Visi Pendidikan Nasional Indonesia seperti yang tercantum dalam Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah mewujudkan insan Indonesia yang cerdas
komprehensif dan kompetitif yang memiliki kecerdasan holistik dan mampu bersaing dalam
menjawab tuntutan dan tantangan perubahan baik di masa kini maupun di masa yang akan
datang. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mendukung ketercapaian visi tersebut, salah
satunya adalah dengan diterapkannya standar mutu pengelolaan penyelenggaraan pendidikana
nasional kita dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Penyelenggaraan Ujian Nasional sebagai bagian dari implikasi penerapan Standar Nasional
Pendidikan diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan idealisme dan tuntutan regulasi yang
menyertainya. Secara riil Ujian Nasional sesungguhnya merupakan salah satu bagian dari
penerapan standar kualitas dalam sistem penilaian pendidikan di Indonesia yang keberadaannya
selain menjadi representasi kualitas pengelolaan penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
parameter yang telah disepakati, akan tetapi juga secara lebih spesifik menunjukkan bagaimana
sesungguhnya kualitas hasil belajar yang dapat dicapai oleh peserta didik manakala telah
menyelesaikan terminasi proses pembelajaran di setiap jenjang persekolahan tertentu.
Agar penyelenggaraan Ujian Nasional dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan akuntabel
maka diperlukan Panduan Pelaksanaan yang bersifat lebih teknis dengan mengacu pada regulasi
berlaku serta memperhitungkan tingkat akseptabilitas yang secara proporsional dapat diterima
dan dilaksanakan oleh semua pihak terkait.
Panduan pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SD/MI/SDLB ini diterbitkan sebagai
salah satu pedoman bagi sekolah/madrasah dan kabupaten/kota dalam memahami dan
menjabarkan peraturan penyelenggaraan ujian nasional dan ujian sekolah yang telah diatur oleh
pemerintah c.q. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, penyelenggaraan ujian sekolah di SD/MI/SDLB menjadi
kewenangan sekolah/madrasah masing-masing. Dalam hal ini maka panduan pelaksanaan ujian
ini bersifat membantu menjabarkan peraturan tersebut secara lebih operasional, dengan tetap
mengacu pada peraturan-peraturan di atas. Apabila SD/MI/SDLB telah mampu mengembangkan
POS US secara mandiri, maka keberadaan panduan ini diharapkan akan makin memperkaya
pemahaman semua pihak terkait, sehingga penyelenggaraan UN maupun US akan lebih
proporsional dan akuntabel.
Terkait dengan Ujian Sekolah ketentuan mengenai jumlah soal dan alokasi waktu ujian, jadwal
rinci pelaksanaan ujian dan lain-lain, pada dasarnya merupakan kewenangan sekolah. Sementara
hal-hal yang disajikan dalam petunjuk ini, bersifat model acuan serta dapat disesuaikan dengan
kondisi sekolah/madrasah, sepanjang tidak menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.
I. PESERTA UJIAN
A. Persyaratan Calon Peserta
Setiap peserta didik dapat menjadi peserta Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US),
dengan memenuhi persyaratan berikut:
1. Telah belajar pada tahun/tingkat terakhir di satuan pendidikan SD/MI/SDLB.
2. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar sampai dengan semester 1 tahun
terakhir.
3. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki ijin untuk
menerima siswa WNI, dapat mengikuti UN/US pada sekolah/madrasah penyelenggara
terdekat dengan persyaratan sebagaimana tercantum pada butir 1 – 2 di atas.
4. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah, tidak dapat
mengikuti UN/US di SD/MI yang bersangkutan, dapat mengikuti UN/US di SD/MI lain
atau tempat lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian.
5. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah, tidak dapat
mengikuti UN/US utama, dapat mengikuti UN/US susulan.
6. Peserta didik yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012 yang
akan mengikuti UN tahun pelajaran 2012/2013 harus terdaftar pada sekolah/madrasah
asal atau sekolah/madrasah penyelenggara UN dan mengikuti seluruh proses Ujian
Sekolah dan UN sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 03 Tahun 2013 dan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan
Nomor: 0021/P/BSNP/I/2013. Adapun Nilai Rapor yang digunakan untuk menghitung
Nilai S/M yang bersangkutan, adalah nilai rapor yang diperoleh dari sekolah/ madrasah
asal.
