Anda di halaman 1dari 12

GUBERNUR JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR


NOMOR 2 TAHUN 2013

TENTANG

PENGENDALIAN DISTRIBUSI PRODUK IMPOR DI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang : bahwa dalam rangka menjaga stabilitas harga komoditas lokal yang
pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan petani serta
untuk perlindungan terhadap konsumen, perlu menetapkan
Pengendalian Distribusi Produk Impor di Jawa Timur dengan
Peraturan Gubernur Jawa Timur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Perubahan dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan
Peraturan Negara Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992
Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4844);
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 84,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5015);
5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura
(Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 132, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5170);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Iklan
dan Label Pangan (Tambahan Lembaran Negara Nomor 3867);

8. Peraturan
-2-

8. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang


Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor
1999, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4020);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina
Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 35, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4196);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan
Mutu dan Guna Pangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
107, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4424);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4737);
12. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 38/Kpts/Hk.310/1990
tentang Syarat-Syarat dan Tindakan Karantina Tumbuhan Untuk
Pemasukan Tanaman Bibit Tanaman ke dalam Wilayah Negara
Republik Indonesia;
13. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 627.Kpts/PD.540/12/2003
tentang Jenis-Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
Golongan I, Golongan II dan Media Pembawanya sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
117/Kpts/PD.540/2/2004;
14. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 527/MPP/kep/9/2004 tentang Ketentuan Impor
Gula.
15. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16/M-DAG/PER/3/2006
tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan;
16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37/KPTS/HK.060/1/2006
tentang Persyaratan Tehnis dan Tindakan karantina Tumbuhan
Untuk Pemasukan Buah-buahan dan atau sayuran buah Segar ke
Dalam Wilayah Republik Indonesia sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 89/Permentan/OT/
140/12/2011;
17. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54/M/DAG/PER/5/2009
Tentang Ketentuan Umum di Bidang Impor;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M/DAG/PER/5/2009
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan atau
Jasa yang beredar;
19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.15/MEN/2011 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan yang Masuk kedalam Wilayah Negara Republik
Indonesia;
20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/OT.140/10/
2009 tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik
(Good Agriculture Practices For Fruit and Vegetables);

21. Peraturan
-3-

21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 62/Permentan/OT.140/10/


2010 tentang Tata Cara Penerapan dan Registrasi Kebun atau
Lahan Usaha dalam Budidaya Buah dan Sayur yang Baik;
22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT/9/2011
tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Karkas, Daging,
Jeroan dan/atau Olahannya dalam wilayah Negara Republik
Indonesia;
23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 88/Permentan/PP.340/12/
2011 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap
Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan;
24. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58/M-DAG/PER/9/2012
tentang Ketentuan Impor Garam;
25. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 30/M-DAG/PER/5/2012
tentang ketentuan Impor Produk Hortikultura yang dirubah dengan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 60/M-DAG/PER/9/2012
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 30/M-DAG/PER/5/2012 tentang ketentuan Impor Produk
Hortikultura;
26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/PERMENTAN/
OT.140/6/2012 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan Untuk
Pemasukan Sayuran Umbi Lapis Segar ke Dalam Wilayah Negara
Republik Indonesia;
27. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60/PERMENTAN/
OT.140/9/2012 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGENDALIAN DISTRIBUSI


PRODUK IMPOR DI JAWA TIMUR.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


a. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Timur.
b. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.
c. Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.
d. Biro Administrasi Perekonomian adalah Biro Administrasi
Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur.
e. Produk Impor adalah jenis produk impor yang meliputi komoditi
jagung, kacang kedelai, bungkil kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, susu, tepung terigu, tepung jagung, tepung bulu, tepung
ikan, ikan, cumi-cumi, hortikultura, gula, beras, dan garam yang
diimpor melalui wilayah Jawa Timur.

