Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( USB PAI )


PADA SD, SMP, SMA/SMK
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA TENGAH
Jl. Sisingamangaraja No 5 Semarang

PEDOMAN PELAKSANAAN
UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (USB PAI)
PADA SD, SMP, SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab XVI Pasal 57 ayat (1) menyatakan bahwa evaluasi dilaksanakan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam Pasal 3
ayat (1) bahwa setiap satuan pendidikan pada semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan wajib menyelenggarakan pendidikan agama, dan ayat (2) bahwa
pengelolaan pendidikan agama dilaksanakan oleh Menteri Agama.
Pendidikan Agama Islam di sekolah mempunyai peran yang strategis dalam
pengembangan sistem pendidikan nasional di Indonesia dan peningkatan mutu
sumber daya manusia. Oleh karenanya untuk mengetahui mutu pendidikan agama
Islam yang dilaksanakan di sekolah secara nasional, maka perlu dilakukan evaluasi
yang menyeluruh terhadap hasil pembelajaran peserta didik melalui Ujian Sekolah
Berstandar (USB).
Selama ini pelaksanan ujian sekolah untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) sangat beragam dan tidak dapat diketahui apakah
pelaksanaannya sudah memenuhi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar
Isi (SI) secara nasional. Dengan memperhatikan kondisi pelaksanaan evaluasi
sekolah yang beragam, maka perlu dirumuskan Pedoman Pelaksanaan Ujian
Sekolah Berstandar (USB) untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK Tahun Pelajaran 2014/2015.
Pedoman ini dapat dijadikan acuan agar pelaksanaan Ujian Sekolah
Berstandar Pendidikan Agama Islam (USB PAI ) dapat terlaksana dengan baik.
Lebih jauh hasil evaluasi dari penyelenggaraan USB PAI Tahun Pelajaran
2014/2015 dapat menjadi bahan pertimbangan secara menyeluruh untuk
penyelenggraaan pada tahun-tahun yang akan datang
B. Dasar Hukum:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 mengamanatkan bahwa pendidikan
agama merupakan tanggung jawab Kementerian Agama);
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun2006 dan No. 23
Tahun2006;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
Pendidikan Agama Pada Sekolah;
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam
9. Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Nomor 5
Tahun 2015 tentang Tim Pengembang Kurikulum dan Standarisasi Ujian
Sekolah Berstandar (USB) Pendidikan Agama Islam ( PAI )Provinsi Jawa
Tengah.

C. Tujuan dan Fungsi


1. Tujuan
Pelaksanaan USB PAI Tahun Pelajaran 2014/2015 bertujuan untuk :
a. Meningkatkan mutu penilaian Pendidikan Agama Islam pada satuan
pendidikan;
b. Menilai pencapaian kompetensi lulusan pada tingkat Provinsi Jawa Tengah
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam;
c. Mengevaluasi kinerja satuan pendidikan berdasarkan hasil penilaian
Pendidikan Agama Islam.
2. Fungsi
Hasil USB Pendidikan Agama Islam Tahun Pelajaran 2014/2015
berfungsi sebagai pertimbangan untuk :
a. Pemetaan mutu pendidikan agama Islam pada satuan pendidikan;
b. Penentuan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah;
c. Pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya pembinaan dan
peningkatan mutu pendidikan agama Islam
d. Pelaksanaan USB PAI pada tahun-tahun berikutnya.
D. Ketentuan Umum
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Satuan Pendidikan adalah SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMK
3. Kriteria Kelulusan adalah ketercapaian minimal persyaratan kelulusan peserta
didik.
4. Ujian Sekolah Berstandar Pendidikan Agama Islam (USB PAI) yang
selanjutnya disebut ujian
adalah kegiatan pengukuran dan penilaian
kompetensi peserta didik untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
5. USB PAI Susulan adalah ujian yang dilaksanakan bagi peserta didik yang
berhalangan mengikuti ujian utama karena alasan tertentu dan disertai bukti
yang sah.
6. Kisi-kisi ujian adalah acuan dalam penyusunan dan perakitan Paket Soal yang
disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar
Isi.
7. Paket soal ujian adalah seperangkat soal yang digunakan pada ujian.
8. Lembar Jawaban Komputer yang selanjutnya disebut LJK adalah lembaran
kertas yang digunakan oleh peserta ujian untuk menjawab soal ujian.
9. Daftar Nominasi Sementara yang selanjutnya disebut DNS adalah daftar yang
memuat calon peserta ujian sementara.
10. Daftar Nominasi Tetap yang selanjutnya disebut DNT adalah daftar yang
memuat calon peserta tetap ujian.
11. Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah Berstandar yang selanjutnya disebut
SKHUSB adalah surat keterangan yang berisi hasil ujian.
12. Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah Berstandar Pendidikan Agama Islam yang
selanjutnya disebut DKHUSB PAI adalah daftar yang memuat hasil ujian.
13. Ijazah adalah dokumen/sertifikat pencapaian kompetensi akhir peserta didik
yang berisi keterangan penyelesaian seluruh program pembelajaran, perolehan
nilai minimal baik pada penilaian akhir, dan lulus ujian.
14. Pedoman pelaksanaan ujian adalah pedoman yang mengatur teknis pelaksanaan
ujian.
15. Pemerintah adalah Kementerian Agama dan Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Kementerian adalah Kementerian Agama dan Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan Dasar dan Menengah.
17. Menteri adalah Menteri Agama dan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar
dan Menengah.

18. Kantor Wilayah adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Tengah dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
19. Kabupaten/Kota adalah Kantor Kementerian Agama Kab/Kota dan Dinas
Pendidikan/TOS Kab/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
II. PESERTA UJIAN SEKOLAH PAI
Persyaratan Calon Peserta Ujian
1. Peserta adalah peserta didik yang beragama Islam yang duduk pada kelas terakhir
yang terdaftar pada satuan pendidikan.
2. Untuk mengikuti ujian, peserta harus memiliki buku laporan penilaian hasil belajar
pada satuan pendidikan.
3. Peserta ujian yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti ujian di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti ujian di
satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada tempat lain yang
ditentukan sebagai penyelenggara ujian.
4. Peserta ujian yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti ujian utama dapat mengikuti ujian susulan sesuai aturan sekolah.
III. PENYELENGGARA UJIAN SEKOLAH PAI
Penyelenggara ujian terdiri atas:
1. Penyelenggara Ujian Sekolah PAI Tingkat Provinsi, bertanggung jawab untuk:
a. Merencanakan dan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan USB PAI
b. Mensosialisasikan penyelenggaraan ujian.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian.
d. Menetapkan penulis, penelaah, dan perakit soal ujian.
e. Memfasilitasi Tim Pengembang Kurikulum dan Standarisasi Ujian Sekolah
Bererstandar PAI dalam penyusunan kisi dan soal USB PAI
f. Menyiapkan dan mendistribusikan master naskah soal ujian beserta lembar
jawaban dan perangkat lainnya dalam bentuk softcopy.
g. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan ujian.
2. Penyelenggara Ujian Sekolah PAI Tingkat Kabupaten/Kota bertanggung jawab
untuk:
a. Mensosialisasikan penyelenggaraan ujian di daerahnya.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian di daerahnya dengan pihak terkait.
c. Mendistribusikan master/naskah soal, lembar jawaban, dan perangkat ujian ke
satuan pendidikan.
d. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan naskah soal, lembar jawaban ujian dan
bahan ujian lainnya.
e. Menjamin kejujuran dan objektivitas pelaksanaan ujian.
f. Menjamin keamanan dan kerahasiaan proses pengumpulan dan penyimpanan
lembar jawaban ujian yang sudah diisi beserta dokumen pendukungnya.
g. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan ujicoba ujian.
h. Melaporkan penyelenggaraan ujian di daerahnya kepada penyelenggara tingkat
provinsi.
3. Penyelenggara Ujian Sekolah PAI Ttingkat Satuan Pendidikan, bertanggung jawab
untuk:
a. Melakukan pendataan calon peserta ujian.
b. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal ujian dan dokumen
pendukungnya.
c. Melaksanakan ujian sesuai dengan pedoman pelaksanaan.
d. Menjamin kejujuran dan objektivitas pelaksanaan ujian.

e. Menjaga keamanan lembar jawab yang telah diisi oleh peserta dan mengirimkan
ke penyelenggara ujian tingkat kabupaten/kota.
f. Melaksanakan skoring ujian (koreksi hasil ujian).
g. Mengisi formulir dan instrumen evaluasi ujian yang disediakan oleh
penyelenggara tingkat pusat.
h. Melaporkan pelaksanaan ujian kepada penyelenggara tingkat kabupaten/kota.
IV. RUANG LINGKUP UJIAN SEKOLAH PAI
A. Aspek Pengetahuan
Pengujian aspek pengetahuan diukur dengan ujian tulis yang disusun berdasarkan
ketentuan sebagaimana terdapat pada angka romawi V pedoman ini.
B. Aspek Sikap
Pengujian aspek sikap dinilai melalui pengamatan terhadap pengamalan akhlak
peserta didik oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
C. Aspek Keterampilan
Pengujian aspek keterampilan diukur dengan ujian praktik, meliputi membaca alQuran dan aspek-aspek lain sesuai dengan jenjang satuan pendidikan.
V. BAHAN UJIAN SEKOLAH PAI
A. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi SKL Mata Pelajaran PAI dari masing-masing SK/KD pada
Standar Isi (SI) sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006.
2. Merumuskan bahan dan kisi-kisi naskah soal ujian dengan melibatkan
akademisi, guru PAI, dan pengawas PAI.
B. Penyiapan Bahan Ujian
1. Penyelenggara tingkat provinsi memfasilitasi penyusunan kisi-kisi soal ujian
Tahun pelajaran 2014/2015 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan tim penyusun kisi-kisi ujian Tahun Pelajaran 2014/2015 yang
terdiri atas guru mata pelajaran PAI, akademisi, dan pengawas PAI.
b. Memfalisitasi penyusunan kisi-kisi dengan urutan SKL, kemampuan yang
diujikan, dan indikator.
c. Memvalidasi kisi-kisi ujian dengan melibatkan guru mata pelajaran,
akademisi, dan pengawas PAI.
2. Pembuatan Naskah Soal Ujian
a. Penyelenggara ujian tingkat provinsi menyiapkan butir soal sesuai dengan
kisi-kisi soal ujian tahun pelajaran 2014/2015.
b. Master Soal yang dipersiapkan oleh penyelenggara tingkat provinsi disusun
oleh tim penyusun yang dibentuk berdasarkan keputusan Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
c. Penyelenggara ujian tingkat kabupaten/kota menerima softcopy butir soal
ujian yang telah dibuat oleh tim penyusun soal provinsi yang telah ditunjuk
sesuai dengan kisi-kisi soal ujian tahun pelajaran 2014/2015.
d. Komposisi soal pada tiap tingkat dan alokasi waktu ujian adalah sebagai
berikut:
No.
1
2
3
4

Tingkat
SD
SMP
SMA
SMK

Bentuk Soal
Pilihan
Isian
Uraian
Ganda Singkat
50
50
50
50
-

Jumlah

Alokasi
Waktu

50
50
50
50

90 menit
120 menit
120 menit
120 menit

e.
f.

Naskah soal terdiri atasi dua paket, yaitu paket A dan B.


Panitia kabupaten/kota berkewajiban menata perwajahan dan tata letak
master naskah soal.

C. Biaya Pelaksanaan Ujian.


1. Penyelenggara provinsi memfasilitasi dalam penyusunan kisi-kisi dan soal USB
PAI
2. Penggandaan naskah soal dilaksanakan oleh penyelenggara tingkat Satuan
Pendidikan dan atau Kabupaten/Kota.
3. Biaya pelaksanaan ujian dibebankan kepada anggaran sekolah yang
dikoordinasikan oleh penyelenggara tingkat kabupaten/kota pada setiap jenjang
satuan pendidikan.
4. Penyelenggara Ujian Sekolah Berstandar PAI Tingkat Provinsi, tingkat
Kabupaten/Kota dan Tingkat Satuan Pendidikan/Sekolah, dilarang memungut,
membebani biaya pelaksanaan ujian Sekolah dari Peserta didik,orangtua/wali,
dan atau pihak yang membiayai peserta didik.
V. VALIDASI, MONITORING DAN EVALUASI UJIAN SEKOLAH PAI
A. Validasi Kisi-kisi Soal Ujian
1. Validasi kisi-kisi soal ujian dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum dan
Ujian Sekolah Berstandar.
2. Finalisasi kisi-kisi soal ujian oleh Tim Pengembang Kurikulum.
B. Monitoring
Pengawas Kementerian Agama/Pengawas PAI melaksanakan monitoring ujian.
C. Evaluasi Pelaksanaan Ujian
Pengawas Kementerian Agama/Pengawas PAI melaksanakan evaluasi ujian.
VI. PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH PAI
A. Jadwal Ujian
1. Ujian dilakukan satu kali, yang terdiri atas ujian utama dan ujian susulan.
2. Ujian dilaksanakan secara serentak dalam satu kabupaten/kota, sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
3. Ujian dilaksanakan sebelum Ujian Nasional (UN).
B. Ruang Ujian
Sekolah penyelenggara ujian menetapkan ruang ujian dengan persyaratan sebagai
berikut:
1. Ruang kelas yang digunakan aman dan memadai.
2. Setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 2 meja untuk pengawas.
3. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian agar dikeluarkan
dari ruang ujian.
C. Pengawas Ruang Ujian
1. Penyelenggara ujian tingkat kabupaten/kota menetapkan pengawas ruang di
tingkat satuan pendidikan atas usul dari satuan pendidikan penyelenggara.
2. Pengawas ruang adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,
bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.
3. Pengawas ruang harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi
pengawas ruang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 30 menit
sebelum ujian dimulai di lokasi satuan pendidikan penyelenggara ujian.
4. Pengawas ruang tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi
elektronik ke dalam ruang ujian.

5. Penempatan pengawas ruang dilakukan oleh penyelenggara ujian tingkat


Kabupaten/Kota dengan prinsip sistem silang murni antarsekolah dalam satu
kecamatan/subrayon.
6. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas ruang.
D. Pemeriksaan Hasil Ujian
1. Pemeriksaan hasil ujian dilakukan oleh penyelenggara tingkat satuan
pendidikan.
2. Pemeriksaan hasil ujian dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yakni;
a. Pemeriksaan lembar jawaban ujian melalui scanning atau dengan cara lain
sesuai kemampuan penyelenggara tingkat satuan pendidikan.
b. Pemeriksaan lembar jawaban ujian dengan cara manual oleh guru PAI
dengan sistem silang.
E. Tata Tertib Pengawas Ruang Ujian
1. Persiapan
a. Tiga puluh (30) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang telah hadir di
lokasi sekolah penyelenggara ujian.
b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua
penyelenggara.
c. Pengawas ruang menerima bahan ujian berupa naskah soal, lembar jawaban,
amplop lembar jawaban, daftar hadir, dan berita acara.
2. Pelaksanaan
a. Pengawas ruang masuk ke dalam ruang ujian 20 menit sebelum waktu
pelaksanaan dan memeriksa kesiapan ruang ujian.
b. Pengawas ruang meminta peserta untuk memasuki ruang dengan
menunjukkan kartu peserta, dan menempati tempat duduk sesuai nomor
yang telah ditentukan.
c. Pengawas ruang memeriksa setiap peserta untuk tidak membawa tas, buku
atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke
dalam ruang ujian kecuali alat tulis yang akan dipergunakan.
d. Pengawas ruang membacakan tata tertib.
e. Pengawas ruang meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir.
f. Pengawas ruang membagikan lembar jawaban kepada peserta dan memandu
serta memeriksa pengisian identitas peserta (nomor ujian, nama, tanggal
lahir, dan tanda tangan) sebelum waktu ujian dimulai.
g. Setelah seluruh peserta selesai mengisi identitas, pengawas ruang membuka
amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan meyakinkan bahwa
amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan
oleh peserta ujian.
h. Pengawas ruang membagikan naskah soal dengan cara meletakkan di atas
meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta tidak diperkenankan
untuk menyentuhnya sampai tanda waktu ujian dimulai.
i. Pengawas ruang mengecek kelengkapan soal ujian.
j. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang mempersilahkan
peserta untuk mulai mengerjakan soal dan mengingatkan peserta agar
terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal.
k. Kelebihan naskah soal selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang
ujian.
l. Selama ujian berlangsung, pengawas ruang wajib menjaga ketertiban dan
ketenangan suasana sekitar ruang ujian, memberi peringatan dan sanksi
kepada peserta yang melakukan kecurangan, serta melarang orang lain yang
tidak berkepentingan memasuki ruang ujian.
m. Pengawas ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun
kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal yang diujikan.
n. Lima menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang memberi

peringatan kepada peserta ujian bahwa waktu tinggal lima menit.


o. Setelah waktu ujian selesai, pengawas ruang mempersilakan peserta untuk
berhenti mengerjakan soal. Pengawas mengumpulkan lembar jawab dan
naskah soal ujian.
p. Peserta dipersilahkan meninggalkan ruang ujian setelah pengawas
menghitung jumlah lembar jawab sama dengan jumlah peserta ujian.
q. Pengawas ruang menyusun secara urut lembar jawab dari nomor peserta
terkecil, dan memasukkannya ke dalam amplop lembar jawab beserta daftar
hadir peserta, berita acara pelaksanaan ujian kemudian ditutup dan dilakban
serta ditandatangani oleh pengawas ruang di dalam ruang ujian.
r. Pengawas ruang menyerahkan lembar jawab dan naskah soal kepada
penyelenggara tingkat satuan pendidikan disertai berita acara pelaksanaan
ujian.
F. Tata Tertib Peserta Ujian
1. Peserta ujian memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima
belas) menit sebelum ujian dimulai.
2. Peserta ujian yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah
mendapat izin dari ketua penyelenggara tingkat satuan pendidikan, tanpa diberi
perpanjangan waktu.
3. Peserta ujian dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kalkulator, tas,
buku, dan catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.
4. Peserta ujian membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus,
penggaris, dan bolpoin berwarna hitam/biru serta kartu tanda peserta ujian.
5. Peserta ujian mengisi daftar hadir.
6. Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
7. Peserta ujian mengisi identitas pada lembar jawab secara lengkap dan benar.
8. Peserta ujian yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada lembar
jawab dapat bertanya kepada pengawas ruang.
9. Selama ujian berlangsung, peserta hanya dapat meninggalkan ruangan dengan
izin dan pengawasan dari pengawas ruang.
10. Peserta ujian yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan
soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal.
11. Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak
kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai mengikuti
ujian
12. Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu berakhir tidak
diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.
13. Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu
ujian.
14. Selama ujian berlangsung, peserta dilarang:
a. Menanyakan jawaban soal kepada siapapun.
b. Bekerjasama dengan peserta lain.
c. Memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal.
d. Memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat
pekerjaan peserta lain.
e. Membawa naskah soal ujian dan lembar jawab keluar dari ruang ujian.
f. Menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
VII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN UJIAN
Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan ujian dilakukan oleh penyelenggara tingkat
kabupaten/kota, dan pengawas Kementerian Agama/Pengawas PAI sesuai dengan
tugas dan kewenangannya.

Anda mungkin juga menyukai