Anda di halaman 1dari 42

PELITA TAQWA

TAHUN 2024

iii
PELITA TAQWA

PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN KEPEGAWAIAN
TAHUN 2024

YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH PELITA TAQWA


LUBUKLINGGAU
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iv
BAB I KETENTUAN UMUM..................................................................................................2
BAB II PENERIMAAN PEGAWAI DAN GURU...................................................................4
BAB III STATUS PEGAWAI...................................................................................................5
BAB IV PEGAWAI DAN GURU MAGANG.........................................................................5
BAB V PENGANGKATAN PEGAWAI..................................................................................5
BAB VI PANGKAT, GOLONGAN & JABATAN..................................................................7
BAB VII MUTASI, PROMOSI, DETASERING & DEMOSI...............................................10
BAB VIII SYARAT, TATA CARA PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN.....................11
BAB IX KEWAJIBAN PEGAWAI.........................................................................................13
BAB X HAK & KESEJAHTERAAN PEGAWAI DAN GURU............................................20
BAB XI PELANGGARAN & SANKSI..................................................................................28
PELITA TAQWA

BAB XII PERMASALAHAN PEGAWAI..............................................................................31


BAB XIII PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA...................................................................32
BAB XIV PENUTUP..............................................................................................................34

v
KATA PENGANTAR

Kondisi kerja yang kondusif dan aman merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap efektivitas kinerja sebuah sekolah. Di dalam suasana kerja yang nyaman semua
perangkat sekolah berfungsi dan bersinergi secara baik dan sempurna, sehingga dengan
demikian kinerja seluruh komponen sekolah secara keseluruhan menjadi maksimal, efektif
serta efisien dalam mencapai tujuan bersama.
PELITA TAQWA
Terwujudnya suasana kerja yang nyaman dan aman tersebut dalam praktiknya terkait
erat dengan adanya kepastian hukum tentang status keberadaan dan karir kepegawaian,
ketenangan dan kenyamanan serta keamanan dalam bekerja, adanya jaminan kesejahteraan
pegawai selama dan setelah bekerja. Hal ini berarti bahwa terselenggaranya suasana kerja
yang kondusif dalam sebuah lembaga kerja mensyaratkan adanya kejelasan status, peran dan
karir pegawai dalam bekerja serta adanya jaminan ketenangan, kenyamanan dan keamanan
dari berbagai kemungkinan yang dapat mengancam kelangsungan keberadaan, peran dan
fungsi pekerja.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa
dalam tahun anggaran 2018 telah melakukan suatu kajian mengenai Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Kepegawaian, dan kemudian pada tahun 2024 terdapat perubahan atas Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian tersebut yang diharapkan menjadi salah satu landasan
berpijak dan bekerja dalam upaya pewujudan dan pembenahan lingkungan kerja kini dan di
masa mendatang.
Salah satu perangkat peraturan yang menjamin terselenggaranya kejelasan peran dan
kepastian karir pegawai sebagaimana disebutkan dalam lembaga dengan adanya Peraturan
Kepegawaian yang jelas, terperinci dan baku. Oleh sebab itu terbentuklah Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian Tahun 2024 yang merupakan penyempurnaan atas
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian sebelumnya. Semoga Peraturan Kepegawaian
ini dapat memberikan dorongan agar lebih meningkatkan kinerja pegawai dilingkungan
sekolah, baik untuk tenaga kependidikan maupun untuk tenaga pendidik.

Lubuklinggau, Januari 2024


Ketua Pembina
Yayasan Pendidikan Dakwah
Pelita Taqwa Lubuklinggau

Ir. H. A. Firdaus Azis, MM

iv
YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH PELITA TAQWA
LUBUKLINGGAU
Jl. Jend Sudirman No.48 Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau Kode Pos 31619
Telp. (0733) 3284555 Website :www.mutiaracendekia.sch.id

KEPUTUSAN KETUA PEMBINA PENDIDIKAN DAN DAKWAH PELITA TAQWA


LUBUKLINGGAU
NOMOR : 050/036/I.KEP/YPD-PT/IX/2023

TENTANG
PELITA TAQWA
TIM REVISI DAN PENYEMPURNAAN PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN KEPEGAWAIAN YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH PELITA
TAQWA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya melaksanakan peningkatan


manajemen mutu pada pelayanan teknis dan
administrasi kepegawaian Yayasan Pendidikan dan
Dakwah Pelita Taqwa, diperlukan adanya revisi dan
penyempurnaan terhadap Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Kepegawaian yang telah berlaku selama
ini;
b. Bahwa maka dari itu dirasa perlu untuk membentuk
tim revisi dan penyempurnaan Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian;
c. dimaksud pada poin (b), bahwa nama-nama yang
ditunjuk pada surat keputusan ini dianggap mampu
melaksanakan tugas dimaksud.
Mengingat : a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa
pasal 15 ayat (1);
b. Keputusan Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Dan
Dakwah Pelita Taqwa Lubuklinggau Nomor :
94/KEP/YPD-PT/X/2018 Tentang Petunjuk
Pelaksana Peraturan Kepegawaian.

Memperhatikan : Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian Nomor :


94/KEP/YPD-PT/X/2018.

v
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Tim Revisi dan Penyempurnaan Atas Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Kepegawaian Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa
Lubuklinggau, sebagaimana terlampir;
KEDUA : Tim sebagaimana PELITA
dimaksud dalam diktum pertama agar menyusun
TAQWA

Revisi dan Penyempurnaan atas Petunjuk Pelaksanaan Peraturan


Kepegawaian Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa
Lubuklinggau Nomor : 94/KEP/YPD-PT/X/2018;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada Tanggal : 18 September 2023
3 Rabiul Awal 1445 H
KETUA PEMBINA,

Ir. H. A. Firdaus Aziz, M.M

vi
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KETUA PEMBINA YAYASAN PENDIDIKAN DAN
DAKWAH PELITA TAQWA LUBUKLINGGAU
Nomor : 050/036/I.KEP/YPD-PT/IX/2023
Tanggal : 18 September 2023

TENTANG

TIM REVISI DAN PENYEMPURNAAN PETUNJUK PELAKSANAAN


PERATURAN KEPEGAWAIAN YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH PELITA
TAQWA

No Nama Jabatan Unsur


1. Dra. Med.Vet. Hj. RETNO Penanggung Jawab Yayasan
TRAPSILOWATI, MM
2. Dendi Hartansyah, S.E Ketua Tim Yayasan
3. Dr.Fitria Koeshardani, SpOG Anggota Yayasan
4. drh. Adila Widiya Ratih, M.M Anggota Yayasan
5. Yosi Patria Putri, S.S.I Anggota Kepegawaian,
Pengembangan SDM
dan Pengawasan

KETUA PEMBINA,

Ir. H. A. Firdaus Aziz, M.M


YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH
PELITA TAQWA LUBUKLINGGAU
Akte Notaris Sylvia Rossa Nomor 09 Tanggal 07-02-2013
Alamat : Jalan Pembangunan No 17 Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I
Kota Lubuklinggau

KEPUTUSAN KETUA PEMBINA YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH


PELITA TAQWA LUBUKLINGGAU
Nomor : 050/. /I.KEP/YPD-PT/X/2024
PELITA TAQWA
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KETUA PEMBINA
YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH PELITA TAQWA LUBUKLINGGAU
Nomor : 94/KEP/YPD-PT/X/2018
TENTANG PETUNJUK PELAKSANA PERATURAN KEPEGAWAIAN

Menimbang : d. bahwa Ketetapan Badan Pengurus Yayasan


Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa Nomor: 1
Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Kepegawaian yang ada sekarang ini
dipandang perlu untuk dilakukan penyelarasan
dengan perkembangan kebutuhan dan permasalahan
lapangan;
e. bahwa dengan telah diterbitkannya Peraturan
Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa
Nomor :94/KEP./YPD-PT/X/2018 tentang
Kepegawaian YPD Pelita Taqwa, perlu ditetapkan
Petunjuk Pelaksanaannya; bahwa penetapan
petunjuk pelaksanaan sebagaimana
f. dimaksud pada poin (b), perlu dituangkan dalam
bentuk Ketetapan Pengurus Yayasan Pendidikan
dan Dakwah Pelita Taqwa.
Mengingat : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Yayasan
Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa pasal 15 ayat
(1);
Memperhatikan : 1. Hasil telaah dan perbaikan Tim Peraturan
Kepegawaian Yayasan Pendidikan dan Dakwah
Pelita Taqwa 14 April 2013;
2. Hasil telaah dan perbaikan akhir Tim Peraturan
Kepegawaian Yayasan Pendidikan dan Dakwah
Pelita Taqwa. 15 September 2018.
3. Hasil telaah dan perbaikan akhir atas perubahan
oleh Tim Peraturan Kepegawaian Yayasan
Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa.
11 September 2023

1
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KETUA PEMBINA YAYASAN


PENDIDIKAN DAN DAKWAH PELITA TAQWA
LUBUKLINGGAU Nomor : 94/KEP/YPD-PT/X/2018 TENTANG
PETUNJUK PELAKSANA PERATURAN KEPEGAWAIAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan:


