Best Practice Lomba
Best Practice Lomba
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
paling berperan dalam mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah dituntut harus
mampu memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara
optimal. Peran kepala sekolah memberikan pelayanan kepada seluruh warga sekolah
merupakan faktor penentu keberhasilan sekolah. Kemampuan kepala sekolah
mempengaruhi, mengarahkan, mengerakkan, dan memberdayakan guru dan seluruh warga
sekolah merupakan indikator keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah.
Kepala sekolah pada setiap satuan pendidikan harus memahami tugas dan
fungsinya dengan baik. Demikian juga halnya dengan penulis sebagai Kepala Sekolah SLB
Negeri 1 Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan harus memahami dan memiliki
kompetensi kepala sekolah sebagaimana diamanatkan oleh permendiknas nomor 13 tahun
2007 yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial.
Penulis diangkat sebagai Kepala Sekolah pada tanggal 20 Mei tahun 2009. Sekolah ini
terletak di Jalan Rantau Simalenang Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti . Penulis
berkeinginan besar untuk berhasil memimpin dan mengelola sekolah dengan baik. Penulis
berusaha dengan sungguh-sungguh untuk dapat memahami, menguasai, dan menerapkan
kelima kompetensi kepala sekolah dengan baik.
Berdasarkan pengamatan awal penulis di SLB 1 Negeri Linggo Sari Baganti,
terlihat kondisi warga sekolah yang kurang bersemangat dalam melaksanakan tugas dan
mengembangkan sekolah. Sebagian guru datang ke sekolah sekedar melaksanakan tugas
saja, guru kurang bergairah dan jarang didengar ada canda tawa pada waktu istirahat,
banyak guru yang bersikap apatis, kegiatan komite sekolah pun kurang aktif. Sehingga
prestasi sekolah dan siswa tidak menonjol. Kegiatan kesiswaan dalam bidang olahrahraga,
seni, bahasa, agama, pramuka, dan keterampilan tidak terlaksana dengan baik.
Berangkat dari hasil pengamatan awal tentang kondisi sekolah tersebut, penulis
sebagai kepala sekolah yang baru diangkat berkeinginan untuk melakukan perubahan.
Penulis akan berusaha memberikan pelayanan semaksimal mungkin. Pembinaan melalui
proses menghantarkan sekolah dari kondisi saat ini menuju kondisi yang lebih baik
1
merupakan langkah nyata yang akan dilakukan. Untuk itu penulis akan melakukan
berbagai upaya dengan memilih strategi-strategi yang diduga tepat dan sesuai dengan
kondisi sekolah.
b. Masalah
Berdasarkan fenomena-fenomena yang diuraikan pada latar belakang tentang
kondisi di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Linggo Sari Baganti, Kecamatan Linggo Sari
Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, maka dapat dirumuskan permasalahan secara jelas
sebagai berikut.
a. Sikap apatis warga sekolah dalam melaksanakan tugas pembelajaran dan
mengembangkan sekolah.
b. Hubungan sekolah dengan komite dan masyarakat kurang kondusif.
c. Tidak layaknya sarana dan prasana sekolah digunakan sebagai tempat belajar yang
nyaman dan menyenangkan.
c. Tujuan
Makalah ini ditulis bertujuan untuk :
Memenuhi maksud Surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Nomor :
005/1009/PSLB-2018, tanggal 7 Mei 2018 Tentang Pemilihan Guru, Kepala Sekolah,
Pengawas Sekolah Berprestasi.
d. Manfaat Best Prastices
Sebagai suatu karya ilmiah, maka hasil penulisan ini diharapkan dapat memberi konstribusi
dan dorongan pada semua warga sekolah, dengan adanya persatuan yang kuat dan kokoh
kita dapat mewujudkan apa-apa yang inginkan untuk kemajuan pendidikan di sekolah.
