Percobaan 5 Anamakos
Percobaan 5 Anamakos
PERCOBAAN V
“IDENTIFIKASI FORMALIN”
1. FEBRIANTI (51923011018)
2. RESKI RIDWAN (51923011097)
3. RIRIN FEBRIANA (51823011023)
4. SYAIBATUL HAMDI M (51923011069)
5. YUSTIKA ANGGRIANI (51623011141)
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber daya hayati dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia. Salah satu sumber pangan adalah makan
baik dari segi jenisnya maupun dari segi rasa dan cara pengolahannya. Namun
keamanan pangan telah menjadi dasar pemilihan suatu produk pangan yang
dipelajari, karena manusia semakin sadar akan pentingnya sumber makanan dan
kandungan yang ada di dalam makanannya. Hal ini terjadi karena adanya
Dalam proses keamanan pangan, dikenal juga usaha untuk menjaga daya
asalah terbesar bagi pengusaha bakso maupun makanan cepat saji adalah menc
egah terjadinya pembusukan, karena itu makanan-makanan cepat saji harus hab
erapa oknum penjual makanan cepat saji berbuat curang. Salah satu caranya ad
alah dengan mengawetkan makanan cepat saji tersebut yang umumnya mengan
dung protein dan lemak ataupun bahan bakunya dengan menggunakan formalin.
asma dan nucleus sekaligus membunuh semua bakteri pembusuk yang ada pad
B. Rumusan Masalah
malin?
ormalin?
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
ndung formalin?
D. Prinsip Percobaan
risasi dengan menambahkan larutan formalin dengan indikator yang berasal dar
i kunyit, menghasilkan warna kuning pekat dan dilakukan uji formalin pada sa
mpel makanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
nis bahan makanan yang diproduksi, dijual, dan dikonsumsi dalam bentuk yang
lebih awet dan lebih praktis dibandingkan dengan bentuk segarnya. Berkemban
gnya produk pangan awet tersebut hanya mungkin terjadi karena semakin tingg
mungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, m
erugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Pangan yang tidak aman dapa
ease adalah gejala penyakit yang timbul akibat mengonsumsi pangan yang men
gandung bahan atau senyawa beracun atau organisme patogen (Sucipto, 2015).
makanan olahan merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi. Sejak
digunakan dalam produksi pangan. Hal ini seiring dengan kemajuan teknologi
Pangan (BTP) yang dimaksud yaitu: asam borat dan senyawanya, asam salisilat
2006). Diantara BTP yang dilarang tersebut, yang paling sering digunakan
Bahan pengawet formalin adalah bahan tambahan pangan yang dapat men
gan ini biasanya ditambahkan ke dalam makanan yang mudah rusak, atau maka
nan yang disukai oleh bakteri atau jamur sebagai media pertumbuhan, misalnya
pada daging, ikan asin, ikan segar, dan lain-lain. Definisi lain bahan pengawet
adalah senyawa atau bahan yang mampu menghambat, menahan atau menghen
Formalin sangat berbahaya bila terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Akib
at yang ditimbulkan dapat berupa luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran per
nafasan, reaksi alergi dan dapat menyebabkan kanker pada manusia. Dampak f
ormalin pada kesehatan manusia dapat bersifat bahaya dalam tubuh manusia ter
utama di hati dan sel darah merah, formaldehida dikonversi menjadi asam form
iat yang meningkatkan keasaman darah, tarikan nafas menjadi pendek, sering h
ya DNA oleh protein, sehingga mengganggu ekspresi genetic yang normal (Ba
nci, 2020)
Formalin termasuk jenis bahan tambahan berbahaya yang masih sering dig
unakan secara bebas oleh pedagang atau produsen pangan yang tidak bertanggu
ng jawab. Selain karena harganya yang murah dibanding pengawet lainnya. For
malin yang seharusnya dimanfaatkan pada bidang industri ini, ternyata sering d
nimalisir keberadaan formalin yaitu saponin. Ada banyak data dan literatur yan
ologi yaitu sebagai anti inflamasi, anti imunodefisiensi, anti virus, anti bakteri,
anti jamur, anti oksidan, anti karsinogenik, dan anti infeksi. Sedangkan pada ku
B. Uraian Bahan
uh
% KMnO4
Pemerian : Hablur mengkilap, ungu tua atau hampir hitam, tidak berb
Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut dalam air mendidih
3. Kunyit
Kunyit adalah salah satu jenis rempah-rempah yang banyak digunakan seb
agai bumbu dalam berbagai jenis masakan. Kunyit memiliki nama latin Cur
pada tahun 1918. Tanaman kunyit termasuk jenis tanaman herba yaitu tanam
rdaun jumbai.
eus. Hal ini karena kurkumin merupakan senyawa fenolik yang mekanisme
kerjanya mirip dengan senyawa fenolik lainnya yang berfungsi sebagai anti
mikroba. Fenol dan senyawa turunannya telah terbukti mempunyai sifat bak
C. Uraian Sampel
Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang d
selanjutnya direbus. Berbeda dengan sosis, bakso dibuat tanpa mengalami pros
ada beberaapa jenis antara lain bakso ikan, bakso ayam dan bakso sapi. Kualit
as bakso yang disukai konsumen dilihat dari tekstur warna, dan rasa. Tekstur y
ang biasanya disukai adalah yang halus, kompak, kenyal dan empuk. Halus di
mana permukaan irisannya rata, seragam, dan serat dagingnya tidak tampak. K
ntai, dimana bakso yang kenyal akan memantul, sedangkan keempukan diukur
dengan cara digigit, dimana bakso yang empuk akan mudah pecah. (Damiyati 2
016)
Bakso hadir dalam berbagai jenis makanan. Pastikan, bakso yang anda gu
nakan bebas dari sentuhan bahan-bahan kimia berbahaya. Meskipun bakso san
gat memasyarakat, nyatanya pengetahuan masyarakat mengenai bakso yang am
an dan baik untuk dikonsumsi masih kurang. Buktinya, bakso yang mengandun
g boraks atau formalin masih banyak beredar dan tetap dikonsumsi. Padahal, d
syarakat akan bakso yang baik masih sangat kurang, padahal bakso sangat dige
mari oleh berbagai kalangan. Bakso merupakan produk gel dari protein daging,
baik daging sapi, ayam, ikan, maupun udang. Selain protein hewani, aneka dagi
ng itu juga mengandung zat-zat gizi lainnya, termasuk asam amino esensial yan
g penting bagi tubuh. Karena itu, bakso mestinya dapat menjadi pemenuh kebu
BAB III
METODE KERJA
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah 4 buah tabung reaksi, caw
an porselin, Bunsen, pipet tetes, gelas ukur 100 ml, dan gegep.
2. Bahan
B. Prosedur Kerja
tes diamati perubahan yang terjadi, lalu dipanaskan dan amati perubahan w
arnanya
6. Dilakukan seperti diatas tetapi larutan formalin diganti dengan sampel, lalu
BAB IV
A. Hasil
Table pengamatan
Untuk blanko
Untuk sampel
B. Pembahasan
mpel bakso yang diambil dari warung bakso A tidak mengandung formalin. Se
hingga bahan makanan (bakso) tersebut dapat dikonsumsi karena tidak mengan
dung formalin. Sampel diuji dengan menggunakan indikator KMnO 4 dan laruta
n kunyit.
lanko formalin dengan menggunakan indikator KMnO4 dan larutan Kunyit. Per
Dari hasil yang kami peroleh didapat data hasil perubahan warna pada laru
tan blanko formalin yaitu pada penambahan KMnO4 terjadi perubahan warna la
rutan menjadi ungu kehitaman dan terdapat endapan, pada penambahan kunyit
terjadi perubahan warna larutan menjadi kuning pekat. Larutan blanko ini adala
Pada pengujian sampel bakso dengan KMnO4 warna larutaan ungu kehita
man (tetap dan tidak berubah) setelah dicocokkan dengan larutan blanko ternya
nan, karena formalin adalah senyawa antimikroba serbaguna yang dapat memb
unuh bakteri, jamur bahkan virus. Selain itu interaksi antara formaldehid denga
n protein dalam pangan menghasilkan tekstur yang tidak rapuh dalam waktu ya
ng lama dan untuk beberapa produk pangan seperti tahu, mie basah, ikan segar,
memang dikehendaki oleh konsumen. Formalin dapat masuk lewat mulut karen
alin kandungan dalam tubuh tinggi, maka bereaksi dengan hampir semua zat di
dalam sel. Ini akibat sifat oksidator formalin terhadap sel hidup. Dampak yang
dapat terjadi tergantung pada berapa banyak kadar formalin yang terakumulasi
dalam tubuh. Semakin besar kadar yang terakumulasi, tentu semakin parah aki
batnya. Mulai dari terhambatnya fungsi sel hingga menyebabkan kematian sel
yang berakibat lanjut berupa kerusakan pada organ tubuh. Di sisi lain dapat pul
a memicunya pertumbuhan sel-sel yang tak wajar berupa sel-sel kanker. Bebera
pa penelitian terhadap tikus dan anjing pemberian formalin dalam dosis tertent
(tenggorokan), sinus dan cavum nasal (hidung) pada pekerja tekstil akibat papa
ran formalin melalui hirupan. Di dalam tubuh, jika terakumulasi dalam jumlah
besar, formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manus
ia. Jika kandungan dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan ham
pir semua zat di dalam sel, sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan ke
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Identifikasi Formalin dengan sampel bakso dapat disi
mpulkan bahwa:
1. Sampel bakso ditambah dengan indikator KMnO4, perubahan yang terjadi te
tap atau tidak berubah, perubahan tersebut menandakan bahwa bakso tidak
mengandung formalin.
2. Sampel bakso ditambah dengan indikator larutan kunyit , perubahan yang ter
jadi tetap atau tidak berubah, perubahan tersebut menandakan bahwa bakso
B. Saran
Pada praktikum ini diharapkan agar alat dan bahan kedepannya dil
DAFTAR PUSTAKA
Banci, rostiati, 2020. Identifikasi Formalin Pada Bakso Bakar Yang Diperjual Beli
kan Di Sekitar Jln.Bilal Kota Medan. Medan: Poltekkes Kemenkes Medan
Cahyadi, Wisnu, 2006. Analisis dan Aspek Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Damiyati N. Ada Pengenyal bakso selain boraks, 2016 (diunduh 11 April 2018).da
ri:URL:HYPERLINKhttp://www.suaramerdeka.com/cybernews/
Depkes RI., 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republ
ik Indonesia, Jakarta, 259 dan 330.
Hartati, sri, 2015. Larutan kunyit memiliki senyawa aktif yang dapat digunakan u
ntuk meminimalisir keberadaan formalin yaitu saponin. Ada banyak data d
an literatur. Palembang: Universitan Islam Negeri Raden Fatah
Judarwanto W. Pengaruh formalin bagi sistem tubuh. 2016 (diunduh 12 des 2023)
darIURL:HYPERLINKhttp://puterakembara.org/archives8/00000066.sht
Putriani, kony, dkk, 2023. Identifikasi Kandungan Formalin Pada Bakso Dan Mie
Kuning Yang Beredar Di Jalan Soebrantas Kota Pekanbaru Secara Kualitati
f. Jurnal vol 03, hal 50-56.
Saparinto, C., & Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisi
us.
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Sampel Bakso
2. Pengukuran formalin 1 ml
3. Penimbangan kunyit