Anda di halaman 1dari 8

SIDANG KE III : Pemeriksaan Alat Bukti Dan Saksi-saksi

Panitera : Pada hari ini, .......... ...... ........... 2023, Sidang Pengadilan Negeri
Palembang dalam Perkara Perdata dengan No. ..../Pdt.../2023/PN.PLG,
antara Pihak Penggugat (Annisa Istiqoma) melawan Pihak Tergugat
(Idham Wahyudi) dengan agenda sidang Pemeriksaan alat bukti dan
Pemeriksaan Saksi akan segera dimulai.
Yang Mulia Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin dimohon
untuk berdiri. ( Majelis Hakim masuk ruang sidang), Hadirin dipersilahkan duduk
kembali.
Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Negeri Palembang yang mengadili Perkara Perdata
pada Tingkat Pertama, dengan No. .../Pdt.../2023/PN.PLG, antara Pihak
Penggugat (Annisa Istiqoma) melawan Pihak Tergugat (Idham Wahyudi),
Pada hari ini, .... ... ....... 2023 dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum. (Ketuk Palu 3x)
Hakim Ketua : Saudara Panitera, mohon hadirkan Para Pihak dalam ruangan
persidangan!
Panitera : Siap Yang Mulia.
(Penggugat dan tergugat memasuki ruang sidang dengan memberi hormat
kepada Majelis Hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat yang
telah disediakan)
Hakim Ketua : Baik selamat Pagi kepada Saudari Penggugat dan Saudara Tergugat.
Penggugat & : Selamat Pagi Yang Mulia Majelis Hakim
Tergugat
Hakim Ketua : Saudari Penggugat, apakah Saudari dalam keadaan sehat dan siap
mengikuti persidangan hari ini?
Penggugat : Saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini Yang
Mulia.
Hakim Ketua : Saudara Penggugat, apakah Saudara dalam keadaan sehat dan siap
mengikuti persidangan hari ini?
Tergugat : Saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini Yang
Mulia.
Hakim Ketua : Baik bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah selama 1 minggu ini
sudah mencapai perdamaian?
KH Penggugat : Belum Yang Mulia.
Hakim Ketua : bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah selama 1 minggu ini sudah
mencapai perdamaian?
KH Tergugat : Belum Yang Mulia, untuk itu Kami mohon sidang tetap dilanjutkan.
Hakim Ketua : Baik, mengingat upaya damai tidak berhasil maka sesuai agenda
sidang hari ini adalah pemeriksaaan alat bukti dan saksi.
Hakim Ketua : Saudara Penggugat, apakah ada alat bukti?
Penggugat : Ada Yang Mulia
( Penggugat memberikan bukti surat berupa fotocopy yang diletakkan
kemeja majelis hakim Lalu Hakim Ketua memberi tanda P.1 dan
seterusnya.)
Hakim Ketua : Saudara Penggugat, apakah saudara akan mengajukan saksi dan bukti?
Penggugat : Mengajukan Yang Mulia.
Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara akan mengajukan saksi dan bukti?
Tergugat : Saya mengajukan saksi yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara Panitera, mohon hadirkan Para Saksi ke dalam ruangan
persidangan!
Panitera : Siap Yang Mulia.
(Para Saksi memasuki ruang sidang dengan memberi hormat kepada
Majelis Hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)
Hakim Ketua : Apakah Saudara sekalian sudah bersedia menjadi saksi?
Saksi Penggugat : Bersedia Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kepada saksi penggugat 1, Apa hubungan saudari dengan penggugat?
Saksi Penggugat 1 : Saya tidak memiliki hubungan khusus dengan Penggugat Yang mulia,
saya hanya seorang Teller Bank yang menjadi saksi.
Hakim Ketua : Kepada saksi penggugat 2, Apa hubungan saudari dengan penggugat?
Saksi Penggugat 2 : Berteman lama bukan keluarga Yang Mulia dan saya juga berteman
dengan tergugat.
Hakim Ketua : Kepada saksi Tergugat 1, Apa hubungan saudara dengan tergugat?
Saksi Tergugat 1 : Saya adalah supir pribadi Tergugat Yang mulia.
Hakim Ketua : Kepada saksi Tergugat 2, Apa hubungan saudara dengan tergugat?
Saksi Tergugat 2 : Berteman lama bukan keluarga Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara sekalian sudah bersedia untuk bersumpah?
Saksi Penggugat : Bersedia Yang Mulia.
(Hakim Ketua memandu sumpah saksi dengan berdiri)
Hakim Ketua : Kepada saksi penggugat 1, Ikuti ucapan saya!
(Merentangkan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis)
(" Saya Bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya
dan tiada lain dari pada yang sebenarnya,Semoga Tuhan menolong
saya”)
Saksi penggugat 1 : (" Saya Bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya
dan tiada lain dari pada yang sebenarnya,Semoga Tuhan menolong saya
")

Hakim Ketua : Kepada saksi penggugat 2, Ikuti ucapan saya!


(Mengangkat tangan sebelah kanan sampai setinggi telinga dan
merentangkan jari telunjuk dan jari tengah sehingga merupakan bentuk
huruf “V”)
(" Saya Bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya
dan tiada lain dari pada yang sebenarnya,Semoga Tuhan menolong saya
")
Saksi penggugat 2 : (" Saya Bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya
dan tiada lain dari pada yang sebenarnya,Semoga Tuhan menolong saya
")
Hakim Ketua : Kepada saksi tergugat 1, Ikuti ucapan saya!
(“OM ATAH PARAMA WISESA”,”Saya bersumpah bahwa saya akan
menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain yang sebenarnya”)
Saksi Tergugat 1 : (“OM ATAH PARAMA WISESA”,”Saya bersumpah bahwa saya akan
menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain yang sebenarnya”)
Hakim Ketua : Kepada saksi tergugat 2, Ikuti ucapan saya!
(“DAMI SANG HYANG ADI BUDHA”,”Saya bersumpah bahwa saya
akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain yang sebenarnya”)
Saksi Tergugat 2 : (“DAMI SANG HYANG ADI BUDHA”,”Saya bersumpah bahwa saya
akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain yang sebenarnya”)
Hakim Ketua : baik, perlu diingat saudara sekalian telah disumpah, sehingga saudara
diharapkan memeberikan penjelasan atau keterangan berdasarkan pada
apa yang para saksi lihat, dengar dan para saksi ketahui. Para saksi
mengerti?
para saksi : Mengerti yang mulia.
Hakim Ketua : Baik kepada saksi 1 saudari tetap ditempat dan kepada saksi yang lain
untuk menunggu diruang tunggu selagi kami memeriksa keterangan saksi
1.
para saksi : Baik yang mulia.
Hakim Ketua : Baik, Hakim Anggota 1 silahkan bertanya pada saksi Penggugat 1.
Hakim Anggota 1 : Terima Kasih yng mulia, Baiklah kepada saksi 1, selamat siang, benar
dengan Saudari Dina Siti Nurhaliza?
Saksi Penggugat 1 : Selamat siang, benar dengan saya sendiri yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Saudari Dina, apakah saudari mengenal Pihak Penggugat dan Tergugat?
Saksi Penggugat 1 : Mengenal yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Apa hubungan antara saudari dengan penggugat?
Saksi Penggugat 1 : Hubungan kami hanya sebatas Teller Bank dan Nasabah Bank Yang
mulia.
Hakim Anggota 1 : Apakah saudari menyaksikan terjadinya perjanjian utang piutang anatar
Penggugat dan Tergugat?
Saksi Penggugat 1 : Tidak yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Apakah saudari benar telah menyaksikan bahwa bukti Billyet Giro yang
hendak di cairkan oleh Penggugat adalah cek kosong?
Saksi Penggugat 1 : Benar yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Apa yang saudari ketahui mengenai Billyet Giro tersebut?
Saksi Penggugat 1 : Awalnya Penggugat hendak mencairkan Billey Giro sebanyak 3 lembar
melalui Teller Bank dan Teller yang bertugas tersebut adalah saya sendiri
yang mulia. Kemudian saya menerima lembaran Billyet Giro tersebut.
Hakim Anggota 1 : Lalu apa yang terjadi?
Saksi Penggugat 1: Setelah saya peeriksa menggunakn komputer kerja saya, ternyata ke 3
Billyet Giro tersebut adalah cek kosong, tidak meiliki nilai rupiah
didalamnya yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Bagaimana respon Penggugat saat itu ?
Saksi Penggugat 1 : Penggugat sangat terkejut yang mulia sehingga ia meminta saya untuk
memeriksa ulang lembaran tersebut dan berharap jika saya hanya salah
periksa.
Hakim Anggota 1 : Lalu bagaimana hasilnya ?
Saksi Penggugat 1 : Setelah saya periksa ulang, ternyata hasilnya tetap sama yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Baik, keterangan saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terima kasih
dan silahkan kembali keruang tunggu.
Saksi Penggugat 1 : Baik yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Saya kembalikan kepada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baik terima kasih kepada Hakim Anggota 1. Kepada panitera mohon
untuk memanggil saksi Penggugat 2.
Panitera : Baik yang mulia.
(saksi Penggugat 2 memasuki ruang sidang dan duduk di tempat yang disediakan)
Hakim Ketua : Selanjutnya Hakim Anggota 2, silahkan bertanya kepada Saksi
Penggugat 2.
Hakim Anggota 2 : Terima Kasih yng mulia, Baiklah kepada saksi Penggugat 2, selamat
siang, benar dengan saudari Ramona Ermiati?
Saksi Penggugat 2 : Selamat siang, benar yang mulia dengan saya sendiri.
Hakim Anggota 2 : Saudari Ramona, apakah saudari mengenal Pihak Penggugat dan
Tergugat?
Saksi Penggugat 2 : Mengenal yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Apa hubungan antara saudari dengan penggugat dan tergugat?
Saksi Penggugat 2 : Hubungan kami adalah teman yang mulia, bahkan saya adalah orang
yang memberi saran Kepada Tergugat jika ingin meminjam uang.
Hakim Anggota 2 : Apakah saudari menyaksikan terjadinya perjanjian utang piutang antara
Penggugat dan Tergugat?
Saksi Penggugat 2 : Iya, menyaksikan yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Pada tanggal berapa perjanjian tersebut dibuat?
Saksi Penggugat 2 :10 Agustus 2023 yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Dimana Posisi anda ketika mereka sedang melakukan perjanjian
tersebut?
Saksi Penggugat 2 : saya tepat berada di sebelah Penggugat yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Apa benar Tergugat telah meminjam uang sebesar Rp. 600.000.000
kepada Tergugat dengan bunga 2,5%.
Saksi Penggugat 2 : Benar yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Apakah benar Penggugat dan Tergugat membuat surat perjanjian di
bawah tangan?
Saksi Penggugat 2 : Benar yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Baik, keterangan saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terima kasih
dan silahkan kembali keruang tunggu.
Saksi Penggugat 2: Baik yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Saya kembalikan kepada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baik terima kasih kepada Hakim Anggota 2. Kepada panitera mohon
untuk memanggil saksi Tergugat 1.
Panitera : Baik yang mulia.
(Saksi Tergugat memasuki ruang sidang dan duduk ditempat yang telah disediakan)
Hakim Ketua : Selanjutnya Hakim Anggota 1, silahkan bertanya kepada Saksi Tergugat 1.
Hakim Anggota 1 : Terima Kasih yng mulia, Baiklah kepada saksi Penggugat 2, selamat
siang, benar dengan saudara Kgs. M. Rifky Abigail?
Saksi Tergugat 2 : selamat siang, Benar dengan saya sendiri yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Saudara Abigail, apakah saudara mengenal Pihak Penggugat dan
Tergugat?
Saksi Tergugat 1 : Saya hanya mengenal Tergugat yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Apa hubungan antara saudara dengan Tergugat?
Saksi Tergugat 1 : Saya adalah supir pribadi Tergugat yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Sudah berapa lama anda bekerja dengan Tergugat?
Saksi Tergugat 1 : 5 tahun yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Apa yang anda lakukan di hari perjanjian trsebut berlangsung?
Saksi Tergugat 1 : saya hanya mengantar tuan saya seperti biasa, dan pada hari itu beliau
meminta saya mengantarnya kerumah Penggugat karena suatu alasan?
Hakim Anggota 1 : Apa anda ikut menyaksikan transaksi hutang piutangnya?
Saksi Tergugat 1 : iya yang mulia, saya ikut masuk kerumah Penggugat dan mendengarkan
pembicaraan Tergugat dan Penggugat yang membahas tentang hutang -
piutang
Hakim Anggota 1 : Berapa jumlah Hutang Tergugat?
Saksi Tergugat 1 : Tuan meminjam uang sebesar Rp.600.000.000,- yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Baik, keterangan saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terima kasih
dan silahkan kembali keruang tunggu.
Saksi Tergugat 1 : Baik yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Saya kembalikan kepada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baik terima kasih kepada Hakim Anggota 1. Kepada panitera mohon untuk
memanggil saksi Tergugat 2.
Panitera : Baik yang mulia.
(Saksi Tergugat 2 memasuki ruang sidang dan duduk ditempat yang telah disediakan)
Hakim Ketua : Selanjutnya Hakim Anggota 2, silahkan bertanya kepada Saksi Tergugat 2.
Hakim Anggota 2 : Terima Kasih yang mulia, Baiklah kepada saksi Penggugat 2, selamat
siang, benar dengan saudari Jihan Fahita?
Saksi Tergugat 2 : Selamat siang, Benar dengan saya sendiri yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Apa hubungan saudari dengan Tergugat?
Saksi Tergugat 2 : Saya adalah teman dekat Tergugat Yang Mulia.
Hakim Anggota 2 : Apa anda ikut ketika Tergugat meminjam uang kepada Pengguagt?
Saksi Tergugat 2 : Tidak yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Bagaiman caranya anda tau jika Tergugat meminjam uang sedangkan
anda sendiri tidak berada di lokasi transaksi pada hari itu.
Saksi Tergugat 2 : Saya tahu karena Tergugat sendiri lah yang telah menceritakannya
kepada saya yang mulia. sebelumnya Tergugat hendak meminjam uang kepada
saya, namun dengan jumlah yang sangat besar itu saya tidak memilikinya dan
menyarankan untuk meminjam dengan Penggugat;
Hakim Anggota 2 : Kapan Tergugat melunasi Hutang-hutangnya?
Saksi Tergugat 2 : Tergugat mengatakan telah melunasi sebagian hutangnya kepada
Pengggugat dan ingin meminjam uang saya untuk melunasi sisa hutangnya
kepada Penggugat, namun saya menolak permintaannya karena saya tidak
memiliki cukup uang dan tidak ingin terlibat perkara hutang-piutang.
Hakim Anggota 2 : Baik, keterangan saksi dianggap cukup, kami ucapkan terima kasih dan
silahkan kembali keruang tunggu.
Saksi Tergugat 2: Baik yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Saya kembalikan kepada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baik terima kasih kepada Hakim Anggota 2.

Anda mungkin juga menyukai