Anda di halaman 1dari 96

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D Lantai 16, Senayan, Jakarta 10270
Telp/Fax: (021) 57955161
Nomor : Nota Dinas 16 September 2020
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Penyampaian Salinan Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 3815/B.B1/HK/2020 tentang Petunjuk Teknis
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Calon Pengawas Sekolah dan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah

Yth.
Para Direktur
Di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dengan Hormat,

Berkenaan dengan telah ditetapkannya Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 3815/B.B1/HK/2020 tentang Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional Calon Pengawas Sekolah dan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi
Pengawas Sekolah, bersama ini kami sampaikan Salinan Peraturan Direktur Jenderal tersebut,
untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.

Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Kepala Pokja Regulasi, Tata Laksana, dan


Sumber Daya Manusia,

Temu Ismail
NIP. 197003072002121001
Tembusan Yth.:
1. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan;
2. Kepala Biro Hukum, Kemendikbud; dan
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D Lantai 11, Senayan, Jakarta10270
Telp/Fax: (021) 57955141

SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 3815/B.B1/HK/2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL CALON
PENGAWAS SEKOLAH DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGUATAN
KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

Menimbang : a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas


Sekolah merupakan salah syarat menjadi pengawas
sekolah;
b. bahwa Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 24907/B.B13/HK/2018 tentang
Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Calon Pengawas Sekolah dan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah sudah tidak
sesuai dan tidak memadai dengan perkembangan
kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Calon
Pengawas Sekolah sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan tentang Petunjuk Teknis
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Calon Pengawas
Sekolah dan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kompetensi Pengawas Sekolah;
-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik`Indonesia
Tahun 2005 Nomor157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Tahun
2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6058);
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12
Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Pengawas
Sekolah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1677);
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010
tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan
Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
-3-

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor


1271);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan berita negara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 124);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 682);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL CALON
PENGAWAS SEKOLAH DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH.

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud
dengan:
1. Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan
pengawasan manajerial pada satuan pendidikan.
2. Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah adalah Jabatan
Fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan
-4-

kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada


satuan pendidikan.
3. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Calon Pengawas
Sekolah yang selanjutnya disingkat Diklat Calon
Pengawas Sekolah adalah pendidikan dan pelatihan
prasyarat bagi guru pegawai negeri sipil untuk dapat
diangkat dalam jabatan fungsional pengawas sekolah.
4. Bakal Calon Pengawas Sekolah adalah pelamar yang
dinyatakan lolos seleksi administrasi dan seleksi
substansi, serta sedang mengikuti Diklat Calon
Pengawas Sekolah.
5. Calon Pengawas Sekolah adalah bakal calon Pengawas
Sekolah yang dinyatakan lulus Diklat Fungsional
Calon Pengawas Sekolah.
6. Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi
Pengawas Sekolah yang selanjutnya disebut Diklat
Penguatan Kompetensi Penguatan Kompetensi
Pengawas Sekolah adalah kegiatan yang dilaksanakan
untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah
yang diangkat sebelum tanggal 1 Juli 2017.
7. Kompetensi adalah pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang melekat pada dimensi kompetensi
kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik,
evaluasi Pendidikan, penelitian pengembangan, dan
sosial.
8. Students Wellbeing adalah sebuah keadaan
berkelanjutan dari suasana hati, sikap positif,
ketahanan diri, kepuasan dan kebahagiaan yang
dimiliki oleh peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran di sekolah.
9. Penceramah Pendidikan dan Pelatihan yang
selanjutnya disebut Penceramah Diklat adalah pejabat
berwenang atau tim yang ditugaskan oleh pejabat
berwenang yang memberikan arahan terkait kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
10. Pengajar Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya
disebut Pengajar Diklat adalah pengajar yang
-5-

ditugaskan oleh Lembaga Penyelenggara Pendidikan


dan Pelatihan untuk mendidik, mengajar, melatih, dan
membimbing peserta diklat.
11. Mentor adalah Pengawas Sekolah yang mendampingi
Calon Pengawas Sekolah dalam melaksanakan On the
Job Training.
12. Dinas Provinsi adalah dinas yang bertanggungjawab di
bidang pendidikan di wilayah provinsi.
13. Dinas Kabupaten/Kota adalah dinas yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan di daerah
kabupaten/kota.
14. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah yang selanjutnya
disingkat LPPKSPS adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
di bidang pengembangan dan pemberdayaan calon
kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas
sekolah, dan Pengawas Sekolah yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan.
15. Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan
yang selanjutnya disingkat LPD adalah lembaga yang
bekerjasama dengan LPPKS yang menyelenggarakan
Diklat Calon Pengawas Sekolah.
16. Kementerian adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan
17. Direktorat Jenderal adalah direktorat jenderal yang
bertanggung jawab dalam pembinaan Guru dan
tenaga kependidikan di lingkungan Kementerian.

Pasal 2
Petunjuk teknis ini disusun sebagai petunjuk bagi
Direktorat Jenderal, LPPKSPS, LPD, Dinas Provinsi, Dinas
Kabupaten/Kota, Pengawas Sekolah, kepala sekolah, guru,
dan pihak lainnya yang berkepentingan dalam pelaksanaan
-6-

Diklat Fungsional Calon Pengawas Sekolah dan Diklat


Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah.

Pasal 3
(1) Petunjuk Teknis ini meliputi:
a. Diklat Calon Pengawas Sekolah; dan
b. Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah.
(2) Ruang lingkup Petunjuk Teknis Diklat Calon Pengawas
Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a. tujuan;
b. sasaran;
c. pelaksanaan;
d. organisasi penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan;
e. pembiayaan;
f. evaluasi;
g. penjaminan mutu; dan
h. sistem informasi manajemen.
(3) Ruang lingkup Petunjuk Teknis Diklat Penguatan
Kompetensi Pengawas Sekolah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. tujuan;
b. tahapan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan;
c. metode;
d. kurikulum;
e. pihak yang terlibat; dan
f. tugas dan fungsi instansi terkait.

Pasal 4
Petunjuk Teknis pelaksanaan Diklat Calon Pengawas
Sekolah dan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas
Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tercantum
dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
-7-

Pasal 5
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini berlaku,
Peraturaan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 24907/B.B13/HK/2018 tentang
Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Calon Pengawas Sekolah dan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 6
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Juni 2020

DIREKTUR JENDERAL GURU


DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

TTD.

IWAN SYAHRIL

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Pokja Regulasi, Tata Laksana, dan Sumber Daya Manusia,
Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Temu Ismail
NIP. 197003072002121001
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 3815/B.B1/HK/2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN FUNGSIONAL CALON
PENGAWAS SEKOLAH DAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN PENGUATAN KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL CALON PENGAWAS SEKOLAH

A. Tujuan
Diklat Calon Pengawas Sekolah bertujuan:
1. Membekali kompetensi yang diperlukan Calon Pengawas Sekolah
dalam melaksanakan tugas sebagai Pengawas Sekolah.
2. Mengembangkan potensi pengawasan Calon Pengawas Sekolah
yang mampu melaksanakan tugas dan fungsinya untuk
meningkatkan capaian belajar peserta didik yang bermuara pada
terwujudnya students wellbeing.
3. Menumbuhkan kemandirian Calon Pengawas Sekolah dalam
kegiatan peningkatan keprofesian pengawasan.
B. Sasaran Diklat Calon Pengawas Sekolah
Sasaran Diklat Calon Pengawas Sekolah adalah Bakal Calon Pengawas
Sekolah yang telah dinyatakan lolos seleksi substansi Bakal Calon
Pengawas Sekolah.
C. Penyelenggara Diklat Calon Pengawas Sekolah
Penyelenggara Diklat Calon Pengawas Sekolah adalah LPPKSPS.
LPPKSPS bekerjasama dengan LPD yang telah mendapatkan
persetujuan dari Direktur Jenderal untuk mempercepat pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan (diklat).
-2-

D. Pelaksanaan Diklat Calon Pengawas Sekolah


1. Persiapan Pelaksanaan
a. Penyiapan Perangkat Diklat Calon Pengawas Sekolah
Perangkat yang disiapkan untuk melaksanakan Diklat Calon
Pengawas Sekolah adalah:
1) Petunjuk Teknis Diklat Calon Pengawas Sekolah.
2) Panduan Diklat Calon Pengawas Sekolah.
3) Panduan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengajar Diklat Calon
Pengawas Sekolah.
4) Panduan Bimtek Mentor pada Diklat Calon Pengawas
Sekolah.
5) Panduan Bimtek Admin dan Operator Sistem Informasi
Manajemen (SIM) Diklat Tenaga Kependidikan (Tendik)
serta Admin Learning Management System (LMS) Diklat
Calon Pengawas Sekolah.
6) Panduan Bimtek Petugas Supervisi Diklat calon Pengawas
Sekolah.
7) Panduan Program Pengimbasan Pendampingan Calon
Pengawas Sekolah.
8) Panduan Pemantauan dan Evaluasi Diklat Calon Pengawas
Sekolah.
9) Buku Pegangan Narasumber dan Peserta Bimtek Pengajar
Diklat calon Pengawas Sekolah.
10) Buku Pegangan Narasumber dan Peserta Bimtek Mentor
Diklat calon Pengawas Sekolah.
11) Buku Pegangan Narasumber dan Peserta Bimtek Petugas
Supervisi Diklat calon Pengawas Sekolah.
12) Bahan pembelajaran dan perangkat pembelajaran
(GBPP/RBPMD dan SAP/RP, bahan tayang, lembar kerja,
serta bahan pendukung lainnya) pada Diklat Calon
Pengawas Sekolah.
13) Instrumen tes awal dan tes akhir, evaluasi pengajar diklat
dan evaluasi penyelenggaraan.
14) LMS Diklat calon Pengawas Sekolah.
15) SIM Diklat Tendik.
-3-

b. Bimtek Pengajar Diklat Calon Pengawas Sekolah


Bimtek Pengajar Diklat calon Pengawas Sekolah
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal melalui Direktorat
Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga
Kependidikan (Direktorat PPPGTK), bertujuan untuk
membekali calon pengajar yang akan memfasilitasi kegiatan
Diklat Calon Pengawas Sekolah. Bimtek dilaksanakan dengan
pola 52 Jam Pelajaran (JP) @ 60 menit, menggunakan struktur
program sebagaimana pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Struktur Program Bimtek Pengajar Diklat


Calon Pengawas Sekolah
No Mata Diklat/Kegiatan JP
A Umum 5
1. Kebijakan Kementerian 2
2. Pilar Perwujudan Students Wellbeing 2
3. Mekanisme Pelaksanaan Diklat Calon Pengawas Sekolah 1
B Pokok 44
1. Analisis Materi Diklat Calon Pengawas Sekolah 10
2. Teknik Fasilitasi Diklat Calon Pengawas Sekolah moda luar
jaringan (Luring):
a. On the Job Training (OJT)1 3
b. In Service Training (IST) 1 5
c. On the Job Training 2 3
d. In Service Training 2 3
3. Pengenalan Learning Management System (LMS) Diklat 4
Calon Pengawas Sekolah
4. Teknik Fasilitasi Diklat Calon Pengawas Sekolah Moda
dalam jaringan (Daring):
a. On the Job Training 1 3
b. In Service Training 1 5
c. On the Job Training 2 3
d. In Service Training 2 3
5. Penilaian Diklat Calon Pengawas Sekolah 2
C Penunjang 3
1. Evaluasi 1
2. Tes Awal dan Tes Akhir 2
Total 52
-4-

Penjelasan lebih lanjut mengenai bimtek Pengajar Diklat Calon


Pengawas Sekolah disusun dalam panduan.

c. Bimtek Mentor Diklat Calon Pengawas Sekolah


Bimtek Mentor Diklat Calon Pengawas Sekolah
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal melalui Direktorat
PPPGTK, bertujuan untuk membekali calon Mentor yang akan
membimbing peserta pada kegiatan OJT. Bimtek dilaksanakan
menggunakan pola 32 JP @ 60 menit, dengan struktur
program pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Struktur Program Bimtek Mentor pada Diklat Calon


Pengawas Sekolah

No Mata Diklat JP
A Umum 5
1. Kebijakan Kementerian 2
2. Pilar Perwujudan Students Wellbeing 2
3. Mekanisme Pelaksanaan Diklat Calon Pengawas Sekolah 1
B Pokok 24
1. On the Job Training 1
Coaching dan Mentoring:
a. Identifikasi Masalah Pembelajaran dan Pemecahannya 6
b. Penyusunan Gagasan dan Rencana Inovasi Pengawasan 5
2. On the Job Training 2
Coaching dan Mentoring:
a. Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut Program 5
Pengawasan (RTLPP)
b. Penyusunan Laporan dan Persiapan Gelar Karya 5
3. Pengenalan LMS Diklat Calon Pengawas Sekolah 3
C Penunjang 3
1. Evaluasi 1
2. Tes Awal dan Tes Akhir 2
Total 32

Penjelasan lebih lanjut mengenai bimtek Mentor pada Diklat


Calon Pengawas Sekolah disusun dalam panduan.
-5-

d. Bimtek Admin dan Operator SIM Diklat Tendik serta Admin


Learning Management System (LMS)
Bimtek Admin dan Operator SIM Diklat Tendik serta Admin
LMS diselenggarakan oleh Ditjen GTK melalui Direktorat
PPPGTK, bertujuan untuk menyamakan persepsi dan
membekali Admin dan Operator SIM Diklat Tendik serta Admin
LMS dalam membuat dan mengelola kelas daring di SIM Diklat
Tendik dan LMS. Bimtek dilaksanakan secara tatap muka
langsung dengan alokasi waktu 32 JP @ 60 menit,
menggunakan struktur program sesuai Tabel 3. berikut.

Tabel 3. Struktur Program Bimtek Admin dan Operator SIM Diklat


Tendik serta Admin LMS Diklat Calon Pengawas Sekolah
No Materi JP
A Materi Umum 4
1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2
2. Mekanisme Pelaksanaan Diklat Calon Pengawas 2
Sekolah
B Materi Pokok 27
1. Pengelolaan Kelas di SIM Diklat Tendik 10
2. Pengelolaan Kelas Daring di LMS Diklat Calon 10
Kepala Sekolah
3. Permasalahan Teknis dan Solusinya 7
C Materi Penunjang 1
1. Evaluasi Penyelenggaraan Bimtek 1
Jumlah Total 32

Penjelasan lebih lanjut mengenai bimtek Admin dan Operator


SIM Diklat Tendik serta Admin LMS disusun dalam panduan.

e. Bimtek Petugas Supervisi Diklat Calon Pengawas Sekolah


Bimtek Petugas Supervisi diselenggarakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat PPPPGTK, bertujuan untuk membekali
petugas supervisi terkait peran, fungsi dan tanggung jawab
dalam mengelola proses akademik atau proses pembelajaran,
serta membekali pengetahuan dan keterampilan dalam
-6-

melaksanakan supervisi. Bimtek dilaksanakan dengan alokasi


waktu 32 JP (@ 60 menit). Struktur program bimtek
sebagaimana tabel 4 berikut.

Tabel 4. Struktur Program Bimtek Petugas Supervisi


Diklat Calon Pengawas Sekolah
No Materi JP
A Materi Umum 4
1. Kebijakan Kementerian 2
Mekanisme Pelaksanaan Diklat Calon Pengawas 2
2.
Sekolah
B Materi Pokok 25
1. Pengenalan LMS Diklat Calon Pengawas Sekolah 2
2. Model Pembelajaran Diklat Calon Kepala Sekolah 5
Teknik Supervisi Diklat Calon Pengawas Sekolah 8
3.
moda daring dan luring
Instrumen Supervisi Diklat Calon Pengawas Sekolah 5
4.
moda daring dan luring
5. Analisis dan Hasil Pelaporan 5
C Materi Penunjang 3
1. Evaluasi dan Refleksi 1
2. Tes awal dan Tes Akhir 2
Jumlah Total 32

Penjelasan lebih lanjut mengenai bimtek Petugas Supervisi


Diklat Calon Pengawas Sekolah disusun dalam panduan.

2. Strategi Pelaksanaan
Diklat Calon Pengawas Sekolah dilaksanakan dengan 4 (empat)
tahap yaitu:
a. Diklat di tempat kerja (On the Job Training /OJT) 1;
b. Diklat di luar tempat kerja (In Service Training/IST) 1;
c. Diklat di tempat kerja (On the Job Training /OJT) 2; dan
d. Diklat di luar tempat kerja (In Service Training/IST) 2.
Moda yang digunakan dalam Diklat Calon Pengawas Sekolah
adalah moda luring, daring, atau kombinasi.
-7-

Moda luring dilaksanakan secara tatap muka langsung pada


semua tahapan. Moda daring dilakukan melalui kegiatan dengan
menggunakan komunikasi sinkron (synchronous communication)
maupun dengan menggunakan komunikasi asinkron
(asynchronous communication) dalam LMS pada semua tahapan.
Moda kombinasi dilaksanakan dengan menggabungkan moda
daring dan moda luring, yaitu secara daring dalam LMS pada
tahapan OJT dan secara luring pada tahapan IST.
a. Model Pembelajaran yang Digunakan
Model pembelajaran Diklat Calon Pengawas Sekolah pada
setiap tahapan OJT 1, IST 1, OJT 2, dan IST 2 dikembangkan
dari siklus pembelajaran model ORPAReA (Observe, Reflect,
Plan, Action, Reflect, dan Awareness) yang merupakan hasil
modifikasi dari “Teori U” oleh Otto Schamer (2007).
Pelaksanaan Teori U dengan proses U yang terdiri atas 3 (tiga)
inti gerakan dalam “proses U” (Observe, Retreat–Reflect, serta
Act in an instant). Teori U menuntun seseorang untuk
melakukan perombakan diri, baik sebagai individu maupun
pemimpin yang ada dalam organisasi. Perubahan yang
berdampak besar dan inovatif adalah hasil yang diperoleh dari
menjawab tantangan masalah adaptif, sehingga teori U sangat
penting untuk dipahami dan diterapkan oleh para pemimpin di
era Revolusi Industri 4.0. Melalui penerapan teori U, seorang
pemimpin dapat melakukan metode manajemen perubahan
dengan melihat sepenuhnya (open mind), mengerti sepenuhnya
(open heart), dan menerima sepenuhnya (open will) untuk
mengubah pola perilaku yang tidak produktif.
Siklus pembelajaran ORPAReA pada tahap OJT 1 menerapkan
unsur “Observe dan Reflect”; pada IST 1 menerapkan unsur
“Plan” dengan sintak ILEAD (Introduction – Link – Enforcement –
Awareness – Development); tahap OJT-2 menerapkan unsur
“Act”, sedangkan pada tahap IST 2 menerapkan unsur Reflect
dan Awareness”.
Melalui siklus tersebut, diharapkan akan terwujud calon
Pengawas Sekolah yang mampu memfasilitasi pemecahan
masalah pembelajaran menuju perubahan satuan pendidikan
sesuai tuntutan dan perkembangan zaman.
-8-

Siklus pembelajaran ORPAReA pada tahap OJT 1, IST 1, OJT


2, dan IST 2 secara utuh digambarkan pada bagan di bawah.

TAHAPAN MODEL SINTAK AKTIVITAS PESERTA


DIKLAT ORPAReA ILEAD

1. Mengamati kondisi sekolah bersama warga


Observe sekolah untuk menemukan masalah
pemebelajaran dan;
2. Mendiskusikan hasil temuan masalah
pembelajaran dengan Mentor.
On-t he-Job
Tr ai ni ng
1 1. Merefleksikan hasil observasi berdasarkan
R eflect pendalaman materi pengawasan;
2. Merumuskan masalah pembelajaran
bersama warga sekolah, dan Mentor;
3. Mendiskusikan ide atau gagasan
pemecahan masalah pembelajaran
bersama Mentor.

1. Memperkenalkan diri, mencermati tujuan


I ntroduction IST 1, dan memotivasi peserta.
2. Menyampaikan permasalahan
pembelajaran pada pengawasan yang
ditemukan di sekolah;
1. Menghubungkan sumber materi
pengawasan dengan permasalahan
L ink pembelajaran
2. Menghubungkan ide gagasan atau
inovasi pemecahan masalah pembelajaran
dengan pengawasan.
1. Mendiskusikan kesesuaian materi yang
dipelajari dan masalah pembelajaran
melalui pengawasan;
In- 2. Berbagi pengalaman, ide/gagasan inovasi
Ser vi ce P lan E nforcement setelah mempelajari berbagai sumber
Tr ai ni ng materi;
1 3. Menyimpulkan kesesuaian ide/gagasan
inovasi dengan masalah pembelajaran
melalui pengawasan dan;
4. Menyusun langkah-langkah pemecahan
masalah pembelajaran melalui
pengawasan.
1. Memiliki kesadaran untuk memajukan
sekolah dimulai dari identifikasi masalah
pembelajaran, pemecahan masalah
pembelajaran melalui pengawasan dengan
Awareness gagasan inovasi yang dilakukan bersama
warga sekolah;
2. Memiliki kesadaran perlunya solusi
pemecahan masalah
3. Memiliki kesadaran untuk belajar dan
menyelesaikan tugas tepat waktu dan;

1. Menyusun Rencana Tindak Lanjut Program


Pengawasan (RTLPP) yang memuat:
Development Rencana Tindak Pengawasan (RTP) dalam
bentuk Program Pengawasan dan Praktik
pelaksanaan RTP;
2. Menyusun instrumen monitoring dan
evaluasi.
-9-

TAHAPAN MODEL SINTAK AKTIVITAS PESERTA


DIKLAT ORPAReA ILEAD

1. Menyosialisasikan RTLPP pada warga


sekolah dan Mentor;
2. Menyiapkan sumber daya;
3. Bersama dengan Mentor melaksanakan
RTLPP dengan melibatkan seluruh warga
On-t he-Job sekolah;
Tr ai ni ng 2 Act 4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi;
5. Melakukan refleksi hasil pelaksanaan
RTLPP
6. Merekam hasil OJT-2;
7. Menyusun dan mengunggah laporan hasil
OJT-2;
8. Menyiapkan bahan gelar karya pada IST- 2

1. Menyampaikan presentasi dan unjuk


kerja hasil pelaksanaan RTLPP.
R eflect 2. Menemukan jawaban:
a. Bagaimana upaya pemecahan masalah
yang dilaksanakan pada OJT-2 dapat
berhasil?
b. Bagaimana dampaknya terhadap
pembelajaran terkait dengan
In-Ser vi ce pengawasan?
Tr ai ni ng c. Apa sajakah kendala yang muncul
2 sewaktu melaksanakan OJT-2 dan
solusinya?
d. Bagaimana reaksi warga sekolah
setelah dilakukan OJT-2 ?

1. Saling memberikan motivasi dan saran


Awareness untuk pengembangan diri dan;
2. Memiliki kesadaran untuk menjadi
Pengawas Sekolah yang profesional.

Gambar 1. Alur Strategi Pembelajaran Diklat Calon Pengawas


Sekolah

Implementasi ORPAReA pada setiap tahapan Diklat Calon


Pengawas Sekolah dijelaskan lebih lanjut dalam Panduan
Diklat Calon Pengawas Sekolah.
b. Tahapan Pelaksanaan
Diklat calon Pengawas Sekolah melalui Moda Daring dan
Kombinasi diawali dengan orientasi penggunaan LMS kepada
peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan LMS dan
membekali keterampilan peserta terkait aktivitas pembelajaran
di LMS Diklat Calon Pengawas Sekolah pada setiap tahapan.
Orientasi penggunaan LMS dilaksanakan paling lambat 1 (satu)
hari sebelum tahap OJT 1.
-10-

Pelaksanaan pembelajaran di setiap tahapan Diklat Calon


Pengawas Sekolah dijelaskan sebagai berikut.
1) On the Job Training 1 (OJT 1)
OJT 1 dialokasikan selama 21 (dua puluh satu) jam pelajaran
@ 45 menit. Tempat pelaksanaan OJT 1 adalah di sekolah
tempat masing-masing peserta bertugas. Peserta dalam
melaksanakan OJT 1 didampingi langsung oleh Mentor dan
dibimbing secara terstruktur oleh Pengajar Diklat.
Pembimbingan oleh pengajar diklat secara daring
menggunakan video conference dan chatting, sedangkan
pembimbingan secara luring diperuntukkan bagi peserta
Diklat Calon Pengawas Sekolah yang berasal dari daerah
dengan koneksi internet terbatas. Mekanisme pembimbingan
oleh pengajar diklat, baik secara daring maupun luring
dijelaskan lebih lanjut pada Panduan Diklat Calon Pengawas
Sekolah.
2) In-Service Training 1 (IST 1)
IST 1 dilaksanakan secara luring maupun daring dalam durasi
50 (lima puluh) jam pelajaran @ 45 menit. IST pada moda
luring dilakukan dengan kegiatan tatap muka langsung,
sedangkan pada moda daring dilakukan melalui kegiatan
synchronous dan ansynchronous di LMS menggunakan video
conference, chatting, forum diskusi dan fitur lainnya. Tempat
pelaksanaan IST 1 pada moda luring atau kombinasi
ditetapkan oleh LPD berdasarkan kesepakatan dengan Dinas
Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Badan Diklat
Provinsi/Kabupaten/Kota, atau penyelenggara satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, sedangkan
IST pada moda daring daring dilaksanakan di tempat masing-
masing peserta yang terhubung dengan koneksi internet.
3) On-the-Job Training 2 (OJT 2)
OJT 2 dilaksanakan dalam durasi 75 (tujuh puluh lima) jam
pelajaran @ 45 menit. Tempat pelaksanaan OJT 2 adalah di
sekolah tempat peserta bertugas, dan sekolah lain sebagai
tempat magang peserta saat OJT 2. Sekolah lain dipilih yang
memiliki akreditasi setidaknya sama atau lebih tinggi dari
sekolah asal peserta, dan Kepala Sekolah di sekolah magang
-11-

tersebut memiliki penilaian kinerja satu tahun terakhir paling


rendah “Baik” . Sekolah lain tersebut dipilih oleh Kepala Dinas
Pendidikan.
4) In-Service Training 2 (IST-2)
IST 2 dilaksanakan dalam durasi 25 (dua puluh lima) jam
pelajaran @ 45 menit. IST pada moda luring dan kombinasi
dilakukan dengan kegiatan tatap muka langsung, sedangkan
pada moda daring dilakukan melalui kegiatan kegiatan
synchronous dan asynchronous di LMS menggunakan video
conference, chatting, forum diskusi dan fitur lainnya. Tempat
pelaksanaan IST 2 ditetapkan oleh LPD berdasarkan
kesepakatan dengan Dinas Pendidikan Provinsi/
Kabupaten/Kota, Badan Diklat Provinsi/Kabupaten/Kota, atau
penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat, sedangkan IST secara daring dilaksanakan di
tempat masing-masing peserta yang terhubung dengan koneksi
internet.

3. Unsur Yang Terlibat


Unsur yang terlibat saat pelaksanaan Diklat Calon Pengawas
Sekolah pada masing-masing moda sebagaimana pada Tabel. 5
berikut.

Tabel. 5 Unsur Pelaksana Diklat Calon Pengawas Sekolah


Moda
Unsur Luring Daring Kombinasi
OJT IST OJT IST OJT IST
Penanggung jawab      
Pengajar Diklat      
Mentor   
Operator SIM      
Admin SIM      
Admin LMS    
Panitia kelas      
Peserta      
Petugas supervisi     
-12-

4. Struktur Program Diklat Calon Pengawas Sekolah


Diklat Calon Pengawas Sekolah diselenggarakan selama 171 (tujuh
puluh satu) jam pelajaran (JP) @ 45 menit, dengan struktur
program sebagaimana pada Tabel 6.

