Anda di halaman 1dari 28

Pos UN dan Ujian Sekolah Tahun 2011

KATA PENGANTAR

Panduan Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah ini diterbitkan sebagai pedomanbagi
sekolah/madrasah dan kabupaten/kota dalam memahami dan menjabarkan peraturan penyelenggaraan
ujian sekolah dan ujian nasional yang telah diatur oleh pemerintah c.q. Kementerian Pendidikan Nasional
dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Peraturan yang menjadi acuan yaitu:
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2010 tanggal 31Desember 2010tentang
Kriteria Kelulusan Peserta Didik pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
tahun pelajaran 2010/2011;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2010 tanggal 31Desember 2010tentang
Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) tahun pelajaran 2010/2011
3. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0148/SK-POS/BSNP/I/2011 tanggal 3
Januari 2011 tentang Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama,
Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah
Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran
2010/2011.
4. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0149/P/BSNP/XII/2010 tanggal 3 Januari
2011 tentang Prosedur Operasi Standar (POS) Pencetakan Bahan Ujian Nasional SD/MI, SMP/MTs,
SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK Tahun Pelajaran 2010/2011;
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, penyelenggaraan ujian sekolah di SMP/MTs menjadi kewenangan
sekolah/madrasah masing-masing. Dalam hal ini maka panduan pelaksanaan ujianini bersifat membantu
menjabarkan peraturan tersebut secara lebih operasional, dengan tetap mengacu pada peraturan-peraturan
di atas.Apabila SMP/MTs telah mampu mengembangkan POS US secara mandiri, maka keberadaan
panduan ini diharapkan akan makin memperkaya pemahaman semua pihak terkait, sehingga
penyelenggaraan UN maupun US akan lebih proporsional dan akuntabel. Terkait dengan ketentuan
mengenai jumlah soal dan alokasi waktu ujian, jadwal rinci pelaksanaan ujian dan lain-lain (yang pada
dasarnya merupakan kewenangan sekolah) yang disajikan dalam panduan ini, bersifat model acuan dan
dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah/madrasah, sepanjang tidak menyimpang dari peraturan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.Sementara untuk penyelenggaraan ujian nasional sepenuhnya mengacu
pada Prosedur Operasi Standar (POS) seperti yang dikeluarkan oleh BSNP.
Hal-hal yang berkenaan dengan kewenangan Kabupaten/Kota seperti penetapan sekolah/ madrasah
penyelenggara ujian dan lain-lain dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandung, Januari2011
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat
Prof. DR. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, CPA
Pembina Utama Madya
NIP.195708071986011001
PANDUAN PELAKSANAAN
UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP/MTs
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
I. PESERTA UJIAN

A. Persyaratan Calon Peserta

1. Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMP/MTs berhak mengikuti Ujian
Nasional/Ujian Sekolah.

2. Syarat mengikuti UN/US:

a. Memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara/berpenghargaan sama dengan ijazah satuan
pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan tahun penerbitan sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum
mengikuti ujian, atau sekurang-kurangnya 2 tahun untuk peserta program percepatan belajar (akselerasi).

b. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar mulai semester 1 kelas I atau kelas VII sampai
dengan semester 1 kelas III atau kelas IX.

c. Persyaratan lain sesuai dengan kondisi, situasi dan kebutuhan setempat.

3. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki ijin untuk menerima
siswa WNI, dapat mengikuti UN/US pada sekolah/madrasah penyelenggara terdekat dengan persyaratan
sebagaimana tercantum pada butir 1 – 2 di atas.

4. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah, tidak dapat mengikuti
UN/US di SMP/MTs yang bersangkutan, dapat mengikuti UN/US di SMP/MTs lain atau tempat lain yang
ditentukan oleh penyelenggara ujian.

5. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah, tidak dapat mengikuti
UN/US di SMP/MTs utama, dapat mengikuti UN/US susulan.

6. Peserta didik yang tidak lulus UNtahun pelajaran 2008/2009, dan/atau 2009/2010 dapat
mengikutiseluruh mata pelajaran yang diujikan pada tahun pelajaran 2010/2011, atau mata pelajaran yang
nilainya belum memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan Permen no.34 tahun 2007.

7. Peserta didik yang lulus US dan tidak lulus UN tahun pelajaran 2008/2009, dan/atau 2009/2010
dapat menggunakan nilai hasil US tahun 2008/2009, dan atau 2009/2010 yang akan mengikuti UN tahun
pelajaran 2010/2011:

a. harus mendaftar pada sekolah/madrasah penyelenggaran UN;

b. menempuh seluruh mata pelajaran yang diujinasionalkan atau hanya mata pelajaran yang nilai UN di
bawah 5,50. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari hasil ujian;

c. nilai ujian sekolah/madrasah dapat menggunakan nilai rapor semester 6 atau semester 2 di tahun
terakhir.

d. pada SKHUN diberi tanda bintang dan keterangan bahwa nilai tersebut berasal dari US tahun pelajaran
2008/2009, dan/atau 2009/2010.

8. Peserta didik yang tidak lulus US pada tahun pelajaran 2008/2009, dan/atau yang akan mengikuti
US tahun pelajaran 2010/2011, wajib menempuh seluruh mata pelajaran yang diujikan. Nilai yang
digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian.

B. Pendaftaran Calon Peserta

Pendaftaran calon peserta UN/US dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :


1. Sekolah/madrasah melaksanakan pendataan dan pendaftaran calon peserta dengan menggunakan
format model US-1/US-2 dan meng-entry data calon peserta ke dalam disket program software yang
ditetapkan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik).Pada SMP penyelenggara pendidikan inklusif, data
disertai tambahan keterangan jenis hambatan belajar untuk peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).

2. Peserta yang tidak lulus UN/US pada tahun pelajaran 2008-2009, atau 2009/2010 berhak mengikuti
UN/US 2010/2011 dengan mendaftar di sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah lain yang
ditetapkan sebagai penyelenggara UN/US.

3. Sekolah/madrasah mengirim daftar calon peserta (dalam bentuk print out dan disket/ CD) dan
manual untuk PDBKkepada Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag Kabupaten/Kota untuk diperiksa ,
diteliti dan disahkan.

4. Dinas Pendidikan/Kandepag Kabupaten/Kota mengirimkan daftar calon peserta (format model US-
1/US-2 dan disket/CD) ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi/Dinas Pendidikan Provinsi (Tim Pengolah
Data Ujian Provinsi) paling lambat akhir bulan Januari 2011.

5. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi/Tim Pengolah Data Ujian Provinsi meng-copy data calon
peserta UN dengan menggunakan software sesuai dengan POS pendataan peserta yang diterbitkan oleh
Balitbang Kemdiknas.

6. Penyelenggara UNkabupaten/kota mencetak dan mendistribusikan Daftar Nominasi Sementara


(DNS) ke sekolah/madrasah.

7. Sekolah/madrasah melakukan verifikasi/koreksi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi/koreksi ke


Penyelenggara UN tingkat Kabupaten/Kota.

8. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi/Tim Pengolah Data Ujian Provinsi melakukan:

a. pemutahiran data/finalisasi data;

b. mencetak dan mendistribusikan Daftar Nominasi Tetap (DNT), ke sekolah/madrasah melalui Dinas
Pendidikan/Kandepag Kabupaten/Kota paling lambat minggu ke 3 (tiga) Februari 2011.

9. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara UN/US menerbitkan Kartu Peserta Ujian, menandatangani


dan membubuhkan stempel pada Kartu Peserta Ujian yang telah ditempel foto peserta.

II. PENYELENGGARA UJIAN

Penyelenggara Ujian Nasional dibentuk di tingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota dan
tingkat sekolah/madrasah.Pada tingkat sekolah/madrasah, selain menangani UN, penyelenggara juga
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ujian sekolah/madrasah.

A. Penyelenggara Tingkat Pusat

Penyelenggara tingkat pusat ditetapkan dengan keputusan Ketua BSNP yang terdiri dari unsur-unsur
BSNP, Sesjen Depdiknas, Balitbang Kemdiknas, Ditjen DIKTI, Ditjen Dikdas Kemdiknas, Ditjen
Dikmen Kemdiknas, Inspektorat Jenderal Kemdiknas dan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.

