Anda di halaman 1dari 159

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTIK

GERAKAN SHOLAT ANAK USIA 5-6 TAHUN


MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI RAUDHATUL ATHFAL
NURHAYATI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat dalam


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )
Dalam Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan

Disusun Oleh:

FITRI KHODIJAH
NIM. 0308162111

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2020
ii
ii
ABSTRAK

Nama : Fitri Khodijah


Nim : 0308162111
Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Pembimbiing I : Dr. Masganti Sit, M.Ag
Pembimbing II : Sapri, S.Ag, MA
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan
Praktik gerakan sholat Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Media
Audio Visual Di RA Nurhayati Tahun Ajaran 2020/2021

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Kemampuan praktik gerakan


sholat anak usia 5-6 tahun sebelum menggunakan media audio visual, (2)
Kemampuan praktik gerakan sholat anak usia 5-6 tahun sesudah menggunakan
media audio visual, (3) Penggunaan media audio visual dalam praktik gerakan
sholat anak usia 5-6 tahun, (4) Peningkatan kemampuan praktik gerakan sholat
anak usia 5-6 tahun sebelum dan sesudah menggunakan media audio visual.
Metode penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan tahapan berupa
siklus yaitu siklus I dan siklus II , tiap siklus ada perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini seluruh anak usia 5-6 tahun
sedangkan objek penelitiannya adalah penggunaan media ausio visual dalam
meningkatkan kemampuan praktik gerakan sholat anak di RA Nurhayati yang
berjumlah 15 orang anak.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Dalam pra tindakan diketahui
bahwa persentase kemampuan praktik gerakan sholat anak sebesar 40%. (2)
Setelah digunakan media pembelajaran audio visual pada siklus I sebesar 60%,
Sedangkan pada siklus II persentase kemampuan praktik gerakan sholat anak
sebesar 86.67%. (3) Penggunaan media audio visual dalam praktik gerakan sholat
Pada siklus I adalah sebelum anak memulai praktik tiap pertemuan, video yang
sudah disediakan di tayangkan dan anak memperhatikannya sampai gerakan yang
sudah ditentukan tiap pertemuan, pada akhir pertemuan III anak-anak mengulang
mulai dari gerakan sholat berdiri sampai dengan salam. Pada siklus II dilakukan
sama halnya dengan siklus I, perbedaannya hanya pada video dimana pada video
siklus II lebih dijelaskan tiap gerakan sholat, sedangkan di video siklus I yang
lebih di perjelas gambar tiap gerakan. (4) peningkatan kemampuan praktik
gerakan sholat anak usia 5-6 tahun sebelum dan sesudah menggunakan media
audio visual terjadi pada siklus I dan siklus II. keberhasilan gerakan sholat anak
meningkat dari hanya sebesar 40% pada pra tindakan menjadi 60% di siklus I,
menjadi 86.67% di siklus II.
Kata Kunci : Praktik Gerakan Sholat, Media Audio Visual

Pembimbing skripsi I

Dr. Masganti Sit, M.Ag


NIP. 196708211993032007

i
KATA PENGANTAR

ِ ‫بِ ۡس ِم ٱهللِ ٱل َّر ۡح َم ٰـ ِن ٱل َّر ِح‬


‫يم‬

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas semua

limpahan rahmat dan anugerah yang telah diberikan-Nya sampai penulisan skripsi

ini bisa selesai sebagaimana yang diharapkan. Tak lupa Sholawat dan Salam

penulis hadiahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Merupakan contoh

tauladan pada kehidupan manusia ke jalan yang diridhoi Allah SWT,

syafaatnyalah yang kita harapkan di akhirat nanti.

Skripsi ini berjudul “Upaya meningkatkan kemampuan praktik gerakan

sholat anak usia 5-6 tahun melalui media audio visual di Raudhatul Athfal (RA)

Nurhayati Kecamatan Medan Tembung Tahun ajaran 2020/2021” dilakukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Sumatera Utara. Peneliti sadar bahwa

penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun dari

bahasa. Sebab itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dalam upaya perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Peneliti

menyadari bahwa skripsi ini bisa diselesaikan karena dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Dengan itu penulis berterima kasih kepada semua pihak yang

secara langsung memberikan kontribusi dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan

hati yang tulus penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Teristimewa buat kedua orang tua ayahanda Muhammad Juned dan

ibunda Asmunah terimakasih atas semua pengorbanan yang telah

diberikan baik dari segi moril, materil dan untaian do`a serta kasih

sayang yang tiada terhingga. Karena mereka juga saya mendapat

ii
semangat yang luar biasa sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini yang akan saya persembahkan kepada kedua orang tua saya.

2. Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA Selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara Medan.

3. Dr. Mardianto, M.Pd, Dekan Di Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. H. M. Basri, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam

Anak Usia Dini Di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Masganti Sit, M. Ag Selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Sapri, S. Ag, MA, selaku dosen pembimbing II skripsi peneliti yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan

bimbingan serta petunjuk mulai dari awal sampai selesainya skripsi ini.

6. Keluarga Besar Raudhatul Athfal Nurhayati yang telah memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian untuk

menyelesaikan skripsi.

7. Terimakasih juga kepada saudara-saudaraku kakak saya Siti Aminah

S.Pd, Nikmah Khairani S.Pd, dan adek-adek saya Nur Laini, Abdur

Rahman, Abdur Rahim Dan Muhammad Sukri.

8. Terimakasih buat teman-teman PIAUD-I Stambuk 2016 seperjuangan

selama 4 tahun terimakasih atas segala dukungan dan semangat yang

diberikan selama ini.

iii
9. Terkhusus buat sahabat jannah saya Surya Ningsi, Monika Amelia,

Erlina Putri Ritonga, Rosita teman seperjuangan dikala suka maupun

duka dan terimakasih telah meluangkan waktu untuk membantu

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk Nisma

Warni Harahap yang merupakan teman satu bimbingan, dan Junita

Syahputri Siregar selaku rekan penelitian di RA Nurhayati,

terimakasih kepada adek kost saya Melda Reskinta, Irma Damayanti

Dan Rahmadani, terimakasih telah memberikan do`a dan dukungannya

kepada saya selama ini.

10. Dan kepada seluruh rekan-rekan saya terimakasih sudah memberi

dukungan selama ini. Semoga bantuan yang telah diberikan mendapat

balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.

Medan, Desember 2021


Penulis

Fitri Khodijah
NIM. 0308162111

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL........................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 10

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 11

D. Tujuan Masalah .................................................................................... 11

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORETIS ................................................................. 13

A. Kerangka Teoretis ................................................................................ 13

1. Hakikat Anak Usia Dini ................................................................. 13

a. Pengertian anak usia dini ......................................................... 13

b. Pendidikan anak usia dini......................................................... 15

2. Pengertian Sholat ........................................................................... 17

a. Definisi sholat .......................................................................... 17

b. Syarat sah sholat ....................................................................... 20

c. Rukun sholat dan tata cara gerakan sholat .............................. 21

d. Manfaat sholat .......................................................................... 23

3. Media Pembelajaran ....................................................................... 23

a. Pengertian media pembelajaran ............................................... 23

b. Jenis-jenis media pembelajaran................................................ 24

v
c. Tujuan media pembelajaran ..................................................... 25

d. Manfaat media pembelajaran ................................................... 26

4. Media Audio Visual ....................................................................... 26

a. Pengertian media audio visual ................................................. 26

b. Jenis-jenis media audio visual .................................................. 30

c. Ciri-ciri media audio visual ...................................................... 31

d. Kebihan dan kelemahan media audio visual ............................ 31

B. Penelitian Relevan................................................................................ 32

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 33

D. Hipotesis Tindakan............................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 35

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................... 35

B. Subjek penelitian ............................................................................ 36

C. Lokasi dan waktu penelitian........................................................... 36

D. Prosedur Penelitian......................................................................... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 43

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 50

G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data ............................................. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 54

A. Hasil penelitian............................................................................... 54

1. Deskripsi lokasi penelitian ....................................................... 54

2. Deskripsi hasil penelitian ......................................................... 55

3. Deskripsi penelitian sklus I ...................................................... 59

a. Perencanaan siklus I ..................................................... 59

b. Pelaksanaan siklus I ..................................................... 59

c. Hasil observasi siklus I................................................. 60

vi
d. Refleksi siklus I ............................................................ 64

1. Deskripsi Penelitian siklus II ................................................... 65

a. Perencanaan siklus II.................................................... 65

b. Pelaksanaan Siklus II ................................................... 66

c. Hasil observasi siklus II ............................................... 66

d. Refleksi siklus II .......................................................... 69

2. Pembahasan hasil penelitian .................................................... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 74

A. Kesimpulan ................................................................................... 74

B. Saran .............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 77

LAMPIRAN .................................................................................................... 80

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal rencana pelaksanaan penelitian ........................................ 36

Tabel 3.2 Kisi-kisi observasi kemampuan praktik gerakan sholat

melalui media audio visual di RA Nurhayati .............................. 44

Tabel 3.3 Lembar observasi kegiatan mengajar guru dengan

menggunakan media audio visual................................................. 48

Tabel 3.4 Interprestasi Perkembangan Praktik

Gerakan Sholat Anak Usia Dini .................................................. 50

Tabel 4.1 Hasil observasi perkembangan praktik

gerakan sholat anak pra tindakan ................................................. 56

Tabel 4.2 Rekapitulasi perkembangan praktik

gerakan sholat anak pra tindakan ................................................. 57

Tabel 4.3 Hasil observasi perkembangan praktik

gerakan sholat anak pada siklus I ................................................ 62

Tabel 4.4 Rekapitulasi observasi perkembangan praktik

gerakan sholat anak pada siklus I ................................................ 63

Tabel 4.5 Hasil observasi perkembangan praktik

gerakan sholat anak pada siklus II ............................................... 67

Tabel 4.6 Rekapitulasi kemampuan praktik

gerakan sholat anak pada siklus II ............................................... 68

Tabel 4.7 Rekapitulasi kemampuan praktik

gerakan sholat anak pada siklus I dan siklus II ........................... 70

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus penelitian tindakan kelas ............................................... 42

Gambar 4.1 Diagram batang perkembangan

praktik gerakan sholat pada anak ............................................ 58

Gambar 4.2 Diagram batang perkembangan

praktik gerakan sholat anak pada siklus I ............................... 64

Gambar 4.3 Diagram batang kemampuan

praktik gerakan sholat anak pada siklus II .............................. 69

Gambar 4.4 Diagram batang perkembangan praktik

gerakan sholat anak pada siklus I dan siklus II ....................... 71

Gambar 4.5 Diagram batang perkembangan praktik gerakan sholat

anak pada pra tindakan, siklus I dan siklus II ......................... 71

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Transkip Wawancara ............................................................... 80

Lampiran 2. Rencana Program Pembelajaran Harian .................................. 82

Lampiran 3. Nilai perkembangan praktik gerakan sholat

anak dengan menggunakan media audio visual ...................... 112

Lampiran 4. Rekapitulasi nilai perkembanganpraktik gerakan sholat

anak dengan menggunakan media audio visual ...................... 118

Lampiran 5. Lembar observasi kegiatan mengajar guru

dengan menggunakan media audio visual................................ 119

Lampiran 6. Kisi-kisi observasi kemampuan praktik

gerakan sholat melalui media audio visual ............................. 131

Lampiran 7. Profil sekolah ............................................................................ 135

Lampiran 8. Visi dan misi RA Nurhayati ..................................................... 136

Lampiran 9. Surat izin penelitian .................................................................. 137

Lampiran 10. Surat balasan dari sekolah ...................................................... 138

Lampiran 11. Dokumentasi hasil penelitian.................................................. 139

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah pengubahan sikap dan tingkah laku individu dan

sekelompok orang untuk mendewasakan manusia dengan upaya pengajaran

dan latihan, proses, perbuatan, cara mendidik, sedangkan pengajaran, cara

mengajar anak usia dini dengan metode-metode yang sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangannya. Pedagogik adalah upaya untuk

menumbuh kembangkan perkembangan dan pertumbuhan serta menanamkan

budi pekerti berupa kekuatan batin, karakter, pikiran atau intelektual dan

jasmani anak. Pendidikan adalah bimbingan dalam hidup guna membantu

proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Jadi pendidikan dimaksud untuk

mencari semua kekuatan kodrat yang ada pada anak, sehingga mereka selaku

manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan

kebahagiaan yang sebaik mungkin.1

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

merupakan hal yang mempunyai peran terpenting bagi perkembangan

manusia, karna dengan terwujudnya pendidikan tersebut dapat membantu

proses perkembangan ketingkat yang lebih baik, yaitu meningkatkan derajat

manusia baik melalui keluarga, sekolah, dan juga masyarakat.

Ditegaskan juga dalam pasal 28 UU Republik Indonesia No.20 tahun

2003 tentang sistem pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, butir 14 bahwa

1
Luluk Asmawati, 2017, Konsep Pembelajaran PIAUD, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, h. 1-3

1
2

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah suatu usaha pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan dengan tujuan membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sehingga memiliki

kesiapan pada jenjang pendidikan lebih lanjut.2 Pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dilakukan dengan tujuan untuk memfasilitasi belajar.

Pembelajaran juga dipahami sebagai upaya yang direncanakan untuk

mengelola peristiwa belajar dalam memfasilitasi peserta didik sehingga

mencapai tujuan yang dipelajari.3

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan berbentuk jasmani

yang dilakukan pendidik untuk penyampaian pesan dan memfasilitasi peserta

didik memperoleh hajat pembelajaran.

Sebagaimana telah tertuang dalam pasal 1ayat 1 UU Republik Indonesia

NO. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional yang berbunyi

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.4

Dapat disimpulkan bahwa PAUD (pendidikan anak usia dini) sangat

penting dilakukan sebelum anak memasuki ke jenjang pendidikan selanjutnya.

2
Khadijah dan Armanila, Permasalahan Anak Usia Dini, (Medan: Perdana Publishing,
2017), h. 14
3
Muhammad Yaumi, Media & Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia, 2018),
h. 6-7
4
Khadijah, Op. Cit, h. 15
3

Karena dalam pendidikan tersebut akan membantu tumbung kembang jasmani

dan rohani anak.

Imam Syafii berkata, Allah berfirman bahwa sholat merupakan

kewajiban yang diatur waktunya bagi orang-orang yang beriman.5 Sholat

adalah ibadah istimewa yang disyariatkan untuk umat Islam karena perintah

sholat diterima langsung oleh Nabi Muhammad SAW dari Allah . istimewa

karena sholat merupakan amalan yang disyariatkan hanya untuk umat

Muhammad dan karena sholat merupakan media komunikasi yang canggih

bagi seorang hamba kepada Allah. Dengan sholat bisa menundukkan jiwa dan

raganya dihadapan sang maha ilahi. Dengan sholat juga kita dapat merasakan

betapa keagungan dan kekuasaan-Nya meliputi segala penciptanya. Sholat

adalah tiang agama, siapa yang mendirikannya berarti mendirikan agama, dan

siapa yang meninggalkannya berarti telah merobohkan agama. Sholat juga

merupakan amalan yang pertama kali dihisab di akhirat kelak.6Allah

berfirman : Q.S. An Nuur 41

َ ‫ض َوانطَّ ْي ُز‬
ٍ ‫صبفَّب‬
‫ت ۖ ُك ٌّم قَ ْد َعهِ َى‬ َ ْ ‫ت َو‬
ِ ْ‫اْلر‬ َّ ٌَّ َ‫أَنَ ْى تَ َز أ‬
ِ ‫َّللاَ يُ َسبِّ ُح نَهُ َي ٍْ ِفي ان َّس ًَب َوا‬

ٌ‫ى‬ َّ ‫ص ََلتَهُ َوتَ ْس ِبي َحهُ ۗ َو‬


َ ُ‫َّللاُ َع ِهي ٌى ِب ًَب يَ ْف َعه‬ َ

Artinya : “Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa

yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan

mengembangkan sayapnya. masing-masing Telah mengetahui

5
Imam Syafi`i, Kitab Al Umm, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h. 103
6
Khalilurrahman Almahfani dan Abdurrahim Hamdi, Kitab Lengkap Panduan Shalat,
(Jakarta: Wahyu Qolbu, 2016), h. 81-82
4

(cara) sembahyang dan tasbihnya dan Allah Maha mengetahui apa

yang mereka kerjakan.”

Tafsir ayat tersebut adalah tidaklah engkau tahu bahwa seemua yang ada

di langit dan di bumi, bahkan segala burung yang terbang berbondong-

bondong di udarapun mengucapkan tasbih, memuji Tuhan? Tidaklah engkau

tahu dan tidaklah engkau melihat bahwa penghuni bumi dengan jelasnya

masing-masing sudah tahu sendiri bagaimana mereka berdo`a, bagaimana

mereka sembahyang dan bagaimana mereka bertasbih?.7

Berlandaskan ayat di atas dapat disimpulkan ibadah sholat merupakan

cara untuk berdialog dengan Allah, cara untuk membangun manusia menjadi

taqwa, cara untuk berdzikir kepada Allah, cara untuk membangun manusia

menjadi orang yang mampu mencegah fahsya’ dan munkar dan sebagai cara

untuk mohon pertolongan kepada Allah.

Pengalaman yang didapat anak dari lingkungan akan mempengaruhi

tumbuh kembang anak pada masa yang akan datang. Oleh karena itu

diperlukan upaya yang dapat memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembang

seperti kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan usia,

kebutuhan dan minat pada anak.

Praktik gerakan shalat merupakan pembelajaran atau kegiatan yang biasa

dilakukan di RA Nurhayati. Disitu sudah diajari bagaimana melakukan

gerakan shalat yang benar, agar anak dapat melakukan shalat dengan baik.

Dalam pembelajaran shalat di RA Nurhayati selama ini sudah dijalankan

7
Hamka, Tafsir Al Azhar Juzu‟ XVII, (Jakarta: Pustaka Panjimas), h. 204-205
5

sesuai dengan kurikulum. Setelah peneliti mengamati, bahwa pembelajaran

gerak shalat digunakan dengan cara menjelaskan dan praktek langsung.

Seharusnya dengan cara tersebut anak sudah mampu menirukan gerakan shalat

dengan baik. Akan tetapi ketika pembelajaran shalat dilakukan, anak kurang

bersemangat, justru ada yang berbicara dengan teman yang lainnya. Anak

merasa bosan, jenuh, kurang berminat, sehingga kemampuan anak dalam

belajar shalat kurang berkembang bahkan begitu-begitu saja.

Namun kenyataannya, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada

permulaan dari 15 anak hanya 6 anak yang mengikuti gerakan sholat dengan

benar, dan 9 anak setiap pembelajaran sholat berlangsung anak kurang

bersemangat, bahkan ada yang berbicara dengan teman yang lainnya. Anak

merasa bosan, jenuh, kurang berminat .8

Melihat kondisi tersebut peneliti akan mencoba menggunakan media

audio visual untuk belajar gerak shalat. Peneliti merasa yakin bahwa dengan

menggunakan media tersebut anak akan tertarik, semangat dan minat anak

akan tumbuh dan tujuan pembelajaran akan tercapai.

Media pembelajaran merupakan satu hal yang dapat membantu

penyampaian tujuan pembelajaran. Media juga dapat diartikan dengan segala

bentuk rangsang dan alat yang sudah disediakan guru untuk mengaktifkan

peserta didik.9

8
Hasil Observasi Di RA Nurhayati Kecamatan Medan Tembung Pada Hari Rabu 27
November 2019
9
Hafsah, Pengembangan Beribadah Anak Usia Dinia, (Medan: Perdana Publishing,
2016), h. 119
6

Pada dasarnya media dalam dunia pendidikan adalah alat yang bisa

digunakan untuk menyampaikan pelajaran dan bisa merangsang pikiran dan

perasaan kepada siswa dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk

memudahkan penyampaian materi dan memperoleh tujuan pembelajaran.

Media tersebut akan mewakili apa yang kurang mampu untuk guru lakukan

atau ucapkan dengan kata-kata atau perbuatan, dan bahkan dengan hadirnya

media keabstrakan bahan dapat dinyatakan. Dengan itu peserta didik lebih

mudah mencerna dari pada tanpa adanya bantuan dari media.10

Dengan menggunakan media pembelajaran dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar dan akan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

siswa. Selain itu juga dapat membantu anak meningkatkan pemahamannya.

Media audio visual adalah media yang dapat dilhat sekaligus dapat didengar

seperti film bersuara dan televisi.11

Berdasarkan kalimat di atas dapat disimpulkan media pembelajaran

merupakan alat perantara guru dan murid yang dilakukan dalam proses

pembelajaran dengan menyampaikan pesan guna mengasah pengetahuan,

keterampilan dan sikap peserta didik.

Hasil penelitian dan analisis data yang sudah di paparkan dalam

penelitian ini secara umum perkembangan moral anak meningkat sehingga

nilai rata-rata akhir dari pra siklus, siklus I dan siklus II sebesar 71,2 % dan

berada dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Dengan demikian

10
Satrianawati, Media Dan Sumber Belajar, (Yogjakarta: Deepublish, 2018), h. 8
11
Maisarah, Matematika & Sains Anak Usia Dini, (Medan: Akasha Sakti, 2018), h. 90-91
7

bisa dibilang bahwa perkembangan moral anak di TK Cemara Indah 2 Kota

Pekanbaru sudah melakukan perkembangan yang baik. Jika penerapan media

audio visual dimaksimalkan pada proses pembelajaran maka akan

memberikan kemudahan bagi anak untuk bisa merangsang perkembangan

moral anak, juga memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan

materi yang berhubungan dengan pembelajaran moral.12

Media audio visual juga media yang sangat efektif dalam pembelajaran.

Media audio visual mempunyai manfaat lebih dari media yang lain yaitu

membuat anak lebih tertarik, Memperjelas isi materi pelajaran, Mempermudah

konsep yang kompleks, dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit dan

mudah dipahami, dan Meningkatkan tepat guna dan efisiensi sehingga

mempertinggi daya serap anak terhadap materi pelajaran.

Penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual pada

kelompok B1 RA Masyithoh Melikan memiliki hasil dalam pembelajaran

shalat mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan kemampuan

praktek shalat terlihat dari kemampuan awal pra tindakan 42%, meningkat

menjadi 57% pada siklus I dan mengalami peningkatan menjadi 79% pada

siklus II. Dengan demikian metode demonstrasi dengan media audio visual

dapat meningkatkan kemampuan praktek shalat anak didik kelompok B1 RA

Masyithoh Melikan. 13

12
Radhiyatul Fithri dan Rensia Pradipta, Penerapan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Perkembangan Moral Anak Usia 5-6 Tahun Di Paud Cemara Indah Kota
Pekanbaru, Vol 1, No 1, Oktober 2017, PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
13
Suharyati, Peningkatan Kemampuan Praktek Shalat melalui Metode Demonstrasi
dengan Media Audio Visual pada Kelompok B-1 RA Masyithoh Melikan Bantul, Volume 3,
Nomor 2, November 2018 : Jurnal Pendidikan Madrasah
8

Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemilihan media

pembelajaran yang tepat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran, jika media

pembelajaran yang diterapkan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan,

peserta didik pun kurang bersemangat dengan mengikuti proses pembelajaran.

Dengan memakai media audio visual pembelajaran akan menarik karena bagi

anak dan lebih jelas.

Selain itu media audio visual dapat diartikan sebagai media yang

menyampaikan beberapa rangsangan visual. Media ini merupakan media diam

yang harus digambarkan dengan proyektor agar dapat di lihat oleh sasaran,

dan ada kalanya media ini juga disertai dengan rekaman audio, dan visual

saja.14

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan media

pengajaran audio visual mempunyai kriteria yang merupakan sifat yang harus

diterapkan oleh pemakai media yaitu: 1. Tujuan pengajaran yang ingin

dicapai, 2. Ketepatgunaan media pada pembelajaran, 3. Keadaan anak 4.

tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak, 5. Mutu teknis, 6. Biaya

yang diperlukan.15

Dalam pemilihan media audio visual harus memperhatikannya terlebih

dahulu sebelum di praktikkan, jangan dipraktikkan tanpa tau tujuan

pencapainnya.

14
Muktar Latif Dkk, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016),
h. 154
15
Ummyssalam, Buku Ajar Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran PLS,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2017), h. 52
9

Peranan media audio visual upaya pengembangan pola pikir peserta

didik antara lain yaitu: 1. Dapat menarik perhatian peserta didik sehingga

mudah memberikan pesan-pesan pendidikan dalam proses pembelajaran, 2.

Mampu membuat dasar-dasar teori yang konkrit sehingga memudahkan untuk

mengembangkan pola berpikir peserta didik, 3. Dapat menumbuhkan

keteraturan dan kontinuitas anak didik untuk belajar mandiri, 4. Dapat

membantu menumbuhkan pengetahuan peserta didik secara luas.16

Media audio visual ini sangat berperan dalam pengembangan pola pikir

anak dan anak juga akan lebih mudah dan tertarik dengan mengikuti

pembelajaran tersebut. Media audio-visual adalah media yang menggabungan

pendengar dan penglihat. Media ini lebih menarik dibandingkan dengan media

yang lain karena anak bisa melibatkan dua indra langsung. 17

Hasil penelitian menjelaskan bahwa upaya peningkatan kecerdasan

natural anak melalui media Audio Visual dengan mengenalkan macam-macam

hewan di kelompok A TK Tengku Dianjong Banda Aceh mencapai

peningkatan sebesar 70 %. perkembangan tersebut merupakan peningkatan

kecerdasan anak pada tingkat berkembang sangat baik (BSB). Perubahan

tersebut daapat dilihat berdasarkan hasil siklus I, anak yang mengalami

keberhasilan belajar hanya mencapai angka 37,10 %. tetapi setelah diadakan

siklus II, keberhasilan belajar berkembang sangat baik (BSB) meningkat,

maka kecerdasan natural anak meningkat dari jumlah rata-rata anak yakni

16
Nokman Riyanto, 7 Karya 1 Buku, (Banjar Negara: Pelita Gemilang Sejahtera, 2018),
h. 25
17
Fadlillah, Bermain & permainan Anak Usia Dini, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2019), h. 200
10

sebesar 70 %. Kecerdasan naturalis anak dapat meningkat melalui media

audio visual (VCD) dibandingkan sebelum menggunakan media video,

kecerdasan naturalis anak terlihak setelah menggunakan video mengenal

konsep sains secara sederhana adalah anak dapat menunjukkan sebanyak-

banyaknya jenis hewan dan warnanya, dapat mengelompokkan hewan sesuai

dengan habitatnya, mampu memasangkan gambar hewan dan makanannya,

mampu mempraktekkan gerakangerakan hewan.18

Dalam penelitian ini pembelajaran akan difokuskan pada pengenalan

gerakan shalat melalui media audio visual. Dengan pengenalan melalui media

tersebut diharapkan akan memudahkan anak memahami pelajaran shalat,

membangkitkan semangat, motivasi serta minat anak dalam belajar sehingga

kemampuan anak dalam belajar shalat akan meningkat.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Upaya meningkatkan kemampuan praktik gerakan sholat

anak usia 5-6 tahun melalui media audio visual di RA Nurhayati

Kecamatan Medan Tembung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifkasi

masalahnya adalah:

1. Guru tidak menggunakan media apapun melainkan hanya menjelaskan dan

praktik langsung, sehingga menjadikan anak kurang merespon dan

membosankan.

18
Ismiati, Peningkatan Kecerdasan Natural Anak Melalui Media Audio Visual, Vol. I,
No. 1, Desember 2016-Mei 2017: Jurnal Ilmiah Pendidian Anak.
11

2. Beberapa siswa terlihat diam dan tidak mau mengikuti guru.

3. Pembelajaran berpusat pada guru sehingga menjadikan anak pasif dan

kurang mandiri.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi di atas maka rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana kemampuan praktik gerakan shalat anak usia 5-6 tahun

sebelum menggunakan media audio visual di RA Nurhayati kecamatan

Medan Tembung?

2. Bagaimana kemampuan praktik gerakan shalat anak usia 5-6 tahun

sesudah menggunakan media audio visual di RA Nurhayati kecamatan

Medan Tembung?

3. Bagaimana penggunaan media audio visual dalam praktik gerakan sholat

anak usia 5-6 tahun di RA Nurhayati kecamatan Medan Tembung?

4. Apakah ada peningkatan kemampuan praktik gerakan shalat anak usia 5-6

tahun sebelum dan sesudah menggunakan media audio visual di Raudhatul

Athfal Nurhayati kecamatan Medan Tembung?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini mempunyai

tujuan yaitu:

1. Untuk mengetahui kemampuan praktik gerakan shalat anak usia 5-6 tahun

sebelum menggunakan media audio visual di RA Nurhayati kecamatan

Medan Tembung
12

2. Untuk mengetahui kemampuan praktik gerakan shalat anak usia 5-6 tahun

sesudah menggunakan media audio visual di RA Nurhayati kecamatan

Medan Tembung

3. Untuk mengetahui penggunaan media audio visual dalam praktik gerakan

sholat anak usia 5-6 tahun di RA Nurhayati kecamatan Medan Tembung

4. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan praktik gerakan shalat anak

usia 5-6 tahun sebelum dan sesudah menggunakan media audio visual di

Raudhatul Athfal Nurhayati kecamatan Medan Tembung

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:

1. Bagi peneliti:

mengetahui usaha guru dalam menyikapi permasalahan kemampuan

praktik gerakan sholat anak di Raudhatul Athfal Nurhayati Medan

Tembung.

2. Bagi guru:

Menambah pengetahuan guru tentang media pembelajaran yang mampu

meningkatkan kemampuan praktik gerakan sholat anak dan menjadi

referensi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran praktik gerakan

sholat anak.

3. Bagi Sekolah

Semoga dari hasil penelitian ini bisa digunakan dan dikembangkan oleh

sekolah.
BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Kerangka Teoretis

1. Hakikat Anak Usia Dini

a. Pengertian Anak Usia Dini

Yuliani Nurani Sujiono mengatakan Anak usia dini merupakan

anak usia 0-6 tahun, usia ini menjadi penentu dalam pembentukan karakter

dan kepribadian anak. Pada usia ini anak mengalami pertumbuhan dan

perkembangan yang sangat cepat. Usia ini juga bisa dikatakan usia emas

(Golden Age). Jamaris juga berpendapat bahwa perkembangan merupakan

tahap yang bersifat kumulatif yaitu perkembangan pertama akan menjadi

dasar perkembangan yang selanjutnya akan cenderung mendapat

hambatan.19

Menurut NAEYC anak usia dini ialah anak yang berusia 0-8

tahun dimasa itulah proses pertumbuhan dan perkembangan beberapa

aspek dalam rentang kehidupan manusia.20

Kesimpulan dari pengertian di atas bahwa pada usia 0-6 tahun

kesanggupan anak dalam menerima kabar sangat tinggi sampai masa anak

usia dini bisa dikatakan masa yang paling cocok dalam mengembangkan

seluruh potensi yang ada pada anak. Firman Allah dalam QS. An-Nahal

ayat 78 yang berbunyi:

‫صب َر‬ َ ًُ َ‫َّللاُ أَ ْخ َز َج ُك ْى ِي ٍْ بُطُى ٌِ أُ َّيهَبتِ ُك ْى ََل تَ ْعه‬


َ ‫ىٌ َش ْيئًب َو َج َع َم نَ ُك ُى ان َّس ًْ َع َو ْاْلَ ْب‬ َّ ‫َو‬

19
Khadijah, Pendidikan Prasekolah, (Medan: Perdana Publishing, 2016), h. 3
20
Ahmad Mushilih, Analisis Kebijakan PAUD: Mengungkapkan Isu-Isu Menarik Seputar
PAUD, (Jawa Tengah: Mangku Bumi, 2018), h. 34

13
14

َ ‫َو ْاْلَ ْفئِ َدةَ ۙ نَ َعهَّ ُك ْى تَ ْش ُكز‬


ٌ‫ُو‬

Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kamu

pendengaran , penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.

Tafsir ayat di atas menyebutkan bahwa gelap dunia ini


kita hadapi hanya dengan tangis kita menghadapi dunia
ketika kita mulai keluar dari perut ibu tidak ada yang kita
ketahui selain dari anugerah Ilahi yang dinamai Gharizah
atau naluri. Menangis kalau terasa dingin, menangis
kalau terasa lapar dan menangis kalau terasa panas.
Bertahap tumbuhlah pendengaran maka terdengarlah
suara-suara dari yang dekat sampai kepada yang jauh.
Kemudian ditumbuhkan juga penglihatan sehingga dapat
memperbedakan berbagai warna dan dapat
memperhatikan wajah ibu yang sedang menyusukan dan
pendengaran serta penglihatan itu dituntut oleh
perkembangan hati yaitu perasaan dan pikiran. Sampai
bertahap besar dan dewasa. Bertambah lama bertambah
matang sampai jadi manusia yang berbudi bahasa, dan
bersopan santun. Sanggup memikul taklif yaitu tanggung
jawab yang dipikulkan oleh Allah ke atas pundak
menjadi anggota penuh dari perikemanusiaan.21
Penjelasan tafsir ayat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

anak lahir dari perut ibunya, dan ketika anak lahir, anak tidak memiliki

pengetahuan apapun, bisa dicontohkan seperti kertas yang kosong belum

pernah digoreskan tinta, karena itu Allah memberikan sebuah pendengaran

dan penglihatan untuk anak menemukan dan mengetahui sendiri.

Hakikat anak usia dini ialah individu yang unik dimana anak

mempunyai pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek fisik,

21
Hamka, Tafsir Al Azhar Juzu-13-14, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), h. 274
15

kognitif, sosial emosional, kreativitas bahasa dan komunikasi yang khusus

sesuai tahapan yang sedang dilalui anak.22

Orang dewasa harus lebih dapat memahami karakteristik setiap

anak. Orang tua dan juga guru bisa mendukung dan mematangkan anak

pada tiap kesempatan. Jadi kenyataannyaanak makhluk individu yang

mengembangkan keterampilannya dengan sendiri, supaya pertumbuhan

dan perkembangan dapat dimiliki secara optimal maka diperlukan keadaan

dan sarana yang kondusif ketika memberikan rangsangan dan upaya

pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak. 23

Dapat disimpulkan bahwa orang dewasa atau orang yang berada

di sekitar anak sangat berperan aktif untuk membantu anak dalam

mencapai tumbuh kembangnya.

b. Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam UU tentang sistem pendidikan nasional mengemukakan

bahwa pendidikan anak usia dini merupakan salah satu cara pembinaan

yang diarahkan kepada anak dari lahir sampai usia enam tahun yang

digunakan lewat dorongan pendidikan dengan tujuan mendukung

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani supaya anak

22
Alfitriani Siregar, Metode Pengajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini, (Medan:
Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Aqli, 2018), h. 7
23
Khadijah, Op. Cit, h. 5
16

mempunyai kesanggupan ketika melanjutkan jenjang pendidikan lebih

lanjut. 24

Pendidikan anak usia dini ialah modal besar bagi keluarga dan

juga bangsa. Sebab anak merupakan penerus keluarga dan bangsa.

Alangkah bangganya keluarga ketika melihat anak-anaknya yang

berprestasi baik dalam pendidikan, masyarakat, maupun di dalam

keluarga. Demikan pula halnya dengan bangsa yang mengharapkan

manusia tumbuh dengan karakter yang bagus agar bisa hidup damai dan

sejahtera. Atas terwujudnya pendidikan anak usia dini maka didambakan

bisa menumbuhkan semua bakat anak. 25

Berdasarkan pengertian di atas bisa ditarik kesimpulan

pendidikan anak usia dini ialah usaha pencerahan yang diserahkan bagi

anak dari lahir sampai usia 6 tahun guna menumbuh kembangkan jasmani

dan rohani anak dengan pendidikan.

Menurut DR. Amani Ar-Ramadi pengenalan ibadah sholat pada

anak bisa di ajarkan sejak anak usia 3 sampai usia 5 tahun dengan

membiarkan anak mencontoh gerakan sholat yang dilakukan orang-orang

disekitarnya baik orang tua maupun guru. Dan pada usia ini juga sudah

bisa di ajarkan untuk menghapal beberapa surah pendek. Masuk pada usia

5 sampai 7 tahun, anak bisa diajarkan melalui bahasa sederhana dan juga

24
Ibid, h. 11
25
Khadijah, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Medan: Perdana Publishing, 2015), h.
4
17

dengan lemah lembut dan harus ada contoh yang baik yang dilihat anak.

Pada usia ini kita harus melatih anak untuk sholat. 26

Jadi sebagai guru kita harus memberi pengarahan atau nasehat

kepada anak bahwa pentingnya belajar sholat dan mengerjakan sholat.

Anak harus kita ajarkan sejak usia dini agar anak terbiasa sampai anak

tumbuh dewasa nanti.

Standar tingkat pencapaian perkembangan anak tentang nilai-

nilai agama dan moral yaitu: anak dapat mengenal kegiatan beribadah

sehari-hari dan melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan

orang dewasa seperti mengenal dan melakukan praktik gerakan sholat. 27

2. Pengertian sholat

a. Definisi sholat

Menurut Mazhab Syafi’I sholat adalah rukun dan tiang dalam

agama Islam, orang yang menjaga sholatnya agama dan hidupnya juga

akan terjaga, orang yang melalaikan sholatnya dia sudah menghancurkan

agama dan hidupnya, karena itulah sholat sangat penting bagi kehidupan

seorang muslim. Sholat juga salah satu indikator keberhasilan amal

perbutan kita seluruhnya kelak di akhirat, karena ibadah yang pertama

dihisab adalah sholat. Jika sholatnya baik maka ibadah yang lain juga

26
Amani, Ar-Ramadi, Pendidikan Cinta Untuk Anak, (Solo: PT Aqwam Media Profetika,
2013), h. 180
27
Kamaruddin Amin, Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor: 3489 Tahun
2016 Tentang Kurikulum Raudhatul Athfal, h. 53
18

baik,jika sholatnya rusak maka rusak juga seluruh amalnya. 28 Rasulullah

SAW bersabda:

ِْ ‫ي‬
‫اْلس ََْل ُو َعهَى‬ َ ُِ ُ‫َّللاُ َعهَ ْي ِه َو َسهَّ َى ب‬
َّ ‫صهَّى‬ ِ َّ ‫َّللاُ َع ُْهُ ًَب قَب َل قَب َل َرسُى ُل‬
َ ‫َّللا‬ َّ ‫ي‬ ِ ‫َع ٍْ ا ْب ٍِ ُع ًَ َز َر‬
َ ‫ض‬

َ ‫َّللا َو ِإقَ ِبو انص َََّل ِة َو ِإيتَب ِء ان َّز َكب ِة َوا ْن َحجِّ َو‬
‫ص ْى ِو‬ ِ َّ ‫َّللاُ َوأَ ٌَّ ُي َح ًَّدًا َرسُى ُل‬
َّ ‫س َشهَب َد ِة أَ ٌْ ََل ِإنَهَ ِإ ََّل‬
ٍ ًْ ‫َخ‬

ٌ‫ب‬
َ ‫ض‬َ ‫َر َي‬

Artinya: Dari Ibnu Umar Radhiyallahu „anhuma, dia berkata: Rasulullah

Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: “Islam dibangun di atas

lima (tonggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan (syahadat)

Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat,

hajji, dan puasa Ramadhan”.29

Berdasarkan hadist di atas sudah jelas bahwa menjalankan rukun

islam bagi seorang muslim merupakan cerminan kualitas sebagai hamba

Allah SWT di muka bumi selama hidupnya. Seorang muslim harus

memegang teguh pondasinya yaitu rukun islam dan iman. Salah satu rukun

islam adalah sholat, karena sholat merupakan amalan pertama yang

dipertanggung jawabkan di hari nisab kelak. Jadi sholat itu sangat perlu

kita ajarkan kepada anak sejak usia dini, agar anak terbiasa melaksanakan

ibadah sholat sejak dini hingga anak dewasa.

Rasulullah SAW memerintahkan kepada kita agar mengajari dan

melatih anak-anak beribadah sejak mereka berusia tujuh tahun lebih dini

28
Ahmad sarwat, syarat sah sholat mazhab syafii 1, lentera islam, h. 5
29
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim,
diterjemahkan oleh arif rahman hakim, dari judul asli al lu’lu wal marjan, (solo: insan kamil,
2010), h. 13
19

diajari lebih baik dan memukul anak jika meninggalkannya saat mereka

berusia sepuluh tahun.30

Menurut etimologi sholat ialah do`a dan rahmat. Sedangkan

menurut terminologi shalat yaitu sesuatu yang terdiri dari perkataan dan

perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam.

Shalat ialah ibadah yang paling diperlukan dibanding dengan ibadah

lainnya.31

Menurut pendapat di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa sholat

ialah bentuk dari penghambaan diri seorang muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT dengan menghadapkan jiwa dan raga dengan

khusyu’ dan tawadu’ yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan

salam dengan memenuhi syarat-syarat dan rukun tertentu berdasarkan

keiklasan kepada Allah SWT yang dilaksanakan setiap hari dalam 5

waktu.keharusan melaksanakan ibadah sholat telah dijelaskan oleh firman

Allah SWT dalam surat Al Ankabut ayat 45 :

ۗ ‫بء َوا ْن ًُ ُْ َك ِز‬


ِ ‫ة َوأَ ِق ِى انص َََّلةَ ۖ ِإ ٌَّ انص َََّلةَ تَ ُْهَ ٰى َع ٍِ ا ْنفَحْ َش‬
ِ ‫ك ِي ٍَ ا ْن ِكتَب‬
َ ‫ي ِإنَ ْي‬ ِ ُ‫ا ْت ُم َيب أ‬
َ ‫وح‬
َّ ‫َّللا أَ ْكبَ ُز ۗ َو‬
َ ‫َّللاُ يَ ْعهَ ُى َيب تَصْ َُع‬
ٌ‫ُى‬ ِ َّ ‫َونَ ِذ ْك ُز‬

Artinya : “Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab

(Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan

30
syaikh Jamal Abdurrahman, Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi, (solo:
Aqwam 2010), h. 142
31
Nurhayati dan Ali Imran Sinaga, Fiqh dan Ushul Fiqh, (Depok: Prenada Media, 2017),
h. 83
20

Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan”(Q.S. Al Ankabut: 45)

Tafsir ayat di atas memerintahkan Nabi Muhammad untuk


terus membaca dan memahami Al-Qur’an yang telah
diturunkan kepadanya untuk membedakan diri kepada
Allah. Dengan memahami pesan Al-Qur’an Ia dapat
membenahi dan membina diri-NYA sesuai dengan
tuntutan Allah. Perintah ini juga diperuntukkan kepada
seluruh kaum Muslimin. Penjiwaan terhadap perkataan
Allah yang terus dibaca akan mempengaruhi sikap,
tingkah laku, dan budi pekerti orang yang telah
membacanya. Setelah memerintahkan membacanya,
mempelajari dan melaksanakan ajaran-ajaran Al-Qur’an
maka Allah memerintahkan agar kaum Muslimin
mengerjakan Sholat wajib. Sholat haruslah dilaksanakan
sesuai dengan rukun dan syaratnya dan kekhusyukan.
Sangat dianjurkan mengerjakan sholat lengkap dengan
sunahnya. Jika dikerjakan dengan sempurna maka sholat
dapat mencegah dan menghalanginya dari perbuatan keji
dan munkar. Mengerjakan sholat adalah sebagai
perwujudan dari keyakinan yang telah tertanam di dalam
hati orang yang mengerjakannya, dan menjadi bukti
bahwa ia meyakini bahwa dirinya sangat tergantung
kepada Allah. Oleh karena itu ia berusaha sekuat tenaga
untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya, sesuai bacaan surah Al-fatihah dalam
salam, “tunjukkanlah kepada kami (wahai Allah) jalan
yang lurus yaitu jalan orang-orang yang telah engkau
anugerahkan nikmat kepadanya bukan jalan yang dimurkai
dan bukan pula jalan mereka yang sesat.” Doa itu selalu
diingatnya sehingga ia tidak ingin sedikitpun untuk
mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar.32

Berdasarkan ayat di atas sudah jelas bahwa sholat merupakan

kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat tertentu.

Apabila syarat-syarat dan rukun sholat tidak terpenuhi maka sholat nya

32
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, (Jakarta: Lentera Abadi), h. 412
21

tidak sah. Barang siapa yang memelihara sholat maka sholatnya akan

memeliharanya dari perbuatan keji dan munkar.

b. Syarat Sah Sholat

syarat sahnya sholat yaitu:

1. Suci dari hadas besar dan kecil

2. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis

3. Menutup aurat

4. Mengetahui masuknya waktu

5. Menghadap kiblat.33

c. Rukun Sholat dan tata cara gerakan sholat

Rukun shalat merupakan perkara atau amalan yang harus

ditunaikan di dalam shalat bagi orang yang terkena wajib shalat. Jika

tinggal salah satu maka shalatnya juga tidak sah atau batal. Adapun rukun

shalat terdiri dari yaitu:

1. Niat, Imam Al-Mawardi berkata bahwa memurnikan ketaatan

adalah niat dengan ikhlas karena Allah.

2. Berdiri, Berdiri yang disyariatkan dalam shalat adalah berdiri

dengan lurus bagi orang yang mampu dan menghadap kiblat.

3. Takbiratul ihram, Mengangkat kedua tangan sampai setinggi kedua

pundak dan jari-jari terbuka sedikit merapat antara satu dengan

yang lain kecuali ibu jari, ibu jari berdampingan dengan telinga dan

dihadapkan kearah kiblat lalu mengucapkan Allahu Akbar.dan

33
Hafsah, Fikih Ibadah, Muamalat, Munakahat, Mawaris, Jinayat, siaysyah, (Bndung:
Citapustaka Media Perintis, 2011), h. 27
22

tangan disedekapkan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri

diantara pergelangan tangan kiri.

4. Membaca surah Al-fatihah, Membaca alfatihah sudah termasuk

didalamnya bismillahirrahmanirrahim.

5. Rukuk, tuma`ninah dalam mengerjakannya, Ruku’ adalah

mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca Allahu

Akbar, kemudian badan dibungkukan kedua tangan memegang

lutut dan di tekankan antara punggung agar rata, dan mata selalu

tertuju pada sujud kita.

6. I`tidal adalah berdiri dengan lurus sesudah ruku` dan dikerjakan

dengan tuma`ninah.

7. Sujud, Setelah i`tidal kemudian bersujud sembari mengucapkan

takbir dan dikerjakan dengan tuma`ninah. Seperti meletakkan dahi

dan hidung ke lantai Dengan kedua lutut dijatuhkan ke lantai

kemudian disusul dengan kedua telapak tangan kemudian dahi dan

hidung dilantai, sementara kedua tangan direnggangkan bagi laki-

laki dan bagi perempuan dirapatkan atau dimasukkan.

8. Duduk antara dua sujud, duduk di atas kaki kiri dan menegakkan

telapak kaki kanan.

9. Duduk tasyahud akhir, kaki kiri di kedepankan dan menegakkan

telapak kaki kanan.

10. Membaca tasyahud akhir

11. Membaca shalawat Nabi


23

12. Membaca salam yaitu melihat ke kanan dan ke kiri hingga dapat

melihat kulit pipi. Muslim meriwayatkan dari Aisyah bahwasanya

Rasulullah memulai sholat dengan membaca takbir dan

mengakhirinya dengan mengucapkan salam.

13. Tertib, Tertib mengandung arti menjalankan semua urutan shalat

sesuai dengan yang disyariatkan.34

d. Manfaat shalat

1. Dilapangkan dada seorang hamba

2. Dibersihkan dan disucikannya kembali jiwanya

3. Dihapuskan segala dosa dan kesalahannya

4. Diangkat derajatnya

5. Dijauhkan dari perbuatan keji dan mungkar.35

Berdasarkan manfaat di atas dapat disimpulkan bahwa sholat

adalah sangat baik pengaruhnya terhadap kita baik terhadap jasmani

maupun rohani.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut terminologi, kata media berasal dari bahasa latin

“medium” yang artinya perantara, sedangkan dalam bahasa Arab media

berasal dari kata “wasaaila” artinya pengantar pesan.

Adapun media pembelajaran menurut para ahli yaitu: 1. Menurut

Gerlach dan Ely media pembelajaran adalah alat-alat grafis, fotografis atau

elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi


34
Al-Qadhi Abu Syuja bin Ahmad Al-Al-Ashfahani, fikih Sunnah Imam Syafi`i,
Sukmajaya: Fathan Media Prima, h. 68-74
35
Abdullah Bin Abdul Hamid Al-Atsari, Sholat Defenisi, Anjuran dan Ancaman, h. 28
24

visual atau varbel, 2. Menurut Heinich media pembelajaran adalah

pembawa informasi dengan tujuan pembelajaran atau memuat arti

pembelajaran.36

Kemudian menurut AECT media adalah semua bentuk yang di

gunakan untuk suatu tahap penyaluran informasi. Sama dengan yang

diutarakan Newb media pembelajaran merupakan media yang bisa

memberikan informasi pembelajaran atau menyimpan beban untuk

kegiatan belajar seseorang sedangkan menurut Gerlach dan Ely,

menerangkan bahwa media jika dimengerti secara garis besar manusia,

makna atau kejadian membangun keadaan yang membuat siswa bisa

mendapatkan kepandaian, keterampilan atau sikap. Sedangkan menurut

Fleming menjelaskan media ialah alat yang ikut campur tangan pada dua

pihak dan menyatukannya. Kemudian menurut Heinich dan kawan-kawan

menjelaskan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi

antara sumber dan penerima.37

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa media merupakan alat perantara guru dan murid yang

dibuat dalam proses pembelajaran dengan menyampaikan informasi untuk

mengasah pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik. Jadi media

pembelajaran AUD adalah segala sesuatu yang bisa dibuat bahan atau alat

untuk bermain sehingga dapat membuat anak memperoleh pengetahuan,

keterampilan dan perbuatan.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran


36
Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran, (Jawa Timur:
Pustaka Abadi, 2018), h. 9-10
37
Khadijah, Op. cit, h. 13
25

Jenis-jenis media pembelajaran secara umum dapat dibagi

menjadi:

1) Media visual ialah media yang bisa dilihat. Media ini

mengunggulkan mata. Contoh: foto, gambar, komik, gambar

tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan lainnya.

2) Media audio ialah media yang dapat didengar, media ini

mengandalkan telinga sebagai penghubungnya. Contoh: suara,

musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara.

3) Media audio visual ialah media yang dapat didengar dan dilihat

secara serentak. Media ini menggerakkan telinga dan mata secara

serentak. Contoh: media drama, pementasan, film, televisi dan

VCD.

4) Multimedia yaitu segala macam media yang terkumpul jadi satu.

Contoh: internet, belajar dengan menggunakan media, termasuk

pembelajaran jarak jauh.38

Kesimpulannya terdapat 4 jenis-jenis media pembelajaran yaitu

media visual, media audio, media audio visual dan media multimedia.

c. Tujuan Media Pembelajaran

Tujuan media pembelajaran yaitu:

1. Memudahkan cara belajar di kelas.

2. Menaikkan efisiensi dalam sistem pembelajaran.

3. Mengawasi hubungan antara bahan pelajaran dengan tujuan belajar

4. Mendukung pengutamaan pembelajaran pada sistem pembelajaran.39

38
Satrianawati, Media dan Sumber Belajar, (Yogyakarta: Deepublishing, 2018), h. 10
26

Berdasarkan tujuan media pembelajaran di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa media pembelajaran paling berpengaruh di dalam

proses pembelajaran baik terhadap pendidik maupun peserta didik, karena

dengan media pembelajaran ini mempermudah guru mengajarkan kepada

peserta didik dan peserta didikpun lebih gampang dan lebih fokus

mengikut pembelajaran dengan adanya media pembelajaran tersebut.

d. Manfaat Media Pembelajaran

1. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep yang masih

terasa bersifat abstrak dan sulit dijelaskan dengan langsung kepada

peserta didik bisa disederhanakan dengan menggunakan media

pembelajaran.

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Mewujudkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau susah

didapat kedalam lingkungan belajar.

4. Menunjukkan objek yang terlalu besar atau kecil

5. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. 40

Berdasarkan manfaat media pembelajaran tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa media pembelajaran menjadikan anak lebih mudah

nyambung dan pembelajaran lebih menarik.

4. Media Audio Visual

a. Pengertian Media Audio visual

39
Hamidulloh Ibda, Media Pembelajaran Berbasis Wayang, (Semarang: Pilar Nusantara,
2019), h. 35-36
40
Rudy Sumiharsono, Media Pembelajaran, (Jawa Timur: Pustaka Abadi, 2018), h. 15-
16
27

Media audio visual merupakan media yang terdiri dari media

visual yang digabungka dengan media audio. Batasan pengertian media

audio visual ialah suatu penghubung yang bisa dirasai dengan indra

penglihatan dan indra pendengaran. Dengan menggunakan media audio

visual paling memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yaitu antara

guru dan peserta didik ketika proses belajar mengajar. 41

Media audio visual merupakan media intruksional modern yang

sesuai dengan perkembangan zaman, mencakup media yang dapat dilihat

dan didengar. sedangkan menurut Rohani, media audio visual merupakan

media perantara materi dan penyerapannya melalui penglihatan dan

pendengaran sehinggga membentuk keadaan yang bisa membuat siswa

mampu mendapatkan pengetahuan, keterampilan atau sikap. 42

Media audio visual dalam pembelajaran dimaksud sebagai bahan

yang memuat pesan dalam bentuk audio dan visual yang bisa mengasah

pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat

terjadi proses pembelajaran yang efisien dan efektif. Menurut Andre

Rinanto media audio visual adalah media yang paling mudah dan

menyenangka karena media audio visual dapat menangani keterbatasan

pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik, dapat melampaui batasan

ruang dan waktu, sangat memungkinkan terjadi interaksi langsung antara

41
Nokman Riyanto, 7 Karya 1 Buku, (Banjar Negara: Pelita Gemilang Sejahtera, 2018),
h. 24
42
Ummyssalam, Buku Ajar Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran PLS,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2017), h. 51
28

peserta didik dan lingkungan, dan kemudahan dalam menjalankan media

ini.43

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan media audio

visual merupakan alat yang bisa dilakukan guru ketika mengajar yang

membuat anak didik bisa dirangsang oleh indera penglihatan dan

pendengaran peserta didik supaya peserta didik bisa memberi pengalaman

secara langsung kepada peserta didik seperti gambar, suara dan lainnya.

Menurut Anderson tujuan dari pembelajaran menggunakan media

audio visual untuk tujuan kognitif dan tujuan efektif yaitu: Tujuan

kognitifnya adalah (1) bisa menumbuhkan pemikiran terkait kesanggupan

mengetahui kembali dan memberi dorongan gerak dan seimbang (2) bisa

memperlihatkan susunan gambar diam tanpa suara sebagai media foto dan

film bingkai meski kurang ekonomis. (3) dengan media audio visual bisa

juga diajarkan pengetahuan tentang hukum dan prinsip tertentu. (4) media

ini juga bisa digunakan untuk menunjukkan contoh dan cara bersikap

dalam suatu penampilan. Untuk tujuan efektif (1) media audio visual

sangat baik untuk menyampaikan informasi dalam matra efektif (2) bisa

menggunakan efek dan teknik, media ini juga sangat baik dalam

mempengaruhi sikaf dan emosi. Tujuan psikomotoriknya adalah (1)

media audio visual bisa memperlihatkan contoh dan keterampilan tentang

gerak (2) dengan media ini dijelaskan baik dengan cara memperlambat

maupun mempercepat gerak yang ditampilkan.44

43
Nokman Riyanto, Op, Cit, h. 24-25
44
Ayu Fitria, Penggunaan media Audio Visual Dalam Pembelajaran Anak Usia
Dini,Cakrawala Dini, Vol. 5 No. 2, November 2014 : Jurnal Mahasiswa Sekolah Pascasarjana
UPI
29

1) Media audio

Media pembelajaran audio berbeda dengan medi visual atau

audio visual. Media audio ialah media yang menghasilkan suara. Dengan

demikian suara merupakan kekuatan pada media ni. Oleh karena itu media

suara yang dhasilkan dari media ini berharap bisa memberikan gambaran

yang jelas kepada pendengan seakan mereka dapat membayangkan atau

mewujudkan bentuk, suasana dan rasa yang ia terima berdasarkan

imajinasinya seperti apa yang dimaksud dalam suara tersebut.

Berikut ini kelebihan dan kelemahan media audio yaitu:

Kelebihan media audio yaitu murah, fleksibel, sederhana,

memanjakan imajinasi. Sedangkan kelemahannya yaitu tidak dapat

menggambarkan secara detail, dapat di persepsikan berbeda. 45

2) Media visual

Media visual adalah media yang mampu memberikan rangsangan

visual seperti gambar, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan

buletin dan sebagainya. Media visual ialah media untuk menarik perhatian,

memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang

mungkin akan lebih cepat dilupakan jika tidak divisualkan.46 Dalam Surah

Al-Gasyiyah Ayat 17-19 yang berbunyi:

ْ ‫ْف ُرفِ َع‬


‫) َو ِإنَى‬71( ‫ت‬ ْ َ‫ْف ُخهِق‬
َ ‫) َو ِإنَى ان َّس ًَب ِء َكي‬71( ‫ت‬ َ ‫اْل ِب ِم َكي‬ َ ‫أَفَ ََل يَ ُْظُز‬
ِ ْ ‫ُوٌ ِإنَى‬
ْ َ‫صب‬
‫ت‬ َ ‫ْان ِجبَب ِل َكي‬
ِ َُ ‫ْف‬

45
Estu Pitarto, Cara Asyik Barcerita Dengan TIK-Audacity, (Surabaya: Media Edukasi,
2017), h. 2-5
46
Asrorul Mais, Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus, (Jawa Timur: Pustaka
Abadi, 2018), h. 28-29
30

Artinya: maka tidakkah mereka memperhatikan unta bagaimana

diciptakan, dan langit bagaimana ditinggikan, dan gunung-

gunung bagaimana ditegakkan.

Tafsir ayat di atas yaitu tidakkah umat manusia memperhatikan

dan berpikir tentang unta? Bagaimana Allah menciptakannya dengan

bentuk yang unik dan tiada duanya sebagi bukti kekuasaan penciptanya?

Langit yang kokoh dan menakjubkan, bagaimana Allah meninggikannya

tanpa tiang maupun pilar?. Gunung-gunung yang tinggi bagaimana

ditegakkan di bumi, kokoh dan kuat tanpa terguncang?47

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa paling dianjurkan

untuk berpikir mengenai apa yang kita lihat dan memperhatikan mengenai

bentuk penciptaannya, karena dengan memikirkan dan memperhatikan apa

yang dilihat akan mendapatkan ilmu pengetahuan. Seperti pada penelitian

ini menggunakan media audio visual yang bisa dilihat dan didengar,

dengan media ini anak bisa melihat, memperhatikan dan berpikir tentang

pembelajaran yang ada pada media tersebut.

b. Jenis-jenis Media Audio Visual

1. Alat peraga yang rumit, seperti film gerak bersuara, film strip, slide

dan lainnya yang menggunakan listrik dan proyektor.

2. Alat peraga yang sederhana, dapat diolah sendiri dengan bahan

yang mudah didapat, seperti bambu, karton, kaleng bekas, kertas

koran dan yang lainnya.48

47
Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Shafwatut Tafasir Tafsir-Tafsir Pilihan, (Jakarta:
Pustaka Al-kautsar, 2011), h. 708-709
48
Rudi Sumiharsono, Hasbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran, (Jawa Timur: Pustaka
Abadi, 2017), h. 6
31

Dari banyak macam media audio visual maka peneliti

mengangkat jenis media audio visual film gerak sebagai media yang

digunakan dalam penelitian untuk meningkatkan kemampuan melakukan

praktik gerakan sholat.

c. Ciri-ciri Media Audio Visual

1. kebanyakan bersifat linear.

2. umumnya menerangkan visual yang aktif.

3. Dilakukan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh

perancang.

4. Representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak

5. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan

kognitif

6. Kebanyakan berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan

pembelajaran aktif murid yang rendah.

d. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual

1. kelebihan media audio visual adalah merangkum segala aspek

indra pendengaran, penglihatan dan peraba sehingga kesanggupan

seluruh indra bisa terasah dengan baik karena dilakukan dengan

sebanding dan bersama.

2. Kelemahan media audio visual adalah ketergantungan dana dan

pemakaiannya yang mesti bisa menangkap semua segi indra

pendengaran, penglihatan dan peraba.49

49
Husniyatus Salamah Zainiyati, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT,
(Jakarta: Kencana, 2017), h. 73
32

B. Penelitian Relevan

1. Sebelumnya penelitian dilaksanakan oleh Suharyati, pada tahun 2018

dengan judul “Peningkatan Kemampuan Praktek Shalat melalui Metode

Demonstrasi dengan Media Audio Visual pada Kelompok B-1 RA

Masyithoh Melikan Bantul”. Dapat disimpulkan bahwa Penerapan metode

demonstrasi dengan media audio visual pada Kelompok B1 RA Masyithoh

Melikan, dapat meningkatkan kemampuan praktek shalat anak-anak.

Kemampuan praktek shalat anak kelompok B1 RA Masyithoh melikan

meningkat dari observasi pra tindakan sebesar 44% setelah melaksanakan

tindakan siklus I menjadi 57%, dan pada siklus II, mengalami peningkatan

menjadi 79%. Dengan demikian metode demonstrasi dengan media audio

visual dapat meningkatkan kemampuan paraktek shalat anak kelompok B1

RA Masyithjoh Melikan.

2. Penelitian sebelumnya dilaksanakan oleh Ismiati, pada tahun 2017 dengan

judul “peningkatan kecerdasan natural anak melalui media audio visual”.

Dapat disimpulkan bahwa maka upaya peningkatan kecerdasan natural

anak melalui media audio visual (video) dengan mengenalkan macam-

macam hewan di kelompok A TK Tengku Dianjong Banda Aceh terjadi

peningkatan secara signifikan. Dimana perkembangan tersebut merupakan

peningkatan kecerdasan anak pada tingkat berkembang sangat baik (BSB).

Perubahan tersebut dapat dilihat pada pra siklus di mana tingkat

perkembangan sangat baik berada pada level 13,04 %. Pada siklus I terjadi

peningkatan sebesar 37,01 %, dan siklus II meningkat menjadi 70,15

%.
33

3. Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Mimi Yusrita, Irdamurni,

Ardisal pada tahun 2015 dengan judul “meningkatkan kemampuan

melakukan gerakan sholat melalui media video interaktif untuk anak

tunagrahita sedang” Dapat disimpulkan bahwa kemampuan gerakan sholat

pada anak tunagrahita sedang, digunakan media Video yang cara

penggunaannya dengan layar lapotop. Sehingga anak mudah dan tertarik

dalam mempelajari gerakan sholat. Berdasarkan hasil pengamatan yang

telah di lakukan peneliti dari kondisi baseline anak mampu melaksanakan

gerakan sholat persentase awal anak sebanyak 28%. Sedangkan kondisi

intervensi setelah menggunakan Video Interaktif diperoleh persentase

kemampuan gerakan sholat anak sebanyak 84%. Maka dapat disimpulkan

bahwa anak tunagrahita sedang X mampu mempraktekan gerakan sholat

setelah di berikan perlakuan melalui media Video Interaktif.

Penelitian di atas bisa disimpulkan bahwa adanya perbedaan dari

setiap penelitian, mulai dari pemakaian media dan pembelajaran. Biarpun

penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan, namun

masih ada hubungan yang dapat mendukung penelitian ini. Penelitian ini

lebih menekankan pada peningkatan kemampuan parktik sholat anak

melalui media audio visual di Raudhatul Athfal Nurhayati Medan

Tembung.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran praktik gerakan sholat tidak mempunyai ketentuan

baik usia maupun ketentuan apa saja yang akan diserahkan kepada anak ketika

pemahaman ibadah sholat. meskipun di dalam gerakan dan bacaan sholat


34

secara singkat sangat sulit untuk diajarkan kepada anak usia dini tetapi sholat

bisa mudah dipahami dan dilaksanakan jika disiplin dan terbiasa dalam

pelaksanaannya dan tidak akan menjadi beban pembelajaran bagi anak.

Menurut etimologi Sholat adalah doa dan rahmah. Menurut

terminologi shalat adalah sesuatu yang terdiri dari perkataan dan perbuatan

tertentu yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam. Shalat juga

ibadah yang sangat perlu dibandingkan dengan ibadah lainnya.

media audio visual adalah suatu perantara yang bisa dinikmati

dengan indra penglihatan dan indra pendengaran, dengan menggunakan media

audio visual sangat memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara

guru dan peserta didik di dalam proses belajar mengajar. Dengan

menggunakan media audio visual bisa memberikan pengalaman langsung

pada anak dengan melalui video atau film yang telah diputar. Dengan media

ini juga peserta didik bisa lebih termotivasi dan lebih memperhatikan media

yang sedang diputar sehingga dapat membuat anak untuk bertanya sebab dan

akibat dari video yang di putar, sehingga anak dapat mengaplikasikan apa

yang ia telah pelajari dari video tersebut dikehidupan sehari-hari.

D. Hipotesis tindakan

Hipotesis ialah tanggapan sementara pada rumusan masalah yang

diusulkan dalam penelitian.50 Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang

telah dipaparkan di atas maka hipotesis yang dirumuskan yaitu: jika penerapan

media audio visual berjalan dengan efektif maka kemampuan praktik shalat

pada gerakan shalat anak akan meningkat.

50
Salim dan Haidir, 2019, Penelitian pendidikan, Jakarta: Pranada Media, h. 140
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena

penelitian yang berdasarkan kepada mutu memperhitungkan angka-angka atau

kuantitas.51 Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) penelitian yang berkembang pesat dibidang

pendidikan.52 Pemilihan jenis PTK (Classroom Action Research) karena

peneliti terlibat langsung dan sudah merupakan tugas peneliti sebagai

pendidik yang harus selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan.

Menurut Kemmis Penelitian Tindakan Kelas adalah bentuk

penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-

situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang

dilakukan. Dengan demikian akan diperoleh pemahaman yang menyeluruh

terkait praktik dan keadaan dimana praktik dilaksanakan. Dalam penelitian

tindakan kelas ada dua hal penting yaitu perbaikan dan keterlibatan sedangkan

tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah guna memperbaiki praktik,

pengembangan profesional dalam hal meningkatkan pemahaman para pelaku

terhadap praktik yang dilakukannya, dan untuk membenahi keadaan dimana

praktik tersebut dilakukan.53

51
Ajat Rukajat, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Disertai Contoh
Judul, Skripsi Dan Metodologi, (Yokyakarta: Deepublish, 2018), h. 42
52
Asip Suryadi dan Ika Berdiati, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2018), h. 85
53
Zainal Aqib dan M. Chotibuddin, Teori Dan Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), (Yokyakarta: Deepublish, 2018), h. 10

35
36

Dalam penelitian ini prosedur penelitian dimulai dengan siklus I

setelah dilaksanakan tes awal. Hasil tes awal diteliti dan diketahui kesulitan

siswa dalam melakukan praktik gerakan sholat. Penelitian ini akan

mengungkap persoalan yang terjadi dalam pembelajaran gerakan sholat

dengan media audio visual. Peneliti berada di sekolah dari awal sampai akhir

penelitian guna mengetahui keadaan siswa, merumuskan tindakan selanjutnya,

memantau dan melaporkan hasil penelitian.

B. Subjek dan Objek penelitian

Subjek penelitian ini anak usia 5-6 tahun sedangkan objek

penelitiannya adalah penggunaan media audio visual dalam meningkatkan

kemampuan praktik gerakan sholat anak di Raudhatul Athfal Nurhayati

Medan Tembung tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 15 anak.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Raudhatul Athfal Nurhayati Medan

Tembung tahun ajaran 2020/2021 dan waktu penelitian selama bulan

September dan Oktober 2020 pada Semester ganjil.

Tabel 3.1. jadwal pelaksanaan penelitian


No Keterangan Bulan/Minggu/Tahun 2019-2020
Novemb Februari September Oktober
er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Meminta izin pada
kepala sekolah untuk
melaksanakan
penelitian
2. Observasi awal

3. Seminar proposal
3. Siklus I
4. Siklus II
5. Analisis data
37

penelitian
6. Penulisan hasil
laporan

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini mempunyai langkah penerapan yang terjadi dalam

kelas, yaitu melakukan penelitian tindakan kelas seperti refleksi awal dan

observasi untuk pemahaman persoalan yang terjadi dalam kelas. penelitian ini

memiliki tahap- tahap penelitian berupa siklus. Menurut kemmis & Mc.

Taggart prosedur penelitian tindakan kelas terdapat 4 tahapan yaitu:1.

Perencanaan (Planning), 2. Pelaksanaan (Acting),3. Pengamatan (Observing),

4. Refleksi.

Sesuai dengan jenis penelitian, peneliti melakukan observasi awal

dengan wawancara terhadap guru yang mengajar di kelas B dan

mengobservasi kemampuan anak. Dapat dilihat anak kurang berminat dan

kemampuan praktik gerakan sholat anak masih di kategorikan rendah,

sehingga masih dikatakan kurang memuaskan. Dengan demikian perlu suatu

cara untuk mengetahui permasalahan tersebut.

Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, dengan tujuan untuk

melihat peningkatan kemampuan praktik gerakan sholat anak dengan

pembelajaran media audio visual. Tiap siklus dalam penelitian ini akan

dilaksanakan observasi untuk memantau tahap yang diperoleh anak. Jika pada

siklus I masih ada kekurangan maka akan dilanjutkan siklus II sebagai

perbaikan hingga mendapat hasil yang memuaskan bagi peneliti. Tahapan-

tahapan ketika pelaksanaan siklus yaitu:


38

1. Pra Siklus

Pada tahap pra siklus ini peneliti terlebih dahulu mengetahui

permasalahannya. Baru dilaksanakan observasi awal yang mana aktivitas

ini memiliki tujuan untuk memperoleh peningkatan kemampuan praktik

gerakan sholat anak dalam proses belajar. Hasil dari observasi yang

dilakukan sebagai pokok untuk meneruskan pada tindakan siklus I dan

siklus II

2. Tahap Penelitian pada Siklus I

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan ini peneliti melakukan pertemuan dengan

guru kelas guna mempelajari cara melaksanakan penelitian tindakan kelas.

Pada perjumpaan tersebut dibahas kurikulum sebagai rujukan untuk

pembahasan pelajaran antara lain:

1. Menyediakan kelas penelitian

2. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

3. Merancang data observasi penilaian

4. Menyediakan dokumentasi

b. Tahap Pelaksanaan (Acting)

Tahap ini peneliti melaksanakan observasi test guna melihat

pencapaian awal anak dengan mengarahkan anak untuk melakukan praktik

gerakan sholat sesuai pembahasan yang akan diajarkan dan

memperkenalkan RPPH yang sudah disusun terlebih dahulu oleh guru,

penerapannya seperti:
39

1. Pelaksanaan aktivitas Guru, meliputi kegiatan:

a) Membuka Kegiatan Awal (Salam, Berdo’a, dan Bernyanyi);

Mengabsensi Anak; Bercerita tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan.

b) Memotivasi anak agar senang dan kondusif mengikuti

pembelajaran.

c) Peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan media audio

visual melalui tayangan video praktik gerakan sholat dari laptop.

d) Peneliti menjelaskan isi video untuk meningkatkan kemampuan

melakukan praktik gerakan sholat anak.

e) Peneliti memberikan kesempatan kepada anak untuk mengulang

kembali sesuai dengan video yang ditayangkan.

f) Peneliti melakukan penilaian pada kemampuan anak.

g) Peneliti meringkas hasil dari siklus I.

2. Hasil Pelaksanaan Tindakan:

a) Melakukan pemeriksaan dan mempelajari masalah

b) Mendiskusikan kepada guru/teman sejawat;

c) Mengembangkan kegiatan belajar anak.

c. Tahap Pengamatan (Observing)

Tahap ini peniliti melaksanakan observasi, sebaiknya observasi

ini dilaksanakan beriringan ketika langkah pelaksanaan sedang berproses.

aktivitas ini bisa dilaksanakan dengan mencatat dan mengumpulkan

tingkat proses aktivitas belajar anak yang lagi berproses dan hasil

akhirnya.
40

d. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, dan

kemudian melakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan yang

berikutnya. pada kesimpulan refleksi guru bisa mencatat beberapa

kekurangan yang bisa dibetuli, sehingga bisa dibuat dasar dalam

penyusunan rencana ulang. Kegiatan refleksi dilaksanakan untuk

mempertimbangkan panduan mengajar yang dilaksanakan dan melihat

kecocokan yang akan dicapai dengan yang diinginkan dalam pembelajaran

yang dilaksanakan pada siklus I, pada akhirnya didapatkan kelemahan dan

kekurangan yang hendak dibetuli pada siklus II.

3. Siklus II

a. Perencanaan (planning)

Prosedur ini sama dengan siklus I dan pembelajaran dilaksanakan

dengan perbaikan kekurangan yang didapat dalam siklus I, hasil refleksi

pada siklus I dibuat dasar menyusun rencana perbaikan pembelajaran di

video praktik gerakan sholat pada siklus II. Setelah melaksanakan kegiatan

belajar, maka dilaksanakan test awal dengan tujuan untuk melihat sejauh

mana tahap perkembangan dan minat pada pembelajaran praktik gerakan

sholat.

b. Pelaksanaan (Acting)

Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu pengembangan

rencana tindakan II dengan melaksanakan tindakan upaya lebih

meningkatkan semangat belajar siswa dalam proses pelaksanaan media


41

pembelajaran audio visual pada peningkatan praktik gerakan sholat

tentang gerakan sholat di Raudhatul Athfal Nurhayati Medan Tembung

tahun ajaran 2020 yang sudah dipersiapkan. Penerapan perbuatan yang

pengarahkan pada seseorang dan lembar observasi anak seperti:

a) Peneliti menyiapkan video praktik gerakan sholat dari laptop

b) peneliti menjelaskan isi video untuk meningkatkan kemampuan

melakukan praktik gerakan sholat anak.

c) Peneliti memulai video praktik gerakan sholat dari laptop

d) Peneliti memberikan kesempatan kepada anak untuk mengulang

kembali sesuai dengan video yang diputar.

e) Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

c. Pengamatan (Observing)

Dalam tahapan pengamatan ini yang diobservasi kemampuan

praktik gerakan sholat anak saat pembelajaran. Dalam penilaian bisa

dilihat kemajuan yang terjadi pada anak saat siklus I dan pada siklus II.

d. Refleksi

Setelah data observasi dianalisis guru melaksanakan refleksi diri

pada kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Tahap ini guru

berjuang supaya bisa mengetahui pencapaian anak pada pembelajaran

yang sudah dilaksanakan pada siklus II. Pemerolehan tersebut dipakai

guna menetapkan tindakan pada siklus selanjutnya apakah perlu dilakukan

siklus III atau cukup pada siklus II saja.


42

Perencanaan Pelaksanaan
SIKLUS-I tindakan -1 tindakan-1

Refleksi-1 Pengamatan-1

Permasalahan
Perencanaan Pelaksanaan
baru, hasil
tindakan- II tindakan-II
refleksi

SIKLUS -II

Refleksi-II Pengamatan - II

Jika permasalahan Dilanjutkan ke


belum siklus berikutnya
terselesaikan

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Model kemmis & Mc. Taggart54

54
Ibid, h. 5
43

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan

data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Setiap hari anak akan

mengikuti proses pembelajaran melalui media audio visual untuk

meningkatkan gerakan sholat. Adapun teknik pengumpulan data yang dipakai

dalam penelitian ini adalah

1. Observasi

Dalam observasi ini peneliti memakai instrumen berupa lembar

observasi.

a. Hasil belajar siswa pada akhir setiap siklus

Intrumen yang dipakai dalam mendapatkan hasil belajar siswa

dengan melakukan tes menggunakan praktik langsung. Hasil belajar anak

akan terus diamati selagi proses siklus penelitian berlangsung.

b. Lembar observasi

Dalam penelitian ini Lembar observasi dipakai guna

mendapatkan dua data observasi, yang pertama diperuntukkan pada

kegiatan pembelajaran peneliti yang diisi oleh guru sebagai pedoman

tindakan peneliti yang dilakukan dalam kelas, yang kedua data observasi

tentang kegiatan belajar untuk melihat respon belajar anak meliputi

kegiatan:terampil dalam melakukan pengulangan praktik gerakan sholat.


44

Tabel 3.2. kisi-kisi observasi kemampuan praktik gerakan sholat melalui media audio visual di RA Nurhayati

Berilah tanda ceklist (√ ) sesuai dengan pendapat dan pengamatan anda dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan kriteria

Nama Anak :

Kelompok/semester : B/I

No Indikator Indikator kriteriaPenilaian


perkembangan
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
1. Berdiri Anak dapat berdiri Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu berdiri Anak mampu
tegak lurus dan berdiri tegak lurus berdiri tegak lurus dan menghadap berdiri tegak lurus
mengahadap kiblat dan menghadap dan menghadap kiplat dan menghadap
kiblat. kiblat kiblat
2. Takbiratul Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
ikhram mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua
tangan setinggi dua tangan setinggi dua tangan setinggi dua tangan setinggi dua tangan setinggi dua
pundak dan diarahkan pundak dan pundak dan pundak dan pundak dan
kehadap kiblat dan diarahkan kehadap diarahkan kehadap diarahkan kehadap diarahkan kehadap
kedua belah tangan kiblat dan kedua kiblat dan kedua kiblat dan kedua kiblat dan kedua
disedekapkan, tangan belah tangan belah tangan belah tangan belah tangan
kanan diletakkan di disedekapkan, disedekapkan, tangan disedekapkan, tangan disedekapkan,
atas tangan kiri antara tangan kanan kanan diletakkan di kanan diletakkan di tangan kanan
pergelangan tangan diletakkan di atas atas tangan kiri atas tangan kiri diletakkan di atas
kiri. tangan kiri antara antara pergelangan antara pergelangan tangan kiri antara
pergelangan tangan tangan kiri namun tangan kiri tanpa pergelangan tangan
kiri. dengan bimbingan bantuan guru. kiri.
45

No Indikator Indikator
perkembangan Kriteria penilaian
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
3. Ruku` Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
membungkukkan membungkukkan membungkukkan membungkukkan membungkukkan
tubuh dan kepala, dan tubuh dan kepala, tubuh dan kepala, tubuh dan kepala, dan tubuh dan kepala,
kedua tangan di dan kedua tangan di dan kedua tangan di kedua tangan di dan kedua tangan
luruskan ke lutut luruskan ke lutut luruskan ke lutut luruskan ke lutut di luruskan ke lutut
kaki, tidak kaki, tidak kaki, tidak kaki, tidak kaki, tidak
mengangkat kepala mengangkat kepala mengangkat kepala mengangkat kepala mengangkat kepala
dan juga tidak dan juga tidak dan juga tidak dan juga tidak dan juga tidak
ditekuk dan ditekuk dan ditekuk dan ditekuk dan ditekuk dan
punggung diluruskan punggung punggung diluruskan punggung diluruskan punggung
diluruskan dengan bantuan guru tanpa bantuan guru diluruskan.
4. I`tidal Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua
tangan sejajar dengan tangan sejajar tangan sejajar dengan tangan sejajar dengan tangan sejajar
bahu dan diarahkan dengan bahu dan bahu dan diarahkan bahu dan diarahkan dengan bahu dan
kehadap kiblat diarahkan kehadap kehadap kiblat kehadap kiblat tanpa diarahkan kehadap
kiblat dengan bantuan guru bantuan guru kiblat
5. Sujud Anak dapat sujud Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu sujud Anak terampil
dengan meletakkan sujud dengan sujud dengan dengan meletakkan sujud dengan
kedua lutut terlebih meletakkan kedua meletakkan kedua kedua lutut terlebih meletakkan kedua
dahulu dan disusul lutut terlebih dahulu lutut terlebih dahulu dahulu dan disusul lutut terlebih
oleh kedua telapak dan disusul oleh dan disusul oleh oleh kedua telapak dahulu dan disusul
tangan. Dan dahi, kedua telapak kedua telapak tangan. tangan. Dan dahi, oleh kedua telapak
hidung menyentuh tangan. Dan dahi, Dan dahi, hidung hidung menyentuh tangan. Dan dahi,
46

No Indikator Indikator Kriteria penilaian


perkembangan
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
kelantai ,dan jari kaki hidung menyentuh menyentuh kelantai kelantai ,dan jari kaki hidung menyentuh
di tekuk dan kedua kelantai ,dan jari ,dan jari kaki di di tekuk dan kedua kelantai ,dan jari
kaki di rapatkan, kaki di tekuk dan tekuk dan kedua kaki kaki di rapatkan, kaki di tekuk dan
untuk laki-laki di kedua kaki di di rapatkan, untuk untuk laki-laki di kedua kaki di
renggangkan. rapatkan, untuk laki-laki-laki di renggangkan tanpa rapatkan, untuk
laki di renggangkan renggangkan dengan bantuan guru laki-laki di
bantuan guru renggangkan.
6 Duduk antara Anak dapat . Anak belum Anak mulai mampu Anak mampu duduk Anak terampil
dua sujud melakukan duduk mampu duduk antara duduk antara dua antara dua sujud duduk antara dua
antara dua sujud dua sujud dengan sujud dengan duduk dengan duduk di atas sujud dengan
dengan duduk di atas duduk di atas kaki di atas kaki kiri dan kaki kiri dan kaki duduk di atas kaki
kaki kiri dan kaki kiri dan kaki kanan kaki kanan dilipat kanan dilipat tidak kiri dan kaki kanan
kanan dilipat tidak dilipat tidak tidak diduduki diduduki namun jari- dilipat tidak
diduduki namun jari- diduduki namun jari- namun jari-jarinya jarinya ditekuk diduduki namun
jarinya ditekuk jarinya ditekuk ditekuk menghadap menghadap kiblat, jari-jarinya ditekuk
menghadap kiblat, menghadap kiblat, kiblat, dan kedua dan kedua tangan di menghadap kiblat,
dan kedua tangan di dan kedua tangan di tangan di letakkan di letakkan di paha dan kedua tangan
letakkan di paha letakkan di paha paha dengan bantuan tanpa bantuan guru di letakkan di paha
guru
47

No Indikator Indikator Kriteria penilaian


perkembangan
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
7. Duduk Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
tasyahud akhir melakukan duduk melakukan duduk melakukan duduk melakukan duduk melakukan duduk
tasyahud akhir tasyahud akhir tasyahud akhir tasyahud akhir tasyahud akhir
dengan menyilangkan dengan dengan dengan dengan
kaki kiri di bawah menyilangkan kaki menyilangkan kaki menyilangkan kaki menyilangkan kaki
kaki kanan, dan kaki kiri di bawah kaki kiri di bawah kaki kiri di bawah kaki kiri di bawah kaki
kanan bertumpu pada kanan, dan kaki kanan, dan kaki kanan, dan kaki kanan, dan kaki
ujung jari yang kanan bertumpu kanan bertumpu pada kanan bertumpu pada kanan bertumpu
dilipat ke bawah pada ujung jari yang ujung jari yang ujung jari yang pada ujung jari
menghadap ke kiblat dilipat ke bawah dilipat ke bawah dilipat ke bawah yang dilipat ke
menghadap ke kiblat menghadap ke kiblat menghadap ke kiblat bawah menghadap
dengan bantuan guru. tanpa bantuan guru. ke kiblat.

8. Salam Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
menggerakkan kepala menggerakkan menggerakkan menggerakkan kepala menggerakkan
ke kanan dan kiri kepala ke kanan dan kepala ke kanan dan ke kanan dan kiri kepala ke kanan
sebatar bahu kiri sebatas bahu kiri sebatas bahu sebatas bahu tanpa dan kiri sebatas
dengan bantuan guru bantuan guru bahu

Skor yang dicapai


48

Kriteria Penilaian tersebut diperoleh :

 Skor tertinggi tiap indikator anak 8 x 4= 32

 Skor terendah tiap indikator anak 8 x 1= 8

1 = (BB) : Belum Berkembang

2 = (MB) : Mulai Berkembang

3 = (BSH) : Berkembang Sesuai Harapan

4 = (BSB) : Berkembang Sangat Baik

untuk mengetahui bagaimana kegiatan guru menggunakan media

audio visual dapat dilihat pada lembar observasi sebagaimana berikut ini.

Tabel 3.3. Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Dengan


Menggunakan Media Audiovisual
Petunjuk :
Berilah tanda ceklist (√ ) sesuai dengan pendapat dan pengamatan anda
dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan kriteria berikut:
NO Penilaian
Aspek Yang Kegiatan 1 2 3 4
Diamati
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa, dan juga
bernyanyi
2. Mengabsen anak

3. Bercerita tentang kegiatan


yang hendak dilaksanakan.
2 Kegiatan Inti 1. Peneliti memulai video
praktik gerakan sholat dari
laptop

2. Peneliti memantau anak


menonton tayangan melalui
media audiovisual
3. Anak dan guru berdiskusi
tentang materi kemudian
memberi kesempatan untuk
anak meniru yang sudah
. diyayangkan pada media
audio visual
49

No. Aspek yang Penilaian


diamati Kegiatan 1 2 3 4
3. Menutup 1. Memotivasi anak agar
pelajaran senang mengikuti
gerakan-gerakan
sebagaimana ditayangkan
dalam media audio visual
Keterangan:

1 = Kurang 3 = Cukup

2 = Baik 4 = Sangat Baik

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

secara tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dengan

narasumber. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari

guru serta kegiatan pembelajaran, kendala-kendala yang dihadapi siswa

pada saat pembelajaran praktik gerakan sholat.

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumentasi yang dipakai berupa foto saat

guru dan anak melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan melakukan praktik gerakan sholat anak dengan menggunakan

media pembelajaran audio visual.


50

F. Teknik Analisis data

Setelah pengumpulan data dilakukan, dilanjutkan dengan analisis

data. Maka diperoleh skor tertinggi dan skor terendah. Skor tinggi (ST), Skor

rendah (SR). Pengisian data dengan cara mengkoreksi seperti tiap deskriptor

di atas setelah dilakukan pertemuan. Selanjutnya disusun penyajian data yang

berupa tabel frekuensi.

Tabel 3.4 Interpretasi Perkembangan Praktik Gerakan Sholat Anak Usia


Dini
Skor Interpretasi
100 BSB
80 BSH
60 MB
0-40 BB
Sumber: (Zainal Aqib, 2010: 41)55

Keterangan:

BSB: Berkembang sangat baik

BSH: Berkembang sesuai harapan

MB : Mulai berkembang

BB : belum berkembang

Dalam penelitian ini rumus yang dipakai adalah dengan melakukan

perhitungan menurut perolehan setiap anak sesuuai dengan yang ada dalam

penelitian setiap siklus yaitu:

P=

Keterangan:

55
Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK, (Bandung:
CV. Yrama Widya, 2010), h. 41
51

P = hasil pengamatan

F = jumlah skor yang di peroleh anak

N = Jumlah skor total

Untuk mendapatkan nilai rata-rata penulis penggunakan rumus:

Keterangan:

X= Nilai rata-rata

X= Jumlah semua nilai

N= Jumlah anak

Tindakan dikatakan berhasil jika persentase dari keseluruhan

ditemukan pada ukuran kriteria berkembang sangat baik dengan nilai

mencapai 75%. Jadi, untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan media

pembelajaran audio visual dalam meningkatkan kemampuan praktik gerakan

sholat anak terhadap gerakan sholat dapat diketahui dari persentase yang sama

guna memastikan berhasil atau tidaknya tindakan yaitu pada kriteria

berkembang sangat baik.56

56
Ajat Rukajat, Op. cit, h. 28-29
52

G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Penjaminan keabsahan data pada penelitian tindakan kelas ini

diperlukan teknik pemeriksaan. Ada tiga kriteria tetentu yang digunakan,

yaitu:

1. Uji Kredibilitas

Kegiatan untuk melakukan lebih terpercaya (credibility) temuan-

temuan dan interprestasi dalam penelitian ini diperoleh dengan cara :

a. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan hubungan peneliti dengan

sumber data akan semakin terbentuk, semakin akrab, semakin terbuka,

saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang

disembunyikan.

b. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan

secara teliti dan berkelanjutan. Maka kejelasan data dan urutan

peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sitematik. Dengan

meningkatkan ketekunan, peneliti dapat melakukan tinjuan ulang

apakah data yang diperoleh benar atau tidak sehingga bisa

menghasilkan penjelasan data yang kurat dan sistematis tentang apa

yang diamati.

c. Triangulasi

Informasi yang didapat dari beberapa sumber diperiksa antara

data wawancara dengan data pengamatan dan sumber informasi yang

didapat dari seorang informan.


53

2. Uji Transferability

Kesesuaian transfer tergantung dari pengguna, jika pemerolehan

penelitian bisa digunakan pada situasi sosial lain. Karena itu peneliti harus

menulis laporannya dengan penjelasan yang rinci, jelas, sistematik sehingga

bisa dipercaya. Dengan demikian pembaca menjadi jelas dan menentukan bisa

atau tidaknya hasil penelitian diterapkan ditempat lain.

3. Uji Dependability Peneliti bisa meyakinkan jika semua susunan cara

penelitian dari menentukan masalah, terjun ke lokasi , mengumpulkan

data, menganalisis data hingga menulis kesimpulan bahwa betul

dilaksanakan.57

57
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 365-374
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RA Nurhayati Kecamatan Medan

Tembung, RA Nurhayati ini mempunyai dua kelas yang terdiri dari satu

kelas kelompok A dan satu kelas kelompok B. Peserta didik RA Nurhayati

mulai dari usia 4 sampai 6 tahun. RA Nurhayati berada di bawah

kepemimpinan ibu Desi Maisura Sidabutar, S.Pd. Guru RA Nurhayati

berjumlah 6 orang. Letak RA Nuurhayati berada di kecamatan

MedanTembung. Sarana dan prasarana yaitu satu kantor atau ruangan

kepala sekolah, dua ruang kelas, satu area bermain, satu halaman utama

dan satu kamar mandi.

Di RA Nurhayati juga mengembankan visi dan misi sekolah

sebagai berikut

 Visi

RA Nurhayati sebagai RA yang islami, berdisiplin, berlmu

pengetahuan dan berkualitas.

 Misi

1. Meningkatkan pendidikan yang didasarkan pada pendidikan

agama sebagai Pembina moral

2. Menyelenggarakan program pembelajaran yang berdisiplin dan

berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat.

54
55

3. Meningkatkan SDM para pendidik dengan berorientasi

kedisiplinan dan tanggung jawab.

4. Menghasilkan lulusan yang siap untuk lanjut ke pendidikan

sekolah Dasar atau madrasah ibtidaiyah.

2. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Deskripsi Pra Tindakan

Langkah pertama yang dilaksanakan peneliti sebelum melakukan

penelitian, terlebih dahulu menemui kepala sekolah dengan tujuan

meminta izin dan menceritakan apa saja yang akan dilaksanakan ketika

melakukan penelitian di sekolah. Sesudah mendapat izin dari pihak

sekolah dilanjut melaksanakan pengamatan secara langsung dalam kelas

B. setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas di kelas B

dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal anak terhadap praktik

gerakan sholat.

Hasil wawancara terhadap guru kelas B RA Nurhayati ibu

Susilawati S. Pd.I pada bulan November 2019 beliau mengatakan :

Pembelajaran sholat sudah di ajarkan pada anak dengan metode ceramah


dan praktik langsung, saya mengajarkan terlebih dahulu pada anak baru
saya ajak anak-anak praktik langsung. Di setiap hari jum’at anak di
khususkan belajar sholat saja. pembelajaran sholat dilakukan agar tertanam
pada diri anak bahwa pentingnya mengetahui dan pandai dalam ibadah
yaitu sholat, agar anak juga terbiasa sampai ia besar nanti. Kendalanya
dalam pembelajaran ini anak mudah bosan, sehingga perlu kolaborasi guru
dan orang tua agar di rumah di arahkan untuk mengulang kembali yang
dipelajari di rumah, agar anak selalu terbiasa dalam hal itu. 58
Dengan ini hasil wawancara bisa menjadi data penguat dari

penelitian yang sebetulnya. Observasi awal adalah kegiatan pra

58
Wawancara Gu ru Kelas B, Ibu Susilawati S.Pd. I, pada bulan September 2020, Di RA
Nurhayati Medan Tembung.
56

tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi awal mengenai

perkembangan praktik gerakan sholat anak. Setelah dilakukan observasi

awal maka dapat diketahui bahwa hasil praktik gerakan sholat anak kelas

B yang berjumlah 15 orang sebagai berikut:

Tabel 4.1. Hasil Observasi Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak Pra
Tindakan

NO Nama Anak Pra Tindakan

Jumlah Skor Nilai Keterangan

1. Amira azzahra 13 40.62 MB

2. Andar amin lubis 8 25 BB

3. Al farido 11 34.37 MB

4. Bilfan 11 34.37 MB

5. Dafa alfarizi 8 25 BB

6. Dafin azka aldric 8 25 BB

7. Kamila 8 25 BB

8. Humaira balqis 12 37.5 MB

9. Nazwa zahira 11 34.37 MB

10. Nazla khofifah 8 25 BB

11. M hafiz 8 25 BB

12. Qamila ulfatunnisa 8 25 BB

13. Syahdan habibi 8 25 BB

14. Inayah ariefasa 8 25 BB

15. Siska 8 25 MB

Jumlah nilai 138

Nilai rata-rata 9.20


57

Berdasarkan tabel 4.1. tersebut bahwa perkembangan praktik

gerakan sholat anak sebelum dilakukan tindakan terdapat nilai rata-rata 9.20 %

dari 15 anak. Perkembangan praktik gerakan sholat anak masih dikategorikan

belum berkembang. Persentase tingkat kemampuan praktik gerakan sholat

anak akan disajikan pada tabel berikut di bawah ini.

Tabel 4.2. Rekapitulasi Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak


Pra Tindakan

No Skor rata-rata f % Keterangan

1. 25-32 - - Berkembang sangat baik

2. 17-24 - - Berkembang sesuai harapan

3. 9-16 6 40 Mulai berkembang

4 0-8 9 60 Belum berkembang

Jumlah anak 15

Berdasarkan tabel 4.2. tersebut bahwa perkembangan praktik

gerakan sholat anak pada pra tindakan tidak ditemukan kategori berkembang

sesuai harapan dan berkembang sangat baik, 6 orang anak (40%) mulai

berkembang dan 9 orang anak (60%) belum berkembang.

Kesimpulan observasi perkembangan praktik gerakan sholat anak

pada pra tindakan tersebut tergambar pada diagram batang berikut:


58

70

60

50

40
MB
30 BB

20

10

0
BSB BSH MB BB

Gambar 4.1. Diagram Batang Perkembangan praktik gerakan sholat


pada anak
Peneliti melaksanakan beberapa persiapan terlebih dahulu sebelum

tindakan dilaksanakan sebagai berikut:

1. Menjelaskan kepada guru bahwasanya tujuan tindakan yang akan

dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan perkembangan praktik

gerakan sholat anak.

2. Terlebih dahulu mempersiapkan panduan observasi tahapan dan hasil

pembelajaran dengan memakai media audio visual guna meningkatkan

perkembangan praktik gerakan sholat anak.

3. Menyiapkan terlebih dahulu lembar observasi perkembangan praktik

gerakan sholat anak.

4. Menyediakan media pembelajaran audio visual yang mau dipakai

ketika sistem pembelajaran dalam kelas berlangsung.


59

3. Deskripsi Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Peneliti dengan guru kelas sudah merancang pembelajaran yang

hendak dilakukan dalam kelas sebelum siklus I dilakukan, seperti

1. Merancang RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) yang

berkaitan dengan praktik gerakan sholat.

2. Menyediakan bahan atau media audio visual yang akan dipakai.

3. Mengarahkan anak untuk melakukan praktik gerakan sholat yang

sudah dipelajari.

4. Lembar observasi anak dalam kelas dibuat untuk mengetahui

bagaimana perkembangannya.

b. Pelaksanaan Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I peran guru diambil oleh peneliti untuk

melaksanakan pembelajaran dalam kelas. Selama siklus I kegiatan yang

akan dilakukan peneliti adalah

1. Membuka kegiatan awal (salam, berdo’a, dan juga bernyanyi),

mengabsen anak, menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. motivasi anak agar senang mengikuti proses pembelajaran yang

dipandu guru kelas.

3. Kegiatan Inti pelaksanaan pembelajaran menggunakan media audio

visual dengan mengarahkan anak terlibat mengamati media yang

dipakai.
60

4. Berkomunikasi dengan anak, lalu kemudian memberi kesempatan

pada anak untuk mempraktikkan tiap gerakan yang ditayangkan dalam

media yang dipakai.

5. Menutup pelajaran.

c. Hasil Observasi Siklus I

Ketika sistem pembelajaran menggunakan media audio visual

berlangsung di dalam kelas, peneliti dibantu guru sebagai rekan kerja

untuk menilai secara keseluruhan kegiatan peneliti dalam kelas dengan

memakai lembar observasi yang sudah disediakan peneliti sebelumnya.

Hasil penilaian guru memperlihatkan bahwasanya perilaku peneliti selama

melakukan siklus I dari segi melaksanakan pengamatan, memaparkan

kegiatan yang mau dilaksanakan, mempersiapkan bahan dan peralatan

dalam tahap pembelajaran guna meningkatkan kemampuan praktik

gerakan sholat anak dengan menggunakan media audio visual.

Dari hasil tentang pengamatan guru terkait perkembangan praktik

gerakan sholat anak dengan menggunakan media audio visual, tugas

peneliti disini mengamati, menilai dan mendokumentasikan kegiatan anak

dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disediakan

sebelumnya. Peneliti juga melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai

rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) yang telah disusun. Alat

dan bahan yang akan dipakai terlebih dahulu dipersiapkan sebelum

kegiatan dilakukan. Berikut deskripsi tahap pelaksanaan tindakan siklus I

yaitu :
61

Pertemuan pertama dilakukan pada hari senin 14 September 2020

dengan tema diriku dan subtema ibadah, kegiatan intinya menonton video

tentang praktik gerakan sholat. Pada pertemuan pertama ini peneliti sudah

menyiapkan bahan dan alat seperti laptop, loudspeaker dan video sholat.

Dalam pertemuan pertama ini kegiatan anak adalah menonton video

gerakan sholat berdiri sampai dengan ruku’. Setelah selesai menonton

video tersebut anak-anak di arahkan guru untuk mempraktikkan gerakan

sholat yang sudah di tonton.

Pertemuan kedua dilakukan pada hari selasa 15 September 2020,

tema dan sub tema yang dipakai sama dengan pertemuan pertama. Pada

perjumpaan ini anak diarahkan guru untuk mengulang kembali kegiatan

pada pertemuan pertama, kemudian dilanjut kegiatan selanjutnya yaitu

menonton video gerakan sholat I’tidal-duduk antara dua sujud. Setelah

selesai menonton video anak diarahkan untuk mempraktikkan gerakan

sholat yang sudah ditonton.

Pertemuan ketiga dilakukan pada hari rabu 16 september 2020,

tema dan subtema yang dipakai masih sama. Dalam perjumpaan ini anak

diarahkkan kembali untuk mengulang kegiatan pertemuan pertama dan

kedua, kemudian dilanjut dengan menonton video praktik gerakan sholat

duduk tasyahud akhir- salam, setelah selesai di tonton anak di arahkan

kembali mempraktikkan gerakan sholat yang sudah di tonton. Setelah

selesai guru mengarahkan anak untuk mengulang kegiatan dari

pembelajaran pertama sampai pembelajaran ketiga untuk pengamatan

siklus I.
62

Dari hasil penelitian dapat dilihat penerapan media audio visual

yang dilaksanakan peneliti belum optimal pada siklus I. sebagaimana pada

tabel di bawah:

Tabel 4.3. Hasil Observasi Perkembangan Praktik gerakan sholat


Anak Pada Siklus I

No Nama anak Siklus 1

Jumlah skor % Keterangan

1. Amira azzahra 24 75 BSH

2. Andar amin lubis 22 68.75 BSH

3. Al farido 22 68.75 BSH

4. Bilfan 16 50 MB

5. Dafa alfarizi 16 50 MB

6. Dafin azka aldric 14 43.75 MB

7. Kamila 24 75 BSH

8. Humaira balqis 24 75 BSH

9. Nazwa zahira 22 68.75 BSH

10. Nazla khofifah 22 68.75 BSH

11. M hafiz 8 25 BB

12. Qamila ulfatunnisa 16 50 MB

13. Syahdan habibi 12 37.5 MB

14. Inayah ariefasa 22 68.75 BSH

15. Siska 22 68.75 BSH

Jumlah nilai 286

Nilai rata-rata 19.06%


63

Berdasarkan tabel 4.3. di atas, perkembangan praktik gerakan

sholat anak terdapat nilai rata-rata 19.06 dari 15 anak. Dalam proses

pembelajaran ini dapat diketahui anak yang mendapat kriteriaberkembang

sesuai harapan. Berikut persentase tingkat perkembangan praktik gerakan

sholat anak sebagaimana disajikan pada tabel 4.4. di bawah ini.

Tabel 4.4. Rekapitulasi Observasi Perkembangan Praktik gerakan sholat


Anak Pada Siklus I

No Skor rata-rata Frekuensi % Keterangan

1. 25-32 - - BSB

2. 17-24 9 60 BSH

3. 9-16 5 33.33 MB

4. 0-8 1 6.67 BB

Jumlah anak 15

Dari tabel 4.4. tersebut bahwa perkembangan praktik gerakan

sholat anak pada siklus I tidak diperoleh kategori berkembang sangat baik,

kategori Berkembang Sesuai Harapan 9 anak atau (60%), Mulai

Berkembang 5 orang anak atau (33.33%), dan Belum Berkembang 1 orang

anak (6.67). Jika diperlihatkan hasil pada pertemuan siklus I di atas

tersebut bisa ditelaah seperti dengan indikator perkembangan praktik

gerakan sholat anak.

Lebih jelasnya perkembangan praktik gerakan sholat anak pada

siklus I bisa dilihat pada diagram batang berikut:


64

70

60

50

BSB
40
BSH
30 MB
BB
20

10

0
BSB BSH MB BB

Gambar 4.2. Diagram Batang Perkembangan Praktik gerakan sholat


Anak Pada Siklus I

Walaupun perkembangan praktik gerakan sholat anak rata-rata

memperoleh cukup baik, akan tetapi belum mencapai hasil yang terbaik.

Oleh sebab itu peneliti perlu meneruskan pembelajaran supaya semua

indikator perkembangan praktik gerakan sholat anak bisa mendapatkan

hasil yang baik.

d. Refleksi siklus

Adapun hasil refleksi pada akhir siklus I yang dilaksanakan

peneliti dan guru, secara umum perkembangan praktik gerakan sholat anak

belum berkembang secara terbaik. Dari hasil pengamatan peneliti pada

siklus I belum memperoleh 75% dari jumlah anak sehingga patut

dilakukan revisi pada siklus II.

Selama proses pembelajaran berlangsung ada beberapa

permasalahan yang muncul seperti:


65

1. Anak belum bisa melakukan gerakan sholat dengan sempurna

seperti gerakan ruku’, pada gerakan ini masih ada 5 orang anak

yang kesulitan, maksudnya anak masih susah meluruskan

punggungnya ketika ruku’, dan 5 orang anak yang kesulitan gerakan

duduk antara dua sujud dan 5 anak yang kesulitan menyilangkan

kaki kiri di bawah kaki kanan pada gerakan duduk tasyahud akhir.

2. Sistem pembelajaran pada siklus I masih mempunyai sebagian

kekurangan hingga perlu dilaksanakan pembenahan dalam siklus II

mendapatkan hasil yang terbaik.

3. Guru merangsang anak dengan lagu-lagu tentang sholat untuk

melakukan kegiatan belajar.

4. Guru menerapkan dalam siklus II yang belum dipakai pada siklus I

yaitu dengan mengganti video praktik gerakan sholat yang berbeda

dari video pada siklus I

1. Deskripsi Penelitian siklus II

a. Perencanaan siklus II

1. Membuka kegiatan awal, salam, berdo’a dan juga bernyanyi,

mengabsen anak, dan menyampaikan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

2. Memotivasi anak mengikuti proses pembelajaran agar anak merasa

senang.
66

3. Kegiatan Inti dalam pelaksanaan pembelajaran memakai media

audio visual dan mengarahkan anak untuk ikut serta mengamati

media yang dipakai

4. Anak dan guru bercerita tentang materi kemudian memberi

kesempatan untuk anak meniru yang sudah ditayangkan pada

media audio visual.

5. Menutup pembelajaran.

b. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan penelitian siklus II ini sama saja dengan

pelaksanaan pada siklus I. pada siklus II ini dilakukan sampai

pertemuan tiga sebagai mana yang di siklus I. pertemuan pertama

dimulai pada hari senin 21 September 2020 sampai dengan hari rabu

23 September 2020 dengan tema dan subtema yang sama sebagaimana

yang ada pada siklus I. dalam pelaksanaan siklus II yang berbeda

hanya pada video yang disajikan pada anak, perbedaannya pada siklus

I video tersebut lebih memperjelas gambar gerakan tanpa dipaparkan

caranya sedangkan pada video siklus II dijelaskan tiap gerakan,

kemudian di siklus II ini guru menstimulasi anak dengan lagu-lagu

tentang sholat agar anak tidak mudah jenuh.

c. Hasil Observasi Siklus II

Dari perolehan observasi yang dilaksanakan peneliti dan guru

kelas di RA Nurhayati membuktikan bahwa kegiatan peneliti semasa

siklus II pada segi melaksanakan pengamatan tergolong dalam kategori

baik. Seperti memaparkan kegiatan yang hendak dilaksanakan,


67

menyiapkan bahan dan peralatan ketika menerapkan media audio

visual, membimbing dan mengarahkan anak semasa melaksanakan

kegiatan, memberi tanggapan dan masukan terhadap unjuk kerja anak,

kemudian menutup pembelajaran.

Selama sistem pembelajaran berproses dalam menggunakan

media pembelajaran audio visual, peneliti dan juga guru kelas RA

Nurhayati bertugas selaku rekan kerja sama berpartisipasi mengamati

kegiatan anak pada siklus II serta mengisi lembar observasi yang sudah

disiapkan terlebih dahulu. Hasil pengamatan perkembangan praktik

gerakan sholat anak sepanjang siklus II disimpulkan pada tabel 4.5.

berikut:

Tabel 4.5. Hasil Observasi Perkembangan Praktik gerakan sholat


Anak Pada Siklus II

NO Nama anak Siklus II

Jumlah skor % Keterangan

1. Amira azzahra 32 100 BSB

2. Andar amin lubis 32 100 BSB

3. Al farido 32 100 BSB

4. Bilfan 31 96.87 BSB

5. Dafa alfarizi 31 96.87 BSB

6. Dafin azka aldric 31 96.87 BSB

7. Kamila 31 96.87 BSB

8. Humaira balqis 31 96.87 BSB

9. Nazwa zahira 31 96.87 BSB


68

10. Nazla khofifah 32 100 BSB

11. M hafiz 21 65.62 BSH

12. Qamila ulfatunnisa 31 96.87 BSB

13. Syahdan habibi 24 75 BSH

14. Inayah ariefasa 32 100 BSB

15. Siska 32 100 BSB

Jumlah nilai 454

Nilai rata-rata 30.26


Berdasarkan tabel 4.5. bahwa perkembangan praktik gerakan

sholat anak memperoleh nilai rata-rata 30.26 dari 15 anak. Peningkatan

perkembangan praktik gerakan sholat anak bisa dilihat mendapatkan

kriteria berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik.

persentase tingkat perkembangan praktik gerakan sholat anak akan

disajikan pada tabel 4.6. berikut.

Tabel 4.6. Rekapitulasi Kemampuan Praktik gerakan sholat Anak


Pada Siklus II

NO Skor rata-rata F % Keterangan

1. 25-32 13 86.67 BSB

2. 17-24 2 13.33 BSH

3. 9-16 0 0 MB

4. 0-8 0 0 BB
Dari tabel 4.6. tersebut bahwasanya perkembangan praktik

gerakan sholat anak pada siklus II tidak ditemukan anak yang

dikategorikan Belum berkembang dan mulai berkembang, yang termasuk

Berkembang sangat Baik 13 orang anak (86.67%), yang termasuk


69

Berkembang Sesuai Harapan 2 orang anak (13.33%). perkembangan

praktik gerakan sholat anak hingga pertemuan pada siklus II lebih jelasnya

dapat digambarkan pada diagram batang berikut ini:

100
90
80
70
60 BSB
50 BSH
40 MB
30 BB
20
10
0
BSB BSH MB BB
Gambar 4.3. Diagram Batang Kemampuan Praktik gerakan sholat
Anak Pada Siklus II

d. Refleksi Siklus II

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti selama siklus II telah

termasuk baik berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan guru

kelas sebagai mitra kolaborasi. Selanjutnya melalui media

pembelajaran audio visual secara optimal dapat meningkatkan

perkembangan praktik gerakan sholat anak pada hasil observasi yang

telah dilakukan selama siklus II. Dapat dilihat dari hasil observasi

dimana pada siklus I 1 orang anak (6.67%) tergolong Belum

Berkembang, sedangkan 5 orang anak (33.33%) yang tergolong Mulai

Berkembang, dan tergolong Berkembang Sesuai Harapan 9 orang anak

(60%). Namun pada hasil observasi siklus II jumlah anak yang


70

tergolong Berkembang Sesuai Harapan meningkat yaitu sebanyak 2

orang anak (13.33%) dan 13 orang anak (86.67%) tergolong

Berkembang Sangat Baik. Peningkatan perkembangan praktik gerakan

sholat anak dengan menggunakan media pembelajaran audio visual

hingga akhir pertemuan setiap siklus secara ringkas dirangkum pada

tabel 4.7. berikut:

Tabel 4.7. Rekapitulasi Kemampuan Praktik gerakan sholat Anak Pada


Siklus I Dan Siklus II

NO Keterangan Jumlah Anak

Siklus I Siklus II

1 BSB 0 13

2 BSH 9 2

3 MB 5 0

4 BB 1 0

Menurut tabel 4.7. di atas bahwa kesimpulan pertemuan

siklus I, 9 orang anak (60%) termasuk kriteria Berkembang Sesuai

Harapan, 5 orang anak (33.33%) termasuk kriteria mulai Berkembang,

dan 1 orang anak (6.67%) termasuk belum berkembang, yang kriteria

tergolong Berkembang sangat baik tidak ditemukan. Sehingga patut

dilaksanakan tindakan yang lebih bagus pada siklus II. Bagaimana

peningkatan perkembangan praktik gerakan sholat anak dari siklus I

sampai siklus II, lebih jelasnya pada gambar diagram batang berikut:
71

90
80
70
60
50 Siklus I
40 Siklus II
30
20
10
0
BSB BSH MB BB

Gambar 4.4. Diagram Batang Peningkatan Perkembangan Praktik gerakan


sholat Anak Pada Siklus I dan Siklus II

Adapun pemerolehan obervasi peningkatan perkembangan

praktik gerakan sholat anak terdapat peningkatan, jelasnya nilai rata-rata

hasil observasi anak mulai dari pra tindakan, siklus I dan siklus II bisa

disajikan melalui diagram batang di bawah:

35

30

25

20 pra siklus
siklus I
15
siklus II
10

0
pra siklus siklus I siklus II

Gambar 4.5. Diagram Batang Nilai Rata-Rata Hasil Observasi


Perkembangan Praktik Gerakan Sholat Anak Pada Pra Siklus,Siklus
I dan Siklus II.
72

Hasil observasi dan refleksi pra siklus dengan nilai rata-rata 9.20,

dilanjut ke siklus I dengan nilai rata-rata 19.06, dilanjut ke siklus II dengan

nilai rata-rata 30.26. Hal ini pernyataan peneliti bisa terjawab bahwasanya

perkembangan praktik gerakan sholat anak dengan menggunakan media

audio visual dapat meningkat di RA NurHayati Kecamatan Medan

Tembung Tahun Ajaran 2020/2021.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Tahap pembelajaran yang dilaksanakan di RA Nurhayati Kecamatan

Medan Tembung adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

media pembelajaran audio visual dengan tujuan untuk mengetahui cara dan

hasil perkembangan praktik sholat anak. Penelitian dilaksanakan selama II

siklus jelas mampu meningkatkan perkembangan praktik gerakan sholat anak.

Pada siklus II masih menggunakan media audio visual, tapi pada

siklus II ini yang berbeda hanya pada video yang disajikan pada anak,

perbedaannya pada siklus I video tersebut lebih memperjelas gambar gerakan

tanpa dipaparkan caranya sedangkan pada video siklus II dijelaskan tiap

gerakan, kemudian di siklus II ini guru menstimulasi anak dengan lagu-lagu

tentang sholat agar anak tidak mudah jenuh.

Menurut kesimpulan penelitian dan observasi yang dilaksanakan

sampai siklus II membuktikan terdapat peningkatan perkembangan praktik

gerakan sholat anak. Jadi dalam proses pembelajaran penggunaan media

pembelajaran audio visual berdampak positif pada peningkatan perkembangan

praktik gerakan sholat anak. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan media

pembelajaran audio visual dalam tahap pembelajaran yaitu:


73

1. Dengan media pembelajaran audio visual yang sudah di tayangkan

terlihat anak secara bersamaan mampu mewujudkan suasana belajar

yang menyenangkan bagi si anak.

2. Hasil observasi yang dilaksanakan dengan menggunakan media audio

visual pada siklus I dengan nilai rata-rata sebesar (19.06), dan pada

siklus II (30.26). Dengan ini membuktikan peningkatan perkembangan

praktik gerakan sholat anak yang signifikan di RA Nurhayati

Kecamatan Medan Tembung. Penelitian ini berhasil karena di lihat

dari hasil akhir siklus II dari 15 jumlah anak yang di teliti diperoleh 13

orang anak yang berkembang sangat baik (86.67%) dan 2 orang anak

yang berkembang sesuai harapan (13.33%).

Perkembangan praktik gerakan sholat anak mengalami perubahan

peningkatan dengan menggunakan media pembelajaran audio visual

dikarenakan mampu mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan

bagi si anak dan pada tahap pembelajaran anak bisa melihat dan

mendengar dengan langsung dan menirukan setiap gerakan yang sedang

ditampilkan dalam media. Dalam indikator gerakan sholat dari sebagian

besar anak sudah bisa melaksanakannya sesuai gerakan yang sudah tepat.

Sehubungan dengan yang telah dilaksanakan ketika penelitian

dan observasi sudah jelas terbukti bahwa dengan menggunakan media

audio visual bisa meningkatkan perkembangan praktik gerakan sholat anak

usia 5-6 tahun di RA Nurhayati Kecamatan Medan Tembung Tahun

Ajaran 2020/2021.
74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil observasi penelitian ini sudah dilaksanakan dengan dua

siklus bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan praktik gerakan sholat anak usia dini sebelum digunakan

media pembelajaran audio visual di RA Nurhayati kecamatan Medan

Tembung dapat dilihat kemampuan praktik gerakan sholat anak yaitu

dalam pra tindakan diketahui bahwa nilai rata-rata gerakan sholat pada pra

tindakan 6 orang anak kriteria mulai berkembang (40%) dan 9 orang anak

kriteria belum berkembang (60) dengan jumlah nilai skor (138).

Sedangkan nilai rata-rata pada pra tindakan adalah 9.20

2. Kemampuan praktik gerakan sholat anak usia dini sesudah dilaksanakan

media pembelajaran audio visual di RA Nurhayati dapat dilihat tingkat

kemampuan praktik gerakan sholat anak yaitu pada siklus I terdapat 9

0rang anak yang kriteria berkembang sesuai harapan (60%), 5 orang anak

yang tergolong kriteria mulai berkembang (33.33) dan 1 orang anak yang

tergolong belum berkembang (6.67%). Dengan jumlah nilai skor (286).

Sedangkan nilai rata-rata pada siklus I adalah 19.06. Sedangkan pada

siklus II tingkat kemampuan praktik gerakan sholat anak yaitu terdapat 13

orang anak (86.67%) yang tergolong berkembang sangat baik dan 2 orang

anak (13.33%) yang tergolong berkembang sesuai harapan, dengan jumlah

nilai skor 461, sedangkan nilai rata-ratanya adalah 30.26.


75

3. Untuk meningkatkan kemampuan praktik gerakan sholat anak usia 5-6

tahun di RA Nurhayati dilakukan dengan menggunakan media audio

visual. Pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II sama saja. Dalam

pelaksanaan siklus I dan siklus II yang berbeda hanya pada video yang

disajikan pada anak, perbedaannya pada siklus I video tersebut lebih

memperjelas gambar gerakan tanpa dipaparkan caranya sedangkan pada

video siklus II dijelaskan tiap gerakan, kemudian di siklus II ini guru

menstimulasi anak dengan lagu-lagu tentang sholat agar anak tidak mudah

jenuh.

4. Media audio visual bisa meningkatkan kemampuan gerakan sholat anak

usia 5-6 tahun di RA NURHAYATI, peningkatan terjadi pada siklus I dan

siklus II. Keberhasilan rata-rata kemampuan praktik gerakan sholat anak

usia 5-6 tahun di RA NURHAYATI meningkat dari hanya sebesar 9.20%

pada pra tindakan menjadi 19.06% di siklus I, menjadi 30.26% di siklus II

dari jumlah anak 15 orang. Sesuai dengan indikator keberhasilan

penelitian, kemampuan gerakan sholat anak dalam satu kelas pada

pratindakan sebesar 40%, pada siklus I sebesar 60% dan pada siklus II

sebesar 86.67%. Maka dari hasil akhir penelitian ini telah berhasil

meningkatkan kemampuan gerakan sholat anak usia 5-6 tahun di RA

Nurhayati Kecamatan Medan Tembung.


76

B. Saran

Hasil pembahasan dan kesimpulan tersebut peneliti mengutarakan

saran berikut:

1. Bagi anak, berharapdengan penggunaan media pembelajaran audio visual

bisa meningkatkan perkembangan praktik gerakan sholat anak dan selalu

semangat, rajin dalam belajar.

2. Bagi guru disarankan memakai media pembelajaran yang dapat dilihat

dan didengar dalam meningkatkan perkembangan praktik gerakan sholat

anak. Karena melalui media audio visual anak lebih berminat dan

termotivasi ketika pembelajaran, sehingga proses pembelajaran jadi

menyenangkan bagi anak.

3. Bagi pihak sekolah, berharap agar lebih peduli pada perkembangan praktik

gerakan sholat anak melalui pengikut sertaan guru pada pelatihan dengan

penyediaan sumber belajar dan media pembelajaran yang dapat

meningkatkan beberapa kepandaian anak salah satunya perkembangan

praktik gerakan sholat anak.

4. Bagi orang tua, disarankan agar ikut serta meningkatkan perkembangan

praktik gerakan sholat anak dengan membiasakan anak untuk

melaksanakan sholat di rumah atau mengulang kembali di rumah

pembelajaran gerakan sholat yang dipelajari anak di sekolah.


77

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Bin Abdul Hamid Al-Atsari, Sholat Defenisi, Anjuran dan Ancaman

Ahmad Mushilih, 2018, Analisis Kebijakan PAUD: Mengungkapkan Isu-Isu


Menarik Seputar PAUD, Jawa Tengah: Mangku Bumi

Ahmad Sarwat, 2015, Seri Fiqih Kehidupan (3): Sholat, Jakarta: Publishing

Ahmad sarwat, syarat sah sholat mazhab syafii 1, lentera islam

Ajat Rukajat, 2018, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)


Disertai Contoh Judul, Skripsi Dan Metodologi, Yokyakarta: Deepublish

Alfitriani Siregar, 2018 Metode Pengajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini,
Medan: Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Aqli

Al-Qadhi Abu Syuja bin Ahmad Al-Al-Ashfahani, fikih Sunnah Imam Syafi`i,
Sukmajaya: Fathan Media Prima

Amani, Ar-Ramadi, 2013, Pendidikan Cinta Untuk Anak, Solo: PT Aqwam Media
Profetika

Asip Suryadi dan Ika Berdiati, 2018, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Asrorul Mais, 2018, Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus, Jawa


Timur: Pustaka Abadi

Ayu Fitria, Penggunaan media Audio Visual Dalam Pembelajaran Anak Usia
Dini,Cakrawala Dini, Vol. 5 No. 2, November 2014 : Jurnal Mahasiswa
Sekolah Pascasarjana UPI

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Lentera Abadi

Estu Pitarto, 2017, Cara Asyik Barcerita Dengan TIK-Audacity, Surabaya: Media
Edukasi

Fadlillah, 2019, Bermain & permainan Anak Usia Dini, Jakarta: Prenadamedia
Group

Hafsah, 2011, Fikih Ibadah, Muamalat, Munakahat, Mawaris, Jinayat, siaysyah,


Bndung: Citapustaka Media Perintis

Hafsah, 2016, Pengembangan Beribadah Anak Usia Dini, Medan: Perdana


Publishing
78

Hamidulloh Ibda, 2019, Media Pembelajaran Berbasis Wayang, (Semarang: Pilar


Nusantara

Hamka, 1983, Tafsir Al Azhar Juzu-13-14, Jakarta: Pustaka Panjimas

Hamka, Tafsir Al Azhar Juzu‟ XVII, Jakarta: Pustaka Panjimas

Hasil Observasi Di RA Nurhayati Kecamatan Medan Tembung Pada Hari Rabu


27 November 2019

Husniyatus Salamah Zainiyati, 2017, Pengembangan Media Pembelajaran


Berbasis ICT, Jakarta: Kencana

Imam Syafi`i, 2013, Kitab Al Umm, Jakarta: Pustaka Azzam

Ismiati, Peningkatan Kecerdasan Natural Anak Melalui Media Audio Visual, Vol.
I, No. 1, Desember 2016-Mei 2017: Jurnal Ilmiah Pendidian Anak.

Khadijah dan Armanila, 2017, Permasalahan Anak Usia Dini, Medan: Perdana
Publishing

Khadijah, 2015, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, Medan: Perdana


Publishing

Khadijah, 2016, Pendidikan Prasekolah, Medan: Perdana Publishing

Khalilurrahman Almahfani dan Abdurrahim Hamdi, 2016, Kitab Lengkap


Panduan Shalat, Jakarta: Wahyu Qolbu

Luluk Asmawati, 2017, Konsep Pembelajaran PIAUD, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya

Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, 2010, Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim,
diterjemahkan oleh arif rahman hakim, dari judul asli al lu’lu wal marjan,
solo: insan kamil.

Muhammad Yaumi, 2018, Media & Teknologi Pembelajaran, Jakarta:


Prenadamedia

Muktar Latif Dkk, 2016, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Prenadamedia
Group

Nokman Riyanto, 2018, 7 Karya 1 Buku, Banjar Negara: Pelita Gemilang


Sejahtera

Nurhayati dan Ali Imran Sinaga, 2017, Fiqh dan Ushul Fiqh, Depok: Prenada
Media
79

Radhiyatul Fithri dan Rensia Pradipta, Penerapan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Perkembangan Moral Anak Usia 5-6 Tahun Di Paud
Cemara Indah Kota Pekanbaru, Vol 1, No 1, Oktober 2017, PAUD
Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah, 2018, Media Pembelajaran, Jawa


Timur: Pustaka Abadi

Rudy Sumiharsono, 2018, Media Pembelajaran, Jawa Timur: Pustaka Abadi

Salim dan Haidir, 2019, Penelitian pendidikan, Jakarta: Pranada Media

Satrianawati, 2018, Media Dan Sumber Belajar, Yogjakarta: Deepublish,

Sugiono, 2013, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:


Alfabeta, 2013

Suharyati, Peningkatan Kemampuan Praktek Shalat melalui Metode Demonstrasi


dengan Media Audio Visual pada Kelompok B-1 RA Masyithoh Melikan
Bantul, Volume 3, Nomor 2, November 2018 : Jurnal Pendidikan
Madrasah

syaikh Jamal Abdurrahman, 2010, Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode


Nabi, solo: Aqwam

Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni, 2011, Shafwatut Tafasir Tafsir-Tafsir


Pilihan, Jakarta: Pustaka Al-kautsar

Ummyssalam, 2017, Buku Ajar Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran PLS,
Yogyakarta: Budi Utama

Wawancara Gu ru Kelas B, Ibu Susilawati S.Pd. I, pada bulan September 2020, Di


RA Nurhayati Medan Tembung.

Zainal Aqib dan M. Chotibuddin, 2018, Teori Dan Aplikasi Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), Yokyakarta: Deepublis

Zainal Aqib, dkk, 2010, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK,
(Bandung: CV. Yrama Widya
80

Lampiran 1

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : susilawati, S.Pd.I

Jabatan : guru kelas B

Tanggal wawancara : pada tanggal 27 November 2019

Tempat : di sekolah Nurhayati

Topik wawancara : metode pelaksanaan pembelajaran sholat

penenliti Metode apa yang digunakan ketika pembelajaran sholat pada


anak
informan Metode ceramah dan praktik, metode ceramah digunakan ketika
menerangkan kepada anak cara pelaksanaan sholat,
Peneliti Bagaimana pelaksanaan metode tersebut?
informan Pelaksanaannya misalnya saya melakukan materi bagaimana
cara gerakan sholat yang benar, lalu anak-anak saya ajak
praktik tentang gerakan sholat tersebut
peneliti Bagaimana pelaksanaan praktik sholat?
informan Praktik sholat dilaksanakan pertama kali pada kegiatan
gerakannya kemudian bacaannya dan saya ajak anak untuk
praktik sebaik mungkin. Kemudian di hari jum,at sekolah
mengadakan seperti ekstrakurikuler, pada setiap hari jumat itu
kegiatan anak adalah praktik sholat agar anak lebih terbiasa.
peneliti Apa tujuan dilaksanakan pembelajaran sholat
informan Tujuannya untuk menanamkan pada anak tentang pentingnya
mengetahui dan pandai dalam beribadah salah satunya adalah
sholat. Karena sejak usia dini perlu di ajarkan ilmu ibadah.
peneliti Apa saja kendala dalam pelaksanaan pembelajaran sholat
81

informan Kendalanya adalah anak mudah bosan mengikuti pembelajaran


tersebut, padahal pembelajaran itu sangat penting untuk anak
kedepannya nanti. Dan saya harus betul-betul ekstra membuat
anak agar menyukai pembelajaran sholat.
peneliti Apa kendala anak dalam melaksanakan pembelajaran sholat di
sekolah?
informan Kendala yang kurang mendukung anak diberi pembelajaran
sholat di sekolah ketika sampai rumah sebagian sudah tidak
mengulangnya lagi, karena kan bisa kita lihat pada hari
selanjtnya anak bisa atau tidak, jika anak tidak bisa otomatis
belajar sholat hanya di sekolah saja.
82

Lampiran 2

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA NUR HAYATI

Tema : Diriku

Subtema : Ibadah

Kelompok :B

Semester :I

Hari dan tanggal : Senin/14/September/2020

KD dan Indikator yang dicapai:

NAM

1.1 mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya.

1.2 Terampil mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

3.1 terbiasa mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

4.1 mengucapkan surah-surah pendek.

SOSEM

2.5 memiliki perilaku mencerminkan sikap percaya diri.

2.5 berani melakukan praktek sholat seperti yang ditayangkan dalam


video.

KOGNITIF

3.6 mengetahui benda-benda disekitarnya (nama, bentuk, warna,


ukuran, pola, sifat, suara, fungsi, tekstur dan ciri-crinya.

3.6 meyebutkan nama gerakan sholat tersebut.


83

3.6 menyebutkan fungsi sholat tersebut.

FISIK MOTORIK

4.3 menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar


dan halus.

4.3 melakukan gerakan sholat “takbir –rukuk”.

BAHASA

4.11 menunjukan kemampuan berbahasa reseptip (menyimak dan


membaca).

4.11 menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang sudah di


tayangkan di video.

SENI

4.15 menunjukkan karya dan aktifitas seni dengan menggunakan


berbagai media.

4.15 anak dapat menyanyi sesuai dengan tema tentang sholat.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Anak terbiasa mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

2. Anak terampil mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

3. Anak mengucapkan surah pendek.

4. Anak terbiasa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya


diri.

5. Anak terbiasa berani melakukan praktek sholat mulai dari “takbir –


rukuk” seperti yang ditayangkan dalam video.

6. Anak dapat meyebutkan nama gerakan sholat.


84

7. Anak dapat menyebutkan fungsi sholat

8. Anak dapat melakukan anggota tubuh untuk meningkatkan motorik


kasar dan halus

9. Anak dapat melakukan gerakan sholat sambil menyebutkan nama


grakannya

10. Anak mampu menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang


sudah di tayangkan di video

11. anak dapat bernyanyi sesuai dengan tema tentang sholat

MATERI DALAM KEGIATAN /INDIKATOR

1. menyebutkan nama gerakan dan melakukan gerakan sholat “takbir –


rukuk”.

2. menyebutkan fungsi sholat.

3. bernyanyi tentang sholat.

METODE PEMBELAJARAN

1. metode demonstrasi.

2. metode tanya jawab.

3. metode pembiasaan.

4. metode bercerita.

MATERI PEMBIASAAN

1. anak terampil di depan guru dan teman-teman.

2. anak terampil membaca doa sebelum dan sesudah belajar.

3. anak terampil membaca surah pendek.


85

SUMBER BELAJAR

1. guru.

2. media audio visual.

ALAT DAN BAHAN

1. laptop.

2. loudspeker.

3. video sholat.

A. Pembukaan

 Salam.

 Tepuk semangat.

 Berdo’a sebelum belajar.

 Bernyanyi “sholat adalah tiang agama”.

 Bercerita tentang sholat.

B. Inti

 Guru mengarahkan anak menonton video sholat yang disajikan

 Guru mengajak anak untuk mempraktikkan gerakan sholat


seperti yang disajikan dalam video.

C. Istirahat

 Cuci tangan.

 berdo’a sebelum dan sesudah makan.

 Bermain bersama.
86

D. Penutup

 Guru bertanya pada anak tentang materi yang telah diajarkan.

 Guru bertanya tentang perasaan anak selama melaksanakan


pembelajaran.

 Guru dan anak bernyanyi lagu tentang sholat.

 Guru memberi pesan-pesan singkat kepada anak.

 Berdoa selesai belajar.

 Berdoa keluar dari kelas.

Mengetahui

Kepala RA Nur Hayati Guru Kelas

(Desi Maisura Sidabutar, S. Pd) (susilawati, S.Pd.I)


87

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA NUR HAYATI

Tema : Diriku

Subtema : Ibadah

Kelompok :B

Semester :I

Hari dan tanggal : Selasa/15/September/2020

KD dan Indikator yang dicapai:

NAM

1.1 mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya.

1.2 Terampil mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

3.1 terbiasa mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

4.1 mengucapkan surah-surah pendek.

SOSEM

2.5 memiliki perilaku mencerminkan sikap percaya diri.

2.5 berani melakukan praktek sholat seperti yang ditayangkan dalam


video.

KOGNITIF

3.6 mengetahui benda-benda disekitarnya (nama, bentuk, warna,


ukuran, pola, sifat, suara, fungsi, tekstur dan ciri-cirinya

3.6 meyebutkan nama gerakan sholat tersebut.

3.6 menyebutkan fungsi sholat tersebut.


88

FISIK MOTORIK

4.3 menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar


dan halus.

4.3 melakukan gerakan sholat “ i`tidal-duduk antara dua sujud”.

BAHASA

4.11 menunjukan kemampuan berbahasa reseptip (menyimak dan


membaca).

4.11 menyebutkan kembali nama gerakan bacaan sholat yang sudah di


tayangkan di video.

SENI

4.15 menunjukkan karya dan aktifitas seni dengan menggunakan


berbagai media.

4.15 anak dapat menyanyi sesuai dengan tema tentang sholat.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Anak terbiasa mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

2. Anak terampil mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

3. Anak mengucapkan surah pendek.

4. Anak terbiasa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya


diri.

5. Anak terbiasa berani melakukan praktek sholat seperti yang


ditayangkan dalam video.

6. Anak dapat meyebutkan nama gerakan sholat.

7. Anak dapat menyebutkan fungsi sholat.


89

8. Anak dapat melakukan anggota tubuh untuk meningkatkan motorik


kasar dan halus.

9. Anak bisa melakukan gerakan sholat “i`tidal-duduk antara dua


sujud”.

10. Anak mampu menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang


sudah di tayangkan di video.

11. anak dapat bernyanyi sesuai dengan tema tentang sholat.

MATERI DALAM KEGIATAN /INDIKATOR

1. menyebutkan nama gerakan sholat “ i`tidal-duduk antara dua sujud”


dan melakukan gerakan sholat “ i`tidal-duduk antara dua sujud”.

2. menyebutkan fungsi sholat

3. bernyanyi tentang sholat

METODE PEMBELAJARAN

1. metode demonstrasi.

2. metode tanya jawab.

3. metode pembiasaan.

4. metode bercerita.

MATERI PEMBIASAAN

1. anak terampil di depan guru dan teman-teman.

2. anak terampil membaca doa sebelum dan sesudah belajar.

3. anak terampil membaca surah pendek.

SUMBER BELAJAR

1. guru.
90

2. media audio visual.

ALAT DAN BAHAN

1. laptop.

2. Loudspeker.

3. video sholat.

A. Pembukaan

 Salam.

 Tepuk semangat.

 Berdo’a sebelum belajar.

 Bernyanyi “sholat adalah tiang agama”.

 Bercerita tentang sholat.

B. Inti

 Guru mengarahkan anak menonton video sholat yang disajikan.

 Guru mengarahkan anak untuk melakukan praktik gerakan


sholat sesuai dengan yang sudah di sajikan dalam video.

C. Istirahat

 Cuci tangan.

 berdo’a sebelum dan sesudah makan.

 Bermain bersama.

D. Penutup

 Guru bertanya pada anak tentang materi yang telah diajarkan.

 Guru bertanya tentang perasaan anak selama melaksanakan


pembelajaran
91

 Guru dan anak bernyanyi lagu tentang sholat.

 Guru memberi pesan-pesan singkat kepada anak.

 Berdoa selesai belajar.

 Berdoa keluar dari kelas.

Mengetahui

Kepala RA Nur Hayati Guru Kelas

(Desi Maisura Sidabutar, S. Pd) (susilawati, S.Pd.I)


92

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA NUR HAYATI

Tema : Diriku

Subtema : Ibadah

Kelompok :B

Semester :I

Hari dan tanggal : Rabu/16/September/2020

KD dan Indikator yang dicapai:

NAM

1.3 mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya.

1.4 Terampil mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

3.1 terbiasa mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

4.1 mengucapkan surah-surah pendek.

SOSEM

2.5 memiliki perilaku mencerminkan sikap percaya diri.

2.5 berani melakukan praktek sholat seperti yang ditayangkan dalam


video.

KOGNITIF

3.6 mengetahui benda-benda disekitarnya (nama, bentuk, warna,


ukuran, pola, sifat, suara, fungsi, tekstur dan ciri-cirinya.

3.6 meyebutkan nama gerakan sholat tersebut

3.6 menyebutkan fungsi sholat tersebut


93

FISIK MOTORIK

4.3 menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar


dan halus.

4.3 melakukan gerakan sholat “duduk tasyahud akhir-salam”.

BAHASA

4.11 menunjukan kemampuan berbahasa reseptip (menyimak dan


membaca).

4.11 menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang sudah di


tayangkan di video

SENI

4.15 menunjukkan karya dan aktifitas seni dengan menggunakan


berbagai media.

4.15 anak bisa menyanyi sesuai dengan tema tentang sholat.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Anak terbiasa mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan

2. Anak terampil mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

3. Anak mengucapkan surah pendek.

4. Anak terbiasa mempunyai perilaku yang mencerminkan sikap


percaya diri.

5. Anak terbiasa percaya diri melakukan praktek sholat seperti yang


ditayangkan dalam video.

6. Anak dapat meyebutkan nama gerakan sholat.

7. Anak dapat menyebutkan fungsi sholat.


94

8. Anak dapat melakukan anggota tubuh untuk meningkatkan motorik


kasar dan halus.

9. Anak bisa melakukan gerakan sholat “duduk tasyahud akhir-


salam”.

10. Anak mampu menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang


sudah di tayangkan di video

11. anak dapat bernyanyi sesuai dengan tema tentang sholat

MATERI KEGIATAN /INDIKATOR

1. menyebutkan nama gerakan dan melakukan gerakan sholat

2. menyebutkan fungsi sholat

3. bernyanyi tentang sholat

METODE PEMBELAJARAN

1. metode demonstrasi

2. metode tanya jawab

3. metode pembiasaan

4. metode bercerita

MATERI PEMBIASAAN

1. anak terampil di depan guru dan teman-teman.

2. anak terampil membaca doa sebelum dan sesudah belajar.

3. anak terampil membaca surah pendek.

SUMBER BELAJAR

1. guru

2. media audio visual.


95

ALAT DAN BAHAN

1. laptop

2. loudspeker

3. video sholat

A. Pembukaan

 Salam.

 Tepuk semangat.

 Berdo’a sebelum belajar.

 Bernyanyi “sholat adalah tiang agama”.

 Bercerita tentang sholat.

B. Inti

 Guru mengarahkan anak menonton video sholat yang disajikan.

 Guru mengarahkan anak untuk mempraktikkan gerakan sholat


sesuai dengan video sholat yang telah diputar

C. Istirahat

 Cuci tangan.

 berdo’a sebelum dan sesudah makan.

 Bermain bersama.

D. Penutup

 Guru bertanya pada anak tentang materi yang telah diajarkan.

 Guru bertanya tentang perasaan anak selama melaksanakan


pembelajaraan.
96

 Guru dan anak bernyanyi lagu tentang sholat.

 Guru memberi pesan-pesan singkat kepada anak.

 Berdoa selesai belajar.

 Berdoa keluar dari kelas.

Mengetahui

Kepala RA Nur Hayati Guru Kelas

(Desi Maisura Sidabutar, S.Pd) (susilawati, S.Pd.I)


97

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA NUR HAYATI

Tema : Diriku

Subtema : Ibadah

Kelompok :B

Semester :I

Hari dan tanggal : Senin/21/September/2020

KD dan Indikator yang dicapai:

NAM

1.3 mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya.

1.4 Terampil mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

3.1 terbiasa mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

4.1 mengucapkan surah-surah pendek.

SOSEM

2.5 memiliki perilaku mencerminkan sikap percaya diri.

2.5 berani melakukan praktek sholat seperti yang ditayangkan dalam


video.

KOGNITIF

3.6 mengetahui benda-benda disekitarnya (nama, bentuk, warna,


ukuran, pola, sifat, suara, fungsi, tekstur dan ciri-crinya.

3.6 meyebutkan nama gerakan sholat tersebut.

3.6 menyebutkan fungsi sholat tersebut.


98

FISIK MOTORIK

4.3 menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar


dan halus.

4.3 melakukan gerakan sholat “takbir –rukuk”.

BAHASA

4.11 menunjukan kemampuan berbahasa reseptip (menyimak dan


membaca).

4.11 menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang sudah di


tayangkan di video.

SENI

4.15 menunjukkan karya dan aktifitas seni dengan menggunakan


berbagai media.

4.15 anak dapat menyanyi sesuai dengan tema tentang sholat.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Anak terbiasa mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

2. Anak terampil mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

3. Anak mengucapkan surah pendek.

4. Anak terbiasa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya


diri.

5. Anak terbiasa berani melakukan praktek sholat mulai dari “takbir –


rukuk” seperti yang ditayangkan dalam video.

6. Anak dapat meyebutkan nama gerakan sholat.

7. Anak dapat menyebutkan fungsi sholat


99

8. Anak dapat melakukan anggota tubuh untuk meningkatkan motorik


kasar dan halus

9. Anak mampu melakukan gerakan sholat sambil menyebutkan


nama grakannya

10. Anak mampu menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang


sudah di tayangkan di video

11. anak dapat bernyanyi sesuai dengan tema tentang sholat

MATERI DALAM KEGIATAN /INDIKATOR

4. menyebutkan nama gerakan dan melakukan gerakan sholat “takbir –


rukuk”.

5. menyebutkan fungsi sholat.

6. bernyanyi tentang sholat.

METODE PEMBELAJARAN

5. metode demonstrasi.

6. metode tanya jawab.

7. metode pembiasaan.

8. metode bercerita.

MATERI PEMBIASAAN

4. anak terampil di depan guru dan teman-teman.

5. anak terampil membaca doa sebelum dan sesudah belajar.

6. anak terampil membaca surah pendek.

SUMBER BELAJAR
100

3. guru.

4. media audio visual.

ALAT DAN BAHAN

4. laptop.

5. loudspeker.

6. video sholat.

E. Pembukaan

 Salam.

 Tepuk semangat.

 Berdo’a sebelum belajar.

 Bernyanyi “sholat adalah tiang agama”.

 Bercerita tentang sholat.

F. Inti

 Guru mengarahkan anak menonton video sholat yang disajikan


oleh guru.

 Guru mengajak anak untuk mempraktikkan gerakan sholat


seperti yang disajikan dalam video.

G. Istirahat

 Cuci tangan.

 berdo’a sebelum dan sesudah makan.

 Bermain bersama.
101

H. Penutup

 Guru bertanya pada anak tentang materi yang telah di ajarkan.

 Guru bertanya tentang perasaan anak selama melaksanakan


pembelajaran.

 Guru dan anak bernyanyi lagu tentang sholat.

 Guru memberi pesan-pesan singkat kepada anak.

 Berdoa selesai belajar.

 Berdoa keluar dari kelas.

Mengetahui

Kepala RA Nur Hayati Guru Kelas

(Desi Maisura Sidabutar, S. Pd) (susilawati, S.Pd.I)


102

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA NUR HAYATI

Tema : Diriku

Subtema : Ibadah

Kelompok :B

Semester :I

Hari dan tanggal : Selasa/22/September/2020

KD dan Indikator yang dicapai:

NAM

1.3 mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya.

1.4 Terampil mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

3.1 terbiasa mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

4.1 mengucapkan surah-surah pendek.

SOSEM

2.5 memiliki perilaku mencerminkan sikap percaya diri.

2.5 berani melakukan praktek sholat seperti yang ditayangkan dalam


video.

KOGNITIF

3.6 mengetahui benda-benda disekitarnya (nama, bentuk, warna,


ukuran, pola, sifat, suara, fungsi, tekstur dan ciri-cirinya

3.6 meyebutkan nama gerakan sholat tersebut.

3.6 menyebutkan fungsi sholat tersebut.


103

FISIK MOTORIK

4.3 menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar


dan halus.

4.3 melakukan gerakan sholat “ i`tidal-duduk antara dua sujud”.

BAHASA

4.11 menunjukan kemampuan berbahasa reseptip (menyimak dan


membaca).

4.11 menyebutkan kembali nama gerakan bacaan sholat yang sudah di


tayangkan di video.

SENI

4.15 menunjukkan karya dan aktifitas seni dengan menggunakan


berbagai media.

4.15 anak dapat menyanyi sesuai dengan tema tentang sholat.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Anak terbiasa mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

2. Anak terampil mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

3. Anak mengucapkan surah pendek.

4. Anak terbiasa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya


diri.

5. Anak terbiasa berani melakukan praktek sholat seperti yang


ditayangkan dalam video.

6. Anak dapat meyebutkan nama gerakan sholat.

7. Anak dapat menyebutkan fungsi sholat.


104

8. Anak dapat melakukan anggota tubuh untuk meningkatkan motorik


kasar dan halus.

9. Anak bisa melakukan gerakan sholat “i`tidal-duduk antara dua


sujud”.

10. Anak mampu menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang


sudah di tayangkan di video.

11. anak dapat bernyanyi sesuai dengan tema tentang sholat.

MATERI DALAM KEGIATAN /INDIKATOR

1. menyebutkan nama gerakan sholat “ i`tidal-duduk antara dua sujud”


dan melakukan gerakan sholat “ i`tidal-duduk antara dua sujud”.

2. menyebutkan fungsi sholat

3. bernyanyi tentang sholat

METODE PEMBELAJARAN

1. metode demonstrasi.

2. metode tanya jawab.

3. metode pembiasaan.

4. metode bercerita.

MATERI PEMBIASAAN

1. anak terampil di depan guru dan teman-teman.

2. anak terampil membaca doa sebelum dan sesudah belajar.

3. anak terampil membaca surah pendek.


105

SUMBER BELAJAR

1. guru.

2. media audio visual.

ALAT DAN BAHAN

1. laptop.

2. Loudspeker.

3. video sholat.

E. Pembukaan

 Salam.

 Tepuk semangat.

 Berdo’a sebelum belajar.

 Bernyanyi “sholat adalah tiang agama”.

 Bercerita tentang sholat.

F. Inti

 Guru mengarahkan anak menonton video sholat yang disajikan

 Guru mengarahkan anak untuk melakukan praktik gerakan


sholat sesuai dengan yang sudah di sajikan dalam video.

G. Istirahat

 Cuci tangan.

 berdo’a sebelum dan sesudah makan.

 Bermain bersama.
106

H. Penutup

 Guru bertanya pada anak tentang materi yang telah diajarkan.

 Guru bertanya tentang perasaan anak selama melakukan


pembelajaran.

 Guru dan anak bernyanyi lagu tentang sholat.

 Guru memberi pesan-pesan singkat kepada anak.

 Berdoa selesai belajar.

 Berdoa keluar dari kelas.

Mengetahui

Kepala RA Nur Hayati Guru Kelas

(Desi Maisura Sidabutar, S. Pd) (susilawati, S.Pd.I)


107

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA NUR HAYATI

Tema : Diriku

Subtema : Ibadah

Kelompok :B

Semester :I

Hari dan tanggal : Rabu/23/September/2020

KD dan Indikator yang dicapai:

NAM

1.5 mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya.

1.6 terampil mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan.

3.1 terampil mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

4.1 mengucapkan surah-surah pendek.

SOSEM

2.5 mempunyai perilaku mencerminkan sikap percaya diri.

2.5 berani melakukan praktek sholat seperti yang ditayangkan dalam


video.

KOGNITIF

3.6 mengetahui benda-benda disekitarnya (nama, bentuk, warna,


ukuran, pola, sifat, suara, fungsi, tekstur dan ciri-cirinya.

3.6 meyebutkan nama gerakan sholat tersebut

3.6 mengatakan fungsi sholat tersebut


108

FISIK MOTORIK

4.3 menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar


dan halus.

4.3 melakukan gerakan sholat “duduk tasyahud akhir-salam”.

BAHASA

4.11 menunjukan kemampuan berbahasa reseptip (menyimak dan


membaca).

4.11 menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang sudah di


tayangkan di video

SENI

4.15 menunjukkan karya dan aktifitas seni dengan menggunakan


berbagai media.

4.15 anak bisa menyanyi sesuai dengan tema tentang sholat.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Anak terbiasa mengucapkan kalimat Toyyibah “bismillah” ketika


melakukan setiap kegiatan

2. Anak terampil mengucapkan do`a sebelum dan sesudah belajar.

3. Anak mengucapkan surah pendek.

4. Anak terbiasa mempunyai perilaku yang mencerminkan sikap


percaya diri.

5. Anak terbiasa percaya diri melakukan praktek sholat seperti yang


ditayangkan dalam video.

6. Anak dapat meyebutkan nama gerakan sholat.

7. Anak dapat menyebutkan fungsi sholat.


109

8. Anak dapat melakukan anggota tubuh untuk meningkatkan motorik


kasar dan halus.

9. Anak bisa melakukan gerakan sholat “duduk tasyahud akhir-


salam”.

10. Anak mampu menyebutkan kembali nama gerakan sholat yang


sudah di tayangkan di video

11. anak dapat bernyanyi sesuai dengan tema tentang sholat

MATERI KEGIATAN /INDIKATOR

1. menyebutkan nama gerakan dan melakukan gerakan sholat

2. menyebutkan fungsi sholat

3. bernyanyi tentang sholat

METODE PEMBELAJARAN

1. metode demonstrasi

2. metode tanya jawab

3. metode pembiasaan

4. metode bercerita

MATERI PEMBIASAAN

1. anak terampil di depan guru dan teman-temannya,

2. anak terampil membaca doa sebelum dan sesudah belajar.

3. anak terampil membaca surah-surah pendek.

SUMBER BELAJAR

1. guru

2. media audio visual.


110

ALAT DAN BAHAN

1. laptop

2. loudspeker

3. video sholat

A. Pembukaan

 Salam.

 Tepuk semangat.

 Berdo’a sebelum belajar.

 Bernyanyi “sholat adalah tiang agama”.

 Bercerita tentang sholat.

B. Inti

 Guru mengarahkan anak menonton video sholat yang disajikan.

 Guru mengarahkan anak untuk mempraktikkan gerakan sholat


sesuai dengan video sholat yang telah diputar

C. Istirahat

 Cuci tangan.

 berdo’a sebelum dan sesudah makan.

 Bermain bersama.

D. Penutup

 Guru bertanya pada anak tentang materi yang telah di ajarkan.

 Guru bertanya tentang perasaan anak selama melakukan


pembelajaran
111

 Guru dan anak bernyanyi lagu tentang sholat.

 Guru memberi pesan-pesan singkat pada anak.

 Berdoa selesai belajar.

 Berdoa keluar dari kelas.

Mengetahui

Kepala RA Nur Hayati Guru Kelas

(Desi Maisura Sidabutar, S.Pd) (susilawati, S.Pd.I)


112

Lampiran 3

Nilai Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pra Tindakan

No Kode Nama kegiatan


Anak Berdiri Takbiratul Ruku’ I’tidal Sujud Duduk Antara Duduk Salam Jumlah
Ikhram Dua Sujud Tasyahud Skor
Akhir anak
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. 1         13
2. 2         8
3. 3         11
4. 4         11
5. 5         8
6. 6         8
7. 7         8
8. 8         12
9. 9         11
113

No Nama Nama kegiatan


Anak Berdiri Takbiratul Ruku’ I’tidal Sujud Duduk Duduk Salam Jumlah
Ikhram antara dua tasyahud skor anak
sujud akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
10. 10         8
11. 11         8
12. 12         8
13. 13         8
14. 14         8
15 15         8
114

Nilai Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak Dengan Menggunakan Media Audio Visual siklus I

No Nama Nama kegiatan


Anak Berdiri Takbiratul Ruku’ I’tidal Sujud Duduk Duduk Salam Jumla
Ikhram Antara Dua Tasyahud h skor
Sujud Akhir anak
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. 1         24
2. 2         22
3. 3         22
4. 4         16
5. 5         16
6. 6         14
7. 7         24
8. 8         24
9. 9         22
115

No Nama Nama kegiatan


Anak Berdiri Takbiratul Ruku’ I’tidal Sujud Duduk Duduk Salam Jumla
Ikhram antara dua tasyahud h skor
sujud akhir anak
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
10. 10         22
11. 11         8
12. 12         16
13. 13         12
14. 14         22
15 15         22
116

Nilai Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak Dengan Menggunakan Media Audio Visual siklus II

No Nama Nama kegiatan


Anak Berdiri Takbiratul Ruku’ I’tidal Sujud Duduk Duduk Salam Jumla
Ikhram Antara Dua Tasyahud h skor
Sujud Akhir anak
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. 1         32
2. 2         32
3. 3         32
4. 4         31
5. 5         31
6. 6         31
7. 7         31
8. 8         31
9. 9         31
117

No Nama Nama kegiatan


Anak Berdiri Takbiratul Ruku’ I’tidal Sujud Duduk Duduk Salam Jumlah
Ikhram antara dua tasyahud skor
sujud akhir anak
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
10. 10         32
11. 11         21
12. 12         31
13. 13         24
14. 14         32
15 15         32
118

Lampitan 4

Rekapitulasi Nilai Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak Dengan


Menggunakan Media Audio Visual

NO Nama Anak Penilaian

Pra tindakan Siklus I Siklus II


1. Amira Azzahra 40.62 75 100
2. Andar amin lubis 25 68.75 100
3. Alfarido 34.37 68.75 100
4. Bilfan 34.37 50 96.87
5. Dafa alfarizi 25 50 96.87
6. Dafin azka aldric 25 44.75 96.87
7. Kamila 25 75 96.87
8. Humaira balqis 37.5 75 96.87
9. Nazwa zahira 34.37 68.75 96.87
10. Nazla khofifah 25 68.75 100
11. M.hafiz 25 25 65.62
12. Qamila ulfatunnisa 25 50 96.87
13. Syahdan habibi 25 37.5 75
14. Inayah ariefasa 25 68.75 100
15. Siska 25 68.75 100
Jumlah skor perolehan 138 286 454
Rata-rata 9.20 19.06 30.26
Jumlah anak yang tuntas - 9 15
Jumlah anak yang tidak tuntas 15 6 -
Persentase ketuntasan - 60 100
Persentase yang tidak tuntas 100 - -
119

Lampiran 5
Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Dengan Menggunakan Media
Audio Visual
NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa dan
juga bernyanyi.
2. Mengabsen anak.

3. Bercerita terkait
kegiatan yang akan
dilakukan
2 Kegiatan inti 1. Peneliti menyiapkan
video praktik
gerakan sholat dari
laptop
2. peneliti menjelaskan
isi video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop

4. Peneliti memantau
anak memperhatikan
tayangan media
audio visual.
5. Anak dan guru
bercerita tentang
materi kemudian
memberi kesempatan
untuk anak meniru
yang sudah
ditayangkan pada
media audio visual
3. Menutup pelajaran 1. Memberikan
motivasi supaya
anak senang
menirukan gerakan
sholat sebagaimana
ditayangkan pada
media audiovisual.
120

Keterangan:

1= Kurang 3= Cukup

2= Baik 4= Sangat Baik

Rumus: jumlah total seluruh kategori

Guru Pamong

Susilawati, S.Pd.I
121

Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Dengan Menggunakan Media

Audio Visual

NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa, dan
juga bernyanyi.
2. Mengabsen anak.

3. Menyampaikan
tentang kegiatan
yang akan
dilakukan

2 Kegiatan inti 1. Peneliti


menyiapkan video
praktik gerakan
sholat dari laptop

2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop

4. Peneliti memantau
anak
memperhatikan
tayangan media
audio visual.
122

5. Anak dan guru


bercerita tentang
materi kemudian
memberi
kesempatan untuk
anak meniru yang
sudah ditayangkan
pada media audio
visual
3. Menutup pelajaran 1. Memberikan
motivasi supaya
anak senang
menirukan gerakan
sholat
sebagaimana
ditayangkan pada
media audiovisual.
Keterangan:

1= Kurang 3= Cukup

2= Baik 4= Sangat Baik

Rumus: jumlah total seluruh kategori

Guru Pamong

Susilawati, S.Pd.I
123

Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Dengan Menggunakan Media

Audio Visual

NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa dan
juga bernyanyi.
2. Mengabsen anak.

3. Menyampaikan
tentang kegiatan
yang akan
dilaksanakan.

2 Kegiatan inti 1. Peneliti


menyiapkan video
praktik gerakan
sholat dari laptop

2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop

4. Peneliti memantau
anak
memperhatikan
tayangan media
audio visual.
124

5. Anak dan guru


bercerita tentang
materi kemudian
memberi
kesempatan untuk
anak meniru yang
sudah ditayangkan
pada media audio
visual
3. Menutup pelajaran 1. Memberikan
motivasi supaya
anak senang
menirukan gerakan
sholat
sebagaimana
ditayangkan pada
media audiovisual.
Keterangan:

1= Kurang 3= Cukup

2= Baik 4= Sangat Baik

Rumus: jumlah total seluruh kategori

Guru Pamong

Susilawati, S.Pd.I
125

Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Dengan Menggunakan Media


Audio Visual
NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa dan
juga bernyanyi.
2. Mengabsen anak.

3. Menyampaikan
tentang kegiatan
yang akan
dilaksanakan.

2 Kegiatan inti 1. Peneliti


menyiapkan video
praktik gerakan
sholat dari laptop

2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.

3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop

4. Peneliti memantau
anak
memerhatikan
tayangan media
audio visual.
126

5. Anak dan guru


bercerita tentang
materi kemudian
memberi
kesempatan untuk
anak meniru yang
sudah ditayangkan
pada media audio
visual
3. Menutup pelajaran 1. Memberikan
motivasi supaya
anak senang
menirukan gerakan
sholat
sebagaimana
ditayangkan pada
media audiovisual.
Keterangan:

1= Kurang 3= Cukup

2= Baik 4= Sangat Baik

Rumus: jumlah total seluruh kategori

Guru Pamong

Susilawati, S.Pd.I
127

Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Dengan Menggunakan Media

Audio Visual

NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa dan
juga bernyanyi.
2. Mengabsen anak.

3. Menyampaikan
kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2 Kegiatan inti 1. Peneliti
menyiapkan video
praktik gerakan
sholat dari laptop

2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop

4. Peneliti memantau
anak
memperhatikan
tayangan media
audio visual.
5. Anak dan guru
bercerita tentang
materi kemudian
memberi
kesempatan untuk
128

anak meniru yang


sudah ditayangkan
pada media audio
visual
3. Menutup pelajaran 1. Memberi motivasi
supaya
anak senang
menirukan gerakan
sholat
sebagaimana
ditayangkan pada
media audiovisual.
Keterangan:

1= Kurang 3= Cukup

2= Baik 4= Sangat baik

Rumus: jumlah total seluruh kategori

Guru Pamong

Susilawati, S.Pd.I
129

Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Dengan Menggunakan Media


Audio Visual
NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdo’a
dan juga
bernyanyi.
2. Mengabsen anak.

3. Menyampaikan
kegiatan yang akan
dilaksanakan.

2 Kegiatan inti 1. Peneliti


menyiapkan video
praktik gerakan
sholat dari laptop

2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.

3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop

4. Peneliti memantau
anak
memperhatikan
tayangan media
audio visual.
130

5. Anak dan guru


berdiskusi tentang
materi kemudian
memberi
kesempatan untuk
anak meniru yang
sudah ditayangkan
pada media audio
visual
3. Menutup pelajaran 1. Memberi motivasi
supaya anak
senang menirukan
gerakan sholat
sebagaimana
ditayangkan pada
media audiovisual.
Keterangan:

1= Kurang 3= Cukup

2= Baik 4= Sangat Baik

Rumus: jumlah total seluruh kategori

Guru Pamong

Susilawati, S.Pd.I
131

Lampiran 6

Kisi-Kisi Observasi Kemampuan Praktik gerakan sholat Melalui Media Audio Visual Di RA Nurhayati
Tabel 3.2. kisi-kisi observasi kemampuan praktik gerakan sholat melalui media audio visual di RA Nurhayati
Berilah tanda ceklist (√ ) sesuai pendapat dan pengamatan dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan kriteria
Nama Anak :
Kelompok/semester : B/I
No Indikator Indikator kriteriaPenilaian
perkembangan
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
1. Berdiri Anak dapat berdiri Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu berdiri Anak mampu
tegak lurus dan berdiri tegak lurus berdiri tegak lurus dan menghadap berdiri tegak lurus
mengahadap kiblat dan menghadap dan menghadap kiplat dan menghadap
kiblat. kiblat kiblat
2. Takbiratul Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
ikhram mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua
tangan setinggi dua tangan setinggi dua tangan setinggi dua tangan setinggi dua tangan setinggi dua
pundak dan diarahkan pundak dan pundak dan pundak dan pundak dan
kehadap kiblat dan diarahkan kehadap diarahkan kehadap diarahkan kehadap diarahkan kehadap
kedua belah tangan kiblat dan kedua kiblat dan kedua kiblat dan kedua kiblat dan kedua
disedekapkan, tangan belah tangan belah tangan belah tangan belah tangan
kanan diletakkan di disedekapkan, disedekapkan, tangan disedekapkan, tangan disedekapkan,
atas tangan kiri antara tangan kanan kanan diletakkan di kanan diletakkan di tangan kanan
pergelangan tangan diletakkan di atas atas tangan kiri atas tangan kiri diletakkan di atas
kiri. tangan kiri antara antara pergelangan antara pergelangan tangan kiri antara
pergelangan tangan tangan kiri namun tangan kiri tanpa pergelangan tangan
kiri. dengan bimbingan bantuan guru. kiri.
132

No Indikator Indikator
perkembangan Kriteria penilaian
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
3. Ruku` Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
membungkukkan membungkukkan membungkukkan membungkukkan membungkukkan
tubuh dan kepala, dan tubuh dan kepala, tubuh dan kepala, tubuh dan kepala, dan tubuh dan kepala,
kedua tangan di dan kedua tangan di dan dua tangan di kedua tangan di dan kedua tangan
luruskan ke lutut luruskan ke lutut luruskan pada lutut luruskan ke lutut di luruskan ke lutut
kaki, tidak kaki, tidak kaki, kepala tidak kaki, tidak kaki, tidak
mengangkat kepala mengangkat kepala diangkat dan juga mengangkat kepala mengangkat kepala
dan juga tidak dan juga tidak tidak ditekuk dan dan juga tidak dan juga tidak
ditekuk dan ditekuk dan punggung diluruskan ditekuk dan ditekuk dan
punggung diluruskan punggung dengan bantuan guru. punggung diluruskan punggung
diluruskan. tanpa bantuan guru diluruskan.
4. I`tidal Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak bisa Anak terampil
mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua
tangan sejajar dengan tangan sejajar tangan sejajar dengan tangan sejajar dengan tangan sejajar
bahu dan diarahkan dengan bahu dan bahu dan diarahkan bahu dan diarahkan dengan bahu dan
kehadap kiblat diarahkan kehadap kehadap kiblat kehadap kiblat tanpa diarahkan kehadap
kiblat dengan bantuan guru. bantuan guru. kiblat
5. Sujud Anak dapat sujud Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu sujud Anak terampil
dengan meletakkan sujud dengan sujud dengan dengan meletakkan sujud dengan
kedua lutut terlebih meletakkan kedua meletakkan kedua kedua lutut terlebih meletakkan kedua
dahulu dan disusul lutut terlebih dahulu lutut terlebih dahulu dahulu dan disusul lutut terlebih
oleh kedua telapak dan disusul oleh dan disusul oleh oleh kedua telapak dahulu dan disusul
tangan. Dan dahi, kedua telapak kedua telapak tangan. tangan. Dan dahi, oleh kedua telapak
hidung menyentuh tangan. Dan dahi, Dan dahi, hidung hidung menyentuh tangan. Dan dahi,
133

No Indikator Indikator Kriteria penilaian


perkembangan
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
kelantai ,dan jari kaki hidung menyentuh menyentuh kelantai kelantai ,dan jari kaki hidung menyentuh
di tekuk dan kedua kelantai ,dan jari ,dan jari kaki di di tekuk dan kedua kelantai ,dan jari
kaki di rapatkan, kaki di tekuk dan tekuk dan kedua kaki kaki di rapatkan, kaki di tekuk dan
untuk laki-laki di kedua kaki di di rapatkan, untuk untuk laki-laki di kedua kaki di
renggangkan. rapatkan, untuk laki-laki-laki di renggangkan tanpa rapatkan, untuk
laki di renggangkan renggangkan dengan bantuan guru laki-laki di
bantuan guru renggangkan.
6 Duduk antara Anak dapat . Anak belum Anak mulai mampu Anak mampu duduk Anak terampil
dua sujud melakukan duduk mampu duduk antara duduk antara dua antara dua sujud duduk antara dua
antara dua sujud dua sujud dengan sujud dengan duduk dengan duduk di atas sujud dengan
dengan duduk di atas duduk di atas kaki di atas kaki kiri dan kaki kiri dan kaki duduk di atas kaki
kaki kiri dan kaki kiri dan kaki kanan kaki kanan dilipat kanan dilipat tidak kiri dan kaki kanan
kanan dilipat tidak dilipat tidak tidak diduduki diduduki namun jari- dilipat tidak
diduduki namun jari- diduduki namun jari- namun jari-jarinya jarinya ditekuk diduduki namun
jarinya ditekuk jarinya ditekuk ditekuk menghadap menghadap kiblat, jari-jarinya ditekuk
menghadap kiblat, menghadap kiblat, kiblat, dan kedua dan kedua tangan di menghadap kiblat,
dan kedua tangan di dan kedua tangan di tangan di letakkan di letakkan di paha dan kedua tangan
letakkan di paha. letakkan di paha. paha dengan bantuan tanpa bantuan guru. di letakkan di paha.
guru.
134

No Indikator Indikator Kriteria penilaian


perkembangan
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
7. Duduk Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
tasyahud akhir melakukan duduk melakukan duduk melakukan duduk melakukan duduk melakukan duduk
tasyahud akhir tasyahud akhir tasyahud akhir tasyahud akhir tasyahud akhir
dengan menyilangkan dengan dengan dengan dengan
kaki kiri di bawah menyilangkan kaki menyilangkan kaki menyilangkan kaki menyilangkan kaki
kaki kanan, dan kaki kiri di bawah kaki kiri di bawah kaki kiri di bawah kaki kiri di bawah kaki
kanan bertumpu pada kanan, dan kaki kanan, dan kaki kanan, dan kaki kanan, dan kaki
ujung jari yang kanan bertumpu kanan bertumpu pada kanan bertumpu pada kanan bertumpu
dilipat ke bawah pada ujung jari yang ujung jari yang ujung jari yang pada ujung jari
menghadap ke kiblat. dilipat ke bawah dilipat ke bawah dilipat ke bawah yang dilipat ke
menghadap ke menghadap ke kiblat menghadap ke kiblat bawah menghadap
kiblat. dengan bantuan guru. tanpa bantuan guru. ke kiblat.

8. Salam Anak dapat Anak belum bisa Anak mulai bisa Anak bisa Anak terampil
menggerakkan kepala menggerakkan menggerakkan menggerakkan kepala menggerakkan
ke kanan dan kiri kepala ke kanan dan kepala ke kanan dan ke kanan dan kiri kepala ke kanan
sebatas bahu. kiri sebatas bahu. kiri sebatas bahu sebatas bahu tanpa dan ke kiri sebatas
dengan bantuan guru. bantuan guru. bahu.

Skor yang dicapai


135

Lampiran 7

Profil Sekolah

Nama Madrasah : Raudhatul Athfal Swasta Nurhayati

Alamat : JL. Bersama GG. Keluarga No. 5

Kelurahan/ Desa : Bantan

Kecamatan : Medan Tembung

Kabupaten/Kota : Medan

Provinsi : Sumatera Utara

Ketua Yayasan : Tajuddin Sidabutar

Kepala Sekolah : Suryani Hanum Sidabutar, S. Pd.

Penyelenggara Madrasah : Yayasan Nurhayati Bersama

Akta Notaris Penyelenggara : NO.15 TGL 25 MEI 2015, MASDELINA

LUBIS, SH, M.KN

Pengesahan Akte Notaris : AHU-0007500.AH.01.04, TAHUN 2015/26

MEI 2015

NO. Statistik Madrasah : 101212710097


136

Lampiran 8

Visi dan misi RA Nurhayati


137

Lampiran 9

Surat Izin Penelitian


138

Lampiran 10

Surat Balasan Dari Sekolah


139

Lampiran 11

Dokumentasi hasil penelitian


140
141
142
143

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Diri

Nama : Fitri Khodijah

Tempat/Tgl Lahir : Sayurmaincat/04 Februari 1998

Agama : Islam

Nama Ayah : Muhammad Juned

Nama Ibu : Asmunah

Anak Ke : 3 dari 7 Bersaudara

Alamat : Desa Sayurmaincat, Kec. Kotanopan, Kab.

Mandailing Natal

2. Riwayat Pendidikan

Tahun 2004-2009 : SD Negeri Kotanopan

Tahun 2010-2012 : MTS Subulussalam

Tahun 2013-2015 : MA Subulussalam

Tahun 2016-sekarang : S1 Jurusan PIAUD Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai