Nama : Putri Dewantari

Nim : 043218881

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4212/PENGANTAR ILMU POLITIK

Tugas 2

Jawaban:

1. Indonesia menganut budaya politik yang terarah dan evaluatif. Kognitif karena politisi
Indonesia, baik pejabat pemerintah maupun pensiunan, memiliki pengetahuan politik
yang luas. Sekaligus bersifat evaluatif karena di Indonesia pasti ada partai politik
yang independen dan selalu mengusung sistem politik dan kebijakan politik
pemerintah.
Menurut Almond dan Powel, budaya politik mencakum 3 aspek,yaitu :
● orientasi kognitif: pengetahuan dan keyakinan terhadap sistem politik
● orientasi afektif: aspek perasaan seorang individu terhadap suatu sistem politik
● orientasi evaluatif: penilaian seseorang terhadap suatu sistem politik yang
berlaku.

2. Menurut Gabriel Almond dan Powell, budaya politik diartikan sebagai sikap,
keyakinan, nilai, dan keterampilan yang berlaku.
Macam-macam budaya politik :
Budaya politik dibagi dalam beberapa tipe berdasarkan orientasi politik
macam-Macam-macam budaya politik atau tipe-tipe budaya politik adalah sebagai
berikut :
A. Budaya politik parokial.
Pengertian Budaya Politik parokial merupakan budaya yang tingkat partisipasi
politiknya sangat rendah. Budaya politik lokal merupakan hal yang lumrah pada
masyarakat tradisional, karena rendahnya tingkat pendidikan maka budaya politik
relatif sederhana.
Ciri-ciri budaya politik parokial:
● Apatis
● Lingkungan sempit dan kecil
● Pengetahuan politik rendah
 B. budaya politik Kaula atau subjek
Intisari budaya politik adalah budaya politik suatu masyarakat yang relatif maju
secara sosial ekonomi namun masih relatif pasif. Budaya politik diatur oleh
orang-orang yang secara pasif mematuhi pejabat pemerintah dan hukum namun
tidak berpartisipasi dalam politik atau memilih. Subjek politik dan budaya kurang
me Ciri ciri politik kaula/subjek:
● masyarakat pada sepenuhnya dari otoritas pemerintah
● Sedikit warga yang memberi masukan dan tuntutan kepada pemerintah
namun dapatmenerima apa yang berasal dari pemerintah
● menerima keputusan yang dianggap sebagai suatu hal yang tidak dapat
dikoreksiTerlebih lagi di tentang memperhatikan sistem politik.

Sumber: Budiardjo, M. (2023). Pengantar Ilmu Politik. Tanggerang Selatan: Universitas

Terbuka.