1. Yayasan adalah Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa yang didirikan pada
tanggal 07 Februari 2013 dengan Akta Notaris Sylvia Rossa,SH No.09 dan diubah
terakhir kali dengan Akta Notaris Sylvia Rossa, SH. No.84: Tanggal 26 Januari 2018
yang terdiri dari tiga organ yaitu Pembina, Pengurus dan Pegawas yayasan;
2. Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan
kepada Pengurus atau Pengawas;
3. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan sekurang
PELITA TAQWA
kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara
4. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasihat serta peringatan kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan;
5. Unit kegiatan adalah tempat atau wadah penyelenggaraan kegiatan dilingkungan
yayasan yang ada dalam struktur organisasi yayasan;
6. Pegawai dan guru adalah orang-orang yang bekerja pada yayasan, diproses
pengangkatannya melalui prosedur tertentu dan diangkat dengan surat keputusan
Yayasan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuaikedudukan dan fungsinya;
7. Calon pegawai dan guru adalah pelamar yang telah lulus tes dan diangkat dengan
surat keputusan Yayasan;
8. Pegawai dan Guru Magang adalah pelamar yang telah lulus tes dan dipekerjakan
untuk waktu tertentu dengan surat perjanjian kerja untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu;
9. Pegawai Tetap adalah pegawai yang bekerja penuh waktu, diberikan gaji secara
penuh, diangkat dengan surat keputusan Yayasan;
10. Pegawai tidak tetap adalah pegawai yang diikat dengan perjanjian kerja melalui surat
keputusan Yayasan dan memeiliki jangka waktu sekurang-kurangnya 2 tahun kerja
setelah melalui proses magang serta diberikan gaji sesuai dengan ketentuan;
11. Guru Tidak Tetap Yayasan adalah tenaga pendidik yang diikat dengan perjanjian
kerja melalui surat keputusan Yayasan dan memiliki jangka waktu sekurang-
kurangnya 2 tahun kerja setelah melalui proses magang serta diberikan gaji sesuai
dengan ketentuan;
12. Guru Tetap Yayasan adalah tenaga pendidik yang bekerja penuh waktu, diberikan gaji
secara penuh, diangkat dengan surat keputusan Yayasan;
13. Guru Tetap Subsidi (GTS) adalah pegawai negeri sipil yang dipekerjakan di unit-unit
kegiatan di lingkungan yayasan diangkat dengan surat keputusan Yayasan;
14. Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai yang selanjutnya disebut DP-4
adalah formulir atau blanko yang digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan
penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai untuk periode tertentu;
15. Tunjangan adalah tambahan pendapatan di luar gaji pokok yang diberikan kepada
pegawai dan guru berdasarkan: jabatan, masa kerja, dan status kepegawaiannya.
16. Pimpinan adalah kepala dan wakil kepala pelaksana kegiatan yang ada dilingkungan
yayasan di bawah koordinasi Yayasan.
17. Formasi adalah lowongan pekerjaan dan atau jabatan yang dapat diisi untuk
kepentingan pelaksanaan kegiatan yayasan.
18. Jabatan adalah tugas tambahan yang diberikan kepada pegawai dan guru dengan surat
keputusan Yayasan;
19. Pejabat adalah pegawai dan guru yang diberi tugas mengemban suatu jabatan pada
unit kegiatan di lingkungan yayasan;
20. Mutasi adalah pemindahan pegawai dan guru dari satu tempat atau bidang kerja
ketempat atau bidang kerja yang lain;
21. Promosi adalah penempatan pegawai untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi
tingkatannya;
22. Detasering adalah penempatan pegawai dan guru untuk bertugas di suatu
tempat/lembaga lain di luar struktur yayasan dalam jangka waktu tertentu;
23. Demosi adalah penurunan golongan/status kepegawaian ke golongan/status
kepegawaian yang lebih rendah dan atau pemberhentian jabatan;
24. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada pegawai dan guru yang meninggalkan
kewajiban tanpa alasan, melanggar peraturan,
PELITA TAQWA tata tertib dan atau mencemarkan nama
baik yayasan;
25. Keluarga adalah istri atau suami dan anak-anak yang masih menjadi tanggungan
pegawai dan guru yang bersangkutan;
26. Istri/suami adalah istri/suami pegawai dan guru yang pernikahannya dilakukan secara
sah menurut hukum positif Negara Kesatuan Republik Indonesia;
27. Anak adalah anak kandung pegawai dan guru yang bersangkutan dari perkawinan
yang sah dan atau anak angkat dari pegawai yang disahkan menurut hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
28. Gaji dibayar adalah gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan;
29. Uang kehadiran adalah uang transpor, uang makan dan UKK;
30. Uang peralihan adalah penambahan selisih kurang atas gaji yang diterima kepada
pegawai karena diberlakukannya perubahan sistem penggajian;
31. Pembinaan Awal Pegawai dan guru (PAP) adalah pembinaan mental dan wawasan
kelembagaan bagi calon pegawai dalam rangka mengkondisikan dan menyiapkan
pegawai untuk melaksanakan tugas, peran dan fungsinya sebagaipegawai YPD Pelita
Taqwa;
32. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran masa kerja dan atau ikatan
formal/kedinasan pegawai dan guru dengan YPD Pelita Taqwa;
33. Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
adalah salah satu bentuk layanan kesejahteraan yang diberikan bagi pegawai dan guru
terdiri dari; BPJS Kesehatan;
34. Aliran sesat adalah ajaran atau paham keagamaan yang tidak sesuai dan atau
bertentangan/menyimpang dari Al-Qur'an dan sunnah nabi;
35. Tes wawancara agama adalah tes untuk mengukur kemampuan membaca Al-Qur'an,
pengetahuan dan keterampilan praktis agama Islam;

3
36. Permasalahan pegawai dan guru adalah segala sesuatu yang menyebabkan
komunikasi dan interaksi kedinasan, pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan pegawai
dan guru ditempat kerja menjadi terganggu dan tidak lancar;
37. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi selama melaksanakan kerja mulai
dari berangkat kerja, menjalankan tugas dinas serta pada saat pulang kerja
BAB II
PENERIMAAN PEGAWAI DAN GURU

Pasal 2

(1) Syarat-syarat pelamar pegawai dan guru:


a. Beragama Islam dan menjalankan segala kewajibannya;
b. Mampu membaca Al-Qur'an;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Berkelakuan baik;
e. Memiliki kartu tanda penduduk atau kartu identitas diri;
f. Tidak menjadi Pengurus salah satu partai politik dan atau anggota legislatif;
g. Memiliki ijazah dari lembaga pendidikan yang terakreditasi (minimal dengan
nilai akreditasi B);
h. Umur serendah-rendahnya 20 tahun dan setinggi-tingginya 35 tahun.

(2) Untuk pekerjaan tertentu, pelamar


PELITAharus
TAQWAmemiliki atau memenuhi syarat-syarat
khusus yang ditetapkan oleh Yayasan.

(3) Pelamar menyampaikan berkas lamaran terdiri dari:


a. Surat lamaran
b. Daftar riwayat hidup;
c. Fotokopi ijazah sekolah dasar s.d. ijazah pendidikan terakhir;
d. Fotokopi transkrip nilai;
e. Pas foto berwarna ukuran 4 cm x 6 cm sebanyak 2 lembar;
f. Fotokopi KTP atau surat keterangan domisili;
g. Fotokopi surat keterangan catatan kepolisian;
h. Fotokopi sertifikat atau tanda penghargaan yang dimiliki;
i. Fotokopi surat pengalaman kerja yang dimiliki;
j. Fotokopi surat nikah bagi yang sudah menikah;
k. Fotokopi akta mengajar dan atau surat keterangan kompetensi mengajar(khusus
bagi pelamar calon pendidik).

Pasal 3

(1) Pelamar yang memenuhi syarat dapat diikutkan tes seleksi.


(2) Tes yang harus diikuti pelamar adalah:
a. Tes tulis dan lisan;
b. Tes keterampilan profesi;
c. Tes lapangan atau orientasi;
d. Tes psikotes (berlaku hanya untuk pelamar yang akan memegang suatu
jabatan);dan
e. Tes kesehatan.

4
BAB III
STATUS PEGAWAI

Pasal 4

Status kepegawaian di lingkungan yayasan hanya:


(1) Calon pegawai dan Guru;
(2) Pegawai dan Guru magang;
(3) Pegawai dan Guru tidak tetap yayasan;
(4) Pegawai dan Guru tetap yayasan, dan
(5) Guru tetap subsidi.

BAB IV
PEGAWAI DAN GURU MAGANG

Pasal
PELITA 5
TAQWA

Jangka waktu pekerjaan:


(1) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan 14 hari
terhitung mulai masuk bekerja;
(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini dapat diperpanjang
dengan memperhatikan laporan Atasan Langsung terkait kinerja serta disiplin
pegawai dan guru dalam melaksanakan pekerjaannya.

Pasal 6

Perpanjangan hubungan kerja:


(1) Untuk dapat melanjutkan status kepegawaian pegawai dan guru magang pada bulan
berikutnya, atasan penilai langsung harus mengajukan permohonan secara tertulis
kepada Yayasan;
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari sebelum perjanjian kerja berakhir.
(3) Yayasan dapat mengabulkan permohonan pihak yang bersangkutan dengan ketentuan:
a. Tenaga dan/atau jasa pegawai dan guru masih dibutuhkan yayasan;
b. Hasil penilaian kinerja pegawai dan guru magang bernilai baik;
c. Kondisi keuangan yayasan masih memungkinkan untuk membayar upah; dan
(4) Apabila permohonan pihak bersangkutan dikabulkan, maka dibuat Perjanjian Kerja
yang baru dengan status menjadi pegawai tidak tetap atau guru tidak tetap yayasan.

5
BAB V
PENGANGKATAN PEGAWAI

Pasal 7

(1) Pengangkatan pegawai dan guru berstatus magang dilakukan terhadap pelamar yang
telah lulus serangkaian tes seleksi yang disyaratkan;
(2) Pengangkatan pegawai dan guru berstatus magang dilakukan berdasarkan surat usulan
pengangkatan dari kepala unit/ penilai terkait;
(3) Pengangkatan pegawai dan guru berstatus magang ditetapkan dengan surat keputusan
Yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan;
(4) Pengangkatan pegawai dan guru berstatus magang yang telah memiliki jangka waktu
seperti pada pasal 5 ayat (1) diatas jika disetujui oleh Yayasan diikat dengan surat
perjanjian kerja berjangka waktu sesuai dengan ketentuan berlaku, dan jika belum
disetujui oleh Yayasan maka akan dilakukan perpanjangan masa kerja selama 3 bulan
14 hari kembali;
(5) Jika pegawai dan guru berstatus magang telah memiliki jangka waktu selama 6 bulan
14 hari dan memiliki penilai kurang baik maka, akan dilakukan pemutusan perjanjian
kerja magang.

Pasal 8
PELITA TAQWA
(1) Pengangkatan pegawai dan guru tidak tetap yayasan dilakukan terhadap calon
pegawai yang telah melaksanakan tugas sekurang-kurangnya 3 (bulan) 14 hari, dan
atau paling lama 6 (enam) bulan 14 hari;
(2) Pengangkatan pegawai dan guru tidak tetap yayasan dilakukan berdasarkan surat
usulan pengangkatan yang diajukan oleh kepala unit/penilai sesuai dengan tempat
calon pegawai atau guru berstatus magang ditugaskan;
(3) Pengangkatan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat dilakukan apabila
pegawai yang bersangkutan:
a. Memiliki nilai kinerja rata-rata baik dengan skor minimal 85;
b. Lulus tes wawancara agama;
c. Bukan PNS atau TNI/POLRI, dan tidak bekerja di lembaga lain;
d. Belum mencapai usia 40 (empat puluh) tahun;
e. Mengisi instrumen evaluasi diri;
f. Telah mengikuti diklat atau pelatihan guru dan pegawai magang selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah masa perjanjian kerja magang yang
bersangkutan habis;
g. Menandatangani surat pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja dan siap
melaksanakan tugas di dalam maupun di luar jam kerja apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh yayasan.
(4) Pengangkatan pegawai dan guru tidak tetap dilakukan dengan surat
keputusan Yayasan serta disetujui oleh organ Yayasan.

Pasal 9

6
(1) Pengangkatan pegawai dan guru tetap yayasan dapat dilakukan terhadap pegawai dan
guru yang telah melaksanakan tugas sebagai pegawai dan guru tetap sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun;
(2) Pengangkatan pegawai dan guru tetap yayasan dilakukan berdasarkan surat usulan
pengangkatan yang diajukan oleh kepala unit/penilai di mana pegawai dan guru yang
bersangkutan bertugas;
(3) Pengangkatan pegawai dan guru tetap yayasan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 7
ini dapat dilakukan apabila:
a. Ada formasi;
b. Lulus tes tulis pengetahuan agama dan wawancara agama yang meliputi ;
kemampuan membaca Al-Quran, pengetahuan dan keterampilan praktis agama
Islam;
c. Hapal minimal juz 30 (terkhusus untuk cleaning service, security, sopir serta
pegawai/guru yang memiliki loyalitas dan kinerja yang tinggi menjadi bahan
pertimbangan)
d. Lulus tes kemampuan bahasa Inggris dan atau bahasa Arab (khusus untuk guru
yang membidangi);
e. Rekomendasi hasil Psikotes Disarankan atau Dipertimbangkan untuk pegawai
dan guru yang akan memegang suatu jabatan tertentu;
f. Rata-rata nilai akhir DP-4 selama 2 (dua) tahun terakhir adalah B dengan skor
minimal 85;
g. Mengisi instrumen evaluasi diri;
h. Menandatangani surat pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja dan siap
PELITA TAQWA
melaksanakan tugas di dalam maupun di luar jam kerja (apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh Yayasan);
i. Bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau TNI/POLRI, dan tidak bekerja
dilembaga lain;
j. Lulus tes wawancara dengan pihak yayasan.
(4) Pengangkatan pegawai dan guru tetap yayasan dilakukan dengan surat keputusan
Yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan.

Pasal 10

(1) Pengangkatan guru subsidi dilakukan terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang oleh
pemerintah diperbantukan di lingkungan Yayasan;
(2) Pengangkatan pegawai subsidi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat
dilakukan apabila:
a. Ada formasi dan atau sesuai kebijakan Yayasan;
b. Ada surat lolos butuh dari instansi yang berwenang;
c. Lulus tes tulis pengetahuan agama dan wawancara agama meliputi; tes membaca
Al-qur'an, pengetahuan dan keterampilan praktis agama Islam;
d. Lulus tes kemampuan bahasa Inggris dan atau bahasa Arab;
e. Rekomendasi hasil psikotes disarankan atau dipertimbangkan;
f. Mengisi instrumen evaluasi diri; dan
g. Menandatangani pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja dan siap
melaksanakan tugas di dalam maupun di luar jam kerja
(3) Dapat dilakukan setelah pegawai yang bersangkutan menyerahkan surat keputusan
sebagai pegawai subsidi dari instansi yang berwenang.

7
BAB VI
PANGKAT, GOLONGAN & JABATAN

Pasal 11

(1) Pangkat dan golongan pegawai tetap terdiri dari 5 (lima) golongan dengan 21 (dua
puluh satu) jenjang kepangkatan seperti pada tabel di bawah ini:

Nama Pangkat Pangkat


Golongan Ruang Jenjang Pendidikan
Kepegawaian Keguruan
GOLONGAN IV (Pembina)
Pembina Utama *Pertimbangan Yayasan
IV D Guru Utama
Madya
Pembina Utama Guru Madya *Pertimbangan Yayasan
IV C
Muda
Pembina Tingkat I IV B Guru Madya *Pertimbangan Yayasan
Pembina IV A Guru Madya Lulusan S2 dari Penata
IIId, lulusan S3 Sederajat.
GOLONGAN III (Penata)
Penata Tingkat I III D
PELITA TAQWA Guru Muda Lulusan S2 atau sederajat
Penata III C Guru Muda Lulusan S1 atau sederajat
Penata Muda III B Guru Pertama Lulusan S1 atau sederajat
Tingkat
Penata Muda III A Guru Pertama Lulusan S1 atau sederajat
GOLONGAN II (Pengatur)
Pengatur Tingkat I II D Lulusan S1 atau sederajat
lulusan D3 atau
Pengatur II C
sederajat
Pengatur Muda lulusan D1/D2 atau
II B
Tingkat I sederajat
lulusan SMA atau
Pengatur Muda II A
sederajat
GOLONGAN I (Juru)
lulusan SMA atau
Juru Tingkat I I D
sederajat
lulusan SMP atau
Juru I C
sederajat
lulusan SMP atau
Juru Muda Tingkat I I B
sederajat
lulusan SD atau
Juru Muda I A
sederajat
GOLONGAN V (Ahli)
Pembina Ahli V E Guru Ahli Minimal S2 Sederajat
Pembina Ahli Guru Ahli
V D *Pertimbangan Yayasan
Utama Utama
Pembina Ahli Muda V C Guru Ahli *Pertimbangan Yayasan

8
Muda
Pembina Ahli *Pertimbangan Yayasan
V B Guru Ahli
Tingkat I
Pembina Ahli V A Guru Ahli *Pertimbangan Yayasan

Pasal 12

(1) Kenaikan pangkat dapat dilakukan setelah mencapai tenggang waktu (empat) tahun
dari pengangkatan sebagai pegawai dan guru tetap dan atau kenaikan pangkat
sebelumnya;
(2) Usul kenaikan pangkat diajukan oleh atasan langsung pegawai dan guru yang
bersangkutan dengan melampirkan DP-4 selama 3 (tiga) tahun terakhir serta
melampirkan fotokopi SK terakhir;
(3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat dilakukan terhadap
pegawai dan guru yang rata-rata nilai DP-4 nya selama 3 (tiga) tahun terakhir
berturut-turut B (Baik) dengan skor minimal 85;
(4) Kenaikan pangkat dapat dilakukan pada bulan April dan Oktober ;
(5) Kenaikan pangkat pegawai dan guru ditunda selama 1 (satu) tahun, apabila dalam
waktu 3 (tiga) tahun terakhir terdapat nilai C (Cukup) pada rata-rata salah satu
komponen penilaian DP-4 nya;
(6) Penundaan kenaikan pangkat diberitahukan kepada pegawai dan guru yang
bersangkutan; PELITA TAQWA
(7) Pegawai dan guru yang ditunda kenaikan pangkatnya dapat diusulkan kembali pada
tahun berikutnya setelah memenuhi ketentuan ayat (3) pasal ini dan pada penilaian
tahun berjalan tidak terdapat nilai C (Cukup) pada rata-rata salah satu komponen
penilaian DP-4 nya.

Pasal 13

(1) Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada pegawai dan guru apabila:
a. Memperoleh penghargaan sebagai pegawai dan guru berprestasi atau pegawai dan
guru teladan, menghasilkan penemuan baru yang bermanfaat untuk kemajuan
lembaga;
b. Kenaikan pangkat karena memperoleh penghargaan sebagaimana dimaksud poin
(a) diatur dengan ketentuan tersendiri.
(2) Usul kenaikan pangkat istimewa diajukan oleh atasan langsung pegawai dan guru
yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi SK terakhir, DP-4 selama 2 (dua)
tahun terakhir dan bukti penghargaan yang diterima;
(3) Kenaikan pangkat istimewa ditetapkan dengan SK Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.

Pasal 14

(1) Kenaikan golongan dapat dilakukan setelah mencapai tenggang waktu 3 (tiga) tahun
dari kenaikan pangkat sebelumnya;
(2) Kenaikan golongan III.D ke IV.A dapat dilakukan dengan syarat pegawai dan guru
yang bersangkutan harus membuat dan menyerahkan Karya Tulis atau Penelitian

9
Tindakan Kelas (PTK) atau Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) diterbitkan pada
jurnal terakreditasi minimal sinta 4 atau 5;
(3) Ketentuan tentang Karya Tulis/PTK/PTS dan teknik penulisannya diatur dengan
peraturan tersendiri;
(4) Pengusulan kenaikan golongan sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat juga disebabkan
pegawai dan guru yang bersangkutan berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan
lebih tinggi dilaksanakan sesuai ketentuan ayat (4) pasal 14 peraturan ini;
(5) Nilai akhir DP-4 selama 3 (tiga) tahun terakhir berturut-turut B (Baik) dengan skor
minimal 85;
(6) Usul kenaikan golongan diajukan oleh atasan langsung pegawai dan guru yang
bersangkutan sesuai dengan persyaratan kenaikan golongan;
(7) Kenaikan golongan ditetapkan dengan SK Yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan.

Pasal 15

(1) Penyesuaian ijazah dapat dilakukan terhadap pegawai dan guru yang memperoleh
ijazah lebih tinggi;
(2) ljazah yang diperoleh sebelum tanggal pengangkatan sebagai pegawai dan guru tetap
tidak dapat digunakan untuk proses penyesuaian ijazah sebagaimana dimaksud ayat
(1);
(3) Nilai akhir DP-4 selama 3 (tiga) tahun terakhir berturut-turut B (Baik) dengan skor
minimal 85 setelah berstatus pegawai dan guru tetap Yayasan;
(4) Usul penyesuaian ijazah diajukan oleh
PELITA atasan langsung pegawai dan guru yang
TAQWA
bersangkutan dengan melampirkan fotokopi ijazah terakhir yang telah dilegalisir,
fotokopi SK terakhir dan DP-4 selama 3 (tiga) tahun terakhir, fotokopi tugas akhir
(skripsi/tesis/disertasi) yang dibuat dan surat izin melanjutkan pendidikan dari
Yayasan;
(5) Syarat dan prosedur tentang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
diatur dengan peraturan tersendiri;
(6) Kenaikan pangkat karena penyesuaian ijazah ditetapkan dengan SK Yayasan dan
disetujui oleh organ Yayasan.

Pasal 16

(1) Pemilihan dan penetapan/pengangkatan pegawai dan guru pada satu jabatan tertentu
didasarkan pada kemampuan dan keahliannya;
(2) Pegawai dan guru tetap yayasan yang telah menduduki suatu jabatan struktural atau
fungsional tidak diperkenankan memegang jabatan lain di dalam struktur organisasi
yang berada dibawah naungan yayasan;
(3) Syarat-syarat dan prosedur pengangkatan pejabat diatur dengan peraturan tersendiri;
(4) Masa jabatan adalah 5 (lima) tahun, 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun untuk 1 (satu)
periode, dan maksimal 2 (dua) periode pada tempat dan jenis jabatan yang sama;
(5) Masa jabatan yang melebihi dari peraturan pada ayat (4) harus dengan
persetujuan seluruh organ yayasan.

BAB VII
MUTASI, PROMOSI, DETASERING & DEMOSI

10
Pasal 17

(1) Mutasi pegawai dan guru dilakukan karena beberapa alasan, antara lain:
a. Untuk memenuhi kebutuhan unit kegiatan;
b. Masa tugas pegawai dan guru yang bersangkutan di satu tempat telah memenuhi
syarat untuk mutasi;
c. Mempertimbangkan permintaan pegawai dan guru yang bersangkutan;
d. Mempertimbangkan permintaan yayasan;
e. Untuk pembinaan/penyegaran terhadap pegawai dan guru yang bersangkutan.
(2) Masa tugas sebagaimana dimaksud huruf (b) ayat (1) pasal ini adalah selama 8
(delapan) tahun;
(3) Perencanaan mutasi dilakukan dengan mempertimbangkan masukan pimpinan;
(4) Mutasi pegawai dan guru pada satu jabatan ditetapkan oleh Organ Yayasan;
(5) Proses dan mekanisme mutasi tidak memerlukan konfirmasi pegawai dan guru yang
bersangkutan.

Pasal 18

(1) Promosi jabatan dilakukan terhadap pegawai dan guru yang memenuhi syarat yang
ditentukan, berprestasi dan dinilai mampu melakukan tugas serta tanggung jawab
pada jabatan tertentu;
(2) Perencanaan promosi dilakukanPELITAdengan mempertimbangkan saran dan masukan
TAQWA
pimpinan;
(3) Syarat-syarat dan prosedur promosi jabatan diatur dengan peraturan tersendiri;
(4) Pengangkatan pegawai dan guru pada satu jabatan ditetapkan oleh Organ Yayasan.

BAB VIII
SYARAT, TATA CARA PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN

Pasal 19

(1) Untuk dapat dipilih menjadi Calon Kepala Sekolah/Sekolah harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Beragama Islam;
c. Sehat Jasmani dan Rohani;
d. Dapat membaca Al-Quran dengan fasih;
e. Berusia setinggi-tinginya 55 (lima puluh lima) tahun;
f. Memiliki masa masa kerja di YPD- Pelita Taqwa sekurang-kurangnya 2 (Dua)
tahun atau dianggap ahli oleh yayasan;
g. Pernah menjadi wakil kepala sekolah;
h. Tidak pernah memperoleh sanksi non-aktif dari Yayasan dan atau sanksi pidana;
i. Berkelakuan baik;
j. Memenuhi kesanggupan pakta integritas;
k. Memilliki ijazah serendah-rendahnya Strata 1 (S-1) kependidikan atau yang
sederajat;
l. Mendapat persetujuan dari organ Yayasan.

