Anda di halaman 1dari 36

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

BACAAN UNTUK
JENJANG SD/MI
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

Saptorini
Happy Rose

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Daun-Daun Istimewa
Penulis : Saptorini
Ilustrator : Happy Rose
Penyunting : Anto

Diterbitkan pada tahun 2021 oleh


Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta Timur

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang
diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari
penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan
artikel atau karangan ilmiah.

PB Katalog Dalam Terbitan (KDT)


398.209.598
SAP
d Saptorini
Daun-Daun Istimewa/ Saptorini; Penyunting: Anto
Bogor: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
2021.
iv, 28 hlm.; 29,7 cm.

ISBN 978-623-307-189-5

1. CERITA ANAK –INDONESIA


2. LITERASI- BAHAN BACAAN
KATA PENGANTAR
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
BUKU LITERASI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA

Literasi tidak dapat dipisahkan dari sejarah kelahiran serta perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Perjuangan
dalam menyusun teks Proklamasi Kemerdekaan sampai akhimya dibacakan oleh Bung Kamo merupakan bukti
bahwa negara ini terlahir dari kata-kata.

Bergerak menuju abad ke-21 saat ini, literasi menjadi kecakapan hidup yang harus dimiliki semua orang. Literasi
bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan informasi secara cerdas. Sebagaimana kemampuan literasi telah menjadi faktor penentu kualitas
hidup manusia dan pertumbuhan negara, upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Indonesia
harus terus digencarkan.

Berkenaan dengan hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi sebuah gerakan yang ditujukan untuk meningkatkan
budaya literasi di Indonesia, yakni Gerakan Literasi Nasional. Gerakan tersebut hadir untuk mendorong
masyarakat Indonesia terus aktif meningkatkan kemampuan literasi guna mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar,
yakni terciptanya pendidikan yang memerdekakan dan mencerdaskan.

Sebagai salah satu unit utama di lingkungan Kemendikbudristek, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
berperan aktif dalam upaya peningkatan kemampuan literasi dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu
dan relevan dengan kebutuhan pembaca. Bahan bacaan ini merupakan sumber pustaka pengayaan kegiatan literasi
yang diharapkan akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia untuk terus melatih dan mengembangkan
keterampilan literasi.

Mengingat pentingnya kehadiran buku ini, ucapan terima kasih dan apresiasi saya sampaikan kepada Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta para penulis bahan bacaan literasi ini. Saya berharap buku ini akan
memberikan manfaat bagi anak-anak Indonesia, para penggerak literasi, pelaku perbukuan, serta masyarakat luas.

Mari, bergotong royong mencerdaskan bangsa Indonesia dengan meningkatkan kemampuan literasi serta bergerak
serentak mewujudkan Merdeka Belajar.
Sekapur Sirih

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati nomor dua


di dunia. Terdapat sekitar 40.000 jenis tumbuhan. Kesejahteraan manusia
tergantung pada keanekaragaman hayati. Alam telah menyediakannya untuk
memenuhi kebutuhan kita. Tugas kita adalah memanfaatkannya dengan cara
yang baik juga kreatif. Salah satunya adalah dengan ecoprint.
Seperti kisah dalam buku Daun-Daun Istimewa ini, Ima akan memberi hadiah
istimewa untuk Fre.
Hadiah istimewa itu terbuat dari daun-daun di sekitar rumah.
Melalui kisah ini penulis berharap anak-anak lebih akrab dengan berbagai
jenis tumbuhan dan manfaatnya. Tak hanya itu, melalui kisah Ima dan Fre,
pembaca juga bisa mengasah kreativitas mereka.
Semoga setelah membaca buku ini muncul semangat untuk menjaga kekayaan
alam sekaligus berkreasi dengan cara yang ramah lingkungan.

Sukoharjo, Juli 2021


Penulis,

Saptorini

iv
Fre sudah datang.
Ima menyambutnya dengan riang.
“Aku punya kejutan. Ini istimewa,” kata Ima. 1
Ima menarik tangan Fre dan menuju kebun.
“Belimbing sayur?” Air liur Fre langsung keluar.

2
“Memberi makan kambing?” tanya Fre.
Ima menggeleng sambil tertawa.

3
“Ayo petik daun yang bagus!” ajak Ima.

Fre jadi heran.


Apa keistimewaan bunga dan daun?
4
Ah, Ima pasti bohong.

5
Ima mengajak Fre mencuci daun.

6
Tante merendam daun-daun ke dalam
air yang diberi cuka.
“Ini mau jadi sayur?”

7
Kenikir memang bisa jadi sayur,
tetapi, daun jati kan tidak bisa
dimakan?
Lagi pula, setiap hari Fre makan
sayur.
Apa istimewanya?

8
9
“Kita akan membuat ecoprint,” kata Ima.
Fre belum tahu ecoprint.

Cuci kainnya dulu!

Jemur!

Rendam kain dalam air tawas lalu dijemur


lagi.

