Tanfidz Musyda Ke-10 'Aisyiyah Bojonegoro
Tanfidz Musyda Ke-10 'Aisyiyah Bojonegoro
1
Surat Pengantar Tanfidz Keputusan Musyawarah Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro
2
SK PWA Jawa Timur Tentang Pengesahan Keputusan Musyawarah Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro
Periode 2022-2027
3
SK PDA Bojonegoro Tentang Tanfidz Keputusan Musyawarah Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro Periode
2022-2027
SURAT KEPUTUSAN
No. 229/SK-PDA/A/VII/2023
Tentang :
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYDA KE-10 ‘AISYIYAH BOJONEGORO
MEMUTUSKAN
4
Menetapkan : Mentanfidzkan Keputusan Sidang Musyda Ke-10 ‘Aisyiyah Bojonegoro yang
berlangsung pada tanggal 08 Dzulkaidah 1444 H bertepatan dengan 28 Mei
2023 M.
Pertama : Menetapkan keputusan Musyda ke-10 ‘Aisyiyah Bojonegoro menjadi pedoman
dan rujukan dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan program
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila terdapat kesalahan
dalam keputusan ini, akan dibetulkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bojonegoro
Tanggal : 11 Muharrom 1444 H
29 Juli 2023 M
Ketua Sekretaris
5
ISU-ISU STRATEGIS KEUMATAN DAN KEMANUSIAAN
‘AISYIYAH BOJONEGORO
6
Penting dikembangkan dua strategi yang simultan, pertama secara struktural penting adanya
jaminan politik yang memperkokoh persatuan dan perdamaian; strategi kedua bersifat kultural
dengan menciptakan kondisi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang semakin kondusif bagi
terciptanya persatuan dan perdamian serta terhindarnya perpecahan dan segala bentuk konflik
yang merusak tatanan kehidupan.
Pemerintah bersama seluruh masyarakat Jatim perlu melakukan upaya penguatan persatuan dan
perdamaian melalui berbagai langkah bersama untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang
aman. damai, bersatu, adil, dan maju.
7
D. MENGUATKAN LITERASI UNTUK MENGASAH KECERDASAN
Pemerintah sudah menetapkan beberapa program untuk meningkatkan kualitas kemampuan
literasi masyarakatnya adalah dengan menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya literasi,
mengevaluasi berbagai permasalahan dalam upaya mewujudkan budaya literasi, serta
mengembangkan beragam jenis literasi, seperti literasi sains, literasi budaya dan kewarganegaraan,
literasi finansial, literasi baca tulis, dan lain sebagainya. Selain itu pemerintah juga bekerja sama
dengan beberapa kementriannya, seperti dengan Kominfo menggencarkan literasi digital dengan
memanfaatkan media sosial, memasukkan literasi digital dalam konsep kurikulum sekolah dasar
melalui Kemendikbudristek, dan juga sebisa mungkin membuka akses seluas-luasnya untuk
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan literasinya. Meskipun demikian, beberapa upaya
tersebut nyatanya belum mampu menumbuhkan minat baca dan peningkatan budaya literasi dalam
masyarakat.
Oleh karena itu pemerintah harus berupaya keras dan sungguh-sungguh mengawal program
yang telah ditetapkan agar program terlaksana dengan baik dan mampu meningkatkan literasi
masyarakat khususnya untuk kelompok anak muda. Pemerintah penting untuk menggandeng
berbagai kelompok masyarakat untuk membangun budaya literasi yang baik sesuai dengan bidang
profesi masing-masing. Hal ini dimaksudkan karena dalam penciptaan budaya, diperlukan adanya
kebiasaan dan saling keterkaitan peran antar anggota masyarakat demi menumbuhkan budaya
literasi yang baik.