Tugas dan tanggung jawab penyelenggara tingkat pusat meliputi:

1. merencanakan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan UN;

2. menentukan koordinator perguruan tinggi negeri pelaksana UN;

3. memantau kesiapan pelaksanaan UN;

4. menyusun prosedur operasi standar (POS) UN, menggandakan dan


mendistribusikannya ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;

5. menyusun panduan sosialisasi UN;

6. melakukan sosialisasi penyelenggaraan UN;

7. menetapkan jadwal pelaksanaan UN;

8. menyiapkan kisi-kisi soal UN berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL);

9. mendistribusikan kisi-kisi soal UN ke provinsi;

10. menyusun dan merakit soal UN;

11. menjamin mutu soal UN;

12. menyiapkan master naskah soal UN;

13. mengembangkan sistem database peserta UN;

14. mengembangkan sistem database penilaian akhir ujian sekolah dan ujian nasional;

15. menetapkan spesifikasi dan persyaratan teknis perusahaan percetakan dan pencetakan naskah soal
UN;

16. mendistribusikan spesifikasi dan persyaratan teknis perusahaan percetakan kepada

penyelenggara tingkat provinsi;

17. memantau pelaksanaan proses pencetakan;

18. mendistribusikan master naskah soal UN;

19. menggandakan dan mengirim soal UN serta memindai LJUN untuk sekolah Indonesia di luar negeri;

20. melakukan supervisi proses pemindaian lembar jawaban ujian nasional (LJUN);

21. melakukan penskoran hasil UN;

22. menerbitkan dan mendistribusikan surat keputusan bentuk blangko ijazah ke provinsi;

23. mencetak dan mendistribusikan blangko surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) ke provinsi
dan luar negeri;

24. mendistribusikan hasil UN ke provinsi dan luar negeri;mengkoordinasikan kegiatan pemantauan UN;

25. mengumpulkan dan menganalisis data hasil UN;

26. menganalisis hasil UN termasuk daya serap dan mendistribusikan hasilnya kepada dinas pendidikan
provinsi dan kabupaten/kota serta kantor kementerian Agama provinsi dan kabupaten/kota;

27. mengevaluasi pelaksanaan UN dan membuat laporan pelaksanaan dan hasil UN kepada Menteri
Pendidikan Nasional.

B. Penyelenggara Tingkat Provinsi

Penyelenggara tingkat Provinsi ditetapkan oleh gubernur, dan terdiri dari unsur-unsur Dinas Pendidikan
Provinsi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan perguruan tinggi.
Tugas dan tanggung jawab penyelenggara tingkat provinsidalam penyelenggaraan UN untuk SMP, MTs,
SMPLB, dan SMALB perguruantinggi bertanggungjawab untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan
penggandaandan pendistribusian bahan UN.

Dalam penyelenggaraan UN untuk SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB DinasPendidikan Provinsi
bertanggungjawab untuk:

1. merencanakan penyelenggaraan UN di wilayahnya;

2. melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendiknas UN dan POSUN ke Kabupaten/Kota di


wilayahnya;

3. mendata dan menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara UN denganprosedur sebagai berikut:

a) mendata sekolah/madrasah yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi


sekolah/madrasah berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek yang dipergunakan sebagai bahan
penetapan sekolah/madrasah penyelenggara UN;

b) menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara UN dansekolah/madrasah yang menggabung, yang


dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke sekolah/madrasahpenyelenggara UN;

c) menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT);

d) mencetak LJUN berdasarkan format dari Penyelenggara UN TingkatPusat dan mendistribusikannya


ke Penyelenggara UN TingkatKabupaten/Kota;

e) menggandakan dan mendistribusikan bahan UN yang mencakup naskahsoal, LJUN, daftar hadir,
dan berita acara ke satuan pendidikanpenyelenggara melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
dantempat lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara UN;

f) menjaga kerahasiaan bahan UN;

g) menjaga keamanan penyelenggaraan UN;

h) mengelola database peserta UN oleh Dinas Pendidikan Provinsi;

i) menetapkan tim pengolah hasil UN dengan tugas sebagai berikut:

1) melakukan pemindaian (scanning) LJUN dengan menggunakansoftware yang ditentukan oleh


Penyelenggara UN Tingkat Pusat;

2) mengirim hasil pemindaian LJUN ke Penyelenggara UN TingkatPusat;

3) menerima nilai akhir UN dari Penyelenggara UN Tingkat Pusat;

4) mendistribusikan nilai akhir UN ke satuan pendidikan melalui DinasPendidikan Kabupaten/Kota;

5) mencetak daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN)persekolah/madrasah yang ditandatangani


oleh kepala dinas pendidikanprovinsi;

6) mendistribusikan daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN)persekolah/madrasah melalui Dinas


Pendidikan Kabupaten/Kota;

7) mengisi SKHUN untuk setiap peserta UN;

8) mendistribusikan SKHUN ke Kabupaten/Kota;

9) mengevaluasi penyelenggaraan UN di wilayahnya;


10) menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semuaproses di atas;

11) membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikankepada Penyelenggara UN


Tingkat Pusat yang berisi tentang persiapan,pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan:

i) surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;

ii) data peserta UN;

iii) Data sekolah/madrasah penyelenggara UN;

iv) laporan kelulusan satuan pendidikan.

C. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota

Penyelenggara tingkat kabupaten/kota ditetapkan oleh bupati/walikota, dan terdiri dari unsur-unsur Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kotadan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Tugas dan tanggung jawab penyelenggara tingkat kabupaten/kota meliputi :

1. merencanakan penyelenggaraan UN di wilayahnya;

2. mendata sekolah/madrasah penyelenggara UN dengan prosedur sebagai berikut:

a) mendata sekolah/madrasah yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi


sekolah/madrasah berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek kelayakan yang dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan penetapan sekolah/madrasah penyelenggara UN dan menyampaikan ke
penyelenggara tingkat provinsi;

b) menerima SK penetapan sekolah/madrasah penyelenggara UN dan sekolah/madrasah yang


menggabung dari penyelenggara tingkat provinsi ;

c) menyampaikan surat keputusan tersebut ke sekolah/madrasah penyelenggaraUN;

3. mendata calon peserta UN;

4. mencetak Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan mendistribusikan kesekolah/madrasah;

5. mendata calon pengawas UN SMA, MA dan SMK dan menyampaikan keperguruan tinggi
penyelenggara UN;

6. mendata calon pengawas UN SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB;

7. mengkoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai sekolah/madrasah.

8. mensosialisasikan penyelenggaraan UN di wilayahnya dan mendistribusikanPermendiknas UN dan


POS UN ke satuan pendidikan dengan melibatkanMusyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP);

9. mendistribusikan bahan UN dan LJUN ke sekolah/madrasah penyelenggara UN;

10. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UN;

11. menjaga keamanan penyelenggaraan UN;

12. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya;

13. mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi untuk SMP,
MTs, SMPLB, dan SMALB ke Dinas Pendidikan Provinsi;
14. menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dan mengirimkannya ke
sekolah/madrasah penyelenggara UN;

15. menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua prosespelaksanaan UN;

16. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk disampaikankepada Penyelenggara


UN Tingkat Provinsi yang berisi tentang persiapan,pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan:

a) surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

b) data peserta UN;

c) data sekolah/madrasah penyelenggara UN;

d) data kelulusan satuan pendidikan.

D. Penyelenggara UN Tingkat satuan Pendidikan:

1. Sekolah/madrasah yang dapat menyelenggarakan UN adalah:

a)sekolah/madrasah yang memiliki peserta UN minimal 20 peserta didik dan memiliki fasilitas ruang
yang layak, serta persyaratan lainnya ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Provinsi; atau

b) sekolah/madrasah rintisan bertaraf internasional (RSBI) atau sekolah/madrasah bertaraf


internasional yang memiliki peserta didik kurang dari 20 orang setelah mendapat izin dari Dinas
Pendidikan Provinsi atau Kanwil Kementerian Agama.

c)untuk SMPLB tidak ada batas minimal jumlah peserta UN.

2. Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan ditetapkan oleh Penyelenggara UN tingkat


Kabupaten/Kota yang terdiri atas unsur-unsur kepala sekolah/madrasah dan guru dari satuan pendidikan
penyelenggara UN yang bersangkutan dan satuan pendidikan lain yang bergabung untuk SMP, MTs, dan
SMPLB.

3. Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:

a) merencanakan penyelenggaraan UN di sekolah/madrasah;

b) memiliki/memahami Permendiknas UN dan POS UN serta melakukan sosialisasikepada guru,


peserta ujian, dan orang tua peserta;

c) mengirimkan data calon peserta UN yang dilakukan oleh sekolah/madrasah kePenyelenggara UN


Tingkat Kabupaten/Kota;

d) memberikan penjelasan tentang tata tertib pengawasan ruang ujian dan carapengisian LJUN;

e) mengirimkan nilai sekolah/madrasah ke penyelenggara UN tingkatkabupaten/kota;

f) mengambil naskah UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh Penyelenggara UNTingkat


Kabupaten/Kota;

g) memeriksa dan memastikan amplop naskah UN dalam keadaan tertutup;

h) menjaga kerahasiaan dan keamanan naskah UN;

i) melaksanakan UN sesuai dengan tata tertib;


j) menjaga keamanan dan ketertiban penyelenggaraan UN;

k) memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup dengandilem/dilak dan telah
ditandangani oleh Pengawas Ruang UN di dalam ruangujian;

l) membubuhkan stempel satuan pendidikan pada amplop LJUN;

m) mengumpulkan LJUN serta mengirimkannya kepada Penyelenggara UN TingkatKabupaten/Kota;

n) menerima DKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota, khususSekolah Indonesia


Luar negeri, menerima DKHUN dari penyelenggara tingkatpusat;

o) menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada peserta UN;

p) menerbitkan, menandatangani, dan membagikan ijazah kepada peserta didik yangdinyatakan lulus
dari satuan pendidikan;

q) menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua prosesdi atas;

r) menyampaikan laporan penyelenggaraan UN kepada Penyelenggara UN TingkatKabupaten/Kota.

Dalam kepentingan untuk menyempurnakan pelaksanaan tugas penyelenggaran Ujian Nasional (UN) dan
Ujian Sekolah (US), Penyelenggara di tingkat satuan Pendidikan juga melakukan:

1. Melakukan latihan pengisian Lembar Jawaban UN kepada calon peserta ujian;

2. Menyiapkan ruang khusus dan guru pendamping bagi PDBK pada SMP

penyelenggara pendidikan inklusif.

Berkenaan dengan pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) Penyelenggara Tingkat Sekolah/


memiliki tugas dan tanggung jawab :

1. Menyusun perangkat soal US/M (Teori dan Praktik) beserta pedoman

penilaiannya, berdasarkan standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan yang mencakup seluruh mata
pelajaran yang diajarkan di SMP/MTs;

2. Menggandakan naskah soal dan perangkat lain yang diperlukan seperti lembar jawaban, daftar
hadir dan berita acara;

3. Mengatur pelaksanaan dan pengawasan US/M di Sekolah;

4. Memeriksa hasil pekerjaan peserta US/M berdasarkan pedoman penilaian danmembuat Daftar Nilai
Hasil Ujian Sekolah .

5. Menyampaikan nilai S/M kepada BSNP melalui Penyelenggaran UN Kabupaten/Kota, sebelum UN


berlangsung.

III. BAHAN UJIAN

A. Mata Pelajaran yang Diujikan

Mata pelajaran yang diujikan meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan sampai dengan kelas IX,
sesuai dengan kurikulum yang dilaksanakan di sekolah/madrasah.Ujian dilaksanakan secara tertulis
dan/atau praktik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diujikan.
Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional (UN) adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa
Inggrisdan Ilmu Pengatahuan Alam (IPA) dalam bentuk ujian tertulis. Mata pelajaran diujikan dalam
Ujian Sekolah (US) adalah seluruh mata pelajaran yang diajarkan di SMP/MTS, yang meliputi ujian
tertulis dan ujian praktik pada mata pelajaran tertentu. Jenis penilaian untuk masing-masing mata
pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Daftar Mata Pelajaran UN/US SMP/MTs

Tahun Pelajaran 2010/2011

No. Mata Pelajaran Ujian Nasional Ujian Sekolah Keterangan


Praktik Tertuli Praktik Tertuli
s s
1. Pendidikan Agama – – V V
2. Pendidikan Pancasila dan – – – V
Kewarganegaraan / PKn *
3. Bahasa Indonesia**) – V V V mendengarkan,
berbicara, menulis
4. Matematika **) – V – V
5. Bahasa Inggris**) – V V V listening, speaking,
writing
6. Ilmu Pengetahuan Alam**) – V V V
7. Ilmu Pengetahuan Sosial – – – V
8. Kesenian / Seni Budaya *) – – V V
9. Penjas / Penjas Orkes *) – – V –
10. TIK / Keterampilan *) – – V V
11. Bahasa Sunda*) – – V V Menyimak,
berbicara, menulis
12. Qur’an Hadis – – V V Khusus MTs
13. Akidah Akhlak – – – V
14. Fikih – – V V
15. Sejarah Kebudayaan Islam – – – V
16. Bahasa Arab – – V V

Catatan:

*) Sesuai dengan kurikulum yang digunakan

**) Pelaksanaan Ujian Sekolah SMP/MTs untuk semua mata pelajaran termasuk yang mengharuskan
adanya ujian Praktik dan/atau tertulis, dilaksanakan sebelum penyelenggaraan UN.Nilai
Sekolah/Madrasah(Nilai S/M) yang merupakan hasil gabungan antara nilai Ujian Sekolah/Madrasah
dengan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4 dan semester 5 dengan menggunakan pembobotan 60 %
untuk nilai US/M dan 40 % untuk nilai Rapor, disampaikan kepada BSNP sebelum UN berlangsung.

B. Penilaian dalam Ujian

1. Penilaian mata pelajaran muatan lokal pilihan dan mata pelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah/madrasah ditentukan oleh sekolah/madrasah masing-masing. Penilaian dapat dilakukan melalui
ujian praktik dan/atau tertulis, atau melalui penilaian akhir dengan mempertimbangkan hasil-hasil
penilaian oleh pendidik sesuai karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Hasil penilaian dalam ujian mencakup nilai UN dan US/M.

3. Penilaian terkait dengan Ujian sekolah/madrasah dilaksanakan sebelum penyelenggaraan UN dan


mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan di SMP/MTs dengan jadwal pelaksanaan yang ditetapkan
pihak satuan pendidikan.
4. Nilai UN adalah nilai yang diperoleh peserta setelah mengikuti Ujian Nasional.

5. Nilai US/M adalah nilai yang diperolah peserta ujian setelah mengikuti Ujian sekolah/madrasah
yang mencakup semua mata pelajaran baik dilaksanakan melalui Praktik dan/atau tertulis.

6. Nilai Sekolah/Madrasah (Nilai S/M) adalah gabungan dari nilai Ujian Sekolah/madrasah dengan
nilai nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4 dan semester 5 dengan menggunakan pembobotan 60 % untuk
nilai US/M dan 40 % untuk nilai Rapor.

7. Nilai S/M disampaikan kepada BSNP sebelum UN berlangsung.

C. Penyiapan Bahan Ujian Nasional (UN)

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional Tahun 2010/2011 ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional dan dimuat dalam lampiran Permendiknas nomor 46Tahun 2010.Tanggal 31 Desember 2010,
SKL tersebut merupakan irisan (interseksi) dari pokok bahasan/sub pokok bahasan Kurikulum 1994,
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada “Kurikulum 2004”, dan Standar Isi.

2. Penyusunan Naskah Soal

Penyusunan naskah soal UN dilakukan oleh penyelenggara tingkat pusat. Naskah soal setiap mata
pelajaran dibuat dalam beberapa paket, dengan jumlah butir soal dan alokasi waktu sebagai berikut:

Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu

UN SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu


1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Matematika 40 120 menit
3. Bahasa Inggris 50 120 menit
4. Ilmu Pengetahuan Alam 40 120 menit

Ket: Alokasi waktu untuk PDBK dapat ditambah maksimal 20 %

Naskah soal Ujian Nasional dibuat dalam bentuk master copy, yang dikirimkan langsung dan
diserahterimakan oleh Penyelenggara Pusat kepada Penyelenggara Provinsi, untuk digandakan oleh
Penyelenggara Provinsi. Khusus bahan UN Bahasa Inggris listening comprehension yang terdiri atas
naskah soal, kaset, dan petunjuk penggunaannya, digandakan oleh penyelenggara tingkat pusat.

3. Penggandaan dan Pendistribusian Bahan UN

a. Penyelenggara Provinsi menetapkan perusahaan percetakan melalui mekanisme pelelangan.


