Anda di halaman 1dari 32

HUKUM DAN KEBIJAKAN

DALAM PENGELOLAAN SDA


DAN LINGKUNGAN
(PPS503)
Prof. Sambas Basuni
Dr. Iin Ichwandi
Dr. Budi Riyanto
Sub Pokok Bahasan

 Kontrak perkuliahan
 Hubungan hukum-kebijakan-kelembagaan
 Hukum
 Kebijakan
 Tugas : telaah hukum
KONTRAK PERKULIAHAN

 WAKTU : Sabtu, 09.45-11.15 / Rabu, 13.00 – 14.40


 TEMPAT : RK MAWAR / Situ Karet
 TOLERANSI KELAMBATAN DOSEN: ........10......................MENIT
 TOLERANSI KELAMBATAN MAHASISWA......5....................MENIT
 QUIS : SEBELUM/AKHIR SESI KULIAH
 UJIAN : UTS, UAS; HASIL UTS DIUMUMKAN
 TUGAS MAKALAH : KELOMPOK
 PRESENTASI : KELOMPOK
MATERI KULIAH
Pendahuluan
Nilai Fundamental Kemanusiaan
Dasar Hukum PSDAL
Peran dan Fungsi Pemerintah
Tindakan kolektif
Paparan dan Diskusi Ilmu hukum; Hukum Pidana, Perdata, dan
Ketatanegaraan
Kebijakan pemerintah dlm pengelolaan sumderdaya hutan
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan UU no 32 Tahun 2009
Kebijakan Publik bidang perizinan Kehutanan
Merancang policy brief
Kebijakan Publik
Hukum: ilmu hukum, hukum pidana, hukum perdata, hukum tata negara

Kerangka
Undang2 Analisis
vs UUCK: PSDAL:
Tata ruang, Hukum-Kebijakan-Kelembagaan
lingkungan hidup, kehutanan, pertambangan Iminerba, migas), energi
baru terbarukan, konservasi, pariwisata, pesisir pantai dan pulau2 kecil, perikanan
Politik Penataan Ruang dan Pengelolaan SDA
Paparan dan Diskusi Policy brief
Makna pesan : BERPIKIR
 SOCRATES: Dia bermaksud “memanusiakan” manusia
 EMIL SALIM: kebun binatang untuk “memanusiakan”
manusia
 BERSYUKUR !!!
Hukum, Kebijakan, dan Kelembagaan

 Kebijakan, hukum, dan kelembagaan merupakan aspek PSDAL yang saling berkaitan
yang berpengaruh terhadap keberhasilan PSDAL
 Berhubungan dengan sifat dasar dan perilaku manusia, dan nilai-nilai fundamental
kemanusiaan

Sifat dasar dan


Kelembagaan
Perilaku
Hukum

Nilai-nilai
Kebijakan
Fundamental
DEFINISI HUKUM
 HUKUM adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap
mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Hukum
juga dapat diartikan sebagai undang-undang, peraturan, dan
sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat (KBBI).
 Pengertian hukum secara umum adalah peraturan yang berupa norma
dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku
manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan. Hukum menjadi pedoman bagi masyarakat dalam
bertindak. Masyarakat juga berhak mendapat kepastian dan
perlindungan hukum. Terdapat sanksi dan hukuman bagi orang yang
melanggar hukum.
 Pengertian hukum menurut Plato adalah seperangkat peraturan-
peraturan yang tersusun secara baik serta teratur yang sifatnya
mengikat hakim dan masyarakat
 Pengertian hukum menurut Aristoteles tidak hanya berarti kumpulan
aturan yang dapat mengikat dan berlaku pada masyarakat saja, tapi
juga berlaku pada hakim itu sendiri. Dengan kata lain hukum tidak
diperuntukan dan ditaati oleh masyarakat saja, tapi juga wajib
dipatuhi oleh pejabat negara.
 Socrates  Plato  Aristoteles
 Arti hukum menurut Mochtar Kusumaatmadja merupakan keseluruhan
kaidah dan seluruh asas yang mengatur pergaulan hidup
bermasyarakat dan mempunyai tujuan untuk memelihara ketertiban
dan meliputi berbagai lembaga dan proses untuk dapat mewujudkan
berlakunya kaidah sebagai suatu kenyataan dalam masyarakat.
PENGERTIAN HUKUM

Pengertian hukum menurut Mochtar Kusumaatmadja, memuat tiga unsur:


1. kaidah dan azas-azas yang mengatur.
2. lembaga (institutions).
3. proses (processes).
Penjelasan