Solusi alternatif lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat
untuk meningkatkan budaya literasi antara lain dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan
perpustakaan di sekolah, menumbuhkan minat baca peserta didik dalam semua mata pelajaran,
memberikan motivasi secara berkelanjutan bagi peserta didik agar menemukan buku untuk
membuatnya jatuh cinta pada membaca, mengoptimalkan peran serta mahasiswa, masyarakat,
akademisi, dan lembaga kemasyarakatan dalam upaya pengadaan bahan bacaan yang sesuai dengan
karakeristik masyarakat dan peserta didik di lingkungan sekitar, mendorong dan mendukung agar
para ahli, pakar, akademisi, bahkan mahasiswa untuk berkarya dalam meramaikan produksi bahan
bacaan nasional baik melalui buku fisik maupun digital, serta semakin memperkenalkan dan
mensosialisasikan pentingnya literasi di era ini. Pembudayaan literasi ini sangat penting demi
mewujudkan SDM Indonesia yang unggul, yang akan memajukan Indonesia pada tahun 2045.
8
dan gaya hidup permisif, serba bebas dan menerabas, materialistik, hedonis, dan oportunistik;
lemahnya solidaritas, kesantunan, kekerasan dalam rumah tangga dan hubungan impersonal akibat
perubahan sosial yang didominasi relasi serba digital dan teknologis; serta masalahmasalah
disharmonisasi keluarga merupakan tantangan yang telah meluas melalui media sosial tanpa seleksi
dan nir nilai.
‘Aisyiyah mengajak semua komponen untuk menguatkan ketahanan institusi keluarga menjadi
tempat paling subur untuk menyemai ruh spiritualitas sebagai landasan, ruh, dan arah keluarga
dalam memperkuat basis ketahanan keluarga dan mengembangkan seluruh potensi anggota
keluarga dalam mewujudkan kedamaian, ketenangan, dan kemajuan serta mengembangkan
pemikiran dengan faham wasathiyah Islam Berkemajuan; menjadi wahana paling subur dalam
mengedukasi sumberdaya insani yang berkarakter takwa menuju khaira ummah yang berkualitas
utama, menjadikan keluarga menjadi unit paling dini dalam pengembangan nilai-nilai keutamaan,
untuk memperkuat tunastunas bangsa menjadi ”dzurriyyatan qawiyyatan” (generasi yang tangguh).
Keluarga sebagai sarana pemberdayaan ekonomi kecil dan menengah serta penananam jiwa
wirausaha untuk menghindarkan dari kefakiran yang dapat mendorong pada kekafiran serta
memperkuat ketahanan keluarga; menjadikan keluarga sebagai wahana dalam membudayakan
hidup bersih dan sehat secara holistik, yang akan menguatkan kesehatan masyarakat dan bangsa;
menjadikan keluarga sebagai wahana strategis dalam menanamkan mental berkemajuan dalam
aspek sosial, politik dan hukum berkeadaban. Nilai-nilai sosial universal berkeadaban dengan spirit
ta’awun, politik inklusif yang mampu menghargai perbedaan dengan kesantunan, serta sikap taat
hukum sebagai ekspresi menjalankan nilai-nilai agama harus dilembagakan dalam keluarga.
9
G. PENCEGAHAN PERNIKAHAN ANAK DAN STUNTING UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI UNGGUL
Bojonegoro menjadi salah satu kabupaten dengan angka pernikahan anak yang tinggi di Jawa
Timur. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus. Mengingat dampak yang ditimbulkan akibat
perkawinan anak sangat beresiko. 40 persen dari mereka yang menjalani perkawinan anak di bawah
umur, berpotensi melahirkan bayi stunting. Selain dampak itu, sebanyak 85 persen anak perempuan
juga putus sekolah setelah menikah.
Dampak pernikahan dini bisa melahirkan bayi secara prematur, stunting dan kematian sebelum
usia setahun. Bahkan, banyak anak perempuan mengakhiri Pendidikan. Selain itu, dampak lain dari
pernikahan anak juga bisa menciptakan kekerasan dalam rumah tangga.
