Fitria Ramadhani VII.4, Keong Mas
Fitria Ramadhani VII.4, Keong Mas
Pada zaman dahulu.hiduplah Raja ia memimpin sebuah kerajaan yang indah dan Medah
Kerajaan yg di pimpin nya tersebut adalah kerajaan Daha.raja tersebut mempunyai dua orang putri
yang sangat cantik, yaitu Dewi Galuh dan candra kirana.
Kedatangan pangeran tersebut ke kerajaan,bertujuan untuk melamar salah satu putri raja,yaitu
Candra Kirana.
Ia menaruh hati kepada pangeran tersebut dan merasa diri nya lah yg lebih cocok menjadi
tunangannya.
Dari perasaan iri itulah berubah menjadi perasaan benci.dewi Galuh merencanakan untuk
menyingkirkan saudaranya itu dari kerajaan.
Suatu hari, secara diam-diam Putri Dewi Galuh pergi menemui penyihir
Candra Kirana sangat sedih,di tengah perjalanan ia bertemu dengan penyihir tersebut dan menyihir
Candra Kirana menjadi keong mas.
_"Kutukan mu akan hilang,jika kamu dapat bertemu dengan tunangan mu pangeran Raden inu."ujar
penyihir_
Melihat betapa indah nya keong mas itu,si nenek langsung membawanya pulang dan di simpan nya
di tempayan.
Namun tidak ada satupun ikan yg ia dapat kan,karna terlalu lama sang nenek memutuskan untuk
pulang.
Ketika sang nenek sampai di rumah.ia sangat terkejut.. karna melihat makanan yang enak sudah
tersedia di atas meja.ia sangat heran dan bertanya-tanya
Karna penasaran.
Sang nenek memutuskan untuk berpura-pura pergi ke laut, sebenernya ia ingin tau siapa yang telah
membuat makanan itu dan mengintipnya.
Sang nenek sangat amat terkejut.melihat keong mas yang ia simpan di tempayan berubah menjadi
gadis cantik.
Keong mas yang berubah menjadi wujud nya yaitu Candra Kirana.sangat terkejut melihat
kedatangan nenek yang tiba-tiba akhirnya,Candra Kirana menjelaskan kepada sang nenek siapa ia
sebenernya.
Dan dia juga menceritakan mengapa ia bisa berubah menjadi keong mas.setelah menjelaskan
semuanya
Sementara pangeran Raden Inu terus saja mencari Candra Kirana yang mendadak hilang.namun
kabar dari Candra Kirana tidak ia dapatkan.pangeran Raden Inu kertapati sangat yakin bahwa putri
Candra Kirana masih hidup.karena keyakinan itulah membuat Raden Inu tidak berhenti mencari.
Raden Inu pun berjanji,tidak akan kembali ke kerajaan sebelum menemukan Candra Kirana.
Akhirnya,penyihir jahat mengetahui bahwa pangeran Raden Inu sedang mencari putri Candra Kirana.
Penyihir tersebut mencari cara agar pangeran tersebut tidak dapat menemukan Candra Kirana.
Di tengah perjalanan,pangeran Raden Inu di kejut kan dengan burung gagak yang dapat bicara.
Burung gagak tersebut mengetahui tujuan Raden Inu. Pangeran yang merasa senang dan merasa
burung itu tau keberadaan Candra Kirana,ia pun mengikuti petunjuk gagak tersebut,padahal
petunjuk yang di berikan burung gagak tersebut adalah salah.
Di tengah perjalanan,ia bertemu dengan kakek tua yang sedang kelaparan.ia segera memberikan
makanan kepada kakek tua tersebut.Ternyata, kakek tersebut adalah seorang kakek yang sakti dan ia
menolong Raden Inu dari burung gagak.
Kakek memukul burung gagak dengan tongkat nya dan burung gagak berubah menjadi asap.
Kakek tersebut memberi petunjuk jalan.Raden Inu segera menuju desa Dadapan yang di tunjukan
kakek tersebut,namun di tengah perjalanan bekal nya telah habis.ia melihat sebuah rumah den
segera menuju rumah tersebut.ia berniat untuk meminta segelas air minum.namun bukan hanya air
yang ia dapatkan.tetapi Candra Kirana yang ia cari.
Pangeran Raden Inu segera membawa Candra Kirana ke kerajaan Daha. ia pun mengajak nenek yang
sudah menolongnya.
Candra Kirana pun menjelaskan perbuatan Dewi Galuh kepada Baginda Raja. Akhirnya, kejahatan
Dewi Galuh terbongkar.
Dewi Galuh mendapat hukuman atas perbuatannya itu.namun karena takut dengan hukuman.
Ia pun melarikan diri ke hutan.sementara Baginda Raja meminta maaf kepada Candra Kirana.
Akhirnya, pangeran Raden Inu dan candra Kirana memutuskan untuk menikah dan mereka pun
hidup bahagia....
*TAMAT*
_pesan moral dari cerita keong mas adalah:_ _sebaik-baik nya kamu menutupkan kejahatan,suatu
saat pasti akan terbongkar juga._
_Selalu lah berbuat baik dan jauh kan diri dari iri dengki_
*NAMA:FITRIA RAMDHANI*
*KELAS: VII.4*