Disamping itu, juga terjalin kerjasama yang baik antara satu sama lain.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a. Landasan Teori
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka penulis sebagai Kepala
sekolah Luar Biasa Negeri 1 Linggo Sari Baganti melakukan berbagai strategi. Namun
strategi yang penulis pilih dan sesuai dengan kondisi serta karaketristik sekolah adalah
Strategi tersebut penulis namakan “Pendekatan Humanistic Coaching GROW ME”.
Pendekatan Humanistik merupakan sebuah pendekatan dalam kepemimpinan kepala
sekolah untuk mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan
sumber daya sekolah mencapai tujuan dengan mengedepankan harkat dan martabat
manusia. Guru, karyawan, siswa, komite sekolah adalah makhluk ciptaan Allah yang
mempunyai hati, perasaan, potensi, kelebihan, kekurangan dan kebutuhan yang berbeda
dan siap untuk dikembangkan. Melalui pendekatan humanistik ini kepala sekolah dapat
memahami warga sekolah dengan baik, memberdayakan sumber daya secara tepat,
memotivasi dengan sungguh-sungguh, memfasilitasi dengan optimal, bekerjasama dengan
baik, menggunakan bahasa yang santun, serta dapat memberikan penghargaan secara wajar
dan benar. Dengan demikian akan terjalin hubungan batin yang baik antara kepala sekolah
dengan seluruh warga sekolah. Sehingga kegiatan pembelajaran, pembimbingan, serta
pengembangan sekolah dapat dilaksanakan dengan kesadaran dan keikhlasan yang tinggi,
tidak ada unsur paksaan, dan rasa memiliki warga sekolah terhadap sekolah akan semakin
tinggi. Pada akhirnya terwujudlah budaya sekolah yang baik yaitu suasana kondusif yang
terjalin antar sesama warga sekolah yang memberikan kenyamanan, ketenangan, saling
menghargai, persaudaraan, kekeluargaan, dan kerjasama yang tinggi.
Coaching merupakan salah satu teknik pembinaan yang dapat dilakukan kepala
sekolah dalam upaya melayani seluruh warga sekolah. Coaching merupakan sebuah proses
menghantar dan mendampingi orang yang dibina dari kondisi saat ini kepada kondisi yang
lebih baik sesuai dengan kebutuhan. Menurut Hayes (2003), dapat disimpulkan bahwa
melalui coaching kepala sekolah dapat membawa seluruh warga sekolah untuk selalu
berkontribusi dan berpartisipasi sebagai mitra kerja yang aktif. Hal ini selaras dengan
Parsloe (1999) yang juga mengatakan bahwa coaching adalah suatu proses yang
memungkinkan pembelajaran dan pengembangan diri terjadi sehingga dapat meningkatkan
kinerja. Grow me merupakan model coaching yang berorientasi pada pengembangan
3
manusia. Model ini dikembangkan oleh Oleng Ng (2005) dengan tahapan GROW ME
sebagai berikut.
1. Kepala sekolah membantu guru dan karyawan dalam menentukan tujuan sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi. (Goals)
2. Kepala sekolah membimbing guru dan karyawan dalam memahami kondisi sekarang
atau menilai dirinya saat ini. (Realitas)
3. Kepala sekolah mengarahkan guru dan karyawan dalam menentukan alternatif
pencapaian tujuan. (Options)
4. Kepala sekolah membantu guru dalam menentukan langkah yang akan ditempuh dan
memfasilitasi setiap proses pencapaiannya. (What’Next/Will)
5. Kepala sekolah mengecek dan mereview pencapaian tujuan (Monitoring)
6. Kepala sekolah mengevaluasi pencapaian tujuan (Evaluasi)
Dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Humanistik Coaching Growme merupakan
perpaduan sebuah strategi kepemimpinan humanistic dengan teknik pembinaan coaching
growme. Implementasi dari pendekatan ini adalah dimana kepala sekolah secara sungguh-
sungguh mengenal masing-masing guru, karyawan, komite sekolah dari segala sisi secara
manusiawi sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan, potensi, kebiasaan,
kecenderungan dalam bersikap, hal yang disenangi dan tidak disenangi, keinginan serta
kebutuhan masing-masing warga sekolah. Selanjutnya kepala sekolah proses pembinaan
dengan cara membantu warga sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-
masing. Warga sekolah diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan inovasi-inovasi
pembelajaran, mengemukan ide-ide kreatifitas untuk pengembangan sekolah. Kepala
sekolah secara terus menerus mendampingi dan menfasilitasi seluruh kebutuhan warga
sekolah dalam melakukan setiap kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4
pembelajaran dan pengembangan sekolah. Melalui strategi ini kepala sekolah dapat
memahami warga sekolah secara utuh sebagai manusia dengan segala potensi dan
keunikan yang diberikan Allah SWT. Kepala sekolah dapat memberikan pelayanan dan
bantuan secara tepat. Sehingga semua warga sekolah termotivasi untuk mengekplor
semua potensi dirinya, melaksanakan tugas dan fungsinya dengan senang hati tanpa
paksaan, akan menumbuhkan motivasi untuk berprestasi (achiviement motivation) yang
tinggi.
2. Pendekatan Humanistic Coaching GROWME dapat mewujudkan budaya sekolah yang
baik. Masing-masing warga sekolah akan merasakan pengahargaan yang tinggi terhadap
diri dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Mereka akan bekerja secara
sungguh sesuai dengan potensi dan kemampuan masing-masing. Mereka akan fokus
terhadap amanah yang sudah dipercayakan. Kecemburuan sosial antar sesama warga
dapat teratasi dengan sendirinya. Sehinga akhirnya terciptalah suasana sekolah yang
kondusif. Masing-masing warga sekolah saling menghargai, muncul rasa simpati,
empati, persaudaraan, kekeluargaan, dan kerjasama yang tinggi.
3. Pendekatan Humanistic Coaching GROWME dapat memberikan pelayanan yang
maksimal kepada warga sekolah. Kepala sekolah memberikan bantuan secara langsung
kepada masing-masing warga sekolah dengan menggunakan langkah yang jelas. Yaitu
6 langkah mulai dari menentukan tujuan (G), menyadari kondisi saat ini (R),
menentukan langkah yang akan ditempuh (O), melakukan kegiatan pendampingan dan
tindak lanjut (Will), Memonitoring (M), dan akhirnya mengevaluasi (E). Kepala
sekolah mendampingi warga sekolah dalam melaksanakan tugasnya sampai tuntas.
4. Pendekatan humanistic coaching growme merupakan sebuah strategi yang 9 tahun
terakhir ini penulis kuasai dan dapat penulis laksanakan.
5
BAB III
METODE
6
3. Mengevaluasi Pelaksanaan Kegiatan
7
2. Organizing ( organisasi )
8
3. Bagaimana keadaan gurunya ? Apaka terlalu banyak guru wanita, terlalu
banyak guru honor dari pada guru tetap ? Langkah apa sebaiknya yang harus
dilakukan.
4. Bagaimana semangat kerja para guru dan pegawai sekolah ? jika banyak yang
malas dan sering absen, apa yang menjadi penyebabnya.
5. Bagaimana cara mengajar para guru ? Apakah sudah sesuai dengan kurikulum
yang berlaku ? Apakah usaha mereka untuk selalu memperbaiki dan mencoba
metode-metode mengajar yang baik.
7. Bagaimana sikap dan tanggung jawab para guru dalam berpatisipasi dalam
pembinaan dan kemajuan sekolah ? Apakah sikap, atau sifat kepemimpinan
sekolah yang kurang sesuai mempengaruhi kehidupan sekolah pada umumnya.
8. Dan lain-lainnya.
9
3. Membenahi sarana prasasana yang rusak, dan menciptakan suasana yang asri dan
nyaman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
disini dan tujuan penulis di tempatkan di sekolah ini oleh pemerintah. Penulis
menanamkan rasa memiliki kepada seluruh warga sekolah dan warga masyarakat,
kalau rasa memilikinya sudah tertanam dihati, dengan sendirinya timbul rasa untuk
memelihara, mengembangkan dan meningkatkan kemajuan sekolah.
2. Membuat proposal ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat untuk mintak
berbagai bantuan tentang peningkatan dan kemajuan sekolah.
3. Menjelang bantuan datang dari pemerintah, penulis mintak bantuan sama UPTD
Kecamatan untuk meminjamkan kursi di SD terdekat yang tidak terpakai.
4. Karna tempat tinggal siswa dengan sekolah sangat jauh, maka penulis mintak bantuan
Mobil antar jemput sama Bapak Bupati (Nasrul Abid) waktu itu beliau menjabat
sebagai Bupati Pesisir Selatan.
5. Bagi guru-guru yang honorer penulis usulkan menjadi tenaga Honorer K2 sebanyak 10
orang, insyaalah sekarang telah diangkat jadi pegawai PNS sebanyak 3 orang, tinggal
lagi 7 orang yang masih berstatus tenaga honorer.
6. Pada tahun 2009 SLB Negeri 1 Linggo Sari Baganti telah memiliki pagar sekolah yang
indah berkat bantuan Bupati Pesisir selatan dan Bantuan Pemerintah (banper)
7. Pada tahun-tahun berikutnya bermunculanlah bantuan dari Dinas Provinsi dan bantuan
dari pusat (banper).
Untuk melahirkan bakat dan minat siswa, maka penulis memprogramkan aneka Jenis
Keterampilan yang di kembangkan di SLB Negeri 1 Linggo Sari Baganti adalah :
1. Keterampilan Menjahit, tata busana (border)
2. Keterampilan Boga (membuat pisang salai)
3. Keterampilan Kecantikan (tata rias )
4. Keterampilan Perbengkelan
5. Keterampilan Pertukangan
11
2. SLB Negeri 1 Linggo Sari Baganti dapat bantuan Vitalisasi dari pusat rencana
diprogramkan nanti membuat aneka model sandal dan tas, dipasarkan di pantai Carocok
Painan.
Kewirausahaan yang dilaksanakan di SLB Negeri 1 Linggo Sari Baganti adalah :
1. Membuat pisang salai, dan dipasarkan di tempat jual kue.
2. Membuat telur asin.
3. Membordir pakaian
4. Membuat Jilbab
5. Dll
Perjanjian / Kerjasama yang pernah dilakukan oleh SLB Negeri 1 Linggo Sari
Baganti dengan pengusaha adalah :
1. Pengusaha Bordir.
Siswa kita telah dapat kepercayaan oleh mereka untuk mengambil upah jahitan
untuk border, kemudian jahitan tersebut dijual kenegara tetangga (Malaysia).
2. Pengusaha Bengkel
Ada siswa kita yang tuna daksa telah bekerja di Bengkel, setelah pulang dari
sekolah.
d. Dampaknya Bagi Komunitas Sekolah
Penggunaan “Pendekatan Humanistik Coaching GROWME” yang telah
dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri Linggo Sari Baganti, Kecamatan Linggo Sari
Baganti Kabupaten Pesisir Selatan ini memberikan hasil dan dampak yang positif. Hasil
yang diperoleh meningkat secara bertahap dan berkesinambungan. Berangkat dari
permasalahan yang dihadapi, maka dapat diuraikan hasil atau dampak yang dicapai dari
stategi yang dipilih ini sebagai berikut.
a. Warga sekolah, komite sekolah, dan pemerintah.
Guru dan karyawan sebagai warga sekolah memiliki semangat dan motivasi kerja
yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Sehingga guru
dan karyawan betah berada di sekolah. Melakukan pembimbingan terhadap siswa tidak
menghiraukan waktu. Bahkan pada hari libur guru dan karyawan malakukan
pembimbingan kepada siswa.
b. Disiplin kerja guru meningkat secara signifikan. Secara berangsur tidak ada lagi
permasalahan tentang kedisiplinan guru dan karyawan.
12
c. Iklim sekolah sangat kondusif. Seluruh warga sekolah merasa nyaman dan senang
berada di lingkungan sekolah. Rasa kekeluargaan dan kekerabatan dirasakan seluruh
warga sekolah sangat tinggi.
d. Komunikasi antara kepala sekolah, guru, dan karyawan lancar dan terkelola dengan
baik.
e. Kerjasama dengan komite sekolah semakin hari semakin meningkat. Hal ini terlihat
dengan besarnya perhatian komite terhadap sekolah, pemasangan paving blok halaman
sekolah. Pemberian bantuan tanaman pohon pelindung, bunga, tanaman apotik hidup.
Bantuan tenaga seperti gotong royong dan bantuan pelatihan siswa bidang olahraga dan
kesenian. Bantuan pikiran dalam memberikan saran terhadap pengembangan sekolah.
Dan komite sekolah juga ikut mengawal pelaksanaan pendidikan karakter.
f. Prestasi sekolah dan Prestasi siswa
Prestasi sekolah dan prestasi siswa meningkat sangat signifikan dari tahun ke tahun.
Berikut ini akan diuraikan pencapaian prestasi semenjak penulis berada di Sekolah Luar
Biasa Negeri Linggo Sari Baganti dengan menggunakan strategi “ Pendekatan
Humanistik Coaching Growme” ini.
14
1 Afrida Leli Balap Kursi Roda I Kab. di 2009 Piagam
( O2SN) Painan
2 Dola Lari 100 m (O2SN) I Kab. di 2009 Piagam
Painan
3 Afrida Leli Balap Kursi Roda (O2SN) I Prov. di 2009 Piagam
S.Lunto
4 Dola Lari 100 m (O2SN) Prov. di 2009
S.Lunto
5 Afrida Leli Balap Kursi Roda (O2SN) III Nasional 2009 Piagam,
di Jakarta Piala
Kursi Roda,
Riwood
Rp3.500.000
6 Dola Lari 100 Meter (O2SN) I Kab.di painan 2010 Piagam
7 Hengki Balap Sepeda roda I Kab.di painan 2010 Piagam
Wahyudi (O2SN)
8 Nova Lempar Cakram (O2SN) I Kab.di painan 2010 Piagam
9 Hengki Balap Kursi Roda (O2SN) II Prov. di 2010 Piagam
Wahyudi P.panjang
10 Dola Lari 100 M Putri (O2SN) III Prov. di 2010 Piagam
P.Panjang
11 Nova Lempar Cakram (O2SN) Prov. di 2010
P.panjang
12 Dola Lari 100 M Putri (Soina) I Kab. di Painan 2010 Piagam
13 Dola Lari 50 M Putri (Soina) I Kab. di Painan 2010 Piagam
14 Pilia Bulu Tangkis Putri I Kab. di Painan 2010 Piagam
(Soina)
15 Dola Lari 100 M Putri (Soina) III Prov. di 2010 Sertifikat
Padang Riwood Rp
1.750.000
16 Dola Lari 50 M Putri (Soina) III Prov. di 2010 Sertifikat
Padang Riwood Rp
1.750.000
17 Pilia Bulu Tangkis (Soina) Prov. di 2010
Padang
18 Hengki Balap Kursi Roda (O2SN) I Kab. di 2011 Piagam
Wahyudi Painan
19 Yosliana Lompat Jauh (O2SN) I Kab. di 2011 Piagam
Painan
20 Hengki Balap Kursi Roda (O2SN) Prov. di 2011
Wahyudi Padang
21 Yosliana Lompat Jauh (O2SN) Prov. di 2011
Padang
22 Hengki Balap Kursi Roda (O2SN) I Kab. di Painan 2012 Piagam
Wahyudi
15
23 Silvi Fitriani Lompat Jauh (O2SN) I Kab. di 2012 Piagam
Painan
24 Hengki Balap Kursi Roda 11 Prov. di 2012
Wahyudi (O2SN) Padang
25 Silvi Fitriani Lompat Jauh (O2SN) Prov. di 2012
Padang
26 Hengki Balap Kursi Roda (O2SN) I Kab. di Painan 2013 Piagam
Wahyudi
27 Hengki Balap Kursi Roda (O2SN) Prov. di 2013
Wahyudi Padang
28 Hengki Balap Kursi Roda (O2SN) I Kab. di 2014 Piagam
Wahyudi Painan
29 Arpin Catur (O2SN) I Kab. di 2014 Piagam
Painan
30 Daning Lompat Jauh (O2SN) II Kab. di 2014
Doresta Painan
31 Hengki Balap Kursi Roda (O2SN) I Prov. di 2014 Piagam
Wahyudi Padang
32 Arpin Catur (O2SN) I Prov. di 2014 Piagam
Padang
33 Arpin Catur (O2SN) H. I Nas. di 2014 Piagam,
Yuliawan Jakarta Piala
Catur
Riwood
Rp3.500.000
34 Hengki Balap Kursi Roda (O2SN) H. II Nas. di Jakarta 2014 Piagam,
Wahyudi Piala
Kursi Roda,
helm
Riwood
Rp3.000.000
16
40 Hengki Balap Kursi Roda H Nas. Jakarta 2015 Piala
Wahyudi Kursi roda
Piagam
NAS/
NAMA JUARA Bukti
NO. BIDANG TAHUN PROV
GURU 1/2/3 Fisik
/ KAB
Membuat
1
Marsilen, S.Pd Alat 1 2014 Kabupaten Piala
Peraga
Lomba
2 M.Wahyudi Hosen,
MTQ 1 2016 Kabupaten Piala
S.Pd
PGRI
3 M.Wahyudi Hosen, Lomba 1 2016 Provinsi Piala
17
S.Pd MTQ
18
• Beberapa Kepala Sekolah, Pengawas TK,SD, dalam kegiatan OJL Kepala Sekolah dan
Pengawas se- Kabupaten Pesisir Selatan
• Tempat Pelatihan Siswa PKH dari Departemen Sosial
19
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Penerapan “Pendekatan Humanistik Coaching GROWME” di Sekolah Luar Biasa
Negeri Linggo Sari Baganti, Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan
dapat meningkatkan semangat dan motivasi warga sekolah.
2. Penerapan “Pendekatan Humanistik Coaching GROWME” di Sekolah Luar Biasa
Negeri Linggo Sari Baganti Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan
dapat mengembangkan budaya sekolah yang baik dan efektif.
3. Penerapan “Pendekatan Humanistik Coaching GROWME” di Sekolah Luar Biasa
Negeri Linggo Sari Baganti, Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan
dapat meningkatkan prestasi siswa di segala bidang.
4. Penerapan “Pendekatan Humanistik Coaching GROWME” di Sekolah Luar Biasa
Negeri Linggo sari Baganti, Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan
dapat mengembangkan sekolah sebagai sekolah sehat dan sekolah berwawasan
lingkungan.
b. Rekomendasi Opersional
Penerapan “Pendekatan Humanistik Coaching GROWME” ini di Sekolah
Luar Biasa Negeri Linggo Sari Baganti, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten
Pesisir Selatan, telah terlaksana selama lebih dari 5 tahun secara baik dan telah diperoleh
hasil gemilang dan dampak yang positif. Walaupun ditemui beberapa kendala dalam
penerapannya, namun dapat diatasi dengan cepat.
Maka dari itu penulis merekomendasikan agar strategi “Pendekatan Humanistik
Coaching GROWME” ini sebaiknya digunakan seluruh kepala sekolah sebagai salah satu
strategi yang ampuh dalam memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di sekolah.
20
Diharapkan pengawas sekolah dapat memberikan bimbingan kepada kepala sekolah agar
pemahaman dan penerapan strategi ini benar-benar dikuasai oleh kepala sekolah.
21