Stunting menjadi prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh
terhadap produktifitas dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, Sehingga pencegahan dan
penanggulangan stunting menjadi sangat penting. Stunting adalah masalah gizi kronis akibat
kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya
pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat,
sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap
kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah
kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang
dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Melihat angka stunting yang cukup tinggi ini, maka ‘Aisyiyah Bojonegoro didorong untuk
mengambil peran penting dalam upaya pencegahan yang holistic dengan melibatkan seluruh
komponen yang bertanggung jawab dan memiliki kepedulian masalah ini. Diharapkan angka
stunting dapat dieleminir di Jatim dan generasi unggul dapat disiap serta wujudkan untuk
Bojonegoro yang berkemajuan
10
PROGRAM ‘AISYIYAH BOJONEGORO
TAHUN 2022-2027
B. PRINSIP PROGRAM
Program-program yang akan dirumuskan dan dilaksanakan oleh ‘Aisyiyah berpedoman atas
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Prinsip rahimatan lil-ʻālamīn, bahwa program ‘Aisyiyah dijiwai oleh nilai-nilai kebaikan dan nilai-
nilai keutamaan yang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia dan makhluk ciptaan Allah.
2. Prinsip hikmah, bahwa dalam melaksanakan program, pimpinan senantiasa
mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi secara proporsional dan bijaksana, serta
pendekatan yang menyejukkan.
3. Prinsip kemanfaatan, bahwa program ‘Aisyiyah didasarkan pada prinsip memprioritaskan
program yang benar-benar memberi nilai kemanfaatan dan kemaslahatan bagi umat dan
masyarakat secara luas.
4. Prinsip kemajuan dan pemberdayaan, bahwa program ‘Aisyiyah didasarkan pada usaha-usaha
untuk memberdayakan dan memajukan sehinga berhasil mencapai tujuan gerakan.
11
5. Prinsip efisiensi dan efektivitas, bahwa program ‘Aisyiyah didasarkan pada prinsip
memperhitungkan asas-asas efisiensi dan efektivitas sesuai dengan kemampuan, pelaksanaan
yang tepat, ketersediaan dana dan personil, dan menghindari kejumbuhan (tumpang-tindih)
dan pemborosan dalam pelaksanaannya.
6. Prinsip fleksibilitas, bahwa program ‘Aisyiyah didasarkan atas prinsip memberi kemungkinan
pada pengembangan dan penyesuaian dalam pelaksanaanya sesuai dengan kondisi dan
kepentingan setempat.
7. Prinsip evidence based, bahwa program ʹAisyiyah disusun dan dilaksanan dengan
mempertimbangkan kenyataan yang ada dalam kehidupan, berdasarkan data-data yang
dikumpulkan oleh ʹAisyiyah atau lembaga lain yang berkompeten.
C. TUJUAN PROGRAM
Tercapainya usaha-usaha ‘Aisyiyah yang mengarah pada penguatan, pengembangan, dan
peningkatan kualitas serta perluasan dakwah pencerahan dan tajdid untuk mencapai tujuan
organisasi.
12
PROGRAM ‘AISYIYAH BOJONEGORO
TAHUN 2022-2027
Program ‘Aisyiyah Bojonegoro periode 2022- 2027 merupakan program lanjutan dari program-
program yang sudah dikembangkan dan dilaksanakan periode kepemimpinan tahun 2015-2022. Program
‘Aisyiyah Bojonegoro periode 2022-2027 merupakan program jangka lima tahun yang dirumuskan
berdasarkan program nasional hasil Muktamar ke-48 di Surakarta yang selanjutnya menjadi acuan dan
pedoman umum bagi perumusan dan pelaksanaan program di tingkat Wilayah, Daerah, Cabang,dan
Ranting yang pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi serta kepentingan di tingkatan
masing-masing. Program Nasional meliputi Program Umum dan Program Bidang. Adapun Program Umum
meliputi :
1. Konsolidasi Ideologi
2. Konsolidasi Gerakan
3. Konsolidasi Kepemimpinan
4. Konsolidasi Organisasi
5. Manajemen Organisasi
6. Penguatan Amal Usaha
Sedangkan Program Bidang meliputi:
1. Program Bidang Ketahanan Keluarga
2. Program Bidang Perkaderan
3. Program Bidang Tabligh dan Pemikiran Keagamaan
4. Program Bidang Pendidikan Program Bidang Kesehatan
5. Program Bidang Kesejahteraan Sosial
6. Program Bidang Ekonomi dan Ketenagakerjaan
7. Program Bidang Pendidikan Politik
8. Program Bidang Pengembangan Organisasi
9. Program Bidang Hukum dan HAM
10. Program Bidang Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
11. Program Bidang Kebudayaan.
A. PROGRAM UMUM
Program Umum adalah rencana program yang bersifat lintas bidang dan pelaksanaanya
menjadi tanggungjawab pimpinan organisasi baik langsung maupun melibatkan Badan Pembantu
Pimpinan (BPP)sesuai dengan tingkatan dan kewenangannya.
1. Konsolidasi Ideologi
13
a. Mengintensifkan pembinaan nilai-nilai Islam Bekemajuan sebagai landasan dan orientasi
gerakan ‘Aisyiyah bagi pimpinan di seluruh tingkatan pimpinan, kader Aisyiyah, amal usaha
‘Aisyiyah, anggota Aisyiyah dan jamaah ‘Aisyiyah.
b. Meningkatkan pembinaan dan penyebarluasan ideologi termasuk Pancasila sebagai darul
ahdi wa syahadah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan prinsip-prinsip nilai
gerakan Muhammadiyah / ’Aisyiyah bagi anggota dan pimpinan di seluruh tingkatan
pimpinan, anggota Aisyiyah, amal usaha ‘Aisyiyah dan jamaah ‘Aisyiyah dengan metode-
metode yang kontekstual dan kreatif inovatif.
c. Meningkatkan pemahaman tentang karakter gerakan ‘Aisyiyah untuk memperkuat
kehidupan organisasi dalam melakukan dakwah yang lebuh luas
d. Mempromosikan ideologi Muhammadiyah Aisyiyah dengan nilai-nilai Islam Berkemajuan
dan Islam sebagai rahimatan lil-ʻālamīn di tingkat global dalam rangka membangun
perdamaian dunia baik secara offline maupun online
e. Menanamkan kesadaran komitmen, militansi dan solidaritas kolektif anggota, kader, dan
pimpinan dalam berorganisasi dan memperjuangkan usaha dan cita-cita gerakan ‘Aisyiyah.
f. Mengintensifkan kajian-kajian pemikiran Islam yang berkemajuan melandaskan pada Al-
Qur’an dan Sunnah Maqbūlah dengan memperhatikan fakta dan data empiris dalam
menanggapi isu-isu aktual dan masalahmasalah penting dalam berbagai aspek kehidupan
untuk mengembangkan peran ‘Aisyiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid sehingga Islam
menjadi pencerah dan solusi bagi kehidupan umat, bangsa, dan negara.
g. Menumbuhkan serta memperkuat kesadaran dan pemahaman tentang nilai-nilai gerakan
seperti nilai-nilai amal salih, jihad sosial, taʻāwun, dan nilai lainnya di dalam gerakan
‘Aisyiyah kepada para anggota pimpinan yang berangkat dari latar belakang dan motivasi
yang beragam.
2. Konsolidasi Gerakan
a. Menguatkan peran ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah yang bergerak
dalam bidang dakwah kemasyarakatan/keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan
universal
b. Menguatkan positioning ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim dengan nilai-nilai
Islam Berkemajuan di tengah konstelasi gerakan perempuan di tingkat nasional maupun
internasional dan memperkuat gerakan komunitas melalui berbagai forum, program dan
media
c. Mengembangkan pusat data dan pengembangan pemikiran isu-isu perempuan dan anak
berdasarkan Islam berkemajuan sebagai rujukan dalam menggerakkan dakwah keumatan
dan kebangsaan.
14
d. Meningkatkan konsolidasi organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung secara
berjenjang melalui kunjungan pimpinan ke tingkat pimpinan di bawahnya, melalui
konsolidasi organisasi, refresing pimpinan, dialog pimpinan, dan bentuk kegiatan lainnya
untuk penguatan pimpinan dan gerakan.
e. Meningkatkan sinergitas dan efisiensi, efektifitas pelaksanaan program lintas majelis
lembaga di semua tingkatan organisasi untuk mengembangkan berbagai program
unggulan organisasi.
f. Mengembangkan kerja sama dan berpartisipasi aktif dalam berbagai jaringan di tingkat
lokal, nasional dan internasional seperti pemerintah, organisasi sosial kemasyarakatan,
LSM, instansi swasta, baik dalam maupun luar negeri melalui kemitraan strategis,
harmonis,setara, dan sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi dalam rangka mendukung
pencapaian tujuan organisasi
g. Menguatkan sinergi lintas ortom persyarikatan dan amal usaha dalam rangka mencapai
visi misi organisasi
h. Memetakan peluang, potensi dan tantangan serta mengembangkan peta jalan jejaring
Aisyiyah untuk menguatkan konsolidasi gerakan baik di tataran internal organisasi maupun
eksternal
i. Mengembangkan peran strategis Aisyiyah dalam mempromosikan perdamaian kehidupan
bangsa dan negara serta percaturan global yang berbasis pada prinsip, kepribadian,
kemandirian, keseimbangan, dan kemaslahatan sesuai misi Muhammadiyah.
3. Konsolidasi Kepemimpinan
a. Menguatkan ideologi nilai-nilai Islam Berkemajuan dan Perempuan Berkemajuan sebagai
karakter gerakan Aisyiyah pada semua pimpinan organisasi di semua level dari tingkat
wilayah sampai ranting.
b. Menguatkan pemahaman isu-isu dan strategi gerakan serta kemampuan managerial untuk
mencapai visi misi dan tujuan organisasi di semua level pimpinan.
c. Mengembangkan sistem kepemimpinan kolektif kolegial yang visioner, efektif, responsif,
akuntabel dan transformatif yang berbasis pada nilai-nilai Islam berkemajuan sehingga
mampu memecahkan masalah keorganisasian, keumatan, dan kebangsaan yang
berkembang.
d. Meningkatkan kualitas sumberdaya pimpinan di setiap tingkatan melalui berbagai strategi
yang berorientasi pada pemahaman visi, misi, dan regulasi organisasi,
pengembanganwawasan, kesadaran kritis, dan kemampuan manajerial sehingga mampu
menjalankan fungsi-fungsi manajerial dan kepemimpinan organisasi untuk mencapai visi
misi organisasi
15
e. Memetakan, meningkatkan kapasitas dan mendorong keterlibatan kader-kader organisasi
yang akan berpartisipasi dalam kepemimpinan publik di berbagai level pimpinan organisasi
f. Menyusun data base pimpinan dan kader untuk berbagai kepentingan pengembangan
sumberdaya manusia dan pengembanganorganisasi.
g. Meningkatkan kompetensi budaya digital para pimpinan organisasi dalam mengelola dan
mengembangkan organisasi
4. Konsolidasi Organisasi
a. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan budaya organisasi yang
berorientasisebagai organisasi gerakan yang bercirikan etos ilmu amaliyah, bekerja keras,
profesional, akuntabel dan dilandasi nilai ibadah dan keikhlasan dalam menjalankan
dakwah
b. Mengembangkan model-model gerakan Aisyiyah di tingkat komunitas melalui
pemberdayaan dan advokasi dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar masyarakat
Menguatkan kemampuan semua pimpinan organisasi untuk membangun jaringan,
komunikasi dan sinergi gerakan ‘Aisyiyah di masyarakat maupun untuk mengadvokasi
regulasi.
c. Meningkatkan kapasitas kepemimpinan daerah, cabang dan ranting untuk terlibat dalam
proses pengambilan kebijakan publik melalui Musyawarah Desa/Musrenbangdes,
Musyawarah tingkat kecamatan /Musrenbangcam dan Musrenbangda.
