berlandaskan nilai-nilai Islam demi pengembangan masyarakat muslim itu sendiri.
Rekayasa sosial (social engineering) adalah
serangkaian tindakan sistematis untuk melakukan perubahan sosial. Langkahnya dimulai dari membaca dan memahami realita sosial, kemudian melakukan perubahan sosial .
Fungsi rekayasa sosial adalah sebagai berikut :
1. Kontrol sosial 2. Alat politik 3. Alat pemersatu bangsa
Politik dan rekayasa sosial adalah
dua hal yang tidak dapat terpisahkan meskipun pada dasarnya keduanya hampir tidak berbeda satu sama lainnya karena keduanya bertujuan mengorganisir masyarakat untuk tujuan tertentu, hanya saja rekayasa sosial kerap digunakan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Untuk mengatasi problem sosial, kita perlu mengubah institusi-institusi sosial, sistem sosial, dan norma-norma sosial yang sebelumnya berlaku dalam suatu masyarakat. Belakangan, rekayasa sosial diganti dengan sosial marketing (pemasaran sosial). Karena ketika merencanakan suatu perubahan sosial, sebenarnya sedang memasarkan rencana baru atau sosial
Membicarakan perubahan sosial harus dimulai dulu dengan
pembicaraan tentang problem-problem sosial. Sebagaimana dalam penggalan surah Ar-Rad ayat 11: “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka” (QS.13: 11)
Ada tiga hal yang harus dilakukan yaitu;
1. Membaca dengan baik membaca tekstual maupun fenomena 2. Berinstitusi (membentuk komunitas ) karena sebuah kerja besar sangat berat untuk dikerjakan sendirian 3. Pembiasaan (kulturasi) sehingga orang lain akan mengikuti apa yang direncanakan. Bentuk / strategi rekayasa sosaial 1. Development (proses sosial yang direncanakan atau direkayasa ) 2. Revolusi atau people’s power, merupakan bagian dari power strategy (strategi perubahan sosial dengan kekuasaan) 3. Persuasive strategy ( strategi persuasif), dalam strategi ini media massa sangat berperan, karena pada umunya, strategi persuasif dijalankan lewat pembentukan opini dan pandangan masyarakat yang tidak lain melalui media massa 4. Strategi normatif ( aturan yang berlaku di masyarakat).