Anda di halaman 1dari 14

HEMOROID

Created by:
Salwa Dwi Walyumi (22066)
Diva Intan Syalsabila (22084)
DEFINITION
Hemoroid adalah varikositis akibat pelebaran (dilatasi)
pleksus vena hemorrhoidalis interna atau pembengkakan
pembuluh darah pada rektum bagian bawah dan anus, mirip
dengan varises. Hemorrhoid dibagi atas hemorrhoid interna
bila pembengkakan vena pada pleksus hemorrhoidalis
interna, hemorrhoid eksterna apabila terjadi pembengkakan
di pleksus hemorrhoidalis ekterna.

Hemoroid merupakan jaringan normal yang terdapat pada


semua orang. Hemoroid terdiri dari pleksus arteri-vena yang
berfungsi sebagai katup dalam saluran anus untuk
membantu sistem sfingter anus, mencegah inkontinensia
flatus dan cairan.
PATOFISIOLOGI
wasir berkembang ketika jaringan pendukung
bantal anal hancur atau memburuk. Ada tiga
bantalan besar pada anal, terletak di anterior
kanan, posterior kanan dan sebelah lateral kiri dari
lubang anus, dan berbagai jumlah bantalan kecil
yang terletak di antara keduanya. Perubahan ini
meliputi dilatasi vena yang abnormal, trombosis
pembuluh darah, proses degeneratif pada serat
kolagen dan jaringan fibroelastik, distorsi dan
pecahnya otot subepitel anal. Selain temuan di
atas, reaksi inflamasi yang melibatkan dinding
pembuluh darah dan jaringan ikat sekitarnya telah
dibuktikan dalam spesimen hemoroid, dengan
terkait ulserasi mukosa, iskemia dan thrombosis.
PATOFISIOLOGI
umumnya perdarahan merupakan tanda pertama dari
hemoroid interna akibat trauma oleh feses yang
keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan
tidak tercampur dengan feses, dapat hanya berupa
garis pada feses atau kertas pembersih sampai pada
perdarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air
toilet menjadi merah. Hemoroid yang membesar
secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol
keluar menyebabkan prolaps. Pada tahap awal,
penonjolan ini hanya terjadi pada waktu defekasi dan
disusul reduksi spontan setelah defekasi. Pada
stadium yang lebih lanjut, hemoroid interna ini perlu
didorong kembali setelah defekasi agar masuk
kembali ke dalam anus. Pada akhirnya hemoroid
dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami
prolaps menetap dan tidak bisa didorong masuk lagi.
TANDA DAN GEJALA
INTERNAL
Hemoroid internal Meski tidak terlihat
dan jarang menyebabkan rasa tidak
nyaman, namun mengejan saat buang
air besar (BAB) dapat menimbulkan
gejala, yaitu:
Pendarahan tanpa rasa sakit ketika
BAB
Nyeri dan iritasi bila hemoroid
terdorong melalui lubang anus
P
TANDA DAN GEJALA
EKSTERNAL
Hemoroid eksternal
Gatal atau iritasi di daerah anus
Nyeri atau rasa tidak nyaman terutama ketika
duduk
Pembengkakan di daerah anus
Terdapat darah berwarna merah cerah ketika
BAB
Darah juga dapat masuk ke dalam hemoroid
eksternal dan membentuk bekuan. Kondisi ini
disebut hemoroid thrombosis yang
menyebabkan nyeri parah, bengkak, radang,
dan benjolan keras di dekat anus.
DIAGNOSIS
Diagnosis hemorrhoid tidak sulit, dapat dilakukan
pemeriksaan colok dubur termasuk anorektoskopi
(alat untuk melihat kelainan di daerah anus dan
rektum). Pada pemeriksaan anorektoskopi dapat
ditentukan derajat hemoroid.
Derajat I : Hemoroid (+), prolaps (keluar dari dubur) (-).
Derajat II : Prolaps waktu mengejan, yang masuk lagi
secara spontan.
Derajat III : Prolaps yang perlu dimasukkan secara
manual.
Derajat IV : Prolaps yang tidak dapat dimasukkan
kembali (Merdikoputro, 2006)
DIAGNOSIS
Lokasi hemoroid pada posisi tengkurap umumnya
adalah pada jam 12, jam 3, jam 6 dan jam 9.
Permukaannya berwarna sama dengan mukosa
sekitarnya, bila bekas berdarah akan tampak bercak-
bercak kemerahan. Perdarahan rectum merupakan
manifestasi utama hemorrhoid interna. Lipatan kulit
luar yang lunak sebagai akibat dari trombosis
hemorrhoid eksterna. Diagnosis hemorrhoid dapat
terlihat dari gejala klinis hemorrhoid, yaitu; darah di
anus, prolaps, perasaan tidak nyaman pada anus
(mungkin pruritus anus), pengeluaran lendir, anemia
sekunder (mungkin), tampak kelainan khas pada
inspeksi, gambaran khas pada anoskopi atau
rektoskopi (Sjamsuhidajat, 1998).
PENATALAKSANAAN NON
FARMAKOLOGI
• Modifikasi gaya hidup, perbaikan pola makan
dan minum dan perbaikan cara defekasi.
• Diet seperti minum 30–40 ml/kgBB/hari dan
makanan tinggi serat 20-30 g/hari.
• Perbaikan pola defekasi dapat dilakukan
dengan berubah ke jongkok pada saat
defekasi.
• Melakukan warm sits baths dengan merendam
area rektal pada air hangat selama 10- 15 menit
2-3 kali sehari.
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLGI
• Obat-obatan yang dapat memperbaiki defekasi. Serat
bersifat laksatif memperbesar volume tinja dan
meningkatkan peristaltik.
• Obat simptomatik yang mengurangi keluhan rasa gatal
dan nyeri. Bentuk suppositoria untuk hemoroid interna
dan ointment untuk hemoroid eksterna.
• Obat untuk menghentikan perdarahan campuran
diosmin dan hesperidin.
• Obat analgesik dan pelembut tinja.
• Trapi topikal dengan nifedipine dan krim lidokain lebih
efektif untuk menghilangkan rasa sakit daripada lidokain
(Xylocaine). Pada pasien hemoroid eksternal berat,
pengobatan dengan eksisi atau insisi dan evakuasi dari
trombus dalam waktu 72 jam dari onset gejala lebih
efektif daripada pengobatan konservatif.
PENATALAKSANAAN INVASIF
dilakukan bila manajemen konservatif mengalami
kegagalan, antara lain :
- Rubber band ligation merupakan prosedur
dengan menempatkan karet pengikat di sekitar
jaringan hemoroid interna sehingga mengurangi
aliran darah ke jaringan tersebut menyebabkan
hemoroid nekrosis, degenerasi, dan ablasi.
- Laser, inframerah, atau koagulasi bipolar
menggunakan laser atau sinar inframerah atau
panas untuk menghancurkan hemoroid interna.
- Penatalaksanaan bedah hemoroidektomi.
(stadium IV)
CONCLUSION
Hemorrhoid adalah varikositis akibat pelebaran (dilatasi) pleksus vena
hemorrhoidalis interna. Hemorrhoid dibagi atas hemorrhoid interna bila
pembengkakan vena pada pleksus hemorrhoidalis interna, hemorrhoid
eksterna apabila terjadi pembengkakan di pleksus hemorrhoidalis ekterna.
Hemorrhoid interna jika varises yang terletak pada submukosa terjadi
proksimal terhadap otot sphincter anus. Letaknya distal dari linea pectinea
dan diliputi oleh kulit biasa di dalam jaringan di bawah epitel anus, yang
berupa benjolan karena dilatasi vena hemorrhoidalis. Faktor risiko
hemorrhoid, yaitu; keturunan, anatomic, pekerjaan, umur, endokrin, mekanis,
fisiologis, dan radang.
CONCLUSION
Gejala klinis hemorrhoid, yaitu; darah di anus, prolaps, perasaan tidak nyaman pada anus
(mungkin pruritus anus), pengeluaran lendir, anemia sekunder (mungkin), tampak kelainan
khas pada inspeksi, gambaran khas pada anoskopi, atau rektoskopi. Terapi hemorrhoid
derajat I dan II terapi yang diberikan berupa terapi lokal dan himbauan tentang perubahan
pola makan. Dianjurkan untuk banyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah yang banyak
mengandung air. derajat III dan IV, terapi yang dipilih adalah terapi bedah yaitu dengan
hemoroidektomi. Terapi ini bisa juga dilakukan untuk pasien yang sering mengalami
perdarahan berulang, sehingga dapat sebabkan anemia, ataupun untuk pasien yang sudah
mengalami keluhan-keluhan tersebut bertahun-tahun. Pencegahan dapat dilakukan
dengan mencegah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hemorrhoid dengan minum
yang cukup, makan cukup sayuran, dan buah- buahan, sehingga kotoran kita tidak
mengeras.
VIDEO PATOFISIOLOGI HEMOROID

HTTPS://YOUTU.BE/8M7IXJBMIPI?SI=KOAX-PJSNVIG5WUQ

Anda mungkin juga menyukai