Anda di halaman 1dari 44

TANFIDZ

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH KE-X ‘AISYIYAH


BOJONEGORO

PIMPINAN DAERAH ‘AISYIYAH


BOJONEGORO
2023

1
Surat Pengantar Tanfidz Keputusan Musyawarah Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro

2
SK PWA Jawa Timur Tentang Pengesahan Keputusan Musyawarah Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro
Periode 2022-2027

3
SK PDA Bojonegoro Tentang Tanfidz Keputusan Musyawarah Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro Periode
2022-2027

PIMPINAN DAERAH ‘AISYIYAH BOJONEGORO

SURAT KEPUTUSAN
No. 229/SK-PDA/A/VII/2023

Tentang :
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYDA KE-10 ‘AISYIYAH BOJONEGORO

Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojoengoro :


Menimbang : 1. Bahwa Musyda Ke-10 ‘Aisyiyah Bojonegoro yang berlangsung pada
tanggal 08 Dzulkaidah 1444 H bertepatan dengan 28 Mei 2023 M
bertempat di Aula Taqwa Bojonegoro telah menghasilkan beberapa
keputusan;
2. Bahwa keputusan Musyda Ke-10 ‘Aisyiyah Bojonegoro telah mendapatkan
pengesahan dari Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur.
3. Bahwa nama-nama yang diusulkan dipandang mampu dan telah
memenuhi syarat untuk ditetapkan
Berdasarkan : 1. Anggaran Dasar ‘Aisyiyah BAB VII Pasal 27
2. Anggaran Rumah Tangga ‘Aisyiyah BAB VIII Pasal 25
3. Surat Keputusan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur No. 079/SK-
PWA/A/VI/2023 Tentang Pengesahan Keputusan Musyawarah Daerah
‘Aisyiyah Bojonegoro

MEMUTUSKAN

4
Menetapkan : Mentanfidzkan Keputusan Sidang Musyda Ke-10 ‘Aisyiyah Bojonegoro yang
berlangsung pada tanggal 08 Dzulkaidah 1444 H bertepatan dengan 28 Mei
2023 M.
Pertama : Menetapkan keputusan Musyda ke-10 ‘Aisyiyah Bojonegoro menjadi pedoman
dan rujukan dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan program
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila terdapat kesalahan
dalam keputusan ini, akan dibetulkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bojonegoro
Tanggal : 11 Muharrom 1444 H
29 Juli 2023 M

Ketua Sekretaris

ZULIYATIN LAILIYAH, S.Pd. I Dra. SITI NURHAYATI


NBM. 1172.238 NBM. 686.995

5
ISU-ISU STRATEGIS KEUMATAN DAN KEMANUSIAAN
‘AISYIYAH BOJONEGORO

A. PENGUATAN PERAN STRATEGIS ‘AISYIYAH BOJONEGORO DALAM MEMBANGUN PERADABAN


Selama beberapa tahun ini, kita dihadapkan pada pertentangan faham yang semakin tajam. Inti
persoalan sebenarnya masalah khilafiyah yang sudah berkembang sejak ratusan tahun di dunia
Islam. Akar masalahnya pada sikap merasa paling benar dan menegasikan faham lainnya, melalui
sikap takfiri, membid’ahkan segala aktifitas sosial yang tidak ada acuan teks dan tradisi sahabi dan
thabi’i. Faham ini disebarkan melalui berbagai forum, media konvensional dan di era digital ini
melaui media sosial. Faham tekstual ini meminggirkan perempuan dan membatasi perempuan pada
ranah domestik semakin kuat, sehingga peran perempuan di ranah publik semakin sempit. Faham
agama yang sempit ini, dalam berbagai perhelatan politik juga menjadi komoditas bagi partai politik,
berbagai kelompok di masyarakat untuk meraup suara dan bahkan memperlebar jurang perbedaan
dikarenakan isu politik identitas. Politik identitas yang selalu digunakan senjata dalam perhelatan
politik semakin mempertajam konflik dalam kehidupan.
Mencermati potensi konflik yang dapat mengarah pada sikap destruktif, ‘Aisyiyah Bojonegoro
mengajak seluruh komponen warga masyarakat untuk membangun ukhuwah islamiyah dan
wathaniyah secara genuine, murni dilandasi kepentingan persatuan dan kesatuan umat untuk
kemajuan peradaban masyarakat. Bagi ‘Aisyiyah, keragaman merupakan keniscayaan dari kemajuan
alam pikir yang semestinya tetap dilandasi nilai-nilai dasar Islam tentang keadilan, kemanusiaan,
kedamaian, kebaikan, ketundukan, dan kesucian. Keragaman merupakan sunnatullah dan khazanah
intelektual yang dapat memperluas wawasan dan mendorong kemajuan. Persatuan dibangun
dengan mengedepankan saling sinergi, saling menghormati, menghargai, berta’awun, dengan
semangat ukhuwah, tasamuh, dan berfastabiqul khairat membangun dan memajukan umat.
Dalam upaya menguatkan peran kemanusiaan, ‘Aisyiyah Bojonegoro mengajak seluruh
komponen untuk bersfastabiqul khairat dalam melakukan aktifitas-aktifitas untuk menguatkan daya
saing dalam membangun perdamaian dan kemakmuran untuk kemajuan peradaban masyarakat.
Perluasan faham Islam yang memajukan kaum perempuan dalam mengembangkan potensi
keilmuan dan keberagamaan secara inclusive, serta berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan
untuk memajukan peradaban, terus dilakukan secara luas, sistemik, massive, dan sinergis. Kepada
pemerintah diharapkan memberikan fasilitas dan ruang kondusif dalam mengembangkan potensi
dan peran aktif perempuan dalam memajukan peradaban umat.

B. PENGUATAN PERDAMAIAN DAN PERSATUAN


Aisyiyah-Muhammadiyah selama ini telah mengembangkan program dan usaha-usaha praksis
untuk memperkuat persatuan dan perdamaian dalam kehidupan kebangsaan yang majemuk.

6
Penting dikembangkan dua strategi yang simultan, pertama secara struktural penting adanya
jaminan politik yang memperkokoh persatuan dan perdamaian; strategi kedua bersifat kultural
dengan menciptakan kondisi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang semakin kondusif bagi
terciptanya persatuan dan perdamian serta terhindarnya perpecahan dan segala bentuk konflik
yang merusak tatanan kehidupan.
Pemerintah bersama seluruh masyarakat Jatim perlu melakukan upaya penguatan persatuan dan
perdamaian melalui berbagai langkah bersama untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang
aman. damai, bersatu, adil, dan maju.

C. OPTIMALISASI PEMANFAATAN DIGITAL UNTUK ATASI KESENJANGAN DAN DAKWAH


BERKEMAJUAN
Perkembangan dunia digital sangat pesat dengan beragam platform. Kemajuan ini harus
dimanfaatkan secara optimal agar menjadi peluang untuk mempromosikan nilai-nilai Perempuan
Berkemajuan, pemanfaatan kemajuan digital untuk pembelajaran, penguatan ekonomi; dan atasi
kesenjangan informasi pada kelompok-kelompok marginal khususnya di daerah-daerah terpencil.
Penggunaan media sosial di kalangan muda, dewasa dan lansia juga terus meningkat bahkan 95%
anak muda menggunakan media sosial dan memiliki minimal 3 akun media sosial. Bahkan platform
di dunia digital telah menjadi rujukan utama banyak kalangan dari muda, dewasa dan lansia dalam
belajar agama.
Namun dunia digital masih dipenuhi dengan pesan-pesan literal dibandingkan dengan pesan-
pesan berkemajuan dengan menguatkan nilai-nilai penghargaan terhadap perempuan. Selain masih
kurangnya konten yang bermuatan pesan-pesan kesetaraan, dunia digital dipenuhi dengan pesan-
pesan kebencian yang merusak nilai-nilai perdamaian, persatuan dan solidaritas. Oleh karena itu
menjadi sangat penting dan strategis bagi semua multipihak (stakeholder) baik pemerintah maupun
organisasi sosial keagamaan untuk menguatkan dakwah digital dengan kreatif, inovatif, beragam
Bahasa, dan beragam platform media dengan pesan-pesan perdamaian, pesan-pesan kesetaraan
dan penghormatan pada perempuan.
Namun dunia digital masih dipenuhi dengan pesan-pesan literal dibandingkan dengan pesan-
pesan berkemajuan dengan menguatkan nilai-nilai penghargaan terhadap perempuan. Selain masih
kurangnya konten yang bermuatan pesan-pesan kesetaraan, dunia digital dipenuhi dengan pesan-
pesan kebencian yang merusak nilai-nilai perdamaian, persatuan dan solidaritas. Oleh karena itu
menjadi sangat penting dan strategis bagi semua multipihak (stakeholder) baik pemerintah maupun
organisasi sosial keagamaan untuk menguatkan dakwah digital dengan kreatif, inovatif, beragam
Bahasa, dan beragam platform media dengan pesan-pesan perdamaian, pesan-pesan kesetaraan
dan penghormatan pada perempuan.

7
D. MENGUATKAN LITERASI UNTUK MENGASAH KECERDASAN
Pemerintah sudah menetapkan beberapa program untuk meningkatkan kualitas kemampuan
literasi masyarakatnya adalah dengan menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya literasi,
mengevaluasi berbagai permasalahan dalam upaya mewujudkan budaya literasi, serta
mengembangkan beragam jenis literasi, seperti literasi sains, literasi budaya dan kewarganegaraan,
literasi finansial, literasi baca tulis, dan lain sebagainya. Selain itu pemerintah juga bekerja sama
dengan beberapa kementriannya, seperti dengan Kominfo menggencarkan literasi digital dengan
memanfaatkan media sosial, memasukkan literasi digital dalam konsep kurikulum sekolah dasar
melalui Kemendikbudristek, dan juga sebisa mungkin membuka akses seluas-luasnya untuk
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan literasinya. Meskipun demikian, beberapa upaya
tersebut nyatanya belum mampu menumbuhkan minat baca dan peningkatan budaya literasi dalam
masyarakat.
Oleh karena itu pemerintah harus berupaya keras dan sungguh-sungguh mengawal program
yang telah ditetapkan agar program terlaksana dengan baik dan mampu meningkatkan literasi
masyarakat khususnya untuk kelompok anak muda. Pemerintah penting untuk menggandeng
berbagai kelompok masyarakat untuk membangun budaya literasi yang baik sesuai dengan bidang
profesi masing-masing. Hal ini dimaksudkan karena dalam penciptaan budaya, diperlukan adanya
kebiasaan dan saling keterkaitan peran antar anggota masyarakat demi menumbuhkan budaya
literasi yang baik.
Solusi alternatif lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat
untuk meningkatkan budaya literasi antara lain dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan
perpustakaan di sekolah, menumbuhkan minat baca peserta didik dalam semua mata pelajaran,
memberikan motivasi secara berkelanjutan bagi peserta didik agar menemukan buku untuk
membuatnya jatuh cinta pada membaca, mengoptimalkan peran serta mahasiswa, masyarakat,
akademisi, dan lembaga kemasyarakatan dalam upaya pengadaan bahan bacaan yang sesuai dengan
karakeristik masyarakat dan peserta didik di lingkungan sekitar, mendorong dan mendukung agar
para ahli, pakar, akademisi, bahkan mahasiswa untuk berkarya dalam meramaikan produksi bahan
bacaan nasional baik melalui buku fisik maupun digital, serta semakin memperkenalkan dan
mensosialisasikan pentingnya literasi di era ini. Pembudayaan literasi ini sangat penting demi
mewujudkan SDM Indonesia yang unggul, yang akan memajukan Indonesia pada tahun 2045.

