Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Visi Pendidikan Nasional Indonesia seperti yang tercantum dalam Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah mewujudkan insan Indonesia yang cerdas
komprehensif dan kompetitif yang memiliki kecerdasan holistik dan mampu bersaing dalam
menjawab tuntutan dan tantangan perubahan baik di masa kini maupun di masa yang akan
datang. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mendukung ketercapaian visi tersebut, salah
satunya adalah dengan diterapkannya standar mutu pengelolaan penyelenggaraan pendidikana
nasional kita dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Penyelenggaraan Ujian Nasional sebagai bagian dari implikasi penerapan Standar Nasional
Pendidikan diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan idealisme dan tuntutan regulasi yang
menyertainya. Secara riil Ujian Nasional sesungguhnya merupakan salah satu bagian dari
penerapan standar kualitas dalam sistem penilaian pendidikan di Indonesia yang keberadaannya
selain menjadi representasi kualitas pengelolaan penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
parameter yang telah disepakati, akan tetapi juga secara lebih spesifik menunjukkan bagaimana
sesungguhnya kualitas hasil belajar yang dapat dicapai oleh peserta didik manakala telah
menyelesaikan terminasi proses pembelajaran di setiap jenjang persekolahan tertentu.

Agar penyelenggaraan Ujian Nasional dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan akuntabel
maka diperlukan Panduan Pelaksanaan yang bersifat lebih teknis dengan mengacu pada regulasi
berlaku serta memperhitungkan tingkat akseptabilitas yang secara proporsional dapat diterima
dan dilaksanakan oleh semua pihak terkait.

Panduan pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SD/MI/SDLB ini diterbitkan sebagai
salah satu pedoman bagi sekolah/madrasah dan kabupaten/kota dalam memahami dan
menjabarkan peraturan penyelenggaraan ujian nasional dan ujian sekolah yang telah diatur oleh
pemerintah c.q. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).

Peraturan yang menjadi acuan yaitu:


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013
Tanggal 16 Januari 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan
Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan
Kesetaraan dan Ujian Nasional;
4. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0019/P/BSNP/XI/2012 tanggal 20
November 2012 tentang Kisi-kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Tahun Pelajaran 2012/2013;
5. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor .................tanggal ...................tentang
Prosedur Operasi Standar (POS) Pencetakan dan Pendistribusian Bahan Ujian Nasional
SD/MI dan SDLB Tahun Pelajaran 2012/2013;

1 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
6. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0021/P/BSNP/I/2013 Tanggal 29
Januari 2013 Tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Dasar, Madrasah
Ibtidaiyah, dan Sekolah Dasar Luar Biasa Tahun Pelajaran 2012/2013.

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, penyelenggaraan ujian sekolah di SD/MI/SDLB menjadi
kewenangan sekolah/madrasah masing-masing. Dalam hal ini maka panduan pelaksanaan ujian
ini bersifat membantu menjabarkan peraturan tersebut secara lebih operasional, dengan tetap
mengacu pada peraturan-peraturan di atas. Apabila SD/MI/SDLB telah mampu mengembangkan
POS US secara mandiri, maka keberadaan panduan ini diharapkan akan makin memperkaya
pemahaman semua pihak terkait, sehingga penyelenggaraan UN maupun US akan lebih
proporsional dan akuntabel.

Terkait dengan Ujian Sekolah ketentuan mengenai jumlah soal dan alokasi waktu ujian, jadwal
rinci pelaksanaan ujian dan lain-lain, pada dasarnya merupakan kewenangan sekolah. Sementara
hal-hal yang disajikan dalam petunjuk ini, bersifat model acuan serta dapat disesuaikan dengan
kondisi sekolah/madrasah, sepanjang tidak menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.

Hal-hal yang berkenaan dengan kewenangan Kabupaten/Kota seperti penetapan sekolah/


madrasah penyelenggara ujian dan lain-lain dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandung, Februari 2013

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI JAWA BARAT

PROF. DR. H. MOH. WAHYUDIN ZARKASYI, CPA


Pembina Utama Madya
NIP 195708071986011001

2 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
PANDUAN PELAKSANAAN
UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SD/MI/SDLB
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

I. PESERTA UJIAN
A. Persyaratan Calon Peserta

Setiap peserta didik dapat menjadi peserta Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US),
dengan memenuhi persyaratan berikut:
1. Telah belajar pada tahun/tingkat terakhir di satuan pendidikan SD/MI/SDLB.
2. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar sampai dengan semester 1 tahun
terakhir.
3. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki ijin untuk
menerima siswa WNI, dapat mengikuti UN/US pada sekolah/madrasah penyelenggara
terdekat dengan persyaratan sebagaimana tercantum pada butir 1 – 2 di atas.
4. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah, tidak dapat
mengikuti UN/US di SD/MI yang bersangkutan, dapat mengikuti UN/US di SD/MI lain
atau tempat lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian.
5. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah, tidak dapat
mengikuti UN/US utama, dapat mengikuti UN/US susulan.
6. Peserta didik yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012 yang
akan mengikuti UN tahun pelajaran 2012/2013 harus terdaftar pada sekolah/madrasah
asal atau sekolah/madrasah penyelenggara UN dan mengikuti seluruh proses Ujian
Sekolah dan UN sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 03 Tahun 2013 dan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan
Nomor: 0021/P/BSNP/I/2013. Adapun Nilai Rapor yang digunakan untuk menghitung
Nilai S/M yang bersangkutan, adalah nilai rapor yang diperoleh dari sekolah/ madrasah
asal.

B. Pendaftaran Calon Peserta

Pendaftaran calon peserta UN/US dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :


1. Sekolah/madrasah melaksanakan pendaftaran calon peserta dengan menggunakan
Format Pendaftaran dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik). Pada SD
penyelenggara inklusif, data disertai tambahan keterangan jenis hambatan belajar untuk
peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).
2. Sekolah/madrasah mengirim daftar calon peserta (dalam bentuk hard copy /print out dan
soft copy) melalui panitia kecamatan kepada Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag
Kabupaten/Kota untuk diperiksa, diteliti dan disahkan paling lambat tanggal 4 Maret
2013.
3. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota mengkoordinasikan entry data calon peserta
dengan menggunakan software yang diterbitkan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik)
dan manual untuk PDBK.

3 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
4. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota mencetak Daftar Nominasi Sementara
(DNS) dan mendistribusikannya ke SD/MI melalui kecamatan untuk diverifikasi oleh
masing-masing sekolah/madrasah.
5. Sekolah/Madrasah mengirimkan kembali DNS yang telah diverifikasi/dikoreksi ke
Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota melalui Penyelenggara Kecamatan.
6. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota melakukan finalisasi data, mencetak dan
mendistribusikan Daftar Nominasi Tetap (DNT), serta Kartu Peserta Ujian Nasional
(KPUN) ke sekolah/madrasah melalui Penyelenggara Kecamatan paling lambat tanggal
8 April 2013.
7. Kepala sekolah/madrasah menandatangani dan membubuhkan stempel pada kartu
peserta UN yang telah ditempel foto peserta.
8. Penyelenggara Kabupaten/Kota mengirimkan data akhir calon peserta ke Penyelenggara
Tingkat Provinsi dalam bentuk Soft Copy file (CD) dan manual untuk PDBK.

