Anda di halaman 1dari 9

Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati

(azkaafina216@gmail.com)

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com

Daftar Isi

Operasi Hitung Dasar pada Bilangan Bulat & Sifat-Sifatnya 1

Aturan Keterbagian 2

Operasi Hitung Dasar pada Bilangan Pecahan 4

Operasi Hitung pada Bilangan Berpangkat 4

Operasi Hitung dengan Bilangan Bentuk Akar 6

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com


Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

2. Perkalian Bilangan Bulat


Operasi Hitung Dasar pada Bilangan
A
Bulat & Sifat-Sifatnya a. Perkalian bilangan bulat

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com

b. Sifat operasi perkalian bilangan bulat

● Sifat komutatif pada perkalian


1. Penjumlahan & Pengurangan Bilangan Bulat
𝑎 ×𝑏 = 𝑏 ×𝑎
a. Penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat negatif. ● Sifat asosiatif pada perkalian

𝑎 + (− 𝑏) = 𝑎 − 𝑏 𝑎 − (− 𝑏) = 𝑎 + 𝑏 (𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐)
Contoh: Contoh:
● Sifat distributif pada perkalian
2 + (− 3) = 2 − 3 2 − (− 3) = 2 + 3 penjumlahan dan pengurangan
=− 1 = 5
𝑎 × (𝑏 ± 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) ± (𝑎 × 𝑐)
b. Sifat operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat
3. Pembagian Bilangan Bulat
● Pada penjumlahan berlaku sifat
komutatif a. Pembagian bilangan bulat

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com


𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎

dan asosiatif
(𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐)
● Pada pengurangan tidak berlaku sifat
komutatif dan asosiatif.

b. Berikut ini pembagian bilangan-bilangan


yang perlu diperhatikan

● Pembagian Bilangan Bulat dengan 1

𝑎
= 𝑎
1

● Pembagian Bilangan Bulat dengan 0

1
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

𝑎
= tidak terdefinisi 1 Tanda Kurung
0 2 Bentuk Pangkat, Akar, atau Logaritma
0 3 Perkalian atau Pembagian
0
= tak tentu 4 Penjumlahan atau Pengurangan

● Pembagian 0 dengan Bilangan Bulat Jika ada operasi hitung yang setingkat, maka
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
dikerjakan terlebih dahulu dari sebelah kiri.
0
𝑎
= 0

*Keterangan: 𝑎 ≠ 0.

Contoh:
4
Hitunglah 12 ÷ (2 + 1) × 5 − 2 + 8.
4. Operasi Campuran Bilangan Bulat
Penyelesaian:
Dalam melakukan operasi hitung campuran, kita
perlu mengerti terlebih dahulu keterkaitan antar 12 ÷ (2 + 1) × 5 − 2 + 8
4

operasi hitung dasar. 4


= 12 ÷ 3 × 5 −2 + 8
= 12 ÷ 3 × 5 − 16 + 8
Operasi Kebalikan Operasi = 4 × 5 − 16 + 8
= 20 − 16 + 8
Penjumlahan: Pengurangan: = 4 + 8 = 12
𝑎 + 𝑏 = 𝑐 𝑐 − 𝑏 = 𝑎
𝑐 − 𝑎 = 𝑏
Berlaku sifat komutatif B Aturan Keterbagian
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Perkalian (penjumlahan Pembagian: Aturan keterbagian adalah cara mudah untuk
berulang): 𝑐 ÷ 𝑎 = 𝑏 mengetahui, apakah suatu bilangan bulat habis
𝑎 × 𝑏 = 𝑐 𝑐 ÷ 𝑏 = 𝑎 dibagi pembagi bilangan bulat tertentu atau tidak.
Berikut ini adalah beberapa contoh pembagi dan
Berlaku sifat komutatif cara/aturannya.
Pemangkatan Pengakaran:
(perkalian berulang): 𝑏
𝑐= 𝑎 Jenis Aturan Keterbagian
𝑏
𝑎 = 𝑐 Bilangan

Logaritma: Bilangan Digit terakhir, habis dibagi 2


Tidak berlaku sifat
𝑎 yang habis (termasuk 0)
komutatif log𝑐 = 𝑏 dibagi 2
Contoh:
Berdasarkan pengertian di atas, urutan 5.252.436.798
pengerjaan operasi bilangan bulat yang Digit terakhirnya adalah 8
melibatkan beberapa operasi hitung adalah 8 ÷ 2 = 4, sisa 0
sebagai berikut. artinya 8 habis dibagi 2,
sehingga dapat disimpulkan
5.252.436.798 habis dibagi 2.

2
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

Jenis Aturan Keterbagian Jenis Aturan Keterbagian


Bilangan Bilangan

Bilangan Dua digit terakhir, habis dibagi 4 Bilangan Digit terakhirnya 0 atau 5.
yang (termasuk 00). yang habis
dibagi 5 Contoh:
habis
Contoh: 4.120
dibagi 4 Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
5.252.436.798 karena digit terakhirnya 0, maka
Dua digit terakhirnya adalah 98 4.120 habis dibagi 5
98 ÷ 4 = 24, sisa 2
artinya 98 tidak habis dibagi 4, Bilangan Habis dibagi 2 dan habis dibagi 3.
sehingga dapat disimpulkan yang habis
dibagi 6 Contoh:
5.252.436.798 tidak habis dibagi 4.
202.220.232.024
● habis dibagi 2
Bilangan Tiga digit terakhir, habis dibagi 8
karena 4 habis dibagi 2, maka
yang (termasuk 000).
202.220.232.024 habis dibagi 2
habis
dibagi 8 Contoh: ● habis dibagi 3
5.252.436.798 karena
Tiga digit terakhirnya adalah 798 2 + 0 + 2 +... + 2 + 4 = 21,
798 ÷ 8 = 99, sisa 6 maka 202.220.232.024 habis
artinya 798 tidak habis dibagi 8, dibagi 3
sehingga dapat disimpulkan
5.252.436.798 tidak habis dibagi 8. Karena 202.220.232.024 habis
dibagi 2 dan habis dibagi 3, maka
Bilangan Jumlah digit-digitnya habis dibagi bilangan tersebut habis dibagi 6.
yang 3.
habis Bilangan (1) Digit terakhir dikalikan 2
dibagi 3 Contoh: yang habis (2) Sisa digitnya dikurangi hasil (1)
1.781.946 dibagi 7 (3) Hasil no.2 habis dibagi 7
jumlah digit-digitnya adalah
1 + 7 + 8 + 1 + 9 + 4 + 6 = 36 Catatan:
jika hasil pengurangannya belum diketahui habis
dan 36 ÷ 3 = 12, sisa 0 dibagi 7 atau tidak, maka prosedur di atas dapat
artinya 36 habis dibagi 3, diulang kembali terhadap hasil pengurangannya.
Azka 'Afina
sehingga dapat disimpulkan Fatihati azkaafina216@gmail.com
1.781.946 habis dibagi 3. Contoh:
1.708
(1) 8 dikalikan 2 , hasilnya 16
Bilangan Jumlah digit-digitnya habis dibagi (2) 170 dikurangi 16, hasilnya 154
yang 9. (3) 154 ÷ 7 = 22, sisa 0
habis sehingga dapat disimpulkan 1.708
dibagi 9 Contoh: habis dibagi 7.
1.781.946
jumlah digit-digitnya adalah
Dasar dari Aturan Keterbagian ini adalah sistem
1 + 7 + 8 + 1 + 9 + 4 + 6 = 36
nilai-tempat dari bilangan desimal. Misalkan,
dan 36 ÷ 9 = 4, sisa 0
artinya 36 habis dibagi 9, bilangan 4-digit 𝑎𝑏𝑐𝑑 dapat ditulis sebagai:
sehingga dapat disimpulkan 𝑎𝑏𝑐𝑑 = 10000 𝑎 + 1000𝑏 + 100𝑐 + 10𝑑 + 𝑒
1.781.946 habis dibagi 9. Sebagai contoh, untuk pembuktian Aturan
Keterbagian oleh pembagi 2, 𝑎𝑏𝑐𝑑 dapat ditulis
sebagai:
𝑎𝑏𝑐𝑑 = 10 × (1000 𝑎 + 1000𝑏 + 100𝑐 + 10𝑑) + 𝑒
Karena 10 habis dibagi 2, maka kita hanya perlu
menguji apakah 𝑒 habis dibagi 2.

3
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

Operasi Hitung Dasar pada Bilangan Contoh:


C
Pecahan
2 3 2×7 3×5 14 15 29
● 5
+ 7
= 35
+ 35
= 35
+ 35
= 35

5 2 5×3 2×2 15 − 4 11
● 6
− 9
= 18
− 18
= 18
= 18

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com


3. Perkalian pada Bilangan Pecahan

𝑎 𝑏 𝑎× 𝑏
𝑐
× 𝑑
= 𝑐 ×𝑑

Contoh:
1. Pecahan Senilai
2 4 2×4 8
3
× 11
= 3×11
= 33
Dua pecahan dikatakan senilai jika memiliki
nilai yang sama atau bentuk paling sederhana
yang sama. 4. Pembagian pada Bilangan Pecahan

Contoh: Mengingat pembagian dengan suatu bilangan


identik dengan perkalian dengan resiprokal
4 12
8
senilai dengan 24 bilangan tersebut, maka:
4 4÷4 1
● 8
= 8÷4 = 2 𝑎 𝑏 𝑎 𝑑 𝑎×𝑑
12 12÷12 1 𝑐
÷ 𝑑
= 𝑐
× 𝑏
= 𝑐×𝑏
● 24
= 24÷12 = 2
karena memiliki nilai yang sama dan
bentuk paling sederhananya juga sama, Contoh:
1
yaitu 2 . 4
÷
11
=
4
×
3
=
4×3
=
12
=
4
9 3 9 11 9×11 99 33

2. Penjumlahan dan Pengurangan pada


Bilangan Pecahan Operasi Hitung pada Bilangan
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
D
Berpangkat
Perhatikan pola berikut ini:
2 bola + 3 bola = 5 bola
2 ribu + 3 ribu = 5 ribu
2 pertujuh + 3 pertujuh = 5 pertujuh

Operasi-operasi di atas baru dapat dikerjakan


jika satuannya sama. Jika ada satuan yang
berbeda, maka perlu melakukan konversi satuan
terlebih dahulu. Misalnya,
2 lusin + 1 buah = 24 buah + 1 buah = 25 buah

Dengan pengertian tersebut, operasi


penjumlahan dan pengurangan pada bilangan
pecahan baru dapat dikerjakan jika penyebutnya 1. Bilangan Berpangkat
sama. Agar pengerjaannya efisien, penyebut 𝑛
Bilangan berpangkat (eksponen), 𝑎 , adalah
sama yang dipilih haruslah KPK dari semua
perkalian bilangan 𝑎 yang diulang sebanyak 𝑛
penyebut pecahan-pecahan yang dioperasikan.
kali.

4
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

3. Sifat- Sifat Operasi pada Bilangan


Berpangkat

Sifat Contoh

Pangkat Penjumlahan
𝑚 𝑛 𝑚+𝑛 6 2
𝑎 ×𝑎 =𝑎 2022 × 2022
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com 6+2
= 2022
8
= 2022
2. Bilangan Berpangkat Berbasis Negatif
Pangkat Pengurangan
6
Pada dasarnya, untuk bilangan berpangkat 𝑎
𝑚
𝑚−𝑛 2022
= 2022
6−2
= 2022
4
=𝑎 2
yang memiliki basis negatif, definisinya masih 𝑎
𝑛 2022

sama. Namun ketika pangkatnya berupa


bilangan ganjil atau genap maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: Pangkat Perkalian
3

● Jika pangkatnya adalah bilangan ganjil, (𝑎 )𝑚 𝑛


=𝑎
𝑚×𝑛 ((2022)4) = 2022
4×3

12
= 2022
maka hasilnya negatif
𝑛 𝑛 Perkalian Bilangan
(− 𝑝) =− 𝑝 , yang Dipangkatkan
dengan 𝑝 adalah bilangan positif 𝑚 𝑚 𝑛 2 2 2
(𝑎 × 𝑏) = 𝑎 × 𝑏 (20 × 22) = 20 × 22

Perpangkatan pada
Contoh:
Bilangan Pecahan
𝑚
3 𝑎 𝑚
● (− 6) = (− 6) × (− 6) × (− 6)
=− 216
( )
𝑏
=
𝑎
𝑏
𝑚 ,
( ) 21 2
20
=
21
2

2
20
3 dengan 𝑏 ≠ 0
● − (− 3) =− [(− 3) × (− 3) × (− 3)]
=− [− 27]
= 27 Pangkat Nol *catatan:
0 semua bilangan, kecuali 0,
𝑎 = 1
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com jika dipangkatkan 0, hasilnya
● Jika pangkatnya adalah bilangan genap, dengan 𝑎 ≠ 0 adalah 1.
maka hasilnya positif
Pangkat Negatif
(−𝑚) 1 (−2) 1
● 𝑎 = 𝑚 (2022) =
𝑛 𝑛 𝑎 2
(− 𝑝) = 𝑝 , 1 𝑚
2022
dengan 𝑝 adalah bilangan positif ● (−𝑚) = 𝑎
𝑎

Pangkat Pecahan
Contoh: 𝑚 2
𝑛 𝑚 3
𝑛 2
2 𝑎 = 𝑎 15. 625 3 = 15. 625
● (− 6) = (− 6) × (− 6) = 36
2
● − (− 3) =− [(− 3) × (− 3)]
=− [9] Penjelasan untuk sifat pangkat nol, pangkat
=− 9 negatif, dan pangkat pecahan dapat dipelajari pada
bagian lampiran.

5
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

Operasi Hitung dengan Bilangan = 7 7


E
Bentuk Akar
● 5 7 − 2 7 = (5 − 2) 7
= 3 7

3. Perkalian pada Bilangan Bentuk Akar


Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Perkalian dengan bilangan-bilangan berbentuk
akar hanya bisa dilakukan jika indeks akarnya
sama.

● Perkalian dasar

𝑎 × 𝑏 = 𝑎 × 𝑏 = 𝑎𝑏
1. Bentuk Akar
Operasi dan sifat-sifat bentuk akar yang akan Contoh:
dibahas adalah untuk bentuk akar yang memiliki
nilai indeks akar 2. 5 7 × 2 3 = (5 × 2) 7 × 3 = 10 21

*catatan: untuk bentuk akar dengan indeks akar 2, angka 2 nya ● Perkalian Distributif I
tidak dituliskan.

𝑎 × ( 𝑏 ± 𝑐) = 𝑎𝑏 ± 𝑎𝑐

Contoh:

■ 2( 3 + 5 7) = 2 × 3 + 5 2 × 7
2. Penjumlahan dan Pengurangan pada = 6 + 5 14
Bilangan Bentuk Akar
■ 3( 2 − 2 5) = 3 × 2 − 2 3 × 5
Penjumlahan dan pengurangan
= 6 − 2 15
bilangan-bilangan berbentuk akar hanya bisa
dilakukan pada bilangan bentuk
Azkaakar sejenis
'Afina .
Fatihati azkaafina216@gmail.com
Dua bentuk akar dikatakan sejenis apabila nilai ● Perkalian Distributif II
indeks akar dan bilangan pokoknya sama. karena
Contoh: 2
( 𝑎 ± 𝑏) = ( 𝑎 ± 𝑏)( 𝑎 ± 𝑏)
3 5 sejenis dengan 2 5
= (𝑎 + 𝑏) ± 2 𝑎𝑏
5 3 tidak sejenis dengan 2 5
3 maka diperoleh
5 tidak sejenis dengan 2 5
𝑎± 𝑏= (𝑎 + 𝑏) ± 2 𝑎𝑏
Operasi penjumlahan dan pengurangan pada *catatan pada pengurangan harus memenuhi 𝑎 > 𝑏
bentuk akar yang sejenis seperti berikut ini.

Contoh:
𝑎 𝑐 ± 𝑏 𝑐 = (𝑎 ± 𝑏) 𝑐)
■ 3+ 7= (3 + 7) + 2 3 × 7
Contoh:
= 10 + 2 21
● 5 7 + 2 7 = (5 + 2) 7

6
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

Contoh:
■ 7− 3= (7 + 3) − 2 7 × 3
2 2 5− 3 3 3 7+ 2
= × = ×
5+ 3 5+ 3 5− 3 7− 2 7− 2 7+ 2
= 10 − 2 21
= (25−3 ) = (49−2 )
2 5− 3 3 7+ 2

4. Pembagian dengan Bentuk Akar


= ( 22 )
2 5− 3 21+3 2
Azka
Pembagian bilangan berbentuk 'Afina
akar Fatihati
hanya bisa azkaafina216@gmail.com = 47
dilakukan jika indeks akarnya sama.
5− 3
= 11

𝑎 𝑎
= 𝑏
𝑏
● Bentuk III: mengalikan dengan akar sekawan
dari penyebutnya
Contoh:
10 10 𝑎 𝑎 𝑐∓ 𝑏 𝑎 𝑐∓𝑎 𝑏
= 2
= 5 = × =
2 𝑐−𝑏
𝑐± 𝑏 𝑐± 𝑏 𝑐∓ 𝑏

5. Merasionalkan Bilangan Bentuk Akar Contoh:


12 12 5− 2 8 8 7+ 3
Tujuan merasionalkan adalah agar penyebut dari = × = ×
5+ 2 5+ 2 5− 2 7− 3 7− 3 7+ 3
pecahan tersebut menjadi bilangan rasional
(akan lebih mudah kalau menjadi bilangan 12( 5− 2)
= ( 7−3 )
8 7+ 3
bulat). = 5−2
Caranya:
12( 5− 2)
= (
8 7+ 3)
= 3 4
● Bentuk I: mengalikan dengan bentuk akar
yang sama pada penyebutnya
= 4( 5 − 2) = 2( 7 + 3)

𝑎 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏 𝑎 = 4 5− 4 2 = 2 7+ 2 3
= × =Azka = 𝑏
𝑏 'Afina𝑏Fatihati azkaafina216@gmail.com
𝑏 𝑏 𝑏

Contoh:
2 2 3 2 3 2
= × = 3
= 3
3
3 3 3

● Bentuk II: mengalikan dengan akar sekawan


dari penyebutnya

𝑎 𝑎 𝑐∓ 𝑏 𝑎(𝑐∓ 𝑏)
= × = 2
𝑐± 𝑏 𝑐± 𝑏 𝑐∓ 𝑏 𝑐 −𝑏

7
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

Lampiran 1: Sifat Bilangan


Berpangkat Nol dan Berpangkat
Negatif
0 −𝑏 1
Tahukah kamu mengapa 𝑎 Azka dan 𝑎 Fatihati
= 1 'Afina = 𝑏 azkaafina216@gmail.com
𝑎
untuk 𝑎 ≠ 0?

Perhatikan pola berikut ini.


4
𝑎 = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎
4
3 𝑎
𝑎 = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 = 𝑎
3
2 𝑎
𝑎 = 𝑎 × 𝑎 = 𝑎
2
1 𝑎
𝑎 = 𝑎 = 𝑎

Jika kita melanjutkan pola tersebut, kita


mendapatkan:
1
0 𝑎
𝑎 = 𝑎
= 1
0
−1 𝑎 1
𝑎 = 𝑎
= 𝑎
−1
−2 𝑎 1/𝑎 1
𝑎 = 𝑎
= 𝑎
= 2
𝑎
−2 2
−3 𝑎 1/𝑎 1
𝑎 = 𝑎
= 𝑎
= 3
𝑎

Dari pola tersebut, dapat kita simpulkan bahwa


0 −𝑏 1
𝑎 = 1 dan 𝑎 = 𝑏 untuk 𝑎 ≠ 0.
𝑎

Lampiran 2: Sifat Bilangan


Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Berpangkat Pecahan
𝑚
𝑛 𝑚
Tahukah kamu mengapa 𝑎 𝑛
= 𝑎 ?
𝑚

Misalkan, 𝑏 = 𝑎 𝑛 . Pangkatkan kedua ruas dengan


𝑛, kita dapatkan:
𝑛

( )
𝑚 𝑚
𝑛 ×𝑛 𝑚
𝑏 = 𝑎𝑛 =𝑎𝑛 =𝑎

Akarkan kedua ruas dengan 𝑛, kita dapatkan:


𝑛 𝑛 𝑛 𝑚
𝑏 = 𝑎
𝑛 𝑚
𝑏= 𝑎
𝑚 𝑚
𝑛 𝑚
Substitusikan 𝑏 = 𝑎 𝑛 , maka 𝑎 𝑛 = 𝑎 .

8
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai