Anda di halaman 1dari 26

DOKUMEN PENAWARAN

Pekerjaan :
Biaya Pengawasan Teknis

CV. ELEVEN ENGINEERING


CONSULTANT
BILL OF QUANTITY (BOQ)
BIAYA PENGAWASAN TEKNIS
TAHUN ANGGARAN 2022

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Bulan
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
A. BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION)
I. TENAGA SUB-PROFESSIONAL 5.500.000,00
1. Chief Inspector OB 1,00 0,50 4.000.000,00 2.000.000,00
2. Inspector OB 2,00 0,50 3.500.000,00 3.500.000,00

JUMLAH BIAYA LANGSUNG PERSONIL 5.500.000,00

B. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST)


I. Alat Tulis Kantor (ATK) 500.000,00
1. Biaya ATK dan Foto Copy Ls 1,00 1,00 500.000,00 500.000,00

II. Transportasi dan Komunikasi 600.000,00


1. Sewa Kendaraan Roda 2 Operasional + BBM Unit 2,00 0,50 400.000,00 400.000,00
2. Biaya Komunikasi Ls 1,00 1,00 200.000,00 200.000,00

III. Pelaporan 555.000,00


1. Laporan Pendahuluan Buku 3,00 1,00 70.000,00 210.000,00
2. Laporan Akhir Buku 3,00 1,00 100.000,00 300.000,00
3. Soft Copy Produk Pengawasan CD 3,00 1,00 15.000,00 45.000,00

JUMLAH BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL 1.655.000,00

Meulaboh, 14 Juni 2022


Penawar,
CV. ELEVEN ENGINEERING CONSULTANT

AFRISAL ABDULLAH, ST
Direktur
REKAPITULASI
BILL OF QUANTITY (BOQ)
BIAYA PENGAWASAN TEKNIS
TAHUN ANGGARAN 2022

SKPK : DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA


KEGIATAN : PENYELENGARAAN KEJUARAAN OLAHRAGA TINGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA
PEKERJAAN : BIAYA PENGAWASAN TEKNIS
LOKASI : KABUPATEN ACEH BARAT
SUMBER DANA : DTU - DAU
TAHUN ANGGARAN : 2022

JUMLAH HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN
(Rp.)
1 2 3

A. BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION)

I TENAGA SUB-PROFESSIONAL 5.500.000,00

JUMLAH BIAYA LANGSUNG PERSONIL 5.500.000,00

B. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST)

I Alat Tulis Kantor (ATK) 500.000,00

II Transportasi dan Komunikasi 600.000,00

III Pelaporan 555.000,00

JUMLAH BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL 1.655.000,00

JUMLAH ( A + B ) 7.155.000,00
PPN (11 %) 787.050,00
JUMLAH TOTAL 7.942.050,00
DIBULATKAN 7.942.000,00

Terbilang: Tujuh Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah

Meulaboh, 14 Juni 2022


Penawar,
CV. ELEVEN ENGINEERING CONSULTANT

AFRISAL ABDULLAH, ST
Direktur
DAFTAR PENGALAMAN PENGAWASAN

PENGGUNAAN JASA / LINGKUP ORANG


NO NAMA PAKET PEKERJAAN NOMOR KONTRAK PERIODE NILAI KONTRAK
SUMBER DANA LAYANAN BULAN
Badan Penanggulangan
Pengawasan Pembangunan
1 027/07/SPK-BPBD/2021 Bencana Daerah Kab. Aceh RE 201 17 Juni 2021 S/D 13 Desember 2021 3,00 OB Rp 27.225.000,00
Tempat Evakuasi Sementara
Barat

Penawar,
CV. ELEVEN ENGINEERING CONSULTANT

AFRISAL ABDULLAH, ST
Direktur
E.1 LATAR BELAKANG

Untuk mencapai kerja yang maksimal dan dapat tercapai kondisi kerja yang baik, maka

diperlukan koordinasi yang baik antara Konsultansi Pengawas dengan pihak-pihak yang terkait

dengan proyek itu, serta hubungan antara Konsultansi dengan instansi lainnya yang membantu
Pejabat Pembuat Komitmen. Konsultan sebagai pihak pengawas dan kontraktor sebagai pihak

pelaksana, masing-masing merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalam penentuan lancar
tidaknya pelaksanaan proyek.

Tugas-tugas yang akan didelegasikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/ Pengguna Jasa
adalah berupa tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah pengawasan konstruksi, khususnya

yang terkait dengan teknis dan kontrak, dimana tugas-tugas tersebut diuraikan dalam BAB lain

dari dokumen usulan teknis ini.

Agar diperoleh hasil pengawasan pekerjaan yang maksimal dalam Pekerjaan Biaya
Pengawasan Teknis, Tim Konsultan Pengawas akan melaksanakan sistem pengawasan

pembagian kerja yang sistematis dan terencana sebagaimana prinsip-prinsip dalam

pengawasan. Untuk itu pemilihan personil yang berpengalaman dan pengelompokan personil
dalam tim merupakan hal yang tak dapat dipisahkan untuk mencapai sasaran di atas.

E.2 KEGIATAN TEKNIS SECARA UMUM

E-1
Kami selaku konsultan pengawas akan melakukan konsultansi intern sebelum melakukan

pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang sekiranya akan
dapat mendukung kelancaran pekerjaan. Pekerjaan persiapan ini di antaranya adalah :

a. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal dari Konsultansi setelah


menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/ Kontrak dari Pejabat Pembuat Komitmen.

Persiapan administrasi tersebut mencakup pembuatan dokumen kontrak, pengurusan surat

izin ke instansi terkait, pembuatan surat tugas kepada personil yang akan terlibat dalam

penanganan pekerjaan, surat permohonan data dan sebagainya.


Pekerjaan persiapan ini akan dilaksanakan oleh seorang administrasi teknik yang telah
cukup berpengalaman dalam menangani pekerjaan sejenis, sehingga diharapkan dapat

dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan untuk itu. Segala sesuatu yang terkait
dengan masalah administrasi tersebut akan selalu di bawah pengawasan Inspector yang

bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan.

b. Sistem Pengorganisasian
Untuk pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai target yang diinginkan,

maka konsultan akan menyusun struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan yang

mencerminkan:

 Sistem koordinasi setiap pelaksana di lapangan memiliki tanggung jawab atas


pekerjaan yang dilaksanakan;

 Keterlibatan;

 Jalur komunikasi dan lain-lain.

c. Penyusunan Rencana Kerja

Tingkat keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya tergantung atas kemampuan dari para

Tenaga Ahli yang menangani, akan tetapi faktor perencanaan (kerja) akan memegang peranan
kunci yang akan menentukan kelancaran dan kesempurnaan hasil yang akan dicapai.

E-2
Mengingat pentingnya rencana kerja ini, maka Chief Inspector akan memimpin langsung untuk

membicarakan dan mendiskusikan masalah-masalah yang berkaitan dengan:

 Pengaturan jadwal pelaksanaan supervisi pekerjaan;


 Pengaturan jadwal penugasan masing-masing personil;

 Membuat uraian tugas dari masing-masing personil;

 Melakukan komunikasi yang intens terhadap kondisi pekerjaan antar personil maupun

dengan proyek;
 Melakukan komunikasi kerja dengan Kontraktor;

 Menyiapkan semua kebutuhan peralatan yang akan dibutuhkan.

E.3 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Tugas Konsultan adalah mencakup Pekerjaan Biaya Pengawasan Teknis sesuai dengan

Kerangka Acuan Kerja. Pada pelaksanaan pekerjaannya secara garis besar dapat dipisahkan
menjadi pekerjaan pengawasan dan engineering.

3.1 TUGAS PENGAWAS SECARA UMUM

Tugas dari Konsultan Pengawas secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut ini :

1. Pengendalian Teknis

Dalam menjalankan unsur pengendalikan pelaksanaan fisik yang dilakukan oleh


kontraktor dengan rentang yang meliputi: pra audit, monitoring dan post audit, dimanahal ini

dilakukan untuk mencapai aspek-aspek pengendalian antara lain:


 Aspek mutu hasil pekerjaan.
 Aspek volume pekerjaan.

