Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM

Studi Pemikiran Fazlur Rahman Tentang


KONSEP PENDIDIKAN TiNGGI ISLAM

Oleh : Hujair AH. Sanaky


Dosen Jurusan Tarbiyah FIAI UII
Saat ini sedang menempuh S2 di MSI UII

ABSTRACT

This article traces that the essence ofIslamic education, according Fazlur
Rahman, does not only refer to the material equipmentsfor instance the text
hooks, that were taught or external structure ofeducation but it teas also
according to Rahman that aimed ofIslamic Education was "Islamic Intel-
lectualism The higher education ofIslamic should he based on themethod
ofinterpretation of Quran, and it becomes the basic ofIslamic Intellectual-
ism Construction. Rahman offered the concept ofthe higher Islamic ofEdu
cation Starting from the comprehensive understanding Qitran . because
Quran constituted theguidance and inspiredyounggeneration ofIslamic of
higher Islamic of Education denoted open cturiculmnforsocialsciences and
philosophical approach.

Key Word : Islamic Intellectualism, the Higher Islamic ofEducation

I. Pendahuluan ilmu seorang 'alim yang 'alim dan ilmu


Fazlur Rahman, merupakan tokoh ''eorang orientaiis yang beken (Ma ariK
inteickrual Muslim vang memiUki iarar 1984:p.vi). Rahman men\'ugiihkan anali-
belakang yang menarik. Rahman, memi- perkembangan pendidikan tinggi Is-
llki lacar belakang tradisi keilmuan mad- '^^n dan kemudian Rahman merumiis-
rasah India-Pakistan tradisional dan keil- alternatif metodologi pemikiran keis-
muan Barac yang liberal, keduanva ber- laman, sebagai rumusan jalan keluar dari
pengaruh dalam membentuk intelek- seluruh kritisisme atassejarah pemikiran
tualismenya. Ma'arif, yang pernah ber- keislaman. Krisis metodologi rampaknva
guru kepadanya, menyatakan bahwa sangat disadari oleh Rahman sebagai
dalam diri gurunya [Rahman] terkumpul penyebab kemunduran pemikiran Islam.

fPI FIAIfurusan Tarbiyah Volume VITahun VJnnuari 2002


Huiair AH. Sanajo'. Pemdaharuan

karena alternatif metodoiogi dipandang- alami proses dikotomi yaitu menerapkan


nya titik pusat penyelesaian krisis intelek- metodedan muatan pendidikan Baratdan
tualisme Islam. Impiikasi dari alternatif menambah beberapa mata pelajaran
mctodologis ini merupakan provek besar agama Islam, dengan metodedan muatan
ummai Islam mengarah pada pembaha- Islami yangberasal dari zaman klasik\'ang
ruan pemildran Islam. beium dimodernisasi secara mendasar.
Rahman menvadari bahwa pro^'ek Penyelenggaran pendidikan Islam belum
besar lersebiit selain mchierlukan waktu mengacu, dan mengantisipasi zamanyang
vang panjang. juga memerlukaii sarana sedang berubah, tetapi hanya menjaga
penunjang. Sarana penunjang vang di- dan melesrarikan segala warisan vanii
maksud tiada lain adaiah sistem pendi- bersifat klasik. Dari pemikiran Rahman
dikan Islam. Menurutnya sistem pendi- tersebut, timbul pertanyaan. apa yang
dikan harus terlebih dahulu dimoderni- menjadi perhatian utama Rahman? Posisi
.sasi, dengan membuatnya mampu me- pemikirannya di antara pemikir-pemikir
nvokong produktivitas intelektual Islam koniemporer Islam lainnya? Uhruk men-
dengan cara menaikkan standar-srandar jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
inteiektualnya{Rahman: 134). Kesadaran tulisan ini mencoba mencermati dan
Rahman rerhadap pendidikan sebagai menggali gagasan dan pemikiran Rahman
sarana utama penunjang pembaharuan. lentang konsep pendidikan Islam dan
\'ang mendorongnya terjuti dalam pendidikan tinggi Islam.
kririsme sistem pendidikan Islam yang
berkembang pada periode kemunduran 2. Tradisi Intelektual Islam
dan pada awal pembaharuan atau zaman
Dalam tradisi intelektual Islam, pen
modern (Mas'adi,1997:23). Rahman,
didikan telah lama dikenal vaitu sejak
menvusun sebuah karya umum vang
awal Islam. Pada masa awal, pendidikan
secara historis mengemukan sistem pen identik dengan upaya dahvah Islamiyah.
didikan Islam pada abad pertengahan karena itu pendidikan berkembangsejalan
berikiu kelebihan-kelebihan dan keku-
dengan perkembangan agama itu sendiri.
rangan-kekurangan utamanva. serta ("Rahman. 1979 : 263), menvatakan
mengenai iipava-iipava modernisasi vang keda ta 11 "an Is 1a m mem bawa u n t u k
dilakukan sekitar abad yang lain. Kemu- pertama kalinva suatu instrumen pendi
ciian membangun suatu pemikiran pen dikan tertentu yang berbudavakanagama.
didikan tinggi Islamvang disebut sebagai yaitu al-Qur'an dan ajaran-ajaran Nabi.
"iiuelektiialisme Islam". Perlu dipahami bahwa pada masa awal
Konscp pendidikan tinggi Islam vang perkembanganIslam, tentu sajapendidik
dikemukakan bleh Rahman merupakan an formal yang sistematis berlum ler-
juasalah yang menarik dan penting untuk selenggara. Pendidikan yang berlangsung
dibahas. karena penyelenggaran pendi dapai dikatakan bersifat informal, dan
dikan tinggi Islam sekarang ini meng- inipun lebih berkait dengan upaya da'wah

//V FlAI Jimis/iu Tarhiyah Volume VI T/rhvu VJmimjri 2002


Pemberdayaan Proses Pembelajaran

Islamiyah-penyebaran, penanaman dasar- usaha-usaha individual )'aitutokoh-tokoh


dasar kepercayaan. dan ibadah Islam. istimewa tertentu, yangtelah mempelajari
Daiam kaitan itulah dapai dipahami hadits dan membangun sistem-sistem
mengapa proses pendidikan Islam per- teologi dan hukum mereka sendiri di
tama kali berlangsung di rumah, dan yang seputarnya. kemudian menarik murid-
paling terkenal Dar al-Arqam, maka murid dari daerah lain yang ingin me-
ketika masyarakat Islam sudab lerbentuk, nimba ilmu pengetahuan dari mereka.
pendidikan diselenggarakan di masjid. Dengan demikian. ciri utama pertama
Proses pendidikan pada kedua rempai ini dari ilmu pengetahuan tersebut adalah
dilakukan dalam halaqah, lingkaran pentingnya individu guru. Sang guru,
belajar {Azra,1994:v). setelah memberikan peiajaran seluruh-
Tradisi belajar yang telah ada pada nya, secara peribadi memberikan suatu
masa Nabi terus berkembang padamasa- sertifikat (ijazah) kepada muridnya untuk
masa sesudahnya, dan sebagaimana ter- mengajar. Dengan demikian, dapai
cacat dalam sejarah bahwa puncakkema- dikatakan bahwa pada akhir abad per-
juannya tercapai pada masa khalifah rengahan, mayoritas ilmuwan vang ter-
Harun al-Rasyid dan al-Malcmun vang masyhur dan berkaliber dunia bukanlah
herpusat di Bagdad, dan pada masa produk madrasah-madrasah, tetapi meni-
kejayaan 'Usmaniyah di Spanvol dan pakan bekas-bekas murid informal dari
Cordova yang berlangsung sekitar abad guru-guru individu tertentu. Untuk itu.
delapan [711-1492 M] (Langgulung, Rahman menyatakan sistem madrasah
1986:13). kemudian sistem pendidikan yang secara luas didasarkan pada spon
Islam itu diperluas dengan sistem sor dan kontrol negara, umumnya telah
madrasah yang mencapai puncaknya pada dipandang sebagai sebab kemunduran
Madrasah Nidzamiyah yang didirikan di dan kemacetan ilmu pengetahuan dan
Bagdad olehNizamal-Mulk (Mursi, 1975 kesarjanaan Islam. Madrasah dengan
: 98). Pendidikan Islam pada waktu itu kurikulumnya yang terbatas, hanvalah
telah meiahirkan cendekiawan- gejala, bukan sebab sebenarnya dari ke
cendekiawan Muslim berkaliber dunia, munduran ini, walaupun mempercepat
karena itu sangat argumencatif Noeng dan melestarikan kemacetan tersebut.
Muhajir, secara epistemologi ber- Menurut Raliman, sebenam)'a penurunan
kesimpulan bahwa Yunani adalah induk kualitas ilmu pengetahuan Lslam adalah
ilmu murni dan Islam adalah induk kekeringan yang gradual dari ilmu-llmu
leknologi (Bilgrami dan AsyraF. 1989: xi). keagamaan. karena pengucilannva dari
Rahman menyatakan bahwa pada kehidupan intelektualisme awam vang
awal mula tersebarnya ilmu pengetahuan juga kemudian mati (Rahman. Islam ; p.
Islam berpusat pada individu-individu 269-271).
dan bukannya sekolah-sekolah. Kan- Berdasarkan pemikiran di atas.
dungan pemikiran Islam juga bercirikan Rahman menyatakan bahwa : (I) ber-

