Dengan hormat,
Sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (1) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil
Negara, tahap perencanaan kinerja bagi ASN paling lambat dilakukan pada 31 Januari 2024.
Sesuai dengan Surat Edaran Bersama antara Kepala Badan Kepegawaian Negara dan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 17 Tahun 2023 dan Nomor 9 Tahun 2023
tentang Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja Aparatur Sipil Negara Guru, pengelolaan kinerja
ASN Guru dan Guru yang mendapatkan penugasan sebagai Kepala Sekolah dilakukan melalui
Platform Merdeka Mengajar (aplikasi PMM) yang terintegrasi dengan aplikasi e-Kinerja Badan
Kepegawaian Negara (e-Kinerja BKN) mulai Januari 2024.
Berdasarkan dasbor Penggunaan SKP Perencanaan di PMM yang dikelola Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan, sampai dengan tanggal 29 Januari 2024 sebanyak 89 % dari total
1.772.837 ASN Guru dan Kepala Sekolah telah memasukkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) pada
aplikasi PMM. Saat ini data perencanaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah dalam proses pengaliran
dari aplikasi PMM ke e-Kinerja BKN secara bertahap. Namun demikian, sebanyak 11% ASN Guru
dan Kepala Sekolah masih terkendala dalam memasukkan SKP yang telah disusun ke dalam
aplikasi PMM disebabkan oleh kendala akses, data, dan/atau jaringan internet. Sehubungan dengan
hal tersebut, kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut.
1. SKP Guru dan Kepala Sekolah yang sudah disusun, tetapi belum berhasil dimasukkan ke
dalam aplikasi PMM karena kendala tersebut di atas, proses memasukkan ke dalam aplikasi
PMM masih dapat dilakukan.
2. Guru dan Kepala Sekolah yang telah berhasil memasukkan SKP ke dalam aplikasi PMM
diharapkan dapat melanjutkan ke tahap pelaksanaan kinerja.
Sekretaris,
Temu Ismail
NIP 197003072002121001
Tembusan:
1. Deputi Sumber Daya Manusia Aparatur, KemenPANRB;
2. Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian, BKN;
3. Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian, BKN; dan
4. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.