Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN EKSPERIMEN LISTRIK MAGNET DAN GELOMBANG

EKSPERIMEN EFEK HALL

Oleh:
Ahmad Rifa’i (2109002)

Teman Sekelompok:
Dira Nurohmah (2109321)
Gani Febriani (2109002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
Analisis Eksperimental Efek Hall: Mengungkap Interaksi Arus Listrik
dan Medan Magnet serta Rasio Rapat Muatan Pembawa

Ahmad Rifa’i
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak
Efek Hall pertama kali ditemukan oleh Edwin Herbert Hall pada tahun 1879. Hall
memulai penelitiannya dengan asumsi bahwa medan magnet akan mempengaruhi arus
listrik, sehingga menghasilkan beda potensial listrik yang akan mengarah ke salah satu
sisi dari kawat penghantar. Setelah serangkaian eksperimen, Hall menemukan bahwa
medan magnet bisa merubah arah garis ekuipotensial dari konduktor yang menghantar
arus. Tujuan utama dari eksperimen ini adalah untuk mencari rasio rapat muatan
pembawa dan jenis muatan pembawanya. Eksperimen ini dilakukan dalam dua variasi.
Variasi pertama adalah menentukan hubungan antara arus Hall dan tegangan Hall, dengan
arus magnetisasi sebagai variabel kontrol dan arus Hall sebagai variabel bebas. Variasi
kedua adalah arus Hall menjadi variabel kontrol dan arus magnetisasi menjadi variabel
bebas. Dalam kedua variasi tersebut, data yang diukur meliputi arus Hall, tegangan Hall,
dan kuat medan magnet. Pada variasi pertama ketika 𝐵(𝑇) dibuat tetap dan I divariasikan,
rapat muatan pembawa didapatkan sebesar ( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = (−8.20 ± 2.23) × 1016 tingkat
kesalahan presisi sebesar 27 %. Sedangkan pada variasi kedua ketika 𝐵(𝑇) divariasikan
dan I dibuat tetap rapat muatan pembawa didapatkan sebesar ( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = (−7.8 ×
±3.23) × 1016 dengan tingkat kesalahan presisi sebesar 41%. Efek Hall ini pada
dasarnya memiliki prinsip kerja yang mirip dengan Gaya Lorenz, yaitu besarnya arus Hall
berbanding terbalik dengan beda potensial Hall. Hal ini dapat dibuktikan melalui grafik
yang dihasilkan.
Kata Kunci: Efek Hall, arus, tegangan

I. Pendahuluan
Efek Hall, yang dinamakan berdasarkan penemunya, Edwin Herbert Hall,
ditemukan pada tahun 1879. Hall berhipotesis bahwa arus listrik akan dipengaruhi oleh
medan magnet, yang akan menghasilkan beda potensial listrik dan mengalir ke salah
satu sisi kawat penghantar. Setelah serangkaian eksperimen, Hall menemukan bahwa
medan magnet dapat merubah arah garis ekuipotensial konduktor yang menghantar
arus. Fenomena ini dikenal sebagai Efek Hall. Efek Hall dapat diamati sebagai
tegangan yang arahnya tegak lurus terhadap arus dalam semikonduktor. Hall
menerapkan prinsip ini dalam eksperimennya dengan meletakkan selembar emas tipis
di atas pelat kaca dan merekatkannya pada titik-titik tertentu di bagian panjang

EKSPERIMEN EFEK HALL


lembaran emas. Eksperimen ini juga dilakukan dengan bahan lain selain emas, dan
ditempatkan pada berbagai titik perekatan di pelat kaca.

