REVISI - PETUNJUK - PELAKSANAAN - 2024 Fix
REVISI - PETUNJUK - PELAKSANAAN - 2024 Fix
TAHUN 2024
iii
PELITA TAQWA
PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN KEPEGAWAIAN
TAHUN 2024
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iv
BAB I KETENTUAN UMUM..................................................................................................2
BAB II PENERIMAAN PEGAWAI DAN GURU...................................................................4
BAB III STATUS PEGAWAI...................................................................................................5
BAB IV PEGAWAI DAN GURU MAGANG.........................................................................5
BAB V PENGANGKATAN PEGAWAI..................................................................................5
BAB VI PANGKAT, GOLONGAN & JABATAN..................................................................7
BAB VII MUTASI, PROMOSI, DETASERING & DEMOSI...............................................10
BAB VIII SYARAT, TATA CARA PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN.....................11
BAB IX KEWAJIBAN PEGAWAI.........................................................................................13
BAB X HAK & KESEJAHTERAAN PEGAWAI DAN GURU............................................20
BAB XI PELANGGARAN & SANKSI..................................................................................28
PELITA TAQWA
v
KATA PENGANTAR
Kondisi kerja yang kondusif dan aman merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap efektivitas kinerja sebuah sekolah. Di dalam suasana kerja yang nyaman semua
perangkat sekolah berfungsi dan bersinergi secara baik dan sempurna, sehingga dengan
demikian kinerja seluruh komponen sekolah secara keseluruhan menjadi maksimal, efektif
serta efisien dalam mencapai tujuan bersama.
PELITA TAQWA
Terwujudnya suasana kerja yang nyaman dan aman tersebut dalam praktiknya terkait
erat dengan adanya kepastian hukum tentang status keberadaan dan karir kepegawaian,
ketenangan dan kenyamanan serta keamanan dalam bekerja, adanya jaminan kesejahteraan
pegawai selama dan setelah bekerja. Hal ini berarti bahwa terselenggaranya suasana kerja
yang kondusif dalam sebuah lembaga kerja mensyaratkan adanya kejelasan status, peran dan
karir pegawai dalam bekerja serta adanya jaminan ketenangan, kenyamanan dan keamanan
dari berbagai kemungkinan yang dapat mengancam kelangsungan keberadaan, peran dan
fungsi pekerja.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa
dalam tahun anggaran 2018 telah melakukan suatu kajian mengenai Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Kepegawaian, dan kemudian pada tahun 2024 terdapat perubahan atas Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian tersebut yang diharapkan menjadi salah satu landasan
berpijak dan bekerja dalam upaya pewujudan dan pembenahan lingkungan kerja kini dan di
masa mendatang.
Salah satu perangkat peraturan yang menjamin terselenggaranya kejelasan peran dan
kepastian karir pegawai sebagaimana disebutkan dalam lembaga dengan adanya Peraturan
Kepegawaian yang jelas, terperinci dan baku. Oleh sebab itu terbentuklah Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian Tahun 2024 yang merupakan penyempurnaan atas
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian sebelumnya. Semoga Peraturan Kepegawaian
ini dapat memberikan dorongan agar lebih meningkatkan kinerja pegawai dilingkungan
sekolah, baik untuk tenaga kependidikan maupun untuk tenaga pendidik.
iv
YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH PELITA TAQWA
LUBUKLINGGAU
Jl. Jend Sudirman No.48 Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau Kode Pos 31619
Telp. (0733) 3284555 Website :www.mutiaracendekia.sch.id
TENTANG
PELITA TAQWA
TIM REVISI DAN PENYEMPURNAAN PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN KEPEGAWAIAN YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH PELITA
TAQWA
v
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Tim Revisi dan Penyempurnaan Atas Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Kepegawaian Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa
Lubuklinggau, sebagaimana terlampir;
KEDUA : Tim sebagaimana PELITA
dimaksud dalam diktum pertama agar menyusun
TAQWA
Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada Tanggal : 18 September 2023
3 Rabiul Awal 1445 H
KETUA PEMBINA,
vi
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KETUA PEMBINA YAYASAN PENDIDIKAN DAN
DAKWAH PELITA TAQWA LUBUKLINGGAU
Nomor : 050/036/I.KEP/YPD-PT/IX/2023
Tanggal : 18 September 2023
TENTANG
KETUA PEMBINA,
1
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
36. Permasalahan pegawai dan guru adalah segala sesuatu yang menyebabkan
komunikasi dan interaksi kedinasan, pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan pegawai
dan guru ditempat kerja menjadi terganggu dan tidak lancar;
37. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi selama melaksanakan kerja mulai
dari berangkat kerja, menjalankan tugas dinas serta pada saat pulang kerja
BAB II
PENERIMAAN PEGAWAI DAN GURU
Pasal 2
Pasal 3
4
BAB III
STATUS PEGAWAI
Pasal 4
BAB IV
PEGAWAI DAN GURU MAGANG
Pasal
PELITA 5
TAQWA
Pasal 6
5
BAB V
PENGANGKATAN PEGAWAI
Pasal 7
(1) Pengangkatan pegawai dan guru berstatus magang dilakukan terhadap pelamar yang
telah lulus serangkaian tes seleksi yang disyaratkan;
(2) Pengangkatan pegawai dan guru berstatus magang dilakukan berdasarkan surat usulan
pengangkatan dari kepala unit/ penilai terkait;
(3) Pengangkatan pegawai dan guru berstatus magang ditetapkan dengan surat keputusan
Yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan;
(4) Pengangkatan pegawai dan guru berstatus magang yang telah memiliki jangka waktu
seperti pada pasal 5 ayat (1) diatas jika disetujui oleh Yayasan diikat dengan surat
perjanjian kerja berjangka waktu sesuai dengan ketentuan berlaku, dan jika belum
disetujui oleh Yayasan maka akan dilakukan perpanjangan masa kerja selama 3 bulan
14 hari kembali;
(5) Jika pegawai dan guru berstatus magang telah memiliki jangka waktu selama 6 bulan
14 hari dan memiliki penilai kurang baik maka, akan dilakukan pemutusan perjanjian
kerja magang.
Pasal 8
PELITA TAQWA
(1) Pengangkatan pegawai dan guru tidak tetap yayasan dilakukan terhadap calon
pegawai yang telah melaksanakan tugas sekurang-kurangnya 3 (bulan) 14 hari, dan
atau paling lama 6 (enam) bulan 14 hari;
(2) Pengangkatan pegawai dan guru tidak tetap yayasan dilakukan berdasarkan surat
usulan pengangkatan yang diajukan oleh kepala unit/penilai sesuai dengan tempat
calon pegawai atau guru berstatus magang ditugaskan;
(3) Pengangkatan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat dilakukan apabila
pegawai yang bersangkutan:
a. Memiliki nilai kinerja rata-rata baik dengan skor minimal 85;
b. Lulus tes wawancara agama;
c. Bukan PNS atau TNI/POLRI, dan tidak bekerja di lembaga lain;
d. Belum mencapai usia 40 (empat puluh) tahun;
e. Mengisi instrumen evaluasi diri;
f. Telah mengikuti diklat atau pelatihan guru dan pegawai magang selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah masa perjanjian kerja magang yang
bersangkutan habis;
g. Menandatangani surat pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja dan siap
melaksanakan tugas di dalam maupun di luar jam kerja apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh yayasan.
(4) Pengangkatan pegawai dan guru tidak tetap dilakukan dengan surat
keputusan Yayasan serta disetujui oleh organ Yayasan.
