Abstrak: Pengganti Tepung Terigu Pada Pembuatan Kue Biji Ketapang", Program
Abstrak: Pengganti Tepung Terigu Pada Pembuatan Kue Biji Ketapang", Program
Tanaman ganyong merupakan tanaman yang pertama datang dari Amerika Selatan, sekarang bisa
ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Segala bagian dari umbi ganyong dapat digunakan, baik
dikonsumsi sebagai pangan atau kesehatan kulit, namun penggunaannya sangat jarang dalam
bentuk pati yang digunakan untuk kue kering. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah
perbedaan dari segi tekstur dan rasa kue biji ketapang menggunakan pati umbi ganyong dibandingkan
dengan menggunakan tepung terigu, serta mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap produk
kontrol dan perlakuan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan uji hedonik dan uji
organoleptik dari segi tekstur dan rasa pada produk kue biji ketapang kontrol, perlakuan 30%, 60%
dan 90% substitusi pati umbi ganyong. Metode analisis data yang digunakan yaitu frekuensi, uji mean
dan uji ANOVA yang telah diolah menggunakan software IBM SPSS versi 26. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah perbedaan dari segi rasa dan tekstur antara kue kue biji ketapang kontrol dengan kue
biji ketapang perlakuan uji organoleptik dan uji hedonik.
ix
ABSTRACT
Canna plants once came from South America, now they can be found in Central and West Java. All
parts of the canna tuber can be used, whether for consumption or health products, however its uses
rarely in the form of starch used for pastries. The purpose of this study is to find out if there were any
differences in terms of texture and taste of pastries using canna tuber starch and cakes using flour, as
well as knowing the level of people's preference for control and treatment products. This study uses
hedonic tests and organoleptic tests in terms of texture and taste on control (original), treatment of
30%, 60% and 90% of Biji Ketapang cake with the substitution of canna tuber starch. The data
analysis methods used were frequency, mean test and ANOVA test which is processed using IBM
SPSS version 26 software. The results obtained were differences in texture and taste between the
control ketapang seed cake and the treatment ketapang seed cake organoleptic and hedonic tests.
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG PROYEK AKHIR ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI SEKOLAH
TINGGI PARIWISATA TRISAKTI iv
RIWAYAT HIDUP v
MOTTO PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
ABSTRAK ix
ABSTRACT x
DAFTAR ISI xi
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penelitian 4
1.4. Manfaat Penelitian 4
1.5. Sistematika Penelitian 5
BAB II LANDASAN TEORI 7
2.1. Tinjauan Pustaka 7
2.1.1. Kue Biji Ketapang 7
2.1.2. Tepung Terigu 8
a. Komponen Gandum 9
b. Proses Pembuatan Tepung Terigu 11
c. Komposisi Tepung 12
d. Jenis dan Kualitas Tepung Terigu 15
2.1.3. Ganyong 20
a. Jenis - Jenis Umbi Ganyong 21
b. Bagian Umbi Ganyong 22
c. Proses Pembuatan Pati Umbi Ganyong 26
d. Komposisi Pati Umbi Ganyong 26
3.1.4. Gula 27
a. Jenis - Jenis Gula 27
3.1.5. Margarin 29
3.1.6. Telur 29
a. Komposisi Telur 30
3.1.7. Garam 32
3.1.8. Santan 32
3.1.9. Vanili 32
3.1.10. Minyak 33
xi
B. Hipotesis 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35
3.1. Bahan dan Alat Penelitian 35
3.1.1. Bahan Penelitian 36
3.1.2. Alat Penelitian 39
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian 42
3.3. Prosedur Penelitian 43
3.3.1. Cara Pembuatan Produk 43
3.3.2. Cara Pengujian Sensoris 44
3.4. Rancangan Percobaan 46
3.5. Analisi Data 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52
4.1. Hasil dan Pembahasan 53
4.1. Hasil dan Pembahasan 53
4.1.1. Hasil Uji Hedonik 57
4.1.3. Hasil Uji Anova 61
4.2. Diskusi 63
4.2.1. Rasa 63
4.2.2. Tekstur 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 66
5.1 Kesimpulan 66
5.2 Saran 67
DAFTAR PUSTAKA 68
LAMPIRAN 71
xii
