Bahan Ajar Barisan Aritmatika
Bahan Ajar Barisan Aritmatika
Kata Pengantar
Bahan Ajar ini disusun sebagai Media siswa dalam belajar matematika
tingkat SMK. Sebagai pengantar, Bahan ajar ini juga memuat tentang bagaimana
cara menggunaan Problem Based Learning (PBL) sebagai strategi pemecahan
masalah dan komentar terhadap Bahan Ajar. Buku ini terdiri dari 1 (satu) pokok
bahasan yaitu Bariasan Aritmatika
Dengan menggunakan buku ini, diharapkan siswa dapat menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan barisan Aritmatika. Proses pembelajaran dalam
buku ini sesuai dengan prinsip, karakteristik dan langkah-langkah Problem Based
Learning (PBL)
Akhir kata, penulis menantikan kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca, khususnya bagi Bapak/Ibu guru yang mengajar di SMA/SMK.
Semoga bahan ajar ini memberikan manfaat untuk perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini dan di masa depan. Selamat belajar buat siswa-
siswa terbaik bangsa ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KataPengantar ............................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................ ii
Peta Konsep .................................................................................................... 2
Mengenal Tokoh ............................................................................................ 3
Model Problem Bases Learning .................................................................... 4
Barisan Aritmatika ........................................................................................ 1
3.1. Mengenal bentuk Umuu Barisan Aritmatika ..................................... 8
3.2. Lembar Kerja Peserta Didik............................................................... 10
3.3. Asesmen Formatif .............................................................................. 16
iii
PETA KONSEP
1
Narasi Tokoh
2
Problem Based Lerning
3
2) Prinsip-Prinsip Problem Based Learning
Prinsip-prinsip PBL yang harus diperhatikan meliputi konsep dasar,
pendefenisian masalah, pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan
penilaian.
a. Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar,
petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran
tersebut. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih cepat mendapatkan ‘peta’ yang
akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang diberikan tidak
perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga siswa dapat
mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.
b. Pendefenisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau
permasalahan dan dalam kelompoknya siswa melakukan berbagai kegiatan.
Pertama, brainstormingdengan cara semua anggota kelompok mengungkapkan
pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kedua, melakukan
seleksi untuk memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga, menentukan
permasalahan dan melakukan pembagian tugas dalam kelompok untuk mencari
referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat. Fasilitator
memvalidasi pilihanpilihan yang diambil siswa yang akhirnya diharapkan
memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja
yang mereka tidak ketahui, dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk
menjembataninya.
c. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing siswa mencari berbagai
sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnyadari
artikel tertulis di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang
yang relevan. Tujuan utama tahap investigasi, yaitu: (1) agar siswa mencari
informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan
yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan untuk
dipresentasikan di kelas, relevan dan dapat dipahami.
4
d. Penilaian Pembelajaran Problem Based Leraning
Penilaian pembelajaran dengan PBM dilakukan dengan authentic
assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan
kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan siswa yang dianalisis untuk
melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka
pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan
dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment. 1) Self-
assessment. Penilaian yang dilakukan oleh siswa itu sendiri terhadap usaha-
usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin
dicapai (standard) oleh siswa itu sendiri dalam belajar. 2) Peer-assessment.
Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap
upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri
maupun oleh teman dalam kelompoknya.
Penilaian yang relevan dalam PBM antara lain berikut ini.
a) Penilaian kinerja siswa
Pada penilaian kinerja ini, siswa diminta untuk unjuk kerja atau
mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti
menulis karangan, melakukan suatu eksperimen, menginterpretasikan jawaban
pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau melukis suatu gambar.
b) Penilaian portofolio siswa
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
siswa dalam suatu periode tertentu. Informasi perkembangan siswa dapat
berupa hasil karya terbaik siswa selama proses belajar, pekerjaan hasil tes,
piagam penghargaan, atau bentuk informasi lain yang terkait kompetensi
tertentu dalam suatu mata pelajaran.
c) Penilaian potensi belajar
Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar siswa yaitu
mengukur kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan guru atau
teman-temannya yang lebih maju. PBM yang memberi tugas-tugas pemecahan
masalah memungkinkan siswa untuk mengembangkan dan mengenali potensi
kesiapan belajarnya.
5
d) Penilaian usaha kelompok
Menilai usaha kelompok seperti yang dlakukan pada pembelajaran
kooperatif dapat dilakukan pada PBM. Penilaian usaha kelompok mengurangi
kompetisi merugikan yang sering terjadi, misalnya membandingkan siswa
dengan temannya. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model problem
Based Learning adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa sebagai
hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan secara bersama-
sama.
3) Langkah- Langkah Pendekatan Problem Based Learning
Dari tahapan- tahapan model problem Based Learning di atas, adapun
langkah- langkah dari model pembelajaran dengan pendekatan PBM dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 1. Langkah- Langkah Model Problem Based Learning
Fase Indikator Tingkah Laku Guru
1 Orientasi siswa pada masalah Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, memotivasi siswa
terlibat pada aktifitas penyelesaian
masalah.
2 Mengorganisir siswa untuk Guru membantu siswa
belajar mendefenisikan dan mengorganisir
tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut
3 Membimbing investigasi Guru mendorong siswa untuk
individual maupun kelompok mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan observasi,
untuk menyelesaikan masalah.
4 Mengembangkan dan Guru membantu siswa dalam
menyajikan hasil karya merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan
membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya.
5 Menganalisis dan Guru membantu siswa untuk
mengevaluasi proses melakukan refleksi atau evaluasi
penyelesaian masalah terhadap investigasi mereka dan
proses yang mereka gunakan.
6
Kegiatan 3.1 Memahami Barisan Aritmatika
Pada bab ini kalian harus mengingat kembali siswa kembali pola bilangan.
Masalah 3.1
Andi seorang mahasiswa yang kuliah disalah satu universitas. Setelah kuliah
Andi hendak pulang dengan menggunakan taksi. Besarnya Rp 10.000 untuk
km pertama, kemudian bertambah Rp. 5.000 untuk 1 km selanjutnya. Jika Jarak
dari dari kampus ke rumah Andi 20 km. berapakah ongkos yang harus dibayar
Andi untuk sampai ke rumahnya dengan menggunakan taksi ?
Jika kita amati, Permasalahan 3.1 bisa kita sederhanakan dalam gambar dibawah ini
7
pola barisan bilangan yang sesuai dari permasalahan tersebut disebut dengan
Barisan Aritmatika.
Rumus umum suku ke – n barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b
dapat diturunkan seperti berikut :
U1 = a
U2 = a + b Dimana :
U3 = a + 2b
U4 = a + 3b a adalah suku pertama / nilai awal
b adalah beda (selisih)
Jadi: Un = a + (n – 1) b
Jika kita amati, Permasalahan 3.1 bisa kita sederhanakan dalam gambar dibawah ini
Diketahui a = 10.000,
b = 5.000
Ditanya, U20 = ....?
Penyelesaian
𝐔𝒏 = 𝒂 + ሺ𝒏 − 𝟏ሻ𝒃
U20 = 10.000 + ሺ20 − 1ሻ5.000
= 10.000 + ሺ19ሻ5.000
= 10.000 + 95.000
= 105.000
Maka biaya/ongkos yang harus dibayar Andi sebesar Rp. 105.0000
8
Masalah 3.2
9
Ayo Kita berdiskusi
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Ayo Kita simpulkan
Un = a + (n – 1) b
Dimana :
a adalah suku pertama / nilai awal
b adalah beda (selisih)
20
Mari Latihan
21