jPl FIAJJunnan Tarbiyah Volume VI Tabun VJamtnri2002


Hu[air AH. Sanaky, Pempaharuan

kembangnnya ilmu dan seniangac ilmiah terhadap al-Qur an. Mengapamasalah al-
dari abad ke-9 .sampai abad ke-l3 dika- Qur'an harus ditempatkan sebagai tlcik
langan umat Islam berasai dari ccriaksa- pusat intelektualisme Islam. Jawabannya
iianva perintah al-Qur'an iintuk mempe- karena bagi Muslim al-Qur'an adalah
lajari alani semesta, karva Allah vang kalam Allah yang diwahvukan secara
inemang diciptakan iincuk kepentingan harfiah kepada Nabi Muhammad, dan
manusia. 12) padaabad-abad pertengalian barangkali tidakada dokumen keagama-
akhir. .semangac penyelidikan di dunia Is an lain yang dipegangseperti itu (Fazlur
lam macet dan merosot, (.3) Barat telah Rahman, 1982 : 1).
melaksanakan kajian-kajian yang sebagi- Menurut Maarif(1997 : 1). jika pro-
an besar dipinjamdari Muslim dan karcna posisi ini dapat diterima, maka paradig-
itu niereka makmur, dan bahkan ma baru pendidikan tinggi Islam harus
menjajah negeri-negeri Muslim, (4) lah tetap berangkat dari pemahaman vang
karena itu umat Islam, dalam mempela- benar dan cerdas terhadap KitabSiici itu.
jari ilmu baru dari Barat yang maju, ber- yang berfungsi sebagai petunjuk, pence-
arti meraih kembali masa lampau mereka rahan, penawar, sekalipun kemungkinan
dan sekaligus untuk memenuhisekaii lagi risikonya adalah bahwa beberapa bangun-
perintah-perintahal-Qur'an yangterlupa- an pemikiran Islam klasik harus ditolak
kan (Fazlur Rahman, dikutip, Ma'ariK atau diperkarakan. Cara ini terpaksa di-
1997 : 6) tempuh karena semua bangunan pemi
kiran tentang Blsafat, teologi. siifisme.
sistem hukum, moral, pendidikan, sosial
3. Esensi Pendidikan Islam
budaya, dan politik, pasti dipengaruhl
Bsensi "Pendidikan Islam", meniirut oleh suasana ruang dan waktu. Analog
Rahman tidaklah memaksdukan per- dengan ini, maka hasil pemikiran kitapun
lengkapan dan peralatan-peralatan fislk juga akan diperkarakan oleh generasi se-
atau kuasi-fisik pengajaran seperti buku- sudahkita, kalau ternyata hasil pemikiran
buku vang diajarkan ataupun struktur itu dinilai telahkehilangan kesegaran dan
eksternal pendidikan, tetapi adalah apa elan vital untuk menjawab persoalan-
yang menurut Rahman sebagai "intelek- persoalan zaman yang salalu berubah.
lualisme Islam", karena bagi Rahman Lebih lanjut, Maarif(1997:,3) meng-
inilah esensi pendidikan tinggi Islam, la arakan bahwa salah satu penyebab ter-
adalah pertumbuhan suatu pemikiran Is sungkurnya dunia Islam adalah karena
lam yang asli dan memadai, vang harus pendidikan yang diselenggarakan tidak
memberilain kriteria untuk menilai keber- lagi mengacu kepada dan mengantisipasi
hasilan atau kegagalan sebuah sistem zamanyangsedangberubah dan bergulir.
pendidikan Islam. Perumusan pemiluran Umat sibuk"bernyanyi" di bawah payung
pendidikan tinggi Islam haruslah didasar- kebesaran masa lampau dengan sistem
kan kepada metoda penalsiran vangbenar politikdinasti otoriter. Proses penvadaran