II. PENYELENGGARA UJIAN

A. Sekolah/Madrasah Penyelenggara Ujian

Sekolah/madrasah penyelenggara UN/US adalah Sekolah/Madrasah Negeri dan Swasta yang


ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota. Penetapan didasarkan pada kriteria:
1. Memiliki sarana dan fasilitas ruang yang layak, sumber daya yang memadai, dan
memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat
kabupaten/Kota.
2. Status akreditasi, dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. SD/MI Negeri dan Swasta yang terakreditasi dengan kualifikasi A atau B dapat
menjadi sekolah/madrasah penyelenggara, serta dapat menerima penggabungan
peserta dari sekolah/madrasah lain.
b. SD/MI Negeri dan Swasta yang terakreditasi dengan kualifikasi C, dapat menjadi
penyelenggara, tetapi tidak dapat menerima penggabungan peserta dari
sekolah/madrasah lain.
c. SD/MI Negeri dan Swasta yang tak terakreditasi harus menggabung ke SD/MI
Negeri atau Swasta penyelenggara ujian yang dapat menerima penggabungan
peserta dari sekolah/madrasah lain.
d. SD/MI Negeri dan Swasta yang belum mendapat kesempatan diakreditasi dapat
menjadi penyelenggara sepanjang memenuhi kelayakan, menurut persyaratan yang
ditetapkan oleh penyelenggara UN/US tingkat kabupaten/kota.

B. Organisasi Penyelenggara Ujian

Penyelenggara Ujian dibentuk di tingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota


tingkat kecamatan dan tingkat sekolah/madrasah. Pada tingkat sekolah/madrasah, selain
menangani UN, penyelenggara juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ujian
sekolah/madrasah.

4 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
1. Penyelenggara Tingkat Pusat

Penyelenggara tingkat pusat ditetapkan dengan keputusan Ketua BSNP yang terdiri dari
unsur-unsur BSNP, Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Setjen
Kemdikbud, Ditjen Dikdas Kemdikbud, Inspektorat Jenderal Kemdikbud dan Ditjen
Pendidikan Islam Kementerian Agama dan Biro Hukum Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Tugas dan tanggung jawab penyelenggara tingkat pusat meliputi:
a. merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan ujian;
b. menetapkan kisi-kisi soal;
c. menyiapkan, menggandakan, dan mendistribusikan kisi-kisi soal UN ke
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;
d. menyusun POS UN;
e. menetapkan jadwal pelaksanaan ujian dan pengumuman hasil ujian;
f. menetapkan 25% butir soal;
g. melakukan pelatihan penulisan dan penetapan soal UN bersama penyelenggara UN
tingkat provinsi;
h. melakukan sosialisasi pelaksanaan ujian;
i. menetapkan persyaratan kelayakan perusahaan percetakan dan teknis pencetakan
naskah soal;
j. memantau persiapan dan pelaksanaan ujian;
k. menyiapkan, menggandakan, dan mendistribusikan seluruh soal untuk Sekolah
Indonesia di luar negeri dengan menggunakan master soal yang ditetapkan BSNP;
l. melakukan supervisi penskoran Lembar Jawaban UN (LJUN);
m. mengumpulkan dan menganalisis data hasil UN; dan
n. membuat laporan pelaksanaan UN kepada Menteri.

2. Penyelenggara Tingkat Provinsi


Penyelenggara Tingkat Provinsi ditetapkan oleh Gubernur, dan terdiri dari unsur-unsur
Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

Tugas dan tanggung jawab Penyelenggara Tingkat Provinsi meliputi :


a. Merencanakan pelaksanaan ujian di wilayah propinsi;
b. Melakukan sosialisasi pelaksanaan ujian kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Dewan
Pendidikan provinsi, DPRD Provinsi, pemerintah daerah provinsi, media massa, dan
pemangku kepentingan di wilayahnya;
c. Menggandakan dan mendistribusikan POS UN ke sekolah/madrasah penyelenggara
ujian melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota;
d. Mendistribusikan Permen tentang UN/US dan kisi-kisi UN ke sekolah/madrasah
penyelenggara ujian melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota;
e. Menyelenggarakan pelatihan penulisan dan penetapan soal UN bersama
penyelenggara UN tingkat pusat;
f. Menyusun 75% butir soal berdasarkan kisi-kisi soal UN Tahun Pelajaran 2012/2013
sesuai spesifikasi soal yang ditetapkan oleh BSNP;

5 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
g. Merakit soal berdasarkan kisi-kisi soal UN Tahun Pelajaran 2012/2013 yang
ditetapkan oleh BSNP dan melakukan penjaminan mutu soal bersama
penyelenggara UN tingkat pusat;
h. Menyiapkan bahan UN untuk SDLB atau SD yang menerapkan pendidikan inklusif.
i. Mencetak bahan UN yang mencakup naskah soal, Lembar Jawaban UN (LJUN),
daftar hadir dan berita acara UN;
j. Mendistribusikan bahan UN ke sekolah/madrasah penyelenggara melalui
Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota;
k. Menjaga kerahasiaan bahan UN;
l. Menjaga keamanan pelaksanaan UN;
m. Melakukan penskoran hasil UN;
n. Menyampaikan hasil penskoran dan pemindaian (scanning) kepada Penyelenggara
UN Tingkat Pusat;
o. Mencetak dan mendistribusikan Daftar Kolektif Hasil UN (DKHUN) per
sekolah/madrasah penyelenggara yang ditandatangani oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi atas nama Gubernur ke Penyelenggara Tingkat Kab/Kota:
p. Mencetak dan mendistribusikan Surat Keterangan Nilai Hasil Ujian Nasional
(SKHUN) ke sekolah/madrasah penyelenggara melalui Penyelenggara Tingkat
Kabupaten/Kota;
q. Mencetak dan mendistribusikan blanko ijazah;
r. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayah provinsi;
s. Membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi dan menyampaikannya kepada
Penyelenggara UN Tingkat Pusat.

3. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota

Penyelenggara tingkat kabupaten/kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota, dan terdiri dari


unsur-unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.

Tugas dan tanggung jawab Penyelenggara Tingkat Kabupaten/ Kota meliputi :

a. Mengkoordinasikan, merencanakan, dan mensosialisasikan pelaksanaan ujian yang


jujur di wilayah Kabupaten/Kota kepada kepala sekolah/madrasah, dewan
pendidikan, DPRD Kabupaten/Kota, pemerintah daerah kabupaten/kota, media
massa, dan pemangku kepentingan lain di wilayahnya;
b. Mendata dan menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara ujian dan sekolah/
madrasah yang menggabung untuk SD/MI dengan prosedur:
1) Mendata sekolah/madrasah berdasarkan aspek-aspek kelayakan tempat
pelaksanaan UN, sebagai bahan pertimbangan penetapan sekolah/madrasah
penyelenggara;
2) Menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara ujian dan sekolah/madrasah yang
menggabung yang dituangkan dalam Surat Keputusan Penyelenggara UN
tingkat sekolah/madrasah;
3) Menyampaikan surat keputusan tersebut ke sekolah/madrasah penyelenggara
UN.

6 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
c. Mendata dan menetapkan calon peserta ujian;
d. Mengelola database peserta ujian serta menerbitkan Daftar Nominasi Sementara
(DNS) dan Daftar Nominasi Tetap (DNT);
e. Mendistribusikan Permen tentang UN/US, SKL/kisi-kisi soal UN, dan POS UN ke
sekolah/madrasah penyelenggara ujian melalui Penyelenggara Tingkat Kecamatan;
f. Mendistribusikan bahan UN ke sekolah/madrasah penyelenggara UN;
g. Menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UN;
h. Menjaga keamanan pelaksanaan UN;
i. Melakukan pemindaian Lembar Jawaban UN (LJUN) dengan menggunakan
software yang ditentukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Pusat. Bagi
Kabupaten/Kota yang belum siap melakukan pemindaian, pemindaian dilaksanakan
oleh provinsi;
j. Mengirimkan hasil pemindaian ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;
k. Mengirimkan lembar jawaban UN PDBK dari SD penyelenggara pendidikan
inklusif ke Penyelenggara Tingkat Provinsi;
l. Menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dan
mengirimkannya ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian;
m. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan ujian di kabupaten/kota;
n. Membuat laporan pelaksanaan ujian kabupaten/kota dan menyampaikannya ke
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi.

