Anda di halaman 1dari 75

7.

Ikatan Kimia
Kimia Dasar 1A
Dr. Rukman Hertadi
Prodi Kimia, FMIPA ITB
Student learning outcome
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa mampu:
· menjelaskan kondisi-kondisi pembentukan ikatan
· menjelaskan faktor-faktor yang terlibat dalam pembentukan ikatan ion
· menuliskan simbol Lewis untuk atom dan ion
· menerapkan pemahaman tentang ikatan kovalen, aturan oktet dan ikatan rangkap dalam
menggambarkan struktur molekul dengan simbol Lewis lengkap dengan muatan formal
· menerapkan pemahaman tentang keelektronegatifan untuk mengidentifikasi kepolaran
ikatan dan kereaktifan unsur.
· menggambar dan menerangkan struktur resonansi

2/75
Jenis ikatan kimia

3/75
Energetika pembentukan ikatan kimia

Ketika dua atau lebih atom membentuk ikatan, proses ini dapat menyebabkan kenaikan atau
penurunan energi potensial.

Molekul yang stabil adalah molekul yang memiliki energi potensial lebih rendah dibanding
individu atom-atom penyusunnya.

ΔH
f

sering dijadikan sebagai acuan apakah pembentukan senyawa menyebabkan penurunan
atau kenaikan energi potensial.

4/75
Latihan
Berdasarkan nilai ΔH , manakah senyawa yang paling stabil?

f

A. N 2
O (g)
4
, +9.7 kJ/mol
B. H 2
S(g) , -20.6 kJ/mol
C. N 2
H (g)
4
, +94.5 kJ/mol
D. PH 3
(g) , +5.4 kJ/mol
E. NH 3
(g) , -46.4 kJ/mol
Submit Show Hint Show Answer Clear

5/75
Ikatan ion

6/75
Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik antar partikel bermuatan
berlawanan.

· Ikatan ion berlangsung antara ion dari unsur logam dan ion dari unsur nonlogam, karena:
- Unsur logam memiliki energi ionisasi relatif rendah sehingga mudah melepas elektron
membentuk ion positif yang stabil.
- Unsur non logam memiliki afinitas elektron yang relatif eksoterm sehingga cenderung
menerima elektron membentuk ion negatif yang stabil

7/75
Senyawa ionik
Kristal ionik:

merupakan susunan kation-anion dalam kisi 3 dimensi yang disebut struktur kisi.

Formula senyawa ionik:

merupakan rumus empiris, yaitu rasio paling sederhana dari kation dan anion

8/75
Energetika pembentukan ikatan ion
Suatu senyawa akan stabil dibentuk dari unsur-unsurnya bila dalam pembentukannya terjadi
penurunan energi potensial (ΔH < 0 ).

f

Energi kisi adalah besarnya penurunan energi potensial sistem ketika 1 mol padatan
terbentuk dari ion-ionnya dalam fasa gas.

9/75
Penentuan energi kisi
Contoh penentuan energi kisi NaCl:
+ −
Na (g) + Cl (g) → NaCl(s) Ekisi =?

Salah satu pendekatan untuk penentuan energi kisi adalah dengan membagi reaksi termokimia
pembentukan standar dari NaCl ke dalam beberapa tahap:

Na(s) ⟶ Na(g) ΔH (Na, g) = +107, 8 kJ/mol
f

1 ∘
Cl (g) ⟶ Cl(g) ΔHf (Cl, g) = +121, 3 kJ/mol
2 2

+ −
Na(g) ⟶ Na (g) + e EI(Na) = +495, 4 kJ/mol

− −
Cl(g) + e ⟶ Cl (g) AE(Cl) = −348, 8 kJ/mol

+ −
Na (g) + Cl (g) ⟶ NaCl(s) Ekisi = −787 kJ/mol

1 ∘
Na(s) + Cl (g) ⟶ NaCl(s) ΔH = −411 kJ/mol
2 2 f

Reaksi multitahap di atas oleh Born-Habber digambarkan dalam bentuk diagram, yang dikenal
sebagai Diagram Born-Habber.

10/75
Diagram Born-Habber

11/75
Energi kisi senyawa ionik
Selain menggunakan diagram Born-Habber, energi kisi juga dapat diperkirakan nilainya dengan
hukum Coulomb.

