Bab 4 Nindo
Bab 4 Nindo
REFLEKSI TEOLOGIS
orangtua yang merupakan bagian penting untuk kenyamanan sebuah rumah tangga
patuh, taat dan cerdas. Pola didikan ini yang dijadikan dasar oleh orangtua dalam
mendidik dan mendisiplinkan remaja. Hal itu terjadi karena minimnya pengetahuan
mendidik dengan kekerasan sebagai salah satu cara yang digunakan agar remaja
patuh, taat dan cerdas. Alasan inilah yang sering digunakan oleh banyak orangtua
memaksakan remaja untuk taat atau patuh pada apapun yang diperintahkan atau
57
tidak berarti orangtua menjadikan kekerasan sebagai jalan keluar terakhir serta
berangapan bahwa cara itu bukan untuk untuk membunuh atau tidak menghargai
keberadaan remaja. Orangtua yang menerapkan pola asuh yang otoriter adalah
orangtua yang kurang mengghargai bahwa setiap anak itu unik dan berbeda,
kurang informasi dalam cara mendidik anak, kurang berkreasi dalam mendidik
atau memahami cara-cara mendidik anak, kurang niat untuk mengubah tradisi
lama atau kebiasaan lama yang terlalu mengikat kebebasan anak dan menghambat
dan merasa pola asuh otoriter merupakan satu-satunya pola asuh yang membawa
anak kepada kedisiplinan dan kesuksesan.1 Artinya bahwa, remaja akan patuh, taat
Kekerasan pada remaja dalam hal ini meliputi kekerasan pada fisik dan
psikis remaja yang dilakukan oleh orangtua, kekerasan fisik dalam hal ini
merupakan segala bentuk perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit secara
wajah, lengan, paha dan betis. Kekerasan tidak hanya terjadi pada fisik remaja
saja, akan tetapi kekerasan psikis juga terjadi, seperti menggertak, mengancam,
1
Andriarto Kapu Enda, Pola Asuh Otoriter Dalam Mendidik Anak di Keluarga
(SHANAN: Jurnal Pendidikan Agama Kristen) Vol. 1 Nomor 1 Maret 2017, 129.
58
dapat menimbulkan dampak buruk dalam proses perkembangan remaja. Ada
kekerasan, Remaja merasa ketakutan, tidak percaya diri, emosi tidak stabil dan
remaja sulit tidur. Dampak yang dialami remaja tidak saya pada usia remaja
dirasakan, melainkan seumur hidupnya dampak itu akan terus dirasakan dan rasa
trauma dari dalam diri remaja akan terus terngiang dalam proses pertumbuhannya.
kekerasan sebagai salah satu jalan keluar serta orangtua merasa paling berkuasa
atas diri remaja dan merasa bahwa cara itu bukan untuk membunuh ataupun tidak
peduli pada keberadaan remaja. Cara inilah yang ada dalam pemikiran para
anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Artinya
bahwa aspek orangtua dalam mendidik remaja tidak bisa diabaikan, karena
orangtua memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian remaja. dalam teks
secara jasmani namun orangtua (ayah) memiliki berbagai multi peran yang harus
dijalankan. Artinya orangtua harus berfungsi untuk menjaga dan bukan menyakiti.
Orangtua tidak harus mendisiplinkan remaja dengan amarah, karena remaja bukan
tempat pelampiasan kemarahan dan rasa frustasi orangtua. Namun remaja harus
59
dididik sesuai pola asuh yang baik dan benar karena didikan orangtua yang baik
kekerasan bukan solusi, bukan cara yang tepat ataupun bukan tempat pelampiasan
rumah tangga bukan menjadi akibat bagi orangtua marah sembarang remaja dengan
keluarga harus diposisikan pada tempat yang tepat dengan mendidik remaja sesuai
kepada setiap orangtua. Pertolongan orangtua kepada remaja dapat dialami melalui
didikan yang tepat. Dalam kitab Perjanjian Baru, Kolose 3:21 mengatakan, “Hai
bapak-bapak, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan sakit hatinya.” Rasul
Paulus mengingatkan para orangtua untuk mendidik remaja dalam ajaran dan
nasihat Tuhan. Mendidik remaja bukanlah hal yang mudah, tetapi orangtua tidak
boleh kemudian dalam amarah karena amarah orangtua menyakiti hati remaja.
Peranana orangtua dalam mendidik remaja menurut Alkitab ini haruslah berupa
Begitu pula sebagai orangtua harus memandang remaja sebagai orang yang
itulah orangtua tidak seharusnya memandang remaja rendah, tidak berkuasa atas
remaja agar remaja tidak merasa ditindas, jangan mengabaikan agar remaja tidak
60
merasa disayangi, namun remaja harus dianggap sebagai pelenggkap keserasian
didikan yang dilakukan pada remaja sebagai amanat yang dimandatkan Allah,
karena segala didikan yang didasari pada kasih dan sukacita akan mendatangkan
ketentraman dan suacita yang besar bagi orangtua. Orangtua harus memahami
bahwa remaja sebagai titipan Tuhan yang harus dibimbing, dididik dan diarahkan
61