Skripsi Fitri Khodijah PIAUD I
Skripsi Fitri Khodijah PIAUD I
SKRIPSI
Disusun Oleh:
FITRI KHODIJAH
NIM. 0308162111
Pembimbing skripsi I
i
KATA PENGANTAR
limpahan rahmat dan anugerah yang telah diberikan-Nya sampai penulisan skripsi
ini bisa selesai sebagaimana yang diharapkan. Tak lupa Sholawat dan Salam
sholat anak usia 5-6 tahun melalui media audio visual di Raudhatul Athfal (RA)
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Sumatera Utara. Peneliti sadar bahwa
penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun dari
bahasa. Sebab itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
menyadari bahwa skripsi ini bisa diselesaikan karena dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Dengan itu penulis berterima kasih kepada semua pihak yang
diberikan baik dari segi moril, materil dan untaian do`a serta kasih
ii
semangat yang luar biasa sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
ini yang akan saya persembahkan kepada kedua orang tua saya.
bimbingan serta petunjuk mulai dari awal sampai selesainya skripsi ini.
menyelesaikan skripsi.
S.Pd, Nikmah Khairani S.Pd, dan adek-adek saya Nur Laini, Abdur
iii
9. Terkhusus buat sahabat jannah saya Surya Ningsi, Monika Amelia,
Fitri Khodijah
NIM. 0308162111
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
v
c. Tujuan media pembelajaran ..................................................... 25
B. Penelitian Relevan................................................................................ 32
D. Hipotesis Tindakan............................................................................... 34
D. Prosedur Penelitian......................................................................... 37
A. Hasil penelitian............................................................................... 54
vi
d. Refleksi siklus I ............................................................ 64
A. Kesimpulan ................................................................................... 74
B. Saran .............................................................................................. 76
LAMPIRAN .................................................................................................... 80
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
budi pekerti berupa kekuatan batin, karakter, pikiran atau intelektual dan
mencari semua kekuatan kodrat yang ada pada anak, sehingga mereka selaku
1
Luluk Asmawati, 2017, Konsep Pembelajaran PIAUD, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, h. 1-3
1
2
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
2
Khadijah dan Armanila, Permasalahan Anak Usia Dini, (Medan: Perdana Publishing,
2017), h. 14
3
Muhammad Yaumi, Media & Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia, 2018),
h. 6-7
4
Khadijah, Op. Cit, h. 15
3
adalah ibadah istimewa yang disyariatkan untuk umat Islam karena perintah
sholat diterima langsung oleh Nabi Muhammad SAW dari Allah . istimewa
bagi seorang hamba kepada Allah. Dengan sholat bisa menundukkan jiwa dan
raganya dihadapan sang maha ilahi. Dengan sholat juga kita dapat merasakan
adalah tiang agama, siapa yang mendirikannya berarti mendirikan agama, dan
َ ض َوانطَّ ْي ُز
ٍ صبفَّب
ت ۖ ُك ٌّم قَ ْد َعهِ َى َ ْ ت َو
ِ ْاْلر َّ ٌَّ َأَنَ ْى تَ َز أ
ِ َّللاَ يُ َسبِّ ُح نَهُ َي ٍْ ِفي ان َّس ًَب َوا
5
Imam Syafi`i, Kitab Al Umm, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h. 103
6
Khalilurrahman Almahfani dan Abdurrahim Hamdi, Kitab Lengkap Panduan Shalat,
(Jakarta: Wahyu Qolbu, 2016), h. 81-82
4
Tafsir ayat tersebut adalah tidaklah engkau tahu bahwa seemua yang ada
tahu dan tidaklah engkau melihat bahwa penghuni bumi dengan jelasnya
cara untuk berdialog dengan Allah, cara untuk membangun manusia menjadi
taqwa, cara untuk berdzikir kepada Allah, cara untuk membangun manusia
menjadi orang yang mampu mencegah fahsya’ dan munkar dan sebagai cara
tumbuh kembang anak pada masa yang akan datang. Oleh karena itu
diperlukan upaya yang dapat memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembang
gerakan shalat yang benar, agar anak dapat melakukan shalat dengan baik.
7
Hamka, Tafsir Al Azhar Juzu‟ XVII, (Jakarta: Pustaka Panjimas), h. 204-205
5
Seharusnya dengan cara tersebut anak sudah mampu menirukan gerakan shalat
dengan baik. Akan tetapi ketika pembelajaran shalat dilakukan, anak kurang
bersemangat, justru ada yang berbicara dengan teman yang lainnya. Anak
permulaan dari 15 anak hanya 6 anak yang mengikuti gerakan sholat dengan
bersemangat, bahkan ada yang berbicara dengan teman yang lainnya. Anak
audio visual untuk belajar gerak shalat. Peneliti merasa yakin bahwa dengan
menggunakan media tersebut anak akan tertarik, semangat dan minat anak
bentuk rangsang dan alat yang sudah disediakan guru untuk mengaktifkan
peserta didik.9
8
Hasil Observasi Di RA Nurhayati Kecamatan Medan Tembung Pada Hari Rabu 27
November 2019
9
Hafsah, Pengembangan Beribadah Anak Usia Dinia, (Medan: Perdana Publishing,
2016), h. 119
6
Pada dasarnya media dalam dunia pendidikan adalah alat yang bisa
Media tersebut akan mewakili apa yang kurang mampu untuk guru lakukan
atau ucapkan dengan kata-kata atau perbuatan, dan bahkan dengan hadirnya
media keabstrakan bahan dapat dinyatakan. Dengan itu peserta didik lebih
Media audio visual adalah media yang dapat dilhat sekaligus dapat didengar
merupakan alat perantara guru dan murid yang dilakukan dalam proses
nilai rata-rata akhir dari pra siklus, siklus I dan siklus II sebesar 71,2 % dan
10
Satrianawati, Media Dan Sumber Belajar, (Yogjakarta: Deepublish, 2018), h. 8
11
Maisarah, Matematika & Sains Anak Usia Dini, (Medan: Akasha Sakti, 2018), h. 90-91
7
Media audio visual juga media yang sangat efektif dalam pembelajaran.
Media audio visual mempunyai manfaat lebih dari media yang lain yaitu
konsep yang kompleks, dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit dan
praktek shalat terlihat dari kemampuan awal pra tindakan 42%, meningkat
menjadi 57% pada siklus I dan mengalami peningkatan menjadi 79% pada
siklus II. Dengan demikian metode demonstrasi dengan media audio visual
Masyithoh Melikan. 13
12
Radhiyatul Fithri dan Rensia Pradipta, Penerapan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Perkembangan Moral Anak Usia 5-6 Tahun Di Paud Cemara Indah Kota
Pekanbaru, Vol 1, No 1, Oktober 2017, PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
13
Suharyati, Peningkatan Kemampuan Praktek Shalat melalui Metode Demonstrasi
dengan Media Audio Visual pada Kelompok B-1 RA Masyithoh Melikan Bantul, Volume 3,
Nomor 2, November 2018 : Jurnal Pendidikan Madrasah
8
Dengan memakai media audio visual pembelajaran akan menarik karena bagi
Selain itu media audio visual dapat diartikan sebagai media yang
yang harus digambarkan dengan proyektor agar dapat di lihat oleh sasaran,
dan ada kalanya media ini juga disertai dengan rekaman audio, dan visual
saja.14
pengajaran audio visual mempunyai kriteria yang merupakan sifat yang harus
yang diperlukan.15
pencapainnya.
14
Muktar Latif Dkk, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016),
h. 154
15
Ummyssalam, Buku Ajar Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran PLS,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2017), h. 52
9
didik antara lain yaitu: 1. Dapat menarik perhatian peserta didik sehingga
Media audio visual ini sangat berperan dalam pengembangan pola pikir
anak dan anak juga akan lebih mudah dan tertarik dengan mengikuti
pendengar dan penglihat. Media ini lebih menarik dibandingkan dengan media
maka kecerdasan natural anak meningkat dari jumlah rata-rata anak yakni
16
Nokman Riyanto, 7 Karya 1 Buku, (Banjar Negara: Pelita Gemilang Sejahtera, 2018),
h. 25
17
Fadlillah, Bermain & permainan Anak Usia Dini, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2019), h. 200
10
gerakan shalat melalui media audio visual. Dengan pengenalan melalui media
B. Identifikasi Masalah
masalahnya adalah:
membosankan.
18
Ismiati, Peningkatan Kecerdasan Natural Anak Melalui Media Audio Visual, Vol. I,
No. 1, Desember 2016-Mei 2017: Jurnal Ilmiah Pendidian Anak.
11
kurang mandiri.
C. Rumusan masalah
Medan Tembung?
Medan Tembung?
4. Apakah ada peningkatan kemampuan praktik gerakan shalat anak usia 5-6
D. Tujuan Penelitian
tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui kemampuan praktik gerakan shalat anak usia 5-6 tahun
Medan Tembung
12
2. Untuk mengetahui kemampuan praktik gerakan shalat anak usia 5-6 tahun
Medan Tembung
usia 5-6 tahun sebelum dan sesudah menggunakan media audio visual di
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti:
Tembung.
2. Bagi guru:
sholat anak.
3. Bagi Sekolah
Semoga dari hasil penelitian ini bisa digunakan dan dikembangkan oleh
sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Kerangka Teoretis
anak usia 0-6 tahun, usia ini menjadi penentu dalam pembentukan karakter
dan kepribadian anak. Pada usia ini anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat cepat. Usia ini juga bisa dikatakan usia emas
hambatan.19
Menurut NAEYC anak usia dini ialah anak yang berusia 0-8
kesanggupan anak dalam menerima kabar sangat tinggi sampai masa anak
usia dini bisa dikatakan masa yang paling cocok dalam mengembangkan
seluruh potensi yang ada pada anak. Firman Allah dalam QS. An-Nahal
19
Khadijah, Pendidikan Prasekolah, (Medan: Perdana Publishing, 2016), h. 3
20
Ahmad Mushilih, Analisis Kebijakan PAUD: Mengungkapkan Isu-Isu Menarik Seputar
PAUD, (Jawa Tengah: Mangku Bumi, 2018), h. 34
13
14
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
anak lahir dari perut ibunya, dan ketika anak lahir, anak tidak memiliki
Hakikat anak usia dini ialah individu yang unik dimana anak
21
Hamka, Tafsir Al Azhar Juzu-13-14, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), h. 274
15
anak. Orang tua dan juga guru bisa mendukung dan mematangkan anak
bahwa pendidikan anak usia dini merupakan salah satu cara pembinaan
yang diarahkan kepada anak dari lahir sampai usia enam tahun yang
22
Alfitriani Siregar, Metode Pengajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini, (Medan:
Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Aqli, 2018), h. 7
23
Khadijah, Op. Cit, h. 5
16
lanjut. 24
Pendidikan anak usia dini ialah modal besar bagi keluarga dan
manusia tumbuh dengan karakter yang bagus agar bisa hidup damai dan
pendidikan anak usia dini ialah usaha pencerahan yang diserahkan bagi
anak dari lahir sampai usia 6 tahun guna menumbuh kembangkan jasmani
anak bisa di ajarkan sejak anak usia 3 sampai usia 5 tahun dengan
disekitarnya baik orang tua maupun guru. Dan pada usia ini juga sudah
bisa di ajarkan untuk menghapal beberapa surah pendek. Masuk pada usia
5 sampai 7 tahun, anak bisa diajarkan melalui bahasa sederhana dan juga
24
Ibid, h. 11
25
Khadijah, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Medan: Perdana Publishing, 2015), h.
4
17
dengan lemah lembut dan harus ada contoh yang baik yang dilihat anak.