Tabel 6. Struktur Program Diklat Calon Pengawas Sekolah

Waktu
NO MATA DIKLAT/KEGIATAN
(JP)

A. On-The-Job Training 1

1. Penjelasan Teknis 1

2. Pendalaman materi Tugas Pokok dan Kode Etik 6


Pengawas Sekolah, Supervisi Manajerial, Supervisi
Akademik, Evaluasi Pendidikan dan Penelitian dan
Pengembangan

3. Identifikasi Masalah Pembelajaran 6

4. Gagasan dan Rencana Inovasi Pengawasan (Program 7


Pengawasan)

5. Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) 1


Calon Pengawas Sekolah

Jumlah 21

B. In-Service Training 1

1. Tes Awal 1

2. Kebijakan Kementerian 2

3. Pembentukan Karakter 9

4. Materi Pokok

a. Tugas Pokok dan Kode Etik Pengawas Sekolah 4

b. Supervisi Akademik 4

c. Supervisi Manajerial 4

d. Evaluasi Pendidikan 4

e. Penelitian dan Pengembangan 4


-13-

Waktu
NO MATA DIKLAT/KEGIATAN
(JP)

5. Gagasan dan Inovasi Pengawasan 9

6. Rencana Tindak Lanjut Program Pengawasan (RTLPP) 9

Jumlah 50

C. On-The-Job Training 2

1. Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut Program 55


Pengawasan (RTLPP)

2. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Tindak 15


Lanjut Program Pengawasan (RTLPP)

3. Penyiapan Presentasi dan Gelar Karya Inovasi 5

Jumlah 75

D. In Service Training 2

1. Penjelasan Teknis IST 2 1

2. Presentasi dan Gelar Karya Inovasi 19

3. Refleksi Pelaksanaan RTLPP 3

4. Tes Akhir 1

5. Evaluasi 1

Jumlah 25 JP

Total 171 JP
-14-

Tabel 7. Deskripsi Mata Diklat dan Aktivitas Pembelajaran pada Diklat Calon Pengawas Sekolah

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
On-the-Job Training 1 (OJT 1)
1. Penjelasan Teknis 1. Mengetahui tahapan 1. Kesiapan peserta diklat Bahan tayang 1. Mencermati Membimbing Mendampingi
diklat dan kegiatan untuk melaksanakan tentang penjelasan teknis peserta dalam peserta.
yang wajib dilakukan kegiatan setiap tahap penjeasan teknis OJT 1. memahami struktur
oleh peserta serta; diklat; OJT 1. 2. Tanya jawab program, strategi
2. Memahami struktur 2. Peserta memahami dengan pengajar. pembelajaran,
program, strategi struktur program, penilaian,
pembelajaran, strategi pembelajaran, kelulusan, dan tata
penilaian, kelulusan, penilaian, kelulusan, tertib diklat.
dan tata tertib diklat. dan tata tertib diklat.
2. Pendalaman materi 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya Instrumen 1. Mempelajari materi 1. Membimbing 1. Mendampingi
Tugas Pokok dan pengetahuan peserta pengetahuan peserta refleksi modul secara mandiri. peserta secara peserta untuk
Kode Etik Pengawas tentang materi: tentang: Tugas Pokok Tugas Pokok 2. Melakukan daring selama 2 mempelajari
Sekolah, Supervisi Tugas Pokok dan Kode dan Kode Etik Pengawas dan Kode Etik komunikasi dengan JP (@ 45 menit) materi.
Akademik, Supervisi Etik Pengawas Sekolah, Sekolah, Supervisi Pengawas, sesama peserta per hari 2. Diskusi dengan
Manajerial, Evaluasi Supervisi Akademik, Akademik, Supervisi Supervisi dan/atau pengajar 2. Melakukan peserta dalam
Pendidikan dan Supervisi Manajerial, Manajerial, Evaluasi Manajerial, diklat terkait materi konfirmasi mempelajari
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pendidikan, dan Supervisi yang dipelajari. peserta tentang Materi.
Pengembangan dan, Penelitian dan Penelitian dan Akademik, 3. Melakukan aktivitas
Pengembangan. Pengembangan. Evaluasi komunikasi dengan dalam
2. Merefleksi pengetahuan 2. Hasil refleksi materi. Pendidikan dan Mentor terkait mempelajari
-15-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
dan keterampilan Penelitian dan materi yang bahan
tentang materi yang Pengembangan. dipelajari. pembelajaran.
telah dipelajari. 4. Merefleksi hasil
belajar.
3. Identifikasi Masalah Mengidentifikasi Hasil identifikasi masalah Instrumen 1. Melakukan 1. Melakukan 1. Membimbing
Pembelajaran masalah pembelajaran pembelajaran melalui identifikasi pengamatan situasi pembimbingan peserta dalam
melalui pengawasan di pengawasan di sekolah. masalah sekolah bersama secara daring mengamati
sekolah. pembelajaran warga sekolah dalam mengisi situasi sekolah
melalui tentang masalah instrumen pada masalah
pengawasan di pembelajaran identifikasi pembelajaran.
sekolah. melalui masalah 2. Membimbing
pengawasan. pembelajaran peserta untuk
2. Melakukan refleksi melalui menentukan
hasil pengamatan pengawasan. identifikasi
bersama warga 2. Memeriksa hasil masalah
sekolah. identifikasi pembelajaran

3. Diskusi dengan masalah melalui

Mentor terkait pembelajaran pengawasan.

dengan identifikasi melalui

masalah pengawasan.

pembelajaran. 3. Melakukan

4. Mengisi instrumen penilaian dan

identifikasi masalah memberikan

pembelajaran umpan balik


-16-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
melalui pengawasan hasil identifikasi
yang belum masalah
terselesaikan pembelajaran
berdasarkan hasil melalui
refleksi. pengawasan.
5. Mengumpulkan
hasil identifikasi
masalah
pembelajaran.
4. Gagasan dan Menyusun gagasan dan Hasil gagasan dan rencana Instrumen 1. Mencermati 1. Pengajar diklat Mentor
Rencana Inovasi rencana inovasi inovasi pemecahan gagasan dan instrumen gagasan melakukan membimbing
Pengawasan pemecahan masalah masalah pembelajaran rencana inovasi dan rencana inovasi pembimbingan peserta untuk
(Program pembelajaran melalui melalui pengawasan pemecahan pemecahan masalah pada peserta menuangkan
Pengawasan) pengawasan (Program Pengawasan) masalah pembelajaran untuk gagasan gagasan dan
(Program Pengawasan) pembelajaran melalui pengawasan dan rencana rencana inovasi
melalui (Program inovasi pengawasan
pengawasan Pengawasan). pemecahan (program
(Program 2. Berinteraksi dengan masalah pengawasan).
Pengawasan) Mentor secara baik pembelajaran
dalam menentukan melalui
gagasan dan pengawasan
rencana inovasi (program
pemecahan masalah pengawasan).
pembelajaran 2. Pengajar
-17-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
melalui pengawasan memeriksa hasil
3. Berinteraksi dengan pekerjaan
sesama peserta peserta dan
dan/atau pengajar menilainya.
diklat terkait
dengan cara
pengisian instrumen
gagasan dan
rencana inovasi
pemecahan masalah
pembelajaran
melalui pengawasan
(program
pengawasan).
4. Mengisi atau
melengkapi
instrumen gagasan
dan rencana inovasi
inovasi pemecahan
masalah
pembelajaran
melalui
pengawasan.
5. Mengumpulkan
-18-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
hasil pengisian
instrumen gagasan
dan rencana inovasi
inovasi pemecahan
masalah
pembelajaran
melalui
pengawasan.

5. Analisis Kebutuhan Memetakan tingkat Hasil Pemetaan Analisis Instrumen Mengisi instrumen 1. Membimbing Mendampingi
Pengembangan penguasaan kompetensi Kebutuhan Pengembangan Analisis Analisis Kebutuhan peserta mengisi peserta mengisi
Keprofesian (AKPK) Calon Pengawas Sekolah. Keprofesian (AKPK) Calon Kebutuhan Pengembangan instrumen instrumen Analisis
Calon Pengawas Pengawas Sekolah. Pengembangan Keprofesian (AKPK) Analisis Kebutuhan
Sekolah. Keprofesian didampingi Mentor. Kebutuhan Pengembangan
(AKPK) Calon Pengembangan Keprofesian
Pengawas Keprofesian (AKPK).
Sekolah. (AKPK ).
2. Memetakan
tingkat
penguasaan
kompetensi
Calon Pengawas
Sekolah.
In-Service Training 1 (IST-1)
-19-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
1. Tes Awal Mengindentifikasi Hasil tes awal Naskah soal tes 1. Mengerjakan 1. Memeriksa hasil
kemampuan awal peserta. awal. seluruh soal tes tes awal
awal. peserta.
2. Mengidentifikasi
profil awal
peserta.

2. Kebijakan Memahami arah kebijakan Peserta memahami arah Paparan dan Menyimak dan tanya Penceramah diklat
Kementerian berkaitan dengan kebijakan berkaitan dengan tanya jawab jawab tentang memaparkan
Pendidikan dan rekrutmen dan pembinaan program rekruitmen dan tentang arah kebijakan dan kebijakan dan
Kebudayaan Pengawas Sekolah pembinaan Pengawas kebijakan umum pelaksanaan kegiatan. menjawab
Sekolah jabatan pertanyaan peserta
fungsional
Pengawas
Sekolah sesuai
peraturan
perundang-
undangan,
Merdeka Belajar
dan Pilar
Perwujudan
Students Well-
being)
3. Pembentukan Membentuk kompetensi Peserta memiliki Instrumen 1. Ketua suku 1. Pengajar
-20-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
Karakter kepribadian, dan sosial, kompetensi kepribadian, refleksi menerima intruksi mengarahkan
yang diperlukan oleh sosial dan pengawasan pembentukan dari pengajar diklat; untuk
peserta. dalam melaksanakan tugas karakter 2. Ketua suku pembentukan
sebagai Pengawas Sekolah melakukan suku dan
sosialisasi kepada menentukan
anggota sesuai ketua suku;
dengan intruksi 2. Pengajar
pengajar; memberikan
3. Ketua suku instruksi kepada
bersama-sama ketua suku
anggota untuk
menentukan tujuan penugasan
yang ingin dicapai; pengawasan;
4. Masing-masing 3. Pengajar
anggota suku melakukan
menyampaikan observasi pada
kekuatan dan setiap suku;
kelemahannya; 4. Pengajar
5. Ketua suku mengarahkan
bersama anggota pada setiap
menyusun strategi suku untuk
dengan langkah- melakukan
langkah; refleksi;
a. mempertimbang 5. Pengajar
-21-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
kan tindakan memberikan
untuk mencapai penguatan yang
tujuan; mengacu pada
b. tindakan yang nilai-nilai
tepat untuk pengawasan.
mencapai
tujuan;
c. mempertimbang
kan setiap
tindakan untuk
mencapai tujuan
6. Ketua suku
bersama anggota
a. membuat
rencana
langkah-langkah
untuk mencapai
tujuan;
b. melaksanakan
kegiatan untuk
mencapai tujuan
yang telah
ditetapkan;
c. ketua suku
-22-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
melaksanakan
monitoring
anggotanya yang
beraktivitas.
7. Ketua beserta
anggota suku
melakukan
refleksi dari
kegiatan yang
telah
dilaksanakan.
4. Materi Pokok: Meningkatkan Gagasan/inovasi Instrumen 1. Mempelajari materi 1. Menjelaskan
a. Tugas Pokok dan pengetahuan peserta pemecahan masalah Tugas pemecahan Tugas Pokok dan langkah langkah
Kode Etik untuk Tugas Pokok dan Pokok dan Kode Etik masalah Tugas Kode Etik Pengawas mempelajari
Pengawas Kode Etik Pengawas Pengawas Sekolah. Pokok dan Kode Sekolah. materi
Sekolah Sekolah. Etik Pengawas 2. Menyampaikan 2. Memberikan
Sekolah. gagasan/inovasi bimbingan dan
pemecahan masalah saran pada
. Tugas Pokok dan pelaksanaan
Etika Pengawas diskusi.
Sekolah. 3. Menghubungkan
3. Mengumpulkan materi baru
hasil pengisian dengan sesuatu
instrument refleksi yang dikenal
-23-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
materi. oleh peserta dari
pembelajaran
atau
pengalaman
sebelumnya
(konten dan
konteks)
Memberikan
refleksi hasil

b. Supervisi Melakukan simulasi 1. Hasil praktik Instrumen 1. Mempelajari materi


diskusi.

Akademik Supervisi Akademik Pembimbingan dan Supervisi Supervisi Akademik.


Pelatihan Profesional Akademik 2. Diskusi berbagi
Guru dalam pengalaman dan
Perencanaan dan pengetahuan
pelaksanaan pembimbingan dan
Pembelajaran Pelatihan
berorientasi HOTS. Profesional Guru
2. Hasil praktik dalam;
Pembimbingan dan a. Perencanaan dan
Pelatihan Profesional pelaksanaan
Guru dalam Penilaian Pembelajaran;
Proses dan Hasil Belajar. b. Penilaian Proses
3. Pembimbingan dan dan Hasil
-24-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
Pelatihan Profesional Belajar.
Guru dalam pelaksanaan c. Pelaksanaan
PKB (Pengembangan PKB
Keprofesian 3. Mengumpulkan
Berkelanjutan). hasil pengisian
instrumen refleksi.