JPf FIAIJiiritsnit Tarbiyab Volume VJTnbun VJanunri 2002


-PmBERDAy^' Proses Pembelamran

kembali terhadap tanggung jawab global nya tidak membuahkan hasil. Rahman,
umatterayata memakan tempo yang lama menyatakan perlu mencermati ciri-ciri
sekali, karena pendidikan yang diseleng- pokok upaya-upaya yangdilakukan unruk
garakan sangat konservatif dalam art! memperbaharui pendidikan Islam. Pada
menjaga dan meiestarikan segala yang dasarnya ada dua segi orientasi pem-
bersifat klasik. Daya kritis dan inovatif baharuan. Salah satu pendekatannya
hampir-liampir Icnyap samasekali dari menerima pendidikan .sekuler modern
ruangan madrasah, pondok. dan lembaga sebagaimana telah berkembang secara
pendidikan lainiiva di seluruh negeri umumnya di Barat dan mencoba untuk
Muslim. "mengislamkan"nya - yakni mengisi
Berkenaan dengan pemikirandi acas, dengan konsepkunci tertentu dari Islam.
Rahman, menawarkan perumusan pemi Pendekatan ini memiliki dua tujuan :
kiran konsep pendidikan tinggi Islam Pertama, membentuk watak pelajar-
haruslah didasarkan, dan berangkat dari pelajar/mahasiswa-mahasiswa dengan
pemahamanyangbenarserta pendalaman nilai Islam dalam kehidupan dan mas-
terhadap al-Qur'an, yang berfungsi yarakat, dan kedua, untuk memungkin-
.sebagai petunjukatau inspirasi bagi gene- kan para alili yang berpendidikan modern
rasi muda Islam. Dalamdisertasinya DR. untuk menamai bidang kajlan masing-
'Abdul Rahman Salih, rentang pendidik masing dengan nilai-nilai Islam pada
an berdasarkan al-Qur'an. mengungkap perangkat-perangkat yang lebih tinggi ;
karena "cara hidup Islami ditentukan menggunakan perspektif Islam, untuk
dalam al-Qur'an; maka fondasi-Fondasi mengubah - di mana perlu - baik
teori pendidikan Islam pada dasarnya kandungan maupun orientasi kajian-
diambil dari al-Qur'an. Pendelcatan apa kajian mereka (Rahman : 156).
pun yang mengabaikan fakta fundamen Syed Sajjad Husain dan Syed Ali
tal ini pasti akan menghasilkan persepsi- Ashraf (1979 : 21-22), menyatakan
persepsi yang tidak akurat" (Abdul bahwa, pada saat sekarang ini ada dua
Rahman Salih 'Abdullah. Eduucational
sistem pendidikan. Pertama, sistem tradi-
Theory; a Qur'anic Qutlook.. dalam sional,yang telah membatasi dirinva pada
pengetahuan klasik,belum menunjukkan
Ma'arif: 1997:8).
minat yang sungguh-sungguh pada
cabang-cabang pengetahuan baru yang
4. Konsep Pendidikan Tinggi Is
telah muncul di dunia Barat arau pada
lam
metode-metodebaru untuk memperoleh
Menurut Rahman, terdapat kesadar- pengetahuan yang penting dalam sistem
an yang iuas dan kadang-kadang men- pendidikan Barat. Sistem ini memang
dalam akan adanya dikotomi dalam pen berguna untuk pengetahuan teologi
didikan, namum semua upaya ke arah klasik, tapi para ahli teologi klasik yang
inregrasiyangasli sejauh ini, padaumum- dilahirkan dari sistemini pun tidak cukup

JPl FlAljurusan Tarhiyah Volume VI Tnhun VJanunri 2002


HuiAffiAH/SANAKYjP^BAHABUAN

mendapat bekal pengetahuan intetelek- ilmukeisiaman yang efek pembaharuan-


tual atau suatu metoda guna menjawab nya baru dirasakan dalamlapangan reor-
tancangan-tantangan dari peradaban ganisasi, dan tidak dalam kandungan
teknologi modern yang tak mengenal ilmu-ilmu Islam seperti teologi dan
Tuhan. Sistem pendidikan kedua yang filsafat. Pendidikan Tinggi Islam belum
didatangkan ke negeri-negeri Muslim, mampu membangun paradigma baru
yangdisokongdan didukung sepenuhnya yangtetapberangkat dari pemahaman al-
cieh semua pemegangpemerintah, adalah Qur'an, sehingga mampu melahirkan apa
sistem yang dipinjam dari dunia Barat. yang disebut dengan "intelektualisme Is
Puncak dari sistem ini adalah universitas lam". Tampaknyahagi Rahman, dikotomi
modern yang bersifei sekuler keseluruh- tidak merupakan alasan, karena salah satu
annya dan karena tidak mengindahkan tawarannya adalah menerima pendidikan
agama dalatn pendekatannya terhadap sekuler modern yang berkembang di
pengetahuan. Orang-orang yang dididik dunia Barat, dengan mengisinya dengan
melalui sistem pendidikan baru ini, yang konsep-konsep kunci tertentu dari Islam.
dikenalsebagai pendidikanmodern, pada Mewarnai bidang-bidang kajian tingkat
umumhya tidak menyadari akan tradisi 'tinggi dengan nilai-nilaiIslam. "Masalah
dan warisan klasik mereka sendiri. pokoknya bagaimana "memodernisasi"
Kemudian diciptakannya sistem ketiga pendidikan Islam, yakni membuatnya
yang mencakup suatu sistem pendidikan mampu untuk produktivitas intelektuai
yang terpadu memang perlu, tetapi Islam yang kreatif dalam semua bidang
kepaduan bukanlah suatu proses yang usaha intelektuai bersama-sama dengan
mudah. Ada kekhawatiran sistem per- keterikaian yang serius kepada Islam
paduan ini menuntut penghapusan total (Rahman, 156-160).
atas sistem pendidikan tradisonal, atau Rahman, melihatada dua arah upaya
penurunan kedudukan dari sistem itu pembaharuan yang sedemikian jauh telah
sampai sedemikian rupa, sehingga orang- dilakukan. Pertama, pembaharuan ini
orang akan memandang rendah padanya, telah terjadi hampir seluruhnya dalam
atau tidak menghargai merekayang ingin kerangka pendidikan tradisional sendiri.
mengambil spesialisasi dalam cabangitu. Perubahan ini sebagian besar digerakkan
Terjadi dikotomi pendidikan Islam, oleh fenomena pembahruan pra-moder-
artinya ada dualisme sistem pendidikan nis. Pembaharuan ini telah cenderung
Islam dan pendidikanumum yang memi- "menyederhanakan" silabus pendidikan
sahkan kajian-kajian agama dengan ilmu tradisional, yang dilihatnya sarat dengan
pengetahuan. Sistem pendidikan yang materi-materi "tambahan yangtak perlu"
dikotomi ini menyebabkan pendidikan seperti theologi zaman pertengahan.
Islam belum mampu melahirkan mujta- cabang-cabang filsafat tertentu (seperti
hid-mujtahid besar. Pendidikan Islam logika). Kedua, suatu keragaman per-
merupakan lembaga pendidikan ilmu- kembangan telah terjadi, yang bisa diring-

