Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM IV MIKROBIOLOGI INDUSTRI

PEMBUATAN YOGURTH

Dosen Pengampu : Asrianti, S.T., M.T


Disusun Oleh :
Kelompok 1
Andi Syahrir : 4022022005
Jusman : 4022022028
Min ismy vistarayu: 4022022032
Muhammad Alfauzan: 4022022037
MuhammadIfdal: 4022022040
Sarina: 4022022037
Suciati: 4022022072
Unun Khairunnisa: 4022022068

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA


INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya laporan yang berjudul “Pembuatan Yougurth”. Penulisan
Laporan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Mikrobiologi Industri.
Dalam penulisan laporan ini kami merasa banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas laporan
dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini.

2
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Strepptococcus thermophilus dalam proses pembuatan youghurt
2. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari youghurt
3. Mahasiswa Mampu Melakukan Tahap-tahap dalam Proses Pembuatan
Yougurth

B. DASAR TEORI
Susu merupakan cairan yang berasal dari sapi sehat dan bersih, yang
diperoleh dengan cara yang benar, serta kandungan alaminya tidak ditambah atau
dikurangi sesuatu apapun. Susu sapi mengandung laktosa yang berperan sebagai
sumber karbon atau sumber energy utama untuk pertumbuhan bakteri
Streptococcus thermophile sdan Lactobacilus bulgaricus (Ariati, 2018).
Susu terfermentasi dapat dibuat melalui beberapa cara yaitu menambahkan
enzim-enzim untuk proses fermentasinya atau menambahkan mikrobia yang dapat
melakukan proses fermentasi susu, cara yang pertama sangat mahal karena enzim-
enzim yang harus ditambahkan jumlahnya lebih dari satu dan harus diberikan
dalam kondisi tingkat kemurnian tinggi. Oleh sebab itu cara penambahan
mikrobia yang dipilih, karena mikrobia tersebut secara alami terdapat pada susu,
kita hanya tinggal mengisolasinya menjadi bi akan murni untuk selanjutnya
diperbanyak dan ditambahkan pada susu yang difermentasi. (Septia,2010)
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi oleh bakteri. Yoghurt
dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk sari kacang kedelai. Produksi modern
saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan
asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur
seperti gel dan aroma unik pada yoghurt.
Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yaitu jugurt atau yogurut yang
artinya susu asam. Secara definisi, yoghurt adalah produk yang diperoleh dari
susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri tertentu
sampai dipeoleh keasaman, bau, dan rasa yang khas, dengan atau tanpa

3
penambahan bahan lain yang diizinkan. Minuman yang memiliki bentuk mirip es
krim atau bubur halus ini sangat digemari banyak orang karena rasa, aroma, dan
teksturnya yang khas menyegarkan dan ternyata sangat bermanfaat bagi
kesehatan.
Yoghurt umumnya dibuat dengan menggunakan dua jenis bakteri asam
laktat (BAL) yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
sebagai starter. Namun, kedua bakteri asam laktat yang digunakan dalam
pembuatan yoghurt ini tidak bisa hidup dalam lingkungan yang keasamannya
sangat tinggi. Jika bakteri tersebut mati saat mencapai usus kecil, maka
keuntungan bakteri bagi kesehatan saluran pencernaan akan berkurang.
Yoghurt probiotik perlu dikembangkan, dengan menambahkan bakteri asam
laktat (BAL) yang bersifat probiotik, misalnya Lactobacillus acidophilus,
Lactobacillus casei, dan Bifidobacterium yang dapat hidup dan melakukan
metabolisme di dalam usus.
a. Lactobacillus bulgaricus
Bakteri Lactobacillus bulgaricus dikenal pertama kali pada 1905 oleh
Stamen Grigorov, seorang dokter asal Bulgaria, saat menganalisis yoghurt. Asam
laktat tersebut tidak hanya berperan mengawetkan susu, tetapi mendegradasi
laktosa sehingga susu bisa dikonsumsi oleh orang yang intoleran terhadap susu
Manfaat Bakteri Lactobacillus bulgaricus untuk kesehatan manusia adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan usus besar menyerap zat mutagenik dan
mencegah kanker.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh dengan kandungan zat antitumor.
3. Alternatif untuk diet sehat karena memiliki kandungan gizi sangat tinggi,
sedangkan kadnungan lemaknya justru rendah.
4. Menurunkan risiko infeksi candida pada penderita diabetes.
5. Mencegah osteoporosis.
Yoghurt merupakan salah satu hasil olahan susu yang mengalami
fermentasi akibat dari aktivitas enzim yang dihasilkan oleh bakteri Streptococcus