f. Surat
-4-

f. Surat Pernyataan Keterangan Distribusi adalah surat pernyataan


yang dibuat oleh importir untuk menjelaskan jenis komoditi,
jumlah, negara asal dan keperuntukannya.
g. Surat Izin Bongkar yang selanjutnya disebut izin bongkar adalah
surat Izin Bongkar yang dibuat oleh Gubenur Jawa Timur untuk
menerangkan bahwa perusahaan yang bersangkutan telah
mendapatkan persetujuan untuk membongkar komoditi impornya
di wilayah Jawa Timur.
h. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan
untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis,
kimiawi dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia.
i. Standar Mutu adalah persyaratan nilai yang ditentukan atas dasar
kriteria keamanan pangan (aman dari cemaran fisik, biologi dan
kimia) kandungan gizi dan persyaratan perdagangan dan atribut
lain yang ditentukan.
j. Distribusi Produk Impor adalah kegiatan penyaluran, pembagian,
dan pengiriman produk impor dari pelabuhan/tempat
penyimpanan/gudang sampai di pasar dan/atau konsumen serta
pabrik/tempat pengolahan.
k. Tim Terpadu Pengawasan Barang Beredar adalah tim yang
dibentuk oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Timur dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur.
l. Surat Persetujuan Impor yang selanjutnya disebut SPI adalah
surat izin impor yang diterbitkan direktur jenderal perdagangan
luar negeri, kementerian perdagangan.
m. Gudang/Tempat Penampungan Sementara Produk Impor yang
selanjutnya disebut gudang adalah suatu ruangan tidak bergerak
yang dapat ditutup dengan tujuan tidak untuk dikunjungi oleh
umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat
penyimpanan Produk Impor yang memenuhi syarat-syarat lain
yang diperlukan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
n. Tanda Daftar Gudang Produk Impor yang selanjutnya disebut
TDGPI adalah surat tanda daftar yang berlaku sebagai bukti
bahwa gudang tersebut telah di daftar untuk dapat melakukan
kegiatan sarana distribusi produk impor.
o. Kartu Kendali Gudang Produk Impor yang selanjutnya disebut
KKGPI adalah pencatatan pergerakan keluar masuknya barang
yang berada dalam gudang.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Peraturan ini dimaksudkan sebagai dasar hukum dalam rangka


pengendalian dan pengawasan bagi produk impor yang masuk di
wilayah Jawa Timur.

Pasal 3
-5-

Pasal 3

Peraturan ini bertujuan untuk :


a. mengendalikan produk impor;
b. menjaga stabilitas harga komoditas lokal;
c. melindungi dan meningkatkan kesejahteraan serta kepentingan
petani;
d. perlindungan terhadap masuknya Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) atau Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina;
e. perlindungan terhadap konsumen.

BAB III
PENGENDALIAN PRODUK IMPOR

Pasal 4

Produk impor yang masuk di wilayah Jawa Timur wajib


memperhatikan aspek:
a. keamanan pangan;
b. ketersediaan produksi Jawa Timur;
c. penetapan sasaran produksi dan konsumsi produk;
d. persyaratan kemasan dan pelabelan;
e. standar mutu; dan
f. ketentuan keamanan dan perlindungan terhadap kesehatan
manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan.

Pasal 5

(1) Perusahaan yang melakukan Importasi melalui wilayah Jawa


Timur wajib menyampaikan surat pernyataan keterangan
distribusi produk impor kepada Gubernur melalui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan selambat-lambatnya 2 (dua) hari
setelah tanggal Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)
yang dikeluarkan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Perak.
(2) Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri
dengan Bill of Lading, Pemberitahuan Impor Barang (PIB),
Tanda Daftar Gudang Produk Impor dan Kartu Kendali Gudang
Produk Impor.
(3) Bentuk surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran A.

Pasal 6
-6-

Pasal 6

Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)


diperlukan untuk mengetahui :
a. Jenis barang yang diimpor;
b. Jumlah barang;
c. Negara asal barang;
d. Tempat Penampungan Sementara/Gudang;
e. Tujuan distribusi; dan
f. Peruntukannya.

Pasal 7

Setelah menyampaikan surat pernyataan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 5 ayat (1) importir dapat mendistribusikan komoditasnya
di Wilayah Jawa Timur dan atau di luar Wilayah Jawa Timur.

Pasal 8

(1) Khusus untuk komoditi strategis beras, gula (gula mentah/gula


rafinasi/gula putih) dan garam importir juga diwajibkan
melengkapi Surat Izin Bongkar dari Gubernur.
(2) Prosedur dan Persyaratan Surat Izin Bongkar dari Gubernur
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur yang tercantum dalam Lampiran B.

Pasal 9

Setelah mendapatkan Surat Izin Bongkar sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 8 ayat (1) importir dapat membongkar komoditasnya di
wilayah Jawa Timur.

Pasal 10

Untuk komoditi produk impor olahan dan turunannya serta yang dapat
dihasilkan di Jawa Timur, pada kondisi tertentu (panen) distribusi
komoditi impornya akan diatur lebih lanjut oleh instansi teknis yang
menangani.

BAB IV
-7-

BAB IV
PENATAAN GUDANG PRODUK IMPOR

Pasal 11

Gudang/Tempat Penampungan Sementara produk impor yang


dipergunakan oleh importir wajib memiliki Tanda Daftar Gudang
Produk Impor dan Kartu Kendali Gudang Produk Impor yang telah
terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Pasal 12

Tanda Daftar Gudang Produk Impor dan Kartu Kendali Gudang


Produk Impor sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 diatur lebih
lanjut oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

BAB V
PENGAWASAN

Pasal 13

(1) Dalam rangka pengendalian dan pengawasan pelaksanaan


distribusi produk Impor, Gubernur melakukan pengawasan
peredaran, monitoring dan evaluasi pelaksanaan distribusi yang
importasinya melalui wilayah Jawa Timur.
(2) Pelaksanaan pengawasan peredaran, monitoring dan evaluasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Tim
Terpadu Pengawasan Barang Beredar.
(3) Tim pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur.

Pasal 14

Hasil pelaksanaan pengawasan peredaran, monitoring dan evaluasi


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dilaporkan kepada
Gubernur dan akan dipakai sebagai bahan saran pertimbangan
kepada pemerintah pusat dalam hal pemberian Surat Persetujuan
Impor (SPI).

BAB VI
-8-

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur


Jawa Timur Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pengendalian Impor
Produk Hortikultura dan Pemberdayaan Usaha Hortikultura di Jawa
Timur, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 16

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 11 Januari 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR


DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR ttd

TGL. 11-1-2013 No 2 Th 2013/ D


Dr. H. SOEKARWO

LAMPIRAN
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR
NOMOR : 2 TAHUN 2013
TANGGAL : 11 JANUARI 2013

PENGENDALIAN DISTRIBUSI PRODUK IMPOR DI JAWA TIMUR

A. BENTUK SURAT PERNYATAAN


________________________________________________________________________
KOP PERUSAHAAN

Kepada
Nomor : Yth. Bpk. Gubernur Jawa Timur
Sifat : Cq. Dinas Perindustrian dan
Lampiran : - Perdagangan Provinsi Jawa Timur
Perihal : Surat Pernyataan Keterangan di
Distribusi Produk Impor SURABAYA

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:


Nama :
Jabatan :
Nama Perusahaan :
Alamat kantor pusat/cabang :
Telpon/Fax/Email :
Alamat pabrik/gudang/TPS :
Telpon/Fax/Email :
Nomor Angka Pengenal Impor (API) :
Nomor, tanggal dan massa berlakunya SPI :
Nomor, tanggal dan massa berlakunya RIPH :
Jumlah persetujuan impor :
Jenis komoditas :
Nomor pos tarif/HS :
Nomor dan tanggal Bill Of Lading :
Negara asal :
Volume (ton) :
Peruntukan:
a. Jawa Timur
- Volume Untuk Industri :
- Volume Untuk Konsumsi :
b. Luar Jawa Timur
- Volume (Ton) :
- Prov/Kota Tujuan :

Demikian
-2-

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan


saya bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Surabaya,..........................
Yang Membuat Pernyataan

MATERAI 6000
CAP/STEMPEL PERUSAHAAN

TEMBUSAN : ( NAMA TERANG )


Yth. Sdr. Kepala Biro Adm. Perekonomian JABATAN
Setda Prov. Jatim;
Sdr. Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tg. Perak;
Sdr. Kepala Kanwil DJBC Jatim I;
Sdr. Kepala Balai Besar Karantina Pertanian;
Sdr. Kepala Balai KIPM Kelas I Surabaya II.
-3-

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN BONGKAR KOMODITI IMPOR


(BERAS, GULA DAN GARAM) DI JAWA TIMUR

I. PERMOHONAN :
a) Importir mengajukan surat permohonan izin bongkar kepada Gubernur Jawa
Timur Cq. Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Timur dengan tembusan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Timur yang didalamnya dicantumkan Nomor Bill of Lading, Nama Kapal,
Negara Asal, Jenis Komoditi, Tonase (Berat Bersih), Peruntukannya (untuk
wilayah Jawa Timur atau di luar wilayah Jawa Timur beserta tonase), dan
Alamat Gudang.
b) Surat permohonan izin bongkar dengan melampirkan foto copy:
1) Angka Pengenal Importir Umum/Produsen (API-U/P);
2) Surat Izin Usaha Perdagangan/Izin Usaha Industri (SIUP/IUI);
3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
5) Nomor Pengenal Importir khusus (NPIK);
6) Surat Pengakuan Sebagai Importir Terdaftar/Produsen (IT/IP) dari Dirjen
Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan RI;
7) Surat Persetujuan Impor (SPI) dari dirjen perdagangan luar negeri;
8) Bill of Lading;
9) Khusus importir produsen garam konsumsi wajib melampirkan bukti serap
pembelian garam rakyat minimal 50 % dari jumlah impor yang disahkan
oleh Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota dan
Asosiasi Garam;
10) Importir produsen garam industri dan konsumsi harus dilengkapi surat
pernyataan bahwa garam impor tersebut tidak dijual atau dipindah
tangankan kepada pihak lain;
11) Khusus importir produsen komoditi gula mentah dan gula rafinasi
dilampirkan surat pernyataan bahwa gula impor tersebut tidak dijual atau
dipindah tangankan kepada pihak lain;
12) Khusus komoditi beras dilampirkan surat pernyataan bahwa beras impor
tersebut tidak diperjualbelikan/diedarkan di Jawa Timur tetapi hanya untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan tersebut;
13) Khusus komoditi beras ketan yang akan diperdagangkan harus
melampirkan surat pernyataan penyimpanan/gudang dan penanggung
jawab importasi di Jawa Timur.

II. MEKANISME
-4-

II. MEKANISME :
a) Importir mengajukan permohonan izin bongkar ke Gubernur Jawa Timur Cq
Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur
dengan tembusan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.
b) Gubernur Jawa Timur dalam hal ini Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Timur membuatkan surat permohonan saran/tanggapan
terhadap surat permohonan izin bongkar dari importir tersebut yang ditujukan
kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Surat
permohonan saran/tanggapan dari Biro Administrasi Perekonomian dapat
ditandatangani oleh Kepala Biro Administrasi Perekonomian atau Kepala
Bagian Perindustrian dan Perdagangan Biro Administrasi Perekonomian
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur.
c) Setelah persyaratan terpenuhi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Timur memberikan saran/tanggapan kepada Gubernur Jawa Timur Cq.
Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur
berupa Surat Rekomendasi yang ditandatangani oleh Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.
d) Berdasarkan butir 3 dan kelengkapan persyaratan terpenuhi, Gubernur Jawa
Timur mengeluarkan surat ijin bongkar yang ditujukan kepada Importir,
dengan tembusan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Timur, Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Jatim I, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Tanjung Perak, PELINDO III Tanjung Perak Surabaya dan Kepala
Syahbandar.
e) Setelah mendapatkan Surat Izin Bongkar dari Gubernur Jawa Timur Importir
dapat melaksanakan bongkar dan mendistribusikan komoditinya.

III. WAKTU :
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Surat Izin Bongkar atau izin
pengeluaran Gubernur Jawa Timur dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah surat
permohonan diterima dengan catatan berkas lengkap dan benar.

________________________________________________________________________

GUBERNUR JAWA TIMUR


DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR ttd

TGL. 11-1-2013 No 2 Th 2013/ D Dr. H. SOEKARWO

Anda mungkin juga menyukai