Anak harus kita ajarkan sejak usia dini agar anak terbiasa sampai anak
nilai agama dan moral yaitu: anak dapat mengenal kegiatan beribadah
2. Pengertian sholat
a. Definisi sholat
agama Islam, orang yang menjaga sholatnya agama dan hidupnya juga
agama dan hidupnya, karena itulah sholat sangat penting bagi kehidupan
dihisab adalah sholat. Jika sholatnya baik maka ibadah yang lain juga
26
Amani, Ar-Ramadi, Pendidikan Cinta Untuk Anak, (Solo: PT Aqwam Media Profetika,
2013), h. 180
27
Kamaruddin Amin, Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor: 3489 Tahun
2016 Tentang Kurikulum Raudhatul Athfal, h. 53
18
SAW bersabda:
ِْ ي
اْلس ََْل ُو َعهَى َ ُِ َُّللاُ َعهَ ْي ِه َو َسهَّ َى ب
َّ صهَّى ِ َّ َّللاُ َع ُْهُ ًَب قَب َل قَب َل َرسُى ُل
َ َّللا َّ ي ِ َع ٍْ ا ْب ٍِ ُع ًَ َز َر
َ ض
َ َّللا َو ِإقَ ِبو انص َََّل ِة َو ِإيتَب ِء ان َّز َكب ِة َوا ْن َحجِّ َو
ص ْى ِو ِ َّ َّللاُ َوأَ ٌَّ ُي َح ًَّدًا َرسُى ُل
َّ س َشهَب َد ِة أَ ٌْ ََل ِإنَهَ ِإ ََّل
ٍ ًْ َخ
ٌب
َ ضَ َر َي
memegang teguh pondasinya yaitu rukun islam dan iman. Salah satu rukun
dipertanggung jawabkan di hari nisab kelak. Jadi sholat itu sangat perlu
kita ajarkan kepada anak sejak usia dini, agar anak terbiasa melaksanakan
melatih anak-anak beribadah sejak mereka berusia tujuh tahun lebih dini
28
Ahmad sarwat, syarat sah sholat mazhab syafii 1, lentera islam, h. 5
29
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim,
diterjemahkan oleh arif rahman hakim, dari judul asli al lu’lu wal marjan, (solo: insan kamil,
2010), h. 13
19
diajari lebih baik dan memukul anak jika meninggalkannya saat mereka
menurut terminologi shalat yaitu sesuatu yang terdiri dari perkataan dan
perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam.
lainnya.31
ialah bentuk dari penghambaan diri seorang muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT dengan menghadapkan jiwa dan raga dengan
khusyu’ dan tawadu’ yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan
30
syaikh Jamal Abdurrahman, Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi, (solo:
Aqwam 2010), h. 142
31
Nurhayati dan Ali Imran Sinaga, Fiqh dan Ushul Fiqh, (Depok: Prenada Media, 2017),
h. 83
20
Apabila syarat-syarat dan rukun sholat tidak terpenuhi maka sholat nya
32
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, (Jakarta: Lentera Abadi), h. 412
21
tidak sah. Barang siapa yang memelihara sholat maka sholatnya akan
3. Menutup aurat
5. Menghadap kiblat.33
ditunaikan di dalam shalat bagi orang yang terkena wajib shalat. Jika
tinggal salah satu maka shalatnya juga tidak sah atau batal. Adapun rukun
yang lain kecuali ibu jari, ibu jari berdampingan dengan telinga dan
33
Hafsah, Fikih Ibadah, Muamalat, Munakahat, Mawaris, Jinayat, siaysyah, (Bndung:
Citapustaka Media Perintis, 2011), h. 27
22
didalamnya bismillahirrahmanirrahim.
lutut dan di tekankan antara punggung agar rata, dan mata selalu
dengan tuma`ninah.
8. Duduk antara dua sujud, duduk di atas kaki kiri dan menegakkan
12. Membaca salam yaitu melihat ke kanan dan ke kiri hingga dapat
d. Manfaat shalat
4. Diangkat derajatnya
maupun rohani.
3. Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely media pembelajaran adalah alat-alat grafis, fotografis atau
pembelajaran.36
Fleming menjelaskan media ialah alat yang ikut campur tangan pada dua
kesimpulan bahwa media merupakan alat perantara guru dan murid yang
pembelajaran AUD adalah segala sesuatu yang bisa dibuat bahan atau alat
menjadi:
musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara.
3) Media audio visual ialah media yang dapat didengar dan dilihat
VCD.
media visual, media audio, media audio visual dan media multimedia.
38
Satrianawati, Media dan Sumber Belajar, (Yogyakarta: Deepublishing, 2018), h. 10
26
peserta didik dan peserta didikpun lebih gampang dan lebih fokus
pembelajaran.
39
Hamidulloh Ibda, Media Pembelajaran Berbasis Wayang, (Semarang: Pilar Nusantara,
2019), h. 35-36
40
Rudy Sumiharsono, Media Pembelajaran, (Jawa Timur: Pustaka Abadi, 2018), h. 15-
16
27
audio visual ialah suatu penghubung yang bisa dirasai dengan indra
yang memuat pesan dalam bentuk audio dan visual yang bisa mengasah
Rinanto media audio visual adalah media yang paling mudah dan
41
Nokman Riyanto, 7 Karya 1 Buku, (Banjar Negara: Pelita Gemilang Sejahtera, 2018),
h. 24
42
Ummyssalam, Buku Ajar Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran PLS,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2017), h. 51
28
ini.43
visual merupakan alat yang bisa dilakukan guru ketika mengajar yang
secara langsung kepada peserta didik seperti gambar, suara dan lainnya.
audio visual untuk tujuan kognitif dan tujuan efektif yaitu: Tujuan
mengetahui kembali dan memberi dorongan gerak dan seimbang (2) bisa
memperlihatkan susunan gambar diam tanpa suara sebagai media foto dan
film bingkai meski kurang ekonomis. (3) dengan media audio visual bisa
juga diajarkan pengetahuan tentang hukum dan prinsip tertentu. (4) media
ini juga bisa digunakan untuk menunjukkan contoh dan cara bersikap
dalam suatu penampilan. Untuk tujuan efektif (1) media audio visual
sangat baik untuk menyampaikan informasi dalam matra efektif (2) bisa
menggunakan efek dan teknik, media ini juga sangat baik dalam
gerak (2) dengan media ini dijelaskan baik dengan cara memperlambat
43
Nokman Riyanto, Op, Cit, h. 24-25
44
Ayu Fitria, Penggunaan media Audio Visual Dalam Pembelajaran Anak Usia
Dini,Cakrawala Dini, Vol. 5 No. 2, November 2014 : Jurnal Mahasiswa Sekolah Pascasarjana
UPI
29
1) Media audio
audio visual. Media audio ialah media yang menghasilkan suara. Dengan
demikian suara merupakan kekuatan pada media ni. Oleh karena itu media
suara yang dhasilkan dari media ini berharap bisa memberikan gambaran
2) Media visual
visual seperti gambar, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan
buletin dan sebagainya. Media visual ialah media untuk menarik perhatian,
mungkin akan lebih cepat dilupakan jika tidak divisualkan.46 Dalam Surah
45
Estu Pitarto, Cara Asyik Barcerita Dengan TIK-Audacity, (Surabaya: Media Edukasi,
2017), h. 2-5
46
Asrorul Mais, Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus, (Jawa Timur: Pustaka
Abadi, 2018), h. 28-29
30
bentuk yang unik dan tiada duanya sebagi bukti kekuasaan penciptanya?
untuk berpikir mengenai apa yang kita lihat dan memperhatikan mengenai
ini menggunakan media audio visual yang bisa dilihat dan didengar,
dengan media ini anak bisa melihat, memperhatikan dan berpikir tentang
1. Alat peraga yang rumit, seperti film gerak bersuara, film strip, slide
47
Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Shafwatut Tafasir Tafsir-Tafsir Pilihan, (Jakarta:
Pustaka Al-kautsar, 2011), h. 708-709
48
Rudi Sumiharsono, Hasbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran, (Jawa Timur: Pustaka
Abadi, 2017), h. 6
31
mengangkat jenis media audio visual film gerak sebagai media yang
perancang.
kognitif
49
Husniyatus Salamah Zainiyati, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT,
(Jakarta: Kencana, 2017), h. 73
32
B. Penelitian Relevan
tindakan siklus I menjadi 57%, dan pada siklus II, mengalami peningkatan
RA Masyithjoh Melikan.
perkembangan sangat baik berada pada level 13,04 %. Pada siklus I terjadi
%.
33
masih ada hubungan yang dapat mendukung penelitian ini. Penelitian ini
Tembung.
C. Kerangka Berpikir
baik usia maupun ketentuan apa saja yang akan diserahkan kepada anak ketika
secara singkat sangat sulit untuk diajarkan kepada anak usia dini tetapi sholat
bisa mudah dipahami dan dilaksanakan jika disiplin dan terbiasa dalam
terminologi shalat adalah sesuatu yang terdiri dari perkataan dan perbuatan
tertentu yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam. Shalat juga
pada anak dengan melalui video atau film yang telah diputar. Dengan media
ini juga peserta didik bisa lebih termotivasi dan lebih memperhatikan media
yang sedang diputar sehingga dapat membuat anak untuk bertanya sebab dan
akibat dari video yang di putar, sehingga anak dapat mengaplikasikan apa
D. Hipotesis tindakan
telah dipaparkan di atas maka hipotesis yang dirumuskan yaitu: jika penerapan
media audio visual berjalan dengan efektif maka kemampuan praktik shalat
50
Salim dan Haidir, 2019, Penelitian pendidikan, Jakarta: Pranada Media, h. 140
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-
tindakan kelas ada dua hal penting yaitu perbaikan dan keterlibatan sedangkan
51
Ajat Rukajat, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Disertai Contoh
Judul, Skripsi Dan Metodologi, (Yokyakarta: Deepublish, 2018), h. 42
52
Asip Suryadi dan Ika Berdiati, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2018), h. 85
53
Zainal Aqib dan M. Chotibuddin, Teori Dan Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), (Yokyakarta: Deepublish, 2018), h. 10
35
36
setelah dilaksanakan tes awal. Hasil tes awal diteliti dan diketahui kesulitan
dengan media audio visual. Peneliti berada di sekolah dari awal sampai akhir
3. Seminar proposal
3. Siklus I
4. Siklus II
5. Analisis data
37
penelitian
6. Penulisan hasil
laporan
D. Prosedur Penelitian
kelas, yaitu melakukan penelitian tindakan kelas seperti refleksi awal dan
observasi untuk pemahaman persoalan yang terjadi dalam kelas. penelitian ini
memiliki tahap- tahap penelitian berupa siklus. Menurut kemmis & Mc.
4. Refleksi.
pembelajaran media audio visual. Tiap siklus dalam penelitian ini akan
dilaksanakan observasi untuk memantau tahap yang diperoleh anak. Jika pada
1. Pra Siklus
gerakan sholat anak dalam proses belajar. Hasil dari observasi yang
siklus II
4. Menyediakan dokumentasi
penerapannya seperti:
39
dilaksanakan.
pembelajaran.
tingkat proses aktivitas belajar anak yang lagi berproses dan hasil
akhirnya.
40
d. Tahap Refleksi
3. Siklus II
a. Perencanaan (planning)
video praktik gerakan sholat pada siklus II. Setelah melaksanakan kegiatan
belajar, maka dilaksanakan test awal dengan tujuan untuk melihat sejauh
sholat.
b. Pelaksanaan (Acting)
c. Pengamatan (Observing)
dilihat kemajuan yang terjadi pada anak saat siklus I dan pada siklus II.
d. Refleksi
Perencanaan Pelaksanaan
SIKLUS-I tindakan -1 tindakan-1
Refleksi-1 Pengamatan-1
Permasalahan
Perencanaan Pelaksanaan
baru, hasil
tindakan- II tindakan-II
refleksi
SIKLUS -II
Refleksi-II Pengamatan - II
54
Ibid, h. 5
43
data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Setiap hari anak akan
1. Observasi
observasi.
b. Lembar observasi
tindakan peneliti yang dilakukan dalam kelas, yang kedua data observasi
Tabel 3.2. kisi-kisi observasi kemampuan praktik gerakan sholat melalui media audio visual di RA Nurhayati
Berilah tanda ceklist (√ ) sesuai dengan pendapat dan pengamatan anda dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan kriteria
Nama Anak :
Kelompok/semester : B/I
No Indikator Indikator
perkembangan Kriteria penilaian
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
3. Ruku` Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
membungkukkan membungkukkan membungkukkan membungkukkan membungkukkan
tubuh dan kepala, dan tubuh dan kepala, tubuh dan kepala, tubuh dan kepala, dan tubuh dan kepala,
kedua tangan di dan kedua tangan di dan kedua tangan di kedua tangan di dan kedua tangan
luruskan ke lutut luruskan ke lutut luruskan ke lutut luruskan ke lutut di luruskan ke lutut
kaki, tidak kaki, tidak kaki, tidak kaki, tidak kaki, tidak
mengangkat kepala mengangkat kepala mengangkat kepala mengangkat kepala mengangkat kepala
dan juga tidak dan juga tidak dan juga tidak dan juga tidak dan juga tidak
ditekuk dan ditekuk dan ditekuk dan ditekuk dan ditekuk dan
punggung diluruskan punggung punggung diluruskan punggung diluruskan punggung
diluruskan dengan bantuan guru tanpa bantuan guru diluruskan.
4. I`tidal Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua
tangan sejajar dengan tangan sejajar tangan sejajar dengan tangan sejajar dengan tangan sejajar
bahu dan diarahkan dengan bahu dan bahu dan diarahkan bahu dan diarahkan dengan bahu dan
kehadap kiblat diarahkan kehadap kehadap kiblat kehadap kiblat tanpa diarahkan kehadap
kiblat dengan bantuan guru bantuan guru kiblat
5. Sujud Anak dapat sujud Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu sujud Anak terampil
dengan meletakkan sujud dengan sujud dengan dengan meletakkan sujud dengan
kedua lutut terlebih meletakkan kedua meletakkan kedua kedua lutut terlebih meletakkan kedua
dahulu dan disusul lutut terlebih dahulu lutut terlebih dahulu dahulu dan disusul lutut terlebih
oleh kedua telapak dan disusul oleh dan disusul oleh oleh kedua telapak dahulu dan disusul
tangan. Dan dahi, kedua telapak kedua telapak tangan. tangan. Dan dahi, oleh kedua telapak
hidung menyentuh tangan. Dan dahi, Dan dahi, hidung hidung menyentuh tangan. Dan dahi,
46
8. Salam Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
menggerakkan kepala menggerakkan menggerakkan menggerakkan kepala menggerakkan
ke kanan dan kiri kepala ke kanan dan kepala ke kanan dan ke kanan dan kiri kepala ke kanan
sebatar bahu kiri sebatas bahu kiri sebatas bahu sebatas bahu tanpa dan kiri sebatas
dengan bantuan guru bantuan guru bahu
audio visual dapat dilihat pada lembar observasi sebagaimana berikut ini.
1 = Kurang 3 = Cukup
2. Wawancara
secara tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dengan
3. Dokumentasi
data. Maka diperoleh skor tertinggi dan skor terendah. Skor tinggi (ST), Skor
rendah (SR). Pengisian data dengan cara mengkoreksi seperti tiap deskriptor
Keterangan:
MB : Mulai berkembang
BB : belum berkembang
perhitungan menurut perolehan setiap anak sesuuai dengan yang ada dalam
P=
Keterangan:
55
Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK, (Bandung:
CV. Yrama Widya, 2010), h. 41
51
P = hasil pengamatan
Keterangan:
X= Nilai rata-rata
N= Jumlah anak
sholat anak terhadap gerakan sholat dapat diketahui dari persentase yang sama
56
Ajat Rukajat, Op. cit, h. 28-29
52
yaitu:
1. Uji Kredibilitas
a. Perpanjangan pengamatan
disembunyikan.
b. Meningkatkan ketekunan
yang diamati.
c. Triangulasi
2. Uji Transferability
penelitian bisa digunakan pada situasi sosial lain. Karena itu peneliti harus
bisa dipercaya. Dengan demikian pembaca menjadi jelas dan menentukan bisa
dilaksanakan.57
57
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 365-374
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tembung, RA Nurhayati ini mempunyai dua kelas yang terdiri dari satu
kepala sekolah, dua ruang kelas, satu area bermain, satu halaman utama
sebagai berikut
Visi
Misi
54
55
meminta izin dan menceritakan apa saja yang akan dilaksanakan ketika
gerakan sholat.
58
Wawancara Gu ru Kelas B, Ibu Susilawati S.Pd. I, pada bulan September 2020, Di RA
Nurhayati Medan Tembung.
56
awal maka dapat diketahui bahwa hasil praktik gerakan sholat anak kelas
Tabel 4.1. Hasil Observasi Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak Pra
Tindakan
3. Al farido 11 34.37 MB
4. Bilfan 11 34.37 MB
5. Dafa alfarizi 8 25 BB
7. Kamila 8 25 BB
11. M hafiz 8 25 BB
15. Siska 8 25 MB
gerakan sholat anak sebelum dilakukan tindakan terdapat nilai rata-rata 9.20 %
Jumlah anak 15
gerakan sholat anak pada pra tindakan tidak ditemukan kategori berkembang
sesuai harapan dan berkembang sangat baik, 6 orang anak (40%) mulai
70
60
50
40
MB
30 BB
20
10
0
BSB BSH MB BB
a. Perencanaan Siklus I
sudah dipelajari.
bagaimana perkembangannya.
b. Pelaksanaan Siklus I
dipakai.
60
5. Menutup pelajaran.
yaitu :
61
dengan tema diriku dan subtema ibadah, kegiatan intinya menonton video
tentang praktik gerakan sholat. Pada pertemuan pertama ini peneliti sudah
menyiapkan bahan dan alat seperti laptop, loudspeaker dan video sholat.
tema dan sub tema yang dipakai sama dengan pertemuan pertama. Pada
tema dan subtema yang dipakai masih sama. Dalam perjumpaan ini anak
siklus I.
62
tabel di bawah:
4. Bilfan 16 50 MB
5. Dafa alfarizi 16 50 MB
7. Kamila 24 75 BSH
11. M hafiz 8 25 BB
sholat anak terdapat nilai rata-rata 19.06 dari 15 anak. Dalam proses
1. 25-32 - - BSB
2. 17-24 9 60 BSH
3. 9-16 5 33.33 MB
4. 0-8 1 6.67 BB
Jumlah anak 15
sholat anak pada siklus I tidak diperoleh kategori berkembang sangat baik,
70
60
50
BSB
40
BSH
30 MB
BB
20
10
0
BSB BSH MB BB
memperoleh cukup baik, akan tetapi belum mencapai hasil yang terbaik.
d. Refleksi siklus
peneliti dan guru, secara umum perkembangan praktik gerakan sholat anak
seperti gerakan ruku’, pada gerakan ini masih ada 5 orang anak
kaki kiri di bawah kaki kanan pada gerakan duduk tasyahud akhir.
a. Perencanaan siklus II
dilaksanakan.
senang.
66
5. Menutup pembelajaran.
b. Pelaksanaan Siklus II
dimulai pada hari senin 21 September 2020 sampai dengan hari rabu
hanya pada video yang disajikan pada anak, perbedaannya pada siklus
kegiatan anak pada siklus II serta mengisi lembar observasi yang sudah
berikut:
3. 9-16 0 0 MB
4. 0-8 0 0 BB
Dari tabel 4.6. tersebut bahwasanya perkembangan praktik
praktik gerakan sholat anak hingga pertemuan pada siklus II lebih jelasnya
100
90
80
70
60 BSB
50 BSH
40 MB
30 BB
20
10
0
BSB BSH MB BB
Gambar 4.3. Diagram Batang Kemampuan Praktik gerakan sholat
Anak Pada Siklus II
d. Refleksi Siklus II
telah dilakukan selama siklus II. Dapat dilihat dari hasil observasi
Siklus I Siklus II
1 BSB 0 13
2 BSH 9 2
3 MB 5 0
4 BB 1 0
sampai siklus II, lebih jelasnya pada gambar diagram batang berikut:
71
90
80
70
60
50 Siklus I
40 Siklus II
30
20
10
0
BSB BSH MB BB
hasil observasi anak mulai dari pra tindakan, siklus I dan siklus II bisa
35
30
25
20 pra siklus
siklus I
15
siklus II
10
0
pra siklus siklus I siklus II
Hasil observasi dan refleksi pra siklus dengan nilai rata-rata 9.20,
nilai rata-rata 30.26. Hal ini pernyataan peneliti bisa terjawab bahwasanya
media pembelajaran audio visual dengan tujuan untuk mengetahui cara dan
siklus II ini yang berbeda hanya pada video yang disajikan pada anak,
praktik gerakan sholat anak. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan media
visual pada siklus I dengan nilai rata-rata sebesar (19.06), dan pada
dari hasil akhir siklus II dari 15 jumlah anak yang di teliti diperoleh 13
orang anak yang berkembang sangat baik (86.67%) dan 2 orang anak
bagi si anak dan pada tahap pembelajaran anak bisa melihat dan
besar anak sudah bisa melaksanakannya sesuai gerakan yang sudah tepat.
Ajaran 2020/2021.
74
BAB V
A. Kesimpulan
dalam pra tindakan diketahui bahwa nilai rata-rata gerakan sholat pada pra
tindakan 6 orang anak kriteria mulai berkembang (40%) dan 9 orang anak
0rang anak yang kriteria berkembang sesuai harapan (60%), 5 orang anak
yang tergolong kriteria mulai berkembang (33.33) dan 1 orang anak yang
orang anak (86.67%) yang tergolong berkembang sangat baik dan 2 orang
pelaksanaan siklus I dan siklus II yang berbeda hanya pada video yang
menstimulasi anak dengan lagu-lagu tentang sholat agar anak tidak mudah
jenuh.
pratindakan sebesar 40%, pada siklus I sebesar 60% dan pada siklus II
sebesar 86.67%. Maka dari hasil akhir penelitian ini telah berhasil
B. Saran
saran berikut:
anak. Karena melalui media audio visual anak lebih berminat dan
3. Bagi pihak sekolah, berharap agar lebih peduli pada perkembangan praktik
gerakan sholat anak melalui pengikut sertaan guru pada pelatihan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Bin Abdul Hamid Al-Atsari, Sholat Defenisi, Anjuran dan Ancaman
Ahmad Sarwat, 2015, Seri Fiqih Kehidupan (3): Sholat, Jakarta: Publishing
Alfitriani Siregar, 2018 Metode Pengajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini,
Medan: Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Aqli
Al-Qadhi Abu Syuja bin Ahmad Al-Al-Ashfahani, fikih Sunnah Imam Syafi`i,
Sukmajaya: Fathan Media Prima
Amani, Ar-Ramadi, 2013, Pendidikan Cinta Untuk Anak, Solo: PT Aqwam Media
Profetika
Asip Suryadi dan Ika Berdiati, 2018, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Ayu Fitria, Penggunaan media Audio Visual Dalam Pembelajaran Anak Usia
Dini,Cakrawala Dini, Vol. 5 No. 2, November 2014 : Jurnal Mahasiswa
Sekolah Pascasarjana UPI
Estu Pitarto, 2017, Cara Asyik Barcerita Dengan TIK-Audacity, Surabaya: Media
Edukasi
Fadlillah, 2019, Bermain & permainan Anak Usia Dini, Jakarta: Prenadamedia
Group
Ismiati, Peningkatan Kecerdasan Natural Anak Melalui Media Audio Visual, Vol.
I, No. 1, Desember 2016-Mei 2017: Jurnal Ilmiah Pendidian Anak.
Khadijah dan Armanila, 2017, Permasalahan Anak Usia Dini, Medan: Perdana
Publishing
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, 2010, Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim,
diterjemahkan oleh arif rahman hakim, dari judul asli al lu’lu wal marjan,
solo: insan kamil.
Muktar Latif Dkk, 2016, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Prenadamedia
Group
Nurhayati dan Ali Imran Sinaga, 2017, Fiqh dan Ushul Fiqh, Depok: Prenada
Media
79
Radhiyatul Fithri dan Rensia Pradipta, Penerapan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Perkembangan Moral Anak Usia 5-6 Tahun Di Paud
Cemara Indah Kota Pekanbaru, Vol 1, No 1, Oktober 2017, PAUD
Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Ummyssalam, 2017, Buku Ajar Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran PLS,
Yogyakarta: Budi Utama
Zainal Aqib dan M. Chotibuddin, 2018, Teori Dan Aplikasi Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), Yokyakarta: Deepublis
Zainal Aqib, dkk, 2010, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK,
(Bandung: CV. Yrama Widya
80
Lampiran 1
TRANSKIP WAWANCARA
Lampiran 2
RA NUR HAYATI
Tema : Diriku
Subtema : Ibadah
Kelompok :B
Semester :I
NAM
SOSEM
KOGNITIF
FISIK MOTORIK
BAHASA
SENI
TUJUAN PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
1. metode demonstrasi.
3. metode pembiasaan.
4. metode bercerita.
MATERI PEMBIASAAN
SUMBER BELAJAR
1. guru.
1. laptop.
2. loudspeker.
3. video sholat.
A. Pembukaan
Salam.
Tepuk semangat.
B. Inti
C. Istirahat
Cuci tangan.
Bermain bersama.
86
D. Penutup
Mengetahui
RA NUR HAYATI
Tema : Diriku
Subtema : Ibadah
Kelompok :B
Semester :I
NAM
SOSEM
KOGNITIF
FISIK MOTORIK
BAHASA
SENI
TUJUAN PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
1. metode demonstrasi.
3. metode pembiasaan.
4. metode bercerita.
MATERI PEMBIASAAN
SUMBER BELAJAR
1. guru.
90
1. laptop.
2. Loudspeker.
3. video sholat.
A. Pembukaan
Salam.
Tepuk semangat.
B. Inti
C. Istirahat
Cuci tangan.
Bermain bersama.
D. Penutup
Mengetahui
RA NUR HAYATI
Tema : Diriku
Subtema : Ibadah
Kelompok :B
Semester :I
NAM
SOSEM
KOGNITIF
FISIK MOTORIK
BAHASA
SENI
TUJUAN PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
1. metode demonstrasi
3. metode pembiasaan
4. metode bercerita
MATERI PEMBIASAAN
SUMBER BELAJAR
1. guru
1. laptop
2. loudspeker
3. video sholat
A. Pembukaan
Salam.
Tepuk semangat.
B. Inti
C. Istirahat
Cuci tangan.
Bermain bersama.
D. Penutup
Mengetahui
RA NUR HAYATI
Tema : Diriku
Subtema : Ibadah
Kelompok :B
Semester :I
NAM
SOSEM
KOGNITIF
FISIK MOTORIK
BAHASA
SENI
TUJUAN PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
5. metode demonstrasi.
7. metode pembiasaan.
8. metode bercerita.
MATERI PEMBIASAAN
SUMBER BELAJAR
100
3. guru.
4. laptop.
5. loudspeker.
6. video sholat.
E. Pembukaan
Salam.
Tepuk semangat.
F. Inti
G. Istirahat
Cuci tangan.
Bermain bersama.
101
H. Penutup
Mengetahui
RA NUR HAYATI
Tema : Diriku
Subtema : Ibadah
Kelompok :B
Semester :I
NAM
SOSEM
KOGNITIF
FISIK MOTORIK
BAHASA
SENI
TUJUAN PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
1. metode demonstrasi.
3. metode pembiasaan.
4. metode bercerita.
MATERI PEMBIASAAN
SUMBER BELAJAR
1. guru.
1. laptop.
2. Loudspeker.
3. video sholat.
E. Pembukaan
Salam.
Tepuk semangat.
F. Inti
G. Istirahat
Cuci tangan.
Bermain bersama.
106
H. Penutup
Mengetahui
RA NUR HAYATI
Tema : Diriku
Subtema : Ibadah
Kelompok :B
Semester :I
NAM
SOSEM
KOGNITIF
FISIK MOTORIK
BAHASA
SENI
TUJUAN PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
1. metode demonstrasi
3. metode pembiasaan
4. metode bercerita
MATERI PEMBIASAAN
SUMBER BELAJAR
1. guru
1. laptop
2. loudspeker
3. video sholat
A. Pembukaan
Salam.
Tepuk semangat.
B. Inti
C. Istirahat
Cuci tangan.
Bermain bersama.
D. Penutup
Mengetahui
Lampiran 3
Nilai Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pra Tindakan
Nilai Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak Dengan Menggunakan Media Audio Visual siklus I
Nilai Perkembangan Praktik gerakan sholat Anak Dengan Menggunakan Media Audio Visual siklus II
Lampitan 4
Lampiran 5
Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Dengan Menggunakan Media
Audio Visual
NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa dan
juga bernyanyi.
2. Mengabsen anak.
3. Bercerita terkait
kegiatan yang akan
dilakukan
2 Kegiatan inti 1. Peneliti menyiapkan
video praktik
gerakan sholat dari
laptop
2. peneliti menjelaskan
isi video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop
4. Peneliti memantau
anak memperhatikan
tayangan media
audio visual.
5. Anak dan guru
bercerita tentang
materi kemudian
memberi kesempatan
untuk anak meniru
yang sudah
ditayangkan pada
media audio visual
3. Menutup pelajaran 1. Memberikan
motivasi supaya
anak senang
menirukan gerakan
sholat sebagaimana
ditayangkan pada
media audiovisual.
120
Keterangan:
1= Kurang 3= Cukup
Guru Pamong
Susilawati, S.Pd.I
121
Audio Visual
NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa, dan
juga bernyanyi.
2. Mengabsen anak.
3. Menyampaikan
tentang kegiatan
yang akan
dilakukan
2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop
4. Peneliti memantau
anak
memperhatikan
tayangan media
audio visual.
122
1= Kurang 3= Cukup
Guru Pamong
Susilawati, S.Pd.I
123
Audio Visual
NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa dan
juga bernyanyi.
2. Mengabsen anak.
3. Menyampaikan
tentang kegiatan
yang akan
dilaksanakan.
2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop
4. Peneliti memantau
anak
memperhatikan
tayangan media
audio visual.
124
1= Kurang 3= Cukup
Guru Pamong
Susilawati, S.Pd.I
125
3. Menyampaikan
tentang kegiatan
yang akan
dilaksanakan.
2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop
4. Peneliti memantau
anak
memerhatikan
tayangan media
audio visual.
126
1= Kurang 3= Cukup
Guru Pamong
Susilawati, S.Pd.I
127
Audio Visual
NO Penilaian
Aspek yang diamati Kegiatan 1 2 3 4
1 Kegiatan Awal 1. Salam, berdoa dan
juga bernyanyi.
2. Mengabsen anak.
3. Menyampaikan
kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2 Kegiatan inti 1. Peneliti
menyiapkan video
praktik gerakan
sholat dari laptop
2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop
4. Peneliti memantau
anak
memperhatikan
tayangan media
audio visual.
5. Anak dan guru
bercerita tentang
materi kemudian
memberi
kesempatan untuk
128
1= Kurang 3= Cukup
Guru Pamong
Susilawati, S.Pd.I
129
3. Menyampaikan
kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2. peneliti
menjelaskan isi
video untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan praktik
gerakan sholat
anak.
3. Peneliti memulai
video praktik
gerakan sholat dari
laptop
4. Peneliti memantau
anak
memperhatikan
tayangan media
audio visual.
130
1= Kurang 3= Cukup
Guru Pamong
Susilawati, S.Pd.I
131
Lampiran 6
Kisi-Kisi Observasi Kemampuan Praktik gerakan sholat Melalui Media Audio Visual Di RA Nurhayati
Tabel 3.2. kisi-kisi observasi kemampuan praktik gerakan sholat melalui media audio visual di RA Nurhayati
Berilah tanda ceklist (√ ) sesuai pendapat dan pengamatan dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan kriteria
Nama Anak :
Kelompok/semester : B/I
No Indikator Indikator kriteriaPenilaian
perkembangan
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
1. Berdiri Anak dapat berdiri Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu berdiri Anak mampu
tegak lurus dan berdiri tegak lurus berdiri tegak lurus dan menghadap berdiri tegak lurus
mengahadap kiblat dan menghadap dan menghadap kiplat dan menghadap
kiblat. kiblat kiblat
2. Takbiratul Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
ikhram mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua
tangan setinggi dua tangan setinggi dua tangan setinggi dua tangan setinggi dua tangan setinggi dua
pundak dan diarahkan pundak dan pundak dan pundak dan pundak dan
kehadap kiblat dan diarahkan kehadap diarahkan kehadap diarahkan kehadap diarahkan kehadap
kedua belah tangan kiblat dan kedua kiblat dan kedua kiblat dan kedua kiblat dan kedua
disedekapkan, tangan belah tangan belah tangan belah tangan belah tangan
kanan diletakkan di disedekapkan, disedekapkan, tangan disedekapkan, tangan disedekapkan,
atas tangan kiri antara tangan kanan kanan diletakkan di kanan diletakkan di tangan kanan
pergelangan tangan diletakkan di atas atas tangan kiri atas tangan kiri diletakkan di atas
kiri. tangan kiri antara antara pergelangan antara pergelangan tangan kiri antara
pergelangan tangan tangan kiri namun tangan kiri tanpa pergelangan tangan
kiri. dengan bimbingan bantuan guru. kiri.
132
No Indikator Indikator
perkembangan Kriteria penilaian
BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)
3. Ruku` Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu Anak terampil
membungkukkan membungkukkan membungkukkan membungkukkan membungkukkan
tubuh dan kepala, dan tubuh dan kepala, tubuh dan kepala, tubuh dan kepala, dan tubuh dan kepala,
kedua tangan di dan kedua tangan di dan dua tangan di kedua tangan di dan kedua tangan
luruskan ke lutut luruskan ke lutut luruskan pada lutut luruskan ke lutut di luruskan ke lutut
kaki, tidak kaki, tidak kaki, kepala tidak kaki, tidak kaki, tidak
mengangkat kepala mengangkat kepala diangkat dan juga mengangkat kepala mengangkat kepala
dan juga tidak dan juga tidak tidak ditekuk dan dan juga tidak dan juga tidak
ditekuk dan ditekuk dan punggung diluruskan ditekuk dan ditekuk dan
punggung diluruskan punggung dengan bantuan guru. punggung diluruskan punggung
diluruskan. tanpa bantuan guru diluruskan.
4. I`tidal Anak dapat Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak bisa Anak terampil
mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua mengangkat kedua
tangan sejajar dengan tangan sejajar tangan sejajar dengan tangan sejajar dengan tangan sejajar
bahu dan diarahkan dengan bahu dan bahu dan diarahkan bahu dan diarahkan dengan bahu dan
kehadap kiblat diarahkan kehadap kehadap kiblat kehadap kiblat tanpa diarahkan kehadap
kiblat dengan bantuan guru. bantuan guru. kiblat
5. Sujud Anak dapat sujud Anak belum mampu Anak mulai mampu Anak mampu sujud Anak terampil
dengan meletakkan sujud dengan sujud dengan dengan meletakkan sujud dengan
kedua lutut terlebih meletakkan kedua meletakkan kedua kedua lutut terlebih meletakkan kedua
dahulu dan disusul lutut terlebih dahulu lutut terlebih dahulu dahulu dan disusul lutut terlebih
oleh kedua telapak dan disusul oleh dan disusul oleh oleh kedua telapak dahulu dan disusul
tangan. Dan dahi, kedua telapak kedua telapak tangan. tangan. Dan dahi, oleh kedua telapak
hidung menyentuh tangan. Dan dahi, Dan dahi, hidung hidung menyentuh tangan. Dan dahi,
133
8. Salam Anak dapat Anak belum bisa Anak mulai bisa Anak bisa Anak terampil
menggerakkan kepala menggerakkan menggerakkan menggerakkan kepala menggerakkan
ke kanan dan kiri kepala ke kanan dan kepala ke kanan dan ke kanan dan kiri kepala ke kanan
sebatas bahu. kiri sebatas bahu. kiri sebatas bahu sebatas bahu tanpa dan ke kiri sebatas
dengan bantuan guru. bantuan guru. bahu.
Lampiran 7
Profil Sekolah
Kabupaten/Kota : Medan
MEI 2015
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
1. Identitas Diri
Agama : Islam
Mandailing Natal
2. Riwayat Pendidikan