Anda di halaman 1dari 2

Karya sastra

Salah satu karya sastra yang terkenal pada masa itu yang pernah ditemukan adalah Naskah
Wangsakerta. Naskah tersebut dibuat oleh sebuat tim yang dipimpin oleh Pangeran
Wangsakerta dari Cirebon. Naskah tersebut ditulis sepanjang tahun 1677 sampai dengan
tahun 1698.

Muhammad Muhibbuddin – Sejarah dan Kisah Para Pemberontak Di Kerajaan Jawa

Prasasti

pendiri kerajaan tarumanegara


Sumber: Kompas.com

Prasasti merupakan piagam ataupun dokumen yang dapat dijadikan sumber sejarah.
Biasanya, prasasti ditulis pada sebuah bahan yang keras dan tahan lama seperti batu,
logam, hingga lontar. Dalam membuktikan keberadaan dan jalan sejarah Kerajaan
Tarumanegara pun para sejarawan memperoleh banyak informasi dari prasasti yang
ditemukan. Prasasti-prasasti tersebut ditemukan secara tersebar, terutama di daerah Bogor
yang ditemukan lima buah, disusul di Jakarta yang menyisakan satu buah, kemudian di
Lebak, Banten yang ditemukan satu buah.

Prasasti Ciaruteun atau Ciampea

Prasasti ini ditemukan di Ciampea, Bogor. Dalam Prasasti ini, dapat kita temukan ukiran
laba-laba dan tapak kaki serta puisi yang ditulis dengan huruf Palawa dan dalam bahasa
Sanskerta yang berbunyi “Kedua (jejak) telapak kaki yang seperti (telapak kaki) Wisnu ini
kepunyaan raja dunia yang gagah berani yang masyur Purnawarman penguasa
Tarumanagara.”

Prasasti Jambu atau Koleangkak

Prasasti ini ditemukan di perkebunan Jambu, sekitar 30 km sebelah barat Kota Bogor.
Prasasti yang biasa disebut Prasasti Jambu ini berisikan sanjungan kebesaran, kegagahan,
dan keberanian Raja Purnawarman yang berbunyi, “Yang termasyhur serta setia kepada
tugasnya adalah raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah
Taruma serta baju perisainya tidak dapat tembus oleh panah musuh-musuhnya,
kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang selalu berhasil menghancurkan benteng
musuh, yang selalu menghadiahkan jamuan keberanian (kepada mereka yang setia
kepadanya), tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya.”

Prasasti Kebon Kopi

Prasasti ini ditemukan di Muara Hilir, Cibungbulang. Dalam prasasti ini dapat ditemukan dua
kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawati, yakni gajah kendaraan Dewa
Wisnu.

Prasasti Tugu
Prasasti ini berisi tentang kisah penggalian Sungai Cabdrabaga oleh Jayasingawarman dan
Sungai Gomati oleh Purnawarman.

Prasasti Cidanghiang atau Lebak

Prasasti ini ditemukan di Pandeglang, Banten dengan isi yang berbunyi “Inilah tanda
keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari raja dunia,
yang mulia Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja.”

Prasasti Muara Cianten

Prasasti muara cianten merupakan salah satu peninggalan prasasti kerajaan Tarumanegara
dan terletak di tepi sungai Cisadane atau lebih tepatnya di dekat Muara Cianten. Adapun
alamat lengkapnya, yaitu Kampung Pasirmuara, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan
Cibungbuang, Kabupaten Bogor.

Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi terletak di daerah hutan perbukitan Cipamingkis Kabupaten Bogor.
Adapun letak ketinggian dari prasasti ini kurang lebih 559 mdpl.

Arca

pendiri kerajaan tarumanegara


Sumber: Intisari.grid.id

Arca merupakan seni patung yang memiliki tujuan penggunaan untuk peribadatan terhadap
dewa-dewi tertentu. Sepanjang penggalian sejarah Kerajaan Tarumanegara terdapat arca-
arca yang ditemukan, antara lain:

Arca Rajarsi
Arca Wisnu Cibuaya I
Arca Wisnu Cibuaya

Anda mungkin juga menyukai