Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No.

1 (2020) 141-149

VOLUME 6 NOMOR 1, EDISI OKTOBER 2020


p-ISSN: 2460-8173, e-ISSN: 2528-3219
Jurnal terakreditasi nasional, SK No. 14/E/KPT/2019
Website: https://journal.unhas.ac.id/index.php/jdp/index

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK TAHU


KURING PADA HOME INDUSTRY TAHU KURING MAKASSAR

Andi Aladin*1), Basri Modding2), Takdir Syarif1), dan Lastri Wiyani1)

*e-mail: andi.aladin@umi.ac.id
1)
Dosen Teknik Kimia FTI Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
2)
Dosen Manajemen/Ekonomi FE&B Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Diserahkan tanggal 21 September 2020, disetujui tanggal 5 Oktober 2020

ABSTRAK.
Pabrik “Tahu Kuring” di Makassar/Gowa (Sulawesi Selatan) merupakan salah satu home
industry yang meproduksi tahu dari bahan baku kedelai yang dirintis sejak tahun 2017. Bentuk
usaha tahu kuring ini masih sangat sederhana, proses produksi tahu masih sederhana, belum
tertata sesuai kebutuhan ideal. Begitu pula perlengkapan pakaian khusus untuk karyawan
produksi dan pengemasan belum standar. Sistem pemasaran masih sederhana, jangkauan
pasar masih terbatas. Dalam kegiatan pengabdian oleh tim dosen UMI Makassar yang dibiayai
oleh DRPM RISTEK-BRIN pada skema PKM (Program Kemitraan Masyarakat) bertujuan
membantu mengembangkan Mitra kelompok usaha pabrik tahu kuring Makassar untuk dapat
lebih mandiri secara ekonomi, meningkatkan skill ketrampilan berfikir dan berinovasi. Aktifitas
pengabdian yang dilakukan adalah membantu dalam penanganan dua permalahan prioritas
utama yaitu: (1) Permasalahan produksi, yaitu yang berhubungan metode berpoduksi
berdasarkan prinsip-prinsip higienitas produk, termasuk penataan ruang produksi; (2)
Permasalahan manajemen pemasaran. Dari hasil kegiatan pengabdian ini berdampak pada
adanya peningkatan keberdayaan mitra, dalam hal ini adanya peningkatan penataan system
produksi, peningkatan jangkauan pemasaran, dan pada akhirnya peningkatan omzet dari hasil
penjualan produk tahu kuring dari tiga juta rupiah perhari menjadi empat koma lima juta rupiah
perhari (meningkat menjadi 50%).
Kata kunci: Tahu kuring, produksi, manajemen pemasaran, kenaikan omzet.

ABSTRACT
Kuring tofu factory in Makassar / Gowa (South Sulawesi Province) is one of the home
industries producing tofu from soybean raw materials that has been pioneered since 2017. The
form of the curing tofu business is still very simple, the tofu production process is still simple,
not yet regulated according to ideal needs. Likewise, special clothing equipment for production
and packaging employees is not standard. The marketing system is still simple, market reach
is still limited. In service activities by the UMI Makassar lecturer team funded by DRPM
RISTEK-BRIN on the PKM (Community Partnership Program) scheme aims to help develop
partners in the Makassar Kuring tofu factory business group to be more economically
independent, improve their thinking and innovation skills. Service activities undertaken are to

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License 141
Andi Aladin, Basri Modding, Takdir Syarif, dan Lastri Wiyani: Manajemen Produksi dan Pemasaran
Produk Tahu Kuring pada Home Industry Tahu Kuring Makassar.

help deal with two main priority issues, namely: (1) Production Problems, which are related to
production methods based on hygienic principles of the product, including production space
management; (2) Marketing management issues. From the results of these service activities,
increased partner empowerment, in this case increased production system arrangements,
increased marketing reach, and finally increased turnover from sales of tofu preservative
products from three million rupiahs per day to four point five million rupiahs per day (increased
to 50%).
Keywords: Kuring tofu, production, marketing management, increased turnover.

PENDAHULUAN sepekan. Dalam 1 masakan menghasilkan


72 bungkus tahu, setiap bungkus berisi 10 biji
Pabrik Usaha Tahu Kuring Asli Cibuntu
tahu dengan omzet harian diperoleh 3 juta
Bandung Cabang Makassar (untuk selanjut-
rupiah.
nya disebut Pabrik Usaha Tahu Kuring)
Proses produksi tahu kuring, mulai dari
merupakan salah satu home industry atau
perendaman sampai pengemasan produk
Industri Rumah Tangga (IRT) di Indonesia
tahu membutuhkan waktu kurang lebih 9
yang memproduksi tahu dari bahan baku
jam. Usaha tahu kuring Makassar masih
kedelai yang dirintis sejak tahun 2017. Pabrik
relatif baru (berdiri 2017) dan karenanya
Usaha tahu kuring Makassar ini beralamat di
bentuk usaha dan bangunan masih sangat
Jl. Tetebatu, Lingkungan Mapala, Pangka-
sederhana, promosi dan jangkauan pasar
binanga, Kabupaten Sungguminasa Gowa,
masih sangat terbatas. Sarana iklan dan
Sulawesi Selatan. Pabrik usaha tahu kuring
promosi juga masih sederhana, belum
ini termasuk kategori masyarakat yang
memiliki website untuk media informasi dan
sudah mulai produktif secara ekonomi, walau
iklan pemasaran secara online dengan
masih sangat sederhana.
jangkauan suluruh nusantara.
Bentuk organisasi dan manajemen Pab-
Layout bangunan pabrik juga masih
rik usaha tahu kuring Makassar masih seder-
sederhana, belum tertata lengkap sesuai
hana, terdiri atas kepala pabrik 1 orang,
kebutuhan, nampak belum rapi dan bersih
general administrasi 1 orang, kepala produk-
untuk menjamin higienitas dan sterilitas pro-
si 1 orang dengan anggota 2 orang, bagian
duk makanan tahu. Begitu pula belum ter-
boiler dan teknisi 1 orang, bagian pengema-
sedia perlengkapan pakaian khusus untuk
san produk tahu 2 orang, serta divisi
karyawan produksi dan pengemasan.
pemasaran/pengantaran produk tahu kepa-
Khususnya di bagian pengemasan produk,
da pemesan dan pelanggan terdiri 2 orang,
perlu dijaga kebersihan, badan dan pakaian,
jadi total karyawan 9 orang. Untuk saat ini
perlu memakai kaos kaki dan masker yang
(2019), pabrik usaha tahu kuring Makassar
putih bersih steril. Produk tahu yang
melakukan produksi tahu 8-10 masakan
dipegang atau disentuh langsung dengan
(batch) per hari, dengan bekerja 6 hari

142
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 Oktober 2020 e-ISSN: 2528-3219

tangan tanpa kaos tangan dan tanpa masker 1. Permasalahan Produksi, yaitu perma-
akan memudahkan kontaminasi bakteri yang salahan yang dialami Mitra berhubungan
berdampak pada mudahnya produk tahu penataan ruang produksi.
tersebut basih dan busuk. Berbagai kekura- 2. Permasalahan Manajemen, yaitu per-
ngan dalam sistem pengemasan juga dapat masalahan yang berhubungan dengan
menyebabkan daya simpan produk tahu manajemen pemasaran.
menjadi singkat, daya awet menjadi rendah Jika kedua permasalahan prioritas uta-
yaitu hanya bisa bertahan sekitar 5 hari ma yang dialami oleh Mitra tersebut dapat
dalam freezer, sehingga akan merugikan diatasi, maka pabrik usaha tahu kuring
baik usaha tahu itu sendiri maupun para tersebut akan lebih berpeluang bersaing dan
konsumen (Sarjono dkk., 2006; Yudhistira meningkat produksi dan penjualannya dan
dkk., 2017). pada akhirnya dapat meningkatkan omzet
Dari segi proses produksi tahu, proses penjualan produksi tahu (Kartikasari dkk.,
dalam mengolah bahan baku kedelai utuk 2016). Program PKM ini bertujuan mengem-
produksi menjadi tahu masih sederhana, bangkan kelompok usaha pabrik usaha tahu
baik dari segi teknologi peralatan maupun kuring Makassar untuk dapat lebih mandiri
dari segi metode proses produksi. Teknologi secara ekonomi, meningkatkan skill keteram-
peralatan produksi masih manual mengan- pilan berfikir dan berinovasi sebagaimana
dalkan tenaga manusia khususnya dalam menjadi tujuan utama PKM dari skema
pemerasan dan pemisahan cake protein pengabdian DRPM RISTEK-BRIN. Salah
untuk dicetak menjadi tahu, sehingga potensi satu luaran utama dari PKM ini adalah
maximum yield tidak diperoleh. Dalam adanya peningkatan keberdayaan mitra yang
peralatan pencetakan tahu masih sederhana terukur, dalam hal ini adanya peningkatan
terbuat dari rak-rak kayu, yang disusun jangkauan pemasaran dan peningkatan
dengan mengandalkan gaya beban rak untuk omzet dari hasil penjualan produk tahu
memadatkan cetakan tahu. kuring dari 3 juta rupiah per hari ditargetkan
Dari berbagai permasalahan yang di- menjadi 5 juta per hari (peningkatan 70%).
hadapai oleh Pabrik Usaha Tahu Kuring Seiring meningkatnya penggunaan tenaga
Makassar seperti diuraikan dalam analisis kerja kedepan, kehadiran usaha ini
situasi di atas, maka tim pelaksana PKM ber- merupakan bagian dari mengatasi problem
sepakat dengan Mitra (Pabrik Tahu tersebut) sosial khususnya persoalan pengangguran.
merumuskan permalahan prioritas yang
METODE PELAKSANAAN.
memungkinkan diselesaikan sesuai dengan
keahlian anggota Tim pengusul PKM. Prio- Di awali Tim pelaksana PKM melaku-
ritas masalah ada dua hal yaitu : kan kunjungan ke lokasi Mitra pabrik usaha

143
Andi Aladin, Basri Modding, Takdir Syarif, dan Lastri Wiyani: Manajemen Produksi dan Pemasaran
Produk Tahu Kuring pada Home Industry Tahu Kuring Makassar.

produksi tahu kuring untuk melakukan berbagai aneka ragam variasi makanan
analisis kasus, mengamati secara langsung berbasis tahu pada kegiatan Temu Nasional
kondisi UKM sekaligus melakukan diskusi Mahasiswa dan acara-acara pernikahan.
terhadap mitra, dan lebih fokus lagi melaku-
HASIL DAN PEMBAHASAN.
kan identifikasi masalah yang dihadapi mitra.
Dari berbagai persoalan yang dialami oleh Dari beberapa solusi kegiatan terhadap
mitra seperti telah disebutkan di atas, maka dua masalah prioritas dalam pengabdian
berdasarkan hasil diskusi dan kesepakatan seperti diuraikan dalam tujuan di atas, pada
bersama, ditetapkan dua permasalahan pri- artikel ini dibatasi pembahasan terhadap apa
oritas seperti telah dituliskan di atas. yang sudah terlaksana, sementara kegiatan
Prosedur metode pelaksanaan PKM lain masih sedang dalam kegiatan pelak-
dalam menangani permaslahan prioritas sanaan.
adalah sebagai berikut: Perancangan Rak Produk Tahu

1. Prosedur Penanganan Masalah Disain rak dari bahan besi siku


Produksi. berlubang, menggantikan rak sebelumnya
Dilakukan pemisahan yang nyata antara hanya terbuat dari bambu dan sangat tidak
ruang produksi basah dengan ruangan pe- rapi (Gambar 1). Rak lama ukurannya tinggi,
ngemasan dan penyimpanan produk akhir. sulit bagi karyawati menyimpan produk tahu
Ruang pengemasan ditata sedemikian rupa, pada rak bagian atas, mengambil ruang
terjaga dari berbagai kemungkinan konta- terlalu besar. Sedangkan rak baru berupa rak
minasi dengan pencemar debu, asap, dan besi besi terdiri 6 lantai sebanyak 2 buah,
kerumunan serangga. Diadakan perleng- masing-masing dapat ditempat tampias tahu
kapan pakaian khusus untuk karyawan pro- sebanyak 6 x 3 = 18 atau total 36 tampias
duksi dan pengemasan. Termasuk perleng- dan jika ingin dimaksimalkan (sedikit posisi
kapan kaos tangan dan masker yang putih bertumpuk) mampu ditempati 48 tampias
bersih steril (Badan Standarisasi Nasional, (Gambar 2). Rak baru ini memiliki beberapa
1998). kelebihan yaitu lebih rapi dan indah, lebih
kuat dan awet, lebih ergonomis (lebih mudah
2. Prosedur Penanganan Masalah
Manajemen Pemasaran. menempatkan produk tahu dan lebih mudah

Mendesain dan mencetak spanduk yang membersihkannya, lebih mudah ditata/dige-

menarik dan efektif untuk para agen. ser/dipindahkan) dan yang terpenting dan

Mendisain dan mencetak brosur yang lebih higienis tidak mudah dimasuki

menarik dan efektif untuk para agen dan binatang/serangga, lalat dan semut.

publik. Melakukan promosi produk dengan

144
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 Oktober 2020 e-ISSN: 2528-3219

Gambar 1. Kondisi rak produk tahu sebelum PKM.

Gambar 2. Kondisi rak produk tahu setelah PKM.

kemungkinan cemaran dari karyawan yang


Pengadaan Pakaian Kerja
sedang mengemas, bakteri dari kulit/tangan,
Perlengkapan pakaian khusus untuk
kotoran dari rambut, percikan dari mulut dan
karyawan produksi dan pengemasan
pernapasan.
sebanyak 4 pasang, terdiri pakaian putih dan
Produk tahu yang dipegang atau
tutup kepala, kaos tangan dan masker
disentuh langsung dengan tangan tanpa
(Gambar 3 B). Dibandingkan pakaian kerja
kaos tangan dan tanpa masker akan
sebelumnya (Gambar 3 A), pakaian kerja
memudahkan kontaminasi bakteri yang
khusus untuk pengemasan produk tahu ini
berdampak pada mudahnya produk tahu
memiliki manfaat ganda. Manfaat pertama
tersebut basih dan busuk. Dengan kata lain
untuk melindungi diri pakaian pribadi
penggunaan pakaian yang lengkap seperti
karayawan yang bersangkutan dari noda dan
yang disipakan ini akan menambah daya
bau dari percikan cairan tahu yang berwarna
awet atau waktu simpan produk tahu yang
kuning (bumbu tahu), juga melindungi diri
lebih lama lagi (Yudhistira dkk., 2017).
kulit dan rambut. Manfaat kedua adalah
menjaga sterilitas produk tahu, dari

145
Andi Aladin, Basri Modding, Takdir Syarif, dan Lastri Wiyani: Manajemen Produksi dan Pemasaran
Produk Tahu Kuring pada Home Industry Tahu Kuring Makassar.

A B

Gambar 3. Pakaian kerja karyawan pengemasan tahu (A) sebelum PKM dan
(B) sesudah PKM.

C. Tahu Isi Pedas berisi sayuran pedas.


Promosi Aneka Masakan Tahu
Promosi aneka tahu kuring dengan
Salah satu kelebihan produk tahu kuring,
berbagai aneka masakan tahu tersebut di
adalah produk yang dikemas sudah disertai
atas disajikan pada beberapa acara yaitu
dengan bumbu alami sehingga bisa lebih
pertemuan nasional mahasiswa Teknik
awet dan siap dimasak atau digoreng untuk
Kimia seluruh Indonesia yang bertempat di
dapat langsung dikonsumsi atau
Hotel The Rinra, Tanjung Bunga Makassar
menggunakan saus sambel sesuai selera
(Gambar 5 A) dan acara pernikahan
seperti sambel kecap (Krisnaningsih dan
beralamat di kompleks perumahan dosen
Hayati, 2014) Dalam program pengabdian ini
UMI Makassar (Gambar 5 B). Dari promosi
dilakukan bantuan pendampingan promosi
tersebut, cukup mendapatkan respon positif
dengan sajian berbagai varian aneka
dari para tamu dan panelis yang sempat
masakan tahu. Di samping sajian tahu
mencicipi (Indrawijaya dkk., 2017) dibuktikan
natural, ada 3 jenis sajian masakan aneka
diantaranya ada yang kemudian menjadi
tahu lainnya (Gambar 4) yakni:
agen dan sub agen dan ada yang menjadi
A. Tahu Walik: tahu dengan isi bakso dan
pelanggan atau konsumsi pribadi/keluarga.
balutan tepung.
B. Tahu Bakso yang direbus.

146
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 Oktober 2020 e-ISSN: 2528-3219

Gambar 4. Aneka masakan tahu kuring. Tahu Walik (A), Tahu Bakso (B),
Tahu Isi Pedas (C).

Gambar 5. Promosi aneka masakan tahu kuring di


(A) Hotel The Rinra, dan (B) Acara pernikahan.

Peningkatan Usaha kuring dari sebelumnya rata-rata Rp. 3


Mitra Produsen Tahu Kuring menga- juta/hari meningkat menjadi rata-rata Rp. 4,5
lami peningkatan selama setahun terakhir juta/hari, jadi mengalami peningkatan sebe-
masa pengabdian PKM 2020, dengan sar 50%.
indikasi terukur utama adalah peningkatan Peningkatan omzet tersebut di atas
omzet hasil penjualan harian produk tahu baru sebesar 50% dari target program PKM

147
Andi Aladin, Basri Modding, Takdir Syarif, dan Lastri Wiyani: Manajemen Produksi dan Pemasaran
Produk Tahu Kuring pada Home Industry Tahu Kuring Makassar.

sebesar 70% (Gambar 6), hal ini lebih merah. Dapat diprediksi omzet akan lebih
disebabkan kondisi pandemik, merebaknya meningkat lagi di tahun-tahun ke depan
wabah Covid-19 secara global, termasuk di setelah wabah Covid-19 mereda dan
wilayah Makassar yang masuk kategori zona menghilang.

Gambar 6. Omzet penjualan tahu sebelum dan sesudah program PKM.

Peningkatan omzet hasil penjualan SIMPULAN.


tahu dapat terjadi sebagai dampak dari Dari hasil kegiatan pengabdian oleh tim
usaha dan aktifitas yang terprogarm dari dosen UMI Makassar yang dibiayai oleh
PKM ini, dengan beberapa indikasi rill yaitu DRPM RISTEK-BRIN pada skema PKM
terjadinya peningkatan jangkauan area (Program Kemitraan Masyarakat) dapat
pemasaran tahu yang semula hanya sebatas disimpulkan secara umum bahwa:
kota Makssar dan Sungguminasa/Gowa,  Mitra kelompok usaha pabrik tahu kuring
sekarang telah mulai merambah daerah Makassar relatif terjadi peningkatan skill
lainnya yaitu Kabupaten Maros, Pangkep keterampilan berfikir dan berinovasi,
dan Takalar (Kartikasari dkk., 2016). Hal ini untuk dapat lebih mandiri secara
dapat terjadi berkat motivasi yang diberikan ekonomi. Hasil dari aktifitas program
tim PKM terhadap tim pemasaran Mitra, PKM ini dapat disimpulkan lebih khusus
disamping penyebaran informasi melalui adalah terselesaikannya permasalahan
group-group medsos seperti group WA, serta Mitra yakni: (1) permasalahan produksi,
melalui promosi aneka masakan tahu kuring yaitu yang berhubungan metode
pada berbagai even. berproduksi berdasarkan prinsip-prinsip

148
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 Oktober 2020 e-ISSN: 2528-3219

higienitas produk, termasuk penataan DAFTAR PUSTAKA.


ruang produksi terlaksana, dan (2)
Badan Standarisasi Nasional, 1998 ; Syarat
permasalahan manajemen pemasaran. Mutu Tahu menurut SNI 01-3142-1998
dan SII No. 0270-1990.
 Secara terukur dari hasil kegiatan
Indrawijaya, B., Paradiba, A., dan Murni,
pengabdian ini berdampak pada adanya S.,A., , 2017, Uji Organoleptik Dan
peningkatan keberdayaan mitra, dalam Tingkat Ketahanan Produk Tahu
Berpengawet Kitosan, Jurnal Ilmiah
hal ini adanya peningkatan penataan Teknik Kimia UNPAM, Vol. 1 No. 2
system produksi, peningkatan jangkau- (Juli, 2017) ISSN 2549 – 0699.
an pemasaran, ditandai peningkatan Kartikasari, R.,D., Sutrisno,J., dan Setyowati,
N, , 2016, Strategi Pemasaran Tahu
omzet dari hasil penjualan produk tahu Tuna Di Kabupaten Pacitan, jurnal
kuring dari 3 juta rupiah per hari menjadi AGRISTA : Vol. 4 No.2 Juni 2016 : Hal.
20 - 30 ISSN 2302-1713.
4,5 juta rupiah per hari (peningkatan
Krisnaningsih, A., T., N., dan Hayati , M., ,
50%). 2014, Pemanfaatan Berbagai Ekstrak
Buah Lokal Sebagai Alternatif Acidulant
UCAPAN TERIMA KASIH. Alami Dalam Upaya Peningkatan
Kualitas Tahu Susu, Jurnal Cendekia
Penulis menyampaikan terima kasih Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN 1693-
6094.
kepada Direktur DRPM RISTEK-BRIN yang
Sarjono, P.,R., Mulyani, N.,S., Aminin,A.,L.,
telah memberikan supporting dana dalam dan Wuryanti , 2006, Profil Kandungan
skema PKM (Program Kemitraan Masya- Protein Dan Tekstur Tahu Akibat
Penambahan Fitat Pada Proses
rakat) sehingga program ini dapat terlaksana Pembuatan Tahu, J. Kim. Sains & Apl.
dengan baik. Penulis juga menyampaikan Vol. IX. No.1 April 2006 .
terima kasih kepada Rektor UMI, Ketua Yudhistira, B., Mailia, R., Rahayu, E.,S.,
Pranoto, Y., dan Rochdyanto, S., 2017,
LPkM UMI dan Dekan FTI UMI Makassar
Inaktivasi Panas Spora Bacillus Cereus
yang telah turut mendukung dan mediasi Pada Tahu, Jurnal Teknologi Hasil
program ini dengan baik. Terima kasih juga Pertanian, Vol. X, No. 1, Februari 2017.

disampaikan kepada mitra atas Kerjasama


dalam program PKM ini.

149

Anda mungkin juga menyukai