UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA FAKULTAS HUKUM DAN SOSIAL
Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal Th.Akademi 2023/2024
Mata Kuliah : Ilmu Negara
Hari/Tanggal : Kamis, Januari 2024 Semester :I Waktu : 60 menit Sifat : Terbuka Dosen : M.Sifa Fauzi Yulianis, SH.MH Nama : Surya Mahardhika Firmansyah NI : 23560049 1. Sebutkan ciri-ciri kedaulatan menurut John Austin. John Austin adalah seorang filsuf hukum Inggris yang dikenal dengan konsep kedaulatan hukum (legal sovereignty). Menurut Austin, kedaulatan memiliki beberapa ciri khas. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kedaulatan menurut John Austin: 1. Keberadaan Kekuasaan Tertinggi: Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi di suatu negara yang tidak terbatas atau tidak dibatasi oleh hukum. Ini berarti bahwa pemerintah yang sah memiliki kontrol penuh atas seluruh wilayah dan penduduknya. 2. Tidak Ada Otoritas yang Sama atau Lebih Tinggi: Kedaulatan tidak dapat diukur atau dibatasi oleh otoritas lain di dalam negeri. Tidak ada lembaga atau kekuatan di dalam negara yang memiliki wewenang yang sama atau lebih tinggi daripada kedaulatan. 3. Kemampuan Memberlakukan Hukum: Kedaulatan memiliki kemampuan untuk membuat, mengubah, atau mencabut hukum sesuai kebijakan yang diinginkan. Pemerintah yang berdaulat memiliki kontrol penuh terhadap pembuatan dan implementasi hukum di negara tersebut. 4. Tidak Ada Pertanggungjawaban Hukum: Kedaulatan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum di dalam negeri. Artinya, tidak ada otoritas yang dapat menilai atau menghukum pemerintah yang berdaulat secara hukum di dalam batas-batas negeri tersebut. 5. Kedaulatan Bersifat Absolut dan Tidak Terbagi: Kedaulatan bersifat mutlak dan tidak dapat dibagi-bagi. Tidak ada entitas di dalam negeri yang dapat bersaing atau berkompetisi secara hukum dengan kedaulatan.
1. Jelaskan masing-masing kedaulatan yang saudara ketahui !
Terdapat beberapa konsep kedaulatan yang umumnya dibahas dalam ilmu politik dan hukum. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa konsep kedaulatan yang saudara mungkin ingin ketahui: 1. Kedaulatan Hukum (Legal Sovereignty): Pengertian: Konsep ini merujuk pada keberadaan kekuasaan tertinggi yang diakui oleh sistem hukum suatu negara. Ciri-ciri: Seperti yang dijelaskan sebelumnya menurut John Austin, kedaulatan hukum memiliki ciri keberadaan kekuasaan tertinggi, tidak ada otoritas yang sama atau lebih tinggi, kemampuan memberlakukan hukum, tidak ada pertanggungjawaban hukum, dan bersifat mutlak. 2. Kedaulatan Konstitusional (Constitutional Sovereignty): Pengertian: Kedaulatan ini terkait dengan supremasi konstitusi atau undang- undang tertulis dalam suatu negara. Ciri-ciri: Konstitusi dianggap sebagai hukum tertinggi yang mengatur kekuasaan pemerintah. Keputusan pemerintah dan lembaga negara harus sesuai dengan ketentuan konstitusi. 3. Kedaulatan Rakyat (Popular Sovereignty): Pengertian: Kedaulatan ini menekankan bahwa kekuasaan pemerintah berasal dari dan harus diberdayakan oleh rakyat. Ciri-ciri: Pemerintah bertindak atas dasar kehendak rakyat yang diwujudkan melalui pemilihan umum. Prinsip ini menegaskan bahwa pemerintah mendapatkan legitimasi dari dukungan rakyat. 4. Kedaulatan Tuhan (Divine Sovereignty): Pengertian: Konsep ini menyatakan bahwa kekuasaan negara berasal dari Tuhan atau otoritas agama tertinggi. Ciri-ciri: Pemerintah dianggap sebagai pelaksana kehendak Tuhan. Konsep ini sering terkait dengan sistem pemerintahan berdasarkan nilai dan ajaran agama tertentu. 5. Kedaulatan Kultural (Cultural Sovereignty): Pengertian: Merujuk pada keberadaan dan pemeliharaan kebudayaan, norma, dan nilai-nilai suatu kelompok masyarakat. Ciri-ciri: Memberikan hak kepada suatu kelompok untuk menjaga dan mengembangkan identitas budaya mereka tanpa campur tangan eksternal yang merugikan.
2. a. Apakah yang saudara ketahui tentang demokrasi. Jelaskan !.
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan politik dipegang oleh rakyat. Sistem ini memungkinkan partisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan politik, baik secara langsung maupun melalui perwakilan. b. Ada berapa macam demokrasi yang saudara ketahui Terdapat beberapa bentuk atau model demokrasi yang berbeda, dengan variasi dalam cara pengambilan keputusan dan partisipasi politik warga negara. Beberapa di antaranya termasuk: 1. Demokrasi Representatif (Representative Democracy): Pengertian: Sistem di mana warga negara memilih perwakilan mereka untuk duduk dalam lembaga legislatif atau eksekutif, yang kemudian membuat keputusan atas nama warga negara. Contoh: Banyak negara demokratis, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar negara-negara Eropa, menerapkan demokrasi representatif. 2. Demokrasi Langsung (Direct Democracy): Pengertian: Sistem di mana warga negara secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan politik tanpa perantara perwakilan. Mereka dapat memberikan suara langsung pada kebijakan atau undang-undang. Contoh: Sejarah mencatat penggunaan demokrasi langsung dalam bentuk seperti referendum di Swiss, serta praktik kuno di Athena. 3. Demokrasi Partisipatif (Participatory Democracy): Pengertian: Model di mana warga negara aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan, termasuk perencanaan dan implementasi kebijakan. Ini melibatkan partisipasi yang lebih luas dan langsung dari masyarakat. Contoh: Beberapa kota atau wilayah menerapkan elemen-elemen demokrasi partisipatif dalam bentuk pertemuan warga, forum masyarakat, atau panel rakyat. 4. Demokrasi Deliberatif (Deliberative Democracy): Pengertian: Fokus pada proses deliberasi atau diskusi yang mendalam sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Warga negara didorong untuk memahami isu-isu yang kompleks dan membuat keputusan yang lebih informan. Contoh: Model ini dapat terjadi dalam forum masyarakat, panel deliberatif, atau proses konsultasi publik. 5. Demokrasi Konsensus (Consensus Democracy): Pengertian: Mencari kesepakatan atau konsensus dalam pengambilan keputusan. Berbeda dengan sistem mayoritas, di mana keputusan dibuat dengan memperhitungkan pendapat mayoritas, demokrasi konsensus mencari dukungan luas. Contoh: Negara-negara seperti Swiss atau Norwegia memiliki tradisi demokrasi konsensus dalam proses pembuatan keputusan. 6. Demokrasi Liberal (Liberal Democracy): Pengertian: Gabungan antara demokrasi representatif dan perlindungan hak asasi manusia. Sistem ini menekankan kebebasan individu dan hak-hak sipil dalam konteks pengambilan keputusan demokratis. Contoh: Banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan sebagian besar negara Eropa, menganut demokrasi liberal. 3. Bagaimanakah Islam memandang demokrasi ! jelaskan. Islam memandang demokrasi sebagai sebuah sistem politik yang dapat diterapkan dalam masyarakat Muslim. Konsep demokrasi dalam Islam didasarkan pada prinsip- prinsip seperti as-syura (musyawarah), al-'adalah (keadilan), al-amanah (amanah), al- masuliyyah (tanggung jawab), dan al-hurriyyah (kebebasan) . Dalam sejarah Islam, praktik demokrasi pernah terwujud pada masa Nabi Muhammad dan khulafaurrasyidin, meskipun ada beberapa kekurangan. Namun, terdapat juga pandangan yang menyatakan bahwa hubungan antara Islam dan demokrasi bersifat kompleks dan kontroversial. Beberapa tokoh Islam berpendapat bahwa demokrasi tidak sepenuhnya sesuai dengan ajaran Islam, sementara yang lain berpendapat bahwa demokrasi dapat diterapkan dalam masyarakat Muslim dengan memperhatikan prinsip-prinsip Islam . Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Islam memandang demokrasi sebagai sebuah sistem politik yang dapat diterapkan dalam masyarakat Muslim dengan memperhatikan prinsip-prinsip Islam.
Selamat mengerjakan dan percayalah pada kemampuan pribadi