c. Supervisi Melakukan simulasi 1. Review hasil: Instrumen 1. Mempelajari materi


Manajerial Supervisi Manajerial a. Penyusunan Supervisi Supervisi
Program Manajerial Manajerial.
Pengawasan; 2. Diskusi berbagi
b. Penyusunan pengalaman dan
metode kerja dan pengetahuan
instrumen tentang:
pelaksanaan a. Penyusunan
pengawasan; Program
c. Penyusunan Pengawasan dan;
laporan hasil b. Metode kerja dan
pengawasan . instrument
2. Bimbingan dan pelaksanaan
pelatihan (Bimlat) pengawasan;
kepala sekolah dan c. Penyusunan
tenaga kependidikan. laporan hasil
Pemantauan Standar pengawasan
-25-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
Nasional Pendidikan d. Bimlat kepela
(SNP). sekolah dan
tenaga
kependidikan;
e. Pemantauan SNP
3. Mengumpulkan
hasil pengisian
instrumen reflekasi
materi
d. Evaluasi Melakukan simulasi 1. Hasil praktik Instrumen 1. Mempelajari materi -
Pendidikan evaluasi pendidikan Pemantauan Evaluasi Evaluasi
Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan.
Pembelajaran dan Hasil 2. Diskusi berbagi
Belajar Peserta Didik. pengalaman dan
2. Hasil praktik Pembinaan pengetahuan
Guru dalam tentang:
Pemanfaatan Hasil a. Pemantaun
Penilaian. Pelaksanaan
3. Hasil praktik Penilaian Pembelajaran
Kinerja Guru, dan Kepala dan Hasil Belajar
Sekolah Peserta Didik.
b. Pembinaan Guru
dalam
Pemanfaatan
-26-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
Hasil Penilaian.
c. Penilaian Kinerja
Guru, Kepala
Sekolah.
3. Memeriksa hasil
pengisian instrumen
refleksi
d. Penelitian dan Mereview proposal PTS Proposal PTS dan/atau Best Panduan 1. Mempelajari materi
Pengembangan. dan/atau Best Practice. Practice. penyusunan Penelitian dan
proposal PTS Pengembangan
dan/atau Best 2. Diskusi penyusunan
Practice. proposal PTS
dan/atau Best
Practice.
3. Mengunggah
proposal PTS
dan/atau Best
Practice.
5. Gagasan dan Inovasi Menemukan gagasan dan 1. Berbagi gagasan dan Instrumen 1. Sharing 1. Menjelaskan
Pengawasan inovasi pengawasan inovasi pemecahan merumuskan permasalahan langkah langkah
(Program (Program Pengawasan) permasalahan gagasan dan pokok terkait mempelajari
Pengawasan) untuk pemecahan pembelajaran melalui inovasi masalah materi
permasalahan pengawasan yang pengawasan pembelajaran 2. Menyampaikan
pembelajaran melalui ditemukan. untuk melalui pokok- pokok
-27-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
pengawasan. 2. Menemukan Gagasan menyelesaikan pengawasan. penting
dan inovasi pengawasan masalah 2. Merespon dengan permasalahan
terbaik untuk pembelajaran menyampaikan pembelajaran
menyelesaikan masalah (Program materi yang telah melalui
pembelajaran melalui Pengawasan). dipelajari di tahap pengawasan
pengawasan. OJT 1. berdasarkan
3. Menyampaikan hasil
gagasan dan inovasi pengelompokan
pengawasan identifikasi
(Program masalah
Pengawasan) pengawasan
dalam 3. Melakukan
menyelesaikan brainstorming
masalah untuk menggali
pembelajaran masalah
melalui pembelajaran
pengawasan. melalui
4. Berdiskusi untuk pengawasn di
menemukan sekolah.
gagasan dan inovasi 4. Meminta peserta
pemecahan masalah untuk
pembelajaran menyampaikan
melalui gagasan dan
pengawasan inovasi
-28-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
bentuk sharing yang pengawasan
dapat mengukur 4 untuk mengatasi
(empat) pilar masalah
students Wellbeing pembelajaran.
(instructional 5. Memfasilitasi
leadership, peserta
differentiated berdiskusi
instruction, social terhadap
emotional learning, masalah
community of pembelajaran
practice). yang belum
6. Menganalisis mendapatkan
kesesuaian antara gagasan dan
identifikasi masalah inovasi
pembelajaran pengawasan
dengan gagasan terbaik
inovasi melalui pemecahannya.
pengawasan. 6. Memfasilitasi
peserta untuk
dapat
menghubungkan
masalah
pembelajaran
yang dihadapi di
-29-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
sekolah dengan
bahan
pembelajaran
dan informasi-
informasi terbaru
sebagai bahan
pemecahan
masalah
pembelajaran.
7. Menyampaikan
penguatan
gagasan dan
inovasi
pengawasan
yang
dihubungkan
dengan
pemecahan
masalah
pembelajaran
melalui
pengawasan.
6. Rencana Tindak 1. Menyusun Rencana 1. Tersusunnya Rencana Panduan 1. Sharing 1. Menjelaskan
Lanjut Program Tindak Lanjut Program Tindak Lanjut Program Rencana Tindak permasalahan langkah langkah
-30-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
Pengawasan (RTLPP) Pengawasan (RTLPP); Pengawasan Lanjut Program penting terkait mempelajari
a. Jadwal RTLPP (RTLPP); Pengawasan dengan kondisi di materi
b. Rencana Tindak a. Jadwal RTLPP (RTLPP) sekolah untuk 2. Menyampaikan
Pengawasan (RTP) berupa praktik pelaksanaan RTLPP. pokok- pokok
dalam bentuk pelaksanaan 2. Menyampaikan penting pada
Program pengawasan sesuai strategi dalam RTLPP.
Pengawasan; dengan program yang menyelesaikan 3. Menjelaskan
c. Menyusun rencana terdiri dari: masalah yang hubungkan
praktik pelaksanaan 1) Rencana Tindak dihadapi di sekolah. antara
pengawasan sesuai Pengawasan (RTP) 3. Menyusun jadwal komponen satu
dengan Program dalam bentuk RTLPP sesuai dengan lainnya
Pengawasan . Program dengan Program; yang ada pada:
d. Program Pengawasan a. Program a. jadwal RTLPP;
Peningkatan 2) Rencana praktik Pengawasan; b. Program
Kompetensi pelaksanaan b. Rencana praktik pengawasan
Pengawas Sekolah pengawasan pengawasan c. matrik pada
di sekolah lai (1) Program (1) Program Rencana
2. Menyusun instrumen supervisi supervisi Tindak
monitoring dan manajerial manajerial Program
evaluasi. (pemantaun (pemantaun Pengawasan
implementasi implementa (RTP) dan;
SNP dan si SNP dan d. matrik
Pembimbingan Pembimbing peningkatan
dan pelatihan). an dan kompetensi
-31-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
(2) supervisi klinis pelatihan). Pengawas
dalam praktik (2) supervisi Sekolah di
pelaksanaan klinis dalam sekolah lain
pembinaan praktik dan;
guru; pelaksanaan e. instrumen
(3) Proposal pembinaan monitoring
Penelitian guru; dan evaluasi
Tindakan (3) Proposal 4. Melakukan
Sekolah (PTS) Penelitian brainstorming
dan/atau Best Tindakan untuk menggali
Practice. Sekolah (PTS) masalah pada
(4) Program dan/atau penyusunan
Peningkatan Best Practice. jadwal RTLPP.
Kompetensi (4) Program 5. Memfasilitasi
Pengawas Peningkatan peserta untuk
Sekolah di Kompetensi menyusun:
sekolah lain. Pengawas a. jadwal RTLPP;
2. Tersusunnya instrumen Sekolah di b. Program
monitoring dan evaluasi. sekolah lain. Pengawasan
2. Membuat instrumen c. matrik pada
monitoring dan Rencana
evaluasi Tindak
Program
Pengawasan
-32-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
(RTP) ;
d. matrik
peningkatan
kompetensi
Pengawas
Sekolah di
sekolah lain
dan;
e. instrumen
monitoring
dan evaluasi.
6. Menyampaikan
penguatan untuk
melaksanakan
program yang
telah disusun
pada OJT 2.
On the Job Training 2 (OJT 2)
1. Pelaksanaan 1. Melaksanakan Rencana Terlaksananya Rencana 1. Format 1. Menyiapkan 1. Membimbing Membimbing
Rencana Tindak Tindak Lanjut Program Tindak Lanjut Program Jurnal harian perangkat peserta secara peserta dalam
Lanjut Program Pengawasan (RTLPP) di Pengawasan (RTLPP) sesuai pelaksanaan pelaksanaan RTLPP daring dalam melaksanakan
Pengawasan (RTLPP) sekolah asal jadwal yang telah disusun RTLPP 2. Berdiskusi dengan pelaksanaan RTLPP sesuai
dibuktikan dengan; 2. Rambu- Mentor untuk RTLPP dengan jadwal.
1. Jurnal harian rambu pelaksanaan RTLPP 2. Melakukan
-33-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
pelaksanaan RTLPP pembuatan 3. Melibatkan warga pemantauan
2. Rekaman hasil unjuk video sekolah dalam pelaksanaan
kerja pelaksanaan RTLPP pelaksanaan melaksanakan hasil RTLPP
3. Hasil monitoring dan RTLPP RTLPP 1(satu) kali
evaluasi 3. Instrumen 4. Melaksanakan secara luring
monitoring RTLPP yang telah 3. Memberi saran
dan evaluasi. disusun sesuai dan masukkan
dengan jadwal secara daring
5. Mentor pelaksanaan
mendampingi RTLPP
pelaksanaan RTLPP
6. Mengisi jurnal
harian
7. Membuat video
unjuk kerja
8. Melakukan
monitoring dan
evaluasi
9. Menganalisis hasil
monitoring,
evaluasi.
2. Melaksanakan RTLPP Terlaksananya RTLPP di Jurnal harian 1. Mengisi jurnal 1. Membimbing Membimbing
di Sekolah Lain. sekolah lain. pelaksanaan harian peserta secara peserta dalam
RTLPP 2. Mengerjakan hasil daring dalam melaksanakan
-34-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
observasi pelaksanaan observasi sekolah
kompetensi RTLPP lain.
Pengawas Sekolah 2. Memberi saran
sesuai dengan dan masukkan
rencana secara daring
3. Melakukan hasil observasi
monitoring dan sekolah lain
evaluasi
4. Menganalisis hasil
monitoring dan
evaluasi
2. Penyusunan Mampu menyusun laporan Laporan hasil pelaksanaan Panduan laporan Menyusun laporan 1. Membimbing Membimbing
Laporan hasil hasil pelaksanaan RTLPP RTLPP pelaksanaan hasil pelaksanaan peserta dalam peserta dalam
pelaksanaan RTLPP RTLPP RTLPP penyusunan penyusunan
laporan laporan
2. Memberikan
saran dan
masukkan pada
penyusunan
laporan
3. Menilai laporan
peserta hasil
pelaksanaan
RTLPP.
-35-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
3. Penyiapan dan Mampu menyiapkan Laporan persiapan Panduan Menyusun persiapan 1. Membimbing Membimbing dan
Presentasi Gelar presentasi dan gelar karya presentasi dan Gelar Karya presentasi dan presentasi dan Gelar peserta dalam memberikan saran
Karya Inovasi Inovasi. Inovasi. Gelar Karya Karya Inovasi. penyusunan pada penyusunan
Inovasi presentasi dan presentasi dan
Gelar Karya Gelar Karya Inovasi.
Inovasi.
2. Memberikan
saran dan
masukkan pada
penyusunan
presentasi dan
Gelar Karya
Inovasi.
3. Menilai video
gelar karya
inovasi.
In-Service Training 2 (IST 2)
1. Penjelasan Teknis Menjelaskan alur Alur pelaksanaan IST 2 Bahan Tayang 1. Memperhatikan 1. Menyajikan
IST 2 pelaksanaan IST 2 penjelasan teknis penjelasan teknis
IST 2 IST 2
2. Menyikapi dan 2. Memberikan
menindaklanjuti motivasi peserta
secara positif.
2. Presentasi dan Gelar Mengukur performansi Nilai presentasi dan Gelar Instrumen 1. Menggelar semua 1. Menjelaskan
-36-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
Karya Inovasi. secara komprehensif Karya Inovasi RTLPP penilaian bahan dan alat langkah langkah
terhadap pelaksanaan presentasi dan serta hasil presentasi dan
Rencana Tindak Lanjuk Gelar Karya pelaksanaan gelar karya
Program Pengawasan Inovasi RTLPP RTLPP 2. Membimbing
(RTLPP) 2. Menjelaskan dan peserta dalam
menjawab menggelar alat
pertanyaan dan bahan, serta
pengunjung hasil
(pengajar dan/atau pelaksanaan
peserta lain) RTLPP
3. Melakukan 3. Mengarahkan
presentasi hasil peserta
pelaksanaan RTLPP menerima dan
4. Mengumpulkan melakukan
laporan RTLPP dan kunjungan
video dan/ atau 4. Menilai
media dan/atau presentasi hasil
gambar dan/atau pelaksanaan
unjuk kerja RTLPP
5. Memeriksa dan
menilai Laporan
RTLPP dan Video
unjuk kerja
3. Refleksi Pelaksanaan Mengetahui Hasil refleksi dan laporan Instrumen 1. Melakukan refleksi 1. Menjelaskan
-37-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
Rencana Tindak keterlaksanaan RTLPP pelaksanaan RTLPP refleksi pelaksanaan RTLPP langkah
Lanjut Program (Rencana Tindak pelaksanaan 2. Manganalisa data melakukan
Pengawasan (RTLPP) Pengawasan dan Program RTLPP hasil refleksi refleksi dan
Pengawasan) berbentuk 3. Mengumpulkan evaluasi
portofolio dan video unjuk hasil refleksi 2. Memeriksa
kerja. laporan dan
mencermati
video
3. Memberi umpan
balik terhadap
laporan dan
video yang
dikumpulkan
peserta
4. Memberikan
penguatan
4. Tes Akhir Mengindentifikasi Hasil Tes Akhir Naskah soal tes Mengerjakan seluruh 1. Memeriksa hasil
kemampuan peserta akhir soal tes akhir tes akhir peserta
-
setelah mengikuti diklat 2. Memberikan nilai
Calon Pengawas sekolah tes akhir peserta
5. Evaluasi Melakukan evaluasi Hasil evaluasi Instrumen Mengisi instrumen 1. Menganalisis
penyelenggaraan dan penyelenggaraan dan evaluasi evaluasi hasil evaluasi
-
pengajar diklat pengajar diklat penyelenggaraan 2. Menyusun
dan pengajar laporan hasil
-38-

Kegiatan
Perangkat/ Kegiatan
Pengajar/
No Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen Kegiatan Peserta Mentor (Pengawas
Penceramah
Kegiatan Pendamping)
/Panitia
diklat penyelenggara an
diklat
-39-

5. Standar Pelaksanaan
a. Standar Sarana
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam Diklat Calon
Pengawas Sekolah berupa bahan-bahan kegiatan yang
dikemas dalam bentuk media luring (hardcopy atau softcopy)
dan daring sesuai dengan jenis, karakteristiknya dan moda
diklat yang digunakan.
Secara umum, peralatan dan bahan yang diperlukan dalam
pelaksanaan Diklat Calon Pengawas Sekolah untuk setiap
moda sebagaimana pada Tabel. 8 berikut.

Tabel. 8 Peralatan dan Bahan dalam pelaksanaan Diklat Calon


Pengawas Sekolah
Moda Luring Moda Daring Moda Kombinasi
Bahan Pembelajaran LMS Diklat Bahan Pembelajaran
dan perangkatnya (soft Calon Pengawas dan perangkatnya (soft
atau hard copy) Sekolah atau hard copy)
Instrumen tugas di Instrumen tugas di
setiap tahapan Diklat setiap tahapan Diklat
Calon Pengawas Sekolah Calon Pengawas Sekolah
(soft atau hard copy) (soft atau hard copy)
Bahan tayang (soft atau Bahan tayang (soft atau
hard copy) hard copy)
Alat dan bahan praktik Alat dan bahan praktik
pembentukan karakter pembentukan karakter
Instrumen tes awal dan Instrumen tes awal dan
akhir akhir
LCD proyektor, LCD proyektor,
komputer/laptop, komputer/laptop
Sound system Sound system
Whiteboard, papan Whiteboard, papan fanel,
fanel, flipchart, dan flipchart, dan media
-40-

media pembelajaran pembelajaran lainnya


lainnya
LMS Diklat Calon
Pengawas Sekolah

b. Prasarana
Prasarana yang diperlukan pada pelaksanaan Diklat Calon
Pengawas Sekolah adalah:
1) Pada tahap IST moda luring dan kombinasi memerlukan:
a) Ruang belajar yang memadai untuk maksimal 30 (tiga
puluh) orang;
b) Aula/auditorium;
c) Halaman untuk kegiatan out door;
d) Tempat ibadah dan;
e) Kamar mandi.
2) Pada tahap OJT dan IST dengan daring memerlukan
jaringan internet.
c. Pelaksanaan Moda Luring dan Daring
1) Diklat Calon Pengawas Sekolah moda luring dilaksanakan
bagi peserta yang berasal dari daerah dengan koneksi
internet terbatas;
2) Satu kelas pada kegiatan Diklat Calon Pengawas Sekolah
moda daring terdiri atas 1 (satu) Pengajar diklat dan paling
banyak 20 (dua puluh) peserta, dibantu dengan operator
SIM Diklat Tendik, admin LMS dan panitia kelas masing-
masing 1 (satu);
3) Pada tahap OJT, setiap 1 (satu) orang Mentor mendampingi
paling banyak 5 (lima) orang peserta;
4) Petugas supervisi melakukan refleksi kepada Pengajar
diklat pada setiap tahapan sesuai jadwal yang ditetapkan;
5) Pengajar diklat melakukan pembimbingan secara tatap
muka kepada peserta Diklat Calon Pengawas Sekolah moda
luring pada tahap OJT 1 dan pada tahap OJT 2.
-41-

6) Peserta diklat harus mengikuti seluruh tahapan sesuai


jadwal yang telah ditentukan dengan kehadiran minimal
95%.
7) Peserta diklat menggunakan bahan pembelajaran yang
disiapkan oleh LPPKSPS dan referensi lain terkait Tugas
Pokok dan Kode Etik Pengawas, Supervisi Manajerial,
Supervisi Akademik, Evaluasi Pendidikan serta Penelitian
dan Pengembangan.
8) Pembelajaran Diklat Calon Pengawas Sekolah
menggunakan pendekatan andragogi dan kontekstual,
serta strategi pembelajaran ILEAD (Introduction, Link,
Enforcement, Awareness, Development) dengan metode
problem solving, diskusi, presentasi, dan lain-lain.
9) Materi pembelajaran Diklat Calon Pengawas Sekolah
dikembangkan terintegrasi antara kompetensi Pengawas
Sekolah dengan 4 (empat pilar perwujudan students
Wellbeing (instructional leadership, differentiated
instructional, social emotional learning dan community of
practice) dan pendidikan inklusif.
10) Peserta diklat dinilai oleh Pengajar diklat menggunakan
instrumen penilaian yang telah ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal.
d. Mekanisme Pelaporan
LPD menyusun laporan kegiatan Diklat Calon Pengawas
Sekolah dan menyampaikan kepada Direktorat PPPGTK,
dengan tembusan kepada LPPKSPS.
Laporan menjelaskan latar belakang kegiatan mencakup
tujuan dan sasaran; pelaksanaan kegiatan mencakup waktu
dan tempat pelaksanaan, penceramah dan pengajar diklat,
struktur program, jadwal kegiatan, evaluasi peserta, pengajar,
dan penyelenggaraan diklat, serta kendala selama pelaksanaan
diklat; dan administrasi keuangan sesuai ketentuan.
-42-

6. Sumber Daya Manusia Pelaksanaan Diklat


Sumber daya manusia yang terlibat pada Diklat Calon Pengawas
Sekolah sebagai berikut.
a. Persiapan Diklat Calon Pengawas Sekolah
1) Tim Pengembang
Tim pengembang merupakan Widyaiswara, Dosen, dan
Pengawas Sekolah yang memenuhi persyaratan dan
ditetapkan oleh Direktur Jenderal untuk menyusun dan
mengembangkan perangkat Diklat Calon Pengawas
Sekolah. Tim pengembang bertugas menyiapkan petunjuk
teknis, panduan, perangkat bimtek, bahan ajar, format
penilaian, serta mengembangkan SIM dan LMS.
Pada kegiatan pelaksanaan Diklat Calon Pengawas
Sekolah, tim pengembang dapat bertugas sebagai
Narasumber sekaligus pengajar Diklat Calon Pengawas
Sekolah.

b. Pelaksanaan Diklat Calon Pengawas Sekolah


1) Penanggung jawab Diklat
Penanggung jawab diklat adalah seseorang yang ditunjuk
oleh LPD dan bertanggung jawab untuk memastikan
keterlaksanaan diklat.
2) Penceramah Diklat
Penceramah adalah pejabat berwenang atau tim yang
ditugaskan oleh pejabat berwenang yang memberikan
arahan terkait kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Pemerintah Daerah atau memberikan
fasilitasi pada Bimtek Pembekalan Pengajar diklat.

3) Pengajar Diklat
Pengajar Diklat Calon Pengawas Sekolah adalah seseorang
yang ditugaskan oleh Lembaga Penyelenggara Diklat untuk
mendidik, mengajar, melatih, membimbing, dan
memberikan nilai terhadap peserta Diklat Calon Pengawas
-43-

Sekolah. Pengajar Diklat Calon Pengawas Sekolah berasal


dari unsur Widyaiswara, Dosen, dan Pengawas Sekolah.
a) Widyaiswara LPPKSPS, PPPPTK, LPPPTK KPTK, LPMP,
BPSDM, yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
(1) memiliki kualifikasi akademik paling rendah S2;
(2) berpengalaman menjadi widyaiswara paling
sedikit 2 (dua) tahun;
(3) pernah menjadi Pengawas Sekolah dan/atau
Kepala Sekolah dan/atau berpengalaman melatih
Pengawas Sekolah paling sedikit 2 (dua) tahun;
(4) memiliki sertifikat Bimbingan Teknis Pengajar
diklat Calon Pengawas Sekolah yang diterbitkan
paling lama tahun 2020;
(5) terdata di SIM diklat Tendik.
b) Dosen, yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
(1) memiliki kualifikasi akademik paling rendah S2;
(2) pernah menjadi Pengawas Sekolah dan/atau
Kepala Sekolah dan/atau berpengalaman melatih
Pengawas Sekolah paling sedikit 2 (dua) tahun;
(3) memiliki sertifikat Bimbingan Teknis Pengajar
Diklat Calon Pengawas Sekolah yang diterbitkan
paling lama tahun 2020;
(4) terdata di SIM Diklat Tendik.
c) Pengawas sekolah
Pengawas Sekolah dalam Diklat Calon Pengawas
Sekolah berperan sebagai Pengajar diklat dan Mentor.
Pengawas Sekolah sebagai pengajar diklat harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
(1) memiliki kualifikasi akademik paling rendah S2;
(2) pernah menjadi Pengawas Sekolah dan/atau
Kepala Sekolah dan/atau berpengalaman melatih
Pengawas Sekolah paling sedikit 2 (dua) tahun;
-44-

(3) memiliki sertifikat Bimbingan Teknis Pengajar


Diklat Calon Pengawas Sekolah yang diterbitkan
paling lama tahun 2020;
(4) terdata di SIM Diklat Tendik.
Pengawas Sekolah sebagai Mentor adalah Pengawas
Sekolah yang mendampingi Calon Pengawas Sekolah
dalam melaksanakan OJT 1 dan OJT 2, yang harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
(1) memiliki kualifikasi akademik paling rendah S2
(gelar kesarjanaan salah satu atau keduanya
kependidikan) dan S1 untuk daerah terpencil;
(2) jenjang paling rendah adalah Pengawas Sekolah
Madya, kecuali untuk daerah terpencil Pengawas
Sekolah Muda;
(3) berpengalaman menjadi Pengawas Sekolah paling
sedikit 4 (empat) tahun yang ditunjukkan dengan
foto copy SK Pengawas Sekolah;
(4) memiliki sertifikat Bimbingan Teknis Pembekalan
Mentor pada Diklat Calon Pengawas Sekolah Tahun
2020 dan/atau mengikuti pengimbasan yang
dilakukan oleh Pengawas Sekolah yang telah
mengikuti Bimbingan Teknis Pembekalan Mentor.
4) Mentor
Mentor bertanggung jawab dalam membimbing,
mendampingi, mengarahkan, memberikan umpan balik
pada pelaksanaan OJT 1 dan OJT 2.
5) Admin dan Operator SIM Diklat Tendik
Admin dan Operator SIM Diklat Tendik adalah seseorang
yang ditugaskan oleh penyelenggara Diklat calon Pengawas
Sekolah dan telah mengikuti bimtek Admin dan Operator
SIM Diklat Tendik serta Admin LMS. Admin dan Operator
SIM Diklat Tendik bertanggung jawab dalam mengelola SIM
Diklat Tendik, memastikan pengajar diklat dalam
-45-

melakukan input nilai sikap dan pengetahuan ke SIM


Diklat Tendik, dan membantu panitia diklat terkait
penyediaan administrasi diklat oleh sistem.
6) Admin LMS
Admin LMS adalah seseorang yang ditugaskan oleh
penyelenggara Diklat Calon Pengawas Sekolah dan telah
mengikuti Bimtek Admin dan Operator SIM Diklat Tendik
serta Admin LMS. Admin LMS bertugas dalam mengelola
LMS, memfasilitasi pengajar dan peserta dalam aktivitas
pembelajaran di LMS, serta memastikan pengajar diklat
melakukan penilaian unjuk kerja di LMS Diklat Calon
Pengawas Sekolah.
7) Panitia Kelas (Diklat)
Panitia Diklat berasal dari penyelenggara diklat. Panitia
diklat bertugas untuk menyediakan segala administrasi
diklat dan melakukan entri data hasil evaluasi
penyelenggaraan ke SIM Diklat Tenaga Kependidikan, serta
melaporkan hasil evaluasi tersebut ke Penanggung jawab
Diklat Calon Pengawas Sekolah.
Setiap Pengajar diklat yang ditugaskan oleh LPD harus
memiliki:
(1) Surat keputusan sebagai Pengajar diklat yang
dikeluarkan oleh Direktorat PPPGTK.
(2) Surat keputusan dan/atau Surat Tugas sebagai
pengajar Diklat Calon Pengawas Sekolah dari LPD.
Selama melaksanakan kegiatan OJT 1 dan OJT 2, Pengajar
Diklat diberi surat keputusan dari LPD dan yang
bersangkutan dapat melaksanakan tugas lainnya.

c. Penjaminan Mutu Diklat


Penjaminan mutu diklat merupakan proses penetapan dan
pemenuhan standar mutu diklat secara konsisten dan
-46-

berkelanjutan sehingga pihak yang berkepentingan


memperoleh kepuasan karena proses dan manfaatnya.
Penjaminan mutu diklat calon pengawas dilakukan dalam dua
bentuk kegiatan, yaitu pemantauan dan evaluasi, dan
supervisi.
SDM yang bertugas pada penjaminan mutu diklat terdiri atas:
1) Petugas Pemantauan dan Evaluasi
Petugas pemantauan dan evaluasi adalah pejabat atau staf
yang ditetapkan oleh Direktorat PPPGTK untuk
melaksanakan penjaminan mutu terhadap pelaksanaan
Diklat Calon Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh
LPD.
2) Petugas Supervisi
Petugas supervisi adalah seseorang yang ditugaskan oleh
LPPKSPS untuk melakukan penjaminan mutu terhadap
pelaksanaan pembelajaran Diklat Calon Pengawas Sekolah
yang dilakukan oleh pengajar diklat dan sudah mengikuti
Bimtek Petugas Supervisi Diklat Calon Pengawas Sekolah.

7. Penilaian
Penilaian peserta Diklat Calon Pengawas Sekolah adalah proses
pengumpulan dan pengolahan data untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta diklat. Penilaian dilakukan secara
komprehensif untuk menjamin kegiatan terlaksana dengan baik,
transparan, terukur dan berkualitas. Penilaian yang dilakukan
terhadap peserta mencakup penilaian unjuk kerja, penilaian
pengetahuan, dan penilaian sikap.
a. Penilaian Unjuk Kerja (PUK)
Penilaian Unjuk Kerja yaitu kemampuan peserta dalam
menyelesaikan tugas-tugas secara komprehensif. Penilaian
dilaksanakan secara berkesinambungan pada setiap tahapan
diklat, yakni OJT 1, IST 1, OJT 2, dan IST 2. Bobot Penilaian
Unjuk Kerja setiap tahapan Diklat Calon Pengawas Sekolah
-47-

sebagaimana pada Tabel. 9 sebagai berikut.

Tabel. 9 Bobot Penilaian Unjuk Kerja setiap tahapan Diklat Calon


Pengawas Sekolah
Tahapan Unsur Penilaian Unjuk Kerja Bobot (%)
Mengidentifiksi dan merumuskan masalah
pembelajaran (40%)
OJT-1 15
Gagasan dan rencana inovasi pengawasan
(program pengawasan) (60%)
Pembentukan Karakter (Character Building )
(30%)
Gagasan dan inovasi pengawasan (program
IST-1 20
pengawasan) (30%)
Menyusun RTLPP dan Penyempurnaan
Rencana Program Pengawasan (40%)
OJT-2 Laporan portofolio hasil RTLPP 25
IST-2 Presentasi dan gelar karya inovasi 10
Total Bobot 70

b. Penilaian Pengetahuan (PP)


Nilai pengetahuan diperoleh dari nilai tes akhir yang
dikerjakan oleh peserta di IST 2. Nilai pengetahuan memiliki
bobot 10%.
c. Penilaian Sikap (PS)
Nilai Sikap peserta diperoleh dari nilai kehadiran, keaktifan
penyelesaian tugas, kedisiplinan mengikuti rangkaian kegiatan
diklat, dan kemandirian yang diperoleh pada setiap tahapan.
Nilai sikap memiliki bobot 20%

Nilai akhir-(NA) Diklat Calon Pengawas Sekolah diformulasikan


sebagai berikut:

NA = 70 % PUK + 10 % PP + 20 % PS
-48-

Bagi peserta diklat moda daring dan kombinasi yang telah


menyelesaikan dan mengunggah tugas di LMS namun tidak
mendapatkan nilai akibat kelalaian Pengajar Diklat, maka
penilaian akan diambil alih sistem.

d. Kriteria dan Predikat Kelulusan


Peserta dinyatakan “LULUS” dalam Diklat Calon Pengawas
Sekolah apabila predikat Nilai Akhir (NA) paling rendah Cukup
Memuaskan dengan nilai lebih dari 70,00 (> 70,00). Adapun
peserta yang memperoleh nilai kurang dari sama dengan 70,00
(≤ 70,00) dinyatakan “TIDAK LULUS”.
Pengambilan keputusan akhir untuk menentukan kriteria
kelulusan peserta Diklat Calon Pengawas Sekolah
menggunakan kategori predikat dalam Tabel. 10 sebagai
berikut.

Tabel 10. Predikat dari Nilai Akhir (NA) pada Diklat Calon
Pengawas Sekolah
Angka Predikat
90,00 < NA ≤ 100,00 Sangat Memuaskan
80,00 < NA ≤ 90,00 Memuaskan
70,00 < NA ≤ 80,00 Cukup Memuaskan

8. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan


a. Peserta diklat yang dinyatakan lulus Diklat Calon Pengawas
Sekolah diberi Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) Calon Pengawas Sekolah dengan Nomor Registrasi
Pengawas Sekolah (NRPS).
b. Peserta diklat yang dinyatakan tidak lulus akan diberikan
Surat Keterangan mengikuti Diklat Calon Pengawas Sekolah
dan diberi kesempatan untuk mengikuti kembali Diklat Calon
Pengawas Sekolah paling banyak 2 (dua) kali.
-49-

c. STTPP ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan


Tenaga Kependidikan, Kepala LPPKSPS, serta Kepala LPD,
sedangkan Surat Keterangan ditandatangani oleh Kepala LPD.
d. STTPP atau Surat Keterangan dengan tandatangan digital
diterbitkan dalam bentuk elektronik dan dapat diakses oleh
peserta apabila nilai telah selesai diolah di SIM Diklat Tendik.

E. Organisasi Penyelenggaraan Diklat


Organisasi penyelenggaraan diklat adalah institusi yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan Diklat Calon
Pengawas Sekolah, yaitu terdiri dari Direktorat Jenderal, Direktorat
PPPGTK, LPPKSPS, LPD, dan Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota.
Keterhubungan instansi penyelenggara Program Diklat Calon Pengawas
Sekolah disajikan pada bagan sebagai berikut:

Ditjen Terkait Ditjen GTK

Dit. PPPGTK

Koordinator LPD LPPKSPS

LPD LPPKSPS dan PPPPTK

Dinas Pendidikan
Pengguna Diklat
Propinsi/Kab/Kota

Gambar.2 Bagan Keterhubungan Instansi Penyelenggara Program Diklat


Calon Pengawas Sekolah.

1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Direktorat Jenderal adalah unit utama yang bertanggung jawab
dalam penyelenggaraan Diklat Calon Pengawas Sekolah dengan
-50-

tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:


a. menetapkan tim pengembang Norma Standar Prosedur dan
Kriteria (NSPK) Diklat Calon Pengawas Sekolah.
b. mengembangkan kebijakan pelaksanaan Diklat Calon
Pengawas Sekolah.
c. menyetujui dan menetapkan LPD sebagai mitra LPPKSPS
dalam menyelenggarakan Diklat Calon Pengawas Sekolah.
d. menerbitkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP).
2. Direktorat PPPGTK
Direktorat PPPGTK sebagai unit yang bertanggungjawab untuk
mengelola kegiatan Diklat Calon Pengawas Sekolah memiliki tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. menyusun Panduan Pelaksanaan Diklat Calon Pengawas
Sekolah.
b. menyusun Panduan Bimtek Pengajar Diklat, Bimbingan Teknis
Mentor, Bimtek Admin dan Operator SIM Diklat Tendik serta
Admin LMS, dan Panduan Bimtek Petugas Supervisi.
c. menyusun Panduan Pelaksanaan Supervisi.
d. melaksanakan rapat koordinasi Diklat Calon Pengawas
Sekolah.
e. mengembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Diklat
Tenaga Kependidikan.
f. mengembangkan Learning Management System (LMS) Diklat
Calon Pengawas Sekolah.
g. menyiapkan dan melaksanakan Bimtek Pengajar Diklat Calon
Pengawas Sekolah Tahun 2020.
h. menyusun Buku Pegangan Peserta dan Narasumber Bimtek
Pengajar Diklat Calon Pengawas Sekolah.
i. menyiapkan dan melaksanakan Bimtek bagi Mentor Diklat
Calon Pengawas Sekolah Tahun 2020.
j. menyiapkan dan melaksanakan Bimtek Admin dan Operator
SIM Diklat Tendik serta Admin LMS.
-51-

k. menyiapkan dan melaksanakan Bimtek bagi Petugas Supervisi


Diklat Calon Pengawas Sekolah.
l. mengembangkan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu
dalam pelaksanaan Diklat Calon Pengawas
Sekolah.
m. menetapkan Pengajar Diklat melalui Surat Keputusan.
n. menyiapkan Panduan Program Pengimbasan Pendampingan
Calon Pengawas Sekolah.
3. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan
Pengawas Sekolah
LPPKSPS sebagai koordinator penyelenggaraan Diklat Calon
Pengawas Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. mengkoordinasikan pelaksanaan Diklat Calon Pengawas
Sekolah.
b. mengembangkan bahan pembelajaran beserta perangkat
pembelajaran lainnya pada Diklat Calon Pengawas Sekolah.
c. mengelola Sistem Informasi Manajemen (SIM) Diklat Tendik.
d. mengelola Learning Management System (LMS) Diklat Calon
Pengawas Sekolah.
e. memverifikasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah
disepakati oleh Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) dengan
Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota, Badan Diklat
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan Diklat Calon
Pengawas Sekolah.
f. melaksanakan supervisi pelaksanaan proses pembelajaran
Diklat Calon Pengawas Sekolah yang dilakukan oleh LPD dan
dilaporkan ke Direktorat PPPGTK.
g. menerima laporan hasil Diklat Calon Pengawas Sekolah yang
dilaksanakan oleh LPD.
h. melaporkan hasil penyelenggaraan Diklat Calon Pengawas
Sekolah yang diselenggarakan kepada Direktorat PPPGTK.
i. melakukan evaluasi pelaksanaan Diklat Calon Pengawas
Sekolah pada akhir tahun anggaran.
-52-

4. Lembaga Penyelenggara Diklat Calon Pengawas Sekolah


LPD memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
a. menyepakati Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Rencana
Anggaran Belanja (RAB) dengan Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota Badan Diklat
Provinsi/Kabupaten/Kota, untuk pelaksanaan Diklat Calon
Pengawas Sekolah.
b. melaksanakan orientasi penggunaan LMS bagi peserta.
c. memanggil peserta Diklat Calon Pengawas Sekolah.
d. melaksanakan Diklat Calon Pengawas Sekolah.
e. memfasilitasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi.
f. memfasilitasi pelaksanaan supervisi Diklat Calon Pengawas
Sekolah.
g. melaporkan hasil Diklat Calon Pengawas Sekolah ke
LPPKSPS.
h. memfasilitasi kemampuan LMS peserta sebelum OJT1 dan
IST1.
5. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. menyiapkan dan mengusulkan bakal calon pengawas sekolah
yang telah lulus seleksi administrasi dan substansi untuk
mengikuti Diklat Calon Pengawas Sekolah.
b. mengadakan PKS dengan LPPKSPS, atau dengan LPD yang
disetujui oleh LPPKSPS.
c. menyiapkan anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
6. Badan Diklat Provinsi/Kabupaten/Kota
Badan Diklat Provinsi/Kabupaten/Kota memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program diklat calon kepala sekolah.
b. mengadakan PKS dengan LPPKSPS, dan/atau LPD yang
-53-

disetujui oleh Direktorat Jenderal.


7. Penyelenggara Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh
Masyarakat
Penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam menyiapkan
dan mengusulkan peserta Diklat Calon Kepala Sekolah.
b. mengadakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan LPPKSPS
dan/atau dengan LPD yang disetujui oleh Dirjen GTK.

F. Pembiayaan
Pembiayaan Diklat Calon Pengawas Sekolah dapat bersumber dari:
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
3. Anggaran lainnya yang bisa dipertanggungjawabkan sesuai
ketentuan dan peraturan.
Penggunaan anggaran menganut prinsip efektifitas, dan efisiensi.

G. Evaluasi Pelaksanaan Diklat


Evaluasi pelaksanaan diklat merupakan proses sistematik untuk
mengukur dan menilai ketercapaian tujuan, efisiensi dan efektifitas
program diklat. Evaluasi pelaksanaan diklat meliputi evaluasi peserta,
evaluasi Pengajar Diklat, evaluasi Mentor, dan evaluasi
penyelenggaraan Diklat Calon Pengawas Sekolah.
1. Evaluasi Peserta
Evaluasi peserta dilakukan dengan mengukur reaksi dan hasil
belajar peserta.
a. Evaluasi Reaksi Peserta
Evaluasi Reaksi Peserta dilaksanakan untuk mengetahui
kepuasan peserta dalam pelaksanaan diklat dengan mengisi
instrumen „smiley face‟. Instrumen „smiley face’ pada tahap IST
diisi setiap hari oleh peserta setelah pembelajaran berakhir,
dan pada tahap OJT diisi di setiap akhir pembimbingan.
-54-

b. Evaluasi Hasil Belajar Peserta


Evaluasi hasil belajar peserta dilakukan melalui penilaian
sikap, pengetahuan dan unjuk kerja untuk mengetahui tingkat
ketercapaian proses pembelajaran. Mekanisme evaluasi
peserta dijelaskan secara lebih rinci pada Bagian Penilaian.
2. Evaluasi Pengajar Diklat
Evaluasi terhadap Pengajar Diklat dilakukan untuk melihat
kemampuan pengajar diklat dalam menyampaikan materi.
Beberapa komponen penting yang menjadi isi dari evaluasi
pengajar diklat antara lain adalah:
a. Penguasaan dan pengembangan materi;
b. Relevansi materi dengan tujuan;
c. Sistematika penyajian;
d. Kemampuan menggunakan IT;
e. Penggunaan metode dan media pembelajaran;
f. Penggunaan bahasa;
g. Intonasi suara;
h. Cara dan ketepatan menjawab pertanyaan peserta;
i. Kemampuan memotivasi peserta;
j. Gaya, sikap, dan perilaku;
k. Kerapian dalam berbusana/penampilan;
l. Ketepatan waktu, kehadiran dan penyajian materi;
m. Kerja sama antar pengajar
3. Evaluasi Mentor
Evaluasi terhadap Mentor dilakukan untuk melihat kemampuan
Mentor dalam mendampingi peserta Diklat Calon Pengawas
Sekolah. Komponen evaluasi meliputi:
a. Penguasaan dan pengembangan materi;
b. Strategi mendampingi dan membimbing peserta;
c. Kemampuan memotivasi peserta;
d. Gaya, sikap, dan perilaku;
e. Kerapian dalam berbusana/penampilan;
f. Tepat waktu pada pelaksanaan.
-55-

4. Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan di akhir kegiatan diklat
Calon Pengawas Sekolah. Evaluasi penyelenggaraan kegiatan,
meliputi:
a. Program Kegiatan
1) Kejelasan tujuan kegiatan;
2) Relevansi kegiatan dengan kebutuhan peserta;
3) Sistematika penyajian materi;
4) Kelayakan alokasi waktu per sesi;
5) Nilai tambah dari materi sajian;
6) Ketercapaian tujuan kegiatan.
b. Layanan Diklat
1) Fasilitas Pembelajaran
2) Akomodasi
3) Konsumsi

H. Penjaminan Mutu
Penjaminan Mutu Diklat Calon Pengawas Sekolah merupakan upaya
yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan diklat sesuai
ketentuan, tepat sasaran, dan tepat waktu.
Dalam rangka menjamin mutu, dilakukan beberapa hal sebagai
berikut:
1. mengidentifikasi permasalahan terkait penyelenggaraan diklat.
2. mengevaluasi tingkat keberhasilan diklat melalui pengendalian
program diklat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pelaporan.
Penjaminan mutu Diklat Calon Pengawas dilakukan dalam dua bentuk
kegiatan, yaitu pemantauan dan evaluasi, dan supervisi.
1. Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi Diklat Calon Pengawas Sekolah
dilakukan sebagai bagian dari pengendalian program secara
menyeluruh. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program
merupakan bahan masukan kepada pihak yang berkepentingan.
-56-

Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk


perbaikan dan pengembangan program.
Mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Pemantauan dan evaluasi mengacu pada pengendalian
terhadap perencanaan, pelaksanaan dan ketercapaian tujuan
program.
b. Instrumen pemantauan dan evaluasi yang digunakan disusun
oleh Direktorat PPPGTK dalam bentuk angket, lembar
pengamatan, atau pedoman wawancara.
c. Sasaran pemantauan meliputi; (1) Penyelenggara Program,
termasuk di dalamnya panitia penyelenggara di daerah, (2)
Pengajar diklat, (3) Mentor, dan (3) peserta. Jumlah responden
disesuaikan dengan kebutuhan dengan prinsip pada
keterwakilan sasaran pemantauan di seluruh tempat
pelaksanaan program.
d. Pelaksana pemantauan dan evaluasi terdiri dari unsur
Direktorat PPPGTK, LPPKSPS, dan Dinas Pendidikan.
e. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan paling sedikit 1
(satu) kali selama pelaksanaan kegiatan.
f. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana
atau petugas pemantau.
g. Selain pemantauan dan evaluasi dari Dit. PPPGTK, setiap LPD
melakukan pemantauan dan evaluasi secara internal dengan
cakupan yang sama yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi
dan pelaporan.
2. Supervisi
Supervisi adalah sebuah proses pemantauan, fasilitasi refleksi
pembelajaran bagi pengajar diklat, dan pemberian bantuan
akademik/umpan balik terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran Diklat Calon Pengawas Sekolah sesuai standar yang
telah ditetapkan. Supervisi penyelenggaraan diklat dilaksanakan
-57-

oleh LPPKSPS, sedangkan instrumen supervisi dikembangkan oleh


Direktorat PPPGTK.
Adapun mekanisme dan ketentuan pelaksanaan supervisi adalah
sebagai berikut:
a. Petugas supervisi ditugaskan oleh Kepala LPPKSPS.
b. Petugas Supervisi melaksanakan supervisi menyesuaikan
dengan moda yang diberlakukan dalam diklat.
c. Sasaran supervisi adalah pengajar dan peserta diklat Calon
Pengawas Sekolah.
d. Supervisi pada Diklat Calon Kepala Sekolah moda luring
hanya dilakukan pada tahap IST; sedangkan pada moda daring
atau kombinasi dilakukan pada semua tahap diklat.
e. Petugas Supervisi melakukan supervisi fokus pada
pembelajaran dan melakukan refleksi sesuai jadwal yang
ditetapkan bersama antara Petugas Supervisi dan pengajar
diklat.
f. Refleksi dilaksanakan setiap hari pada akhir pembelajaran
yang diikuti oleh semua pengajar diklat dan dipimpin oleh
petugas supervisi.
g. Petugas supervisi tidak merangkap sebagai pengajar diklat
dalam waktu yang bersamaan.
h. Kegiatan supervisi terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan.
i. Petugas supervisi mengolah, menganalisis dan melaporkan
hasil supervisi kepada LPPKSPS.
j. LPPKSPS melaporkan hasil supervisi kepada Dit. PPPGTK.
k. Sumber dana dibebankan pada APBN, APBD, dan sumber sah
lain yang tidak mengikat.
Penjelasan lebih lanjut tentang supervisi terdapat pada Panduan
Supervisi Diklat Calon Pengawas Sekolah.
-58-

I. Sistem Informasi Manajemen pendidikan dan pelatihan


Pengguna Diklat Calon Pengawas Sekolah (peserta, pengajar diklat,
petugas supervisi) akan didaftarkan melalui SIM Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pada moda daring dan kombinasi,
pengguna akan mengakses LMS Diklat Calon Pengawas Sekolah
melalui SIM Diklat Tendik. Materi di LMS Diklat Calon Pengawas
Sekolah ini bersumber dari bahan pembelajaran Diklat Calon
Pengawas Sekolah yang dikembangkan menjadi aktivitas-aktivitas
pembelajaran berupa teks, gambar, video atau audio yang tersimpan di
server repository, serta fasilitas video conference dan chatting sebagai
salah satu sarana interaksi langsung antara pengajar diklat dan
peserta. Selama Diklat Calon Pengawas Sekolah berlangsung, data
seluruh aktivitas dan hasil pembelajaran setiap peserta akan terekam
dan tersimpan di LMS.
Dalam rangka memberikan gambaran skematik SIM Diklat Calon
Pengawas Sekolah, pada bagian berikut ini disajikan alur sistem
informasi manajemen penyelenggaraan Diklat Calon Pengawas
Sekolah.
1. Alur Diklat Calon Pengawas Sekolah Moda Daring dan Kombinasi
-59-
-60-

2. Alur Diklat Calon Kepala Sekolah Moda Luring


-61-
-62-

DIREKTUR JENDERAL GURU


DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

TTD.

IWAN SYAHRIL

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Pokja Regulasi, Tata Laksana, dan Sumber Daya Manusia,
Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Temu Ismail
NIP. 1970030720021210
SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 3815/B.B1/HK/2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN FUNGSIONAL CALON
PENGAWAS SEKOLAH DAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

A. PENDAHULUAN
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dilaksanakan melalui
tahap Pengusulan, Pemanggilan Peserta dan Pelaksanaan Diklat
Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. Pengusulan Pengawas
Sekolah sebagai peserta dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota. Pemanggilan peserta untuk mengikuti Diklat
Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dilakukan oleh LPPKS atau
LPD dan mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan.
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dilaksanakan dengan
pola tatap muka, dengan durasi 71 (tujuh puluh satu) JP (@45 menit).
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah diakhiri dengan tes
tertulis, bagi peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah
yang lulus diberikan STTPP yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan.

B. TUJUAN
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi Pengawas Sekolah agar mampu
menjalankan tugas pokoknya secara profesional. Kompetensi Pengawas
sekolah meliputi
-2-

1. kompetensi kepribadian;
2. kompetensi supervisi manajerial;
3. kompetensi supervisi akademik;
4. kompetensi evaluasi pendidikan;
5. kompetensi penelitian dan pengembangan; dan
6. Kompetensi sosial.
Uraian setiap dimensi kompetensi pengawas sekolah tersebut
tercantum pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 12 Tahun 2007.

C. TAHAPAN PENYELENGGARAAN DIKLAT PENGUATAN KOMPETENSI


PENGAWAS SEKOLAH
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah merupakan diklat
yang dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah
yang diangkat sebelum tanggal 1 Juli 2017. Diklat Penguatan
Kompetensi Pengawas Sekolah dilaksanakan melalui tahapan sebagai
berikut.
1. Pengusulan Peserta Diklat
Calon peserta diklat diusulkan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota kepada LPPKS atau LPD dengan
tembusan kepada Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan. Calon peserta diklat yang dapat diusulkan untuk
mengikuti Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah adalah
pengawas sekolah yang diangkat sebelum tanggal 1 Juli 2017
sesuai dengan Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2016 dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 1/SE/XII/2016.
2. Pemanggilan Peserta
Pemanggilan peserta dilaksanakan oleh LPPKS atau LPD
berdasarkan usulan dari Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan pertimbangan pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan serta mendapatkan persetujuan
dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
3. Pelaksanaan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah.
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dengan pola tatap
muka dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Waktu dan tempat Pelaksanaan
-3-

Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah


dilaksanakan dengan pola 71 (tujuh puluh satu) JP (45 menit
per JP).
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah
dilaksanakan di tempat diklat yang memenuhi persyaratan
Diklat tatap muka. Fasilitas ruang belajar dalam pelaksanaan
kegiatan, antara lain:
1) Ruang belajar yang memadai untuk 30 orang;
2) Media pembelajaran, antara lain LCD projector, laptop,
whiteboard, flipchart, papan flanel dan sebagainya; dan
3) Fasilitas penunjang lain dan sistem ventilasi ruangan
yang higienis.
b. Peserta
Peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah
adalah pengawas sekolah yang diangkat sebelum tanggal 1
Juli 2017 sesuai dengan Surat Edaran Bersama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2016 dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1/SE/XII/2016.
c. Kelulusan
Pengawas Sekolah yang telah mengikuti seluruh rangkaian
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah berhak
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
d. Biaya
Penyelenggaraan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas
Sekolah dibiayai oleh Pemerintah yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah
daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD), dan/atau sumber dana lainnya yang
sah dan tidak mengikat.

Penyiapan proses penyelenggaraan Diklat Penguatan Calon


Pengawas Sekolah sebagaimana pada gambar berikut.
-4-

Data Peserta

Penerbitan

Gambar. 1
Penyiapan Proses Penyelenggaraan Diklat Penguatan Calon Pengawas
Sekolah
-5-

D. METODE
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah sebagai salah satu
kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan yang dimaksudkan untuk
menumbuhkan profesionalisme pengawas sekolah. Profesionalisme
pengawas sekolah dibangun berdasarkan kompetensi, kerja
sama/jejaring dan kecintaan pada profesi pengawas (vokasi).
Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah menggunakan
pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogy) dengan model
pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills disingkat HOTS) yang memberikan
ruang bagi peserta Diklat penguatan untuk berbagi wawasan,
pengetahuan, pemahaman dan pengalaman terbaik. HOTS mencakup
4C (critical thinking, creativity, collaborative, communication), literasi
dan penguatan pendidikan karakter yang menekankan pada tema-tema
esensi yang meningkatkan indikator kinerja pengawas sekolah. Literasi
terhadap teknologi diberikan secara integratif dengan proses
pembelajaran untuk memberikan wawasan bagi pengembangan
pengawasan. Penguatan pendidikan karakter peserta ditanamkan
melalui kegiatan praktik, simulasi dan penugasan (Lembar Kerja).
Selanjutnya, dalam pelaksanaan Diklat dikembangkan penilaian secara
komprehensif dan formatif dalam pembelajaran di setiap materi.

E. KURIKULUM
Kurikulum Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah mengacu
pada standar kompetensi pengawas sekolah dan disusun dalam rangka
meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dalam jabatan fungsional
yang profesional. Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah
diselenggarakan dengan pola 71 JP meliputi 30% teori dan 70%
praktik.

1. Struktur Program Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah.


Tabel 1
Struktur Program Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah
Alokasi Waktu (JP)
Program Kode Materi
Teori Praktik Jumlah
Umum A Kebijakan Pemerintah 3 - 3
-6-

Alokasi Waktu (JP)


Program Kode Materi
Teori Praktik Jumlah
/Pemerintah Daerah tentang
Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah

Pengelolaan Tugas Pokok dan


B1 2 8 10
Etika Pengawas Sekolah
Pengelolaan Supervisi
B2 2 7 9
Manajerial
Pengelolaan Supervisi
B3 2 7 9
Khusus Akademik
B4 Evaluasi Pendidikan 2 8 10
B5 Pengembangan Profesi 2 8 10
PPKPNS bagi Guru, Kepala
B6 Sekolah, dan Tenaga 2 6 8
Kependidikan Lainnya.

Penyempurnaan Program
C1 2 5 7
Pengawasan
Penunjang Tes Tulis (Tes Awal dan Tes
C2 4 - 4
Akhir)
C3 Evaluasi Diklat 1 - 1
TOTAL 21 JP 50 JP 71 JP

a. Uraian Kegiatan
1) Program Umum
Program umum mencakup Kebijakan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
mencakup regulasi, kebijakan terkini tentang pendidikan dan
jabatan fungsional pengawas sekolah, serta arah kebijakan
umum jabatan fungsional pengawas sekolah sesuai peraturan
perundang-undangan serta kebijakan pemerintah daerah tentang
arah kebijakan berkaitan dengan pembinaan pengawas sekolah.
2) Program Pokok
Program pokok mencakup:
-7-

a) Pengelolaan Tugas Pokok dan Etika Pengawas Sekolah


b) Pengelolaan Supervisi Manajerial
c) Pengelolaan Supervisi Akademik
d) Evaluasi Pendidikan
e) Pengembangan Profesi
f) Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PPKPNS) bagi
Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan lainnya.
Penilaian Peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas
Sekolah meliputi tes tertulis, penilaian keterampilan, sikap dan
perilaku pada setiap mata diklat program pokok. Tes Tertulis
merupakan tes pengetahuan yang mengacu pada substansi
setiap mata diklat. Penilaian keterampilan dilakukan terhadap
proses belajar dan tugas. penilaian sikap dan perilaku meliputi
nilai nilai karakter diantaranya nasionalisme, jujur, disiplin,
kerjasama, tanggung jawab.
3) Program Penunjang
Program penunjang mencakup:
a) Penyempurnaan Program Pengawasan (PPP)
PPP yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta untuk
perbaikan dan penyempurnaan program pengawasan serta
program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan
kepala sekolah yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan
atau tahun berikutnya. PPP dapat mengintegrasikan
pembelajaran tidak langsung (hidden curriculum) untuk
meningkatkan kompetensi kepribadian dan sosial.
b) Tes Awal dan Tes Akhir
Tes awal dan tes akhir berupa tes tertulis yang berisikan tes
kompetensi pengetahuan dari seluruh materi yang diajarkan
dalam Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. Tes
awal bertujuan untuk mengetahui kompetensi pengetahuan
awal tentang pengawasan sekolah dan Tes Akhir untuk
mengetahui capaian peningkatan kompetensi pengetahuan
peserta setelah Diklat.
c) Evaluasi Diklat
Evaluasi Diklat merupakan evaluasi penyelenggaraan dan
evaluasi pengajar Diklat pada Diklat Kompetensi Penguatan
Pengawas Sekolah.
-8-

(1) Evaluasi Penyelenggaraan Diklat


Evaluasi penyelenggaraan Diklat merupakan penilaian
meliputi aspek kenyamanan ruang pelatihan, kesesuaian
ruang kelas, kualitas penginapan, ketersediaan alat dan
bahan pelatihan, kualitas bahan ajar, kecukupan
konsumsi, variasi menu makanan, dan kualitas
pelayanan panitia.
(2) Evaluasi Pengajar
Evaluasi pengajar Diklat merupakan penilaian terhadap
pengajar yang meliputi aspek pencapaian tujuan Diklat,
sistematika penyajian, penguasaan materi Diklat,
penyajian materi, ketepatan waktu, penggunaan
model/strategi/ metode pelatihan, penggunaan media
pelatihan, sikap dalam penyajian, cara menjawab
pertanyaan, penggunaan bahasa dengan jelas dan mudah
dimengerti dan berpakaian sopan dan rapi.
-9-

2. Deskripsi Materi struktur program dijelaskan pada Tabel. 3


Mata Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah adalah sebagai berikut.
No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen
A. Program Umum
1 Kebijakan Regulasi dan Kebijakan Paparan dan tanya Jawab Memberi Essay problem Rubrik Penilaian
Kementerian terkini tentang tentang Arah kebijakan pemahaman solving dari kasus Problem Solving
Pendidikan dan Pendidikan dan Jabatan umum jabatan fungsional tentang arah yang muncul di
Kebudayaan tentang Fungsional Pengawas pengawas sekolah sesuai kebijakan lapangan terkait
Jabatan Fungsional Sekolah peraturan perundang- berkaitan dengan dengan
Pengawas Sekolah undangan. pembinaan implementasi
pengawas sekolah. regulasi dan
kebijakan Jafung
pengawas sekolah
dan pendidikan -
B. Program Pokok
1 Pengelolaan Tugas 1. Tugas Pokok Paparan, diskusi, Meningkatkan Portofolio lembar Tes tertulis
Pokok dan Etika Pengawas Sekolah penugasan tentang pemahaman kerja
Pengawas Sekolah (Pasal 5 Permeneg Peraturan Perundang- tentang tugas Portofolio lembar Instrumen
PAN dan RB Nomor undangan yang terkait pokok pengawas kerja peserta penilaian
21 Tahun 2010) dengan tugas pokok sekolah sesuai diklat portofolio (lk).
2. Uraian setiap tugas pengawas sekolah. dengan peraturan
-10-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


pokok pengawas perundang- Nilai kompetensi Rekapitulasi
sekolah beserta undangan. keterampilan nilai kompetensi
materi-materi yang (Portofolio) keterampilan
harus dikuasai guru Memberikan  Instrumen
atau kepala sekolah pemahaman etika penilaian sikap
dalam Pendidikan/ profesi (Kode Etik dan Perilaku
keterampilan abad Pengawas Sekolah  Rekapitulasi
21 Nilai sikap
3. Uraian Etika dan
Kode Etik Pengawas
Sekolah
4. Kegiatan butir 1
s/d 3
mengintegrasikan
pembelajaran tidak
langsung (hidden
curriculum) untuk
meningkatkan
kompetensi
kepribadian dan
-11-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


sosial
2 Pengelolaan Supervisi 1. Implementasi metode, Paparan, diskusi, dan Meningkatkan Tes tertulis
Manajerial teknik dan prinsip- penugasan tentang kemampuan
prinsip supervisi manajemen supervisi peserta Diklat  Instrumen
2. Praktik Penyusunan manajerial dengan fokus dalam melakukan penilaian sikap
Program Pengawasan pada pengelolaan sekolah supervisi dan perilaku
3. Penyusunan metode berdasarkan SNP. manajerial  Rekapitulasi
kerja dan berdasarkan SNP nilai sikap
instrumen Portofolio lembar Instrumen
pelaksanaan kerja penilaian
pengawasan. portofolio (LK).
4. Praktik Penyusunan Nilai kompetensi Rekapitulasi
Laporan Hasil keterampilan nilai kompetensi
Pengawasan (Portofolio) keterampilan
5. Pembinaan kepala
sekolah dalam
pengelolaan sekolah
dalam menyusun
program Pelaksanaan
Penguatan
-12-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


Pendidikan
Karakter/PPK dan
Manajemen Berbasis
Sekolah (termasuk
penyusunan RPM)
6. Pembimbingan dan
pelatihan kepala
sekolah dalam
pengelolaan
kewirausahaan
sekolah
7. Pembimbingan dan
pelatihan dalam
pengelolaan supervisi
kepada guru dan
tenaga kependidikan.
8. Pembinaan kepala
sekolah dan guru
dalam melaksanakan
bimbingan konseling
-13-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


di sekolah (RPM)
9. Pembinaan Guru dan
Kepala Sekolah
dalam Merefleksikan
Pelaksanaan Tugas
Pokok
10. Pemantauan
pelaksanaan standar
nasional pendidikan
(penyusunan
instrumen,
penghimpunan data,
pengolahan data,
tindak lanjut).
11. Kegiatan butir 1 s/d
10 mengintegrasikan
pembelajaran tidak
langsung (hidden
curriculum) untuk
meningkatkan
-14-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


kompetensi
kepribadian dan
sosial.
3. Pengelolaan Supervisi 1. Konsep dan Paparan, diskusi, Meningkatkan Tes Tertulis
Akademik Implementasi penugasan, dan latihan kemampuan  Instrumen
Supervisi Akademik tentang Manajemen peserta dalam penilaian sikap
(menekankan supervisi akademik melaksanakan dan perilaku
supervisi klinik) dengan fokus pada supervisi akademik  Rekapitulasi
2. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan SNP nilai sikap
Kurikulum berdasarkan SNP  Portofolio lembar Instrumen
berorientasi HOTS kerja penilaian
(Pembelajaran dan portofolio (LK)
Penilaian) Nilai kompetensi Rekapitulasi
3. Pembinaan/peningk keterampilan nilai kompetensi
atan kompetensi (Portofolio) keterampilan
Guru dalam
pembelajaran
berorientasi HOTS
4. Pembimbingan dan
Pelatihan Profesional
-15-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


Guru dalam
Perencanaan
Pembelajaran
berorientasi HOTS.
5. Pembimbingan dan
Pelatihan Profesional
Guru dalam
Pelaksanaan
Pembelajaran
berorientasi HOTS.
6. Pembimbingan dan
Pelatihan Profesional
Guru dalam
Penilaian Proses dan
Hasil Belajar (
termasuk aspek-
aspek yang penting
dinilai dalam
pembelajaran/bimbi
ngan) menekankan
-16-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


pada penilaian
formatif (assessment
for learning)
7. Pembimbingan dan
Pelatihan Profesional
Guru dalam
Melaksanakan
Tugas Tambahan
yang relevan dengan
Tugas Pokok Guru.
8. Pembimbingan dan
Pelatihan Profesional
Guru dalam
pelaksanaan PKB
9. Pembimbingan dan
Pelatihan Profesional
Guru dalam
Pengembangan
Media Pembelajaran
dan Optimalisasi
-17-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


Pemanfaatan TIK
10. Kegiatan butir 1 s/d
9 mengintegrasikan
pembelajaran tidak
langsung (hidden
curriculum) untuk
meningkatkan
kompetensi
kepribadian dan
sosial.
4. Evaluasi Pendidikan 1. Penyusunan Kisi-kisi Paparan, diskusi, dan Meningkatkan Tes tertulis
dan Instrumen penugasan tentang kemampuan  Instrumen
evaluasi Penilaian Hasil Belajar peserta dalam penilaian sikap
Pembelajaran dan Peserta Didik, Penilaian melaksanakan dan perilaku
evaluasi keberhasilan Kinerja Guru, dan evaluasi  Rekapitulasi
pendidikan. Penilaian Kinerja Kepala pendidikan nilai sikap
2. Pemantauan Sekolah Portofolio lembar Instrumen
Pelaksanaan kerja penilaian
Pembelajaran dan portofolio (LK).
Hasil Belajar Peserta Nilai kompetensi Rekapitulasi
-18-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


Didik. keterampilan nilai kompetensi
3. Pembinaan Guru (Portofolio) keterampilan
dalam Pemanfaatan
Hasil Penilaian.
4. Penilaian Kinerja
Guru, Kepala Sekolah
(Komponen
pembelajaran dan
komponen
pengelolaan sekolah),
dan Penilaian Kinerja
Guru dengan Tugas
Tambahan lainnya.
5. Kegiatan butir 1 s/d
4 mengintegrasikan
pembelajaran tidak
langsung (hidden
curriculum) untuk
meningkatkan
kompetensi
-19-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


kepribadian dan
sosial.
5. Pengembangan 1. Konsep dan Paparan, diskusi, Meningkatkan Tes tertulis
Profesi Implementasi penugasan, dan latihan kemampuan  Instrumen
pendekatan, jenis, tentang penelitian dan peserta dalam penilaian sikap
metode penelitian pengembangan sebagai melaksanakan dan perilaku
dalam pendidikan, kegiatan ilmiah antara penelitian dan  Rekapitulasi
dan penentuan lain PTK atau PTS atau pengembangan nilai sikap
masalah pengawasan Penelitian dan profesi pengawas 
yang penting diteliti pengembangan sekolah Lembar kerja
2. Penyusunan Karya proposal PTS/
Tulis Ilmiah (PTS, Penelitian dan
Best Practice, dll) pengembangan
3. Penerjemahan/Penya sekolah
duran Buku Hasil latihan Portofolio (LK).
4. Pembuatan Karya Nilai kompetensi Rekapitulasi
Inovatif keterampilan nilai kompetensi
5. Pembimbingan dan (Portofolio keterampilan
Pelatihan Profesional proposal PTS/
Guru dalam Penelitian dan
-20-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


Pelaksanaan PTK pengembangan
6. Pembimbingan dan sekolah)
Pelatihan Profesional
Kepala Sekolah
dalam Pelaksanaan
PTS/ Penelitian dan
pengembangan
sekolah
7. Kegiatan butir 1 s/d
6 mengintegrasikan
pembelajaran tidak
langsung (hidden
curriculum) untuk
meningkatkan
kompetensi
kepribadian dan
sosial.
6. Penilaian Prestasi 1. Kebijakan PPKPNS Paparan, diskusi, Meningkatkan Tes tertulis
Kerja Pegawai Negeri 2. Penyusunan SKP penugasan, dan latihan kompetensi peserta  Instrumen
Sipil (PPKPNS) Bagi Guru, Kepala dalam PPKPNS bagi penilaian sikap
-21-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga guru, dan perilaku
Sekolah, dan Tenaga Kependidikan  Rekapitulasi
Kependidikan lainnya Lainnya nilai sikap
3. Penilaan Capaian Nilai kompetensi Rekapitulasi
SKP Guru, Kepala keterampilan nilai kompetensi
Sekolah, dan Tenaga (Lembar Kerja) keterampilan
Kependidikan Rekapitulasi Nilai Rekapitulasi
Lainnya Keterampilan Nilai
4. Penilaian Perilaku Keterampilan
Kerja Guru, Kepala
Sekolah, dan Tenaga
Kependidikan Lainnya
5. Kegiatan butir 1 s/d
4 mengintegrasikan
pembelajaran tidak
langsung (hidden
curriculum) untuk
meningkatkan
kompetensi
kepribadian dan
-22-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


sosial.

C. Program Penunjang
1. Penyempurnaan 1.mencermati hasil PPP yang meliputi: Meningkatkan  Instrumen
Program Pengawasan kajian Program 1. penyempurnaan RTP ke kemampuan Penilaian sikap
(PPP) Pengawasan dan dalam bentuk program peserta dalam: dan Perilaku
Program pengawasan 1. memperbaiki  Rekapitulasi
Pembimbingan dan 2. praktik pelaksanaan RTP dalam Nilai Sikap Bagi
Pelatihan Profesional pengawasan sesuai bentuk program Setiap Mata
2. melakukan Perbaikan dengan program pengawasan Diklat
dan Penyempurnaan pengawasan yang terdiri 2. menyusun Program Panduan
Program Pengawasan dari: rencana pengawasan (RTP Penyusunan
dan Program a. Praktik pelaksanaan yang disempurna- Program
Pembimbingan dan Penyempurnaan pengawasan kan) Pengawasan
Pelatihan Profesional program pengawasan sesuai dengan Rencana Panduan
Guru dan Kepala b. Praktik Supervisi program pelaksanaan Pelaksanaan
Sekolah yang akan klinis dalam praktik pengawasan pengawasan Pengawasan
dilaksanakan pada pelaksanaan
-23-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


tahun berjalan atau pembinaan guru
tahun berikutnya. c. Praktik pemantauan
3.kegiatan butir 1 s/d 2 implementasi SNP
mengintegrasikan d. Praktik penilaian
pembelajaran tidak kinerja kepala
langsung (hidden sekolah dan guru
curriculum) untuk e. Praktik
meningkatkan pembimbingan dan
kompetensi pelatihan
kepribadian dan f. Praktik penyusunan
sosial. proposal
PTK/PTS/Penelitian
dan pengembangan
sekolah
2. Tes Awal dan Tes Tes Pengetahuan yang Tes pengetahuan tentang 1. Mengetahui  Tes tertulis
Akhir meliputi kompetensi semua materi pada kompetensi awal dan akhir
Pengawas sekolah. struktur program pengetahuan
awal tentang
pengawasan
sekolah
-24-

No Mata Diklat Deskripsi Uraian Kegiatan Tujuan Tagihan Instrumen


2. Mengetahui
capaian
peningkatan
kompetensi
pengetahuan
peserta.
3. Evaluasi Kegiatan 1. Evaluasi Evaluasi penyelenggaran Mengetahui Instrumen
Penyelenggaraan Kegiatan dan evaluasi kualitas evaluasi
2. Evaluasi Pengajar pengajar penyelenggaraan pengajar
Diklat dan pengajar Instrumen
Diklat evaluasi
penyelenggaraan
Diklat
Rekapitulasi
nilai Diklat
-25-

F. PIHAK YANG TERLIBAT


Para pihak yang terlibat pada Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas
Sekolah sebagai berikut.
1. Peserta adalah pengawas sekolah yang diangkat menjadi sebelum
tanggal 1 Juli 2017.
2. Penceramah Diklat berasal dari unsur Pejabat Struktural
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang memberikan
kebijakan pemerintah terkait jabatan fungsional pengawas
sekolah.
3. Pengajar Diklat yang berasal dari unsur Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, widyaiswara, dan dosen yang ditugaskan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
4. Panitia Diklat berasal dari penyelenggara diklat.

G. TUGAS DAN FUNGSI INSTANSI TERKAIT


1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai instansi
pembina jabatan fungsional pengawas sekolah, memiliki tugas dan
fungsi sebagai berikut.
a. Direktorat Jenderal GTK
1) menyusun NSPK terkait pengawas sekolah;
2) menyetujui LPD sebagai mitra LPPKS; dan
3) menandatangani STTPP.
b. Direktorat Tenaga Pendidikan
1) menyusun dan menerbitkan Pedoman Diklat Penguatan
Kompetensi Pengawas Sekolah;
2) menyiapkan materi Diklat berupa modul/bahan ajar dan
instrumen penilaian;
3) menyiapkan Pengajar Diklat;
4) melakukan penjaminan mutu; dan
5) melaksanakan supervisi dan evaluasi.
c. LPPKS
1) memanggil peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas
Sekolah;
-26-

2) menyelenggarakan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas


Sekolah;
3) menerima laporan nilai peserta Diklat Penguatan
Kompetensi Pengawas Sekolah dari Pengajar Diklat;
4) menerbitkan STTPP;
5) menerima laporan hasil diklat fungsional yang
dilaksanakan oleh LDP;
6) melakukan supervisi dan evaluasi terhadap LPD; dan
7) melaporkan pelaksanaan penyiapan, pengembangan, dan
pemberdayaan pengawas sekolah kepada Menteri melalui
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai instansi
pembina di daerah sekaligus instansi pengguna pengawas sekolah
memiliki tugas untuk mengusulkan calon peserta Diklat
Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah.
3. LPD Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah
LPD Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1) memanggil peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas
Sekolah;
2) melaksanakan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas
Sekolah;
3) menerima laporan nilai peserta Diklat dari Pengajar Diklat;
4) menyampaikan laporan hasil Diklat Penguatan Kompetensi
Pengawas Sekolah kepada LPPKS;
5) menerbitkan STTPP; dan
6) memfasilitasi pelaksanaan supervisi dan evaluasi Diklat
Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah.

DIREKTUR JENDERAL GURU DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN,
TTD.
IWAN SYAHRIL

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Pokja Regulasi, Tata Laksana, dan Sumber Daya Manusia,
Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Temu Ismail
NIP. 1970030720021210

Anda mungkin juga menyukai