Anda di halaman 1dari 11

132 Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri.

PEMBELAJARAN IPS PADA PENDIDIKAN DASAR DAN


MENENGAH
(SUATU REDEFENISI DAN REPOSISI)

Sani Safitri
Program Studi Pendidikan Sejarah
FKIP Universitas Sriwijaya
Sani.safitri@yahoo.com

Abstrak: tulisan berjudul “Pembelajaran IPS Pada Pendidikan Dasar Dan Menengah
(Suatu Redefenisi Dan Reposisi)”. Tujuan tulisan ini yaitu menelaah kembali pembelajaran
IPS pada pendidikan dasar dan menengah. Mengingat kenyataan dan tantangan yang terjadi
sekarang, rasanya perlu refedinisi dan reposisi pembelajaran IPS di pendidikan dasar dan
menengah, dengan menerima fungsi IPS sebagai kegiatan belajar yang menekankan pada
aspek pendidikannya. Penekanan dalam IPS pada kurikulum 2013 adalah pada proses, maka
penilaian juga seharusnya mengutamakan penilaian proses, terutama dalam penilaian
terhadap sikap dan kebiasaan.
Kata Kunci: Pembelajaran IPS, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah

PENDAHULUAN lahirnya gejala disintegrasi. Beberapa


Dampak dari globalisasi bangsa Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa
Indonesia dihadapkan dengan berbagai pecah menjadi beberapa wilayah baru,
macam tantangan. Terjadinya perubahan dengan alasan selama ini kepentingannya
dalam sikap politik, bergulirnya reformasi, tidak terwakili. Demikian kuatnya
hilangnya kepedulian sosial dengan berkembang sektarian dan egoisme,
meningkatnya egoisme pribadi telah sehingga bukan wilayah geografis saja
menyebabkan orang tidak peduli pada yang dipecah-belah, tapi organisasi-
orang lain. Masing-masing mementingkan organisasi sosial juga berantakan. Hampir
diri sendiri, dan jika ada kesempatan dan tidak ada organisasi sosial dan politik
kekuatan/power, itu akan digunakan untuk yang tidak pecah karena lemahnya rasa
menekan orang lain, betapapun kecilnya persatuan di dalamnya. Rasa kedaerahan
kekuasaan dan kesempatan itu. berkembang sedemikian rupa, sehingga
Hilangnya kepercayaan kepada penduduk asli memandang tajam kepada
pimpinan telah menyebabkan timbulnya pendatang, dan tumbuhnya keinginan agar
kelompok yang tidak puas dan ingin jabatan penting seperti Bupati, Walikota
memisahkan diri. Akibatnya zaman dan Gubernur harus dipegang oleh PAD
reformasi dapat ditandai dengan gejala (Putra Asli Daerah). Rasa kebangsaan
Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri. 133

menipis, diganti oleh semangat belum mampu membentuk karakter


mementingkan diri sendiri dan bangsa, belum mampu menjadi alat
mementingkan kelompok sendiri, rasa perubahan, kecuali mungkin bagi
memiliki negara berwujud dengan kesejahteraan perorangan. Akibatnya
mempreteli negara. seorang ekonom belum tentu ekonomis,
Dalam kehidupan yang mendunia seorang moralis belum tentu bermoral.
ini, hampir semua yang dimiliki bangsa ini
kalah bersaing dengan dunia luar. Bangsa Pendidikan IPS dan Ilmu Sosial
ini hampir tidak dapat menyelesaikan Pemahaman tentang Ilmu Sosial
masalah yang dihadapinya. Walaupun (Social Sciences) dan Ilmu Pengetahuan
punya ratusan ribu sarjana, ribuan doktor Sosial (Social Studies) dan perannya
dan profesor, bangsa ini susah keluar dari dalam membentuk karakter bangsa di
kesulitannya. Lahan yang luas hasilnya Indonesia masih rancu. Di lembaga
tidak mencukupi untuk memberi makan pendidikan dasar (SD dan SMP) telah
seluruh rakyat. Beras dan buah-buahan, lama diberikan pelajaran ilmu bumi dan
bahkan garampun diimpor karena lebih sejarah, di SMA diajarkan etnologi,
murah. Bangsa ini amat tergantung pada sosiologi, ekonomi serta tata hukum.
dunia luar. Bangsa ini ternyata tidak Semuanya diberikan secara terpisah, tanpa
mampu bersaing secara global. menyadari untuk apa diajarkan. Dengan
Pendidikan secara umum sudah pembaharuan pendidikan/kurikulum tahun
lama diketahui sebagai alat untuk 1975, mulai dikenalkan istilah Ilmu
perubahan, sebagai ‘agent of social Pengetahuan Sosial (IPS). Mata pelajaran
change’. Tujuan pendidikan, walaupun dikelompokkan dalam bidang studi IPS,
sudah diubah dan digubah bahasanya MIPA dan Bahasa. IPS sudah dilihat
beberap kali, pada intinya adalah untuk sebagai bidang studi untuk pembinaan
mendidik warga negara yang baik, yakni sikap sosial dan pembinaan karakter siswa
warga negara yang mempunyai sebagai warga masyarakat dan warga
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang negara. Pada kurikulum 2001 dan juga
baik sebagai warga negara. Namun 2003 istilah bidang studi lenyap lagi, suatu
hasilnya tidak memenuhi harapan bangsa. kemunduran cara berfikir dalam
Ahli ekonomi kita belum berhasil menata penyusunan kuriulum sekolah dasar dan
ekonomi dengan baik, ahli pertanian menengah.
belum berhasil meningkatkan produksi Sedangkan kurikulum 2013 IPS
pertanian, ahli teknik belum berhasil kembali diberikan di SMP secara terpadu.
menghasilkan produk teknik yang baik Dalam kurikulum 2013 ini pembelajaran
dan dapat dijual ke pasar global. Dan ahli di sekolah dasar bersifat tematik, namun
ilmu sosial masih bertengkar sesamanya meskipun demikian IPS merupakan salah
mengenai pemecahan masalah sosial yang satu ilmu yang diperlukan untuk
makin rumit. Para politisi selalu pendekatan penyesalaiannnya. IPS di SD
melupakan sejarah. Lembaga pendidikan merupakan suatu bidang ilmu yang
134 Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri.

dibahas dalam memberikan solusi mencapai tujuan pendidikan (educational


terhadap suatu tema pembelajaran. Karena purpose). Buku-buku mengenai Sosial
banyak tema-tema pelajaran di SD yang Studies di Amerika Serikat dan negara
berhubungan erat dengan IPS. IPS di SD maju lainnya selalui menekankan fungsi
berkaitan dengan masalah. pendidikan dari social studies. Oleh sebab
Di sekolah mata pelajaran ilmu itu pemilihan bahan terutama diukur
sosial/IPS kurang mendapat perhatian sejauh mana bahan itu dapat menyumbang
cukup. Siswa kurang berminat karena bagi pendidikan anak menjadi warga
proses pembelajaran yang tidak menarik. negara yang baik, baik sebagai warga
IPS dilihat sebagai hafalan semata, masyarakat maupun sebagai individu.
membosankan dan tidak mengembangkan Penyusunan kurikulum dilakukan secara
kemampuan berfikir dan bernalar. Fungsi terintegrasi (integrated) atau terpisag
pendidikan dari IPS tidak terasa. Kesan ini (separated). Biasanya di pendidikan dasar
lebih nyata kalau dilihat bentuk evaluasi kurikulum terintegrasi dalam bentuk unit
yang diberikan. Ada kesan bahwa IPS dan di pendidikan menengah dibuat secara
untuk siswa yang kurang mampu secara terpisah, tapi tetap terikat oleh tema-tema
akademik, kelas dua sesudah MIPA. Ada pokok yang mengaitkannya sebagai social
kesan dari pemilihan mata ujian UN, studies. Di Amerika Serikat dilakukan
bahwa yang diperlukan adalah siswa yang pula pendekatan spiral curriculum dan
mempunyai kecerdasan otak dalam expanded environment sehingga 10 tema
pengertian sempit, kemampuan sosial IPS berlaku untuk pendidikan dasar dan
menjadi nomor dua. menengah.
Ada perbedaan mendasar antara Mengingat kenyataan dan
Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies) tantangan yang terjadi sekarang, rasanya
dengan Ilmu Sosial (Social Sciences). perlu refedinisi dan reposisi pembelajaran
Pembelajaran ilmu-ilmu sosial lebih IPS di pendidikan dasar dan menengah,
menekankan pada pemahaman teori-teori dengan menerima fungsi IPS sebagai
dan kaidah-kaidah ilmu sosial. Topik dan kegiatan belajar yang menekankan pada
luasnya tergantung dengan banyaknya aspek pendidikannya. Sampai sekarang,
teori yang berkembang dalam ilmu yang seperti dikemukakan di atas, defenisi dan
bersangkutan. Pada Geografi sajian statusnya tidak jelas, sedangkan
terutama pada kenyataan/keadaan bumi masyarakat memerlukan wahana
dan alam semesta, sedangkan sejarah pendidikan yang tepat bagi pendidikan
mengandung rekaman peristiwa masa lalu. kebangsaan yang baik. Tampaknya selama
Mungkin tujuan ilmu untuk diketahui, ini pendidikan kewarganegaraan yang
sehingga dalam proses pembalajaran terlalu menekankan kepada kegiatan
cenderung menjadi hafalan. sejenis indoktrinasi kurang berhasil,
Ilmu Pengetahuan Sosial (Social sedangkan pengajaran ilmu sosial tidak
Studies) adalah bahan/materi belajar yang membuat orang mempunyai rasa
diramu/dipilih dari ilmu sosial, untuk keterkaitan sosial yang baik. Kedua-
Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri. 135

duanya tampaknya tidak berdampak data atau fakta di lapangan. Dari data yang
pendidikan. Pembelajaran yang selalu ada siswa diajak menguji konsep dan
menekankan pada pengetahuan yang generalisasi atau teori yang sudah
berupa informasi tentang fakta dan teori diketahui. Hal ini terjadi juga dalam
yang harus dihafalkan, aspek paling pembelajaran IPA. Sayangnya,
bawah dalam level kognitif dan taksonomi pengalaman menunjukkan biasanya orang
tujuan pendidikan Bloom, harus diganti malas mencari data/fakta kalau yang dicari
dengan pendekatan baru. yakni konsep dan generalisasi, sudah
diketahui. Ibarat membaca novel atau
Pendekatan Pembelajaran IPS menonton film, kalau akhir cerita sudah
Jika apa yang dikemukakan di diketahui, maka kurang menarik membaca
atas dapat diterima, bahwa pendidikan IPS jalan ceritanya. Lagi pula, jika kesimpulan
berfungsi pendidikan, maka istilah yang sudah dibeikan, bukankah itu namanya
dipakai adalah pendidikan IPS dan sudah ekspositori, penyajian kesimpulan.
pendekatan pembelajaranya harus diubah. Namun pendukung proses berfikir
Pada dasarnya ada dua pendekatan dalam dedukatif ini merasa bahwa bagi siswa
pembelajaran, yakni pendekatan yang lambat sukar untuk menemukan
ekspositori dan pendekatan inkuiri. konsep dan generalisasi sendiri. Tapi hal
Pendekatan ekspositori lebih itu akan mendorong ‘rote learning’ yang
mengutamakan penyajian informasi, baik menurut Ausubel ‘lacks of logical
berupa fakta dan konsep maupun meaningfulness, lacks of the relevant
generalisasi. Pemberian informasi ini ideas in his own cognitive structure, and
dilakukan oleh guru atau sumber lainnya laks of a meaningful learning set’. Jadi
seperti buku dan majalah. Pendekatan walaupun dapat diingat, tidak akan
inkuiri sebaliknya menghindari pemberian bertahan lama, dan tidak berpengaruh
informasi, konsep maupun generalisasi pada diri seseorang karena tidak terhayati,
yang dapat berbentuk kesimpulan, teori tidak meaningful.
dan hukum secara langsung kepada siswa. Melalui proses inkuiri dan berfikir
Pada pendekatan inkuiri siswa diminta induktif, siswa diajak untuk mencari fakta,
mencari sendiri data yang diperlukan, baik informasi dari buku dan majalah atau
serta menganalisa dan menyimpulkan sumber tertulis lainnya, serta terjun ke
sendiri temuan mereka. Kegiatan ini masyarakat yang berfungsi sebagai
mendekati kegiatan peneliti ilmu sosial. laboratorium ilmu sosial. Dalam penelitian
Ada yang berpendapat bahwa fakta ini diperlukan sebagai data. Data
pendekatan inkuiri dapat diberikan yang diperoleh dianalisis dengan jalan
melalui proses berfikir dedukatif. Pada mengelompokkannya dalam kelompok-
proses berfikir dedukatif siswa lebih dulu kelompok yang disebut konsep. Konsep
diberikan informasi mengenai adalah abstraksi dari fakta-fakta yang
teori/generalisasi yang harus diketahui karena mempunyai sejumlah atribut yang
siswa, sesudah itu siswa didorong mencari sama dikelompokkan dan diberi nama
136 Kajian Sosialinguisti k Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri.