d. Revitalisasi cabang dan ranting secara tersistem melalui gerakan Keluarga Sakinah, Qaryah
Thayyibah, Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ) sebagai basis gerakan dakwah
‘Aisyiyah di akar rumput.
e. Melakukan pemetaan terhadap potensi dan kekuatan ranting dan cabang sebagai basis
gerakan di tingkat komunitas.
f. Memperkuat kapasitas cabang dan ranting melalui pelatihan, tukar pengalaman dan
kunjungan silang ke cabang dan ranting yang memiliki inovasi dalam bidang tertentu,
termasuk mengapresiasi dan mempromosikan inisiatif lokal yang bersifat inovatif.
g. Mengembangkan model-model praksis dakwah berbasis komunitas seperti, Balai Sakinah
‘Aisyiyah (BSA), Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah (BUEKA), Desa Siaga Sakinah atau
Desa Ramah Perempuan dan Anak.
h. Penguatan dan penambahan cabang dan ranting secara kuantitas minimal sama dengan
jumlah cabang-ranting Muhammadiyah yang pelaksanaanya bersinergi dengan Aisyiyah
dan amal usaha.
16
5. Manajemen Organisasi
a. Mengembangkan manajemen organisasi yang mengarah profesionalisasi dan tata kelola
organisasi yang baik dan dinamis dengan mengintensifkan fungsi regulasi organisasi
sehingga organisasi mampu mewujudkan misi dan tujuan.
b. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi efektif seluruh jajaran pimpinan, baik secara
vertikal maupun horisontal secara kontinyu dan dinamis untuk kemajuan organisasi.
c. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas media publikasi ‘Aisyiyah baik secara online
website, melalui media cetak media sosial Aisyiyah sebagai media dakwah.
d. Mengembangkan sistem fundraising organisasi dan optimalisasi pemanfaatannya, melalui
usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip organisasi.
e. Mengembangkan kemampuan pengelola keuangan organisasi di berbagai level pimpinan
dan sistem manajemen keuangan organisasi yang memenuhi standartata kelola keuangan
yang baik dan memenuhi prinsip akuntabalitas.
17
B. PROGRAM BIDANG
1. Program Bidang Ketahanan Keluarga
a. Menguatkan ketahanan Keluarga Sakinah yang menghadirkan suasana kedamaian,
ketentraman, dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yang diridlai Allah SWT, untuk
membentuk manusia yang memilili kekokohan iman, mentalitalitas dan karakter yang kuat
sehingga mampu mengembangkan potensi dan kapasitas diri yang berguna bagi dirinya,
keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan semesta
b. Mengintensifkan dan memperluas sosialisasi peningkatan kualitas pembinaan keluarga
berpedoman pada Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah bagi pimpinan Muhammadiyah dan
‘Aisyiyah dari tingkat pusat sampai ranting, masyarakat luas melalui berbagai saluran baik
offline maupun online dan berbagai model pembinaan yang dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan berbagai model pendidikan bagi orang tua (parenting) di era disrupsi
dalam pembinaan karakter anak; mengoptimalkan potensi dan akal budi; mendampingi
anak-anak memahami masalah perkawinan dan mampu beradaptasi dengan dunia media
sosial dan informasi yang sangat berpengaruh pada perkembangan kejiwaan dan
kehidupan anak-anak melalui berbagai model kegiatan,sesuai dengan tuntunan Keluarga
Sakinah.
d. Menguatkan ketahanan keluarga melalui program pembinaan Keluarga Sakinah dan
Qaryah Thayyibah dalam praktik lapangan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
18
membina perdamaian dan memecahkan permasalahan masyarakat (problem solver)
dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
d. Mengoptimalkan fungsi dan peran Amal Usaha ‘Aisyiyah sebagai lembaga pembibitan dan
pembinaan kader dan muballighat ‘Aisyiyah, melalui peningkatan pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan ideologi Muhammadiyah dan nilai-nilai perjuangan
‘Aisyiyah; menguatkan spirit berMuhammadiyah dan ber‘Aisyiyah, serta menguatkan
sinergitas Amal Usaha dengan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
e. Memetakan potensi, kebutuhan, dan distribusi kader baik yang ada dalam struktur
maupun di luar struktur dan mengembangkan model perkaderan dalam menguatkan
peran ‘Aisyiyah sebagai kader persyarikatan, kader umat, kader bangsa, dan kader
kemanusiaan universal serta mendukung proses kaderisasi sistemik dengan menggunakan
strategi pengembangan interest group (kelompok minat) di masyarakat.
19
c. Mengembangkan database Pendidikan ‘Aisyiyah mulai PAUD, Dasar dan Menengah
sebagai pusat informasi dan basis pengembangan pendidikan ‘Aisyiyah.
d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Amal Usaha Pendidikan Dasar Menengah
‘Aisyiyah melalui Sekolah Unggulan yang mengintegrasikan Islam berkemajuan dalam
pengembangan kurikulum
e. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
pada Amal Usaha Pendidikan Dasar Menengah ‘Aisyiyah yang memiliki integritas,
kompetensi, ketrampilan, dan pemahaman Islam berkemajuan yang berperan strategis
bagi tercapainya tujuan pendidikan.
f. Mengintegrasikan Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak (GACA) dalam proses pendidikan di
seluruh jenis, jalur dan jenjang pendidikan.
g. Mengembangkan pendidikan inklusi pada pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah
untuk memenuhi hak dasar anak.
h. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan orangtua (parenting) bagi orang tua
murid pada tingkat Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
dan masyarakat pada umumnya dalam upaya melakukan sinergitas pendidikan
anakanaknya dengan mengembangkan pendidikan parenting secara berkesinambungan.
20
mengurangi stigma dan diskriminasi serta melakukan upaya pendampingan terhadap
kasus gangguan kesehatan jiwa baik di komunitas maupun layanan kesehatan.
f. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana pada keluarga dan masyarakat (khususnya perempuan dan remaja), sebagai
upaya penurunan angka kematian ibu melahirkan dan pencegahan kanker (servicks/leher
rahim dan payudara) melalui tes IVA/Papsmeer dengan pendekatan hak-hak perempuan
berbasis nilai-nilai Islam.
g. Meningkatkan sinergi dan kerjasama di bidang kesehatan dengan sesama Amal Usaha
Kesehatan Muhammadiyah ‘Aisyiyah, Pemerintah dan pihak terkait.
h. Mengintensifkan advokasi berbasis evidence based dalam mendorong peningkatan
kualitas dan hak kesehatan masyarakat melalui berbagai kebijakan baik di tingkat nasional,
daerah sampai di tingkat desa.
21
i. Penguatan, pengkajian dan implementasi semangat Al Ma’un melalui seminar, pelatihan,
workshop, diskusi dll untuk penguatan kapasitas dan motivasi Pimpinan.
22
9. Program Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia
a. Meningkatkan kapasitas pimpinan ’Aisyiyah dalam upaya melakukan kegiatan penyadaran
hukum masyarakat dan pendampingan/advokasi bagi masyarakat.
b. Meningkatkan upaya advokasi hukum dan pendampingan untuk mendapatkan hak-hak sipil
masyarakat.
c. Meningkatkan sosialisasi dan pemahaman tentang segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan dan anak, serta melakukan upaya pencegahan penanggulangan dan
penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.
d. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam upaya merespon berbagai persoalan hukum
yang berkembang di masyarakat luas, termasuk di dalamnya adalah penguatan sumber daya
manusia organisasi dan Posbakum serta pengembangan modul-modul pelatihan.
23
SK PWA Jawa Timur Tentang Penetapan Anggota Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro Periode
2022-2027
24
25
Majelis Tabligh dan Ketarjihan
26
27
A. Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah
28
29
B. Majelis Kesehatan
30
31
C. Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan
32
33
D. Majelis Pembinaan Kader
34
35
E. Majelis Kesejahteraan Sosial
36
37
F. Majelis Hukum dan HAM
38
39
G. Lembaga Budaya, Seni dan Olahraga
40
41
H. Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
42
43
44