11
(2) Kompetensi yang Harus Dimiliki untuk Menjadi Kepala Sekolah. Selain memenuhi
kualifikasi untuk menjadi kepala sekolah, seorang calon kepala sekolah harus
memiliki kompetensi, yang terdiri dari:
a. Memiliki kejujuran dan integritas pribadi;
b. Mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk bekerja di bidangnya;
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikategorikan ahli pada suatu
bidang;
d. Berusaha mencapai tujuan dengan target-target yang ditetapkan secara rasional;
e. Memiliki standar yang tinggi dalam bekerja;
f. Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai keberhasilan dengan standar
kualitas yang tinggi;
g. Mencintai dan memiliki sikap positif terhadap profesinya yang antara lain
tercermin dalam perilaku profesionalnya dan respons orang-orang yang berkaitan
dengan profesil pekerjaannya;
h. Memiliki pandangan jauh ke depan (visionary);
i. Menjadi agen perubahan dan;
j. Memiliki kode etik;
(3) Berikut Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional
Seorang kepala sekolah profesional antara lain memiliki:
a. Kejujuran;
b. Kompetensi yang tinggi;
c. Harapan yang tinggi (high expectation);
d. Standar kualitas kerja yangPELITA
tinggi;
TAQWA
e. Motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan;
f. Integritas yang tinggi;
g. Komitmen yang kuat;
h. Etika kepemimpinan yang luhur (menjadi teladan);
i. Kecintaan terhadap profesinya;
j. Kemampuan untuk berpikir strategis (strategic thinking); dan
k. Memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).
(4) Untuk dapat dipilih menjadi Calon Wakil Kepala dan/atau Kepala Divisi harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Beragama Islam Ahlusunnah Wal jamaah;
c. Sehat Jasmani dan Rohani;
d. Dapat membaca Al-Quran dengan fasih;
e. Berusia setinggi-tingginya 55 (lima puluh lima) tahun;
f. Memiliki masa masa kerja di YPD-PT sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;
g. Merupakan Pegawai atau guru Tetap Yayasan;
h. Tidak pernah memperoleh sanksi non-aktif dari Yayasan dan atau sanksi
pidana;
i. Berkelakuan baik;
j. Memenuhi kesanggupan pakta integritas;
k. Memilliki ijazah serendah-rendahnya Strata 1 (S-1) kependidikan atau yang
sederajat.
l. Mendapat persetujuan dari organ Yayasan.

Pasal 20

12
(1) Detasering berlaku bagi pegawai dan guru yang ditugaskan oleh Organ Yayasan di
luar atau di dalam lingkungan Yayasan;
(2) Pegawai dan guru yang dikenakan kebijakan detasering mendapat hak dan
kesejahteraan penuh sebagaimana sebelum pegawai yang bersangkutan melaksanakan
tugas detasering;
(3) Pembayaran hak dan kesejahteraan pegawai detasering dilakukan oleh lembaga atau
tempat pegawai dan guru bertugas detasering;
(4) Lembaga tempat pegawai dan guru yang ditugaskan (detasering) dapat menambah
pendapatan pegawai dan guru tersebut di luar ketentuan yayasan.

Pasal 21

(1) Demosi diberlakukan bagi pegawai dan guru atau pejabat yang melakukan
pelanggaran atau tidak melaksanakan tugas dan fungsinya;
(2) Proses dan mekanisme demosi ditetapkan oleh Organ Yayasan.
BAB IX
KEWAJIBAN PEGAWAI

Pasal 22

Kewajiban bagi setiap pegawai dan guru:PELITA TAQWA


(1) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh masa
kerja dan tanggung jawab;
(2) Melaksanakan tugas kedinasan sebanyak 40 (empat puluh) jam dinas per minggu.
Khusus pegawai kebersihan/sopir, melaksanakan tugas kedinasan sebanyak 45
(empat puluh lima) jam dinas per minggu dan bagi Satpam sebanyak 48 (empat
puluh delapan) jam dinas perminggu;
(3) Menjaga nama baik yayasan dan memelíhara seluruh asetnya;
(4) Menjaga rahasia jabatan dan yayasan dengan penuh tanggung jawab;
(5) Melaksanakan tugas di luar jam kerja yang telah ditentukan apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh yayasan;
(6) Bersedia ditugaskan/ditempatkan di mana saja di lingkungan yayasan;
(7) Berpenampilan dan berpakaian bersih, rapi, serta berperilaku sopan;
(8) Mengenakan seragam sesuai ketentuan;
(9) Memahami dan menaati segala peraturan dan tata tertib yayasan;
(10) Membuat dan melaksanakan Rencana Kerja (RK), dan membuat laporan hasil
pelaksanaan kepada atasan masing-masing.

Pasal 23

Wewenang dan Tugas Kepala Sekolah :


(1) Wewenang Kepala Sekolah:
a. Memimpin pendidikan berdasarkan visi dan misi TKIT- SDIT - SMPIT Mutiara
Cendekia;
b. Bertanggungjawab kepada Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa;
c. Menentukan jabatan-jabatan struktur di bawah jabatan Kepala Sekolah dan
disetujui oleh organ Yayasan;

13
d. Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugasnya dapat mendelegasikan kepada
Wakil Kepala Sekolah;
e. Mengikuti rapat-rapat Yayasan sesuai bidang tugasnya;
(2) Tugas Kepala Sekolah:
a. Melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku di TKIT-SDIT-SMPIT Mutiara
Cendekia;
b. Memahami dan melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) secara tepat;
c. Menerapkan Strategi Pembelajaran dengan menggunakan Multiple Intelegence
System (MIS) dan Strategi Pembelajaran lain yang akan/telah disetujui oleh
Organ Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa;
d. Menggunakan Multiple Intelegence Research (MIR) pada penerimaan siswa baru
dan pada setiap siswa setiap 1 (satu) tahun sekali;
e. Meningkatkan kualitas lulusan dalam hal Akhlakul Karimah, daya pikir dan
kreativitas
f. Meningkatkan kualitas guru dalam hal Akhlakul Karimah, produktivittas,
efisiensi, efektifitas dan inovasi;
g. Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta melaksanakan
tahap-tahap implementasi kurikulum nasional;
h. Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk mampu
melaksanakan tujuan dan karakteristik manajemen berbasis sekolah (School
Based Management);
i. Membuat target pencapaian hasil setiap Program Sekolah sesuai dengan waktu
yang telah dikoordinasikan dengan Organ Yayasan;
PELITA TAQWA
j. Memonitor dan memelihara sarana prasarana;
k. Membuat pelaporan rutin kepada Organ Yayasan setiap bulan pada tanggal 20;
l. Membuat pelaporan perkembangan siswa kepada Organ Yayasan dalam kurun
waktu 3 (tiga) bulan sekali;
m. Melaporkan prestasi kinerja sekolah kepada Organ Yayasan secara periodik (6
bulan sekali);
n. Melaporkan segala jenis bantuan/subsidi dari Pemerintah atau pihak ketiga
kepada Organ Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa;
o. Melakukan analisa dan evaluasi dalam bentuk pelaporan pada tiap-tiap
fungsionaris pegawai dan guru yang di bawahnya meliputi Wakil Kepala
Sekolah, Guru, Wali Kelas, Tata Usaha dan Karyawan sekolah dalam kurun
waktu 6 (enam) bulan sekali;
p. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif akademis;
q. Mengajukan kepada Organ Yayasan mengenai pengelolaan regulasi waktu
belajar, bimbingan konseling, penilaian ektra kurikuler, dan hari libur untuk
ditetapkan;
r. Menyiapkan dan melaksanakan serta menindak lanjuti hasil akreditasi untuk
meningkatkan mutu sekolah;
s. Melaksanakan sistem penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) kepada
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai aturan yang ditetapkan Yayasan;
t. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan urusan intern dan ekstern Lembaga
Sekolah yang tidak bertentangan dengan aturan yang ditetapkan Yayasan setelah
melakukan koordinasi dengan Organ Yayasan;
u. Mengajukan/mengisi formulir kebutuhan RKAS unit pendidikan/sekolah pada
setiap tahun dan dilaporkan ke Organ Yayasan;
v. Menjadi tauladan bagi pegawai dan guru yang menjadi tanggung jawabnya;
w. Menyusun tugas kerja wali kelas, guru dan karyawan sekolah;

14
x. Menyusun rencana dan program intern dan ekstern yang melibatkan orangtua
siswa, masyarakat, pemerintah atau lembaga masyarakat harus seizin Organ
Yayasan melalui surat tembusan kepada Ketua Yayasan;
y. Membuat laporan-laporan lebih lanjut yang ditetapkan oleh Yayasan;
z. Mendukung Keputusan Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa.

Pasal 24

Pengangkatan jabatan Kepala Sekolah diseluruh unit Pendidikan Yayasan Pendidikan dan
Dakwah Pelita Taqwa tiap 5 (lima) tahun sekali, dan dapat terpilih kembali pada periode
berikutnya.

Pasal 25

Tugas Wakil Kepala Sekolah:


(1) Wakil Kepala Sekolah adalah pendamping-pendamping sekaligus melakukan
koordinasi dengan Kepala Sekolah;
(2) Wakil Kepala Sekolah membuat laporan berkala secara periodik dengan masa yang
ditentukan Kepala Sekolah;
(3) Secara langsung Wakil Kepala mengambil alih tugas-tugas dan kewajiban Kepala
Sekolah apabila Kepala Sekolah tidak hadir dalam melakukan tugas-tugasnya;
(4) Wakil Kepala Sekolah berkewajiban
PELITAmenerima
TAQWA pendelegasian tugas yang diberikan
oleh Kepala Sekolah yang berkaitan dengan tugas edukasi kecuali yang bertentangan
dengan aturan yang ditetapkan Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa;
(5) Wakil Kepala Sekolah berhak menolak pendelegasian tugas yang diberikan oleh
Kepala Sekolah yang bertentangan dengan aturan yang ditetapkan Yayasan
Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa.

Pasal 26

Kewajiban Guru:
(1) Melaksanakan tugas-tugas keguruan secara menyeluruh meliputi:
a. Membuat program pembelajaran yang meliputi: program tahunan, program
semester, rencana pembelajaran, dan program-program lainnya sesuai kebijakan
kepala sekolah;
b. Mengelola dan melaksanakan pembelajaran;
c. Melaksanakan/menyelenggarakan evaluasi hasil pembelajaran;
d. Menganalisis alat instrumen dan hasil evaluasi pembelajaran;
e. Menindaklanjuti hasil analisis evaluasi.
(2) Mengelola dan melaksanakan administrasi keguruan;
(3) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap murid dan tugas-tugas lain terkait dengan
pengelolaan sekolah/pendidikan yang diberikan kepala sekolah;
(4) Meningkatkan kemampuan profesi keguruannya secara terus menerus;
(5) Melaksanakan tugas mengajar minimal 24 jam dan maksimal 40 jam tatap muka
perminggu;
(6) Bagi guru yang tugas mengajarnya kurang dari ketentuan sebagaimana dimaksud ayat
(5) pasal ini, diberikan tugas tambahan oleh kepala sekolah seperti: wali kelas,
Pembina OSIS, pembinaan ekstra kurikuler dan guru piket;

15
(7) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud poin 6 pasal ini tidak diperhitungkan sebagai
kelebihan jam mengajar;
(8) Mematuhi semua peraturan yayasan dan tata tertib sekolah/unit kegiatan dengan
penuh tanggung jawab.

Pasal 27

Kewajiban Pegawai Administrasi atau Tata Usaha:


(1) Melaksanakan kegiatan administrasi kantor secara cepat, tepat, rapi dan akurat, yang
meliputi: surat-menyurat, administrasi keuangan, administrasi kemuridan,
administrasi kegiatan dan administrasi kepegawaian,
(2) Mencatat, menyimpan, memelihara, mengatur penggunaan dan melaporkan barang-
barang inventaris kantor dan atau unit kegiatan;
(3) Membuat, menginput data, menyimpan, memelihara, menjaga kerahasiaan dokumen
kantor dan segala hal yang berkenaan dengan tata-laksana kesekretariatan unit
kegiatan.

Pasal 28

Kewajiban Satpam (Security): PELITA TAQWA


(1) Mengamankan dan menertibkan segala aktivitas atau kegiatan yang ada di lingkungan
yayasan;
(2) Menjaga dan mengamankan lingkungan kerja beserta semua aset milik yayasan yang
terdapat di dalamnya dengan penuh tanggung jawab;
(3) Mencegah dan melarang segala tindakan, perbuatan dan tingkah laku yang melanggar
ketentuan/peraturan yayasan dan unit-unit kegiatan di bawahnya, syariat dan etika
Islam dan atau yang merugikan yayasan;
(4) Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait sehubungan dengan
pelaksanaan tugas dan kewajibannya, menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan
kerja serta aset yayasan.

Pasal 29

Kewajiban Sopir :
(1) Mengantar dan menjemput organ yayasan, pegawai, pejabat, dan tamu yayasan yang
memerlukan layanan kendaraan untuk keperluan dinas;
(2) Merawat, menjaga kebersihan, kerapian, keamanan dan keselamatan kendaraan
beserta seluruh kelengkapannya;
(3) Melaporkan segala permasalahan yang berhubungan dengan kelayakan jalan/operasi
kendaraan yang digunakan seperti kerusakan, masa berlakunya STNK dan sebagainya
kepada atasannya langsung.

Pasal 30

Kewajiban Pegawai Kebersihan (Cleaning Service) :

16
(1) Membersihkan halaman, ruang kantor dan lingkungan tempat di mana pegawai yang
bersangkutan ditugaskan sesuai perintah dan arahan atasan atau pimpinan masing-
masing;
(2) Menjaga, membersihkan dan merawat barang inventaris yayasan yang ada di tempat
di mana pegawai yang bersangkutan ditugaskan;
(3) Menyediakan air minum bagi organ yayasan, pegawai, pejabat, dan atau tamu dinas
yang ada di tempat di mana pegawai yang bersangkutan ditugaskan;
(4) Merawat taman dan halaman di tempat di mana pegawai yang bersangkutan
ditugaskan;
(5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya
sesuai perintah dan arahan atasan atau pimpinan masing-masing.

Pasal 31

Kewajiban Tukang dan Teknisi:


(1) Melakukan perawatan secara periodik dan atau perbaikan terhadap barang-barang
inventaris dan atau alat/perlengkapan yayasan meliputi: barang-barang elektronik,
AG, meubelair, instalasi air, listrik, telepon dan lain sebagainya;
(2) Melakukan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya
sesuai perintah dan arahan atasan atau pimpinan masing-masing:
(3) Menjaga dan merawat semua perkakas/peralatan
PELITA TAQWA kerja tukang/teknisi yang menjadi
tanggung jawabnya;
(4) Melakukan pencatatan/pendataan atas pekerjaan pemeliharaan, perawatan yang telah,
sedang dan atau akan dilaksanakan;
(5) Mengusulkan kebutuhan bahan dan atau perkakas/peralatan kerja kepada atasan
langsung;
(6) Melaporkan keadaan barang-barang inventaris dan atau perlengkapan kantor yang
perlu mendapat penyelesaian secara cepat kepada atasan langsung;
(7) Membuat laporan secara periodik/berkala tentang pelaksanaan pekerjaan kepada
atasan langsung.

Pasal 32

Kewajiban Paramedis:
(1) Melakukan pelayanan dan atau perawatan terhadap pasien yang berobat di UKS
maupun di luar UKS bila sewaktu- waktu diperlukan;
(2) Menjaga dan merawat semua peralatan kerja yang menjadi tanggung jawabnya;
(3) Melakukan pencatatan/pendataan ternadap pasien atau orang-orang yang berobat di
UKS;
(4) Mengusulkan kebutuhan bahan (obat-obatan) dan atau peralatan/ perlengkapan kerja
UKS kepada atasan langsung;
(5) Membuat laporan secara periodik/berkala tentang pelaksanaan pekerjaannya kepada
atasan langsung.

Pasal 33

17
Kewajiban Dokter:
(1) Melakukan diagnosa dan penanganan kesehatan terhadap pasien yang berobat di UKS
maupun di luar UKS bila sewaktu-waktu diperlukan
(2) Memberikan surat keterangan kesehatan bagi pasien yang memerlukan;
(3) Memberikan surat rujukan penanganan kesehatan kepada pasien yang berobat di
UKS;
(4) Mengusulkan/mengajukan permohonan kebutuhan bahan (obat-obatan) dan peralatan
UKS kepada atasan langsung;
(5) Melegalisasi kwitansi pengobatan pegawai yang diusulkan/diajukan untuk proses
penyelesaian restitusi pengobatan.

Pasal 34

Kewajiban petugas PSB/Pustakawan dan Laboran:


(1) Melakukan penataan dan penertiban serta pemeliharaan peralatan dan inventaris
kantor di mana pegawai yang bersangkutan ditugaskan;
(2) Merencanakan dan mengusulkan/mengajukan kebutuhan buku koleksi dan referensi,
alat peraga dan bahan pembelajaran;
(3) Melakukan pendataan perlengkapan dan bahan-bahan praktik laboratorium;
(4) Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan buku-buku panduan, peralatan dan bahan
praktik laboratorium;
(5) Melakukan pengaturan dan pencatatan
PELITAkunjungan;
TAQWA
(6) Membuat laporan kegiatan pelayanan secara periodik.
Pasal 35

Kewajiban sekretaris/staff SDM/HRD/Personalia:


(1) Membantu mengelola kebutuhan rekrutmen dan seleksi masa kini dan masa
mendatang;
(2) Membantu mengelola training and development (pelatihan dan pengembangan)
pegawai;
(3) Membantu melakukan evaluasi kinerja pegawai;
(4) Melakukan pencatatan administrasi personalia seperti database karyawan, absensi/ijin
dan cuti pegawai, kontrak/perjanjian kerja pegawai dan guru magang, Pengajuan
Status Pegawai dan guru serta pengajuan gaji berkala/pangkat hingga pengunduran
diri pegawai;
(5) Membantu membuat peraturan peraturan dan kebijakan yang harus ditaati oleh
pegawai dan guru agar terjaga ekosistem kerja dan menumbuhkan motivasi kerja
diantara pegawai.

Pasal 36

Kewajiban staf Keuangan :


(1) Melakukan pembelian dengan :
a. Mencari penawaran dan penyediaan barang dan jasa;
b. Berhubungan dan bernegosiasi kepada penyedia terkait barang dan jasa.
(2) Mengelola Kas Kecil dengan :
a. Bertanggung jawab mengelola dana kas kecil dan memastikan selalu dalam
keadaan aman;

18
b. Mengajukan permintaan penambahan saldo kas kecil ke bagian keuangan;
c. Mengisi kembali Kas Kecil dengan menggunakan dana yang ditarik dari rekening
bank dan memastikan semua bukti penarikan dana tersedia dan disimpan dengan
baik;
d. Mengeluarkan dana Kas Kecil dan Uang Muka kepada staff dan pihak lain ketika
dibutuhkan, dan memastikan semua bukti pembayaran tersedia dan tersimpan
dengan baik;
e. Menerima dan mendata uang yang dibayarkan ke staff atau pihak lain dan
memeriksa nota/kwitansi terhadap penggunaan dana tersebut;
f. Mencatat buku Kas Kecil dan direkonsiliasi setiap hari.
(3) Melakukan dan mencatat pengeluaran dengan :
a. Memastikan semua pengeluaran disetujui sesuai dengan kebijakan dan prosedur
keuangan;
b. Membayar semua kontribusi perusahaan ke pihak ketiga sesuai dengan surat
perjanjian yang sudah ditandatangani;
c. Memeriksa nota-nota telah diotorisasi dan memproses kepada penyedia barang
dan jasa;
d. Memastikan bukti bukti pengeluaran uang tersedia lengkap dan disimpan dengan
rapi.

Pasal 37
PELITA TAQWA
Kewajiban staf Inventaris :
(1) Melakukan pencatatan atas seluruh aset masuk dan aset keluar milik sekolah;
(2) Melakukan perencanaan dan pengadaan untuk aset sekolah;
(3) Melakukan monitoring atas kondisi aset sekolah;
(4) Membuat laporan atas data aset sekolah ;
(5) Mengetahui Riwayat aset sekolah;
(6) Menjadi pelopor untuk menjaga aset sekolah agar tidak rusak dan hilang;
(7) Memberikan pengarahan dan penjelasan atas fungsi aset sekolah;
(8) Melakukan pemeliharaan atas aset sekolah yang telah ada;
(9) Melakukan penghapusan atas aset sekolah yang telah melebihi umur/masa pakai dan
fungsinya.

Pasal 38

Kewajiban staf ahli Sarana dan Prasarana :


(1) Melakukan monitoring dan pengawasan terhadap sarana dan prasarana sekolah;
(2) Mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana sekolah;
(3) Mengumpulkan data dan informasi serta permasalahan terkait pengadaan,
pemeliharaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah;
(4) Melakukan inventarisasi atas sarana dan prasarana sekolah;
(5) Melakukan penyimpanan atas sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan prosedur
untuk tercapainya sasaran yang diharapkan;
(6) Membuat laporan atas proses pengelolaan sarana prasarana dan melakukan pelaporan
kepada Ketua Yayasan atau Ketua Pembina Yayasan atas perihal yang dilaporkan
tersebut.

19
Pasal 39

Kewajiban staf IT dan Media Informatika :


(1) Melakukan pengelolaan berbagai media visual (website milik sekolah/yayasan,
gambar, video, vlog, siaran langsung dan tidak langsung sekaligus melakukan
postingan di media sosial secara berkala);
(2) Melakukan pengelolaan terkait dengan data pegawai ataupun guru dan segala perihal
terkait dengan hal yang bersifat digital;
(3) Mempromosikan produk/service/konten melalui sosial media yang konsisten disetiap
lini unit pendidikan dan Yayasan;
(4) Membuat laporan bulanan terkait dengan tugas, kewajiban dan kegiatan yang telah
dilakukan kepada atasan langsung.

Pasal 40

(1) Pegawai dan guru yang meninggalkan tugas wajib meminta dan mendapatkan izin
dari atasan langsung, waka kesiswaan serta bagian kepegawaian, pengembangan
SDM dan pengawasan Yayasan;
(2) Pegawai dan guru yang meninggalkan tugas karena sakit wajib menyampaikan
pemberitahuan kepada atasannya langsung, waka kesiswaan serta bagian
kepegawaian, pengembangan SDM danTAQWA
PELITA pengawasan Yayasan;
(3) Pegawai dan guru yang melangsungkan pernikahan diberikan cuti penting untuk
meninggalkan tugas maksimal selama 5 (lima) hari kerja;
(4) Pegawai dan guru yang akan meninggalkan tugas sebagaimana ayat (3) pasal ini harus
mengajukan surat permohonan ke bagian kepegawaian, pengembangan SDM dan
pengawasan Yayasan dan diketahui oleh atasan langsung;
(5) Pegawai dan guru yang meninggalkan tugas karena sakit maksimal 3 (tiga) hari, harus
menyampaikan surat pemberitahuan kepada atasan langsung dan bagian kepegawaian,
pengembangan SDM dan pengawasan Yayasan disertai surat keterangan dokter.