baru yang disebut konsep. Misalnya ayam, warga negara yang baik, yakni
bebek, merpati disebut burung karena mempunyai ilmu (knowledge),
mempunyai atribut yang sama: bertelur, mempunyai keterampilan (skill) dan
bersayap, dapat terbang dan mengerami mempunya sikap yang baik sebagai warga
telur untuk membiak. Atribut itu pula negara (value and attitude).
yang membedakannya dengan yang lain, Selama ini kelihatannya tujuan
misalnya burung berbeda dengan buaya, yang paling menonjol dalam IPS adalah
karena walaupun sama-sama bertelur perolehan pengetahuan dalam arti sempit,
tetapi tidak dapat terbang dan tidak hidup yakni penyampaian informasi kepada
di air. Dalam penelitian kualitatif ini siswa (pendekatan ekspositori), sesudah
disebut sebagai dominan atau ranah oleh itu siswa diminta untuk mengingatnya
karena mempunyai sejumlah ciri atau untuk kemudian ditanwa waktu ujuan
atribut yang sama yang membuatnya (rote learning). Jika ada aktifitas siswa,
berbeda dengan yang lain. Abstraksi dari itu hanya mendengar dari guru, mencatat
beberapa konsep akan membuat konsep dan menghafal. Karena informasi yang
yang lebih tinggi. diterima telah menjadi faktual, maka
Contoh dalam pelajaran ekonomi, tujuan yang dicapai hanyalah tingkat
orang yang duduk menghadapi barang di rendah saja dari ranah/ domain cognitive
kaki lima disebut pedagang (walaupun tujuan pendidikan yang dikemukakan
barang yang dihadapi dan orangnya Bloom, yakni knowledge, sedangkan
berbeda-beda), orang yang datang disebut domain lainnya tidak tercapai (psycho-
pembeli (walaupun berbagai ragamnya). motor dan attitude).
Hubungan pedagang dan pembeli disebut
jual beli. Jual beli terjadi kalau ada Kelebihan Pendekatan Pembelajaran
kesepakatan penjual dan pembeli. Inkuiri
Kesepakatan menimbulkan harga. Pendekatan inkuiri dapat
Penalaran seterusnya akan menemukan memfasilitasi kegiatan yang akan dapat
kesimpulan tentang permintaan dan membuat siswa mempunyai beberapa
penawaran, yang akan menghasilkan kecakapan sebagai berikut.
generalisasi yang dalam ekonomi disebut 1. Melatih siswa mencari/berusaha
hukum permintaan dan penawaran. sendiri mencari data dan informasi.
Ada baiknya kalau mulai sekarang Lingkungan siswa sekarang, terutama
pendekatan belajar inkuiri dan diskoveri di kota-kota adalah lingkungan cepat
sudah harus menjadi pilihan, karena ini saji dan serba ada, sehingga membuat
akan dapat membantu ke arah pencapaian mereka serba malas dan tergantung
tujuan belajar IPS. Tujuan belajar IPS pada orang lain/guru. Dengan
adalah bentuk yang lebih terperinci dan pendekatan inkuiri mereka dilatih
operasional dari tujuan pendidikan. mencari sendiri apa yang mereka
Sebagaimana telah dikemukakan di muka, perlukan; pergi ke pustaka sendirian
tujuan belajar IPS adalah mendidik calon atau bersama kawan sekelas, melatih
Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri. 137

kemampuan membaca dengan kritis, pengambilan kesimpulan. Ini tentu


melakukan kunjungan ke situs yang memerlukan penalaran tingkat tinggi
dapat memberi informasi dan dalam taksonomi kognitif Bloom.
mewawancarai dan mengamati orang Namun, langkah ini sebenarnya dapat
dan peristiwa. Bersamaan dengan itu membiasakan siswa berfikir ilmiah
tercapai pula kecakapan yang menjadi dan mendorong mereka menjadi
‘hidden curriculum’, yakni seorang ilmuwan pemula, kelak kalau
kemampuan mengatur waktu, terjun ke masyarakat menjadi orang
mengatur kunjungan dan perjalanan, yang cepat mengambil kesimpulan
menjadi pimpinan rombongan atau atas apa yang dihadapinya.
menjadi peserta dari suatu kelompok, 4. Membiasakan siswa bekerja sama. Ini
yakni kecakapan yang diperlukan adalah aspek sosial yang perlu
dalam hidup kelak dan sekaligus dibiasakan sehingga siswa dapat
mendorong siswa untuk menjauhi berlatih hidup bersama dalam kegiatan
kebiasaan malas dan hanya menerima. bersama. Kegiatan ini misalnya pada
2. Melatih siswa berfikir kritis dan waktu mengumpulkan data di
analitis. Hal ini diperoleh ketika siswa lapangan, kunjungan ke tempat-
didorong untuk menganalisa data yang tempat penting dalam rangka
diperolehnya. Sebagaimana dalam mengumpulkan data bagi kegiatan
penelitian kualitatif, siswa diajak belajarnya. Mungkin juga mereka
mengelompokkan data yang dibiasakan merencanakan sendiri
dimilikinya dengan cara mencari kegiatan mereka dan
atribut yang bersamaan sehingga melaksanakannya secara bersama-
beberap data dapat/tidak dapat sama.
dikelompokkan dalam satu kelompok. 5. Melatih siswa
Kelompok data yang mempunyai mendengar/menghormati pendapat
persamaan atribut ini diabstraksikan orang lain sesuai dengan prinsip
menjadi konsep, seterusnya beberapa demokrasi yang harus dibiasakan.
konsep dihubungkan menjadi Masyarakat kita adalah masyarakat
generalisasi. tradisional yang sarat dengan tindakan
3. Melatih siswa membuat kesimpulan tradisional, misalnya sikap kepatuhan
sendiri secara rasional. Dengan paternalistik, taklid kepada tokoh
melakukan analisis data akhirnya pimpinan sercara mutlak. Hal ini
siswa didorong untuk mengambil dapat diatasi dengan membiasakan
kesimpulan sendiri secara rasional diskusi kelas pada waktu menganalisis
berdasarkan data yang mereka miliki, temuan di lapangan yang mereka
atau berdasarkan pengalaman empiris. peroleh. Dalam diskusi mereka dilatih
Dengan demikian pembalajaran tidak berani mengemukakan pencapat, mau
hanya ditekankan pada penguasaan mendengar pendapat orang lain yang
data tetapi pada analisis data dan berbeda, mau mengkritik dan tahan
138 Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri.

menerima kritik, yakni sikap-sikap dihubungkan dengan kurikulum yang ada


yang perlu dikembangkan untuk sekarang yang pada dasarnya amat padat
menjadi warga negara yang dengan informasi yang harus dipelajari
demokratis. siswa. Hal ini tidak mengherankan karena
6. Dengan demikian pelajaran akan lebih ada beberapa pandangan yang salah
bermakna (meaningful), lebih mengenai pendidikan.
terhayati karena dapat dihubungkan Masih banyak orang berpendapat
dengan pengalaman siswa bahwa guru yang baik adalah yang
sebelumnya. Jika sudah terhayati mampu menjelaskan fakta, informasi dan
dengan baik, maka diharapkan hal itu teori kepad siswa. Bahkan ada yang
akan dapat berpengaruh pada sikap beranggapan bahwa buku yang baik
siswa. adalah buku yang membuat kesimpulan
Walaupun harus diakui pada akhir setiap bab. Jelas ini adalah
pendekatan inkuiri akan memberatkan pendekatan ekspositori yang berusaha
bagi siswa yang berkemampuan rendah, menyajikan pelajaran sebaik-baiknya. Ini
sama seperti ‘ketakutan’nya melihat jelas berbeda dengan pendekatan yang
pelajaran MIPA, namun hal ini perlu ingin memberikan kesempatan kepada
dibiasakan, sebab dalam kehidupan nyata siswa sebagai pusat kegiatan (student
setiap orang harus menerus dihadapkan centered) sehingga membuat mereka lebih
pada masalah, bahkan dalam dirinya aktif.
sendiri dia harus memikirkan tindakan apa Banyak orang berpendapatan
yang harus dilakukan di antara beberapa bahwa yang dianggap punya pengetahuan
kemungkinan dan pilihan yang ada. Orang adalah yang banyak tahu, apakah itu
lain tidak dapat memutuskan masalah mengetahui fakta atau teori. Oleh sebab
yang dihadapi seseorang, paling mungkin itu kurikulum amat padat dengan topik
orang lain hanya dapat memberikan yang harus diketahui siswa dan dalam
pandangan dan saran kepada seseorang penilaian sekolah, tingkat pencapaian
yang menghadapi masalah yang kemudian siswa dilihat dari apakah siswa dapat
harus memutuskan sendiri dengan resiko mempelajari seluruh topik yang tercantum
sendiri. Bagi para siswa yang belajar IPS, dalam kurikulum. Disamping itu dalam
inilah semacam life-skill yang harus masyarakat dirasakan adanya banyak
dikembangkan dan dibina dengan baik. tuntutan agar kurikulum lebih terbuka
dengan isu-isu baru, seperti lingkungan
Fakta, Konsep, Generalisasi dan hidup, disiplin jalanan, gender, HAM
Struktur Dalam IPS dan Pendekatan yang harus diikuti dan diajarkan guru di
Kurikulum kelas. Tidaklah mengherankan seperti
Salah satu keberatan mengenai dikemukakan Indrajati Sidi, bahwa jam
penggunaan pendekatan ekspositori adalah belajar siswa Indonesia di sekolah lebih
banyaknya waktu yang terpakai untuk banyak dibanding dengan jam belajar
setiap kegiatan. Ini terutama bila
Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri. 139