Penyelenggara tingkat pusat ditetapkan dengan keputusan Ketua BSNP yang terdiri dari
unsur-unsur BSNP, Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Setjen
Kemdikbud, Ditjen Dikdas Kemdikbud, Inspektorat Jenderal Kemdikbud dan Ditjen
Pendidikan Islam Kementerian Agama dan Biro Hukum Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Tugas dan tanggung jawab penyelenggara tingkat pusat meliputi:
a. merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan ujian;
b. menetapkan kisi-kisi soal;
c. menyiapkan, menggandakan, dan mendistribusikan kisi-kisi soal UN ke
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;
d. menyusun POS UN;
e. menetapkan jadwal pelaksanaan ujian dan pengumuman hasil ujian;
f. menetapkan 25% butir soal;
g. melakukan pelatihan penulisan dan penetapan soal UN bersama penyelenggara UN
tingkat provinsi;
h. melakukan sosialisasi pelaksanaan ujian;
i. menetapkan persyaratan kelayakan perusahaan percetakan dan teknis pencetakan
naskah soal;
j. memantau persiapan dan pelaksanaan ujian;
k. menyiapkan, menggandakan, dan mendistribusikan seluruh soal untuk Sekolah
Indonesia di luar negeri dengan menggunakan master soal yang ditetapkan BSNP;
l. melakukan supervisi penskoran Lembar Jawaban UN (LJUN);
m. mengumpulkan dan menganalisis data hasil UN; dan
n. membuat laporan pelaksanaan UN kepada Menteri.
Penyelenggara Tingkat Kecamatan tidak diatur dalam POS, tetapi dapat dibentuk apabila
diperlukan. Penyelenggara Tingkat Kecamatan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Kecamatan/UPTD, Pengawas
Sekolah TK SD/Pengawas SD, Pengawas Pendais dan KKKS/KKM. Tugas dan tanggung
jawab Penyelenggara Tingkat Kecamatan meliputi:
6. BAHAN UJIAN
A. BAHAN UJIAN NASIONAL
1. Penyusunan Kisi-Kisi Soal
Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun kisi-kisi soal berdasarkan Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Standar Isi satuan pendidikan dasar dan
menengah sesuai dengan Permen Nomor 22 tahun 2006, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. mengidentifikasi SK dan KD Mata Pelajaran dari setiap mata pelajaran yang
diujikan berdasarkan SK dan KD pada Standar Isi;
b. menyusun kisi-kisi soal UN dengan melibatkan dosen, guru, dan pakar penilaian
pendidikan;
c. melakukan validasi kisi-kisi soal UN dengan melibatkan dosen, guru, dan pakar
penilaian pendidikan;
d. mengusulkan kisi-kisi soal UN kepada BSNP untuk ditetapkan sebagai kisi-kisi soal
UN Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Penyiapan Bahan UN
Jumlah Butir
No. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Matematika 40 120 menit
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 120 menit
3. Penggandaan Bahan UN
a. Penggandaan dan pendistribusian naskah soal UN dilakukan oleh percetakan yang
ditetapkan melalui lelang terbuka sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Pelaksanaan pelelangan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung
jawab penyelenggara UN Tingkat Provinsi. .
c. Pengawasan pencetakan dan pendistribusian naskah soal UN menjadi tanggung jawab
penyelenggara UN Tingkat Provinsi.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai penggandaan dan pendistribusian naskah soal UN
diatur dalam POS tersendiri yang ditetapkan oleh BSNP.
4. Distribusi Bahan UN
Penyiapan bahan Ujian Sekolah (US) disesuaikan dengan Prosedur Operasional Standar
yang disusun sekolah; dengan tidak bermaksud untuk mengintervensi kewenangan
sekolah. Sebagai contoh bahan acuan dapat digunakan beberapa prosedur seperti
berikut ini:
Spesifikasi soal atau kisi-kisi Ujian Sekolah dapat disusun oleh masing-masing
sekolah/ madrasah mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan di SD/MI sesuai
dengan kurikulum yang berlaku di sekolah/madrasah yang bersangkutan.
Spesifikasi soal Ujian Sekolah mengacu pada SI dan SKL mata pelajaran yang
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jumlah soal dan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dalam
Ujian Sekolah/Madrasah dapat diatur oleh sekolah/madrasah penyelenggara ujian,
disesuaikan dengan karakteristik kurikulum dan pembelajaran yang berlaku di
sekolah/madrasah masing-masing. Namun demikian sebagai acuan dapat digunakan
jumlah butir soal dan alokasi waktu sebagai berikut:
1) Penyusunan naskah soal dan perangkatnya dilakukan oleh tim penyusun dari
sekolah/madrasah penyelenggara atau kelompok sekolah/madrasah, berdasarkan
kurikulum yang digunakan/berlaku.
2) Tim Penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a) menguasai materi pelajaran yang akan diujikan;
13 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#
Supported by:
b) mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam penyusunan naskah soal,
diutamakan bagi guru yang sudah dilatih di bidang penilaian pendidikan;
c) memiliki sikap dan perilaku jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan
dapat memegang teguh kerahasiaan.
3) Penyiapan bahan ujian sekolah meliputi : (1) penyusunan kisi-kisi,
(2) penyusunanan naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan soal),
(3) penyiapan master copy, dan (4) penggandaan bahan ujian.
4) Perangkat naskah soal terdiri dari : (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3)
lembar jawaban, (4) pedoman penilaian, dan (5) blanko daftar nilai, daftar
hadir dan berita acara.
5) Naskah soal yang disiapkan meliputi naskah soal untuk ujian utama dan ujian
susulan.
6) Naskah soal diketik dengan tipe huruf Times New Roman ukuran font 12
(standar).
1) Naskah soal digandakan dengan ukuran kertas A4 dan jenis kertas HVS 70 gram
atau CD 48,8.
2) Naskah soal dimasukkan ke dalam sampul/amplop yang telah disiapkan dengan
ketentuan:
a) Sampul/amplop soal dibuat dari kertas sampul yang tidak mudah
rusak/robek dengan ukuran yang mencukupi untuk diisi 20 eksemplar soal.
b) Pada sampul soal diberi label :
Mata Pelajaran
Hari/tanggal pelaksanaan ujian sekolah (sesuai Jadwal)
Jam ke
Waktu yang disediakan
Nomor Ruang
Isi : ………. Exp. Naskah soal
………. Lembar Jawaban
3 (dua) lembar Berita Acara Penyelenggaraan
3 (dua) lembar Daftar Hadir
3 (dua) lembar Daftar Nilai
3) Jumlah lembar soal dan lembar jawaban per mata pelajaran yang dimasukkan
kedalam sampul disesuaikan dengan jumlah peserta setiap ruang.
4) Lembar soal praktik dan petunjuk penilaiannya dimasukkan pada sampul
tersendiri sesuai keperluan.
5) Kunci jawaban dimasukkan kedalam sampul terpisah, disimpan oleh Kepala
Sekolah dan diserahkan kepada tim pemeriksa pada saat pemeriksaan.
6) Penyampulan untuk ujian susulan dibuat terpisah.
7) Naskah soal disimpan dengan memperhatikan faktor keamanan dan
kerahasiaan.
Mata pelajaran yang diujikan secara nasional (UN) adalah Bahasa Indonesia,
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam bentuk ujian tertulis. Mata
pelajaran lainnya diujikan dalam Ujian Sekolah (US), termasuk ujian praktik pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. Jenis penilaian untuk masing-masing mata
pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Daftar Mata Pelajaran yang Diujikan dalam UN/US SD/MI Tahun Pelajaran
2012/2013
Catatan:
Ujian Sekolah mencakup seluruh mata pelajaran yang diajarkan di SD/MI
*) Pada ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda,
sekolah/madrasah dapat mengujikan satu, dua atau tiga aspek (mendengarkan,
berbicara, menulis) sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah.
**) Ujian Sekolah pada mata pelajaran Muatan Lokal Pilihan dilaksanakan melalui
ujian tertulis dan/atau praktek sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
7. PELAKSANAAN UJIAN
1. Ujian Nasional
2. Ujian Sekolah
a. Ujian Tertulis
Ujian Sekolah dilaksanakan sebelum pelaksanaan UN dan mencakup semua mata
pelajaran yang diajarkan di SD/MI. Jadwal ujian secara rinci diatur oleh masing-masing
sekolah/madrasah. Namun demikian sebagai acuan, dapat digunakan jadwal sebagai
berikut:
b. Ujian Praktik
Ujian praktik dilaksanakan sebelum/dan atau sesudah US tertulis dan sebelum UN.
Jadwal ujian praktik diatur oleh masing-masing sekolah/madrasah dengan memanfaatkan
hari-hari kosong pada minggu yang sama dengan jadwal ujian sekolah tertulis, atau hari-
hari lain sebelum/sesudah jadwal pelaksanaan ujian sekolah tertulis sesuai dengan POS.
B. Ruang Pelaksanaan Ujian
Pengawas Pengawas
Ujian Ujian
1 2 3 4
8 7 6 5
9 10 11 12
16 15 14 13
17 18 19 20
1. Pengawasan UN
b. Pengawas US adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung
jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan.
c. Pengawasan dapat dilakukan dengan sistem silang murni antar sekolah/madrasah
penyelenggara ujian, atau silang antar guru kelas/mata pelajaran, tetapi bukan guru kelas
VI.
d. Setiap ruang diawasi oleh satu orang pengawas ujian.
e. Sekolah dapat menyediakan guru pembimbing khusus dan atau pendamping bagi PDBK,
selain pengawas ruang;
f. Prosedur pengawasan dan tata tertib pengawas US pada dasarnya sama dengan
pengawasan UN.
1. Peserta ujian memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas)
menit sebelum ujian dimulai.
a. Pengumpulan Hasil UN
b. Pengolahan Hasil UN
Hasil ujian tertulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh tim guru, dengan
memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:
1) Pemeriksaan ujian tertulis dilakukan di sekolah atau tempat lain yang ditentukan oleh
kepala sekolah penyelenggara.
2) Penilaian dilakukan secara objektif dengan berpedoman pada kunci jawaban dan
pedoman penilaian setiap mata pelajaran.
A. Kelulusan UN
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan melalui rapat dewan guru setelah:
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan; Penilaian akhir dilakukan dengan
mempertimbangkan:
a) nilai pada Ujian Sekolah/Madrasah;
b) penilaian pendidik atas aspek afektif dan psikomotor yang didasarkan pada
pengamatan pendidik terhadap sikap dan perilaku peserta didik.
3. lulus Ujian Sekolah/Madrasah ( US/M) untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan;
4. lulus UN.
Keempat kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan di atas harus dipenuhi oleh
peserta didik. Apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi, peserta didik dinyatakan tidak lulus
dari satuan pendidikan.
E. Penerbitan Ijazah
Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Penyelenggara Tingkat Pusat, Provinsi
Kabupaten/Kota, dan Kecamatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
IX. SANKSI
A. Peserta UN yang melanggar tata tertib diberi peringatan oleh Pengawas Ruang UN.
Apabila peserta UN setelah diberi peringatan tetapi tidak mengindahkan peringatan
tersebut, maka pengawas ruang ujian mencatat dan mengusulkan peserta UN tersebut
untuk dinyatakan gagal ujian dan ditulis dalam berita acara.
B. Pengawas Ruang UN yang melanggar ketentuan POS dibebastugaskan dan diganti
oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan dalam kegiatan UN yang akan datang.
C. Sekolah/Madrasah penyelenggara UN yang melanggar ketentuan POS tidak akan
ditunjuk sebagai penyelenggara UN yang akan datang.
D. Semua pelanggaran yang dilakukan oleh Pengawas Ruang UN, dan sekolah/madrasah
penyelenggara dilaporkan kepada pimpinan lembaga asal yang bersangkutan.
XI. PENUTUP