Anda di halaman 1dari 4

RESUME KEGIATAN KULIAH UMUM

“Entrepreneurial Marketing di Era Metavers : Trend,


Tantangan, dan Peluang bagi Generasi Z”
Bersama Hermawan Kertajaya

Nama : Athallah Kenang Wiratmaja


NIM : 141230335
Kelas : EM-J

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” YOGYAKARTA 2023
A. Latar Belakang

Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat,
bahkan saat ini semua informasi dapat diakses dengan mudah seperti tidak ada batasan
ruang yang begitu berarti. Pada era Meravers seperti sekarang ini menuntut individu
selalu update terhadap ilmu pengetahuan serta lebih terbuka terhadap sekala perubahan
yang ada. Ditambah dengan kecanggihan baru berupa Artificial Intelligence (AI) yang
mempermudah pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-haari terutama pada aspek
Pendidikan dan Pengajaran. Artificial intelligence (AI) memiliki peranan yang sangat
penting dalam proses pembelajaran yang bertujun meningkatkan soft skill serta hard skill
yang ada pada diri mahasiswa dalam bidang profesiolalitas masing-masing. Pada
kesemptan kali ini (04/09/2023) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Yogyakarta mengadakan kegiatan kuliah umum bersama Hermawan
Kertajaya dengan mengusung topik : “Entrepreneurial Marketing di Era Metavers”
harapannya para mahasiswa dapat menjadi profesional dalam bidangnya serta memiliki
kemampuan entrepreneur yang cukup sehingga dapat bersaring di era Metavers. sebagai
salah satu bentuk nyata peran mahasiswa dalam upaya bela negara khususnya pada
bidang ekonomi dalam mewujudkan tercappainya kualitas hidup bangsa yang lebih baik
sehingga Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat dan tangguh dalam menghadapi
berbagai tantangan maupun lancaman yang menyerang keutuhan negara.

B. Materi Kuliah Umum

Pada kesempatan kuliah umum bersama “Bapak Marketing Indonesia” yaitu Hermawan
Kertajaya, beliau menjelaskan seberapa pentingnya memiliki jiwa entrepreneur dan
strategi marketing, bagaimana memperoleh peluang tersebut serta cara dalam menghadapi
tantangan dan hambatan di era Metavers pada generasi Z. Dalam pandangannya, jiwa
enterpreneur seharusnya menjadi bagian tak terpisahkan dari semangat generasi muda
saat ini. Pengalamannya sendiri adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan rintangan
yang berhasil dia taklukkan untuk mencapai posisi saat ini. Semua perjuangan itu kini
terasa begitu berharga. Pentingnya jiwa enterpreneur di kalangan generasi muda adalah
kunci untuk mendorong kemajuan ekonomi negara kita ke arah yang lebih cemerlang.

Generasi Z merupakan iron stock suatu bangsa yang nantinya akan menduduki jabatan-
jabatan tertinggi pada sebuah negara, maka masa depan suatu negara ada pada tangan
mereka. Dalam era metavers yang semakin berkembang, mereka juga memiliki potensi
untuk membentuk dan mengarahkan perkembangan metavers tersebut, menciptakan
realitas digital yang mencerminkan nilai-nilai positif dan rencana ke depan bagi negara
mereka. Selain itu, mereka merupakan agent of change suatu negara untuk menuju arah
yang lebih baik. Hal tersebut membuat sikap entrepreneurship sangat dibutuhkan.
semangat tinggi dan kemampuan untuk peka terhadap lingkungan sekitar agar dapat
mengidentifikasi peluang, serta perlu adanya strategi pemasaran yang cerdas guna
memastikan kesuksesan rencana yang telah disusun dapat terlaksana sesuai harapan.
Menurut Bapak Marketing Indonesia, terdapat sembilan element pemasaran yaitu :
segmentasi, targeting, posisioning, diferensiasi, marketing-mix, selling, brand, service,
dan proses. Akan tetapi, dari sembilan element tersebut terdapat tiga sub inti dari
pemasaran yaitu :
a. Strategy (mind-share)

Strategi customer management melibatkan tahap eksplorasi pasar, penetapan


target pasar, dan positioning. Untuk menilai daya tarik segmen pasar, kriteria
seperti market size, market growth, dan competitive situation perlu
dipertimbangkan.
b. Tactic (Market-share)
Taktik dalam product management melibatkan diferensiasi, marketing mix, dan
selling untuk berinteraksi dengan calon pelanggan. Diferensiasi menciptakan
perbedaan melalui konten, konteks, dan infrastruktur. Marketing mix melibatkan
4P: produk, harga, tempat, dan promosi. Produk mencakup variasi, kualitas,
desain, fitur, dan kemasan. Harga melibatkan list harga, diskon, periode
pembayaran, dan credit terms. Tempat memberikan akses melalui saluran tertentu
dengan dukungan lokasi, inventori, dan transportasi. Promosi dapat dilakukan
melalui berbagai metode, termasuk di atas garis, digital, dan di bawah garis.
c. Value (Heart-share)
Aspek value dalam brand management membantu mencapai visi dan misi dengan
membangun brand kuat melalui service yang sesuai dan proses yang baik. Brand
adalah aset yang meningkatkan kepuasan pelanggan dan brand equity mencakup
brand awareness, association, perceived quality, loyalty, dan aset lainnya.
Layanan dinilai dari kehandalan, kepercayaan, penampilan, empati, dan
ketanggapan. Proses menciptakan nilai melibatkan quality, cost, dan delivery
untuk mencapai kepuasan pelanggan.

Selain itu beliau juga menyebutkan bahwa ada 4C business landscape meliputi ;
a. Customer
Pelanggan, yang juga disebut Value Demander, harus dipahami sepenuhnya agar
kebutuhan mereka dapat dipenuhi melalui produk atau jasa. Menyesuaikan
penawaran dengan segmen yang ditargetkan juga sangat penting.
b. Company
Diperlukan juga untuk menimbang kekuatan kompetitif bisnis sendiri. Putuskan
juga model bisnis atau produk yang akan dijalankan.
c. Ccompetitor
Yang ketiga adalah pesaing, yang perlu Anda pantau dengan cermat. Dengan
memahami pesaing, baik yang kuat maupun yang lemah, Anda dapat menentukan
strategi positioning dan keunggulan yang akan Anda tawarkan kepada pelanggan.
d. Change
Faktor utama perubahan adalah perkembangan teknologi yang berdampak luas
pada bisnis, kehidupan sosial, dan politik. Ketidakmampuan mengikuti
perkembangan teknologi dapat membuat tertinggal, dan perubahan teknologi
sering memengaruhi elemen perubahan lainnya
Sebagai Gen Z hal yang perlu dilakukan dalam menghadapi era Metavers adalah dengan
selalu mengikuti perkembangan yang ada baik dalam teknologi, ilmu pengetahuan,
maupun informasi. Selain itu, kita juga harus selalu open minded pada segala perubahan
dan memanfaatkannya dengan bijak.
Sebagai contoh Cina mereka memiliki semboyan “Imitation is innovation” hal itu berhasil
membawa mereka menjadi “Leading Dragon” karena Cina sangatlah terbuka terhadap
hal-hal yang ada lalu mereka melakukn riset dan inovaasi guna menciptakan brand kuat
sebagai strategi marketing dalam perdagangan yang berhasil menguasai manufacturing
dunia mengalahkan Amerika.

C. Maksud dan Tujuan Kegiatan

Kuliah umum bersama Bapak Hermawan Kertajaya memberikan gambaran atau wawasan
baru bagi para mahasiswa yang merupakan generasi z untuk lebih membuka luas pikiran
(open minded) dan mereka harus bersifat dinamis dalam menghadapi dunia di era
Metavers, Digitalisasi dan juga kemajuan tekonologi. Selain itu, para mahasiswa diajak
untuk aktif dalam mengikuti perkembangan zaman agar tetap eksis sehingga dapat
mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia guna memperluas sudut pandang atau
prespektif dalam melihat peluang yang ada serta memberi pengertian bahwa seorang yang
professional harus memiliki jiwa entrepreneur sehingga dapat memiliki sistem marketing
untuk dapat bertumbuh dalam proses menuju kesuksesan.

D. Pembahasan Materi Mengenai Generasi Z

Gen Z merupakan generasi yang lahir antara 1997 sampai 2012. Gen ini memiliki
karakteristik yang sangat berbeda dengan gen-gen sebelumnya sehingga dilabeli sebagai
generasi minim batasan misalnya gen z memiliki harapan, prespektif, dan preferensi kerja
yang berbeda dan bersifat menentang organisasi. Salah satu hal yang menonjol dari gen z
adalah kemampuan mereka dalam memanfaatan berbagai teknologi dalam kehidupan
selayaknya alamiah mereka saat bernafas, hal ini dikarenakan gen z sudah terbiasa dengan
adanya teknologi sejak lahir sehingga teknologi layaknya pendukung kehidupan sehari-
hari bagi mereka.

E. Kesimpulan

Secara garis besar dalam menghadapi dunia yang sudah memasuki era Metavers,
Digitalisasi dan kemajuan teknologi yang memadukan antara dunia online dan offline ini
kita harus selalu dinamis sejalan dengan perubahan yang terjad didunia serta lebih terbuka
(open minded) terhadap perkembangan dan perubahan yang terjadi di sekitar kita entah
dari segi teknologi ataupun hal lainnya. Maka dari itu, kita harus membekali diri kita
dengan ilmu pengetahuan yang tinggi serta soft skill entrepreneur marketing guna
menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Anda mungkin juga menyukai