Energi kisi dari dua ion dengan muatan q dan q yang terpisah dengan jarak r berdasarkan
1 2

hukum Coulomb dapat diperkirakan dengan persamaan berikut:


q1 q2
E =
kr

· k = 4πε0 , dengan ε adalah tetapan dielektrik medium.


0

· Berdasarkan persamaan di atas, energi kisi akan bermuatan negatif karena q1 dan q2

berlawanan tanda.

· Persamaan di atas menyatakan bahwa energi kisi akan lebih besar bila
- muatan partikel yang berinteraksi lebih besar. Contoh: E kisi NaCl < Ekisi MgCl2 .
- jaraknya antar ion lebih dekat. Contoh: E kisi NaCl < Ekisi LiCl

12/75
Energi kisi senyawa ionik

13/75
Latihan
Dengan asumsi jarak pisah antara kation dan anion hampir sama, spesi mana yang akan
memiliki energi kisi paling besar?

A. Natrium klorida
B. Kalsium klorida
C. Kalsium nitrida
D. Natrium oksida
E. Kalsium oksida
Submit Show Hint Show Answer Clear

14/75
Latihan
Energi ionisasi pertama cesium adalah +376 kJ/mol dan afinitas elektron brom adalah -325
kJ/mol, tentukan ΔE untuk reaksi
+ −
Cs(g) + Br(g) ⟶ Cs (g) + Br (g)

A. +376 kJ/mol
B. +701kJ/mol
C. +51 kJ/mol
D. -701 kJ/mol
E. -51 kJ/mol
Submit Show Hint Show Answer Clear

15/75
Latihan
Litium fluorida memiliki energi kisi sebesar -1033 kJ/mol. Padatan ionik AB, ion A2+ memiliki
jari-jari hampir sama dengan Li+ , dan B2- memiliki jari-jari hampir sama dengan F- .
Berapakah perkiraan nilai energi kisi untuk AB?

A. sekitar 3 x (-1033 kJ/mol)


B. sekitar -1033 kJ/mol
C. sekitar 4 x (-1033 kJ/mol)
D. sekitar 2 x (-1033 kJ/mol)
E. sekitar 6 x (-1033 kJ/mol)
Submit Show Hint Show Answer Clear

16/75
Latihan
Manakah padatan di bawah ini yang memiliki energi kisi paling eksoterm?

A. LiF
B. NaCl
C. AlCl 3

D. Al 2
O
3

E. CaCl 2

Submit Show Hint Show Answer Clear

17/75
· Soal-1· solusi-1A

Perhitungan energi kisi


Untuk dua ion dengan muatan q dan q yang terpisah dengan jarak r, energi potensial dapat
1 2

ditentukan dengan hukum Coulomb:


q1 q2
E =
kr

Hitung energi yang dilepaskan ketika 1 mol NaCl terbentuk, bila diketahui:
-k = 1.11 × 10
−10 2
C /J. m ,
- qNa + = +e dan q −
Cl
= −e , dengan e = 1.602 × 10 −19
C

- Jarak terdekat antara ion Na+ dan Cl- adalah 282 pm.

18/75
Konfigurasi elektron ion natrium
Ionisasi pertama dan kedua natrium:
+ −
Na(g) ⟶ Na (g) + e EI1 = 496 kJ/mol

+ 2 + −
Na (g) ⟶ Na (g) + e EI2 = 4563 kJ/mol

EI2 ≈ 10 × EI1 sehingga Na sukar terbentuk, karena energi yang dikeluarkan tidak bisa
2+

terkompensasi oleh energi kisi ketika membentuk garam.

Oleh karena itu, ion natrium ditemukan di alam hanya sampai Na . +

1
Na : [Ne]3s

+
Na : [Ne]

Disamping itu, ion Na juga telah memiliki konfigurasi elektron gas mulia.
+

19/75
Konfigurasi elektron ion kalsium
+ −
Ca(g) ⟶ Ca (g) + e EI1 = 590 kJ/mol

+ 2 + −
Ca (g) ⟶ Ca (g) + e EI2 = 1140 kJ/mol

2 + 3 + −
Ca (g) ⟶ Ca (g) + e EI3 = 4940 kJ/mol

EI3 ≈ 4 × EI2 dan energi yang diperoleh dari energi kisi hanya sekitar 2000 kJ/mol, sehingga
ion Ca 3+
sukar terbentuk.

Oleh karena itu, ion kalsium ditemukan di alam hanya sampai ion Ca 2+
.
2
Ca : [Ar]4s

2+
Ca : [Ar]

Di samping itu, ion Ca 2+


juga telah memiliki konfigurasi elektron gas mulia.

20/75
Konfigurasi elektron ion dari logam transisi
· Elektron yang hilang lebih awal berasal dari n terbesar (kulit terluar), baru kemudian ℓ.
· Contoh:
6 2
Fe : [Ar]3d 4s

2+ 6
Fe : [Ar]3d

3+ 5
Fe : [Ar]3d

· Pembentukan ion Fe
3+
memberikan stabilitas ekstra karena subkulit d menjadi setengah
penuh

· Karena pada logam transisi yang terlepas adalah elektron pada kulit terluar, maka muatan
ion yang umum pada logam transisi adalah +2.
· Ion dengan muatan lebih besar dari +2 dihasilkan dari pelepasan elektron d
· Perhatikan bahwa baik Fe 2+
dan Fe 3+
tidak mencapai konfigurasi elektron gas mulia.

21/75
Konfigurasi elektron ion dari logam post transisi
Contoh:

10 2 2
Sn : [Kr] 4d 5s 5p

Sn dapat menjadi Sn 2+
dengan mengosongkan elektron pada 5p
2 + 10 2
Sn : [Kr] 4d 5s

Sn juga dapat menjadi Sn 4+


dengan mengosongkan elektron pada 5s dan 5p
4 + 10
Sn : [Kr] 4d

Perhatikan bahwa baik Sn 2+


dan Sn 4+
tidak mencapai konfigurasi elektron gas mulia.

22/75
Meramalkan konfigurasi elektron kation
Soal:

Konfigurasi elektron Bi menurut Aufbau: [Xe]6s2 4f14 5d10 6p3 Tentukan ion dari Bi yang dapat
dibentuk?

Jawab:

Ubah penulisan konfigurasi elektron Bi berdasarkan kenaikan bilangan kuantum utama:

Bi: [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3

Bi dapat memebentuk ion Bi3+ dengan mengosongkan elektron pada 6p

Bi3+: [Xe] 4f14 5d10 6s2

Bi juga dapat membentuk ion Bi5+ dengan mengosongkan elektron pada 6s dan 6p

Bi5+: [Xe] 4f14 5d10

23/75
Konfigurasi elektron anion
Unsur non-logam cenderung menerima elektron untuk mencapai konfigurasi elektron gas
mulia:

O: [He] 2s2 2p4 + 2 e- → O2-: [He] 2s2 2p6 = [Ne]

N: [He] 2s2 2p3 + 3 e- → N3-: [He] 2s2 2p6 = [Ne]

Cl: [Ne] 3s2 3p5 + e- → Cl-: [Ne] 3s2 3p6 = [Ar]

24/75
Aturan oktet
· Aturan oktet hanya bekerja untuk logam
golongan 1A dan 2A, Al, dan unsur non-
logam
· H dan He tidak dapat memenuhi aturan
oktet karena keterbatasan jumlah elektron
yang hanya maksimum 2 elektron untuk
mengisi kulit n = 1.
· Aturan oktet juga tidak berlaku untuk
logam golongan transisi dan post-transisi

25/75
Latihan
Manakah konfigurasi elektron keadaan dasar yang tepat untuk Cu dan Cu2+?

A. [Ar] 3d 9 2
4s , [Ar] 3d
9

B. [Ar] 3d 10 1
4s , [Ar] 3d 4s
8 1

C. [Ar] 3d 10 1
4s , [Ar] 3d
9

D. [Ar] 3d 9 2
4s , [Ar] 3d
10
4s
1

E. [Kr] 3d 9 2
4s , [Ar] 3d
9

Submit Show Hint Show Answer Clear

26/75
Latihan
Manakah ion yang memiliki konfigurasi elektron gas mulia?

A. Fe 3 +

B. Sn 2 +

C. Ni 2 +

D. Ti 4 +

E. Cr 3 +

Submit Show Hint Show Answer Clear

27/75
Simbol Lewis

28/75
Simbol Lewis pada ikatan ionik

29/75
Latihan
Manakah spesi yang memiliki 8 elektron valensi pada simbol Lewisnya?

A. Ar +

B. F +

C. Mg +

D. S 2 −

E. Si
Submit Show Hint Show Answer Clear

30/75
Ikatan kovalen

31/75
Ikatan kovalen
Ikatan kovalen terbentuk dari hasil pemakaian bersama elektron.

Untuk memahami ikatan kovalen, perhatikan bagaimana ikatan antar H dan H membentuk H 2

(a) Gaya tarik elektron valensi dari atom H oleh inti atom H yang lain membuat kedua atom
tersebut bergerak saling mendekat.

(b) Ketika kedua atom H berdekatan, kerapatan elektron berpindah ke tengah seiring
bertambah kuatnya tarikan inti atom H pada elektron valensi atom H yang lain.

(c)Ketika kedua elektron semakin dekat, maka probabilitas menemukan elektron di tengah
semakin tinggi, sehingga menggeser posisi inti semakin berdekatan.

32/75
Ikatan kovalen

· Ketika inti terus mendekat, akan terjadi


tolak-menolak karena kesamaan muatan
inti menyebabkan energi potensial
interaksi akan naik.
· Jarak interaksi akhir antara dua atom yang
saling berikatan kovalen berada pada
jarak keseimbangan, yaitu jarak dimana
terjadi keseimbangan antara gaya tarik dan
gaya tolak.

33/75
Ikatan kovalen
Ada dua kuantitas yang mengkarakterisasi ikatan kovalen:

1. Panjang ikatan = jarak antara dua inti (rA + rB )

2. Energi ikatan = besarnya energi potensial yang dilepaskan ketika ikatan terbentuk atau
jumlah energi yang diperlukan untuk memutus ikatan.

34/75
Kepolaran ikatan
Ikatan kovalen nonpolar Ikatan kovalen polar

Ikatan kovalen nonpolar dibentuk dari dua Ikatan kovalen polar dibentuk dari dua
unsur yang sama yang saling berbagi unsur berbeda, dimana salah satu atom
elektron dengan jumlah yang sama menarik elektron lebih kuat dibanding yang
lain.

35/75
Ikatan kovalen polar
Ikatan kovalen polar dibentuk dari dua unsur berbeda, dimana salah satu atom menarik
elektron lebih kuat dibanding yang lain.

Kondisi ini menciptakan ketidakseimbangan kerapatan elektron dalam ikatan yang


mengarah pada konsep muatan parsial (δ).

Pada H−Cl: δ +
H = +0.17 dan δ −
Cl = −0.17

36/75
Momen dipol
Momen dipol (μ) adalah besaran untuk mengukur tingkat polarisasi pada ikatan kovalen.

μ = q × r

Dengan q = muatan (Coulomb) dan r adalah jarak antar inti atom (meter) dalam ikatan kimia.
Momen dipol (μ) menggunakan satuan Debye (D), dengan ketentuan 1 D = 3.34 x 10-30 C m.

37/75
· Soal-2· solusi-2

Perhitungan momen dipol


Pada molekul klor monoksida, klor (Cl−O) memiliki muatan +0.167 e . Bila panjang ikatan

adalah 154.6 pm, hitung momen dipol dari molekul ini dalam satuan Debye. Muatan elektron =
1.602 x 10-19 C.

38/75
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan (EN) adalah tarikan relatif atom terhadap elektron dalam ikatan.

Dalam satu perioda EN naik dari kiri ke kanan seiring kenaikan Z .


eff

Perbedaan keelektronegatifan (ΔEN) menciptakan kepolaran ikatan.

ΔENHCl = ∣ ENH − ENCl ∣ = ∣ 2.1 − 2.9 ∣ = 0.8

39/75
Beda keelektronegatifan = ukuran karakter ionik
Non polar: ΔEN = 0

Tingkat karakter ionik ikatan:

- ΔEN > 1.7 berkarakter > 50% ionik,


dimana atom dengan keelektronegatifan
tinggi menguasai elektron.

- ΔEN < 0.5 hampir kovalen murni


(nonpolar)

- 0.5 < ΔEN < 1.7 kovalen polar

40/75
Hubungan reaktifitas unsur dan keelektronegatifan

Unsur Logam dengan EN rendah mudah mengalami oksidasi, sementara logam dengan EN
tinggi sukar mengalami oksidasi.

Untuk unsur Nonlogam, sifat oksidator makin kuat dengan bertambahnya EN.

41/75
Latihan
Ikatan mana yang paling polar?

A. Al−I
B. Si−I
C. Al−Cl
D. Si−Cl
E. Si−P
Submit Show Hint Show Answer Clear

42/75
Latihan
Berdasarkan keelektronegatifannya, tentukan spesi mana yang merupakan oksidator paling
kuat?

A. Ne
B. Kr
C. Br 2

D. Cl 2

E. S
Submit Show Hint Show Answer Clear

43/75
Menggambar struktur Lewis
· Tidak semua molekul memenuhi aturan oktet

- Aturan oktet hanya berlaku untuk unsur-unsur perioda 2, seperti C, N, O, dan F


- Be dan B seringkali memiliki elektron kurang dari oktet, contoh pada molekul BeCl 2

dan BCl 3

- Unsur periode ke-dua tidak mungkin memiliki elektron lebih dari 8, karena pada n = 2
hanya ada subkulit s dan p dengan total elektron yang dapat mengisi kedua subkilit
adalah 8 elektron.
· Unsur periode ke-3 (n = 3) dapat diisi lebih dari 8 elektron, karena memiliki subkulit s,
p, dan d.

44/75
Prosedur menggambar struktur Lewis
1. Tentukan bagaimana atom-atom terikat Kerangka SiF :4

· Buat kerangka struktur


· Tentukan atom pusat. Biasanya dipilih
dari atom dengan keelektronegatifan
paling rendah.
· Contoh: SiF 4

- Si adalah atom dengan 2. Hitung jumlah total elektron valensi


keelektronegatifan paling rendah
sehingga digunakan sebagai atom 1Si = 1 × 4e

= 4e

pusat 4F = 4 × 7e

= 28e


Total = 32e

45/75
Prosedur menggambar struktur Lewis
3. Tempatkan dua elektron pada setiap 4. Lengkapi oktet atom terminal dengan
pasangan atom yang membentuk ikatan, menambahkan pasangan elektron
kemudian ganti dengan garis ikatan


sisa = 24e

− −
Elektron valensi = 32e pasangan e bebas F = −24e

Ikatan tunggal = −8e
sisa = 0

sisa = 24e

46/75
Prosedur menggambar struktur Lewis
5 Tempatkan sisa elektron pada atom pusat

Pada kasus SiF tidak ada elektron yang tersisa setelah ditempatkan pada atom ujung.
4

6 Bila atom pusat belum oktet, bentuk ikatan rangkap dan bila perlu rangkap tiga.

Pada kasus SiF atom pusat telah oktet. Jadi struktur Lewis
4
SiF
4
telah diselesaikan pada
prosedur ke-4.

47/75
Struktur Lewis H2 CO3
Ion CO 2 −
3
adalah ion oksi, sehingga atom C merupakan atom pusat dan atom O
mengitarinya. ion H terikat pada dua atom O.
+

Distribusi elektron: Kerangaka H 2


CO
3
:
− −
1 C = 1 × 4e = 4e
− −
3 O = 3 × 6e = 18e

2 H = 2 × 1e

= 2e

Struktur Lewis H 2
CO
3
:

Total = 24e

ikatan tunggal = −10e

sisa = 14e

pas elek bebas O = −14e



Tetapi atom C pusat hanya memiliki 6 e-
sisa = 0e

sehingga belum oktet. Sementara elektron
sudah habis terbagi.

48/75
Struktur Lewis H2 CO3
Karena tidak ada elektron bersisa maka Hasil transfer elektron bebas O akan
salah satu pasangan elektron bebas pada menghasilkan ikatan rangkap antara C dan
atom O dikonversi menjadi ikatan kedua. O

49/75
Struktur Lewis N2 F2

50/75
Struktur Lewis N2 F2
· Jumlah elektron valensi tidak mencukupi untuk melengkapi oktet nitrogen.
· Pembentukan ikatan rangkap pada kedua nitrogen akan melengkapi kondisi oktet kedua
nitrogen di atom pusat.