jPl FIA]Jurtuan Tarbiyah Volume VITahun VJanuari2002


Pemberdayaan Proses Pembelajaran

kas dengan mengatakan bahwa ragam- menurut Rahman, efek pembaruan pada
ragam perkembangan tersebut semuanya al-Azhar baru dirasakan daiam lapangan
mencerminkan upaya untuk mengga- reorganisasi, sistem ujian, dan pengenalan
bungkan dan memadukan cabang-cabang pokok-pokok kajian baru, dan tidak
pengecahuan modern dengan cabang- dalam kandungan ilmu-ilmu Islam inti
cabang pengetahuan lama. Daiam kasus seperti teologi dan filsafat. Rahman,
seperti ini, rentang \vaktu beiajar diper- menilai tesa yang dikemukakan oleh
panjangdan disesuaikan dengan panjang 'Abdul Muta'al al-Sha'idi yang menyata-
lingkup kurikulum. kan bahwa pendidikan yangdiberikan di
Percobaan-percobaan ini taksyaklagi al-Azhar tidak dapat melahirkan mujta-
adalah percobaan-percobaan yang hid-mujtahid besar, yakni orang-orang
dilaukan oleh al-Azhar Mesir dan sistem yangmempunyai kemampuan dan kehen-
baru pendidikan Islam diperkenalkan di dak untuk melakukan pemikiran baru
Turki sejak akhir tahun-tahun 1940-an. dalam berbagai aspek pemikiran Islam,
AI-Azhar mempunyia jejak tradisi ilmu- sebagai sebuah "truisme" {Rahman, 1985
ilmu keislaman zaman pertengahan. : 117-119). Rahman, tidakhanya melihat
Unruk iru, dapat dipahami bila sifat perubahan sistem pendidikan di Turki.
konservatifnya dalam lapangan kajian- Mesir dan Pakistan, tetapi juga melihat
kajian keagamaan masih .sangat kuat. percobaan pembaruan yangdilakukan di
Konsekuensinya, kajian-kajian modern Indonesia, Upaya pembaruan yang dila
.seperti filsafat, sosiologi dan psikologi kukan merupakan penggabungan ilmu-
tampaknya tidak mempunyai dampak ilmu modern dengan ilmu-ilmu tradisio
yang mendalam, karena kajian-kajian nal. Pembaruan yang dilakukan meliputi
modern tersebut pada pokoknya ditem- beberapa aspekyaitu sistem, metode dan
patkan di belakang ilmu-ilmu pengeta materi. Segi sistem mulai dilaksanakan-
huan rradisional. Sebaliknya, di Turki, nya sistem klasikal di lembaga-lembaga
pendidikan tradisional relah dimusnah- pendidikan Islam. Pada segi metode tidak
kan samasekali, pendidikanagama diper lagi semata-mata memakai sorogaiu
kenalkan lagidalamkeadaan baru, semen- iveconau dan hafalaii, akan tetapi be
rara disiplin-disiplin modern hampir berapa metode mengajar lainnya mulai
berada pada taraf vang sama dengan di diperkenalkan, sedangkan pada segi
.sekoiah-sekolah umum (Fazlur Rahman, materi mulai diperkenalkan mata pelajar-
1984 ; 165-166). an umum pada lembaga-lembaga pendi
Rahman, menilai modernisasi al- dikan Islam.
Azhar, sebagai sampel lembaga pendidik Upaya membawa pikiran-pikiran
an ilmu-ilmu keislaman. sekalipun telah baru Islam ke Indonesia dan usaha untuk
diupayakan semenjak abad kesembilan mengejar ketertinggalan dl bidang pen
beias.dapat dikatakan tak berubah dalam didikan dan pengajaran, menyebabkan
prosisi intelektual - spiritualnya. Namun orientasi pendidikan dan pengajaran Is-

JPI FIAl Jimisan Tnrbiyah Volume VITahun VJanuan2QQ2


Huiair ah. Sanaky. Pe-vibaharuan

lam di Indone.sia mengalami perubahan. tugasnya "membangun .suatu pandangan


Namun, inenurut Rahman, Indone.sia dunia berdasarkan al-Qur'an". Selanjut-
sebagaimana negara-negara Muslim nva Rahman memandang penting keter-
lainnva mcnghadapi masalah pokok libatan .sain.s-sain.s .so.sial, karena sains-
ilalam pembaruan pendidikan l.slam. sains tersebut merupakan produk per-
Ma.salah icu inenurutnya adalah "kelang- kembangan modern vang berguna dalam
kaan cenaga guru yang memadai unciik memberikan keterangan kondisi obyektiF
mengajar dan ri.ser, dan bagaimana mem- suaru kehidupan dunia yang menjadi
[iroduksi cenaga .seperti iiu. fldak dapac obvek pengejavvantahan ajaran-ajaran al-
dihindarkan lagi dilakukannya percoba- Qur'an(ibid, p. 137-160).
an-percoaan dalam penyempurr.aan Seiain Rahman, Hamld Ha.san
inateri-materi pelajaran Islam klasik Bilgrami dan Sayid All AsyraF dalam
tlengan pelajaran-pelajaran modern. bukunya Konsep Universitas Islam yang
Kedua maca pelajaran icu dicampurkan disimpulkan oleh Noeng Muhajir, bahwa
ilalam berbagai propcrsi, tergancungapa- pembahasan dalambukuini menawarkan
kah lembaga pendidikan yang bersang- tiga rekonstruksi dalam upaya Islamisasi
kucan cermasukdalam ,si.stem pendidikan Universitas. Pertama, rekonstruksi
umum. Pada tingkat pendidikan cinggi, tentang konsep ilmu. Yaitu menawarkan
mclalui percobaan dengan berbagai memasukkan ilmu-ilmu naqli\^ah,
lembaga vang disebur iiniversitas-univer- .seperti al-Qur'an. Hadits, Fiqh, Tauhid,
sitas Islamdi Jakarca dan Yogyakartayang dan Metalisika sebagai maca kuliah dasar
akan menghasilkan sarjana-sarjana ilmu umumelektiF bagi mahasiswa, melandasi
kei.slaman. Kurikulum yang dipakai disiplin ilmunya masing-masing yang
rampaloiya mengikuti pola empac Fakul- aqliyyah siFatnya. Kedua, rekon.struksi
ra.s di al-Azhar yaitu teologi (u-shuiuddin) kelembagaan, yaitu; menjadikan lembaga
dan svari'aic acau hukum l.slam, pendi pengembangan studi Ilmu-ilmu naqliy-
dikan (cnrbivah) dan adab, arau humanika yah sebagai bagian dari universitas.
l.slam, dengan penekanan khu.sus pada Ketiga, rekonstruksi atau lebih tepatnyn
bahasa Arab( Rahman. 1984: 131-152). pengembangkan kepribadian individual,
Tampaknya kurikulum pendidikan mulai dari dosennya sampai ke alumni-
l.slam ringkar cinggi vang dikehendaki nya. Menurut Moeng Muhajir, rekons
olch Rahman, adalah kurikulum \'ang truksi pertama banvak bergantung
lerbuka bagi kajian-kajian liksalat dan kepada pemegang otorita.s akademik
sain-sain so.sial. Rahman, .sangat mene- perguruan tinggi vang bersangkuran.
kanlcan peranan filsatac sebagai kcgiacan Rekonstruksi kedua lebih banyak ber
kritis analitis dalam melahirlcan gagasan- gantung pada pemegang ocoritas kelem
gagasan yang bebas. Dalam hal ini lilsaiat bagaan perguruan tinggi yang ber
bcrftmgsi menvedlakan alat-alat intelek- sangkuran. Rekonstruksi ketiga memer-
tual bagi leologi dalam menjalankan lukan evoiusi panjang bertahun-tahun.

JPI FlAlJnrusnn Tarbiynh Volume VI Tahun VJnnunri 2002


Pemderdavaan Proses Pemrelmaran

vnngpeningkacan kualitasnva merupakan DaftarPustaka


pangaruh timbal halik clengan keber-
A. Al-Jumbulati, dan Abdul Futuh at-
hasilan rtkonstruksi kedua dan pertama
Tuwainisi. Dints/irtiii Muqnnrn-
(I'lamid Hasan Bilgrami dan Savid Ali
tmtunfit Tnrhiyyntil Isluniryynh^
A.syrat. 1989 : x-xi).
tcrj. H.HM. Arifin. Bandung:
Rineka Cipta.
5. Kcsimpuian
Dari apa yang diuraikan tli atas, Azra. A. (1994). Pcn/licliknn Tin^i fs/uni
Rahman. (1) menawarkan perumusan tl/in Kemujuun S/iin (schuuh
pemikiran konsep pendidikan linggi Is Pengantar). Pengantardalam buku;
lam \'ang liendakdikembangkan iKirusiah Charles Michael Stanton, Higher
dibangiin di atassebuah paradigmarang Learning in Islam, Terj. H.Afandi
kokoh spritual, ungguisecara intelektual. dan Hasan Asari, Jakarta: Logos
dan anggun secara moral dengan al- Publishing House
Qur'an sebagai acuan vang pertama dan A.Mas'adi, G. (1997), Pemikirnn Fazlur
iitama. Dengan paradigma model inilah Rahman tentang Metodologi Pem-
orang boleh berharap bahwa peradaban haharttnn Hukiim Islanu Jakarta:
vang akan datang tidak berubah menjadi Raja Grafindo Persada
kebiadaban yang liar dan brutal. (2)
Tawaran kurikulum \'an<;siHirnva terbuka Bilgrami, H.H., danSayid Ali AsyraK Uni-
bagi kajian-kajian fiisahu dan sain-sain versitas Islam, terj. Yogyakarta:
sosial. Rahman, sangat menekankan Tiara Wacana.

peranan PtlsaFat sebagai kegiatan kritis


Husein.S.S.. dan SyedAli AshraF.( 1986)
analitis dalam melahirkan gagasan-
Crisis Muslim Education, terj.
gagasan yang bebas. Dalam hal ini fiisafat
Rahmani Astuti. Bandung*:
herfungsi menyediakan alat-alat intelek
Risalah.
tual bagi teoiogi dalam meniaiankan
tugasnya "membangun suatu pandangan Langgulung, H. (1986). Manusia dan
dnnia berdasaikan al-Qur"an". Rahman Pendidikan Suatu Anaiisis Psikologi
memandang pcnting keterlibacan sains- dan Pendidikan. jakarta: Pustaka
sains sosial. al-Husna.

jPI FIAlJurusan Tnrbiyah Volume VITahttn VJanuari 2002


Huiair ah. Sanaky, Penidaharuan

MaiiriF, A.S. (1997), Ik'ngcmhun^nu Pen- Muhaimin, dkk., (1999), Koutrovcrsi


fUriiknn T'mggi Post Gmfhrnte Sturii Pewtbirmi Fnzlur Rahnnii, RtuAi
Ishiw Melolui Piirofligwii liiini Krith PemhahnrtMii Peudtdiknu Is-
Lchih Efektif, MaUalah Semi Idiii, Cirebon: Pu.staka Dinamika
nar.
Raliman, F. (1997). Isl/iiii, Tej. Alisin
. (1984), Fiizlur R/ihii/z/n. nl- Mohammad, cer HI Bandung:
Qjiy'tin ridu Pctiiikir/ii/iiy/i fidltiw Pustaka
Islniii, tclisi Indonesia, [\andnni;:
. (1985) h/am and Modernity.
Pustaka.
Transformation of an Intellectual
M.Natsir. (1973), luipit/iSe/cctd. Jakarra: Tradition, terj.Ahsin Mohammad,
lUilan liintan^ Bandung: Pustaka.

10 jPI FIAIJurusan Tarbiyah Volume VT Tahiin VJantuiri2002

Anda mungkin juga menyukai