Efek Hall adalah peristiwa ketika suatu konduktor pembawa arus tertahan oleh
medan magnet, medan magnet memberikan gaya yang arahnya menyamping pada
muatan-muatan mengalir di dalam konduktor. Besar gaya magnetik (F) pada pembawa
muatan plat adalah 𝑞𝑣 ⃗ . Berdasarkan persamaan matematis tersebut F merupakan
⃗⃗⃗⃗𝑑 × 𝐵
besar gaya yang mengarah ke atas, q merupakan nilai muatan, 𝑣𝑑 merupakan
kecepatan muatan. Gaya magnetik tersebut diimbangi oleh gaya elektrostatik yang
besarnya 𝑞𝐸⃗ dengan E adalah medan listrik akibat pemisahan muatan, sehingga
diperoleh:
𝐸⃗ = ⃗⃗⃗⃗ ⃗
𝑣𝑑 × 𝐵 (1)
Jika plat tersebut memliki lebar sama dengan L maka beda potensialnya adalah
EL sehingga diperoleh tegangan Hall yang identik.
𝑉𝐻 = 𝐸⃗ = ⃗⃗⃗⃗ ⃗
𝑣𝑑 × 𝐵 (2)
Peristiwa efek Hall merupakan pemisahan muatan dalam kawat yang dialiri arus
berada dalam medan magnetik luar, dimana pembawa muatan itu dipercepat ke salah
satu arah kawat. Pada penghantar yang demikian akan muncul tegangan pada sisi yang
tegak lurus arus maupun medan magnet.

Gambar 1.1 Dua lempeng yang mengalirkan arus

Gambar 1 menunjukkan dua lempeng yang mengalirkan arus yang salah satunya
menyalurkan arus I ke kanan karena sisi kiri lempeng itu dihubungkan dengan terminal
positif baterai, dan sisi kanan dihubungkan ke terminal negatif baterai. Lempengan ini
berada dalam medan magnetik yang diarahkan ke bidang kertas. Asumsikan arus
tersebut terdiri atas muatan positif yang bergerak ke kanan. Gaya magnetik partikel

EKSPERIMEN EFEK HALL


adalah 𝑄𝑣𝑑 𝑥 𝐵. Gaya ini mengarah ke atas, artinya partikel positif bergerak ke atas
lempengan, yang membuat bagian bawah lempengan mengandung muatan negatif
yang berlebih. Pemisahan muatan ini menghasilkan medan elektrostatik pada
lempengan yang melawan gaya magnetik pada pembawa muatannya. Apabila medan
magnetik dan medan elektrostatik seimbang, maka pembawa muatan tidak bergerak
ke atas. Pembawa muatan dipaksa kebagian atas lempengan, tetapi bagian atas
lempengan menyalurkan muatan negatif (karena pembawa muatannya negatif) dan
bagian bawah menyalurkan positif.

Gambar 1.2 Eksperimen Efek Hall


Batang logam selain dialiri arus 𝐼𝑦 , yang dilewatkan medan magnet homogen 𝐵𝑧
yang tegak lurus dengan arah arus, maka dihasilkan beda tegangan, yakni tegangan
Hall, 𝑉𝐻 , antara dua sisi keping yang berlawanan dalam arah sumbu-x. Tegangan Hall
terjadi karena adanya gaya Loreniz pada pembawa muatan yang sedang bergerak
dalam medan magnet,
𝐹𝐿 = 𝑄 𝑣𝑥 𝐵𝑧 (3)
Gaya Lorentz ini mengakibatkan terjadinya pembelokan gerak muatan ke salah satu
arah sisi keping yakni sumbu-y dan pada sisi lain kekurangan muatan, sehingga
terjadilah tegangan Hall seperti tersebut di atas. Tegangan Hall menyebabkan
terjadinya medan Hall, 𝐸𝐻 , akibatnya timbul gaya Coulumb 𝐹𝑐 = 𝑄𝐸𝐻 yang arahnya
berlawanan dengan gaya Lorentz. Hubungan antara tegangan Hall, medan Hall, dan
gaya Coulumb memenuhi persamaan berikut
𝑉𝐻
𝐸𝐻 = 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝑐 = 𝑄𝐸𝐻 (4)
𝑙

Bertambahnya jumlah pembawa muatan yang terkumpul pada salah satu sisi
penghantar, medan Hall yang dihasilkan juga semakin besar, akibatnya gaya Coulomb
juga semakin besar. Pada keadaan setimbang gaya Coulomb bisa mengimbangi gaya

EKSPERIMEN EFEK HALL


Lourentz, sehingga berlaku FL = FC. Berdasarkan persamaan (6) dan (7) diperoleh
hubungan:
𝐹𝑐 𝐹𝐿 𝑄 𝑣𝑥 𝐵𝑧
𝑉𝐻 = 𝐸𝐻 𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝐸𝐻 = = = = 𝑣𝑥 𝐵𝑧 (5)
𝑄 𝑄 𝑄

diperoleh,
𝑉𝐻 = 𝑣𝑥 𝐵𝑧 𝑙 (6)
Persamaan rapat arus, yang terjadi pada batang yang mempunyai panjang l dan
luas penampang A, yakni
𝐼
𝐽= (7)
𝐴

Persamaan 𝐽 = 𝜎𝐸 disebut hukum Ohm, terlihat bahwa arah arus searah medan.
Jika dalam proses konduksi tersebut pembawa muatannya memiliki konsentrasi N,
muatan Q, dan kecepatan alir v, maka rapat arus juga dapat dinyatakan sebagai berikut.
𝐽 = 𝑁𝑄𝑣 (8)
𝐼𝑥
Dari persamaan (6) dan (7) dapat diperoleh 𝑣𝑥 = , kemudian disubtitusi ke
𝑁𝑄𝐴

persamaan (5) diperoleh,


𝑙
𝑉𝐻 = 𝐵𝑧 𝐼𝑥 (9)
𝑁𝑄𝐴

Oleh karena luas penampang lintang A = d l, maka persamaan (6) menjadi,


𝑙 1 𝐵𝑧 𝐼𝑥
𝑉𝐻 = 𝐵𝑧 𝐼𝑥 = (𝑁𝑄) (10)
𝑁𝑄𝑑 𝑙 𝑑
𝑅𝐻
𝑉𝐻 = 𝐵𝑧 𝐼𝑥 (11)
𝑑

Selanjutnya (1/NQ) disebut sebagai konstanta Hall (𝑅𝐻 ).


1
𝑅𝐻 = (12)
𝑁𝑄

Dengan perkembangan teknologi semikonduktor dan penemuan berbagai jenis


bahan semikonduktor paduan, munculnya tegangan Hall dengan nilai orde magnitudo
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh material sebelumnya.
Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menentukan rasio rapat muatan pembawa dan
jenis muatan pembawanya. Ada dua variasi eksperimen dalam menentukan hubungan
antara arus Hall dan tegangan Hall. Pada eksperimen pertama, arus magnetisasi menjadi
variabel kontrol sementara arus Hall menjadi variabel bebas. Pada eksperimen kedua,
arus Hall menjadi variabel kontrol sementara arus magnetisasi menjadi variabel bebas.
Data yang diukur dalam eksperimen ini meliputi arus Hall, tegangan Hall, dan kuat medan
magnet. Efek Hall telah menjadi dasar bagi banyak aplikasi teknologi modern, termasuk

EKSPERIMEN EFEK HALL


sensor Hall digunakan dalam berbagai bidang dari industri otomotif hingga
telekomunikasi. Efek Hall juga digunakan dalam penelitian fundamental fisika, seperti
pengukuran kuantitas muatan listrik dan penentuan sifat material semikonduktor.

II. Eksperimen
A. Alat dan Bahan

No. Nama Alat Jumlah

1. Alat Efek Hall 1 Set

2. Multimeter Analog 1 Buah

3. Multimeter Digital 1 Buah

4. Gaussmeter 1 Buah

5. Power supply DC 0- 500 Volt DC 1 Buah

6. Kabel Penghubung (Capit Buaya) 4 Buah

B. Skema Kerja
Sebelum melakukan eskperimen maka peralatan-peralatan pada sub bab A
diatas terlebih dahulu dirangkai sedemikian rupa seperti dalam gambar berikut
:

(Gambar 2.1 Skema Eksperimen Efek Hall)

EKSPERIMEN EFEK HALL


C. Langkah Kerja

(Gambar 2.1 Rangakaian Eksperimen Efek Hall)

Alat diatas terdiri dari power supply dan plat semikonduktor dengan
spesifikasi ukurannya. Alat ini akan bekerja jika telah dibuat rangkaian yang telah
dirancang, lalu menyalakan power supply, constant current source, dan
gaussmeter. Tombol pada power supply dan constant current source diatur pada
arus I=00 dan V=00 untuk menentukan zero point pada gaussmeter. Gaussmeter
dikalibrasi agar skala gauss-nya nol. Eksperimen dilakukan dengan variasi I
dengan cara menetapkan nilai tetap B pada gaussmeter dan mengubah-ubah nilai
I pada constant current source. Hal yang sama dilakukan dengan variasi B dengan

EKSPERIMEN EFEK HALL


Tabel 3.2 Eksperimen 2 (I dibuat tetap)
No 𝑰(× 𝟏𝟎−𝟑 𝑨) 𝑽𝑯 (× 𝟏𝟎−𝟑 V) 𝑩(𝝁𝑻)
1 2,00 -12,39 69,35 × 10−6
2 2,00 -16,67 42,16 × 10−6
3 2,00 -19,81 24,50 × 10−6

Ketika dilakukan perhitungan didapatkan besar rapat muatan pembawa adalah


( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = (−7.8 × ±3.23) × 1016 dan kesalahan presisi sebesar 41%.
Didapatkan grafik sebagai berikut:

Grafik Beda Potensial Hall Terhadap Medan Magnet


0
0.00006935 0.00004216 0.0000245
-0.005

-0.01
Vh(Volt)

-0.015

-0.02
Vh = -0.0037x - 0.0089

-0.025
B(Tesla)

Eksperimen telah dilakukan dengan mengalirkan arus melalui sebuah pelat


semikonduktor. Ini menghasilkan medan listrik pada pelat, dianggap berada di
sepanjang sumbu x, dan medan induksi magnetik di sepanjang sumbu z (Gambar 3.1)

(Gambar 3.1 Alat Efek Hall)


Medan magnet berorientasi tegak lurus terhadap arus yang mengarah ke pelat
semikonduktor, dan tegangan yang mengalir melalui pelat ini juga berorientasi tegak

EKSPERIMEN EFEK HALL


lurus terhadap arus dan magnet. Saat muatan mengalir, medan magnet berorientasi
tegak lurus terhadap arah gaya yang berlaku pada muatan tersebut.
Gaya magnet ini dipindahkan ke kawat yang sedang dialiri arus oleh gaya yang
mengikat elektron pada permukaan kawat. Karena pembawa muatan mengalami gaya
magnetik, saat kawat yang sedang mengalirkan arus berada dalam medan magnet
eksternal, pembawa muatan dipercepat ke salah satu sisi kawat. Akibatnya, elektron
dan lubang dipisahkan oleh gaya dan menghasilkan listrik.
Pada awalnya, arus I mengalir sepanjang sumbu x. Ketika medan magnet
diberikan sepanjang sumbu y, yakni saat gaussmeter yang awalnya 0 dinyalakan, ada
medan magnet yang bekerja tegak lurus terhadap arah arus. Ini menyebabkan angka
pada multimeter bergerak, menandakan ada beda potensial antara titik. Beda potensial
ini disebut tegangan Hall (Vh). Karena arus mengalir sepanjang sumbu x positif, maka
elektron bergerak sepanjang sumbu x negatif.
IV. Kesimpulan
Hasil dari variasi pertama menunjukkan rapat muatan pembawa
( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = ( −8.20 ± 2.23) × 1016 dengan tingkat kesalahan presisi sebesar
27 %. Sementara itu, untuk variasi kedua, hasilnya adalah
( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = (−7.8 × ±2.23) × 1016 dengan tingkat kesalahan presisi sebesar
41 %, karena rapat muatannnya negatif maka dapat dikatakan jenis muatan
pembawanya adalah Hall.
Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan akurasi alat pengukur
dan kurangnya presisi saat proses pengambilan data. Untuk meningkatkan akurasi
hasil yang diperoleh, beberapa saran yang dapat dilakukan adalah: memeriksa
performa sumber tegangan dengan multimeter berakurasi tinggi sebelum digunakan,
mengingat nilai tegangan hall yang dihasilkan masih kecil, menggunakan plat
semikonduktor dengan performa terbaik, dan melakukan kalibrasi gaussmeter setiap
sebelum dan setelah pengukuran.

EKSPERIMEN EFEK HALL


Daftar Pustaka
Tim Dosen Eksperimen Fisika Lanjut. 2020/2021. Petunjuk Praktikum Eksperimen
Listrik Magnet dan Gelombang. Laboratorium Fisika Lanjutan Departemen
Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
Rofilah Rohada Asnan dkk (2018) Efek Hall. JPSE (Journal of Physical Science and
Engineering)

EKSPERIMEN EFEK HALL


Lampiran 1

PENGOLAHAN DATA
EKSPERIMEN EFEK HALL

A. DATA

EKSPERIMEN EFEK HALL


1. Eksperimen pertama (B dibuat tetap)
B = 22,7 𝜇T: 23,77,22E-06 T dengan pelat yang digunakan sebesar panjang: 20 mm atau 0,02
m, lebar: 4 mm atau 0,004 m, dan ketebalan: 0,5 mm atau 0,0005 m.

𝑰(𝑨) 𝑽𝑯 (V) e b (m) n |𝒏 − 𝒏


̅| ̅ |𝟐
|𝒏 − 𝒏
0.002 -2.78991E+17 1.6E-19 0.0005 -2.7899E+17 -1.96901E+17 3.877E+34
0.0022 -1.02457E+17 1.6E-19 0.0005 -1.0246E+17 -2.03674E+16 4.14831E+32
0.0024 -5.60173E+16 1.6E-19 0.0005 -5.6017E+16 2.60722E+16 6.79761E+32
0.0026 -5.40605E+16 1.6E-19 0.0005 -5.4061E+16 2.8029E+16 7.85623E+32
0.0028 -5.71394E+16 1.6E-19 0.0005 -5.7139E+16 2.49501E+16 6.22506E+32
0.003 -5.79945E+16 1.6E-19 0.0005 -5.7994E+16 2.4095E+16 5.8057E+32
0.0032 -5.2328E+16 1.6E-19 0.0005 -5.2328E+16 2.97615E+16 8.85746E+32
0.0034 -5.16475E+16 1.6E-19 0.0005 -5.1647E+16 3.0442E+16 9.26716E+32
0.0036 -5.37783E+16 1.6E-19 0.0005 -5.3778E+16 2.83112E+16 8.01525E+32
0.0038 -5.6482E+16 1.6E-19 0.0005 -5.6482E+16 2.56075E+16 6.55744E+32
-8.20895E+16 ∑|n − n̅|2 4.51231E+33
Rata-Rata

Ketidakpastian perhitungan
∑|n − n̅|2 4.51231E + 33
∆𝑛 = √ =√ = 2.23912𝐸 + 16
𝑁−1 9
Sehingga besar rapat pembawa muatan adalah
( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = ( −8.20 ± 2.23) × 1016

Kesalahan Presisi
∆𝑛 2.23
× 100% = × 100% = 27 %
n̅ 8.20

EKSPERIMEN EFEK HALL


Garafik Beda Potensial Hall Terhadap Arus
0

-0.005

-0.01
Vh (Volt)

-0.015

-0.02
Vh = -0.0018x - 0.0042
-0.025

-0.03
I (Ampere)

Grafik 1.1 Beda Potensial Hall Terhadap Arus


Dari gambar grafik di atas diketahui persamaannya adalah Vh = -0.0018x - 0.0042
dengan demikian dapat ditentukan bahwa n̅ = −0.0018 dan nilai untuk ketidakpastiannya
adalah 0.0042. Sehingga besar rapat pembawa muatan adalah

( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = ( −0.0018 ± 0.0042)


Kesalahan presisi
∆𝑛 0.0042
× 100% = × 100% = 23 %
n̅ 0.0018
2. Eksperimen kedua (I dibuat tetap)
𝐼 = 2 × 10−3 dengan pelat yang digunakan sebesar panjang: 20 mm atau 0,02 m, lebar: 4 mm
atau 0,004 m, dan ketebalan: 0,5 mm atau 0,0005 m.
𝑰(𝑨) 𝑽𝑯 (V) 𝑩(𝑻) 𝒆 𝒃(𝒎) n |𝒏 − 𝒏
̅| ̅ |𝟐
|𝒏 − 𝒏
0.002 -0.01239 0.00006935 3.83E+33 0.0005 -1.3993E+17 -6.19E+16 4.75E+34
0.002 -0.01667 0.00004216 2.19E+32 0.0005 -6.3227E+16 1.48E+16 2.00E+34
0.002 -0.01981 0.0000245 2.22E+33 0.0005 -3.0919E+16 4.71E+16 1.19E+34
-7.8026E+16 ∑|n − n̅|2 2.09E+33
Rata-Rata

Ketidakpastian perhitungan
∑|n − n̅|2 2.09𝐸 + 33
∆𝑛 = √ =√ = 3.23274𝐸 + 16
𝑁−1 2
Sehingga besar rapat pembawa muatan adalah
( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = ( −7.8 × ±3.23) × 1016

Kesalahan Presisi

EKSPERIMEN EFEK HALL


∆𝑛 3.23
× 100% = = 41 %
n̅ 7.8

Grafik Beda Potensial Hall Terhadap Medan Magnet


0
0.00006935 0.00004216 0.0000245
-0.005

-0.01
Vh(Volt)

-0.015

-0.02
Vh = -0.0037x - 0.0089

-0.025
B(Tesla)

Grafik 1.2 Beda Potensial Hall Terhadap Medan Magnet


Dari gambar grafik di atas diketahui persamaannya adalah Vh = -0.0037x - 0.0089
dengan demikian dapat ditentukan bahwa n̅ = −0.0037 dan nilai untuk ketidakpastiannya
adalah 0.0089. Sehingga rapat besar rapat pembawa muatan adalah

( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = ( −0.0037 ± 0.0089)


Kesalahan presisi
∆𝑛 0.0089
× 100% = × 100% = 24 %
n̅ 0.0037

EKSPERIMEN EFEK HALL


Lampiran 2
TUGAS AKHIR
1. Berdasarkan data yang anda peroleh tentukanlah rapat muatan pembawa ketika B dibuat tetap
dan I di variasikan?
Jawab:
B = 22,7 𝜇T: 23,77,22E-06 T dengan pelat yang digunakan sebesar panjang: 20 mm atau 0,02
m, lebar: 4 mm atau 0,004 m, dan ketebalan: 0,5 mm atau 0,0005 m.
𝑰(𝑨) 𝑽𝑯 (V) e b (m) n |𝒏 − 𝒏
̅| ̅ |𝟐
|𝒏 − 𝒏
0.002 -2.78991E+17 1.6E-19 0.0005 -2.7899E+17 -1.96901E+17 3.877E+34
0.0022 -1.02457E+17 1.6E-19 0.0005 -1.0246E+17 -2.03674E+16 4.14831E+32
0.0024 -5.60173E+16 1.6E-19 0.0005 -5.6017E+16 2.60722E+16 6.79761E+32
0.0026 -5.40605E+16 1.6E-19 0.0005 -5.4061E+16 2.8029E+16 7.85623E+32
0.0028 -5.71394E+16 1.6E-19 0.0005 -5.7139E+16 2.49501E+16 6.22506E+32
0.003 -5.79945E+16 1.6E-19 0.0005 -5.7994E+16 2.4095E+16 5.8057E+32
0.0032 -5.2328E+16 1.6E-19 0.0005 -5.2328E+16 2.97615E+16 8.85746E+32
0.0034 -5.16475E+16 1.6E-19 0.0005 -5.1647E+16 3.0442E+16 9.26716E+32
0.0036 -5.37783E+16 1.6E-19 0.0005 -5.3778E+16 2.83112E+16 8.01525E+32
0.0038 -5.6482E+16 1.6E-19 0.0005 -5.6482E+16 2.56075E+16 6.55744E+32
-8.20895E+16 ∑|n − n̅|2 4.51231E+33
Rata-Rata

Ketidakpastian perhitungan
∑|n − n̅|2 4.51231E + 33
∆𝑛 = √ =√ = 2.23912𝐸 + 16
𝑁−1 9
Sehingga besar rapat pembawa muatan adalah
( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = ( −8.20 ± 2.23) × 1016

Kesalahan Presisi
∆𝑛 2.23
× 100% = × 100% = 27 %
n̅ 8.20

2. Berdasarkan data yang anda peroleh tentukanlah rapat muatan pembawa ketika B divariasikan
dan I dibuat tetap?
Jawab
𝐼 = 2 × 10−3 dengan pelat yang digunakan sebesar panjang: 20 mm atau 0,02 m, lebar: 4 mm
atau 0,004 m, dan ketebalan: 0,5 mm atau 0,0005 m.

EKSPERIMEN EFEK HALL


𝑰(𝑨) 𝑽𝑯 (V) 𝑩(𝑻) 𝒆 𝒃(𝒎) n |𝒏 − 𝒏
̅| ̅ |𝟐
|𝒏 − 𝒏
0.002 -0.01239 0.00006935 3.83E+33 0.0005 -1.3993E+17 -6.19E+16 4.75E+34
0.002 -0.01667 0.00004216 2.19E+32 0.0005 -6.3227E+16 1.48E+16 2.00E+34
0.002 -0.01981 0.0000245 2.22E+33 0.0005 -3.0919E+16 4.71E+16 1.19E+34
-7.8026E+16 ∑|n − n̅|2 2.09E+33
Rata-Rata

Ketidakpastian perhitungan
∑|n − n̅|2 2.09𝐸 + 33
∆𝑛 = √ =√ = 3.23274𝐸 + 16
𝑁−1 2
Sehingga besar rapat pembawa muatan adalah
( ̅𝑛 ± ∆𝑛) = ( −7.8 × ±3.23) × 1016

Kesalahan Presisi
∆𝑛 3.23
× 100% = = 41 %
n̅ 7.8

3. Berdasarkan referensi tentukan prosedur mana yang paling baik dan jelaskan alasannya?
Jawab
Dalam pembuatan laporan eksperimen ini saya melihat beberapa sumber sebagai bahan
referensi sejauh ini yang paling baik adalah Modul Eksperimen Fisika II - Efek Hall - Lab.
Fisika Lanjut ITB dalam tautan (Modul Eksperimen Fisika II - Efek Hall - Lab. Fisika Lanjut
ITB - YouTube) dan juga Efek Hall - Eksperimen Fisika Lanjut dalam tautan (Efek Hall -
Eksperimen Fisika Lanjut - YouTube ). Dengan adanya video tersebut menurut saya membantu
dalam proses memahami cara kerja dari efek hall ini dan variable yang diukurnya.
4. Berdasarkan referensi apakah hasilnya cukup mendekati atau menyimpang cukup jauh, bila
hasilnya menyimpang cukup jauh lakukan analisi mengapa hasilnya seperti itu?
Jawab
Hasilnya berbeda-beda ditiap metode, hal tersebut karena faktor yang memengaruhi
perbedaan nilai yaitu kesulitan dalam mendapatkan nilai tegangan hall karena display alat yang
berubah-ubah, Kesulitan menentukan arus yang diberikan karena perlu menggunakan
multimeter tambahan agak arus terbaca, dan penggunaan angka penting dalam perhitungan.
5. Tentukanlah jenis muatan pembawa berdasarkan data yang anda peroleh
Jawab
Jenis muatan pada eksperimen kali ini adalah hall

EKSPERIMEN EFEK HALL

Anda mungkin juga menyukai