E. KETAHANAN KELUARGA BASIS KEMAJUAN UMAT


Memperkokoh ketahanan institusi keluarga menjadi Keluarga Sakinah sebagai basis pembinaan
ketaqwaan anggota keluarga, masyarakat dan bangsa yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan
berdaulat menjadi keniscayaan di era disrupsi yang syarat dengan tantangan. Masalah pelemahan
akhlak, mentalitas, rusaknya nilainilai moral, dan karakter warga bangsa yang cenderung pada sikap

8
dan gaya hidup permisif, serba bebas dan menerabas, materialistik, hedonis, dan oportunistik;
lemahnya solidaritas, kesantunan, kekerasan dalam rumah tangga dan hubungan impersonal akibat
perubahan sosial yang didominasi relasi serba digital dan teknologis; serta masalahmasalah
disharmonisasi keluarga merupakan tantangan yang telah meluas melalui media sosial tanpa seleksi
dan nir nilai.
‘Aisyiyah mengajak semua komponen untuk menguatkan ketahanan institusi keluarga menjadi
tempat paling subur untuk menyemai ruh spiritualitas sebagai landasan, ruh, dan arah keluarga
dalam memperkuat basis ketahanan keluarga dan mengembangkan seluruh potensi anggota
keluarga dalam mewujudkan kedamaian, ketenangan, dan kemajuan serta mengembangkan
pemikiran dengan faham wasathiyah Islam Berkemajuan; menjadi wahana paling subur dalam
mengedukasi sumberdaya insani yang berkarakter takwa menuju khaira ummah yang berkualitas
utama, menjadikan keluarga menjadi unit paling dini dalam pengembangan nilai-nilai keutamaan,
untuk memperkuat tunastunas bangsa menjadi ”dzurriyyatan qawiyyatan” (generasi yang tangguh).
Keluarga sebagai sarana pemberdayaan ekonomi kecil dan menengah serta penananam jiwa
wirausaha untuk menghindarkan dari kefakiran yang dapat mendorong pada kekafiran serta
memperkuat ketahanan keluarga; menjadikan keluarga sebagai wahana dalam membudayakan
hidup bersih dan sehat secara holistik, yang akan menguatkan kesehatan masyarakat dan bangsa;
menjadikan keluarga sebagai wahana strategis dalam menanamkan mental berkemajuan dalam
aspek sosial, politik dan hukum berkeadaban. Nilai-nilai sosial universal berkeadaban dengan spirit
ta’awun, politik inklusif yang mampu menghargai perbedaan dengan kesantunan, serta sikap taat
hukum sebagai ekspresi menjalankan nilai-nilai agama harus dilembagakan dalam keluarga.

F. PENGUATAN KEDAULATAN PANGAN UNTUK PEMERATAAN AKSES EKONOMI


Perempuan memegang peran yang sangat penting dalam membangun kedaulatan pangan. Hal
ini dikarenakan perannya cukup besar dalam mengelola lahan pertanian, merawat tanaman sampai
kepada tanggung jawab ketersediaan pangan keluarga. Dengan pengetahuan kearifan lokal dan
pengalaman yang dimiliki perempuan akan dapat mendorong upaya dalam mempertahankan pola
pengelolaan produksi pangan, mulai dari kesuburan tanah dan benih lokal hingga menjadi pertanian
yang berkelanjutan. Demikian juga halnya dengan perempuan di daerah pesisir, yang juga dapat
menambah nilai jual hasil tangkap dengan mengolahnya menjadi produk pangan perikanan.
Oleh karena itu menjadikan perempuan sebagai agen agen potensial dalam membangun
kedaulatan pangan sangat penting dengan dukungan penuh dari pemerintah termasuk budaya
menanam pangan lokal, gerakan menanam di rumah, gerakan membeli produk pangan lokal adalah
langkah-langkah strategis yang penting untuk dilaksanakan secara serius. Menjaga kedaulatan
pangan berarti membuka akses ekonomi bagi perempuan dan kelompok marginal untuk
meningkatkan dan menguatkan ekonominya sebagai pemenuhan hak dasar mereka.

9
G. PENCEGAHAN PERNIKAHAN ANAK DAN STUNTING UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI UNGGUL
Bojonegoro menjadi salah satu kabupaten dengan angka pernikahan anak yang tinggi di Jawa
Timur. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus. Mengingat dampak yang ditimbulkan akibat
perkawinan anak sangat beresiko. 40 persen dari mereka yang menjalani perkawinan anak di bawah
umur, berpotensi melahirkan bayi stunting. Selain dampak itu, sebanyak 85 persen anak perempuan
juga putus sekolah setelah menikah.
Dampak pernikahan dini bisa melahirkan bayi secara prematur, stunting dan kematian sebelum
usia setahun. Bahkan, banyak anak perempuan mengakhiri Pendidikan. Selain itu, dampak lain dari
pernikahan anak juga bisa menciptakan kekerasan dalam rumah tangga.
Stunting menjadi prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh
terhadap produktifitas dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, Sehingga pencegahan dan
penanggulangan stunting menjadi sangat penting. Stunting adalah masalah gizi kronis akibat
kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya
pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat,
sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap
kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah
kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang
dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Melihat angka stunting yang cukup tinggi ini, maka ‘Aisyiyah Bojonegoro didorong untuk
mengambil peran penting dalam upaya pencegahan yang holistic dengan melibatkan seluruh
komponen yang bertanggung jawab dan memiliki kepedulian masalah ini. Diharapkan angka
stunting dapat dieleminir di Jatim dan generasi unggul dapat disiap serta wujudkan untuk
Bojonegoro yang berkemajuan

10
PROGRAM ‘AISYIYAH BOJONEGORO
TAHUN 2022-2027

A. LANDASAN PERUMUSAN PROGRAM


Program ‘Aisyiyah Bojonegoro periode 2022-2027 dirumuskan berdasarkan nilai-nilai dasar yang
dijadikan landasan keberadaan organisasi:
1. Al-Qur’an dan As-sunnah al-Maqbūlah
2. Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga ‘Aisyiyah
3. Nilai-nilai dasar perjuangan ‘Aisyiyah dan ideologi Muhammadiyah; antara lain :
a. Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah;
b. Kepribadian Muhammadiyah;
c. Khittah Perjuangan Muhammadiyah;
d. Matan, Keyakinan, dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH)
e. Masāilul-khams (Masalah Lima tentang Agama [ad-Dīn], Ibadah, Dunia, Qiyas, dan
Sabīlullāh)
f. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) dan pedoman lainnya
g. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad.
h. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua
i. Indonesia Berkemajuan
j. Fikih al-Mâ’ûn
k. Pokok Pikiran ‘Aisyiyah Abad Kedua
4. Tanfidz Keputusan Muktamar ‘Aisyiyah Ke-48 di Surakarta