Pasal 9
6
(1) Pengangkatan pegawai dan guru tetap yayasan dapat dilakukan terhadap pegawai dan
guru yang telah melaksanakan tugas sebagai pegawai dan guru tetap sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun;
(2) Pengangkatan pegawai dan guru tetap yayasan dilakukan berdasarkan surat usulan
pengangkatan yang diajukan oleh kepala unit/penilai di mana pegawai dan guru yang
bersangkutan bertugas;
(3) Pengangkatan pegawai dan guru tetap yayasan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 7
ini dapat dilakukan apabila:
a. Ada formasi;
b. Lulus tes tulis pengetahuan agama dan wawancara agama yang meliputi ;
kemampuan membaca Al-Quran, pengetahuan dan keterampilan praktis agama
Islam;
c. Hapal minimal juz 30 (terkhusus untuk cleaning service, security, sopir serta
pegawai/guru yang memiliki loyalitas dan kinerja yang tinggi menjadi bahan
pertimbangan)
d. Lulus tes kemampuan bahasa Inggris dan atau bahasa Arab (khusus untuk guru
yang membidangi);
e. Rekomendasi hasil Psikotes Disarankan atau Dipertimbangkan untuk pegawai
dan guru yang akan memegang suatu jabatan tertentu;
f. Rata-rata nilai akhir DP-4 selama 2 (dua) tahun terakhir adalah B dengan skor
minimal 85;
g. Mengisi instrumen evaluasi diri;
h. Menandatangani surat pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja dan siap
PELITA TAQWA
melaksanakan tugas di dalam maupun di luar jam kerja (apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh Yayasan);
i. Bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau TNI/POLRI, dan tidak bekerja
dilembaga lain;
j. Lulus tes wawancara dengan pihak yayasan.
(4) Pengangkatan pegawai dan guru tetap yayasan dilakukan dengan surat keputusan
Yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan.
Pasal 10
(1) Pengangkatan guru subsidi dilakukan terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang oleh
pemerintah diperbantukan di lingkungan Yayasan;
(2) Pengangkatan pegawai subsidi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat
dilakukan apabila:
a. Ada formasi dan atau sesuai kebijakan Yayasan;
b. Ada surat lolos butuh dari instansi yang berwenang;
c. Lulus tes tulis pengetahuan agama dan wawancara agama meliputi; tes membaca
Al-qur'an, pengetahuan dan keterampilan praktis agama Islam;
d. Lulus tes kemampuan bahasa Inggris dan atau bahasa Arab;
e. Rekomendasi hasil psikotes disarankan atau dipertimbangkan;
f. Mengisi instrumen evaluasi diri; dan
g. Menandatangani pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja dan siap
melaksanakan tugas di dalam maupun di luar jam kerja
(3) Dapat dilakukan setelah pegawai yang bersangkutan menyerahkan surat keputusan
sebagai pegawai subsidi dari instansi yang berwenang.
7
BAB VI
PANGKAT, GOLONGAN & JABATAN
Pasal 11
(1) Pangkat dan golongan pegawai tetap terdiri dari 5 (lima) golongan dengan 21 (dua
puluh satu) jenjang kepangkatan seperti pada tabel di bawah ini:
8
Muda
Pembina Ahli *Pertimbangan Yayasan
V B Guru Ahli
Tingkat I
Pembina Ahli V A Guru Ahli *Pertimbangan Yayasan
Pasal 12
(1) Kenaikan pangkat dapat dilakukan setelah mencapai tenggang waktu (empat) tahun
dari pengangkatan sebagai pegawai dan guru tetap dan atau kenaikan pangkat
sebelumnya;
(2) Usul kenaikan pangkat diajukan oleh atasan langsung pegawai dan guru yang
bersangkutan dengan melampirkan DP-4 selama 3 (tiga) tahun terakhir serta
melampirkan fotokopi SK terakhir;
(3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat dilakukan terhadap
pegawai dan guru yang rata-rata nilai DP-4 nya selama 3 (tiga) tahun terakhir
berturut-turut B (Baik) dengan skor minimal 85;
(4) Kenaikan pangkat dapat dilakukan pada bulan April dan Oktober ;
(5) Kenaikan pangkat pegawai dan guru ditunda selama 1 (satu) tahun, apabila dalam
waktu 3 (tiga) tahun terakhir terdapat nilai C (Cukup) pada rata-rata salah satu
komponen penilaian DP-4 nya;
(6) Penundaan kenaikan pangkat diberitahukan kepada pegawai dan guru yang
bersangkutan; PELITA TAQWA
(7) Pegawai dan guru yang ditunda kenaikan pangkatnya dapat diusulkan kembali pada
tahun berikutnya setelah memenuhi ketentuan ayat (3) pasal ini dan pada penilaian
tahun berjalan tidak terdapat nilai C (Cukup) pada rata-rata salah satu komponen
penilaian DP-4 nya.
Pasal 13
(1) Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada pegawai dan guru apabila:
a. Memperoleh penghargaan sebagai pegawai dan guru berprestasi atau pegawai dan
guru teladan, menghasilkan penemuan baru yang bermanfaat untuk kemajuan
lembaga;
b. Kenaikan pangkat karena memperoleh penghargaan sebagaimana dimaksud poin
(a) diatur dengan ketentuan tersendiri.
(2) Usul kenaikan pangkat istimewa diajukan oleh atasan langsung pegawai dan guru
yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi SK terakhir, DP-4 selama 2 (dua)
tahun terakhir dan bukti penghargaan yang diterima;
(3) Kenaikan pangkat istimewa ditetapkan dengan SK Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.
Pasal 14
(1) Kenaikan golongan dapat dilakukan setelah mencapai tenggang waktu 3 (tiga) tahun
dari kenaikan pangkat sebelumnya;
(2) Kenaikan golongan III.D ke IV.A dapat dilakukan dengan syarat pegawai dan guru
yang bersangkutan harus membuat dan menyerahkan Karya Tulis atau Penelitian
9
Tindakan Kelas (PTK) atau Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) diterbitkan pada
jurnal terakreditasi minimal sinta 4 atau 5;
(3) Ketentuan tentang Karya Tulis/PTK/PTS dan teknik penulisannya diatur dengan
peraturan tersendiri;
(4) Pengusulan kenaikan golongan sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat juga disebabkan
pegawai dan guru yang bersangkutan berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan
lebih tinggi dilaksanakan sesuai ketentuan ayat (4) pasal 14 peraturan ini;
(5) Nilai akhir DP-4 selama 3 (tiga) tahun terakhir berturut-turut B (Baik) dengan skor
minimal 85;
(6) Usul kenaikan golongan diajukan oleh atasan langsung pegawai dan guru yang
bersangkutan sesuai dengan persyaratan kenaikan golongan;
(7) Kenaikan golongan ditetapkan dengan SK Yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan.
Pasal 15
(1) Penyesuaian ijazah dapat dilakukan terhadap pegawai dan guru yang memperoleh
ijazah lebih tinggi;
(2) ljazah yang diperoleh sebelum tanggal pengangkatan sebagai pegawai dan guru tetap
tidak dapat digunakan untuk proses penyesuaian ijazah sebagaimana dimaksud ayat
(1);
(3) Nilai akhir DP-4 selama 3 (tiga) tahun terakhir berturut-turut B (Baik) dengan skor
minimal 85 setelah berstatus pegawai dan guru tetap Yayasan;
(4) Usul penyesuaian ijazah diajukan oleh
PELITA atasan langsung pegawai dan guru yang
TAQWA
bersangkutan dengan melampirkan fotokopi ijazah terakhir yang telah dilegalisir,
fotokopi SK terakhir dan DP-4 selama 3 (tiga) tahun terakhir, fotokopi tugas akhir
(skripsi/tesis/disertasi) yang dibuat dan surat izin melanjutkan pendidikan dari
Yayasan;
(5) Syarat dan prosedur tentang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
diatur dengan peraturan tersendiri;
(6) Kenaikan pangkat karena penyesuaian ijazah ditetapkan dengan SK Yayasan dan
disetujui oleh organ Yayasan.
Pasal 16
(1) Pemilihan dan penetapan/pengangkatan pegawai dan guru pada satu jabatan tertentu
didasarkan pada kemampuan dan keahliannya;
(2) Pegawai dan guru tetap yayasan yang telah menduduki suatu jabatan struktural atau
fungsional tidak diperkenankan memegang jabatan lain di dalam struktur organisasi
yang berada dibawah naungan yayasan;
(3) Syarat-syarat dan prosedur pengangkatan pejabat diatur dengan peraturan tersendiri;
(4) Masa jabatan adalah 5 (lima) tahun, 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun untuk 1 (satu)
periode, dan maksimal 2 (dua) periode pada tempat dan jenis jabatan yang sama;
(5) Masa jabatan yang melebihi dari peraturan pada ayat (4) harus dengan
persetujuan seluruh organ yayasan.
BAB VII
MUTASI, PROMOSI, DETASERING & DEMOSI
10
Pasal 17
(1) Mutasi pegawai dan guru dilakukan karena beberapa alasan, antara lain:
a. Untuk memenuhi kebutuhan unit kegiatan;
b. Masa tugas pegawai dan guru yang bersangkutan di satu tempat telah memenuhi
syarat untuk mutasi;
c. Mempertimbangkan permintaan pegawai dan guru yang bersangkutan;
d. Mempertimbangkan permintaan yayasan;
e. Untuk pembinaan/penyegaran terhadap pegawai dan guru yang bersangkutan.
(2) Masa tugas sebagaimana dimaksud huruf (b) ayat (1) pasal ini adalah selama 8
(delapan) tahun;
(3) Perencanaan mutasi dilakukan dengan mempertimbangkan masukan pimpinan;
(4) Mutasi pegawai dan guru pada satu jabatan ditetapkan oleh Organ Yayasan;
(5) Proses dan mekanisme mutasi tidak memerlukan konfirmasi pegawai dan guru yang
bersangkutan.
Pasal 18
(1) Promosi jabatan dilakukan terhadap pegawai dan guru yang memenuhi syarat yang
ditentukan, berprestasi dan dinilai mampu melakukan tugas serta tanggung jawab
pada jabatan tertentu;
(2) Perencanaan promosi dilakukanPELITAdengan mempertimbangkan saran dan masukan
TAQWA
pimpinan;
(3) Syarat-syarat dan prosedur promosi jabatan diatur dengan peraturan tersendiri;
(4) Pengangkatan pegawai dan guru pada satu jabatan ditetapkan oleh Organ Yayasan.
BAB VIII
SYARAT, TATA CARA PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN
Pasal 19
(1) Untuk dapat dipilih menjadi Calon Kepala Sekolah/Sekolah harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Beragama Islam;
c. Sehat Jasmani dan Rohani;
d. Dapat membaca Al-Quran dengan fasih;
e. Berusia setinggi-tinginya 55 (lima puluh lima) tahun;
f. Memiliki masa masa kerja di YPD- Pelita Taqwa sekurang-kurangnya 2 (Dua)
tahun atau dianggap ahli oleh yayasan;
g. Pernah menjadi wakil kepala sekolah;
h. Tidak pernah memperoleh sanksi non-aktif dari Yayasan dan atau sanksi pidana;
i. Berkelakuan baik;
j. Memenuhi kesanggupan pakta integritas;
k. Memilliki ijazah serendah-rendahnya Strata 1 (S-1) kependidikan atau yang
sederajat;
l. Mendapat persetujuan dari organ Yayasan.
11
(2) Kompetensi yang Harus Dimiliki untuk Menjadi Kepala Sekolah. Selain memenuhi
kualifikasi untuk menjadi kepala sekolah, seorang calon kepala sekolah harus
memiliki kompetensi, yang terdiri dari:
a. Memiliki kejujuran dan integritas pribadi;
b. Mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk bekerja di bidangnya;
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikategorikan ahli pada suatu
bidang;
d. Berusaha mencapai tujuan dengan target-target yang ditetapkan secara rasional;
e. Memiliki standar yang tinggi dalam bekerja;
f. Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai keberhasilan dengan standar
kualitas yang tinggi;
g. Mencintai dan memiliki sikap positif terhadap profesinya yang antara lain
tercermin dalam perilaku profesionalnya dan respons orang-orang yang berkaitan
dengan profesil pekerjaannya;
h. Memiliki pandangan jauh ke depan (visionary);
i. Menjadi agen perubahan dan;
j. Memiliki kode etik;
(3) Berikut Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional
Seorang kepala sekolah profesional antara lain memiliki:
a. Kejujuran;
b. Kompetensi yang tinggi;
c. Harapan yang tinggi (high expectation);
d. Standar kualitas kerja yangPELITA
tinggi;
TAQWA
e. Motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan;
f. Integritas yang tinggi;
g. Komitmen yang kuat;
h. Etika kepemimpinan yang luhur (menjadi teladan);
i. Kecintaan terhadap profesinya;
j. Kemampuan untuk berpikir strategis (strategic thinking); dan
k. Memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).
(4) Untuk dapat dipilih menjadi Calon Wakil Kepala dan/atau Kepala Divisi harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Beragama Islam Ahlusunnah Wal jamaah;
c. Sehat Jasmani dan Rohani;
d. Dapat membaca Al-Quran dengan fasih;
e. Berusia setinggi-tingginya 55 (lima puluh lima) tahun;
f. Memiliki masa masa kerja di YPD-PT sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;
g. Merupakan Pegawai atau guru Tetap Yayasan;
h. Tidak pernah memperoleh sanksi non-aktif dari Yayasan dan atau sanksi
pidana;
i. Berkelakuan baik;
j. Memenuhi kesanggupan pakta integritas;
k. Memilliki ijazah serendah-rendahnya Strata 1 (S-1) kependidikan atau yang
sederajat.
l. Mendapat persetujuan dari organ Yayasan.
Pasal 20
12
(1) Detasering berlaku bagi pegawai dan guru yang ditugaskan oleh Organ Yayasan di
luar atau di dalam lingkungan Yayasan;
(2) Pegawai dan guru yang dikenakan kebijakan detasering mendapat hak dan
kesejahteraan penuh sebagaimana sebelum pegawai yang bersangkutan melaksanakan
tugas detasering;
(3) Pembayaran hak dan kesejahteraan pegawai detasering dilakukan oleh lembaga atau
tempat pegawai dan guru bertugas detasering;
(4) Lembaga tempat pegawai dan guru yang ditugaskan (detasering) dapat menambah
pendapatan pegawai dan guru tersebut di luar ketentuan yayasan.
Pasal 21
(1) Demosi diberlakukan bagi pegawai dan guru atau pejabat yang melakukan
pelanggaran atau tidak melaksanakan tugas dan fungsinya;
(2) Proses dan mekanisme demosi ditetapkan oleh Organ Yayasan.
BAB IX
KEWAJIBAN PEGAWAI
Pasal 22
Pasal 23
13
d. Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugasnya dapat mendelegasikan kepada
Wakil Kepala Sekolah;
e. Mengikuti rapat-rapat Yayasan sesuai bidang tugasnya;
(2) Tugas Kepala Sekolah:
a. Melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku di TKIT-SDIT-SMPIT Mutiara
Cendekia;
b. Memahami dan melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) secara tepat;
c. Menerapkan Strategi Pembelajaran dengan menggunakan Multiple Intelegence
System (MIS) dan Strategi Pembelajaran lain yang akan/telah disetujui oleh
Organ Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa;
d. Menggunakan Multiple Intelegence Research (MIR) pada penerimaan siswa baru
dan pada setiap siswa setiap 1 (satu) tahun sekali;
e. Meningkatkan kualitas lulusan dalam hal Akhlakul Karimah, daya pikir dan
kreativitas
f. Meningkatkan kualitas guru dalam hal Akhlakul Karimah, produktivittas,
efisiensi, efektifitas dan inovasi;
g. Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta melaksanakan
tahap-tahap implementasi kurikulum nasional;
h. Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk mampu
melaksanakan tujuan dan karakteristik manajemen berbasis sekolah (School
Based Management);
i. Membuat target pencapaian hasil setiap Program Sekolah sesuai dengan waktu
yang telah dikoordinasikan dengan Organ Yayasan;
PELITA TAQWA
j. Memonitor dan memelihara sarana prasarana;
k. Membuat pelaporan rutin kepada Organ Yayasan setiap bulan pada tanggal 20;
l. Membuat pelaporan perkembangan siswa kepada Organ Yayasan dalam kurun
waktu 3 (tiga) bulan sekali;
m. Melaporkan prestasi kinerja sekolah kepada Organ Yayasan secara periodik (6
bulan sekali);
n. Melaporkan segala jenis bantuan/subsidi dari Pemerintah atau pihak ketiga
kepada Organ Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa;
o. Melakukan analisa dan evaluasi dalam bentuk pelaporan pada tiap-tiap
fungsionaris pegawai dan guru yang di bawahnya meliputi Wakil Kepala
Sekolah, Guru, Wali Kelas, Tata Usaha dan Karyawan sekolah dalam kurun
waktu 6 (enam) bulan sekali;
p. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif akademis;
q. Mengajukan kepada Organ Yayasan mengenai pengelolaan regulasi waktu
belajar, bimbingan konseling, penilaian ektra kurikuler, dan hari libur untuk
ditetapkan;
r. Menyiapkan dan melaksanakan serta menindak lanjuti hasil akreditasi untuk
meningkatkan mutu sekolah;
s. Melaksanakan sistem penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) kepada
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai aturan yang ditetapkan Yayasan;
t. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan urusan intern dan ekstern Lembaga
Sekolah yang tidak bertentangan dengan aturan yang ditetapkan Yayasan setelah
melakukan koordinasi dengan Organ Yayasan;
u. Mengajukan/mengisi formulir kebutuhan RKAS unit pendidikan/sekolah pada
setiap tahun dan dilaporkan ke Organ Yayasan;
v. Menjadi tauladan bagi pegawai dan guru yang menjadi tanggung jawabnya;
w. Menyusun tugas kerja wali kelas, guru dan karyawan sekolah;
14
x. Menyusun rencana dan program intern dan ekstern yang melibatkan orangtua
siswa, masyarakat, pemerintah atau lembaga masyarakat harus seizin Organ
Yayasan melalui surat tembusan kepada Ketua Yayasan;
y. Membuat laporan-laporan lebih lanjut yang ditetapkan oleh Yayasan;
z. Mendukung Keputusan Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa.
Pasal 24
Pengangkatan jabatan Kepala Sekolah diseluruh unit Pendidikan Yayasan Pendidikan dan
Dakwah Pelita Taqwa tiap 5 (lima) tahun sekali, dan dapat terpilih kembali pada periode
berikutnya.
Pasal 25
Pasal 26
Kewajiban Guru:
(1) Melaksanakan tugas-tugas keguruan secara menyeluruh meliputi:
a. Membuat program pembelajaran yang meliputi: program tahunan, program
semester, rencana pembelajaran, dan program-program lainnya sesuai kebijakan
kepala sekolah;
b. Mengelola dan melaksanakan pembelajaran;
c. Melaksanakan/menyelenggarakan evaluasi hasil pembelajaran;
d. Menganalisis alat instrumen dan hasil evaluasi pembelajaran;
e. Menindaklanjuti hasil analisis evaluasi.
(2) Mengelola dan melaksanakan administrasi keguruan;
(3) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap murid dan tugas-tugas lain terkait dengan
pengelolaan sekolah/pendidikan yang diberikan kepala sekolah;
(4) Meningkatkan kemampuan profesi keguruannya secara terus menerus;
(5) Melaksanakan tugas mengajar minimal 24 jam dan maksimal 40 jam tatap muka
perminggu;
(6) Bagi guru yang tugas mengajarnya kurang dari ketentuan sebagaimana dimaksud ayat
(5) pasal ini, diberikan tugas tambahan oleh kepala sekolah seperti: wali kelas,
Pembina OSIS, pembinaan ekstra kurikuler dan guru piket;
15
(7) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud poin 6 pasal ini tidak diperhitungkan sebagai
kelebihan jam mengajar;
(8) Mematuhi semua peraturan yayasan dan tata tertib sekolah/unit kegiatan dengan
penuh tanggung jawab.
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Kewajiban Sopir :
(1) Mengantar dan menjemput organ yayasan, pegawai, pejabat, dan tamu yayasan yang
memerlukan layanan kendaraan untuk keperluan dinas;
(2) Merawat, menjaga kebersihan, kerapian, keamanan dan keselamatan kendaraan
beserta seluruh kelengkapannya;
(3) Melaporkan segala permasalahan yang berhubungan dengan kelayakan jalan/operasi
kendaraan yang digunakan seperti kerusakan, masa berlakunya STNK dan sebagainya
kepada atasannya langsung.
Pasal 30
16
(1) Membersihkan halaman, ruang kantor dan lingkungan tempat di mana pegawai yang
bersangkutan ditugaskan sesuai perintah dan arahan atasan atau pimpinan masing-
masing;
(2) Menjaga, membersihkan dan merawat barang inventaris yayasan yang ada di tempat
di mana pegawai yang bersangkutan ditugaskan;
(3) Menyediakan air minum bagi organ yayasan, pegawai, pejabat, dan atau tamu dinas
yang ada di tempat di mana pegawai yang bersangkutan ditugaskan;
(4) Merawat taman dan halaman di tempat di mana pegawai yang bersangkutan
ditugaskan;
(5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya
sesuai perintah dan arahan atasan atau pimpinan masing-masing.
Pasal 31
Pasal 32
Kewajiban Paramedis:
(1) Melakukan pelayanan dan atau perawatan terhadap pasien yang berobat di UKS
maupun di luar UKS bila sewaktu- waktu diperlukan;
(2) Menjaga dan merawat semua peralatan kerja yang menjadi tanggung jawabnya;
(3) Melakukan pencatatan/pendataan ternadap pasien atau orang-orang yang berobat di
UKS;
(4) Mengusulkan kebutuhan bahan (obat-obatan) dan atau peralatan/ perlengkapan kerja
UKS kepada atasan langsung;
(5) Membuat laporan secara periodik/berkala tentang pelaksanaan pekerjaannya kepada
atasan langsung.
Pasal 33
17
Kewajiban Dokter:
(1) Melakukan diagnosa dan penanganan kesehatan terhadap pasien yang berobat di UKS
maupun di luar UKS bila sewaktu-waktu diperlukan
(2) Memberikan surat keterangan kesehatan bagi pasien yang memerlukan;
(3) Memberikan surat rujukan penanganan kesehatan kepada pasien yang berobat di
UKS;
(4) Mengusulkan/mengajukan permohonan kebutuhan bahan (obat-obatan) dan peralatan
UKS kepada atasan langsung;
(5) Melegalisasi kwitansi pengobatan pegawai yang diusulkan/diajukan untuk proses
penyelesaian restitusi pengobatan.
Pasal 34
Pasal 36
18
b. Mengajukan permintaan penambahan saldo kas kecil ke bagian keuangan;
c. Mengisi kembali Kas Kecil dengan menggunakan dana yang ditarik dari rekening
bank dan memastikan semua bukti penarikan dana tersedia dan disimpan dengan
baik;
d. Mengeluarkan dana Kas Kecil dan Uang Muka kepada staff dan pihak lain ketika
dibutuhkan, dan memastikan semua bukti pembayaran tersedia dan tersimpan
dengan baik;
e. Menerima dan mendata uang yang dibayarkan ke staff atau pihak lain dan
memeriksa nota/kwitansi terhadap penggunaan dana tersebut;
f. Mencatat buku Kas Kecil dan direkonsiliasi setiap hari.
(3) Melakukan dan mencatat pengeluaran dengan :
a. Memastikan semua pengeluaran disetujui sesuai dengan kebijakan dan prosedur
keuangan;
b. Membayar semua kontribusi perusahaan ke pihak ketiga sesuai dengan surat
perjanjian yang sudah ditandatangani;
c. Memeriksa nota-nota telah diotorisasi dan memproses kepada penyedia barang
dan jasa;
d. Memastikan bukti bukti pengeluaran uang tersedia lengkap dan disimpan dengan
rapi.
Pasal 37
PELITA TAQWA
Kewajiban staf Inventaris :
(1) Melakukan pencatatan atas seluruh aset masuk dan aset keluar milik sekolah;
(2) Melakukan perencanaan dan pengadaan untuk aset sekolah;
(3) Melakukan monitoring atas kondisi aset sekolah;
(4) Membuat laporan atas data aset sekolah ;
(5) Mengetahui Riwayat aset sekolah;
(6) Menjadi pelopor untuk menjaga aset sekolah agar tidak rusak dan hilang;
(7) Memberikan pengarahan dan penjelasan atas fungsi aset sekolah;
(8) Melakukan pemeliharaan atas aset sekolah yang telah ada;
(9) Melakukan penghapusan atas aset sekolah yang telah melebihi umur/masa pakai dan
fungsinya.
Pasal 38
19
Pasal 39
Pasal 40
(1) Pegawai dan guru yang meninggalkan tugas wajib meminta dan mendapatkan izin
dari atasan langsung, waka kesiswaan serta bagian kepegawaian, pengembangan
SDM dan pengawasan Yayasan;
(2) Pegawai dan guru yang meninggalkan tugas karena sakit wajib menyampaikan
pemberitahuan kepada atasannya langsung, waka kesiswaan serta bagian
kepegawaian, pengembangan SDM danTAQWA
PELITA pengawasan Yayasan;
(3) Pegawai dan guru yang melangsungkan pernikahan diberikan cuti penting untuk
meninggalkan tugas maksimal selama 5 (lima) hari kerja;
(4) Pegawai dan guru yang akan meninggalkan tugas sebagaimana ayat (3) pasal ini harus
mengajukan surat permohonan ke bagian kepegawaian, pengembangan SDM dan
pengawasan Yayasan dan diketahui oleh atasan langsung;
(5) Pegawai dan guru yang meninggalkan tugas karena sakit maksimal 3 (tiga) hari, harus
menyampaikan surat pemberitahuan kepada atasan langsung dan bagian kepegawaian,
pengembangan SDM dan pengawasan Yayasan disertai surat keterangan dokter.
Pasal 41
(1) Pegawai dan guru yarng meninggalkan tugas dan atau pulang lebih awal harus
meminta dan mendapat izin atasannya dan bagian kepegawaian, pengembangan SDM
dan pengawasan Yayasan;
(2) Pegawai dan guru yang terlambat datang harus melapor kepada petugas piket dan
atau atasannya langsung.
BAB X
HAK & KESEJAHTERAAN PEGAWAI DAN GURU
Pasal 42
(1) Besarnya gajı pokok pegawai dan guru adalah perkalian indeks ruang dengan nilai
satuan gaji;
20
(2) Golongan gaji awal ditentukan dengan surat keputusan Yayasan dan disetujui oleh
organ Yayasan;
(3) Besarnya nilai satuan gaji (pokok, tunjangan/lain lain) dan honor ditetapkan, diketahui
serta disetujui oleh organ Yayasan.
Pasal 43
(1) Gaji pegawai dan guru dibayarkan secara penuh setiap bulan sesuai status dan
golongan kepegawaian serta jabatannya;
(2) Pegawai dan guru dalam cuti sakit dan atau berobat jalan untuk tahun pertama
mendapat gaji sebesar 1 (satu) kali gaji dibayar per bulan dan jika lebih dari 1(satu)
tahun sampai dengan akhir tahun kedua hanya diberikan sebesar gaji pokoknya,
selanjutnya jika belum juga dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana
mestinya, pegawai dan guru yang bersangkutan diproses sebagai pegawai dan guru
cuti di luar tanggungan;
(3) Terkait dengan ayat (2) diatas berlaku jika pegawai dan guru masih memiliki status
dan disetujui sebagai pegawai yayasan yang sah;
(4) Gaji pegawai yang tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana
mestinya karena dalam proses peradilan selarna 6 (enam) bulan tidak diberikan lagi
dan status kepegawaian pegawai dan guru yayasan tersebut menjadi tidak sah;
(5) Gaji pertama calon pegawai dan guru dibayarkan secara proporsional sesuai tanggal
pengangkatan dengan perhitunganPELITA
jumlah hari masuk dibagi jumlah hari efektif dalam
TAQWA
satu bulan dikalikan gaji pokok;
(6) Gaji pegawai dan guru cuti urusan penting untuk yang kedua kali dan seterusnya
dibayarkan sebesar 50% dari ketentuan gaji normal.
Pasal 44
Pasal 45
Gaji pegawai dan guru dibayarkan antara tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan berjalan sampai
dengan tanggal 1 (satu) bulan berikutnya.
Pasal 46
(1) Kenaikan gaji berkala dilakukan terhadap pegawai dan guru yang sudah memiliki
status sebagai pegawai dan guru Tetap Yayasan
(2) Kenaikan gaji berkala dilakukan per dua tahun dimulai dari status sebagai pegawai
dan guru Tetap Yayasan
(3) Ketentuan gaji berkala khusus lainnya diatur dengan peraturan sendiri
Pasal 47
21
a. Tunjangan jabatan;
b. Tunjangan masa kerja (kesejahteraan dan insentif);
c. Tunjangan yayasan.
Pasal 48
(1) Tunjangan jabatan diberikan kepada pegawai yang ditugaskan menduduki jabatan;
(2) Besarnya nilai tunjangan jabatan ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.
Pasal 49
Pembayaran tunjangan sebagaimana ditentukan pada pasal (47) sampai dengan pasal (48)
dibayarkan setiap bulan bersama dengan pembayaran gaji pokok dalam satu daftar gaji.
Pasal 50
Pasal 51
(1) Cuti melahirkan diberikan kepada pegawai dan guru yang melahirkan;
(2) Lama cuti melahirkan adalah 2 (dua) bulan hari kalender nasional dengan ketentuan
persetujuan dari organ Yayasan;
(3) Pegawai dan guru yang akan mengambil cuti melahirkan harus mengajukan surat
permohonan cuti melahirkan kepada Yayasan diketahui oleh atasannya sekurang-
kurangnya 14 hari sebelum cuti melahirkan dilaksanakan disertai surat keterangan
dokter atau bidan yang membantu persalinannya;
(4) Hari libur semester, libur akhir tahun pelajaran dan libur nasional pada masa cuti
diperhitungkan dalam hari cuti melahirkan;
(5) Sebelum menjalankan cuti melahirkan, pegawai dan guru yang bersangkutan harus
menyerahkan tugas-tugasnya kepada atasan langsung;
(6) Pegawai dan guru yang mengambil cuti melahirkan sedangkan waktu cuti yang telah
ditentukan telah habis, apabila masih memerlukan waktu istirahat karena sakit, dapat
mengajukan permohonan izin karena sakit sertai dengan surat keterangan dari dokter;
(7) Pegawai dan Guru yang mengajukan cuti melahirkan hanya menerima haknya berupa
gaji pokok saja.
Pasal 52
22
(1) Cuti urusan penting (Haji) diberikan kepada pegawai dan guru yang melaksanakan
ibadah haji;
(2) Cuti urusan penting (Haji) diberikan paling lama 45 (empat puluh lima) hari dihitung
sejak 2 (dua) hari sebelum melaksanakan perjalanan ibadah haji;
(3) Pegawai dan guru yang akan melaksanakan cuti urusan penting (Haji), harus
menyerahkan tugas-tugasnya kepada atasan langsung;
(4) Pegawai dan guru yang akan mengambil cuti urusan penting (Haji) harus mengajukan
surat permohonan cuti urusan penting (haji) kepada Yayasan diketahui oleh atasannya
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan Cuti dilakukan.
(5) Pegawai dan Guru yang mengajukan cuti urusan penting (Haji) hanya menerima
haknya berupa gaji pokok saja.
Pasal 53
(1) Setiap pegawai dan guru dapat mengajukan cuti diluar tanggungan dengan alasan
kepentingan pribadi serta mendesak setelah memenuhi persyaratan dan mendapat
persetujuan dari atasan langsung dan disetujui oleh organ Yayasan;
(2) Jangka waktu pelaksanaan cuti diluar tanggungan ditentukan dan disepakati oleh
organ Yayasan;
(3) Pengajuan cuti diluar tanggungan diajukan kepada atasan langsung, diteruskan ke
bagian kepegawaian, pengembangan SDM dan pengawasan Yayasan dan disetujui
oleh organ Yayasan; PELITA TAQWA
(4) Pegawai dan Guru yang mengajukan cuti diluar tanggungan hanya menerima haknya
berupa gaji pokok saja.
Pasal 54
(5) Setiap pegawai dan guru mendapat libur pada hari libur nasional dan hari libur lain
yang ditentukan yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan;
(6) Khusus guru diberikan libur pada hari libur sekolah sesuai kalender pendidikan
Yayasan, namun jika ternyata hari libur tersebut ada kegiatan yang dilaksanakan di
sekolah dan memerlukan tenaga guru maka guru wajib hadir untuk melaksanakan
kegiatan tersebut.
Pasal 55
(1) Setiap pegawai dan guru yang mengajukan cuti dapat melaksanakan cuti yang
diajukan tersebut setelah menerima surat keterangan cuti dari bagian kepegawaian,
pengembangan SDM dan pengawasan Yayasan yang telah ditandatangani oleh Ketua
Yayasan.
Pasal 56
23
Kesejahteraan diberikan Yayasan kepada pegawai dan guru sesuai status kepegawaiannya,
berupa :
1. Uang transport;
2. BPJS;
3. Uang peralihan;
4. Insentif;
5. Uang perjalanan dinas dalam kota;
6. Uang perjalanan dinas luar kota;
7. Uang perjalanan dinas luar negeri;
8. Bantuan musibah;
9. Seragam dinas;
10. Penghargaan;
11. Hadiah idul fitri;
12. Uang pesangon;
Pasal 57
Uang transport diberikan kepada pegawai dan guru yang hadir melaksanakan tugas,
melaksanakan perjalanan dinas dalam kota dan atau perjalanan dinas luar kota atau luar
negeri.
PELITA TAQWA
Pasal 58
(1) Besarnya uang transport harian ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan;
(2) Uang transport pada hari libur diberikan kepada pegawai dan guru yang
melaksanakan tugas berdasarkan surat perintah/tugas dari atasannya;
(3) Uang transport harian dibayarkan dan dihitung berdasarkan data kehadiran pegawai
dan guru sesuai dengan daftar kehadiran;
(4) Daftar perhitungan uang transport harian diajukan ke bagian keuangan oleh pimpinan
unit kegiatan dalam bentuk soft copy dan atau hard copy.
Pasal 59
(1) Uang transport perjalanan dinas dalam kota diberikan kepada pegawai dan guru yang
melaksanakan tugas dalam kota sesuai perintah atasannya;
(2) Prosedur dan besarnya uang transport dinas dalam kota diatur dengan peraturan
tersendiri;
(3) Uang transport perjalanan dinas dalam kota dibayarkan dari kas kecil;
(4) Uang transport perjalanan dinas dalam kota atas pendampingan kegiatan yang
diajukan dan diatur dalam proposal kegiatan menjadi beban biaya kegiatan yang
diajukan tersebut;
Pasal 60
24
(1) Uang transport perjalanan dinas luar kota diberikan kepada pegawai dan guru yang
melaksanakan perjalanan dinas luar kota berdasarkan perintah atasannya;
(2) Prosedur dan besarnya uang transpor perjalanan dinas luar kota diatur dengan
peraturan tersendiri;
(3) Permohonan uang transpor perjalanan dinas luar kota diurus oleh tata usaha unit
kegiatan masing-masing.
Pasal 61
(1) Uang peralihan diberikan kepada pegawai dan guru, apabila terjadi perubahan sistem
penggajian yang menyebabkan gaji yang diterima menjadi berkurang dari
sebelumnya;
(2) Uang peralihan ditetapkan sebesar selisih kurang dari gaji yang diterima dengan gaji
sebelumnya;
(3) Uang peralihan dinyatakan habis apabila jumlah gaji yang diterima telah menjadi
lebih besar atau sama besarnya dengan jumlah gaji yang diterima sebelum adanya
perubahan sistem penggajian;
(4) Uang peralihan dibuat dalam daftar tersendiri dan dibayarkan bersamaan dengan gaji.
Pasal 62
PELITA TAQWA
(1) Insentif dinas diberikan kepada pegawai dan guru yang melaksanakan tugas (sekolah
dan atau yayasan) di luar jam dinas berdasarkan surat tugas dari atasannya dan
persetujuan dari organYayasan;
(2) Kegiatan yang dihitung dan diberikan insentif dinas sebagaimana yang diatur pada
ayat (1) pasal ini adalah yang kegiatan/tugas yang bukan merupakan tugas pokok
pegawai dan guru dan kewajiban pegawai dan guru;
(3) Insentif dinas pada hari libur diberikan kepada pegawai dan guru yang melaksanakan
kegiatan dinas minimal 6 (enam) jam kerja;
(4) Insentif dinas yang telah diatur dalam proposal kegiatan menjadi beban biaya kegiatan
tersebut;
(5) Besarnya uang insentif dinas ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.
Pasal 63
(1) Uang perjalanan dinas dalam kota diberikan kepada pegawai dan guru yang
melaksanakan tugas di luar jam dinas yang dikerjakan di luar sekolah atau yayasan
berdasarkan surat tugas dari atasannya melalui persetujuan dari Yayasan sesuai
dengan standar biaya perjalanan dinas yang sudah ditetapkan;
(2) Uang perjalanan dinas dalam kota yang telah diatur dalam proposal kegiatan menjadi
beban biaya kegiatan tersebut;
(3) Besarnya uang dinas dalam kota ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.
Pasal 64
25
(1) Pegawai dan guru yang melaksanakan dinas luar kota berdasarkan surat tugas yang
disetujui Yayasan, diberikan uang perjalanan dinas luar kota;
(2) Prosedur dan besar biaya perjalanan dinas luar kota diatur dengan peraturan
tersendiri;
(3) Untuk perjalanan dinas luar kota yang bersifat kunjungan, surat perintah jalan yang
bersangkutan harus ditandatangani dan distempel oleh instansi atau lembaga yang
dikunjungi;
(4) Laporan kegiatan perjalanan dinas luar kota diserahkan kepada pejabat yang memberi
tugas paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan tugas;
(5) Uang dinas luar kota diusulkan oleh pejabat yang memberi tugas disertai fotokopi
surat tugas;
(6) Proses pencairan dan penerimaan uang dinas luar kota dilakukan oleh staf keuangan
unit kerja pegawai dan guru yang bersangkutan diketahui oleh pejabat yang memberi
tugas dengan disertai fotokopi surat tugasnya.
Pasal 65
(1) Pegawai dan guru yang melaksanakan dinas ke luar negeri diberi biaya perjalanan
dinas luar negeri;
(2) Prosedur dan besarnya biaya perjalanan dinas luar negeri diatur dengan peraturan
tersendiri;
(3) Surat perintah perjalanan dinas luar negeri
PELITA ditandatangani oleh Yayasan;
TAQWA
(4) Surat tugas dan surat perintah jalan dinas luar negeri dari Yayasan sudah harus
diterimakan kepada pegawai dan guru yang bersangkutan 3 (tiga) minggu sebelum
pelaksanaan tugas;
(5) Untuk perjalanan dinas luar negeri yang bersifat kunjungan, surat perintah jalan yang
bersangkutan harus ditandatangani dan distempel oleh instansi atau lembaga yang
dikunjungi;
(6) Laporan kegiatan perjalanan dinas luar negeri disampaikan selambat-Iambatnya 1
(satu) minggu setelah pelaksanaan tugas.
Pasal 66
Pegawai dan guru yang terkena musibah dan atau kedukaan diberikan bantuan berupa uang
duka atau santunan musibah.
Pasal 67
Pasal 68
26
Ketentuan Santunan Kecelakaan :
(1) Santunan kecelakaan kerja diberikan kepada pegawai dan guru yang mengalami
kecelakaan kerja, santunan yang diberikan mempunyai kategori melihat kondisi
pegawai dan guru sebagai berikut :
a. Kecelakaan Ringan :
Keadaan dimana yang bersangkutan dirawat di rumah sakit;
b. Kecelakaan Sedang :
Keadaan dimana yang bersangkutan dirawat di rumah sakit lebih dari 5 (lima)
hari;
c. Kecelakaan Berat :
Keadaan dimana mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.
(2) Permohonan santunan kecelakaan kerja diajukan oleh atasannya disertai kronologi
kejadian yang ditujukan kepada Yayasan;
(3) Besarnya santunan kecelakaan kerja ditetapkan oleh Yayasan dan disetujui oleh organ
Yayasan.
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
27
(2) Hadiah ldul Fitri dibayarkan kepada pegawai dan guru selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum ldul Fitri.
Pasal 72
Ketentuan Penghargaan :
(1) Yayasan memberikan penghargaan kepada pegawai dan guru tetap yayasan yang
berprestasi dan patut menjadi teladan bagi pegawai dan guru lainnya dan atau telah
mengabdi pada yayasan secara terus menerus sekurang-kurangnya 25 (dua puluh
lima) tahun;
(2) Besar dan bentuk penghargaan yang diberikan kepada pegawai dan guru sebagaimana
dimaksud ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Yayasan;
(3) Usul pemberian penghargaan disampaikan oleh Kepala Unit berdasarkan pengajuan
dan rekomendasi dari atasan langsung pegawai dan guru yang bersangkutan.
Pasal 73
Ketentuan Pesangon :
(1) Uang pesangon hanya diberikan kepada pegawai dan guru tetap yayasan yang di PHK
dengan hormat dengan masa kerja kurang dari 2 (dua) tahun dihitung setelah menjadi
pegawai dan guru tetap Yayasan; PELITA TAQWA
(2) Besarnya uang pesangon adalah 1 (satu) bulan gaji dibayar.
Pasal 74
(1) Setiap pegawai dan guru tetap dikutsertakan dalam program BPJS;
(2) Premi kepesertaan program BPJS sebagaimana dimaksud ayat (1) dibayarkan oleh
yayasan tempat tugas pada saat itu sesuai ketentuan.
BAB XI
PELANGGARAN & SANKSI
Pasal 75
(1) Pegawai dan guru adalah unsur pelaku kegiatan organisasi institusi sekolah yang
menjunjung tinggi nilai-nilai agama islam, Pancasila dan UUD 1945;
28
(2) Pegawai dan guru sebagai unsur pelaku organisasi/institusi bersikap disiplin, netral
dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan bagi komunitasnya dan
masyarakat;
(3) Untuk menjamin netralitas pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 di atas,
pegawai dan guru tidak diizinkan menjabat dan bekerja secara tetap atau penuh waktu
pada Badan Usaha/Lembaga lain atau menjadi calon legislatif partai politik;
(4) Pegawai dan Guru Tetap Yayasan/ Pegawai dan Guru Tidak Tetap Yayasan yang
hendak melamar menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mengundurkan diri
terlebih dulu sebagai Pegawai dan Guru Tetap Yayasan satu bulan sebelum
pengumuman kelulusan test sesuai ketentuan Peraturan Kepegawaian ini.
Pasal 76
(1) Pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai dan guru dikelompokkan dalam 3 (tiga)
jenis pelanggaran, yaitu:
a. Pelanggaran ringan;
b. Pelanggaran sedang;
c. Pelanggaran berat.
(2) Prosedur penanganan pelanggaran diatur dengan peraturan tersendiri.
PasalTAQWA
PELITA 77
Pasal 78
29
(2) Sanksi pelanggaran ringan diberikan oleh atasan langsung pegawai dan guru yang
bersangkutan.
Pasal 79
(1) Pejabat yang berwenang memberikan sanksi terhadap pelanggaran ringan di unit
kerjanya, meneliti kebenaran terjadinya pelanggaran sebagaimana ditentukan pasal
(77) peraturan ini;
(2) Kepada pegawai dan guru yang terbukti melakukan pelanggaran ringan diberikan
surat peringatan ke-1 (SP-1) atau pernyataan tidak puas;
(3) Masa berlaku sanksi atas pelanggaran sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini adalah
3 (tiga) bulan;
(4) Jika dalam masa menjalankan sanksi atas pelanggaran sebagaimana dimaksud ayat (3)
pasal ini, pegawai dan guru yang bersangkutan melakukan pelanggaran sejenis,
kepadanya dinyatakan melakukan pelanggaran sedang.
Pasal 80
Pasal 81
30
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun atas rekomendasi Yayasan
dan disetujui oleh organ Yayasan;
c. Penundaan perubahan status dan atau pangkat/golongan kepegawaian selama 1
(satu) tahun atas rekomendasi Yayasan dan disetujui oleh organ Yayasan;
Pasal 82
(1) Dalam kaitan proses pemberian sanksi kepada pegawai dan guru yang diduga
melakukan pelanggaran sedang, bagian kepegawaian, pengembangan SDM dan
pengawasan Yayasan melakukan wawancara dan mengklarifikasi terhadap yang
bersangkutan dan meminta keterangan atas dugaan pelanggaran sedang yang terjadi;
(2) Permintaan keterangan yang dilakukan terhadap yang bersangkutan dibuktikan
dengan adanya berita acara permintaan keterangan atau sejenisnya;
(3) Jika didalam permintaan keterangan tersebut, yang bersangkutan mengakui atas
dugaan pelanggaran sedang yang dilakukan maka, yang bersangkutan akan
menindaklanjuti rekomendasi atau saran yang diberikan oleh bagian kepegawaian,
pengembangan SDM dan pengawasan Yayasan.
(4) Masa berlaku sanksi atau surat peringatan kedua adalah 3 bulan sejak penetapan
sanksi dan pemberian surat peringatan kedua;
(5) Jika dalam masa menjalankan sanksi atau surat peringatan kedua sebagaimana
dimaksud ayat (4) pegawai dan guru yang bersangkutan melakukan pelanggaran
sejenis, kepadanya dinyatakan melakukan pelanggaran berat.
PELITA TAQWA
(6) Yang berwenang menandatangani surat peringatan kedua (SP-2) dan memberikan
sanksi pelanggaran sedang adalah pimpinan bagian kepegawaian, pengembangan
SDM dan pengawasan Yayasan.
Pasal 83
31
18. Pejabat yang tidak memberikan sanksi pelanggaran sedang;
19. Terkena sanksi pidana yang telah berkekuatan hukum tetap;
20. Melakukan pelecehan seksual terhadap murid atau teman kerja;
Pasal 84
Pasal 85
Yang berwenang dan wajib memberikan/menandatangani surat peringatan ketiga (SP-3) serta
sanksi pelanggaran berat adalah Ketua Yayasan.
PasalTAQWA
PELITA 86
(1) Dalam kaitan proses pemberian sanksi kepada pegawai dan guru yang diduga
melakukan pelanggaran berat, Yayasan menyusun tim telaah penanganan masalah
serta melakukan wawancara, klarifikasi, dan mencari informasi atas dugaan
pelanggaran berat tersebut;
(2) Tim telaah penanganan masalah kemudian memanggil pegawai yang diduga
melakukan pelanggaran berat secara tertulis untuk penyelesaian pelanggaran dan
penetapan sanksi berdasarkan laporan hasil pemeriksaan;
(3) Tim telaah penanganan masalah membuat laporan hasil pemeriksaan kemudian
dilaporkan ke Organ Yayasan untuk diputuskan sanksi dan status kepegawaiannya;
(4) Penetapan sanksi diberikan dalam bentuk surat keputusan Yayasan disampaikan
kepada pegawai dan guru yang bersangkutan dengan tembusan kepada pihak-pihak
terkait.
BAB XII
PERMASALAHAN PEGAWAI
Pasal 87
(1) Permasalahan pegawai dan guru adalah segala hal yang mengganggu kelancaran,
ketenangan dan kenyamanan interaksi dan komunikasi kedinasan pegawai dan guru di
tempat kerjanya yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai dan guru dan lembaga
secara keseluruhan;
32
(2) Permasalahan pegawai dan guru sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini antara
lain:
a. Konflik atau sengketa antar sesama pegawai dan guru;
b. Keterlambatan dan atau kesalahan prosedur administrasi kepegawaian;
c. Hal-hal yang menyangkut penerimaan hak dan kesejahteraan pegawai dan guru;
d. Hal-hal yang menyangkut penempatan dan penugasan pegawai dan guru; dan
e. Lain-lain hal yang berhubungan dengan kinerja pegawai dan guru.
Pasal 88
(1) Setiap pegawai dan guru yang mempunyai permasalahan dan menginginkan
peyelesaian atas permasalahannya terlebih dahulu harus menyampaikan/mengadukan
permasalahannya kepada atasan langsung;
(2) Jika dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak pengaduannya belum mendapat tanggapan
dan penyelesaian, masalah tersebut dapat diteruskan kepada pejabat satu tingkat lebih
tinggi;
(3) Jika dalam waktu 5 (lima) hari kerja belum mendapat tanggapan dan penyelesaian
juga, masalah tersebut dapat diteruskan kepada pejabat yang lebih tinggi lagi;
(4) Jika dalam waktu 5 (ima) hari kerja belum mendapat tanggapan dan penyelesaian
juga, masalah tersebut dapat diteruskan kepada Yayasan.
PELITA TAQWA
BAB XIII
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 89
Pasal 90
(1) Pegawai dan guru yang mengundurkan diri harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Mengajukan surat permohonan pengunduran diri selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan sebelumnya;
b. Tidak terikat dalam ikatan dinas;
c. Tidak sedang melaksanakan tugas khusus yang belum diselesaikan;
d. Tetap melaksanakan kewajibannya sampai pengunduran diri dikabulkan.
33
(2) Pegawai dan guru yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan hormat
tetap menerima kesejahteraannya sesuai ketentuan;
(3) Pegawai dan guru yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan tidak
hormat tidak menerima hak dan kesejahteraannya apapun.
Pasal 91
Pasal 92
(1) Pegawai dan guru yang tidak mampu melaksanakan tugas secara terus menerus
karena sakit yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter dan atau sakit lebih dari
24 (dua puluh empat) bulan berturut-turut di PHK dengan hormat karena uzur;
(2) Pegawai dan guru yang di PHK karena uzur memperoleh kesejahteraan sesuaidengan
status dan golongan kepegawaiannya.
Pasal 93
(1) Organ Yayasan dapat melakukan PHK terhadap pegawai dan guru apabila terjadi
reorganisasi dan restrukturisasi;
(2) Pegawai dan guru yang di PHK karena reorganisasi dan restrukturisasi memperoleh
kesejahteraan sesuai dengan status kepegawaiannya.
Pasal 94
(1) Organ Yayasan dapat melakukan PHK terhadap pegawai dan guru apabila terjadi
likuidasi;
(2) Penyelesaian PHK karena likuidasi dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Pembina
sesuai Anggaran Dasar Yayasan;
34
(3) Kesejahteraan pegawai dan guru yang di PHK karena likuidasi diatur secara
proporsional.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 95
Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada Tanggal : Januari 2024
YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH
PELITA
PELITA TAQWATAQWA LUBUKLINGAU,
KETUA PEMBINA,
35