4
thermopilus dan Lactobacillus bulgaricus. Yoghurt biasanya digunakan sebagai
sajian bagi orang-orang yang ingin melangsingkan tubuh.
b. Streptococcus thermophilus
Streptococcus thermophilus memfermentasi gula terutama menjadi asam
laktat, dan karena itu ia termasuk golongan bakteri asam laktat. la merupakan
salah satu dari dua bakteri yang dibutuhkan untuk memproduksi yoghurt dan susu
fermentasi lainnya, dan memiliki peran penting terutama dalam pembentukan
tekstur dan cita rasa yoghurt.
Selain itu beberapa zat hasil fermentasi mikroorganisme yang berperan
dalam menentukan rasa produk adalah asam laktat, asetaldehida, asamasetat dan
diasetil. Intinya adalah jenis dan jumlah mikroorganisme dalam starter yang
digunakan sangat berperan dalam pembentukan dan formasi rasa serta tekstur
yoghurt. Selain tentunya lama fermentasi dan suhu lingkungan.
Kedua bakteri yogurt ini merupakan bakteri penghasil asam laktat yang
penting peranannya dalam pengaturan mikroflora usus. Saat bertumbuh di usus,
Lactobacillus bulgaricus dan S. thermophilus mampu menciptakan keadaan asam
yang menghambat bakteri lain. Bakteri penyebab penyakit yang umumnya tak
tahan asam tak mampu bertahan di lingkungan bakteri yogurt. Sementara bakteri
lain yang memang seharusnya melimpah dirangsang untuk bertumbuh. Sehingga
mikroflora dalam usus didorong mendekati keadaan seimbang yang normal.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa bakteri dalam yoghurt dan susu
fermentasiu lain member ekstra manfaat bagi tubuh. Bakteri yoghurt
membutuhkan kondisi pertumbuhan yang cocok terutama suhu yang tepat.
Umumnya bakteri tumbuh baik pada keadaan hangat. Bakteri yogurt S.
thermophilus dan L. bulgaricus paling cepat tumbuh di sekitar suhu 40– 44°C
(bergantung pada galurnya). Jika suhu terlalu rendah bakteri akan berkembang
biak lambat atau tidak samasekali. Sementara jika suhu terlampau panas bakteri
bisa rusak dan mati. Bahaya lain, yaitu merajalelanya mikroba lain yang kondisi
optimumnya di suhu lebih tinggi atau rendah. Karena lebih cepat berkembang

5
biak di suhu tersebut, jumlah mikroba penyusup tadi dapat menyusul bahkan
menyisihkan bakteri yoghurt semula. (Widodo,2002)
Terdapat Sembilan jenis yoghurt yaitu :
1. Greek Yoghurt
Greek yoghurt memiliki tekstur yang lebih kental daripada yoghurt biasa.
Pada saat proses pembuatannya greek yoghurt bisa mengalami penyaringan tiga
kali bila yoghurt biasa hanya mengalami dua kali penyaringan. Sisanya beruapa
whey (cairan) yang kemudian dibuang dan menyisakan bagian kental yang
dinamakan Greek yoghurt. Yoghurt jenis ini memiliki kandungan protein tinggi
dan rendah karbohidrat.
2. Frozen Yoghurt
Dikenal dengan sebutan froyo yang saat ini sudah mulai banyak dijual
dengan aneka jenis toping. Umumnya bila dibandingkan dengan ice cream biasa,
froyo memiliki kandungan gizi yang lebih baik. Namun, kamu harus tetap
memperhatikan kandungan gizi yang tertera pada label. Beberapa frozen yoghurt
diproses rendah lemak sehingga menambahkan banyak gula di dalamnya.
Namun, frozen yoghurt juga memiliki kandungan probiotik untuk melancarkan
pencernaan. Selain itu laktosa pada yoghurt jenis ini lebih mudah dicerna dari
pada laktosa yang terdapat pada susu.
3. Plain Yoghurt
Yoguhrt jenis ini akan banyak kamu temukan di supermarket atau pun took
kue. Yoghurt plain sering kali digunakan sebagai campuran cake atau makanan
lainnya. Yoghurt plain juga kerap menjadi pilihan karena tidak memiliki rasa dan
tambahan gula yang memungkinkan untuk meningkatkan kalori pada tubuh.
4. Yoghurt Cair
Yoghurt ini lebih mudah untuk dikonsumsi karena teksturnya yang cair
menyerupai susu. Bahkan beberapa diantaranya juga tersedia dalam berbagai rasa.
Pada proses pembuatannya setelah diberikan bakteri susu akan mengental
membentuk yoghurt. Kemudian barulah dilakukan pengenceran. Dalam proses
tersebut kemudian dicampur dengan susu bubuk atau susu cair sehingga