DAFTER GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
3.1 Komposisi kue biji ketapang 36
3.2 Komposisi Kue Biji Ketapang Subtitusi Pati Umbi Ganyong 37
3.3 Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kue biji ketapang 40
3.4 Jadwal Penelitian 43
3.5 Perlakuan Kue Biji Ketapang Untuk Uji Sensoris 46
3.6 Operasional Variabel Uji Organoleptik 48
3.7 Operasional Variabel Uji Kesukaan 48
3.8 Nilai Interval Uji Hedonik 42
3.9 Nilai Interval Uji Organoleptik 42
4.1 Hasil Uji Hedonik Substitusi Pati Umbi Ganyong Pembuatan Kue
Biji Ketapang 52
4.2 Hasil Uji Organoleptik Substitusi Pati Umbi Ganyong Pembuatan
Kue Biji Ketapang 56
4.3 Hipotesa Uji Anova Uji Hedonik 60
4.4 Hipotesa Uji Anova Uji Organoleptik 61
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
melalui musik dan tarian tradisional, lokasi-lokasi adat yang indah dan
yang membedakan mereka dari yang lainnya, terutama rasa-rasa khas yang
Suku betawi terletak di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, yang pada
Kue Biji Ketapang adalah makan khas Betawi yang memiliki rasa manis,
terkadang juga bisa ditambahkan kelapa atau santan untuk memberikan rasa
gurih, keunikan kue ini adalah dari bentuknya yang bulat dengan kulit yang
keras dan runcing dibagian ujungnya mirip dengan biji ketapang, atau lebih
Tepung terigu adalah tepung yang terbuat dari gandum, meskipun iklim
1
2
mengimpor tepung kedua di dunia. Penggunaan tepung terigu untuk kue dan
roti sudah ada dari jaman kolonial Belanda yang mereka bawa. Indonesia
mungkin tidak bisa menumbuhkan gandum, banyak bahan pangan yang bisa
tumbuh di iklim tropis Indonesia yang bisa dibuat menjadi tepung, seperti
Ganyong (Canna Edulis Kerr) merupakan salah satu bahan pangan yang
mempunyai keunggulan antara lain, dapat tumbuh pada semua jenis tanah,
pati, meskipun tidak sebanyak ubi jalar. Tetapi, ganyong cukup berpotensi
bahwa kandungan gizi Ganyong tiap 100 gram secara lengkap terdiri dari
kalori 95,00 kal; protein 1,00 g; lemak 0,11 g; karbohidrat 22,60 g; kalsium
21,00 g; fosfor 70,00 g; zat besi 1,90 mg; vitamin B1 0,10 mg; vitamin C
sebagai tepung terigu adalah kue biji ketapang. Penggunaan tepung ganyong
untuk mengganti tepung terigu dapat mengganti tekstur dan rasa dari makanan
yang dibuat, lebih lagi untuk kue kering. Menjadi inspirasi untuk
sebagai berikut:
kue kering?
4
tepung terigu dengan pati umbi ganyong dalam pembuatan kue biji
ketapang.
terigu dengan pati umbi ganyong dalam pembuatan kue biji ketapang.
ganyong
baku berbeda.
Penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab, yang berguna
di bagian sistematika penulisan akan dibahas secara luas apa yang akan
BAB I PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
300 kelompok etnik dan 1.340 suku bangsa (Badan Pusat Statistik, 2010).
Salah satu dari suku bangsa tersebut adalah suku Betawi, yang berasal dari
menyerupai biji ketapang‖. Kue tersebut termasuk salah satu pangan yang
wajib dikelola dan dikonsumsi pada saat Lebaran, sebuah hari libur bagi
2021).
7
8
karena bentuknya mirip buah ketapang, dimana saat dibuka bijinya mirip
dengan almond, buah ketapang juga memiliki nama lain Almond Singapura
Tepung terigu adalah bahan makanan yang terbuat dari bulir gandum
tersebut digunakan untuk membuat kue, roti, mie dan lainnya, bahkan bisa
dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis, trigo, yang berarti
sekitar 10.000 tahun yang lalu, ketika pertanian pertama kali dimulai. Saat
a. Komponen Gandum
Gambar 2.1
dan mereka adalah bagian dari tanaman yang digiling menjadi tepung.
diameter 2-3 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur
i. Endosperm
10
yang dipanggang.
ii. Germ
baru. Germ hanya merupakan bagian yang sangat kecil dari biji
iii. Bran
putih, yang memiliki warna dedak putih, juga tersedia. Dalam kedua
tidak larut. Bran juga mengandung protein dalam jumlah yang baik
bran dan germ, serta untuk menggiling endosperm menjadi bubuk yang
pada gandum.
