Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Payakumbuh


Mata Pelajaran : Estimasi Biaya Konstruksi
Kelas/Semester : XI/1
Pertemuan ke : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran / Pertemuan

A. Kompetensi Inti
1. Menerima,menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan sikap jujur, disiplin, satuan, percaya diri, peduli dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, tetangga dan negara.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan


factual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan pada
tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur


kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Menampilkan kinerja mandiri dengan
mutu dan kualitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang di ajari di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik secara mandiri.
B. Kompetensi Dasar.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (Ipk)


1.1.1 Berperilaku bersyukur.
1.1.2 Berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan.
1.1.3 Toleransi dalam beribadah.
2.1.1. Berperilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
2.1.2. Berperilaku teliti terhadap kegiatan
yang dilakukan dalam pembelajaran.
2.1.3. Berperilaku kreatif terhadap kegiatan
yang dilaksanakan dalam
pembelajaran.
2.1.4. Berperilaku mengerjakan tugas dan
kewajiban yang seharusnya dilakukan.
3.1 Memahami susunan dan 3.1.1 Menjelaskan 3 tahapan dalam
uraian pekerjaan konstruksi pekerjaan konstruksi.
3.1.2 Menjelaskan uraian tahap perencanaan
pekerjaan konstruksi.
3.1.3 Menjelaskan uraian tahap pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
3.1.4 Menjelaskan uraian tahap pelaksanaan
pengawasan pekerjaan konstruksi.

4.1 Membuat suusnan dan uraian 4.1.1 Membuat susunan dan uraian 3 tahapan
pekerjaan konstruksi dalam pekerjaan konstruksi.
4.1.2 Menyajikan uraian tahap perencanaan
pekerjaan konstruksi.
4.1.3 Menyajikan uraian tahap pelaksanaan
konstruksi.
4.1.4 Menyajikan uraian tahap pengawasan
pekerjaan konstruksi.
C. Tujuan Pembelajaran.
1. Peserta didik mampu mempresentasikan dan membuat susunan 3 tahapan dalam
pekerjaan konstruksi .
2. Peserta didik mempu mempresentasikan dan menyajikan uraian tahap perencanaan
pekerjaan konstruksi.
3. Peserta didik mampu mempresentasikan dan menyajikan uraian tahap pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
4. Peserta didik mampu mempresentasikan dan menyajikan uraian tahap pelaksanaan
pengawasan pekerjaan konstruksi.

D. Materi Pembelajaran.
1. Materi pertemuan 1 :
a. Membuat susunan 3 tahapan pekerjaan konstruksi.
b. perencanaan pekerjaan konstruksi.

2. Materi pertemuan 2 :
a. Pelaksanana pekerjaan konstruksi.
b. Pelaksanaan pengawasan pekerjaan konstruksi.

E. Alat / bahan dan media pembelajaran.


1. Pertemuan 1 :
Alat dan bahan : Papan tulis, spidol, laptop, kalkulator, proyektor.
Media : Papan tulis dan Proyektor.
Sumber belajar : Buku teks pembelajaran, buku referensi lain dan media lainnya.

2. Pertemuan 2 :
Alat dan bahan : Papan tulis, spidol, laptop, kalkulator, proyektor.
Media : Papan tulis dan Proyektor.
Sumber belajar : Buku teks pembelajaran, buku referensi lain dan media lainnya.

F. Pendekatan model dan metode pembelajaran.


1. Pendekatan : Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa.
2. Strategi / Model : Discovery Learning.
3. Metode Pembelajaran : Metode ceramah, tanya-jawab (diskusi), kelompok
kerja.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 : 4 X 45 Menit (180 Menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1) Membaca doa sebelum belajar 20 Menit
Bersama peserta didik..
2) Mengucapkan salam kepada peserta
didik.
3) Melakukan presensi kehadiran
peserta didik.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Menjelaskan manfaat materi yang
akan di pelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
6) Menyampaikan garis besar
materi/tugas yang harus diselesaikan.
7) Menjelaskan indicator penilaian
(sikap, pengetahuan, dan
keterampilan ).
Kegiatan Inti MENGAMATI 140 Menit
1) Peserta didik mengamati materi yang
di paparkan melalui penjelasan guru
mengenai deskripsi tahap-tahap
pekerjaan konstruksi.
MENANYA
1) Peserta didik mengerjakan lembar
kerja/tugas individu terkait tahap-
tahap pekerjaan konstruksi.
2) Guru akan membagi kelompok-
kelompok dan memberikan waktu
kepada peserta didik untuk
berdiskusi dengan kelompok sambal
menggali informasi melalui berbagai
sumber untuk menemukan
jawabannya.
MENGASOSIASI
1) Guru dan peserta didik membahas
tentang hasil diskusi kemudian
melakukan pencermatan terhadap
hasil dari diskusi.
Penutup 1) Kesimpulan dari peserta didik yang 20 Menit
akan di bantu oleh guru untuk
menyimpulkan materi.
2) Evaluasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran.
3) Guru menyampaikan tugas untuk
pertemuan selanjutnya.
4) Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa.
5) Guru menyampaikan sala penutup
kepasa peserta didik.

