Anda di halaman 1dari 7

UJIAN SEMESTER

Nama : ANGGY RIRI WAHYUNI


NIM : 23199021
Mata Kuliah : Pedagogi Olahraga (Kelas Kerjasama)
SKS : 2 SKS
Waktu : Pukul 11.00 s/d 17.00
Dosen : Prof. Dr. Gusril, M. Pd.
Dr. Damrah, M.Pd

1. Jelaskan pengertian Pedagogi Olahraga lengkap dengan contohnya!

Jawaban : Pedagogi olahraga merujuk pada pendekatan dan metode yang digunakan
dalam proses pembelajaran dan pengajaran olahraga. Ini mencakup berbagai strategi,
teknik, dan prinsip-prinsip yang digunakan oleh para pendidik olahraga untuk
memfasilitasi pembelajaran efektif dan pengembangan keterampilan atletik, pengetahuan,
dan sikap positif terhadap olahraga. Pedagogi olahraga tidak hanya berkaitan dengan
aspek fisik, tetapi juga mencakup aspek kognitif dan sosial dari pembelajaran olahraga.
Beberapa aspek penting dalam pedagogi olahraga melibatkan:

1. Pengajaran Keterampilan:
- Contoh: Seorang pelatih Futsal yang menggunakan metode Langkah demi langkah
untuk mengajarkan teknik tendangan bola kepada para pemainnya. Pelatih ini mungkin
menggunakan model, demonstrasi, dan umpan balik langsung untuk membantu pemain
mengembangkan keterampilan mereka.

2. Pembelajaran Taktis:
- Contoh : Seorang pelatih Futsal yang membimbing timnya dalam pemahaman strategi
permainan, seperti cara membaca pertahanan lawan atau mengeksekusi serangan balik.
Dalam hal ini pengajaran fokus pada pemahaman konsep dan taktik permainan.

3. Pembinaan Karakter dan Etika Olahraga:


- Contoh: Seorang instruktur renang yang menekankan pentingnya disiplin, kerjasama,
dan sikap sportifitas di luar dan di dalam kolam renang. Ini membantu mengembangkan
karakter positif pada para atlet yang melibatkan aspek-aspek moral dan etika olahraga.

4. Pengelolaan Kelas atau Tim:


- Contoh: Seorang pelatih atletik yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
lingkungan yang mendukung dan memotivasi, serta efektif dalam mengelola kelompok
atlet agar dapat berinteraksi dan belajar satu sama lain.

5. Evaluasi dan Umpan Balik:


- Contoh: Seorang pendidik olahraga yang memberikan umpan balik konstruktif kepada
peserta didik setelah latihan atau pertandingan, membantu mereka mengidentifikasi
kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.
2. Pada umumnya, Sport Pedagogi adalah bidang kajian tentang hubungan antara
Pendidikan Jasmani dan Pendidikan. Jelaskan hubungan dimaksud lengkap dengan
contoh!
Jawaban : Sport Pedagogi, atau pedagogi olahraga, memang berkaitan erat dengan
hubungan antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan. Hubungan ini melibatkan
pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip pendidikan dalam konteks kegiatan olahraga
dan kebugaran fisik. Berikut adalah beberapa aspek hubungan antara Sport Pedagogi,
Pendidikan Jasmani, dan Pendidikan:

1. Pengembangan Keterampilan Motorik:


- Contoh: Dalam Pendidikan Jasmani, siswa diajarkan berbagai keterampilan motorik
dasar seperti berlari, melompat, dan melempar. Sport Pedagogi berkontribusi dalam
menyusun metode pengajaran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan motorik
ini melalui kegiatan olahraga dan permainan yang sesuai.

2. Pendidikan Jasmani sebagai Medium Pembelajaran:


- Contoh: Guru Pendidikan Jasmani dapat menggunakan olahraga dan permainan
sebagai medium untuk mengajarkan konsep seperti kerjasama, fair play, dan aturan.
Misalnya, dalam futsal, siswa belajar bekerja sama dengan rekan satu tim dan
menghormati aturan permainan.

3. Pengembangan Aspek Fisik dan Kesehatan:


- Contoh: Dalam Pendidikan Jasmani, fokusnya dapat melibatkan pengembangan
kebugaran fisik dan pemahaman tentang pentingnya gaya hidup sehat. Sport Pedagogi
membantu menyelaraskan kegiatan olahraga yang menarik dan bermanfaat untuk
mencapai tujuan ini, seperti melibatkan siswa dalam permainan yang meningkatkan
kebugaran kardiovaskularnya.