pada gandum dan didiamkan selama waktu tertentu agar air benar-
menjadi liat sehingga tidak hancur pada saat digiling, dan dapat
endosperma terlepas.
c. Komposisi Tepung
Gambar 2.2
i. Starch (Pati)
Pati merupakan bagian terbesar dari tepung (68-76 persen). Pati hadir
kondisi lembab. Ketika ini terjadi, pati lebih mudah dipecah oleh
difermentasi oleh ragi. Jumlah gula yang secara alami ada di fl kami
(kurang dari 0,5 persen) jarang cukup tinggi untuk fermentasi ragi
ii. Protein
14
endosperma.
iii. Moisture
iv. Gums
Karbohidrat lain dalam tepung terigu selain pati termasuk gums (2–3
v. Lipids
yang tepat.
vi. Ash
Ash terdiri dari bahan anorganik (garam mineral) yang secara alami
ada dalam biji gandum, terutama di gram. Ini termasuk zat besi,
dengan benar relatif rendah ash (kurang dari 0,6 persen) dan karenanya
rendah mineral berharga untuk makanan. Jumlah ash yang lebih tinggi
dapat berarti bahwa tepung mengandung terlalu banyak dedak dan oleh
karena itu tidak digiling dengan benar. Ash diukur dalam sampel
i. Jenis Tepung
Tepung roti digiling dari musim semi merah keras atau gandum
dari biji gandum keras, tepung roti kami sulit untuk digiling oleh
Artisan Bread Flour atau Tepung roti artisan, yang digiling dari
lainnya.
putih utuh terbuat dari gandum putih lunak atau keras. Tepung
memiliki rasa yang lebih manis dan lebih lembut daripada tepung
yang disebut biji gandum keras) dan sangat tinggi protein (12-15
dan dari jenis - jenis yang dibuat memiliki nilai dan kualitasnya sendiri,
Gambar 2.3
(Kiri ke kanan: straight flour, digiling dari seluruh endosperm; clear flour, dari
bebas dari dedak dan kuman. Hal ini membuat tepung paten
memiliki kadar abu paling rendah, warna paling putih, dan paling
20
kuman.
diproduksi.
2.1.3. Ganyong
pati ganyong yang memiliki umur simpan lebih panjang, mudah disimpan
dan dapat diolah menjadi produk olahan lainnya. Umbi ganyong dalam
bentuk tepung ganyong murni dan pati ganyong dapat diolah menjadi
21
aneka makanan tradisional, seperti kue kering, roti, kerupuk, mie, dan
Ciamis, Cianjur, Garut, Lebak, Subang, dan Karawang). Harga pati umbi
Edulis Kerr), yaitu ganyong merah dan ganyong putih. Ganyong merah
merah atau ungu, sementara warna batang, daun dan pelepahnya hijau dan
a. Ganyong Merah
Batang lebih besar, Agak tahan kena sinar dan tahan kekeringan,
sulit menghasilkan biji, hasil umbi basah lebih besar tapi kadar
b. Ganyong Putih
Lebih kecil dan pendek, kurang tahan kena sinar tetapi tahan
anakan tanaman, hasil umbi basah lebih kecil, tapi kadar patinya
tangkai dan pelepah daun hijau, dan warna bunga ada dua macam,
a. Daun
23
Gambar 2.4
Sumber: Google
tengahnya terdapat tulang daun yang tebal. Warna daun beragam dari
10 oktober 2021).
b. Bunga
24
Gambar 2.5
Sumber: Google
disebut dengan bunga kana. Warna bunga ganyong ini adalah merah
c. Buah
Gambar 2.6
Sumber: Google
berentuk. Buah ini terdiri dari 3 ruangan yang berisi biji berwarna
10 oktober 2021).
26
d. Umbi
Gambar 2.7
Sumber: Google
ungu atau coklat dengan akar serabut tebal. Bentuk umbi beraneka
2021).
27
Kandungan gizi tiap 100 gramnya terdiri dari kalori 95,00 kal,
kalsium 21,00 g, fosfor 70,00 g, zat besi 1,90 mg, vitamin B1 0,10 mg,
dan pati ganyong. Menurut Utami (2010), pati yang berasal dari umbi
ganyong memiliki warna putih kecokelatan dengan tekstur yang halus dan
memiliki kadar air bervariasi yang berkisar antara 12-18. Tingkat umbi,
rendemen, kadar air, dan kadar pati dari pati ganyong (Damayanti, 2002)
Hasil parutan diperas dan disaring sebanyak 3-4 kali untuk memisahkan
ampas dan cairan. Cairan hasil perasan yang berupa suspensi dibiarkan
dan diendapkan selama satu malam atau kurang lebih 12 jam di dalam
28
wadah. Hasil endapan dipisahkan dari air dan dikeringkan di bawah sinar
3.1.4. Gula
minuman.
a. Raw Sugar Raw sugar berasal dari bahan baku tebu dengan bentuk
disebut gula setengah jadi, gula inilah yang banyak diimpor yang
merupakan hasil olahan lebih lanjut dari gula mentah atau raw
Departemen Perindustrian.
gula kristal putih ini menjadi tiga bagian yaitu Gula kristal putih 1
semakin manis.
30
3.1.5. Margarin
makanan berbentuk emulsi padat atau semi padat yang dibuat dari lemak
nabati dan air, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.
konsistensi rasa, dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega.
Margarine mengandung 80% lemak, 16% air dan beberapa zat lain.
3.1.6. Telur
struktur.
a. Komposisi Telur
31
i. Putih Telur
kecil abu mineral dan glukosa, putih telur seluruhnya terdiri dari
protein dan air. Tidak hanya itu, dari enam jenis protein yang
berbeda dalam putih telur, dan campuran protein ini adalah protein
terdiri dari air, sekitar 90 persen air dan hanya 10 persen protein.
telur, dan uap air serta gas (terutama karbon dioksida) dapat keluar.
v. Chalazae
telur.
3.1.7. Garam
penambah rasa makanan. Ada tiga (3) macam garam yang dikonsumsi,
yaitu: unrefined salt (garam laut), refined salt dan iodinezed salt beeydium
3.1.8. Santan
Santan adalah emulsi minyak dalam air yang berwarna putih, yang
diperoleh dengan cara memeras daging kelapa segar yang telah diparut atau
3.1.9. Vanili
bubuk dibuat dengan mencampur biji vanili yang telah digiling dengan
gula atau dengan melapisi granula gula dengan ekstrak vanili (Matz, 1972).
3.1.10. Minyak
dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk
penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan (Kateran,
2005). Minyak adalah cairan organik yang tidak larut.bercampur dalam air
(hidrofobik), tetapi larut dalam pelarut organik. Satu gram (g) minyak
2.2. Hipotesis
melalui penelitian.
suatu kebenaran yang sifatnya sementara, yang tentu akan diuji kebenarannya
H0: Tidak adanya perbedaan rasa dan tekstur dari kue biji ketapang yang
H1: Adanya perbedaan rasa dan tekstur dari kue biji ketapang yang dibuat
METODOLOGI PENELITIAN
Tabel 3.1
3. Margarin 100 gr
4. Telur 2 btr
5. Garam ½ sdt
6. Santan 30 ml
7. Vanili Bubuk 5 gr
dasar penelitian ini adalah tepung terigu, gula pasir, margarin, air, garam
dan kelapa parut untuk adonan dan minyak untuk menggoreng adonan kue
37
38
dengan 30% pati umbi ganyong, pencampuran 40% tepung terigu dengan
60% pati umbi ganyong, dan pencampuran 10% tepung terigu dan 90%
Tabel 3.2
Keperluan Bahan
No. Nama Bahan
K A B C
(100%) (30%) (60%) (90%)
7. Santan 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml
8. Vanili Bubuk 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr
Keterangan:
1. Tepung Terigu
Pati umbi ganyong adalah tepung yang terbuat dari pati umbi
27.000/500gr
3. Gula Pasir
4. Margarin
5. Telur
6. Garam
7. Santan
8. Vanili Bubuk
9. Minyak Goreng
Tabel 3.3
10. Wok 1 buah Wok adalah alat masak yang digunakan untuk
memasak makanan. Wok berbentuk cekung
yang dalam, fungsi utama wok adalah
menggoreng atau menumis masakan dengan
minyak banyak. Dalam penelitian ini wok
digunakan untuk memasak adonan kue biji
ketapang.
tepung terigu dengan tepung ganyong dalam pembuatan pembuatan kue biji
Menentukan Bahan
1 Pengganti √
4 Uji Panelis √
5 Pengolahan Data √
44
45
Dalam sub bab ini akan dijelaskan prosedur pembuatan kue biji
Gambar 3.1
akibat proses penginderaan yang dilakukan oleh manusia yang juga bisa
Panelis yang dipilih untuk mengambil uji sensori terdiri dari orang
yang memiliki tujuan untuk menilai atau mutu komoditi berdasarkan kesan
panelis.
dipilih secara acak untuk menguji tingkat kesukaan mereka terhadap Kue
Biji Ketapang. Dan untuk 5 panelis terakhir akan berupa panelis terlatih
yang terdiri dari dosen atau praktis yang terkait dengan industri kuliner.
hedonik terhadap tekstur dan rasa kue biji ketapang yang menggunakan
tepung terigu dan kue biji ketapang yang menggunakan tepung ganyong
yang sederhana seperti sifat kesukaan, tetapi tidak boleh digunakan dalam
uji pembedaan.
i. Uji Organoleptik
dilakukan oleh manusia yang juga bisa disebut panelis sebagai alat
ukur.
48
Menurut Sofiah dan Achsyar (2008), uji kesukaan atau uji hedonik
penelitian ini:
Tabel 3.5
No Perlakuan
Keterangan:
kontrol, dimana kue biji ketapang tidak diubah, menggunakan 100% tepung
menggunakan 70% tepung terigu dan 30% tepung ganyong. Lalu perlakuan
K333 diartikan sebagai perlakuan produk eksperimen K333, dimana kue biji
ketapang diubah menggunakan 30% tepung terigu dan 60% tepung ganyong.
K444, dimana kue biji ketapang diubah menggunakan 10% tepung terigu dan
pada kuisioner yang telah diberikan. Data-data yang didapat dari kuisioner
50
51
kuisioner dengan responden sebanyak 5 orang panelis ahli, terdiri dari dosen
STP Trisakti dan praktisi di bidang kuliner dan 20 orang panelis tak terlatih,
2,51-3,25 Suka
2,51-3,25 Suka
2,51-3,25 Manis
2,51-3,25 Renyah
Pada penelitian ini, metode Analisis Data yang dilakukan beberapa Uji
Anova. Menurut Sugiyono (2014), uji ini digunakan untuk mengetahui apakah
beberapa dalam analisis One Way ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam
sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikan lebih dari 0,05 maka
dapat dikatakan varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.
Melalui Uji Anova atau juga disebut dengan Uji Z atau F digunakan untuk
pengujian lebih dari dua sampel dan ingin mengetahui apakah ada perbedaan
yang signifikan (jelas) antara rata-rata hitung 4 data dalam uji coba ini.
52
53
Melalui Uji tersebut, akan dihasilkan keputusan apakah produk yang diuji
dapat diterima atau ditolak pada penelitian ini. Syarat yang dibutuhkan
(2007) adalah:
dan Uji Hedonik terhadap aspek rasa dan tekstur pada produk kue biji
ketapang menggunakan tepung terigu dan tepung kacang kedelai, maka dapat
dihitung nilai rata-rata dari tiap aspek tersebut. Dan dari perhitungan rata-rata
tersebut , akan diketahui adanya perbedaan dan tingkat kesukaan oleh panelis
terhadap rasa dan tekstur antara produk kue biji ketapang dengan bahan
tepung terigu dan produk kue biji ketapang dengan bahan tepung kacang
kedelai. Untuk mengolah dan menganalisis data yang didapat dari kuisioner,
digunakan software SPSS ver 26 (Statistical Package for the Social Science).
BAB IV
tepung terigu dan 30% pati umbi ganyong sebagai pengganti tepung
terigu;
tepung terigu dan 60% pati umbi ganyong sebagai pengganti tepung
terigu;
100% tepung terigu dan 90% pati umbi ganyong sebagai pengganti
tepung terigu.
Trisakti untuk uji deskriptif dan 20 responden tidak terlatih yang merupakan
masyarakat umum untuk uji hedonik. Dari hasil data data kuisioner, dapat
diketahui ada atau tidaknya perbedaan atas rasa dan tekstur antara kue biji
ketapang tanpa perubahan bahan dengan perlakuan 30%, 60% dan 90%.
54
55
Tabel 4.1
Keterangan:
2. α = 5%
4. Skala : (1) Sangat Tidak Suka, (2) Tidak Suka, (3) Suka, (4)
Sangat Suka
56
a. Rasa
Gambar 4.1
memiik suka terhadap rasa kue biji ketapang K111 yaitu kontrol dengan
mean 3,40. Urutan kedua yaitu kue biji ketapang K222 dengan perlakuan
30% pati umbi ganyong dengan mean 3,30. Urutan ketiga yaitu kue biji
ketapang K333 dengan perlakuan 60% pati umbi ganyong dengan mean
3,20. Urutan terakhir adalah K444 dengan perlakuan 90% pati umbi
b. Tekstur
Gambar 4.2
memiik suka terhadap rasa kue biji ketapang K333 dengan perlakuan
60% pati umbi ganyong dengan mean 3,55 Urutan kedua yaitu kue biji
ketapang K444 dengan perlakuan 90% pati umbi ganyong dengan mean
3,45. Urutan ketiga yaitu kue biji ketapang K222 dengan perlakuan 30%
pati umbi ganyong dengan mean 2,95. Urutan terakhir adalah K111
c. Keseluruhan
Gambar 4.3
perlakuan 60% pati umbi ganyong dengan mean 3,375. Pada urutan
kedua, panelis memilih K444 dengan perlakuan 90% pati umbi ganyong
perlakuan 30% pati umbi ganyong dengan mean 3,125. Dan dalam
urutan K111 yaitu kontrol dengan mean 2,975. Dapat disimpulkan dalam
59
perlakuan K333.
Tabel 4.2
Keterangan :
2. α = 5%
4. Skala Rasa: (1) Sangat Tidak Manis, (2) Tidak Manis, (3) Manis,
5. Skala Tekstur: (1) Sangat Tidak Renyah, (2) Tidak Renyah, (3)
a. Rasa
Gambar 4.4
memiik suka terhadap rasa kue biji ketapang K111 yaitu kontrol dan
masing mean 2,60. Urutan ketiga yaitu kue biji ketapang K444 dengan
perlakuan 90% pati umbi ganyong dengan mean 2,55. Urutan terakhir
yaitu kue biji ketapang K333 dengan perlakuan 30% pati umbi ganyong
b. Tekstur
Gambar 4.5
memiik suka terhadap rasa kue biji ketapang K444 dengan perlakuan
90% pati umbi ganyong dengan mean 3,20. Urutan kedua yaitu kue biji
ketapang K333 dengan perlakuan 60% pati umbi ganyong dengan mean
2,60. Urutan ketiga yaitu kue biji ketapang K222 dengan perlakuan 30%
pati umbi ganyong dengan mean 2,40. Urutan terakhir adalah K111
c. Keseluruhan
Gambar 4.6
perlakuan 90% pati umbi ganyong dengan mean 2,88. Pada urutan
kedua, panelis memilih K222 dengan perlakuan 30% pati umbi ganyong
perlakuan 60% pati umbi ganyong dengan mean 2,50. Dan dalam urutan
terakhir K111 yaitu kontrol dengan mean 2,10. Dapat disimpulkan dalam
perlakuan K444.
63
Tabel 4.3
Berdasarkan hasil uji ANOVA terhadap rasa dan tekstur pada empat
Nilai signifikan rasa 0,143 > 0,05; hal ini menunjukan bahwa H0 diterima
dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada perbedaan pada rasa kue biji ketapang
Nilai signifikan tekstur 0,001 < 0,05; hal ini menunjukan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada perbedaan pada tekstur kue biji
Tabel 4.4
Within
Groups 4,800 16 300
Total 4,950 19
Between
Tekstur Groups 6,550 3 2,183 3,359 0,045
Within
Groups 10,400 16 650
Total 16,950 19
Nilai signifikan rasa 0,917 > 0,05; hal ini menunjukan bahwa H0 diterima
dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada perbedaan pada rasa kue biji ketapang
Nilai signifikan rasa 0,045 < 0,05; hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima. Artinya, ada perbedaan pada rasa kue biji ketapang
4.2. Diskusi
informasi mengenai pembuatan kue biji ketapang dengan pati umbi ganyong 3
perlakuan yaitu 30%, 60%, dan 90% sebagai substitusi tepung terigu sebagai
berikut:
4.2.1. Rasa
K222 dengan perlakuan 30% pati umbi ganyong dengan mean 3,30.