1. Perangkat kaidah dan asas-asas. Pengertian hukum


sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,
merupakan pengertian tradisional dari hukum. Kaidah
hukum merupakan patokan berperilaku yang mempunyai
akibat hukum. Asas-asas hukum merupakan pemikiran
yang melandasi kaidah hukum.
 Peraturan Perundang-undangan termasuk dalam “kaidah dan
azas-azas yang mengatur” atau “substansi hukum”.
 [kaidah] Makna kaidah di KBBI adalah: rumusan
asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah
pasti; patokan; dalil (dalam matematika);
 asas n 1 dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan
berpikir atau berpendapat); pada -- nya, saya
setuju dengan pendapat Saudara; 2 dasar cita-
cita (perkumpulan atau organisasi): sebelum
memasuki suatu organisasi, kita harus tahu -- dan
tujuannya; 3 hukum dasar: tindakannya itu
melanggar -- kemanusiaan;
2. Lembaga, Istilah ”lembaga” atau lembaga hukum (legal institution)
mempunyai dua makna.
(1) lembaga dalam pengertian himpunan nilai-nilai, kaidah-kaidah
dan pola perilaku mengenai kebutuhan-kebutuhan pokok manusia
(Muslan Abdurrahman 2009), misalnya lembaga pernikahan,
lembaga perhutanan, lembaga pertambangan. Lembaga kehutanan
dapat dimaknai sebagai himpunan nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
pola perilaku mengenai perhutanan.  KELEMBAGAAN
(2) lembaga dalam pengertian struktur, mengacu pada Lawrence M.
Friedman (2009), adalah dasar atau elemen nyata dari sistem
hukum. Struktur sebuah sistem adalah kerangka badannya; ia
adalah bentuk permanennya, tubuh institusional dari sistem,
tulang-tulang keras yang kaku yang menjaga agar proses mengalir
dalam batas-batasnya (Lawrence M. Friedman 2009). Yang
dimaksud ”lembaga” dalam pengertian hukum dari Mochtar
Kusumaatmaja (dapat ditafsirkan-) adalah lembaga dalam
pengertian struktur hukum, seperti lembaga penegak hukum;
kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.
3. Proses. Menunjuk pada tahapan melakukan suatu
perbuatan.
 Proseshukum menunjuk pada tahapan
perbuatan mewujudkan hukum dalam
kenyataan;
 Proses mewujudkan asas dan kaidah hukum
oleh lembaga penegak hukum di dalam
kehidupan nyata.
VALIDITAS (KESAHAN) HUKUM

 Gambar 1. Keterhubungan Nilai-nilai Dasar Hukum dan Kesahan Berlakunya


Hukum
Gambar 2: Validitas Hukum secara Filsafati,
Sosiologis, dan Yuridis
KEBIJAKAN
 Kebajikan (virtues) vs kebijaksanaan (wisdom) vs kebijakan
(policy)
 Kebajikan: kebaikan (ihsan): “Berbuat baiklah kepada orang
lain dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi”.
 Siapa dan apa yang menjadi sumber kebaikan? : TUHAN, perinth dan larangan-NYA
 Siapa dan apa yang menjadi sumber kerusakan (keburukan): SYAITAN, nafsu,
keserakahan. Janganlah kamu mengikuti langkah2 Syaitan karena sesunguhnya syaitan
itu musuh yang nyata bagimu

 Bijak: arif, berpengetahuan luas sehingga selalu menjungjung


tinggi nilai-nilai kebaikan
 Kebijakan (policy): “keputusan besar” yang dilandasi oleh nilai-
nilai kebajikan (virtues) dengan pertimbangan kebijaksanaan
(wisdom)
KEBIJAKAN PUBLIK

 Publik ≠ Masyarakat
 Masyarakat / komunitas  sistem antar hubungan
sosial dimana manusia hidup dan tinggal secara
bersama-sama; terdapat norma atau nilai
tertentu yang mengikat dan membatasi kehidupan
anggotanya.
 Publik  kumpulan orang yang menaruh
perhatian, minat atau kepentingan, tetapi tidak
dapat diidentifikasi secara jelas (kepribadiannya)
KEBIJAKAN PUBLIK

 Kebijakan publik adalah keputusan yang dibuat


oleh pemerintah atau lembaga pemerintahan
untuk mengatasi permasalahan tertentu, untuk
melakukan kegiatan tertentu atau untuk
mencapai tujuan tertentu yang berkenaan dengan
kepentingan dan manfaat orang banyak.
KEBIJAKAN PUBLIK: multikomunitas

 Kepentingan
 Minat
Norma

Nilai
Norma

Nilai
Menurut Andersen, konsep kebijakan publik memiliki
beberapa implikasi:
Kebijakan publik berorientasi pada maksud dan tujuan.
Kebijakan publik merupakan pola tindakan yang dilakukan
oleh pejabat pejabat pemerintah.
Kebijakan publik adalah apa yang sebenarnya dilakukan
oleh pemerintah.
Kebijakan publik dapat berbentuk positif atau negatif.
 Dalam bentuknya yang positif, kebijakan publik
didasarkan pada undang-undang dan bersifat
otoritatif.
 Dalam bentuknya yang negatif, kebijakan publik
mencakup keputusan pejabat pemerintah untuk
tidak mengambil tindakan mengenai suatu
persoalan yang memerlukan keterlibatan
pemerintah.
PEMBUATAN KEPUTUSAN vs PEMBUATAN KEBIJAKAN

