Aida Dos Santos Simoes Tugas Bu Okta
Aida Dos Santos Simoes Tugas Bu Okta
Dosen Pengajar :
Okta Zenita, S.sit.M.kes
Disusun Oleh :
i
PROGRAM STUDI SARjANA ALIH JENJANG KEBIDANAN
TAHUN 20224
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertiantanggung jawab..............................................................................4
2.2 Macam jenis pelayann kesehatan.................................................................. 5
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atasRahmat Hidayah dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugasmakalah “Tanggung Jawab Bidan
Dalam Berbagai Tatanan Pelayanan Kesehatan,Lingkup Praktis, Legislasi”.
Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untukmemahami tentang
isi dari makalah mengenai Pelayanan Kebidanan. Selain itupenyusun berharap tulisan ini
dapat menjadi dasar pengantar dan pemenuhanmateri perkuliahan Praktek Profesional
Bidan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauhdari
kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran daripembaca yang
bersifat sangat membangun, penulis mengharapkan demikesempurnaan makalah ini
dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, kami ucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telahmembantu penyusunan tulisan ini. Semoga Allah
SWT memberkati kita semua.
Jakarta
penyususn
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai
upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti dimaksud dalam UUD 45. (Djoko Wiyono, 1997:310) Sesuai dengan
definisi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah:
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah
dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Bidan diakui sebagai
tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja
sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat
selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas
tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan
bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal,
deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan
lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan. Bidan
vi
mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan
ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta
dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan
reproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan,
termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya
(IBI, 2007). penyelenggaraan praktek kebidanan, yaitu bidan praktik mandiri.
Bidan praktik mandiri mempunyai tanggung jawab besar karena harus
mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini Bidan
Praktek Mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi
ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan etik. (Sofyan, dkk.2006) Pelayanan kebidanan adalah seluruh
tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan dalam sistem
pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan. Dalam
memberikan praktek pelayanan kebidanan perlu kita lakukan pendekatan
diantaranya pendekatan melalui agama, kesenian tradisi, paguyuban serta
dengan cara-cara lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat
menerima bahwa pelayanan atau informasi yang diberikan petugas bukanlah
sesuatu yang tabu. Dalam memberikan pelayanan kebidanan seorang bidan tebih
bersifat Promotif dan Preventif bukan bersifat Kuratif, serta mampu
menggerakkan Peran Serta Masyarakat dalam upaya sesuai dengan prinsip-
prinsip PHC. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup
berkaitan dengan tugas, peran serta tanggungjawabnya dalam menggerakkan
PSM khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi
baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
B. Tujuan
vii
1. Mengetahui tanggung jawab bidan dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab bidan dalam lingkup praktis pelayanan
kesehatan
C. Manfaat
vii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tanggung jawab
ix
Tanggung jawab bidan tidak hanya pada Kesehatan ibu dan anak, tetapi juga
menyangkut Kesehatan keluarga.
x
perorangan tersier (PKPT) Pelayanan Kesehatan perorangan tersier menerima
rujukan subspesialistik dari pelayanan Kesehatan dibawahnya dan dapat merujuk
Kembali ke fasilitas pelayanan Kesehatan yang merujuk. Upaya Kesehatan tersier
adalah Upaya Kesehatan rujukan unggulan yang terdiri dari pelayanan Kesehatan
perorangan tersier dan pelayanan Kesehatan Masyarakat tersier. Sarana uatama
PKPT terdiri dari: - Rumah sakit minimal setara kelas B milik pemerintah Daerah,
pemerintah daerah kabupaten/kota, Masyarakat dan swasta - Praktek dokter sub-
spesialis/dokter gigi sub- spesialis - Klinik uatam sub-spesialis Sarana penunjang
PKPT terdiri dari: - Instalasi farmasi Rumah Sakit - Laboratorium klinik - Radiologi
- Apotek - Rehabilitasi medik - Optic
C. Peran dan fungsi bidan
di fasilitas pelayanan di bagi 3, yaitu: No Layanan Kesehatan Layanan Kesehatan
Layanan Kesehatan Primer sekunder tersier 1 Pelayanan kebidanan Penapisan
Penapisan esensial normal (scrining) awal (scrining) awal otonomi, mandiri dan
kasus dan kasus dan pendelegasian stabilisasi stabilisasi 2 Promotif dan preventif
Kolaborasi Kolaborasi penanganan penanganan komplikasi dan komplikasi dan
kegawatdaruratan kegawatdaruratan maternal neonatal maternal neonatal (TIM
ponek) kompleks (TIM ponek) 3 Deteksi dini resti Asuhan lanjut Asuhan lanjut
maternal dan neonatal pasca Tindakan pasca Tindakan medic pada kasus medic
pada kasus komplikasi komplikasi maternal neonatal maternal neonatal
(Interperofesional (Interperofesional health care) health care) 4 PPGDON
(stabilisasi - - prarujukan dan rujukan) 5 Kebidanan komunitas - - 6 Pembina
posyandu - - dan UKBM 7 Kolaborasi TIM - - Poned (interprofessional)
1. Tugas pelayanan mandiri/primer: Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi
tanggung jawab bidan sesuai kewenangannya, meliputi: 1). Menetapkan manajemen
kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan 2). Memberi pelayanan dasar
xi
pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka sebagai klien 3). Memberi asuhan
kebidanan kepada klien selama kehamilan normal 4). Memberikan asuhan kebidanan
kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga 5). Memberikan
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 6). Memberikan asuhan kebidanan kepada klien
dalam masa nifas dengan melibatkan klien /keluarga 7). Memberikan asuhan kebidanan
kepada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB 8). Memberikan asuhan
kebidanan kepada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa
klimakterium dan nifas Peran bidan dalam pelayanan Kesehatan berupa pelayanan yang
bersifat promotive (promosi) dan preventif (pencegahan). Ruang lingkup kegiatan
promotive (promosi Kesehatan)dan preventif Kesehatan dalam pelayanan kebidanan
adalah sebagai berikut: 1). Pada bayi 2). Pada balita 3). Pada Masa remaja 4). Masa hamil
5). Masa menyusui 6). Masa nifas 7). Ibu menyusui 8). Klimakterium dan menopause2.
Layanan kebidanan sekunder/kolaborasi Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan
yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara
bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan
kesehatan3. Layanan kebidanan tersier/rujukan Layanan kebidanan rujukan adalah
layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang
lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu
menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang
dilakukan oleh bidan ke tempat/fasilitas pelayanan Kesehatan lain secara horizontal
maupun vertical atau ke profesi Kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan
meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayi nya.
xii
adalah sebagai berikut: a. Konseling pada masa sebelum hamil b. Antenatal pada
kehamilan normal c. Persalinan normal d. Ibu nifas normal e. Ibu menyusui f. Konseling
pada masa antara dua kehamilan
1). Episiotomy
5). Pemeberian tablet tambah darah pada ibu hamil 6) pemberian vitamin A dosis
tinggi pada ibu nifas
a. pelayanan Kesehatan anak diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita dan
anak prasekolah
xiii
b. bidan berwenang melakukan pelayanan neonatal essential, penanganan
kegawatdaruratan yang dilanjutkan dngan perujukan, pemantauan tumbuh kembang
bayi, anak balita, anak pra sekolah, serta konseling dan penyuluhan
- IMD
- pemberian imunisasi B0
- pemberian tanda identitas diri - merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam
kondisi stabil dan tepat waktu ke fasilitas pelayanan Kesehatan yang lebih mampu
- penanganan awal aspiksia BBL, melalui pembersiahan jalan nafas, ventilasi tekanan
positif dan atau kompresi jantung
- penanganan awal hipotermia pada BBL dengan BBLR melalui atau fasilitasi dengan
cara menghangatkan tubuh bayi dengan metode kangguru
- penanganan awal infeksi tali pusat dengan mengoleskan alcohol atau povidone
iodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih dan kering
xi
- membersihkan dan pemberian salep mata pada BBL dengan infeksi gonorea (GO)
e. pemantauan tumbuh kembang bayi, balita dan anak pra sekolah, meliputi:
penimbangan BB, pengukuran lingkar kepala, pengukuran TB/PB, stimulasi deteksi dini
dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita dengan menggunakan
kuesioner praskrining perkembangan (KPSP)
- Apabila seorang pasien hendak melahirkan di rumah bersalin bidan praktik mandiri.
Maka bidan tersebut bertanggung jawab sepenuhnya atas pasien tersebut dengan
keadaan sehat baik ibu maupun bayinya. - Bidan melayani KB, misalnya: suntik, pil, IUD
dll - Mengkaji status keadaan pasien saat hamilContoh kasus: - Mengevaluasi hasil
asuhan yang telah diberikan kepada pasien - Ibu Nia mengalami gangguan pada saat
menyusui anaknya - Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan karena
terjadi peradangan pada payudaranya sehingga bersama pasien menyebabkan
ketidaknyamanan sang buah hati Ketika menyusui. ASI yang dikeluarkan oleh ibu Nia
xv
terasa asin dan membuat nafsu nyusu sang anak menurun. Ibu Nia menjadi tidak tenang
karena hal ini, sehingga ibu Nia dating ke tempat praktik bidan Ani untuk melakukan
konsultasi dan perobatan
- Menganjurkan pada ibu Nia untuk tetap melanjutkan menyusui dan memberikan
kompres dengan air hangat pada daerah payudara yang terasa sakit dan terjadi
peradangan, lalu mengajarkan perawatan payudara/breast care, serta menyarankan agar
ibu Nia melakukan istirahat yang cukup bersama anak nya.
Pembahasan:
- Berdasarkan contoh kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa bidan tersebut telah
menjalankan tugas mandiri sebagai seorang bidan. Yaitu dengan memberikan
pelayanan Kesehatan ibu sesuai dengan PERMENKES RI NO 28 tahun 2017 pasal 18 poin
(a) tentang pelayanan Kesehatan ibu. Pasal 19 ayat (1) yang berbunyi pelayanan
Kesehatan yang dimaksud dalam pasal 18 huruf a diberikan pada masa sebelum hamil,
masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua
kehamilan. Pasal 19 19 ayat (2) poin (e) yang berbunyi pelayanan Kesehatan
ibumenyusui. Pasal 29 poin (c) yang berbunyi melaksanakan tugas sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan E. Pengaturan Peran Bidan Dalam Memberikan Pelayanan
Kesehatan
xv
1. UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1) 2. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 62
ayat (1) 3. UU No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 2 ayat (1) 4.
Kepmenkes No 369/Menkes SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan 5. Kepmenkes
No 938/Menkes SK/VIII/2007 Tentang Standar Asuhan Kebidanan 6. Permenkes No 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Pasal 17 ayat (1) 7. Permenkes No 43
Tahun 2016 Tentang Standar PelayananMinimal Pasal 11 ayat (2)
2. Faktor Penghambat
xv
Faktor penghambat adalah ketersediaan Sumber Daya Kesehatan.Sebagaimana
dimaksud pada pasal 1 ayat (2) UU No 36 Tahun 2009 TentangKesehatan, yaitu : Sumber
daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana,tenaga, perbekalan kesehatan,
kesediaan farmasi dan alat-alat kesehatan sertafasilitas pelayanan kesehatan dan
teknologi yang dimanfaatkan untukmenyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan
oleh Pemerintah, PemerintahDaerah/Masyarakat.
a. Kurangnya tenaga kesehatan bidan dimana penyebaran bidan belum merata pada
setiap desa, karena masih ada bidan yang bertugas di dua desa sekaligus sehingga bayi
baru lahir tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan optimal. b. Kurangnya
tingkat pengetahuan bidan, karena bidan bertugas masih kurang berpengalaman
sehingga keterampilan yang dimiliki masih rendah serta masih kurangnya komitmen
dalam menjalankan tugas disebabkan bidan sering meninggalkan tempat tugas. c.
Kurangnya sarana transportasi mengakibatkan bidan sulit untuk menjangkau desa-desa
di wilayah Kepulauan, adanya kondisi tersebut berpengaruh kepada bidan untuk
melakukan kunjungan pada bayi baru lahir. Hal ini juga berpengaruh pada masyarakat
di daerah kepulauan yang sulit menjangkau dan mendapatkan pelayanan kesehatan di
puskesmas. d. Alat kesehatan dan kesediaan farmasi (obat) di beberapa desa yang
belum lengkap, tentu saja sangat menghambat dalam upaya pemenuhan dan
peningkatan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan dimasyarakat. G. Tangggung
Jawab Bidan Dalam Menangani Pasien Non Kebidanandikaitkan dengan Manajemen
Terpadu Balita Sakit dan Manajemen TerpaduBayi Muda.
WHO tahun 2005 telah mengakui bahwa pendekatan Manejemen terpaduBalita Sakit
(yang selanjutnya disingkat dengan MTBS) dan Manajemen TerpaduBayi Muda (yang
selanjutnya disingkat dengan MTBM) sangat cocok diterapkandi Negara-negara
berkembang dalam upaya menurunkan angka kematian,kesakitan dan kecacatan pada
bayi dan balita bila dilaksanakan dengan lengkapdan baik. Program pemerintah dalam
xv
Permenkes No 28 tahun 2017 tentangpenyelenggaraan Praktik Kebidanan memang
memperbolehkan bidan dalammenangani bayi dan balita sakit sesuai dengan pedoman
MTBM dan MTBS,tetapi dalam hal pemberian obat terhadap bayi dan balita sakit bidan
tidakmemiliki wewenang dan tidak memiliki kompetensi sehingga disini dapat
terjadikonflik.
xix
dipidana denganpidana penjara paling lama tiga tahun. Sedangkan jika kelalaian berat
itumengakibatkan kematian, bidan tersebut dipidana dengan pidana paling lama 5tahun
(lihat Pasal 84 UU Tenaga Kesehatan).
Apabila menurut penilaian MPA dan MPEB kesalahan atau kelalaiantersebut terjadi
bukan karena lesalahan atau kelalaian bidan, dan bidan tersebuttelah melakukan
tugasnya sesuai dengan standar profesi, maka IBI melaui MPAwajib memberikan
xx
bantuan hokum kepada bidan tersebut dalam menghadapituntutan atau gugatan di
pengadilan.
xxi
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
xxi
Sebagai bidan kita harus memperhatikan ,menghayati dan mengamalkanpelayanan
kebidanan agar nantinya profesi kebidanan yang kita dalami dapatdiaplikasikan pada
masyarakat khususnya kaum perempuan,ibu dan anak.
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Diva, Hari (2017) Pemenkes Nomor 28 tahun 2017 Tentang Izin danPenyelenggaraan
Praktik bidan Dalamhttps://mediskripta.com/2017/08/10/pemenkes-nomor-28-tahun-
2017-tentang-izin-dan-penyelanggaraan-praktik-bidan/.
xxi
dalamhttp://uswatun25.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/12/16/peran-fungsi-bidan-
mandiri-rujukan-dan-kolaborasi/
© Scribd.Downloader.tips
Scribd.Downloader.tips is not affiliated with any websites. We do not store any of files on our
servers, we just act as proxy to the target url.
About Us
Terms of Services
Privacy Polic
xx