Pasal 41

(1) Pegawai dan guru yarng meninggalkan tugas dan atau pulang lebih awal harus
meminta dan mendapat izin atasannya dan bagian kepegawaian, pengembangan SDM
dan pengawasan Yayasan;
(2) Pegawai dan guru yang terlambat datang harus melapor kepada petugas piket dan
atau atasannya langsung.

BAB X
HAK & KESEJAHTERAAN PEGAWAI DAN GURU

Pasal 42

(1) Besarnya gajı pokok pegawai dan guru adalah perkalian indeks ruang dengan nilai
satuan gaji;

20
(2) Golongan gaji awal ditentukan dengan surat keputusan Yayasan dan disetujui oleh
organ Yayasan;
(3) Besarnya nilai satuan gaji (pokok, tunjangan/lain lain) dan honor ditetapkan, diketahui
serta disetujui oleh organ Yayasan.

Pasal 43

(1) Gaji pegawai dan guru dibayarkan secara penuh setiap bulan sesuai status dan
golongan kepegawaian serta jabatannya;
(2) Pegawai dan guru dalam cuti sakit dan atau berobat jalan untuk tahun pertama
mendapat gaji sebesar 1 (satu) kali gaji dibayar per bulan dan jika lebih dari 1(satu)
tahun sampai dengan akhir tahun kedua hanya diberikan sebesar gaji pokoknya,
selanjutnya jika belum juga dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana
mestinya, pegawai dan guru yang bersangkutan diproses sebagai pegawai dan guru
cuti di luar tanggungan;
(3) Terkait dengan ayat (2) diatas berlaku jika pegawai dan guru masih memiliki status
dan disetujui sebagai pegawai yayasan yang sah;
(4) Gaji pegawai yang tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana
mestinya karena dalam proses peradilan selarna 6 (enam) bulan tidak diberikan lagi
dan status kepegawaian pegawai dan guru yayasan tersebut menjadi tidak sah;
(5) Gaji pertama calon pegawai dan guru dibayarkan secara proporsional sesuai tanggal
pengangkatan dengan perhitunganPELITA
jumlah hari masuk dibagi jumlah hari efektif dalam
TAQWA
satu bulan dikalikan gaji pokok;
(6) Gaji pegawai dan guru cuti urusan penting untuk yang kedua kali dan seterusnya
dibayarkan sebesar 50% dari ketentuan gaji normal.

Pasal 44

Ketentuan gaji pegawai subsidi diatur dengan peraturan tersendiri.

Pasal 45

Gaji pegawai dan guru dibayarkan antara tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan berjalan sampai
dengan tanggal 1 (satu) bulan berikutnya.

Pasal 46

(1) Kenaikan gaji berkala dilakukan terhadap pegawai dan guru yang sudah memiliki
status sebagai pegawai dan guru Tetap Yayasan
(2) Kenaikan gaji berkala dilakukan per dua tahun dimulai dari status sebagai pegawai
dan guru Tetap Yayasan
(3) Ketentuan gaji berkala khusus lainnya diatur dengan peraturan sendiri

Pasal 47

Tunjangan diberikan kepada pegawai berupa:

21
a. Tunjangan jabatan;
b. Tunjangan masa kerja (kesejahteraan dan insentif);
c. Tunjangan yayasan.

Pasal 48

(1) Tunjangan jabatan diberikan kepada pegawai yang ditugaskan menduduki jabatan;
(2) Besarnya nilai tunjangan jabatan ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.

Pasal 49

Pembayaran tunjangan sebagaimana ditentukan pada pasal (47) sampai dengan pasal (48)
dibayarkan setiap bulan bersama dengan pembayaran gaji pokok dalam satu daftar gaji.

Pasal 50

Cuti diberikan kepada pegawai berupa:


a. Cuti melahirkan; PELITA TAQWA
b. Cuti sakit;
c. Cuti urusan penting (Haji, Umroh, dan Menikah);
d. Cuti diluar tanggungan.

Pasal 51

(1) Cuti melahirkan diberikan kepada pegawai dan guru yang melahirkan;
(2) Lama cuti melahirkan adalah 2 (dua) bulan hari kalender nasional dengan ketentuan
persetujuan dari organ Yayasan;
(3) Pegawai dan guru yang akan mengambil cuti melahirkan harus mengajukan surat
permohonan cuti melahirkan kepada Yayasan diketahui oleh atasannya sekurang-
kurangnya 14 hari sebelum cuti melahirkan dilaksanakan disertai surat keterangan
dokter atau bidan yang membantu persalinannya;
(4) Hari libur semester, libur akhir tahun pelajaran dan libur nasional pada masa cuti
diperhitungkan dalam hari cuti melahirkan;
(5) Sebelum menjalankan cuti melahirkan, pegawai dan guru yang bersangkutan harus
menyerahkan tugas-tugasnya kepada atasan langsung;
(6) Pegawai dan guru yang mengambil cuti melahirkan sedangkan waktu cuti yang telah
ditentukan telah habis, apabila masih memerlukan waktu istirahat karena sakit, dapat
mengajukan permohonan izin karena sakit sertai dengan surat keterangan dari dokter;
(7) Pegawai dan Guru yang mengajukan cuti melahirkan hanya menerima haknya berupa
gaji pokok saja.

Pasal 52

22
(1) Cuti urusan penting (Haji) diberikan kepada pegawai dan guru yang melaksanakan
ibadah haji;
(2) Cuti urusan penting (Haji) diberikan paling lama 45 (empat puluh lima) hari dihitung
sejak 2 (dua) hari sebelum melaksanakan perjalanan ibadah haji;
(3) Pegawai dan guru yang akan melaksanakan cuti urusan penting (Haji), harus
menyerahkan tugas-tugasnya kepada atasan langsung;
(4) Pegawai dan guru yang akan mengambil cuti urusan penting (Haji) harus mengajukan
surat permohonan cuti urusan penting (haji) kepada Yayasan diketahui oleh atasannya
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan Cuti dilakukan.
(5) Pegawai dan Guru yang mengajukan cuti urusan penting (Haji) hanya menerima
haknya berupa gaji pokok saja.

Pasal 53

(1) Setiap pegawai dan guru dapat mengajukan cuti diluar tanggungan dengan alasan
kepentingan pribadi serta mendesak setelah memenuhi persyaratan dan mendapat
persetujuan dari atasan langsung dan disetujui oleh organ Yayasan;
(2) Jangka waktu pelaksanaan cuti diluar tanggungan ditentukan dan disepakati oleh
organ Yayasan;
(3) Pengajuan cuti diluar tanggungan diajukan kepada atasan langsung, diteruskan ke
bagian kepegawaian, pengembangan SDM dan pengawasan Yayasan dan disetujui
oleh organ Yayasan; PELITA TAQWA
(4) Pegawai dan Guru yang mengajukan cuti diluar tanggungan hanya menerima haknya
berupa gaji pokok saja.

Pasal 54

(5) Setiap pegawai dan guru mendapat libur pada hari libur nasional dan hari libur lain
yang ditentukan yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan;
(6) Khusus guru diberikan libur pada hari libur sekolah sesuai kalender pendidikan
Yayasan, namun jika ternyata hari libur tersebut ada kegiatan yang dilaksanakan di
sekolah dan memerlukan tenaga guru maka guru wajib hadir untuk melaksanakan
kegiatan tersebut.

Pasal 55

(1) Setiap pegawai dan guru yang mengajukan cuti dapat melaksanakan cuti yang
diajukan tersebut setelah menerima surat keterangan cuti dari bagian kepegawaian,
pengembangan SDM dan pengawasan Yayasan yang telah ditandatangani oleh Ketua
Yayasan.

Pasal 56

23
Kesejahteraan diberikan Yayasan kepada pegawai dan guru sesuai status kepegawaiannya,
berupa :
1. Uang transport;
2. BPJS;
3. Uang peralihan;
4. Insentif;
5. Uang perjalanan dinas dalam kota;
6. Uang perjalanan dinas luar kota;
7. Uang perjalanan dinas luar negeri;
8. Bantuan musibah;
9. Seragam dinas;
10. Penghargaan;
11. Hadiah idul fitri;
12. Uang pesangon;

Pasal 57

Uang transport diberikan kepada pegawai dan guru yang hadir melaksanakan tugas,
melaksanakan perjalanan dinas dalam kota dan atau perjalanan dinas luar kota atau luar
negeri.

PELITA TAQWA
Pasal 58

(1) Besarnya uang transport harian ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan;
(2) Uang transport pada hari libur diberikan kepada pegawai dan guru yang
melaksanakan tugas berdasarkan surat perintah/tugas dari atasannya;
(3) Uang transport harian dibayarkan dan dihitung berdasarkan data kehadiran pegawai
dan guru sesuai dengan daftar kehadiran;
(4) Daftar perhitungan uang transport harian diajukan ke bagian keuangan oleh pimpinan
unit kegiatan dalam bentuk soft copy dan atau hard copy.

Pasal 59

(1) Uang transport perjalanan dinas dalam kota diberikan kepada pegawai dan guru yang
melaksanakan tugas dalam kota sesuai perintah atasannya;
(2) Prosedur dan besarnya uang transport dinas dalam kota diatur dengan peraturan
tersendiri;
(3) Uang transport perjalanan dinas dalam kota dibayarkan dari kas kecil;
(4) Uang transport perjalanan dinas dalam kota atas pendampingan kegiatan yang
diajukan dan diatur dalam proposal kegiatan menjadi beban biaya kegiatan yang
diajukan tersebut;

Pasal 60

24
(1) Uang transport perjalanan dinas luar kota diberikan kepada pegawai dan guru yang
melaksanakan perjalanan dinas luar kota berdasarkan perintah atasannya;
(2) Prosedur dan besarnya uang transpor perjalanan dinas luar kota diatur dengan
peraturan tersendiri;
(3) Permohonan uang transpor perjalanan dinas luar kota diurus oleh tata usaha unit
kegiatan masing-masing.

Pasal 61

(1) Uang peralihan diberikan kepada pegawai dan guru, apabila terjadi perubahan sistem
penggajian yang menyebabkan gaji yang diterima menjadi berkurang dari
sebelumnya;
(2) Uang peralihan ditetapkan sebesar selisih kurang dari gaji yang diterima dengan gaji
sebelumnya;
(3) Uang peralihan dinyatakan habis apabila jumlah gaji yang diterima telah menjadi
lebih besar atau sama besarnya dengan jumlah gaji yang diterima sebelum adanya
perubahan sistem penggajian;
(4) Uang peralihan dibuat dalam daftar tersendiri dan dibayarkan bersamaan dengan gaji.

Pasal 62
PELITA TAQWA
(1) Insentif dinas diberikan kepada pegawai dan guru yang melaksanakan tugas (sekolah
dan atau yayasan) di luar jam dinas berdasarkan surat tugas dari atasannya dan
persetujuan dari organYayasan;
(2) Kegiatan yang dihitung dan diberikan insentif dinas sebagaimana yang diatur pada
ayat (1) pasal ini adalah yang kegiatan/tugas yang bukan merupakan tugas pokok
pegawai dan guru dan kewajiban pegawai dan guru;
(3) Insentif dinas pada hari libur diberikan kepada pegawai dan guru yang melaksanakan
kegiatan dinas minimal 6 (enam) jam kerja;
(4) Insentif dinas yang telah diatur dalam proposal kegiatan menjadi beban biaya kegiatan
tersebut;
(5) Besarnya uang insentif dinas ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.
Pasal 63

(1) Uang perjalanan dinas dalam kota diberikan kepada pegawai dan guru yang
melaksanakan tugas di luar jam dinas yang dikerjakan di luar sekolah atau yayasan
berdasarkan surat tugas dari atasannya melalui persetujuan dari Yayasan sesuai
dengan standar biaya perjalanan dinas yang sudah ditetapkan;
(2) Uang perjalanan dinas dalam kota yang telah diatur dalam proposal kegiatan menjadi
beban biaya kegiatan tersebut;
(3) Besarnya uang dinas dalam kota ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.

Pasal 64

25
(1) Pegawai dan guru yang melaksanakan dinas luar kota berdasarkan surat tugas yang
disetujui Yayasan, diberikan uang perjalanan dinas luar kota;
(2) Prosedur dan besar biaya perjalanan dinas luar kota diatur dengan peraturan
tersendiri;
(3) Untuk perjalanan dinas luar kota yang bersifat kunjungan, surat perintah jalan yang
bersangkutan harus ditandatangani dan distempel oleh instansi atau lembaga yang
dikunjungi;
(4) Laporan kegiatan perjalanan dinas luar kota diserahkan kepada pejabat yang memberi
tugas paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan tugas;
(5) Uang dinas luar kota diusulkan oleh pejabat yang memberi tugas disertai fotokopi
surat tugas;
(6) Proses pencairan dan penerimaan uang dinas luar kota dilakukan oleh staf keuangan
unit kerja pegawai dan guru yang bersangkutan diketahui oleh pejabat yang memberi
tugas dengan disertai fotokopi surat tugasnya.

Pasal 65

(1) Pegawai dan guru yang melaksanakan dinas ke luar negeri diberi biaya perjalanan
dinas luar negeri;
(2) Prosedur dan besarnya biaya perjalanan dinas luar negeri diatur dengan peraturan
tersendiri;
(3) Surat perintah perjalanan dinas luar negeri
PELITA ditandatangani oleh Yayasan;
TAQWA
(4) Surat tugas dan surat perintah jalan dinas luar negeri dari Yayasan sudah harus
diterimakan kepada pegawai dan guru yang bersangkutan 3 (tiga) minggu sebelum
pelaksanaan tugas;
(5) Untuk perjalanan dinas luar negeri yang bersifat kunjungan, surat perintah jalan yang
bersangkutan harus ditandatangani dan distempel oleh instansi atau lembaga yang
dikunjungi;
(6) Laporan kegiatan perjalanan dinas luar negeri disampaikan selambat-Iambatnya 1
(satu) minggu setelah pelaksanaan tugas.

Pasal 66

Pegawai dan guru yang terkena musibah dan atau kedukaan diberikan bantuan berupa uang
duka atau santunan musibah.

Pasal 67

Ketentuan Uang Duka :


(1) Uang duka diberikan kepada pegawai dan guru atau keluarganya yang meninggal
dunia;
(2) Besarnya uang duka ditentukan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan.

Pasal 68

26
Ketentuan Santunan Kecelakaan :
(1) Santunan kecelakaan kerja diberikan kepada pegawai dan guru yang mengalami
kecelakaan kerja, santunan yang diberikan mempunyai kategori melihat kondisi
pegawai dan guru sebagai berikut :
a. Kecelakaan Ringan :
Keadaan dimana yang bersangkutan dirawat di rumah sakit;
b. Kecelakaan Sedang :
Keadaan dimana yang bersangkutan dirawat di rumah sakit lebih dari 5 (lima)
hari;
c. Kecelakaan Berat :
Keadaan dimana mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.
(2) Permohonan santunan kecelakaan kerja diajukan oleh atasannya disertai kronologi
kejadian yang ditujukan kepada Yayasan;
(3) Besarnya santunan kecelakaan kerja ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.

Pasal 69

Ketentuan Santunan Musibah :


(1) Santunan musibah dapat diberikan kepada pegawai dan guru atau keluarganya yang
mendapat musibah kecelakaan, PELITA
kehilangan
TAQWA (kecurian, kerampokan) harta benda,
gempa bumi, banjir dan atau kebakaran;
(2) Santunan musibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diberikan setelah
ada laporan dari atasan pegawai dan guru yang bersangkutan dan mendapat
persetujuan dari Yayasan;
(3) Ketentuan musibah dan besarnya uang santunan musibah ditetapkan oleh Yayasan
dan disetujui oleh organ Yayasan.

Pasal 70

Ketentuan Seragam Dinas :


(1) Seragam dinas diberikan kepada semua pegawai dan guru yayasan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan anggaran Yayasan;
(2) Model atau pola, jenis bahan dan warna bahan serta ketentuan pemakaiannya
ditentukan oleh Yayasan.

Pasal 71

Ketentuan Hadiah Idul Fitri :


(1) Hadiah ldul Fitri diberikan kepada pegawai dan guru yayasan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Masa kerja kurang dari 2 tahun dihitung secara proporsional dengan rumus
jumlah bulan kerja dibagi 24 dikali gaji dibayar terakhir dengan pembulatan ke
bawah;
b. Masa kerja 2 tahun ke atas sebesar 1 (satu) bulan gaji dibayar terakhir dengan
pembulatan ke bawah.

27
(2) Hadiah ldul Fitri dibayarkan kepada pegawai dan guru selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum ldul Fitri.

Pasal 72

Ketentuan Penghargaan :
(1) Yayasan memberikan penghargaan kepada pegawai dan guru tetap yayasan yang
berprestasi dan patut menjadi teladan bagi pegawai dan guru lainnya dan atau telah
mengabdi pada yayasan secara terus menerus sekurang-kurangnya 25 (dua puluh
lima) tahun;
(2) Besar dan bentuk penghargaan yang diberikan kepada pegawai dan guru sebagaimana
dimaksud ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Yayasan;
(3) Usul pemberian penghargaan disampaikan oleh Kepala Unit berdasarkan pengajuan
dan rekomendasi dari atasan langsung pegawai dan guru yang bersangkutan.

Pasal 73

Ketentuan Pesangon :
(1) Uang pesangon hanya diberikan kepada pegawai dan guru tetap yayasan yang di PHK
dengan hormat dengan masa kerja kurang dari 2 (dua) tahun dihitung setelah menjadi
pegawai dan guru tetap Yayasan; PELITA TAQWA
(2) Besarnya uang pesangon adalah 1 (satu) bulan gaji dibayar.

Pasal 74

(1) Setiap pegawai dan guru tetap dikutsertakan dalam program BPJS;
(2) Premi kepesertaan program BPJS sebagaimana dimaksud ayat (1) dibayarkan oleh
yayasan tempat tugas pada saat itu sesuai ketentuan.

BAB XI
PELANGGARAN & SANKSI

Pasal 75

(1) Pegawai dan guru adalah unsur pelaku kegiatan organisasi institusi sekolah yang
menjunjung tinggi nilai-nilai agama islam, Pancasila dan UUD 1945;

28
(2) Pegawai dan guru sebagai unsur pelaku organisasi/institusi bersikap disiplin, netral
dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan bagi komunitasnya dan
masyarakat;
(3) Untuk menjamin netralitas pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 di atas,
pegawai dan guru tidak diizinkan menjabat dan bekerja secara tetap atau penuh waktu
pada Badan Usaha/Lembaga lain atau menjadi calon legislatif partai politik;
(4) Pegawai dan Guru Tetap Yayasan/ Pegawai dan Guru Tidak Tetap Yayasan yang
hendak melamar menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mengundurkan diri
terlebih dulu sebagai Pegawai dan Guru Tetap Yayasan satu bulan sebelum
pengumuman kelulusan test sesuai ketentuan Peraturan Kepegawaian ini.

Pasal 76

(1) Pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai dan guru dikelompokkan dalam 3 (tiga)
jenis pelanggaran, yaitu:
a. Pelanggaran ringan;
b. Pelanggaran sedang;
c. Pelanggaran berat.
(2) Prosedur penanganan pelanggaran diatur dengan peraturan tersendiri.

PasalTAQWA
PELITA 77

Yang termasuk dalam jenis pelanggaran ringan adalah:


1. Tidak memakai seragam dinas atau pakaian dinas yang ditetapkan oleh Yayasan;
2. Menyalah gunakan dan atau tidak menggunakan kartu pengenal pegawai dan guru
pada saat bertugas;
3. Terlambat masuk kerja atau pulang cepat 5 (lima) kali dalam 1 (satu) bulan;
4. Lalai dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pegawai dan
guru;
5. Tidak patuh terhadap tata-tertib yang berlaku khusus di masing-masing unit kegiatan;
6. Mangkir atau alpa 6 (enam) kali dalam waktu 3 (tiga) bulan;
7. Tidak melaporkan adanya perubahan-perubahan data kepegawaian, seperti :
a. Perubahan alamat;
b. Kelahiran anak;
c. Perkawinan yang bersangkutan atau anak kandung;
d. Perceraian;
e. Perubahan SK Pegawai PNS bagi pegawai GTS.
8. Mengadakan pertemuan atau rapat-rapat di luar kepentingan lembaga di lingkungan
yayasan atau sekolah tanpa izin pimpinan unit yang bersangkutan;
9. Meninggalkan tugas tanpa izin;
10. Melakukan izin tanpa diketahui oleh bagian kepegawaian, pengembangan SDM dan
pengawasan Yayasan.

Pasal 78

(1) Sanksi pelanggaran ringan terdiri dari:


a. Surat peringatan ke-1; dan
b. Surat pernyataan tidak puas.

29
(2) Sanksi pelanggaran ringan diberikan oleh atasan langsung pegawai dan guru yang
bersangkutan.

Pasal 79

(1) Pejabat yang berwenang memberikan sanksi terhadap pelanggaran ringan di unit
kerjanya, meneliti kebenaran terjadinya pelanggaran sebagaimana ditentukan pasal
(77) peraturan ini;
(2) Kepada pegawai dan guru yang terbukti melakukan pelanggaran ringan diberikan
surat peringatan ke-1 (SP-1) atau pernyataan tidak puas;
(3) Masa berlaku sanksi atas pelanggaran sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini adalah
3 (tiga) bulan;
(4) Jika dalam masa menjalankan sanksi atas pelanggaran sebagaimana dimaksud ayat (3)
pasal ini, pegawai dan guru yang bersangkutan melakukan pelanggaran sejenis,
kepadanya dinyatakan melakukan pelanggaran sedang.

Pasal 80

Yang termasuk dalam jenis pelanggaran sedang adalah:


1. Mengabaikan sanksi yang dijatuhkan pada pelanggaran ringan (SP-1);
2. Memerintahkan orang lain untuk mengisi atau mengabsenkan orang lain:
PELITA TAQWA
3. Menolak perintah atau penugasan yang sah dan layak;
4. Membubuhkan paraf atau mengisi pada daftar kehadiran bukan pada waktu
diharuskan hadir;
5. Menggunakan fasilitas yayasan untuk kepentingan pribadi tanpa persetujuan
penanggung jawab yang sah:
6. Menolak mutasi, detasering, memangku jabatan tertentu;
7. Dengan sengaja tidak melaksanakan tugas atau pekerjaannya;
8. Mangkir atau alpa tidak hadir melaksanakan tugas tanpa keterangan selama 10
(sepuluh) kali dalam waktu 6 (enam) bulan atau 5 (lima) kali berturut-turut;
9. Menghina pegawai teman sejawat dan atau keluarganya di depan umum;
10. Membocorkan rahasia jabatan dan Yayasan,
11. Mencemarkan nama baik Yayasan dan atau pegawai, teman sejawat dan keluarganya;
12. Bertindak kasar, memaki peserta didik, teman sejawat dengan kata-kata yang kasar,
tidak senonoh yang dapat menimbulkan keresahan;
13. Membocorkan soal;
14. Merokok di tempat/lingkungan pekerjaan,
15. Meminjam dan atau menggunakan fasilitas milik orang tua murid untuk kepentingan
pribadi;
16. Pimpinan unit yang tidak memberikan sanksi pelanggaran ringan kepada pegawai di
bawah kepemimpinannya.

Pasal 81

(1) Sanksi pelanggaran sedang terdiri dari:


a. Surat peringatan kedua (SP-2);

30
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun atas rekomendasi Yayasan
dan disetujui oleh organ Yayasan;
c. Penundaan perubahan status dan atau pangkat/golongan kepegawaian selama 1
(satu) tahun atas rekomendasi Yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan;

Pasal 82

(1) Dalam kaitan proses pemberian sanksi kepada pegawai dan guru yang diduga
melakukan pelanggaran sedang, bagian kepegawaian, pengembangan SDM dan
pengawasan Yayasan melakukan wawancara dan mengklarifikasi terhadap yang
bersangkutan dan meminta keterangan atas dugaan pelanggaran sedang yang terjadi;
(2) Permintaan keterangan yang dilakukan terhadap yang bersangkutan dibuktikan
dengan adanya berita acara permintaan keterangan atau sejenisnya;
(3) Jika didalam permintaan keterangan tersebut, yang bersangkutan mengakui atas
dugaan pelanggaran sedang yang dilakukan maka, yang bersangkutan akan
menindaklanjuti rekomendasi atau saran yang diberikan oleh bagian kepegawaian,
pengembangan SDM dan pengawasan Yayasan.
(4) Masa berlaku sanksi atau surat peringatan kedua adalah 3 bulan sejak penetapan
sanksi dan pemberian surat peringatan kedua;
(5) Jika dalam masa menjalankan sanksi atau surat peringatan kedua sebagaimana
dimaksud ayat (4) pegawai dan guru yang bersangkutan melakukan pelanggaran
sejenis, kepadanya dinyatakan melakukan pelanggaran berat.
PELITA TAQWA
(6) Yang berwenang menandatangani surat peringatan kedua (SP-2) dan memberikan
sanksi pelanggaran sedang adalah pimpinan bagian kepegawaian, pengembangan
SDM dan pengawasan Yayasan.

Pasal 83

Yang termasuk dalam jenis pelanggaran berat adalah:


1. Mengabaikan sanksi atas pelanggaran sedang yang dijatuhkan;
2. Membawa, menjual dan atau mengedarkan, menggunakan, Narkoba (narkotika, obat
terlarang dan zat adiktif lainnya) dan atau minuman keras;
3. Berzina;
4. Berjudi;
5. Mencuri;
6. Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi Yayasan, atasan, pegawai,
teman sejawat dan atau keluarganya;
7. Menghukum peserta didik yang mengakibatkan cacat, luka atau sakit fisik;
8. Melakukan perbuatan yang merusak nama baik dan atau merugikan yayasan;
9. Menggelapkan uang dan atau barang milik Yayasan;
10. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan aqidah Islam;
11. Dengan sengaja merusak asset atau barang-barang milik Yayasan;
12. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan;
13. Mangkir atau alpa tidak hadir melaksanakan tugas selama 1 (satu) bulan;
14. Menghasut dan bersekongkol untuk menentang kebijakan Yayasan;
15. Membocorkan dokumen negara, dokumen Yayasan yang bersifat rahasia;
16. Terlibat dalam organisasi terlarang dan atau aliran/ajaran sesat;
17. Lalai dalam melakukan tugas yang mengakibatkan kerugian Yayasan;

31
18. Pejabat yang tidak memberikan sanksi pelanggaran sedang;
19. Terkena sanksi pidana yang telah berkekuatan hukum tetap;
20. Melakukan pelecehan seksual terhadap murid atau teman kerja;

Pasal 84

Sanksi pelanggaran berat terdiri dari;


a. Surat peringatan ketiga (SP-3) dan terakhir;
a. Penurunan golongan kepegawaian;
b. Penurunan status kepegawaian;
c. Diberhentikan dari jabatannya;
d. Dikeluarkan dari unit pendidikan maupun dan tidak lagi menjadi pegawai/guru
Yayasan

Pasal 85

Yang berwenang dan wajib memberikan/menandatangani surat peringatan ketiga (SP-3) serta
sanksi pelanggaran berat adalah Ketua Yayasan.

PasalTAQWA
PELITA 86

(1) Dalam kaitan proses pemberian sanksi kepada pegawai dan guru yang diduga
melakukan pelanggaran berat, Yayasan menyusun tim telaah penanganan masalah
serta melakukan wawancara, klarifikasi, dan mencari informasi atas dugaan
pelanggaran berat tersebut;
(2) Tim telaah penanganan masalah kemudian memanggil pegawai yang diduga
melakukan pelanggaran berat secara tertulis untuk penyelesaian pelanggaran dan
penetapan sanksi berdasarkan laporan hasil pemeriksaan;
(3) Tim telaah penanganan masalah membuat laporan hasil pemeriksaan kemudian
dilaporkan ke Organ Yayasan untuk diputuskan sanksi dan status kepegawaiannya;
(4) Penetapan sanksi diberikan dalam bentuk surat keputusan Yayasan disampaikan
kepada pegawai dan guru yang bersangkutan dengan tembusan kepada pihak-pihak
terkait.

BAB XII
PERMASALAHAN PEGAWAI

Pasal 87

(1) Permasalahan pegawai dan guru adalah segala hal yang mengganggu kelancaran,
ketenangan dan kenyamanan interaksi dan komunikasi kedinasan pegawai dan guru di
tempat kerjanya yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai dan guru dan lembaga
secara keseluruhan;

32
(2) Permasalahan pegawai dan guru sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini antara
lain:
a. Konflik atau sengketa antar sesama pegawai dan guru;
b. Keterlambatan dan atau kesalahan prosedur administrasi kepegawaian;
c. Hal-hal yang menyangkut penerimaan hak dan kesejahteraan pegawai dan guru;
d. Hal-hal yang menyangkut penempatan dan penugasan pegawai dan guru; dan
e. Lain-lain hal yang berhubungan dengan kinerja pegawai dan guru.

Pasal 88

(1) Setiap pegawai dan guru yang mempunyai permasalahan dan menginginkan
peyelesaian atas permasalahannya terlebih dahulu harus menyampaikan/mengadukan
permasalahannya kepada atasan langsung;
(2) Jika dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak pengaduannya belum mendapat tanggapan
dan penyelesaian, masalah tersebut dapat diteruskan kepada pejabat satu tingkat lebih
tinggi;
(3) Jika dalam waktu 5 (lima) hari kerja belum mendapat tanggapan dan penyelesaian
juga, masalah tersebut dapat diteruskan kepada pejabat yang lebih tinggi lagi;
(4) Jika dalam waktu 5 (ima) hari kerja belum mendapat tanggapan dan penyelesaian
juga, masalah tersebut dapat diteruskan kepada Yayasan.

PELITA TAQWA

BAB XIII
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pasal 89

PHK dapat dilakukan karena beberapa alasan:


1. Pegawai dan guru yang bersangkutan mengundurkan diri;
2. Pegawai dan guru yang bersangkutan uzur (tidak mampu melaksanakan tugas);
3. Pengurangan pegawai dan guru (rasionalisasi karena reorganisasi dan pengurangan
kegiatan lembaga);
4. Likuidasi (penutupan lembaga karena pailit dan lain sebagainya);
5. Pegawai dan guru yang bersangkutan melakukan pelanggaran berat;
6. Pegawai dan guru yang bersangkutan menjadi terpidana dengan sanksi hukuman;
7. Pegawai dan guru yang bersangkutan meninggal dunia.

Pasal 90

(1) Pegawai dan guru yang mengundurkan diri harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Mengajukan surat permohonan pengunduran diri selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan sebelumnya;
b. Tidak terikat dalam ikatan dinas;
c. Tidak sedang melaksanakan tugas khusus yang belum diselesaikan;
d. Tetap melaksanakan kewajibannya sampai pengunduran diri dikabulkan.

33
(2) Pegawai dan guru yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan hormat
tetap menerima kesejahteraannya sesuai ketentuan;
(3) Pegawai dan guru yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan tidak
hormat tidak menerima hak dan kesejahteraannya apapun.

Pasal 91

Batas usia purnabakti ditentukan sebagai berikut :


a. 50 (lima puluh) tahun bagi Guru TK setelah tanggal 1 Januari 2018 dan 55 (lima
puluh lima) tahun bagi Guru TK yang diangkat sebagai pegawai dan guru tetap
yayasan sebelum tanggal 1 Januari 2018;
b. 55 (lima puluh) tahun bagi Guru SD dan SMP setelah tanggal 1 Januari 2018 60
(enam puluh) tahun bagi Guru SD SMP pegawai dan guru tetap yayasan sebelum
tanggal 1 Januari 2018;
c. 50 (lima puluh) tahun bagi teknisi. pengemudi, satpam dan tenaga kebersihan yang
diangkat sebagai pegawai tetap yayasan setelah tanggal 1 Januari 2018 dan 55 (lima
puluh lima) bagi yang diangkat sebelum tanggal 1 Januari 2018;
d. 55 (lima puluh lima) tahun bagi tenaga administrasi yang diangkat sebagai pegawai
tetap yayasan setelah tanggal 1 Januari 2018;
e. 60 (enam puluh) tahun bagi pegawai selain vang ditentukan pada poin (a), (b), (c),
dan (d) ayat (1) pasal ini.
f. Khusus untuk staf ahli yang diangkat Yayasan dan disetujui oleh Organ Yayasan
PELITA TAQWA
ditentukan oleh peraturan sendiri.

Pasal 92

(1) Pegawai dan guru yang tidak mampu melaksanakan tugas secara terus menerus
karena sakit yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter dan atau sakit lebih dari
24 (dua puluh empat) bulan berturut-turut di PHK dengan hormat karena uzur;
(2) Pegawai dan guru yang di PHK karena uzur memperoleh kesejahteraan sesuaidengan
status dan golongan kepegawaiannya.

Pasal 93

(1) Organ Yayasan dapat melakukan PHK terhadap pegawai dan guru apabila terjadi
reorganisasi dan restrukturisasi;
(2) Pegawai dan guru yang di PHK karena reorganisasi dan restrukturisasi memperoleh
kesejahteraan sesuai dengan status kepegawaiannya.

Pasal 94

(1) Organ Yayasan dapat melakukan PHK terhadap pegawai dan guru apabila terjadi
likuidasi;
(2) Penyelesaian PHK karena likuidasi dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Pembina
sesuai Anggaran Dasar Yayasan;

34
(3) Kesejahteraan pegawai dan guru yang di PHK karena likuidasi diatur secara
proporsional.

BAB XIV
PENUTUP

Pasal 95

(1) Ketetapan ini merupakan penjabaran dari peraturan kepegawaian Yayasan;


(2) Permasalahan yang timbul dan belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur
dalam ketetapan tersendiri;
(3) Ketentuan yang tidak sesuai dan bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak
berlaku;
(4) Ketetapan ini berlaku efektif terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada Tanggal : Januari 2024
YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH
PELITA
PELITA TAQWATAQWA LUBUKLINGAU,
KETUA PEMBINA,

Ir. H. A. FIRDAUS AZIS, M.M

35

Anda mungkin juga menyukai