6
menyerupai susu. Sebelum mengonsumsi yoghurt cair sebaiknya periksa
kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Karena terkadang label rendah
lemak belum menjamin bahwa produk yoghurt tersebut memiliki kandungan
lemak yang lebih sedikit.
5. Dadiah
Yoghurt yang satu in berasal dari Sumatera Barat. Terbuat dari susu
kerbau yang kemudian difermentasikan dalam tabung bambu. Kandungan gizinya
disesuaikan dengan jenis susu yang digunakan yaitu susu kerbau.
6. Yoghurt Dahi
Yoghurt dahi dari subkontinen India dikenal dengan rasanya yang unik.
Istilah Inggris untuk yoghurt spesifik di Bangladesh, India, dan Pakistan adalah
curd.
7. Labneh atau labaneh
Labneh, yoghurt Yunani, keju yoghurt, atau labneh adalah yoghurt yang
dibekukan untuk menghilangkan ampas airnya, yang menghasilkan bentuk yang
lebih padat ketimbang yang tidak dibekukan, dengan tetap menyajikan kekhasan
yoghurt, rasa asam. Seperti beberapa jenis yoghurt, yoghurt tersebut seringkali
dibuat dari susu yang yang kaya dengan mendidihkan beberapa kadar airnya,
dan/atau dengan menambahkan lemak mentega dan susu bubuk. Di Eropa dan
Amerika Utara, yoghurt tersebut sering kali dibuat dengan yoghurt rendah lemak
atau bebas gula.
8. Bulgarian
Bulgarian yoghurt adalah varietas yoghurt yang paling populer di dunia.
Khususnya bagi penduduk Bulgaria, asupan ini sangat mereka banggakan dan
dipercaya mampu membantu menjaga tubuh tetap awet muda meski sudah berusia
lanjut. Berdasarkan legenda, penduduk Bulgaria telah mengenal Bulgarian
Yoghurt sekitar 4.000 tahun lalu, secara tidak sengaja. Kala itu, para
penggembara yang menjelajahi Modul Yoghurt 19 Bulgaria membawa susu
dalam kantong yang berasal dari kulit perut hewan, disebut rukatka. Kandungan
bakteri baik yang tersisa pada wadah itu mengakibatkan proses fermentasi,

7
sehingga menghasilkan yoghurt. Dari hasil penelitian Dr.Stamen Grigorov pada
1905, terbukti jika Bulgarian Yoghurt merupakan hasil fermentasi dari susu
murni dengan bakteri baik Lactobacillus bulgaricus, asli dari tanah Bulgaria.
Bulgarian Yoghurt merupakan hasil fermentasi susu murni dengan bakteri yang
baik bagi tubuh. Karenanya, mengonsumsi Bulgarian Yoghurt setiap hari bisa
membantu menjaga keseimbangan bakteri dalam usus, menjaga kesehatan
pencernaan, serta daya tahan tubuh. Berasal dari susu murni, kandungan kalsium
dalam Bulgarian Yoghurt dapat menjaga kekuatan tulang dan membantu
melindungi tulang dari osteoporosis. Bulgarian Yoghurt memiliki tekstur kental
dan creamy. Dianggap sebagai produk susu terbaik dan yang paling sehat,
Bulgarian Yoghurt dikenal di negara asalnya sebagai susu fermentasi, meski
dunia barat menyebutnya Bulgarian Yoghurt.
9. Kefir
Kefir adalah minuman yang terbuat dari susu dengan proses fermentasi
yang berasal dari daerah Kaukasus. Cara pembuatannya adalah dengan
memasukaan butiran kefir kedalam susu sapi, kambing, ataudomba. Kefir
tradisional dibuat didalam tas kulit kambing dan digantung di dekat pintu, tas ini
akan bergoyang ketika seseorang membuka pintu sehingga susu dan kefir akan
tercampur. Kefir memiliki banyak manfaat kesehatan terkenal. Ia memiliki sifat
antibiotik dan anti jamur. Ini telah digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi,
termasuk gangguan metabolik, aterosklerosis, dan alergi, TBC, kanker,
pencernaan yang buruk, kandidiasis, osteoporosis, hipertensi, HIV dan penyakit
jantung.
C. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
 Alat pemanas
 Incubator
 Panci
 Stoples
 Lemaripendingin

8
 Thermometer
 Gelasukur
 Pengadukkayu

2. BAHAN
 Susu sapi
 Starter :Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus

3. PROSEDUR KERJA
1. Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu diaduk supaya
proteinnya tidak mengalami koagulasi. Pada suhu tersebut dipertahankan
selama 1 jam. Apabila dilakukan pasteurisasi maka suhu pemanasannya
adalah 70 – 75 °C . Jika hal ini yang dilakukan, maka pemanasan
dilakukan sebanyak dua kali.
2. Setelah dipanaskan, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya
37- 45 °C. Pendinginan tersebut dilakukan dalam wadah tertutup.
3. Setelah suhu mencapai 37-45 °C maka dilakukan inokulasi / penambahan
bakteri kedalam susu tersebut sejumlah 1 sachet yang terlebih dahulu di
cairkan dalam gelas kimia. Penambahan bakteri dilakukan dengan teknik
aseptic (di dekatapi).
4. Setelah ditambah bakteri, selanjutnya diperam pada ruangan hangat (30-
40 °C), dalam keadaan tertutup rapat selama 24 jam.
5. Tahap selanjutnya adalah filtrasi. Hal ini dilakukan untuk memisahkan
bagian yang padat / gel dengan bagian yang cair. Bagian yang padat
inilah yang siap dikonsumsi (yoghurt). Bagian yang cair berisi bakteri
Lactobacillus sp yang dapat digunakan untuk menginokulasi susu yang
segar.
6. Supaya yogurt lebih lezat rasanya dapat ditambahkan dengan beberapa
perisa buah seperti melon, stroberi dan durian.

9
4. DIAGRAM ALIR

Susu 1 L

Pemanasan
T = 900C

Pendinginan
T= 450C
Bakteri Bakteri Lactobacillus

Streptococcus Susu hangat bulgaricus

thermophilus

Inkubasi t : 24 jam,
T=300C

Fermentasi ±24 jam

Filtrasi

Yogurth

Pemberian perisa
buah

Yogurth dengan varian rasa


buah

10
F. DATA PENGAMATAN

N SAM PENELITIAN
O PEL WARNA AROMA TEKSTUR RASA

1 YM 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

2 YD

3 YS

4 YO
Keterangan : 1. Tidaksuka, 2. KurangSuka, 3. CukupSuka, 4. Suka, 5.
Sangat Suka

G. PEMBAHASAN
Yoghurt merupakan minuman hasil pengolahahan susu yang telah
diinokulasikan dengan bakteri. Pada pembuatan yoghurt pada praktikum
ini ,digunakan bakteri starter yaitu campuran Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermopilus. Bakteri-bakteri ini yang akan memicu proses
fermentasi dari susu, mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Proses
fermentasi berlangsung dalam keadaan anaerob, dimana dalam proses ini tidak
melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh enzim yang
terdapat dalam membran sel.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, yoghurt yang dibuat
dengan penambahan kedua bakteri starter dan didiamkan dalam waktu 24 jam ma
ka terbentuk yoghurt dengan tekstur yang menggumpal, aroma yang khas, dan
memiliki rasa yang agak asam. Menurut Helferich dan Westhoff (1980), selama
proses fermentasi terbentuk asam laktat hasil metabolismlaktosa susu oleh starter
bakteri menjadi glukosa ataugalaktosa-6 Fosfat.
Selanjutnya melalui rantai glikolisis glukosa diubah menjadi asam laktat
melalui siklus Kreb. Efek lain dari proses fermentasi adalah

11
pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil akhirn
ya susu akan terasa asam dan kental, inilah bentuk yoghurt dasar yang telah jadi.
Pada praktikum ini yoghurt dibuat menggunakan susu UHT
sebanyak 1 L.
Tahap pembuatan yoghurt pada praktikum ini meliputi:
1. Pemanasan
Pada praktikum ini sebanyak 1 L susu dipanaskan hingga volumenya
menjadi 2/3 volume asal, yakni hingga volumenya menjadi ±666,7 ml.
Pemanasan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam
susu. Jika kadar air dalam susu berkurang maka dalam proses koagulasi,
susu terkoagulasi dengan lebih sempurna karena yang mengalami
koagulasiadalahprotein dalam susu bukan airnya. Setelah volumenya menjadi
2/3 volume asal kemudian suhu dinaikkan hingga mencapai 85− 900C dan
dipertahankan suhunya selama 15 menit. Suhu dijaga agar tidak melewati
diatas 900C karena jika melewati bisa merusak protein susu akibat suhunya
terlalu tinggi. Pemanasan ini juga bertujuan untuk membunuh
mikrobapatogen yang terdapat dalam susu. Setelah 15 menit kemudian
angkat susu dari kompor dan diamkan hingga suhunya turun menjadi 450C
yang merupakan suhu optimum bagi pertumbuhan bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
2. Inokulasi Starter
Starter yang digunakan pada praktikum ini berasal dari yoghurt plan.
Inokulasi starter dilakukan ketika suhunya turun menjadi 450C sesuai dengan
suhu optimum bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus. Jika inokulasi starter dilakukan ketika suhunya masih 900C
dikhawatirkan akan membunuh bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus.
3. Inkubasi
Inkubasi bertujuan untuk memberikan kondisi yang sesuai dengan
kondisi pertumbuhan bakteri. Inkubasi dilakukan pada suhu 45 0C selama 8
jam. Selama proses inkubasi akan terjadi proses pembentukan asam laktat

12
oleh bakteri starter. Di dalam s u s u s a p i , t e r d a p a t p r o t e i n y a n g d i s e b u t
k a s e i n d a n karbohidrat berupa laktosa (gulasusu). Laktosa merupakan
karbohidrat utama dalam susu yang dapat digunakan oleh kultur starter
lactobacilus bulgaricus dan streptacoccus thermophilus sebagai sumber
karbon dan energy untuk pertumbuhan. Laktosa dihidrolisasi oleh kedua
bakteri tersebut dan hasil akhir berupa asam piruvat. Asam piruvat ini lalu
di ubah menjadi asam laktat oleh enzim laktat dehidrogenese yang
dihasilkan oleh kedua bakteri tersebut (Fahrudin. 2010; 72).
Tingkat pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
intern maupun eksternal. Faktor internal meliputi suhu optimum masing-
masing jenis bakteri, sedangkan factor ekstern, meliputi kondisi lingkungan
sekitar tempat tumbuhnya bakteri. Proses pertumbuhan bakteri starter dalam
pembuatan yogurt, diawali dengan peningkatan laju pertumbuhan Streptococcus
thermophilus memproduksi asam laktat untuk mengoptimalkan laju pertumbuhan
Lactobacillus bulgaricus, sehingga pada akhirnya pertumbuhan Streptococcus
thermophilus berlangsung lambat dan Lactobacillus bulgaricus memproduksi
asam laktat.
Aroma dan rasa yoghurt dipengaruhi oleh karena adanya senyawa tertentu
dalam yoghurt seperti senyawaa setaldehida, diasetil, asam asetat dan asam-asam
lain yang jumlahnya sangat sedikit. Senyawa ini dibentuk oleh bakteri
Streptococcus thermophillis dari laktosa susu, diproduksi juga oleh beberapa
strain bakteri Lactobacillus bulgaricus.
4. Fermentasi
Proses fermentasi dilakukan setelah proses inkubasi, dimana sampel
yougurth dibungkus dengan kain agar tidak ada kontaminasi pada sampel
yougurth yang telah dibuat. Yougurth kemudian didiamkan dalam suhu ruangan
300C selama 24 jam.
Uji organoleptic Pada hari pertama menunjukkan bahwa terjadi perubahan
terhadap Ph, rasa, tekstur, warna, dan aroma pada yoghurt yang dibuat dengan
bakteri starter lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermopilus. Pada
hari kedua dan ketiga terjadi perubahan Ph karena yougurth telah disimpan

13
didalam mesin pendingin selama satu minggu. Setelah proses pendinginan hasil
yougurth tadi diolah dengan mencampur gula dengan tiga varian perisa buah
untuk menambah cita rasa pada yougurth.

Gambar 1. Yougurth Original

Adapun hasil dari uji organoleptic yang telah dilakukan dengan 10


responden didaptkan hasil bahwa untuk yougurth dengan kode sampel YM
warna dan aroma lebih banyak disukai oleh responden, untuk tekstur sekitar 38
% responden cukup suka, untuk rasa sekitar 31 % responden cukup suka. Pada
sampel dengan kode YD sekitar 40 % responden menyukai warna dari sampel
tersebut, untuk aroma sekitar 42 % responden menyukai aroma dari sampel
yougurth tersebut, untuk tekstur sekitar 48% responden menyukainya dan untuk
rasa sekitar 42% responden memilih menyukai. Pada sampel YS sekitar 100%
responden sangat menyukai warna serta aroma tehadap sampel ini, untuk pada
tekstur sekitar 45% responden menyukai tekstur sampel ini, dan pada segi rasa
sekitar 31% responden cukup suka pada rasa yougurth ini. Dan untuk pada
sampel original baik dari warna, aroma, tekstur, dan rasa tidak ada yang
menyukai pada sampel ini dikarenakan rasanya yang masam.

14
Gambar 2. Yougurth Varian Rasa

H. KESIMPULAN
1. Fungsi dari bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Strepptococcus
thermophilus dalam proses pembuatan youghurt yaitu untuk menguraikan
gula (laktosa) susu menjadi komponen yang lebih sederhana, utamanya
menjadi asam laktat,
2. Manfaat dari yougurth yaitu meningkatkan system kekebalan tubuh,
membantu mengatasi hipertensi, menjaga kesehatan system pencernaan,
meningkatkan fungsi otak, menjaga kesehatan jantung, menjaga Kesehatan
tulang dan gigi dan mengurangi resiko kanker.
3. Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu diaduk selama 1 jam.
Setelah dipanaskan, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya 37-
45°C. selanjutnya dilakukan inokulasi/penambahan bakteri kedalam susu
tersebut sejumlah 1 sachet, setelah itu diperam pada ruangan hangat (30-40
°C), dalam keadaan tertutup rapat selama 24 jam. selanjutnya di filtrasi,
untuk memisahkan bagian yang padat / gel dengan bagian yang cair. Bagian
yang padat inilah yang siap dikonsumsi (yoghurt) Supaya yogurt lebih lezat
rasanya dapat ditambahkan dengan beberapa perisa buah seperti melon,
stroberi dan durian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, W., dkk. 2013. PRODUKSI YOGHURT SINBIOTIK.Jurnal Dedikasi.


10(1) : 01-06.
Ariati. 2018. PengaruhPenambahan Susu Sapiterhadap Kadar AsamLaktat
padaPembuatan Yoghurt Jagung Manis Oleh Streptococcus
thermophiles dan Lactobacilus bulgaricus. Bioma :JurnalBiologi
Makassar, 3(2): 1-9.
Astuti,W.2019. Upaya Peningkatan Nilai Tambah Susu Sapi Menjadi Yoghurt
Berbasis Daun Krokotdi Mangunsari. Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat. 23(1) :27-31.
Septia I. 2010. Teknik pembutaan Susu Fermentasi (Yoghurt).
Widodo W. 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Universitas Muhamadiyah.
Malang.
Widodo, Suparni, Wahyuni, Endang. 2003. BioenkapsulasiProbiotik \
(Lactobacillus casei) dengan Pollard dan Tepung Terigu serta
Pengaruhnya terhadap Viabilitas dan Laju Pengasaman. Fakultas
Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

16
DOKUMENTASI

Gambar 1. Susu 1 L Dipanaskan Gambar 2. Pengecekan Suhu

Gambar 3. Penambahan Starter Gambar 4. Dimasukkan


Kedalam Wadah

Gambar 5. Pembungkusan Gambar 6. Penambahan


Perisa Buah

17

Anda mungkin juga menyukai