Permeabilitas membran merupakan ukuran kecepatan suatu spesi menembus membran.


Permeabilitas dipengaruhi oleh jumlah pori, ukuran pori, tekanan yang dioperasikan dan
ketebalan membran. Permeabilitas sering dinyatakan sebagi fluks (koefisien permeabilitas).
Definisi fluks adalah jumlah volume permeat yang melewati satu satuan luas membran dalam
waktu tertentu dengan adanya gaya dorong, dalam hal ini adalah tekanan (Mulder, 1996).

Struktur Penyusun Dan Komposisi Kimia Membran Sel

Struktur membran sel seperti lembaran tipis yang tersusun dari molekul Fospolipid,
protein, karbohidrat, kolesterol dan kerangka membran (sitoskeleton). Membran sel memiliki
sifat yang dinamis dan asimetris.Membran sel bersifat dinamis karena memiliki struktur
seperti air sehingga memungkinkan molekul lipid dan protein untuk bergerak.Membran sel
bersifat asimetris karena komposisi protein dan lipid di bagian luar tidak sama dengan
komposisi protein dan lipid di bagian dalam sel.

1. Fosfolipid

Molekul – molekul penyusun membran sel akan berkombinasi sedemikian rupa sehingga
membentuk lapisan fosfolipid rangkap (ganda). Disebut lapisan fosolipid ganda karena
memiliki dua bagian yang sifatnya saling bertolak belakang, yaitu daerah kepala yang bersifat
hidrofilik (dapat berinteraksi dengan air) dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik (tidak
dapat berinteraksi dengan air).

2. Protein

Selain fosolipid, pada membran sel juga terdapat protein membran. Terdapat dua jenis protein
pada lapisan fosfolipid, yaitu protein integral (protein yang terbenam dan menembus lapisan
fosfolipid) dan protein perifer (protein yang menempel pada lapisan luar fosfolipid). Protein
integral berperan dalam proses transpor molekuk yang keluar dan masuk sel, sedangkan
protein perifer berfungsi sebagai tempat menempelnya hormon atau enzim.

6
3. Glikolipid dan Glikoprotein (Karbohidrat)

Glikolipid adalah molekul karbohidrat yang menempel pada lemak sedangkan glikoprotein
adalah molekul karbohidrat yang menempel pada protein. Glikolipid dan glikoprotein ini
berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sel. Setiap orang dan setiap sel memiliki susunan
glikolipid dan glikoprotein yang berbeda. Oleh karena itu jika ada sel asing yang masuk ke
dalam tubuh, maka sistem imun tubuh akan langsung bereaksi terhadap sel tersebut karena
mereka tidak mengenali struktur glikolipid dan glikoprotein sel asing tersebut.

4. Kolesterol

Kolesterol terletak pada bagian di dekat kepala fosfolipid. Fungsi kolesterol adalah untuk
menjaga kestabilan fosfolipid dalam segala keadaan. Pada saat keadaan panas, maka
kolesterol dapat menghambat pergerakannya agar fosfolipid tidak menjadi terlalu cair.
Sedangkan ketika suhu dingin, fosfolipi akan menghambat interaksi antar lemak sehingga
membran lemak tidak membeku.

5. Kerangka Membran (Sitoskeleton)

Sebenarnya kerangkan membran ini bukan bagian langsung dari membran sel, tetapi mereka
berikatan pada bagian dasar protein integral. Terdapat tiga jenis sitoskeleton utama, yaitu
mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediet. Fungsi utama dari sitoskeleton ini
untuk mempertahankan bentuk dan posisi organel – organel sel.

2.4 Sifat Membran Sel (Dinding Sel)


Berdasarkan kemampuannya dalam mengatur transportasi suatu zat ke dalam atau ke
luar sel, sifat membran sel terbagi menjadi 3 jenis :

1. Impermeabel merupakan sifat membran yang tidak mengizinkan zat apapun di luar sel
untuk masuk ke dalam sel.
2. Semipermeabel, Suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang dibutuhkan oleh sel
yang dapat masuk ke dalam sel. Biasanya membran sel normal memiliki sifat
semipermeabel.

7
3. Permeabel merupakan sifat dimana semua zat dapat melewati membran sel untuk masuk
ke dalam sel. Biasanya sifat ini dimiliki oleh membran sel yang rusak atau hampir mati
sehingga sel tidak dapat bertahan hidup.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Komponen
utama membran sel terdiri atas Phosfolipid.Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai
lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Lalu lintas tersebut yaitu transpor pasif untuk
molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif
untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Struktur membran sel seperti
lembaran tipis yang tersusun dari molekul Fospolipid, protein, karbohidrat, kolesterol dan
kerangka membran (sitoskeleton). Selain itu, berdasarkan kemampuannya dalam mengatur
transportasi suatu zat ke dalam atau ke luar sel, sifat membran sel terbagi menjadi 3 jenis
yaitu Permiabel, Semipermeabel dan Impermeable.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Cecep. 2008. Struktur Sel Tumbuhan & Sel Hewan. Solo: Platinum.

Anonim. 2010. Mekanisme Transpor Melalui Membran. http://crayonpedia. (online).


Diakses: 12 oktober 2019. Pukul : 21.00.

Anonim. 2013. MAKALAH MEMBRAN SEL. http://ozzyahmad.blogspot.com (online).


Diakses: 12 oktober 2019. Pukul: 18.27.

Kimbal, John W. 1987. Biologi edisi kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Reece, Campbell Mitchel. 2000. BIOLOGI JILID 1. Jakarta: Erlangga.

Soemarwoto, Ijdah, dkk. 1981. Biologi Umum II. Jakarta: Gramedia.

10

Anda mungkin juga menyukai