Peusahaan dimaksud ditugaskan untuk menggandakan dan mendistribusikan bahan UN, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

b. Perusahaan percetakan menggandakan bahan UN sesuai jumlah dan

spesifikasi yang ditentukan oleh Penyelenggara Provinsi.

c. Ruang lingkup pekerjaan pencetakan bahan UN mencakup:

1) pencetakan bahan UN yang terdiri naskah soal, lembar jawaban, daftar hadir dan berita acara
pelaksanaan UN;

2) pencetakan amplop naskah soal dan amplop LJUN;


3) pengamplopan bahan UN;

4) pengepakan dan pengiriman bahan UN dan LJUN ke Penyelenggara UN Kabupaten/Kota.

d. Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur sebagai berikut:

a) Amplop naskah soal terdiri dari amplop besar (AB) berisi 20 naskah soal dan amplop kecil (AK)
berisi 10 naskah soal;

b) setiap AB berisi 10 naskah soal Paket A dengan sampul/kertas warna biru muda dan 10 naskah soal
Paket B dengan sampul/kertas warna putih;

c) setiap AK berisi 5 naskah soal Paket A dengan sampul/kertas warna biru muda dan 5 naskah soal
Paket B dengan sampul/kertas warna putih.

d) Amplop lembar jawaban terdiri dari amplop besar (AB) berisi 20 LJUN dan amplop kecil (AK)
berisi 10 LJUN. Selain berisi LJUN, setiap amplop baik AB mapun AK diisi pula dengan blanko daftar
hadir dan berita acara pelaksanaan UN masing-masing sebanyak 3 lembar;

e) Amplop naskah soal dan amplop LJUN cadangan dikemas dalam amplop kecil (AK). Jumlah
amplop cadangan disiapkan dengan perhitungan setiap SMP/MTs penyelenggara yang mempunyai
kurang dari 10 ruangUN diberi 1 AK cadangan, sedangan yang memiliki 10 ruang UN atau lebih
ditambah lagi 1 AK cadangan setiap kelipatan 10 ruang dengan pembulatan ke atas;

f) Amplop naskah soal dan amplop LJUN ditutup rapat/dilem kemudian dimasukkan ke dalam dus
dan dipak.

g) Pengamplopan dan pengepakan bahan UN Utama dan UN Susulan dibuat secara terpisah dan
masing-masing diberi kode tersendiri.

e. Perusahaan percetakan bersama dengan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi, Petrguruan Tinggi


dan disaksikan oleh aparat keamanan (POLRI) segera melakukan pemusnahan bahan UN yang tidak
diperlukan atau rusak disertai dengan berita acara pemusnahan;

f. Perusahaan percetakan menyimpan film/plate cetak yang telah digunakan di tempat yang aman,
kemudian bersama Penyelenggara UN Tingkat Provinsi memusnahkan film/plate tersebut sebulan setelah
pelaksanaan UN dengan berita acara pemusnahan;

g. Naskah bahan UN yang telah dicetak dan dipak sesuai kebutuhan disimpan dalam gudang yang
aman dan dijaga aparat keamanan selama bahan tersebut belum dikirimkan ke Penyelenggara UN Tingkat
Kabupaten/Kota;

h. Bahan UN didistribusikan oleh perusahaan percetakan ke kabupaten/kota secara serentak pada hari
H-2 atau H-1, di titik bongkar yang ditentukan oleh Penyelenggara Kab/Kota.

i. Penyelenggara Kabupaten/Kota menerima, memeriksa dan menghitung jumlah naskah soal yang
diterima, serta menandatangani berita acara serah terima.

j. Penyelenggara Kabupaten/Kota mendistribusikan naskah soal UN ke sekolah/madrasah


penyelenggara setiap hari, sesuai dengan jadwal UN dengan disertai berita acara serah terima.

k. Pengamanan naskah UN :

a) Selama naskah soal belum dipergunakan/didistribusikan harus disimpan dalam ruangan yang aman,
terkunci dan dijaga oleh petugas piket.

b) Kegiatan pengamanan dilakukan melalui koordinasi dengan aparat keamanan setempat.


4. Penyiapan Bahan Ujian Sekolah (US)

a. Penyusunan Spesifikasi Soal/Kisi-kisi

Spesifikasi soal atau kisi-kisi Ujian Sekolah disusun oleh masing-masing sekolah/ madrasah sesuai
dengan kurikulum yang berlaku di sekolah/madrasah yang bersangkutan, mencakup semua mata
pelajaran.

Spesifikasi soal ujian Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), mengacu pada SKL mata pelajaran
yang tertuang dalam Permen No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Standar Kompetensi Lulusan dan spesifikasi soal untuk mata pelajaran Muatan Lokal atau mata pelajaran
lain yang merupakan ciri khas sekolah/madrasah, dirumuskan oleh lembaga yang berwenang atau
sekolah/madrasah yang bersangkutan.

b. Jumlah Soal dan Alokasi Waktu

Jumlah soal dan alokasi waktu ujian sekolah diatur oleh masing-masing sekolah/ madrasah
penyelenggara ujian. Namun demikian sebagai acuan dapat digunakan model seperti pada tabel berikut:

Tabel Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu

Ujian Sekolah SMP/MTs

Jumlah Butir Soal


No. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
(PG)
1. Pendidikan Agama 50 90 menit
2. PKn 50 90 menit
3. IPS 50 120 menit
4. Bahasa Indonesia 50 120 menit
5. IPA 40 120 menit
6. Matematika 40 120 menit
7. Bahasa Inggris 50 120 menit
8. Kesenian / Seni Budaya 50 90 menit
9. TIK 50 90 menit
10. Bahasa Sunda 50 90 menit
11. Qur’an Hadis 50 120 menit
12. Aqidah Akhlak 50 90 menit
13. Fikih 50 90 menit
14. Sejarah Kebudayaan Islam 50 90 menit
15. Bahasa Arab 50 90 menit

Ket : Alokasi waktu untuk PDBK dapat ditambah maksimal 20%

c. Penyusunan Naskah Soal

1) Penyusunan naskah soal dan perangkatnya dilakukan oleh tim penyusun dari sekolah/madrasah
penyelenggara atau kelompok sekolah/madrasah, berdasarkan kurikulum yang digunakan.

2) Tim Penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) menguasai materi pelajaran yang akan diujikan;

b) mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam penyusunan naskah soal, diutamakan bagi guru
yang sudah dilatih di bidang penilaian pendidikan;
c) memiliki sikap dan perilaku jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan dapat memegang teguh
kerahasiaan.

3) Penyiapan bahan ujian sekolah meliputi :(1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan naskah soal ujian
(penulisan, penelaahan, dan perakitan soal, (3) penyiapan master copy, dan (4) penggandaan bahan ujian.

4) Perangkat naskah soal terdiri dari : (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3) lembar jawaban, (4)
pedoman penilaian, dan (5) blanko daftar nilai, daftar hadir dan berita acara.

5) Naskah soal yang disiapkan meliputi naskah soal untuk ujian utama dan ujian susulan.

6) Naskah soal diketik dengan tipe huruf Times New Roman ukuran font 12 (standar)

d. Penggandaan Naskah Soal

1) Naskah soal digandakan dengan ukuran kertas A4 dan jenis kertas HVS 70 gram atau CD 48,8 atau
kualitas yang setara.

2) Naskah soal dimasukkan ke dalam sampul/amplop yang telah disiapkan dengan ketentuan:

a) Sampul/amplop soal dibuat dari kertas sampul yang tidak mudah rusak/robek dengan ukuran yang
mencukupi untuk diisi oleh 20 eksemplar soal.

b) Pada sampul soal diberi label :

Ø Mata Pelajaran

Ø Hari/tanggal pelaksanaan ujian sekolah (sesuai Jadwal)

Ø Jam ke

Ø Waktu yang disediakan

Ø Nomor Ruang

Ø Isi : ………. Exp. Naskah soal

………. Lembar Jawaban

3 (tiga) lembar Berita Acara Penyelenggaraan

3 (tiga) lembar Daftar Hadir

3 (tiga) lembar Daftar Nilai

3) Jumlah lembar soal dan lembar jawaban per mata pelajaran yang dimasukkan kedalam sampul
disesuaikan dengan jumlah peserta setiap ruang.

Ø Sampul Besar berisi 20 exp. lembar soal dan 20 lembar jawaban

Ø Sampul Kecil berisi 10 exp. lembar soal dan 10 lembar jawaban

4) Lembar soal praktik dan petunjuk penilaiannnya dimasukkan pada sampul tersendiri sesuai
keperluan.

5) Kunci jawaban dimasukkan kedalam sampul terpisah, disimpan oleh Kepala Sekolah dan
diserahkan kepada tim pemeriksa pada saat pemeriksaan.
6) Penyampulan untuk ujian susulan dibuat terpisah.

7) Naskah soal disimpan dengan memperhatikan faktor keamanan dan kerahasiaan.

IV. PELAKSANAAN UJIAN

A. Waktu Pelaksanaan Ujian

1. Ujian Nasional Utama

Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2010/2011 dilaksanakan 1 (satu) kali mencakup UN Utama dan
Susulanyang dilaksanakandengan jadwal sebagai berikut:

Jadwal UN Utama/Susulan SMP/MTs

Tahun Pelajaran 2010/2011

NO. HARI DAN TANGGAL WAKTU MATA PELAJARAN


UN Utama : Senin, 25 April 2011 08.00 – 10.00 Bahasa Indonesia
1.
UN Susulan :Selasa, 3 Mei 2011
UN Utama : Selasa, 26 April 2011 08.00 – 10.00 Bahasa Inggris
2.
UN Susulan :Rabu, 4 Mei 2011
UN Utama : Rabu, 27 April 2011 08.00 – 10.00 Matematika
3.
UNSusulan :Kamis, 5 Mei 2011
UN Utama : Kamis,28 April 2011 Ilmu Pengetahuan
4. UN Susulan : Jum’at, 6 Mei 2011 08.00 – 10.00
Alam

2. Ujian Sekolah

Ujian Sekolah tulis maupun praktekdilaksanakan sebelum Ujian Nasional dan mencakup semua mata
pelajaran yang diajarkan di SMP/MTs. Jadwal ujian secara rinci diatur oleh masing-masing
sekolah/madrasah. Namun demikian sebagai acuan, dapat digunakan jadwal sebagai berikut:

Jadwal Ujian Sekolah SMP/MTs

Tahun Pelajaran 2010/2011

NO. HARI DAN TANGGAL WAKTU MATA PELAJARAN


US Utama : Senin, 21Maret2011 07.30 – 09.00 Pendidikan Agama /
US Susulan : Rabu, 30
1. Maret2011 09.30 – 11.30 Qur’an Hadis*)

Bahasa Indonesia
US Utama : Selasa, 22 Maret 2011 07.30 – 09.30 Ilmu Pengetahuan Alam
2. US Susulan : Kamis, 31
Maret2011 10.00 – 11.30 Pend. Kewarganegaraan
US Utama : Rabu, 23 Maret 2011 07.30 – 09.30 Matematika
3. US Susulan : Jum’at, 1 April 2011 TIK / Keterampilan
10.00 – 11.30
US Utama : Kamis, 24Maret 2011 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris
4. US Susulan : Sabtu, 2 April 2011 Kesenian/Seni Budaya
10.00 – 11.30
US Utama : Jum’at, 25 Maret 2011 07.30 – 09.30 Penget. Sosial / IPS
5. US Susulan : Senin, 4April2011
10.00 – 11.30 Bahasa Sunda
US Utama : Sabtu, 26 Maret 2011 07.30 – 09.00 Mulok Pilihan lainnya
6.
US Susulan : Selasa, 5 April 2011 09.30 – 11.00
US Utama : Senin, 28 Maret 2011 07.30 – 09.00 Akidah Akhlak*)
7. US Susulan : Rabu, 6April2011
09.30 – 11.00 Fikih*)
US Utama : Selasa, 29 Maret2011 07.30 – 09.00 Bahasa Arab *)
8. US Susulan : Kamis, 7April2011
09.30 – 11.00 Sejarah Kebud. Islam *)

Catatan :

– *)Mata pelajaran khusus MTs

– Waktu UN dan US bagi PDBK dapat ditambah maksimal 20%

– Khusus mengenai Ujian Praktik:

Jadwal ujian praktik dapat diatur oleh sekolah/madrasah dengan memanfaatkan

hari-hari kosong pada minggu yang sama dengan jadwal ujian sekolah tertulis,

atau hari-hari lain sebelum atau sesudah jadwal pelaksanaan ujian sekolah

tertulis.

b. Ruang Pelaksanaan Ujian

Sekolah penyelenggara menyiapkan ruang pelaksanaan UN/US dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Menggunakan ruang kelas yang bersih, aman dan memadai.

2) Setiap ruang ditempati paling banyak 20orangpeserta, dan 1 meja untuk pengawas.

3) Setiap meja diberi nomor peserta ujian.

4) Setiap ruang ujian disediakan denah tempat duduk peserta ujian.

5) Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian agar dikeluarkan dari ruang ujian.

6) Tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut:

a) satu bangku untuk satu orang peserta ujian

b) jarak antara meja yang satu dengan yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara
peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter.

c) Penempatan peserta ujian disesuaikan dengan urutan nomor peserta, seperti pada contoh denah
ruang ujian di bawah ini:
d) Pengaturan Paket Soal yang akan dikerjakan peserta ujian yang nomor urutnya berdekatan
harus berbeda satu sama lain sesuai Paket soal yang diterima satuan pendidikan.

c. Sistem Pengawasan Ujian

1. Pengawasan Ujian Nasional

a) Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota menetapkan Pengawas Ruang UN di tingkat


sekolah/madrasah atas usul dari sekolah/madrasah penyelenggara;

b) Pengawas ruang UN adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin,
jujur,bertanggungjawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan

c) Pengawas UN harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi Pengawas Ruang UN


sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai di lokasi
sekolah/madrasah Penyelenggara UN;

d) Pengawas Ruang UN tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi elektronik;

e) Guru mata pelajaran yang diujikan tidak diperbolehkan berada di lingkungan sekolah saat
pelaksanaan UN berlangsung untuk mata pelajaran yang diajarkan;

f) Penempatan Pengawas Ruang UN dilakukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota


dengan prinsip sistem silang murni

1) antar sekolah dengan madrasah;

2) antar sekolah dan antar madrasah apabila (a) tidak dimungkinkan;

g) Setiap ruangan diawasi oleh dua orang Pengawas Ruang UN;Apabila jumlah pengawas dari
madrasah tidak mencukupi dapat dilakukan silang murni antar sekolah;

h) Sekolah dapat menyediakan guru pembimbing khusus dan atau pendamping bagi PDBK, selain
pengawas ruang;

i) prosedur pengawasan UN dan Tata Tertib Pengawas Ruang UN:

1) Pengawas Ruang UN menerima penjelasan dan pengarahan dari Ketua Penyelenggara UN;
2) Pengawas Ruang UN menerima bahan UN yang berupa Amplop Naskah Soal UN, Naskah Soal
UN, LJUN, dan Amplop LJUN;

3) Pengawas Ruang UN masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan UN dan
memeriksa kesiapan ruang UN;

4) Pengawas Ruang UN mempersilakan peserta UN untuk memasuki ruang UN dan menempati


tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan;

5) Pengawas Ruang UN memeriksa setiap peserta UN untuk tidak membawa tas, buku atau catatan
lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang UN kecuali alat tulis yang
akan dipergunakan;

6) Pengawas Ruang UN membacakan Tata Tertib;

7) Pengawas Ruang UN membagikan LJUN kepada peserta, dan memandu serta memeriksa
pengisian identitas peserta UN (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan); kode mata pelajaran
dan kode paket naskah soal UN sebelum waktu UN dimulai. Pengawas UN mengingatkan peserta UN
agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal dan cara mengisi LJUN;

8) Pengawas Ruang UN mengedarkan Daftar Hadir serta mengecek kesesuaian dengan kartu/tanda
peserta sebelum UN dimulai;

9) Setelah seluruh peserta UN selesai mengisi identitas, Pengawas Ruang UN membuka Amplop
Soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik
dan tertutup rapat (segel), disaksikan oleh peserta UN;

10) Pengawas Ruang UN setiap hari membagikan Naskah Soal Ujian, sesuai dengan kode paket soal;

11) Pengawas meminta peserta UN untuk menuliskan kode paket soal pada LJUN sesuai dengan
naskah soal yang diterima;

12) Naskah soal UN diletakkan di atas meja peserta UN dalam posisi tertutup (terbalik); peserta UN
tidak diperkenankan untuk menyentuhnya sampai tanda waktu UN dimulai;

13) Kelebihan naskah soal yang tidak terpakai dimasukkan ke dalam amplop naskah soal dan tetap
disimpan di ruang UN;

14) Setelah tanda waktu mengerjakan soal dimulai, Pengawas Ruang UN mempersilahkan peserta UN
untuk mengecek kelangkapan naskah soal sebelum mulai mengerjakan;

15) Apabila ditemukan ada naskah soal yang cacat atau rusak, Pengawas Ruang UN wajib
menggantinya;

16) Selama UN berlangsung, Pengawas Ruang UN wajib menjaga ketertiban dan ketenangan suasana
ruang ujian, memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan, serta melarang
orang lain yang tidak berkepentingan memasuki ruang UN;

17) Pengawas Ruang UN dilarang memberi bantuan dalam bentuk apapun kepada peserta berkaitan
dengan jawaban soal UN yang diujikan;

18) Lima menit sebelum waktu UN selesai, Pengawas Ruang UN memberi peringatan kepada peserta
UN bahwa waktu tinggal lima menit;

19) Setelah waktu UN usai, Pengawas Ruang UN mempersilakan peserta untuk berhenti mengerjakan
soal. Peserta UN dipersilakan meninggalkan ruang ujian setelah pengawas menghitung jumlah LJUN
sama dengan jumlah peserta UN;
20) Pengawas Ruang UN mengumpulkan dan mengecek kelengkapan LJUN dan lembar soal UN
setelah tanda batas waktu mengerjakan soal selesai;

21) Pengawas Ruang UN mengumpulkan LJUN sesuai dengan paket soal dan diurutkan dari nomor
peserta terkecil;

22) Pengawas Ruang UN memasukkan seluruh berkas LJUN dan Daftar Hadir ke dalam amplop,
ditutup, dilak/segel dan ditandatangani oleh Pengawas Ruang UN di dalam ruang ujian;

23) Pengawas Ruang UN menyerahkan LJUN dan Naskah Soal UN (termasuk yang tidak terpakai)
kepada penyelenggara tingkat sekolah/madrasah disertai dengan Berita Acara pelaksanaan UN.

2. Pengawasan Ujian Sekolah

a) Pengawas US adalah unsur guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung
jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan.

b) Pengawasan dilakukan dengan sistem silang antar guru mata pelajaran.

c) Setiap ruang diawasi oleh dua orang pengawas ujian.

d) Sekolah dapat menyediakan guru pembimbing khusus dan atau pendamping bagi PDBK, selain
pengawas ruang;

e) Pada ujian tulis, guru mata pelajaran tidak diperbolehkan mengawasi pelaksanaan ujian mata
pelajaran yang diajarkannya.

f) Prosedur pengawasan dan tata tertib pengawas US pada dasarnya sama dengan prosedur
pengawasan dan tata tertib pengawas UN.

b. Tata Tertib Peserta Ujian

1. Peserta ujian memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (limabelas) menit
sebelum ujian dimulai.

2. Peserta ujian yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah mendapat izin dari
ketua Penyelenggara Ujian Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.

3. Peserta ujian dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kalkulator, tas, buku, dan catatan
dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.

4. Peserta ujian membawa alat tulis-menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan bolpoin
berwarna hitam/biru dan kartu tanda peserta ujian.

5. Peserta ujian mengisi Daftar Hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas
ruangan sebelum ujian dimulai.

6. Peserta ujian mengisi identitas pada lembar jawaban secara lengkap dan benar serta mencantumkan
nomor kode soal UN sesuai dengan kode soal UN yang dikerjakannya.

7. Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah tanda waktu mulai ujian dibunyikan.

8. Peserta ujian yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada Lembar Jawaban dapat
bertanya kepada Pengawas Ruang ujian dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.

9. Selama ujian berlangsung peserta ujian hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan
Pengawasan dari Pengawas Ruang ujian, dan tidak melakukannya berulang kali.
10. Peserta ujian yang memperoleh Naskah Soal yang cacat atau rusak wajib memberitahukan kepada
pengawas ruang ujian. Sambil menunggu penggantian naskah soal, peserta tetap mengerjakan soal yang
diterima sebelumnya.

11. Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda
selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/ mengikuti ujian pada mata pelajaran yang terkait.

12. Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian berakhir tidak diperbolehkan
meninggalkan ruangan.

13. Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah tanda berakhirnya waktu ujian berbunyi.

14. Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang:

a) menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;

b) bekerjasama dengan peserta lain;

c) memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;

d) memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;

e) membawa naskah soal ujian dan lembar jawaban keluar dari ruang ujian;

f) menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

15. Setelah tanda batas waktu dibunyikan dan pengawas telah selesai mengumpulkan serta menghitung
bahwa jumlah lembar jawaban sama dengan jumlah peserta ujian, semua peserta ujiandapat meninggalkan
ruang ujian dengan tertib dan tenang.

V. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN

A. Pemeriksaan/Penilaian Hasil Ujian Nasional

1. Pengumpulan Hasil UN

a) Kepala sekolah/madrasah penyelenggara mengumpulkan amplop LJUN yang telah disegel oleh
Pengawas Ruang UN dan memasukkannya ke dalam amplop besar.

b) Kepala sekolah/madrasah penyelenggara mengirimkan LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat


Kabupaten/Kota, disertai dengan Berita Acara Serah Terima.

c) Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota mengirimkan LJUN ke Tim Pengolah Hasil UN


Tingkat Provinsi, disertai dengan Berita Acara Serah Terima paling lambat tanggal 28 April 2011.

d) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi memeriksa kesesuaian berkas LJUN dengan peserta UN dari
setiap sekolah/madrasah penyelenggara UN.

e) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mengelompokkan LJUN per mata pelajaran per


sekolah/madrasah penyelenggara UN per Kabupaten/Kota.

B. Pengolahan Hasil UN

a) BSNP bersama Puspendik mengembangkan sistem dan perangkat lunak (software) untuk pendataan
calon peserta, pemindaian (scanning) LJUN, analisis, dan pelaporan hasil Ujian.

b) BSNP bersama Puspendik mengkoordinasikan pelaksanaan pengolahan hasil UN di seluruh


provinsi.
c) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi memindai (scanning) LJUN dengan menggunakan software
dari Puspendik, dan dipantau oleh TPI Tingkat Provinsi.

d) Pengiriman hasil pemindaian dilakukan dalam dua tahap;

1).seminggu setelah UN, hasil pemindaian LJUN di provinsi dikirim ke Pusat;

2).paling lambat tanggal 17 Mei 2011, semua hasil pemindaian LJUN di provinsi telah dikirim ke Pusat.

e) BSNP bersama Puspendik melakukan penskoran dan penilaian hasil UN apabila hasil pemindaian
telah terkumpul.

f) BSNP bersama Puspendik mengirimkan hasil UN kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi


disertai Berita Acara Serah Terima.

g) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak DKHUN.

h) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak laporan hasil UN.

i) DKHUN dikirim ke sekolah/madrasah melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota disertai


dengan berita acara.

j) Sekolah/madrasah berdasarkan DKHUN mengumumkan hasil UN.

B. Pemeriksaan/Penilaian Hasil Ujian Sekolah (US)

1. Pemeriksaan dan Penilaian

Hasil ujian tertulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh tim guru/tim guru, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Pemeriksaan ujian tertulis dilakukan di sekolah/madrasah penyelenggara ujian.

b) Pemeriksaan hasil ujian tertulis dilakukan oleh dua orang korektor, kemudian rata-rata dari
keduanya dijadikan nilai akhir. Jika terjadi perbedaan nilai hasil pemeriksaan kedua korektor >2,00
(untuk rentang nilai 0 – 10) diperlukan korektor ketiga, dan nilai rata-rata dari ketiganyadijadikan nilai
akhir.

c) Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru mata pelajaran yang bersangkutan.

d) Pelaksanaan penilaian hasil ujian dilakukan secara obyektif.

2. Daftar Nilai Ujian

a) Daftar nilai hasil ujian diterbitkan oleh sekolah/madrasah penyelenggara dan ditandatangani oleh
kepala sekolah/madrasah penyelenggara.

b) Daftar nilai hasil ujian diisi oleh sekolah/madrasah penyelenggara berdasarkan hasil ujian setiap
peserta dalam bentuk angka dan huruf dengan rentang nilai 0 – 10, dengan 2 (dua) desimal di belakang
koma.

3. Pelaporan Nilai Sekolah/Madrasah:

a) Sekolah melakukan penggabungan untuk menentukan Nilai sekolah/Madrasah dari hasil ujian sekolah
dengan nilai rapor;

b) Sekolah/Madrasah mengentry nilai sekolah/madrasah untuk semua mata pelajaran menggunakan


software pendataan nilai dari BSNP;
c) Sekolah/madrasah mencetak nilai sekolah dengan menggunakan software dari BSNP dan
ditandatangani oleh kepala sekolah/madrasah;

d) Daftar nilai sekolah/madrasah dalam bentuk digital maupun non digital ( yang sudah ditandatangani
Kepala sekolah/madrasah diserahkan ke provinsi melalui penyelenggara tingkat kabupaten/kota.

VI. KELULUSAN DAN IJAZAH

A. Kelulusan Ujian Nasional

1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.

2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari gabungan antara nilai US/M dan
nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk
nilai rata-rata rapor.

3. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.

4. NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 diperoleh dari gabungan Nilai S/M dari mata
pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai S/M dari mata
pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.

5. Skala yang digunakan pada nilai S/M, nilai rapor dan nilai akhir adalah nol sampai sepuluh.

6. Pembulatan nilai gabungan nilai S/M dan nilai rapor dinyatakan dalam bentuk dua decimal, apabila
decimal ketiga ≥5 maka dibulatkan ke atas.

7. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu decimal, apabila decimal kedua ≥5 maka
dibulatkan ke atas.

8. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud
pada butir nomor 4 mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling
rendah 4,0 (empat koma nol).

9. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan melalui
rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana ditetapkan dalamkriteria kelulusan dari
satuan pendidikan .

B. Kelulusan Ujian Sekolah

Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolah/madrasah apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. memiliki rata-rata nilai minimalsesuai dengan yang ditentukan oleh sekolah, baik untuk ujian tulis
maupun ujian praktik;

2. mencapai nilai batas lulus untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan yang ditentukan oleh
sekolah/madrasah penyelenggara ujian.

C. Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan

berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

b. kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok

c. mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan ;

3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi; dan

4. lulus Ujian Nasional

D. Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Pengumuman kelulusan Ujian Nasional Utamapeserta didik dari satuan pendidikan untuk SMP/MTs
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan pada tanggal4 Juni2011.

E. Penerbitan Ijazah

1. Peserta ujian yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan berhak memperoleh ijazah.

2. Blanko ijazah bersifat nasional dan disediakan oleh pemerintah.

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Kandepag menerima Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional


(DKHUN) dan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang telah diisi oleh Penyelenggara
Tingkat Provinsi.

4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Kandepag mendistribusikan blangko ijazah ke sekolah/madrasah


penyelenggara berdasarkan hasil Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/Madrasah. Sekolah/madrasah
penyelenggara ujian menerima blangko ijazah dan memeriksa keabsahan serta jumlahnya dengan disertai
berita acara serah terima.

5. Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/Madrasah dicantumkan dalam ijazah.

6. Sekolah/madrasah yang tidak menjadi penyelenggara ujian, menyerahkan hasil penilaian oleh
pendidik dari satuan pendidikan yang bersangkutan kepada sekolah/madrasah penyelenggara ujian.

7. Penerbitan ijazah diatur oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah atau
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

VII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN

A. Komponen biaya untuk penyelenggaraan UN yang meliputi biaya penyelenggaraan di Tingkat


Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Sekolah/Madrasah.

B. Biaya penyelenggara UN menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

C. Biaya penyelenggaraan UN di Tingkat Pusat mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

1. penyiapan Permendiknas dan POS UN;

2. rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UN;

3. sosialisasi UN ke daerah;

4. penyusunan soal dan pembuatan master copy;


5. penggandaan master copy bahan UN dan kaset listening comprehension, sertapengirimannya ke
provinsi;

6. pemantauan kesiapan pelaksanaan UN;

7. Visitasi percetakan;

8. Pengumpulan nilai ujian sekolah;

9. pemantauan pelaksanaan UN;

10. penskoran hasil UN;

11. analisis hasil UN, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi;

12. publikasi hasil UN;

13. pencetakan blanko SKHUN;

14. penerbitan SK bentuk blanko ijazah.

D. Penyelenggaraan UN di Tingkat Provinsi dibiayai oleh Pusat melalui DanaDekonsentrasidan APBD


Provinsi, mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

1. penggandaan, penyampulan, pengepakan dan pendistribusian bahan UN kepenyelenggara UN


tingkat kabupaten/kota;

2. pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon peserta UN kekabupaten/kota;

3. pengelolaan data peserta UN dan penerbitan kartu peserta UN;

4. penggandaan dan pendistribusian Permendiknas UN dan POS UN ke penyelenggaraUN tingkat


kabupaten/kota;

5. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di provinsiyang
bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan UN;

6. pemindaian LJUN oleh penyelenggara tingkat provinsi;

7. pencetakan dan pendistribusian DKHUN ke satuan pendidikan penyelenggaramelalui penyelenggara


UN Tingkat Kabupaten/Kota;

8. pengisian dan pendistribusian SKHUN ke satuan pendidikan penyelenggara melaluiPenyelenggara


UN Tingkat Kabupaten/Kota;

9. pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah ke satuan pendidikan;

10. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN; danpenyusunan dan pengiriman laporan UN.

E. Penyelenggaraan UN di Tingkat Kabupaten/Kota dibiayai oleh Pusat dan APBDKabupaten/Kota,


mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

1. pencetakan dan pendistribusian blangko pendataan calon pengawas UN ke satuanpendidikan;

2. pengelolaan data pengawas ruang UN dan pengawas satuan pendidikan;

3. penerbitan kartu pengawas UN;


4. penggandaan dan pendistribusian Permendiknas UN dan POS UN ke satuanpendidikan
penyelenggara UN;

5. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait diKabupaten/Kota


setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN;

6. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan UN;

7. aktivitas pelaksanaan UN yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri;

8. penyusunan dan pengiriman laporan.

F. Biaya penyelenggaraan UN di tingkat satuan pendidikan mencakup komponenkomponen

sebagai berikut:

1. pengisian dan pengiriman data calon peserta UN ke Penyelenggara UN TingkatKabupaten/Kota;

2. pengisian kartu peserta UN;

3. pengambilan bahan UN dari tempat penyimpanan yang ditetapkan olehPenyelenggara UN Tingkat


Kabupaten/Kota;

4. pengiriman LJUN ke kabupaten/kota;

5. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan UN;

6. pengadaan bahan pendukung UN;

7. pengawasan pelaksanaan UN di satuan pendidikan penyelenggara UN; dan

8. penyusunan dan pengiriman laporan.

G. Biaya Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah

1. Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), Kementerian Agama dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah.

2. Biaya penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah antara lain mencakup komponen-komponen


sebagai berikut:

a. Pengisian data calon peserta ujian dan pengirimannya ke Dinas Pendidikan/ Kantor Kemenag
Kabupaten/Kota;

b. Pengadaan kartu peserta ujian sekolah/madrasah;

c. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah;

d. Penulisan dan penggandaan soal, penyiapan dan pengadaan bahan ujian praktik, pengawasan
pelaksanaan ujian dan pemeriksaan hasil ujian;

e. Pengambilan, pengisian, dan penerbitan ijazah;

f. Penyusunan laporan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan pengiriman laporan dimaksud


kepada Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Kemenag, melalui Dinas Pendidikan/Kandepag
Kabupaten/Kota.
3. Sekolah/madrasah penyelenggara Ujian Sekolah/Madrasah menyusun rencana Rencana Kebutuhan
Biaya Ujian Sekolah/Madrasah (RKBUS/RKBUM) sebagaimana pada butir 2, kemudian mengajukannya
kepada Pemda/Kementerian Agama melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Kantor Kemenag.

4. Sekolah/madrasah yang bergabung menyusun RKBUS/RKBUM bersama dengan sekolah/madrasah


penyelenggara ujian kemudian mengajukannya kepada Pemda/ Kementerian Agama melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota/Kantor Kementerian Agama setempat.

VIII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Pemantauan dan Evaluasi

1. Pemantauan, evaluasi UN dilakukan oleh setiap penyelenggara UN Tingkat Pusat,Provinsi,


Kabupaten/Kota serta Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

2. Penyelenggara UN Tingkat Pusat melakukan uji petik pelaksanaan UN di sejumlah satuan


pendidikan.

B. Pelaporan

1. Laporan penyelenggaraan ujian memuat informasi antara lain tentang penyiapan bahan, pelaksanaan
ujian, penetapan batas lulus ujian sekolah/madrasah, pengawasan ujian, pemeriksaan hasil ujian,
permasalahan dan upaya pemecahannya serta laporan hasil ujian yang mencakup nilai ujian setiap siswa
dan rata-rata nilai tiap mata pelajaran baik UN maupun US.

2. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian menyampaikan laporan ke tingkat kabupaten/kota.

3. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota/Kantor Kementerian Agama menyusun laporan


penyelenggaraan ujian berdasarkan laporan sekolah/madrasah penyelenggara dan hasil pemantauanujian,
kemudian menyampaikan laporan tersebut ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi/ Kanwil Depag.

4. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi/Kanwil Kementerian Agama menyusun laporan


penyelenggaraan ujian berdasarkan laporan Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota/Kantor
Kementerian Agama dan hasil pemantauan ujian, kemudian menyampaikan laporan tersebut ke tingkat
pusat.

5. Penyelenggara UN Tingkat Pusat menyusun laporan penyelenggaraan ujian berdasarka laporan


Penyelenggara UN Tingkat Provinsi, sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

IX. SANKSI

1. Peserta UN yang melanggar tata tertib diberi peringatan oleh Pengawas Ruang UN. Apabila peserta
UN telah diberi peringatan dan tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka peserta UN tersebut
dipersilakan keluar dari ruang ujian, dan baginya diberi nilai 0 (nol)/didiskualifikasi, serta dicantumkan
dalam Berita Acara Pelaksanaan.

2. Pengawas Ruang UN yang melanggar ketentuan POS dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain,
serta tidak diikutsertakan dalam kegiatan UN berikutnya.

3. Pengawas satuan pendidikan yang melangggar ketentuan POS dibebastugaskan dan diganti oleh
yang lain, serta tidak diikitsertakan dalam kegiatan UN yang akan datang.

4. Sekolah Penyelenggara UN yang terbukti melanggar ketentuan POS diberi sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Semua pelanggaran yang dilakukan oleh pengawas ruang UN, dan sekolah/madrasah penyelenggara
dilaporkan kepada pimpinan lembaga asal yang bersangkutan
X. PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam panduan pelaksanaan ujian ini, akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan
tersendiri

Bandung, Januari 2011


Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat
Prof. DR. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi,CPA
Pembina Utama Madya
NIP.195708071986011001

Lampiran :

JADWAL TENTATIF KEGIATAN

UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP/MTs

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU


1. Sosialisasi Permen Diknas dan POS UN-US Tahun Pelajaran
2 -30 Januari 2011
2010/2011
2. Pendataan calon peserta ujian di masing-masing
2 -30 Januari 2011
Sekolah/Madrasah SMP/MTs
3. Pengiriman data calon peserta ujian dari sekolah/madrasah ke
2 -30 Januari 2011
websaid Online Puspendik
4. Pendataan dan pengusulan sekolah penyelenggara Ujian
2-11 Februari 2011
Nasional (UN) ke Provinsi
5. Penetapan Sekolah SMP/ MTs penyelenggara Ujian Nasional
22 Februari 2011
oleh penyelnggara Provinsi
6. Pencetakan Daftar Nominasi Sementara (DNS) peserta Ujian
2-10 Januari 2011
Nasional
7. Pendistribusian Daftar Nominasi Sementara (DNS) ke
10-15 Januari 2011
sekolah/madrasah
8. Ferivikasi dan Validasi DNS melalui Biodata Online 15-31 Januari 2011
9. Pencetakan Daftar Nominasi Tetap (DNT) 7-15 Februari 2011
10. Pendistribusian DNT ke sekolah/madrasah melalui panitia
16-20 Februari 2011
kabupaten/kota
11. Pencetakan Kartu Peserta Ujian (KPU) 1-10 Maret 2011
12. Pendistribusian KPU ke sekolah/madrasah melalui panitia
10-13 Maret 2011
kabupaten/kota
13. Penempelan foto, penandatanganan, penyetempelan KPU oleh
14-18 Maret 2011
sekolah/madrasah dan penyerahannya kepada peserta ujian
14. Penyiapan bahan ujian sekolah oleh sekolah meliputi: 2 Januari – 18 Maret 2011

• Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) US

• Penyusunan kisi-kisi

• Penulisan soal dan perangkatnya

• Penelaahan dan revisi soal


• Perakitan perangkat tes dan penyiapan master copy

• penggandaan naskah/perangkat soal


15. Penggandaan dan pengepakan perangkat soal dan lembar
25 Februari – 24 Maret 2011
jawaban UN di provinsi
16. Serah terima perangkat soal dan lembar jawaban UN dari
25 Maret 2011
percetakan kepada panitia provinsi
17. Serah terima naskah soal UN dari panitia provinsi kepada panitia
26 Maret 2011
kabupaten/kota
18. Pendistribusian naskah soal UN dari panitia kabupaten/kota ke
24 April – 6 Mei 2011
sekolah/madrasah penyelenggara (bertahap sesuai jadwal UN)
19 a. UN Utama 25 April – 28 April 2011
b.UN Susulan 3 – 6 Mei 2011
c. US Praktik Utama/Susulan 14 Maret- 2 April 2011
d. US Tertulis Utama 21 – 29 Maret 2011
e. US Tertulis Susulan 30 Maret – 7 April 2011
20 Pemeriksaan hasil Ujian Sekolah 30 Maret – 7 April 2011
21. Pengiriman Nilai Sekolah/madrasah dari sekolah ke
7-10 April 2011
penyelenggara UN tingkat Kabupaten/kota
22. Pengiriman Nilai Sekolah/Madrasah dari penyelenggara UN
11-12 April 2011
tingkat Kabupaten/Kota ke Provinsi
23. Pengiriman Nilai Sekolah/Madrasah dari penyelenggara UN
13-15 April 2011
tingkat provinsi ke penyelenggara UN Tingkat Pusat
24. Pengiriman lembar jawaban hasil UN utama dari SMP/ MTs
penyelenggara kepada panitia kab/kota diteruskan ke provinsi 25 April – 28 April 2011
(bertahap sesuai jadwal UN)
25. Pengiriman lembar jawaban hasil UN susulan dari SMP/ MTs
penyelenggara kepada panitia kab/kota diteruskan ke provinsi 3 – 6 Mei 2011
(bertahap sesuai jadwal UN)
26. Scanning lembar jawaban hasil UN utama/susulan di provinsi 25 – 28 April 2011
27. Pengiriman hasil pemindaian kepenyelenggara UN Tingkat Pusat 16 – 17 Mei 2011
28. Pengolahan/penilaian hasil scanning LJUN di Puspendik 18–31 Mei 2011
29. Pencetakan DKHUN/SKHUN di provinsi 1 – 3 Juni 2011
30. Pendistribusian DKHUN/SKHUN ke sekolah/ madrasah melalui
1 – 3 Juni 2011
panitia kabupaten/kota
31. Rapat penentuan kelulusan UNUtama/Susulan di
3 Juni 2011
sekolah/madrasah
32. Pengumuman kelulusan UN Utama/susulandi masing- masing
4 Juni 2011
sekolah/madrasah
33. Penyampaian laporan kelulusan dari sekolah/ madrasah ke
6-11 Juni 2011
kabupaten/kota, direkap dan diteruskan ke provinsi
34. Pendistribusian blangko ijazah dari provinsi ke kabupaten/kota
6-11 Juni 2011
diteruskan ke sekolah/madrasah
35. Penulisan dan penandatanganan ijazah oleh sekolah/ madrasah
13-16 Juni 2011
penyelenggara
36. Pembagian ijazah bagi siswa yang lulus dari satuan pendidikan 18 Juni 2011
37. Penyampaian laporan lengkap penyelenggaran UN-US : 20-22 Juni 2011

• dari sekolah / madrasah penyelenggara ke kabupaten/kota 23-25 Juni 2011

• dari kabupaten/kota ke provinsi 27-29 Juni 2011

• dari provinsi ke pusat

Tim Penyusun Panduan Pelaksanaan UN/US SMP/MTs:


1. Drs. H. Dede Hasan Kurniadi, M.Pd

2. Drs. H. Eef Syaeful RF, M.Pd

3. Ir. H. Yesa Sarwedhi H., M.Pd

4. Asep Rachmat

Anda mungkin juga menyukai