Urutan ketiga yaitu kue biji ketapang K333 dengan perlakuan 60% pati
umbi ganyong dengan mean 3,20 dan terakhir adalah perlakuan K444
memiliki nilai mean tertinggi adalah K111 yaitu kontrol dan K222
memiliki nilai 2,60. Nilai mean turun menjadi 2,40 dalam perlakuan 60%
berarti H0 diterima, yang berarti tidak ada perubahan dalam rasa bkue biji
ketapang kontrol dengan ketiga perlakuannya. Ini juga bisa dilihat dari
66
nilai mean yang cukup datar terhadap rasa kue biji ketapang sarta
perlakuannya. Rasa Kue biji ketapang tidak berubah karena pati umbi
4.2.2. Tekstur
kesukaan terhadap K333 dengan nilai mean 3,55 yang memiliki perlakuan
60% pati umgbi ganyong. Lalu setelahnya adalah K444 dengan mean
3.45 dengan perlakuan 90%, K22 dengan mean 2.95 dan yang terakhir
adalah kontol dengan mean 2.55. Dari hasil yang didapat, perlakuan K333
adalah yang disukai para panelis tidak terlatih dengan nilai yang berarti
tertinggi adalah K444 dengan perlakuan 90% pati umbi ganyong dengan
mean 3,20. Lalu setelahnya K333 dengan perlakuan 60% pati umbi
ganyong dengan mean 2,60, K222 dengan mean 2,40, dan yang terakhir
adalah K111 yaitu kontrol dengan mean 1.60. Dengan hasil yang didapat,
renyah‘ dan yang memiliki nilai terrendah adalah K111 dengan arti
‗renyah‘.
67
tekstur, ini dikarenakan pati umbi ganyong lebih halus daripada tepung
terigu, dimana hasil perlakuan kue biji ketapang dengan substitusi pati
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uji Anova tentang Kue Biji Ketapang dengan pati umbi
ganyong sebagai substitusi tepung terigu, maka dapat tarik kesimpulan bahwa:
Dilihat dari hasil hedonik terhadap rasa, nilai signifikan adalah 0,143
berarti tidak ada perbedaan pada rasa kue biji ketapang kontrol dengan ketiga
perlakuannya, sama dengan hasil uji organoleptik yang bernilai 0,917. Untuk
hasil terhadap tekstur, nilai signifikan hedonik adalah 0,001, ada perbedaan
pada tekstur kue biji ketapang kontrol dengan ketiga perlakuannya, sama
dengan hasil uji organoleptik yang bernilai 0,045. Tetapi dari nilai kesukaan
masyarakat memilih perlukan K333 yaitu 60% dengan nilai mean uji
organoleptik 3,375 dan uji hedonik dengan perlakuan kotrol dan K222 yaitu
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, maka beberapa hal yang disarankan antara lain:
1. Dari segi rasa, bagi panelis terlatih tidak terlalu banyak dalam
68
69
yang tertutup oleh tepung agar adonan lebih mudah untuk dibentuk.
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, D. R., & Waysima, 2010. Evaluasi Sensori Produk Pangan (1st ed).
Figoni, Paula I, 2011. How Baking Works: Exploring the Fundamentals of Baking
Science (3rd ed.). New Jersey: John Wiley & Sons. ISBN 978-0-470-39813-5.p.38
Gisslen, Wayne. 2013. Professional Baking Sixth Edition. Canada: Published by John
Sawedi, (Ed) Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.
Ketaren, S., 2005. Minyak dan Lemak Pangan (1st ed). Jakarta: Universitas
Indonesia.
Matz, S.A., 1972. Bakery Technology and Engineering (2nd ed). Westport,
Rahmat R. dan Yuniarsih, 2001. Aneka Olahan Ubi kayu. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiah, BD., Achsyar, TS, 2008. Buku Ajar Kuliah Penilaian Indera (Cetakan Ke-1).
Alfabeta.
Indonesia.
Jakarta.
Wahyu, Ramadani, 2021. Kue Biji Ketapang, Kuenya Lebaran Orang Betawi,
https://www.senibudayabetawi.com/4848/kue-biji-
ketapang.html#:~:text=Salah%20satunya%20kue%20biji%20ketapang,nuansa%20Le
baran%20menemani%20indahnya%20silaturahmi.,%20akses%2010%20Mei%20202
Dasar Nata De Banana Pale dengan Penambahan Gula Aren Dan Gula Pasir.
Winarno, F.G., 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
SUMBER LAIN
https://www.google.com/
https://youtube.com/
https://en.wikipedia.org/