Anda di halaman 1dari 4

Nama : Saif Alfarizi

NIM : 09011282126040

Tugas Pemrosesan Paralel


1. Jelaskan perbedaan pkill dan killall
pkill, digunakan untuk menghentikan proses berdasarkan nama atau atribut
lainnya seperti nama pengguna atau grup. Ini memungkin Anda untuk
menargetkan proses berdasarkan pola nama. Sebagai contoh, jika Anda ingin
menghentikan semua proses yang memiliki “firefox” di dalam nama, Anda
dapat menggunakan:
pkill firefox

Untuk mempersempit pencarian. Misalnya, jika Anda ingin menghentikan


semua proses yang dimiliki oleh pengguna "Agus":
pkill -u Agus

killall
killall juga digunakan untuk menghentikan proses, tetapi berbeda dari pkill
dalam dua hal utama:

- Mencocokkan nama perintah secara tepat: killall mencoba mencocokkan


nama perintah dengan tepat. Ini berarti hanya proses yang memiliki nama
yang sama persis dengan argumen yang diberikan yang akan dihentikan.
killall firefox

- Perintah di atas hanya akan menghentikan proses yang disebut "firefox",


dan tidak akan mempengaruhi proses dengan nama seperti "firefox-bin"
atau "firefox-esr".
Beberapa platform: killall mungkin memiliki perilaku yang sedikit berbeda
tergantung pada sistem Unix atau Linux yang Anda gunakan. Misalnya, di
beberapa distribusi Linux, killall dapat menghentikan semua proses, mirip
dengan killall -9.

2. Jelaskan 64 tipe signal pada fitur kill di htop | kill


1. SIGHUP: Sinyal hangup, biasanya digunakan untuk mereload konfigurasi
atau menghentikan proses secara halus.

2. SIGINT: Sinyal interrupt, umumnya digunakan untuk menghentikan proses


yang berjalan dalam terminal.
3. SIGQUIT: Sinyal quit, digunakan untuk menghentikan proses dan
menghasilkan core dump.

4. SIGILL: Sinyal illegal instruction, dipicu saat sebuah proses mencoba


menjalankan instruksi yang ilegal.

5. SIGTRAP: Sinyal trace trap, digunakan oleh debugger untuk melakukan


tracing.

6. SIGABRT: Sinyal abort, digunakan untuk menghentikan proses dan


menghasilkan core dump.

7. SIGBUS: Sinyal bus error, terjadi ketika proses mencoba mengakses


alamat memori yang tidak valid.

8. SIGFPE: Sinyal floating-point exception, dipicu oleh kesalahan operasi


floating-point.

9. SIGKILL: Sinyal kill, digunakan untuk menghentikan proses secara paksa


tanpa memberi kesempatan proses tersebut untuk membersihkan diri.

10. SIGUSR1: Sinyal user-defined 1, bisa digunakan sesuai kebutuhan


aplikasi.

11. SIGSEGV: Sinyal segmentation fault, terjadi ketika proses mencoba


mengakses memori yang tidak diizinkan.

12. SIGUSR2: Sinyal user-defined 2, bisa digunakan sesuai kebutuhan


aplikasi.

13. SIGPIPE: Sinyal pipe, terjadi saat mencoba menulis ke pipa yang telah
ditutup oleh proses lain.

14. SIGALRM: Sinyal alarm, digunakan untuk mengatur alarm yang akan
memicu sinyal ini.

15. SIGTERM: Sinyal termination, digunakan untuk menghentikan proses


secara halus.

16. SIGSTKFLT: Sinyal stack fault, terjadi saat ada masalah dengan
tumpukan.

17. SIGCHLD: Sinyal child status changed, digunakan untuk


menginformasikan bahwa anak proses telah berubah statusnya.
18. SIGCONT: Sinyal continue, digunakan untuk melanjutkan proses yang
telah dihentikan.

19. SIGSTOP: Sinyal stop, digunakan untuk menghentikan proses tanpa


memberikan kesempatan untuk melanjutkan.

20. SIGTSTP: Sinyal terminal stop, digunakan untuk menghentikan proses


sementara dan mengirimkannya ke latar belakang.

21. SIGTTIN: Sinyal terminal input, terjadi ketika proses mencoba membaca
dari terminal dalam mode latar belakang.

22. SIGTTOU: Sinyal terminal output, terjadi ketika proses mencoba menulis
ke terminal dalam mode latar belakang.

23. SIGURG: Sinyal urgent data, digunakan untuk menandakan adanya data
darurat di socket.

24. SIGXCPU: Sinyal CPU time limit exceeded, terjadi ketika proses melebihi
batasan waktu CPU yang ditentukan.

25. SIGXFSZ: Sinyal file size limit exceeded, terjadi ketika proses mencoba
membuat file yang melebihi batasan ukuran.

26. SIGVTALRM: Sinyal virtual timer expired, digunakan untuk mengatur


timer virtual.

27. SIGPROF: Sinyal profiling timer expired, digunakan untuk profil aplikasi.

28. SIGWINCH: Sinyal window size change, terjadi saat ukuran jendela
terminal berubah.

29. SIGIO: Sinyal asynchronous I/O event, digunakan untuk


menginformasikan peristiwa I/O asinkron.

30. SIGPWR: Sinyal power fail/restart, digunakan untuk menangani kondisi


daya mati dan restart.

31. SIGSYS: Sinyal bad system call, terjadi saat proses memanggil sistem
dengan panggilan sistem yang salah.

32-63. SIGRTMIN 32-63 - Sinyal real-time user-defined, serangkaian sinyal


user-defined dalam rentang ini.
Sinyal 32 hingga 63 adalah sinyal real-time user-defined yang dapat
digunakan sesuai kebutuhan aplikasi. Sinyal ini adalah bagian dari keluarga
sinyal real-time yang memberikan fleksibilitas dalam mengendalikan proses.
Anda dapat menentukan tindakan yang harus diambil oleh proses ketika
menerima sinyal-sinyal ini.

Berikut adalah sinyal-sinyal real-time user-defined dalam rentang 32 hingga


64:

SIGRTMIN (32) - Sinyal real-time user-defined minimum.

SIGRTMIN+1 (33) - Sinyal real-time user-defined.

SIGRTMIN+2 (34) - Sinyal real-time user-defined.

...

SIGRTMAX-1 (62) - Sinyal real-time user-defined.

SIGRTMAX (63) - Sinyal real-time user-defined maximum.

Sinyal-sinyal real-time user-defined ini dapat digunakan untuk komunikasi dan


sinkronisasi antara proses. Karena mereka dapat ditentukan sesuai
kebutuhan, penggunaan sinyal-sinyal ini bergantung pada logika dan desain
aplikasi yang sedang Anda kembangkan.

Anda dapat menggabungkan sinyal-sinyal ini dengan fungsi penanganan


sinyal khusus dalam kode Anda untuk mengendalikan perilaku proses Anda
dengan lebih baik, terutama dalam situasi di mana sinyal-sinyal standar tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan aplikasi Anda.

Anda mungkin juga menyukai