siswa di negeri maju seperti Jepang dan persaingan global. Inilah yang
Cina. dikembangkan oleh Hilda Taba dengan
Ada kecenderungan bahwa ujian ide ‘spiral curriculum’ dan Paul R. Hanna
adalah untuk mengetahui sejauh mana ‘expanding einvirenment’. Dengan
siswa dapat menjawab pertanyaan yang diketahuinya konsep-konsep dasar,
mengandalkan pada ingatan atau hafalan seorang siswa tidak perlu memahami
(recalling of knowledge). Hal itu dapat seluruh fakta yang ada di dunia. Misalnya
juga dilihat pada butir-butir soal ujian anak pedalaman Kalimantan tidak perlu
masuk perguruan tinggi. Oleh karena menghafalkan jenis pesawat udara (yang
tekanan pada ingatan, maka timbul barangkali belum pernah dilihatnya).
kecenderungan siswa membawa catatan Dengan mengamati fakta di daerahnya,
pada waktu ujuan atau mencontoh punya anak Kayan (atau suku lain di Pedalaman
teman. Tapi lebih bahaya lagi adalah Indonesia) akan tahu konsep transportasi
bahwa akhirnya tujuan belajar berubah dan alatnya, karena dari pengamatannya
menjadi lulus ujian dan mencapat ijazah, dia tahu bahwa orang kalau berpergian
tidak peduli bagaimana caranya. Bahkan disana ada yang jalan kaki, naik perahu
ada yang ‘membeli ijazah’. Ini terjadi atau mungkin naik kuda. Dari
sejak SD samai perguruan tinggi. pengamatannya dia melihat orang
Akhirnya seperti sekarang telah terjadi, berpergian, untuk itu diperlukan alat
banyak orang berijazah tapi tidak (perahu, kuda atau jalan), dia melihat
mempunyai kemampuan sesuai dengan berbeda-beda alat orang berpergian.
ijazah yang dimilikinya. Kesimpulan yang dia peroleh adalah
Bruner mengemukakan bahwa bahwa untuk berpindah perlu alat, dan
setiap konsep dapat disampaikan kepada berbeda alat yang dipakai orang
anak sesuai dengan tingkat tergantung kesanggupannya. Ketika dia ke
perkembangannya. Misalnya konsep Banjarmasin, dia tidak akan bingung
saling memerlukan (interpendensi) dapat melihat kapal atau pesawat dan dia paham
diperkenalkan kepada anak kecil dengan bahwa dia dapat pula menggunakan
mengajak dia mengamati fakta bahwa dia mobil. Tentu tidak akan terjadi kelucuan
perlu ibu untuk membuatkan susu, ibu bahwa dia bingung karena tetap mencari-
perlu ayah untuk menyetir mobil, ayah cari perahu atau kuda untuk berpergian ke
tergantung pada ibu untuk memasak, ibu Banjarmasin, atau dia salah naik angkot
perlu pembantu untuk mencuci dan karena walaupun sama ada kode tertentu
seterusnya. Makin bertambah umurnya yang menunjukkan arah trayeknya.
dan bertambah kemampuannya untuk Kurikulum hendaknya dapat
berfikir abstrak konsep ini diperluas dan disusun berdasarkan konsep-konsep dasar
diperdalam. Pada level SMU siswa dalam IPS yang diramu dari konsep-
disadarkan melalui pengkajiannya akan konsep ilmu sosial. Yang penting
ketergantungan global dan perlunya suatu bukanlah fanyaknya fakta, tetapi konseo
negara yang kuat untuk mengatasi dan generalisasi yang mau atau
140 Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri.

diharapkan dikuasai siswa. Fakta akan diramu dari berbagai bidang studi, bukan
bertambah terus sejalan dengan sala Ilmu Sosial, tetapi juga humanitites
bertambahnya waktu, informasi akan dan psikologi. Di situ ditegaskan bahwa
bertambah secepat percetakan pedoman itu berlaku bukan saja untuk
menerbitkan surat kabar dan buku, karena kurikulum terpadu, tetapi juga kurikulum
itu mustahil dapat diingat semua. Otak terpisah dalam bidang IPS/IS.
laksana gelas, makin banyak diisi, makin
banyak yang keluar. Otak, ibarat gelas Kesiapan Guru
akan menerima sesuai dengan Bagaimanapun baiknya kurikulum
kapasitasnya. Masing-masing orang hanya disusun namun keberhasilan suatu
punya satu gelas. Oleh sebab itu tidak program pembelajaran amat tergantung
semua fakta dan informasi harus masuk, dari implementasinya oleh guru. Oleh
tidak seperti pemahaman banyak orang. sebab itu seorang guru IPS, disamping
Cukup yang pokok-pokok saja. NCSS, menguasai bidang ilmu, juga harus
yang tidak menyediakan kurikulum yang menguasai bidang kependidikan.
terperinci, menyediakan apa nyang disebut Sebagaimana dikemukakan oleh NCSS
‘curriculum standard for social studies’, seorang guru harus ‘understand the
dengan mengemukakan 10 tema dalam central concepts, tools of inquiry and
IPS yang harus menjadi pegangan dalam structures of the discipline(s) her or she
merancang materi pelajaran IPS yaitu teaches and can create learning
‘culture; time, continuity and change; experiences that makes these aspects of
people, places and environments; subject matter meaningful for students’.
individual development anad identity; Selama ini pemahaman guru mengenai
individual, groups, and institutions; bidang studi IPS masih terbatas pada
power, authority and governance, penguasaan fakta, konsep dan generalisasi
production, distribution and consumption; dalam IS sebagai bagian-bagian yang
science, technology and society; global lepas dan tidak tersusun dalam struktur
connection; civic ideals and practices’. Ini (structure of knowledge). Akibatnya ialah
digariskan sesuai dengan tujuan social bahwa pengetahuan seperti itu seperti
studies ‘to help young people to develop terlepas dari kenyataan sosial dan
the ability to make informed and reasoned selanjutnya tidak berdampak pada sikap.
decisions for the public good as citizens of Persiapan mengajar menjadi amat
culturally diverse, democratic society in penting. Langkah-langkah yang perlu
an interdependent world’. Ini sejalan ditempuh guru adalah memperinci tujuan
dengan tujuan pendidikan IPS di Amerika pendidikan IPS ke dalam tujuan
yakni ‘to help young people develop the instruksional dan ke dalam kompetensi
ability to make informed and reasoned yang diharapkan, menyiapkan bahan
decisions for the public good as citizens of belajar/learning material, melaksanakan
a culturally diverse, democratic society in proses belajar mengajar, dan evaluasi
an interdependent world’. Tema ini belajar.
Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri. 141

Dalam merumuskan tujuan yang dioleh siswa dalam membuat laporan


harus selalu ada dalam fikiran adalah mereka.
tujuan pendidikan nasional yakni Proses pembelajaran dapat terjadi
mendidik warga negara yang baik yang secara mandiri (bagi siswa yang sudah
diakomadikan dalam tujuan IPS yang terlatih) atau di bawah bimbingan guru
secara sederhana harus mencakup (guided discovery). Guru, sebagaimana
knowledge, skiil dan value and attitudes. siswanya harus lebih tajam dapat melihat
Hendaknya dapat dipahami skills atau life fakta yang ada dan membimbing siswa
skills yang sekarang menjadi issue yang dengan mengajukan pertanyaan-
utama dalam pengembangan kurikulum di pertanyaan tingkat rendah dan tingkat
Dikdasmen tidaklah diartikan sebagai tinggi, pertanyaan sederhana (simple
kecakapan tangan, tetapi kecakapan otak questions) dan pertanyaan yang
dalam memecahkan masalah-masalah memerlukan pemikiran (probing
tantangan hidup. Dengan dasar pemikiran questions). Dengan hati-hati dan sabar
itu maka tujuan IPS adalah mendidik guru harus mampu membimbing siswa
siswa sehingga menjadi warga negara menemukan sendiri konsep dan
yang berilmu, punya kecakapan generalisasi yang sebenarnya sudah selalu
memecahkan masalah-masalah sosial yang ada dalam kepala guru yang akan
dihadapi serta mempunyai karakter yang membimbing siswa menemukan konsep
baik sebagai warga negara. dan generalisasi itu. Guru harus mampu
Langkah berikut adalah membimbing siswa merumuskan teman/
menetapkan generalisasi dan konsep yang kesimpulannya sendiri dan selanjutnya
perlu diketahui siswa dan darimana menguji kegiatan guru dan siswa.
sumber data dan informasi harus dicari Suatu hal yang paling krusial
siswa. Guru dapat mengarahkan siswa dalam pendidikan dan pembelajaran
untuk pergi ke perpustakaan, ke lapangan adalah menilai pencapaian hasil belajar.
seperti ke museum, ke pasar, ke kantor Ada kecenderungan seperti dikemukakan
lurah atau ke rumah sendiri dan mungkin Taba, orang akan belajar sebagaimana dia
juga melakukan wawancara dan diharapkan akan diuji. Kalau yang dinilai
pengamatan. Misalnya untuk diskusi hafalan, maka siswa akan menghafal.
mengenai konsep kebudayaan, siswa dapat Kalau yang dinilai proses berfikir, maka
diminta mengamati perbedaan dan mereka akan berlatih berfikir. Karena
persamaan cara melakukan sesuatu di penekanan dalam IPS yang baru ini adalah
rumah, di kampung, di desa, di negara dan pada proses, maka penilaian juga
di dunia. Hal itu dapat dilihat dari cara seharusnya mengutamakan penilaian
makan, berbahasa, berpakaian, berpergian, proses, terutama dalam penilaian terhadap
berkenalan dan sebagainyal semua ini sikap dan kebiasaan. Hal ini juga harus
akan dijadikan bahan dalam diskusi di dilakukan sewaktu kegiatan berlangsung.
kelas, atau kalau siswa sudah terbiasa, Disamping itu, kemampuan memecahkan
bahan ini akan menjadi data yang harus masalah atau mengambil kesimpulan
142 Kajian Sosialinguistik Syair Perang Palembang. Raden Muhammad Ali Masri.

dapat diberikan dengan memberikan res fikiran ini dalam mata kuliah Pendidikan
yang menyajikan episode peristiwa sosial IPS, namun hal ini menjadi pengetahuan
atau menempatkan siswa pada saja, karena sewaktu mahasiswa terjun
suatukeadaan dan meminta mereka dalam PPL ke sekolah, guru melatih
mengemukakan sikapnya atau langkah mereka sesuai dengan keinginan sekolah.
yang akan diambilnya. Misalnya; Keinginan sekolah adalah banyak siswa
seandainya anda punya uang, apakah anda yang lulus ujian dan karena ujian
akan membantu pemulung dengan menekankan kepada ingatan/hafalan,
memberi uang, atau bagaimana cara yang maka guru yang dianggap baik adalah
anda lakukan mengatasi pemulung? Jelas yang pandai menerangkan fakta, konsep
pertanyaan ini memerlukan pengetahuan dan generalisasi dengan baik sehingga
yang mendalam mengenai pemulung dan menarik siswa.
tidak dapat dijawab tanpa pemikiran yang Hanya dengan melakukan
mendalam. redefenisi dan reposisi, bidang studi IPS
ini akan lebih bermakna dan berarti bagi
PENUTUP pendidikan bangsa.
Dalam krukulum 2013,
pembelajaran IPS tidak lagi menekankan DAFTAR PUSTAKA
kepada jumlah fakta yang harus dikuasai Ausubel, D.P. and F.G. Robinson. 1969.
siswa, tetapi pada konsep-konsep pokok School Learning. And
apa yang perlu dipahami siswa. Para ahli Introduction to Educational
pendidikan IPS bersepakat merumuskan Pasychology. London: Holt,
konsep-konsep itu dengan cara mencoba Rinehart and Winston.
menghayati semua fakta yang selama ini
telah dan akan mereka kuasai dan Taba, Hilda. 1962. Curriculum
menyederhakannya ke dalam konsep dan Development. Theory and
generalisasi yang perlu untuk menyiapkan Practice. New York: Harcourt,
siswa menjadi warga negara yang baik Brace&World.
untuk dirinya sendiri sekaligus untuk
bangsa. Taba, Hilda. 1967. Teacher’s Handbook
Meskipun kurikulum 2013 sudah for Elementary Social Studies.
berjalan namun yang perlu difikirkan Adduson Wesley Publishing
Company.
apakah guru sudah siap. Sebenarnya setiap
LPTK selama ini sudah memperkenalkan

Anda mungkin juga menyukai