PEMBUATAN KEPUTUSAN PEMBUATAN KEBIJAKAN


PELAKU semua level manajemen top manager
INPUT pilihan-pilihan isu penting yang diagendakan
PROSES memilih dari berbagai alternatif siklus panjang yang diangkat
dari isu penting (mulai dari
agenda setting – evaluasi)
OUTPUT suatu nilai tertentu kebijakan autentik I
(autenticated policy): sah, dapat
dipercaya
OUTCOME mengubah atau tdk mengubah, mempengaruhi orang/
mencapai tujuan tertentu, pemaksaan, menyelesaikan isu
mengurangi resiko dan pokok, memenuhi kepentingan
ketidakpastian, memecahkan yang luas (publik), replikasi
masalah/menyelesaikan konflik
ILUSTRASI
1. Pimpinan memecat karyawan
 Pengambilan keputusan: tindakan memecat
 Pengambilan kebijakan: pelajari peraturan yg berlaku, mengamati
disiplin karyawan, memberikan pesangon, mencari karyawan baru,
menegakkan disiplin kerja.

2. Rektor PTS menerbitkan surat pemberhentian mahasiswa


 Pengambilan keputusan: tindakan memberhentikan mahasiswa
 Pengambilan kebijakan: pelajari nilai/IPK, administrasi, masa studi,
pelanggaran sesuai peraturan, edaran peringatan kpd mhs lain,
pemberdayaan konseling, dll.
PENTING !!
 Kebijakan publik harus berorientasi pada kepentingan publik – tidak
hanya opini (pejabat) negara ataupun wakil rakyat semata
 Opini publik  -- (1) kecerdasan politik, (2) keterbukaan, (3) partisipasi
politik.
 Implikasi  kebijakan publik HARUS memenuhi kepentingan publik, krn
salah satu ukuran “keberhasilan”  apakah publik “menerima”
(berarti memberikan partisipasi) atau “menolak” (tidak berpartisipasi)
 Publik harus menjadi PARTNER pemerintah dalam membuat kebijakan
publik!!
BAHAN AJAR

1. BUKU
 Dunn W.N. 1994. Pengantar Analisis Kebijakan Publik 2nd Ed. Gadjah Mada
University Press, Jogyakarta
 Dwidjowijoto R.N. 2007. Analisis Kebijakan. Pt. Gramdia, Jakarta
 Kasper W. dan Streit S.E. 1998. Institutional economics: social order and
public policy
 FIELD. 1994. ENVIRONMENTAL ECONOMICS
2. PERATURAN (uu pp  permen) :
 LH
 Kehutanan
 Air
 UDARA
 Pulau-pulau kecil
 ESDM
 Keanekaragaman hayati
 Tata ruang
 Transportasi
 PARIWISATA
 UUCK (Omnibuslaw)
 DLL
3. KASUS PROGRAM/PROYEK
 WADUK DAN IRIGASI
 JALAN TOL
 PENGEBORAN MINYAK/GAS/PANAS BUMI
 EKSPLOITASI BATU BARA
 REKLAMASI PANTAI
 BANDARA/PELABUHAN
 DLL
4. KASUS / FENOMENA PSDA-LH
 PEMANASAN GLOBAL
 BANJIR DAN LONGSOR
 KENAIKAN PERMUKAAN AIR LAUT
 PULAU TENGGELAM
 ASAP
 KEKURANGAN AIR
 MINAMATA - Hg
 KEBAKARAN HUTAN
 DLL
TUGAS KELOMPOK: TELAAH HUKUM

1. Kelompok Ilmu Hukum


2. Kelompok Hukum Pidana
3. Kelompok Hukum Perdata
4. Kelompok Hukum Tata Negara
Telaah Hukum

N Subyek telaahan Hukum Hukum Hukum Tata Ilmu Hukum


o Pidana Perdata negara
1 Definsisi dan/atau ? ? ? Ragam definisi hukum
pengertian
2 Ruang lingkup (fokus) ? ? ? Subyek Hukum
pengaturan
3 Azas hukum ? ? ? Obyek Hukum

4 Sanksi wajib ? ? ? Tujuan, ciri dan sifat,


dan fungsi hukum

5 Bentuk sanksi ? ? ? Hak dan kewajiban


Dalam Hukum

6 Obyek hukum ? ? ? Hubungan Hukum, Hak


dan Kewajiban

7 Lainnya (lihat daftar isi Peristiwa dan Akibat


Hukum
dok hukum pid,per, ttn)
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai