Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
1. Pendahuluan:
a. Latar Belakang:
Pendidikan anak usia dini memegang peran yang sangat penting dalam
membentuk dasar perkembangan anak, termasuk dalam memahami konsep-
konsep matematika. Anak usia 5-6 tahun berada pada fase perkembangan yang
sangat cepat dan rentan terhadap pengenalan konsep-konsep dasar matematika
yang menjadi dasar penting bagi pembelajaran selanjutnya. Namun, realitasnya,
masih terdapat kendala dalam mengembangkan kemampuan matematika pada
anak usia dini.
Selain itu, penyusunan latar belakang ini didorong oleh kebutuhan akan inovasi
dalam pendidikan anak usia dini di Indonesia, yang menghadapi tantangan dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya
memberikan kontribusi teoretis terkait pengembangan media interaktif, tetapi juga
memiliki implikasi praktis dalam mendukung pembelajaran matematika yang lebih
efektif dan menyenangkan bagi anak usia 5-6 tahun.
b. Rumusan Masalah:
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa permasalahan yang muncul dalam
konteks pengembangan media interaktif Articulate Storyline 3 sebagai alat pendukung
pembelajaran matematika pada anak usia 5-6 tahun. Rumusan masalah yang akan
dipecahkan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
c. Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk mencapai beberapa target tertentu yang dirumuskan
secara jelas dan terukur. Tujuan penelitian pada judul "Pengembangan Media Interaktif
Articulate Storyline 3 Terhadap Kemampuan Matematika Anak Usia 5 - 6 Tahun"
adalah sebagai berikut:
2. Kajian Pustaka:
a. Landasan Teori:
1. Teori Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun:
Menyelidiki teori-teori perkembangan kognitif yang relevan dengan anak usia 5-6
tahun, seperti teori Jean Piaget, untuk memahami tahap-tahap perkembangan
kognitif dan kemampuan konseptual pada rentang usia tersebut.
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget adalah kerangka kerja yang signifikan
untuk memahami bagaimana anak-anak membangun pemahaman mereka
tentang dunia di sekitar mereka. Terdapat beberapa tahap dalam teori ini, dan pada
usia 5-6 tahun, anak-anak umumnya berada di tahap operasi konkret. Berikut
adalah beberapa ciri dan konsep kunci dari teori Piaget yang terkait dengan usia
5-6 tahun:
Ada beberapa teori pembelajaran matematika yang relevan untuk anak usia dini.
Beberapa di antaranya melibatkan pendekatan yang menekankan pada
pengalaman nyata, manipulatif, dan penggunaan materi pembelajaran yang sesuai
dengan tahap perkembangan anak. Berikut adalah beberapa teori pembelajaran
matematika yang dapat diterapkan pada anak usia dini:
Pendekatan Konstruktivis:
Teori konstruktivis menekankan bahwa anak-anak membangun pengetahuan
mereka melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan lingkungan. Dalam
pembelajaran matematika, ini dapat diterapkan dengan memberikan aktivitas yang
melibatkan pengalaman konkret, seperti menggunakan benda nyata untuk
penghitungan atau menyusun bentuk geometris dengan manipulatif.
Pendekatan Kontekstual:
Teori ini menyarankan bahwa pembelajaran matematika harus ditempatkan dalam
konteks kehidupan sehari-hari anak. Misalnya, menghubungkan konsep
matematika dengan situasi nyata yang dikenal oleh anak dapat meningkatkan
pemahaman mereka. Misalnya, penggunaan buah-buahan untuk memahami
konsep jumlah atau membahas konsep waktu selama aktivitas harian.
Teori Vygotsky:
Menurut Vygotsky, interaksi sosial memainkan peran kunci dalam pembelajaran
anak. Dalam konteks matematika, kolaborasi antara anak-anak dapat
meningkatkan pemahaman mereka. Misalnya, kerjasama dalam menyelesaikan
masalah matematika dapat membantu anak memahami konsep secara lebih
mendalam.
Penggunaan media interaktif dalam pembelajaran anak usia dini dapat didasarkan
pada beberapa teori dan prinsip untuk memastikan efektivitas dan relevansi.
Berikut adalah beberapa teori yang dapat menjadi dasar untuk penggunaan media
interaktif dalam konteks pembelajaran anak usia dini:
Teori Konstruktivis:
Konsep ini menekankan bahwa anak-anak membangun pengetahuan mereka
sendiri melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Dalam penggunaan
media interaktif, aktivitas yang merangsang eksplorasi, penemuan, dan kreativitas
dapat membantu anak-anak membangun pemahaman mereka sendiri.
Inklusivitas:
Media interaktif harus dirancang dengan memperhatikan keberagaman dan
inklusivitas. Mengakomodasi berbagai gaya belajar, tingkat keterampilan, dan
kebutuhan anak dapat meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas media.
Desain Responsif:
Articulate Storyline 3 mendukung desain responsif, memungkinkan konten e-
learning dapat diakses dan diterapkan dengan baik pada berbagai perangkat,
termasuk komputer, tablet, dan ponsel cerdas.
Pemantauan Kemajuan:
Banyak platform media interaktif yang menyediakan fitur pemantauan kemajuan.
Dengan demikian, guru dan orang tua dapat melihat sejauh mana anak telah
memahami materi dan memberikan bimbingan lebih lanjut jika diperlukan.
Penggunaan media interaktif dengan cermat dan sesuai dengan kebutuhan anak
dapat memberikan pengalaman pembelajaran matematika yang mendalam dan
menyenangkan. Ini dapat membentuk dasar yang kuat untuk perkembangan
kemampuan matematika anak sejak usia dini.
b. Studi Terdahulu:
Melalui telaah literatur ini, penelitian ini dapat memanfaatkan hasil-hasil sebelumnya
sebagai dasar untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi media interaktif
yang lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan matematika anak usia 5-6 tahun.
3. Metodologi Penelitian:
a. Jenis Penelitian:
Jenis penelitian yang dapat digunakan untuk penelitian dengan judul "Pengembangan
Media Interaktif Articulate Storyline 3 Terhadap Kemampuan Matematika Anak Usia 5
- 6 Tahun" adalah penelitian pengembangan atau sering disebut sebagai penelitian
dan pengembangan (R&D).
Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berada dalam
lingkungan pendidikan formal atau informal, seperti sekolah taman kanak-kanak (TK),
sekolah dasar (SD), atau kelompok bermain. Populasi ini mencakup anak-anak yang
berada pada fase perkembangan kognitif dan pemahaman konsep matematika dasar.
Sampel:
Sampel yang diambil merupakan representasi dari populasi anak usia 5-6 tahun.
Penelitian ini dapat memilih sampel dari beberapa sekolah TK, SD, atau kelompok
bermain. Sampel ini harus memenuhi kriteria inklusi, seperti memiliki tingkat
perkembangan kognitif sesuai dengan usia yang diteliti dan bersedia berpartisipasi
dalam pengujian media interaktif.
Pemilihan sampel dilakukan secara hati-hati untuk memastikan hasil penelitian dapat
memiliki generalisabilitas yang wajar terhadap populasi yang lebih besar. Jumlah
sampel yang diambil perlu mencukupi untuk menghasilkan data yang valid dan dapat
diandalkan dalam menganalisis efektivitas media interaktif terhadap kemampuan
matematika anak usia 5-6 tahun.
c. Instrumen Penelitian:
Instrumen Penelitian: Pengembangan Media Interaktif Articulate Storyline 3 Terhadap
Kemampuan Matematika Anak Usia 5 - 6 Tahun
d. Prosedur Penelitian:
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian: Pengembangan Media Interaktif
Articulate Storyline 3 Terhadap Kemampuan Matematika Anak Usia 5 - 6 Tahun
Studi Pendahuluan:
a. Desain Awal:
Rancang konsep awal media interaktif dengan mempertimbangkan
karakteristik anak usia 5-6 tahun, termasuk estetika visual, keberlanjutan materi,
dan daya tarik anak.
c. Pengujian Awal:
Lakukan uji coba awal media interaktif pada sejumlah kecil anak usia 5-6 tahun.
Amati respon mereka, identifikasi potensi perbaikan, dan perbaiki desain media
interaktif berdasarkan hasil uji coba.
h. Pengumpulan Data:
Terapkan tes kemampuan matematika pada anak dan kumpulkan data hasil tes.
Selain itu, rekam observasi dan tanggapan guru/orang tua terhadap perubahan
dalam kemampuan matematika anak.
i. Analisis Data:
Analisis data yang terkumpul untuk mengevaluasi efektivitas media interaktif
dalam meningkatkan kemampuan matematika anak usia 5-6 tahun.
3. Integrasi Multimedia:
Platform ini mendukung integrasi multimedia, termasuk gambar, audio, dan
video. Hal ini memungkinkan pengembang untuk menyajikan konsep-konsep
matematika dengan cara yang lebih visual dan menarik bagi anak-anak.
b. Desain Media:
Desain Media Interaktif untuk Pembelajaran Matematika Anak Usia 5-6 Tahun:
Dengan merinci desain ini, diharapkan media interaktif dapat menjadi alat
pembelajaran yang efektif dan menarik bagi anak usia 5-6 tahun, sesuai dengan
tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan matematika mereka.
Setelah melaksanakan uji coba awal media interaktif pada sejumlah anak usia
5-6 tahun, beberapa temuan dan feedback diperoleh, yang kemudian menjadi
dasar untuk melakukan perbaikan pada media interaktif. Berikut adalah
ringkasan hasil dan perbaikan yang dilakukan:
1. Keterlibatan Tinggi:
Anak-anak menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi dengan media
interaktif. Mereka terlihat antusias dan senang berpartisipasi dalam setiap
aktivitas.
2. Penyederhanaan Antarmuka:
Antarmuka pengguna disederhanakan untuk memudahkan anak-anak
menggunakan fitur interaktif. Instruksi visual tambahan dan feedback yang
lebih jelas ditambahkan untuk mendukung pemahaman.
b. Validasi Ahli:
Proses Validasi Media Interaktif oleh Ahli Pendidikan dan Ahli Matematika:
Validasi Lanjutan:
Setelah perbaikan, presentasikan kembali versi yang diperbarui kepada ahli
pendidikan dan ahli matematika untuk mendapatkan validasi lanjutan. Pastikan
bahwa setiap perubahan yang dilakukan mencerminkan hasil dari evaluasi
mereka.
Dengan menjalani proses validasi yang cermat oleh ahli pendidikan dan ahli
matematika, diharapkan media interaktif dapat memenuhi standar kualitas dan
efektivitas dalam meningkatkan kemampuan matematika anak usia 5-6 tahun.
6. Analisis Data:
a. Teknik Analisis:
Untuk mengukur pengaruh media interaktif terhadap kemampuan matematika
anak usia 5-6 tahun, berikut adalah beberapa teknik analisis data yang sesuai:
Analisis Deskriptif:
Gunakan uji statistik, seperti uji t independen atau uji t berpasangan, untuk
membandingkan nilai awal dan akhir kemampuan matematika anak. Hal ini
akan membantu menilai apakah ada perbedaan yang signifikan setelah
penerapan media interaktif.
Analisis Regresi:
Lakukan analisis regresi untuk menilai sejauh mana variabel bebas (penggunaan
media interaktif) berpengaruh terhadap variabel terikat (kemampuan
matematika anak). Ini dapat memberikan informasi tentang seberapa kuat
hubungan antara dua variabel tersebut.
Pemetaan Kemajuan:
Lakukan uji korelasi untuk menentukan sejauh mana adanya hubungan antara
frekuensi penggunaan media interaktif dengan peningkatan kemampuan
matematika anak. Hal ini dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana
intensitas penggunaan berhubungan dengan hasil pembelajaran.
Analisis Kualitatif Terhadap Tanggapan dan Observasi:
Sistem adaptasi level kesulitan dalam media interaktif terbukti efisien dalam
menyesuaikan tantangan pembelajaran sesuai dengan kemampuan individu
anak. Ini merupakan aspek penting untuk memastikan bahwa setiap anak dapat
mengikuti pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang sesuai.
Frekuensi Penggunaan Berpengaruh:
Saran pertama adalah melaksanakan uji coba lebih lanjut dengan melibatkan
sampel yang lebih besar. Hal ini dapat memberikan kekuatan statistik yang lebih
besar dan memvalidasi lebih lanjut efektivitas media interaktif.
Penelitian Komparatif dengan Media Lain:
Terus mengembangkan materi tambahan yang dapat diakses oleh guru dan
orang tua sebagai dukungan untuk penerapan media interaktif di luar ruang
kelas. Materi tambahan ini dapat memperkuat pembelajaran di berbagai
konteks.
Peningkatan Keterlibatan Orang Tua dan Guru:
Aktif menggandeng orang tua dan guru dalam proses implementasi. Dapat
dilakukan melalui sesi informasi, pelatihan, atau workshop yang melibatkan
mereka secara langsung dalam pemahaman dan dukungan terhadap
penggunaan media interaktif.
Evaluasi Berkelanjutan:
Merencanakan evaluasi berkelanjutan terhadap penggunaan media interaktif
dalam jangka waktu yang lebih panjang. Ini akan membantu melihat dampak
jangka panjang terhadap kemampuan matematika anak dan memperkuat hasil
penelitian.
Penelitian Lanjutan terhadap Aspek Spesifik:
Jika ada aspek spesifik dari media interaktif yang menonjol, pertimbangkan
untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap aspek tersebut. Misalnya, fokus
pada efektivitas suatu fitur interaktif atau jenis konten tertentu.
Kolaborasi dengan Institusi Pendidikan Lain:
8. Daftar Pustaka:
Brooks, M. (2018). Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini: Pendekatan
Interaktif. Penerbit Pendidikan Maju.