B. PRINSIP PROGRAM
Program-program yang akan dirumuskan dan dilaksanakan oleh ‘Aisyiyah berpedoman atas
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Prinsip rahimatan lil-ʻālamīn, bahwa program ‘Aisyiyah dijiwai oleh nilai-nilai kebaikan dan nilai-
nilai keutamaan yang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia dan makhluk ciptaan Allah.
2. Prinsip hikmah, bahwa dalam melaksanakan program, pimpinan senantiasa
mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi secara proporsional dan bijaksana, serta
pendekatan yang menyejukkan.
3. Prinsip kemanfaatan, bahwa program ‘Aisyiyah didasarkan pada prinsip memprioritaskan
program yang benar-benar memberi nilai kemanfaatan dan kemaslahatan bagi umat dan
masyarakat secara luas.
4. Prinsip kemajuan dan pemberdayaan, bahwa program ‘Aisyiyah didasarkan pada usaha-usaha
untuk memberdayakan dan memajukan sehinga berhasil mencapai tujuan gerakan.

11
5. Prinsip efisiensi dan efektivitas, bahwa program ‘Aisyiyah didasarkan pada prinsip
memperhitungkan asas-asas efisiensi dan efektivitas sesuai dengan kemampuan, pelaksanaan
yang tepat, ketersediaan dana dan personil, dan menghindari kejumbuhan (tumpang-tindih)
dan pemborosan dalam pelaksanaannya.
6. Prinsip fleksibilitas, bahwa program ‘Aisyiyah didasarkan atas prinsip memberi kemungkinan
pada pengembangan dan penyesuaian dalam pelaksanaanya sesuai dengan kondisi dan
kepentingan setempat.
7. Prinsip evidence based, bahwa program ʹAisyiyah disusun dan dilaksanan dengan
mempertimbangkan kenyataan yang ada dalam kehidupan, berdasarkan data-data yang
dikumpulkan oleh ʹAisyiyah atau lembaga lain yang berkompeten.

C. TUJUAN PROGRAM
Tercapainya usaha-usaha ‘Aisyiyah yang mengarah pada penguatan, pengembangan, dan
peningkatan kualitas serta perluasan dakwah pencerahan dan tajdid untuk mencapai tujuan
organisasi.

12
PROGRAM ‘AISYIYAH BOJONEGORO
TAHUN 2022-2027

Program ‘Aisyiyah Bojonegoro periode 2022- 2027 merupakan program lanjutan dari program-
program yang sudah dikembangkan dan dilaksanakan periode kepemimpinan tahun 2015-2022. Program
‘Aisyiyah Bojonegoro periode 2022-2027 merupakan program jangka lima tahun yang dirumuskan
berdasarkan program nasional hasil Muktamar ke-48 di Surakarta yang selanjutnya menjadi acuan dan
pedoman umum bagi perumusan dan pelaksanaan program di tingkat Wilayah, Daerah, Cabang,dan
Ranting yang pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi serta kepentingan di tingkatan
masing-masing. Program Nasional meliputi Program Umum dan Program Bidang. Adapun Program Umum
meliputi :
1. Konsolidasi Ideologi
2. Konsolidasi Gerakan
3. Konsolidasi Kepemimpinan
4. Konsolidasi Organisasi
5. Manajemen Organisasi
6. Penguatan Amal Usaha
Sedangkan Program Bidang meliputi:
1. Program Bidang Ketahanan Keluarga
2. Program Bidang Perkaderan
3. Program Bidang Tabligh dan Pemikiran Keagamaan
4. Program Bidang Pendidikan Program Bidang Kesehatan
5. Program Bidang Kesejahteraan Sosial
6. Program Bidang Ekonomi dan Ketenagakerjaan
7. Program Bidang Pendidikan Politik
8. Program Bidang Pengembangan Organisasi
9. Program Bidang Hukum dan HAM
10. Program Bidang Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
11. Program Bidang Kebudayaan.

A. PROGRAM UMUM
Program Umum adalah rencana program yang bersifat lintas bidang dan pelaksanaanya
menjadi tanggungjawab pimpinan organisasi baik langsung maupun melibatkan Badan Pembantu
Pimpinan (BPP)sesuai dengan tingkatan dan kewenangannya.
1. Konsolidasi Ideologi

13
a. Mengintensifkan pembinaan nilai-nilai Islam Bekemajuan sebagai landasan dan orientasi
gerakan ‘Aisyiyah bagi pimpinan di seluruh tingkatan pimpinan, kader Aisyiyah, amal usaha
‘Aisyiyah, anggota Aisyiyah dan jamaah ‘Aisyiyah.
b. Meningkatkan pembinaan dan penyebarluasan ideologi termasuk Pancasila sebagai darul
ahdi wa syahadah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan prinsip-prinsip nilai
gerakan Muhammadiyah / ’Aisyiyah bagi anggota dan pimpinan di seluruh tingkatan
pimpinan, anggota Aisyiyah, amal usaha ‘Aisyiyah dan jamaah ‘Aisyiyah dengan metode-
metode yang kontekstual dan kreatif inovatif.
c. Meningkatkan pemahaman tentang karakter gerakan ‘Aisyiyah untuk memperkuat
kehidupan organisasi dalam melakukan dakwah yang lebuh luas
d. Mempromosikan ideologi Muhammadiyah Aisyiyah dengan nilai-nilai Islam Berkemajuan
dan Islam sebagai rahimatan lil-ʻālamīn di tingkat global dalam rangka membangun
perdamaian dunia baik secara offline maupun online
e. Menanamkan kesadaran komitmen, militansi dan solidaritas kolektif anggota, kader, dan
pimpinan dalam berorganisasi dan memperjuangkan usaha dan cita-cita gerakan ‘Aisyiyah.
f. Mengintensifkan kajian-kajian pemikiran Islam yang berkemajuan melandaskan pada Al-
Qur’an dan Sunnah Maqbūlah dengan memperhatikan fakta dan data empiris dalam
menanggapi isu-isu aktual dan masalahmasalah penting dalam berbagai aspek kehidupan
untuk mengembangkan peran ‘Aisyiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid sehingga Islam
menjadi pencerah dan solusi bagi kehidupan umat, bangsa, dan negara.
g. Menumbuhkan serta memperkuat kesadaran dan pemahaman tentang nilai-nilai gerakan
seperti nilai-nilai amal salih, jihad sosial, taʻāwun, dan nilai lainnya di dalam gerakan
‘Aisyiyah kepada para anggota pimpinan yang berangkat dari latar belakang dan motivasi
yang beragam.

2. Konsolidasi Gerakan
a. Menguatkan peran ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah yang bergerak
dalam bidang dakwah kemasyarakatan/keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan
universal
b. Menguatkan positioning ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim dengan nilai-nilai
Islam Berkemajuan di tengah konstelasi gerakan perempuan di tingkat nasional maupun
internasional dan memperkuat gerakan komunitas melalui berbagai forum, program dan
media
c. Mengembangkan pusat data dan pengembangan pemikiran isu-isu perempuan dan anak
berdasarkan Islam berkemajuan sebagai rujukan dalam menggerakkan dakwah keumatan
dan kebangsaan.

14
d. Meningkatkan konsolidasi organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung secara
berjenjang melalui kunjungan pimpinan ke tingkat pimpinan di bawahnya, melalui
konsolidasi organisasi, refresing pimpinan, dialog pimpinan, dan bentuk kegiatan lainnya
untuk penguatan pimpinan dan gerakan.
e. Meningkatkan sinergitas dan efisiensi, efektifitas pelaksanaan program lintas majelis
lembaga di semua tingkatan organisasi untuk mengembangkan berbagai program
unggulan organisasi.
f. Mengembangkan kerja sama dan berpartisipasi aktif dalam berbagai jaringan di tingkat
lokal, nasional dan internasional seperti pemerintah, organisasi sosial kemasyarakatan,
LSM, instansi swasta, baik dalam maupun luar negeri melalui kemitraan strategis,
harmonis,setara, dan sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi dalam rangka mendukung
pencapaian tujuan organisasi
g. Menguatkan sinergi lintas ortom persyarikatan dan amal usaha dalam rangka mencapai
visi misi organisasi
h. Memetakan peluang, potensi dan tantangan serta mengembangkan peta jalan jejaring
Aisyiyah untuk menguatkan konsolidasi gerakan baik di tataran internal organisasi maupun
eksternal
i. Mengembangkan peran strategis Aisyiyah dalam mempromosikan perdamaian kehidupan
bangsa dan negara serta percaturan global yang berbasis pada prinsip, kepribadian,
kemandirian, keseimbangan, dan kemaslahatan sesuai misi Muhammadiyah.

3. Konsolidasi Kepemimpinan
a. Menguatkan ideologi nilai-nilai Islam Berkemajuan dan Perempuan Berkemajuan sebagai
karakter gerakan Aisyiyah pada semua pimpinan organisasi di semua level dari tingkat
wilayah sampai ranting.
b. Menguatkan pemahaman isu-isu dan strategi gerakan serta kemampuan managerial untuk
mencapai visi misi dan tujuan organisasi di semua level pimpinan.
c. Mengembangkan sistem kepemimpinan kolektif kolegial yang visioner, efektif, responsif,
akuntabel dan transformatif yang berbasis pada nilai-nilai Islam berkemajuan sehingga
mampu memecahkan masalah keorganisasian, keumatan, dan kebangsaan yang
berkembang.
d. Meningkatkan kualitas sumberdaya pimpinan di setiap tingkatan melalui berbagai strategi
yang berorientasi pada pemahaman visi, misi, dan regulasi organisasi,
pengembanganwawasan, kesadaran kritis, dan kemampuan manajerial sehingga mampu
menjalankan fungsi-fungsi manajerial dan kepemimpinan organisasi untuk mencapai visi
misi organisasi

15
e. Memetakan, meningkatkan kapasitas dan mendorong keterlibatan kader-kader organisasi
yang akan berpartisipasi dalam kepemimpinan publik di berbagai level pimpinan organisasi
f. Menyusun data base pimpinan dan kader untuk berbagai kepentingan pengembangan
sumberdaya manusia dan pengembanganorganisasi.
g. Meningkatkan kompetensi budaya digital para pimpinan organisasi dalam mengelola dan
mengembangkan organisasi

4. Konsolidasi Organisasi
a. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan budaya organisasi yang
berorientasisebagai organisasi gerakan yang bercirikan etos ilmu amaliyah, bekerja keras,
profesional, akuntabel dan dilandasi nilai ibadah dan keikhlasan dalam menjalankan
dakwah
b. Mengembangkan model-model gerakan Aisyiyah di tingkat komunitas melalui
pemberdayaan dan advokasi dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar masyarakat
Menguatkan kemampuan semua pimpinan organisasi untuk membangun jaringan,
komunikasi dan sinergi gerakan ‘Aisyiyah di masyarakat maupun untuk mengadvokasi
regulasi.
c. Meningkatkan kapasitas kepemimpinan daerah, cabang dan ranting untuk terlibat dalam
proses pengambilan kebijakan publik melalui Musyawarah Desa/Musrenbangdes,
Musyawarah tingkat kecamatan /Musrenbangcam dan Musrenbangda.
d. Revitalisasi cabang dan ranting secara tersistem melalui gerakan Keluarga Sakinah, Qaryah
Thayyibah, Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ) sebagai basis gerakan dakwah
‘Aisyiyah di akar rumput.
e. Melakukan pemetaan terhadap potensi dan kekuatan ranting dan cabang sebagai basis
gerakan di tingkat komunitas.
f. Memperkuat kapasitas cabang dan ranting melalui pelatihan, tukar pengalaman dan
kunjungan silang ke cabang dan ranting yang memiliki inovasi dalam bidang tertentu,
termasuk mengapresiasi dan mempromosikan inisiatif lokal yang bersifat inovatif.
g. Mengembangkan model-model praksis dakwah berbasis komunitas seperti, Balai Sakinah
‘Aisyiyah (BSA), Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah (BUEKA), Desa Siaga Sakinah atau
Desa Ramah Perempuan dan Anak.
h. Penguatan dan penambahan cabang dan ranting secara kuantitas minimal sama dengan
jumlah cabang-ranting Muhammadiyah yang pelaksanaanya bersinergi dengan Aisyiyah
dan amal usaha.

16
5. Manajemen Organisasi
a. Mengembangkan manajemen organisasi yang mengarah profesionalisasi dan tata kelola
organisasi yang baik dan dinamis dengan mengintensifkan fungsi regulasi organisasi
sehingga organisasi mampu mewujudkan misi dan tujuan.
b. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi efektif seluruh jajaran pimpinan, baik secara
vertikal maupun horisontal secara kontinyu dan dinamis untuk kemajuan organisasi.
c. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas media publikasi ‘Aisyiyah baik secara online
website, melalui media cetak media sosial Aisyiyah sebagai media dakwah.
d. Mengembangkan sistem fundraising organisasi dan optimalisasi pemanfaatannya, melalui
usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip organisasi.
e. Mengembangkan kemampuan pengelola keuangan organisasi di berbagai level pimpinan
dan sistem manajemen keuangan organisasi yang memenuhi standartata kelola keuangan
yang baik dan memenuhi prinsip akuntabalitas.

6. Penguatan Amal Usaha


a. Revitalisasi Amal Usaha ‘Aisyiyah yang berorientasi pada mutu sebagai kekuatan
penggerak gerakan ‘Aisyiyah dalam menjalankan dakwah dan meningkatkan aksi yang
unggul, profesional, utama/prima, humanis, dan ihsan sebagai perwujudan amal shalih.
b. Penguatan ideologi Muhammadiyah bagi para pimpinan dan pengelola amal usaha
sehingga mampu memobilisasi/ menggerakkan sumberdaya manusia dan
mengembangkan amal usaha sejalan dengan prinsip dan misi gerakan. Melakukan
pemetaan potensi amal usaha untuk pengembangan unggulan-unggulan amal usaha dan
menginisiasi munculnya amal usaha baru di bidang kesehatan, pendidikan, hukum, sosial
dan budaya di berbagai level pimpinan.
c. Mengembangkan sinergitas amal usaha dengan pimpinan organisasi/persyarikatan
sehingga tercipta kebersamaan dan kekuatan kolektif serta sistemik untuk mencapai
keunggulan.
d. Optimalisasi fungsi dan peran amal usaha ‘Aisyiyah sebagai lembaga pembibitan dan
pembinaan kader ‘Aisyiyah.
e. Meningkatkan kemampuan managerial bagi pengelola amal usaha dalam mewujudkan
amal usaha yang kompetitif (memiliki daya saing) dan menghadapi tantangan era digital.
f. Menguatkan perspektif inklusi dalam mengelola amal usaha di berbagai bidang baik
pendidikan, kesehatan maupun sosial.

17
B. PROGRAM BIDANG
1. Program Bidang Ketahanan Keluarga
a. Menguatkan ketahanan Keluarga Sakinah yang menghadirkan suasana kedamaian,
ketentraman, dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yang diridlai Allah SWT, untuk
membentuk manusia yang memilili kekokohan iman, mentalitalitas dan karakter yang kuat
sehingga mampu mengembangkan potensi dan kapasitas diri yang berguna bagi dirinya,
keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan semesta
b. Mengintensifkan dan memperluas sosialisasi peningkatan kualitas pembinaan keluarga
berpedoman pada Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah bagi pimpinan Muhammadiyah dan
‘Aisyiyah dari tingkat pusat sampai ranting, masyarakat luas melalui berbagai saluran baik
offline maupun online dan berbagai model pembinaan yang dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan berbagai model pendidikan bagi orang tua (parenting) di era disrupsi
dalam pembinaan karakter anak; mengoptimalkan potensi dan akal budi; mendampingi
anak-anak memahami masalah perkawinan dan mampu beradaptasi dengan dunia media
sosial dan informasi yang sangat berpengaruh pada perkembangan kejiwaan dan
kehidupan anak-anak melalui berbagai model kegiatan,sesuai dengan tuntunan Keluarga
Sakinah.
d. Menguatkan ketahanan keluarga melalui program pembinaan Keluarga Sakinah dan
Qaryah Thayyibah dalam praktik lapangan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2. Program Bidang Perkaderan


a. Mengimpementasikan Sistem pengkaderan Aisyah yang mampu mentransformasikan
pemahaman dan penghayatan islam yang berkemajuan, nilai ideologi Muhammadiyah dan
nilai perjuangan Aisyiyah untuk mewujudkan kader kader yang berkualitas, memiliki
mentalitas yang menyangkut keyakinan, langkah, ghiroh dan komitmen dalam perjuangan.
b. Mengoptimalkan pelaksanaan perkaderan utama dan fungsional melalui jalur perkaderan
formal, nonformal dan informal dari tingkat Wilayah sampai tingkat Ranting secara
terencana, periodik dan berkesinambungan agar mampu berperan sebagai kader
persyarikatan, kader umat, kader bangsa, dan kader kemanusiaan universal. Perkaderan
dilakukan baik secara offline maupun online.
c. Mengembangkan pelatihan kepemimpinan perempuan dalam menyiapkan pemimpin
perempuan yang berkemajuan di tingkat Daerah, Cabang, dan Ranting dalam melakukan
advokasi regulasi pembangunan berbasis komunitas, mampu berkontribusi dalam

18
membina perdamaian dan memecahkan permasalahan masyarakat (problem solver)
dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
d. Mengoptimalkan fungsi dan peran Amal Usaha ‘Aisyiyah sebagai lembaga pembibitan dan
pembinaan kader dan muballighat ‘Aisyiyah, melalui peningkatan pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan ideologi Muhammadiyah dan nilai-nilai perjuangan
‘Aisyiyah; menguatkan spirit berMuhammadiyah dan ber‘Aisyiyah, serta menguatkan
sinergitas Amal Usaha dengan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
e. Memetakan potensi, kebutuhan, dan distribusi kader baik yang ada dalam struktur
maupun di luar struktur dan mengembangkan model perkaderan dalam menguatkan
peran ‘Aisyiyah sebagai kader persyarikatan, kader umat, kader bangsa, dan kader
kemanusiaan universal serta mendukung proses kaderisasi sistemik dengan menggunakan
strategi pengembangan interest group (kelompok minat) di masyarakat.

3. Program Bidang Tabligh dan Pemikiran Keagamaan


a. Mengintensifkan dan memperkuat pembinaan akidah, akhlak, ibadah, dan mu’āmalah
dunyāwiyyah dan isu- isu kontemporer tentang perempuan dan anak dengan di kalangan
warga ‘Aisyiyah dan masyarakat luas secara inklusif
b. Mengembangkan tabligh dengan pemahaman Islam Wasathiyah berkemajuan secara
benar (tengah tidak ekstrim tidak over dan tidak fanatik buta berlapang menghadapi
perbedaan tetapi tetap berpegang teguh berkeyakinan pada keyakinan yang di miliki)
c. Meningkatkan kualitas muballighat dengan mengembangkan strategi dan model tabligh
yang lebih menarik dan dakwah advokasi,melalui program kreatif.
d. Mengintensifkan dakwah dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui program
Qaryah Thayyibah (QT), Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA), dll.
e. Memperkuat kelembagaan tabligh sebagai sarana pembinaan umat dan masyarakat luas
serta memperluas jaringan dan jangkauan dakwah yang bersifat peneguhan dan
pencerahan.

4. Program Bidang Pendidikan


a. Meningkatkan kualitas pendidikan Anak Usia Dini, khususnya transformasi PAUD menjadi
Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Unggulan.
b. Mengembangkan jenis, jenjang dan jalur pendidikan baru seperti pendidikan untuk anak
yang berkebutuhan khusus, dan model-model pendidikan lain sesuai tuntutan dan
kebutuhan masyarakat luas dan khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu sesuai
spirit al-Mā’ūn.

19
c. Mengembangkan database Pendidikan ‘Aisyiyah mulai PAUD, Dasar dan Menengah
sebagai pusat informasi dan basis pengembangan pendidikan ‘Aisyiyah.
d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Amal Usaha Pendidikan Dasar Menengah
‘Aisyiyah melalui Sekolah Unggulan yang mengintegrasikan Islam berkemajuan dalam
pengembangan kurikulum
e. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
pada Amal Usaha Pendidikan Dasar Menengah ‘Aisyiyah yang memiliki integritas,
kompetensi, ketrampilan, dan pemahaman Islam berkemajuan yang berperan strategis
bagi tercapainya tujuan pendidikan.
f. Mengintegrasikan Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak (GACA) dalam proses pendidikan di
seluruh jenis, jalur dan jenjang pendidikan.
g. Mengembangkan pendidikan inklusi pada pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah
untuk memenuhi hak dasar anak.
h. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan orangtua (parenting) bagi orang tua
murid pada tingkat Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
dan masyarakat pada umumnya dalam upaya melakukan sinergitas pendidikan
anakanaknya dengan mengembangkan pendidikan parenting secara berkesinambungan.

5. Program Bidang Kesehatan


a. Mengintensifkan Gerakan ‘Aisyiyah Sehat (GRASS) dan Rumah Gizi berbasis al-Mā’ūn
b. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku masyarakat tentang pentingnya
Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI ekslusif, imunisasi pada bayi/anak sebagai upaya
pencegahan timbulnya penyakit dan mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB), serta
terjaminnya tumbuh kembang anak, giziseimbang gizi buruk yang dapat menjadi penyebab
terjadinya stunting pada anak, obesitas, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) di
masyarakat.
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit
menular (TBC, HIV/AIDS, malaria dan DBD) melalui berbagai kegiatan di komunitas
maupun fasilitas pelayanan kesehatan, merawat dan mengembangkan kader kesehatan
sebagai dukungan dalam penanggulangan penyakit menular.
d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular seperti diabetes mellitus, kanker serviks, kanker payudara, stroke dan hipertensi
antara lain layanan kesehatan, komunitas dan mendorong dukungan berbagai pihak
termasuk alokasi dana desa.
e. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta partisipasi masyarakat untuk mencegah
terjadinya gangguan kesehatan jiwa di rumah tangga, sekolah dan masyarakat,

20
mengurangi stigma dan diskriminasi serta melakukan upaya pendampingan terhadap
kasus gangguan kesehatan jiwa baik di komunitas maupun layanan kesehatan.
f. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana pada keluarga dan masyarakat (khususnya perempuan dan remaja), sebagai
upaya penurunan angka kematian ibu melahirkan dan pencegahan kanker (servicks/leher
rahim dan payudara) melalui tes IVA/Papsmeer dengan pendekatan hak-hak perempuan
berbasis nilai-nilai Islam.
g. Meningkatkan sinergi dan kerjasama di bidang kesehatan dengan sesama Amal Usaha
Kesehatan Muhammadiyah ‘Aisyiyah, Pemerintah dan pihak terkait.
h. Mengintensifkan advokasi berbasis evidence based dalam mendorong peningkatan
kualitas dan hak kesehatan masyarakat melalui berbagai kebijakan baik di tingkat nasional,
daerah sampai di tingkat desa.

6. Program Bidang Kesejahteraan Sosial


a. Pemetaan, identifikasi, deteksi dini terhadap kerentanan sosial utamanya perempuan dan
anak untuk menyajikan data base permasalahan sosial di masyarakat.
b. Meningkatkan akses difabel dan inklusi sosial pada pelayanan di implementasikan pada
kebijakan dan layanan di AUA.
c. Penanggulangan dampak sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan
d. Meningkatkan sosialisasi dan pengembangan layanan alternatif untuk lansia untuk
menjadikan lansia sebagai makhluk yang berdaya dan tetap memiliki posisi tawar yang
kuat di masyarakat.
e. Memberdayakan keluarga anak asuh ‘Aisyiyah sebagai bagian dari konsep al-Māʻūn dalam
menyantuni yang yatim dan dhuʻafā’ dengan melibatkan secara aktif masyarakat termasuk
keluarganya.
f. Advokasi kebijakan sosial terkait isu-isu keluarga, lansia, anak, perempuan dan disabilitas
dan meningkatkan aksesibiltas kelompok marginal.
g. Meningkatkan pendampingan pemberdayaan masyarakat miskin di perkotaan dan
pedesaan dalam berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan hukum, dan
peningkatan kesejahteraan ekonomi dengan menggunakan berbagai model dan
pendekatan yang pelaksanaannya dilakukan dengan lintas majelis maupun lembaga.
h. Meningkatkan usaha-usaha pemberdayaan, pelayanan, penyantunan, dan perlindungan
melalui berbagai model praksis bagi kelompok masyarakat dhuʻafā’/miskin, anak-anak
terlantar, lansia, penyandang disabilitas, serta kelompok lain yang termarjinalkan dengan
pendekatan holistik.

21
i. Penguatan, pengkajian dan implementasi semangat Al Ma’un melalui seminar, pelatihan,
workshop, diskusi dll untuk penguatan kapasitas dan motivasi Pimpinan.

7. Program Bidang Ekonomi dan Ketenagakerjaan


a. Mengembangkan program dakwah komunitas lintas majelis dan lembaga untuk mengatasi
masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi perempuan dan petani.
b. Menumbuhkembangkan dan memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
dikelola oleh para perempuan.
c. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia kerja dan dunia usaha melalui pelatihan
tenaga kerja perempuan, penyebarluasan pelaksanaan Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah (SWA)
dan berbagai kelompok atau komunitas usaha sebagai wadah jejaring dan kerjasama dalam
pengembangan usaha.
d. Mengembangkan dan memperkuat program ketahanan pangan melalui pembentukan
BUEKA pangan dan mengembangkan jejaring dengan stakeholder bidang pangan
sertamemperluas pelaksanaan Gerakan Lumbung Hidup‘Aisyiyah(GLHA)sebagaibagian dari
identitasrumah warga ‘Aisyiyah.
e. Mengupayakan pengarusutamaan Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah (BUEKA) sebagai
upaya untuk membuka akses ekonomi perempuan dan mengembangkan ekonomi inklusif.

8. Program Bidang Pendidikan Politik


a. Sosialisasi Politik Perempuan berkemajuan budaya politik yang santun, beretika dan anti
korupsi di lembaga-lembaga publik pada berbagai level pimpinan.
b. Mengembangkan jaringan sinergis dengan kader dan simpatisan ‘Aisyiyah/Muhammadiyah
yang berada di lembaga pemerintahan dan lembaga negara lainnya untuk meningkatkan
peran dakwah ‘Aisyiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
c. Memperluas gerakan ‘Aisyiyah melalui strategi dakwah ‘Aisyiyah dalam mendorong
perubahan kebijakan di berbagai level pengambilan keputusan.
d. Menguatkan kapasitas (capacity building) kader-kader perempuan untuk berpartisipasi
dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan di tingkat
desa, kecamatan, maupun di tingkat daerah melalui penguatan Madrasah Perempuan
Berkemajuan.
e. Mengembangkan pendidikan kewarganegaaraan (civic education) untuk meningkatkan
pemahaman dan membangun kesadaran kritis masyarakat tentang hak-hak warga negara
melalui pengajian, pelatihan, diskusi, kegiatan forum warga, dan media kegiatan lainnya
sebagai perwujudan penguatan masyarakat sipil (civil society) masyarakat madani.

22
9. Program Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia
a. Meningkatkan kapasitas pimpinan ’Aisyiyah dalam upaya melakukan kegiatan penyadaran
hukum masyarakat dan pendampingan/advokasi bagi masyarakat.
b. Meningkatkan upaya advokasi hukum dan pendampingan untuk mendapatkan hak-hak sipil
masyarakat.
c. Meningkatkan sosialisasi dan pemahaman tentang segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan dan anak, serta melakukan upaya pencegahan penanggulangan dan
penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.
d. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam upaya merespon berbagai persoalan hukum
yang berkembang di masyarakat luas, termasuk di dalamnya adalah penguatan sumber daya
manusia organisasi dan Posbakum serta pengembangan modul-modul pelatihan.

10. Program Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup dan Bencana Alam


a. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam adaptasi perubahan iklim dan
pengurangan risiko bencana dengan Pendidikan, pelatihan, simulasi, gladi, pendampingan
maupun perubahan perilaku.
b. Membangun pengetahuan dan implementasi pada isu lintas sectoral diantaranya,
Peningkatan kualitas lingkungan, pencegahan pencemaran dan kerusakan yang terintegrasi
dengan pengurangan risiko di antaranya adalah kegiatan sampah, pencemaran udara,
pencemaran air, energi.
c. Membangun kapasitas kelembagaan, kerjasama inter, antar dan extra Lembaga, termasuk
didalamnya komunikasi, advokasi dan Kerjasama multipihak

11. Program Bidang Kebudayaan


a. Pengembangan nilai budaya lokal dan seni yang sesuai dengan ajaran Islam dan bernilai
filosofi tinggi sebagai pendekatan dakwah ‘Aisyiyah dan media transformasi nilai dalam
pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam, local wisdom (kearifan lokal) dan lokal genius
dan moralitas bangsa.
b. Mengembangkan budaya literasi termasuk literasi digital dengan Gerakan Cinta Ilmu sejak
usia dini dimulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat serta mendokumentasikan karya-
karya monumental dan dinamika organisasi ‘Aisyiyah.
c. Mengimplementasikan tuntunan dakwah kultural sebagai sarana penanaman nilai-nilai
budaya Islami dalam masyarakat melalui berbagai media termasuk media digital dengan
ragam kegiatan yang mencerdaskan dan mencerahkan.
d. Pengembangan ‘karakteristik budaya organisasi ‘Aisyiyah’ sebagai karakter organisasi dan
pelaksanaan program kegiatan ‘Aisyiyah.

23
SK PWA Jawa Timur Tentang Penetapan Anggota Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro Periode
2022-2027

24
25
Majelis Tabligh dan Ketarjihan

26
27
A. Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah

28
29
B. Majelis Kesehatan

30
31
C. Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan

32
33
D. Majelis Pembinaan Kader

34
35
E. Majelis Kesejahteraan Sosial

36
37
F. Majelis Hukum dan HAM

38
39
G. Lembaga Budaya, Seni dan Olahraga

40
41
H. Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana

42
43
44

Anda mungkin juga menyukai