MAYA IRMAWATI
8105102926
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu
persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
ii
secara nyata. Selain itu praktikan juga dapat mengembangkan potensi dalam
dirinya sehingga mendapatkan pengalaman yang sangat bermanfaat untuk
memasuki dunia kerja kelak.
iii
KATA PENGANTAR
Ekonomi Koperasi
Ekonomi
Administrasi
vi
6. Bapak Setyo Hadi, selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
(Waskon I)
(Waskon I)
10. Terutama untuk kedua orang tua dan keluarga, yang selalu
dari pembaca untuk laporan yang lebih baik. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Praktikan
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
viii
B. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ............................................ 25
A. Kesimpulan ................................................................................... 38
B. Saran.............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia kerja semakin ketat yang menuntut tenaga kerja
yang dimiliki tenaga kerja itu sendiri. Menurut data yang ada terdapat 5 ribu lebih
pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2012 namun pada umumnya tenaga-tenaga
tersebut belum siap untuk memasuki dunia kerja 1 . Sebenarnya, persaingan kerja
tidak menjadi pelik selama angkatan kerja memiliki bargaining power yang kuat.
Artinya, mereka yang punya kemampuan dan pengalaman lebih memiliki peluang
pendidikan SMA dan SMK. Siswa-siswi SMA kurang siap kerja dibandingkan
sebagai kompetensi tersendiri yang minim. Lulusan perguruan tinggi pun tidak
1
Ebby Sigasare, Pengangguran Terjadi Akibat Kurangnya Ketersediaan Lapangan Kerja, 2013
(http://portal.endekab.go.id/component/content/article/40-berita/822-pengangguran-terjadi-akibat-
kurangnya-ketersediaan-lapangan-kerja.html)
1
2
sedikit yang belum terserap pasar kerja. Dengan bekal akademisnya, mereka
seharusnya lebih mampu bersaing. Namun, faktanya hanya dengan ilmu belum
cukup untuk bisa eksis. Setiap individu harus memiliki pengalaman yang nyata
Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat pada Agustus 2013, penduduk
bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 2,9 juta orang (2,64 persen) dan
penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas hanya sebanyak 7,6 juta orang
harapan dengan realita yang harus dihadapi ini, membuat banyak Perguruan
Lapangan (PKL). Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disusun untuk
sesungguhnya.
salah satu yang menerapkan program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Mahasiswa
(skill) yang bersifat teoritis maupun aplikasi. Penerapan Program Praktik Kerja
2
Badan Pusat Statistik, Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2013, 2013
(http://www.bps.go.id/brs_file/naker_06nov13.pdf)
3
dan mengatasi permasalahan yang timbul tersebut. Selain itu juga agar mahasiswa
dapat memperdalam wawasan dan keterampilan di bidang ilmu ekonomi. Hal ini
dilakukan agar ketika lulusan mahasiswa yang terjun ke dunia kerja dapat
praktik kerja.
perpajakan.
operasionalnya.
kepada mahasiswa.
4
jelas.
1. Praktikan
wawasan dan pengalaman tentang kondisi dunia kerja secara nyata khususnya
pada pengelolaan kantor pajak, serta melatih mahasiswa untuk menjadi tenaga
Pratama Jakarta Kramat Jati maka akan dapat terjalin kerjasama yang baik
Ekonomi UNJ dapat melahirkan calon - calon tenaga kerja yang berkualitas.
Telepon : 021-8093046
Pratama Jakarta Kramat Jati sebagai tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dikarenakan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat melalui salah
satu mata kuliah yang telah diambil, yaitu mata kuliah perpajakan sehingga
praktikan dapat membandingkan antara teori yang telah didapat dengan praktik
Kegiatan PKL dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 26 Juli 2013,
selama kurang lebih 20 hari kerja. Bertempat di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Jakarta Kramat Jati Seksi Pengawasan dan Konsultasi I (Waskon I). Adapun
berikut:
1. Tahap Persiapan
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk ditunjukkan kepada instansi yang akan
Pada awal bulan April 2013 praktikan membuat surat permohonan izin
konfirmasi boleh melaksanakan Praktik Kerja Lapangan secara langsung pada hari
itu juga. Namun seminggu sebelum memulai Praktik Kerja Lapangan, praktikan
7
memulai Praktik Kerja Lapangan. Hal itu dikarenakan pada saat yang bersamaan
ada 10 mahasiswa STAN yang juga akan Praktik Kerja Lapangan di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati. Namun pada akhirnya Kepala
Praktik Kerja Lapangan bahwa praktikan diterima dan diizinkan untuk Praktik
Kerja Lapangan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati dan pada
tanggal 1 Juli 2013 praktikan memulai Praktik Kerja Lapangan serta mendapatkan
surat penerimaan.
2. Tahap Pelaksanaan
minggu), terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 26 Juli 2013,
3. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini praktikan mulai menyusun dan menulis laporan Praktik Kerja
Lapangan pada akhir pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, tepatnya pada bulan
Juli akhir.
8
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan
A. Sejarah Instansi
pemerintah.
4. Jawatan pajak hasil bumi (Direktorat Iuran Pembangunan Daerah pada Ditjen
Moneter), yang bertugas melakukan pemungutan pajak hasil bumi dan pajak
atas tanah yang pada tahun 1963 dirubah menjadi Direktorat Pajak Hasil Bumi
dan kemudian pada tahun 1965 berubah lagi menjadi Direktorat Iuran
12 tahun 1985, Direktorat IPEDA berganti nama menjadi Direktorat Pajak Bumi
9
10
Demikian juga unit kantor di daerah, yang semula bernama Inspeksi IPEDA
diganti menjadi Inspeksi Pajak Bumi dan Bangunan dan Kantor Dinas Luar
(ITDA), yaitu di Jakarta dan beberapa daerah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan,
dan Indonesia Timur. Inspektorat Daerah ini kemudian menjadi Kanwil (Kantor
tanggal 23 Juli 2001 mengenai organisasi dan tata kerja Kanwil DJP, KPP,
KPPBB, Karipka, dan KP4, kantor-kantor wilayah di Jakarta Timur dan Jakarta
Selatan berada di bawah supervisi Kanwil DJP Jakarta Raya III. Pada tahun 2003
terjadi perubahan struktur organisasi, sehingga Kanwil DJP Jakarta Raya III
dipecah menjadi 2 (dua) yaitu menjadi Kanwil DJP Jakarta III yang membawahi
berubah menjadi Kanwil DJP Jakarta Timur dengan wilayah kerja meliputi
Kramat Jati.
Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Jakarta Kramat Jati yang dibentuk
Kerja KPP Pratama Jakarta Kramat Jati meliputi wilayah Kecamatan Kramat Jati
Kotamadya Jakarta Timur dengan luas 13,34 km² yang terdiri dari 7 Kelurahan
yakni :
3. Kelurahan Balekambang
5. Kelurahan Dukuh
6. Kelurahan Cawang
7. Kelurahan Cililitan
dan wilayah Kecamatan Makasar Kotamadya Jakarta Timur dengan luas 21,64
2. Kelurahan Makasar
fungsi dan diharapkan memiliki sistem informasi yang terintegrasi, sumber daya
manusia yang kompeten, sarana kantor yang memadai serta tata kerja yang
transparan.
12
Pratama Jakarta Kramat Jati memiliki visi, misi dan kedudukan sebagai berikut:
Visi:
Misi:
Belanja Negara melalui system administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.
Kedudukan:
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati merupakan instansi vertikal
Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
B. Struktur Organisasi
dilaksanakan dengan teratur dan baik untuk mencapai tujuan secara maksimal.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati terdiri dari kepala kantor,
sub bagian umum, supervisor fungsional, dan enam seksi. Struktur organisasi
yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati dapat
Kepala Kantor
Supervisor
Sub Bagian Umum
Pejabat Fungsional
Adapun deskripsi mengenai tugas dari setiap seksi di KPP Pratama Jakarta
1. Kepala Kantor
Penghasilan, Pajak Tidak Langsung Lainnya dan Pajak Bumi dan Bangunan dan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya
3. Pejabat Fungsional
Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala KPP
informasi perpajakan
5. Seksi Pelayanan
c. Menerima, meneliti, dan merekam surat permohonan dari wajib pajak dan
surat-surat lainnya
16
6. Seksi Penagihan
pajak, usulan penghapusan piutang pajak sesuai ketentuan yang berlaku dan
7. Seksi Pemeriksaan
8. Seksi Ekstensifikasi
ketentuan yang berlaku serta pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai
kewajiban perpajakan wajib pajak pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi yaitu:
perpajakan
perundang-undangan perpajakan
dan bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
intensifikasi
Account Representative
membagi habis wilayah kerja seksi Pengawasan dan Konsultasi berikut seluruh
Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kramat Jati
bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan dalam
Jati, secara umum meliputi dua hal, yaitu bersifat pemenuhan kebutuhan pesanan
tetapi prinsipnya produk dari kedua pekerjaan tersebut adalah pelayanan kepada
menyelenggarakan fungsi:
d. penyuluhan perpajakan;
f. pelaksanaan ekstensifikasi;
k. pelaksanaan intensifikasi;
A. Bidang Pekerjaan
Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta wilayah Kramat Jati,
Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta wilayah Kramat Jati.
wajib pajak agar ikut berperan serta dalam memikul beban negara untuk
meliputi pengawasan pembayaran Masa atas PPh, PPN sampai dengan penerbitan
Surat Tagihan Pajak (STP) dan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa dan
pribadi sebanyak 118.820, wajib pajak badan sebanyak 9.920 serta wajib pajak
Kramat Jati terbagi menjadi empat, yaitu Seksi Pengawasan dan Konsultasi I,
21
22
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, serta
penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data
terdaftar.
3. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III (Waskon III) mengawasi seluruh wajib
memantau keadaan wajib pajak sebagai penghubung dan tempat konsultasi antara
(AR) merupakan bentuk peningkatan pelayanan kepada wajib pajak. Wajib pajak
akan dilayani oleh Account Representative (AR) yang telah ditunjuk sehingga
akan terjalin keterbukaan. Pada KPP Pratama Jakarta Kramat Jati, jumlah Account
4. Analisis kinerja wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka
intensifikasi;
1. Membuat data laporan nota perhitungan Surat Tagihan Pajak (STP) wajib
pajak PPh Pasal 21, PPh Pasal 25/29, PPN dan STP Tahunan dalam bentuk
3. Mengarsipkan berkas Surat Tagihan Pajak (STP) wajib pajak PPh Pasal 21,
PPh Pasal 25/29, STP Tahunan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
bulan (empat minggu). Terhitung sejak tanggal 1 Juli sampai dengan 26 Juli 2013.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan sesuai hari kerja yang berlaku di
KPP Pratama Jakarta Kramat Jati yaitu hari Senin hingga Jumat, dengan waktu
1. Membuat data laporan nota perhitungan Surat Tagihan Pajak (STP) wajib
pajak PPh Pasal 21, PPh Pasal 25/29, PPN dan STP Tahunan dalam bentuk
denda. Surat Tagihan Pajak mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
a. sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT wajib pajak;
wajib pajak, apabila ada wajib pajak yang terlambat melaporkan SPT (Surat
denda/bunga yang harus dibayar oleh wajib pajak melalui laporan nota
a. Sanksi administrasi berupa denda Rp 50.000,- jika wajib pajak tidak atau
PKP atau Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai PKP tetapi membuat
faktur pajak atau pengusaha telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak
membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak tetapi tidak tepat waktu
bayar.
menginput data di Excel sebagai arsip dan catatan lengkap bagi Account
identitas mengenai wajib pajak tersebut yang merupakan orang pribadi atau
berbentuk badan. Selain itu juga ada NPWP yang merupakan nomor identitas
bagi wajib pajak. NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak
tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan
yang dikenakan, STP yang dimaksud meliputi jenis pajak yang dikenakan,
apakah pajak tersebut berbentuk PPh Pasal 21, PPh Pasal 25/29, pajak PPN
atau berbentuk STP tahunan. Lalu ada masa pajak, yaitu jangka waktu yang
menjadi dasar bagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor dan melaporkan
pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu tertentu, misalnya masa pajak
Maret-April 2013 atau April 2012. Selain itu ada jumlah, yaitu mencakup
100.00,- atau Rp 500.000,-. Contoh tabel yang praktikan buat adalah sebagai
berikut:
Apabila wajib pajak tidak dapat memenuhi kewajiban dan tidak dapat
melunasi tunggakan pajak yang telah jatuh tempo maka petugas pajak dapat
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP).
Sebelum dikeluarkannya STP dan SKP maka petugas pajak harus melakukan
langkah awal dalam tindakan penagihan pajak adalah pada saat surat
ketetapan pajak (SKP) atau surat tagihan pajak (STP) diterbitkan dengan
PPh orang pribadi ke Kantor Pelayanan Pajak/Drop Box wajib pajak akan
melakukan penelitian paling lambat 2 bulan setelah SPT orang pribadi wajib
pajak diterima. Apabila SPT orang pribadi yang wajib pajak sampaikan masih
salah dan/atau tidak lengkap, maka wajib pajak akan dikirimkan surat
pada kartu NPWP wajib pajak. Isi surat tersebut memberitahukan bahwa SPT
orang pribadi wajib pajak masih salah dan/atau tidak lengkap. Penyampaian
Apabila salah satu persyaratan tersebut ada yang belum dilengkapi maka
dikirimkan kepada wajib pajak agar wajib pajak dapat segera melengkapi
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau nama wajib pajak tidak
3. SPT Induk ditandatangani oleh kuasa wajib pajak tetapi tidak dilampiri
dengan Surat Kuasa Khusus atau SPT Tahunan PPh orang pribadi
5. SPT Kurang Bayar tetapi tidak dilampiri dengan bukti pelunasan berupa
Lampiran III.1.a. s.d. III.4.a. atau III.1.b. s.d. III.4.b. atau III.1.c. s.d.
8. Lampiran “Daftar Harta dan Kewajiban Pada Akhir Tahun dan Daftar
Lampiran III.1.a. s.d. III.4.a. atau III.1.b. s.d. III.4.b. atau III.1.c. s.d.
III.4.c. pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang diisi tidak
lengkap;
dengan SPT Induk hasil cetakan yang disampaikan oleh wajib pajak;
elektronik tetapi elemen-elemen data digitalnya tidak diisi atau diisi tetapi
tidak lengkap;
15. E-SPT yang data digitalnya disampaikan melalui e-filing tetapi elemen-
elemen data digitalnya tidak diisi atau diisi tetapi tidak lengkap.
3. Mengarsipkan berkas Surat Tagihan Pajak (STP) wajib pajak PPh Pasal 21,
PPh Pasal 25/29, STP Tahunan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
berdasarkan tahun masa pajak dan berdasarkan nomor surat. Surat Tagihan
Pajak (STP) Wajib Pajak PPh Pasal 21, PPh Pasal 25/29, STP Tahunan dan
tahun masa pajak dan nomor surat agar ketika suatu saat data yang terdapat
data serta laporan tentang wajib pajak yang ditangani dapat tersimpan dengan
PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24, PPh Pasal 25/29
atau pajak PPN. PPh Pasal 21 adalah pasal yang mengatur pajak yang
hubungan kerja maupun dari pekerjaan bebas oleh wajib pajak perorangan
dalam negeri. PPh Pasal 22 merupakan pajak penghasilan yang berasal dari
Pertamina Bulog untuk tepung terigu dan gula pasir). PPh Pasal 23 yaitu
pajak penghasilan yang diperoleh dari penggunaan harta atau modal (deviden,
bunga, royalti, hadiah penghargaan, sewa dan jasa). PPh Pasal 24 adalah
pajak penghasilan yang berasal dari luar negeri. PPh Pasal 25/29 yaitu pajak
final. Sedangkan PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan
nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.
pajak. Dengan menyusun dalam bentuk seperti itu maka berkas-berkas yang
kembali.
mengetahui penjelasan mengenai pajak secara lebih rinci dan wajib pajak
tentang aturan pajak. Bahkan banyak dari mereka yang telah memperoleh
Pajak PPh Pasal 21, PPh Pasal 25/29, PPN dan STP Tahunan dalam bentuk
badan maupun perorangan yang telah dibuat oleh Bagian Pengawasan dan
Praktikan selalu berusaha untuk bertanya apabila ada hal-hal yang praktikan
belum mengerti dan mengerjakan tugas yang diberikan dengan cekatan sehingga
tugas dapat selesai tepat waktu. Selain itu, praktikan memperlihatkan kedisiplinan
yang tinggi dengan selalu berpakaian rapi dan datang ke tempat Praktek Kerja
Lapangan dengan tepat waktu serta tidak menunda-nunda pekerjaan yang telah
(PKL).
35
laptop sendiri.
1. Para pegawai di bagian Seksi Pengawasan dan Konsultasi sedang sibuk dan
2. Perbedaan usia yang jauh antara praktikan dengan para pegawai di bagian
jumlah staf dalam seksi tersebut menyebabkan semua komputer yang ada
1. Praktikan selalu berusaha untuk bertanya setiap ada tugas yang diberikan
dan hal-hal yang praktikan belum pahami. Hal tersebut secara tidak
Praktikan. Cara yang praktikan lakukan tersebut sesuai dengan teori yang
sampai pada hal-hal lain yang menyangkut asal mula atau mungkin akhir
dari semua yang dilihatnya. Manusia adalah mahluk berfikir yang dengan
sehingga tercipta suasana yang akrab. Hal tersebut sejalan dengan teori
3
Zilhan Ichsan Zilzain, Teori-Teori Filsafat, 2012 (http://my.opera.com/zilzain/blog/2012/12/13/teori-teori-
filsafat)
37
satu sama lain, yang ada gilirannya terjadi saling pengertian yang
mendalam” 4 .
Dengan adanya komunikasi yang baik antara praktikan dengan para pegawai
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I maka akan saling mengenal satu sama
diberikan dapat dengan cepat diselesaikan dan tidak terhambat. Hal tersebut
kerja.
4
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Grasindo, 2004), p. 6
5
Lupiyaodi, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salemba Empat, 2006), p.150
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
mampu untuk mengenal lebih jauh kondisi serta gambaran dari lingkungan kerja
sebuah instansi atau perusahaan, juga untuk mengaplikasikan semua ilmu yang
(KPP) Pratama Jakarta Kramat Jati yang merupakan kantor pemerintah yang
bertugas melayani perpajakan. KPP Pratama Jakarta Kramat Jati beralamat di Jl.
Dewi Sartika No.189A Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur Telepon (021)
8093046, (021) 8090435, Fax (021) 80991754. Dalam kegiatan Praktik Kerja
melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama kurang lebih satu bulan,
yakni sejak tanggal 1 Juli sampai dengan 26 Juli 2013. Waktu kerja praktikan
38
39
3. Kendala yang dihadapi praktikan selama Praktik Kerja Lapangan ini yaitu
praktikan merasa kurang dapat beradaptasi dengan para pegawai yang ada di
Seksi Pengawasan dan Konsultasi KPP Pratama Jakarta Kramat Jati dan hal
tersebut disebabkan oleh perbedaan usia yang jauh antara praktikan dengan
B. Saran
Praktik Kerja Lapangan dan untuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang jauh
lebih baik lagi, maka praktikan memberikan saran yang diharapkan dapat berguna
dikemudian hari. Adapun saran yang diberikan praktikan ialah sebagai berikut:
Menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan atau instansi terkait agar
Lapangan.
praktikan. Hal ini mengantisipasi jika suatu saat terdapat praktikan yang tidak
3. Bagi Praktikan
41
LAMPIRAN-LAMPIRAN
42
43
Lampiran 1
44
Lampiran 2
45
Lampiran 3
46
Lampiran 4
47
48
Lampiran 5
49
Lampiran 6
50
51
Lampiran 7
52
53
54
55
Lampiran 8
56
57
58
Lampiran 9
59
60
Lampiran
n 10