Anda di halaman 1dari 3

Latihan Keenam (Minggu XIII) Hukum Jaminan

Materi: Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan

 Setiap mahasiswa diminta menulis satu pertanyaan beserta jawabannya berkaitan dengan
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan.
 Pertanyaannya membutuhkan jawaban yang bersifat analitis tidak hanya sekedar
menyebutkan dasar hukumnya.
 Jawaban Tugas Latihan Keenam dikumpulkan selambat-lambatnya hari, Jum’at 29
Desember 2023 pukul 08.00 WIB, melalui email iwansh1961@gmail.com.
 Jawaban yang masuk setelah batas waktu tidak akan mendapat nilai, tidak ada toleransi atas
keterlambatan dengan alasan apapun.
 Mahasiswa yang diundang untuk masuk kelas zoom dengan syarat telah mengerjakan tugas
latihan.
 Setiap pertanyaan dan jawaban dapat menjadi bahan diskusi dalam kelas. Karena itu, buatlah
pertanyaan dan jawaban sebaik mungkin.
 Pertanyaan dan jawaban yang sama atau mirip tidak akan mendapat nilai.
 Setiap tugas latihan wajib dikerjakan oleh mahasiswa peserta hukum jaminan dan akan
mempengaruhi nilai hasil studi hukum jaminan.

Cara menemukan pertanyaan dan jawaban tugas latihan SKMHT : (1) Baca buku/artikel tentang
SKMHT. Salah satu contoh buku yang dikarang Pak Habib; (2) bisa googling tesis dengan tema
SKMHT. Pelajari rumusan masalah dan kesimpulannya. Dari dua sumber tersebut bisa memberi
inspirasi untuk menyusun pertanyaan dan jawabannya. Harap setiap kali hadir kuliah mahasiswa
menyediakan UU yang berkaitan dengan tema kuliah minggu tersebut karena akan dibahas dalam
kelas. Contoh dua kali pertemuan ke depan membahas SKMHT dan APHT. Pada saat kuliah
pastikan mahasiswa sudah menyediakan UU Hak Tanggungan. Setiap mahasiswa bisa diminta
untuk membaca salah pasal UU dan jangan sampai tidak siap. Hal tersebut juga menjadi kriteria
mahasiswa yang aktif dan kurang aktif di kelas. Disarankan tidak mengikuti kuliah sambil
berkendara mobil karena tidak mungkin bisa maksimal konsentrasinya.
NAMA : ALFIAN RAMADHAN FIRMANSYAH
NIM : 12223042

“ SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN ”


Pertanyaan :
1. Bagaimana kedudukan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) dalam
perjanjian kredit sebagai pengikat jaminan hak tanggungan ? dan apabila Debitur
Meninggal Dunia sebelum dibuatnya Akta Pemberian Hak Tanggungan bagaimana
status Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) tersebut ?

Jawaban :
1. Kedudukan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) dalam perjanjian
kredit sebagai pengikat jaminan hak tanggungan adalah sangat penting. Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) berfungsi sebagai instrumen hukum yang
memberikan kepastian hukum bagi kreditor dan debitur dalam perjanjian kredit. Surat
Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) memperkuat jaminan hak
tanggungan dengan memberikan kuasa kepada kreditor untuk melakukan pendaftaran
hak tanggungan atas objek jaminan. Dalam konteks perlindungan hukum, Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) melindungi kepentingan kreditor dan debitur
serta memastikan keseimbangan dan keadilan antara keduanya. Melalui Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT), kreditor memperoleh kepastian bahwa hak
tanggungan telah diberikan oleh debitur, sedangkan debitur memiliki kejelasan
mengenai kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap jaminan. Dengan demikian,
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) sebagai pengikat jaminan hak
tanggungan memainkan peran vital dalam memberikan perlindungan hukum, kepastian
hukum, dan menjaga keseimbangan antara kreditor dan debitur dalam perjanjian kredit.
Status Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) dalam hal debitur
meninggal dunia menjadi gugur dan batal demi hukum dan kedudukan Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) dalam hal ini hanya sebagai lembaga kuasa
saja bukan sebagai lembaga jaminan, sehingga Surat Kuasa Membebankan Hak
Tanggungan (SKMHT) tidak memberikan kedudukan apapun bagi pihak bank yang
mengikat jaminan dan tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan eksekusi
obyek jaminan.

Anda mungkin juga menyukai