PANCASILA
PANCASILA
Oleh:
1. Febryan Dhika Rahayuningtyas (1860203232112)
2. Nur Istanah (1860203231008)
3. Mohammad Anwar Muzacky (1860203231036)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai
Suatu Sistem Filsafat”
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya
para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara
yang menyokong negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta
agar tidak terombang ambing oleh persoalan yang muncul pada masa kini.
Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil refleksi manusia berkat
kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka
terdapat sesuatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat
negara. Di suatu pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang
lain mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi
mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun
juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.
Indonesia pun tak terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki
dasar negara yang sering kita sebut Pancasila. Pancasila sebagai ideologi
menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik
Pancasila sebagai ideologi negara. Sejarah indonesia menunjukan bahwa
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan
hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan yang layak dan lebih baik, untuk mencapai masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur.
1. Secara Umum
Secara umum filsafat adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia)
untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan
refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah. Filsafat
merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan
sistem. Namun filsafat berbeda dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan
lainnya oleh karena memiliki obyek tersendiri yang sangat luas. Sebagai
contoh, dalam ilmu psikologi mempelajari tingkah laku kehidupan
manusia, namun dalam ilmu filsafat tidak terbatas pada salah satu bidang
kehidupan x saja, melainkan memberikan suatu pandangan hidup yang
menyeluruh yaitu tentang hakiki hidup yang sebenarnya. Pandangan hidup
tersebut merupakan hasil pemikiran yang disusun secara sistematis
menurut hukum-hukum logika.
C. Aliran-aliran Filsafat
1. Idealisme
Idealisme merupakan sebuah pemikiran filosofis yang telah
memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan selama
beberapa abad. Herman Horne mengatakan idealisme merupakan
pandangan yang menyimpulkan bahwa alam merupakan ekspresi dari
pikiran, juga mengatakan bahwa subtansi dari dunia ini adalah dari
alam pikiran serta berpandangan bahwa hal-hal yang bersifat materi
dapat dijelaskan melalui jiwa. Selain itu, Ahmad Tafsir mengemukakan
bahwa dalam kajian filsafat, idealisme adalah doktrin yang
mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam
ketergantungannya pada jiwa (mind) dan spirit (ruh). Istilah ini
diambil dari "idea", yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. George R.
Knight menguiaikan bahwa idealisme pada mulanya, adalah suatu
penekanan pada realitas ide gagasan, pemikiran, akal pikir daripada
suatu penekanan pada objek-objek dan daya-daya materi.
2. Realisme
Realisme merupakan suatu aliran dalam ilmu pengetahuan.
Realisme adalah pandangan bahwa objek objek indra adalah real dan
berada sendiri tanpa disandarkan kepada pengetahuan lain atau
kesadaran akal. Menurut aliaran ini ia mempersoalkan obyek
pengetahuan manusia. Aliran realisme memandang bahwa obyek
pengetahuan manusia terletak di luar diri manusia. Aliran realisme ini
dibagi menjadi dua golongan:
3. Materialisme
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan
bahwa hal yang dapat dikatakan benar benar ada adalah materi.
Materialisme berpandangan bahwa bahwa hakikat realisme adalah
materi, bukan spiritual, atau super natural. Ciri utama aliran ini
adalah menempati ruang atau waktu, memiliki keluasan, dan bersifat
objektif, sehingga bisa diukur, dibining, dan di observasi. Pada
dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah
hasil intraksi material materi adalah satu-satunya subtansi. Para
materialism percaya baliwa tidak ada kekuatan apa pun yang bersifat
spiritual di balik gejala atau peristiwa material itu. Kalau ada gejala
yang masih belum diketahui, maka hal itu bukan berarti kekuatan
yang bersifat spiritual di belakang peristiwa tersebut, melainkan
karena pengetahuan dan akal kita saja yang belum dapat
memahaminya.