Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENELITIAN

KESEHATAN MENTAL DI MATA ORANGTUA

Disusun oleh
Fauzan Azzima
206010011

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS ILMU SENI DAN SASTRA
UNIVERSITAS PASUNDAN
Latar Belakang

Menurut WHO (2004), kesehatan mental adalah kondisi sejahtera dimana individu mampu
untuk menyadari kemampuan yang ia miliki, mengatasi tekanan dan stres dalam kehidupan
sehari-hari, bekerja produktif, dan mampu berkontribusi aktif di lingkungan atau
komunitasnya. Manusia bisa dikatakan sehat mental apabila:

1. Mampu bersikap positif terhadap diri sendiri, yaitu mau menerima dengan baik
dirinya sendiri secara utuh dan menyadari kelebihan serta kekurangan dirinya
sendiri.
2. Mengalami perubahan dalam tahap tumbuh kembang dan dapat
mengapresiasikan potensi atau bakat yang ada dalam dirinya.
3. Mampu menyadari bahwa yang ada dalam dirinya adalah satu kesatuan utuh dan
mampu bertahan terhadap stress serta dapat mengatasi kecemasan yang ada
4. Memiliki persepsi yang sesuai dengan kenyataan, artinya dapat memahami
stimulus eksternal sesuai dengan kenyataan yang ada, persepsi individu dapat
berubah terhadap informasi baru dan memiliki empati terhadap orang lain.
5. Memiliki Otonomi, yaitu bisa mengambil keputusan dengan bertanggung jawab
dan mampu mengatur kebutuhan yang menyangkut dirinya tanpa bergantung
terhadap orang lain.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, antara lain:

1. Faktor Fisik (organo biologis)

Faktor fisik cukup dapat mempengaruhi kualitas kesehatan mental pada seseorang. Seseoang
yang mengalami sakit fisik berat atau sakit fisik dalam waktu yang lama akan mempengaruhi
kondisi emosional dan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh secara drastis dan
semangat hidupnya juga berkurang

2. Faktor mental/emosional (psiko edukatif)

Kekuatan pada mental dan emosional yang mendukung, serta saran positif diperlukan untuk
membangunkan semangat hidup dalam mengembalikan kesehatan jasmani dan rohani

3. Faktor sosial budaya (sosiokultural)


Keluarga, lingkungan, budaya, sangat menentukan kualitas kesehatan mental emosional
seseorang dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada.

Dilihat dari faktor yang mempengaruhi kesehatan mental tersebut, maka keluarga adalah
salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap kesehatan mental seseorang. Agar
kesehatan mental dapat tercapai maka dibutuhkan upaya pencegahan berawal dari keluarga.
Keluarga bisa menjadi faktor protektif, namun juga pemicu munculnya gangguan mental.

Rumusan Masalah

1. Apakah pengaruh keluarga terhadap kesehatan mental seseorang sangat berpengaruh?


2. Apakah peran keluarga penting bagi kesehatan mental seseorang?

Analisis

Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dimana seseorang bertempat tinggal,


berinteraksi satu sama lain, tempat dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran serta kebiasaan.
Keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian seseorang yang
berkembang mulai kanak-kanak. Keluarga menjadi lini pertama dalam pembentukan
kesehatan mental. Keluarga yang kurang dapat menjalankan fungsinya dengan baik, akan
rentan memunculkan gangguan psikologis / gangguan mental mulai dalam taraf ringan
sampai berat pada anggota keluarga, antara lain tidak percaya diri, konsep diri negatif,
dropout sekolah, antisosial, problem sexualitas, cemas maupun depresi. Berbagai gangguan
tersebut dapat muncul pada masa sekarang dan atau pada tahap perkembangan selanjutnya.

Keluarga dengan peran protektif adalah keluarga yang di antaranya:

1. Menciptakan lingkungan yang sehat mental bagi anggota keluarga;


2. Saling mencintai, menghargai dan mempercayai antar anggota keluarga;
3. Saling membantu dan memberi antar anggota keluarga;
4. Saling terbuka dan tidak ada diskriminasi;
5. Memberi pujian dan punishment sesuai dengan perilaku;
6. Menghadapi ketegangan dengan tenang dan menyelesaikan masalah secara
tuntas;
7. Menunjukkan empati antar anggota keluarga;
8. Membina hubungan dengan masyarakat;
9. Menyediakan waktu untuk kebersamaan seperti rekreasi bersama antar anggota;
10. Mengenal adanya gangguan kesehatan sedini mungkin.

Apabila keluarga dapat melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mendukung
kesehatan mental anggotanya. Namun sebaliknya apabila keluarga kurang dapat menjalankan
perannya dengan baik, maka akan memicu timbulnya gangguan psikologis atau gangguan
mental.

Kondisi-kondisi keluarga yang berperan menjadi pemicu terjadinya gangguan psikologis atau
gangguan mental antara lain :

1. Perceraian dan perpisahan

Perceraian dan perpisahan karena berbagai sebab antara anak dengan orang tua
menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi pembentukan perilaku dan kepribadian
anak. Banyak studi yang dilakukan membuktikan bahwa perceraian dan perpisahan
dapat berakibat buruk bagi perkembangan anak

2. Keluarga yang tidak fungsional

Keluarga tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik

3. Perlakuan dan pengasuhan

Berkaitan dengan apa yang dilakukan orang tua atau anggota keluarga lain terhadap
anak. Apakah dibiarkan (neglect), diperlakukan secara kasar (violance) atau
dimanfaatkan secara salah (abuse).

Kondisi keluarga yang sehat dapat berperan untuk membentuk kesehatan mental anggota
keluarganya. Sebaliknya kondisi keluarga yang tidak kondusif dapat mengakibatkan
gangguan mental pada anggota keluarga. Upaya keluarga untuk berfungsi dengan baik akan
menjadi faktor penting bagi kesehatan mental anggotanya.
Daftar Pustaka

INSAN. Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia. Jurnal Psikologi dan


Kesehatan Mental.

FDA UHN IGBS Denpasar. PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENGATASI


TOXIC PARENTS BAGI KESEHATAN MENTAL ANAK. Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini.

Centers for Disease Control and Prevention. Mental Health Journal.

Anda mungkin juga menyukai