4. Pendidikan Karakter melalui Olahraga:


- Contoh: Pendidikan Jasmani dan Sport Pedagogi berperan dalam membentuk karakter
siswa melalui pelajaran tentang etika olahraga, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kerja
tim. Sebagai contoh, kejujuran dan sportivitas dapat ditanamkan melalui pengalaman
berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.

5. Pengelolaan Kelas atau Tim:


- Contoh: Guru Pendidikan Jasmani dan pelatih olahraga menggunakan prinsip-prinsip
manajemen kelas dan manajemen tim untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
pembelajaran dan pengembangan siswa atau atlet. Ini termasuk memberikan umpan balik
konstruktif, memotivasi partisipan, dan memfasilitasi kolaborasi.

Dengan demikian, Sport Pedagogi bertujuan untuk memahami bagaimana pengajaran


olahraga dapat mendukung dan memperkaya pendidikan fisik dan mental siswa.
Pendidikan Jasmani menjadi landasan untuk memahami prinsip-prinsip ini, dan Sport
Pedagogi membantu menerapkan prinsip-prinsip tersebut secara efektif dalam konteks
aktivitas olahraga dan kegiatan fisik lainnya.
3. Tujuan Pedagogi Olahraga dari dampak yang harus dihindari, dampak yang diharapkan,
mengevaluasi dan karakteristik ndividual (usia, jenis kelamin, bakat, minat) dalam
program latihan. Jelaskan masing-masingnya lengkap dengan contoh!
Jawaban :
1. Dampak yang Harus Dihindari:

Tujuan: Menghindari cedera dan kelelahan berlebihan pada peserta.

Contoh:
Seorang pelatih atletik harus merancang program pelatihan yang memperhatikan tingkat
kebugaran, kekuatan, dan kemampuan fisik masing-masing atlet. Mencegah latihan
berlebihan yang dapat menyebabkan cedera adalah prioritas. Dalam hal ini, evaluasi
konstan terhadap kondisi fisik dan umpan balik dari atlet sangat penting.

2. Dampak yang Diharapkan:

Tujuan: Meningkatkan keterampilan, kebugaran fisik, dan pemahaman konsep olahraga.

Contoh:
Seorang guru olahraga di sekolah menengah dapat memiliki tujuan untuk meningkatkan
keterampilan sepak bola siswa-siswinya. Dengan merancang latihan yang berfokus pada
teknik, taktik permainan, dan kondisi fisik, diharapkan bahwa siswa akan mencapai
kemajuan dalam keterampilan sepak bola mereka dan memiliki pemahaman yang lebih
baik tentang permainan.

3. Mengevaluasi:

Tujuan: Menilai perkembangan, pemahaman, dan keberhasilan peserta dalam program


latihan.
Contoh:
Seorang pelatih renang perlu melakukan evaluasi reguler terhadap perkembangan siswa
di kolam renang. Evaluasi dapat mencakup waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
jarak tertentu, teknik berenang, dan pemahaman tentang konsep keselamatan air. Dengan
informasi ini, pelatih dapat menyesuaikan program latihan untuk memenuhi kebutuhan
individu.
4. Karakteristik Individual (Usia, Jenis Kelamin, Bakat, Minat):

Tujuan: Menyesuaikan program latihan dengan karakteristik individu peserta.


Contoh:
Seorang instruktur yoga yang menyadari perbedaan kebutuhan antara peserta yang
berusia 20-an dan peserta yang berusia 60-an dapat merancang kelas yang sesuai untuk
setiap kelompok usia. Pengajar akan mempertimbangkan tingkat fleksibilitas, kebugaran,
dan preferensi pribadi untuk menciptakan pengalaman yang bermanfaat bagi setiap
peserta.

Dalam setiap kasus, pedagogi olahraga harus selalu memperhatikan karakteristik individu
peserta, memastikan bahwa program latihan tidak hanya efektif tetapi juga sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan masing-masing peserta. Pendekatan ini memungkinkan
pencapaian tujuan tanpa risiko dampak negatif, dan sejalan dengan konsep pendidikan
jasmani yang inklusif dan mendukung perkembangan holistik individu.

4. Penerapan Modifikasi Olahraga dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di


Sekolah

Materi Pokok: FUTSAL


Sub Materi Pokok: Teknik Dasar Passing

Pola Pembelajaran:

1. Pemanasan (Introduction):
- Penjelasan Tujuan (Objective Explanation): Guru menjelaskan bahwa tujuan dari sesi
ini adalah untuk mempelajari dan meningkatkan keterampilan Passing dalam permainan
Futsal.
- Permainan Kecil (Small Game): Sesi dimulai dengan permainan pendahuluan,
misalnya Siswa membentuk lingkaran dan ada penjaga bola ditengah dan berusaha
menjaga bola tidak didapat oleh penjaga dengan melakukan Passing minimal dua
sentuhan

- Kelentukan Togok (Flexibility Exercise): Sebelum memulai pembelajaran


keterampilan, siswa melakukan latihan kelenturan togok (stretching) untuk
mempersiapkan tubuh secara fisik.

2. Inti (Skill Development):


- Mempelajari Keterampilan Baru atau Mengulang yang Sudah Dipelajari (Learning or
Reviewing Skills): Guru memberikan panduan tentang teknik dasar Passing, memberikan
demonstrasi, dan memberi tugas kepada siswa untuk mencoba teknik tersebut.

- Refine Skill (Memperbaiki Keterampilan): Siswa berlatih secara intensif dengan


umpan balik individual dari guru atau teman sekelas. Fokus pada perbaikan teknik, posisi
tubuh, dan gerakan kaki.

- Culmination Activities (Aktivitas Puncak): Sesuai dengan pola pembelajaran, sesi ini
mencakup kegiatan puncak yang berupa kompetisi mini antar siswa untuk menerapkan
keterampilan Passing yang telah dipelajari.

3. Penutup (Cooling Down):


- Kegiatan yang Rileks (Relaxing Activity): Sesi penutup dimulai dengan kegiatan
rileks, seperti latihan pernapasan atau relaksasi ringan.
- Kesimpulan dan Memotivasi (Conclusion and Motivation): Guru memberikan
kesimpulan singkat tentang apa yang telah dipelajari. Selanjutnya, guru memotivasi siswa
untuk terus berlatih dan meningkatkan keterampilan bulutangkis mereka.

Dengan menggunakan pola pembelajaran ini, kita sebagai guru dapat memodifikasi
aktivitas pembelajaran sesuai dengan tingkat keterampilan, minat, dan bakat masing-
masing siswa.
5. Jelaskan ontology (apa), epistemology (bagaimana) dan aksiologi (untuk apa) PJOK serta
kedudukan mata pelajaran PJOK dalam Kurikulum Merdeka!

1. Ontology (Apa):
- Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) memiliki ontologi yang
berkaitan dengan pemahaman tentang eksistensi dan sifat dari aktivitas fisik dan
kesehatan.
- Ontologi PJOK menekankan pentingnya fisik dan aktivitas olahraga sebagai bagian
integral dari perkembangan manusia secara fisik, mental, dan sosial.

2. Epistemology (Bagaimana):
- Epistemologi PJOK menyangkut cara kita memperoleh pengetahuan dan memahami
proses pembelajaran di dalamnya.
- Dalam PJOK, epistemologi melibatkan penggunaan metode pembelajaran yang
melibatkan partisipasi fisik, refleksi, dan pemahaman konsep-konsep kesehatan.

3. Aksiologi (Untuk Apa):


- Aksiologi PJOK membicarakan nilai-nilai dan tujuan pendidikan fisik dan kesehatan.
- Pentingnya nilai-nilai seperti kebugaran, fair play, kerjasama, dan tanggung jawab
dalam konteks aktivitas fisik dan olahraga.
- Tujuan aksiologi PJOK adalah untuk mencapai perkembangan holistik siswa,
menciptakan perilaku sehat, dan membentuk karakter positif melalui pengalaman fisik
dan olahraga.

Kedudukan Mata Pelajaran PJOK dalam Kurikulum Merdeka:

1. Pentingnya Pengembangan Fisik dan Mental:


- PJOK diberi kedudukan penting dalam Kurikulum Merdeka karena kontribusinya
terhadap pengembangan fisik dan mental siswa.
- Melalui kegiatan fisik dan olahraga, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan
motorik, tetapi juga membentuk kesehatan fisik dan mental mereka.

2. Kontribusi Terhadap Gaya Hidup Sehat:


- PJOK berperan dalam membentuk gaya hidup sehat siswa.
- Dalam Kurikulum Merdeka, mata pelajaran ini menjadi instrumen utama untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya aktivitas fisik teratur, olahraga, dan
kesadaran akan kesehatan diri.
3. Pembentukan Karakter dan Nilai:
- PJOK memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan nilai-nilai positif.
- Melalui kegiatan olahraga, siswa dapat belajar tentang kejujuran, kerjasama, disiplin,
dan semangat sportivitas. Ini sesuai dengan visi Kurikulum Merdeka yang
mengedepankan pembentukan karakter sebagai bagian integral dari pendidikan.

4. Pengintegrasian dengan Aspek Lain:


- Dalam Kurikulum Merdeka, PJOK diintegrasikan dengan baik dengan aspek-aspek
pendidikan lainnya.
- Penting untuk melibatkan kegiatan fisik dan olahraga dalam konteks pembelajaran
lintas mata pelajaran, sehingga siswa dapat mengalami hubungan antara kesehatan dan
bidang studi lainnya.

Peran pedagogik dalam penyelesaian tesis sangat penting untuk memastikan bahwa
proses penelitian dan penulisan tesis berlangsung efektif, efisien, dan sesuai dengan
prinsip-prinsip pendidikan. Berikut adalah beberapa peran penting pedagogik dalam
penyelesaian tesis:

6. Bagaimana peran Pedagogik Olahraga dalam penyelesaian Tesis Magister Saudara!

1. Pembimbingan dan Pembinaan:


- Pedagogik membantu dalam menyusun pertemuan kita dengan pembimbing tesis kita
secara teratur untuk mendiskusikan kemajuan penelitian, dapat mengidentifikasi
hambatan, dan mendapatkan arahan. Pembimbingan ini merupakan aspek penting dari
pembelajaran terarah dalam konteks penelitian tesis.

2. Pengembangan Keterampilan Penelitian:


- Pedagogik berperan dalam membantu kita sebagai mahasiswa S2 PO
mengembangkan keterampilan penelitian, termasuk perancangan penelitian,
pengumpulan dan analisis data, serta penulisan tesis. Ini dapat melibatkan pemberian
panduan, sumber daya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan penelitian.

3. Fasilitasi Proses Pembelajaran:


- Pedagogik membantu mahasiswa S2 PO memahami proses pembelajaran yang terjadi
selama penyelesaian tesis. Ini termasuk memotivasi mahasiswa, memahami gaya belajar
mereka, dan mengidentifikasi strategi pembelajaran yang paling efektif.

4. Pemahaman Konsep dan Teori:


- Pedagogik membantu mahasiswa dalam pemahaman konsep dan teori yang relevan
dengan bidang penelitian mereka. Ini dapat melibatkan pembahasan konsep-konsep
kunci, kerangka teoritis, dan literatur penelitian terkait.

5. Penilaian dan Umpan Balik:


- Pedagogik melibatkan penilaian terhadap kualitas penelitian mahasiswa dan
memberikan umpan balik yang konstruktif. Ini membantu mahasiswa untuk terus
memperbaiki dan mengembangkan tesis mereka.

6. Pengelolaan Waktu dan Rencana Kerja:


- Pedagogik membantu dalam pengelolaan waktu dan perencanaan kerja untuk
memastikan bahwa tesis dapat diselesaikan dalam batas waktu yang ditentukan. Ini
melibatkan pembelajaran pengelolaan proyek, perencanaan tugas, dan prioritasi
pekerjaan.

7. Pengembangan Keterampilan Komunikasi:


- Pedagogik membantu dalam pengembangan keterampilan komunikasi, termasuk
penulisan akademis, presentasi, dan pembelaan tesis. Mahasiswa didorong untuk dapat
mengomunikasikan temuan penelitian mereka secara jelas dan efektif.

8. Pemberdayaan Mahasiswa:
- Pedagogik memberdayakan mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam proses
penelitian mereka. Ini termasuk merancang pertanyaan penelitian, menemukan solusi
untuk masalah, dan menjadi pemimpin dalam pengembangan tesis mereka sendiri.

Melalui peran-peran ini, pedagogik membantu kami sebagai mahasiswa untuk belajar
secara efektif, mengembangkan keterampilan penelitian, dan mencapai hasil yang
bermakna dalam penyelesaian tesis kami

Anda mungkin juga menyukai