Floem Reski Ridwan
Floem Reski Ridwan
FLOEM
Disusun Oleh:
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS PANCASAKTI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah ANATOMI FISIOLOGI
TUMBUHAN yang telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai upaya untuk
menjadikan kami manusia yang berilmu dan berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, kami
mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga
dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Wassalam...
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tubuh tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu
membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan
fungsi sama dan terikat oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatuan.
Berdasarkan tahap perkembangannya jaringan penyusun tubuh tumbuhan
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah jaringan pengangkut.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa jaringan pengangkut terbagi manjadi dua,
yaitu xilem dan floem. floem atau pembuluh tapis adalah bagian-bagian dari jaringan
pengangkut yang terdapat pada tumbuhan.
Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang kedudukan atau letaknya
membentang menurut arah pengangkutan. Kedudukan atau letak yang demikian
tampak bagaikan untaian atau rangkaian sel, seakan-akan adanya pembuluh-
pembuluh di dalam organ tumbuhan. Jadi, terwujudnya suatu sistem jaringan ini
merupakan gabungan dari berbagai pembuluh. Pipa-pipa atau sistem jaringan
tersebut ada yang telah sempurna dan ada pula yang belum sempurna, ada yang
bersifat primer dan ada pula yang bersifat sekunder.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan floem?
2. Bagaimanakah sistem dan tipe berkas pengangkut?
3. Bagaimanakah cara terbentuknya berkas pengangkut?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami pengertian dari floem.
2. Memahami sistem dan tipe berkas pengangkut.
3. Memahami cara terbentuknya berkas pengangkut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Floem
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan
tipe yang berbeda, yaitu pembuluh, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid.
Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya
kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organik (asimilat)
yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga asam amino
dan hormon. (Kimball. 2002)
Seperti halnya pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan
prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil perkembangan
kambium disebut floem sekunder. Harus diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem
yang strukutur dan fungsinya berbeda itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari
sel yang sama. Meskipun pada mulanya berkas-berkas floem letaknya terpisah, tetapi
pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan sistem karena saling
beranastomisis (membentuk anyaman).
Jaringan Floem terdapat pada bagian kulit kayu. Jaringan Floem terdiri atas
unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pembuluh
Unsur penyusun pembuluh terdiri dari dua bentuk yaitu sel tapisan yang
merupakan sel tunggal dan bentuknya memanjang dengan bidang tapisan terletak
di samping atau ujung sel, terdapat pada tumbuhan Pteridophyta dan
Gymnospermae. Bentuk kedua adalah buluh tapisan, terdapat pada Angiospermae,
berupa berkas sel-sel memanjang yang masing-masing merupakan bagian dari
buluh itu dan dihubungkan oleh satu atau lebih bidang tapisan biasanya terletak di
ujung sel.
Sifat khas unsur pembuluh adalah adanya bidang tapisan pada dinding
selnya, serta terdapatnya modifikasi protoplas yaitu tanpa nukleus. Bidang tapisan
itu merupakan sekelompok lubang-lubang yang membatasi dua sel yang
berdampingan dan dihubungkan oleh benang-benang plasma yang terdapat di
dalam lubang-lubang tapisan itu (semacam plasmodesma pada saluran noktah).
Lubang-lubang tapisan itu biasanya dilapisi oleh kalose yaitu semacam polimer
glukose, sehingga lubangnya menjadi kecil. Kalose ini akan menipis (sehingga
lubangnya membesar) bila pembuluh sedang aktif menyalurkan asimilat.
b. Sel Pengiring
Seperti halnya pada parenkim xilem, floem sekunder juga mempunyai dua
macam bentuk parenkim sesuai dengan bentuk sel kambium yang membentuknya
(fusiform atau jari-jari). Pada saat floem masih aktif, sel parenkim ini tidak
mengalami penebalan dinding. Kemudian bila floem itu tidak berfungsi lagi,
parenkim ini akan berubah menjadi sklerenkim atau menjadi felogen.
d. Serabut Floem
Serabut floem terdapat baik pada floem primer maupun sekunder. Serabut
ini segera membentuk dinding sekunder setelah selesai pertumbuhan
memanjangnya. Umumnya penebalan itu berupa lignin, ada yang selulose. Noktah
yang terjadi sederhana. Serabut ini berfungsi sebagai penguat sejak awal atau
terjadi dari parenkim floem setelah sel pembuluh tidak berfungsi lagi.
3. Kambium
Kambium adalah lapisan sel atau lapisan jaringan pada tumbuhan yang aktif
membelah. Kambium terdapat di antara Xilem dan Floem.
a. Kambium Fasikuler (Kambium Primer).
Kambium ini terdapat di antara Xilem dan Floem pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae.
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan, dapat di simpulkan bahwa:
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut
zat-zat mineral ( zat hara dan air ) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat
makan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan kebagian-bagian lain
untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Floem (pembuluh tapis) adalah bagian dari
jaringan pengangkut yang berfungsi untukmengangkut dan menyebarkan zat-zat
makanan dari daun yang merupakan hasil fotosintesis ke seluruh bagian-bagian
tumbuhan.
a. Tipe berkas pengangkut pada jaringan ini terbagi menjadi tiga (3) tipe yaitu
kollateral , konsentris, dan radial.
b. Cara terbentuknya berkas pengangkut dimulai dari titik primer,dimana titik
tumbuh primer tersusun oleh sel-sel yang berbentuk sama yang disebut
prokambium, selanjutnya prokambium ini nantinya akan membentuk berkas-
berkas pengangkut.
DAFTAR PUSTAKA