Pertemuan 2 : 4 X 45 Menit (180 Menit)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1) Membaca doa sebelum belajar 20 Menit
Bersama peserta didik..
2) Mengucapkan salam kepada peserta
didik.
3) Melakukan presensi kehadiran peserta
didik.
4) Menanyakan kesiapan belajar peserta
didik.
5) Memberikan informasi tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang
harus dikuasai.
Kegiatan Inti MENGAMATI 140 Menit
1) Peserta didik mengamati materi yang
di paparkan melalui penjelasan guru
mengenai deskripsi tahap-tahap
pekerjaan konstruksi.
MENANYA
1) Peserta didik mengerjakan lembar
kerja/tugas individu terkait tahap-
tahap pekerjaan konstruksi.
2) Guru akan membagi kelompok-
kelompok dan memberikan waktu
kepada peserta didik untuk berdiskusi
dengan kelompok sambal menggali
informasi melalui berbagai sumber
untuk menemukan jawabannya.
MENGASOSIASI
1) Guru dan peserta didik membahas
tentang hasil diskusi kemudian
melakukan pencermatan terhadap
hasil dari diskusi.
Penutup 1) Kesimpulan dari peserta didik yang 20 Menit
akan di bantu oleh guru untuk
menyimpulkan materi.
2) Evaluasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran.
3) Guru menyampaikan tugas untuk
pertemuan selanjutnya.
4) Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa.
5) Guru menyampaikan sala penutup
kepasa peserta didik.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran.


1. Penilaian Sikap.
Instrument dan rubrik penilaian, indicator penilaian sikap (terlampir).
No Nama Spiritua Disiplin Teliti Kreatif Tanggung
Siswa/Kelompok l Jawab

Indikator penilaian spiritual.

a. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan.


b. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang
diantu,mengucapkan salam diawal dan diakhir kegiatan.
c. Bersyukur atas nikmat dan karunia tuhan Yang MAha Esa.
Spiritual d. Berikhtiar dalam setiap usaha dan berserah diri.
e. Menjaga lingkungan sekitar sekolah.
f. Menjaga hubungan dengan sesame ciptaan Tuhan.
g. Menghormati orang lain yang menjalankan ibadahnya
masing-masing.
Deskripsi sikap spiritual.

Prediket Skor Deskripsi


Sangat baik 4 Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan,
mengucapkan salam ketika menyapa, memiliki toleransi
pada agama yang berbeda, ketentuan beribadah mulai
berkembang.
Baik 3 Selalu bersyukur dan berdoa, memiliki sikap toleransi
kepada teman yang berbeda keyakinan.
Cukup 2 Sudah mulai terlihat berdoa sebelum dan sesudah
menjalankan aktivitas dan menjawab salam, mau
menjalankan kegiatan ibadah meskipun belum konsisten.
Kurang 1 Perlu mendapatkan bimbingan dalam menjalankan
ibadahnya, serta perlu membiasakan diri berdoa sebelum
dan sesudah melaksanakan kegiatan.

Indikator Penilaian Sosial :

1. Tertib mengikuti instruksi/pelajaran.


2. Mengerjakan tugas tepat waktu.
Disiplin 3. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang
diminta.
4. Tidak membuat kondisi memadai tidak kondusif.

1. Akur dalam bekerja.


Teliti 2. Bekerja rapi dan sistematis.
3. Bekerja sistematis/tuntut.
4. Bekerja sesuai ketentuan teknis.

1. Mengembangkan hasil karnyanya.


Kreatif 2. Aktif dalam mengatasi kesulitan.
3. Aktif mengembangkan pengetahuan.
4. Mengembangkan prosedur bekerja.

1. Menjaga keselamatan alat yang digunakan.


2. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi
Tanggung Jawab kelompok.
3. Menjaga keselamatan dan kebersihan ruangan.
4. Mengerjakan tugas secara sungguh-sungguh dan
jujur.

Nilai sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari
keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap :
Sangat baik : Apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : Apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : Apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : Apabila memperoleh nilai akhir 1

Keterangan : Skor maksimal dari penilaian sikap spiritual adalah 4,


sementara skor maksimal dari penilaian sikap sosial adalah 16, sehingga
jumlah skor maksimal adalah 20.

Rumus pengolahan nilai adalah :


jumlah skor yang diperoleh
nilai= ×10 0
jumlah skor maksimal

2. Penilaian pengetahuan.
Kisi-kisi, soal dan kunci jawaban.
Kompetens Indikator Indikator soal Jeni Soal
i Dasar s
Soal
3.1 3.1.1. Menjelaska 1. Peserta Tes 1. Sebutkan 3
Memahami n 3 tahapan didik tulis tahapan
susunan dalam diharapkan dalam
dan uraian pekerjaan mampu pekerjaan
pekerjaan konstruksi. menjelaska konstruksi!
konstruksi n3
tahapan
dalam
pekerjaan
konstruksi
3.1.2 Menjelaska 2. Peserta 2. Sebutkan
n uraian didik salah satu
tahap diharapkan definisi
perencanaa dapat mengenai
n pekerjaan mampu manajemen
konstruksi. menjelaska konstruksi
n uraian menurut
tahapan Sulaksono!
perencanaa
n
pekerjaan
konstruksi
3.1.3 Menjelaska 4. Peserta 3. Sebutkan 5
n uraian didik sub bidang
tahap diharapkan dalam
pelaksanaa dapat perencanaa
n pekerjaan menjelaska n pekerjaan
konstruksi. n uraian konstruksi!
tahap
pelaksanaa
n
pekerjaan
konstruksi
3.1.4 Menjelaska 5. Peserta
n uraian didik 4. Sebutkan
tahap diharapkan bagian pada
pelaksanaa dapat pelelangan
n menjelaska kontraktor!
pengawasa n uraian
n pekerjaan tahap 5. Sebutkan
konstruksi. pelaksanaa apa saja
n yang
pengawasa termasuk
n kedalam
pekerjaan fase
konstruksi pelaksanaa
n!

Kunci Jawaban :
1. Sebutkan 3 tahapan dalam pekerjaan konstruksi!
Jawab: Pekerjaan proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu
tahap perencanaan dan perancangan, kemudian dilanjutkan dengan tahap
konstruksi yaitu tahap pelaksanaan pembangunan fisik, berikutnya adalah tahap
operasional atau tahap penggunaan dan pemeliharaan.
2. Sebutkan salah satu definisi mengenai manajemen konstruksi menurut
Sulaksono!
Jawab : Konsultan manajemen konstruksi adalah suatu perusahaan yang
bertindak sebagai “kapten” dari suatu tim. Manajemen konstruksi yang
memberi perencanaan (bukan desain), pengarahan dan rekomendasinya dalam
menentukan arah serta kebijaksnaan pelaksanaan proyek.
3. Sebutkan 5 sub bidang dalam perencanaan pekerjaan konstruksi!
Jawab : Sub bidang persiapan, Sub bidang konsep, Sub bidang pra
rancangan, Sub bidang rancangan, Sub bidang dokumen
4. Sebutkan bagian pada pelelangan kontraktor!
Jawab : Menyiapkan dokumen lelang, prakualifikasi kontraktor,
mengundang kontraktor, pengambilan dokumen lelang, penjelasan dan
petunjuk, pemasukan penawaran kontraktor, memberikan masukan,
membantu proses kontrak
5. Sebutkan apa saja yang termasuk kedalam fase pelaksanaan!
Jawab : Sub bidang pembangunan fisik, sub bidang dokumen dan
administrasi

Instrument dan Rubrik Penilaian


K.D 3.1 Memahami elemen-elemen struktur
No Nama Skor setiap nomor soal Jumlah Nilai
Siswa No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 Skor

Indikator penilaian pengetahuan


a. Jika menjawab tepat, lengkap dan sistimatis, diberi skor 4
b. Jika menjawab tepat, kurang lengkap dan kurang sistimatis, diberi skor 3
c. Jika menjawab kurang tepat, diberi skor 2
d. Jika menjawab tidak tepat, diberi skor 1

Rumus pengolahan nilai adalah :


jumlah skor yang diperoleh
nilai= ×100
jumlah skor maksimal

3. Instrument Keterampilan
Instrument dan Rubrik Penilaian
KD 4.1 Menyelesaikan elemen-elemen struktur.
No Nama Siswa/ Mengamati Mempresen Membuat Jumlah Nilai
Kelompok tasikan Skor
Indikator Penilaian Keterampilan :
a. Tidak Kompeten = Diberi Skor 1
b. Cukup Kompeten = Diberi Skor 2
c. Kompeten = Diberi Skor 3
d. Sangat Kompeten = Diberi Skor 4

Rumus pengolahan nilai adalah :


jumlah skor yang diperoleh
nilai= ×100
jumlah skor maksimal

MATERI / BAHAN AJAR


TAHAP-TAHAP PEKERJAAN KONSTRUKSI

3.1 Memahami susunan dan uraian pekerjaan konstruksi.


5.1 Membuat susunan dan uraian pekerjaan konstruksi.

A. Tahap- tahap dalam Proyek Konstruksi

Pekerjaan proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu tahap

perencanaan dan perancangan, kemudian dilanjutkan dengan tahap konstruksi yaitu

tahap pelaksanaan pembangunan fisik, berikutnya adalah tahap operasional atau tahap

penggunaan dan pemeliharaan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi dari tahap awal proyek

(tahap perencanaan dan perancangan) hingga masa konstruksi (pelaksanaan

pembangunan fisik) ada tiga pihak yaitu:

a. Pemilik proyek (owner)

b. Pihak perencana (designer)


c. Pihak kontraktor (aannemer), (Ervianto, 2005)

Pihak/badan yang disebut konsultan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konsultan

perencana dan konsultan pengawas. Konsultan perencana dapat dipisahkan menjadi dua,

yaitu konsultan perencana dan konsultan pengawas (Manajemen Konstruksi).

Berikut ini adalah bagan Tahap Kegiatan dalam Proyek Konstruksi:


Gambar 2.1. Grafik tahap kegiatan dalam proyek konstruksi

B. Konsultan Manajemen Konstruksi.


Menghadapi perkembangan dunia konstruksi yang semakin pesat maka pelayanan

dalam bidang jasa konsultansi mulai mendapat perhatian yang besar. Manajemen dalam

suatu proyek konstruksi bukan saja hanya bertujuan agar pelaksanaan pembangunan

dapat berjalan lancar atau sesuai dengan rencana tetapi juga bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan.
Tercapainya kualitas yang sesuai dengan perencanaan sangat ditentukan oleh

pelaksanaan manajemen dilapangan dan pelaksanaan manajemen dipengaruhi oleh

hubungankerja sama antara pihak-pihak yang terlibat, oleh karena itu dalam pelaksanaan

manajemen konstruksi dilapangan dibutuhkan konsultan yang bertindak secara

profesional.

“Dengan menerapkan sistem manajemen konstruksi kesenjangan persepsi diantara

unsur-unsur manajemen dapat dijembatani dan dihubungkan sehingga keseluruhannya

memiliki satu kerangka konsep yang sama mengenai kriteria keberhasilan proyek

konstruksi yang dilaksanakan. Semua bentuk tujuan, sasaran dan strategi proyek

dinyatakan secara jelas dan terperinci sehingga dapat dipakai untuk mewujudkan dasar

kesepakatan segenap unsur. Sistem manajemen konstruksi hendaknya dapat memberikan

kesamaan bahasa sekaligus memadukan tertib teknis dan sosial yang dapat diterapkan

disetiap jenjang manajemen dengan cara-cara sederhana, jelas dan sistematis.

(Dipohusodo, 1996).”

Penggunaan konsultan manajemen konstruksi diterapkan pada proyek-proyek

yang dalam pelaksanaan melibatkan beberapa kontraktor dan bahkan lebih dari satu

konsultan perencana. Dalam hal ini konsultan manajemen konstruksi bertugas selaku

pengendali dan koordinator dalam keseluruhan sistem rekayasa sejak persiapan,

perencanaan sampai pelaksanaan konstruksi berakhir. Dalam hal ini boleh dikatakan

bahwa konsultan manajemen konstruksi merupakan lembaga yang memberi jasa untuk

bertanggung jawab atas pengelolaan proyek konstruksi secara keseluruhan.

Berikut ini definisi-definisi mengenai manajemen konstruksi ditinjau dari sudut

pelaku yaitu konsultan manajemen konstruksi (Sulaksono, 1995)


1. Konsultan manajemen konstruksi adalah suatu perusahaan yang bertindak sebagai

“kapten” dari suatu tim. Manajemen konstruksi yang memberi perencanaan (bukan

desain), pengarahan dan rekomendasinya dalam menentukan arah serta kebijaksnaan

pelaksanaan proyek.

2. Konsultan manajemen konstruksi adalah suatu badan yang berfungsi membantu

peneglola proyek (pemilik) dalam melaksanakan konsultansi pada tahap perencanaan

dan pengendalian pada tahap konstruksi baik ditingkat program maupun operasional.

3. Konsultan manajemen konstruksi adalah suatu badan multi disiplin profesional,

tangguh dan independen yang bekerja untuk pemilik proyek dari awal perencanaan

sama dengan arsitek guna mencapai hasil yang optimal dalam aspek waktu, biaya

serta kualitas seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Kep. Dirjen. Cipta Karya Nomor. 295/KPTJ/CK/1997 tentang Pedoman

Teknis Bangunan Grdung Negara, konsultan manajemen konstruksi bertugas sejak tahap

perencanaan sampai serah terima pekerjaan konstruksi fisik dan berfungsi melaksanakan

pengendalian pada tahap perencanaan dan tahap konstruksi, baik ditingkat program

mamupun ditingkat operasional. Konsultan manajemen konstruksi melaksanakan tugas

dan bertanggung jawab secara kontraktual kepada pemimpin proyek. Apabila di daerah

tempat dilaksanakan proyek tidak terdapat perusahaan yang memenuhi persyaratan dan

bersedia melakukan tugas konsultan manajemen konstruksi maka dapat ditunjuk

perusahaan yang memenuhi persyaratan dan bersedia dari daerah lain atau provinsi lain

yang berdekatan.
C. Fase-fase Kegiatan Dalam Proyek Konstruksi.

1. Fase Pelelangan Konsultan Perencana :

a) Persiapan dokumen lelang : penggandaan dokumen lelang yang sudah

diverifikasi dan divalidasi sesuai jumlah peserta lelang, atau sesuai jumlah yang

tertera di kontrak awal.

b) prakualifikasi konsultan perencana : bersama dengan klien/pemilik proyek

membuat pengumuman lelang dan menyeleksi peserta yang mendaftar.

c) mengundang peserta lelang : bersama dengan klien/pemilik proyek mengundang

peserta untuk menghadiri penjelasan pekerjaan (aanwijzing)

d) pengambilan dokumen pelelangan : bersama dengan klien/pemilik proyek

mengurus pengambilan dokumen lelang oleh peserta lelang.

e) penjelasan dan petunjuk (aanwijzing) : bersama dengan klien/pemilik proyek,

mengadakan rapat dengan para konsultan perencana yang lolos prakualifikasi,

menjelaskan secara detail tata cara pelelangan dan detail teknis pekerjaan

proyek yang harus dilaksanaan.

f) pemasukan penawaran: bersama dengan klien/pemilik proyek, menerima

dokumen penawaran yang diajukan oleh kontraktor.

g) memberikan masukan pemilihan konslutan perencana dengan

pertimbangan- pertimbangan dari aspek rencana teknis pengerjaan sampai

besaran anggaran yang diajukan.

h) membantu proses kontrak antara pemilik proyek dengan konsultan perencana:

mengawal klien/pemilik proyek, pada saat melakukan perjanjian kerja dengan

kontraktor terpilih.

2. Fase Perencanaan.
a) Sub Bidang Persiapan :

 pengidentifikasi proyek : mempelajari secara cermat jenis, maksud dan

tujuan dari proyek terkait, agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan pemilik

proyek.

 penyusunan jadwal pekerjaan : membuat perencanaan progres kerja yang

harus dilakukan untuk menyelesaikan proyek.

 persiapan SDM+peralatan : menyiapkan sumber daya manusia (tenaga

ahli) yang diperlukan sesuai kebutuhan dan syarat dari proyek tersebut,

serta mempersiapkan alat- alat yang mendukung.

 penyusunan rencana pemakaian sumber daya : menyusun jadwal dan

pembagian tugas (job description) sesuai dengan kapasitas dan

kemampuan masing-masing sumber daya manusia dan sumber daya

peralatan.

b) Sub Bidang Konsep :

 perumusan maksud+tujuan proyek : mendeskripsikan sejelas mungkin

maksud dan tujuan proyek secara teknis dan kemudian dilakukan

pencarian solusi/jawaban atas permasalahan desain yang diberikan.

 pengkajian kebutuhan fungsional ruang : menganalisis kebutuhan ruang

yang diperlukan secara ideal pada proyek tersebut

 pengkajian data teknis situasi eksisting : menganalisis segala data pada

kondisi eksisting proyek, terutama untuk proyek rehabilitasi atau proyek

melanjutkan (bukan tahap pertama).


 pengkajian tapak+lingkungan proyek : menganalisis kondisi lahan yang

hendak ditempati bangunan, beserta keadaan lingkungan di sekitarnya.

Mencakup aspek kontur, tipe tanah, pencahayaan, penghawaan,

kebisingan, juga peraturan daerah setempat, dan aspek-aspek lain yang

sekiranya diperlukan.

 pengkajian spesifikasi desain yang dibutuhkan : menganalisis bagaimana

sebenarnya kebutuhan desain yang diperlukan untuk menyelesaikan

permasalahan perancanaan. Misalnya dari segi penghawaan, pengudaraan,

akustik, pemilihan warna yang spesifik, dll.

 pengkajian standar teknis : mengumpulkan referensi dan menganalisis

standar teknis bangunan untuk kebutuhan proyek, seperti standar baja,

mutu beton, fire protection, dan standar-standar keamanan bangunan yang

lainnya.

 penentuan tema desain/konsep makro : menentukan tema awal bangunan,

sesuai tema yang hendak diusung berdasarkan kebutuhan pengguna.

c) Sub Bidang Pra Rancangan :

 pencarian konsep desain : mengembangkan tema awal menjadi sebuah

konsep arsitektural yang dituangkan dalam sketsa.

 penyusunan pola dan bentuk arsitektur : pengembangan sketsa menjadi

sebuah pola kedekatan ruang dan konfigurasi bentukan bangunan secara

makro sebagai blue print penataan ruang dan ide desain awal.

 pembuatan diagram aspek kualitatif-kuantitatif : membuat diagram

mencakup dimensi ruangan, kapasitas yang diperlukan berdasar kebutuhan,


organisasi ruang, penataan sirkulasi, dan aspek estetika bangunan.

 pengkonsepan bahan dan teknologi yang dipakai : merencanakan material-

material yang hendak digunakan, beserta metode/teknologi pelaksanaan di

lapangannya.

 pengkonsepan alokasi biaya dan waktu proyek : menyusun perencanaan

penggunaan biaya dan waktu sesuai pagu anggaran dan batasan waktu yang

tercantum di dalam kontrak.

d) Sub Bidang Rancangan :


 pematangan hasil studi kelayakan : melakukan peninjauan kembali

hasil dari studi kelayakan proyek dan memasukkan aspek-aspek

penting yang mungkin terlupakan ke dalam perencanaan yang sedang

dikerjakan

 pematangan aspek fungsional : melakukan peninjauan kembali hasil

dari konsultasi klien dan studi kebutuhan fungsional ruang ke dalam

perencanaan yang sedang dikerjakan.

 pematangan aspek estetika : melakukan peninjauan kembali hasil dari

konsultasi klien dan studi kebutuhan estetika beserta hasil eksplorasi

desain ke dalam perencanaan yang sedang dikerjakan.

 pematangan aspek ekonomi : melakukan peninjauan kembali hasil dari

konsultasi klien dan studi perencanaan anggaran biaya dan jadwal

proyek beserta aspek-aspek ekonomi yang lainnya ke dalam

perencanaan yang sedang dikerjakan.

e) Sub Bidang Dokumen :


 penyusunan Detailed Engineering Design (DED) : membuat

gambar kerja untuk pelelangan sekaligus gambar pedoman

pelaksanaan pembangunan di lapangan.

 penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) : membuat

spesifikasi material/bahan, alat, teknik/metoda kerja sebagian

pedoman pelaksana, dan hal-hal yang bersifat administratif dalam

proyek.

 penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Bill of

Quantity (BQ) : RAB diberikan untuk klien/pemilik proyek

sebagai pedoman untuk menyeleksi kontraktor, sedangkan BQ

diberikan untuk calon kontraktor yang mengikuti tahapan

prakualifikasi untuk membantu membuat penawaran proyek.

 penyusunan perhitungan teknik, dokumen kontrak, dan daftar

informasi supplier : perhitungan struktur digunakan sebagai dasar

pembuatan gambar kerja struktur yang sekaligus diperlukan

untuk kepentingan non teknis proyek seperti proses pengurusan

IMB. Dokumen kontrak dibuat untuk klien/pemilik proyek yang

telah berhasil menentukan kontraktor untuk melakukan perjanjian

tertulis. Informasi supplier diberikan kepada klien/pemilik proyek

sebagai panduan untuk membandingkan harga pasaran dengan

harga yang ditawarkan kontraktor, terutama saat terjadi pekerjaan

tambah-kurang di lapangan.

 verifikasi dan validasi desain : verifikasi adalah pemerikasaan

kembali segala dokumen yang hendak dilelangkan, yang


dilakukan bersama dengan klien/pemilik proyek. Sedangkan

validasi adalah pemeriksaan dan penyetujuan diokumen oleh

pihak yang berwenang, misalnya untuk bangunan gedung

pemerintahan, maka diperlukan eksaminasi dokumen oleh Dinas

Pekerjaan Umum bidang Cipta Karya.

 perubahan desain (aanvuling) : perubahan desain dilakukan jika

ternyata setelah melalui tahap verifikasi an eksaminasi, ternyata

pihak pemeriksa menemukan adanya ketidakbenaran dalam

dokumen, sehingga diperlukan perbaikan dokumen gambar DED

atau dokumen RKS.

D. Pelelangan Kontrakotor .

a) menyiapkan dokumen lelang : menggandakan dokumen lelang yang

sudah diverifikasi dan divalidasi sesuai jumlah peserta lelang, atau sesuai

jumlah yang tertera di kontrak awal.

b) prakualifikasi kontraktor : bersama dengan klien/pemilik proyek

membuat pengumuman lelang dan menyeleksi kontraktor yang

mendaftar.

c) mengundang kontraktor : bersama dengan klien/pemilik proyek mengundang

kontraktor untuk menghadiri penjelasan pekerjaan (aanwijzing)

d) pengambilan dokumen pelelangan : bersama dengan klien/pemilik proyek

mengurus pengambilan dokumen lelang oleh para kontraktor.

e) penjelasan dan petunjuk (aanwijzing) : bersama dengan klien/pemilik proyek,

mengadakan rapat dengan para kontraktor yang lolos prakualifikasi,

menjelaskan secara detail tata cara pelelangan dan detail teknis pekerjaan
proyek yang harus dilaksanaan.

f) pemasukan penawaran kontraktor : bersama dengan klien/pemilik proyek,

menerima dokumen penawaran yang diajukan oleh kontraktor.

g) memberikan masukan pemilihan kontraktor dengan pertimbangan-

pertimbangan dari aspek rencana teknis pengerjaan sampai besaran anggaran

yang diajukan.

h) membantu proses kontrak antara pemilik proyek dengan kontraktor : mengawal

klien/pemilik proyek, pada saat melakukan perjanjian kerja dengan kontraktor

terpilih.

E. Fase Pelaksanaan.

1. Sub Bidang Pembangunan Fisik


a) Struktur : pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan struktur utama bangunan
b) Arsitektur: pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan arsitektural bangunan
c) Mekanikal : pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan mekanikal bangunan
d) Elektrikal : pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan elektrikal bangunan

2. Sub Bidang Dokumen dan Administrasi


a) Shop drawing : adalah gambar kerja pelaksanaan yang dibuat oleh kontraktor untuk
dilaksanakan dalam pekerjaan
b) Laporan harian, mingguan, bulanan : adalah laporan tentang kegiatan dalam proyek
c) Risalah rapat : adalah rekam jejak tertulis hasil keputusan rapat
d) Bahan rapat: adalah data tentang permasalahan yang akan dibahas dalam rapat
e) Surat teguran/peringatan : adalah surat yang berisi tentang teguran atau peringatan
terhadap kontraktor terkait dengan proyek
f) As build drawing : adalah gambar kerja yang menunjukkan bentuk akhir dari
proyek, digunakan untuk perawatan.
g) Penyerahan I dan II : adalah proses penyerahan proyek kepada penyedia jasa sesuai
ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai