Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM MEDIA SOSIAL

FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA PLUS MULTAZAM

Yosi Lida Arisanti


Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Galuh
yosigatez45@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang masalah dalam kajian ini adalah masyarakat bahasa terutama remaja sering
menggunakan akronim dan singkatan dalam kehidupan sehari-harinya bahkan cenderung
menciptakan akronim dan singkatan baru yang nyeleneh dan asing dikuping masyarakat pada
umumnya, sehingga kadang menimbulkan kesalahpahaman mengenai akronim dan singkatan
tersebut. Penggunaan akronim dan singkatan ini lebih banyak ditemukan dalam media tulis
terutama yang saat ini sedang populer adalah sosial media yang mayoritasnya adalah remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik akronim dan singkatan yang
ditemukan dalam jejaring sosial facebook di kalangan remaja SMA Plus Multazam. Desain
penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif artinya data yang dianalisis hanya menggambarkan dan
menjelaskan hasil penelitian yang diperoleh. Sumber penelitian ini adalah data tulis atau bahasa
tulis mengenai penggunaan akronim dan singkatan di kalangan remaja SMA Plus Multazam.
Teknik pengumpulan datanya dengan cara teknik pengamatan, catat dan dokumentasi. Proses
pengolahan datanya dengan cara reduksi data, pengelompokan kategori, analisis data dan
penarikan simpulan. Penelitian ini dapat ditarik simpulan bahwa karakteristik akronim dan
singkatan dalam jejaring sosial facebook dikalangan remaja ada yang berasal dari kosa kata
bahasa Indonesia dan juga berasal dari kosa kata bahasa Inggris, bahasanya pun cenderung
menggunakan bahasa yang tidak baku dan lebih banyak menggunakan bahasa gaul (prokem),
serta lebih banyak menggunakan akronim dibanding singkatan.
Kata Kunci: akronim, singkatan, sosial media

PENDAHULUAN pendengar, salah satunya dalam


Bahasa Indonesia amat luas penggunaan akronim dan singkatan saat
pemakaiannya hingga bermacam berkomunikasi dengan anggota
penuturnya mulai dari anak-anak, remaja, kelompoknya. Secara sengaja remaja
hingga dewasa, bahasa juga sifatnya menciptakan sebuah pola komunikasi yang
beragam, keberagaman tersebut tentu khusus digunakan untuk membedakan
mengakibatkan bahasa mengalami berbagai kelompok usia mereka dengan kelompok
perubahan dari waktu ke waktu, sebab usia lain, karena usia merupakan salah satu
semakin modern suatu bangsa dan faktor yang dapat menimbulkan variasi
kehidupannya, maka bahasanya pun kerap bahasa khususnya dalam media sosial
mengalami perkembangan pula. “Ragam terutama facebook, sementara itu media
bahasa menurut sarananya lazim dibagi atas sosial merupakan sebuah media yang
ragam lisan atau ujaran dan ragam tulisan, digunakan oleh orang banyak untuk
karena tiap masyarakat bahasa memiliki berkomunikasi dengan pengguna media
ragam lisan sedangkan ragam tulisan baru sosial lainnya, berbagi, berpartisipasi,
muncul kemudian.” (Alwi. Dkk 2008: 7) bekerjasama, menuangkan berbagai tulisan
Remaja sebagai bagian dari kelompok kepada khalayak umum serta membentuk
sosial tertentu di dalam suatu masyarakat ikatan sosial secara virtual. Semakin
yang kerap kali melakukan perubahan- berkembangnya zaman, media sosial
perubahan serta menciptakan kata-kata baru semakin dikenal oleh semua kalangan dan
yang cukup menggelitik telinga para penggunanya pun semakin beragam.

104 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 2 | Nomor 2 | Oktober 2018
PENGGUNAAN AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM MEDIA SOSIAL
FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA PLUS MULTAZAM
Yosi Lida Arisanti

Terdapat berbagai pemakaian bahasa yang “fungsi bahasa adalah alat komunikasi
digunakan dan muncul beberapa variasi manusia, baik tertulis maupun lisan”.
penulisan seperti akronim dan singkatan Chaer dan Leonie (2010),
baru yang diciptakan sehingga banyak mengemukakan beberapa fungsi-fungsi
masyarakat umum yang tidak begitu bahasa antara lain:
memahaminya, selain itu juga dapat a. dilihat dari segi penuturnya maka bahasa
menyebabkan terjadinya tumpang tindih berfungsi personal atau pribadi, artinya
baik pada bentuk kependekan yang berupa penutur menunjukan sikap terhadap hal
lambang huruf maupun pada singkatan dan yang dituturkannya;
akronim, tentu hal ini membuat sebagian b. dilihat dari segi pendengar atau lawan
orang bingung dengan pola bahasa baru bicara, maka bahasa itu berfungi
yang diciptakan oleh remaja tersebut direktif, yaitu mengatur tingkah laku
sehingga terkadang menyebabkan pendengar, artinya bahasa berfungsi
kesalahpahaman, misalnya saja singkatan membuat pendengar melakukan sesuatu
BL dalam jejaring sosial facebook. BL atau melakukan kegiatan yang diminta
merupakan singkata dari “Bom Like” yang oleh pembicara;
artinya pemberian like atau suka secara c. dilihat dari segi kontak antar penutur
terus menerus pada waktu yang sama, dan pendengar, maka bahasa berfungsi
sedangkan singkatan lain dari BL dalam fatik, yaitu fungsi menjalin hubungan,
bidang umum adalah “Belum Lulus” atau memelihara, memperlihatkan perasaan
pernyataan yang menyatakan bahwa bersahabat atau solidaritas sosial;
seseorang tidak berhasil dalam bidang d. dilihat dari segi topik ujaran, maka
tersebut. bahasa itu berfungsi referensial, artinya
berfungsi sebagai alat untuk
Hakikat Bahasa membicarakan objek atau peristiwa yang
Manusia menggunakan bahasa untuk ada di sekitar penutur;
memenuhi kebutuhan hidupnya, karena e. dilihat dari segi kode yang digunakan,
pada dasarnya manusia adalah makhluk maka bahasa itu berfungsi
sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan metalinguistik, artinya bahasa itu
membutuhkan orang lain. Hal tersebut digunakan untu membahas bahasa itu
bertemali dengan Kridalaksana (dalam sendiri;
Chaer, 2012:33) sifat atau ciri bahasa ada f. dilihat dari segi amanat (message) yang
13 butir antara lain: akan disampaikan maka bahasa itu
1) Bahasa sebagai sistem; berfungsi imaginatif, artinya bahasa itu
2) Bahasa sebagai lambang; digunakan untuk menyampaikan
3) Bahasa adalah bunyi; perasaan, gagasan, ide, serta pikiran si
4) Bahasa itu bersifat arbitrer; penutur.
5) Bahasa itu bermakna;
6) Bahasa itu bersifat konvensional; Variasi Bahasa
7) Bahasa itu bersifat unik; Chaer, membagi variasi bahasa
8) Bahasa itu bersifat universal; menjadi empat bagian, antara lain sebagai
9) Bahasa itu bersifat produktif; berikut.
10) Bahasa itu bervariasi a. Variasi bahasa dari segi penutur
11) Bahasa itu bersifat dinamis; Variasi bahasa dari segi penuturnya
12) Bahasa itu berfsifat manusiawi. terdapat diolek, dialek, kronolek,
sosiolek, akrolek, basilek, vulgar, slang,
Fungsi Bahasa kolokial, jargon, dan argot.
Bahasa merupakan suatu alat yang Variasi bahasa dari segi penutur yang
digunakan oleh manusia untuk pertama adalah idiolek. Idiolek
berkomunikasi, berinteraksi serta merupaka variasi bahasa yang bersifat
menyampaikan pendapat. Wardhaugh perseorangan, setiap orang mempunyai
(Chaer dan Leonie 2010: 15) mengatakan variasi bahasanya masing-masing.
Variasi bahasa ini berkenaan dengan

105 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 2 | Nomor 2 | Oktober 2018
PENGGUNAAN AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM MEDIA SOSIAL
FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA PLUS MULTAZAM
Yosi Lida Arisanti

warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, b. Variasi bahasa dari segi pemakaian
susunan kalimat dan sebagainya.Variasi “Variasi bahasa berkenaan dengan
bahasa dari segi penutur yang kedua penggunaannya, pemakaiannya atau
adalah dialek. Dialek adalah variasi dari fungsinya disebut fungsiolek” Nababan
sekelompok penutur yang jumlahnya (Chaer, 2010: 68). Variasi ini biasanya
relatif, yang berada pada suatu tempat, dibicarakan berdasarkan bidang
wilayah, atau area tempat tinggal penggunaan, gaya, atau tingkat
penutur. Mereka memiliki idioleknya keformalan dan sarana penggunaan.
masing-masing, namun mereka memiliki Variasi bahasa dari segi pemakayan ini
kesamaan ciri yang menandai bahwa menyangkut bahasa itu digunakan untuk
mereka berada pada dialeknya sendiri keperluan atau bidang apa.
dengan ciri lain yang menandai
dialeknya. c. Variasi bahasa dari segi keformalan
Variasi bahasa yang ketiga dari segi Berdasarkan dari tingkat
penuturnya disebut kronolek atau dialek keformalannya, Martin Joos (Chaer,
temporal, yaitu variasi bahasa yang 2010) membagi variasi bahasa atas lima
digunakan oleh kelompok sosial pada macam gaya, yaitu:
masa tertentu. Variasi bahasa keempat 1. ragam beku (frozen) adalah variasi
dari segi penuturnya disebut sosiolek bahasa yang paling formal yang
atau dialek sosial, yaitu variasai bahasa digunakan dalam situasi-situasi
yang berkenaan dengan status, golongan khidmat dan upacara-upacara resmi;
dan kelas sosial para penuturnya. 2. ragam resmi atau formal adalah
Variasi bahasa yang berkenaan variasi bahasa yang digunakan dalam
dengan tingkat, golongan, status dan pidato kenegaraan, rapat dinas, surat
kelas sosial para penuturnya biasanya menyurat dinas, ceramah keagamaan
dikemukakan variasi bahasa yang dan sebagainnya;
disebut arkolek, basilek, vulgar, slang, 3. ragam usaha atau ragam konsultatif
kolokial, jargon dan argot. adalah variasi bahasa yang lazim
Arkolek merupakan variasi sosial digunakan dalam pembicaraan biasa
yang dianggap lebih tinggi atau disekolah, rapat-rapat atau
bergengsi dari pada variasi sosial pembicaraan yang berorientasi pada
lainnya. Basilek adalah variasi hasil;
sosialyang dianggap kurang bergengsi 4. ragam santai atau ragam kasual
atau bahkan dipandang rendah. Vulgar adalah variasi bahasa yang digunakan
yaitu variasi sosial yang ciri-cirinya dalam situasi tidak resmi;
tampak pemakaian bahasa oleh orang 5. ragam akrab atau ragam intim adalah
yang kurang terpelajar, atau orang yang variasi bahasa yang biasa digunakan
tidak berpendidikan. Slang adalah oleh para penutur yang hubungannya
variasi sosial yang bersifat khusus dan sudah akrab.
rahasia, artinya variasi ini digunakan
oleh kalangan tertentu yang sangat d. Variasi bahasa dari segi sarana
terbatas dan tidak boleh diketahui oleh Variasi dari segi sarana atau jalur
kalangan yang lain. Kolokial merupakan yang digunakan, dalam variasi ini yang
variasi sosial yang digunakan dalam disebut ragam lisan dan ragam tulis, atau
percakapan sehari-hari. Jargon adalah juga ragam dalam berbahasa dengan
variasi sosial yang digunakan secara menggunakan sarana atau alat tertentu,
terbatas oleh kelompok-kelompoksosial misalnya, dalam bertelepon dan
tertentu. Argot merupakan variasi sosial bertelegraf. Adanya ragam bahasa lisan
yang digunakan secara terbatas pada dan ragam bahas atulis didasarkan pada
profesi-profesi tertentu dan bersifat kenyataan bahwa bahasa lisan dan
rahasia. bahasa tulis memiliki wujud struktur
yang tidak sama. Adanya ketidaksamaan
ini adalah karena dalam berbahas alisan

106 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 2 | Nomor 2 | Oktober 2018
PENGGUNAAN AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM MEDIA SOSIAL
FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA PLUS MULTAZAM
Yosi Lida Arisanti

atau dalam menyampaikan informasi kata kompleks dengan berbagai proses


secara lisan, kia dibantu oleh unsur- abreviasi.
unsur linguistik yang berupa nada suara, 5. Komposisi (perpaduan), dalam proses
gerak-gerik tangan, gelengan kepala dan ini dua leksem atau lebih berpadu dan
sejumlah gejala fisik lainnya. Padahal outputnya adalah paduan leksem.
dalam ragam bahasa tulis ha-hal yang 6. Derivasi balik, dalam proses ini
disebutkan itu tidak ada. inputnya leksem tunggal, dan outputnya
Ragam bahasa tulis kita harus lebih kompleks, terjadinya seperti afiksasi.
menaruh perhatian agar kalimat-kalimat
yang kita susun dapat dipahami Abreviasi
pembaca dengan baik. Bentuk kependekan dalam bahasa
Kesalahan atau kesalahpengertian Indonesia muncul karena terdesak oleh
dalam bahas alisan dapat segera kebutuhan untuk berbahasa secara praktis
diperbaiki atau diralat, tetapi dan cepat. Kebutuhan ini paling terasa di
kesalahpengertian dalam berbahasa tulis bidang teknis, seperti cabang-cabang ilmu
baru kemudian baru diperbaiki. kepanduan, angkatan bersenjata, dan
kemudian menjalar kebahasa sehari-hari,
Proses Morfologi oleh sebab itu kependekan tidak dapat
Proses morfologi merupakan suatu dihindari baik dalam komunikasi tulis
proses pembentukan kata dengan cara maupun komunikasi lisan. Ada beberapa
menghubungkan salah satu morfem yang bentuk Abreviasi atau kependekan menurut
satu dengan morfem lainnya, atau suatu Kridalaksana (2010), yaitu:
proses yang mengubah leksem menjadi 1) singkatan;
sebuah kata. Menurut . Ramlan (1987: 51) 2) penggalan;
“Proses morfologis ialah proses 3) kontraksi;
pembentukan kata-kata dari satuan lain 4) akronim; dan
yang merupakan bentuk dasarnya”. 5) lambang huruf.
Muslich (2013: 35) menyatakan bahwa
proses morfologis atau peristiwa Akronim
pembentukan kata ada tiga macam, yaitu: Akronim merupakan salah satu bagian
1. pembentukan kata dengn dari abreviasi, yaitu proses pemendekan
menambahkan morfem afiks pada yang diambil dari tiap kata maupun suku
bentuk dasar; kata yang dapat dibaca sebagai sebuah kata.
2. pembentukan kata dengan Kridalaksana (2010) menyebutkan ada
mengulang bentuk dasar; beberapa klasifikasi bentuk akronim,
3. pembentukan kata dengan diantaranya sebagai berikut.
menggabungkan dua atau lebih 1. Pengekalan suku pertama dari tiap
bentuk dasar. komponen.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, 2. Pengekalan suku pertama komponen
Kridalaksana (2010: 12) menyebutkan pertama dan pengekalan kata seutuhnya.
adanya enam proses morfologis, yaitu 3. Pengekalan suku kata terakhir dari tiap
sebagai berikut. komponen.
1. Derivasizero, dalam proses ini leksem 4. Pengekalan suku pertama dari
menjadi kata tunggal tanpa perubahan komponen pertama dan kedua serta
apa-apa. huruf pertama dari komponen
2. Afiksasi, dalam poses ini leksem selanjutnya.
berubah menjadi kata yang kompleks. 5 Pengekalan suku pertama tiap
3. Reduplikasi, dalam proses ini leksem komponen dengan pelesapan konjungsi.
berubah menjadi kata kompleks dengan 6. Pengekalan huruf pertama tiap
beberapa macam proses pengulangan. komponen.
4. Abreviasi (pemendekan), dalam proses 7. Pengekalan huruf pertama tiap
ini leksem atau gabungan kata menjadi komponen frasa dan pengekalan dua
huruf pertama komponen terakhir.

107 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 2 | Nomor 2 | Oktober 2018
PENGGUNAAN AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM MEDIA SOSIAL
FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA PLUS MULTAZAM
Yosi Lida Arisanti

8. Pengekalan dua huruf pertama tiap 10. Pengekalan huruf pertama kata pertama
komponen. dan huruf pertama kata kedua dari
9. Pengekalan tiga huruf pertama tiap gabungan kata.
komponen. 11. Pengekalan huruf pertama dan diftong
10.Pengekalan dua huruf pertama terakhir.
komponen pertama dan tiga huruf 12. Pengekalan dua huruf pertama dari kata
pertama komponen kedua disertai pertama dan huruf pertama kata kedua
pelesapan konjungsi. dalam suatu gabungan kata.
11.Pengekalan dua huruf pertama 13. Pengekalan huruf pertama suku kata
komponen pertama dan ketiga serta pertama dan huruf pertama dan terakhir
pengekalan huruf pertama komponen suku kata kedua dari suatu kata.
kedua. 14. Pengekalan huruf pertama dari setiap
12.Pengekalan tiga huruf pertama suku kata.
komponen pertama dan ketiga serta 15. Pengekalan huruf pertama dan huruf
pengekalan huruf pertama komponen keempat dari suatu kata.
kedua. 16. Pengekalan huruf yang tidak beraturan.
13.Pengekalan tiga huruf pertama tiap
komponen serta pelesapan konjungsi. Media Sosoal
14.Pengekalan dua huruf pertama Secara sederhana istilah media biasa
komponen pertama dan tiga huruf dijelaskan sebagai alat komunikasi
pertama komponen kedua. sebagaimana definisi yang selama ini
15.Pengekalan empat huruf pertama tiap diketahui.” (Laughey, 2007; McQuail,
komponen disertai pelesapan konjungsi 2003). Terkadang pengertian media ini
16.Pengekalan berbagai huruf dan suku cenderung lebih dekat terhadap sifatnya
kata yang sukar dirumuskan yang massa karena terlihat dari berbagai
teori yang muncul dalam komunikasi masa.
Singkatan Terlepas dari cara pandang melihat dari
Singkatan juga termauk kedalam salah bentuk dan teknologi, pengungkapan kata
satu abrevasi, yaitu bentuk singkat yang “media” bisa dipahami dengan melihat dari
terdiri dari satu huruf atau lebih yang dieja proses komunikasi itu sendiri (Meyrowitz,
dan tidak diperlakukan sebagai kata. 1999; Moores, 2005; Williams, 2003).
Kridalaksana (2010) menyebutkan ada Kata “sosial” dalam media social
beberapa klasifikasi bentuk singkatan, secara teori, semestinya didekati oleh ranah
diantaranya sebagai berikut. sosiologi, inilah yang menurut Fuchs
1. Penggalan huruf pertama tiap (2014) ada beberapa pertanyaan dasar
komponen. ketika melihat kata sosial, misalnya terkait
2. Pengekalan huruf pertama dengan informasi dan kesadaran. Ada Pertanyaan
pelesapan konjungsi, preposisi, dasar, seperti apakah individu itu adalah
reduplikasi, dan artikulasi kata. manusia yang selalu berkarakter sosial atau
3. Pengulangan huruf pertama dengan individu itu baru dikatakan sosial ketika ia
bilangan bilangan berulang. secara sadar melakukan interaksi, bahkan
4. Pengekalan dua huruf pertama dari kata. dalam teori sosiologi disebutkan bahwa
5. Pengekalan tiga huruf pertama dari media pada dasarnya adalah sosial karena
sebuah kata. media merupakan bagian dari masyarakat
6. Pengekalan empat huruf pertama dari dan aspek dari masyarakat yang
sebuah kata. dipresentasikan dalam bentuk perangkat
7. Pengekalan huruf pertama dan huruf teknologi yang digunakan.
terakhir kata. Van Dijk (Nasrullah 2016: 11)
8. Pengekalan huruf pertama dan huruf mengemukakan bahwa media sosial adalah
ketiga. platform media yang memfokuskan pada
9. Pengekalan huruf pertama dan terakhir eksistensi pengguna yang memfasilitasi
dari suku kata pertama dan huruf mereka dalam beraktivitas maupun
pertama dari suku kata kedua. berkolaborasi. Karena itu, media sosial

108 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 2 | Nomor 2 | Oktober 2018
PENGGUNAAN AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM MEDIA SOSIAL
FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA PLUS MULTAZAM
Yosi Lida Arisanti

dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) Amerika Serikat yang diluncurkan pada
online yang menguatkan hubungan antar bulan Februari 2004, hingga September
pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan 2012 Facebook memiliki lebih dari satu
sosial. miliar pengguna aktif, lebih dari
Jadi, media sosial merupakan suatu separuhnya menggunakan telepon
tempat di internet yang memungkinkan genggam.
pengguna merepresentasikan dirinya Ibrahim dan Yosal (2017: 224)
maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, menyatakann bahwa situs jejaring sosial
berkomunikasi dengan pengguna lain, dan yang cukup populer adalah facebook.
membentuk suatu ikatan sosial. Facebook mulai diperkenalkan, pendirinya
Menurut Boyd dan Ellison (Ibrahim adalah Mark Zuckerbarg pada 2004 untuk
dan Yosal 2017: 224) perkembangan pesat para mahasiswa di Universitas Harvard,
media sosial berlangsung sejak 2003 ketika setelah itu mulai diminati pada 2005,
bermunculan situs jejaring sosial. Tiap-tiap facebook sudah bisa mengalahkan
media sosial menyebut dirinya dengan popularitas Friendster.
sebutan YASNS (Yet Another Social Facebook mulai dibuka untuk
Networking Service). pengguna umum yang berusia di atas 13
tahun. Pengguna facebook harus mendaftar
Social Networking terlebih dahulu sebelum dapat
Social Networking atau jejaring sosial menggunakan situs ini baik dengan
di internet yang dianggap palingbanyak mengunakan alamat email maupun nomor
diminati oleh semua kalangan. Fungsi dari telepon, setelah itu pengguna dapat
jejaring sosial yaitu sebagai media membuat profil pribadi, menambahkan
komunikasi, menjalin pertemanan, bertukar pengguna lain sebagai teman, dan bertukar
pikiran dan informasi, bahkan berbisnis, pesan, termasuk pemberitahuan otomatis
beberapa situs jejaring sosial yang paling ketika mereka memperbarui profilnya.
banyak digunakan yaitu Friendster, Pengguna facebook juga dapat bergabung
Myspace, Facebook, Instagram, Twitter, di beberapa grup dengan ketertarikan yang
Path, Flickr, Plurk, dan sebagainya. sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja,
Jejaring sosial yang paling banyak diminati sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas
saat ini adalah Facebook (FB). lainnya, dan mengelompokkan teman-
Nasrullah (2016: 40) mengemukakan teman mereka ke dalam daftar seperti
bahwa social networking atau jaringan "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".
sosial merupakan medium yang paling
popular dalam kategori media sosial. Pengunaan Bahasa dalam Media Sosial
Medium ini merupakan sarana yang bisa di Bahasa yang digunakan dalam suatu
gunakan pengguna untuk melakukan media sosial merupakanragam bahasa
hubungan sosial, termasuk konsekuensi nonformal atau bahasa yang tidak baku.
atau efek dari hubungan sosial tersebut di Pemakaian ragam bahasa yang demiikian
dunia virtual. memiliki tujuan agar pembicaraan lebih
Kehadiran situs jejaring sosial seperti komunikatif, santai, dan lebih akrab.
facebook merupakan media sosial yang Chaer dan Leoni (2010: 71)
digunakan untuk mempublikasikan mengemukakan bahwa ragam santai atau
berbagai konten seperti profil, beranda, ragam kasual adalah variasi bahasa yang
aktifitas atau bahkan berbagai pendapat digunakan dalam situasi tidak resmi untuk
pengguna, juga sebagai media yang berbincang-bincang dengan keluarga atau
memberikan ruang bagi komunitas dan teman karib pada waktu istirahat, olahraga,
interaksi dalam jejaring sosial di ruang berekreasi, dan sebagainya. Ragam santai
siber. ini banyak menggunakan bentuk alegro,
Facebook yaitu bentuk kata atau ujaran yang
Facebook merupakan sebuah layanan dipendekan.
jejaring social yang paling terkenal Pemakaian ragam bahasa nonformal
berkantor pusat di Menlo Park, California, biasanya menyesuaikan dengan keadaan

109 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 2 | Nomor 2 | Oktober 2018
PENGGUNAAN AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM MEDIA SOSIAL
FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA PLUS MULTAZAM
Yosi Lida Arisanti

serta situasi komunikasi, seperti siapa 8) pengekalan suku pertama komponen


kepada siapa, masalah apa dan untuk tujuan pertama dan kedua serta huruf pertama
apa komunikasi itu dilakukan. Pembicaraan dari komponen selanjutnya.
yang biasa dilakukan dalam ruang lingkup
media sosial adalah seputar kehidupan Klasifikasi Bentuk Akronim
sehari-hari, seperti mengekspresi diri, 1. Pengekalan suku pertama tiap
memotivasi, berbagi hingga obrolan ringan komponen.
lain yang mengarah pada obrolan basa-basi, NAMA PENGGUNA : Irfan Fauji
sehingga bahasanya akan lebih komunikatif STATUS: Aku harus segera
apabila menggunakan ragam bahasa yang menyibukan diri. Membunuh
nonformal dibandingkan ragam bahasa dengan tega setiap kali
formal. kerinduan itu muncul. Berat
sekali melakukannya, karena
METODE itu berarti aku harus
Dalam penelitian ini peneliti menikam hatiku setiap detik.
menggunakan metode kualitatif dengan #Copas
deskriptif analisis. Penelitian ini #Tereliye
menggunakan desain deskriptif analisis KET : Copas (Copy Paste)
dengan maksud untuk memberikan hasil 2. Pengekalan tiga huruf pertama tiap
analisis data mengenai akronim dan komponen.
singkatan dalam jejaring sosial facebook. NAMA PENGGUNA : Yadi Muliaddy
Data diperoleh dengan cara langsung STATUS : Kunaon lamun balanja online
mengobservasi laman sosial media sok kudu wae aya ongkir an,
facebook siswa SMA Plus Multazam. di teang lah ku sim kuring
Selanjutnya data diklasifikasi berdasarkan teu kudu ongkir-ongkian...
penggunaan akrominnya dan dianalisis KET : Ongkir (Ongkos Kirim)
sesuai dengan teori pembentukan akronim 3. Pengekalan dua huruf pertama
dalam bahasa Indonesia. komponen pertama dan tiga huruf
pertama komponen kedua.
HASIL DAN PEMBAHASAN NAMA PENGGUNA : Ramdani Nanan
Bentuk Akronim STATUS : Persib Day
Bentuk akronim yang terdapat dalam #nobar dimana kang?
jejaring sosial facebook di kalangan remaja KET : Nobar (Nonton Bareng)
SMA Plus Multazam ada delapan, yaitu: 4. Pengekalan dua huruf pertama tiap
1) pengekalan suku pertama tiap komponen.
komponen; NAMA PENGGUNA: Aziz
2) pengekalan tiga huruf pertama tiap STATUS : Insya allah apa adanya, no
komponen; jaim..
3) pengekalan dua huruf pertama KET : Jaim (Jaga Image)
komponen pertama dan tiga huruf 5. pengekalan dua huruf pertama
pertama komponen kedua; komponen pertama dan ketiga serta
4) pengekalan dua huruf pertama tiap pengekalan tiga huruf pertama
komponen; komponen kedua.
5) pengekalan dua huruf pertama NAMA PENGGUNA : Hermawan Eris
komponen pertama dan ketiga serta STATUS : Ayeuna mah nu usum teh
pengekalan tiga huruf pertama lain pelakor wae, pebinor
komponen kedua; ge merajalela hehe
6) pengekalan huruf pertama tiap KET : Pelakor (Perebut Laki Orang)
komponen; Pebinor (Perebut Bini Orang)
7) pengekalan berbagai huruf dan suku 6. Pengekalan huruf pertama tiap
kata yang sukar dirumuskan; dan komponen.
NAMA PENGGUNA : Indriyyani

110 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 2 | Nomor 2 | Oktober 2018
PENGGUNAAN AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM MEDIA SOSIAL
FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA PLUS MULTAZAM
Yosi Lida Arisanti

STATUS : LOL.. Muka mna muka. STATUS : Siap Otw menaklukan Gn.
KET : LOL (Laugh Out Loud) Galunggung. Mulai
7. Pengekalan berbagai huruf dan suku mencoba bersahabat dgn
kata yang sukar dirumuskan. alam.
NAMA PENGGUNA : Susi Marciana KET : Gn (Gunung)
STATUS : Ayo mondok di pesantren
Al-husaeni. KESIMPULAN
Ga mondok, ga gaul.. Karaktersistik penggunaana akronim
Ga mondok, ga asik.. dan singkatan dalam jejaring sosial
#Gapleh facebook antara lain sebagai berikut.
#Santrigaul 1. Akronim yang digunakan dalam
KET : Gapleh (Gaul Tapi Soleh) jejaring sosial facebook lebih dominan
8. Pengekalan suku pertama komponen menggunakan kosa kata bahasa
pertama dan kedua serta huruf pertama indonesia, penggunaan akronim dalam
dari komponen selanjutnya. jejaring sosial facebook ini juga lebih
NAMA PENGGUNA : Ramdani Nanan banyak dibandingkan penggunaan
STATUS : Persib Day singkatan, bahasa yang digunakannya
#nobar dimana kang? pun sebagian besar menggunakan
KET : Persib (Persatuan Sepak Bola bahasa slang (gaul).
Indonesia Bandung) 2. Penggunaan singkatan dalam jejaring
sosial facebook tidak hanya berasal
Bentuk Singkatan dari kosa kata bahasa Indonesia saja,
Bentuk singkatan yang terdapat dalam tetapi juga ada sebagian yang berasal
jejaring sosial facebook di kalangan remaja dari kosa kata bahasa Inggris, bahasa
SMA Plus Multazam ada tiga, yaitu; yang digunakan dalam singkatan ini
1) pengekalan huruf pertama tiap pun tidak lepas dari penggunaan
komponen; bahasa gaul.
2) pengekalan huruf pertama dari tiap suku
kata; dan DAFTAR PUSTAKA
3) Pengekalan huruf pertama dan huruf Nasrullah, Rulli. 2016. Media Sosial
ketiga. Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa
Klasifikasi Bentuk Singkatan Rekatama Media.
1. Pengekalan huruf pertama tiap Kridalaksana, Harimurti. 2010.
komponen. Pembentukan Kata dalam Bahasa
NAMA PENGGUNA : Dandi Nugraha Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
STATUS : Jaman sekarang kalo apa2 Utama.
serba susah KUHP aja bro. Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum.
Piisss hehe Jakarta: Rineka Cipta.
KET : KUHP (Kasih Uang Habis Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010.
Perkara) Sosiolinguistik (Perkenalan Awal).
2. Pengekalan huruf pertama dari tiap suku Jakarta: Rineka Cipta.
kata. Alwi, Hasan. Dkk. 2008. Tata Bahasa Baku
NAMA PENGGUNA : Haris Ariansyah Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
STATUS : Maneh keur PDKT apa keur Bahasa dan Balai Pustaka
nyieun KTP? Lila tapi teu Ibrahim, Subandy dan Yosal Iriantara.
jadi-jadi. Cik atuh mikir. 2017. Komunikasi yang Mengubah
KET : PDKT (Pendekatan) Dunia. Bandung: Simbiosa Rekatama
3. Pengekalan huruf pertama dan huruf Media.
ketiga. Ramlan, M. 1987. Morfologi (Suatu
NAMA PENGGUNA : Eman Hog Tinjauan Deskripif). Yogyakarta: C.V.
Karyono.

111 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 2 | Nomor 2 | Oktober 2018
PENGGUNAAN AKRONIM DAN SINGKATAN DALAM MEDIA SOSIAL
FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA PLUS MULTAZAM
Yosi Lida Arisanti

Muslich, Mansur. 2013. Tata Bentuk Aksara


Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bumi

112 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 2 | Nomor 2 | Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai