Anda di halaman 1dari 234

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/370806806

KEWIRAUSAHAAN (Menggali Social Entrepreneurship)

Book · May 2023

CITATIONS READS

0 117

4 authors, including:

Penerbit Muhammad Zaini Nanda Saputra


Penerbit Muhammad Zaini Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
13 PUBLICATIONS 40 CITATIONS 108 PUBLICATIONS 268 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Yundri Akhyar
State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau
20 PUBLICATIONS 38 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Penerbit Muhammad Zaini on 17 May 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Buku Kewirausahaan mengajarkan sejak dini bagaimana menjadi

Dr. Yundri Akhyar, M.A.


Reni Nasrianti, S.E., M.Si.
wirausahawan yang memiliki ide atau gagasan usaha untuk menjadi suatu
lapangan usaha yang dapat mencetak wirausahawan yang sukses dan
dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Buku ini memberikan
sebuah kemampuan dasar kepada mahasiswa dalam bidang
kewirausahaan dan penerapannya.

Buku ini membahas Konsep Dasar Kewirausahaan, Karakteris k


Kewirausahaan, Krea f dan Inovasi Wirausaha, Mo vasi Kewirausahaan,
Langkah-langkah memulai usaha baru, Seni dan Teknik Penjualan, E ka
Bisnis, Modal, Analisis Pesaing, Risiko Usaha, Jenis Usaha, Kewirausahaan
dalam pandangan Islam, Berpikir Perubahan, Pemanfaatan Sumber Daya
dalam Kewirausahaan, Kewirausahaan Sosial.

Banyak yang harus dilakukan oleh seorang wirausaha untuk memulai


usahanya dan bagaimana seorang wirausaha mempertahankan usahanya
agar dapat terus maju dan berkembang.Buku ini membahas Konsep Dasar
Kewirausahaan, Karakteris k Kewirausahaan, Krea f dan Inovasi Editor:
Wirausaha, Mo vasi Kewirausahaan, Langkah-langkah memulai usaha Nanda Saputra
baru, Seni dan Teknik Penjualan, E ka Bisnis, Modal, Analisis Pesaing, Risiko
Usaha, Jenis Usaha, Kewirausahaan dalam pandangan Islam, Berpikir
Perubahan, Pemanfaatan Sumber Daya dalam Kewirausahaan, dan
Kewirausahaan Sosial.Buku ini hadir dan menjadi sangat pen ng bagi
mahasiswa sebagai calon wirausaha dan para wirausaha sebagai rujukan
dan panduan dalam berwirausaha.

Reni Nasrianti, S.E., M.Si.


Dr. Yundri Akhyar, M.A.
Reni Nasrianti, S.E., M.Si.
Dr. Yundri Akhyar, M.A.

KEWIRAUSAHAAN
(Menggali Social Entrepreneurship)

Editor:
Nanda Saputra
KEWIRAUSAHAAN
(Menggali Social Entrepreneurship)

Penulis:
Reni Nasrianti, S.E., M.Si.
Dr. Yundri Akhyar, M.A.

Editor:
Nanda Saputra

Penyunting:
Nanda Saputra, M.Pd.

Desain Sampul dan Tata Letak


Atika Kumala Dewi

ISBN: 978-623-8065-19-6
Cetakan: Februari 2023
Ukuran: A5 (14 x 20 cm)
Halaman: x + 222 Hlm.

Penerbit:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
Anggota IKAPI (026/DIA/2021)

Redaksi:
Jalan Kompleks Pelajar Tijue
Desa Baroh Kec. Pidie
Kab. Pidie Provinsi Aceh
No. Hp: 085277711539
Email: penerbitzaini101@gmail.com
Website: http://penerbitzaini.com

Hak Cipta 2021 @ Yayasan Penerbit Muhammad Zaini


Hak cipta dilindungi undang-udang. Dilarang keras menerjemahkan,
memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
ini tanpa izin tertulis dari Penerbit atau Penulis.
PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan buku Kewirausahaan. Buku
kewirausahaan ini ditulis dalam upaya memberikan
kontribusi bagi pemenuhan kebutuhan yang berkaitan
dengan kepentingan umum dan dunia pendidikan. Oleh
sebab itu, penulis mencoba menyusun buku kewirausahaan
sebagai buku penuntun bagi seseorang yang ingin menjadi
wirausahawan dan juga untuk perkuliahan di perguruan
tinggi.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dan telah memungkinkan buku ini
terbit. Terutama kepada para pakar yang bukunya penulis
kutip. Kritik dan saran yang membangun penulis nantikan
dengan tangan terbuka untuk menyempurnakan buku
ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya dan khususnya bagi dunia pendidikan.
Wassalamu’alaikumsalam, Wr.Wb.

Tim Penulis

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship iii


KATA PENGANTAR

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


kewirausahaan diartikan sebagai hal yang berkaitan dengan
aktivitas wirausaha. Wirausaha menurut KBBI sendiri adalah
orang yang memiliki kecerdikan dalam mengenali inovasi
produk baru, cara produksi baru, aspek operasional untuk
produk baru, serta mengatur pemasaran dan pendanaan
produk tersebut.
Dengan begitu, wirausaha dapat diartikan sebagai
suatu aktivitas dalam mengelola proses bisnis dari produk
baru baik itu dari segi proses produksi, pemasaran, hingga
pendanaan. Dalam bahasa Inggris, kata kewirausahaan
memiliki persamaan arti dengan kata “entrepreneurship”.
Kata entrepreneurship merupakan kata yang berasal
dari bahasa Perancis yakni entreprende yang artinya
petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Dapat
disimpulkan sebenarnya kewirausahaan adalah suatu
aktivitas mengelola sumber daya. Misalnya sumber daya
alam, sumber daya manusia, modal, teknologi dan banyak
sumber daya lainnya untuk mencapai suatu maksud atau
tujuan tertentu.
Ketua Umum Asosiasi DKLPT

Nanda Saputra, M.Pd.


ID. 202108250172

iv Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


DAFTAR ISI

PRAKATA ........................................................................................ iii


KATA PENGANTAR...................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................... v
BAB 1
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN.................................... 1
A. Pengertian Kewirausahaan ............................................. 4
B. Minat Berwirausaha........................................................... 5
C. Manfaat dan Tujuan Kewirausahaan........................... 7
D. Proses Kewirausahaan ..................................................... 8
E. Keunggulan dan Kelemahan Menjadi
Entrepeneur.......................................................................... 10
BAB 2
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN..................................... 15
A. Mengapa Karakteristik Kewirausahaan
Dibutuhkan?......................................................................... 15
B. Karakteristik Kewirausahaan........................................... 19
C. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan.................................. 22
D. Kepribadian Wirausaha.................................................... 23
E. Bentuk-Bentuk Kewirausahaan...................................... 25
BAB 3
KREATIV DAN INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN...... 29
A. Pengertian Kreativitas....................................................... 30
B. Inovasi .................................................................................... 32
C. Tujuan Inovasi ..................................................................... 35

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship v


BAB 4
MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN................................................ 39
A. Peranan Motivasi dalam Kewirausahaan................... 40
B. Menumbuhkan Minat Wirausaha................................. 44
C. Menjadi Wirausaha Sukses............................................. 47
BAB 5
LANGKAH-LANGKAH MEMULAI USAHA BARU.............. 55
A. Memasuki Usaha Baru...................................................... 56
B. Memanfaatkan Peluang................................................... 59
C. Upaya Merintis Usaha Baru............................................ 61
D. Mengembangkan Usaha.................................................. 62
E. Kesalahan Rencana Usaha............................................... 65
F. Hambatan Berwirausaha.................................................. 66
BAB 6
SENI DAN TEKNIK PENJUALAN ............................................ 71
A. Konsep Pemasaran............................................................. 71
B. Menciptakan Loyalitas dan Hubungan Jangka
Panjang................................................................................... 77
C. Strategi Pemasaran............................................................ 78
D. Promosi dan Strategi Promosi ...................................... 79
E. Seni dan Teknik Penjualan............................................... 80
F. Teknik Penjualan ................................................................ 82
G. Tantangan yang dihadapi Penjual dan Solusinya... 84
BAB 7
ETIKA BISNIS................................................................................. 89
A. Etika Bisnis............................................................................. 90
B. Tujuan dan Manfaat Etika Bisnis................................... 94
C. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis.............................................. 95

vi Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


D. Penerapan Etika Bisnis...................................................... 97
E. Etika Bisnis Dalam Islam................................................... 102
F. Peranan Etika Bisnis........................................................... 105
BAB 8
MODAL............................................................................................ 109
A. Pengertian Modal............................................................... 109
B. Pengertian Manajemen Modal Kerja.......................... 113
C. Sumber Modal..................................................................... 116
BAB 9
ANALISIS PESAING..................................................................... 125
A. Pengertian Persaingan...................................................... 125
B. Menganalisis Persaingan................................................. 127
C. Bentuk Persaingan.............................................................. 129
D. Keunggulan Bersaing........................................................ 130
E. Fungsi Persaingan............................................................... 131
BAB 10
RISIKO USAHA.............................................................................. 135
A. Pengertian Risiko Usaha.................................................. 135
B. Jenis-Jenis Risiko................................................................. 138
C. Analisis Risiko Usaha......................................................... 139
D. Wujud dan Sumber Risiko............................................... 140
E. Hidup Penuh dengan Risiko........................................... 141
BAB 11
JENIS USAHA................................................................................ 145
A. Usaha....................................................................................... 145
B. Faktor Keberhasilan Usaha.............................................. 161

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship vii


BAB 12
KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM....................................... 165
A. Kewirausahaan dalam Islam........................................... 165
B. Perilaku Bisnis dalam Kewirausahaan Islam............. 168
BAB 13
BERPIKIR PERUBAHAN.............................................................. 177
A. Mindset Entrepreneur......................................................... 177
B. Perbedaan Mindset Entrepreneur dan Non
Entrepreneur......................................................................... 179
C. Hambatan Berwirausaha.................................................. 183
D. Kemampuan Beradaptasi................................................. 183
BAB 14
PEMANFAATAN SUMBER DAYA DALAM
KEWIRAUSAHAAN...................................................................... 189
BAB 15
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL...................................................... 201
A. Tujuan Kewirausahaan Sosial......................................... 204
B. Karakteritik Kewirausahaan Sosial................................ 204
C. Tokoh Sosial Entrepreneur.............................................. 207
D. Kisah Inspiratif Seorang Entrepreneur Sukses di
Bidang Pendidikan............................................................. 211
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 217
PROFIL PENULIS.......................................................................... 220

viii Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah Kewirausahaan mengajarkan sejak dini
bagaimana menjadi wirausahawan yang memiliki ide atau
gagasan usaha untuk menjadi suatu lapangan usaha yang
dapat mencetak wirausahawan yang sukses dan dapat
menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Mata kuliah ini
memberikan sebuah kemampuan dasar kepada mahasiswa
dalam bidang kewirausahaan dan penerapannya. Mata
kuliah ini membahas Konsep Dasar Kewirausahaan,
Karakteristik Kewirausahaan, Kreatif dan Inovasi Wirausaha,
Motivasi Kewirausahaan, Langkah-langkah memulai usaha
baru, Seni dan Teknik Penjualan, Etika Bisnis, Modal,
Analisis Pesaing, Risiko Usaha, Jenis Usaha, Kewirausahaan
dalam pandangan Islam, Berpikir Perubahan, Pemanfaatan
Sumber Daya dalam Kewirausahaan, Kewirausahaan Sosial.
Pengajaran kewirausahaan memberikan sebuah
pengajaran dan melatih keahlian seseorang serta mampu
menciptakan lapangan kerja. Dengan adanya pembelajaran
kewirausahaan diharapkan mampu mengurangi tingginya
angka pengangguran.

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Setelah mengikuti mata kuliah ini maka mahasiswa
dapat menumbuhkan jiwa entrepreneur, dan mampu
menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan untuk membentuk kepribadian yang kreatif
dan inovatif untuk menghasilkan barang dan jasa baru
yang berbeda dan memilki nilai tambah serta mampu
menciptakan keunggulan bersaing dalam dunia bisnis.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship ix


BAB 1
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

Bab ini menerangkan secara umum menjelaskan


pengertian kewirausahaan dalam kegiatan bisnis, tujuan
dari kewirausahaan, dan sifat kewirausahaan.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh,
diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami
hal-hal sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian kewirausahaan.
2. Mengetahui tujuan dan manfaat kewirausahaan.
3. Memahami minat seseorang dalam berwirausaha.
4. Memahami secara komprehensif tentang
kewirausahaan dan proses kewirausahaan.

Pendahuluan: Kewirausahaan dalam Era Globalisasi


Dalam hal pendidikan kewirausahaan
(Entrepreneurship), Indonesia jauh tertinggal dibandingkan
dengan luar negeri, bahkan di beberapa negara pendidikan
tersebut telah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Misalnya,
di negara-negara Eropa dan Amerika Utara pendidikan
kewirausahaan telah dimulai sejak tahun 1970-an. Bahkan di
Amerika Serikat lebih dari 500 sekolah sudah mengajarkan
mata kuliah kewirausahaan era tahun 1980-an. Sementara
itu, di Indonesia pendidikan kewirausahaan baru mulai
dibicarakan pada tahun 1980-an dan digalakkan tahun
1990-an. Saat ini sudah mulai berdiri beberapa sekolah yang

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 1


memang berorientasi untuk menjadikan mahasiswanya
sebagai pengusaha unggul setelah pendidikan. Meskipun
masih butuh waktu untuk melahirkan wirausaha baru
paling tidak kita sudah memulainya. Wirausahawan secara
umum adalah orang-orang yang mampu menjawab
sebuah tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Ide adalah hal yang utama. Kemampuan memiliki ide yang
cemerlang akan dapat menentukan masa depan bangsa.
Setiap orang pasti punya pikiran, tapi hanya sedikit yang
punya ide. Ide, adalah Sebuah pikiran yang mempunyai
harapan dan tujuan yang benilai tinggi untuk diri sendiri
dan juga lingkungan. Kegiatan wirausaha seringkali disebut
bisnis. Bisnis dalam hal ini diartikan segala aktivitas untuk
mendapatkan keuntungan untuk dapat memperbaiki
kualitas hidup.
Semakin tingginya angka pengangguran, kemiskinan,
besarnya jumlah penduduk Indonesia yang tak diiringi
kualitas sumber daya manusia, dan persaingan tenaga
kerja dan ekonomi dari internasional, membuat sektor
pendidikan harus berperan aktif dalam menyiapkan sumber
daya manusia yang mampu menghadapi tantangan-
tantangan tersebut. Menyiapkan generasi yang berjiwa
tangguh, terampil dan kompeten, generasi yang tak
hanya mencari dan menunggu pekerjaan namun dapat
menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi angka
pengangguran di Indonesia.
Pada awalnya pengembangan keterampilan
kewirausahaan tidak begitu diperhatikan karena lulusan
perguruan tinggi pada masa lalu dapat melamar berbagai

2 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


macam pekerjaan yang telah tersedia. Namun saat ini
semua telah berubah, banyak lulusan perguruan tinggi
yang bekerja serabutan dan menunggu panggilan kerja,
selain itu banyak pula yang menganggur. Kewirausahaan
dipandang salah jalan alternative untuk mewujudkan suatu
kegiatan yang dapat menciptakan dan meningkatkan
pertumbuhan lapangan kerja. Hal ini penting karena adanya
keterbatasan pemerintah dalam menyediakan lapangan
kerja pada masyarakat. Untuk mengatasi keterbatasan
lapangan kerja ini dapat dilakukan dengan membekali para
pencari kerja dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kewirausahaan melalui pengembangan kewirausahaan.
Penciptaan tenaga kerja ini perlu dukungan pemerintah,
swasta, perguruan tinggi dan lainnya.
Istilah wirausaha berdekatan dengan istilah wiraswasta,
meski terdapat perbedaan. Wiraswasta lebih fokus pada
objek sementara wirausaha lebih menekankan pada jiwa
dan semangat kemudian diaplikasikan dalam segala aspek
kehidupan. Jadi, perbedaan seorang wiraswasta dengan
seseorang wirausaha ialah wirausaha cenderung bermain
dengan sebuah risiko serta tantangan. Maksudnya,
wirausaha lebih bermain dengan metode menggunakan
peluang-peluang tersebut. Sementara itu wiraswasta lebih
cenderung kepada seorang yang menggunakan modal
yang dimilikinya guna membuka sesuatu usaha tertentu
Seorang wirausaha bisa jadi merupakan wiraswastawan,
namun wiraswastawan belum tentu seorang wirausaha.
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan
untuk berwirausaha. Setiap orang juga memiliki

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 3


kesempatan yang dapat dimanfaatkannya untuk menjadi
wirausaha dengan memanfaatkan apa yang ada. Untuk
menjadi wirausaha diperlukan keberanian untuk memulai
sesuatu yang baru dengan menghilangkan rasa takut dan
keraguan dalam memulai.

A. Pengertian Kewirausahaan
Bicara tentang kewirausahaan yang terlintas di
pikiran kita adalah berdagang bagaimana seseorang
mampu menjual suatu barang atau jasa kepada orang
lain dengan tujuan menghasilkan keuntungan “UANG”.
Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang
mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk
menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam
mewujudkan cita-citanya.
Bagian terakhir di atas membawa kita kepada peran
dari kewirausahaan. Kewirausahaan secara pengertian
Thomas W. Zimmerer (1996:51) menyatakan bahwa
kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas
serta inovasi dalam memecahkan permasalahan serta
mencari peluang yang dialami oleh setiap orang di dalam
kehidupannya. Intinya kewirausahaan ialah sesuatu keahlian
untuk menciptakan suatu yang baru dan berbeda. Menurut
Drucker (1959), kewirausahaan adalah sebuah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari
sebelumnya. (ability to create the new and different).
Dengan memperhatikan beberapa pandangan di atas
dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya kewirausahaan
adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan dan

4 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


mengembangkan sebuah usaha demi mencapai tujuan
dan berani dalam mengambil risiko.
Melalui beberapa pengertian tersebut dapat dilihat
beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang wirausaha
yaitu:
1. Memiliki jiwa kreatif dan inovatif.
2. Mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dan
memiliki daya saing.
3. Memiliki sikap mental yang kuat.
4. Berjiwa kepemimpinan
5. Berpikiran maju ke depan (orientasi ke masa depan).
Intinya seorang wirausahawan adalah orang-orang
yang memiliki jiwa wirausaha dan menerapkannya
dalam kehidupannya. Kemampuan dalam berpikir
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, dan siasat dalam menghadapi
tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya
dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, dan
merealisasikan rencana dalam pikirannya ke dalam sebuah
tindakan yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang
baru.

B. Minat Berwirausaha.
Minat merupakan suatu kemauan dan ketertarikan
seseorang dalam melakukan sesuatu hal. Minat
memberikan sebuah manfaat untuk diri sendiri dan orang
lain. Seseorang yang berminat berawal dari ketertarikan
dan kemauan atas sesuatu hasil yang diharapkan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 5


Mengolah dan memanfaatkan suatu sumber daya dan
keterampilan yang maka ia akan melakukan sesuatu
dengan senang hati dan dengan hati yang tulus karena
minat mempengaruhi ada pada diri seseorang mampu
menghasilkan sebuah keuntungan dan bernilai jual
ketika minat tersebut tumbuh pada diri. Minat tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah
pertama, faktor keluarga di mana keluarga mempunyai
kedudukan berarti terutama guna masa depan anak
lebih baik dengan adanya dorongan dari keluarga seperti
orang tua dan keluarga lain dapat memupuk tumbuhnya
suatu minat wirausaha. Kedua adalah perasaan senang
di mana di dalam dirinya memiliki jiwa dan kemampuan
dalam wirausaha sehingga ia senang melakukan sesuatu
yang bernilai bisnis. Ketiga ketika melihat seseorang atau
kerabat yang sukses dalam bisnisnya sehingga memicu
minat untuk mencoba memulai bisnis.
Seseorang yang memiliki minat usaha tidak dipengaruhi
oleh usia dan jenis kelamin, siapapun kapanpun suatu
usaha dapat dilakukan dengan modal keinginan dan minat
yang tumbuh dalam diri seseorang.
Kadang kita tak menyadari keberhasilan dari sebuah
bisnis yang kita jalankan dan yang kita sadari adalah bahwa
di saat kita berpikir untuk memajukan sebuah bisnis namun
terhalang oleh sebuah pemikiran negative dan spesimis
bahwa kita merasa usaha ini akan sulit berjalan lancar dan
dihadapkan oleh pesaing lain sehingga apapun masukan
dan saran dari orang terhadap maju mundurnya usaha
tidak diterima dengan baik, sikap dan pemikiran seperti

6 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


ini harus disingkirkan karena sebagai seorang bisnis
optimisme dan keyakinan itu penting sebagai salah satu
fondasi keberhasilan usaha tetapi membuang kebiasaan
buruk percaya diri yang tinggi juga harus dipertimbangkan
karena bisa saja sewaktu-waktu usaha kita bisa ditiru bahkan
dijatuhkan oleh pesaing-pesaing hebat, sebelum itu terjadi
ada baiknya kita bisa mengatasi dan meminimalisir suatu
keadaan dengan mengantisipasi dan mendengar suatu
saran dari orang-orang yang sudah berpengalaman agar
tidak mempengaruhi sebuah minat wirausaha seseorang.

C. Manfaat dan Tujuan Kewirausahaan


Dalam memainkan sebuah usaha, seorang
wirausahawan terlebih dahulu memiliki perencanaan dan
rencana tersebut pasti memiliki manfaat dan tujuan besar
maupun kecil karena akan berdampak pada kehidupan
usaha di masa akan datang.
Jika kita perhatikan manfaat adanya wirausaha sangat
banyak antara lain:
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga
dapat mengurangi pengangguran.
2. Menjadi contoh oleh kalangan masyarakat karena
sebagai seorang wirausaha memiliki pribadi yang
unggul, berani, dan jujur.
3. Memberikan contoh kepada orang lain bahwa
bagaimana kita harus bekerja keras dan gigih untuk
mencapai kesuksesan. Karena sebagai pengusaha
yang sukses harus siap jatuh bangun dalam segala
hambatan dan rintangan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 7


4. Menghargai hal kecil karena seorang wirausaha yang
sukses berawal dari nol dalam memulai sebuah usaha.
5. Dalam kewirausahaan telah tertanam sikap dan perilaku
dalam membuka bisnis agar dapat menjalankan usaha
berjalan dengan baik dan berhasil.
Adapun tujuan dari kewirausahaan yaitu:
1. Mendukung munculnya usaha-usaha kecil.
Dengan adanya usaha pasti akan melibatkan banyak
orang untuk mendukung jalannya suatu usaha selain
itu juga membentuk karakter-karakter baru sebagai
pelaku usaha.
2. Mampu melihat peluang usaha.
Sebagai seorang wirausahawan melihat peluang dan
ide bisnis seperti apa yang layak untuk dijual atau
dipasarkan mengikuti perkembangan zaman dari masa
kemasa.
3. Menyejahterakan rakyat.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terjun
dalam bidang kewirausahaan maka akan semakin
memperbesar lapangan pekerjaan karena mengurangi
jumlah pengangguran sekaligus meningkatkan
kesejahteraan rakyat.

D. Proses Kewirausahaan
Proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan
ini digambarkan oleh Bygrave dengan urutan langkah-
langkah berikut ini:

8 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


1. Proses Inovasi
Beberapa faktor personal mendorong inovasi adalah
keinginan berprestasi, sifat pemasaran, keinginan
menanggung risiko, faktor pendidikan, dan
pengalaman.
Inovasi timbul pada diri seseorang yang
mendorongnya mencari pemicu ke arah untuk
memulai usaha.
2. Proses Pemicu
Mendorong seseorang atau memaksa untuk terjun ke
dunia usaha sebagai pemicunya adanya ketidakpuasan
terhadap pekerjaan yang dijalani sekarang, adanya
pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan
lain, komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan
Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental
secara total, adanya komitmen yang tinggi terhadap
bisnis dan adanya visi pandangan yang jauh ke depan
guna mencapai keberhasilan.
4. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong oleh faktor organisasi
antara lain: adanya tim yang kompak dalam menjalankan
usaha sehingga semua yang direncanakan terlaksana.
Faktor dari luar yang mendorong implementasi dan
pertumbuhan bisnis antara lain adanya persaingan yang
cukup menguntungkan, adanya konsumen dan pemasok
barang secara terus menerus, adanya kebijakan pemerintah
yang menunjang bidang perekonomian.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 9


E. Keunggulan dan Kelemahan Menjadi Entrepeneur
Tidak ada satupun di dunia ini yang sempurna dibalik
kelebihan pasti juga ada kekurangan begitu juga halnya
seorang pengusaha.
Menurut Suryana (2003) menjelaskan kelebihan
menjadi entrepreneur yaitu:
1. Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat
entrepreneur menjadi seorang “bos” yang penuh
kepuasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi.
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang
dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi
berwirausaha.
3. Kontrol finansial.
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa
kekayaan sebagai milik sendiri.
Kelebihan yang diperoleh dengan menjadi seorang
entrepreneur yaitu:
1. Tidak bergantung orang lain.
2. Mampu dalam mengambil keputusan sendiri.
3. Memiliki kreativitas dan ide untuk maju dan
berkembang.
4. Loyalitas terhadap sebuah pekerjaan.
5. Pendapatan dirancang sendiri (besarnya pendapatan
diatur sendiri) artinya untung dan rugi yang didapat
diatur sendiri.

10 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


6. Bebas dalam mengatur pekerjaan.
7. Mengendalikan orang lain.
8. Fleksibel dalam waktu dan tempat.
Selanjutnya terdapat 7 (tujuh) potensi kelemahan
sebagai entrepreneur sebagaimana dijelaskan oleh
Zimmerer, Scarborough, dan Wilson (2008) sebagai berikut:
1. Ketidakpastian pendapatan.
Seseorang yang bekerja sebagai karyawan suatu
perusahaan akan memperoleh gaji tetap setiap
bulan. Kondisi yang sama tidak akan dialami seorang
entrepreneur. Bahkan kondisi akan lebih buruk jika
usaha baru saja dimulai. Suatu saat penghasilan dapat
membumbung tinggi, tetapi ketika kondisi sedang
tidak menguntungkan, entrepreneur harus siap merugi,
memperoleh pendapatan jauh di bawah seorang
karyawan perusahaan.
2. Risiko kehilangan seluruh investasi.
Ketika seseorang memulai bisnis, tidak ada jaminan
bahwa investasi yang ditanamkan akan menuai hasil
yang diinginkan. Selalu ada kemungkinan untuk
berhasil demikian pula ada kemungkinan untuk
kehilangan seluruh investasi. Batas antara kegagalan
dan keberhasilan begitu tipis.
3. Kerja lama dan kerja keras.
Tidak ada keberhasilan usaha sejati yang datang
secara instan, tanpa proses, kerja lama dan kerja keras.
Entrepreneur dituntut bekerja keras, sepanjang waktu

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 11


agar usaha yang dijalankan dapat eksis dan berjalan
dengan baik.
4. Kualitas hidup yang rendah sampai bisnis mapan.
Seorang entrepreneur harus rela menjadi miskin dan
menderita sebelum sukses datang menghampiri. Tidak
ada rasa gengsi dan malu karena entrepreneur harus
menjalani proses yang berliku-liku sebelum bisnisnya
mapan.
5. Tingkat stress yang tinggi.
Dengan tantangan usaha yang makin keras, tidaklah
mengherankan jika entrepreneur mengalami tingkat
stress yang tinggi. Jauh lebih tinggi tingkatnya apabila
menjadi pegawai/karyawan biasa karena mereka hanya
memikirkan gaji per bulan tanpa mengalami kerugian
atau risiko yang besar.
6. Tanggung jawab penuh.
Jika seorang karyawan bekerja di suatu lembaga
usaha, tanggung jawabnya terbatas pada tugas yang
dikerjakan. Seorang entrepreneur bertanggung jawab
penuh terhadap semua aktivitas usaha. Keberhasilan
dan kegagalan usaha sepenuhnya ada di tangan
entrepreneur.

Ringkasan
≈ Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam
menjalankan dan mengembangkan sebuah usaha
demi mencapai tujuan dan berani dalam mengambil
risiko.

12 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


≈ Bahan ajar kewirausahaan dapat diajarkan dan dapat
dikembangkan di sekolah dasar, sekolah menengah dan
perguruan tinggi. Di dalam pelajaran kewirausahaan
para siswa diajari dan di tanamkan sikap-sikap perilaku
untuk membuka bisnis agar mereka menjadi seorang
wirausaha yang berbakat dan diuraikan tujuan dari
kewirausahaan antara lain:
Mendukung munculnya usaha kecil, mampu melihat
peluang usaha, dan menyejahterakan rakyat.
≈ Kelebihan menjadi entrepreneur yaitu:
1. Otonomi.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi.
3. Kontrol finansial.
4. Tidak bergantung orang lain.
5. Kreativitas dan ide untuk maju berkembang terus.
≈ Kelemahan sebagai entrepreneur yaitu:
1. Ketidakpastian pendapatan.
2. Risiko kehilangan seluruh investasi.
3. Kerja lama dan kerja keras.
4. Tingkat stress yang tinggi.
5. Tanggung jawab penuh.

Kuis
1. Jelaskan definisi dari kewirausahaan dan mengapa
kewirausahaan diperlukan oleh mahasiswa.
2. Jika mahasiswa berkeinginan memulai wirausaha,
langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan?

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 13


3. Jelaskan bagaimana proses kewirausahaan bisa
berjalan.
4. Jelaskan mengapa kewirausahaan sangat dibutuhkan.
5. Dari penjelasan pada materi sebelumnya terdapat
beberapa kelemahan menjadi entrepreneur jelaskan
secara keseluruhan bagaimana mengatasi kelemahan
tersebut pada diri seorang entrepreneur.

14 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


BAB 2
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

Bab ini menerangkan secara umum karakteristik


kewirausahaan, sikap dan kepribadian wirausaha.
Pengalaman sebagai seorang wirausahawan menunjukkan
bahwa sikap-sikap kewirausahaan adalah kesiapan
seseorang dalam merespons gambaran ciri-ciri seseorang
itu sendiri.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh,
diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami
hal-hal sebagai berikut:
1. Menjelaskan berbagai karakteristik kewirausahaan.
2. Memahami nilai-nilai hakiki kewirausahaan.
3. Mengetahui sikap dan kepribadian wirausaha.
4. Memahami bentuk-bentuk kewirausahaan.

A. Mengapa Karakteristik Kewirausahaan Dibutuhkan?


Karakteristik kewirausahaan memiliki peranan
penting dalam membentuk sebuah sikap dan cara
berpikir seseorang untuk menuju sukses dalam berbisnis.
Menumbuhkan keahlian untuk memimpin bisnis dengan
menentukan serta berkembangnya keterampilan
dalam memimpin. Menurut James (2004), karakteristik
kewirausahaan merupakan minat perilaku serta kebutuhan
yang dibawa seseorang dalam suasana kerja. Karakteristik

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 15


seseorang bisa mengambarkan karakteristik khas yang
menempel pada diri seseorang dalam kehidupannya dan
paling utama dalam berperan serta berperilaku, namun
setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda pula
satu dengan yang lain. Berbeda dengan pekerjaan menjadi
pegawai yang sudah jelas ketentuannya seperti jumlah
gaji yang didapat dan kapan waktu gaji yang akan diberi
sementara wirausaha akan menjalani hari-harinya dengan
hal yang tidak pasti artinya mereka berjuang dari awal yang
terkadang ada pasang surutnya ketika baru merintis usaha,
tidak ada penghasilan tetap dan semua berubah-ubah
terkadang banyak bahkan terkadang hasil didapat sedikit.
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan
dengan konsep yang berbeda-beda, Geoffrey g. Meredith
(1996:5-6) mengemukakan karakteristik dan watak
kewirausahaan sebagai berikut:
Karakteristik Watak
Percaya Diri dan Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
Optimis. ketidaktergantungan terhadap orang
lain dan individualistis.
Berorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi,
tugas dan hasil. berorientasi laba, mempunyai
dorongan kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras serta inisiatif.
Berani mengambil Mampu mengambil risiko yang wajar.
resik dan mempunyai
tantangan.
Kepemimpinan. Berjiwa kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan orang lain dan
terbuka terhadap saran dan kritik.

16 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Karakteristik Watak
Keorsinilan Inovatif, kreatif dan fleksibel.
Berorientasi pada Memiliki visi dan perspektif terhadap
masa depan masa depan.
Sumber: Geoffrey g. Meredith,et al. kewirausahaan: teori dan praktik ed.
5 hal 5-6.(1996:5-6)

Keberhasilan dan kegagalan wirausaha sangat


dipengaruhi oleh karakter wirausahawan dalam
menjalankan sebuah usaha. Jika beberapa karakter di atas
tidak ada oleh seorang wirausahawan maka usaha tersebut
dikatakan gagal. Menurut Sukardi (1991) menyimpulkan
adanya karakter umum dari seorang entrepreneur yaitu:
1. Sifat Instrumental
Tanggap terhadap peluang dan kesempatan berusaha
maupun yang berkaitan dengan perbaikan kerja.
2. Sifat Prestatif.
Selalu berusaha memperbaiki prestasi, mempergunakan
umpan balik, menyenangi tantangan dan berupaya
agar hasil kerjanya selalu lebih baik dari sebelumnya.
3. Sifat Keluwesan Bergaul
Seorang wirausaha selalu aktif bergaul dengan siapa
saja, menjalin kenalan-kenalan baru dan menyesuaikan
diri dalam berbagai situasi.
4. Sifat Kerja Keras.
Sebagai seorang wirausaha tidak pernah memberi
kesempatan pada dirinya untuk berpangku tangan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 17


5. Sifat Keyakinan Diri
Selalu optimisme bahwa usaha yang dilakukan akan
berhasil guna memacu semangat wirausaha.
Karakteristik Wirausaha.
1. Memiliki keberanian dan berkreasi.
Sebagai wirausaha memiliki keberanian dalam memulai
usaha dan memiliki mimpi untuk merancang sebuah
usaha yang dijalankan.
2. Memiliki analisis yang tepat.
Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki
pengetahuan yang tepat untuk membuat sebuah
analisis yang tepat.
3. Memiliki jiwa kepemimpinan.
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa kepemimpinan
di mana dia mampu mengambil keputusan, mengatur
dan mampu mengembangkan usaha untuk lebih maju.
Beberapa karakteristik dari kewirausahaan dijelaskan
oleh (Y.B Irianto:2008) yang terdiri dari kemampuan-
kemampuan tertentu seperti kemampuan bergerak,
kemampuan berpikir, kemampuan dalam membina
relasi, kemampuan berkomunikasi. Adapun kemampuan
bergerak seperti rasa semangat, kegigihan dan
tanggung jawab, sementara kemampuan berpikir seperti
menciptakan sebuah ide kreatif dan inovatif, kemampuan
berkomunikasi dan relasi seperti menyampaikan sebuah
pendapat dan gagasan baik secara lisan maupun tulisan
serta kebijaksanaan maupun kemampuan untuk bekerja
sama. Melalui karakteristik-karakteristik tersebut, kegiatan

18 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


kewirausahaan dapat di arahkan dalam usaha mencapai
tujuan atau memberikan sebuah manfaat tertentu. Tujuan
kewirausahaan antara lain adalah menciptakan sebuah
wirausaha atau wiraswasta dalam rangka meningkatkan
kuantitas maupun kualitas dan mewujudkan kemampuan
wirausaha dalam usaha memajukan kesejahteraan
masyarakat serta membudayakan semangat dan perilaku
kewirausahaan pada masyarakat sehingga mampu
menciptakan masyarakat yang andal dan unggul.

B. Karakteristik Kewirausahaan
Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh
seorang wirausahawan adalah:
1. Motif Berprestasi Tinggi
Motif berprestasi merupakan suatu nilai sosial yang
menekankan pada sebuah dorongan untuk mencapai
suatu yang terbaik guna mencapai kepuasan secara
individu. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi. Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat
dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang
lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada
umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Ingin mengatasi sendiri suatu kesulitan dan
persoalan-persoalan yang timbul.
b. Selalu memerlukan umpan balik untuk melihat
keberhasilan dan kegagalan.
c. Memiliki tanggung jawab yang tinggi.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 19


d. Berani menghadapi risiko.
e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan.
2. Selalu Perspektif
Sebagai seorang wirausaha hendaknya mereka
mampu menatap masa depan dengan lebih optimis.
Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Orang
yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang
memiliki perspektif dan pandangan kemasa depan.
3. Memiliki Kreativitas Tinggi
Kreativitas merupakan suatu pikiran yang menghasilkan
sebuah bentuk gagasan yang memiliki perbedaan dari
sebelumnya..Menurut Zimmerer dengan judul buku
“Entrepreneurship and The New Venture Formation”,
mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering
muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama
dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh
karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu
dari yang asalnya tidak ada (generating something
from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan
persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan
dan memperkaya kehidupan.
Dari definisi di atas, kreativitas mengandung
pengertian, yaitu:
a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang
asalnya belum pernah ada.
b. Hasil kerja sama masa kini untuk memperbaiki
masa lalu dengan cara baru.

20 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


c. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih
sederhana dan lebih baik dari sebelumnya.
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Seseorang yang mempunyai perilaku inovatif adalah
orang yang sikap kesehariannya adalah selalu berfikir
kritis, berusaha agar selalu terjadi perubahan di
lingkungannya yang sifatnya menuju pembaharuan
dari tradisional ke modern.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan
Sebagai wirausaha memiliki jiwa komitmen dan tekad
yang bulat dalam setiap usaha yang digelutinya.
Tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani
menanggung risiko, bekerja keras, dan tidak takut
menghadapi peluang-peluang yang ada di pasar. Tanpa
usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan
yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun
pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh
karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk
komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
6. Selalu Mencari Peluang Esensi kewirausahaan
Yaitu suatu tanggapan yang positif terhadap peluang
untuk memperoleh keuntungan yang diterapkan
kepada pelayanan yang lebih baik pada pelanggan
dan masyarakat, cara yang etis dan produktif
untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 21


7. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan,
di mana sebagai seorang pemimpin bisa memberikan
contoh dan keteladanan yang tampil berbeda dan lebih
menonjol. Dengan menampilkan produk dan jasa-jasa
baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang
baik dalam proses produksi maupun pemasaran.

C. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan


Seorang wirausahawan haruslah seseorang yang
memiliki kemampuan melihat ke depan, yaitu mampu
berfikir dengan penuh perhitungan dan mampu mencari
pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya.
Ketika kurangnya rasa semangat di dalam jiwa seorang
wirausaha maka apapun usaha yang dijalani tidak berjalan
dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan karena
rasa semangat dan niat yang timbul dari hati adalah sebuah
modal utama dalam memulai sebuah usaha.
Di sini diuraikan bahwa hakiki kewirausahaan adalah
sebuah unsur yang tumbuh pada diri seseorang yang
memiliki jiwa dan semangat wirausaha.
Adapun nilai hakiki kewirausahaan di antaranya:
1. Percaya diri.
Suatu sikap yang menunjukkan keyakinan pada diri
seseorang untuk mencapai keberhasilan. Orang yang
percaya diri memiliki sebuah kemampuan yang terarah
dan terencana.

22 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


2. Bersedia untuk rugi.
Seseorang yang rela untuk rugi di awal demi
keuntungan yang lebih besar di masa akan datang.
Biasanya hal ini ditunjukkan dengan mental kesabaran
dan keberanian karena sebagai wirausaha tidak melulu
mendapatkan keuntungan.
3. Memiliki kemampuan bersaing.
Sebuah sikap tertantang dan bersaing sehat melihat
inovasi-inovasi baru yang sedang berkembang.

D. Kepribadian Wirausaha.
Terdapat beberapa definisi tentang kepribadian, salah
satunya adalah bahwa kepribadian merupakan bagian
dari individu yang paling mencerminkan atau mewakili si
pribadi, bukan hanya membedakan ia dengan yang lain,
tapi yang lebih penting itulah dirinya yang sebenarnya
(Hall & Lindxey, 1996).

Membahas tentang kepribadian, seperti apa


kepribadian itu?
Kepribadian dapat dijelaskan bahwa kepribadian
merupakan sifat yang menonjol pada diri seseorang baik
sikap maupun pola pikirnya.
Apakah kepribadian itu bisa berubah?
Perilaku dan pola pikir seseorang bisa saja berubah
akan tetapi perubahan seseorang yang diharapkan
adalah lebih baik dari sebelumnya, hal ini bisa dilakukan
dengan melatih kebiasaan yang bersifat membangun dan

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 23


positif, dan dapat didukung dalam bentuk interaksi dan
lingkungan sekitarnya.
Seorang wirausahawan haruslah memiliki watak yang
mampu melihat ke depan, yaitu melihat, berpikir, dengan
penuh perhitungan mencari alternative masalah dan solusi
pemecahannya.
Menurut (Safriyani, 2000) Secara umum dapat
digambarkan kepribadian yang perlu dimiliki seorang
wirausahawan sebagai berikut:
1. Kematangan jiwa dan pola pikir.
a. Tidak tergantung pada orang lain (mandiri)
b. Objektif
c. Kritis, tidak begitu saja menyerap pendapat atau
opini orang lain tetapi mempertimbangkannya
secara kritis
d. Emosional yang stabil
e. Memiliki kedekatan dengan Allah Swt.
2. Merujuk pada tujuan akhir.
Setiap orang pasti memiliki tujuan, dalam dunia
wirausaha orientasi terhadap tujuan ke depan sangat
penting artinya, seorang wirausahawan bisa berhasil
karena adanya visi ke depan yang berusaha ia capai
dengan bersungguh-sungguh.
3. Gigih.
Seorang yang berjiwa wirausaha perlu memiliki sifat
pantang menyerah, tingkat kegigihan seseorang bisa
dilihat dari kemampuannya untuk bertahan dalam

24 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


situasi sulit. Dengan demikian sebagai seorang
wirausaha diharapkan memiliki kepribadian yang
menonjol di dalam diri yang bisa mempengaruhi
karyawan salah satunya adalah bersikap tegas namun
tidak keras, tegas artinya di sini adalah mampu dalam
mengambil keputusan dan mampu menyampaikan
pikiran yang bersifat membangun untuk sebuah
kemajuan.

E. Bentuk-Bentuk Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki beberapa bentuk serta
kegiatan yang ada yang merupakan bagian dari konsep
kewirausahaan itu sendiri. Menurut (Bunga dan Pentana:
2018) terdapat 4 tipe kewirausahaan di antaranya:
1. Entrepreneurship, adalah suatu keahlian dalam
menggunakan sumber daya serta mengolahnya
dalam tujuan menggapai keuntungan. Entrepreneur
mempunyai keunggulan dalam menghasilkan suatu
produk serta lapangan kerja untuk meningkatkan
suatu kesejahteraan masyarakat.
2. Intrapreneurship, adalah wujud kewirausahaan di mana
seorang yang bekerja pada badan tertentu memberikan
gagasan baru setelah itu mengembangkannya
sehingga mereka mendapatkan bonus nilai dari
gagasan tersebut. Posisi intrapreneur dalam suatu
industri dapat membagikan cooperative untuk
perusahaan tersebut baik secara eksternal ataupun
internal. Kunci dari intrapreneurship yaitu kemampuan

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 25


dalam memimpin budaya perusahaan terutama dalam
pengambilan keputusan perusahaan.
3. Technopreneurship, adalah bentuk kewirausahaan yang
mengutamakan perpaduan entrepreneurship, dengan
kemajuan sebuah teknologi dalam rangka menciptakan
inovasi yang memiliki nilai jual. Technopreneur adalah
aktivitas bisnis yang berbasis teknologi penelitian
dalam sebuah penemuan atau inovasi terbaru yang
ada pada suatu ilmu pengetahuan. Menciptakan
sebuah produk atau jasa melalui technopreneurship
yang didasarkan pada kebutuhan pasar, aplikasi ilmu
dan modernisasi.
4. Sociopreneurship, adalah bentuk kewirausahaan yang
menekankan pada unsur sosial daripada keuntungan
semata. Sociopreneurship mengedepankan orang
lain menjalin hubungan sosial yang baik dalam
mengembangkan usahanya. Sehingga bentuk
kewirausahaan ini memberikan pengaruh positif
terhadap masyarakat baik langsung maupun tidak
langsung. Menurut (Suyatna dan Nurhasanah: 2017)
Sociopreneurship merupakan salah satu bentuk
kewirausahaan yang menerapkan nilai-nilai social yang
dapat mengurai masalah sosial dan ekonomi secara
perlahan-lahan.
Suatu bentuk kegiatan ekonomi yang tercipta melalui
kegiatan kewirausahaan dapat dilihat dari beberapa bentuk
aktivitas seperti kegiatan kewirausahaan memunculkan
sebuah ide bisnis yang siap bersaing di pasaran. Sebuah
kegiatan ini seorang wirausaha mampu dalam mengelola

26 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


dan mengolah sebuah pemikiran ide yang kreatif dan
inovatif dari setiap usaha di dalam produk dan jasa
yang dihasilkan. Selain itu kewirausahaan mampu dalam
memenuhi kebutuhan pasar memberikan sebuah pelayanan
dan menyediakan sebuah pilihan produk ataupun jasa
sesuai dengan permintaan konsumen.

Ringkasan
≈ Karakteristik individu dapat mengambarkan ciri khas
yang melekat pada diri seseorang dalam kehidupannya
terutama dalam bertindak dan berperilaku.
≈ Kepribadian mengacu pada kombinasi, kualitas, sikap
dan perilaku yang membuat seseorang berbeda dari
orang lain. Karakter mengacu pada seperangkat
kualitas dan keyakinan moral dan mental yang
membuat seseorang berbeda dari yang lain.
≈ Kepribadian bersifat subjektif sementara karakteristik
bersifat objektif.
≈ Tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam
kepribadian, kemampuan berhubungan, kemampuan
pemasaran, keahlian mengatur dan sikap terhadap
uang.

Kuis
1. Jelaskan perbedaan karakteristik dan kepribadian
wirausaha dan berikan contoh.
2. Mengapa sebagai seorang wirausaha harus memiliki
karakter percaya diri.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 27


3. Dari beberapa karakter wirausaha, karakter seperti
apa yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan
wirausaha.
4. Jelaskan kepribadian sebagai seorang pemimpin yang
diharapkan karyawan, berikan alasan.
5. Jelaskan pengertian dari karakteristik wirausaha yang
menjadi ciri dari seorang yang melakukan proses
kewirausahaan.

28 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


BAB 3
KREATIV DAN INOVASI DALAM
KEWIRAUSAHAAN

Bab ini menguraikan mengenai berpikir kreatif dan


inovatif seorang pengusaha dalam menjalankan usahanya.
Untuk mendapatkan ide-ide baru sesuai perkembangan
zaman.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh diharapkan
mahasiswa/mahasiswi mampu:
1. Memahami pengertian kreatif dan inovasi.
2. Menjelaskan tujuan inovasi.
3. Menjelaskan berpikir kreatif dan contohnya.
4. Menjelaskan berpikir inovatif dan contohnya.
5. Memahami kiat-kiat kreatif dalam wirausaha.
Sebelumnya kita sudah membahas apa itu
kewirausahaan, bagaimana karakteristik sebagai wirausaha,
setelah mengetahui karakter dan kepribadian wirausaha
maka pada bab ini akan dibahas kreativitas dan inovasi
sebagai wirausahawan agar perusahaan bisa bertahan
dan bersaing di pasar, maka perusahaan harus melakukan
berbagai upaya, salah satunya ialah dengan melakukan
terobosan, pengembangan, dan suatu upaya dalam
meningkatkan kualitas, produksi, pelayanan dan lain
sebagainya. Itu semua adalah kategori upaya kreatif dan
inovatif seorang wirausaha. Setiap orang memiliki sikap

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 29


kreatif dan inovatif akan tetapi tidak semua orang mampu
dalam mengembangkannya

A. Pengertian Kreativitas
Apa itu kreativitas?
Kreatif pada dasarnya adalah bagaimana menghadirkan
sesuatu benda atau hal yang sebelumnya belum ada untuk
dipergunakan.
Kreativitas merupakan ide seseorang untuk
memperkenalkan sesuatu yang berbeda dan menarik
kepada orang lain.
Menurut Munandar (2004:16) mendefinisikan jika
kreativitas merupakan hasil dari interaksi antara individual
serta lingkungannya. Seseorang memengaruhi serta
dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia berada, dengan
demikian baik transformasi di dalam individu maupun
di dalam lingkungan bisa mendukung ataupun bisa
menghambat upaya kreatif.
Seorang wirausaha yang memiliki daya kreativitas
yang tinggi, dia akan dapat merombak dan mendorong
usahanya menjadi berhasil. Karena dengan kreativitas,
seorang wirausaha dapat meningkatkan efisiensi kerja,
meningkatkan inisiatif, meningkatkan mutu produk
dan yang terpenting adalah meningkatkan keuntungan
usahanya, karena kreativitas merupakan salah satu poin
penting dalam menjalankan usaha agar bertahan lama.
Berikut kita akan bahas perihal kreativitas dan inovasi
dalam usaha.

30 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Berpikir Kreatif
Di zaman modern yang serba memakai teknologi
membuat kita wajib mempunyai keahlian buat bersaing.
Oleh sebab itu kita dituntut untuk mengikuti perkembangan
zaman agar mempersiapkan diri untuk menghadapi
persaingan di dunia bisnis. Persiapan yang harus dilakukan
adalah mengganti teknik berpikir dengan suatu ide-ide
baru, unik serta menarik dengan suatu inspirasi yang
menarik inilah akan memunculkan suatu karya, baik usaha
maupun bisnis.
Berpikir kreatif merupakan sebuah upaya memenangkan
suatu imajinasi di mana seseorang membayangkan sebuah
gambaran baik kenyataan maupun pengalaman. Biasanya
seorang berpikir kreatif ini harus bermain dengan khayalan
dan berpikir sehingga mengeluarkan sebuah ide baru.
Untuk menjadi seorang wirausaha sukses biasanya
dilatih dari hal-hal kecil yang bernilai dan bisa menghasilkan
uang, bisa kita lihat dari sebuah perilaku kreatif di antaranya:
1. Memanfaatkan barang bekas menjadi sebuah kerajinan
dan mempunyai nilai jual.
2. Mengubah barang yang sudah rusak dan tidak bisa
dipakai menjadi sesuatu yan baru dan bermanfaat.
Secara umum kreativitas seseorang dapat
diformulasikan sebagai berikut:
1. Kreativitas dimiliki setiap orang baik tingkat
kemampuan kecil maupun besar.
2. Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu
perspektif yang baru.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 31


3. Kreativitas mendambakan sesuatu yang berkualitas.
4. Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain dan
berfikir.
5. Terbuka terhadap pengalaman.
Berbagai ide kreatif bermunculan saat ia melihat suatu
masalah tidak terselesaikan, karena mengandung nilai jual
saat kita bisa memeriksakan solusi atas masalah tersebut.
Seorang wirausaha adalah seorang manager dan
owner sekaligus. Oleh karena itu maka seorang wirausaha
harus kreatif dan inovatif dalam usahanya sendiri dan
menyebarkan sifat kreatif dan inovatif tersebut kepada
karyawannya. Kemudian membangun struktur organisasi
yang kondusif untuk berkembang. Ada dua hal yang harus
diperhatikan oleh calon wirausaha, atau wirausaha yang
sudah jadi, agar menjadi wirausaha yang kreatif dan inovatif.
Pertama, dapat memahami kiat-kiat/seni untuk menjadi
kreatif dan inovatif, kedua menguasai keterampilan untuk
menjadi wirausaha kreatif dan inovatif.

B. Inovasi
Setelah kreativitas selanjutnya kita bahas tentang
inovasi yang merupakan kelanjutan dari kreativitas. Antara
kreativitas dan inovasi tidak dapat dipisahkan karena saling
berkaitan satu sama lain. Ketika kita melakukan sebuah
pekerjaan dengan kreatif maka akan kelihatan pula bahwa
kita sudah melakukan inovasi dalam pekerjaan. Salah
satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan
adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya inovasi

32 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


perusahaan dalam memproduksi tidak akan bertahan
lama dikarenakan kebutuhan, keinginan dan permintaan
konsumen berubah-ubah, pelanggan tidak selamanya
memakai produk yang sama.
Inovasi merupakan sebuah produk atau jasa yang
diperbaharui sesuai perkembangan waktu. Sementara
inovatif adalah seseorang yang menciptakan sesuatu yang
berbeda dari sebelumnya.

Berpikir Inovatif
Sehingga orang yang inovatif cara berpikir mereka
yang mampu menciptakan hal baru dan berbeda dari
sebelumnya atau belum ada sama sekali. Orang yang
berpikir inovatif akan dihadapkan dengan hal-hal baru yang
menantang mereka sesuai perkembangan dan perubahan
waktu, mereka akan memikirkan bagaimana produk atau
jasa mereka dikenal dan diminati banyak orang sehingga
menghasilkan sebuah keuntungan. Sebagai seorang
wirausaha berpikir kreatif dan inovatif adalah sebuah
bentuk tujuan dalam menjalankan bisnis dengan adanya
ide-ide dan menciptakan sesuatu yang baru.
Proses terbentuknya inovasi tidak dalam waktu cepat
dikarenakan diperlukan penelitian dan kajian yang lebih
mendalam agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan adapun contohnya adalah:
1. Jasa Go-jek, Go-food, dan sebagainya.
Sesuai perkembangan waktu dan melihat tingginya
angka penduduk pihak perusahaan memperkenalkan
sebuah aplikasi jasa ojek online bepergian sesuai titik

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 33


lokasi, dan jasa pesan makanan dan pengiriman berkas
hanya dengan men-download sebuah aplikasi,
Hal ini merupakan bentuk inovasi yang diterapkan
di masyarakat untuk mempermudah mendapatkan
pelayanan.
2. Jasa Pangkas Rambut.
Seiring perkembangan zaman, jasa pangkas rambut
memberikan sebuah pelayanan terbaik dengan
membuat perubahan yang sebelumnya memberikan
pelayanan hanya sebatas pangkas rambut bermodalkan
cermin, gunting dan sisir, kini di barbershop para
pelanggan bisa mendapatkan pelayanan yang nyaman
dan gaya rambut kekinian, dengan service cukur kumis,
pijat kepala dengan mendapatkan pelayanan yang
nyaman dan ber-AC.
3. Usaha Makanan.
Meski sudah booming sejak beberapa tahun lalu,
es krim goreng masih banyak penggemar, pemain
bisnis juga gencar melakukan inovasi produk agar
produknya bisa diterima di pasar, para konsumen yang
awalnya mendengar es krim goreng dibuat penasaran
bagaimana bisa es krim di goreng apakah tidak mencair
ketika digoreng? Pertanyaan inilah yang akan dibuat
pebisnis dalam menyusun strategi agar konsumen
penasaran dan ingin mencoba dengan usaha yang
mereka jual. Es krim goreng adalah sebuah ide bisnis
dengan inovasi terbaru yang dibuat berbagai macam
rasa dan bentuk yang bervariasi sehingga menarik
minat konsumen.

34 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Dalam menjalankan bisnis dibutuhkan kreativitas
mengedepankan efisiensi. Dari uraian di atas dapat kita
simpulkan bahwa kreatif dan inovatif seseorang dapat
menunjang usaha keberhasilan sebuah usaha yang
dijalankan dengan adanya kreativitas, ide-ide muncul
untuk memuaskan selera pelanggan dalam produk yang
kita pasarkan. Jika ingin berhasil dalam berbisnis, seorang
wirausaha harus bisa menggabungkan sifat keduanya yakni
bersikap kreatif dan berpikir inovatif di tengah-tengah
persaingan. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat seiring
dengan cepatnya arus perubahan informasi dan teknologi.
Dalam situasi sekarang ini tidak ada cara yang baik untuk
bertahan dan memenangkan persaingan kecuali dengan
membangun dan mengembangkan sikap kreatif dan
inovatif. Hanya dengan bersikap kreatif dan inovatif, kita
akan menjadi “berbeda” dibanding yang lain, menjadi unik
sehingga berpotensi untuk menjadi pemenang dalam
setiap persaingan.

C. Tujuan Inovasi
1. Untuk meningkatkan kualitas.
Yaitu meningkatkan suatu kualitas terhadap produk
atau pelayanan yang sudah ada sebelumnya sehingga
mampu mendapatkan sebuah nilai keunggulan yang
lebih dari sebelumnya.
2. Mengurangi biaya tenaga kerja.
Misalnya di saat memproduksi suatu produk
yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia
maka dengan adanya sebuah inovasi baru maka

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 35


menghadirkan sebuah teknologi canggih seiring
perkembangan zaman. Dengan adanya teknologi yang
berupa mesin-mesin maka penggunaan tenaga kerja
semakin dikurangi sehingga biayapun lebih hemat dan
pekerjaanpun akan terselesaikan lebih cepat.
3. Untuk memperluas jangkauan produk.
Inovasi juga dapat memperluas jangkauan suatu
produk, artinya barang dan jasa bukan hanya dijual
di daerah sendiri tetapi juga bisa dijual diluar daerah.
Kiat-kiat yang harus dimiliki dan diinternalisasikan
untuk menjadi wirausaha kreatif, seorang calon wirausaha:
1. Memiliki sifat-sifat keterbukaan terhadap pengalaman.
Pengalaman baik dari dirinya sendiri maupun orang
lain yang dijadikan umpan balik dan dikaji.
2. Memiliki sifat memperhatikan sesuatu dan peduli akan
perkembangan lingkungan.
3. Mencoba melihat sesuatu dengan cara lain, mengubah
sesuatu yang negatif menjadi sesuatu yang bersifat
positif.
4. Memiliki sifat keingintahuan.
5. Dapat menerima perbedaan pendapat kritik maupun
saran orang lain.
6. Mempunyai sifat toleransi terhadap ketidakpastian
dan kegagalan.
7. Percaya diri, kemandirian dalam mempertimbangkan,
berpikir dan bertindak.
8. Memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan
risiko dan cara mengantisipasi risiko.

36 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Kiat tersebut dapat dikembangkan namun yang
terpenting adalah mampu menjadikan sebuah landasan.

Ringkasan
≈ Dengan berpikir kreatif berarti kita sudah menunjukkan
cara untuk menyelesaikan suatu masalah.
≈ Inovasi mengikuti sebuah perkembangan zaman dan
memberikan sebuah perubahan-perubahan untuk
kemajuan sebuah bisnis usaha.
≈ Seorang wirausahawan bukan saja di tuntut untuk
berani mengambil risiko tetapi juga harus kreatif dan
inovatif agar dapat mengembangkan usahanya dalam
menghadapi berbagai tantangan persaingan.
≈ Dalam menjalankan bisnis dibutuhkan kreativitas
mengedepankan efisiensi. Dari uraian di atas dapat
kita simpulkan bahwa kreatif dan inovatif seseorang
dapat menunjang usaha keberhasilan sebuah usaha.

Kuis
1. Jelaskan pengembangan kreatif dan inovatif pada diri
seorang wirausaha.
2. Jelaskan bagaimana mengembangkan sebuah
wirausaha dengan ide kreatif.
3. Jelaskan hubungan kreatif dan inovatif.
4. Buatlah sebuah perencanaan usaha dengan
mengembangkan sebuah ide kreatif dan inovatif.
5. Apakah teknologi merupakan kekuatan pendorong
terhadap inovasi dan kesuksesan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 37


BAB 4
MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN

Bab ini menguraikan mengenai peranan motivasi


dalam wirausaha sebagai salah satu kunci sukses dari
wirausaha agar dapat terwujud dan menumbuhkan minat
wirausahawan.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh,
diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengetahui peran motivasi dalam kewirausahaan.
2. Mengetahui konsep-konsep motivasi.
3. Menjelaskan karakteristik motivasi.
4. Menjelaskan minat wirausaha.
5. Mengidentifikasi cara sukses dalam menjalankan bisnis
berbasis minat usaha.
Motivasi yang ada pada seseorang merupakan suatu
kekuatan yang mendorong seseorang untuk mewujudkan
suatu perilaku guna mencapai tujuan. Setiap manusia
mempunyai dasar dan alasan mengapa seseorang bekerja
giat. Sedangkan yang lain biasa saja. Semua ini ada dasar
dan alasannya yang mendorong seseorang melakukan
hal tersebut.
Menurut Nimran (2005:47) mendefinisikan motivasi
adalah sebagai keadaan di mana suatu usaha dan kemauan

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 39


keras seseorang yang di arahkan kepada pencapaian hasil
tertentu.
Ketika kita sudah yakin bahwa diri kita memiliki
dan mengembangkan potensi dalam usaha pekerjaan
berikutnya ialah menjaga semangat dan memotivasi diri
untuk menjadi seorang wirausaha sukses yang kita pilih.
Hal inilah yang menjadi dorongan di dalam diri seorang
wirausaha untuk mencapai tujuan yaitu wirausaha sukses.
Untuk mencapai tujuan tersebut akan banyak rintangan,
halangan dan godaan yang bisa membuat kita patah
semangat terlebih melihat orang lain yang sudah maju
dan menuai hasil sesuai harapan, sementara diri sendiri
masih jalan ditempat dan tidak sesuai harapan. Kondisi
seperti inilah yang membuat mental seseorang drop dan
sulit untuk mengembalikannya lagi.
Situasi dan kondisi seperti inilah yang harus dipulihkan
dengan diri untuk tetap menjaga semangat dan selalu
mendorong diri dengan kemauan keras untuk mencapai
sebuah tujuan dan hasil.
Dengan adanya motivasi berwirausaha mampu
menggerakkan diri seseorang untuk melakukan aktivitas
sebagai wirausaha dengan selalu bangkit dari kegagalan
dan mampu melawan rasa yang menghilangkan semangat
wirausaha.

A. Peranan Motivasi dalam Kewirausahaan


Menurut Setryorini D, (2010) bahwa seorang
wirausahawan adalah individu-individu yang berorientasi
kepada tindakan dan memiliki motivasi tinggi yang berisiko

40 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


mengejar tujuannya. Untuk dapat mencapai tujuan-
tujuan tersebut maka diperlukan sikap dan perilaku yang
mendukung pada diri seorang wirausahawan. Oleh sebab
itu motivasi dari sebuah sikap dan perilaku semangat
seorang wirausaha harus dipupuk akan tetapi untuk
menambahkan rasa semangat tersebut tidaklah mudah
karena butuh perjuangan untuk menyemangati diri
sendiri dan mengingat motivasi awal kita sebagai seorang
wirausaha tentunya motivasi ini berdasarkan sebuah tujuan
yang hendak dicapai di dalam berwirausaha.
Oleh karena itu, pengenalan motif kewirausahaan dapat
menjadikan salah satu titik awal untuk membangkitkan
semangat kewirausahaan, motif tersebut antara lain:
1. Motif berprestasi (the need for achevement).
Mendorong seseorang untuk berprestasi dengan
patokan prestasinya sendiri dan orang lain.
2. Motif berafilasi (the need for affiliation).
Mendorong individu untuk berinteraksi dengan orang
lain yang mengandung kepercayaan, afeksi dan empati.
3. Motif berkuasa (the need for power).
Mendorong individu untuk menguasai dan
memanipulasi orang lain.
Dengan mengenali motif setiap individu dalam
berwirausaha maka alasan berwirausaha sudah jelas, di
antaranya merdeka secara finansial artinya bebas dari
standar upah yang ditentukan, karena orang berwirausaha
merdeka bukan karyawan yang sedikit banyaknya
ditentukan upahnya. Merdeka waktu artinya tidak terikat

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 41


waktu yang ditentukan dan mampu mewujudkan impian,
karena sebagai seorang wirausaha bebas mengatur
sebuah keinginannya jika ingin impian segera terwujud
maka dengan sungguh-sungguh ia bekerja keras dan
mengeluarkan ide-ide untuk memajukan usahanya.
Dalam berlangsungnya suatu kewirausahaan
seseorang mungkin memiliki modal yang cukup akan
tetapi tanpa adanya motivasi tidak akan menghasilkan
apapun berjalannya suatu kewirausahaan. Karena motivasi
merupakan faktor penting seorang wirausaha yang dapat
mendorong keberanian seseorang dalam menjalankan
aktivitas.
Menurut (Razak, 2015) Motivasi ialah salah satu aspek
penentu dalam pencapaian tujuan. Motivasi muncul karena
adanya kebutuhan sehingga timbulnya sebuah dorongan
untuk memenuhinya.
Terdapat tiga karakteristik pokok motivasi (Masmuh,
2010), yaitu:
1. Usaha.
Hal ini merujuk pada kekuatan perilaku kerja seseorang
atau jumlah yang ditunjukkan oleh seseorang dalam
pekerjaannya.
2. Kemauan keras.
Hal ini merujuk pada kemauan keras yang
didemonstrasikan oleh seseorang dalam menerapkan
usahanya kepada tugas-tugas pekerjaannya.

42 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


3. Arah atau tujuan.
Hal ini merujuk pada arah yang dituju oleh usaha dan
kemauan keras yang dimiliki seseorang, yang pada
dasarnya berupa hal-hal yang menguntungkan.
Motivasi menjadi entrepreneur adalah suatu yang
melatarbelakangi atau mendorong seseorang melakukan
aktivitas dan memberi energi yang mengarah pada
pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun
mengurangi ketidak seimbangan dengan membuka suatu
usaha atau bisnis (Hidayat, 2020)
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi
adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang
agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai
tujuan tertentu (Ngalim Purwanto, 1998:73) ada tiga yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat.
2. Menentukan arah perbuatan yaitu ke arah tujuan yang
hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan-
perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna
mencapai tujuan.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik, (2004:175) fungsi
motivasi adalah:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
2. Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan
kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Sebagai penggerak artinya sebagai penggerak dalam
sesuatu yang diinginkan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 43


Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa makin jelas tujuan yang diharapkan
atau yang akan dicapai maka semakin jelas pula bagaimana
tindakan motivasi itu dilakukan.

B. Menumbuhkan Minat Wirausaha


Pengangguran menjadi masalah serius di Indonesia
yang masih sulit di atasi. Karena kurangnya lapangan
kerja dan kurangnya sumber daya yang terampil. Tingkat
pengangguran terdidik yang berstatus sarjana juga
dikhawatirkan akan terus meningkat jika perguruan
tinggi sebagai lembaga pencetak sarjana tidak memiliki
kemampuan mengarahkan peserta didik dan alumninya
menciptakan lapangan kerja setelah lulus nanti. Ditambah
dengan rendahnya sebuah motivasi generasi muda
Indonesia dalam berwirausaha saat ini menjadi pemikiran
serius berbagai pihak baik pemerintah, dunia pendidikan,
dunia industri, maupun masyarakat.
Dari fenomena yang terjadi saat ini maka salah
satu untuk mengurangi angka pengangguran adalah
dengan menciptakan sebuah lapangan kerja dengan
berwirausaha selain berpeluang menghasilkan pendapatan
yang besar bagi wirausaha, juga mampu mengurangi
jumlah pengangguran. Para wirausaha tentunya juga
berkontribusi kepada perekonomian negara melalui pajak
yang dihasilkan. Dalam menciptakan seorang wirausaha
dapat dimulai melalui mata kuliah kewirausahaan yang
diajarkan di perguruan tinggi, tetapi akan lebih cepat
apabila kewirausahaan juga mulai diterapkan dari

44 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan. Pada
dasarnya pembelajaran bisa dijadikan sebagai jembatan
penghubung bagi manusia mengarah kehidupan yang lebih
baik. Menurut (Jamal Ma’mur Asmani, 2011) pembelajaran
kewirausahaan diharapkan dapat membangkitkan
semangat berwirausaha, berdikari, berkarya serta
meningkatkan perekonomian nasional.
Salah satunya adalah minat berwirausaha. Minat
berwirausaha merupakan sebuah ketertarikan seseorang
terhadap sesuatu hal sehingga orang tersebut berusaha
untuk mendapatkannya. Seseorang yang berminat dalam
sebuah pekerjaannya artinya ia sangat menyukai pekerjaan
tersebut. Hal ini merupakan sebuah dorongan yang
timbul di dalam diri sendiri. Artinya melalui kesadaran
seseorang cenderung mempunyai keinginan yang lebih
besar untuk hadir dan berhubungan dengan keinginan
untuk melakukan usaha.
Minat dalam kaitan dengan kewirausahaan berarti
bahwa seberapa besar seseorang merasa suka dan tertarik
untuk melakukan kegiatan berwirausaha. Minat menjadi
pendorong yang kuat bagi seorang wirausaha untuk
melakukan kegiatan usaha yang menjadi keinginannya.
Lebih spesifik perilaku yang ditunjukkan seseorang
yang berminat dalam melakukan suatu kegiatan dalam
berwirausaha akan menunjukkan sikap:
1. Menunjukkan kecenderungan minat pada sesuatu hal
dengan ketangguhan menghadap tantangan dalam
berwirausaha.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 45


2. Rasa tidak takut jika gagal yang memunculkan perilaku
berhati-hati dalam berusaha dengan pertimbangan
penuh saat menentukan risiko yang berimbang.
3. Lebih senang bereksperimen untuk mencapai inovasi
baru yang dapat menjadi suatu keunggulan baginya.
4. Merasa tertantang dalam mencapai kesuksesan saat
melaksanakan kegiatan wirausaha.
5. Keinginan untuk mandiri (tidak tergantung pada orang
lain).
Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
membangun minat berwirausaha antara lain:
1. Mengenali dampak positif dari wirausaha, di antaranya
menambah penghasilan, lebih bebas tidak terikat
kontrak pekerjaan, menjadi pimpinan pembuat aturan.
2. Memulai usaha dari bidang yang disukai misal
menyalurkan sebuah hobi masak maka sebagai
seorang wirausaha membuat usaha kuliner dengan
berbagai ide kreatif bagaimana usaha kuliner ini laku
dan diminati konsumen.
3. Membangun dukungan, minat dari dalam diri untuk
berwirausaha bisa saja redup bahkan padam saat
menemui sandungan untuk menyalakan minat itu
kembali, dibutuhkan sebuah dukungan baik moril
maupun materil.
4. Bersikap positif terhadap kegagalan, sikap positif
terhadap kegagalan sangat diperlukan agar minat
untuk wirausahawan tidak hilang setelah menemui

46 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


kegagalan pertama. Sehingga bisa memulai lagi usaha
dengan persiapan yang lebih matang.
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa dalam
berwirausaha peran motivasi, terutama motivasi untuk
berhasil menjadi sangat penting. Sebab di dalam motivasi
terdapat sejumlah motif yang akan menjadi pendorong
(drive/stimulus) tercapainya keberhasilan. Apalagi di dalam
motivasi berwirausaha diperlukan daya juang untuk sukses,
mau belajar melihat keberhasilan orang lain, memiliki
dorongan yang kuat dalam mengatasi semua kendala
dalam berwirausaha. Motivasi dan minat kewirausahaan
sama-sama berpengaruh positif di dalam diri seseorang
artinya semakin meningkat motivasi wirausaha maka
semakin meningkat pula minat berwirausaha orang
tersebut untuk menjadi wirausaha sukses.

C. Menjadi Wirausaha Sukses


Menjadi seorang wirausaha sukses tidaklah mudah
tidak seperti membalikkan telapak tangan banyak rintangan
dan tantangan yang akan dihadapi baik itu memberikan
kepuasan terhadap konsumen, meningkatkan keinginan
konsumen, menjaga nama baik usaha dan melakukan
sesuatu yang berbeda yang dihasilkan dalam menghadapi
berbagai pesaing. Kesuksesan seorang wirausaha sangat
dipengaruhi oleh kemauan, kerja keras dan karakter
seseorang itu sendiri. Dengan adanya modal, lokasi yang
strategis namun tidak didukung oleh niat dan kemauan
itu sendiri tidaklah berjalan dengan baik.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 47


Turun naiknya, pasang surut akan terus dihadapi
seseorang dalam menjalankan sebuah usahanya tekad
dan kegigihanlah yang mampu melawannya. Pengusaha
sukses itu kerja keras dan tekun, terdengar simple namun
sebenarnya sangat sulit karena dihadapkan dalam
keberanian menentang diri sendiri. Keberanian mengambil
risiko dan percaya diri mengkesampingkan hal yang
menjatuhkan semangat.
Jika anda ingin menjadi wirausahawan sukses berikut
adalah cara-caranya:
1. Memiliki skill.
Pentingnya memiliki skill sebagai seorang pengusaha
bisa menjadi langkah awal karena mental pengusaha
dibentuk sebelum membangun suatu usaha, skill di
sini artinya kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
konsumen, membaca peluang, komunikasi yang baik.
2. Memiliki mental.
Memiliki mental yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan dengan kecerdasan emosional, berhati-
hati mengambil keputusan, yakin akan kemampuan
diri, yakin pada bisnis yang dijalankan, yakin pada
karyawan yang membantu, tidak takut gagal.
3. Mengambil kesempatan.
Seorang wirausahawan harus cepat dalam mengambil
kesempatan seperti kesempatan ide penjualan,
mengambil kesempatan bukan berarti tanpa
pertimbangan tetapi cepat dan tepat.

48 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


4. Menjaga nama baik usaha.
Hal ini sangat penting sebab tanpa nama baik
seseorang tidak mungkin mendapatkan kepercayaan
dari konsumen lain.
Selain penjelasan di atas juga terdapat cara untuk
menjadi pengusaha sukses antara lain:
1. Mencintai apa yang kita lakukan, ketika kita sudah
mencintai apa yang kita lakukan maka akan memancing
sebuah keinginan untuk tidak mengecewakan dan
akan tetap memberikan sesuatu yang terbaik karena
rasa cinta itu timbul ketika seseorang mengagumi,
menyukai sesuatu yang di anggap menyenangkan dan
tertarik untuk melakukannya. Hal ini menjadi sebuah
cara untuk menjadi pengusaha sukses.
2. Memulai dari langkah kecil artinya ketika kita baru
memulai sebuah bisnis tentunya masih memerlukan
arahan-arahan dan kekuatan mental ketika dihadapkan
oleh sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan
pebisnis, maka mulailah dari langkah kecil ketika
langkah awal berjalan lancar dan menguntungkan
maka lanjutkan ke langkah selanjutnya hal ini untuk
mengurangi terjadinya risiko. Banyak kita jumpai
pengusaha–pengusaha sukses yang memulai sebuah
usaha bisnisnya dari langkah yang kecil untuk menjadi
besar.
3. Mempromosikan diri, sejauh ini yang kita ketahui
adalah promo terhadap barang dan jasa agar diminati
konsumen tentunya dengan ada promo maka

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 49


konsumen akan berbondong-bondong mencarinya.
Namun promo di sini bukanlah promosi terhadap suatu
produk maupun jasa, melainkan mempromosikan diri.
Promosi diri merupakan sebuah kemampuan atau
kelebihan yang ada pada diri seseorang di mana ia
yakin terhadap kemampuannya dan mengenali siapa
dirinya. Hal ini menjadi salah satu cara untuk menjadi
pengusaha sukses yaitu mengolah kemampuan yang
ada pada diri dan menunjukkan sebuah keyakinan
untuk kemajuan sebuah usaha.
4. Menanamkan pada diri bahwa tidak ada kata terlambat
untuk memulai, ini merupakan sebuah mindset seorang
wirausaha yang ingin untuk maju dan memanfaatkan
sebuah kemampuan yang ada pada diri namun tidak
mengundurkan diri sebelum memulai, karena memulai
bisnis tidak ada kata terlambat asal keinginan ada.
Dapat kita lihat kisah inspirasi dari Kolonel Sanders
seorang pendiri KFC yang sukses di usia senja. Ia
tidak peduli berapa banyak kegagalan yang ia lalui
tetapi ia yakin akan ada waktu untuk sukses, Kolonel
Sanders berusia 75 tahun, di usia 75 tahun banyak
orang-orang berhenti berpikir mereka bisa sukses.
Namun, Kolonel Sanders tidak berpikir seperti itu, dan
akhirnya menjadi pendiri dan wajah merek dengan
harga miliaran dolar. Sikap Kolonel Sanders adalah
sebuah inspirasi bagi pengusaha-pengusaha muda
saat ini yang mengatakan sudah terlambat untuk
memulai, namun pada hakikatnya keinginan lah yang
akan menghilangkan pikiran tersebut, ketika seseorang

50 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


memiliki niat dan keinginan yang kuat dalam berbisnis
maka tidak ada alasan untuk mereka memulai.
5. Jangan merasa puas diri terhadap yang didapat maupun
yang diberikan, hal ini memancing semangat seorang
wirausaha untuk lebih giat lagi dalam meningkatkan
usahanya, ketika apa yang mereka dapatkan sudah
sesuai yang diharapkan maka jangan terlena karena
akan ada cara baru lagi untuk meningkatkan sebuah
kemajuan usaha berikan terus yang terbaik dan jangan
berpuas diri namun tetap selalu bersyukur.
Selaku wirausaha juga tidak boleh ketinggalan
maupun gagap dalam teknologi karena teknologi dapat
membagikan data, memberikan peluang-kesempatan
bisnis yang lebih luas. Bentuk produk dapat terkait dengan
periklanan, komunikasi dan infomasi. Wirausaha tidak
butuh memasarkan sesuatu produknya dari mulut ke mulut
namun bisa melalui suatu iklan yang memperkenalkan suatu
produk kepada orang banyak. Membangun kesuksesan
berbasis teknologi bisa pula menimbulkan permasalahan
baru. Permasalahan tersebut ialah kemampuan produsen
buat memenuhi kebutuhan yang dapat jadi terjalin di
luar dugaan. Tidak menutup mungkin banyak konsumen
yang tertarik dengan barang yang kita tawarkan. Bisa jadi
perihal tersebut dapat menjadikan suatu peluang yang
menjanjikan apabila wirausaha tersebut telah memprediksi
lebih dulu.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 51


Ringkasan:
≈ Motivasi yang ada pada seseorang merupakan
kekuatan pendorong yang mewujudkan suatu perilaku
guna mencapai tujuan.
≈ Motif kewirausahaan dapat menjadikan salah satu titik
awal untuk membangkitkan semangat kewirausahaan,
motif tersebut antara lain:
1. Motif berprestasi (the need for achevement).
2. Motif berafilasi (the need for affiliation).
3. Motif berkuasa (the need for power).
≈ Minat berwirausaha adalah ketertarikan seseorang
terhadap sesuatu hal sehingga orang tersebut
berusaha untuk mendapatkannya.
≈ Upaya yang dapat dilakukan untuk membangun minat
berwirausaha antara lain:
1. Mengenali dampak positif dari wirausaha.
2. Memulai usaha dari bidang yang disukai.
3. Membangun dukungan, minat dari dalam diri
untuk berwirausaha.
4. Bersikap positif terhadap kegagalan.
≈ Cara-cara menjadi wirausaha sukses:
1. Memiliki skill.
2. Memiliki mental.
3. Mengambil kesempatan.
4. Menjaga nama baik usaha.

52 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Kuis:
1. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi dalam
berwirausaha.
2. Mengapa motivasi sangat berpengaruh dalam
kewirausahaan.
3. Bagaimana menjadi seorang wirausaha sukses dan apa
langkah yang ditempuhnya.
4. Jelaskan pengertian minat berwirausaha dan
bagaimana upaya dalam membangun minat
berwirausaha.
5. Bagaimana upaya ketika usaha anda mulai tidak
diminati konsumen

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 53


BAB 5
LANGKAH-LANGKAH MEMULAI
USAHA BARU

Bab ini menguraikan proses memulai usaha baru,


merintis dari nol dan bagaimana mengembangkan usaha
tersebut. Seorang wirausahawan tentunya sudah paham
bagaimana tantangan dan risiko yang dihadapi dalam
pertumbuhan kewirausahaan. Karena untuk mencapai
sebuah keberhasilan akan selalu dihadapkan dengan
rintangan-rintangan di dalam dunia usaha.
Kesiapan mental, komitmen dan membaca peluang
dalam berwirausaha menjadi faktor utama yang ada pada
diri seseorang dalam menghadapi sebuah tantangan
berwirausaha. Karena untuk mencapai sebuah kesuksesan
akan selalu dihadapkan dengan rintangan-rintangan di
dalam dunia usaha. Oleh karena itu perlu dipelajari dan
dipahami bagaimana proses awal dan perkembangan
kewirausahaan.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh,
diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengkaji proses awal kewirausahaan.
2. Mengetahui langkah-langkah awal memulai usaha dan
faktor pendorong memulai usaha.
3. Mengkaji proses perkembangan kewirausahaan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 55


4. Menjelaskan peluang usaha.
5. Mengetahui hambatan dalam kewirausahaan.
6. Mengetahui strategi untuk mencapai kesuksesan
wirausaha.

A. Memasuki Usaha Baru


Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana
sebelumnya. Seorang wirausaha harus merencanakan
dengan baik dan teliti dalam pemilihan produk, baik lokasi,
jenis bisnis, pemilihan tenaga kerja, cara pemasaran, siapa
konsumennya, dari mana sumber modalnya dan strategi
menghadapi pesaing.
Maka dari itu seseorang harus belajar dan berjiwa
wirausaha karena wirausaha akan bertambah dan
berkembang berkat pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan yang diperoleh dari hasil interaksi dengan
lingkungan. Diharapkan seseorang mampu mandiri dan
mampu dalam membuka lapangan kerja.
Kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada
wirausaha harus terus menerus dikurangi, ia terus menerus
bekerja keras, ia akan berusaha belajar dari sesama profesi,
memahami dan mengenal lingkungan yang mampu
mengembangkan dirinya serta mengenali profesinya
sendiri. Dalam setiap kasus, para pendiri perusahaan
harus meraih keberhasilan, mencari pengalaman dan
pengetahuan mengenai kewirausahaan. Wirausaha harus
berusaha mengenali titik-titik kelemahannya, untuk
melakukan tindakan yang positif. Wirausaha memerlukan

56 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut
persepsinya sendiri.
Wirausaha adalah seseorang yang mampu mengatur,
mengelola, memiliki keberanian, selain itu ia juga kreatif
menyukai tantangan. Agar langkah untuk berwirausaha
menjadi mudah maka harus menanamkan sikap berani
memulai dari hal-hal kecil, tidak takut rugi artinya pikirkan
sesuatu dengan perhitungan matang dan tetap optimis
karena tidak selamanya akan rugi dan tidak cepat putus
asa.
Kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada
wirausaha harus terus menerus dikurangi, ia terus menerus
bekerja keras, ia akan berusaha belajar dari sesama profesi,
memahami dan mengenal lingkungan yang mampu
mengembangkan dirinya serta mengenali profesinya
sendiri. Dalam setiap kasus, para pendiri perusahaan
haus meraih keberhasilan, mencari pengalaman dan
pengetahuan mengenai kewirausahaan. Wirausaha harus
berusaha mengenali titik-titik kelemahannya, untuk
melakukan tindakan yang positif. Wirausaha memerlukan
kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut
persepsinya sendiri.
Wirausaha adalah seseorang yang mengatur,
mengelola, memiliki keberanian, selain itu ia juga kreatif
menyukai tantangan. Agar langkah untuk berwirausaha
menjadi mudah maka harus menanamkan sikap berani
memulai dari hal-hal kecil, tidak takut rugi artinya pikirkan
sesuatu dengan perhitungan matang dan tetap optimis

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 57


karena tidak selamanya akan rugi dan tidak cepat putus
asa.
Menurut Lambing (Suryana, 2001) untuk memulai
usaha, seorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi
usaha yang meliputi:
1. Kemampuan teknik, yaitu kemampuan tentang
bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya.
2. Kemampuan pemasaran, yaitu kemampuan tentang
menemukan pasar dan pelanggan dengan harga yang
tepat.
3. Kemampuan finansial, yaitu kemampuan tentang
bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan
cara menggunakannya.
4. Kemampuan hubungan, yaitu kemampuan tentang
bagaimana mencari, memelihara dan mengembangkan
relasi, komunikasi serta negosiasi.
Dalam memasuki dunia bisnis seseorang dituntut
untuk tidak hanya memiliki kemampuan tetapi ide-ide
dan kemauan yang akan mewujudkan sebuah perilaku
wirausaha. Sebagai pemula dalam merintis usaha baru
keyakinan dan semangat juga merupakan kekuatan yang
tertanam di dalam diri seorang wirausaha karena dalam
merintis biasanya diawali dengan kegagalan dan masih
mencari pelanggan, hal ini membutuhkan waktu agar
usaha kita dikenal orang banyak. Dengan semangat dan
keyakinan menjadi pendorong untuk memajukan usaha
ke depan.

58 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Adapun langkah-langkah dalam memulai usaha:
1. Mengenali peluang yang dipengaruhi oleh
pengetahuan dan informasi yang dimilikinya.
2. Memastikan perhatian pada sebuah usaha yang
ditekuni.
3. Hubungan sosial, sebuah langkah penting di mana
seseorang mendapatkan informasi dari interaksi
dengan orang lain. Informasi yang penting ketika
akan memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi,
potensi pasar, pekerja, dan sumber modal.
Kadang-kadang hal-hal yang dirasakan sudah
dikuasai, ternyata setelah berada di lapangan berbeda
drastis dengan yang dipikirkan. Seorang yang sehari-hari
mengerjakan pekerjaan keahlian tertentu, belum tentu bisa
sukses berbisnis dalam bidang tersebut, karenanya perlu
sekali belajar dari orang-orang yang telah sukses merintis
usaha di bidang tersebut. Belajar dan menimba ilmu dan
pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui magang
atau kerja sama dengan berbagai pihak yang telah sukses
di bidang bisnis.

B. Memanfaatkan Peluang
Dalam menjalankan bisnis kita selalu dihadapkan
berbagai tantangan dan peluang, dan selalu berusaha
mencari celah dari suatu peluang tersebut, memilih dan
memanfaatkan peluang-peluang dari mana saja. Untuk
dapat menunjang sebuah keberhasilan merupakan suatu
proses yang cukup serius karena melewati tantangan dan
rintangan dari setiap prosesnya.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 59


Lalu bagaimana caranya kita dapat memanfaatkan
momen-momen yang paling tepat untuk menjadikan
peluang itu akan kita jadikan dasar untuk sebuah ide baru
dan menjadi inspirasi untuk membuka peluang-peluang
lainnya.
Mencari peluang dan celah sebagai bentuk
mengekspresikan ide bisnis kita, tentunya ada trik-triknya
tersendiri.
Pertama, kita tetap mengedepankan kewaspadaan
barangkali peluang yang kita temukan itu akan berisiko
besar, untuk itulah tetap harus kita analisis dan kita kaji
terlebih dahulu dampaknya serta kemanfaatan apa yang
kita buat untuk bisnis kita. Berarti ada peluang yang bisa
kita ambil atau bahkan perlu kita hindari.
Kedua, ketika kita mulai menemukan peluang yang
benar-benar bagus maka kita harus bisa melihat lebih
dalam apakah penerapannya dapat memberi banyak
manfaat serta keuntungan terhadap produktivitas bisnis
kita, terhadap omzet maupun minat pasar dari produk kita.
Ketiga, menjadikan suatu peluang itu menjadi
sebuah nilai unggul terhadap produk yang kita jual dan
menjadi pilihan utama dari pengembangan ide-ide yang
didapatkan. Dan tentunya tetap mengedepankan kekuatan
inovasi dan kreativitas yang relevan dengan kebutuhan
pasar sehingga lebih memiliki daya saing dan keunggulan
tersendiri dari apa yang kita lakukan selama ini.
Keempat, mengambil pengalaman bisnis masa lalu
sebagai acuan untuk perbaikan bisnis di masa akan datang
yang lebih baik.

60 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Yang terpenting, dalam memanfaatkan suatu peluang
adalah dengan cara diam-diam jangan sampai rencana
bisnis yang akan kita lakukan terlontar dan diketahui oleh
orang lain dikhawatirkan ide yang kita dapat justru akan
didahului orang lain.
Disiplinkan diri untuk melakukan semua ini dengan
sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Dan selalu optimis dan semangat menjalani setiap langkah
usaha.

C. Upaya Merintis Usaha Baru


Setelah memasuki dunia usaha langkah
selanjutnya adalah merintis usaha, menjalankan dan
mengembangkannya hingga mencapai kesuksesan. Ada
berbagai hal yang harus dipersiapkan salah satunya adalah
modal dan operasional, persoalan modal dan operasional
saja tidak dibarengi strategi mendukung lajunya
pertumbuhan bisnis tanpa menerapkan strategi yang
tepat, perjalanan bisnis juga akan terhambat. Menjalankan
sebuah bisnis tidak semudah yang terlihat para pengusaha
sukses yang kita lihat harus bergelut dan jatuh bangun dari
kesulitan sebelum sampai pada titik puncak.
Kesalahan umum yang banyak dilakukan oleh pelaku
usaha baru adalah menjalankan bisnis yang ternyata tidak
menarik banyak orang, sementara tujuan membuka usaha
adalah menarik minat pasar adalah hal penting. Jika usaha
menarik maka akan ada banyak orang yang tertarik.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 61


Selanjutnya adalah kurangnya percaya diri, banyaknya
seorang pebisnis yang gagal di tengah hal ini dikarenakan
kurangnya percaya diri terhadap proses yang dijalankan.
Lalu, strategi yang seperti apa agar sebuah usaha bisa
berjalan dengan baik?
Berikut strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai
kesuksesan usaha yang dirintis:
Pertama, Cari tahu dan gali sedalam mungkin seberapa
besar anda mengenali diri sendiri sebelum mengenali
orang lain.
Kedua, Ketika usaha sudah berjalan anda harus lebih
aktif mengamati jalannya bisnis untuk memperhitungkan
risiko.
Ketiga, Memberikan sebuah pelayanan yang baik
terhadap pelanggan.
Keempat, Menjalin kerja sama dan memperluas sendiri
karena jumlah pesaing bertambah banyak dari hari ke hari,
jika tidak segera menjalin kerja sama akan sulit sebuah
bisnis bertahan.
Setelah adanya persiapan dan strategi dalam
merintis usaha seperti yang dijelaskan di atas diharapkan
bermunculan sosok wirausaha yang dapat menyediakan
sebanyak-banyaknya lapangan kerja bagi tenaga kerja.

D. Mengembangkan Usaha
Memulai suatu bisnis dari nol memang tidak mudah
ketika usaha sudah dirintis berjalan sesuai harapan dan
tercapainya keuntungan maka sebagai seorang wirausaha

62 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


langkah selanjutnya adalah mengembangkan usaha
tersebut dari sedikit menjadi banyak. Pengembangan
usaha dilakukan dengan alasan untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal dengan syarat lakunya
penjualan, keuntungan maksimal yang didapat memberikan
kontribusi besar bagi pelaku usaha untuk memperluas
usahanya karena tingginya permintaan pasar. Ketika pelaku
usaha ingin memperluas target pasar maka ia akan mampu
menguasai daerah atau lokasi sekitar agar menyesuaikan
target pasar yang telah direncanakan. Mengembangkan
usaha tentu memerlukan adanya dukungan investasi
yang kuat dan cukup besar untuk mengembangkan usaha
tersebut.
Perluasan cakupan usaha atau diversifikasi usaha
dilakukan dalam bentuk mengembangkan jenis usaha baru
di wilayah usaha yang baru, serta dengan jenis produk
yang baru dan bervariasi.
Ada beberapa unsur dan cara yang bisa diterapkan
agar usaha yang telah dirintis bisa berkembang di masa
depan.
Adapun unsur-unsur penting dalam mengembangkan
usaha ada 2 yaitu:
1. Unsur yang berasal dari dalam (pihak internal):
a. Adanya niat dari pengusaha atau wirausaha untuk
mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
b. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti
berapa banyak barang yang harus diproduksi, cara

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 63


apa yang harus digunakan untuk mengembangkan
barang/produk.
c. Membuat anggaran yang bertujuan seberapa
besar pemasukan dan pengeluaran produk.
2. Unsur dari pihak luar (pihak eksternal):
a. Mengikuti perkembangan informasi dari luar
usaha.
b. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalkan
dari dalam tetapi juga meminjam dari luar.
c. Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik/
kondusif untuk usaha
3. Tingkatkan Promosi
Setelah usaha berdiri, yang bisa dilakukan berikutnya
adalah promosi dan memperkenalkan usaha kepada
banyak orang mempromosikan dengan harga
diskon, menarik, membuat konsumen tertarik untuk
mencobanya.
4. Mengenali Kompetitor
Dengan cara melihat nilai jual serta kelebihan yang
dimiliki pesaing. Tujuannya adalah membuat sesuatu
yang beda di dalam bisnis kita dan di sini ide-ide
kreatif pun mulai muncul.
5. Utamakan Pelayanan
Memberikan pelayanan kepada konsumen sangat
penting karena jika konsumen merasa nyaman dengan
sikap yang ramah diberikan pastinya akan menarik
konsumen datang kembali.

64 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


6. Inovasi Produk
Sebagai seorang wirausaha jangan cepat merasa
puas terhadap produk atau usaha yang sudah dibuat
sebelumnya karena zaman terus berubah trenpun
selalu mengikuti. Selain dari menjaga kualitasnya
inovasipun harus ada perubahannya agar konsumen
tidak cepat bosan dan bahkan beralih kepada usaha
lain. Untuk itu lakukan inovasi-inovasi baru terhadap
usaha.
7. Evaluasi Bisnis
Lakukan evaluasi usaha apakah mengalami peningkatan
atau penurunan jika terjadi penurunan segera mencari
cara strategi marketing yang akan digunakan dan jika
terjadi peningkatan cari tahu juga apa yang disukai
oleh konsumen dan laku di pasaran. Hal ini guna
menjaga bisnis berjalan sesuai harapan.
Berkaitan dengan hal tersebut banyak sekali para
entrepreneur yang telah berhasil mendirikan dan
membangun suatu usaha tetapi terlihat sulit untuk dapat
mengembangkannya bahkan lebih buruk lagi kondisi ini
dapat saja menjadikan usahanya menjadi mundur dan
tutup.

E. Kesalahan Rencana Usaha


Di dalam menjalankan sebuah rencana usaha ternyata
banyak ditemukan kesalahan-kesalahan, di antaranya:
1. Tujuan yang direncanakan tidak sesuai dengan sasaran
atau yang diharapkan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 65


2. Tidak adanya komitmen.
3. Perasaan ragu dalam memulai sehingga dalam
menjalankan bisnis tidak serius.
4. Kurangnya pengalaman bisnis.
5. Tidak mau belajar dari pebisnis sukses untuk
memotivasi diri.
6. Terlalu Optimis, sifat optimis memang bagus pada diri
seseorang namun ketika kita terlalu optimis terhadap
usaha kita dan suatu ketika usaha itu tidak sesuai
dengan target dan ketika sesuatu hal buruk terjadi
terkadang kita tidak siap untuk menerimanya. Karena
usaha bisnis itu suatu usaha yang tidak bisa ditebak
dan diukur.

F. Hambatan Berwirausaha
Bisnis yang sukses tidak akan terlepas dari hambatan-
hambatan yang berhasil dilalui. Oleh karena itu, penting
bagi pebisnis pemula untuk mengetahui apa saja hambatan
yang mungkin akan mereka hadapi. Pilihan pekerjaan
di era sekarang ini semakin variatif. Ada banyak sekali
jenis pekerjaan baru yang mulai bermunculan mengikuti
perkembangan zaman dan diawali dengan membaca
peluang. Jatuh bangun merupakan proses yang akrab
terjadi di dunia bisnis.
Ketika memilih wirausaha sebagai pegangan hidup,
tentu tidak semudah yang kita bayangkan. Jalur yang
hendak kita lalui tidak selalu mulus, ada saja hambatan yang
merintangi. Hambatan tersebut dapat berasal dari dalam

66 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


diri ataupun dari luar (lingkungan). Hambatan dari dalam
misalnya mental. Kerapkali, pada saat menemui kegagalan
dalam wirausaha, kita meratapi kegagalan tersebut. Malas
bangkit serta berupaya kembali. Sementara itu, kegagalan
merupakan hal lumrah. Justru, di situlah mental kita
diuji. Apakah mampu menjadi seseorang wirausahawan
andal ataupun tidak. Kurangnya dukungan karena untuk
berwirausaha perlu adanya dukungan dari orang sekitar
dan memiliki pasangan yang suportif terhadap bisnis.
Salah perencanaan dan salah analisis, sebelum memulai
usaha, sangat dianjurkan untuk melakukan perencanaan
sebelumnya dan analisis usaha secara matang terlebih
dahulu. Tapi seringkali pengusaha pemula menganggap
remeh hal ini sehingga banyak yang terlewatkan dan
akhirnya malah kewalahan ketika sesuatu buruk terjadi
dalam proses.
Selanjutnya, adanya rasa malas, kurang semangat, dan
kurang percaya diri, kegagalan akan selalu terjadi bagi
siapapun sebagai bentuk proses pembelajaran, yang perlu
diperhatikan adalah ketika kita mengalami kegagalan maka
harus segara bangkit dan percaya diri. Jika tidak demikian,
inilah yang akan menghambat bisnis dan diri kita sendiri
karena apapun yang kita rintis nantinya akan kandas juga
jika tidak disertai dengan kegigihan dan semangat juang
yang tinggi.

Ringkasan
≈ Untuk mengurangi angka kemiskinan dan
pengangguran, diperlukan terobosan mendasar.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 67


Cara-cara konvensional semacam penyediaan lahan
pertanian atau pembangunan proyek infrastruktur
tidak lagi memadai. Jawabannya terletak pada
wirausaha.
≈ Seseorang dalam memulai usaha baru merasakan
sebuah rasa canggung dan ragu terhadap sebuah
produk atau jasa yang mereka jual namun perasaan
tersebut bisa hilang ketika adanya rasa optimis, rasa
semangat dan keberanian dalam memulai usaha,
ketika usaha sedang berjalan maka kita juga harus
siap dalam menghadapi risiko yang terjadi
≈ karena tidak selamanya usaha tersebut memperoleh
keuntungan dan tidak selamanya usaha tersebut
mengalami kerugian.
≈ Ada beberapa upaya dalam mencapai kesuksesan
dalam wirausaha:
1. Cari tahu dan gali sedalam mungkin seberapa
besar anda mengenali diri sendiri sebelum
mengenali orang lain.
2. Ketika usaha sudah berjalan anda harus
lebih aktif mengamati jalannya bisnis untuk
memperhitungkan risiko.
3. Memberikan sebuah pelayanan yang baik terhadap
pelanggan.
4. Menjalin kerja sama dan memperluas sendiri
karena jumlah pesaing bertambah banyak dari
hari ke hari, jika tidak segera menjalin kerja sama
akan sulit sebuah bisnis bertahan.

68 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


≈ Ada beberapa cara yang bisa diterapkan agar usaha
yang telah dirintis bisa berkembang di masa depan.
5. Tingkatkan Promosi
6. Mengenali Kompetitor
7. Utamakan Pelayanan
8. Inovasi Produk
9. Evaluasi Bisnis

Kuis
1. Jika anda harus memulai bisnis apa yang akan anda
lakukan.
2. Jelaskan mengapa seorang wirausaha perlu
meningkatkan promosi, sementara competitor lain
jauh lebih unggul dibandingkan usaha yang kita jalani.
3. Sebutkan upaya anda dalam merintis usaha baru.
4. Bagaimana upaya anda ketika dihadapkan dengan
persaingan bisnis yang semakin berat.
5. Sebutkan langkah-langkah dalam memulai usaha.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 69


BAB 6
SENI DAN TEKNIK PENJUALAN

Bab ini menguraikan seni dan teknik penjualan


dalam kegiatan bisnis. Karena keberhasilan sebuah usaha
tergantung bagaimana cara dan strategi yang diterapkan
oleh seorang wirausaha dalam memasarkan sebuah
produknya.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh diharapkan
mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal sebagai
berikut:
1. Memahami konsep pemasaran.
2. Mengetahui pentingnya pemasaran dalam dunia
usaha.
3. Memahami strategi promosi.
4. Menjelaskan seni dan teknik menjual.

A. Konsep Pemasaran
Dalam dunia bisnis, anda pasti sering mendengar
konsep pemasaran dan konsep penjualan tetapi sering
disalahartikan pengertiannya. Keduanya memang
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan
keuntungan namun memiliki pengertian yang berbeda.
Adapun pengertian dari Konsep pemasaran adalah
menekankan pada sebuah kebutuhan konsumen dan
kemudian bagaimana kebutuhan tersebut bisa terpenuhi.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 71


Sementara Konsep penjualan menekankan sebuah
penjualan dan sebagai penjual memiliki kemampuan
dalam menguasai pasar biasanya konsep penjualan ini
berusaha dalam mencapai sebuah target penjualan.
Konsep pemasaran meliputi tentang kebutuhan,
keinginan, dan permintaan. Di mana kebutuhan merupakan
segala sesuatu yang penting yang dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup seseorang.
Keinginan adalah sebuah sikap seseorang atas
kehendak yang kuat untuk memiliki sesuatu, biasanya
keinginan ini terjadi setelah kebutuhan terpenuhi. Sebagai
seorang wirausaha dia mampu memasarkan sebuah produk
atau jasa yang ia miliki untuk memenuhi setiap kebutuhan
dan keinginan konsumennya dan ia mampu melihat dan
membaca sebuah target pasar di mana tujuannya adalah
membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Sementara
permintaan adalah hasrat seseorang untuk memiliki
sesuatu yang diinginkan biasanya didukung dengan
kemampuan orang tersebut.
Ada enam jenis konsep pemasaran adalah sebagai
berikut:

72 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


1. Konsep Produksi.
Di mana konsumen menyukai produk yang tersedia di
mana-mana dan harganya pun murah dan terjangkau.
Di sini tugas pengusaha adalah memproduksi barang
sebanyak mungkin, karena target pasar adalah
konsumen yang dianggap akan menerima produk
yang tersedia sesuai daya beli mereka.
2. Konsep Produk.
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan
menyukai produk yang menawarkan mutu. Di mana
sebagai produsen mampu membuat sebuah produk
yang berkualitas dan diterima oleh masyarakat dengan
memiliki nilai jual yang tinggi.
3. Konsep Penjualan.
Konsep penjualan berpendapat bagaimana
melaksanakan sebuah upaya penjualan dengan
promosi yang menarik konsumen.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 73


4. Konsep Pemasaran.
Konsep ini menjelaskan bahwa tugas dalam mencapai
tujuan organisasi yang terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar serta memberikan
sebuah kepuasan yang diharapkan.
5. Konsep Pemasaran Sosial.
Di mana tugas organisasi ini adalah menentukan
sebuah kebutuhan konsumen dan keinginannya
tujuannya adalah menyejahterakan konsumen dan
masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global.
Konsep pemasaran global memberikan sebuah
pengenalan produk secara besar dan luas.
Kegiatan pemasaran berkaitan dengan sebuah
pemenuhan kebutuhan dan keinginan banyak orang.
Suatu produk yang dimiliki tidak akan dikenal banyak
orang ketika kita tidak mampu memasarkan sebuah
produk tersebut dan sebagai seorang pebisnis mampu
memperkenalkan dan memberikan sebuah keinginan
konsumen, tidak cukup bagi perusahaan hanya sekadar
menunggu pelanggan untuk membeli produk tersebut
namun tetap memperhatikan kualitas dan kuantitas yang
diharapkan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:127) pemasaran
merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana
individu atau kelompok mendapatkan sesuatu yang
dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan

74 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


penukaran suatu produk dengan pihak lain yang saling
membutuhkan.
Sementara Menurut Kotler (2008:76) pemasaran
adalah sistem yang secara menyeluruh merupakan
aktivitas dari suatu usaha yang di arahkan untuk mengatur,
memutuskan suatu harga, memasarkan dan menyalurkan
barang ataupun jasa yang memenuhi kebutuhan baik
untuk pembeli yang ada maupun pembeli potensial
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang di
dalamnya terdapat proses menemukan hal-hal baru dan
mengkomunikasikannya kepada orang lain sebagai upaya
mempertahankan kesetiaan pelanggan terhadap produk
dan jasa yang kita berikan baik kepada calon pelanggan,
calon mitra maupun secara luas dalam upaya memenuhi
sebuah kebutuhan.
Apakah Anda pernah berpikir bagaimana sebuah
produk-produk bisa laris dan terkenal di seluruh dunia?

Banyak produk-produk ternama yang terkenal di mana-


mana bahkan seluruh dunia, misal HP, sepatu, produk ini
memiliki merek-merek terkenal yang diburu para konsumen
dan terus menjadi pelanggannya. Tentu produk tersebut
sangat hebat, bukan hanya dari segi kualitas tetapi karena
sebuah proses marketing yang memiliki kemampuan yang
tepat dalam memasarkan dan bersinergi sehingga produk
tersebut dikenal oleh seluruh dunia.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 75


Setelah mempelajari konsep pemasaran di atas, di sini
akan dijelaskan pentingnya pemasaran bagi keberhasilan
perusahaan.
Di dalam dunia bisnis pemasaran sangat penting
sebagai ujung tombak keberhasilan sebuah usaha karena
mampu meningkatkan penjualan dengan memenuhi
kebutuhan konsumen, memperkenalkan kepada orang
banyak produk dan jasa yang dimiliki sehingga bias
membujuk orang untuk membeli produk tersebut.
Di dalam pemasaranlah perusahaan menggantungkan
harapannya agar terus berkembang mendapatkan laba dan
pelanggan yang loyal.

Macam-macam Konsep Pemasaran


Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci
untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran yang telah
diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buat apa yang dapat dijual.
3. Cintailah pelanggan dan jalinlah hubungan baik
dengan pelanggan.
4. Lakukanlah promosi yang tepat artinya tepat sasaran.
5. Andalah yang menentukan keberhasilan.

76 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


B. Menciptakan Loyalitas dan Hubungan Jangka
Panjang
Kepuasan pelanggan merupakan suatu keberhasilan
dan menjadi tolak ukur oleh seorang pengusaha di mana
perusahaan mampu memberikan sebuah nilai (value)
dan loyalitas pelanggan terhadap produk yang dijual.
Banyaknya pesaing adalah tantangan tersendiri bagi
perusahaan dalam memberikan kualitas dan pelayanan
terbaik.
Menurut Monroe (2017) menyatakan bahwa nilai
pelanggan merupakan perbandingan antara keuntungan
dan manfaat yang dirasakan dengan pengorbanan yang
dikeluarkan. Di mana keuntungan yang dirasakan adalah
kombinasi atribut fisik, atribut jasa dan teknik pendukung
dalam pemanfaatan produk. Pengorbanan yang dikeluarkan
adalah total biaya yang dikeluarkan konsumen termasuk
biaya pembelian dan biaya tambahan (Seperti biaya
pemesanan, transportasi, instalasi, penanganan pesanan)
serta biaya diluar pembelian (mengganti kerusakan, risiko
kegagalan atau pelayanan yang buruk). Sebagai seorang
pengusaha dapat melakukan sebuah evaluasi terhadap
nilai yang diberikan ke pelanggan hal ini bertujuan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pemasar
dibandingkan para kompetitor, adapun langah-langkah
tersebut adalah:
1. Mengidentifikasi manfaat-manfaat yang
dipertimbangkan konsumen dalam memilih produk
atau jasa.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 77


2. Lakukan sebuah evaluasi terhadap kinerja produk
perusahaan dan bandingkan dengan kinerja produk
kompetitor.
3. Jangan terlalu lama mencintai sebuah produk yang
dijual tetapi pikirkan bagaimana keinginan dan
permintaan konsumen dari waktu ke waktu.
4. Berikanlah pelayanan terbaik kepada pelanggan dan
tanamkan pada diri bahwa pembeli itu adalah raja.
5. Lakukan monitoring nilai yang dirasakan pelanggan
secara periodik, karena nilai yang dirasakan pelanggan
bersifat dinamis dan bisa berubah tiap saat.
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa seorang
pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan
oleh produk atau jasa sangat besar kemungkinannya akan
menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.

C. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran secara umum adalah upaya untuk
memasarkan serta mengenalkan suatu produk maupun
jasa pada masyarakat. Pengertian strategi pemasaran juga
dapat diartikan sebagai upaya seseorang dalam menarik
minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan dalam
rangka mencapai keuntungan.
Terdapat empat tujuan strategi pemasaran yaitu:
1. Untuk mengembangkan sebuah kemampuan bisnis.
2. Untuk meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi
bila terjadi perubahan dalam pemasaran.
3. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.

78 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Dalam strategi pemasaran ada tiga faktor utama
yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam
pemasaran yaitu:
1. Daur hidup produk. Strategi ini harus disesuaikan
dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu perkenalan,
pertumbuhan, kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar. Strategi ini
harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam
persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti
atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi. Strategi ini harus disesuaikan dengan
situasi ekonomi dan pandangan ke depan, apakah
ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi
tinggi.

D. Promosi dan Strategi Promosi


Pemasaran tidak hanya berhubungan dengan produk,
harga produk, dan distribusi produk, tetapi juga terkait
dengan upaya mengomunikasikan produk ini kepada
masyarakat agar produk itu dikenal dan akhirnya dibeli.
Strategi bauran promosi terdiri dari empat komponen
utama, yaitu:
1. Periklanan merupakan segala bentuk penyajian dan
promosi non-pribadi yang dibayar, baik mengenai
gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang
teridentifikasi.
2. Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk
meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 79


atau jasa di mana pembelian diharapkan dilakukan
sekarang juga.
3. Hubungan masyarakat bertujuan membangun
hubungan yang baik dengan publik perusahaan,
Dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan,
menumbuh kembangkan suatu citra perusahaan yang
baik, menangani atau melenyapkan desas-desus,
cerita, peristiwa yang menyenangkan.

E. Seni dan Teknik Penjualan


Bicara tentang seni yang terpikir oleh kita adalah karya
seni musik, seni tari, seni lukis dan kesenian lainnya yang
memiliki sifat kreasi dan menghibur. Tetapi yang dibahas
di sini adalah seni dalam penjualan. Setiap orang memiliki
gaya dan cara tersendiri dalam menjual, hal ini merupakan
bahwa menjual memiliki seni atau keahlian yang menarik
untuk mengait minat konsumen.
Ilmu menjual adalah ilmu dan seni yang mempengaruhi
penjual dan pembeli untuk mengajak orang lain membeli
produk dan jasa yang ditawarkan. Setiap manusia memiliki
karakter yang berbeda dan berbeda pula keinginannya,
sebagai seorang pebisnis yang menjual barang atau
jasanya kepada orang lain memiliki kemampuan dalam
mengait konsumennya hal inilah penjual dituntut untuk
memiliki bakat seni serta keahlian untuk mempengaruhi
orang lain.
Seseorang dalam menjual suatu barang memiliki sifat
yang kreatif karena memiliki keahlian khusus yang tidak

80 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


bias ditiru oleh orang lain karena setiap penjual memiliki
cara yang berbeda dalam mengait hati pelanggan.
Alasan penjualan dapat dikemukakan oleh penjual
kepada calon pembeli mengenai kualitas dan manfaat
barang yang akan dijual, misalnya, penjual mengatakan
bahwa pakaian ini kualitasnya bagus, lembut dan tidak
luntur, setelah calon pembeli membeli pakaian tersebut
dan sesuai dengan yang ditawarkan penjual maka pembeli
tersebut merasa cocok dan tentu menjadi langganan.
Seni menjual dapat diartikan sebagai suatu usaha
mencapai hasil yang diinginkan dengan jalan menggunakan
kepandaian ilmu menjual dan keahlian dalam mengenali
berbagai karakter seseorang (calon pembeli) karena
karakter dan selera seseorang berbeda sehingga menjadi
seorang ahli yang mempunyai keistimewaan dari yang lain,
dan mampu mengembangkan ilmu menjual.
Hal Yang Harus Dilakukan Penjual:
1. Pendengaran yang kuat sehingga terjadinya transaksi
jual beli.
2. Gaya bicara yang baik, bahasa yang sopan dan ekspresi
yang menyenangkan.
3. Nada bicara yang tidak ketus, lembut sehingga
membuat calon pembeli merasa nyaman.
4. Tampilkan penampilan terbaik, artinya penampilan
menjadi hal pertama yang dilihat dan dinilai oleh
pembeli. Kesan pertama yang baik membuat peluang
yang besar bagi penjual supaya pembeli datang

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 81


kembali. Penjual yang baik harus berpenampilan yang
sesuai dengan lingkungan dan sasaran pasarnya.
5. Mempunyai pengetahuan mengenai barang yang mau
dijual secara rinci dan mendalam misalnya tentang
kualitas barang, cara penggunaan barang, serta
kekuatan barang dan lain-lain.
Adapun peranan seorang penjual dalam membantu
calon pembeli dalam memenuhi kebutuhannya antara lain
sebagai berikut:
1. Membantu calon pembeli dalam mengenali
kebutuhannya serta mencari produk seperti apa yang
mereka butuhkan dan inginkan.
2. Memberikan penjelasan kepada calon pembeli
kelebihan dari produk yang ditawarkan.
3. Memberikan sebuah pelayanan yang baik terhadap
pembeli baik itu sikap maupun kualitas produk
sehingga membuat calon pembeli merasa nyaman
dan menjadi pelanggan tetap nantinya.

F. Teknik Penjualan
Teknik atau promosi merupakan suatu cara penjual
dalam mendapatkan konsumen.
Ada empat langkah dalam melakukan teknik promosi,
yaitu:
1. Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan.
Untuk menentukan kebutuhan konsumen haruslah
terlebih dahulu diadakan semacam pengamatan atau
penelitian sederhana terhadap kebutuhan konsumen,

82 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


misalnya barang atau jasa apa yang dibutuhkan dan
diinginkan konsumen? Berapa jumlahnya, siapa yang
membutuhkan dan kapan mereka memerlukan?
2. Pilihlah Pasar Sasaran Khusus.
Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
a. Pasar individual, adalah pasar yang memberikan
layanan kepada individu-individu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan secara individual. Jenis
pasar ini sangat cocok untuk perusahaan kecil
dan menengah.
b. Pasar khusus, yaitu pasar yang memberikan
pelayanan khusus untuk konsumen tertentu,
misalnya petani, pegawai negeri, pedagang dan
sebagainya. Jenis pasar khusus sangat cocok untuk
perusahan kecil.
c. Pasar tersegmentasi, yaitu pasar yang menyediakan
pelayanan bagi kelas konsumen tertentu, misalnya
untuk pelanggan kelas berpendapatan tinggi,
kelas pelanggan berpendapatan sedang dan kelas
pelanggan berpendapatan rendah.
3. Tetapkan Posisi Pasar.
Setelah menentukan segmentasi pasar, perusahaan
harus menentukan “posisi’ yang ingin diduduki segmen
tersebut. Menetapkan posisi pasar ialah menyusun
produk di tempat yang lebih jelas, khas, sehingga
menimbulkan hasrat terhadap produk tersebut dalam
pikiran konsumen daripada produk sejenis yang lain.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 83


4. Tempatkan Strategi Penjualan dalam Persaingan.
Perusahaan harus lebih siap untuk melakukan bauran
pemasaran sebagai strategi dalam pengelolaan
perusahaan. Bauran pemasaran adalah kombinasi
penawaran produk, penetapan harga, metode promosi,
dan sistem distribusi untuk menjangkau kelompok
konsumen tertentu.
5. Pilih Strategi penjualan yang paling Tepat.
Memilih strategi dengan menempatkan keempat
bauran pemasaran, produk, harga, promosi, dan
distribusi.

G. Tantangan yang dihadapi Penjual dan Solusinya


Dalam memasarkan sebuah usaha kepada konsumen
kita sering mengalami penolakan, entah karena
konsumen tidak tertarik dengan produk yang ditawarkan,
entah dengan penampilan kita saat memasarkan, atau
pengetahuan kita terhadap produk yang ditawarkan masih
terbatas atau bahkan mereka tertarik tetapi tidak punya
uang untuk membelinya. Maka, kenalilah minat konsumen
terhadap apa yang mereka butuhkan, mereka minta dan
mereka inginkan.
Pertama, Ketika penjual dihadapkan dengan
calon pembeli yang lebih paham kualitas produk yang
ditawarkan maka hal ini menjadi sebuah tantangan yang
dihadapi penjual karena kemampuan dalam memahami
produk tersebut masih terbatas, maka sebagai seorang
penjual dalam menarik minat konsumennya harus memiliki

84 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


kemampuan dalam memahami kelebihan dan kekurangan
produk atau jasanya, berbicara yang sesuai tanpa melebih-
lebihkan nilai jual agar konsumenpun merasa puas dan
tidak kecewa ketika produk yang dipasarkan sesuai dengan
apa yang disampaikan.
Kedua, Ketika penjual menemui konsumen yang
tertarik degan produk yang ditawarkan tetapi calon
pembeli tidak mempunyai cukup uang untuk membeli,
maka sebagai seorang penjual memberikan pelayanan
dengan cara membayar uang muka terlebih dahulu dan
untuk selanjutnya mereka lakukan pembayaran bertahap.
Biasanya jika konsumen sangat tertarik dengan produk yang
ditawarkan maka mereka berusaha untuk melunasinya.
Di jaman modern ini diperlukan keahlian dan
keterampilan dari seorang penjual sebagai perantara antara
produsen dan konsumen. Dengan demikian, menjual bukan
hanya sekadar tugas sampingan saja, melainkan menjual
adalah suatu pekerjaan yang menghasilkan dan sebagai
karier hidup. Fungsi tenaga penjual adalah melakukan
penjualan dengan bertemu muka (face to face selling), di
mana seorang penjual dari sebuah perusahaan langsung
menemui konsumen untuk menawarkan produknya.
Penjualan dengan bertemu muka merupakan salah satu
di antara sekian banyak fungsi penting tenaga penjualan.

Ringkasan
≈ Konsep pemasaran adalah seperangkat strategi yang
diadopsi oleh perusahaan di mana mereka menganalisis
kebutuhan pelanggannya dan menerapkan strategi

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 85


pemasaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut
yang akan menghasilkan peningkatan penjualan,
maksimalisasi keuntungan dan juga mengalahkan
persaingan yang ada.
≈ Ada enam jenis konsep pemasaran di antaranya: 1.
Konsep Produksi 2. Konsep Produk 3. Konsep Penjualan
4. Konsep pemasaran sosial 5. Konsep Pemasaran 6.
Konsep Pemasaran Global.
≈ Konsep pemasaran meliputi tentang kebutuhan,
keinginan, dan permintaan. Di mana kebutuhan
merupakan segala sesuatu yang penting yang
dibutuhkan untuk kelangsungan hidup seseorang.
≈ Tujuan strategi pemasaran yaitu: Untuk
mengembangkan sebuah kemampuan bisnis, untuk
meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi bila
terjadi perubahan dalam pemasaran dan sebagai dasar
dalam mengambil keputusan.
≈ Ilmu menjual adalah ilmu dan seni yang mempengaruhi
penjual dan pembeli untuk mengajak orang lain
membeli produk dan jasa yang ditawarkan. Setiap
manusia memiliki karakter yang berbeda dan berbeda
pula keinginannya, sebagai seorang pebisnis yang
menjual barang atau jasanya kepada orang lain
memiliki kemampuan dalam mengait konsumennya
hal inilah penjual dituntut untuk memiliki bakat seni
serta keahlian untuk mempengaruhi orang lain.
≈ Hal yang harus dilakukan penjual: pendengaran
yang kuat, gaya bicara, nada bicara, penampilan, dan
pengetahuan.

86 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Kuis
1. Jelaskan strategi yang tepat untuk menunjang
keberhasilan pemasaran produk.
2. Bagaimana cara menarik calon pembeli agar membeli
produk yang ditawarkan.
3. Jelaskan konsep pemasaran yang anda ketahui.
4. Jelaskan apa tantangan seorang penjual dalam
menawarkan sebuah produknya.
5. Ceritakan pengalaman anda dalam berwirausaha,
apa strategi anda dalam memasarkan usaha tersebut,
dan bagaimana seni dan teknik anda dalam menjual
produk atau jasa yang anda buat.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 87


BAB 7
ETIKA BISNIS

Bab ini menguraikan tentang etika bisnis, tujuan


dan manfaat etika bisnis, peranan etika bisnis, dan etika
bisnis dalam islam karena dalam berwirausaha konsep
etika bisnis sangat diperlukan untuk menjalin kepuasan
konsumen terhadap produk dan jasa yang dijual selain itu
etika bisnis juga bertujuan untuk memberikan dorongan
bagi kesadaran moral dan memberikan batasan bagi
para pengusaha atau pebisnis untuk dapat menjalankan
bisnis secara baik termasuk dalam pandangan islam yang
sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. di mana Nabi
Muhammad saw. juga pernah terlibat langsung dalam
berniaga.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh diharapkan
mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal sebagai
berikut:
1. Mahasiswa mampu mendefinisikan etika bisnis secara
umum.
2. Mahasiswa memahami tujuan dan manfaat etika
wirausahawan.
3. Mahasiswa mengetahui penerapan etika bisnis.
4. Mahasiswa mengetahui etika bisnis dalam ajaran islam.
5. Mendeskripsikan dan memahami prinsip–prinsip
umum etika bisnis.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 89


A. Etika Bisnis
Dalam melaksanakan suatu bisnis bersama seorang
wajib sanggup melindungi ikatan kerja sama yang baik
serta sikap yang baik supaya terciptanya suatu kenyamanan
di dalam menjalakan ikatan dalam bisnis. Etika sebagai
suatu rambu-rambu di dalam masyarakat yang dapat
membimbing serta mengingatkan anggotanya kepada
suatu perilaku baik serta terpuji yang wajib dipatuhi dan
dilaksanakan Sebab etika bisnis merupakan sebuah sikap
yang baik serta menjadi suatu pedoman yang diterapkan
dalam menjalakan suatu ikatan kerja sama dan kesuksesan
dalam wirausaha. Pada dasarnya etika bisnis ialah suatu
moral seorang dalam wujud perilaku dalam melaksanakan
usaha.
Menurut Heru (2009), etika bisnis merupakan sebuah
kode etik perilaku pengusaha yang bersumber pada
nilai-nilai moral serta norma yang dijadikan turunan serta
pedoman berperilaku dalam melaksanakan aktivitas
perusahaan ataupun suatu upaya. Etika bisnis terpaut
dengan permasalahan penilaian terhadap aktivitas serta
sikap bisnis yang mengacu pada kebenaran ataupun
kejujuran yang berupaya pada perubahan besar dalam
penerapan pengelolaan bisnis sehingga menimbulkan
perhatian terhadap etika bisnis yang semakin berarti.
Pengertian teori etika bisnis menurut para ahli yang
bisa anda pelajari:
• Velasquez (2005), menyatakan bahwa etika bisnis
merupakan studi yang dikhususkan tentang benar
dan salah dan berkonsentrasi pada standar moral

90 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi
dan perilaku bisnis.
• Bartens (2013), menyatakan bahwa etika bisnis adalah
pemikiran atau refleksi kritis tentang moralitas dalam
kegiatan ekonomi dan bisnis.
Dari beberapa pengertian etika tersebut dapat
dikemukakan makna etika sebagai berikut:
1. Etika adalah perbuatan standar yang memimpin
individu dalam membuat keputusan.
2. Etika adalah sebuah studi mengenai yang benar dan
salah serta pilihan moral yang dilakukan seseorang.
3. Keputusan etis adalah suatu hal yang benar mengenai
perilaku standar.
Seperti yang kita ketahui bahwa seorang pelaku bisnis
mampu berperilaku baik, adil dan jujur dalam mengambil
sebuah keputusan agar terciptanya sebuah hubungan baik
antara yang satu dengan yang lain selain itu menjadikan
sebuah kenyamanan tersendiri dalam melakukan sebuah
kerja sama dalam berbisnis. Seseorang akan merasa
nyaman dan percaya terhadap apa yang kita bicarakan
dan tawarkan karena memberikan sebuah bukti dengan
berlandaskan kejujuran hal inilah menjadikan etika bisnis
sangat diperlukan dalam berwirausaha. Salah satu contoh
ketika seorang konsumen tidak mempercayai dan tidak
nyaman terhadap sikap dan pelayanan kita dalam menjalin
hubungan kerja sama termasuk dalam membeli sebuah
produk kita maka untuk ke depannya dia akan mencari
sebuah hubungan kerja sama yang menurut mereka

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 91


nyaman dan bisa dipercaya hal ini akan berdampak buruk
terhadap kemajuan bisnis yang telah dikelola.
Etika yang bersifat fundamental ditengah-tengah
masyarakat dan berlaku sepanjang masa dan di semua
kalangan dijelaskan Zimmerer dan Scarborough (1996)
adalah:
1. Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak
menipu, tidak mencuri dan tidak berbuat curang.
2. Integritas, memiliki prinsip, hormat dan tidak bermuka
dua atau bermanis mulut.
3. Menjaga janji, bisa dipercaya, menjaga amanah, tidak
mau menang sendiri.
4. Berlaku fair dan terbuka, komit pada kedamaian, jika
salah segera mengakui kesalahan.
5. Patuh pada perlakuan yang berlaku, jika jadi pemimpin
maka bersikap terbuka dan menolong.
6. Bertanggung jawab, rajin, komitmen, dan meningkatkan
kompetensi.
7. Bertanggung jawab dalam segala perbuatan terutama
dalam mengambil keputusan.
8. Menghormati hak-hak orang lain, memberi
pertimbangan kepada orang lain yang dianggap
berguna dan tidak prasangka buruk pada orang lain.
Demikian juga halnya dalam berwirausaha juga
memiliki aturan dan etika, sesuai penjelasan di atas hal
tersebut harus diperhatikan tujuannya adalah menciptakan
bisnis dengan etika yang baik tidak hanya memikirkan

92 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


untuk keuntungan semata namun juga menjalankan usaha
untuk jangka panjang dengan menyiapkan segala hal yang
terkait dalam etika bisnis.
Ingat, apapun yang dilakukan kewirausahaan tidak
dapat dibangun dalam waktu singkat dan secara instan,
jika anda merasa telah berhasil dalam waktu singkat,
periksa kembali apakah fondasi usaha anda sudah cukup
kuat? Periksa kembali apakah sukses yang anda peroleh
itu dengan jujur dan halal dan apakah bisnis anda itu ada
pihak yang dirugikan? Hal ini menjadi pertanyaan pada
diri dalam membuka sebuah usaha karena jika salah satu
melanggar etika dalam berwirausaha dan tidak dilandasi
etika yang kuat maka akan berpotensi negative, berisiko
dan usaha tersebut tidak akan bertahan lama oleh sebab
itu pentingnya sebuah etika bisnis untuk kemajuan usaha
dalam jangka waktu yang lama. Berusahalah dengan
memegang teguh nilai-nilai etika dan bangunlah karakter
yang baik dan benar.
Secara khusus etika yang ada pada diri seorang
entrepreneur adalah:
1. Kejujuran
Sebagai seorang wirausaha, kejujuran adalah sikap
paling utama, bersikap jujur dalam berbicara maupun
bertindak, nilai kepercayaan ini menjadi sebuah alasan
berhasilnya sebuah usaha. Tanpa kejujuran usaha tidak
akan maju dan dipercaya oleh pelanggan maupun
mitra kerja.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 93


2. Menepati Janji
Sebagai seorang wirausaha dituntut untuk selalu
menepati janji. Jika seorang entrepreneur ingkar
terhadap janji maka hilanglah kepercayaan orang lain
terhadapnya.
3. Komitmen dan menghormati.
Entrepreneur harus komitmen dengan apa yang
dijalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-
pihak lain-lain. Menjunjung komitmen dengan apa
yang telah disepakati bersama

B. Tujuan dan Manfaat Etika Bisnis


Dalam sebuah bisnis, etika dapat membentuk sebuah
aturan dan perilaku yang lebih baik dalam menciptakan
sebuah hubungan yang baik. Dari etika bisnis secara tidak
langsung mampu mendorong seseorang dalam bersikap
dan bertanggung jawab sehingga dapat membedakan
perilaku yang buruk dan yang baik dalam menjalankan
sebuah usaha.
Adapun tujuan dan manfaat etika bisnis sebagai
berikut:
1. Memperluas pergaulan
Etika bisnis dapat menjalin sebuah keakraban dengan
karyawan, mitra kerja dan pelanggan diharapkan
adanya sebuah hubungan yang baik, karena
sebelumnya tidak mengenal menjadi kenal satu sama
lain dan menjalin sebuah hubungan kerja sama yang
baik dalam bisnis.

94 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


2. Mendapatkan kepercayaan
Etika bisnis dapat memberikan sebuah kepercayaan
kepada seseorang karena adanya kejujuran dan
menjaga nama baik usaha.
3. Mempertahankan pelanggan
Etika bisnis dapat mempertahankan pelanggan,
seorang wirausaha dikatakan berhasil ketika ia
mampu dalam mempertahankan pelanggan, di
mana pelanggan merasa puas dan tidak kecewa
dengan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.
Selain itu wirausaha juga mampu memberikan sikap
yang menyenangkan yang diinginkan pelanggan di
antaranya sikap yang bertanggung jawab, jujur, sopan
dan humoris.

C. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis


John Naisbitt dalam bukunya, Global Paradox (1995),
telah meramalkan bahwa pada abad ke-21 akan ada aturan-
aturan baru yang menyangkut perilaku (etis) universal
dalam praktik bisnis. Ia bahkan dengan yakin mengatakan
bahwa kinerja ekonomi (berupa keuntungan) dan kinerja
etis bukanlah dua kutub yang bertentangan dari suatu
kontinu, melainkan kinerja etis justru akan menjadi factor
strategis dalam menentukan kinerja ekonomis.
Prinsip dalam hal ini dapat diartikan sebagai asas
atau dasar untuk berpikir dan bertindak. Prinsip pertama
yaitu menyiratkan bahwa perlu ada perubahan paradigma
tentang tujuan perusahaan dan fungsi eksekutif perusahaan
dilihat dari teori keagenan (agency theory). Tujuan

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 95


perusahaan menurut prinsip ini adalah menghasilkan
barang dan jasa untuk menciptakan kemakmuran bagi
masyarakat secara luas (stakeholder), bukan hanya terbatas
untuk kepentingan sareholders para pemegang saham
(pemilik perusahaan).
Prinsip kedua yaitu menyiratkan bahwa kegiatan bisnis
tidak semata mencari keuntungan ekonomis, tetapi juga
mempunyai dimensi sosial dan perlunya menegakkan
keadilan dalam setiap praktik bisnis mereka.
Prinsip ketiga yaitu menekankan pentingnya
membangun sikap kebersamaan dan sikap saling percaya.
Prinsip keempat yaitu menyiratkan perlunya
dikembangkan perangkat hukum dan aturan yang berlaku
secara multilateral dan diharapkan semua pihak dapat
tunduk dan menghormati hukum/aturan multilateral
tersebut.
Prinsip kelima merupakan prinsip yang memperkuat
prinsip kedua agar semua pihak mendukung perdagangan
global dalam mewujudkan satu kesatuan ekonomi dunia.
Prinsip keenam meminta kesadaran semua pelaku
bisnis akan pentingnya bersama-sama menjaga lingkungan
bumi dan alam dari berbagai tindakan yang dapat
memboroskan sumber daya alam atau mencemarkan dan
merusak lingkungan hidup.
Prinsip ketujuh mewajibkan semua pelaku bisnis
untuk mencegah tindakan-tindakan tidak etis, seperti:
penyuapan, pencucian uang, korupsi, dan praktik-praktik
tidak etis lainnya.

96 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


D. Penerapan Etika Bisnis
Di sini dijelaskan beberapa penerapan etika bisnis
antara lain:

Penerapan Etika Bisnis Terhadap Pesaing


Penerapan etika bisnis terhadap pesaing dianggap
sebagai musuh utama dalam berbisnis dan harus dibunuh
atau dimatikan. Namun hal itu keliru dan tidak baik dilakukan
karena selain merugikan orang lain juga lebih merugikan
diri sendiri dalam usaha yang dijalankan. Dengan adanya
pesaing justru mampu memacu diri kita untuk lebih dari
yang lain tentunya persaingan ini dengan jalan yang baik
dan persaingan sehat. Pesaing agar dipandang sebagai
mitra kerja sehingga dapat memberikan manfaat bagi
pelaku bisnis, antara lain:
1. Mengetahui keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh
pesaing, sehingga dapat dijadikan sebagai tantangan
untuk memacu peningkatan keunggulan perusahaan.
2. Memacu pada rangsangan untuk mengembangkan
daya kreativitas perusahaan yang berkompetisi
sehingga dapat meningkatkan inovasi dalam
menembus pangsa pasar.
3. Perusahaan dapat melakukan mitra kerja dalam bentuk
sinergi, akuisisi dan atau merger. Dengan bentuk mitra
kerja semacam ini gabungan perusahaan menjadi kian
kuat dan memiliki daya yang berlipat ganda dalam
posisi persaingan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 97


Penerapan Etika Bisnis Terhadap Masyarakat Umum
Perusahaan dan masyarakat bersifat saling
membutuhkan. Sebuah perusahaan membutuhkan
masyarakat karena dari masyarakat perusahaan dapat
tumbuh dan berkembang serta menggantungkan
kelangsungan hidupnya. Masyarakat dalam hal ini berperan
sebagai:
Pasar potensial, sumber tenaga kerja. Supplier atau
pemasok merupakan sumber daya yang diperlukan
perusahaan, antara lain: Bahan baku, tenaga kerja, alat
produksi, sarana dan prasarana, modal, teknologi
rekayasa, manajemen dan lainnya. Demikian pula
masyarakat membutuhkan perusahaan karena dari
perusahaan dapat diperoleh: Barang atau jasa, lapangan
pekerjaan, mitra kerja. Maka hubungan ini harus terjaga
agar saling diuntungkan dengan menjaga sebuah sikap
baik dan etika baik dalam berbisnis.

Penerapan Etika Bisnis Terhadap Owners


Bertanggung jawab terhadap seluruh kepercayaan
yang diberikan meliputi:
1. Menerapkan manajemen yang profesional, misal: tidak
melakukan tindakan manipulasi terutama data dan
keuangan.
2. Memberikan informasi yang relevan, misal: progres
pemasaran.
3. Melindungi, memelihara dan meningkatkan aset milik
pemodal.

98 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Penerapan Etika Bisnis Terhadap Supplier
Harus didasari hubungan saling menghormati dan
menghargai diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Keadilan dan kejujuran, misalnya: dalam hal penentuan
harga jual penentuan lisensi, penentuan hak penjualan,
penentuan besarnya keuntungan.
2. Saling memberikan informasi guna integrasi dalam
proses perencanaan bersama.
3. Menjalin kerja sama untuk stabilitas hubungan jangka
panjang.
4. Menjaga kepercayaan terhadap supplier misal seorang
supplier memberikan produknya untuk dijual dalam
bentuk pinjaman dan sebagai seorang wirausaha
mampu memberikan dan menjaga kepercayaan
tersebut agar mampu menjalin hubungan jangka
panjang.
5. Membuat kesepakatan bersama.

Penerapan Etika Bisnis Terhadap Customer


Perlunya pengembangan komitmen agar kepuasan
pelanggan meningkat sehingga tetap setia bahkan senang
terhadap produk perusahaan meliputi:
1. Memberikan produk/jasa dengan kualitas terbaik yang
sesuai dengan keinginan dan harapan pelanggan.
2. Pelaksanaan periklanan dan promosi harus
mencerminkan/menunjukkan sikap hormat pada
martabat kemanusiaan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 99


3. Menciptakan lingkungan yang sehat terhadap produk/
jasa yang dihasilkan, misal: tidak membuang limbah
sebarangan.
4. Memberikan ganti rugi bila pelanggan merasa
dirugikan, bisa direalisasikan melalui program
pemberian garansi.

Penerapan Etika Bisnis Terhadap Karyawan Perusahaan


Karyawan merupakan sumber daya manusia
perusahaan karena telah berperan aktif bagi keberhasilan
perusahaan, maka perlu mendapat pemberlakuan yang
manusiawi dari perusahaan meliputi:
1. Pemberian lapangan kerja dan imbalan yang memadai
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup para
karyawan.
2. Memberikan gaji sesuai dengan Upah Minimum
Regional (UMR) yang berlaku sesuai dengan aturan
pemerintah.
3. Komunikasi yang lancar dalam pekerjaan dan
transparansi dalam penilaian prestasi kerja.
4. Respons yang aktif dan saran yang baik dalam memberi
semangat pada karyawan.
5. Adanya jaminan keselamatan kerja dan kesehatan
sehingga karyawan dapat memberikan kontribusi
optimal dalam jangka panjang, misal: karyawan
perusahaan diikutsertakan mengikuti Program
Jamsostek, BPJS.

100 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


6. Pengembangan sumber daya manusia yang optimal
sesuai dengan potensi yang tersedia pada karyawan.
7. Menekan pengangguran sebagai akibat berakhirnya
pekerjaan di lapangan.
8. Kondisi kerja yang diciptakan harus mencerminkan
penghargaan perusahaan terhadap kesehatan dan
martabat karyawan.

Penerapan Etika Bisnis Terhadap Pemerintah


Pemerintah yang dimaksud di sini adalah sebuah
institusi yang dibentuk atas dasar konstitusi negara yang
bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat secara
luas. Sebagai institusi membutuhkan sumber daya yang
cukup untuk membiayai operasionalisasi peran dan tugas
tersebut, sehingga salah satu bentuk kegiatan atau dana
yang diberikan atau disumbangkan oleh masyarakat bisnis
kepada negara yang diwakili oleh masyarakat bisnis kepada
negara yang diwakili oleh pemerintah adalah dalam bentuk
ketaatan membayar pajak. Dana pajak yang diterima
pemerintah dipergunakan untuk membiayai, antara lain:
1. Pertahanan dan keamanan negara.
2. Pembangunan prasarana dan fasilitas umum.
3. Gaji pegawai negeri dan atau pejabat pemerintah.
4. Pengeluaran lainnya yang terkait dengan kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 101


E. Etika Bisnis Dalam Islam
Umat islam sejak dahulu sudah berniaga bahkan Nabi
Muhammad saw. juga pernah berdagang dan memberikan
contoh bagaimana menjadi seorang yang baik. Etika dagang
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW banyak dikaji
dan dipelajari oleh semua kalangan. Dengan banyaknya
ayat al-Quran dan hadis yang memberi pengajaran cara
bisnis yang benar dan praktik bisnis yang salah menyangkut
bahkan dari hal kecil pada dasarnya perdagangan dalam
islam sangatlah penting. Pada dasarnya kedudukan bisnis
dan perdagangan dalam Islam sangat penting. Saat ini
banyak pebisnis yang hanya mengutamakan keuntungan
saja dengan mengabaikan etika sehingga hal ini sangat
bertentangan dengan ajaran islam. Islam memandang
bahwa bisnis merupakan aktivitas yang bersifat material
sekaligus inmaterial. Suatu bisnis bernilai jika secara
seimbang memenuhi kebutuhan material dan spiritual,
jauh dari kebatilan, kerusakan dan kezaliman. Berbisnis
dalam Islam juga harus mengandung nilai kesatuan,
keseimbangan, kebebasan tanpa memaksakan kehendak,
pertanggungjawaban, kebenaran, kebajikan dan kejujuran.
Sikap seperti ini menjadi sebuah prinsip yang harus
ditanamkan oleh seorang pebisnis. Islam melalui Alquran
dan Hadis telah mengatur bagaimana agar kegiatan bisnis
yang dijalankan dapat memberikan kemakmuran dan
kebahagiaan (kemaslahatan).
Adapun Ketentuan Bisnis dalam Islam sebagai berikut:
1. Jika menelusuri sejarah, Islam memiliki pandangan yang
positif terhadap perdagangan dan kegiatan ekonomi.

102 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Nabi Muhammad saw. adalah seorang pedagang, dan
Islam dapat menyebar ke berbagai penjuru dunia salah
satunya melalui para pedagang Muslim. Islam tidak
membatasi umatnya untuk berbisnis, namun ada
Batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan umat
Islam di dalam berbisnis.
Alquran dan Hadis mengharamkan praktik riba.
Dari Abi Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang
mencelakakan”. Para sahabat bertanya, “Apa saja ya,
Rasulullah?”. “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh
nyawa yang diharamkan Allah kecuali dengan
hak, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari
peperangan dan menuduh zina.” (HR. Muttafaq alaihi).
Disebutkan bahwa tidak ada dosa yang lebih sadis
diperingatkan Allah Swt. dalam Al-Qur’an, kecuali dosa
memakan harta riba. Bahkan Allah Swt. mengumumkan
perang kepada pelakunya. Hal ini tentu menunjukkan
bahwa dosa riba sangat besar dan berat.
2. Jelas ketika bertransaksi.
Melakukan sebuah transaksi jual beli sesuai syariat
islam yaitu membedakan transaksi halal maupun
haram. Halal dan haramnya suatu transaksi tergantung
pada sebuah objek yang dijadikan transaksi, tidak
mengandung unsur penipuan, hal inilah yang
dikatakan jujur dalam bertransaksi tidak mengada-
adakan apa yang dijual tetapi berbicara sesuai dengan
apa yang diketahui dan tidak menutup-nutupi (Tadlis)

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 103


kekurangan dari produk atau jasa yang akan dijual, dan
tidak merekayasa seakan-akan banyak pembeli (Najsy).
3. Sukarela
Dilakukan tanpa ada paksaan, yaitu sama-sama rida,
suka sama suka bukan memaksa seseorang dalam
membeli sehingga timbul keterpaksaan dan merugikan
pihak lain dalam transaksi jual beli.
4. Tidak melanggar ketentuan hukum dagang.
Melanggar hukum dagang dengan misalnya dengan
cara mengurangi timbangan, menjual barang dengan
harga lebih tinggi dari penjualan umum, menjatuhkan
nilai jual barang orang lain, hal seperti ini merupakan
sikap tidak baik karena sudah melanggar ketentuan
dagang dalam ajaran islam.
5. Tidak mengandung unsur perjudian atau penipuan.
Bisnis akan memberikan keberkahan atau memperoleh
suatu keberkahan apabila hasil yang diperoleh dari
bisnis tersebut di arahkan untuk tujuan sebagai berikut:
a. Dikeluarkan zakatnya.
b. Bersedekah bagi yang tidak mampu.
c. Menyantuni anak yatim.
d. Dikeluarkan untuk kepentingan wakaf amal jariah
dan dipakai untuk kepentingan sosial. Karena
dalam rezeki yang kita peroleh ada hak orang lain.
Dari beberapa pembahasan di atas, kita mengetahui
bahwa bisnis tidak terlepas dari eksistensi masyarakat
secara luas di mana bisnis membutuhkan masyarakat

104 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


dan masyarakat juga membutuhkan bisnis maka kegiatan
tersebut harus menggunakan etika dalam kegiatan
bisnis. Atas dasar itulah kebutuhan bisnis dalam aspek
kehidupannya tidak terlepas dengan eksistensi masyarakat.
Tetapi jika kita lihat dari jauh terutama dilihat dari teori dan
perkembangan ilmu bisnis ternyata bisnis tidak terlepas
dari nilai moral maupun etika bisnis. Dalam menjalankan
kegiatan bisnis tidak dapat lepas sama sekali dari nilai
sosial, nilai moral dan nilai etika yang dibutuhkan untuk
mengatur kegiatan operasional perusahaan supaya tercipta
sebuah hubungan yang harmonis dan sesuai syariah islam.

F. Peranan Etika Bisnis


Etika bisnis merupakan hal yang penting dalam
suatu perusahaan untuk membentuk nilai-nilai, norma,
dan perilaku di dalam perusahaan. Di dalam dunia usaha
diharapkan mampu menerapkan suatu bisnis yang
beretika, yaitu dengan aturan-aturan etika yang sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Dengan
adanya etika bisnis ini, diharapkan akan memberikan
dampak dan manfaat yang baik pada perusahaan maupun
usaha. Membangun suatu hubungan yang kuat dengan
daya saing yang tinggi dan mampu menciptakan nilai
yang tinggi serta membangun solidaritas antar perusahaan
yang saling menguntungkan maka etika bisnis dijadikan
sebagai acuan berperilaku dalam sebuah perusahaan
yang bisa membentuk norma serta perilaku karyawan
dan pimpinan sebagai sumber daya manusia perusahaan
tersebut. Dengan demikian dapat tercipta hubungan yang

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 105


adil dan sehat dengan pihak-pihak lain, seperti mitra kerja,
konsumen, komisaris, serta masyarakat umum.
Bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika. Etika
bisnis akan memberikan sebuah pelajaran kepada para
pelaku bisnis bahwa bisnis yang “berhasil” tidak hanya
memikirkan keuntungan semata melainkan bisnis yang
berhasil adalah bisnis yang bergerak pada koridor etis
yang membawa hubungan dan nama baik antar manusia
yang terlibat di dalam sebuah bisnis.

Ringkasan
≈ Etika bisnis adalah sebuah perilaku yang baik dan
menjadi sebuah pedoman yang diterapkan dalam
menjalin sebuah hubungan kerja sama dan kesuksesan
dalam wirausaha. Pada dasarnya etika bisnis merupakan
sebuah moral seseorang dalam bentuk sikap dalam
menjalankan usaha.
≈ Tujuan dan Manfaat Etika Bisnis.
1. Memperluas pergaulan.
2. Mendapatkan kepercayaan.
3. Mempertahankan pelanggan.
≈ Etika kerja adalah sistem nilai atau norma yang
digunakan dalam kegiatan usaha sehari-hari dan
mengamalkan nilai-nilai, yakni: kejujuran, keterbukaan,
loyalitas kepada perusahaan, konsisten pada keputusan,
kerja sama yang baik, disiplin, dan bertanggung jawab.
≈ Secara khusus etika yang ada pada diri seorang
entrepreneur adalah:

106 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


1. Kejujuran.
2. Menepati Janji.
3. Komitmen dan menghormati.
≈ Bisnis akan memberikan keberkahan atau memperoleh
suatu keberkahan apabila hasil yang diperoleh dari
bisnis tersebut di arahkan untuk tujuan sebagai berikut:
1. Dikeluarkan zakatnya.
2. Bersedekah bagi yang tidak mampu.
3. Menyantuni anak yatim.
4. Dikeluarkan untuk kepentingan wakaf amal jariah
dan dipakai untuk kepentingan sosial. Karena
dalam rezeki yang kita peroleh ada hak orang lain.
≈ Nabi Muhammad saw adalah seorang pedagang, dan
Islam dapat menyebar ke berbagai penjuru dunia salah
satunya melalui para pedagang Muslim. Islam tidak
membatasi umatnya untuk berbisnis, namun ada
Batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan umat
Islam di dalam berbisnis.

Kuis
1. Ceritakan bagaimana penerapan etika bisnis ditempat
tinggal anda.
2. Mengapa setiap perusahaan perlu menerapkan etika
bisnis dan juga tanggung jawab sosial.
3. Jelaskan mengapa etika bisnis sangat diperlukan di
Era Globalisasi saat ini dan beri contoh.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 107


4. Bagaimana cara menghilangkan riba dalam kegiatan
bisnis.
5. Jelaskan kegiatan transaksi jual beli dalam islam.

108 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


BAB 8
MODAL

Bab ini menjelaskan tentang modal usaha, modal kerja


dan jenis-jenis komponen modal kerja. Di mana modal
merupakan sebuah langkah awal dalam memulai sebuah
usaha. Dengan adanya modal usaha perusahaan akan
mampu menjalankan aktivitas produksi atau aktivitas-
aktivitas lainnya dengan maksimal. Ketika sebuah usaha
tidak mendapatkan modal yang cukup tentunya hal ini
akan berdampak negatif terhadap laba yang akan didapat.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh diharapkan
mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal sebagai
berikut:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian modal
usaha.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan modal usaha dan
modal kerja.
3. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis dan komponen
modal kerja

A. Pengertian Modal
Dalam dunia usaha modal sangat dibutuhkan demi
kelancaran menjalankan sebuah usaha. Ketersediaan
modal akan membuat sebuah usaha mampu bertahan
bahkan berkembang lebih besar.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 109


Besarnya suatu modal tergantung pada jenis usaha
yang dijalankan, pada umumnya masyarakat mengenal
jenis usaha kecil, menengah dan usaha besar dan di
masing-masing jenis usaha ini memerlukan modal dalam
batas tertentu. Jadi, jenis usaha menentukan besarnya
modal yang diperlukan. Selain jenis usahanya, besarnya
jumlah modal dipengaruhi oleh jangka waktu, jika jangka
waktunya panjang maka memerlukan modal yang besar.
Menurut (Bambang Riyanto,2021:19) pengertian
modal usaha sebagai ikhtiar neraca suatu perusahaan yang
menggunakan modal konkrit dan modal abstrak. Modal
konkrit dimaksudkan sebagai modal aktif sedangkan
modal abstrak dimaksudkan sebagai modal pasif. Modal
adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi
lebih lanjut. Selanjutnya modal juga bisa diartikan sebagai
sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi
perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi. Bisa
disimpulkan bahwa modal usaha merupakan sesuatu yang
sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang dalam
memulai sebuah usaha awal yang akan dijalankan untuk
mencapai sebuah tujuan, modal ini di sini bisa berupa uang
maupun kemampuan kerja seseorang.
Sebagai seorang wirausaha modal merupakan
hal penting dalam menjalankan sebuah usaha karena
dengan adanya modal menjadi tolak ukur keberhasilan
oleh usaha itu sendiri. Modal menjadi sebuah pendorong
untuk memajukan usaha, banyak orang ingin menjalankan
sebuah usaha tetapi mereka tidak mencukupi modal dan
mereka berusaha meminjam modal kepada orang lain, hal

110 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


tersebut betapa pentingnya modal dalam menjalankan
sebuah usaha. Jika usaha yang dilakukan untuk jangka
panjang maka modal yang digunakan juga besar, dan
sebaliknya jika usaha itu jangka pendek dan bersifat
sementara maka tidak perlu menggunakan modal besar.
Biasanya usaha dalam bentuk jangka panjang adalah
usaha yang dibutuhkan oleh konsumen dan bertahan dalam
jangka waktu lama sehingga membutuhkan modal yang
besar seperti usaha makanan, pakaian, kebutuhan pokok,
material bangunan karena sifatnya dibutuhkan oleh semua
orang untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara usaha
dalam jangka pendek biasanya tidak membutuhkan waktu
lama dan bersifat musiman sehingga tidak membutuhkan
modal yang besar, biasanya usaha ini hanya di minta oleh
konsumen dalam waktu tertentu seperti usaha masker,
usaha masker saat ini bersifat musiman dijual ketika polusi
udara tidak sehat seperti kabut asap dan pada masa Covid
yang terjadi saat ini.
Dalam menjalankan usaha, modal tersebut bisa
digunakan untuk beberapa manfaat. Berikut manfaat dari
modal:
1. Modal merupakan langkah awal dalam memulai usaha,
modal bisa digunakan untuk membeli lahan atau
menyewa tempat untuk menjalankan usaha.
2. Membeli bahan baku dan barang-barang yang akan
dijual.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 111


3. Mengurus izin usaha bagi yang mengadakan kerja
sama dengan pihak lain.
4. Memperluas pasar seperti membuka cabang.
Saat ini antusiasme masyarakat untuk membuka usaha
sangatlah tinggi, karena tingginya angka pengangguran
membuat masyarakat ingin membuka usaha bahkan
yang sudah bekerja juga ingin membuka usaha sebagai
tambahan penghasilan. Namun dalam membangun
sebuah usaha, pastinya akan terdapat hambatan. Salah
satu hambatan yang banyak di temui adalah modal. Bukan
hanya kebutuhan akan modal namun juga cara mengelola
modal yang dimiliki. Di saat kebutuhan akan modal tersebut
kurang, di saat itu pula mengajukan pinjaman bisa menjadi
solusi untuk memenuhi kebutuhan modal tersebut. Namun
sebelum memutuskan untuk meminjam modal.
Jenis modal untuk membangun sebuah usaha,
kebutuhan finansial akan modal memang menjadi poin
utama untuk menjadi fondasi awal dalam memulai usaha.
Kebutuhan modal tidak selalu sama dalam setiap usaha.
Jumlah yang dibutuhkan bisa jadi besar ataupun kecil,
tergantung usaha apa yang akan dijalankan. Berikut akan
dibahas 3 Jenis modal usaha antara lain:
1. Modal Pendanaan
Modal Pendanaan merupakan modal awal yang
kamu butuhkan untuk dapat mulai membuka usaha.
Modal Pendanaan biasanya merupakan modal yang
diperuntukkan untuk digunakan dalam jangka waktu
Panjang selama kamu masih membuka usaha tersebut.

112 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


2. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk
membiayai kegiatan usaha. Contoh sederhananya dari
modal kerja adalah, jika kamu berjualan pakaian, maka
bahan pakaian, benang, jarum jahit, dan bahan baku
lain sampai menjadikan sebuah pakaian jadi, itulah
yang dapat dinilai sebagai modal kerja.
3. Modal Operasional
Lain halnya dengan modal investasi dan modal kerja,
modal operasional adalah modal yang dikeluarkan
setiap bulannya demi terjalannya operasional usaha.
Seperti contoh keperluan untuk membayar listrik,
kemudian air, bensin untuk kendaraan berbelanja,
ongkos, dan biaya yang harus di bayarkan. Biasanya
biaya operasional ini butuh perhitungan yang teliti,
agar dapat menghitung secara konstan jumlah yang
harus kamu keluarkan secara rutin setiap bulannya.

B. Pengertian Manajemen Modal Kerja


Modal kerja diperlukan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan operasional, seperti membeli bahan
baku, pembayaran upah karyawan dll. Di mana uang
atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat
kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat
melalui hasil penjualan produksinya. Tanpa modal kerja,
perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan karyawan.
Modal kerja merupakan biaya yang diberikan untuk
kebutuhan karyawan dan biaya operasional lain yang

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 113


diberikan oleh perusahaan untuk perusahaan. Sementara
menurut (Agnes Sawir,2003:129) menjelaskan bahwa
modal kerja merupakan dana yang harus tersedia untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
Modal kerja yang cukup akan memberikan sebuah
keuntungan bagi perusahaan di antaranya:
1. Dapat membayar kewajiban-kewajiban tepat waktu.
2. Terpenuhinya keinginan konsumen karena persediaan
yang cukup.
3. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli
barang dengan tunai.
4. Perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien
karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan
baku, jasa, dan suplai yang dibutuhkan.

Jenis-Jenis dan Komponen Modal Kerja


W.B Taylor (Rianto,2001) menggolongkan jenis-jenis
modal kerja dalam dua kelompok yaitu:
1. Modal Kerja Permanen
a. Modal kerja primer yaitu jumlah modal kerja
minimum yang harus ada pada perusahaan untuk
dapat menjamin agar perusahaan tetap dapat
beroperasi terus.
b. Produksi normal. Produksi normal merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
produk sebesar kapasitas normal dari perusahaan
tersebut.

114 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


2. Modal Kerja Variabel
Modal kerja variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan yang
memengaruhi perusahaan. Modal kerja ini dibedakan
dalam:
a. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan fluktuasi
musim.
b. Modal kerja siklus, yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan fluktuasi
konjungtur.
c. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang
besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan
darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Pentingnya pengelolaan modal kerja:
1. Manajer keuangan sebagian besar waktunya untuk
operasi internal sehari-hari perusahaan.
2. Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar
dari total aktiva.
3. Pengelolaan modal kerja khususnya penting bagi
perusahaan kecil.
4. Pertumbuhan penjualan mempunyai yang erat dan
langsung dengan investasi dalam bentuk aktiva lancar.
Adapun kelemahan modal kerja yaitu Jika modal
tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan mengalami
kerugian dalam membayar bunga dan menimbulkan kesan
bahwa manajemen tidak mampu menggunakan modal
kerja secara efisien.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 115


Dari definisi yang telah dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa pengertian modal kerja adalah
sejumlah dana yang tertanam seperti kas, surat-surat
berharga, piutang dan persediaan barang yang selalu
berputar dengan maksud untuk menghasilkan pendapatan.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen
modal kerja adalah:
1. Memaksimalkan nilai
2. perusahaan dengan mengelola aktiva lancar, sehingga
tingkat pengembalian investasi marginal sama atau
lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk
membiayai aktiva-aktiva tersebut.
3. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal
yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
4. Mengawasi arus dana dan ketersediaan dana dari
sumber utang sehingga perusahaan selalu dapat
memenuhi kewajiban keuangan ketika jatuh tempo.

C. Sumber Modal
Modal mempermudah seorang pelaku bisnis dalam
menjalankan sebuah usaha, dengan adanya modal
mampu membuka sebuah tempat, membuka berbagai
macam usaha yang didirikan serta mampu dalam merekrut
karyawan untuk bekerja sehingga karyawan yang bekerja
akan diberikan gaji sesuai dengan aturan maupun
kesepakatan.

116 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Kebutuhan modal, baik modal investasi maupun modal
kerja dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada,
yaitu modal sendiri atau modal pinjaman modal asing.
Modal sendiri adalah modal dari pemilik usaha
sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari
luar perusahaan. Jika modal didapat dari sebuah pinjaman
maka yang dipertimbangkan adalah waktu atau jangka
pengembalian pinjaman tersebut.
Dalam memulai sebuah bisnis pertimbangan
yang paling utama yaitu faktor besarnya biaya yang
harus dikeluarkan. Perlu dalam membiayai dengan
mempergunakan gabungan antara modal sendiri dan
modal pinjaman. Semua itu tergantung dari jumlah
modal yang dibutuhkan dan kebijakan dari pemilik
usaha. Untuk pendirian awal usaha biasanya perusahaan
lebih mengutamakan penggunaan modal sendiri, hal ini
dilakukan karena untuk memperoleh pinjaman biasanya
hanya pada usaha yang sudah berjalan artinya dari sebuah
modal awal yang dikeluarkan menjadi sebuah keuntungan
dari hasil penjualan yang didapat.
Menurut (Kasmir,2014:94): Beberapa pertimbangan
yang perlu diperhatikan apabila ingin memperoleh suatu
modal adalah sebagai berikut:
1. Tujuan perusahaan
Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan
penggunaan pinjaman tersebut, apakah untuk modal
investasi atau modal kerja, apakah sebagai modal
utama atau hanya sekadar modal tambahan, apakah
untuk kebutuhan yang mendesak atau tidak.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 117


2. Masa pengembalian modal
Dalam jangka waktu tertentu pinjaman tersebut harus
dikembalikan ke kreditor (bank). Bagi perusahaan jangka
waktu pengembalian investasi perlu dipertimbangkan,
sehingga juga tidak menjadi beban perusahaan dan
tidak mengganggu cash flow perusahaan Sebaiknya
jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
3. Biaya yang dikeluarkan
Faktor biaya yang harus dikeluarkan harus
dipertimbangkan secara matang, misalnya biaya bunga,
biaya administrasi, dan komisi, atau biaya lainnya.
Hal ini penting karena biaya merupakan komponen
produksi yang akan menjadi beban perusahaan dalam
menentukan harga jual dan laba.
Adapun dari pengertian masing-masing modal yang
dilihat dari sumber asalnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang sepenuhnya dimiliki
oleh pemilik perusahaan. Menurut Kasmir (2012)
modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari
pemilik Perusahaan dengan cara mengeluarkan saham.
Saham yang dikeluarkan perusahaan bisa berbentuk
saham tertutup ataupun saham terbuka. Dalam
menggunakan modal sendiri biasanya usaha yang
dilakukan relatif kecil, hal ini disebabkan keterbatasan
modal yang digunakan, dan dari hasil modal sendiri
keuntungan yang didapat itulah yang akan diputar dan

118 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


dikelola kembali sehingga sulit untuk membuka usaha
dengan skala besar sekaligus. Namun, menggunakan
modal sendiri memiliki keuntungan seperti tidak
adanya beban untuk pengembalian utang maupun
bunga pinjaman.
Namun, modal ini tidak dapat digunakan
untuk jangka panjang karena hanya bisa dipakai
untuk sementara waktu guna menambah sumber
modal. Untuk usaha tertentu seperti yayasan dapat
menggunakan modal sumbangan atau hibah dari
pihak lainnya.
2. Modal Asing (Pinjaman)
Menurut Kasmir (2012) modal asing atau modal
pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman.
Penggunaan modal pinjaman untuk membiayai suatu
usaha akan menimbulkan beban biaya bunga, biaya
administrasi, serta biaya provisi dan komisi bunga,
yang besarnya relatif. Penggunaan modal pinjaman
mewajibkan pengembalian pinjaman setelah jangka
waktu tertentu.
Kelebihan dari modal pinjaman ini adalah dapat
membuat usaha dengan skala yang lebih besar karena
modal yang digunakan jumlahnya tidak terbatas
sehingga motivasi bekerja juga semakin tinggi dan
bersungguh-sungguh. Sedangkan kelemahan dari
penggunaan modal pinjaman ini adalah beban pikiran
yang ditimbulkan karena harus membayar kewajiban
pengembalian pinjaman dalam jangka waktu tertentu.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 119


Menurut Leonardus (2014) modal pinjaman adalah
pembiayaan yang didapatkan oleh pemilik perusahaan
kecil dengan meminjam dan harus dibayarkan kembali
bersama dengan bunganya.
Jumlah pemberi pinjaman modal lebih banyak
dari investor, namun pinjaman untuk perusahaan
kecil lebih sulit untuk diperoleh walaupun modal
pinjaman memungkinkan wirausahawan untuk
mempertahankan kepemilikan bisnis mereka. Selain
itu, karena menganggap perusahaan kecil memiliki
risiko yang lebih besar, maka pemberi pinjaman
menerapkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh
dari (Kasmir, 2014: 96)
a. Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan
swasta, pemerintah, maupun perbankan asing.
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti
perusahaan pegadaian, modal ventura, asuransi,
leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga
pembiayaan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan non keuangan.
3. Kelebihan dan Kekurangan suatu Modal
Menurut Kasmir (2012) baik modal sendiri maupun
modal pinjaman masing-masing memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan masing-
masing modal adalah sebagai berikut.

120 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


a. Kelebihan modal sendiri:
1) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau
biaya administrasi.
2) Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya
perolehan dana diperoleh dari setoran pemilik
modal.
3) Tanpa memerlukan persyaratan yang rumit
dan memakan waktu yang relatif lama.
4) Tidak ada keharusan pengembalian modal,
artinya modal yang ditanamkan pemilik
akan tertanam lama dan tidak ada masalah
seandainya pemilik modal mau mengalihkan
ke pihak lain.
b. Kekurangan modal sendiri:
1) Jumlahnya terbatas, artinya untuk
memperoleh jumlah dan usaha tertentu butuh
pertimbangan dari modal yang tersedia.
2) Perolehan dari modal sendiri dalam jumlah
tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) relative lebih sulit
karena mereka akan mempertimbangkan
kriteria dan prospek usahanya.
3) Kurang motivasi, artinya pemilik usaha
yang menggunakan modal sendiri motivasi
usahanya lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan modal asing.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 121


c. Kelebihan modal pinjaman:
1) Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan
dapat mengajukan modal pinjaman ke
berbagai sumber, selama dana yang diajukan
perusahaan layak, perolehan dana tidak terlalu
sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan
dananya ke perusahaan yang dinilai memiliki
prospek cerah.
2) Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan
kebalikan dari menggunakan modal sendiri.
Jika menggunakan modal asing, motivasi
pemilik untuk memajukan usaha tinggi, ini
disebabkan adanya beban bagi perusahaan
untuk mengembalikan pinjaman. Selain itu,
perusahaan juga menjaga nama baik dan
kepercayaan perusahaan yang memberi
pinjaman agar tidak tercemar.
d. Kekurangan modal pinjaman:
1) Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan
biaya administrasi. Pinjaman yang diperoleh
dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai
kewajiban untuk membayar jasa seperti
bunga, biaya administrasi, biaya komisi, dan
provisi, materai dan asuransi.
2) Harus dikembalikan. Modal asing wajib
dikembalikan dalam jangka waktu yang telah
disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang
sedang mengalami likuiditas merupakan
beban yang harus ditanggung.

122 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


3) Beban moral. Perusahaan yang mengalami
kegagalan masalah yang mengakibatkan
kerugian berdampak akan terhadap pinjaman
sehingga akan menjadi beban moral atas
utang yang belum atau akan dibayar.

Ringkasan
≈ Modal usaha merupakan sesuatu yang sangat penting
dan dibutuhkan oleh setiap orang dalam memulai
sebuah usaha awal yang akan dijalankan untuk
mencapai sebuah tujuan.
≈ Manfaat dari modal: 1. Modal merupakan langkah
awal dalam memulai usaha, modal bisa digunakan
untuk membeli lahan atau menyewa tempat untuk
menjalankan usaha. 2.Membeli bahan baku dan
barang-barang yang akan dijual. 3. Mengurus izin
usaha bagi yang mengadakan kerja sama dengan
pihak lain. 4. Memperluas pasar seperti membuka
cabang.
≈ Jenis modal usaha antara lain:
1. Modal Pendanaan
2. Modal Kerja
3. Modal Operasional
≈ Kelemahan modal kerja:
1. Mengakibatkan kemampuan laba menurun
sebagai akibat lambatnya perputaran dana
perusahaan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 123


2. Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak
mampu menggunakan modal kerja secara efisien.
3. Jika modal tersebut dipinjam dari bank maka
perusahaan mengalami kerugian dalam membayar
bunga.

Kuis
1. Jelaskan pengertian modal menurut anda dan jika
anda memiliki modal bagaimana cara anda mengelola
modal tersebut.
2. Apa saja risiko berinvestasi di pasar modal.
3. Bagaimana cara anda mengendalikan modal usaha
agar berkembang.
4. Apa sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal
kerja.
5. Jelaskan maksud dari modal kerja musiman dan
sebutkan contoh dari modal kerja musiman.

124 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


BAB 9
ANALISIS PESAING

Setiap perusahaan berlomba menawarkan


berbagai macam keunggulan dan manfaat produk
yang dipasarkannya dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Dalam menghadapi persaingan tersebut,
manajemen perusahaan harus mampu dalam menciptakan
sebuah produk baru yang berbeda dari yang lain sehingga
dapat ditawarkan kepada konsumen. Bab ini menguraikan
tentang analisis pesaing, strategi bersaing, bentuk
persaingan dan keunggulan pesaing.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh diharapkan
mahasiswa/mahasiswi mampu:
1. Menjelaskan pengertian pesaing.
2. Memahami analisis pesaing.
3. Menyebutkan bentuk dan kegunaan pesaing.
4. Memahami strategi dalam menghadapi pesaing.
5. Memahami keunggulan bersaing.

A. Pengertian Persaingan
Persaingan merupakan sebuah hal yang wajar baik itu
dalam dunia instansi pemerintahan maupun di dalam dunia
bisnis, setiap orang berpacu-pacu dalam menawarkan
berbagai macam dan keunggulan produk dan jasanya
terhadap konsumen dengan tujuan untuk mencapai

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 125


keuntungan. Banyaknya persaingan dari usaha kecil maupun
besar membuat seorang wirausaha harus siap dan mampu
dalam memikirkan sebuah ide-ide penjualan agar usaha
tersebut tidak ketinggalan dari yang lain sehingga usaha
yang kita jalankan tetap eksis di pasaran. Kualitas manusia
akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat.
Orang-orang yang secara sadar berlatih dan bekerja keras
untuk bersaing dan memenangkan sebuah persaingan di
dalam memajukan sebuah usahanya. Jika persaingan itu
tidak positif maka yang terjadi adalah sebuah persaingan
tidak sehat, seperti ingin menjatuhkan usaha orang lain
dengan kecurangan.
Persaingan adalah seseorang yang meniru produk atau
jasa orang lain dan mempunyai keunggulan dan strategi
yang berbeda dari orang lain. Sementara menurut (Sofjan
Assasuri:1996) pesaing adalah suatu usaha meliputi mereka
yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan
pelanggan yang sama dan menyediakan penawaran yang
serupa kepada pelanggan itu. Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa pesaing bertujuan untuk
berlomba-lomba dalam memberikan kepuasan dan
pelayanan yang terbaik kepada konsumen.
Persaingan memicu semangat seorang wirausaha
dalam memikirkan kebutuhan dan keinginan konsumen
serta memberikan sebuah pelayanan dan kepuasan terbaik
terhadap pelanggan. Banyak kita jumpai persaingan
tidak sehat di dalam dunia bisnis terkadang seseorang
menghalalkan berbagai macam cara demi mementingkan
sebuah keuntungan tanpa memikirkan masalah di kemudian

126 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


hari. Seperti yang dibahas pada bab sebelumnya dalam
etika bisnis perilaku seperti ini sangat bertentangan dalam
kegiatan bisnis di mana dengan persaingan yang tidak
sehat membuat kerugian pada diri seseorang maupun
orang lain. Berbisnis adalah bagian dari muamalah.
Karenanya, bisnis juga tidak terlepas dari hukum-hukum
yang mengatur masalah.

B. Menganalisis Persaingan
Menentukan sebuah sasaran siapa pesaing kita, dapat
dipelajari bagaimana bentuk pelayanan mereka terhadap
konsumen, apa produk yang mereka jual dan bagaimana
strategi mereka dalam menarik minat konsumen. Sehingga
kita mampu belajar dalam menguasainya dengan
memberikan sebuah strategi dan pelayanan yang berbeda
dari yang lain.
1. Identifikasi Pesaing
Perusahaan harus mampu mengidentifikasi siapa yang
menjadi pesaing utamanya, memastikan strategi,
tujuan, keunggulan dan kelemahan pesaing tersebut.
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan
identifikasi seluruh pesaing yang ada, tujuannya agar
kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita,
adapun identifikasi pesaing meliputi sebagai berikut:
a. Jenis produk apa yang mereka tawarkan.
b. Harga penjualan.
c. Kelebihan produk yang banyak diminati konsumen.
d. Melihat besarnya pasar yang dikuasai.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 127


e. Identifikasi keunggulan dan kelemahan dari
usahanya.
2. Identifikasi Strategi Persaingan.
Mencapai sebuah keunggulan bersaing merupakan
tantangan terberat di dalam bisnis selain ia mampu
menguasai pasar ia juga mampu unggul dalam
menarik minat konsumennya. Keunggulan adalah
suatu manfaat yang ada ketika suatu usaha atau
produsen (orang yang menghasilkan suatu produk)
mampu menghasilkan sebuah produk atau jasa yang
memiliki nilai unggul dari yang lain.Setiap pesaing
memiliki strategi tersendiri. Semakin ketat persaingan
maka semakin canggih strategi yang dijalankan.
Berbagai strategi dapat dijalankan oleh pesaing.
Adapun strategi tersebut antara lain:
a. Strategi menyerang pesaing terlebih dahulu
dengan adanya daya tarik konsumen.
b. Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat,
penyerangan secara langsung terhadap kelemahan
yang dimilikinya sehingga kelemahannya
membuat pesaing menjadikan sebuah kelebihan
dan keunggulan yang akan diciptakan dalam
bisnis biasanya memerlukan sebuah ide kreatif
yang menarik dan berbeda dari pesaing.
c. Strategi yang dilakukan dengan menunggu lawan
yang sedang lengah. Biasanya pesaing seperti ini
terfokus pada satu jenis usaha tanpa adanya ide
dan inovasi terbaru sehingga mereka lengah tidak
melihat keunggulan yang dimiliki pesaing.

128 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


3. Strategi Menghadapi Pesaing.
Strategi menghadapi pesaing atau strategi menghadapi
lawan. Sebelum melakukan penyerangan posisi ini
akan menentukan model serangan yang akan kita
lakukan. Strategi untuk menghadapi pesaing dapat
dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut:
a. Strategi Pemimpin pasar.
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal seperti
menciptakan produk baru, memberikan promosi,
meningkatkan kualitas produk yang sudah ada,
dan hal-hal lain sebelum dilakukan oleh pesaing.
b. Strategi Pengikut Pasar.
Pengikut pasar adalah pesaing yang hanya
mengikuti kegiatan pemimpin dan penantang
pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin
dan penantang pasar selalu diikuti pengikut pasar.
Seandainya akan melakukan penyerangan, yang
diserang adalah relung pasar.
c. Strategi Relung Pasar.
Relung pasar merupakan pemain yang memiliki
lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi oleh
pesaing lainnya. Terkadang posisi ini tidak pernah
dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang
pasar.

C. Bentuk Persaingan
Banyak dijumpai bentuk-bentuk persaingan di tengah
masyarakat antara lain sebagai berikut:

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 129


1. Persaingan di bidang ekonomi. Yang muncul karena
terbatasnya sebuah persediaan dibanding jumlah
konsumen.
2. Persaingan di bidang kebudayaan. Misalnya di bidang
agama, atau lembaga kemasyarakatan. Seperti
pendidikan, banyaknya sekolah swasta yang bersaing
dan saling memberikan pelayanan dan keunggulan
yang menarik yang ditawarkan kepada peserta didik.
3. Persaingan dalam dunia kerja. Misalnya bersaing
dalam menduduki posisi jabatan.

D. Keunggulan Bersaing
Menurut Dube & Renaghan (dalam Petzer, 2008),
keunggulan bersaing juga dapat dilihat sebagai
nilai yang dapat diciptakan oleh perusahaan untuk
mendiferensiasikan dirinya dari para pesaingnya. Nilai yang
diciptakan tersebut dapat diukur melalui harga yang rela
dibayar oleh konsumen untuk layanan jasa yang diberikan.
Jika konsumen melihat jasa tersebut dapat menghasilkan
keuntungan yang diharapkan, maka konsumen akan
membeli dan melakukan pembelian ulang.
Untuk mencapai keunggulan bersaing seorang
wirausaha mampu mengenali berbagai unsur dasar untuk
mencapai keunggulan persaingan sebagai berikut:
1. Memberikan sebuah nilai mutu dan kualitas yang
berbeda dan terbaik dari yang lain.
2. Memberikan harga jual yang sesuai.

130 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


3. Adanya keragaman produk, sehingga produk yang
bervariasi membuat konsumen tidak terfokus pada
satu produk dan bisa memilih sesuai keinginan mereka.
4. Memberikan pelayanan terbaik.

E. Fungsi Persaingan
Di dalam dunia bisnis persaingan adalah hal yang wajar
di mana mereka juga ingin menikmati sebuah penjualan
dan keuntungan seperti orang lain dalam bentuk usaha
yang sama namun memiliki strategi dan keunggulan yang
berbeda. seperti yang sudah dibahas pada penjelasan di
atas, banyak kita jumpai di mana-mana sebuah usaha atau
bisnis seseorang seperti usaha kuliner, banyak kita temui
berbagai macam usaha kuliner namun usaha tersebut
rata-rata sama tetapi mereka mempunyai strategi yang
berbeda dalam menarik konsumen baik itu dari segi rasa,
harga, pelayanan dan sebagainya. Mereka berpacu dalam
menarik konsumen untuk mencapai sebuah keuntungan.
Akan tetapi dari persaingan tersebut juga memiliki sebuah
fungsi.
Adapun fungsi dari persaingan adalah:
1. Mendorong dan memacu semangat seseorang dalam
berbisnis ketika pelaku bisnis melihat keberhasilan
pesaingnya.
2. Mendorong kemampuan seseorang dalam
mengeluarkan ide-ide penjualan. Dengan adanya ide-
ide kreatif maka pelaku bisnis mampu menciptakan
sebuah produk yang berbeda.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 131


3. Mendapatkan sebuah pembelajaran dan
pengalaman dari bisnis tersebut. Ketika pelaku bisnis
mendapatkan kesuksesan yang diraih oleh pesaing
sebagai pengalaman dan pembelajaran maka akan
memberikan dampak kepada pelaku bisnis untuk lebih
belajar banyak lagi.
Adakalanya, persaingan berwirausaha memunculkan
pertentangan, bahkan tidak jarang melahirkan permusuhan.
Saling banting “harga”, menghasut, bahkan memboikot
jalur-jalur pemasaran. Persaingan seperti ini hanya akan
mempercepat habisnya modal, berkurangnya pelanggan,
dan hilangnya kerja sama yang baik. Bahkan tidak jarang
mengurangi ketentraman hidup. Sebab, kekecewaan dan
kedengkian cenderung menjadi penyebab tindak kekerasan
dalam dunia berwirausaha. Oleh karena itu, pemahaman
tentang aspek-aspek yang membuat pelanggan loyal
terhadap produk kita, dan mengetahui kekuatan dan
kelemahan pesaing produk kita perlu dipelajari dengan
saksama, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan tanpa harus mencari
sebuah permusuhan dalam dunia bisnis yang berdampak
juga merugikan satu sama lain. Dari kondisi seperti ini akan
bermunculan para wirausahawan tangguh yang kredibel.
Kejujuran menjadi senjata andalannya dalam berwirausaha.
Sikap ramah dan sopan menjadi senjata ampuhnya
dalam menawarkan harga dan menarik simpati. Dan
kualitas produk menjadi taruhannya dalam memuaskan
konsumen.

132 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Ringkasan
≈ Persaingan adalah seseorang yang meniru produk
atau jasa orang lain dan mempunyai keunggulan dan
strategi yang berbeda dari orang lain.
≈ Persaingan memicu semangat seorang wirausaha
dalam memikirkan kebutuhan dan keinginan konsumen
serta memberikan sebuah pelayanan dan kepuasan
terbaik terhadap pelanggan.
≈ Identifikasi pesaing meliputi sebagai berikut:
1. Jenis produk apa yang mereka tawarkan.
2. Harga penjualan.
3. Kelebihan produk yang banyak diminati konsumen.
4. Melihat besarnya pasar yang dikuasai.
5. Identifikasi keunggulan dan kelemahan dari
usahanya.
≈ Bentuk Persaingan antara lain sebagai berikut:
1. Persaingan di bidang ekonomi.
2. Persaingan di bidang kebudayaan.
3. Persaingan dalam dunia kerja.
≈ Strategi Menghadapi Pesaing.
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan
untuk posisi-posisi sebagai berikut:
1. Strategi Pemimpin pasar.
2. Strategi Pengikut Pasar.
3. Strategi Relung Pasar

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 133


Kuis
1. Bagaimana strategi yang harus diterapkan agar
sebuah perusahaan bisa memenangkan persaingan
dari pesaingnya.
2. Jelaskan mengapa pesaing itu selalu ada.
3. Jelaskan pengertian pesaing menurut pemahaman
anda.
4. Bagaimana cara menghadapi persaingan di era
globalisasi saat ini.
5. Jelaskan strategi dalam menghadapi pesaing.

134 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


BAB 10
RISIKO USAHA

Bab ini menguraikan tentang definisi risiko usaha,


bagaimana mengurangi risiko usaha, jenis-jenis risiko
usaha, wujud risiko dan analisis risiko usaha. Di mana setiap
aktivitas sehari-hari maupun aktivitas bisnis tidak terlepas
dari risiko yang dihadapi. Jika memperoleh hasil yang lebih
besar maka risiko yang dihadapi juga lebih besar pula.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh,
diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami
hal-hal sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian risiko usaha.
2. Menjelaskan analisis risiko usaha.
3. Mengetahui kehidupan yang penuh dengan risiko.
4. Memahami bagaimana cara mengurangi risiko usaha.
5. Menjelaskan wujud risiko.

A. Pengertian Risiko Usaha


Salah satu ciri seorang entrepreneurship adalah
kesiapan mental dan berani mengambil risiko. Diperlukan
keberanian dan perhitungan yang matang. Karena apa yang
akan terjadi di masa akan datang tidak dapat diketahui
secara pasti. Besar kecilnya suatu risiko tergantung berat
atau ringannya pekerjaan dan efek pengaruhnya.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 135


Menurut (Soesino Djojosoedarso, 1992:2) Risiko ialah
kemungkinan terjadinya suatu kerugian yang tidak di
duga ataupun tidak di mau. Manusia dalam kehidupannya
selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga akan
terjadi, baik yang bisa memunculkan kerugian ataupun
yang menguntungkan. Umumnya mereka ingin mengelak
dari kejadian yang tidak menguntungkan dengan alasan
selalu ingin mendapatkan yang baik atau yang lebih
menguntungkan bagi dirinya. Namun ketika mereka
mengelak dari suatu hal, mereka juga akan menghadapi
konsekuensi-konsekuensi tertentu secara umum, inilah
yang dimaksudkan dengan risiko.
Pada dasarnya risiko merupakan suatu kondisi yang
terjadi pada diri seseorang yang menyebabkan kerugian
dan ancaman yang membahayakan dirinya terhadap
aktivitas yang dilakukan.
Berdasarkan konsep di atas dapat dilihat bahwa
karakteristik risiko antara lain:
1. Risiko adalah sesuatu yang ketidakpastiannya terjadi
atas suatu peristiwa.
2. Risiko adalah ketidakpastian dan apabila terjadi
menimbulkan kerugian.
Pebisnis tidak perlu takut dengan risiko bisnis yang
terjadi karena hanya memperlambat kemajuan bisnis. Yang
perlu dilakukan adalah mengidentifikasi dan mengantisipasi
minimalisasi risiko usaha yang mengakibatkan kerugian
usaha. Bagi seorang entrepreneur menghadapi risiko usaha
adalah sebuah tantangan di mana membentuk sebuah

136 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


ide-ide kreatif dan melihat inovasi terbaru yang akan
diwujudkan maka dalam mewujudkan itu semua agar
menjadi kenyataan dihadapkan terhadap beberapa risiko
yang akan dialami ketika rencana itu tidak sesuai dengan
kenyataannya.
Dari risiko yang terjadi maka seorang entrepreneur
mampu melatih diri agar lebih berhati-hati, lebih teliti,
dan membuat perhitungan yang matang. Risiko usaha
yang terjadi tidak bisa kita hindari saat menjalankan bisnis
karena tidak semua risiko dapat kita prediksi. Namun ada
berbagai cara mengatasi dan meminimalisir sebuah risiko
usaha (bisnis) di antaranya:
1. Memperbaiki usaha, ketika usaha kita tidak dilirik
pelanggan sehingga beralih kepada pesaing lain maka
sebagai pelaku bisnis memikirkan bagaimana usaha
tetap dilirik dan diminati pelanggan, salah satunya
dengan memperbaiki tampilan usaha, mengganti
nama, menambah variasi usaha dan memberikan
sebuah pelayan yang baik.
2. Mengalihkan usaha, tidak terpaku pada satu usaha
yang didirikan jika kita memiliki kemampuan di bidang
lain sebaiknya mengalihkan usaha misal ketika usaha
kuliner macet maka dialihkan ke usaha sembako yang
dibutuhkan setiap orang.
3. Melatih karyawan dalam menghadapi sebuah risiko
sehingga ketika kita tidak mampu sendiri dalam
mengatasinya maka ada karyawan yang telah terlatih
membantu dalam menangani risiko yang muncul.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 137


4. Menyesuaikan modal, ketika memulai bisnis pastikan
modal sesuai dengan kemampuan jika merancang
sebuah usaha yang besar tentu memiliki modal
yang besar. Jangan terlalu memaksakan diri untuk
mengambil peluang usaha yang berisiko besar
sebaiknya ukur standar kemampuan dan modal yang
tersedia.
5. Manfaatkan peluang bisnis sesuai keterampilan dan
minat wirausaha. Setidaknya kita memiliki bekal
keterampilan dan pengetahuan dalam memulai dan
mengelola bisnis bukan hanya sekadar ikut-ikutan.
6. Beralih tempat, ketika usaha tidak lancar di satu tempat
dikarenakan lokasi yang kurang strategis.

B. Jenis-Jenis Risiko
Jenis-jenis risiko yang terjadi dalam kegiatan usaha
antara lain:
1. Risiko Teknis.
Risiko teknis terjadi akibat kurangnya kemampuan
dalam menjalankan usaha terkait dalam pengambilan
keputusan. Misal: Kurang perhatian terhadap
kesejahteraan karyawan sehingga membuat karyawan
malas bekerja dan penempatan posisi kerja karyawan
yang kurang tepat sehingga tidak memahami
pekerjaan tersebut.
2. Risiko Pasar.
Risiko ini terjadi akibat produk yang dijual tidak laku
di pasar. Hal ini jika terjadi terus menerus maka usaha

138 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


tersebut akan bangkrut. Risiko yang sering dijumpai
adalah persaingan, oleh karena itu sebagai seorang
wirausaha tidak boleh lengah terhadap kegiatan yang
sedang berkembang, lakukanlah inovasi terbaru,
desain baru yang disenangi calon pembeli.
3. Risiko Finansial.
Risiko ini terjadi ketika kehilangan uang atau barang.
Misal bekerja di Indomaret, di mana ketika ada barang
yang hilang baik itu pencurian maupun kesalahan
hitung data pada saat diaudit apabila ditemukan minus
maka karyawan wajib mengganti barang yang hilang
tersebut. Diharapkan karyawan lebih berhati-hati dan
teliti lagi memeriksa laporan keuangan dan barang
agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

C. Analisis Risiko Usaha


Risiko yang timbul dalam usaha sering kali terjadi
dikarenakan kelalaian, kurangnya pemahaman dan
pemikiran yang belum matang terhadap sebuah keputusan.
Salah satu menjadi seorang entrepreneur adalah berani dan
siap mengambil risiko yang dihadapi. Berani mengambil
risiko bukan berarti melakukan tindakan gegabah akan
tetapi setiap aktivitas yang dijalani baik dalam berwirausaha
maupun tidak akan dihadapkan dengan risiko yang terjadi
baik berat maupun ringan tergantung pada tingkat
pemikiran, pengelolaan dan keputusan yang matang dari
pelaku bisnis. Apabila risiko tidak diperhitungkan dengan
teliti dan cermat berdampak pada kegagalan dalam usaha.
Oleh karena itu sebelum membuat keputusan dalam

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 139


mengambil suatu risiko yang akan terjadi maka sebaiknya
dilakukan sebuah analisis risiko usaha yang dilakukan
secara mendalam dan seberapa besar manfaat yang dapat
diperoleh. Hal demikian bisa mengurangi dampak risiko
yang akan terjadi atau yang tidak kita kehendaki.

D. Wujud dan Sumber Risiko


Risiko dapat berwujud dalam berbagai bentuk antara
lain:
1. Kerugian atas harta/kekayaan atau penghasilan, hal
ini dikarenakan musibah pencurian, kebakaran dan
sebagainya.
2. Berupa kecelakaan kerja.
3. Risiko dari perbuatan atau peristiwa yang merugikan
orang lain.
4. Risiko karena perubahan pasar, misal beralihnya selera
konsumen kepada yang lain, perubahan harga dan
sebagainya.
Banyak macam risiko yang dialami oleh setiap orang
yang mempengaruhi sebuah aktivitas yang dilakukan hal
ini disebabkan oleh sebuah lingkungan sekitar yang tidak
mendukung dan muncul karena ketidakpastian yang dapat
menghalangi pencapaian tujuan atau sasaran.
Ada beberapa sumber risiko yang bisa kita pahami dari
beberapa penjelasan berikut ini antara lain:
1. Risiko sosial. Kejadian atau peristiwa yang dapat
menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial

140 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
Sumber utama risiko ini adalah masyarakat.
Artinya, tindakan orang-orang menciptakan kejadian
yang menyebabkan penyimpangan merugikan.
Misalnya: pencurian, geng motor yang menyebabkan
ketidaknyamanan masyarakat dan sebagainya.
2. Risiko fisik. Ada banyak sumber risiko fisik, sebagian
merupakan fenomena alam dan sebagian karena
tingkah laku manusia. Kebakaran adalah penyebab
utama cedera fisik, kematian maupun kerusakan harta.
Kebakaran dapat disebabkan oleh petir, korsleting
kabel, maupun kecerobohan manusia.
3. Risiko ekonomi. Ketidakstabilan sebuah harga
di pasaran dan masalah ekonomi lainnya yang
menyebabkan perubahan drastis dalam lingkungan
bisnis suatu negara yang mempengaruhi keuntungan
dan tujuan. Banyak risiko yang dihadapi oleh manusia
itu bersifat ekonomi, misalnya: inflasi, fluktuasi harga
dan lain-lain.

E. Hidup Penuh dengan Risiko


Kehidupan tidak luput dari kesalahan, tidak luput
dari kekhilafan, apa yang terjalin ialah suatu akibat yang
harus dihadapi setiap orang. Kadangkala kita harus
pasrah menerima suatu risiko yang datang tanpa diduga,
ketika kita bekerja di sebuah industri besar ataupun kecil
kecelakaan kerja, sakit serta Pemutusan Ikatan Kerja (PHK)
ialah suatu risiko tanpa diprediksi yang kita hindari tetapi

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 141


suatu ketika bila itu yang terjadi maka kita siap menerima
ketentuan serta musibah tersebut.
Banyak orang khawatir serta menjauhi risiko bahkan
tidak ingin mengambil risiko baik itu dalam bidang usaha,
kegiatan tiap hari ataupun suatu hubungan. Perihal yang
dihindari tersebut ialah tindakan yang salah, hendaknya
risiko tersebut jangan dihindari karena akan menghalangi
diri kita untuk maju melangkah ke depan. Bagaimanapun
serta di manapun risiko itu selalu ada tergantung
bagaimana kita menghadapinya serta berhati-hati dan
mempertimbangkannya. Jangan khawatir akan kegagalan
karena dari kegagalan membuka dan melatih diri kita
dalam suatu pemikiran yang luas serta berani dalam
menanggapi suatu.
Roda kehidupan terus berputar, terkadang ada
masanya di bawah ada pula di atas serta tidak selamanya
seorang berada di atas. Maka jangan lalai ketika kita merasa
di atas karena roda selanjutnya akan berbalik mengarah
ke bawah, serta jangan merasa takut terhadap kondisi
susah dalam masa di bawah karena roda selanjutnya akan
naik mengarah ke atas. Arti dari uraian tersebut bahwa
suatu risiko perlu dilawan serta jangan khawatir apa yang
dilakukan namun tetap berhati-hati pada risiko karena
hidup selalu berubah. Lakukan apa yang kita jalani selagi
itu dalam kategori wajar dan baik.

Ringkasan
≈ Risiko merupakan suatu kejadian, informasi, kerugian
atau pekerjaan yang mungkin terjadi akibat dari

142 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


keputusan yang kita ambil dalam kehidupan sehari-
hari. Sedangkan risiko usaha merupakan sebuah
tindakan yang sering dikaitkan dengan kemungkinan
terjadinya kerugian yang tidak diduga dan tidak
diinginkan dalam suatu usaha atau bisnis.
≈ Karakteristik risiko antara lain:
1. Risiko adalah sesuatu yang ketidakpastiannya
terjadi atas suatu peristiwa.
2. Risiko adalah ketidakpastian dan apabila terjadi
menimbulkan kerugian.
≈ Jenis-Jenis Risiko.
Jenis-jenis risiko yang terjadi dalam kegiatan usaha
antara lain:
1. Risiko Teknis.
2. Risiko Pasar.
3. Risiko Finansial.
≈ Risiko yang timbul dalam usaha sering kali terjadi
dikarenakan kelalaian, kurangnya pemahaman dan
pemikiran yang belum matang terhadap sebuah
keputusan.
≈ Risiko tidak perlu ditakuti dan dihindari karena akan
menghambat sebuah aktivitas dan kemajuan di masa
depan, akan tetapi jalani dan tetap berhati-hati dan
tidak gegabah dalam mengambil sebuah keputusan
dan perlu pemikiran yang matang.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 143


Kuis
1. Jelaskan bagaimana sikap anda dalam menghadapi
sebuah risiko kerja yang berat, dan bagaimana cara
anda untuk meminimalisir risiko tersebut agar tidak
terjadi lagi.
2. Sebutkan pekerjaan apa saja yang anda lakukan yang
memiliki risiko kerja baik berat maupun ringan.
3. Jelaskan pengertian risiko usaha menurut pandangan
anda.
4. Sebutkan 3 contoh risiko sumber daya manusia.
5. Jelaskan bagaimana bentuk wujud risiko yang anda
alami.

144 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


BAB 11
JENIS USAHA

Banyaknya usaha sekarang membuat pelaku bisnis


mampu menciptakan sebuah produk-produk dan
layanan jasa kepada konsumen sehingga setiap usaha
akan terus berkembang karena terpenuhinya kebutuhan
dan permintaan konsumen. Bab ini menjelaskan tentang
memulai usaha dan jenis usaha. Setelah mengkaji bab
ini secara menyeluruh, diharapkan mahasiswa/mahasiswi
mampu memahami hal-hal sebagai berikut:
1. Memahami secara komprehensif tentang usaha.
2. Menjelaskan jenis-jenis usaha.
3. Memahami bentuk-bentuk kerja sama usaha.

A. Usaha
Bisnis merupakan suatu usaha yang menjual barang atau
jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang
atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan
tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan. Pada
dasarnya, kita melakukan bisnis adalah untuk memperoleh
laba atau keuntungan (profit). Generasi milenial sebutan
untuk anak-anak zaman sekarang yang lebih ingin
mengeksplorasi diri mereka dengan pengetahuan,
kreativitas dan semangat. Seperti halnya mencari jati diri,
mencari kesukaan mereka, hingga membuat sesuatu yang

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 145


anti mainstream. Generasi saat ini, selalu ingin mencoba
sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda dengan
memberi kesan unik dan berbeda dan mewujudkan yang
belum pernah dilakukan. Untuk itu, membangun sebuah
bisnis merupakan jalan yang tepat bagi generasi milenial.
Intinya, apapun barang atau mereknya, selama barang
tersebut masih layak dan berkualitas, pasti akan laku.
Ditambah saat ini pakaian bukan cuma kebutuhan primer
saja, tapi juga sudah jadi bagian dari gaya hidup, termasuk
buat mempercantik konten di media sosial. Seiring dengan
semakin membudayanya kegiatan ini, generasi milenial
bisa banget memanfaatkannya untuk membangun usaha
sendiri. Tapi untuk memulai bisnis ini, sekadar memiliki
komoditas utamanya aja belum cukup. Namun, juga
harus punya marketing skill yang mumpuni dan bisa
menggunakannya secara optimal, supaya bahan–bahan
jualanlaku di pasaran dan tetap bisa bersaing dengan thrift
store lainnya di kemudian hari. (batas jabar)
Memiliki sebuah usaha yang digeluti merupakan
upaya tersendiri bagi mereka yang menjalankannya
tentunya untuk mencapai sebuah keuntungan. Karena
melalui pertimbangan dan pemikiran yang matang
dalam menjalankan usaha, mereka mampu melihat
bagaimana kondisi pasar, melihat lokasi yang strategis,
mempertimbangkan usaha yang cocok untuk dijalankan
baik itu produk maupun jasa serta menentukan posisi
tawar untuk memenangkan persaingan. Banyak kita
jumpai di mana-mana berbagai macam usaha yang dibuka
oleh pelaku bisnis, berlomba-lomba dalam memberikan

146 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


kebutuhan dan pelayanan kepada konsumen. Baik itu
usaha produksi, usaha perdagangan maupun usaha jasa.
Secara umum terdapat 3 jenis usaha yaitu:
1. Usaha Produksi (Manufacturing)
Usaha produksi adalah suatu upaya dan kegiatan
yang dilakukan untuk menciptakan dan menghasilkan
dengan menambah nilai guna suatu barang atau jasa.
Sebagai contoh, misal ketika kita menanam cabe
maka cabe tersebut dijual dan memiliki harga tinggi,
hal tersebut merupakan nilai guna suatu barang yang
dihasilkan.
Perusahaan manufacturing sering digambarkan
sebagai pabrik dan secara khas menggunakan
mesin yang digerakkan oleh tenaga dan peralatan
penanganan material namun banyak juga kita temui
dengan menggunakan tangan dan dari rumah pekerja
seperti usaha rumahan di mana mereka mampu
memproduksi suatu produk atau jasa yang mampu
mereka jual. Seperti usaha kue, usaha makanan khas
dan penjahit pakaian.
2. Usaha Perdagangan (Trading)
Usaha perdangangan merupakan sebuah usaha yang
melakukan kegiatan jual beli barang atau jasa dan
tidak memiliki banyak karyawan biasanya usaha ini
tidak berbadan hukum.
Usaha perdagangan ini banyak sekali kita jumpai
di mana-mana baik usaha dagang besar (grosiran)
maupun kecil (eceran). Usaha yang dijual berupa

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 147


produk yang dibeli dan dijual kembali dengan harga
jual yang berbeda.
Contoh usaha perdagangan: 1. Usaha Sembako
yang merupakan usaha yang dibutuhkan oleh orang
banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2.
Usaha pulsa dan kuota untuk memberikan sebuah
kemudahan seseorang dalam berkomunikasi jarak
jauh. 3. Usaha dagang pakaian yang memberikan
sebuah kebutuhan dan fashion seseorang dalam
berpakaian sehari-hari. Dari contoh usaha tersebut
merupakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat
diharapkan usaha tersebut memberikan sebuah
pelayanan yang baik dan memiliki pasokan yang cukup
untuk konsumen.
3. Usaha Jasa (Service)
Usaha jasa merupakan sebuah usaha yang
mengandalkan tenaga dan keahlian manusia dalam
memberikan pelayanan kepada konsumen. Misal
seorang jasa tukang pangkas rambut yang memberikan
pelayanan kepada pelanggan.
Berdasarkan dari ketiga jenis usaha yang dikemukakan
di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan
dipertimbangkan untuk kemajuan sebuah usaha tersebut.
1. Bidang Usaha Produksi
a. Lokasi
Memilih lokasi yang dekat dengan sumber
material, dekat dengan pasar sasaran, kemudahan
dalam jarak tempuh karyawan (perusahaan) dan

148 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


ketersediaan masyarakat dalam mendirikan
perusahaan produksi.
b. Kualitas Produk
Kualitas produk yang dihasilkan juga harus
diperhatikan, produk yang unggul dan mampu
bersaing dengan produk lain sehingga produk
yang dihasilkan diminati banyak kalangan.
c. Ketepatan waktu dalam menghasilkan produk
Ketepatan waktu merupakan sebuah perilaku
disiplin di mana ketika pelanggan membutuhkan
produk kita dalam waktu yang cepat maka sebagai
pelaku bisnis memberikan pelayanan tepat
waktu sesuai dengan keinginan pelanggan agar
pelanggan tersebut tidak kecewa dan beralih pada
produk lain.
d. Hubungan dengan pemasok
Jika produk yang diusahakan sudah besar maka
peran pemasok menjadi bagian yang sangat
penting karena tanpa peran pemasok maka
produksi tidak bias berjalan lancar.
Dari bidang usaha produksi yang banyak diminati
saat ini adalah usaha home industry, usaha rumahan
ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga
dan mampu memberdayakan masyarakat melalui
beberapa keterampilan dalam memproduksi barang.
Home industry yang tidak berbadan hukum ini
menjadi alternative dalam berwirausaha selain tidak
membutuhkan tempat yang luas dan lokasi yang

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 149


strategis juga tidak membutuhkan banyak karyawan.
Biasanya home industry membutuhkan 1 sampai 4
karyawan tergantung dari produksi yang dihasilkan.
Menurut Tyler dikutip dari Lupiyoadi (2007)
menjelaskan home industry memiliki kelebihan di
antaranya:
a. Tidak dihadapkan dengan pimpinan yang
memerintah.
b. Dapat membagi kerja rutin dari pagi hingga
petang.
c. Menghilangkan rasa takut waktu bekerja.
d. Tidak adanya promosi jabatan.
e. Bekerja dengan suasana yang nyaman karena di
rumah sendiri.
f. Bebas pajak.
g. Dapat memberi waktu dan lebih dekat dengan
keluarga.
h. Menghemat waktu karena tidak perlu ke kantor
dan menghemat biaya transportasi.
i. Meningkatkan kesejahteraan keluarga.
j. Tidak adanya pengaruh usia seperti karyawan
perusahaan yang mempengaruhi produktivitas
kerja.
Home industry merupakan salah satu usaha yang
digeluti oleh banyak orang baik tua maupun muda
walaupun dalam skala kecil. Sebagai seorang pelaku
home industry mampu memiliki kemampuan dasar

150 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


yang dimiliki, keterampilan, wawasan dan pengalaman
merupakan modal utama dalam menjalankan usaha
rumahan tersebut. Pemasaran juga merupakan kunci
keberhasilan dari usaha home industry agar produk
yang ditawarkan dikenal di tengah masyarakat.
2. Bidang Usaha Perdagangan
a. Usaha Retail
Usaha retail disebut juga usaha kecil atau usaha
eceran. Di mana jenis produk yang dibuat oleh
usaha produksi ditawarkan di warung, toko, mini
market, dan lain-lain. Jenis usaha perdagangan
retail walaupun kecil tetapi penting dalam
menyalurkan barang yang dibuat oleh usaha
produksi kepada konsumen akhir. Seperti warung
sembako, kelontong dan warung makanan.
Perdagangan retail adalah suatu kegiatan
menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir,
jadi perdagangan retail adalah penyaluran barang
dari produsen sampai ke konsumen.
Jika dilihat atas ada atau tidak kepemilikan
tempat usaha (toko) maka pedagang retail dapat
di bedakan atas 2 jenis yaitu:
1) Pedagang retail bertoko (store retailer)
Pedagang retail bertoko dapat dibedakan
atas:
a) Speciality store (toko khusus).
b) Department store (toko serba ada).

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 151


c) Supermarket (toko swalayan).
d) Convenience store (toko barang kebutuhan
sehari-hari).
e) Superstore, combination store, and
hypermarket (toko super, toko gabungan
dan hypermarket).
f) Discount store (toko pemberi potongan
harga).
g) Off price retailer (toko gudang).
h) Catalog showroom (ruang pamer katalog).
2) Pedagang retail tidak bertoko (non store
retailer)
Pedagang retail tidak bertoko dibedakan atas:
a) Direct selling
Direct selling adalah penjualan dari door
to door, dari rumah ke rumah, penjualan
yang dilakukan di tempat pertemuan,
misalnya di tempat arisan, perkantoran,
perkumpulan atau komunitas. Ada
beberapa bentuk direct selling yaitu:
b) Direct marketing
Direct marketing berasal dari kegiatan
direct-mail dan penyebaran katalog,
termasuk di dalamnya kegiatan
telemarketing dengan menggunakan
media televisi dan electronic shopping
melalui internet.

152 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


c) Automatic vending machine
Automatic vending machine merupakan
mesin otomatis yang melayani pembelian
menggunakan uang. Barang yang
dibutuhkan akan keluar otomatis dari
mesin setelah dimasukkan uang sesuai
dengan harga barang. Penjualan melalui
mesin ini adalah untuk barang-barang
yang dibeli secara impulse seperti soft
drink, permen, rokok, koran.
Hal-hal yang harus diperhatikan pedagang
retail dalam menjalankan usaha retail adalah:
1) Lokasi
Lokasi memegang peranan yang penting atas
maju atau tidaknya usaha serta kelancaran
usaha, karena pedagang retail berhubungan
langsung dengan konsumen akhir maka
lokasi harus mendekati konsumen sasaran
sehingga mempermudah jalannya usaha dan
terjangkaunya jarak tempuh konsumen.
2) Kelengkapan barang
Sebagai pedagang eceran harus ditentukan
apakah barang yang dijual tidak fokus pada
satu atau dua macam barang tetapi sangat
lengkap variannya. Hal ini membuat konsumen
bisa memilih berbagai macam produk sesuai
kebutuhannya Di samping ragam barang,
faktor lain yang harus dipertimbangkan ialah

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 153


jumlah barang yang disediakan, kualitas, dan
modelnya.
3) Ketepatan harga
Menetapkan harga sesuai dengan harga
yang ditetapkan jangan menjual dengan
harga terlalu tinggi daripada harga saingan
dan juga jangan terlalu rendah. Strategi toko
retail menetapkan kebijaksanaan harga untuk
menarik langganan, sehingga toko tersebut
mendapat tempat secara khusus di hati
konsumen,
4) Suasana toko
Suasana toko yang nyaman dan susunan
barang yang tertata, tidak bau, ruangan yang
tidak panas dan layanan yang baik sehingga
membuat calon pembeli betah dan nyaman
sehingga menimbulkan keinginan untuk
membeli.
Menurut Bermann dan Evans (1998)
menjelaskan beberapa hal yang penting
terkait dengan suasana toko retail yaitu:
a) Eksterior
Eksterior meliputi keseluruhan bangunan
fisik yang dapat dilihat dari bentuk
bangunan, pintu masuk, tangga dan
sebagainya. Pertimbangan utama
dalam eksterior adalah posisi toko dan
arsitekturnya.

154 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


b) Interior
Interior meliputi estetika toko, desain
ruangan dan tata letak toko.
c) Layout
Layout terkait dengan pengaturan fisik,
penempatan barang, perlengkapan tetap,
sehingga memberikan gerak dengan arah
tertentu sambil melihat pajangan dengan
disorot oleh lampu dengan cahaya
menarik.
d) Karyawan
Karyawan yang berkualitas sangat
menunjang kemajuan toko yaitu
karyawan yang dapat menarik simpati
konsumen dengan segala keramahannya,
senyumnya, tegur sapanya, informasi,
cara bicaranya, kehangatan dan suasana
bersahabatnya. Melaluinya pula akan
menciptakan konsumen yang menjadi
pelanggan yang setia.
b. Distributor
Distributor adalah suatu kegiatan menyalurkan
suatu barang dan memindahkan produk tersebut
kepada pedagang dalam jumlah yang besar dan
waktu yang ditentukan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 155


Adapun tugas dari distributor adalah:
1) Membeli Produk
Selain menyalurkan, distributor juga bertugas
dalam membeli produk langsung dari
produsen yang akan dijualnya kembali kepada
konsumen. Sebagai distributor tentunya
mendapat potongan harga dari produsen
karena dibeli dalam jumlah yang banyak dan
langsung pada produsen.
2) Menjual Produk
Setelah membeli produk dari produsen
seperti pembahasan di atas, distributor akan
menjual produk tersebut kepada pedagang
eceran atau langsung kepada konsumen akhir.
Dengan harga lebih tinggi daripada produsen
dan keuntungan distributor juga didapat dari
konsumen akhir terhadap barang yang sudah
dijual tersebut.
3) Menyimpan Produk
Tugas distributor yang membeli produk dari
produsen tentunya membeli dalam jumlah
yang besar atau banyak, maka ia harus
menyimpan produk tersebut dengan baik di
gudang atau ditempat penyimpanan yang
aman jauh dari kerusakan dan jauh dari
percikan api sebelum produk tersebut dikirim
atau dijual.

156 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


4) Pengenalan Produk
Sebagai distributor harus mampu mengenali
produk yang mereka tawarkan baik dari segi
kualitas, kuantitas dan harga. Agar konsumen
mengenali keunggulan produk, tersedianya
jumlah produk, serta harganya, jika harga
penjualan naik ataupun turun maka distributor
sebelumnya memberi tahu kepada pedagang
eceran maupun konsumen.
Menurut jenis barang yang diperdagangkan yaitu:
1) Distributor barang umum (general line).
Yaitu distributor barang umum yang dapat
memenuhi setiap kebutuhan pedagang retail
karena mempunyai bermacam-macam produk
dan mengambil keuntungan dari order yang
cukup besar, misalnya sabun, rokok, kertas,
biskuit, kosmetik, minuman, makanan ringan
dan sebagainya.
2) Distributor barang khusus (speciality
wholesaler).
Distributor barang khusus bergerak di
bidang penjualan bahan pangan dan obat-
obatan. Oleh karena mengkhususkan diri
di dalam penjualan barang, biasanya dapat
menguasai pengetahuan tentang barang yang
diperdagangkannya.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 157


Menurut dari segi lapangan yaitu:
a) Distributor melayani pabrik, Di mana
mereka menjual berbagai barang hasil
industri yang dibelinya ke pabrik-pabrik.
b) Penjual barang khusus ke pabrik, Di
mana distributor ini memperdagangkan
produk khusus untuk dijual kepada
pembeli industri dan bertindak sebagai
drop shipper, contohnya distributor kertas,
distributor bahan kimia, distributor baja
dan sebagainya.
Menurut daerah operasi atau daerah yang
dilayaninya yaitu:
a) Distributor tingkat nasional (national
wholesalers) yaitu distributor yang daerah
kerjanya meliputi seluruh wilayah dalam
suatu negara. Distributor ini dikenal
dengan istilah distributor dengan skala
nasional.
b) Distributor tingkat propinsi (regional
wholesaler) yaitu grosir yang tidak
berusaha untuk mendistribusikan produk-
produk mereka ke seluruh wilayah dalam
suatu negara, tetapi hanya menjangkau
daerah tertentu yang meliputi satu
provinsi saja atau beberapa provinsi saja.
c) Distributor lokal (local wholesaler) yaitu
grosir yang daerah kerjanya pada sebuah

158 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


kota atau bagian dari kota atau kota kecil
yang letaknya berdekatan.
c. Bidang Usaha Jasa
Usaha jasa adalah suatu bisnis yang memberikan
pelayanan berupa jasa biasanya seseorang
tersebut memiliki keahlian di bidangnya.
Memberikan sebuah pelayanan jasa kepada
orang lain memiliki sikap yang tulus dalam
menjalankannya, karena kepuasan seorang
konsumen terhadap jasa yang diberikan
merupakan sebuah keberhasilan seseorang dalam
menjalankan pekerjaannya sehingga konsumen
tersebut loyal terhadap jasa yang diberikan dan ini
menjadikan sebuah keuntungan bagi usaha jasa.
Kotler dan Amstrong dalam Solihin (2007)
menjelaskan usaha jasa mengandalkan pemasaran
interaktif yang dilakukan entrepreneur kepada
pelanggan secara langsung melalui aktivitas
pemasaran internal dalam bentuk pemberian
berbagai pelatihan yang akan meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Banyaknya usaha jasa yang kita temui
saat ini yang memberikan pelayanan kepada
konsumennya. Adapun jenis-jenis usaha jasa di
antaranya:
1) Jasa Laundry
Jasa laundry memberikan pelayanan cuci dan
gosok pakaian, banyak dijumpai usaha jasa

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 159


laundry di perkotaan terutama di lingkungan
kampus dan perumahan elite dikarenakan
orang-orang perkotaan cenderung sibuk
dengan aktivitasnya sehingga tidak ada waktu
mencuci pakaian
2) Jasa Pangkas Rambut
Jasa pangkas rambut memberikan pelayanan
kepada konsumen dalam bentuk gaya
rambut dan sesuai dengan tren saat ini selain
memberikan jasa gunting rambut, jasa salon
juga memberikan pelayanan pijat kepala,
luluran, dan perawatan wajah. Usaha jasa
ini dilakukan oleh orang yang ahli dalam
memotong rambut dan dilakukan dengan
penuh kesabaran karena memakan waktu
yang cukup lama dan telaten dalam bekerja.
Jika konsumen tidak puas dengan hasil kerja
dan tidak nyaman dengan pelayanannya
maka pelanggan bias beralih ke tempat lain.
3) Jasa Privat
Jasa les privat termasuk usaha di bidang jasa
dengan modal kecil. Jenis usaha ini cocok
untuk yang pandai mengajar dan ingin
memberikan manfaat lebih banyak kepada
orang lain.
Untuk memulai usaha ini, bisa
dipromosikan ke orang terdekat ter3lebih
dahulu agar mendapat testimoni yang

160 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


terpercaya sebagai materi promosi untuk
disebarkan ke target pasar yang lebih luas.
4) Jasa Tata Rias
Di mana usaha jasa tata rias memiliki
keterampilan khusus dalam merias pengantin,
acara wisuda dan hajatan lain. Keahlian dalam
make up dan menyesuaikan warna kulit adalah
sebuah keterampilan tersendiri bagi tata rias,
untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan
terlihat bagus dilihat oleh orang lain.

B. Faktor Keberhasilan Usaha


Keberhasilan usaha menjadi sebuah harapan dan
impian oleh setiap wirausaha di mana keberhasilan tersebut
memberikan sebuah keuntungan yang sesuai sehingga
rasa semangat pelaku usaha semakin meningkat dalam
menjalankan bisnisnya.
Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan
usaha antara lain:
1. Niat dan kemauan yang kuat.
Niat dan tekad merupakan sebuah modal awal
yang ada pada diri seorang wirausaha karena niat
merupakan sebuah perasaan yang kokoh dan kuat
pada diri seseorang dalam mencapai sebuah tujuan
yang diinginkan. Jika niat yang setengah dan kemauan
yang lemah menjadikan terhambatnya sebuah impian
yang ingin dicapai. Sementara dalam berwirausaha
begitu banyak persaingan, tantangan dan segala

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 161


risiko yang akan dihadapi ke depannya jika seorang
wirausaha tidak memiliki fondasi dan tekad yang kuat
maka usaha tersebut akan bangkrut.
2. Perencanaan yang matang.
Buatlah dan rancanglah rencana yang matang
sebelum memulai usaha bisnis karena dengan adanya
perencanaan yang matang akan mengurangi sebuah
risiko usaha dan memudahkan dalam proses kegiatan
usaha.
3. Kreatif dan Inovatif.
Buatlah sebuah produk yang tidak sejenis artinya
berbagai macam varian agar calon pembeli bias
memilih produk yang mereka inginkan tidak terfokus
pada suatu produk dan jadikan produk tersebut
unggul dari yang lain. Dan lakukan sebuah inovasi
sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Strategi Pemasaran.
Memiliki strategi pemasaran yang baik mampu
memperkenalkan dan menarik konsumen untuk
memakai produk yang ditawarkan.

Ringkasan
≈ Usaha merupakan upaya seseorang dalam menjalankan
aktivitas untuk mencapai sebuah keuntungan.
≈ Jenis-jenis usaha di antaranya: 1. Usaha Produksi 2.
Usaha Perdagangan 3. Usaha Jasa.
≈ Usaha jasa memberikan sebuah hasil produksi yang
akan dipasarkan kepada konsumen. Sementara usaha

162 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


jasa memberikan sebuah pelayanan yang baik dan
tulus kepada konsumen.
≈ Distributor menyalurkan sebuah barang kepada
pedagang dan konsumen secara langsung dengan
mendapatkan sebuah keuntungan dari produsen
karena barang yang dibeli dalam jumlah yang besar dan
banyak ketika distributor menjual kepada pedagang
dan konsumen maka distributor juga mendapatkan
keuntungan pula.
≈ Tugas distributor: 1. Membeli Produk 2. Menjual
Produk 3. Mengenalkan Produk 4. Menyimpan Produk.

Kuis
1. Bagaimana cara mendukung pertumbuhan usaha-
usaha kecil.
2. Bagaimana lokasi yang dipilih untuk usaha jasa.
3. Sebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan lokasi usaha.
4. Jelaskan proses distribusi dalam aktivitas pemasaran.
5. Jelaskan bagaimana proses distribusi produk sampai
ke tangan pedagang dan konsumen secara langsung.
Dan bagaimana keuntungan distribusi itu didapat.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 163


BAB 12
KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM

Bab ini mengkaji kewirausahaan dalam pandangan


islam dan karakteristik kewirausahaan islami bagaimana
cara berbisnis yang benar menjauhi segala larangan Allah
SWT dalam berbinis yang menyimpang.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh,
diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami
hal-hal sebagai berikut:
1. Menjelaskan kewirausahaan dalam pandangan islam.
2. Memahami karakteristik kewirausahaan dalam
pandangan islam.

A. Kewirausahaan dalam Islam


Kewirausahaan merupakan suatu cara yang dilakukan
seorang dalam mencari rezeki serta mencari kebahagiaan
dan keberhasilan dunia serta akhirat.
Islam merupakan agama yang sempurna yang
mengatur segala kehidupan termasuk dalam berbisnis.
Bab sebelumnya sudah menjelaskan bahwa Nabi
Muhammad saw. dahulunya adalah seorang pedagang.
Maka islam mengajarkan manusia untuk berusaha salah
satunya adalah berwirausaha. Berwirausaha dengan
jalan yang benar dan mengerjakan yang diperintah dan
menjauhi larangannya merupakan sebuah ajaran dalam

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 165


islam. Kewirausahaan adalah salah satu jalan seseorang
dalam mencari penghasilan dan jalan bagi seseorang bagi
yang belum mendapatkan pekerjaan atau menunggu
panggilan pekerjaan.
Kewirausahaan mengajarkan seseorang dalam
memikirkan sesuatu sebelum memutuskan, berpikir kreatif
dan inovatif, dan melatih mental dalam menjalankannya.
Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan maka sebagai
seorang wirausaha harus siap dalam risiko yang dihadapi.
Sesuatu yang berproses akan menghasilkan kepuasan
tersendiri dari pada sesuatu yang instan namun tidak
bertahan lama. Hal inilah yang akan dijelaskan di dalam
kewirausahaan dalam islam.
Ketika seorang wirausaha optimis berpikiran bahwa
usaha yang dijalankan akan diterima oleh masyarakat
dan menghasilkan sebuah keuntungan yang besar tetapi
dihadapkan ke dalam sebuah kegagalan tidak diminatinya
produk yang mereka jual karena tingginya persaingan
sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan membuat
pelaku bisnis putus asa bahkan ingin berusaha bagaimana
menjatuhkan usaha pesaing tersebut agar pelanggan
beralih ke produk yang ia jual. Hal ini merupakan suatu
sikap yang salah dan tidak dianjurkan dalam islam. Karena
islam mengajarkan bagaimana berperilaku sabar ketika
ditimpa sebuah cobaan dan tetap berusaha tanpa putus
asa.
Terdapat 8 (delapan) prinsip kewirausahaan dalam
islam yaitu:

166 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Pertama, Kewirausahaan merupakan bagian integral
dari agama islam dan di dalamnya tidak ada pemisah
antara bisnis dan agama.
Kedua, Rasa tanggung jawab untuk meningkatkan
kesejahteraan dan memandang bisnis sebagai bagian dari
ibadah.
Ketiga, Motivasi untuk meraih kesuksesan usaha di
dalam islam tidak hanya diukur dari hasil akhir tetapi juga
proses usaha sebagai bagian yang lebih penting.
Keempat, Aktivitas bisnis adalah bagian dari ibadah
atau perbuatan baik.
Kelima, Islam mendorong umatnya untuk menjalankan
bisnis.
Keenam, Menjadikan Al-Qur’an dan Hadis
sebagai pedoman dalam menentukan prinsip-prinsip
kewirausahaan.
Ketujuh, Prinsip kewirausahaan dalam islam berada
dalam ranah sistem ekonomi islam.
Kedelapan, Etika wirausaha yang dibentuk merupakan
teladan dari Nabi Muhammad saw., yaitu sebagai
pengusaha muslim harus mencari berkah Allah Swt. Hal
ini harus diperhatikan dalam pengusaha muslim bukan
semata-mata mencari keuntungan yang besar saja tapi
juga mencari ridanya Allah Swt.
Islam mengajarkan hubungan dengan Allah dan
hubungan dengan manusia, artinya dalam menjalankan
sebuah usaha bisnis maka jalinlah hubungan baik dengan
Allah artinya sebagai manusia kita takut akan melakukan

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 167


dosa seperti berlaku curang dalam hitungan timbangan,
tidak jujur, menjatuhkan usaha orang lain dengan cara
yang salah dan Allah sangat murka terhadap orang yang
munafik maka jalinlah hubungan baik dengan Allah
semata-mata mengharap rida-Nya dengan bentuk sebuah
usaha dan doa selain itu hubungan dengan Allah juga
bisa dibuktikan dalam bentuk menjaga salat lima waktu
sesibuk apapun seseorang dalam menjalankan bisnisnya.
Ketika hubungan dengan Allah baik maka hasil rezeki yang
didapat akan baik. Sedangkan hubungan dengan orang
lain yaitu tidak merugikan orang lain, jalin kerja sama yang
baik dan tetap amanah dalam berwirausaha.

B. Perilaku Bisnis dalam Kewirausahaan Islam


Perilaku merupakan perbuatan manusia di dalam
lingkungan dan interaksinya terhadap orang lain.
Sebuah perilaku dapat memberikan manfaat pada diri
sendiri maupun orang lain dan dapat juga memberikan
sebuah mudarat bagi diri sendiri dan orang lain. Maka
perilaku seseorang dipengaruhi dari dirinya sendiri dan
lingkungan sekitarnya.
Adapun bisnis merupakan suatu kegiatan yang
melibatkan aktivitas jual beli guna mencapai sebuah
keuntungan. Jadi perilaku bisnis adalah sebuah kegiatan
seseorang dalam menjalankan aktivitas jual beli untuk
mencapai sebuah keuntungan. Bisnis yang baik adalah
sebuah bisnis yang memiliki ketentuan-ketentuan dan
aturan-aturan yang saling menguntungkan. Adanya potensi
merugikan bagi orang lain sekecil apapun merupakan

168 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


sesuatu yang salah yang melanggar sebuah aturan bisnis.
Yang harus diperhatikan dalam bisnis yang beretika adalah
nilai keadilan.
Sebuah perilaku yang mencerminkan sikap terpuji
merupakan modal yang ada pada diri seseorang terutama
dalam menjalankan bisnis. Jika berperilaku terpuji berarti
mencerminkan sebuah sikap yang baik yang patuh
terhadap perintah Allah Swt.
Melihat banyaknya usaha bisnis yang dijumpai dan
tingginya persaingan ini terkadang membuat seorang
pebisnis tertipu daya godaan setan dengan memeroleh
untung yang besar namun pekerjaan santai, menghalalkan
banyak cara salah satunya adalah sesuatu yang
mendatangkan riba. Riba merupakan salah satu rintangan
yang menggiurkan untuk mendapatkan keuntungan di
mana riba adalah sebuah penambahan nilai atau bunga
melebihi jumlah pinjaman saat dikembalikan dengan nilai
tertentu yang diambil dari jumlah pokok pinjaman untuk
dibayarkan oleh peminjam. Perilaku seperti ini adalah hal
yang diharamkan dan dibenci Allah Swt.
Selain sikap tersebut Rasulullah saw. mengajarkan
agar bersikap ramah pada pembeli dan toleran terhadap
pembeli dan tidak menjelekkan dagangan orang lain.
Semua aturan bisnis sudah diatur dalam Al-Qur’an
tetapi sebagai manusia terkadang bertentangan dengan
aturan tersebut demi mencapai keuntungan semata tanpa
mengharapkan rida Allah Swt.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 169


Menurut (Malahayati, 2010) bentuk-bentuk perilaku
kewirausahaan islam yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
antara lain:
1. Keyakinan bahwa kerja merupakan ibadah. Keyakinan
menimbulkan sebuah semangat dalam diri seseorang
untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik
termasuk berwirausaha.
2. Memiliki kreativitas. Kreativitas merupakan bentuk
untuk menciptakan hal baru dari sebelumnya. Islam
menunjukkan perhatian besar kepada orang-orang
yang kreatif di mana Allah Swt. mempersilahkan
manusia untuk memanfaatkan sesuatu yang sudah
ada dan mengolahnya menjadi suatu barang yang
bermanfaat bagi seseorang.
3. Memiliki wawasan luas dan berorientasi ke depan.
Dalam kewirausahaan, wawasan memegang peran
penting di berbagai aspek. Mengetahui hal-hal yang
terkait dengan kegiatan usaha yang merupakan hal
yang wajib dilakukan. Kegiatan wirausaha harus
mampu memperhitungkan segala kemungkinan, serta
harus dinamis dan adaptif terhadap semua perubahan
yang ada.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dalam
bisnis seseorang adalah sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan bisnis
Pelaku bisnis bertanggungjawab terhadap masyarakat
agar kualitas barang terjaga, harga tetap terjangkau.

170 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


2. Faktor Organisasi
Pihak organisasi terhadap individu harus tetap
berperilaku etis, misalnya dalam masalah pengupahan,
jam kerja maksimum. Bayarlah upah karyawan sebelum
keringatnya kering artinya perhatikan hak karyawan
setelah melakukan pekerjaan.
3. Faktor Individual
Hubungan baik antara seorang karyawan dengan
atasan dalam menjalankan bisnis merupakan sebuah
perilaku bisnis yang saling diuntungkan dalam
menjalankan dan memajukan bisnis bersama. Karena
jika usaha bisnis berkembang dan maju tentunya
sebagai pengusaha membutuhkan karyawan untuk
membantu menjalankan sebuah usaha.
4. Konsep Diri dalam Kewirausahaan Berbasis Syariah.
Al-Qur’an menjelaskan cara pandang terhadap
manusia dengan segala potensinya pada berbagai
tempat.
Pertama, Tugas utama manusia adalah mengabdi
kepada Allah Swt. Cara pandang ini berimplikasi
pada pengakuan bahwa seluruh kehidupan setiap
entrepreneur harus mengabdi pada Allah. Wujud
pengabdian tersebut dalam bentuk perbuatan yang
semata-mata mengharap rida Allah Swt. dalam
menjalankan bisnis.
Kedua, Menempatkan diri sebagai entrepreneur
adalah wakil Allah dan Allah adalah maha sempurna.
Maka diwujudkan sebuah bentuk upaya kebaikan dan

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 171


kesempurnaan dalam hidup terutama dalam dunia
bisnis.
Ketiga, Amanah, karena setiap perilaku
yang melanggar aturan bisnis dalam islam akan
dipertanggung jawabkan nantinya. Baik buruknya
semua akan mendapatkan balasan oleh Allah Swt.
Selain konsep berwirausaha dalam islam, juga
harus mengenal konsep dalam hal melakukan transaksi
ekonomi yang halal sesuai dengan konsep syariat
islam. Hal ini menandakan dalam kehidupan manusia
di muka bumi ini selalu melakukan transaksi ekonomi.
Dalam kegiatan berwirausaha, pelaku usaha atau
pebisnis akan melakukan transaksi dengan konsumen
(pemakai barang dan jasa) sama-sama mempunyai
kebutuhan dan kepentingan. Untuk itu sangat diperlukan
aturan-aturan dan nilai-nilai yang mengatur kegiatan
transaksi bisnis agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan
dan di eksploitasi baik pihak konsumen maupun penjual.
Melakukan jual beli dengan produk halal artinya
tidak adanya unsur haram atau komposisi produk yang
diharamkan islam (misalnya makanan mengandung babi,
minuman beralkohol, atau produk haram lainnya).
Proses jual beli dilakukan suka sama suka dan tidak
ada keterpaksaan. Selain itu berhutang dengan akad tanpa
riba. Islam mengaturnya dengan adil yaitu peminjaman
uang harus ada perjanjian dan tanpa riba. Riba adalah
tambahan ketika melakukan peminjaman. Tambahan ini
diberikan kepada orang seiring berjalannya waktu. Tentu

172 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


saja riba adalah hal yang diharamkan oleh islam. Hal ini
merupakan sebuah bentuk transaksi bisnis sesuai syariat
islam.
1. Karakteristik Kewirausahaan dalam Pandangan Islam.
Karakteristik wirausaha syariah yang harus dimiliki oleh
pebisnis atau wirausahawan adalah sebagai berikut:
a. Proaktif
Proaktif adalah suka mencari informasi yang
ada berhubungan dengan usaha yang digeluti.
Misalnya adalah ada pesaing baru yang
memasarkan produk yang sejenis, jadi agar dapat
membuat strategi untuk menghadapi persaingan
maka ia perlu tahu lebih dahulu apa saja kelebihan
dan kekurangan produk baru itu. Dengan bahan
informasi yang ia dapatkan maka ia akan tahu
bagaimana menyusun strategi untuk menghadapi
persaingan pasar.
b. Produktif
Mengeluarkan uang untuk hal yang produktif
menghasilkan dari pada yang bersifat konsumtif.
Dengan cara demikian, tidak mustahil bagi seorang
wirausaha jika sumber penghasilannya tidak hanya
dari satu pintu, tetapi bisa dari berbagai pintu
(multi income).
c. Pemerdaya
Memberdayakan seseorang (karyawan) dengan
memberikan sebuah bekal ilmu dan arahan
untuk membantu bisnis terutama bagi karyawan

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 173


yang sudah memiliki pengalaman, hal ini sangat
membantu sekali dalam mengembangkan sebuah
bisnis.
d. Tangan di atas
Sebagai entrepreneur yang berbasis syariah
umumnya memiliki karakter tangan di atas (suka
memberi). Salah satu cara yang dilakukan adalah
dengan memperbanyak sedekah.
Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah saw.
Dalam salah satu hadisnya “Tangan di atas lebih
mulai daripada tangan di bawah”.
e. Takwa
Seorang muslim dalam berbisnis harus selalu
mengingat Allah dalam aktivitas mereka. Di
saat menjalankan usaha kemudian datang azan
berkumandang maka bergegaslah untuk salat
karena Allah memerintahkan umatnya berusaha
dan berdoa. Jangan semata-mata hanya sibuk
memikirkan dunia saja.
2. Kejujuran
Dapat dipercaya dan bertanggung jawab, artinya
dalam menjalankan roda bisnis modal utama adalah
kejujuran sehingga masyarakat percaya dan loyal
terhadap usaha yang kita jual karena menjaga amanah
adalah kunci kesuksesan usaha.

174 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Ringkasan
≈ Di dalam islam semua sudah diatur baik buruknya, segala
sesuatu yang dilakukan mana yang mendatangkan
manfaat dan yang mendatangkan mudarat. Seorang
wirausaha menjalankan bisnis dengan syariat islam
maka dihasilkan sebuah keberkahan.
≈ Islam mengajarkan hubungan dengan Allah dan
hubungan dengan manusia. Ketika hubungan dengan
Allah baik maka rezeki yang didatangkan juga baik
seperti menjaga ibadah salat lima waktu sesibuk
apapun dalam berbisnis, dan menjalankan usaha
dalam syariat islam yaitu dengan amanah, kejujuran
dan tidak memakan harta riba yang dilarang dalam
islam.
≈ Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dalam
bisnis seseorang adalah sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan bisnis
2. Faktor Organisasi
3. Faktor Individual
≈ Bentuk-bentuk perilaku kewirausahaan islam yang
diajarkan oleh Rasulullah saw. antara lain:
1. Keyakinan bahwa kerja merupakan ibadah.
2. Memiliki kreativitas.
3. Memiliki wawasan luas dan berorientasi ke depan
≈ Konsep diri dalam kewirausahaan berbasis syariah.
Pertama, tugas utama manusia adalah mengabdi
kepada Allah Swt.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 175


Kedua, menempatkan diri sebagai entrepreneur adalah
wakil Allah.
Ketiga, amanah, yaitu menjaga kepercayaan.
≈ Proses jual beli dilakukan suka sama suka dan tidak ada
keterpaksaan. Selain itu berhutang dengan akad tanpa
riba. Islam mengaturnya dengan adil yaitu peminjaman
uang harus ada perjanjian dan tanpa riba. Riba adalah
tambahan ketika melakukan peminjaman.

Kuis
1. Sebutkan ciri-ciri wirausaha muslim!
2. Apa yang dimaksud dengan wirausahawan dalam
pandangan islam? Sebutkan karakteristik wirausaha
muslim? dan bagaimanakah seharusnya mindset
seorang pengusaha?
3. Prinsip apa saja yang melandasi Nabi Muhammad saw.
dalam perilaku bisnis syariah.
4. Jelaskan contoh karakteristik syariah di dalam bisnis
yang anda ketahui.
5. Bagaimanakah sikap dan perilaku Rasulullah dalam
menjalankan dunia bisnis.

176 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


BAB 13
BERPIKIR PERUBAHAN

Menjadi seorang entrepreneur merupakan sesuatu


hal yang membawa pada perubahan, perubahan mindset
(pola pikir), perubahan pada inovasi-inovasi baru yang
mampu bersaing dan mampu dalam mengambil sebuah
risiko yang dihadapi. Maka memiliki mental dan keputusan
yang matang adalah sebuah modal dalam diri seorang
entrepreneur.
Bab ini mengkaji secara keseluruhan pola pikir seorang
entrepreneur dan non entrepreneur.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh diharapkan
mahasiswa/mahasiswi mampu memahami hal-hal sebagai
berikut:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan mindset
entrepreneur dan non entrepreneur.
2. Mahasiswa memahami tujuan perubahan dalam
kewirausahaan.
3. Mahasiswa memahami hambatan persepsi dalam
memulai usaha.

A. Mindset Entrepreneur
Berpikir merupakan perihal yang melekat erat dalam
kehidupan manusia. Dalam setiap aktivitas setiap orang
mengawalinya dengan berpikir terlebih dulu kemudian

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 177


mengambil suatu keputusan. Tetapi dalam permasalahan
berpikir tidak seluruh orang sanggup berpikir untuk
mengawali suatu perubahan terkadang terdapat pula yang
di dalam zona aman serta tidak bergerak buat perubahan
yang lebih baik. Umumnya orang semacam ini cuma
terpaku pada sesuatu hal yang tidak memandang suatu
kesempatan serta tidak menggunakan suatu keahlian
yang ada. Membangun pola pikir yang bersifat wirausaha
sangat berarti untuk kesuksesan seorang. Selaku seseorang
wirausaha dia sanggup menerima suatu perubahan
sanggup mengganti suatu yang tidak berguna menjadi
manfaat serta mempunyai nilai jual. Seorang entrepreneur
harus dapat mengatur pola pikirnya atau yang biasa disebut
dengan “mindset”. Mindset untuk seorang entrepreneur
harus ditanamkan sejak dini karena mindset merupakan
salah satu hal penting bagi seorang entrepreneurship yang
dapat menuntun seseorang untuk mencapai kesuksesan.
Mindset atau pola berfikir merupakan cara atau langkah
dasar yang akan membawa seorang wirausaha kepada
tujuan, impian yang ingin dicapai. Dengan mengubah pola
pikir dari yang negatif menjadi yang positif, berfikir positif
dan percaya dapat melakukan hal yang diinginkan dan
tidak pantang menyerah dalam mencapai kesuksesan.
Mindset merupakan posisi ataupun pemikiran mental
seorang yang mempengaruhi pendekatan orang tersebut
dalam mengalami suatu fenomena. Mindset terdiri dari
seperangkat anggapan, tata cara, ataupun catatan yang
dimiliki oleh seseorang ataupun kelompok yang tertanam
dengan sangat kokoh. Menurut Mulyadi (2007:71), mindset

178 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


merupakan sikap mental mapan yang di bentuk melalui
pendidikan, pengalaman dan prasangka.
Membekali diri dengan berbagai keterampilan yang
telah diperoleh melalui pelatihan-pelatihan dan mencoba
mempraktikkan teori kewirausahaan yang diajarkan di
perkuliahan yang diharapkan mampu mengubah mindset
seseorang menjadi wirausahawan. Melakukan hal-hal
kecil seperti membuka usaha-usaha yang praktis, dengan
modal yang minimum, namun menghasilkan secara
materi dan finansial dengan memanfaatkan keterampilan
serta peranan media lain untuk memudahkan wirausaha,
sehingga tugas pokok mahasiswa tidak terabaikan.

B. Perbedaan Mindset Entrepreneur dan Non


Entrepreneur
Seperti pembahasan di atas dapat kita lihat
bagaimana perbedaan pola pikir entrepreneur dengan non
entrepreneur secara keseluruhan. Secara khusus seorang
entrepreneur memiliki pola pikir yang berbeda dengan non
entrepereneur. Adapun perbedaannya antara lain:
1. Seorang entrepreneur berpikir produktif artinya
memiliki sebuah sifat menghasilkan, memanfaatkan
ketersediaan sumber daya yang bisa diciptakan dan
dihasilkan baik produk maupun jasa berpikir untuk
memanfaatkannya dan dijadikan sesuatu yang bisa
dijadikan uang.
2. Mencari peluang, mencari alternative terbaru dan
memanfaatkan sebuah kesempatan untuk meraih
keuntungan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 179


3. Berani memulai sesuatu.
4. Memandang kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.
Sementara mindset non entrepreneur antara lain:
1. Seorang entrepreneur berpikir konsumtif atau
menggunakan, memakai. Orang yang berpikiran
konsumtif hanya mampu membeli dan menggunakan
atau menghabiskan uang tanpa mampu memanfaatkan
sesuatu yang bisa diolah menjadi uang.
2. Tidak mampu melihat peluang-peluang yang ada.
3. Tidak berani dalam memulai sesuatu usaha dan
menganggap sebuah kegagalan adalah akhir dari
segalanya.
Dapat dilihat penjelasan di atas perbandingan
mindset entrepreneur dan mindset non entrepreneur.
Maka untuk sebuah kemajuan maka seorang wirausaha
menanamkan sebuah sikap pantang menyerah dan berpikir
memanfaatkan sebuah peluang yang ada. Namun banyak
dijumpai persepsi seseorang yang menghambat dalam
memulai usaha.
1. Merasa sudah terlalu tua atau merasa terlalu muda.
2. Tidak berbakat.
3. Tidak percaya diri.
Kalimat yang muncul di dalam diri seseorang sehingga
menghambat untuk memulai sebuah bisnis dan untuk
sukses.
“Saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi
orang sukses”
“Saya sudah terlalu tua untuk sekolah lagi”

180 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


“Saya bodoh”
“Saya tidak berbakat bisnis”

Pola pikir seperti ini bisa dirubah dengan adanya


motivasi dalam diri untuk berhasil dan dengan tekad dan
rasa percaya diri yang kuat karena tidak ada kata terlambat
untuk memulai. Salah satu penyebab kegagalan seseorang
dalam menjalankan sebuah bisnis adalah berhenti menyerah
dari suatu aktivitas yang belum menghasilkan, seorang
pebisnis akan dihadapkan dengan sebuah tantangan-
tantangan seperti persaingan yang kuat, mengikuti inovasi
terbaru maka untuk menghadapi hal demikian sebuah
sikap kesabaran dan mental perlu menjadi modal dalam
menjalankan bisnis karena hal ini merupakan sebuah ujung
tombak dalam mencapai kesuksesan.
Ketika anda melihat cover buku
“Pejuang Cinta” ini apa yang anda
pikirkan? Dan apa kaitannya dengan
sebuah pola pikir entrepreneur.
Dapat dijelaskan ketika
kita jatuh cinta pada seseorang
tentunya kita akan berjuang untuk
mendapatkan cintanya berkorban
demi sebuah cinta dan tidak pernah menyerah demi
mendapatkan sebuah cinta sejati. tidak terbayang ketika
sebuah cinta yang dikorbankan dan diperjuangkan apakah
diterima atau hanya bertepuk sebelah tangan. Dari sebuah
cerita perjuangan cinta tersebut bisa kita simpulkan bahwa
seseorang yang jatuh cinta tidak pernah menyerah demi

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 181


sesuatu yang ia inginkan meskipun pada akhirnya ketika
orang yang kita cintai pergi dan meninggalkan kita lalu
merelakannya dengan orang lain.
Hal ini merupakan sebuah gambaran yang memotivasi
seseorang dalam memulai dunia bisnis ketika seseorang
memulai usaha maka ia akan dihadapkan oleh sebuah
tantangan dan perjuangan ketika ia akan dihadapkan oleh
sebuah risiko bahkan kerugian namun ia tetap semangat
dalam memperjuangkan bisnisnya demi mencapai sebuah
tujuan dan kesuksesan.
Kecenderungan yang terjadi kewirausahaan
(entrepreneurship) yang sering kita dengar adalah sebagian
besar generasi penerus di Indonesia hanya memiliki pola
pikir (mindset) untuk mencari dan menunggu pekerjaan
bukan untuk menyediakan (to create) lapangan pekerjaan.
Apapun jalan dan cara yang ditempuh akan dilakukan untuk
dapat diterima menjadi pegawai terutama di lingkungan
pemerintahan. Pola pikir adalah salah satu dari inti, jiwa
dan semangat dari seorang wirausaha yaitu penyediaan
lapangan pekerjaan dalam masyarakat untuk kesejahteraan
dan kemakmuran bersama.
Kesalahan persepsi tentang kewirausahaan yang lain
adalah yang mengartikan bahwa profesi sebagai seorang
wirausaha adalah jalan pintas mencapai keberhasilan
untuk menjadi kaya. Yang benar adalah kewirausahaan
itu merupakan alat (sarana) dalam mewujudkan kebebasan
dalam lapangan ekonomi bisnis. Seorang wirausaha yang
telah memiliki dan menguasai inti kewirausahaan akan
memiliki jiwa, karakter dan motivasi yang akan merupakan

182 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


sarana yang andal untuk mengembangkan diri serta
masyarakatnya dalam mewujudkan harapan yang lebih
baik.

C. Hambatan Berwirausaha
Ketika memilih wirausaha sebagai pegangan hidup,
tentu tidak semudah yang dibayangkan. Jalan yang akan
kita lalui tidak selalu mulus, ada saja hambatan yang
merintangi. Hambatan tersebut bisa berasal dari dalam
diri maupun dari luar (lingkungan). Hambatan dari dalam
misalnya mental. Seringkali, ketika menemui kegagalan
dalam wirausaha, kita meratapi kegagalan tersebut.
Malas bangkit dan mencoba kembali. Padahal, kegagalan
adalah hal lumrah. Justru, di situlah mental kita diuji.
Apakah sanggup menjadi seorang wirausahawan andal
atau tidak. Mereka jatuh bangun terlebih dahulu, baru
kemudian menemukan yang pas, dan sukses. Hal inilah
yang menjadikan sebuah pemikiran seseorang perlu
dirubah sebagai dasar inti dari keberhasilan bagaimana
pemikiran untuk maju dan bangkit dari sebuah kegagalan
dan keterpurukan.

D. Kemampuan Beradaptasi
Kemampuan beradaptasi merupakan salah satu kunci
sukses dalam berbisnis di mana sebagai pengusaha dapat
beradaptasi dengan hal-hal baru, baik teknologi maupun
lingkungan. Bergaul dengan orang lain merupakan sikap
mengenal dan peduli terhadap lingkungan. Selain itu,
kemampuan beradaptasi berwirausaha membuat calon

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 183


pembeli merasa dekat, akrab dan nyaman. Sehingga
di mana ada pedagang, mereka bisa beradaptasi dan
mengenali kondisi lingkungan serta beradaptasi dengan
inovasi terbaru. Di dalam sebuah bisnis tidak ada yang
bertahan lama, mereka akan dihadapi oleh sebuah
perubahan.
Jika suatu saat bisnis mereka di suatu tempat tidak
berjalan seperti yang diharapkan, mereka ingin mencoba
pindah ke tempat lain dengan tempat baru dan cara baru,
bahkan beralih ke perusahaan dan produk baru dari yang
sebelumnya, seseorang harus beradaptasi dengan semua
situasi dan Keadaan. Keterampilan ini merupakan suatu
adaptasi terhadap perubahan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita perlu
belajar beradaptasi:
1. Agar tetap relevan dengan situasi dan kondisi terkini
Salah satu cara dari beberapa hal yang dapat kita
andalkan dalam bisnis adalah perubahan. Sebuah
teknologi, budaya dan konsumen terus berubah.
Jadi jika ingin tetap relevan, kita harus terbuka untuk
mengubah pola pikir dan bisnis.
2. Meningkatkan kemampuan dalam mencari solusi yang
lebih baik.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan
pengetahuan, mengubah pola pikir sehingga mampu
dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan cara
fokus mencari solusi permasalahan bukan fokus pada
masalah yang ada.

184 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


3. Melihat Peluang Baru
Jika pengusaha tidak terbuka untuk berubah, maka
akan menutup banyak peluang baru, dengan mudah
beradaptasi, maka semakin banyak kesuksesan yang
dapat diraih oleh pengusaha. Karena mampunya
seorang pengusaha dalam melakukan sebuah
perubahan. Dengan sebuah ide dan terbuka terhadap
perubahan, maka akan banyak peluang baru yang kita
dapatkan dan kembangkan. Dengan beradaptasi,
dapat membantu kita meraih hal yang lebih besar,
terutama dalam bisnis.
Untuk menjadi individu yang adaptif kita harus
memiliki pemikiran yang cerdas dan kemauan yang kuat
untuk belajar dan memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Orang
yang tidak mudah beradaptasi biasanya resisten terhadap
perubahan. Mereka tidak mau tahu efek dari perubahan
tersebut karena bagi mereka yang terbaik adalah yang
sudah dijalani dan yang sedang dijalani.
Selain itu, berpikir kritis juga diperlukan untuk
membentuk individu yang adaptif. Pemikir kritis selalu
mendorong pikirannya untuk menghasilkan karya kreatif
dan inovatif. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa keinginan
untuk terus belajar dan berpikir kritis membuat kita
menjadi individu yang mudah beradaptasi. Oleh karena
itu, memiliki sikap adaptif tidak hanya berdampak positif
bagi diri sendiri, namun sikap ini juga sangat diperlukan
agar bisnis, organisasi atau perusahaan apapun dapat
berkembang di masa depan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 185


Ringkasan
≈ Berpikir adalah hal yang melekat erat dalam
kehidupan manusia. Dalam setiap kegiatan setiap
orang memulainya dengan berpikir terlebih dahulu
lalu mengambil sebuah keputusan. Namun dalam
masalah berpikir tidak semua orang mampu berpikir
untuk memulai sebuah perubahan terkadang ada juga
yang di dalam zona nyaman dan tidak bergerak untuk
perubahan yang lebih baik.
≈≈ Mindset adalah posisi atau pandangan mental
seseorang yang mempengaruhi pendekatan orang
tersebut dalam menghadapi suatu fenomena. Mindset
terdiri dari seperangkat asumsi, metode, atau catatan
yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang
tertanam dengan sangat kuat.
≈ Kemampuan beradaptasi merupakan salah satu kunci
kesuksesan jalannya sebuah usaha, di mana sebagai
pelaku bisnis mampu beradaptasi terhadap hal-hal baru
baik teknologi maupun lingkungan sekitar. Berbaur
dan beradaptasi dengan orang lain merupakan sebuah
sikap mengenal dan peduli terhadap lingkungan.
≈ Keinginan untuk terus belajar dan berpikir secara kritis
akan membentuk kita menjadi pribadi yang mudah
beradaptasi. Supaya bisa menjadi individu yang
mudah beradaptasi, kita perlu memiliki kegesitan
dalam berpikir dan kemauan yang kuat dalam belajar,
sehingga kita memiliki rasa ingin tahu yang besar.

186 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Kuis
1. Bagaimana cara mengubah pola pikir seseorang
pemula dalam menjalankan sebuah bisnis.
2. Mengapa seorang wirausaha harus berpikir perubahan.
3. Jelaskan pengertian perubahan mindset dan
hubungannya dengan kemajuan usaha yang dipilih.
4. Jelaskan makna kegagalan dan sikap apa yang
seharusnya ditunjukkan menghadapi kegagalan.
5. Jelaskan bagaimana mengembangkan mindset
entrepreneur agar tercapai sebuah keberhasilan.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 187


BAB 14
PEMANFAATAN SUMBER DAYA
DALAM KEWIRAUSAHAAN

Bab ini menjelaskan secara keseluruhan bagaimana


memanfaatkan suatu barang yang tidak bermanfaat
menjadi bermanfaat dan menjadi nilai jual di dalam usaha.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh,
diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengetahui pemanfaatan sumber daya yang ada.
2. Memahami bagaimana pengolahan suatu barang atau
jasa yang bisa menghasilkan sebuah nilai jual.
Menjadi seorang wirausahawan sukses mereka
mampu dalam memanfaatkan sebuah peluang yang
ada yang dimulai dari segala sumber daya yang ada
di sekitar. Dalam hal ini, maksud dari memanfaatkan
setiap peluang dan memaksimalkan sumber daya di
sekitar adalah memanfaatkan segala sesuatu yang ada
di lingkungan sekitar kita yang dapat kita gunakan untuk
menghasilkan sesuatu keuntungan dan sebuah kebutuhan
dari masyarakat yang tidak terbatas. Adapun maksud dari
pemanfaatan sumber daya di sini adalah memanfaatkan
sumber daya alam, sumber daya modal dan sumber daya
manusia. Hubungan dari sumber daya ini berkaitan erat
dalam mendukung jalannya sebuah usaha. Memanfaatkan

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 189


sebuah kemampuan dalam mengelola dan mengatur
sumber daya yang ada di sekitar merupakan faktor
pendukung berjalannya sebuah usaha. Banyak kita temui
sumber daya alam di lingkungan sekitar tetapi kita tidak
maksimal bahkan tidak tahu bagaimana memulainya dan
memanfaatkannya agar bernilai tambah dan nilai jual.
Pemanfaatan sumber daya alam bisa kita lihat
dalam sebuah contoh berikut ini. Hasil dari sebuah
aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
pertambangan dan kehutanan, semua ini bisa diolah
menjadi nilai jual. Misal memanfaatkan lingkungan
sekitar untuk bercocok tanam ditanah yang subur, hasil
perkebunan singkong yang bisa diolah dalam bentuk
keripik singkong, combro dan aneka camilan olahan
singkong lainnya. Indonesia kaya akan sumber daya alam
dengan demikian manfaatkanlah sumber daya tersebut
untuk menghasilkan sebuah keuntungan.
Karakter wirausahawan yang berhasil sangat khas,
yakni pantang menyerah, tidak takut gagal, berani
mengambil risiko, dan percaya diri. Mereka telah berhasil
mentransformasikan dirinya, Pemerintah berupaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena
sumber daya manusia merupakan salah satu peranan
penting yang dapat mendukung jalannya suatu usaha,
Ketika kita memiliki sebuah kemampuan dan keterampilan
maka manfaatkanlah keterampilan yang dimiliki
tersebut menjadi sebuah nilai jual, misalnya memiliki
sebuah keterampilan dalam memotong rambut maka
manfaatkanlah keterampilan yang dimiliki tersebut ikuti

190 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


tren dan latih kemampuan dalam melakukan perubahan-
perubahan yang menarik. Oleh karena itu, kita sebagai
seorang entrepreneur harus pintar dalam mencari peluang
di sekitar kita serta memanfaatkannya menjadi sebuah
peluang bisnis.
Selain dari memanfaatkan keterampilan sumber
daya yang dimiliki sumber daya manusia juga berperan
sebagai penggerak dalam suatu organisasi di mana
sumber daya manusia (karyawan) membantu jalannya
suatu keberhasilan perusahaan. Sumber daya manusia saat
ini memiliki pengaruh besar pada sebuah perusahaan di
mana sekarang berada pada perubahan lingkungan bisnis
yang sulit untuk diprediksi dan tidak lagi berada pada
lingkungan bisnis yang stabil. Perusahaan harus fleksibel
tidak lagi bersikap kaku (organizational rigidity).
Kegiatan bisnis tidak lagi di jalankan berdasarkan
aturan saja, melainkan juga dikendalikan oleh visi dan nilai.
Oleh karena itu, memerlukan kemampuan sumber daya
manusia yang dapat diandalkan, yang memiliki wawasan,
kreativitas, pengetahuan, dan visi yang sama dengan visi
perusahaan. Pengembangan kemampuan sumber daya
manusia (SDM) dapat disesuaikan dengan skenario strategi
bisnis Perusahaan, dan rencana induk untuk kepemimpinan
(Human Capital).
Dalam menghasilkan sebuah output sebuah produk
yang baik dan maksimal baik itu barang ataupun jasa,
dibutuhkan input yang maksimal karena input dari sebuah
produk yang akan dibuat sangat mempengaruhi output

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 191


atau hasil produk yang dihasilkan oleh bisnis yang sedang
digeluti.
Adapun sumber daya yang dibutuhkan untuk menjadi
seorang wirausaha antara lain:
1. Man (Tenaga kerja), yaitu orang-orang (pegawai,
karyawan maupun pengawas) yang terlibat di dalam
bisnis yang sedang digeluti. Maju atau tidaknya sebuah
usaha tergantung dari kinerja seseorang yang terlibat
di dalamnya. Tentunya dalam usaha yang sedang
berkembang dibutuhkan tenaga kerja yang mampu
dalam mengelola dan menjalankan bisnis tersebut.
Oleh karena itu sumber daya manusia diperlukan
untuk menjalankan manajemen usaha dengan baik.
2. Money (Uang/modal), yaitu alokasi dana yang
digunakan untuk membiayai keberlangsungan bisnis.
Modal menjadi sebuah penunjang utama dalam
menentukan sebuah target usaha dan dengan adanya
modal maka dapat diukur berapa target usaha yang
akan dilaksanakan namun ketika anggaran uang tidak
mencukupi maka akan menghambat jalannya sebuah
usaha.
3. Material, atau bahan baku yang diperlukan. Pembuatan
suatu produk tentunya membutuhkan bahan baku.
Material atau bahan baku yang dibutuhkan juga
harus diperhatikan. Produk berkualitas tinggi dapat
diproduksi dari bahan baku berkualitas tinggi. Produk
berharga tidak dapat diproduksi tanpa bahan baku
berkualitas tinggi. Produk berkualitas buruk tidak

192 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


memiliki tenaga penjualan yang baik. Hal ini dapat
menimbulkan kerugian bagi manajemen perusahaan.
4. Methode atau cara kerja seseorang dalam
memanfaatkan dan mengelola sumber daya. Membuat
suatu metode harus mempertimbangkan tujuan usaha,
anggaran dan lokasi usaha. Karena dengan adanya
metode dapat membantu proses produksi berjalan
dengan baik. Metode secara umum adalah semua
kegiatan, proses dan strategi yang dilakukan dalam
sebuah wirausaha. Ini mencakup semua kegiatan dari
awal pendirian sebuah usaha sampai usaha tersebut
bisa berkembang.
5. Machine (Mesin), yaitu sebuah material untuk
mengolah sumber daya dengan adanya mesin dapat
mempermudah dan mempersingkat waktu kerja.
Dengan menggunakan mesin hasil produksi lebih
rapi dan terarah dibandingkan dengan hasil kerja
manual. Dalam menguasai sebuah teknologi seperti
mesin maka diperlukan pemahaman khusus dalam
menjalankannya.
6. Market (Pasar), yaitu sebuah tempat menjalankan
usaha dalam proses jual beli. Sebuah wirausaha
mampu menentukan target pasar dan promosi yang
tepat agar produk yang dijual dikenal di pasaran.
Setelah mengetahui dan dapat memanfaatkan peluang
yang ada, ide usaha yang akan dilakukan merupakan hal
yang sangat penting untuk menjadi seorang entrepreneur.
Seseorang dalam memanfaatkan sumber daya
dilingkunganya bahkan kemampuan yang ada pada dirinya

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 193


merupakan sebuah pengenalan diri terhadap kemampuan
dalam memanfaatkan sebuah peluang.
Ketika seseorang mengenali dirinya bahwa ia mampu
memberikan sebuah keuntungan untuk dirinya dan orang
lain baik itu produk maupun jasa maka ia sudah dikatakan
sebagai seorang entrepereneur yang berhasil. Untuk
mendapatkan ide usaha seperti dengan mengenali diri,
artinya mengenali diri dengan mengukur kemampuan diri
usaha yang cocok dilakukan selain itu mendapatkan ide
usaha dengan cara kebetulan atau tiba-tiba hal ini terjadi
karena desakan ekonomi tanpa terencana, dan melihat
peluang dari pesaing.
Semua itu bisa didapatkan dari sebuah analisis yang
dilakukan oleh seorang entrepreneur baik itu dalam mencari
informasi maupun terjun langsung ke dalam lapangan.
Menjadi seorang entrepreneur merupakan salah
satu alternative di era saat ini karena tingginya angka
pengangguran, dan kurangnya lapangan kerja, menjadi
salah satu pilihan seseorang dalam menghasilkan
pendapatan dan membantu perekonomian. Meskipun
menjadi pengusaha sukses bukanlah sesuatu yang mudah.
Maka dibutuhkan sebuah pengetahuan, pengalaman,
keberanian dan tekad yang kuat karena menghadapi
berbagai tantangan dalam persaingan dan risiko. Ketika
kita mampu memanfaatkan sebuah kesempatan dan
peluang serta mampu dalam memanfaatkan sumber
daya yang ada maka saat itulah seorang wirausaha mulai
dihadapkan dengan sebuah tantangan dan persaingan.

194 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Ketika sumber daya telah tersedia maka langkah awal
dalam memulai wirausaha adalah melakukan planning
yaitu sebuah rencana untuk menyusun tahapan yang
tepat dan optimal. Dengan adanya sebuah perencanaan
usaha, diharapkan dapat membantu untuk memilah-milah
proses yang terlihat rumit tersebut ke dalam bagian-bagian
kecil yang lebih jelas. Dengan demikian sebuah masalah
besar dapat dilihat sebagai masalah-masalah kecil yang
berurutan. Dan dengan memecahkan masalah-masalah
kecil tersebut satu-persatu, maka secara otomatis masalah
besar tersebut ikut terpecahkan. Ketika memulai sebuah
usaha, perencanaan usaha akan menjadi alat yang sangat
penting dan berguna bagi keberlangsungan usaha agar
tetap berada pada arah yang diinginkan.
Jadi, membuat sebuah perencanaan usaha akan
membantu mengambil tindakan bisnis dengan membagi
masalah besar yang terlihat kompleks ke dalam masalah-
masalah kecil yang jelas dan tidak terlalu rumit.
Pada bab sebelumnya telah dibahas bagaimana
seorang wirausaha mampu meningkatkan sebuah
ide penjualan, meningkatkan sebuah pelayanan dan
meningkatkan sebuah inovasi-inovasi terbaru yang unggul.
Sebuah contoh pengalaman seorang wirausaha minuman
teh.
Awalnya usaha teh ini tidak begitu dilirik dikarenakan
orang beranggapan bahwa minuman teh hanyalah
minuman yang sudah umum dan tergolong biasa karena
bisa diolah sendiri, berawal dari dirintis di salah satu
warung berukuran kecil yang hanya dilakukan oleh seorang

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 195


pemiliknya dan dibagikan secara gratis selama 2(dua) hari
kepada siapa saja yang berkunjung teh ini dibuat dengan
racikan khusus dan aroma yang khas berbeda dari yang
lain dan menariknya teh es yang dijual adalah minuman
yang tidak membuat bosan setiap pembelinya selain rasa
yang enak dan diaduk dengan 100% gula asli uniknya
teh es ini dikemas dalam bentuk gelas berukuran jumbo
dengan harga Rp4000 rasa original dan Rp7000 rasa
mangga, jeruk, melon dan varian lainnya, minuman ini
sangat cocok di lidah semua kalangan dan cocok diminum
kapan saja. Awalnya usaha ini berdiri di satu tempat
sekarang sudah berdiri 5 (lima) cabang tempat di mana-
mana dengan mempekerjakan 12 karyawan terkhusus di
kawasan kampus yang menjadi target penjualan. Berkat
kegigihan dan kesabarannya teh ini berhasil diminati oleh
konsumen bahkan pembelinya rela antrean menunggu.
Dalam kasus ini seorang wirausaha menunjukkan kemauan
dan tekad yang kuat dalam berwirausaha yang awalnya
orang tidak tertarik dari usahanya dengan memberikan
minuman teh es gratis kepada pengunjung selama dua
hari untuk memperkenalkan produknya dan memberikan
sebuah pelayanan rasa yang unik dan berbeda serta
kemasan yang menarik berhasil membuat konsumen
tertarik dan loyal terhadap minuman yang dijual.
Adapun hambatan dalam mengembangkan sumber
daya adalah ketersediaan modal, semangat kerja,
terbatasnya sebuah jaringan sosial yang mempersulit
ikatan dalam kerja sama, komunikasi pemasaran yang
belum maksimal dan sebagainya.

196 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Berdasarkan kasus di atas, menjadi wirausaha yang
sukses diperlukan ketetapan hati yang kuat dalam
menghadapi risiko, tantangan, dan kendala. Ketika
mengalami atau menemukan kegagalan maka lakukan
introspeksi diri, lalu bertanya pada diri sendiri, mengapa
saya gagal. Di antaranya belajar dari kegagalan, bangkit
kembali, dan lalu menemukan kesuksesan baru. Karena
itu, sebagai wirausaha yang baik anda harus berani
menghadapi kegagalan dan bersedia mengambil pelajaran
dari kegagalan. Hanya orang yang mau berkaca dari
kegagalannya yang bisa bangkit kembali. Kuncinya untuk
menjadi seorang wirausaha yang sukses maka harus
bekerja keras, mempunyai semangat juang yang tinggi,
mempunyai hubungan dan jaringan sosial yang baik dan
yakin terhadap kemampuan karena untuk menjadi seorang
wirausaha yang sukses tidak mudah. Setiap kegiatan
wirausaha pasti melewati masa kritis, dengan adanya kerja
keras, semangat juang, dan keyakinan yang kuat maka
segala kendala bisa teratasi.

Ringkasan
≈ Sebagai seorang wirausaha mampu memanfaatkan
sebuah sumber daya yang tersedia yang bisa
menghasilkan sebuah keuntungan. Baik itu sumber
daya manusia maupun sumber daya alam
≈ untuk memajukan sebuah keuntungan dalam
mencapai tujuan.
≈ Sumber daya manusia saat ini memiliki pengaruh besar
pada sebuah perusahaan di mana sekarang berada

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 197


pada perubahan lingkungan bisnis yang sulit untuk
diprediksi dan tidak lagi berada pada lingkungan bisnis
yang stabil.
≈ Memanfaatkan keterampilan sumber daya yang
dimiliki sumber daya manusia juga berperan sebagai
penggerak dalam suatu organisasi di mana sumber
daya manusia (karyawan) membantu jalannya suatu
keberhasilan perusahaan.
≈ Untuk mendapatkan ide usaha seperti dengan
mengenali diri, artinya mengenali diri dengan mengukur
kemampuan diri usaha yang cocok dilakukan selain itu
mendapatkan ide usaha dengan cara kebetulan atau
tiba-tiba hal ini terjadi karena desakan ekonomi tanpa
terencana, dan melihat peluang dari pesaing.
≈ Sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitar seperti
barang yang menjadi barang rongsokan bias diolah
menjadi sebuah barang yang bermanfaat sebagai nilai
jual yang menguntungkan, maka dibutuhkan sebuah
keterampilan dalam pengolahannya.
≈ Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia karena sumber daya manusia merupakan
salah satu peranan penting yang dapat mendukung
jalannya suatu usaha, sumber daya manusia berperan
juga sebagai penggerak dalam sebuah organisasi.

Kuis
1. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat
perencanaan usaha yang baik.

198 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


2. Bagaimana cara anda menumbuhkan semangat dalam
memanfaatkan sebuah sumber daya yang ada di
lingkungan sekitar.
3. Mengapa sumber daya dibutuhkan untuk sebuah
usaha.
4. Jelaskan tujuan perencanaan dalam memulai sebuah
usaha.
5. Sebutkan faktor-faktor pendukung keberhasilan
sebuah usaha.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 199


BAB 15
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL.

Pada bab ini menjelaskan dan mengupas secara


keseluruhan bagaimana penerapan sebuah kewirausahaan
sosial yang memberikan kemudahan dan dampak positif
terhadap masyarakat khususnya pada masyarakat ekonomi
menengah ke bawah. Wirausaha sosial terdapat pada
lingkungan, perekonomian, pendidikan dan lain-lain.
Adapun yang akan dibahas pada materi ini adalah sebuah
bentuk wirausaha sosial di bidang pendidikan oleh seorang
entrepreneur sukses dan memiliki jiwa rendah hati dan
bersahabat dengan semua kalangan.
Setelah mengkaji bab ini secara menyeluruh,
diharapkan mahasiswa/mahasiswi mampu memahami
hal-hal sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian wirausaha
sosial secara keseluruhan.
2. Mahasiswa mampu memahami tujuan dari
kewirausahaan sosial.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik
kewirausahaan sosial.
4. Mahasiswa mengetahui tokoh-tokoh sosial
entrepreneur.
5. Mahasiswa mampu memahami secara keseluruhan
bagaimana penerapan seorang wirausaha sukses

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 201


dalam memberikan sebuah bentuk pelayanan dan
kemudahan bagi setiap orang yang ingin melanjutkan
perguruan tinggi namun terkendala biaya.
Wirausaha sosial menjadi sebuah fenomena yang
sangat menarik saat ini karena adanya sebuah perbedaan
antara wirausaha pada umumnya yang fokus pada sebuah
keuntungan materi semata serta kepuasan terhadap
pelanggan. Di mana kewirausahaan merupakan sebuah
usaha yang ingin dicapai untuk mendapatkan sebuah
keuntungan tentunya dengan adanya dukungan moril
maupun materil sementara kewirausahaan sosial adalah
mereka yang pada awalnya memiliki usaha dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan, tetapi keuntungan
tersebut tidak semata-mata untuk dirinya saja, melainkan
juga untuk memecahkan masalah sosial, serta membantu
orang-orang dan lingkungan di sekitarnya. Sehingga
wirausaha sosial memandang masalah sebagai peluang
untuk membentuk sebuah bisnis baru yang bermanfaat
untuk pemberdayaan di masyarakat sekitar.
Di sini dijelaskan ada beberapa pengertian
kewirausahaan sosial menurut para ahli di antaranya
menurut Scwab, (2010) bahwa wirausaha sosial memiliki
peranan penting untuk berbagi dalam krisis ekonomi
saat ini. Melalui kewirausahaan sosial, masalah krisis
keuangan dapat dipecahkan bahkan dapat memajukan
pembangunan perekonomian khususnya di Asia dengan
cara memaksimalkan peran masyarakat dan lingkungan
melalui model bisnis yang inovatif dan efektif. Sementara
pengertian kewirausahaan social juga dikemukakan

202 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


oleh Cukier (2011) bahwa kewirausahaan social (Social
entrepreneurship) adalah merupakan sebuah istilah
turunan dari entrepreneurship. Gabungan dari dua kata,
social yang artinya kemasyarakatan, dan entrepreneurship
yang artinya kewirausahaan. Pengertian sederhana dari
social entrepreneur adalah seseorang yang mengerti
permasalahan sosial dan menggunakan kemampuan
entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial (social
change), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare),
pendidikan dan kesehatan (healthcare).
Germak & Singh (2010:80) bahwa kewirausahaan sosial
menggabungkan ide-ide inovatif dengan perubahan sosial
yang diimplementasikan melalui penerapan strategi dan
keterampilan bisnis. Dhewanto (2013:47) juga menjelaskan
bahwa kewirausahaan sosial bekerja dengan mendefinisikan
masalah sosial tertentu dan kemudian mengatur, membuat
dan mengelola usaha sosial untuk mencapai perubahan
yang diinginkan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan secara
komprehensif bahwa kewirausahaan sosial adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan sebuah rasa kepedulian
terhadap seseorang yang memiliki keinginan untuk maju
dan berkembang, dengan adanya kewirausahaan sosial
dapat memberikan sebuah bentuk kemudahan bagi mereka
yang ingin berubah menjadi lebih baik. Dari segi keuangan,
pendidikan dan kesehatan, kewirausahaan sosial tentu
saja membawa manfaat bagi orang lain. Kewirausahaan
sosial ini tidak hanya berdampak positif bagi setiap orang
karena keuntungan pribadi, tetapi juga membuat orang

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 203


lain merasa peduli untuk memecahkan suatu masalah di
masyarakat.

A. Tujuan Kewirausahaan Sosial


Tujuan kewirausahaan sosial bukan cuma memberantas
permasalahan kemiskinan saja melainkan pula
meningkatkan suatu mutu hidup di tengah masyarakat
serta rasa kepedulian terhadap warga.
Misal dengan mendorong sebuah keinginan
masyarakat untuk mencapai tujuan dan impiannya
dengan meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan
memberikan sebuah dukungan baik moril maupun
materil bagi penderita penyakit, dan memberikan sebuah
pendidikan gratis bagi yang tidak mampu.

B. Karakteritik Kewirausahaan Sosial


Sebelum memutuskan untuk menjadi wirausahawan
sosial, periksalah diri anda sebelum memulai apakah anda
sudah sanggup menjadi wirausahawan sosial, apakah anda
komitmen dengan niat anda, apakah anda berani dalam
mengambil risiko yang terjadi di kemudian hari?
Karena mereka yang memiliki jiwa wirausaha sosial
adalah mereka yang tidak mementingkan dirinya sendiri,
inovatif, memiliki tanggung jawab, tekad yang kuat dan
keinginan untuk membawa sebuah perubahan sosial bagi
banyak orang
Pada halaman ini menjelaskan sebuah karakteristik
kewirausahaan sosial di antaranya:

204 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


1. Memiliki misi dan kepedulian sosial yang kuat.
Menjadi wirausaha sosial harus memiliki rasa dan
tingkat kepedulian yang tinggi terhadap masalah yang
ada di masyarakat yang layak diperhatikan karena
sebagai seorang wirausaha sosial menjadikan sebuah
manfaat bagi diri sendiri maupun orang banyak dan
tidak memikirkan keuntungan diri sendiri saja. Misi
sosial yang membedakannya dengan bisnis lain yaitu
mengantarkan kepada sebuah tujuan akhir yang ingin
dicapai.
2. Yakin terhadap pilihan untuk menjadi wirausahawan
sosial dibandingkan pekerjaan lainnya.
Mendirikan usaha sosial butuh komitmen yang kuat
yang membuat anda harus mengorbankan waktu,
tenaga dan pikiran. Karena selain mementingkan
diri sendiri sebagai wirausaha sosial juga mampu
mengutamakan sebuah kepedulian terhadap
lingkungan sekitar baik itu secara moril maupun
materil jadi jika anda menjadi wirausaha sosial maka
anda harus yakin dengan kemampuan yang anda
miliki.
3. Memiliki kemampuan untuk berpikir layaknya seorang
wirausahawan.
Keunikan dari wirausahawan sosial terletak pada
kepeduliannya terhadap masalah sosial dan
kepercayaannya untuk menyelesaikan masalah
tersebut dengan mendirikan sebuah usaha. Misi
sosial yang dimiliki bisa menjadi keunggulan usaha

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 205


sosial anda dari para kompetitor. Namun intuisi dan
kemampuan Anda sebagai wirausahawan yang akan
menentukan sejauh mana usaha sosial tersebut akan
berkembang ke depannya.
4. Mau melakukan perubahan guna mencapai misi usaha
sosial anda.
Memiliki kemampuan untuk memberikan inovasi
saja tidak cukup. Sebagai wirausaha sosial juga harus
memiliki keberanian melakukan perubahan demi
mewujudkan ide tersebut. Misal, jika anda merasa suatu
program tidak lagi memberikan dampak positif, anda
harus berani menghentikannya. Tapi ingat, sebagai
wirausahawan sosial anda tidak hanya mendefinisikan
manfaat sebagai keuntungan materi semata, tapi juga
dampak positif yang anda berikan kepada orang yang
dibantu.
5. Pandai berkomunikasi dengan orang-orang dari
berbagai latar belakang.
Wirausahawan sosial perlu memiliki kemampuan
memengaruhi orang lain guna mendukung misi sosial
Anda, mulai dari investor, rekan usaha, konsumen
maupun komunitas yang ingin dibantu. Latar belakang
orang-orang tersebut yang sangat bervariasi membuat
seorang wirausaha sosial harus melakukan pendekatan
yang berbeda untuk berkomunikasi dan membina
hubungan dengan mereka.
6. Menjadi sosok yang inspiratif dan dapat dipercaya
guna menarik orang-orang bertalenta bekerja untuk
usaha sosial anda.

206 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Sebagai wirausahawan sosial, anda harus memiliki
kemampuan memimpin dan menginspirasi orang
lain. Anda harus bisa membuat orang lain antusias
dengan ide-ide yang diberikan. Alhasil, mereka mau
bergabung dan bekerja dengan anda.

C. Tokoh Sosial Entrepreneur


Tokoh sosial enterpreneur di Indonesia memang cukup
banyak ditemukan sekarang ini. Bahkan keberadaannya
sangat di dukung oleh pemerintah dalam memberantas
masalah kemiskinan yang ada di negara Indonesia.
Mengapa demikian? alasannya jelas bahwa kewirausahaan
sosial merupakan sebuah misi yang bernilai sosial.
Artinya seseorang yang mendirikan sebuah usaha tidak
hanya berfokus pada keuntungan saja, melainkan juga
untuk misi sosial. Yang mana tujuan utamanya adalah
bermanfaat untuk kepentingan masyarakat di sekitarnya
dan juga jangkauan luas seluruh Indonesia. Mengenai
masalah indonesia yang cukup memprihatinkan baik
itu masalah kemiskinan, kesehatan maupun pendidikan,
pada kenyataannya membutuhkan tokoh entrepreneur
indonesia. Karena dengan adanya tokoh social entrepreneur
diharapkan dapat memberantas masalah tersebut. Di sini
akan dijelaskan beberapa tokoh yang menginspirasi banyak
orang dan bisa dicontoh oleh banyak tokoh pengusaha.
1. Masril Koto
Masril koto dari petani menjadi wirausaha sosial
sukses adalah pendiri Bank Petani yang dibentuknya
sebagai lembaga keuangan mikro di Nagari Koto

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 207


Tinggi, Baso Agam, Sumatera Barat. Masril Koto
adalah seorang pria yang hanya mengenyam
pendidikan di bangku sekolah dasar (SD), bahkan dia
pun tidak menyelesaikan pendidikan tersebut. Masril
meninggalkan SD ketika duduk di kelas empat, hal itu
disebabkan karena himpitan ekonomi. Dia bersama
teman petani lainnya merintis lembaga keuangan itu
sejak tahun 2002. Sistem Lembaga Keuangan Mikro
Agrobisnis (LKMA) yang didirikannya itu kemudian
diadopsi oleh pemerintah dan
Tokoh inspiratif dari Sumatera Barat, walau tidak
tamat SD, Ia dan rekan-rekannya berhasil mendirikan
kurang lebih 580 LKMA yang tersebar di Sumatera
Barat yang semuanya memiliki aset mencapai 100
miliar rupiah. Setiap LKMA yang dibinanya memiliki
minimal 5 karyawan yang biasa diambil dari anak-anak
petani, terutama mereka yang putus sekolah. Hal ini
ditujukan untuk mengurangi angka pengangguran.
2. Hafiza Elfira
Seorang social entrepreneur sukses di Indonesia. Ia
berperan besar dalam peningkatan kualitas hidup
komunitas wanita penderita kusta. Wanita muda ini
memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap para
wanita yang menderita kusta untuk bisa mandiri. Tak
hanya berjiwa sosial, Hafiza Elfira juga pandai dalam
berbisnis dengan membekali para ibu-ibu tersebut
dengan menjahit manik-manik jilbab yang dapat
dijual. Di bawah naungan Nalacity Foundation akhirnya
Hafiza Elfira bersama rekan yang awalnya hanya

208 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


merupakan program Social Entrepreneurship, inisiatif
yang digagas oleh Forum Mahasiswa Berprestasi
Universitas Indonesia. Telah mampu menjadikan ibu-
ibu bekas penderita kusta menjadi manusia-manusia
yang mandiri dan mampu berkarya. Karena setelah
program tersebut selesai, Hafiza Elfira bersama dengan
timnya terus melanjutkan social enterpreneur tersebut
sampai sekarang.
3. Bill Gates dan Melinda Gates
Bill Gates, founder dari Microsoft, beserta istrinya
mengupayakan suatu kampanye yang bertujuan untuk
mendorong orang-orang kaya di seluruh dunia untuk
beramal. Pasangan ini fokus untuk dapat membantu
segala permasalahan di dunia, seperti mendukung
pembangunan di sektor pertanian, kesehatan global,
pendidikan, dan sebagainya.
4. Muhammad Abdul Karim
Abdul Karim berasal dari Tasikmalaya. Sejak masih
kuliah Abdul Karim sudah memikirkan caranya
menjadi pengusaha. Usaha bisnisnya dimulai dari
berjualan donat dan nasi kuning, walau tak setiap
hari barang dagangannya laris. Sisa dagangannya
itulah yang sering ia berikan ke panti asuhan. Dari
situ ia merasakan ada kepuasan tersendiri berjualan
sekaligus berbagi dengan yang membutuhkan. Karim
kini dikenal aktif sebagai Direktur Eksekutif Sahabat
Pulau, sebuah komunitas yang dibentuk olehnya dan
yang fokus bergerak dalam bidang volunteering dan
community development. Aktivitas Sahabat Pulau ini

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 209


sudah tersebar di banyak titik di Indonesia. Misinya
adalah menyelesaikan problem pendidikan pemuda
dan anak-anak Indonesia, dan juga pemberdayaan
wanita pesisir.
5. Tarjono Slamet
Pada tahun 1990, Tarjono menghadapi kenyataan
kaki kirinya harus diamputasi dan 10 jari tangannya
tidak dapat digerakkan karena mengalami kerusakan
saraf. Tarjono tentunya terpuruk dan membutuhkan
waktu cukup lama untuk mengembalikan kepercayaan
dirinya. Saat akhirnya berhasil bangkit untuk kembali
menata hidupnya, Tarjono pun mencari cara untuk bisa
merangkul teman-teman yang menderita disabilitas
agar juga bisa bangkit dan mandiri.
Tarjono berhasil mendapatkan dukungan penuh
dari Pusat Rehabilitasi Yayasan Kristen untuk Kesehatan
Umum (Yakkum) di Yogyakarta untuk belajar membuat
kerajinan tangan membuat mainan dari kayu. Tarjono
berkeliling ke banyak negara seperti Australia, Selandia
Baru, Belanda untuk belajar membuat kerajinan kayu.
Hal ini juga yang akhirnya membuka jalan Tarjono
untuk memasarkan produknya. Ia mendirikan Yayasan
Penyandang Cacat Mandiri.
Semua karyawan yang ada di tempatnya adalah
penyandang disabilitas.
Dapat dipahami beberapa tokoh wirausaha sosial
yang sukses di Indonesia yang memiliki komitmen dan
semangat untuk bangkit dan memberikan sebuah manfaat

210 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


keuntungan untuk orang lain walaupun memiliki riwayat
penyakit namun mereka menjadikan sebuah semangat
untuk bangkit dan mampu mengembangkan potensinya
untuk sebuah kegiatan positif yang bermanfaat untuk
orang banyak.

D. Kisah Inspiratif Seorang Entrepreneur Sukses di


Bidang Pendidikan
Indonesia bukan kekurangan orang pintar namun
tidak semua orang mampu untuk meningkatkan kualitas
pendidikannya. Pada bab ini akan memperkenalkan
seorang pemimpin sekaligus seorang wirausahawan sukses
yang ingin membawa semua orang untuk menempuh
pendidikan tinggi.
Berawal dari perjuangan seorang social entrepreneur
sekaligus leader dalam sebuah lembaga pendidikan. Di
mana lembaga yang didirikan berawal dari tingkat RA
(Raudatul Athfal) atau setara dengan taman kanak-kanak,
MI (SD), MTS (SMP), MA (SMA) hingga ke Perguruan Tinggi.
Dr. Yundri Akhyar M.A, beliau adalah seorang
pemimpin dan wirausaha sukses yang memiliki sifat yang
rendah hati, ahli ibadah, bersahabat dengan siapa saja dan
memiliki jiwa kepemimpinan yang hebat. Beliau berhasil
mendirikan sebuah lembaga pendidikan dari tingkat taman
kanak-kanak hingga perguruan tinggi di bawah Yayasan
Kifayatul Akhyar. Sebuah lembaga pendidikan yang dikelola
semakin berkembang pesat terutama tingkat perguruan
tinggi yang dikenal dengan STAI (Sekolah Tinggi Agama
Islam) Alkifayah Riau. Kampus ini memiliki 5 program

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 211


studi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah). PIAUD
(Pendidikan Islam Anak Usia Dini), MBS (Manajemen Bisnis
Syariah), PAI (Pendidikan Agama Islam), BKPI (Bimbingan
Konseling Pendidikan Islam) dan PAI (Pendidikan Agama
Islam). Kampus ini berdiri sejak tahun 2017 kampus
yang memiliki jumlah mahasiswa 1900 lebih dan sudah
mewisuda mahasiswa sebanyak kurang lebih 200 orang.
Kampus ini berhasil menyita perhatian masyarakat dan
semua kalangan baik dalam provinsi maupun luar provinsi.
Bagaimana tidak, kampus yang terkesan baru berdiri
ini sangat berkembang pesat saat ini bahkan pemilik
yayasan akan membuka kampus kedua yaitu ITB (Institut
Teknologi dan Bisnis) yang sedang menunggu proses izin
saat ini.
Sebagai seorang wirausaha sukses yang memiliki jiwa
kepemimpinan yang baik ia mengharapkan semua orang
wajib sarjana tanpa alasan, ia berhasil memotivasi banyak
orang untuk sarjana, saat ini banyak kita temukan orang-
orang yang belum sarjana dengan alasan biaya tidak
cukup bahkan tidak ada, usia sudah tua, sudah bekerja
sulit membagi waktu dengan kuliah dan juga jauh untuk
pergi kuliah. Alasan tersebut menjadikan sebuah peluang
bagi Dr. Yundri Akhyar M.A selaku pemilik kampus untuk
memotivasi masalah-masalah yang mereka hadapi.
Di mana sebuah kemudahan dan pelayanan yang
diberikan oleh kampus yaitu membawa mereka untuk
kuliah terlebih dahulu dan masalah biaya bisa disusul
kemudian setelah uang ada dan semua biaya kuliah bisa
dicicil, bagi yang sudah tua dan bekerja karena terhalang

212 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


waktu bekerja dengan kuliah, kampus juga memberikan
jadwal kuliah sesuai keinginan mahasiswa dengan cara
bebas memilih hari dan jadwal kuliah seperti hari jumat
dan sabtu atau kelas malam dan bagi yang diluar kota atau
tidak bisa untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka
maka kampus juga menyediakan kelas daring (Dalam
Jaringan).
Dengan adanya sebuah kemudahan dan pelayanan
yang diberikan ini menjadikan sebuah penerapan nilai
social entrepreneur bagi seorang pemimpin di perguruan
tinggi tersebut karena adanya dukungan untuk seseorang
yang ingin berpendidikan tinggi namun terkendala
biaya. Dengan adanya hal tersebut, tentu dampak dari
social entrepreneur tersebut harus bisa kita ukur. Agar
kita bisa mengetahui apakah adanya social entrepreneur
yang diterapkan oleh Dr. Yundri Akhyar M.A mampu
menyelesaikan sebuah permasalahan pendidikan yang
ada khususnya di daerah Provinsi Riau. Selain menerapkan
social entrepreneur berhasil atau tidak. Menurut Rosdiana
Sijabat, terdapat dua tolak ukur yang dapat kita gunakan
untuk mengetahui apakah para mahasiswa bisa benar-
benar memahami serta menerapkan social entrepreneurship
dan apakah para pegawai yang bekerja sudah memenuhi
standar pelayanan yang baik terhadap mahasiswa.
Yang pertama adalah tangible impact, kita bisa
mengukur tangible impact melalui kehadiran dan
keterlibatan mahasiswa dalam kelas dan kelulusannya
(dengan skripsi atau tugas akhir membuat business plan).
Yang kedua adalah intangible impact. Intangible impact

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 213


dapat diukur melalui adanya perubahan persepsi dari fungsi
bisnis yang menguntungkan secara finansial saja, menjadi
bisnis yang juga membawa manfaat pada masyarakat. Hal
ini tentu menjadi sebuah tolak ukur tercapainya social
entrepreneurship.
Kemunculan kewirausahaan sosial menjadi sebuah
fenomena menarik yang patut untuk di apresiasi dan ditiru
karena dengan adanya kewirausahaan sosial ini mampu
memberikan sebuah solusi dalam permasalahan sosial
yang ada di masyarakat.
Pelajaran kewirausahaan perlu diterapkan bagi
mahasiswa. Hal ini dikarenakan kewirausahaan dapat
meningkatkan kreativitas dan kemandirian. Dengan ilmu
kewirausahaan, mahasiswa dapat belajar dalam mengatur
sistem finansial secara baik. Mereka bisa memanajemen
hal-hal yang perlu dikeluarkan atau dibutuhkan dalam
keuangan pribadi. Selain itu, mereka juga dilatih untuk
menciptakan berbagai cara dalam menghasilkan usaha
baru. Usaha ini diharapkan bisa membantu permasalahan
yang terjadi di lingkungan masyarakat. Tidak hanya
itu, tentunya usaha ini kemudian bisa menghasilkan
pemasukan tambahan bagi mahasiswa. Usaha tersebut
bisa dikembangkan sesuai dengan latar belakang
pendidikan masing-masing. Hal-hal tersebut tentunya
juga bisa dijadikan sebagai latihan dalam menghadapi
dunia profesional pasca kampus. Seperti pada kondisi
actual sekarang, Banyak lulusan sarjana yang menganggur
diakibatkan kurangnya lapangan pekerjaan. Dengan
adanya ilmu kewirausahaan mahasiswa bisa menjadi

214 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


lebih terbiasa untuk menghadapi solusi masalah seperti
masalah pengangguran sehingga ke depannya mereka
bisa menciptakan usaha baru alternatif yang berguna bagi
kehidupan sosial.
Menurut saya sendiri, memunculkan virus
kewirausahaan yaitu agar mahasiswa dapat mengatur
sistem keuangannya masing-masing. Tidak hanya
mahasiswa saja yang harus mengerti wirausaha, mungkin
masyarakat luas pun harus memahami tentang wirausaha
tersebut. Mungkin juga mereka menciptakan wirausaha
untuk menanggulangi dampak pengangguran di indonesia
ini. Karena banyak sekali mahasiswa S1 yang sudah wisuda
dan ingin bekerja tetapi sebagian alumni mahasiswanya
ada yang pengangguran. Hal ini terlihat dari fakta di
masyarakat sekitar.
Bahkan banyak mahasiswa dengan IP sempurna
berakhir menjadi pengangguran tanpa bisa berbuat
banyak menghadapi realitas kehidupan, jika mereka tidak
memulai berwirausaha maka siap-siap dia akan menjadi
pekerja di usaha yang dijalankan oleh orang lain.
Menurut pandangan saya kewirausahaan perlu
ditanamkan pada diri semua orang karena kewirausahaan
tidak bergantung pada bidang tertentu saja. misalnya
pada mahasiswa STAI AL KIFAYAH, walaupun dibimbing
untuk menjadi tenaga pendidik, tidak menutup jalan untuk
menggeluti dunia kewirausahaan. Karna ketika mahasiswa
telah menjadi seorang guru ia juga dapat membuat suatu
usaha sampingan yang bisa dikerjakan dengan tidak
mengganggu profesinya sebagai tenaga pendidik. Ketika

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 215


guru mendapat pemasukan dari selain profesinya, maka ia
akan menjadikan profesinya sebagai guru untuk berbuat
amal dan tidak terlalu mengharapkan uang atau gaji saja.
Di zaman sekarang ini hampir rata-rata kebanyakan orang
memiliki usaha walaupun mereka sudah bergelar sekalipun.
Oleh sebab itu, pentingnya mempelajari kewirausahaan
supaya kita dapat melatih diri dalam melakukan marketing
dan me-manage dalam usaha kita sendiri.

Ringkasan
≈ Kewirausahaan sosial merupakan sebuah usaha
yang dijalankan seseorang di mana usaha tersebut
mendapatkan sebuah keuntungan namun keuntungan
yang dimiliki tidak untuk kepentingan pribadi
saja melainkan untuk keuntungan bersama dalam
meringankan sebuah permasalahan sosial yang ada di
tengah masyarakat. Biasanya seorang wirausaha sosial
ini memiliki jiwa kepemimpinan dan kepedulian yang
tinggi terhadap lingkungan sekitar baik dukungan
moril maupun materil.
≈ Kewirausahaan sosial bukan hanya memberantas
masalah kemiskinan saja melainkan juga meningkatkan
sebuah kualitas hidup di tengah masyarakat dan rasa
kepedulian terhadap masyarakat.

216 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


DAFTAR PUSTAKA

Aditia, Bunga. 2018. Modul Ajar Kewirausahaan dan


Pengembangan UMKM. Medan: Penerbit Perdana
Medika.
Agnes Sawir. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan
Perencanaan Keuangan Perusahaan, hlm.129.
Yogyakarta: Perdana.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan
Perusahaan, hal. 19. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Brown. n.d. Entrepreneurial Education Teaching Guide.
CELCEE Digest 00-7. Los Angeles, CA: Adjunct ERIC
Clearing house on Entrepreneurship Education. http://
Files.eric.ed.go/Fulltext/ ED452430. Pdf Diakses 17
Februari 2014, Pk.09.14.
Cukier, Wendy, Susan Trenholm, dan Dale Carl. 2011.
Social Entrepreneurship: A Content Analysis. Journal
of Strategic Innovation and Sustainability.
Frinces. 2010. Pentingnya Profesi Wirausaha di Indonesia.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol. 7 No. 1, April 2010.
Hall, Calvin S. Lindzey, Gardner. 1996. Teori-teori Psikodinami
(Klinis). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Heru, Kristanto. 2009. Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Hidayat, W.W. 2020. Pengantar Kewirausahaan Teori dan
Praktek.
Razak, M.A.M. 2015. Kewiraushaan Teori dan Aplikasi. In
MagnaScript Publishing.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 217


ht t p://www.novra p a ula .b log s p ot.c om /2 0 1 2 /0 2 /
senimenjualdanteknikpenjualan.html
http://www.gramedia.com/literasi/pengertian.
kewirausahaan/. (Tanggal diakses: 11 Januari 2022).
http://www.cimbniaga.co.id./id/inspirasi/bisnis/cara-
memulai-usaha-di-2020-beginicaranya.
http://www.gramedia.com
http://www.idcloudhost.com/pengertiankewirausahaandefi
nisiciri-ciridantujuan kewirausahaan (Tanggal diakse:11
Januari 2022).
https://blog.pinjammodal.id
https://www.memanfaatkansumberdayasekitaruntukmen-
jadientrepreneur.com
https://www.intipesan.com/lima-alasan-mengapa-kita-
perlu-beradaptasi-dalam-menjalankan-bisnis.html
Irianto, Yoyon Bahtiar. 2008. Modul Konsep
Kewirausahaan. Fakultas Ilmu Politik Program Studi
Administrasi Pendidikan UPI. Diakses dari laman
Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fip/Jur.Administrasi
Pendidikan/196210011991021-Yoyon Bahtiar Irianto/
Modul-1-Konsep Kewirausahaan.Pdf, pada 30 Maret
2020.
Kasmir. 2014. Kewirausahaan Edisi-Revisi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2012. Principles of
Marketing. New Jersey: Prentice Hall.
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. 2012. Marketing
Management, 14th Edition United States of America:
Pearson.
Lupiyoadi, R. 2007. Enterpreneur From Mindset to Strategy.
Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

218 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


Masmuh, Abdullah. 2010. Komunikasi Organisasi dalam
Perspektif Teori dan Praktek. UMM Press.
M. Ruswandi. Kewirausahaan, (Karawang: Rud
Publishing,2012), hal.60 Persada,1996), 2. Jakarta:
Salemba Empat, 1999, hal. 2.
Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak
Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nimran, Umar. 2005. Perilaku Organisasi. Surabaya: Citra
Media.
Saiman, Leonardus. 2014. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba
Empat.
Schwab, Hilde. 2010. Schwab Foundation Honours Asia
Social Entreprenuers of The Year. Geneva: The World
Economic Forum.
Setyorini, D. 2010. Pengembangan Motivasi Berwirausaha.
Makalah Penyuluhan Kewirausahaan di Dusun
Surabaya Desa Sumber Rejo, Semin, Gunungkidul.
Soesino Djojosoedarso. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko
dan Asuransi, Cet. Ke-1 Solihin, 2007. Memahami
Bussiness Plan. Jakarta: Salemba Empat.
Sofjan Assauri, n.d. Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Suharno, Bambang. 2008. Langkah Jitu Memulai Bisnis dari
Nol. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sukardi, I.S. 1991. Intervensi Terencana Faktor-faktor
Lingkungan Terhadap Pembentukan Sifat-sifat
Antrepreneur (Entrepreneur traits) Desertasi Doktor.
Pasca Sarjana, Fakultas Psikolog UI.
Sutomo, Djati. 2007. Menjadi Enterpreneur: Seri Manajemen
Bisnis Akhir Zaman. Yogyakarta: Galang Press.

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 219


PROFIL PENULIS

Dr. Yundri Akhyar, MA. Dilahirkan di


Muaro Sungai Lolo, Pasaman Timur
Sumatera Barat dari Ayah H. Zulkarnain
Umar, A. Ma dan Ibu Martini. Ayah beliau
seorang guru Agama Islam SD dan
mantan Kepala Sekolah Dasar Negeri di
kampung beliau lahir, sedangkan ibunya petani. Penulis
memiliki seorang istri bernama Eli Sutrawati, S.Pd dan 3
orang anak yang bernama Muhammad Mafatih li Akhyar,
Sayyidah Fatihah li Akhyar, dan Muhammad Maulana li
Akhyar.
Riwayat pendidikan formal penulis dimulai pada
Sekolah Dasar Kuamang (1994), MTS Musthafawwiyah
Purbabaru (1998), MA Musthafawiyah Purbabaru (2001)
menamatkan studi S1 Bahasa Arab pada UIN SUSKA Riau
(2005), selanjutnya Pascasarjana UIN SUSKA Program studi
Manajemen Pendidikan Islam (2008), dan melanjutkan
Program Doktor Program Studi Psikologi Pendidikan
Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tamat tahun
2018. Sedangkan pendidikan non formal dimulai dengan
mengikuti Kursus Bahasa Inggris di Juanda Course (2001),
kursus Bahasa Inggris lagi di al-Azhar Course (2004) dan
kursus Desain Grafis di al Irsyad Course (2006).
Pengalaman organisasi beliau diawali dari ketua
Keluarga Alumni Musthafawiyah Riau (KAMUSRI) pada

220 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship


tahun (2003-2004), pengurus Lembaga Dakwah Kampus
(LDK) UIN SUSKA (2002-2004), anggota Majelis Dakwah
Indonesia (2003-sekarang). Ketua Mushalla Nurul Fajar
(2007-2008), ketua Masjid Al-Jauhar (2017-sekarang)
anggota Asosiasi Dosen Indonesia (2007-sekarang), kepala
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
(LPPM) STAI Diniyah Pekanbaru (2007-2018), Pembina
Yayasan Kifayatul Pekanbaru (2014-Sekarang), Pembina
Lembaga Pelatihan Al-Kifayah Institute (2015-Sekarang),
Anggota Dewan Pendidikan (DPD) Yayasan Diniyah
Pekanbaru (2015-2018), Sekretaris SENAT Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Diniyah Pekanbaru (2013-2017),
Sekretaris Musyawarah Guru Mata Pelajaran Madrasah
Diniyah Takmiliyah (MGMP-MDT) Kemenag Kota Pekanbaru
(2014-2019), Ketua Bidang Dunia Melayu Dunia Islam
(2019-sekarang), ketua Bidang Kurikulum dan Pelatihan
Musyawarah Kerja Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah
(MK2-MDT) Provinsi Riau (2019-sekarang).
Riwayat pekerjaan antara lain guru TPA Darul Amal
Pekanbaru (2001-2004), guru MDA Nurul Falah Pekanbaru
(2002-2004), Guru Pesantren Diniyah Puteri Pekanbaru
(2005-2011), Dosen STAI Diniyah Pekanbaru (2006-2019),
Dosen STAI Ar-Ridha Rokan Hilir (2010-2012) Dosen STKIP
Aisyiah Riau (2014-2015), dosen bahasa Arab di UIN Suska
Riau (2005-sekarang), Guru Terjemah Al-quran di Masjid
Agung Annur (2010-2013), Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
bidang Pendidikan Madrasah dan PD Pontren di lingkungan
Kemenag Kota Pekanbaru (2009-2020), Pimpinan Pondok
Pesantren Al-Kifayah Riau (2015-sekarang), Dosen

Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship 221


Luar Biasa di Kampus Al-Kifayah Riau (2017-sekarang),
Dosen Tetap di Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau
(2020-sekarang).

Reni Nasrianti, S.E, M.Si dilahirkan di


Pekanbaru 20 Februari 1992 dari ayah
Nasril dan ibu Muzarniati, penulis adalah
anak tunggal. Riwayat pendidikan penulis
dimulai pada Sekolah Dasar Negeri 022
Pekanbaru (2004), SMP Negeri 20 (2007),
SMA Negeri 12 (2010), dan Menamatkan Studi S1
Manajemen Universitas Riau (2014), Selanjutnya
Pascasarjana Manajemen Universitas Riau (2018).
Riwayat pendidikan non formal mengikuti Bimbingan
Belajar Bahasa Inggris Quantum Revolution (2008), dan
Bimbingan Belajar Bahasa Inggris Smart Ganesha (2010).
Penulis saat ini bekerja sebagai Guru Honorer di SMP
Telekomunikasi Pekanbaru bidang studi PPKN dan IPS
(2016-sekarang), Dosen Luar Biasa di Kampus Al-Kifayah
Riau (2019-sekarang), Dosen Luar Biasa di Universitas Riau
(2022-sekarang).

222 Kewirausahaan: Menggali Social Entrepreneurship

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai