Anda di halaman 1dari 17

PROFESIONALISME DALAM KEBIDANAN

MAKALAH PENGGUNAAN
MEDIA

Disusun Kelompok 2
Dewi Febrianti Rita
Dwi Fitriyani Sella Sulistina
Elda Fitri Setia Pungki Rahayu
Erlina Asriani Siska Wulandari
Fahmi Hayati Siti Mardhiyah
Festy Indriani Rooselly Siti Rahmawati
Fitri Mahmudah Sri Lestari
Fitri Olianingsih Suniah
Hesti Novianti Tati Lusiana
Made Wati Warini Tryani Kartika
Burhanuddin
Meilasari Dwi
Vika Pratiwi
Mulya Astuti
Wulan Ai kurnia
Nia Pramayanti
Wulansari Sariyah
Olivia Sari
Yusnariya
Reni Oktavia
yustanti
Rina Sarianah

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM


SARJANA STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA
JAKARTA
2023/2024
BAB I

1.1. Latar Belakang

Realitas kehidupan saat ini tidak lepas dari tekonologi informasi, beraga media

sosial dapat dipergunakannya. Salah satu media sosial yang saat ini sangat digandrungi oleh

banyak insan dari berbagai kalangan adalah Instagram. Instagram merupakan sebuah wadah

media perantara jejaring sosial berbagi foto dan video, menerapkan filter digital, dan

penggunanya dapat berbagi macam layanan jejaring media sosial lain, termasuk pada akun

media sosial Instagram milik pribadi. Kata Insta berasal dari kata “Instan” yang berarti

mudah dan cepat (di dalam membuat katgegori membuat dan mengirim foto secara mudah

dan cepat). Dan kata Gram berasal dari kata “Telegram” yang artinya dapat

mendistribusikan informasi kepada masyarakat lain secara mudah dan cepat. Media sosial

Instagram sebagai sarana mudah agar kita bisa menjalin silaturahmi hingga dapat

mempererat tali persaudaraan antar manusia. Hanya dengan berbagi kabar melalui jaringan

internet dan tidak perlu tatap muka jika jarak yang ditempuh dirasa tidak memungkinkan

bertemu. Media sosial Instagram juga menjadi perantara aplikasi bantu komunikasi yang

bisa membuat manusia membentuk suatu organisasi atau komunitas.

Dengan adanya media sosial ini, masyarakat akan lebih banyak berbagi kenangan

dari kehidupan dan aktivitas sehari-hari. Masyarakat juga dapat megunggah berupa gambar

peristiwa penting dalam hidup. Pengguna juga dapat mengomentari unggahan orang lain.1

Media sosial Instagram memiliki beberapa fitur unggulan, yaitu feeds Instagram, stories

Instagram, close friends, reels, filter digital, Search, Gallery, Instagram live stories, dan

music
stories. Salah satu komunitas yang menggalakkan Gerakan Edukasi, fokus membahas

Kesehatan Ibu dan Anak melalui media sosial Instagram adalah komunitas Bidan Membantu

yaitu, @Bidanmembantu.id. Bidan Membantu sendiri merupakan sebuah organisasi

independent, Komunitas atau perkumpulan individu yang membuat suatu gerakan edukasi

dibidang kesehatan khususnya pada Kesehatan reproduksi Ibu dan perkembangan Anak.

Komunitas ini sendiri berdiri pada tanggal 24 Juni tahun 2020. Didirikan oleh Nur annisa

fauziyah S.ST.,M.K.M, Monica Kristina , dan juga Nadianzela A.Md.keb. Komunitas Bidan

Membantu mempunyai perantara media sosial lain seperti Linkedn, Website,

Instagram,Facebook, dan juga Youtube. Tujuan berdirinya komunitas ini adalah berawal dari

keresahan para founder terkait semakin banyak orang tua terutama orang tua yang baru

mempunyai anak, melakukan “hal nyeleneh” atau hal yang tidak baik terhadap sang anak.

Seperti berita yang baru ini terjadi. Hal tersebut membuat para founder bertekad untuk

membuat sebuah komunitas yang mampu mensosialisasi masyarakat dengan menggunakan

media yang banyak digunakan dan dalam satu aplikasi dapat mencakup semua manfaat,

sehingga masyarakat yang mendapat informasi tidak merasa bosan dan tetap percaya kepada

Komunitas Bidan Membantu.

Komunitas Bidan Membantu adalah sebuah Komunitas virtual (online) yang

mensosialisasikan atau memberikan ilmu serta nilai-nilai terkait Kesehatan gizi, reproduksi

Ibu dan Anak dengan founder dan tim Edukasi yang mempunyai pengalaman di bidang

Kesehatan dan Kebidanan. Sosialisasi Edukasi tersebut ditujukkan untuk para masyarakat

seperti, remaja, wanita, ibu hamil, serta ibu yang mempunyai anak atau balita. Agar dapat

menambah wawasan informasi terkait Kesehatan pada bayi, reproduksi, gizi anak, serta

perkembangan anak dan balita. Bidan Membantu mempunyai program konten seperti:
1. Health Education Event Edukasi yang dilakukan berupa webinar dengan mengangkat isu

pendidikan kesehatan terutama masalah Kesehatan ibu dan anak.

2. Daily content

Membuat konten edukasi untuk diposting ke media sosial dan website Bidan Membantu

dengan mengangkat tema Kesehatan ibu dan anak. Jenis konten tersebut pastinya sudah

dipertimbangkan manfaat informasinya kepada para masyarakat. Bidan Membantu juga

sudah bekerja sama dengan pemateri Kesehatan untuk mengadakan webinar, bekerja

sama dengan akun-akun media sosial Instagram Kesehatan dan Lembaga-lembaga

komunitas lainnya. Masyarakat dapat puas dan melihat langsung kegiatan-kegiatan dan

berbagai postingan oleh Instagram @Bidanmembantu.id. Pada penelitian ini, penulis

mengambil media sosial Instagram komunitas @Bidanmembantu.id sebagai obejk

penelitian, karena pada tahun 2021 followers Komunitas Bidan Membantu sudah

mencapai 2.484 followers, dan di tahun 2023 mencapai 5.578 followers. Sosialisasi

kesehatan komunitas Bidan Membantu meliputi Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan

reproduksi, gizi bayi, persalinan, kehamilan, menyusui, dan kebidanan.

Hal itu membuat peneliti tertarik lebih dalam melihat bagaimana manfaat

Instagram untuk sebuah kepentingan menyebarluaskan Gerakan Edukasi Kesehatan dan

sebagai eksistensi bagi sebuah Komunitas.Dari hal tersebut peneliti berfikir bahwa di

media sosial Instagram berarti bukan hanya sekedar media sosial sebagai ajang hiburan

semata, tetapi juga sebagai media edukasi. Dan dari hal tersebut, salah satu media sosial

yang perkembangannya paling pesat perkembangannya dalam meraih kepercayaan dan

respon dari followers @Bidanmembantu.id. adalah Instagram. Kesehatan ibu dan anak

adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu

hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Tujuan memberikan

sosialisasi Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat

melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk

menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat

kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan

landasan bagi peniKarena dalam perkembangannya data Tingkat Kepercayaan

Masyarakat terhadap aplikasi Instagram mencapai 48, 43% dalam survey kepercayaan

publik terhadap media pers arus utama 2019 . Angka yang cukup tinggi untukngkatan

kualitas manusia seutuhnya. suatu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap new media

Instagram ketimbang aplikasi new media yang lain seperti, Twitter, Facebook, Telegram,

dll.

Maka peneliti memilih sosial media Instagram sebagai salah satu objek penelitian.

Berkaitan dengan hal tersebut Atas dasar latar belakang yang sudah dijelaskan tersebut,

Dari itu penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pemanfaatan media sosial Instagram

yang dilakukan oleh Komunitas Bidan Membantu dalam mensosialisasikan Gerakan

Edukasi Kesehatan Ibu dan Anak. Kegiatan ini dilakukan di media sosial instagram,

bertujuan untuk dapat memperkenalkan dan mempertahankan eksistensi.


A. Instagram

Instagram Sebagai Media Sosial Instagram dapat dengan mudah disampaikan

sebagai aplikasi seluler berbasis sistem iQS, Android, dan Windows Phone. Pengguna

dapat mengambil banyak foto atau video, mengeditnya, dan mengunggahnya pada lembar

utama media sosial Instagram dan jejaring sosial lainnya. Program ini secara resmi dirilis

pada 6 Oktober 2010 dan dirancang oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger dari sebuah

startup bernama Burbn, Inc. Pada tahun 2010, tepatnya pada 9 April 2012, raja jejaring

sosial, Facebook, membeli Instagram seharga satu miliar$. Media sosial Instagram

menjadikan masyarakat di era sekarang ini mereka dapat menunjukkan bahwa identitas

seseorang dapat dilihat pada akun sosial instagramnya. Seringkali pengguna di Instagram

diminta untuk membersihkan umpan dari akun media sosial Instagram mereka. Daripada

itu, untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, akun media sosial Instagram ini didapati

sebagai akun penggemar, akun yang memberikan informasi barang atau jasa, akun bagi

penjualan, dll. Fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh Instagram adalah terpublikasi dalam

timeline atau biasa disebut stream, story, direct message, dst. Karena media sosial

Instagram memiliki banyak fitur yang memanjakan mata, Pengguna dengan mudah

menggunakan aplikasi Instagram ini untuk memenuhi semua kebutuhannya, tidak

ketinggalan hiburan, saran untuk menemukan inovasi dan informasi produk, serta untuk

membeli barang dan menjual. dan produk online. Pertumbuhan media baru (adanya

jejaring sosial) dapat


Ada beberapa aktivitas yang bisa kita lakukan di media sosial Instagram, yaitu:

a. Follow: Tidak mungkin sendirian saat bermain media sosial Instagram, jadi

mengikuti pengguna media sosial Instagram membuat kita dapat bertaut

dengan pengguna lain. Yang dianggap menarik untuk kita ikuti.

b. Like: Jika pengguna suka dengan gambar yang ada, diharap tidak ragu untuk

menyukainya. Dengan klik tombol like di bagian bawah caption di samping

kolom komentar. Kemudian ketuk dua kali gambar yang diinginkan (ketuk

layar dua kali secara perlahan).

c. Comment: Seperti like, komentar adalah bagian dari obrolan atau umpan balik,

tetapi bersifat pribadi. Karena komentar memungkinkan pengguna

menuangkan pemikiran mereka ke dalam kata-kata. Pengguna media sosial

Instagram memiliki hak untuk mengomentari gambar, baik itu saran, pujian,

atau kritik.

d. Mentions: fitur ini juga dapat memanggil atau menandakan pengguna lain.

Caranya bisa dengan menambahkan tanda arroba(@) dan masukkan nama

pengguna media sosial Instagram dari pengguna lain.

e. Massage: Fitur ini membantu pemilik media sosial untuk mengirimkan pesan

secara private melalui media sosial Instagram berupa foto, video dan pesan

lainnya yang dikirim oleh pengguna media sosial Instagram.


B. Metode berdasarkan pendekatan massa

Pendekatan masalah sangat pas bagi komunikasi pesan kesehatan kepada

masyarakat umum atau kepada masyarakat melalui media sosial. Sasaran tidak

menyisihkan kelompok usia, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat

pendidikan, dll. Agar semua pesan dapat diberitahu, pesan tersebut perlu di proses

dengan cara yang memungkinkan komunitas mencapai tujuannya

Faktor yang mempengaruhi pemberian edukasi Beberapa faktor cukup harus

dicermati agar pemberian edukasi dapat mencapai sasaran:

a. Tingkat pendidikan Wawasan dapat merubah sikap bagaimana seseorang

memandang informasi baru yang mereka terima. Dengan demikian bisa disebutkan

ketika semakin jauh tingkat wawasan seseorang, maka semakin mudah seseorang

menerima informasi yang diterima. B

b. Tingkat sosial ekonomi Semakin tinggi tingkat sosial seseorang, semakin mudah

untuk menemukan informasi baru.

c. Adat istiadat

Seluruh warga Indonesia menghormati dan beranggapan sopan santun adalah sebuah

hal yang jangan sampai diabaikan.

d. Kepercayaan masyarakat Masyarakat lebih menelisik berita yang dikirimkan oleh

seseorang terdekat atau yang sudah dikenalnya, karena telah ada rasa percaya penuh

terhadap penyampaian berita.

e. Kesiapan waktu di masyarakat Tempo pendistribusian berita harus mencermati kadar

aktivitas masyarakat untuk mengukur kadar presensi masyarakat saat penyuluhan.


BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian

Menurut Maclever sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan

semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi

yang efektif dalam kehidupan sosial (2013:175), Adapun manfaat adanya

sosialiasi dalam masyarakat terbagi menjadi dua tahap, Bagi individu, sosialisasi

berfungsi sebagai pedoman dalam belajar mengenal dan menyesuaikan diri

dengan lingkungannya, baik nilai, norma, dan struktur sosial yang ada pada

masyarakat di lingkungan tersebut. Bagi masyarakat, sosialisasi berfungsi

sebagai alat untuk melestarikan, penyebaran, dan mewariskan nilai, norma, serta

kepercayaan yang ada pada masyarakat. pembelajaran yang dilakukan individu

dalam mengenal lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.

Sedangkan pengertian sosialisasi dalam arti luas adalah suatu proses interaksi

dan pembelajaran yang dilakukan seseorang sejak ia lahir hingga akhir hayatnya

di dalam suatu budaya masyarakat. Melalui proses sosialisasi maka seseorang

dapat memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran

status masing-masing sesuai budaya masyarakat. Dengan kata lain, individu

mempelajari dan mengembangkan pola-pola perilaku sosial dalam proses

pendewasaan diri. Dengan begitu, nilai, norma, dan kepercayaan tersebut dapat

dijaga oleh semua anggota masyarakat. Ada beberapa tahapan dalam sosialisasi

dalam masyarakat meliputi :


a.Sosialisasi primer Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi

yang pertama kali dilakukan oleh individu sejak masih anak-anak.

Ini merupakan awal bagi semua anggota masyarakat dalam

memasuki keanggotaan mereka pada suatu kelompok masyarakat.

Sosialisasi primer ini dimulai dari keluarga,

dimana individu mulai belajar membedakan dirinya dengan orang

lain di sekitarnya. Pada tahap ini anggota keluarga punya peranan

penting bagi masing-masing individu. Di sinilah pertamakali

seseorang mendapatkan pelajaran mengenai budaya keluarga, baik

itu agama, aturan, dan lain-lain.

b. Sosialisasi Sekunder Sosialisasi sekunder merupakan pelajaran

berikutnya yang dilakukan oleh individu. Pada tahap ini seseorang

belajar mengenali lingkungannya di luar keluarga, baik itu nilai-

nilai, norma, yang ada di lingkungan masyarakat. Proses

sosialisasi sekunder ini bertujuan agar individu dapat menerima

nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku.

Definisi media sosial yaitu suatu komunitas online untuk membagi informasi, ide,

pendapat, pesan, dan video antar sesama penggunanya. Pengertian lain media sosial yaitu

aplikasi atau website yang dapat digunakan penggunanya untuk menciptakan dan

menyebarkan konten kepada jejaring sosial (misalnya teman, pengikut, dan sebagainya)

yang dibangun untuk dirinya sendiri. Bentuk media sosial sangatlah bermacam- macam.

Jejaring sosial adalah bentuk prototipe dari media sosial. Bentuk media sosial tidak hanya

mencakup jejaring sosial, melainkan juga mencakup kategori media sharing, social news,

dan kolaborasi konten lainnya.


Penggunaan istilah media sosial sering bertumpang tindih dengan jejaring sosial

atau cakupan media sosial yang lain. Hal ini dikarenakan situs-situs media sosial tidak

hanya terdiri dari satu jenis kategori seperti jejaring sosial saja, namun juga

mencantumkan kategori lainnya. Contohnya yaitu situs seperti youtube, flickr, ataupun

instagram, selain menjadi media sharing untuk video atau gambar, juga menjadi

jejaring sosial dikarenakan memiliki fitur seperti profil, komentar, dan feedback.

2.3 Perkembangan Media Sosial

 1978 Awal dari penemuan sistem papan buletin yang memungkinkan

untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat

elektronik, ataupun menggunakan dan mengunduh perangkat lunak,

semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang

terhubung dengan modem.

 1955 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting

yaitu layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar

halaman website tersebut bisa di akses dari mana saja, kemunculan

GeoCities ini menjadi tonggak dari berdirinya website – website lain.

 1997 muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com

walaupun sebenarnya pada

 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga

sampai saat ini merupakan salah satu situs jejaring sosial yang
memiliki anggota terbanyak.

 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang

lainnya karena pengguna Twitter hanya bisa mengupdate status yang

bernama tweet ini yang hanya dibatasi 140 karakter.

 2011 lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya

yang bernama google, namun pada awal peluncuran. Google+ hanya

sebatas pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu

google+ diluncurkan secara umum.

2.4 Peran Media Sosial

 Sebagai sarana diskusi dengan jaringan yang luas

 Media untuk bertukar informasi

 Sebagai sarana hiburan

 Sebagai sarana berkomunikasi

 Mempererat pertemanan dengan teman satu sekolah, atau teman

kuliah

 Menjalin silaturahmi yang sudah lama putus dengan teman lama

atau kerabat lama

 Mendapat banyak infirmasi terbaru

 Mengisi waktu luang

 Menambah wawasan

 Tempat pembelajaran online

 Administrasi

 Mendengarkan dan belajar


 Membangun hubungan

 Jangkauan global

2.5 Efek Media Sosial

Effek penggunaan media sosial terhadap para pasien secara umum

dibagi menjadi dua, yaitu pemberdayaan pasien dan efek yang lain.

Pemberdayaan pasien adalah penemuan dan pengembangan kapasitas

inheren pasien untuk bertanggung jawab terhadap hidupnya sendiri. Hal

ini dapat meningkatkan kondisi secara subjektif, psikologi, dan

perbaikan manajemen dan pengendalian diri. Walaupun demikian,

terdapat efek lain penggunaan media sosial oleh pasien. Keempat efek

itu adalah berkurangnya kondisi secara subjektif, hilangnya privasi,

menjadi target promosi, dan kecanduan media sosial. Menurunkan

kondisi secara subjektif adalah akibat perasaan khawatir dan cemas.

Kecanduan media sosial juga terjadi dengan keluhan bahwa pasien

yang menggunakan media sosial kerap mengakibatkan terbengkalainya

urusan yang lain akibat terlalu sering menggunakan media sosial.

2.6 Efek Media Sosial terhadap Hubungan Pasien dengan Bidan

Terdapat empat macam efek penggunaan media sosial oleh pasien

terhadap hubungan antara pasien dan Bidan profesional. Keempatnya

adalah komunikasi yang makin sejajar, hubungan yang lebih harmonis,

dan interaksi yang suboptimal. Dengan penggunaan media sosial,


pasien merasa lebih percaya diri ketika berdiskusi denga para bidan.

Hal ini karena pasien merasa telah mendapatkan tambahan informasi

mengenai kondisi dan berbagai pilihan pengobatannya. Pasien juga

merasa bahwa media sosial memungkinkan mereka lebih siap ketika

bertemu dengan bidan sehingga tahu mana pertanyaan yang harus

diajukan dalam diskusi, penggunaan media sosial dapat meningkatkan

kesempatan belajar dan meningkatkan komunikasi kesehatan. Dengan

demikian juga dimungkinkan sebagai akibat penggunaan media sosial

oleh pasien. Diskusi mengenai bagaimana bidan menangani kondisi

tertentu secara langsung akan berpengaruh pada pilihan pasien.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya bisa

dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring

sosial, wiki, forum dan virtual.Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk

media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia.

Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang

mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis

web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Peran media sebagai

sarana diskusi dengan jangkauan yang luas, media untuk bertukar informasi,

sebagai sarana hiburan, sebagai sarana komunikasi. Dasar sosial media bagi

tenaga kesehatan meliputi jaga kehidupan pribadi dan kehidupan profesional anda

terpisah secara online, hormati privasi pasien/klien dan kerahasiaannya, gunakan

situs media sosial dan jejaring sosial untuk pemgembangan profesional anda,

berpikir sebelum anda memposting apakah yang anda posting tepat untuk media

sosial. Kemudian terdapat pengertian profesionalisme berasal dari kata

profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan denga profesi dan

memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.


3.2 Saran

Dalam hal siapapun yang menggunakan teknologi berbasis mobile dan web dapat

mempublikasikan dan menerima informasi kapan saja. Untuk profesi berbasis sosial

seprti kebidanan dan untuk menjdai bidan yang professional seorang bidan harus

memenuhi syarat yang telah ditetapkan, dikarenakan bidan memiliki tanggung jawab yang

besar terhadap pasien yang akan diberi pelayanan. Demikian makalah yang saya buat

semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila terdapat kesalahan pada makalah ini

mohon dimaafkan karena saya adalah hamba allah yang luput dari kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu. 2013. Managemen Stress, Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI

Anerangi, Wiyar. 2020. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Dengan Kecemasan

Dalam Menghadapi Persalinan Di Poliklinik Kebidanan Dan Kandungan

Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah. Jakarta

Diana. 2019. Penyakit Penyebab Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta:

Diglossia Media.

Elizabeth. 2015. Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Fall. A.,Goulet & Vezina, M. 2013. Comparative Study Of Major Depressive Symtoms

among Pregnant Women by Employment Status

Fitriyana. 2016. Buku Ajar Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Kihama.

Jaunarty & Peter. 2021. Hubungan Usia Ibu Dan Paritas Dengan Gejala Depresi Pada

Kehamilan. Journal of Midwifery and Reproduction

Judha. 2016. Dasar-Dasar Ilmu Kebidanan. Cetakan pertama. Padang: Andalas University

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kurniarum. 2016. Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil dan Melahirkan.

Jakarta: Gagas Media.

Anda mungkin juga menyukai