4. Penyelenggara Tingkat Kecamatan

Penyelenggara Tingkat Kecamatan tidak diatur dalam POS, tetapi dapat dibentuk apabila
diperlukan. Penyelenggara Tingkat Kecamatan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Kecamatan/UPTD, Pengawas
Sekolah TK SD/Pengawas SD, Pengawas Pendais dan KKKS/KKM. Tugas dan tanggung
jawab Penyelenggara Tingkat Kecamatan meliputi:

a. Mengkoordinasikan, merencanakan, dan mensosialisasikan pelaksanaan ujian yang


jujur di wilayah kecamatan yang bersangkutan;
b. Mendistribusikan Permen tentang UN/US, SKL/Kisi-kisi, dan POS UN ke
sekolah/madrasah penyelenggara ujian;
c. Mendata dan mengusulkan sekolah/madrasah penyelenggara ujian dan sekolah/
madrasah yang menggabung untuk SD, MI dan SDLB sesuai dengan kriteria untuk
ditetapkan oleh Penyelenggara Kabupaten/Kota;
d. Menghimpun data calon peserta ujian dari tiap SD/MI untuk dikirimkan ke
Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota;
e. Mengirimkan DNS ke SD/MI dan menghimpun serta mengembalikan hasil
koreksinya ke Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota;
f. Mengatur penugasan pengawas ruang ujian secara silang antarsekolah atau
antarmadrasah dalam kecamatan yang bersangkutan;
g. Menerima bahan ujian dari Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota kemudian
memilah/mengemas per mata pelajaran per sekolah/madrasah serta menjaga
keamanannya sebelum didistrubusikan ke sekolah/madrasah;

7 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
h. Mendistribusikan bahan ujian ke SD/MI penyelenggara ujian setiap hari sesuai
dengan jadwal pelaksanaan ujian.
i. Menghimpun lembar jawaban hasil ujian untuk dikirimkan ke Penyelenggara Tingkat
Kabupaten/Kota setiap hari sesuai dengan jadwal pelaksanaan ujian;
j. Menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota dan
mengirimkannya ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian;
k. Mendistribusikan blanko ijazah ke sekolah penyelenggara ujian;
l. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan ujian di kecamatan;
m. Membuat laporan pelaksanaan ujian di kecamatan dan menyampaikannya ke
Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota.

5. Penyelenggara Tingkat Sekolah/Madrasah


Penyelenggara Tingkat Sekolah/Madrasah ditetapkan oleh kepala sekolah/ madrasah
penyelenggara ujian, terdiri dari unsur-unsur kepala sekolah/madrasah dan guru-guru
dari sekolah/madrasah penyelenggara dan sekolah/madrasah lain yang bergabung.

Tugas dan tanggung jawab penyelenggara tingkat sekolah/madrasah meliputi


penyelenggaran Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US), sebagai berikut:

a. Merencanakan pelaksanaan ujian di sekolah/madrasah berdasarkan Permendikbud


tentang UN dan POS UN yang diterbitkan BSNP;
b. Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan UN/US kepada guru, peserta UN, orang tua,
dan komite sekolah;
c. Melakukan pendaftaran calon peserta ujian dan mengirimkannya ke Penyelenggara
Tingkat Kabupaten/Kota melalui Kecamatan;
e. Mengirimkan nilai sekolah/madrasah yang mencakup nilai murni rapor dan nilai
murni US/M ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota (Nilai rapor yang
dikirimkan oleh pihak sekolah adalah nilai rapor murni/bukan nilai rata-rata
rapor khusus untuk mata pelajaran yang di-UN-kan, disertai dengan nilai US
murni);
f. Melakukan latihan pengisian Lembar Jawaban UN bagi calon peserta ujian;
g. Mengambil bahan UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh Penyelenggara Tingkat
Kabupetan/Kota;
h. Memeriksa dan memastikan amplop naskah UN dalam keadaan tertutup;
i. Menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan ujian;
j. Melaksanakan ujian sesuai dengan POS/ tata tertib;
k. Menyiapkan ruang khusus dan guru pendamping bagi PDBK pada SD
penyelenggara pendidikan inklusif;
l. Menjaga keamanan pelaksanaan ujian;
m. Memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup dengan
disegel/dilem/dilak dan telah ditandatangani oleh pengawas ruang UN, serta
dibubuhi stempel sekolah/madrasah penyelenggara UN;
n. Mengumpulkan bahan UN serta mengirimkannya ke penyelenggara tingkat
kabupaten/kota melalui kecamatan;
o. Menerima DKHUN dari penyelenggara tingkat kabupaten/kota melalui kecamatan;
p. Menerbitkan, menandatangani dan membagikan SKHUN kepada peserta ujian;

8 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
q. Menerbitkan, menandatangani dan membagikan ijazah kepada peserta didik yang
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan;
r. Menyampaikan laporan penyelenggaraan ujian kepada penyelenggara tingkat
kabupaten/kota melalui kecamatan.
Berkenaan dengan pelaksanaan Ujian Sekolah (US) Penyelenggara Tingkat Sekolah/
memiliki tugas dan tanggung jawab :

a. Menyusun Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Sekolah (US);


b. Menyusun perangkat soal US (Teori dan Praktik) beserta pedoman penilaiannya,
berdasarkan standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan;
c. Menggandakan naskah soal dan perangkat lain yang diperlukan seperti lembar
jawaban, daftar hadir dan berita acara;
d. Mengatur pelaksanaan dan pengawasan US di Sekolah;
e. Memeriksa hasil pekerjaan peserta US berdasarkan pedoman penilaian dan
membuat Daftar Nilai Hasil Ujian Sekolah;
f. Menetapkan kelulusan peserta Ujian Sekolah/Madrasah;
g. melaporkan pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah kepada pejabat yang
menugaskannya

6. BAHAN UJIAN
A. BAHAN UJIAN NASIONAL
1. Penyusunan Kisi-Kisi Soal
Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun kisi-kisi soal berdasarkan Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Standar Isi satuan pendidikan dasar dan
menengah sesuai dengan Permen Nomor 22 tahun 2006, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. mengidentifikasi SK dan KD Mata Pelajaran dari setiap mata pelajaran yang
diujikan berdasarkan SK dan KD pada Standar Isi;
b. menyusun kisi-kisi soal UN dengan melibatkan dosen, guru, dan pakar penilaian
pendidikan;
c. melakukan validasi kisi-kisi soal UN dengan melibatkan dosen, guru, dan pakar
penilaian pendidikan;
d. mengusulkan kisi-kisi soal UN kepada BSNP untuk ditetapkan sebagai kisi-kisi soal
UN Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Penyiapan Bahan UN

a. Penyelenggara UN Tingkat Pusat menyiapkan 25% butir soal dengan cara


mengidentifikasi dan memilih butir-butir soal dari bank soal nasional sesuai dengan
kisi-kisi soal UN Tahun 2012/2013.
b. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi menyiapkan 75% butir soal dan merakit Master
Naskah Soal, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menyusun 75% butir soal sesuai dengan kisi-kisi soal UN Tahun 2012/2013;

9 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
2) merakit Master Naskah Soal UN dengan cara menggabungkan 25% butir soal
yang disiapkan Penyelenggara UN Tingkat Pusat dan 75% butir soal yang
dibuat Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;
3) menata perwajahan (lay out) Master Naskah Soal.
c. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dalam menyiapkan soal UN melibatkan:
1) dosen perguruan tinggi
2) guru-guru yang berasal dari kabupaten/kota dan telah berpengalaman serta
mendapatkan pelatihan penulisan soal dari Puspendik.
3) ahli penilaian pendidikan

d. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN adalah sebagai berikut:

Jumlah Butir
No. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Matematika 40 120 menit
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 120 menit

e. Pengiriman 25% butir soal UN dari Penyelenggara UN Tingkat Pusat


f. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mengirimkan 25% butir soal UN kepada
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi disertai Berita Acara.
g. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi menerima dan memeriksa soal UN dari
Penyelenggara UN Tingkat Pusat, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) mengecek 25% butir soal UN sesuai dengan rincian mata pelajaran yang
diujikan;
2) mengisi dan menandatangani Berita Acara Serah Terima dengan saksi dari
Dinas Pendidikan dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi;
h. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mengirimkan Naskah Soal UN ke Sekolah
Indonesia di luar negeri melalui koordinasi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar
Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
i. Soal UN terdiri atas satu paket soal.
j. Penyelenggara Tingkat Provinsi menyiapkan master naskah soal UN untuk peserta
didik berkebutuhan khusus (PDBK) pada SD yang penyelenggara pendidikan
inklusif.

3. Penggandaan Bahan UN
a. Penggandaan dan pendistribusian naskah soal UN dilakukan oleh percetakan yang
ditetapkan melalui lelang terbuka sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Pelaksanaan pelelangan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung
jawab penyelenggara UN Tingkat Provinsi. .
c. Pengawasan pencetakan dan pendistribusian naskah soal UN menjadi tanggung jawab
penyelenggara UN Tingkat Provinsi.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai penggandaan dan pendistribusian naskah soal UN
diatur dalam POS tersendiri yang ditetapkan oleh BSNP.

10 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
e. Perusahaan percetakan menggandakan naskah soal UN sesuai jumlah dan spesifikasi
yang ditentukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pekerjaan
pencetakan meliputi:
f. pencetakan bahan UN yang terdiri atas naskah soal, lembar jawaban, daftar hadir,
dan berita acara pelaksanaan UN;
1) pencetakan amplop naskah soal dan amplop lembar jawaban UN;
2) pengamplopan bahan UN;
3) pengepakan dan pengiriman bahan UN ke Penyelenggara Tingkat
Kabupaten/Kota.
g. Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur sebagai berikut:
1) Pengamplopan bahan UN Utama dan UN Susulan dibuat secara terpisah, yang
masing-masing diberi kode tersendiri;
2) Hasil cetakan bahan UN Utama dimasukkan ke dalam amplop dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Amplop besar per mata pelajaran UN Utama;
b) Amplop besar diperuntukkan bagi ruang ujian yang bersisi 20 peserta;
c) Naskah soal UN terdiri atas 1 (satu) paket;
d) Amplop naskah soal UN setiap mata pelajaran berisi 20 eksemplar;
e) Amplop LJUN sejumlah 20 eksemplar, blangko daftar hadir sejumlah 3 lembar, dan
berita acara sejumlah 3 lembar.
3) Amplop Kecil per mata pelajaran UN Utama:
a) Amplop kecil diperuntukan bagi ruang ujian yang berisikurang dari 20
peserta;
b) Amplop naskah soal UN setiap mata pelajaran berisi sejumlah peserta ujian
dalam ruangan; Untuk pertimbangan kemudahan secara teknis maka isi
amplop kecil berisi naskah soal sebanyak peserta yang kurang dari 20
eksemplar;
c) Amplop LJUN setiap mata pelajaran berisi sejumlah peserta ujian dalam
ruangan; Untuk pertimbangan kemudahan secara teknis maka isi amplop
kecil berisi naskah soal sebanyak peserta yang kurang dari 20 eksemplar,
blangko daftar hadir sejumlah 3 lembar, dan berita acara sejumlah 3
lembar.

4) Amplop cadangan per mata pelajaran UN Utama:


a) Amplop cadangan diperuntukkan untuk satuan pendidikan yang akan
dipergunakan jika terjadi kekurangan atau kerusakan pada soal UN Utama;
b) Amplop soal UN cadangan dengan jumlah 2 eksemplar setiap ruang ujian;
c) Amplop LJUN cadangan berisi LJUN yang jumlahnya sesuai dengan
jumlah ruang di setiap satuan pendidikan;
5) Pencetakan bahan UN susulan sebanyak satu persen dari jumlah peserta UN;
6) Setiap amplop yang telah diisi bahan UN ditutup rapat dan dilak/dilem.
7) naskah soal untuk UN PDBK dikemas dalam amplop khusus sesuai dengan
jumlah PDBK dan 1 eksemplar cadangan per mata pelajaran;
8) lembar jawaban untuk UN PDBK dikemas terpisah dari naskah soal dan
dimasukkan ke dalam amplop khusus sesuai dengan jumlah PDBK;

11 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
9) amplop naskah soal dan amplop lembar jawaban dimasukkan ke dalam dus dan
dipak;
h. Naskah bahan UN yang telah dicetak dan dipak sesuai kebutuhan disimpan dalam
gudang yang aman, dan dijaga aparat keamanan selama bahan tersebut belum
dikirimkan ke Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota.
i. Perusahaan percetakan bersama Penyelenggara Tingkat Provinsi dan disaksikan oleh
aparat keamanan segera melakukan pemusnahan bahan UN yang tidak diperlukan
atau rusak disertai dengan berita acara pemusnahan.
j. Perusahaan percetakan menyimpan film/plate cetak yang telah digunakan di tempat
yang aman, kemudian bersama Penyelenggara Tingkat Provinsi memusnahkan
film/plate tersebut sebulan setelah pelaksanaan UN, disertai berita acara
pemusnahan.

4. Distribusi Bahan UN

a. Perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UN kepada Penyelenggara Tingkat


Kabupaten/Kota di bawah pengawasan Penyelenggara Tingkat Provinsi dan
POLRI disertai berita acara, 3 hari sebelum pelaksanaan UN/sedekat mungkin
dengan pelaksanaan UN.
b. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota mendistribusikan bahan UN kepada
Penyelenggara Tingkat Kecamatan 2 hari sebelum pelaksanaan UN.
c. Penyelenggara Tingkat Kecamatan memilah dan mengemas amplop bahan UN per
mata pelajaran per sekolah dan mengamankan bahan tersebut untuk diserahkan ke
SD/MI penyelengara pada hari pelaksanaan UN secara bertahap sesuai dengan
jadwal mata pelajaran yang diujikan.
d. Penyerahan bahan UN pada setiap tingkatan disertai dengan berita acara serah
terima.

B. BAHAN UJIAN SEKOLAH


1. Penyiapan Bahan Ujian Sekolah (US)

Penyiapan bahan Ujian Sekolah (US) disesuaikan dengan Prosedur Operasional Standar
yang disusun sekolah; dengan tidak bermaksud untuk mengintervensi kewenangan
sekolah. Sebagai contoh bahan acuan dapat digunakan beberapa prosedur seperti
berikut ini:

a. Penyusunan Spesifikasi Soal/Kisi-kisi

Spesifikasi soal atau kisi-kisi Ujian Sekolah dapat disusun oleh masing-masing
sekolah/ madrasah mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan di SD/MI sesuai
dengan kurikulum yang berlaku di sekolah/madrasah yang bersangkutan.
Spesifikasi soal Ujian Sekolah mengacu pada SI dan SKL mata pelajaran yang
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

12 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
Standar Kompetensi Lulusan dan spesifikasi soal untuk mata pelajaran Muatan
Lokal atau mata pelajaran lain yang merupakan ciri khas sekolah/madrasah,
dirumuskan oleh sekolah/madrasah yang bersangkutan sesuai dengan POS.

b. Jumlah Soal dan Alokasi Waktu

Jumlah soal dan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dalam
Ujian Sekolah/Madrasah dapat diatur oleh sekolah/madrasah penyelenggara ujian,
disesuaikan dengan karakteristik kurikulum dan pembelajaran yang berlaku di
sekolah/madrasah masing-masing. Namun demikian sebagai acuan dapat digunakan
jumlah butir soal dan alokasi waktu sebagai berikut:

Tabel Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu


Ujian Sekolah SD/MI
Jumlah Butir Soal Alokasi
No. Mata Pelajaran
(PG) Waktu
1. Pendidikan Agama 40 90 menit
2. Pend. Kewarganegaraan 40 90 menit
3. Bahasa Indonesia 50 120 menit
4. Matematika 40 120 menit
5. IPA 40 120 menit
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 40 90 menit
7. Bahasa Sunda 40 90 menit
8. Qur’an Hadis 40 90 menit
9. Aqidah Akhlak 40 90 menit
10. Fikih 40 90 menit
11. Sejarah Kebudayaan Islam 40 90 menit
12. Bahasa Arab 40 90 menit
Keterangan :
- Ujian Sekolah mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan di SD/MI
- Untuk mata pelajaran yang tidak tercantum dalam tabel di atas, diatur lebih lanjut
oleh sekolah/madrasah yang bersangkutan.
- Alokasi waktu untuk PDBK dapat ditambah maksimal 20 %.

c. Penyusunan Naskah Soal

1) Penyusunan naskah soal dan perangkatnya dilakukan oleh tim penyusun dari
sekolah/madrasah penyelenggara atau kelompok sekolah/madrasah, berdasarkan
kurikulum yang digunakan/berlaku.
2) Tim Penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a) menguasai materi pelajaran yang akan diujikan;
13 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#
Supported by:
b) mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam penyusunan naskah soal,
diutamakan bagi guru yang sudah dilatih di bidang penilaian pendidikan;
c) memiliki sikap dan perilaku jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan
dapat memegang teguh kerahasiaan.
3) Penyiapan bahan ujian sekolah meliputi : (1) penyusunan kisi-kisi,
(2) penyusunanan naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan soal),
(3) penyiapan master copy, dan (4) penggandaan bahan ujian.
4) Perangkat naskah soal terdiri dari : (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3)
lembar jawaban, (4) pedoman penilaian, dan (5) blanko daftar nilai, daftar
hadir dan berita acara.
5) Naskah soal yang disiapkan meliputi naskah soal untuk ujian utama dan ujian
susulan.
6) Naskah soal diketik dengan tipe huruf Times New Roman ukuran font 12
(standar).

d. Penggandaan Naskah Soal

1) Naskah soal digandakan dengan ukuran kertas A4 dan jenis kertas HVS 70 gram
atau CD 48,8.
2) Naskah soal dimasukkan ke dalam sampul/amplop yang telah disiapkan dengan
ketentuan:
a) Sampul/amplop soal dibuat dari kertas sampul yang tidak mudah
rusak/robek dengan ukuran yang mencukupi untuk diisi 20 eksemplar soal.
b) Pada sampul soal diberi label :
 Mata Pelajaran
 Hari/tanggal pelaksanaan ujian sekolah (sesuai Jadwal)
 Jam ke
 Waktu yang disediakan
 Nomor Ruang
 Isi : ………. Exp. Naskah soal
………. Lembar Jawaban
3 (dua) lembar Berita Acara Penyelenggaraan
3 (dua) lembar Daftar Hadir
3 (dua) lembar Daftar Nilai
3) Jumlah lembar soal dan lembar jawaban per mata pelajaran yang dimasukkan
kedalam sampul disesuaikan dengan jumlah peserta setiap ruang.
4) Lembar soal praktik dan petunjuk penilaiannya dimasukkan pada sampul
tersendiri sesuai keperluan.
5) Kunci jawaban dimasukkan kedalam sampul terpisah, disimpan oleh Kepala
Sekolah dan diserahkan kepada tim pemeriksa pada saat pemeriksaan.
6) Penyampulan untuk ujian susulan dibuat terpisah.
7) Naskah soal disimpan dengan memperhatikan faktor keamanan dan
kerahasiaan.

2. Mata Pelajaran yang Diujikan

14 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
Mata pelajaran yang diujikan meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan sampai
dengan kelas VI, sesuai dengan kurikulum yang dilaksanakan di sekolah/madrasah.
Ujian dilaksanakan secara tertulis dan/atau praktik sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran yang diujikan.

Mata pelajaran yang diujikan secara nasional (UN) adalah Bahasa Indonesia,
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam bentuk ujian tertulis. Mata
pelajaran lainnya diujikan dalam Ujian Sekolah (US), termasuk ujian praktik pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. Jenis penilaian untuk masing-masing mata
pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Daftar Mata Pelajaran yang Diujikan dalam UN/US SD/MI Tahun Pelajaran
2012/2013

UN Ujian Sekolah Keterangan


No. Mata Pelajaran
Praktik Tertulis Praktik Tertulis
1. Pendidikan Agama - - V V
2. Pendidikan Kewarganegaraan - - - V
3. Bahasa Indonesia *) - V V V
4. Matematika - V - V
5. Ilmu Pengetahuan Alam - V V V
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - V
7. Seni Budaya dan Keterampilan - - V -
8. Pendidikan Jasmani Olahraga - - V -
dan Kesehatan
9. Muatan Lokal :
a. Bahasa Sunda *) - - V V
b. Pilihan **)
10. Qur’an Hadis - - V V
11. Akidah Akhlak - - - V
12. Fikih - - V V Khusus MI
13. Sejarah Kebudayaan Islam - - - V
14. Bahasa Arab - - V V

Catatan:
Ujian Sekolah mencakup seluruh mata pelajaran yang diajarkan di SD/MI
*) Pada ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda,
sekolah/madrasah dapat mengujikan satu, dua atau tiga aspek (mendengarkan,
berbicara, menulis) sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah.
**) Ujian Sekolah pada mata pelajaran Muatan Lokal Pilihan dilaksanakan melalui
ujian tertulis dan/atau praktek sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

15 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
Khusus untuk penilaian Mata Pelajaran Muatan Lokal dan mata pelajaran yang
menjadi ciri khas sekolah/madrasah ditentukan oleh sekolah/madrasah masing-masing
sesuai POS yang disusunnya. Penilaian dapat dilakukan melalui ujian praktik dan/atau
tertulis, atau melalui penilaian akhir dengan mempertimbangkan hasil-hasil penilaian
oleh pendidik sesuai karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan.

7. PELAKSANAAN UJIAN

A. Waktu Pelaksanaan Ujian


Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2012/2013 dilaksanakan satu kali, terdiri
dari ujian utama dan ujian susulan. Ujian Sekolah (US) dilaksanakan sebelum pelaksanaan
UN dengan jadwal yang ditetapkan oleh sekolah/madrasah (Permendikbud. No. 03 Tahun
2013 Bab V Pasal 12)

1. Ujian Nasional

a. UN terdiri atas UN utama dan UN Susulan;


b. UN susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan hadir dan
dibuktikan dengan surat keterangan yang sah;
c. UN Utama dilaksanakan pada tanggal 6 – 8 Mei 2013, sedangkan susulannya
dilaksanakan pada tanggal 13 – 15 Mei 2013 dengan jadwal sebagai berikut:
Jadwal UN SD/MI
Tahun Pelajaran 2011/2012

NO. HARI DAN TANGGAL WAKTU MATA PELAJARAN

UN Utama : Senin, 6 Mei 2013


1. 08.00 – 10.00 Bahasa Indonesia
UN Susulan : Senin, 13 Mei 2013

UN Utama : Selasa, 7 Mei 2013


2. 08.00 – 10.00 Matematika
UN Susulan : Selasa, 14 Mei 2013

UN Utama : Rabu, 8 Mei 2013


3. 08.00 – 10.00 Ilmu Pengetahuan
UN Susulan : Rabu, 15 Mei 2013
Alam (IPA)

2. Ujian Sekolah

a. Ujian Tertulis
Ujian Sekolah dilaksanakan sebelum pelaksanaan UN dan mencakup semua mata
pelajaran yang diajarkan di SD/MI. Jadwal ujian secara rinci diatur oleh masing-masing
sekolah/madrasah. Namun demikian sebagai acuan, dapat digunakan jadwal sebagai
berikut:

16 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
Jadwal Ujian Sekolah SD/MI
Tahun Pelajaran 2012/2013

NO. HARI DAN TANGGAL WAKTU MATA PELAJARAN

US Utama : Senin, 15 April 2013 07.30 – 09.00 Pendidikan Agama /


1. US Susulan : Senin, 22 April 2013 Qur’an Hadis*)
09.30 – 11.00 Pend. Kewarganegaraan

07.30 – 09.00 Ilmu Pengetahuan Sosial


2. US Utama : Selasa, 16 April 2013
09.30 – 11.00 Bahasa Sunda
US Susulan : Selasa, 23 April 2013
US Utama : Rabu, 17 April 2013 07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia
3. 10.00 – 12.00 Matematika
US Susulan : Rabu, 24 April 2013
US Utama : Kamis, 18 April 2013 07.30 – 09.30 IPA
4.
UN Susulan: Kamis, 25 April 2013

US Utama : Jum’at, 19 April 2013 07.30 – 09.00 Muatan Lokal /


3. US Susulan : Jum’at, 26 April 2013 Akidah Akhlak*)
09.30 – 11.00 Fikih*)
US Utama : Sabtu, 20 April 2013 07.30 – 09.00 Bahasa Arab *)
4. US Susulan : Sabtu, 27 April 2013 Sejarah Kebud. Islam *)
09.30 – 11.00

*) Mata pelajaran khusus MI


**) Waktu UN dan US bagi PDBK dapat ditambah maksimal 20%

b. Ujian Praktik
Ujian praktik dilaksanakan sebelum/dan atau sesudah US tertulis dan sebelum UN.
Jadwal ujian praktik diatur oleh masing-masing sekolah/madrasah dengan memanfaatkan
hari-hari kosong pada minggu yang sama dengan jadwal ujian sekolah tertulis, atau hari-
hari lain sebelum/sesudah jadwal pelaksanaan ujian sekolah tertulis sesuai dengan POS.
B. Ruang Pelaksanaan Ujian

Sekolah/madrasah penyelenggara menyiapkan ruang pelaksanaan UN/US dengan persyaratan


sebagai berikut:
1. Menggunakan ruang kelas yang bersih, aman dan memadai untuk pelaksanaan UN.
2. Setiap Ruangan diberi identitas ruangan, nomor peserta ujian dan himbauan atau
larangan terkait dengan ketertiban pelaksanaan ujian; Contoh : ”DILARANG MASUK
SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS”
3. Setiap ruang ditempati paling banyak 20 orang peserta, dan 2 meja untuk pengawas UN.
4. Setiap meja diberi nomor peserta ujian.

17 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
5. Setiap ruang ujian disediakan denah tempat duduk peserta ujian dan bahan untuk
lak/lem.
6. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian agar dikeluarkan dari ruang
ujian.
7. Tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut:
a. satu bangku untuk satu orang peserta ujian
b. jarak antara meja yang satu dengan yang lain disusun dengan mempertimbangkan
jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter.
c. Penempatan peserta ujian disesuaikan dengan nomor peserta, sehingga berurut ke
samping kemudian ke belakang. Perhatikan contoh denah ruang ujian di bawah ini.

Gambar : Contoh denah ruang ujian

Pengawas Pengawas
Ujian Ujian

1 2 3 4

8 7 6 5

9 10 11 12

16 15 14 13

17 18 19 20

C. Sistem Pengawasan Ujian

1. Pengawasan UN

a. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota menetapkan Pengawas Ruang UN di tingkat


sekolah/madrasah atas usul sekolah/madrasah penyelenggara UN;
b. Penyelenggara Tingkat Kecamatan mengatur dan menetapkan penugasan Pengawas
Ruang ujian di setiap sekolah/madrasah penyelenggara;
c. Pengawas Ruang UN adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,
bertanggung-jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan;

18 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
d. Pengawas UN harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi Pengawas
Ruangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 30 menit sebelum ujian
dimulai di lokasi sekolah/madrasah Penyelenggara UN;
e. Pengawas Ruang UN tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi elektronik
ke dalam ruang UN;
f. Penempatan Pengawas Ruang UN dilakukan oleh Penyelenggara Tingkat Kecamatan
berdasarkan petunjuk penyelenggaraan tingkat kabupaten/kota, dengan prinsip sistem
silang murni antarsekolah/madrasah dalam satu kecamatan;
g. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang Pengawas Ruang UN;
h. Apabila jumlah pengawas dari madrasah tidak mencukupi dapat dilakukan silang murni
antar sekolah;
i. Sekolah dapat menyediakan guru pembimbing khusus dan atau pendamping bagi PDBK,
selain pengawas ruang;
j. Prosedur pengawasan dan Tata Tertib Pengawas Ruang UN:
1) Tiga puluh (30) menit sebelum ujian dimulai Pengawas Ruang telah hadir di lokasi
sekolah/madrasah penyelenggara;
2) Pengawas Ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari Ketua Penyelenggara
UN;
3) Pengawas Ruang menerima bahan UN yang berupa amplop naskah soal, amplop
lembar jawaban, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN;
4) Pengawas Ruang masuk ke dalam ruang UN dua puluh (20) menit sebelum waktu
pelaksanaan dan memeriksa kesiapan ruang ujian;
5) Pengawas Ruang meminta peserta UN untuk memasuki ruang UN dengan
menunjukkan kartu peserta UN dan menempati tempat duduk sesuai nomor yang
telah ditentukan;
6) Pengawas Ruang memeriksa setiap peserta UN untuk tidak membawa tas, buku
atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam
ruang ujian kecuali alat tulis yang akan dipergunakan;
7) Pengawas Ruang membacakan Tata Tertib UN;
8) Pengawas Ruang meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir UN;
9) Pengawas Ruang membagikan LJUN kepada peserta, dan memandu serta
memeriksa pengisian identitas peserta UN (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan
tanda tangan) sebelum waktu UN dimulai;
10) Setelah seluruh peserta UN selesai mengisi identitas, Pengawas Ruang membuka
amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop
tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh peserta
ujian;
12) Pengawas Ruang membagikan naskah soal UN, dengan cara meletakkan di atas
meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta tidak diperkenankan
menyentuhnya sampai tanda waktu UN dimulai;
13) Pengawas Ruang mengecek kelengkapan soal UN;
a) Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, Pengawas Ruang mempersilahkan
peserta untuk mulai mengerjakan soal dan mengingatkan peserta agar terlebih
dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal;
b) Kelebihan naskah soal UN selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang
ujian;

19 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
c) Selama UN berlangsung, Pengawas Ruang UN wajib menjaga ketertiban dan
ketenangan suasana sekitar ruang ujian, memberi peringatan dan sanksi kepada
peserta yang melakukan kecurangan, serta melarang orang lain yang tidak
berkepentingan memasuki ruang UN;
d) Pengawas Ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk dan bantuan apapun
kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang diujikan;
e) Lima menit sebelum waktu UN selesai, Pengawas Ruang memberi peringatan
kepada peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit;
f) Setelah waktu UN selesai, Pengawas Ruang mempersilakan peserta untuk
berhenti mengerjakan soal. Pengawas mengumpulkan lembar jawaban dan
naskah soal UN. Peserta dipersilakan meninggalkan ruang ujian, setelah
pengawas menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta ujian;
g) Pengawas Ruang menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan
memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan daftar hadir peserta (1
lembar), dan Berita Acara (1 lembar), kemudian ditutup dan dilem serta
ditandatangani oleh Pengawas Ruang di dalam ruang ujian, lembar daftar hadir
(2 lembar) dan berita acara (2 Lembar) disatukan di luar amplop yang sudah
dilem/dilak;
h) Pengawas Ruang menyerahkan amplop lembar jawaban dan naskah soal UN
dan kelengkapan lainnya kepada Penyelenggara Tingkat Sekolah/Madrasah
disertai dengan berita acara pelaksanaan UN.

2. Pengawasan Ujian Sekolah

a. Pengawasan pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah dilakukan oleh tim pengawas ujian


yang ditetapkan oleh sekolah/madrasah.

b. Pengawas US adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung
jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan.
c. Pengawasan dapat dilakukan dengan sistem silang murni antar sekolah/madrasah
penyelenggara ujian, atau silang antar guru kelas/mata pelajaran, tetapi bukan guru kelas
VI.
d. Setiap ruang diawasi oleh satu orang pengawas ujian.
e. Sekolah dapat menyediakan guru pembimbing khusus dan atau pendamping bagi PDBK,
selain pengawas ruang;
f. Prosedur pengawasan dan tata tertib pengawas US pada dasarnya sama dengan
pengawasan UN.

D. Tata Tertib Peserta Ujian

1. Peserta ujian memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas)
menit sebelum ujian dimulai.

20 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
2. Peserta ujian yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah
mendapat izin dari ketua Penyelenggara Ujian Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi
perpanjangan waktu.
3. Peserta ujian dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kalkulator, tas, buku, dan
catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.
4. Peserta ujian membawa alat tulis-menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan
ballpoin berwarna hitam/biru dan kartu tanda peserta ujian.
5. Peserta ujian mengisi daftar hadir sebelum ujian dimulai.
6. Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
7. Peserta ujian mengisi identitas pada lembar jawaban secara lengkap dan benar.
8. Peserta ujian yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada Lembar
Jawaban dapat bertanya kepada Pengawas Ruang ujian dengan cara mengacungkan
tangan terlebih dahulu.
9. Selama ujian berlangsung peserta ujian hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin
dan pengawasan dari Pengawas Ruang, dan tidak melakukannya berulang kali.
10. Peserta ujian yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan soal tetap
dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal.
11. Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi
sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/ mengikuti ujian
pada mata pelajaran yang terkait.
12. Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian berakhir tidak
diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.
13. Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.
14. Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang:
a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
b. bekerjasama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan
peserta lain;
e. membawa naskah soal ujian dan lembar jawaban keluar dari ruang ujian;
f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

E. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN


1. Pemeriksaan/Penilaian Hasil UN

a. Pengumpulan Hasil UN

1) Kepala sekolah/madrasah penyelenggara mengumpulkan amplop LJUN yang telah


disegel oleh Pengawas Ruang dan memasukkannya ke dalam amplop besar.
2) Kepala sekolah/madrasah penyelenggara mengirimkan amplop LJUN ke
Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota melalui Penyelenggara Tingkat Kecamatan,
disertai dengan Berita Acara Serah Terima.
3) Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota memeriksa kesesuaian berkas lembar
jawaban dengan peserta UN dari setiap sekolah/madrasah penyelenggara.

21 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
4) Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota mengelompokkan LJUN per mata
pelajaran per sekolah/madrasah penyelenggara UN.

b. Pengolahan Hasil UN

1) BSNP bersama Puspendik mengembangkan sistem dan perangkat lunak (software)


untuk pendataan calon peserta, pemindaian (scanning) LJUN, analisis, dan
pelaporan hasil Ujian.
2) BSNP bersama Puspendik mengkoordinasikan pelaksanaan pengolahan hasil UN di
seluruh provinsi.
3) Tim pemindaian LJUN Tingkat Kabupaten/Kota memindai (scanning) LJUN
dengan menggunakan software dari Puspendik.
4) Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota mengirimkan hasil pemindaian ke
Penyelenggara Tingkat Provinsi disertai dengan berita acara serah terima.
5) Pengiriman hasil pemindaian LJUN dari kabupaten/kota ke provinsi paling lambat
tanggal 21 Mei 2013.
6) Penyelenggara Tingkat Provinsi melakukan penskoran hasil UN serta pemeriksaan
lembar jawaban UN PDBK dengan menggunakan software dari Puspendik dan
kunci jawaban di provinsi.
7) Hasil penskoran UN dinyatakan dalam DKHUN dan SKHUN.
8) Penyelenggara Tingkat Provinsi mencetak DKHUN dan SKHUN.
9) DKHUN dan SKHUN dikirim ke sekolah/madrasah penyelenggara melalui
Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota dan Penyelenggara Tingkat Kecamatan
disertai berita acara serah terima.
10) Penyelenggara Tingkat Provinsi mengirimkan hasil skoring UN ke Penyelenggara
UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 3 Juni 2013 disertai Berita
Acara Serah Terima.
11) Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota mengirim hasil skoring UN ke
sekolah/madrasah melalui Kecamatan untuk digunakan pertimbangan dalam
penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan paling lambat tanggal 4
Juni 2013 disertai berita acara serah terima.
12) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mengirimkan hasil skoring UN dan hasil
pemindaian kepada penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat tanggal 15 Juni
2013 dengan disertai Berita Acara;

2. Pemeriksaan/Penilaian Hasil Ujian Sekolah (US)

a. Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Ujian

Hasil ujian tertulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh tim guru, dengan
memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:
1) Pemeriksaan ujian tertulis dilakukan di sekolah atau tempat lain yang ditentukan oleh
kepala sekolah penyelenggara.
2) Penilaian dilakukan secara objektif dengan berpedoman pada kunci jawaban dan
pedoman penilaian setiap mata pelajaran.

22 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
3) Pemeriksaan hasil ujian tertulis dilakukan oleh dua orang korektor. Nilai akhir
merupakan rata-rata nilai dari keduanya. Jika terjadi perbedaan nilai 2,00 atau lebih,
maka diperlukan korektor ketiga, dan nilai akhir adalah nilai rata-rata dari ketiganya.
4) Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru yang bersangkutan.

b. Daftar Nilai Ujian Sekolah


1) Daftar nilai ujian sekolah diterbitkan dan ditandatangani oleh kepala
sekolah/madrasah penyelenggara ujian.
2) Daftar nilai ujian sekolah diisi oleh panitia berdasarkan hasil ujian setiap peserta
dalam bentuk angka dan huruf dengan rentang nilai 0 – 10, dengan 2 (dua) desimal
di belakang koma.

VI. KELULUSAN DAN IJAZAH

A. Kelulusan UN

1. Kriteria kelulusan UN ditetapkan oleh setiap sekolah/madrasah yang peserta didiknya


mengikuti UN.
2. Peserta didik dinyatakan lulus US/M pada SD, MI, dan SDLB apabila peserta didik
telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
perolehan Nilai S/M.
3. Nilai S/M diperoleh dari rata-rata gabungan nilai US/M dan nilai rata-rata rapor
semester 7, 8, 9, 10, dan 11 dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk
nilai rata-rata rapor (Nilai rapor yang dilaporkan oleh pihak sekolah adalah nilai rapor
murni/bukan nilai rata-rata rapor khusus untuk mata pelajaran yang di-UN-kan
disertai dengan nilai US murni).
4. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.
5. NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai rata-rata gabungan nilai
S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan nilai UN dengan formula 60% nilai
UN dan 40% nilai S/M.
6. Kriteria kelulusan UN ditetapkan melalui rapat dewan guru berdasarkan:
a. nilai minimal setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan;
b. nilai rata-rata ketiga mata pelajaran yang diujinasionalkan.

B. Kelulusan Ujian Sekolah

1. Kriteria kelulusan US ditetapkan oleh setiap sekolah/madrasah yang peserta didiknya


mengikuti US.
2. Peserta didik dinyatakan lulus US/M apabila telah memenuhi kriteria kelulusan yang
telah ditetapkan sekolah/madrasah berdasarkan perolehan nilai sekolah/madrasah (Nilai
S/M);
3. Nilai S/M diperoleh dari rata-rata gabungan nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester
7, 8, 9 10, dan 11 ( semester 1 dan 2 di kelas IV, Semester 1 dan 2 di kelas V, dan
semester 1 kelas VI) dengan pembobotan 60 % untuk nilai US/M dan 40 % untuk nilai
rata-rata rapor;

23 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
4. Kriteria kelulusan US ditetapkan melalui rapat dewan guru yang mencakup:
a. Batas nilai minimum setiap mata pelajaran yang diujikan;
b. nilai rata-rata seluruh mata pelajaran yang diujikan.
5. Kelulusan US digunakan sebagai salah satu pertimbangan penentuan kelulusan dari
sekolah/madrasah.

C. Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan melalui rapat dewan guru setelah:
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan; Penilaian akhir dilakukan dengan
mempertimbangkan:
a) nilai pada Ujian Sekolah/Madrasah;
b) penilaian pendidik atas aspek afektif dan psikomotor yang didasarkan pada
pengamatan pendidik terhadap sikap dan perilaku peserta didik.
3. lulus Ujian Sekolah/Madrasah ( US/M) untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan;
4. lulus UN.

Keempat kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan di atas harus dipenuhi oleh
peserta didik. Apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi, peserta didik dinyatakan tidak lulus
dari satuan pendidikan.

D. Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan

1. Pengiriman hasil UN oleh penyelenggara UN Tingkat Provinsi ke Penyelenggara UN


Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 3 Juni 2013.
2. Pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan paling lambat tanggal 8
Juni 2013.

E. Penerbitan Ijazah

1. Blanko ijazah bersifat nasional dan disediakan oleh pemerintah.


2. Distribusi ijazah ke sekolah/madrasah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil
Kemenag, berdasarkan laporan kelulusan ujian.
3. Nilai Akhir (NA) dan Nilai Sekolah/Madrasah (NS/M) dicantumkan dalam ijazah.
4. Pengisian blanko ijazah dilakukan oleh sekolah/madrasah penyelenggara ujian berdasarkan
DKHUN, nilai hasil ujian sekolah dan pedoman yang berlaku.
5. Sekolah/madrasah yang tidak menjadi penyelenggara ujian, menyerahkan hasil penilaian
oleh pendidik dan satuan pendidikan kepada sekolah/madrasah penyelenggara.
6. Ijazah diterbitkan dan ditandatangani oleh kepala sekolah/madrasah penyelenggara ujian
serta dibubuhi stempel.

24 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
VII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Penyelenggara Tingkat Pusat, Provinsi
Kabupaten/Kota, dan Kecamatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

VIII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN

A. Komponen biaya untuk penyelenggaraan UN meliputi biaya penyelenggaraan di


tingkat Pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah.
B. Biaya penyelenggara UN menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
C. Biaya penyelenggaraan UN di tingkat Pusat mencakup komponen-komponen sebagai
berikut:
1. penyusunan POS UN;
2. sosialisasi UN ke provinsi;
3. penyiapan 25% butir soal UN;
4. pemantauan kesiapan dan pelaksanaan UN;
5. rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UN;
6. operasional pelaksanaan UN;
7. analisis hasil UN, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi; dan
8. publikasi hasil UN.

D. Biaya penyelenggaraan UN di tingkat provinsi mencakup komponen-komponen


sebagai berikut:
1. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, dan kerja sama dengan instansi terkait di
provinsi dalam rangka persiapan pelaksanaan UN;
2. penggandaan dan pendistribusian POS UN;
3. pelatihan dan penyusunan 75% butir soal;
4. pelatihan penskoran hasil UN;
5. perakitan Master Naskah Soal UN;
6. penggandaan, pengamplopan, dan pengepakan bahan UN, serta pendistribusian ke
kabupaten/kota;
7. operasional pelaksanaan UN;
8. pengiriman hasil pemindaian LJUN dan hasil penskoran UN kepada
Penyelenggara UN Tingkat Pusat;
9. pencetakan dan pendistribusian DKHUN dan SKHUN ke sekolah/madrasah
penyelenggara UN melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
10. pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah ke sekolah/madrasah penyelenggara
UN melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
11. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN; dan
12. penyusunan dan pengiriman laporan UN.

E. Biaya penyelenggaraan UN di tingkat kabupaten/kota mencakup komponen-komponen


sebagai berikut:
1. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, dan kerja sama dengan instansi terkait di
Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN;

25 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
2. pencetakan dan pendistribusian blangko pendataan calon peserta UN ke
sekolah/madrasah;
3. pengelolaan data peserta UN;
4. pencetakan kartu peserta UN;
5. pencetakan dan pendistribusian blangko pendataan calon Pengawas Ruang UN ke
sekolah/madrasah;
6. pengelolaan data pengawas UN;
7. pencetakan kartu pengawas UN;
8. pendistribusian SKLUN dan POS ke Sekolah/Madrasah penyelenggara UN;
9. operasional pelaksanaan UN kabupaten/kota dan sekolah/madrasah;
10. pemindaian LJUN;
11. pengiriman hasil pemindaian ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;
12. pengiriman DKHUN dan SKHUN kepada Penyelenggara UN Tingkat
Sekolah/Madrasah;
13. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN; dan
14. penyusunan dan pengiriman laporan.

F. Biaya penyelenggaraan UN di tingkat sekolah/madrasah mencakup komponen-


komponen sebagai berikut:
1. pengisian dan pengiriman data calon peserta UN ke Penyelenggara UN Tingkat
Kabupaten/Kota;
2. pengambilan bahan UN dari Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
3. pengiriman LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
4. operasional penyelenggara UN;
5. pengawasan pelaksanaan UN di Sekolah/Madrasah penyelenggara UN; dan
6. penyusunan dan pengiriman laporan.

IX. SANKSI

A. Peserta UN yang melanggar tata tertib diberi peringatan oleh Pengawas Ruang UN.
Apabila peserta UN setelah diberi peringatan tetapi tidak mengindahkan peringatan
tersebut, maka pengawas ruang ujian mencatat dan mengusulkan peserta UN tersebut
untuk dinyatakan gagal ujian dan ditulis dalam berita acara.
B. Pengawas Ruang UN yang melanggar ketentuan POS dibebastugaskan dan diganti
oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan dalam kegiatan UN yang akan datang.
C. Sekolah/Madrasah penyelenggara UN yang melanggar ketentuan POS tidak akan
ditunjuk sebagai penyelenggara UN yang akan datang.
D. Semua pelanggaran yang dilakukan oleh Pengawas Ruang UN, dan sekolah/madrasah
penyelenggara dilaporkan kepada pimpinan lembaga asal yang bersangkutan.

X. JADWAL TENTATIF KEGIATAN UN/US


(Terlampir)

XI. PENUTUP

26 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:
Hal-hal yang belum diatur dalam panduan pelaksanaan ujian ini, akan diatur lebih lanjut
dalam ketentuan tersendiri

Bandung, Februari 2013

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI JAWA BARAT

PROF. DR. H. MOH. WAHYUDIN ZARKASYI, CPA


Pembina Utama Madya
NIP 195708071986011001

27 @Panduan Pelaksanaan UN-US SD/MI Tahun Pelajaran 2012-2013/Disdikprov.Jabar/2013#


Supported by:

Anda mungkin juga menyukai