51/75
Struktur dengan atom pusat lebih dari oktet
· Unsur setelah perioda 3 dalam tabel periodik:
- memiliki ukuran atom lebih besar
- memiliki orbital d
- dapat menerima 18 elektron
· Struktur Lewisnya untuk unsur kelompok ini masih mengikuti prosedur yang sama hanya
pada atom pusat dapat memiliki tambahan ikatan
· Contoh:

52/75
Struktur dengan atom pusat kurang dari oktet
Boron dan Berilium adalah dua atom ketika menjadi atom pusat tidak dapat mencapai oktet.

53/75
· Soal-3· solusi-3

Menggambar struktur Lewis


Gambarkan struktur Lewis untuk molekul berikut:
1. OF2

2. N2 O 5

3. COCl2

4. HCN

5. CO

6. NO 2

54/75
Pemilihan struktur Lewis
Ketika suatu molekul dapat digambarkan oleh lebih dari satu kemungkinan struktur Lewis,
bagaimana menentukan struktur yang benar?

Contoh pada struktur H SO ada dua


2 4
Bukti eksperimen:
kemungkinan menggambarkan strukturnya
Panjang ikatan S−O (tanpa H) < S−O
mengikat H, mengindikasikan bahwa S−O
tanpa H ada dalam keadaan ikatan rangkap
S=O .

55/75
Muatan formal
Muatan formal (FC) adalah muatan yang
diberikan pada atom dengan mengabaikan
keelektronegatifan. Oleh karena itu, muatan
formal bukanlah muatan real.
B
FC = V − N −
2

Dengan V = jumlah elektron valensi suatu


atom, N = jumlah elektron non-ikatan, dan B
= jumlah elektron ikatan.

Struktur stabil:
Strutkur bawah memiliki muatan formal
1. Struktur dengan muatan formal paling paling rendah sehingga terpilih sebagai
kecil. struktur H SO paling stabil.
2 4

2. Muatan formal negatif diemban oleh


atom paling elektronegatif
56/75
Struktur CO2
Ada 3 struktur CO yang mungkin:
2

Di antara ketiga struktur CO struktur tengah yang paling sedikit mengemban muatan formal,
2

sehingga struktur kedua adalah stuktur paling stabil dari CO .


2

57/75
Muatan formal dan kimia Boron
Dalam struktur BCl mengapa tidak dibentuk ikatan rangkap untuk melengkapi oktet?
3

Bila dihitung muatan formal (FC) untuk B dan


Cl, diperoleh:
6
FC B = 3 − 0 − = 0
2

2
FC Cl = 7 − 6 − = 0
2

Semua FC bernilai 0 sehingga molekul telah


berada dalam kondisi struktur terbaik,
sehingga tidak diperlukan membentuk ikatan
rangkap.

58/75
Latihan
Berdasarkan struktur Lewis terbaik untuk CH NO
3 2
, tentukan muatan formal nitrogen
pada molekul tersebut.

A. -2
B. -1
C. 0
D. +1
E. +2
Submit Show Hint Show Answer Clear

59/75
Resonansi

60/75
Resonansi
Struktur Lewis NO memiliki satu ikatan rangkap (N=O) dan dua ikatan tunggal (N−O):

3

Hasil eksperimen menunjukan panjang ikatan ketiga N−O adalah sama, yaitu rata-rata dari
dua ikatan tunggal dan 1 ikatan rangkap.

Untuk menjelaskan fakta di atas, perlu dibuat struktur resonansi, yaitu struktur ekivalen yang
dapat menerangkan panjang ikatan rata-rata dari ketiga N−O:

61/75
Struktur resonansi
· Struktur Lewis mengasumsikan bahwa
elektron terlokalisasi antara dua atom
· Dalam struktur resonansi elektron
terdelokalisasi sehingga dapat bergerak
diseluruh molekul untuk memberikan
panjang ikatan ekivalen
· Cara lain menggambarkan struktur
resonansi adalah dengan membuat
struktur hibrida resonansi

62/75
Contoh struktur resonansi lainnya
Struktur resonansi CO 2 −
3
:

Struktur resonansi PO
3 −
4
:

63/75
Struktur resonansi tidak selalu ekivalen
Dua atau lebih struktur Lewis untuk senyawa yang sama tidak selalu memiliki distribusi
elektron yang sama.

Bagaimana menentukan struktur terbaik? Contoh: resonansi NCO −

1. Oktet harus dipenuhi

2. FC ≤ 1

3. Semua muatan negatif diemban oleh atom


yang lebih elektronegatif.

64/75
Stabilisasi resonansi
Struktur sebenarnya memiliki kestabilan lebih baik dari salah satu struktur resonansi. Sebagai
contoh untuk benzena:

Efek resonansi pada benzena memberikan kestabilan ekstra sebesar 146 kJ/mol.

65/75
· Soal-4· solusi-4

Struktur resonansi
Gambarkan semua struktur resonansi untuk SO
3

66/75
ikatan kovalen koordinasi

67/75
Ikatan kovalen koordinasi
Kovalen normal Kovalen koordinasi

Contoh pada amoniak, satu elektron dari Contoh pada ion amonium, atom N memiliki
setiap atom saling berbagi membentuk ikatan sepasang elektron bebas yang digunakan
kovalen untuk membentuk ikatan kovalen dengan ion
H
+
yang tidak memiliki elektron.

68/75
Ikatan kovalen koordinasi
Khususnya Boron yang kekurangan elektron, mudah menerima pasangan elektron untuk
membentuk ikatan kovalen koordinasi.

69/75
· Soal-5· solusi-5

Ikatan kovalen koordinasi


1. Padatan AlCl ketika disublimasi menjadi gas pada 180o C ternyata membentuk Al Cl .
3 2 6

Gambarkan struktur Lewis Al Cl , tunjukan bahwa molekul ini terbentuk melalui ikatan
2 6

kovalen koordinasi dari dua molekul AlCl


3

2. Tunjukan kontribusi kovalen koordinasi pada molekul CO dan HNO 3

70/75
Tutorial

71/75
· T1· Solusi-T1

Nilai energi kisi untuk logam fluorida (MF2 ) beserta ukuran jari-jari kationnya (M
2+
)

diberikan pada gambar di bawah ini.

(a) Dengan menggunakan kedua grafik di atas, jelaskan tren nilai energi kisi logam fluorida
(MF ) .
2

(b) Jelaskan mengapa energi kisi CrF 2


> MnF
2

(c) Perkirakan manakah yang akan memiliki energi kisi lebih tinggi: VF atau VCl ?
2 2

72/75
· T2· Solusi-T2a· Solusi-T2b

Sudut ikatan molekul H


2
O adalah 104o dan resultan momen dipolnya (μ) adalah 1.84 D.

(a) Gunakan rumus geometri resultan vektor untuk menentukan momen dipol ikatan H − O

dalam molekul air.


(b) Dengan menggunakan metode yang sama seperti pada (a) perkirakan sudut ikatan dalam
molekul H S. Diketahui momen dipol ikatan H − S adalah 0.67 D dan resultan momen
2

dipolnya adalah 0.93 D.

73/75
· T3· Solusi-T3

Asam sulfat (H SO ) merupakan bahan kimia industri terpenting di dunia. Senyawa asam ini
2 4

dibuat dengan mengoksidasi belerang menjadi belerang dioksida dan kemudian dioksidasi
lebih lanjut menjadi belerang trioksida. Meskipun belerang trioksida bereaksi dengan air
menghasilkan asam sulfat, namun terbentuk kabut dari butiran uap H SO dengan uap air
2 4

yang sukar dikondensasi. Oleh karena itu, pada produksi asam sulfat di industri, belerang
trioksida pertama-tama dilarutkan terlebih dahulu dalam larutan asam sulfat 98% untuk
membentuk oleum (H S O ). Jika oleum diperlakukan dengan air akan diperoleh asam sulfat
2 2 7

pekat.
(A) Tuliskan reaksi sintesis asam sulfat di industri sesuai dengan tahapan yang dijelaskan di
atas.
(B) Gambarkan struktur Lewis dari oleum.

74/75
· T4· Solusi-T4

Gambarkan struktur resonansi dari belerang tetroksida, SO , yang kerangka strukturnya


4

diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Tentukan muatan formal untuk setiap atom dalam
struktur resonansinya.

Catatan: molekul SO adalah molekul netral bukan ion sulfat SO


4
2−
4

75/75

Anda mungkin juga menyukai