10
Sekarang rendam dengan air secang.
Nanti kain akan berwarna merah.

Daunnya untuk apa?

11
Oh, ternyata daunnya dapat ditata di atas
kain.
Asyik juga melakukannya.

12
Ternyata ecoprint belum selesai.
Daun-daun itu ditutup dengan kain putih.
Setelah itu ditutup plastik.

13
Kain lalu digulung pelan-pelan.
Setelah digulung, kain diikat erat-erat.

14
“Kain dikukus selama dua jam,” jelas Ima.
Fre makin penasaran.

15
Kata Tante, kain dikukus agar warna daun tercetak
pada permukaan kain.

Lama sekali, Fre ingin segera tahu hasilnya.

16
Sekarang kain sudah diangkat dari panci.
“Uh, panas!”
Fre harus menunggu gulungan kain sampai dingin.

17
Wah, kain jadi ungu.

18
“Lihat, daun jati jadi merah!”
“Bunga kenikir jadi kuning!”

“Daun belimbingku jadi putih!”

19
20
“Jadi, ini hadiah istimewanya?”

21
“Ini belum selesai,” kata Ima.
“Aduh!”

Celup kain ke dalam air tawas!

Jemur!

Jemur!

22
“Sudah belum?”

“Biar kering dulu,” kata Ima.

23
Sekarang kain sudah siap,
tetapi Fre harus menunggu kain itu selama lima hari.

24
“Lama sekali!”

25
Akhirnya selesai juga.
Ini memang hadiah yang paling istimewa.
Tak ada duanya.

“Terima kasih, Ima!”

26
Glosarium

Tawas : garam rangkap sulfat dan aluminium sulfat yang


atau alum dipakai untuk menjernihkan air atau campuran
bahan celup.

Ecoprint : teknik pembrian warna dan corak (motif) pada kain,


kulit, atau bahan lainnya dengan menggunakan
bahan alami, seperti daun, bunga, dan kayu yang
memiliki corak dan warna yang khas

Cuka : cairan yang berasa masam dan terbuat dari nira


dan sebagainya.

27
Biodata
Penulis
Karena hobinya membaca sejak kecil, akhirnya Saptorini memberanikan
diri untuk menulis. Lulusan Fakultas Sastra Indonesia, UNS, ini telah
menulis cerita anak di beberapa media. Ia telah menulis lebih dari 25
buku. Di antaranya diterbitkan oleh DAR! Mizan, Indiva Media Kreasi,
Ziyad, dan Gema Insani Press. Pada tahun 2019 ia terpilih dalam
Penulisan Buku Bacaan Literasi GLN dengan judul buku Mewarnai
Wayang untuk Bapak dan Robot Plastik. Tahun 2020 lolos audisi
menulis yang diadakan Lets Read, Asia Foundation dan cerita Sepatu
Bot Malik terbit di media digital Lets Read. Karya-karya penulis bisa
dilihat di akun instagram @rien.riennn.

Ilustrator
Happy Rose merupakan penulis dan ilustrator lepas kelahiran
Surabaya. Saat ini ia menetap di Kota Malang. Ia telah
mengilustrasikan beberapa buku anak di dalam dan luar negeri.
Di antaranya adalah Serangan Semut, Mili Keliling Kota, Semua
Orang Punya Nama, Cerita-Cerita Parki, dan Letters to The Stars.
Happy Rose dapat dihubungi melalui khatarose99@gmail.com
Karya ilustrasi dan aktivitas literasinya dapat diintip melalui akun
instagram @happyrosedraws.

Penyunting
Anto (A. Rantojati) lahir di Cirebon pada 15 Agustus 1992.
Kecintaannya pada sastra mengantarkannya menjadi seorang
Foto peneliti sastra di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Pada waktu senggangnya sebagai peneliti, ia iseng menulis cerita
mini dan puisi yang tak perlu terbit dan dibeli. Sejumlah puisi
isengnya terhimpun dalam Buku Nasib (2015) dan Merayakan
Pagebluk (2020). Ia bisa disapa melalui akun instagramnya
@anto.rantojati.

28
Fre berlibur ke rumah Ima, sepupunya.
Ima akan memberi Fre hadiah istimewa.
Tentu saja Fre sangat senang.
Akan tetapi, Ima malah mengajak Fre ke kebun.
Ima juga mengajak Fre memetik daun-daun dan bunga
seperti daun belimbing, daun jati, dan bunga kenikir.
Ah, Fre jadi kesal.
Apa keistimewaan daun-daun itu?
Ima selalu berkata, “Tunggu saja. Ini akan jadi hadiah is-
timewa.”
Fre penasaran.
Bagaimana bisa daun-daun itu menjadi hadiah istimewa?

Buku nonteks pelajaran ini telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 001/P/2022 Tanggal 19 Januari 2022 tentang Buku Nonteks
Pelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan yang Memenuhi Syarat
Kelayakan dalam Mendukung Proses Pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur

Anda mungkin juga menyukai