 Aspek Waktu penyelesaian pekerjaan.

a. Kegiatan Pra-Audit
Kegiatan Konsultansi dalam rangka pengendalian teknis pra audit adalah seluruh

kegiatan konsultansi sebelum melakukan pengawasan, yang terdiri dari pengumpulan dan

analisa terhadap data, pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap

E-3
kondisi lapangan, dan pemeriksaan terhadap persiapan kontraktor, yang meliputi material,

peralatan, tenaga dan jadwal pelaksanaan.

Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan


untuk menentukan apakan hasil perencanaan tersebut telah sesuai dengan yang ada. Apabila

ternyata dari hasil pengecekan tidak seuai dengan kondisi di lapangan. Konsultan pengawas

akan membuat alternatif yang sesuai untuk diajukan kepada Pengguna Jasa. Material dan

peralatan yang didatangkan Kontraktor, akan diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan
sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Waktu yang dibuat

kontraktor akan diteliti lebih dahulu apakah sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang

akan dilaksanakan dengan perkiraan tenaga kerja yang akan mengerjakanya serta alat yang

akan digunakan. Apabila analisa tidak seimbang antara volume tenaga kerja dan peralatan
terhadap tersedia maka konsultansi akan menyarankan kontraktor untuk menyiapkan peralatan
dan tenaga kerja yang memadai agar bisa selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

b. Kegiatan Monitoring

Kegiatan pengendalian teknis rentang monitoring adalah kegiatan-kegiatan yang

dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun konsultan pengawas telah

melakukan pre audit namun setiap langkah pelaksanaan pekerjaan akan terus dimonitor agar
kalau terjadi penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan kembali sesuai petunjuk

yang benar. Selama periode ini konsultan akan selalu melakukan evaluasi terhadap kemajuan

dan kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.

c. Kegiatan Post Audit

Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi kemajuan

fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran sesuai hasil kerjanya. Namun Kontraktor

tidak akan bisa menyajikan perintah pembayaran sebelum rekomendasi dan Konsultan
Pengawas bahwa hasil pekerjaanya sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

E-4
2. Pengendalian Koordinasi

Konsultan Pengawas dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas pengendalian teknis

tersebut di atas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh
pihak lain (khususnya pengguna jasa).

Koordinasi dengan instansi terkait antara lain dilakukan dengan Pengguna Anggaran,

Pengendali Pelaksanaan Proyek Fisik/ Pejabat Pembuat Komitmen dan instansi lain yang terkait

(User).

3. Pengendalian Administrasi Proyek

Dalam hal ini Konsultan Pengawas berkewajiban merancang, memberlakukan serta

mengedalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya, yaitu


mencakup antara lain surat, memorandum, risalah, contoh barang, foto, berita acara rapat,
gambar, sketsa, brosur, kontrak dan addendum dan lain-lain yang dianggap perlu.

Tindakan yang dapat dilakukan Konsultan Pengawas untuk maksud ini adalah:
 Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud

dan surat masuk maupun keluar.

 Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam melakukan tugas

konsultansi.
 Mempersiapkan dan memeriksa contoh barang agar memenuhi persyaratan yang

tetapkan baik kualitas maupun kuantitas.

 Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.

 Mempelajari dan memeriksa gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan agar sebelum


maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan pekerjaan.

 Membantu/ menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

4. Verifikasi Hasil Pekerjaan Kontraktor


Konsultan Pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa

hasil pekerjaan Kontraktor telah memenuhi segala persyaratan untuk proses selanjutnya yaitu

persetujuan Pengguna Jasa.

E-5
5. Kontrol Sistematik Terhadap Kegiatan Lapangan

Dalam konteks lebih luas, pekerja pengawasan mengemban juga fungsi kontrol

manajemen. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan perlu diperiksa dahulu persiapan pekerjaan
yang dilakukan setengah-setengah atau pekerjaan yang dilakukan secara mendadak akan

mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini,

diperlukan suatu kontrol yang sistematik. Oleh karena itu perlu dijaga agar schedule pekerjaan/

kurva–S pekerjaan yang telah disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara
periodik sesuai dengan kondisi kontrol kembali terhadap pelaksanaan fisik di lapangan.

Selanjutnya baru di lakukan Pengontrolan mutu pekerjaan berdasarkan sisten

manajemen proyeknya yang dilakukan oleh Konsultan/ Engineer yang menguasai di bidang

tersebut dan harus dilaksanakan di lapangan dan berdasarkan hasil di laboraturium. Tolak ukur
pengukuran mutu pekerjaan adalah dokumen tender (Spesifikasi Pekerjaan).

3.2 FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PENGAWAS

Fungsi konsultan pengawas pada dasarnya dibagi dalam 2 fungsi, yaitu: Fungsi

Adminstratif dan Fungsi Pengawasan.

a. Fungsi Administratif
Fungsi administratif merupakan suatu fungsi dari Konsultan Pengawas yang terdiri dari:

 Membantu Penggunan Jasa/ Pengguna Anggaran dalam memahami dan

melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak


terutama sehubungan dengan penentuan kewajiban dan tugas Kontraktor.

 Mengadakan komunikasi dan surat-menyurat, membuat memorandum atas

pekerjaan kontruksi.

 Membuat dokumentasi hasil-hasil test pelaksanaan pekerjaan berupa foto-foto yang


dibuat sebelum proyek berlansung, sedang dan proyek selesai serta

kejadian di lapangan.

 Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan “Contract Change Order” dan


“Addendum” sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat
secara optimal dengan mempertimbangkan semua aspek yang ada.

 Menyiapkan dan menyampaikan laporan pekerjaan secara berkala.

E-6
b. Fungsi Pengawasan (Supervisi)

Sedangkan untuk fungsi pengawasan merupakan suatu fungsi dari konsultan pengawas

yang meliputi:
 Membantu Penggunan Jasa dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya dalam

mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai

dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketetuan yang tercantum dalam dokumen

kontrak serta, jadwal waktu yang ditetapkan.


 Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terperinci untuk

mendukung review design (bila ada), membantu Penggunan Jasa sehingga

perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan.

 Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan


volume pekerjaari yang akan dipakai dalam dasar pembayaran sehingga semua
pengukuran pekerjaan perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada

ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.


 Meninjau pengadaan personil dan peralatan kontraktor sesuai dengan kebutuhan

yang dipersyaratkan.

 Memantau dan mengecek pengendalian mutu dan volume pekerjaan untuk sertifikasi

Monthly Certificate (MC).


 Melakukan pengecekan dan persetujuan gambar terlaksana (As Build Drawing).

 Membantu Penggunan Jasa dalam menyiapkan pelaksanaan Provisional Hand Over.

 Membantu Penggunan Jasa dalam pengawasan pekerjaan dalam periode

pemeliharaan.

Sedangkan tanggung jawabnya adalah bertanggung jawab penuh kepada Penggunan

Jasa bahwa hasil pelaksanaan pembangunan proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor adalah

sesuai ketentuan dalam kontrak pemborongan. Konsultan akan memberikan jaminan kerja,
persetujuan dan setiap jenis/ langkah pelaksanaan dan persyaratan yang telah dikeluarkan.

3.3 PENGENDALIAN MUTU

Dalam hal pengendalian mutu pekerjaan konsultan pengawas wajib melaksanaan


beberapa pengujian. Diantaranya adalah pekerjaan yang berkaitan dengan mutu Material yang

E-7
digunakan. Dalam hal ini, mutu Material yang direncanakan adalah BATU GAJAH. Untuk

mendapatkan mutu Material yang baik dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan

maka konsultan pengawasan melakukan kegiatan pengujian-pengujian terhadap hal berikut ini
:

▪ Personil

Personil/tenaga yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman dan

mengenal baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.


▪ Penyimpanan Bahan/Material

Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk menjamin

perlindungan kualitas. Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian

rupa. Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk mencegah
kerusakan dan untuk menjaga kualitas yang sesuai serta mengontrol kadar air,
tinggi maksimum tumpukan material disesuaikan dengan ketentuan masing-masing

material.
▪ Pengujian Material Yang Akan Digunakan

Semua material dan setiap bagian pekerjaan akan diinspeksikan oleh Konsultansi. Staff

Tim Konsultansi setiap saat akan membuat rencana untuk menginspeksi material yang

akan dligunakan berdasarkan atas jadwal kerja kontraktor.


▪ Job Mix Formula

Agar mendapakan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi sebelum

dimuai perlu dibuatkan dulu Job Mix Formula yang disetujui Konsultansi, antara lain

untuk pekerjaan Material.


▪ Pengujian Rutin Laboraturium

Selama pelakasanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau

campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama

pekerjaan berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan. Jenis dan tes
rutin ini seperti yang disebutkan dalam spesifikasi. Pengujian sendiri dilakukan pada

sebuah lembaga independen yang mempunyai lisensi untuk mengeluarkan sertifikat atau

surat keterangan resmi.

E-8
▪ Test Lapangan

Setelah pekerjaaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan pengujian/test

lapangan seperti apa yang disebutkan dalam persyaratan pengujiaan.


Selain itu, konsultan pengawasan juga melakukan beberapa kegiatan lainnya yaitu

sebagai berikut :

1. Pengawasan Pengujian Material di Lokasi


▪ Mengawasi pelaksanaan pengujian material di lapangan

▪ Mengawasi pelaksanan pengujian material di laboratorium meliputi metode

pengambilan sample dari lapangan sampai hasil yang diperoleh di laboratorium.

▪ Mengawasi pengelolaan material batu, kayu dan semua bahan yang digunakan
mengenai spesifikasi, ukuran dalam masing-masing sub pekerjaan.

3.4 PENGENDALIAN KUANTITAS

Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dan

lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan dengan teliti/
akurat yang disetujui oleh konsultan sehinga kuantitas dalam kontrak adalah benar maka

dilakukan pengukuran hasil pekerjaan.

3.5 PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK

Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, maka ada hal-hal pokok yang perlu
diperhatikan dalam melakukan pengukuran biaya pelaksanaan proyek yang antara lain sebagai

berikut:

 Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar sehingga

kuantitas yang dibayar sesuai dengan rencana kerja. Dengan demikian volume dalam
kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan sudah sesuai

dengan yang dianggarkan.

E-9
 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dan segi

pengukuran/ kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-

benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.


 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan

harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan sehingga biaya

proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

3.6 PEMERIKSAAN PEMBAYARAN AKHIR

Tim Pengawas Teknik akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dikoreksi ada

pembayaran berikutnya.
Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang telah

dibayar sebelumnya sehingga kuantitas/ volume yang dibayar dalam pembayaran akhir
merupakan final quantity yang benar.

3.7 PEKERJAAN SERAH TERIMA AKHIR

Kontraktor harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir,

bersamaan dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh Engineer. Setelah

peninjauan kembali oleh Engineer dan jika diperlukan amandemen oleh Kontraktor, Engineer
akan mengeluarkan suatu pernyataan perhitungan akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh

Pemberi Tugas.
Kontraktor yang telah dianggap pekerjaan akan selesai termasuk semua kewajiban dalam
periode jaminan, maka Kontraktor harus membuat permohonan untuk serah terima pertama.

Setelah penyelesaian dan setiap pekerjaan yang diminta oleb Panitia Serah Terima dan

dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut maka Konsultan membantu

mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

E.4 RENCANA KERJA

E - 10
Rencana kerja untuk pelaksanaan pekerjaan Biaya Pengawasan Teknis ini disusun sebagai

suatu urutan dari tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan secara sistimatis, mulai dari tahap

awal hingga tahap akhir dari pelaksanaan pekerjaan, dengan berpedoman pada pendekatan
dan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang telah disusun dan ketentuan-ketentuan yang

tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja. Sebagaimana disebutkan di dalam Kerangka Acuan

Kerja, dalam pelaksanaan pekerjaan Biaya Pengawasan Teknis. Secara terperinci rencana kerja

dimulai dari tahap persiapan, tahap konstruksi hingga pasca konstruksi, Bagan Alir Rencana
Kerja secara jelas diperlihatkan pada Lampiran Gambar E.1.

E.5 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mengacu pada metodelogi pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja yang telah disusun
serta jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 15 (lima belas) hari. Konsultan telah

menyusun Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Biaya Pengawasan Teknis, adalah:


1. Tahap Pra-Konstruksi

2. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

3. Tahap Pasca Konstruksi

E - 11
BAGAN ALIR KERANGKA KERJA KONSULTAN SUPERVISI

Tidak
Review Jadwal
Pelaksanaan

PENGENDALIAN Ya
WAKTU EVALUASI

- Jadwal Pelaksanaan
- Jadwal Alat, Personil, Material
- Review Kurva "S" Harian, Mingguan, Bulanan
Tidak
Review Volume
Pelaksanaan
HASIL PEKERJAAN:
MONITORING
PRE- PENGENDALIAN Ya - TEPAT WAKTU
VOLUME
CONSTRUCTION BIAYA PEKERJAAN - TEPAT BIAYA
MEETING - TEPAT MUTU
- Kajian ulang data teknis & - Volume Pelaksanaan/Shop Drawing
administrasif yang ada - Field Engineer
- Pemahaman & penyamanan - Kuantitas Revisi volume pekerjaan
persepsi atas dokumen kontrak - Sistem Pengukuran
- Penjelasan manual sistem dan Tidak
prosedur kerja pengendalian - Penolakan Bahan
- Evaluasi rencana kerja kontrak- - Perbaikan
to & metode kerja MONITORING
- Evaluasi rencana mobilisasi PENGENDALIAN Ya
MUTU
alat & Base Camp MUTU
- Evaluasi rencana mobilisasi personil
kontraktor dan konsultan - Tahapan Pengujian
- Evaluasi rencana pengaturan lalu - Lingkup Pengujian
lintas (traffic manajemen) - Struktur Pengujian - Pengujian bahan
- Quarry material - Daftar Material - Metode pelaksanaan
- Lokasi AMP/Batch Plant - Daftar Pengujian (Pola 3-2-5) - Test hasil pekerjaan
- Ijin-ijin dan hubungan dengan
Pemda & Masyarakat setempat
- Asuransi

Gambar E.1 Bagan Alir KAK Supervisi

E.6 TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

Dalam pelaksanaan Pekerjaan Biaya Pengawasan Teknis, faktor keahlian dan pengalaman

kerja seseorang dalam pekerjaan sejenis merupakan faktor yang penting untuk tercapainya
hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditentukan di dalam Kerangka

Acuan Kerja.

Konsultan telah menyiapkan nama-nama personil Tenaga Ahli untuk Pekerjaan Biaya

Pengawasan Teknis. Susunan Tenaga Ahli tersebut terdiri dari 1 (satu) orang.

E - 12
Adapun tanggung jawab masing-masing tenaga ahli dan tenaga pendukung

sebagaimana tersebut di tabel atas, adalah sebagai berikut:

1. Inspektor
Sarjana Teknik Sipil yang mempunyai berpengalaman profesional minimal 2 (dua) tahun,

adapun tugas dan tangung jawab, antara lain:

 Memimpin dan mengkoordinasikan dan bertanggung jawab terhadap kinerja seluruh

tim agar lingkup jasa pelayanan maupun cakupan pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan baik dan memenuhi standar kualitas yang diinginkan.

 Menkoordinasikan seluruh kegiatan di dalam pelaksanaan.


 Memeriksa dan memverifikasi semua dokumen yang diterbitkan oleh manajemen
konstruksi.

 Memerikasa laporan kemajuan fisik dan keuangan serta kualitas hasil pekerjaan

lapangan, baik secara langsung melalui kunjungan ke lokasi maupun secara tidak

langsung melalui rapat rutin bersama tim koordinasi, serta melakukan analisis atas
laporan tim konsultan pengawas/ supervisi.

 Membantu melakukan pemecahan masalah teknis, non teknis, dan masalah lain yang

tidak dapat diselesaikan oleh tim yang dibawahinya atau Konsultan Perencana.

 Mereview dan mengevaluasi kemajuan pelaksanaan pembangunan infrastruktur.


 Menyusun laporan pelaksanaan secara berkala sesuai yang telah ditetapkan laporan

khusus apabila diperlukan.


 Melakukan review RAB, menghitung bobot dari setiap item pekerjaan.
 Menghitung kemajuan fisik dari hasil pemeriksaan kuantitas dan kualitas pekerjaan di

lapangan, baik secara langsung melalui kunjungan ke lokasi maupun secara tidak

langsung melalui laporan pengawas lapangan.

 Menyusun laporan mingguan mengenai kemajuan fisik pelaksanaan pekerjaan


dilapangan untuk periode Mingguan dan Bulanan.

 Melakukan koordinasi didalam menyusun Estimasi Biaya, Perhitungan Pekerjaan

Tambah atau Kurang.

E - 13
 Melakukan perhitungan pekerjaan tambah atau kurang karena adanya perubahan

Desain.

 Membuat Berita Acara Pekerjaan Tambah atau Kurang.


 Membuat laporan Penyerapan Biaya berdasarkan unit price di RAB dan prestasi

kemajuan fisik pekerjaan di lapangan.

E.7 PENUGASAN PERSONIL

Jadwal penugasan personil disusun berdasarkan tahapan pelaksanaan kegiatan sesuai


dengan rencana kerja dalam waktu 120 (seratus dua puluh) hari kalender. Adapun uraian

jadwal penugasan secara terperinci diperlihatkan pada lampiran.

E.8 ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Terwujudnya kelancaran pelaksanaan pekerjaan sangat tergantung pada garis koordinasi

dalam suatu tugas dan tanggung jawab serta garis perintah atau konsultasi antar tenaga ahli
maupun tenaga pendukungnya. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang diinginkan dan

maksimal. Bentuk organisasi pelaksanaan pekerjaan Biaya Pengawasan Teknis, dapat dilihat

pada Struktur Organisasi pada lampiran.

E.9 LAPORAN

Selama Biaya Pengawasan Teknis, konsultan akan menyiapkan dan menyerahkan laporan

kepada Penguna Anggaran/ Pejabat Pelaksana Teknis Pekerjaan berupa laporan yang terdiri

dari:

a. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan adalah laporan yang memuat laporan awal pelaksanan pekerjaan
pengawasan, metode kerja, rencana kerja serta program kerja pengawasan.

E - 14
b. Laporan Harian

Laporan Harian adalah laporan yang meliputi:

 Tenaga kerja, peralatan kerja dan waktu pelaksanaan kerja.


 Bahan - bahan yang datang, diterima atau ditolak.

 Pekerjaan - pekerjaan yang diselenggarakan.

 Keadaan situasi cuaca di lokasi pekerjaan.

c. Laporan Mingguan

Laporan Mingguan adalah laporan yang meliputi:

 Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan dan program kerja setiap minggu dan minggu

berikutnya.
 Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan.
 Masalah dan Upaya Penyelesaian dilapangan.

 Kumpulan Berita Acara Lapangan.


 Foto Pelaksanaan Pekerjaan.

 Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian lapangan).

d. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan adalah laporan yang meliputi:

 Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan dan program kerja bulan berikutnya

 Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan.

 Masalah dan Upaya Penyelesaian dilapangan.


 Kumpulan Berita Acara Lapangan.

 Foto Pelaksanaan Pekerjaan.

e. Laporan Akhir

Laporan Akhir adalah laporan yang memuat laporan akhir pengawasan dibuat guna
memenuhi laporan produk hasil pengawasan.

E - 15
E.10 PENUTUP

a. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tugas dan ruang lingkup penanganan Konsultansi dalam

melaksanakan Pekerjaan Biaya Pengawasan Teknis yang termuat dalam KAK, menekankan

bahwa Konsultan harus dapat melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
mencakup; pengendalian mutu, volume dan waktu pelaksanaan sehingga sesuai dengan yang

tercantum dalam Bill of Quantity dan Spesifikasi Teknik.

b. Saran
Untuk dapat tercapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, Jasa Konsultan Pengawas

perlu diberi dukungan yang memadai dalam hal melakukan pengawasan di lapangan, agar
tujuan serta sasaran yang ingin dicapai yaitu hasil pekerjaan di lapangan dapat terlaksana

secara optimal sesuai dengan Spesifikasi Teknik.

E - 16

Anda mungkin juga menyukai